Upload
restuan-lubis-prawira
View
225
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fddfde
Citation preview
2.1. Komparasi Kandungan Gula Pada Lontar dan Tanaman Lain
Glukosa (gula) merupakan starter dalam pembuatan suatu bioetanol. Berikut
kandungan gula pada Tuak (nira Lontar) lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman
palmea (Eka;2009).
Jenis Tanaman
Kadar
air
Kadar
gulaKadar protein Kadar lemak
Kadar
abu
Aren 88,85 10,02 0,23 0,02 0,03
Lontar 87,78 10,96 0,28 0,02 0,10
Nipah 84,30 10,23 0,21 0,02 0,43
Kelapa 88,40 10,27 0,41 0,17 0,38
Tabel 1 Kompisisi Nira berbagai Tanaman Palmea (%)
3.2. Uji Prestasi Mesin
Diagram alir pengujian sebagai berikut :
erformasi (Agrariksa,2013)Record
Analisa
Pengumpulan data observasi Torsi , Daya dan AFR
Pengujian : Torsi, Daya, AFR
Premium + 20 % Etanol
Premium + 10 % Etanol
Premium + 15 % Etanol
Premium + 5 % Etanol
Premium Murni
Mesin uji gas analiser bahan bakar pada mesin motor TD115 TEST BED
Pengujian performansi motor bensin dilakukan pada putaran mesin yaitu 10002000 rpm
Untuk pengujian performansi motor bensin menggunakan rangkaian alat Hofmann
Dynatest yang terdiri dari:
a) Roller set sensor dengan diameter 1 m berfungsi sebagai pembebanan roda belakang
b) Panel power sebagai pengatur sumber tegangan
c) Klem hidrolik untuk menjepit roda depan motor
d) Blower sebagai pengganti fungsi pendingin udara
e) Seperangkat komputer dilengkapi dengan pemrograman Hofmann Dynatest Program
untuk menampilkan hasil pengujian
f) Port Magnetic Tachometer sebagai sensor pengukur rpm
g) IR Remote control untuk menyalakan blower.
[3.3.] Uji Emisi gas buang (Agrariksa,2013)
Pengujian emisi gas buang yang dilakukan meliputi kadar CO, CO2, HC, O2 dan NOx
yang terdapat pada hasil pembakaran bahan bakar. Pengujian ini dilakukan bersamaan
dengan pengujian performansi motor bakar bensin. Sementara metode pengujian emisi
gas buang yang dilakukan pada putaran idle berdasarkan SNI 19-7118.3-2005. Pengujian
emsi gas buang yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan alat multi gas
analizer.
3.3.[3.4.] Metode pengambilan data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data.
Dalam penelitian ini data yang diambil adalah mengenai konsumsi bahan bakar
premium, premium yang telah ditambaha lkohol dengan campuran alkohol sebanyak 5%,
10%, 15%, dan 20% dengan mempertimbangkan rumus konsumsi bahan bakar maka
untuk putaran mesin diambil pada putaran 2000 rpm.
. Uji prestasi mesin yang dilakukan dengan bahan bakar bioetanol premium –
premium 100 ml. Dari hasil uji gas analiser bahan bakar pada mesin motor TD115 TEST
BED adalah dapat dilihat dari tabel berikut.
Sampel O2 CO CO2 NO HC T (Menit)
5% 7,1 0,7 13 28 86 11,52
10% 6,5 0,6 12 24 78 12,31
15% 5,9 0,5 7 23 67 13,04
20% 6,2 0,4 4 18 54 14,04
Tabel 2 Hasil Uji Prestasi Mesin
Kandungan dioksida, karbon monoksida, Karbon dioksida, nitrogen oksida,
hidrokarbon, pada sampel dari variasi campuran 5% sampai 20% dalam gas buang yang telah
diujikan adalah menurun secara signifikan dan waktu semakin lama menujukan bahwa
prsetasi & performansi semakin baik pula.
4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% 18% 20% 22%02468
101214
Kadar Emisi O2, CO, CO2
O2COCO2
Sustainable Premium
% E
misi
Grafik 1 Emisi Gas Buang
4% 6% 8% 10% 12% 14% 16% 18% 20% 22%05
1015202530
Kadar Emisi HC, NOx
HCNO
Sustainable Premium
% E
misi
Grafik 2 Emisi Gas Buang
Di propinsi sulawesi selatan kususnya kabupaten jeneponto sangat berpotensi
menghasilkan tuak ballo dimana selama ini pemakaian hanya membawa dampak buruk di
lingkungan masyarakat, salah satu penyebabnya ini adalah keterbatasan pengetahuan
masyarakat mengenai pengolahan tuak ballo tersebut. Dengan menemukan inovasi
pembuatan premium dengan pencampuran etanol dari tuak ballo tersebut dapat meningkatkan
oktan booster pada bahan bakar. Dari hasil perhituangan dan pengujian dapat diketahui
bahwa bioetanol premium dapat mengurangi emisi gas buang yang sangat ramah lingkungan,
dan lebih ekonomis dibandingkan dengan pembutan bioetanol dari nira berbagai tanaman
palmaei seperti nira aren, nira kelapa, dan nipa. Di sampaing itu juga dapat mengurangi
jumlah pemabuk dan membuat lapangan kerja dari bioetanol.
Analisis Kelayakan Ekonomi
Di Jeneponto, rata-rata tiap rumah tangga memiliki minimal 10 pohon lontar (Sensus
Pertanian;2013, RakyatSulSel;2015). Sedang Jumlah penduduknya terbagi habis ke dalam
80.209 rumah tangga (Dinas Pendidikan dan Catatan Sipil;2015, BPS;2015). Hal ini
didukung bahwa Setiap pohon lontar dapat memproduksi nira antara 4,54 liter perhari
(Joseph dkk., 1990) jadi setiap harinya dapat memproduksi 3.641.4888 Liter. Telah
dilaporkan sebelimnya oleh Eka tahun 2009 dalam pelnelitiannya fermentasi Nira Lontar
bahwa diperoleh kadar 7 % bioetanol per bagian tuak (nira Lontar). Dari hasil data ini dapat
dianalisis kebaupaten Jeneponto sangat layak dalam memeproduksi bioethanol dari tuak
dengan jumlah 254.904 /Liter/Hari. Kemudian dengan harga jual bioethanol di pasar
domestik pada Rp 8.400 per Liter maka pendapatan petani sebesar Rp. 2.141.195.297,00
/Hari. Hal tersebut sangat jauh lebih menguntungkan jika dijual dalam bentuk tuak (nira)
yaitu hanya Rp. 2.000,00.
Dengan analisis kelayakan diatas dapat membuat masyarakat untuk beralih
menggunakan tuak menjadi bioethanol. Bagiamana jika sebagai aditif Octane Booster
premium ? tentunya, lebih menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agrariksa , Fintas Afan, Bambang Susilo, dan Wahyunanto Agung Nugroho, 2013, Uji Performansi Motor bakar Bensin (On Chassis) Menggunakan Campuran Premium dan Etanol, Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, Vol. 1 No. 3, 194-203
Mahmud, Z., D. Allorerung dan Amrizal, 1991. Prospek Tanaman Kelapa, Aren, Lontar dan Gewang, Untuk Menghasilkan Gula. Buletin Balitka No. 14 Thn. 1991 hal. 90 105. Balai Penelitian Kelapa, Manado.
Morgan, D., Brazil biofuel strategy pays off as gas price. The Washington Post.
Reksowardoyo, I.K.Dr., 2006. Pemanfaatan Biodiesel dan Bioethanol untuk Transportasi. Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi, ITB. Workshop Nasional Bisnis Biodiesel dan Bioethanol di Indonesia. Jakarta, 21 Nov. 2006.