Upload
tranthuan
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAPORAN AKHIR TAHUN
KALENDER TANAM TERPADU
Yong Farmanta
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTRIAN PERTANIAN 2013
No. Kode: 26/1801.019/011/C/lapkir/2013
i
LAPORAN AKHIR TAHUN
KALENDER TANAM TERPADU
Yong Farmanta Nurmegawati
Yartiwi
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU
2013
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga Lapan akhir tahun Kegiatan Kalender Tanam Terpadu
dapat tersusun. Laporan ini dibuat sebagai salah satu pertanggungjawaban
terhadap hasil pelaksanaan kegiatan tahun 2013.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelenggaraan kegiatan
dan penyusunan laporan masih banyak ditemui berbagai kendala dan
kekurangan. Kritik dan saran yang sifatnya membangun akan kami jadikan
sumber perbaikan, mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu pelaksanaan
kegiatan ini, diucapkan terima kasih. Semoga hasil kegiatan ini dapat
memberikan manfaat bagi percepatan adopsi inovasi teknologi pertanian.
Bengkulu, Desember 2013
Penanggung Jawab Yong Farmanta, SP, M.Si NIP. 19790116 200312 1 002
ii
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul RDHP : Kalender Tanam (Katam) Terpadu 2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu 3. Alamat Unit Kerja : Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 4. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA. 2013 5. Status Penelitian (L/B) : Baru 6. Penanggung Jawab : a. Nama : Yong Farmanta, SP, M.Si b. Pangkat/Golongan : Penata/IIIc c. Jabatan : Peneliti Pertama 7. Lokasi : 10 Kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu 8. Agroekosistem : - 9. Tahun Mulai : 2013 10. Tahun Selesai : 2014 11. Output Tahunan : 1. Sosialisasi dan verifikasi system informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder
2. Rekomendasi sistem informasi kalender tanam terpadu yang spesifik lokasi
12. Output Akhir : 1. Sosialisasi dan verifikasi system informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder
2. Rekomendasi sistem informasi kalender tanam terpadu yang spesifik lokasi
13. Biaya : Rp. 70.000.000,00 (Tujuh Puluh Juta Rupiah)
Koordinator Program,
Dr. Wahyu Wibawa, MP NIP.196904271998031001
Bengkulu, Desember 2013 Penanggung Jawab Kegiatan
Yong Farmanta, SP. M.Si NIP. 19790116 200312 1 002
Mengetahui, Kepala BBP2TP, Dr. Ir.Agung Hendriadi, M.Eng NIP .19610802 198903 1 010
Kepala BPTP Bengkulu,
Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19590206198603
iii
DAFTAR ISI Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................ ii DAFTAR ISI ...................................................................................... iii DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. iv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... v RINGKASAN DAN SUMMARY ............................................................ vi I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2. Tujuan ...................................................................................... 1 1.3. Keluaran yang diharapkan ………………………………………………………. 2 1.4. Perkiraan manfaat dan dampak ................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 3 III. METODOLOGI ............................................................................ 5
3.1. Metode Pelaksanaan................................................................... 5 3.2. Waktu dan lokasi ……………………………………………………………………. 5 3.3. Pelaksanaan kegiatan ................................................................. 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ......................................................................................... 9
4.2. Pembahasan ................................................................ … . .... 15
V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………... 48 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 49 ANALISIS RISIKO…………………………………………………………….. 50 JADWAL KERJA………………………………………………………………… 51 PEMBIAYAAN …………………………………………………………………… 52 PERSONALIA………………………………………………… ………………… 54 LAMPIRAN ………………………………………………………………………. 55
iv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam
terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Seluma …………… 9
Tabel 2. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Bengkulu Selatan
10
Tabel 3. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Kaur…………………
10
Tabel 4. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 dan SL-PTT di Kabupaten Bengkulu Tengah …………………………………………………………..
11
Tabel 5. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Bengkulu Utara..
12
Tabel 6. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Mukomuko………
12
Tabel 7. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Kepahiang ……….
13
Tabel 8. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Rejang Lebong…
14
Tabel 9. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Lebong …………..
15
Tabel 11. Daftar penanganan resiko dalam pelaksanaan KATAM tahun 2013 …………………………………………………………….
50
Tabel 10. Daftar resiko pelaksanaan KATAM tahun 2013…………. 50
v
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
1. Jadwal Acara Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu
MT II tahun 2013 dan SL-PTT ..................................................... …. 55
2. Surat perintah tugas kegiatan sosialisasi kalender tanam MT II
tahun 2013 ................................................................................ …. 56
3. Daftar peserta sosialisasi system informasi kalender tanam terpadu
MT II tahun 2013 ....................................................................... …. 57
4. Dokumentasi kegiatan sosialisasi ................................................ …. 63
vi
RINGKASAN
1 Judul : Kalender tanam (Katam) terpadu 2 Unit kerja : BPTP Bengkulu 3 Tujuan : 1. Melaksanakan sosialisasi dan verifikasi sistem
informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder
2. Membuat rekomendasi sistem informasi kalender tanam terpadu yang spesifik lokasi
4 Keluaran : 1. Sosialisasi dan verifikasi system informasi kalender tanam terpadu kepada
stakeholder 2. Rekomendasi sistem informasi kalender tanam
terpadu yang spesifik lokasi 5 Metodologi : Kegiatan Katam Terpadu ini dilaksanakan di 10
kabupaten/kota di Propinsi Bengkulu pada bulan Januari – Desember 2013. Kegiatan Katam yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu meliputi: 1) Pembentukan Tim Katam internal; 2) Pelaksanaan sosialiasasi sistem informasi kalender tanam terpadu pada 10 kabupaten/kota. 3) Pengumpulan informasi dan data dukung penyusun Katam terpadu, 4) Analisis data dan penyusunan sistem informasi, 5) Verifikasi dan validasi data Katam terpadu, 6) Pelaporan (bulanan, semester dan akhir kegiatan).
6 Capaian : Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh stakeholder
7 Prakiraan Manfaat
: Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh Stakeholder
8 Prakiraan Dampak
: Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh Stakeholder
9 Jangka Waktu : 2 tahun 10 Biaya : Rp. 70.000.000,00 (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah)
vii
SUMMARY
1 Title : Planting Calendar in Bengkulu Province 2 Implementing Unit : AIAT Bengkulu 3 Objectives : 1. The dissemination and verification of
information systems integrated cropping calendar to stakeholders
2. Make recommendations planting calendar information systems integrated specific
4 Output : 1. Socialization and verification of integrated information systems to the cropping calendar stakeholder
2. Recommended planting calendar information systems integrated specific
5 Methodology : Activities Katam Integrated implemented in 10 districts / cities in Bengkulu province in January-December 2013. Activities Katam undertaken by BPTP Bengkulu include: 1) Team Building Katam internal; 2) implementation, information systems information planting calendar integrated in 10 districts / cities. 3) The collection of information and data supporting constituent Katam integrated, 4) Analysis of data and preparation of information systems, 5) Verification and validation of data Katam integrated, 6) Reporting (monthly, semester and end of the activity).
6 Achievement : Knowledgeable integrated cropping calendar information by stakeholders.
7 Benefit : Knowledgeable integrated cropping calendar information by stakeholders.
8 Impact : Knowledgeable integrated cropping calendar information by stakeholders.
11 Duration : 2 years 12 Budget : Rp.70.000.000, (seventy five million)
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 45/2011 tentang Tata
Hubungan Kerja Antara Kelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan, dan
Penyuluhan Pertanian dalalm mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional
(P2BN), pada dasarnya terkait dengan : a) pengembangan dan penerapan
Kalender Tanam (Katam) Terpadu, baik dalam penyusunan, maupun sosialisasi
dan validasi/verifikasi lapang, dan b) mendukung upaya adaptasi perubahan iklim
dalam pengamanan/penyelamatan atau pengurangan resiko, pemantapan
pertumbuhan produksi, dan mengurangi dampak social-ekonomi.
Untuk mengimplementasikan Permentan No. 45/2011, Badan Litbang
Pertanian telah menyusun Sistem Kalender Tanam Terpadu yang menjadi
rujukan dalam menyusun rencana pengelolaan pertanian tanaman pangan di
daerah. Informasi tersebut meliputi estimasi awal tanam kedepan berdasarkan
prediksi iklim, yang dilengkapi dengan informasi iklim lainnya, serta rekomendasi
teknologi berupa varietas, benih dan pemupukan berimbang. Sistem Kalender
Tanam Terpadu dapat diakses melalui website Badan Litbang Pertanian
(litbang.deptan.go.id).
Untuk lebih mengefektifkan penerapan Permentan ini, maka perlu kiranya
diadakan koordinasi dan komunikasi kepada stakeholder. Oleh sebab itu, dalam
penerapannya, peranan BPTP di masing-masing daerah menjadi strategis dan
menentukan dalam mensosialisasikan dan advokasi program sistem informasi
kalender tanam terpadu ini.
1.2 Tujuan
1. Melaksanakan sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam
terpadu kepada stakeholder
2. Membuat rekomendasi sistem informasi kalender tanam terpadu yang
spesifik lokasi
2
1.3 Keluaran yang diharapkan
1. Sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu kepada
stakeholder
2. Rekomendasi sistem informasi kalender tanam terpadu yang spesifik
lokasi
1.4. Perkiraan Manfaat dan Dampak
1.4.1. Manfaat
1. Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh stakeholder 1.4.2. Dampak 1. Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh stakeholder
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam dua dekade terakhir, isu perubahan iklim terus menguat dan
menjadi entri poin penting dalam menyusun perencanaan pengembangan
pertanian, khususnya tanaman pangan. Perubahan iklim yang ditandai oleh
perubahan pola dan distribusi curah hujan, peningkatan suhu udara, dan
peningkatan muka air laut berdampak langsung terhadap kerentanan pertanian
diwilayah tertentu (Badan Litbang Pertanian, 2012) Perubahan iklim telah
membuat sebaran hujan tidak merata bahkan curah hujan harian ektrim dapat
mencapai 234 mm/hari (Farmanta, 2012).
Perubahan iklim akibat pemanasan global telah berdampak luas terhadap
berbagai aspek kehidupan. Pertanian merupakan sektor yang mengalami dampak
paling serius. Tanaman pangan merupakan sub sektor yang paling rentan
terhadap perubahan iklim. Kegagalan panen disuatu sentra produksi dapat
menyebabkan keguncangan di daerah lain, terlebih pada daerah yang bukan
sentra pertanian. Perubahan pola curah hujan, peningkatan kejadian iklim
ekstrim, serta kenaikan suhu udara dan permuakaan air laut telah menyebabkan
produksi pertanian, terutama sub sektor tanaman pangan menurun secara
signifikan (Kementerian Pertanian, 2012).
Di tengah krisis pangan dunia yang dipicu oleh perubahan iklim,
pemerintah tetap menargetkan swasembada pangan (Ditjen Tanaman Pangan.
2008). Program ini membutuhkan pengawalan dan kerja keras secara terintegrasi
dan komprehensif. Untuk itu, Badan Litbang telah menyusun program adaptif
dengan perubahan iklim yaitu Sistem Informasi Kalender Tanam (Katam)
Terpadu (Badan Litbang Pertanian, 2012).
Katam merupakan teknologi yang memuat berbagai informasi tanam pada
skala kecamatan, dan suatu perangkat yang berguna untuk mempermudah
stakeholders dan petani dalam penentuan : 1. prediksi awal musim hujan, 2.Awal
musim tanam, 3.Pola Tanam, 4.Luas tanam potensial, 5.Rekomendasi
pemupukan (NPK), 6.Tutup Tanam, 7.Rekomendasi varietas padi, 8.Potensi
serangan OPT, 9.Wilayah rawan banjir & kekeringan, 10.Resiko penuruan
produksi akibat bencana (BBSDLP, 2012)
4
Katam terpadu yang akurat dan valid diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas sekaligus menghindarkan petani dari resiko yang berkaitan dengan
ketidakpastian iklim, seperti kekeringan dan banjir. Pendampingan yang holistik,
bersinergi, terkoordinir, terfokus dan terukur sangat diharapkan oleh semua
pihak dalam mengakselerasi pencapaian dari sasaran yang telah ditetapkan.
5
III. METODOLOGI
3.1 Metode Pelaksanaan
Katam dilakukan di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Kegiatan
Katam yang dilakukan oleh BPTP Bengkulu meliputi: 1) Pembentukan Tim Katam
internal; 2) Pelaksanaan sosialiasasi sistem informasi kalender tanam terpadu
pada 10 kabupaten/kota. 3) Pengumpulan informasi dan data dukung penyusun
Katam terpadu, 4) Analisis data dan penyusunan sistem informasi, 5) Verifikasi
dan validasi data Katam terpadu, 6) Pelaporan (bulanan, semester dan akhir
kegiatan).
3.2 Waktu dan Lokasi
Kegiatan Katam Terpadu ini dilaksanakan di 10 kabupaten/kota di Propinsi
Bengkulu pada bulan Januari – Desember 2013.
3.3 Pelaksanaan Kegiatan
3.3.1 Persiapan
1. Penyusunan RODHP
RODHP disusun sebagai penjabaran dan perincian dari RDHP. RODHP lebih
rinci dan operasional baik dari aspek administrasi/keuangan dan kegiatan yang
akan dilaksanakan. RODHP selanjutnya diturunkan dan dirincikan lagi menjadi
juklak kegiatan diseminasi.
2. Pengumpulan dan Penyusunan data base Iklim
Data mengenai iklim diperoleh dari kantor Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) Propinsi Bengkulu untuk memperoleh data prediksi Curah
hujan, Suhu udara, Kelembaban udara, Radiasi surya, Kecepatan angin dan Arah
angin. Selanjutnya data dianalisis untuk menjadi data dasar dalam memetakan
waktu tanam eksisting yang akan diintegrasikan dengan ifat musim dan sifat
hujan.
6
3.3.2 Pelaksanaan kegiatan
1. Koordinasi intern dan antar institusi.
Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di
BPTP Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan 1-2 kali dalam sebulan.
Dalam pertemuan ini akan dibahas kemajuan dan tindak lanjut kegiatan untuk
bulan berikutnya.
Koordinasi antar institusi baik ditingkat regional (stakeholders di provinsi
dan Kabupaten) maupun nasional. Koordinasi di tingkat regional, khususnya
ditingkat kabupaten direncanakan dalam bentuk pemaparan kegiatan atau
presentasi kegiatan kepada stakeholders (Dinas Pertanian Kabupaten maupun
Badan Pelaksana Penyuluhan). Koordinasi di tingkat nasional dilakukan pada Balit
maupun Puslit lingkup Badang Litbang sebagai sumber inovasi teknologi
(Balitklimat dan BBSDLP).
Koordinasi tingkat teknis dapat dilakukan dengan berkomunikasi dan
berinteraksi dengan petugas penyuluh lapangan untuk mendapatkan data
agronomi, dan berkoordinasi dengan petugas pengendali orgnisme pengganggu
tanaman untuk mendapatkan data hama dan penyakit.
2. Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu
Sosialisasi dilaksanakan pada 10 kabupaten/kota menggunakan ruang
pertemuan di Kantor Badan Penyuluhan Pertanian atau Dinas Pertanian
kabupaten/kota masing-masing. Sosialisasi disampaikan dengan metode
presentasi materi sistem informasi kalender tanam terpadu kepada stakeholder
dan juga langsung dilakukan praktek cara mengoperasionalkan peta katam
elektronik. Pada acara sosialisasi ini juga di peroleh masukan dari masing-masing
peserta pada setiap kabupaten untuk mendiskusikan data yang telah ada dalam
peta katam ini.
Tindak lanjut dari kegiatan sosialisasi dan advokasi ini diharapkan
stakeholder dapat mengoperasionalkan dan mengimplementasikan data yang ada
pada katam ini dan meneruskan informasi ini hingga tingkat petani. Materi yang
akan disampaikan pada saat sosialisasi sistem informasi Katam Terpadu yaitu :
a. Penjelasan dan definisi tentang Katam terpadu dan istilah-istilah yang
digunakan
7
b. Manfaat informasi Katam Terpadu
c. Informasi prediksi hujan dari lembaga yang berwenang
d. Informasi potensi luas tanam musim berjalan
e. Informasi prediksi bencana
f. Rekomendasi benih dan varietas
Media yang akan digunakan pada saat sosialisasi sistem informasi kalender
tanam terpadu ini meliputi media cetak dan media elektronik. Media cetak terdiri
dari leaflet, poster dan CD, sedang media elektronik yaitu web dan email.
3. Pengumpulan dan analisis data
Data mengenai waktu tanam, pola tanam, iklim, varietas pada masing-
masing lokasi diperoleh dengan mengisi form yang telah disiapkan melalui
wawancara pada pertemuan ataupun melalui FGD. Data yang diperoleh
selanjutnya akan dianalisis untuk mendapatkan data yang dapat dijadikan
rekomendasi data katam spesifik lokasi.
4. Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi
Pelaksanaan verifikasi ini adalah kegiatan untuk memantau akurasi dan
kebenaran informasi atau data yang dihasilkan dari sistem. Verifikasi ini
dilakukan dengan membandingkan hasil dari suatu proses dalam suatu sistem
dengan kondisi riil di lapangan. Validasi ini akan dilakukan 2-3 kali dalam satu
tahun sesuai dengan jumlah musim tanam yang ada pada masing-masing
kabupaten/kota tersebut dengan penjelasan :
a. Cara : secara mandiri dan melalui kegiatan BPTP.
b. Frekuensi : Verifikasi dilakukan sesuai musim tanam maksimum.
c. Waktu : Verifikasi mulai dilakukan pada musim tanam pertama, hal ini sangat
penting karena secara sekuensial musim tanam berikutnya akan mengikuti
panen musim tanam pertama.
d. Komponen : Parameter untuk verifikasi lapang meliputi luas baku sawah,
waktu tanam, varietas yang digunakan, jenis dan dosis pupuk, kemungkinan
ancaman banjir dan kekeringan, dan serangan OPT.
e. Metode : Verifikasi dilakukan melalui wawancara petani/FGD yang dilakukan
terhadap kelompok tani.
8
5. Penyusunan laporan (bulanan, semester dan akhir kegiatan).
3.3.3 Parameter yang Diukur
Frekuensi sosialisasi
Peningkatan produktivitas lahan yang diimplementasikan Katam
Rekomendasi spesifik lokasi
9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL
4.1.1. Koordinasi intern dan antar institusi.
Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di
BPTP Bengkulu. Pertemuan dilaksanakan 1 kali dalam sebulan. Dalam
pertemuan ini akan dibahas kemajuan dan tindak lanjut kegiatan untuk bulan
berikutnya.
4.1.2. Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu
4.1.2.1 Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu MT II 2013
Kabupaten Seluma.
Kegiatan sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam
terpadu di Kabupaten Seluma dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 23 April
2013. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan (BP3K) Talang Dantuk yang dibuka secara langsung oleh Kepala
Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K)
Kabupaten Seluma (Ir. Wahidin Dahlan) yang diikuti peserta sebanyak 9 orang
dari perwakilan BP4K dan BP3K yang ada di Kabupaten Seluma, 3 orang
narasumber, serta dari BPTP. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 1.
Tabel 1. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Seluma
No Asal Peserta jumlah Peserta (orang)
1 Kepala BP4K 1
2 Ka Dinas 1
3 BP4K 4
4 BP3K 5
5 BPTP 4
Jumlah 15
10
Kabupaten Bengkulu Selatan
Kegiatan sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam
terpadu di Kabupaten Bengkulu Selatan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24
April 2013. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Badan Pelaksanaan Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Bengkulu Selatan yang
dibuka secara langsung oleh Kepala BP4K (Iskandar AZ) yang diikuti peserta
sebanyak 14 orang dari perwakilan BP4K dan BP3K yang ada di Kabupaten
Seluma, 3 orang narasumber, serta dari BPTP. Daftar peserta sosialisasi tertera
pada Tabel 2.
Tabel 2. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Bengkulu Selatan
No Asal Peserta jumlah Peserta (orang)
1 Kepala BP4K 1
2 Ka Dinas 1
3 BP4K 10
4 BP3K 5
5 BPTP 4
Jumlah 21
Kabupaten Kaur
Kegiatan sosialisasi dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu
di Kabupaten Kaur dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 April 2013. Kegiatan
ini dilaksanakan di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP3K) Tanjung Harapan yang dibuka secara langsung oleh Kepala Badan
Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten
Kaur (Riskan Ependi, SE) yang diikuti peserta sebanyak 15 orang dari perwakilan
BP4K dan BP3K yang ada di Kabupaten Kaur, 3 orang narasumber, serta dari
BPTP. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 3.
Tabel 3. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Kaur
No Asal Peserta jumlah Peserta (orang)
1 Kepala BP4K 1
2 Ka Dinas 1
3 BP4K 15
4 Petani 1
5 BPTP 4
Jumlah 22
11
Kabupaten Bengkulu Tengah
Sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013
dan SL-PTT telah dilaksanakan di Aula Pertemuan BP4K Desa Karang Tinggi,
Kabupaten Bengkulu Tengah Selasa, 16 April 2013 yang di ikuti oleh penyuluh
dari BP4K, Penyuluh dari BP3K. Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 4.
Sebagai berikut :
Tabel 4. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 dan SL-PTT di Kabupaten Bengkulu Tengah.
No Asal Peserta jumlah Peserta (orang)
1 Kepala BP4K 1
2 Sekretaris BP4K 1
3 KJF BP4K 1
4 Kabid. Pelayanan Penyuluh 1
5 Kabid. Kelembagaan 1
6 Kabid. Pertanian Dinas Pertanian 1
7 Korluh BP3K Karang Tinggi 1
8 Korluh BP3K Anak Dalam 1
9 Korluh BP3K Jayakarta 1
10 Korluh BP3K Lubuk Kubang 1
11 Korluh BP3K Taba Penanjung 1
Jumlah 11
Acara sosialisasi dimulai pukul 08.00-15.00 WIB dengan dipandu oleh
moderator dari BPTP Bengkulu, selanjutnya acara dibuka secara resmi oleh H.
Elyandes Kori, SE. M.Si Sekretaris BP4K Kabupaten Bengkulu Tengah. Setelah
acara dibuka langsung penyampaian materi dari 3 narasumber yaitu Dinas
Pertanian, BP4K dan BPTP yang dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh
moderator dari BPTP. Acara dilanjutkan dengan coacing form isian kalender
tanam terpadu MT II tahun 2013. Pelaksanaan sosialisasi ditutup secara resmi
oleh Amrullah, SP Kabid. Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Bengkulu Tengah.
Kabupaten Bengkulu Utara
Sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 dan
SL-PTT telah dilaksanakan di Aula Pertemuan BKP3 Kabupaten Bengkulu Utara
Rabu, 17 April 2013 yang di ikuti oleh penyuluh dari BKP3, Penyuluh dari BPP.
Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 2. sebagai berikut :
12
Acara sosialisasi dimulai pukul 08.00-15.00 WIB dengan dipandu oleh
moderator dari panitia sosialisasi, selanjutnya acara dibuka secara resmi oleh
Santoso, SP Sekretaris BKP3 Kabupaten Bengkulu Utara. Setelah acara dibuka
langsung penyampaian materi dari 3 narasumber yaitu Dinas Pertanian dan BPTP
yang dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh moderator dari BPTP. Acara
dilanjutkan dengan coacing form isian kalender tanam terpadu MT II tahun 2013.
Pelaksanaan sosialisasi ditutup secara resmi oleh Suharto Handayani, SP Kabid.
Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Perkebunan Kabupaten
Bengkulu Utara.
Tabel 5. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Bengkulu Utara
No Asal Peserta jumlah Peserta (orang)
1 Sekretaris BKP3 1
2 Kabid. Kelembagaan BKP3 1
3 Kabid. Tanaman Pangan Distan 1
4 Kasubid. Penyuluhan BKP3 1
5 Kasubid. Kelembagaan Petani 1
6 Korluh BPK Hulu Palik 1
7 KPK BPK Argamakmur 1
8 Korluh BPK Air Besi 1
9 Korluh BPK Napal Putih 1
10 Staf Bagian Penyuluhan 2
Jumlah 11
Kabupaten mukomuko
Sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 dan
SL-PTT telah dilaksanakan di Aula Pertemuan BP2KP Kabupaten Mukomuko
Kamis, 18 April 2013 yang di ikuti oleh penyuluh dari BP2KP, Penyuluh dari BPK.
Daftar peserta sosialisasi tertera pada Tabel 6. sebagai berikut :
Tabel 6. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Mukomuko
No Asal Peserta jumlah Peserta (orang)
1 Kepala BP2KP 1
2 Sekretaris BP2KP 1
3 Kabid. Pertanian Distan 1
4 Kabid. Penyuluh Pertanian BP2KP 1
5 Kassi Produksi Distan 1
6 KJF BP2KP 1
7 Kepala UPTD Air PU 1
8 Korluh BPK Lubuk Pinang 1
9 Korluh BPK XIV Koto 1
13
10 Penyuluh Pertanian BP2KP 3
11 Penyuluh BPK 2
Jumlah 14
Acara sosialisasi dimulai pukul 08.00-15.00 WIB dengan dipandu oleh
moderator dari panitia sosialisasi, selanjutnya acara dibuka secara resmi oleh
Jonaidi, SP Kepala BP2KP Kabupaten Mukomuko. Setelah acara dibuka langsung
penyampaian materi dari 2 narasumber yaitu Dinas Pertanian dan BPTP yang
dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh moderator dari BPTP. Acara
dilanjutkan dengan coacing form isian kalender tanam terpadu MT II tahun 2013.
Pelaksanaan sosialisasi ditutup secara resmi oleh Ir. Saudagar Caniago
Sekretaris BP2KP Kabupaten Mukomuko.
Kabupaten Kepahiang
Pelaksanaan sosialisasi KATAM di Kabupaten Kepahiang dilaksanakan di
Aaula Gedung Dharma Wanita BP4K Kabupaten Kepahiang yaitu pada tanggal 16
April 2013, yang diikuti 30 orang peserta. Daftar peserta sosialisasi tertera pada
Tabel 7
Tabel 7. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Kepahiang
No Asal Peserta jumlah Peserta (orang)
1 Plt. Ka. BP4K 1
2 Ka. BP3K M K 1
3 KJF BP4K 8
4 Kabid . Produksi Dinas 1
5 Ka. BP3K Tebat Karai 1
6 BP3K Ujan mas 1
7 Ka.BP3K Merigi 1
8 Ka. BP3K B I 1
9 Staf Bp4k 10
10 BPTP Bengkulu 5
11 Korluh BP3K Taba Penanjung 1
Jumlah 30
Kabupaten Rejang Lebong
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi KATAM di Kabupaten Rejang Lebong
dilaksanakan di aula BPP Lubuk Ubar, yang diikuti oleh 20 orang peserta. Daftar
peserta sosialisasi tertera pada Tabel 8.
14
Tabel 8. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Rejang Lebong
No Asal Peserta jumlah Peserta (orang)
1 Kasubid. Pelayanan Penyuluhan 1
2 Ka. Distan 1
3 Kasubid. Pengembangan Profesi 1
4 BP4K 5
4 BPP Lubuk Ubar 7
5 BPTP Bengkulu 5
Jumlah 20
Kabupaten Lebong
Kegiatan sosialisai KATAM di kabupaten Lebong dilaksanakan di ruang
KJF BP4K Kabuapten Lebong yang diikuti oleh 26 orang peserta. Daftar peserta
sosialisasi tertera pada Tabel 9.
Tabel 9. Daftar peserta sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013 di Kabupaten Lebong
No Asal Peserta jumlah Peserta (orang)
1 KabidKelembagaan BP4K 1
2 Staf Distan 1
3 BP4K 13
4 BPTP Bengkulu 5
Jumlah 20
4.1.2.2. Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu MT I
2013/2014
Pelaksanaan sosialisasi kalender tanam terpadu MT 1 tahun 2013/2014
tingkat provinsi telah dilaksanakan bersamaan dengan Sekolah Lapang Iklim
tahap 2 (SLI 2) yang dilaksanakan oleh BMKG Provinsi Bengkulu
15
4.2. PEMBAHASAN
4.2. 1.Koordinasi intern dan antar institusi.
Koordinasi antar institusi baik ditingkat regional (stakeholders di provinsi
dan Kabupaten) maupun nasional. Koordinasi di tingkat regional, khususnya
ditingkat kabupaten direncanakan dalam bentuk pemaparan kegiatan atau
presentasi kegiatan kepada stakeholders (Dinas Pertanian Kabupaten maupun
Badan Pelaksana Penyuluhan). Koordinasi di tingkat nasional dilakukan pada Balit
maupun Puslit lingkup Badang Litbang sebagai sumber inovasi teknologi
(Balitklimat dan BBSDLP).
Koordinasi tingkat teknis dapat dilakukan dengan berkomunikasi dan
berinteraksi dengan petugas penyuluh lapangan untuk mendapatkan data
agronomi, dan berkoordinasi dengan petugas pengendali orgnisme pengganggu
tanaman untuk mendapatkan data hama dan penyakit.
4.2.2. Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu
Kabupaten Seluma.
Materi BP4K Materi dari BP4K tentang “Peranan Penyuluh dalam Peningkatan Produksi
Padi”. Disampaikan langsung oleh kepala BP4K (Ir. Wahidin Dahlan)
a) Sistem Informasi Kalender Tanaman Terpadu merupakan sebuah alat
yang dibuat Badan Litbang Pertanian dalam rangka mendukung Program
P2BN yang sangat bermanfaat bagi daerah secara umum dan secara
khusus bermanfaat bagi PPL sebagai panduan (petunjuk) yang
operasional di lapangan.
b) Di era informasi dan teknologi saat ini PPL/petugas harus melek teknologi,
melek informasi, dan harus terbiasa mengakses internet guna
meningkatkan pengetahuan karena kemajuan dan perkembangan
teknologi yang sangat cepat (dinamis).
c) Harapan kami sebagai user (pengguna), sistem informasi kalender tanam
terpadu tidak hanya berhenti pada komoditas padi saja, akan tetapi lebih
luas pada komoditas strategis nasional lainnya.
16
d) Dalam sistem informasi kalender tanam terpadu yang ada saat ini masih
banyak data yang belum tersedia ataupun belum valid, jadi dimohon
kepada BPP/BP3K serta PPL yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini untuk
dapat terlibat secara langsung serta berperan aktif dalam penyediaan
data yang dibutuhkan dalam validasi dan verifikasi yang dilakukan oleh
BPTP. Jika sewaktu-waktu BPTP membutuhkan data, dapat minta
langsung ke petugas atau BP3K terkait dan tidak perlu pakai surat.
e) Tugas pokok penyuluh dalam program P2BN sudah sangat jelas, hal ini
sesuai dengan Permentan No.45/Permentan/OT.140/8/2011. Peranan
penyuluh dalam program peningkatan produksi padi adalah sebagai
berikut: 1) Mendampingi petani dalam menyusun RDK dan RDKK, 2)
Membimbing penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan pola
tanam dan pola usaha, 3) Memfasilitasi petani dalam mengakses saprodi,
permodalan dan informasi pasar, 4) Memberikan umpan balik penerapan
teknologi spesifik lokasi yang dibutuhkan petani untuk disalurkan kepada
peneliti pendamping, 5) Melaksanakan rembug desa di Posluhdes dalam
menyelesaikan permasalahan di tingkat petani, dan 6) Memfasilitasi
petani untuk menumbuh kembangkan kelembagaan petani dan
kelembagaan ekonomi petani.
f) “Harapan saya selaku Kepala BP4K Kabupaten Seluma, agar peserta
dapat mengikuti kegiatan sosialisasi ini dengan sungguh-sungguh. khirnya
dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim” kegiatan
Tema yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan
Perkebunan Kabupaten Seluma (Rosman ER, MM) adalah “Program Pemerintah
Daerah dalam Meningkatkan Kegiatan P2BN”. Dalam penyampaian materinya
Kepala Dinas menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
a) Capaian kegiatan P2BN di Kabupaten Seluma sangat baik, hal ini
dibuktikan dengan diterimanya penghargaan dari Presiden selama 2 tahun
berturut-turut (2011 dan 2012). Penghargaan Presiden ini diberikan
kepada daerah yang telah berhasil meningkatkan produksi beras. Bukti
adanya peningkatan tersebut adalah: 1) di Kabupaten Seluma sampai
saat ini tidak ada kekurangan pangan apalagi kerawanan pangan, dan 2)
17
beras yang dihasilkan dari seluma banyak yang dijual ke luar (daerah
lain).
b) Untuk melindungi, mengamankan pangan, dan meningkatkan daya
jual/nilai produk padi/beras, Kabupaten Seluma tahun 2013 akan
membuat kegiatan produksi dan pengemasan beras dengan ciri khas
(trade mark) Kabupaten Seluma.
c) Adapun target peningkatan produksi padi di Kabupaten Seluma sampai
tahun 2014 adalah sebesar 5%. Akan tetapi berdasarkan angka statistik,
peningkatan produksi beras di Kabupaten Seluma dengan nilai akumulasi
sudah mencapai 26%.
d) Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian
dengan metode pengindraan jarak jauh, potensi lahan sawah yang
dimiliki oleh Kabupaten Seluma mecapai 21.000 ha, sedangkan yang
terdata pada Dinas Pertanian untuk luas lahan sawah beririgasi sebanyak
12.000 ha dan sawah tadah hujan mencapai 7.000 ha.
e) Adapun strategi yang harus dilakukan dalam upaya peningkatan produksi
beras di Kabupaten Seluma adalah sebaggai berikut: 1) perlu adanya
peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM Penyuluh, Petugas Pertanian
Kecamatan (PPK), dan juga kelompok tani, 2) perlu adanya koordinasi
dan sinergisitas program antar/inter instansi terkait, hal ini sudah
didukung dengan adanya regulasi Permentan No. 45 tahun 2011, 3)
untuk menyikapi adanya perubahan iklim maka diperlukan kalender
tanam terpadu, 4) Mengoptimalkan lahan yang sudah ada dengan
program optimasi sumber daya lahan dan tanaman secara terpadu
(intensifikasi), 5) untuk memperluas areal tanam dan menggantikan
sawah yang sudah alih fungsi, perlu adanya program cetak sawah
(ekstensifikasi), maka pada tahun 2013 Dinas Pertanian mengajukan
cetak sawah sebanyak 300 ha. 6) optimalisasi program penagkaran
seluas 50 ha di Bukit Peninjauan 1.
f) Adapun terkait dengan adanya alih fungsi lahan yang dilakukan oleh
petani, Dinas Pertanian menghimbau agar dapat dikendalikan. Bahkan
sejak tahun 2011 sebenarnya sudah ada instruksi Bupati kepada seluruh
Camat untuk mendata luasan lahan sawah yang sudah dialih fungsikan.
18
g) Diakhir materi, Kepala Dinas Pertanian menghimbau kepada petugas
lapangan agar dapat menyampaikan kepada petani untuk melakukan
usahatani secara seimbang.
Penyampaian Materi dari BPTP Bengkulu
Materi disampaikan oleh TIM Sosialisasi Sistem Informasi Kalender
Tanam Terpadu MT II Tahun 2013 oleh Nurmegawati, SP.
Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim
pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata
rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen
iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan
kecepatan angin, dan kondisi awan.
Dampak perubahan iklim secara langsung: 1) Sumber Daya Pertanian:
degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air &
kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem Produksi Pertanian:
produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya
tanaman pangan.
Dampak Perubahan Pola Hujan dan Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1)
Galaunya Pola Tanam atau Sistem Usaha Tani (SUT) dan aktivitas petani,
2) Ancaman Kekeringan, Banjir dan OPT: potensi luas tanam dan
panen Resiko penurunan produksi padi meningkat dari 2,4-6%
(jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lebih dari 10% (jika “BAU”), dan
3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan Produksi berbagai jenis buah-
buahan dan perkebunan: 5-8% lebih dari 20%.
Kalender tanam (Katam) adalah Peta yang menggambarkan potensi pola
dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan
potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air atau Peta
yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam dan
tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi
teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan
perubahan iklim serta sifat tanah.
Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan
produksi pangan.
19
Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air
(ketersediaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas
irigasi per hamparan/desa dan atau, prakiraan/prediksi musim/iklim (pola,
tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi
dan peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), didasarkan pada data
series pola tanam (waktu, IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan)
dan implementasi teknologi (VUB, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi.
Manfaat Kalender Tanam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap
Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan
rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas
tanam untuk mendukung system perencanaan tanam dan produksi
tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan
produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan
OPT.
Keunggulan Katam Terpadu adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut
kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2)
Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi
sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawan bencana (banjir,
kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan
dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah
diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun
secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif
karena dikomunikasikan dengan system informasi website yang dapat
diunduh setiap saat.
Informasi dari KatamTerpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal
musim tanam, pola tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi
pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi serangan
OPT, Wilayah rawan banjir dan kekeringan dan Resiko penuruan produksi
akibat bencana.
Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani)
meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk
mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi)
melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI).
20
Adaptasi: Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga
mampu mengurangi dampak negative dan mengambil manfaat positifnya
: Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll.
Mitigasi: Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui
kegiatan yang dapat menurun kanemisi, Biogas, Penanaman Pohondan
Hemat Energi (Air, listrik dan BBM).
Kabupaten Bengkulu Selatan
Penyampaian Materi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
Tema yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Bengkulu Selatan (Ir. Wika Gatot Subroto) adalah “program
Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kegiatan P2BN”. Dalam penyampaian
materinya Kepala Dinas menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
a) Kegiatan sosialisasi kalender tanam terpadu yang dilakukan oleh BPTP
pada hari ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai pengguna (user)
karena Katam dapat bermanfaat dalam mengantisipasi dampak
perubahan iklim.
b) Capaian kegiatan P2BN di Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2012
dengan produksi sebanyak 14%, dengan capaian tersebut Kabupaten
Bengkulu Selatan sampai tahun 2012 sebenarnya sudah swasembada
beras.
c) Dukungan Dinas Pertanian dalam program P2BN antara lain: sarana dan
sarana produksi, SDM penyuluh, sarana irigasi (infrastruktur), dan
gerakan tanam serentak.
d) Pada tahun 2013, Dinas Pertanian mendapatkan dana Tugas Perbantuan
(TP) tanaman padi pada kegiatan Sl-PTT sebesar 2,61 M dengan luas
areal sebanyak 6.000 ha yang tersebar di 9 Kecamatan.
e) Beberapa permasalahan yang teridentifikasi pada pelaksanaan Sl-PTT
tahun 2012 antara lain; benih sering terlambat dan masalah pupuk
(kemampuan petani untuk menebus harga pupuk, pengalih
fungsi/peruntukan pupuk, dan harga eceran ditingkat petani melebihi HET
yang telah ditetapkan pemerintah).
f) Diakhir materi, Kepala Dinas Pertanian menyampaikan harapan agar
setelah kegiatan sosialisasi Katam terpadu dapat menyelesaikan masalah
21
yang sering dihadapi petugas di lapangan terutama pertanyaan-
pertanyaan kritis yang dilontarkan oleh petani yang sangat spesifik.
Mudah-mudahan Katam terpadu dapat diaplikasikan secara dinamis
sesuai dengan kondisi di lapangan.
Penyampaian Materi oleh Kepala BP4K
Adapun tema/materi yang disampaikan adalah “Peranan Penyuluh dalam
Peningkatan Produksi Padi”. Adapun ringkasan materi yang disampaikan adalah
sebagai berikut:
a) Luas lahan sawah potensial yang dimiliki oleh Kabupaten Bengkulu Selatan
menurut data nasional mencapai 10.533 ha. Dari luasan tersebut masih
perlu divalidasi karena kondisi di lapangan terjadinya alih fungsi lahan,
terutama sawah yang dijadikan kolam ikan air deras. Alih fungsi lahan dari
sawah ke kolam dari data yang dihimpun terdapat di Kecamatan Seginim,
Kecamatan Air Nipis, Kecamatan Kedurang Ulu, dan Kecamatan Kedurang
Ilir.
b) Kementerian Pertanian telah menetapkan 4 sukses Pembangunan Pertanian
yang merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian, 4 sukses
tersebut adalah: 1) Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, 2)
Peningkatan Diversifikasi Pangan, 3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya
Saing, dan Ekspor, dan 4) Peningkatan Kesejahteraan Petani. Untuk
mencapai target swasembada pada komoditas padi, Kementerian Pertanian
melalui program P2BN menargetkan secara nasional dengan target
produksi 10 juta ton sampai tahun 2014. Keempat sukses pembangunan
pertanian tersebut harus dicermati oleh petugas di lapangan.
c) Tugas pokok penyuluh dalam program P2BN sudah sangat jelas, hal ini
sesuai dengan Permentan No.45/Permentan/OT.140/8/2011. Peranan
penyuluh dalam program peningkatan produksi padi adalah sebagai
berikut: 1) Mendampingi petani dalam menyusun RDK dan RDKK, 2)
Membimbing penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan pola tanam
dan pola usaha, 3) Memfasilitasi petani dalam mengakses saprodi,
permodalan dan informasi pasar, 4) Memberikan umpan balik penerapan
teknologi spesifik lokasi yang dibutuhkan petani untuk disalurkan kepada
peneliti pendamping, 5) Melaksanakan rembug desa di Posluhdes dalam
22
menyelesaikan permasalahan di tingkat petani, dan 6) Memfasilitasi petani
untuk menumbuh kembangkan kelembagaan petani dan kelembagaan
ekonomi petani.
d) Selain memiliki peran/tugas pokok yang tercantum dalam Permentan No.
45 tahun 2011. Penyuluh lapangan perlu adanya peningkatan kapasitas
SDM, kapabilitas, dan kelembagaan yang kuat, sehingga diharapkan
pengawalan dan pendampingan program P2BN dapat dilaksanakan secara
optimal. Beberapa hal yang harus dilakukan terhadap SDM dan
kelembagaan penyuluh, yaitu:
1. Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian, berupa; kelembagaan,
ketenagaan, dan penyelenggaraan. Untuk kelembagaan penyuluhan di
Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari; 9 BP3K, 5 UPTD, dan 1.142
Poktan. Ketenagaan terdiri dari; 93 orang penyuluh PNS, 70 orang THL,
dan penyuluh swadaya. Penyelenggaraan penyuluhan melalui program
LAKU SUSI.
2. Pemantapan Sistem Diklat, yaitu; diklat fungsional, diklat teknis, dan diklat
kewirausahaan agribisnis.
3. Revitalisasi Sistem Pendidikan, yaitu; pendidikan STPP, SPP, tugas belajar,
dan pelatihan di BPP, serta standarisasi dan sertifikasi profesi.
Penyampaian Materi dari BPTP Bengkulu
Materi disampaikan oleh TIM Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam
Terpadu MT II Tahun 2013 dan SL-PTT yaitu Yahumri, SP. Adapun ringkasan
materi yang disampaikan sebagai berikut:
Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim
pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata
rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen
iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan
kecepatan angin, dan kondisi awan.
Dampak perubahan iklim secara langsung: 1) Sumber Daya Pertanian:
degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air &
kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem Produksi Pertanian:
produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya
tanaman pangan.
23
Dampak Perubahan Pola Hujan dan Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1)
Galaunya Pola Tanam atau Sistem Usaha Tani (SUT) dan aktivitas petani,
2) Ancaman Kekeringan, Banjir dan OPT: potensi luas tanam dan
panen Resiko penurunan produksi padi meningkat dari 2,4-6%
(jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% (jika “BAU”), dan 3)
Kacau/gagalnya sistem pembungaan Produksi berbagai jenis buah-
buahan dan perkebunan: 5-8% lebih dari 20%.
Kalender tanam (Katam) adalah Peta yang menggambarkan potensi pola
dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan
potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air atau Peta
yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam dan
tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi
teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan
perubahan iklim serta sifat tanah.
Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan
produksi pangan.
Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air
(ketersediaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas
irigasi per hamparan/desa dan atau, prakiraan/prediksi musim/iklim (pola,
tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi
dan peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), didasarkan pada data
series pola tanam (waktu, IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan)
dan implementasi teknologi (VUB, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi.
Manfaat Kalender Tanam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap
Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan
rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas
tanam untuk mendukung system perencanaan tanam dan produksi
tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan
produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan
OPT.
Keunggulan Katam Terpadu adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut
kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2)
Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi
sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawan bencana (banjir,
24
kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan
dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah
diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun
secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif
karena dikomunikasikan dengan system informasi website yang dapat
diunduh setiap saat.
Informasi dari KatamTerpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal
musim tanam, pola tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi
pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi serangan
OPT, Wilayah rawan banjir dan kekeringan dan Resiko penuruan produksi
akibat bencana.
Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani)
meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk
mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi)
melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI).
Adaptasi: Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga
mampu mengurangi dampak negative dan mengambil manfaat positifnya
: Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll.
Mitigasi: Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui
kegiatan yang dapat menurun kanemisi, Biogas, Penanaman Pohondan
Hemat Energi (Air, listrik dan BBM).
Kabupaten Kaur
Materi oleh BP4K
Adapun tema/materi yang disampaikan adalah “Peranan Penyuluh dalam
Peningkatan Produksi Padi”. Materi dari BP4K ini disampaikan oleh Kepala Bidang
(Kabid) Fungsional (Kardi, SPKP). Adapun ringkasan materi yang disampaikan
adalah sebagai berikut:
a) Secara umum bahwa, kinerja para penyuluh di Kabupaten Kaur sudah
cukup baik, penyuluh sudah menjalan tugas pokok dan fungsi sebagai
penyuluh walaupun masih ada kekurangan dan kekurangan tersebut
masih dinilai sebagai kewajaran.
25
b) Sebagai mana yang tercantum dalam Permentan No.45 tahun 2011, tugas
pokok PPL adalah sebagai berikut:
Mendampingi petani dalam penyusunan RDK dan RDKK
Membimbing petani penerapan teknologi spesifik lokasi
Memfalisitasi petani dalam mengakses sarana dan prasarana
Memberikan umpan balik teknologi untuk peneliti
Melaksanakan rembuk desa untuk mengetahui permasalahan di wilayah
binaan masing-masing
Memfalisitasi petani dalam menumbuhkan kelembagaan
Materi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
Tema yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan
Perkebunan Kabupaten Seluma (Asmawan, S.Sos) adalah “program Pemerintah
Daerah dalam meningkatkan kegiatan P2BN”. Dalam penyampaian materinya
Kepala Dinas menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
a) Program Dinas Pertanian Kabupaten Kaur dalam meningkatkan kegiatan
P2BN adalah melalui kegiatan peningkatan produksi padi setiap
tahunnya, untuk tahun 2013 kegiatan SL-PTT berdasarkan komoditas di
Kabupaten Kaur adalah ubi kayu, padi sawah, padi gogo, kedelai, dan
penangkaran padi.
b) Dukungan dalam bentuk bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan)
yang diberikan kepada kelompok tani pada tahun 2013 adalah pembagian
hand tracktor, power thresher, dan rice milling unit (RMU) sebanyak 3
buah.
c) Program ekstensifikasi berupa perluasan areal sawah/cetak sawah baru,
dengan rincian sebagi berikut:
- Percetakan sawah seluas 1.000 ha di Desa Manau Sembilan, Kecamatan
Kaur Utara.
- Percetakan sawah seluas 400 ha di Desa Rumbai Agung.
- Pada tahun 2014 percetakan sawah seluas 1.050 ha di Padang Guci.
d) Permasalahan secara umum yang terjadi di Kabupaten Kaur adalah
banyaknya bermunculan kelompok tani yang baru tapi secara
administratif tidak memenuhi persyaratan, hal ini diungkapkan oleh
Kepala Dinas Pertanian pada saat penyampaian materi. “oleh karenanya
26
saya berharap kepada BP4K, BP3K, dan PPL untuk dapat memverifikasi
ulang kelompok tani yang ada sebelum bantuan diberikan kepada
kelompok tersebut, karenna disinyalir banyak bantuan yang diberikan
kepada petani tidak tepat sasaran”.
Materi dari BPTP Bengkulu
Materi tentang Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu MT
II Tahun 2013 dan Pendampingan SL-PTT disampaikan langsung oleh Kepala
BPTP Bengkulu (Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP). Adapun ringkasan materi yang
disampaikan sebagai berikut:
Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim
pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata
rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada komponen
iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan
kecepatan angin, dan kondisi awan.
Dampak perubahan iklim secara langsung: 1) Sumber Daya Pertanian:
degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air &
kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem Produksi Pertanian:
produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya
tanaman pangan.
Dampak Perubahan Pola Hujan dan Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1)
Galaunya Pola Tanam atau Sistem Usaha Tani (SUT) dan aktivitas petani,
2) Ancaman Kekeringan, Banjir dan OPT: potensi luas tanam dan
panen Resiko penurunan produksi padi meningkat dari 2,4-6%
(jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% (jika “BAU”), dan 3)
Kacau/gagalnya sistem pembungaan Produksi berbagai jenis buah-
buahan dan perkebunan: 5-8% lebih dari 20%.
Kalender tanam (Katam) adalah Peta yang menggambarkan potensi pola
dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan
potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air atau Peta
yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam dan
tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi
teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan
perubahan iklim serta sifat tanah.
27
Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan
produksi pangan.
Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air
(ketersediaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas
irigasi per hamparan/desa dan atau, prakiraan/prediksi musim/iklim (pola,
tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat akurasi tinggi
dan peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier), didasarkan pada data
series pola tanam (waktu, IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan)
dan implementasi teknologi (VUB, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi.
Manfaat Kalender Tanam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap
Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan
rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas
tanam untuk mendukung system perencanaan tanam dan produksi
tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan
produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan
OPT.
Keunggulan Katam Terpadu adalah : 1) Dinamis, karena disusun menurut
kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman, 2)
Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi
sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawan bencana (banjir,
kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan
dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah
diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena disusun
secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif
karena dikomunikasikan dengan system informasi website yang dapat
diunduh setiap saat.
Informasi dari KatamTerpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal
musim tanam, pola tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi
pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi serangan
OPT, Wilayah rawan banjir dan kekeringan dan Resiko penuruan produksi
akibat bencana.
Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani)
meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk
28
mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya (Mitigasi)
melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang Iklim (SLI).
Adaptasi: Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga
mampu mengurangi dampak negative dan mengambil manfaat positifnya
: Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll.
Mitigasi: Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui
kegiatan yang dapat menurun kanemisi, Biogas, Penanaman Pohondan
Hemat Energi (Air, listrik dan BBM).
Kabupaten Bengkulu Tengah
Materi dari Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
Materi disampaikan oleh Amrullah, SP Kabid. Pertanian yaitu dengan judul
”Program pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan P2BN” adapun materi
yang disampaikan :
Dalam mendukung program swasembada pangan terdiri 3 komoditi
yaitu padi, jagung dan kedelai. Dengan masing-masing luasan 4000 ha
padi, 1000 ha jagung dan 1000 ha kedelai.
Untuk komoditi padi direncanakan tanam 3 kali dalam setahun yaitu
pada bulan april seluas 1500 ha, bulan Juni 1500 ha dan bulan
oktober 1000 ha. Dalam rangka mensukseskan kegiatan ini diharapkan
dukungan dari semua instansi terkait, khususnya penyuluh.
Untuk mendukung kegiatan tersebut diatas di anggarkan dari Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebanyak 8 paket untuk jalan usaha tani, 7 paket
irigasi dan 4 paket demfarm.
Materi dari BP4K
Materi disampaikan oleh Marzuan Riadi, SP Kabid. Pelayanan Penyuluhan
yaitu dengan tema ” Peranan penyuluh dalam pencapaian surplus 1 juta ton
beras pada tahun 2014”. Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai
berikut :
Komposisi SDM Penyuluh Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah, terdiri
dari 56 % sudah berpendidikan S1, sedangkan 44 % belum menamatkan
S1. Namun penyuluh pertanian di Kabupaten Bengkulu Tengah sudah 50
% mendekati masa pensiun dan 4 orang sudah lulus sertifikasi.
29
Dalam mendukung program P2BN semua Penyuluh Pertanian di
Kabupaten Bengkulu Tengah sudah mendapatkan sosialisasi di BP4K.
Pada MT I (Oktober-Maret) produksi rata-rata 4,5-5 t GKP/ha padi sawah,
1,2-2 t GKP/ha padi darat. Pada MT II, BP4K melakukan kegiatan demplot
dan demfarm padi, yang anggarannya bersumber dari APBN Bakorluh
Propinsi Bengkulu. Demplot di 10 Kecamatan yang masing-masing
sebanyak 1 unit, sedangkan demfarm 9 unit di BPP yang luasan
sawahnya luas.
Selain melaksanakan tugas dilapangan, setiap 2 minggu sekali ada
pertemuan di BP3K guna memecahkan permasalahan di lapangan
terutama di bidang pertanian.
Sebagai saran untuk instansi-instansi terkait, dalam melaksanakan
program-program, sebaiknya dipikirkan insentif bagi penyuluh agar
kinerja menjadi lebih baik.
Materi dari BPTP Bengkulu
Materi disampaikan oleh TIM Sosialisasi dan verifikasi sistem informasi
kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 yaitu Yong Farmanta, SP. MSi.
Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut :
Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur
iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya
terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan
pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban,
evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi awan.
Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya
Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali
ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity (??) dan 2) Sistem
Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan
pangan, khusunya tanaman pangan.
Dampak Perubahan Pola Hujan & Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1)
Galaunya POLA TANAM (SUT) & aktivitas petani, 2) Ancaman
KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan panen
Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari 2,4-6%
(jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% (jika “BAU”),
30
dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan PRODUKSI berbagai
jenis buah2an & perkebunan: 5-8% lbh dari 20%.
Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan
waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan
potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air, atau:
Peta yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal
tanam & tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan
rekomendasi teknologi tanaman pangan pada lahan sawah
berdasarkan variabilitas dan perubahan iklim serta sifat tanah.
Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan
produksi pangan.
Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air
(keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan
kapasitas irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi
musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi
dengan tingkat akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI mikro
(tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola)
per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (vub,
pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi.
Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim
(MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan
rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi
luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan
produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan
kegagalan produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir
dan serangan OPT.
Keunggulan Katam Terpadau adalah : 1) Dinamis, karena disusun
menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan
musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada
potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawaan bencana
(banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena
diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4)
Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna,
karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas,
31
dan 6) Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi
website yang diunduh setiap saat.
Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan,
awal musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi
pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi
serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan dan Resiko
penuruan produksi akibat bencana.
Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani)
meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk
mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya
(Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang
Iklim (SLI).
Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga
mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat
positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll.
Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui
kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas, Penanaman Pohon
dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM).
Kabupaten Bengkulu Utara
Materi dari Dinas Pertanian dan Perkebunan
Materi disampaikan oleh Suharto Handayani, SP Kabid. Tanaman Pangan
dengan judul ”Program pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan P2BN”
adapun materi yang disampaikan :
Dalam mendukung program swasembada pangan tahun 2013 di
Kabupaten Bengkulu Utara berbentuk kawasan, di Kabupaten Bengkulu
Utara terdiri 3 kawasan yaitu : 1) Penumbuhan seluas 2.000 Ha
spesifik lokasi (komoditi padi darat), 2) kawasan Pengembangan seluas
1.000 Ha komoditi padi sawah dan 3) kawasan Pemantapan seluas
8.000 Ha komoditi padi sawah.
Sasaran tanam 2013 dengan luas panen 21.961 ha, produktivitas
45,56 ku/ha dan produksi 86.573 ton GKG.
32
Di Kabupaten Bengkulu Utara saat ini ada kegiatan penelitian padi
dengan perlakuan radiasi, pelaksana kegiatan tersebut dari BATAN.
Dari kegiatan tersebut tidak ada koordinasi dengan Dinas Pertanian
sehingga keberadaan dari kegiatan tersebut hanya diketahui melalui
PPL Desa kegiatan pelaksanaan penelitian tersebut.
Dengan adanya koordinasi yang dilakukan BPTP sebelum pelaksanaan
kegiatan Dinas Pertanian menyambut positif dan mendukung semua
kegiatan yang akan dilaksanakan BPTP di Kabupaten Bengkulu Utara.
Materi dari BPTP Bengkulu
Materi disampaikan oleh TIM Sosialisasi dan verifikasi sistem informasi
kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 yaitu Yong Farmanta, SP. MSi.
Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut :
Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim
pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata
rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada
komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah
dan kecepatan angin, dan kondisi awan.
Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya Pertanian:
degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air &
kerusakan SDG/ biodiversity (??) dan 2) Sistem Produksi Pertanian:
produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya
tanaman pangan.
Dampak Perubahan Pola Hujan & Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1)
Galaunya POLA TANAM (SUT) & aktivitas petani, 2) Ancaman
KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan panen
Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari 2,4-6% (jagung,
kedelai, tebu, palawija lain) lebih dari 10% (jika “BAU”), dan 3)
Kacau/gagalnya sistem pembungaan PRODUKSI berbagai jenis
buah2an & perkebunan: 5-8% lebih dari 20%.
Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan
waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan potensi
dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air, atau: Peta yang
memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam & tutup
33
tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi
teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas
dan perubahan iklim serta sifat tanah.
Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan
produksi pangan.
Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air
(keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas
irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi musim/iklim
(pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat
akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier),
didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola) per
hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (vub,
pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi.
Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim
(MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan
rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas
tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan produksi
tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan
produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan
OPT.
Keunggulan Katam Terpadau adalah : 1) Dinamis, karena disusun
menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan
musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada
potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawaan bencana
(banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena
diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4)
Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena
disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6)
Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi website
yang diunduh setiap saat.
Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal
musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi
pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi
34
serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan dan Resiko
penuruan produksi akibat bencana.
Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani)
meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk
mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya
(Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang
Iklim (SLI).
Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga
mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat
positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll.
Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui
kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas, Penanaman Pohon
dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM).
Kabupaten Mukomuko
Penyampaian Materi dari Dinas Pertanian dan Perkebunan
Materi disampaikan oleh Kabid. Tanaman Pangan yaitu Ibu Masamah, SP
dengan judul ”Dukungan Dinas Pertanian dalam Mendukung Program P2BN”
adapun materi yang disampaikan :
Di Kabupaten Mukomuko kegiatan SL-PTT tahun 2013 berupa kawasan
yaitu 1) kawasan pemantapan seluas 6000 ha, 2) kawasan
pengembangan seluas 1000 ha dan 3) kawasan peningkatan IP seluas
1000 ha (padi gogo). Selain itu di Kabupaten Mukomuko ada kegiatan SL-
PTT jagung seluas 1000 ha dan kedelai 1000 ha.
Untuk penyebaran lokasi kegiatan SL-PTT tahun 2013 yaitu padi sawah di
4 Kecamatan (Kawasan Pemantapan), 4 Kecamatan (Kawasan
Pengembangan), padi gogo di 4 Kecamatan, jagung 5 Kecamatan dan
kedelai di 6 Kecamatan untuk padi gogo, jagung dan kedelai termasuk
kawasan Peningkatan IP.
Produktivitas padi di Kabupaten Mukomuko tahun 2011 4,1 t GKP/ha
tahun 2012 4,3 t GKP/ha dan target tahun 2013 4,8 t GKP/ha. Untuk
persediaan benih kegiatan SL-PTT tahun 2013 melalui penangkaran 50 ha
teknologi legowo 5 : 1 dan 32 ha teknologi SRI.
Penyampaian Materi dari BPTP Bengkulu
35
Materi disampaikan oleh TIM Sosialisasi dan verifikasi sistem informasi
kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 yaitu Yong Farmanta, SP. MSi.
Adapun ringkasan materi yang disampaikan sebagai berikut :
Perubahan iklim adalah Perubahan pada pola dan intensitas unsur iklim
pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata
rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan perubahan pada
komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah
dan kecepatan angin, dan kondisi awan.
Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya Pertanian:
degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali ketersediaan air &
kerusakan SDG/ biodiversity (??) dan 2) Sistem Produksi Pertanian:
produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan pangan, khusunya
tanaman pangan.
Dampak Perubahan Pola Hujan & Kejadian Iklim Ekstrim yaitu 1)
Galaunya POLA TANAM (SUT) & aktivitas petani, 2) Ancaman
KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan panen
Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari 2,4-6% (jagung,
kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% (jika “BAU”), dan 3)
Kacau/gagalnya sistem pembungaan PRODUKSI berbagai jenis
buah2an & perkebunan: 5-8% lbh dari 20%.
Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan
waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan potensi
dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air, atau: Peta yang
memberikan informasi spasial dan tabular tentang awal tanam & tutup
tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal tanam dan rekomendasi
teknologi tanaman pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas
dan perubahan iklim serta sifat tanah
Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan
produksi pangan.
Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air
(keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan kapasitas
irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi musim/iklim
(pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi dengan tingkat
akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI mikro (tersier),
36
didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola) per
hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi (vub,
pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi.
Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim
(MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan
rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi luas
tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan produksi
tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan
produksi serta kerugian petani akibat kekeringan, banjir dan serangan
OPT.
Keunggulan Katam Terpadau adalah : 1) Dinamis, karena disusun
menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan
musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada
potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawaan bencana
(banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena
diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4)
Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena
disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan 6)
Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi website
yang diunduh setiap saat.
Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan, awal
musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial, Rekomendasi
pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas padi, Potensi
serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan dan Resiko
penuruan produksi akibat bencana.
Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani)
meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim untuk
mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi Penyebabnya
(Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan Sekolah Lapang
Iklim (SLI).
Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim, sehingga
mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat
positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan bakau, dll.
37
Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui
kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas, Penanaman Pohon
dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM).
Kabupaten Kepahiang
Materi Dari Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang
Materi mengenai dukungan Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang
dalam mendukung program P2BN di Provinsi Bengkulu disampaikan oleh Kabid.
Produksi Dinas Pertanian Kepahiang (Harriadi), dalam penyampaian materinya
disampaikan bahwa :
a) Pada tahun 2010 terjadi penurunan produksi beras di Kabupaten
Kepahiang, dan tahun 2011-2012 terjadi peningkatan produksi di
Kabupaten Kepahiang sebesar 8 %.
b) Melalui sosialisasi KATAM ini diharapkan dapat memverifikasi data
pada sistem kalender tanam untuk Kabupaten Kepahiang terutama
untuk data luas baku sawah.
c) Dinas Pertanian sangat merespon rencana kegiatan demfarm
maupun display varietas padi yang akan dilaksanakan di kabupaten
Kepahiang, dan hal ini perlu disosialisasikan oleh petugas lapangan
mengingat mulai tahun 2013 pengadaan benih padi adalah dengan
sistem subsidi. Sehingga kegiatan yang direncanakan oleh BPTP
sangat bermanfaat bagi petani di Kabupaten Kepahiang.
d) Untuk kegiatan SLPTT padi pada tahun 2013 di Desa Tebat Karai
Kecamatan Kepahiang 1000 ha, di Desa Ujan Mas Kecamatan Merigi
1000 ha, SLPTT Kedelai seluas 500 ha di 5 Kecamatan (Sebrang
Musi, Muara Kemumu, Kepahiang, Tebat Karai, dan Merigi).
e) Target SLPTT MT II/ musim kemarau (MK) seluas 3.447 ha.
Materi dari BPTP Bengkulu
Materi dari BPTP Bengkulu disampaikan oleh TIM Sosialisasi dan
verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 yaitu Bapak
Dr. Wahyu Wibawa, MP (Lampiran 3). Adapun ringkasan materi yang
disampaikan sebagai berikut :
38
Perubahan iklim adalah perubahan pada pola dan intensitas unsur
iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya
terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan
perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan,
kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi
awan.
Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya
Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali
ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem
Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl), ketahanan
pangan, khusunya tanaman pangan.
Dampak Perubahan Pola Hujan& Kejadian Iklim Ekstrim yaitu
1) Galaunya POLA TANAM (SUT)& aktivitas petani, 2) Ancaman
KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan panen
Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari 2,4-6%
(jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10% (jika “BAU”),
dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan PRODUKSI berbagai
jenis buah2an & perkebunan: 5-8% lbh dari 20%
Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola dan
waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija) berdasarkan
potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta ketersediaan air,
atau:Peta yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang
awal tanam & tutup tanam, IP, pola tanam, potensi luas areal
tanam dan rekomendasi teknologi tanaman pangan pada lahan
sawah berdasarkan variabilitas dan perubahan iklim serta sifat
tanah
Aksi Adaptasi utama & strategis untuk pengamanan/penyelamatan
produksi pangan
Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air
(keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan
kapasitas irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi
musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi
dengan tingkat akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI mikro
(tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu, IP, pola)
39
per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi teknologi
(vub, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi
Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap Musim
(MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam dan
rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga potensi
luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan
produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko penurunan
dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat kekeringan,
banjir dan serangan OPT.
Keunggulan Katam Terpadau adalah : 1) Dinamis, karena disusun
menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan
musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada
potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawaan bencana
(banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3) Terpadu karena
diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4)
Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna,
karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas,
dan 6) Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi
website yang diunduh setiap saat.
Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan,
awal musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial,
Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas
padi, Potensi serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan
danResiko penuruan produksi akibat bencana.
Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat (Petani)
meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan Iklim
untuk mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi
Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu dan
Sekolah Lapang Iklim (SLI).
Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim,
sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil
manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir dengan
bakau, dll,
40
Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim melalui
kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas, Penanaman Pohon
dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM).
Coacing/Penjelasan Pengisian Blanko
Setelah penyampaian materi dan diskusi selanjutnya dilakukan coaching
pengenalan website Kalender Tanam dan penjelasan petunjuk pengisian blanko
untuk pemuktahiran data Katam yang dipandu oleh tim sosialisasi sistem
informasi kalender tanam dari BPTP Bengkulu (Yesmawati, SP).
Kabupaten Rejang Lebong
Materi dari BPTP Bengkulu
Kegiatan sosialisasi KATAM di Kabupaten Rejang Lebong diawali dengan
penyampaian materi dari BPTP Bengkulu yang disampaikan oleh TIM Sosialisasi
dan verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 yaitu
Bapak Dr. Wahyu Wibawa, MP . Adapun ringkasan materi yang disampaikan
sebagai berikut :
a. Sistem informasi kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013
Perubahan iklim adalah perubahan pada pola dan intensitas unsur
iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya
terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim merupakan
perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah hujan,
kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan kondisi
awan.
Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya
Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali
ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem
Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl),
ketahanan pangan, khusunya tanaman pangan.
Dampak Perubahan Pola Hujan& Kejadian Iklim Ekstrim yaitu
1) Galaunya POLA TANAM (SUT)& aktivitas petani, 2) Ancaman
KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan
panen Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari
2,4-6% (jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10%
41
(jika “BAU”), dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan
PRODUKSI berbagai jenis buah2an & perkebunan: 5-8% lbh
dari 20%
Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola
dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija)
berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta
ketersediaan air, atau:Peta yang memberikan informasi spasial
dan tabular tentang awal tanam & tutup tanam, IP, pola tanam,
potensi luas areal tanam dan rekomendasi teknologi tanaman
pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan
perubahan iklim serta sifat tanah
Aksi Adaptasi utama & strategis untuk
pengamanan/penyelamatan produksi pangan
Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air
(keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan
kapasitas irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi
musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi
dengan tingkat akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI
mikro (tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu,
IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi
teknologi (vub, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi
Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap
Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam
dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga
potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam
dan produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko
penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat
kekeringan, banjir dan serangan OPT.
Keunggulan Katam Terpadau adalah : 1) Dinamis, karena
disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan
dan musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena
didasarkan pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah,
wilayah rawaan bencana (banjir, kekeringan, OPT) tingkat
42
kecamatan, 3) Terpadu karena diintegrasikan dengan
rekomendasi teknologi (pupuk, benih, dll), 4) Mudah
diperbaharui/updateble, 5) Mudah dipahami pengguna, karena
disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas, dan
6) Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi
website yang diunduh setiap saat.
Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan,
awal musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial,
Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas
padi, Potensi serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan
danResiko penuruan produksi akibat bencana.
Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat
(Petani) meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan
Iklim untuk mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi
Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu
dan Sekolah Lapang Iklim (SLI).
Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim,
sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil
manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir
dengan bakau, dll,
Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim
melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas,
Penanaman Pohon dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM).
Materi Dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Rejang Lebong Materi disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Rejang Lebong (Ir. Reda Kusmantono, M.Si).
Sebelum menyampaikan materi Kepala Dinas Pertanian menyampaikan ucapan
terimakasih kepada pihak BPTP Bengkulu atas kerjasama yang telah terjalin
selama ini dan juga kedepannya, khususnya pada saat ini untuk pelaksanaan
kegiatan sosialisasi KATAM di Kabupaten Rejang Lebong.
Kepala Dinas mengharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi KATAM
di Kabupaten Rejang Lebong ini terverifikasinya data yang mendukung
43
penyusunan KATAM untuk Kabupaten Rejang Lebong diantaranya mengenai data
luas lahan baku sawah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
Selanjutnya Kepala Dinas pertanian juga mengharapkan adanya
kesinergisan antara institusi (Dinas Pertanian, BP4K dan BPS Kabupaten Rejang
Lebong) dalam menyampaikan verifikasi, informasi, sumber informasi dan data
pendukung penyusunan KATAM bagi Kabupaten Rejang Lebong agar data yang
disampaikan adalah satu atau sama. Kepala Dinas juga menghimbau kepada
pihak BPTP Bengkulu sebelum menyampaikan verifikasi data kepada pihak tim
KATAM pusat agar melakukan pengecekan data yang sudah disampaikan oleh
pihak dinas Pertanian Rejang Lebong Kepada Pihak Dinas Pertanian Provinsi
Bengkulu agar data yang diperoleh dan yang selanjutnya akan disampaikan
kepada pihak Tim KATAM Pusat adalah satu atau sama.
Sedangkan Kepala BP4K Kabupaten tidak dapat hadir pada saat
pelaksanaan kegiatan sosialisasi KATAM, karena ada musibah keluarga. Dari
BP4K dihadiri oleh bagian KJF (Yusman) sebagai peserta dalam pelaksanaan
sosialisasi KATAM yang selanjunya bersedia menyampaikan informasi ini kepada
kepala BP4K dan kemudian disosialisasikan kepada PPL lainnya.
Coacing/Penjelasan Pengisian Blanko
Setelah penyampaian materi selanjutnya dilakukan coaching pengenalan
website Kalender Tanam dan penjelasan petunjuk pengisian blanko untuk
pemuktahiran data Katam yang dipandu oleh tim sosialisasi sistem informasi
kalender tanam dari BPTP Bengkulu (Yesmawati, SP) dan sesi ini sangat direspon
dan ditanggapi oleh para PPL yang hadir, hal ini terlihat dari antusias para PPL
dalam mengikuti coacing dan penjelasan pengisian blanko verifikasi data dukung
penyusunan KATAM.
Kabupaten Lebong
Materi Dari Dinas Pertanian Kabupaten Lebong Materi mengenai dukungan Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang dalam
peningkatan program P2BN di Provinsi Bengkulu disampaikan oleh Sekretaris
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabuapten Lebong (Jauhari), dalam
penyampaian materi secara ringkas disampaikan bahwa :
44
a. Tahun 2013 musim tanam di Kabupaten Rejang Lebong dilakukan dari
bulan Februari sampai dengan Maret 2013 dengan luasan lahan baku
sawah seluas 9.679,03 ha yang tersebar di 13 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Lebong.
b. Kabupaten Lebong belum dapat melaksanakan IP > 1 karena serangan
tikus yang sangat hebat.
c. Perlu adaya kesinergisan antara intstitusi dalam menyampaikan data,
agar data yang disampaikan sama.
Materi dari BPTP Bengkulu
Materi dari BPTP Bengkulu disampaikan oleh TIM Sosialisasi dan
verifikasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II Tahun 2013 dan
Pendampingan SL-PTT yaitu Bapak Dr. Wahyu Wibawa, MP. Adapun ringkasan
materi yang disampaikan sebagai berikut :
Perubahan iklim adalah perubahan pada pola dan intensitas
unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan
(biasanya terhadap rata rata 30 tahun). Perubahan Iklim
merupakan perubahan pada komponen iklim, yaitu suhu, curah
hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan
kondisi awan.
Dampak perubahan iklim secara langsung : 1) Sumber Daya
Pertanian: degradasi & penciutan SDL, dinamika & anomali
ketersediaan air & kerusakan SDG/ biodiversity dan 2) Sistem
Produksi Pertanian: produktivitas produksi (kwt/kwl),
ketahanan pangan, khusunya tanaman pangan.
Dampak Perubahan Pola Hujan& Kejadian Iklim Ekstrim yaitu
1) Galaunya POLA TANAM (SUT)& aktivitas petani, 2) Ancaman
KEKERINGAN, BANJIR & OPT: potensi luas tanam dan
panen Resiko penurunan PRODUKSI padi meningkat dari
2,4-6% (jagung, kedelai, tebu, palawija lain) lbh dari 10%
(jika “BAU”), dan 3) Kacau/gagalnya sistem pembungaan
PRODUKSI berbagai jenis buah2an & perkebunan: 5-8% lbh
dari 20%
45
Kalender tanam adalah Peta yang menggambarkan potensi pola
dan waktu tanam tanaman pangan (padi dan palawija)
berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim serta
ketersediaan air, atau:Peta yang memberikan informasi spasial
dan tabular tentang awal tanam & tutup tanam, IP, pola tanam,
potensi luas areal tanam dan rekomendasi teknologi tanaman
pangan pada lahan sawah berdasarkan variabilitas dan
perubahan iklim serta sifat tanah
Aksi Adaptasi utama & strategis untuk
pengamanan/penyelamatan produksi pangan
Kalender tanam yang ideal didasarkan pada analisis neraca air
(keterse-diaan dan kebutuhan) berdasarkan curah hujan dan
kapasitas irigasi per hamparan/desa dan/atau, Prakiraan/prediksi
musim/iklim (pola, tinggi dan durasi curah hujan) spesifik lokasi
dengan tingkat akurasi tinggi & peta/informasi irigasi per DI
mikro (tersier), didasarkan pada data series pola tanam (waktu,
IP, pola) per hamparan (minimal kecamatan) dan implementasi
teknologi (vub, pupuk, PHT, dll) spesifik lokasi
Manfaat Katam adalah : 1) Menentukan waktu tanam setiap
Musim (MH, MK-1 dan MK-2), 2) Menentukan Pola, rotasi tanam
dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan, 3) Menduga
potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam
dan produksi tanaman pangan, dan 4) Mengurangi resiko
penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibat
kekeringan, banjir dan serangan OPT.
Keunggulan Katam Terpadu adalah : 1) Dinamis, karena disusun
menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan
musiman, 2) Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan
pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawaan
bencana (banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan, 3)
Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi
(pupuk, benih, dll), 4) Mudah diperbaharui/updateble, 5) Mudah
dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular
46
dengan uraian yang jelas, dan 6) Informatif karena
dikomunikasikan dengan sistem informasi website yang diunduh
setiap saat.
Informasi dari Katam Terpadu adalah Prediksi awal musim hujan,
awal musim tanam, pola Tanam, Luas tanam potensial,
Rekomendasi pemupukan, Tutup Tanam, Rekomendasi varietas
padi, Potensi serangan OPT, Wilayah rawan banjir & kekeringan
danResiko penuruan produksi akibat bencana.
Persiapan menghadapi perubahan iklim adalah Masyarakat
(Petani) meningkatkan pemahaman tentang informasi Perubahan
Iklim untuk mengatasi dampaknya (Adaptasi) dan mengatasi
Penyebabnya (Mitigasi) melalui : Penggunaan KATAM Terpadu
dan Sekolah Lapang Iklim (SLI).
Adaptasi : Upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim,
sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil
manfaat positifnya : Penggunaan VUB, Penghijauan pesisir
dengan bakau, dll,
Mitigasi : Upaya untuk mengatasi penyebab perubahan iklim
melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi, Biogas,
Penanaman Pohon dan Hemat Energi (Air, listrik dan BBM).
Coacing/Penjelasan Pengisian Blanko
Setelah penyampaian materi selanjutnya dilakukan coaching pengenalan
website Kalender Tanam dan penjelasan petunjuk pengisian blanko untuk
pemuktahiran data Katam yang dipandu oleh tim sosialisasi sistem informasi
kalender tanam dari BPTP Bengkulu (Yesmawati, SP) yang diikuti dengan
antusias oleh PPL yang hadir, dengan memberikan berbagai respond an
tanggapan untuk kejelasan dalam pengisian blanko verifikasi/pemutakhiran data
katam.
47
4.2.2.2. Pelaksanaan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu MT I
2013/2014
Pelaksanaan sosialisasi kalender tanam terpadu MT 1 tahun 2013/2014
tingkat provinsi telah dilaksanakan bersamaan dengan Sekolah Lapang Iklim
tahap 2 (SLI 2) yang dilaksanakan oleh BMKG Provinsi Bengkulu, yang dihadiri
oleh penyuluh pertanian dari 10 kabupaten/kota.
48
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Kalender Tanam Terpadu MT. II tahun
2013 dan MT I tahun 2013/2014 di Provinsi Bengkulu telah dilaksanakan
tanpa ada kendala yang berarti. Semua kegiatan sosialisasi dan verifikasi
sistem informasi kalender tanam terpadu dibuka secara resmi oleh Kepala
BP4K, serta dapat menghadirkan semua narasumber dari Kepala BP4K
dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten masing-masing.
2. Adapun tanggapan stakeholders terkait data yang terdapat pada Sistem
Informasi Kalender Tanam Terpadu yang telah disosialisasikan dan
disebarluaskan tersebut, secara umum menilai bahwa data yang ada
masih banyak yang belum valid. Maka dengan adanya forum sosialisasi
dan verifikasi yang telah dilakukan dapat memberikan manfaat serta
terbentuknya komitmen bersama untuk dapat menghimpun data yang
diperlukan untuk verifikasi dan validasi lebih lanjut.
5.2. SARAN
1. Perlu dilakukan uji lapangan untuk keakuratan informasi kalender tanam
yang ada
49
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian. 2012. Petunjuk Teknis Gugus Tugas. Kalender Tanam
Terpadu dan Perubahan Iklim. Bogor. BBSDLP. 2012. Lokakarya Nasional. Perubahan Iklim. Bogor. Farmanta Y. 2012. Intersepsi Hujan oleh Tajuk Tanaman Kelapa Sawit. Tesis.
Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ditjen Tanaman Pangan. 2008. Pedoman Umum: Peningkatan Produksi dan
Produktivitas Padi, Jagung, dan Kedelai melalui pelaksanaan SL-PTT. Dirjen Tanaman Pangan. 72 p.
Kementerian Pertanian. 2011. Peraturan Menteri Pertanian No.:
45/Permentan/OT.140/8/2011. Kementerian Pertanian. Jakarta. 90 hal. Kementerian Pertanian. 2012. Seminar Kalender Tanam dan Sistem Informasi
Sumberdaya Lahan Pertanian dan Tanaman. Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.
50
ANALISIS RESIKO
Analisis resiko diperlukan untuk mengetahui berbagai resiko yang
mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi/pendampingan.
Dengan mengenal resiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun
strategi ataupun cara penanganan resiko baik secara antisipatif maupun
responsif (Tabel 10 dan 11).
Tabel 10. Daftar resiko pelaksanaan KATAM tahun 2013
NO. RESIKO PENYEBAB DAMPAK
1. Katam Terpadu belum diacu sebagai alat dalam penentuan waktu tanam, pemupukan dan varietas anjuran
- Penyuluh pertanian belum memahami sepenuhnya manfaat KATAM Terpadu
- Tanam serempak dalam satu hamparan tidak terwujud dan sering gagal panen akibat cekaman lingkungan (banjir/kekeringan) serta ledakan OPT
Tabel 11. Daftar penanganan resiko dalam pelaksanaan KATAM tahun 2013
NO. RESIKO PENYEBAB PENANGANAN
1. Katam Terpadu belum diacu sebagai alat dalam penentuan waktu tanam, pemupukan dan varietas anjuran
- Penyuluh pertanian belum memahami sepenuhnya manfaat KATAM Terpadu
- Dilakukan sosialisasi, workshop, dan update untuk pemutahiran data serta peningkatan pemahaman penyuluh terhadap KATAM dan implementasinya
51
JADWAL KERJA
No Uraian kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan RDHP
2 Penyusunan/pembahasan
perbaikan RODHP
3 Koordinasi
4 Pelaksanaan
5 Laporan bulanan
6 Laporan tengah tahun
7 Laporan akhir tahun
52
PEMBIAYAAN A. RENCANA ANGGARAN BELANJA (RAB)
No Jenis Pengeluaran Vol Harga Satuan
(Rp.000) Biaya
(Rp.000)
1 Belanja Bahan (521211) 21.445
1. ATK comp suply, komputer suply dan pelaporan
1 pkt 2.455 2.455
2. Penggandaan dan laminasi 1 pkt 6.000 6.000
3. Konsumsi dalam rangka temu lapang, sosialisasi, validasi, akurasi data
200 OH 65 13.000
2 Honor Output Kegiatan (521213) 16975
1. Entry data 100 OH 35 3.500
2. UHL 250 0H 35 1.575
3. Honor Petugas Lapang 119 OH 100 11.900
3 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
(521219)
20.000
1. Akomodasi dalam rangka temu
lapang, sosialisasi, validasi, akurasi
data
5 kali 4.000 20.000
4 Belanja Jasa Profesi 10 OJ 500 5.000
5 Belanja Perjalanan Lainnya (DN)
(524119)
6.570
1. Perjalanan Daerah 18 OH 365 6.570
Jumlah 70.000
53
B.REALISASI ANGGARAN
No Jenis Pengeluaran
Realisasi
Anggaran (Rp)
Persentase
Keuangan (%)
Persentase
Fisik (%)
1 Belanja Bahan (521211) 20.925.075 97,53 100
1. ATK comp suply, komputer suply dan pelaporan
2.320.000 94,50
2. Penggandaan dan laminasi 5.980.075 99,67
3. Konsumsi dalam rangka temu
lapang, sosialisasi, validasi, akurasi data
12.875.000
99,04
2 Honor Output Kegiatan (521213) 16.150.000 95,14 100
1. Entry data 3.500.000 88,89
2. UHL 1.400.000 94,54
3. Honor Petugas Lapang 11.250.000 100,00
3 Belanja Barang Non Operasional Lainnya (521219)
20.000.000 100,00
100
1. Akomodasi dalam rangka temu
lapang, sosialisasi, validasi, akurasi data
20.000.000
95,00
4 Belanja Jasa Profesi 4.750.000 95,00 100
5 Belanja Perjalanan Lainnya (524119) 6.470.000 98,48 100
1. Perjalanan Daerah 6.470.000 98,48
Jumlah 68.295.075 97,56
54
PERSONALIA
No
Nama/NIP Jabatan Fungsional/Bidang
keahlian
Jabatan dalam Kegiatan
Uraian Tugas Alokasi waktu
(jam/minggu)
1 Yong Farmanta, SP M,Si 19790116 200312 1 002
Peneliti Petama / iklim dan tanah
Penanggung Jawab
1. Mengkoordinir kegiatan mulai perencanaan sampai pelaporan.
20
3 Nurmegawati, SP 198011242008012010
Peneliti Pertama /Ilmu Tanah
Anggota 1. Menyusun intrumen pengumpulan data
2. Menyusun laporan lapangan
15
4 Yartiwi, SP 19791030 2009012004
Peneliti Pertama / Agronomi
Anggota 1. Membantu penanggung-jawab dalam perencanakan, pelaksanaan, dan pelaporan
15
55
Lampiran 1. Jadwal Acara Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu
MT II tahun 2013 dan SL-PTT.
NNo
Waktu Acara Pemateri
11.
08.00 - 09.00 Pendaftaran Peserta Panitia
22.
09.00 – 09.30 Coffee break
33.
09.30 - 10.30 Pembukaan - Pengarahan Kepala BP4K kabupaten/kota
Provinsi Bengkulu
Kepala BP4K Kabupaten/kota
44.
10.30 - 12.30 1. Program pemerintah daerah dalam meningkatkan kegiatan P2BN
2. Peranan penyuluh dalam peningkatan produksi padi
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/kota Kepala BP4K
55.
12.30 - 13.00 ISHOMA
66.
13.00 - 14.00 1. Sistem informasi kalender tanam terpadu 2. Coaching (tata cara) form isian kalender
tanam
BPTP Bengkulu BPTP Bengkulu
77.
14.00 - 14.30 Coffee break
88.
14.30 - 15.00 Komponen SL-PTT BPTP Bengkulu
99.
15.00 – 15.30 Penutup
56
Lampiran 2. Surat Perintah Tugas Kegiatan Sosialisasi Kalender Tanam MT II
tahun 2013.
SURAT PERINTAH TUGAS Nomor : 604/KP.340/I.12.4/03/2013
I. Dasar :
1. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BPTP Bengkulu
TA. 2013 Nomor : 018.09.2.633996/2013 Tanggal 05 Desember 2012. 2. SK Balai TA. 2013 No: 24/KPTS/KP 440/1.12.4/01/2013 tentang Penanggung
Jawab dan Anggota Tim Pengkajian dan Diseminasi tahun 2013
II. Menugaskan kepada :
No Nama Lokasi Uraian Tugas
1 Yong Farmanta, SP,M.Si Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah
Ketua Tim Pelaksana 2 Yuli Oktavia, SP Sekretaris 3 Hendri Suyanto Anggota
4 Yahumri SP Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Bengkulu Selatan, Kaur
Ketua Tim Pelaksana 5 Nurmegawati, SP Sekretaris 6 Yartiwi, SP Anggota
7 Dr. Wahyu Wibawa,MP Kabupaten Kepahiyang, Rejang Lebong, Lebong
Ketua Tim Pelaksana 8 Yesmawati, SP Sekretaris 9 Ahyadi Jakfar Anggota
III. Tugas: Sebagai Tim Pelaksana Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu MT II tahun 2013 pada tanggal 8 – 10 April 2013 di 10 Kabupaten /Kota di Provinsi Bengkulu. Tim pelaksana bertugas mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan hasil sosialisasi sistem informasi kalender tanam terpadu MT II tahun 2013. Surat Perintah Tugas ini berlaku sejak diterbitkan sampai selesai penyusunan laporan kegiatan. Demikian Surat Perintah Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Bengkulu, Maret 2013 Kepala Balai,
Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP
NIP. 19590206 198603 1 002
57
Lampiran 3. Daftar peserta Sosialisasi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu Tahun 2013
Kabupaten Seluma
No Nama Jabatan Dinas Intansi
1 Yuniarti, SPKP Kord. BP3K BM BP4K
2 Marlina Astuti, SP PPL BP3K
3 Selda Vera Yanti Kasi Kelembagaan BP3K
4 Feri Khwansyah KJF BP4K BP4K
5 Yusarman BP4K Seluma BP4K
6 Yudha Saputra BP3K Seluma BP3K
7 Azwan Ka. BP3K Talang Dantuk BP3K
8 Yudianto BP3K Sukarami BP3K
9 Teten Sumarni
10 Rosman Er Kadis pertanian Dinas Pertanian
Kabupaten Bengkulu Selatan
No Nama Jabatan Dinas Intansi
1 Ali Amsar Siregar Ppl BP3K Kedurang
2 Enderita Jaya Ppl BP4K BP4K
3 Hotman Mulyadi KJF BP3K
4 Mustafa PPL BP3K Air Nipis
5 Iskak Kasubdin kelembagaan BP4K
6 Samril KJF BP3K Seginim
7 Isman Ipin Kasubdin diklat BP4K
8 Ahmad Sukirman Staf diklat BP4K
9 S. Parman Staf BP4K
10 Ritty Fitriani Staf BP4K
11 Marzon Staf BP3K Bunga Mas
12 Subandi KJF BP4K
13 Santi Virgoyana Staf BP4K
14 Desti Hayanti PPL BP4K
15 Ir. Iskandar, Kepala badan BP4K
16 Ir. Wika Gatot Subroto Kepala Dinas Pertanian Dinas Pertanian
Kabupaten Kaur
No Nama Jabatan Dinas Intansi
1 Sudirman, STp PPL BP4K
2 Marina, SP Koordinator BP4K
3 Sikwan Hadiyanto Ppl BP4K
4 Desi Suharni Ppl BP4K
5 Mursalin, SPKP KJF BP4K
6 Melyan Syahrizal PPL BP4K
7 M. Sholeh Hardi PPL BP4K
58
8 Agussalim PPL BP4K
9 Supriyanta, SKPK KJF BP4K
10 Khairul Korlu BP3K BP4K
11 Sunardi Pembantu Korluh BP4K
12 Yoga Sugama PPL BP4K
13 Karjitok Petani
14 Kardi KJF BP4K
15 Riskat Ka. BP4K BP4K
16 Ripuan PPL BP4K
17 Asmawan Ka. Distan DISTAN Kaur
Kabupaten Benteng
No Nama Jabatan Dinas Intansi
1 Yulia Parida Kepala BP4K Benteng
2 H. Elyandes Kori Sekretaris BP4K Benteng
3 Ismail Korluh K. Tinggi BP4K Benteng
4 Syafrisal KJF BP4K Benteng
5 Dede mulyana KJF BP4K Benteng
6 Marjohan Korluh BP4K Benteng
7 Badli Korluh BP4K Benteng
8 Surya alamsyah Korluh BP4K Benteng
9 Elva Damayanti Staf penyuluh BP4K Benteng
10 Trimadi Staf penyuluh BP4K Benteng
11 Emlan Supardi Korluh BP4K Benteng
12 Amrullah Kabid. Pertanian BP4K Benteng
13 Marzuan Risadi Kabid BP4K Benteng
14 Darlini Staf BP4K Benteng
15 Susi April Jahlini Staf BP4K Benteng
16 Sesi Marlika Staf BP4K Benteng
17 Supardi Kabid kelembagaan BP4K Benteng
18 Sarwo Edi Putra Staf penyuluh BP4K Benteng
19 Asni Susilawati Staf BP4K Benteng
20 Sabihin Staf BP4K Benteng
21 Lesmita Staf BP4K Benteng
22 Wilson Penyuluh BP4K Benteng
23 Henda Hidayati Staf BP4K Benteng
24 Dewi Susanty Staf BP4K Benteng
25 Farida Staf BP4K Benteng
26 Yulianti Staf BP4K Benteng
27 Sri Juwita Hanum Staf BP4K Benteng
28 Meiry Staf BP4K Benteng
29 Darmansyah Staf BP4K Benteng
30 Sofyan Staf BP4K Benteng
59
Kabupaten Bengkulu Utara
No Nama Jabatan Dinas Intansi
1 PR Sihaloho Korluh BPK Hulupalik
2 Ketut Santa Penyuluh BPK Argamakmur
3 Suharto Kabid TP Pertanian dan Peternakan
4 Santoso Sekretaris BKP3 BKP3 Kab. Utara
5 Heri Purnomo Kabid Kelembagaan BKP3 Kab. Utara
6 Syamsul Bakhri Kasubdin Penyuluh BKP3 Kab. Utara
7 Susi Andri Kasubdin Kelembagaan BKP3 Kab. Utara
8 Yurdin Staf BKP3 Kab. Utara
9 Riza yudiarti Staf BKP3 Kab. Utara
10 Doni Irawan Staf BKP3 Kab. Utara
11 Serinta Pertiwi Staf BKP3 Kab. Utara
12 Ripolinda, SP Staf BKP3 Kab. Utara
13 Amrin Korluh BPK Aiir Besi
14 Suherwanto. S.PKP Korluh BPK Napal Putih
15 Yong Farmanta Penanggung Jawab Kegiatan
BPTP Bengkulu
16 Yartiwi Anggota BPTP Bengkulu
17 Rizal Efendi Anggota BPTP Bengkulu
18 Hendri. S Anggota BPTP Bengkulu
19 Yuli Oktavia Anggota BPTP Bengkulu
20 Insan Anggota BPTP Bengkulu
21 Aprianto Staf BKP3 Kab. Utara
22 Rinci Staf BKP3 Kab. Utara
23 Aprizal Staf BKP3 Kab. Utara
24 Mareta Staf BKP3 Kab. Utara
25 Rico Staf BKP3 Kab. Utara
26 Marzuki Staf BKP3 Kab. Utara
27 Ismail Staf BKP3 Kab. Utara
28 Ridha Staf BKP3 Kab. Utara
29 Salendra Staf BKP3 Kab. Utara
30 Mahendra. S Staf BKP3 Kab. Utara
Kabupaten Muko-muko
No Nama Jabatan Dinas Intansi
1 Junaidi Ka. Badan BP2KP
2 Saudagan Chaniago Sekretaris BP2KP
3 Zulkismida Kabid PP BP2KP
4 Syawaludin PPL BP2KP
5 Arbain Ka. BPK BPK Ujung Pinang
6 M. Raflii, SP Ka. BPK BPK Xiukoto
7 Kasmis PPL BPK
8 Suharman PPL BPK
60
9 Ngadiyota Ka UPTD, Air Dinas PU
10 Harto Mulyono KJF BP2KP
11 Marsamal Kabid Pertanian BP2KP
12 Hari Mustaman Kasi Produksi Dinas Pertanian
13 Yong Farmanta Ketua Pelaksana BPTP Bengkulu
14 Rizal Efendi Staf BPTP Bengkulu
15 Hendri Staf BPTP Bengkulu
16 Yartiwi Staf BPTP Bengkulu
17 Yuli Oktavia Staf BPTP Bengkulu
18 Insan Staf BPTP Bengkulu
19 Sisri Indriyani Staf BP2KP
20 Ade Juni Afnita Staf BP2KP
21 Dewi Eka Putri Staf BP2KP
22 Zulhadi Staf BP2KP
23 Syamsul Rizal Staf BP2KP
24 Tri Anjasari Staf BP2KP
25 Dwi verdedewati Staf BP2KP
26 Ogie Hendra Staf BP2KP
27 Budi Staf BP2KP
28 Widya Armaini Staf BP2KP
29 Sri Dwi AL Staf BP2KP
30 Oktri Staf BP2KP
Kabupaten Kepahiang
No Nama Jabatan Dinas Intansi
1 Aidil F. S. Plt. Ka. BP4K BP4K
2 Baharudin. SP Ka. BP3K M K BP4K
3 Maskap. SP KJF BP4K BP4K
4 Edy Purwanto KJF BP4K BP4K
5 Harriadi Kabid . Produksi Distan Kepahiang
6 Abdurokman Ka. BP3K Tebat Karai BP4K
7 Herman BP3K Ujan mas BP4K
8 ASkarddin Ka.BP3K Merigi BP4K
9 M. Sahroni Ka. BP3K B I BP4K
10 Sahrin Staf KJF BP4K
11 Hardintono KJF TPH BP4K
12 Kaharudin Koord. KJF BP4K
13 Sadikin, S.Pd Kabin. Peny. Penyu BP4K
14 Peni Siwi Utami Staf KJF BP4K
15 Pendri Staf BP4K
16 Nadyah Staf BP4K
17 Farizal Staf BP4K
18 Nur Asmi Staf BP4K
19 Kiki Asmita Staf BP4K
20 Mego Saputra Staf BP4K
21 Jon Kenedi, A.Md Staf KJF BP4K
61
22 Widya Ningsi Staf BP4K
23 Melinda Staf BP4K
24 Pipi Pitria Staf BP4K
25 Deni Sugito Staf BP4K
26 Rahmat Oktafia BPTP Bengkulu
27 Dr. Wahyu Wibawa, MP BPTP Bengkulu
28 Yesmawati, SP BPTP Bengkulu
29 Ahyadi Jakfar BPTP Bengkulu
30 Nelson BPTP Bengkulu
Kabupaten Rejang Lebong
No Nama Jabatan Dinas Intansi
1 Solahudin Kasubid. Pelayanan Penyuluhan
BP4K
2 Widya Rusiana Kasubid. Pengembangan Profesi
BP4K
3 Ramelan PPL BP4K
4 Jamaris PPL BP4K
5 Khori Hidayat KJF BP4K
6 Yuswanto KJF BP4K
7 Suryadi PPL BPP Lubuk Ubar
8 Leni Maryati PPL BPP Lubuk Ubar
9 Pastinihar BPP BPP Lubuk Ubar
10 Jumhari Penyuluh BPP Lubuk Ubar
11 Yenny Penyuluh BPP Lubuk Ubar
12 Akhmad Rifai PPU SDM BPP Lubuk UBar
13 Ahmad Syafitriansyah PPU Program BPP Lubuk Ubar
14 Redha K Ka. Distan DISTAN
15 Rindra Ka. BPP Lubuk Ubar BPP Lubuk UBar
16 Rahmat Oktafia BPTP Bengkulu
17 Dr. Wahyu Wibawa, MP
BPTP Bengkulu
18 Yesmawati, SP BPTP Bengkulu
19 Ahyadi Jakfar BPTP Bengkulu
20 Nelson BPTP Bengkulu
Kabupaten Lebong
No Nama Jabatan Dinas Intansi
1 Faswan, A. Md Korlu BP4K
2 Mardalena, SP PP/Rimbo Pengadang BP4K
3 Jais, A.Md Korlu L/S BP4K
4 Daryanto,SP Korlu L/S BP4K
5 Arsil Suhaidi, SP Korlu Gunung Alam BP4K
6 Nurbajahdiah, SP Korlu Suka Bumi BP4K
7 Sulaili, SP Staf KJF BP4K
8 Abdul Muris, SP PP BP4K
62
9 Eva Melisa Staf BP4K
10 Sawarna Staf BP4K
11 Koriyanti KabidKelembagaan BP4K
12 Edy Ansori Staf BP4K
13 Rise Nopiyanti Staf BP4K
14 Endang Suhartono Staf BP4K
15 Bambang Agus Staf BP4K
16 Zela Marcelina Staf BP4K
17 Zevi Adnanis Staf BP4K
18 Harlis Darwin Sekretaris BP4K
19 Jauhari Candra Sekretaris BP4K
20 Syaful Kalbi Kepala BP4K BP4K
21 Romli Arza M Staf Distan DPKP
22 Rahmat Oktafia BPTP Bengkulu
23 Dr. Wahyu Wibawa, MP BPTP Bengkulu
24 Yesmawati, SP BPTP Bengkulu
25 Ahyadi Jakfar BPTP Bengkulu
26 Nelson BPTP Bengkulu
63
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi Kabupaten Seluma
1 dan 2
3 dan 4
Pembukaan oleh pembawa acara (Yahumri, SP); (2) Arahan dan kata sambutan Kepala BP4K Kabupaten Seluma (Ir. Wahidin Dahlan) dan sekaligus penyampaian materi; (3) Penyampaian materi oleh Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan (Rosman ER, MM); (4) Penyampaian materi oleh BPTP (Nurmegawati, SP); (5) Peserta dari BP3K sedang bertanya dengan narasumber; (6) Suasana narasumber dan peserta pada saat penyampaian materi.
64
Kabupaten Bengkulu Selatan
3 dan 4
5 dan 6
Pembukaan oleh pembawa acara (Nurmegawati, SP); (2) Arahan dan kata sambutan Kepala BP4K Kabupaten Bengkulu Selatan (Ir. Iskandar AZ); (3) Penyampaian materi oleh Kepala BP4K; (4) Penyampaian materi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Ir. Wika Gatot Subroto); (5) Penyampaian materi oleh BPTP (Yahumri, SP); (6) Suasana narasumber dan peserta pada saat penyampaian materi
1 dan 2
65
Kabupaten Kaur
3 dan 4
5 dan 6
(1) Pembukaan oleh pembawa acara (Yahumri, SP); (2) Arahan dan kata sambutan Kepala BP4K Kabupaten Kaur (Riskan Ependi, SE); (3) Penyampaian materi oleh BP4K (Kardi, S.PKP); (4) Penyampaian materi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Asmawan, S.Sos); (5) Penyampaian materi oleh BPTP; (6) Suasana narasumber dan peserta pada saat penyampaian materi dan diskusi.
1 dan 2 Pembukaan oleh pembawa acara (Nurmeg
awati, SP); (2) Arahan
dan kata sambutan Kepala
BP4K Kabupat
en Bengkul
u Selatan
(Ir. Iskandar AZ); (3) Penyam
paian materi oleh
Kepala BP4K;
(4) Penyam
paian materi oleh
Kepala Dinas
Pertanian dan
Peternakan (Ir. Wika Gatot
Subroto); (5)
Penyampaian materi oleh
BPTP (Yahumri
, SP); (6)
Suasana narasumber dan peserta
66
Kabupaten Bengkulu Tengah
1 dan 2
3 dan 4
5 dan 6
(1)Sekeretaris BP4K Kab); (2) Penyampaian materi dari dinas pertanian Kab. Bengkulu Tengah); (3) Penyampaian materi dari BP4K Kab. Bengkulu Tengah (4)Penyampaian materi dari BPTP Bengkulu; (5) n (6) Diskusi dan Coacing data katam
67
Kab. Bengkulu Utara
1 dan 2
3 dan 4
5 dan 6
(1) Sekeretaris BP3K Kab. Bengkulu Utara membuka acara sosialisasi (2) Penyampaian materi dari dinas Pertanian Kab. Bengkulu Utara (3) Penyampaian materi dari BPTP Bengkulu(4) Diskusi bersama distan dan BKP3 Kab. Bengkulu Utara; (5) n (6) Diskusi dan Coacing data katam
68
Kabupaten Mukomuko
1 dan 2
3 dan 4
5 dan 6
(1) Kepala BP2KP Kab. Mukomuko membuka acara sosialisasi (2) Penyampaian materi dari BP2KP Kab. Mukomuko (3) Penyampaian materi dari Dinas Pertanian Kab. Mukomuko (4) Penyampaian materi dari BPTP Bengkulu (5) n (6) Diskusi dan Coacing data katam
69