KALORIMETER. Jegeg

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan fisika semester 1

Citation preview

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KALORIMETER DAN KAPASITAS KALOR JENIS

(K.4)

O L E H :

Nama

: Wayan Gina Angraeni

NIM

: 0808105021

Kelompok

: III (Tiga)

Tanggal Praktikum

: 28 Oktober 2008

Dosen Pengajar

: I Ketut Sukarasa S.Si,M.Si

Asisten Dosen

: 1. Muhammad Fahim M.

2. Fauzan Sugiono

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2008

KALORIMETER DAN KAPASITAS KALOR JENIS

I. TUJUAN

Mempelajari cara kerja kalorimeter Menentukan kalor lebur es Menentukan kalor jenis berbagai logamII. DASAR TEORI

Istilah kalor sering kita dengar pada kehidupan sehari-hari. Penting bagi kita sebagai mahasiswa untuk untuk mendefinisikan kalor dengan jelas, dan menjelaskan fenomena-fenomena yang berhubungan dengan kalor.

Satuan dari kalor adalah kalori (kal) yang sampai saat ini masih dipakai. Satuan kalori ini didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 10C (derajat celcius). Dalam setiap percobaan atau dalam suatu perhitungan yang berhubungan tentang kalor satuan yang paling sering digunakan adalah kilokalori. 1 kkal didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk menaikan temperatur 1 kg air sebesar 10C. Di dalam sistem satuan British, kalor diukur dalam satuan thermal british (British thermal unit / Btu). Satu Btu didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikan temperatur air 1 lb sebesar 10F. Satu batu setara dengan 0,252 kkal dan setara pula dengan 1055 Joule.

Ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda disebut dengan suhu. Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi sedangkan benda yang dingin memiliki suhu yang rendah. Ketika memanaskan atau mendinginkan suatu benda atau zat sampai pada suhu tertentu, beberapa sifat fisik benda tersebut berubah. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik. Sifat termometrik suatu zat dapat dimanfaatkan sebagai alat pengukur suhu atau yang biasa kita kenal dengan termometer. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda. Berbagai jenis termometer dibuat berdasarkan beberapa sifat termometrik zat seperti pemuaian zat padat, pemuaian zat cair, pemuaian gas, tekanan zat cair, tekanan udara, renggangan zat padat, hambatan terhadap arus listrik, dan intensitas cahaya. Ada beberapa jenis termometer yaitu termometer bimetal, termometer hambatan, termokopel, termometer gas, dan pyrometer. Untuk menyatakan suhu suatu benda dengan bilangan termometer, maka pada termometer harus terdapat skala. Skala suhu pada termometer dapat dibuat dengan cara menetapkan dua buah suhu tertentu. Keduanya harus memenuhi syarat yaitu tidak berubah-ubah nilainya dan mudah diadakan kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu kedua suhu tersebut disebut sebagai titik tetap atas dan titik tetap bawah. Skala yang paling sering digunakan dalam mengukur shu adalah skala Celcius, Skala Kelvin, skala Reamur, dan skala Fahrenheit.

Ilmu yang mempelajarai tentang suhu, kalor, dan perubahan-perubahan yang terjadi akibat perubahan suhu dan kalor disebut dengan termodinamika. Adapun dasar daripada termometri, yaitu pengukuran suhu, adalah hukum termodinamika ke Nol, yang menyatakan bahwa dua buah benda yang masing-masing dalam keadaan setimbang termis dengan benda ketiga adalah dalam setimbang termis satu sama lain. Yang dimaksud setimbang termis adalah tidak terjadinya perubahan keadaan fisis bilamana disinggungkan atau disentuhkan atau ditempelkan satu sama lain. Dengan menyatakan kesetimbangan termis sebagai kenaikan suhu, hukum termodinamika ke nol tidak lain menyatakan bahwa dua buah benda yang suhunya sama dengan benda ketiga, suhunya adalah sama satu sama lain, sehingga jika benda ketiga itu termometer, maka agar terpercaya dua buah benda yang suhunya sama harus terbukti sama oleh termometer.

Dari beberapa percobaan yang dilakukan oleh para ahli yang terdahulu didapat kesimpulan, besarnya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu suatu zat sebanding dengan massa zat tersebut dan kenaikan suhu zat tersebut. Jika besarnya kalor yang dibutuhkan suatu zat yang bermassa m untuk menaikan suhu sebesar Q, maka :

Q m

Selain massa dan kenaikan suhu, jumlah kalor yang dibutuhkan benda tergantung dari jenis zat yang dipanaskan. Untuk membedakan jenis zat dikenal apa yang dinamakan dengan kalor jenis dan disimbolkan dengan c. Sehingga persamaan di atas dapat dirumuskan :

Q = m c atau

Keterangan :

Q = kalor yang diserap atau dilepaskan, dalam satuan J atau kalori.

m = massa zat, satuannya kg atau gr.

= perubahan suhu, satuannya K atau 0C

c = kalor jenis, satuannya J/kg.K atau kal/g.0C

Sehingga satuan kalor jenis sama dengan satuan kalor dibagi satuan massa kali satuan suhu. Oleh karena itu, kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau melepaskan suhu tiap satu kilogram massa suatu zat sebesar 10C atau satu Kelvin.

Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu yang sama dari benda yang berbeda pada umumnya besarnya tidak sama. Perbandingan banyaknya kalor yang diberikan terhadap kenaikkan suhu benda dinamakan kapasitas kalor atau kapasitas panas. Kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan suatu benda untuk menerima atau melepaskan kalor, untuk menaikkan atau menurunkan suhu benda sebesar 10C atau 1 K. Jadi, jika kalor yang dibutuhkan sebesar Q untuk menaikkan suhu benda sebesar , maka kapasitas kalor ( C ) benda tersebut dapat dirumuskan :

C = atau Q = C

Keterangan :

Q = kalor yang diserap atau dilepaskan, satuannya joule atau kalori

= perubahan suhu, satuannya K atau 0C

C = Kapasitas kalor, dalam satuan J/K atau kal/0C

Berdasarkan persamaan di atas, maka kapasitas kalor dapat dirumuskan juga: C = m . cc adalah kalor jenis suatu benda.

Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur kalor. Kalorimeter yang menggunakan teknik pencampuran dua zat di dalam suatu wadah, umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Beberapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara lain kalorimeter aluminium, kalorimeter elektrik, kalorimeter gas, kalorimeter bom. Untuk menentukan kalor jenis suatu zat dengan kalorimeter, kita gunakan hukum kekekalan energi pada pertukanan kalor yang pertama kali diukur oleh Joseph Black, seorang ilmuan Inggris. Oleh karena itu hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor disebut dengan asas Black. Bunyi asas Black adalah banyaknya kalor yang diberikan sama dengan banyaknya kalor yang diterima. Dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

Qdilepas = QditerimaApabila dua buah benda yang suhunya berbeda dipertemukan (dicampurkan), benda yang bersuhu tinggi akan memberikan kalor kepada benda yang suhunya rendah. Pada akhir pencampuran, suhu kedua benda menjadi sama. Berdasarkan hal tersebut jika kalor jenis satu zat diketahui maka kalor jenis zat yang lain dapat dengan menggunakan rumus kekekalan energi pada pertukaran kalor (Asas Black).

Banyaknya kalor yang dlepaskan oleh suatu benda dengan massa m1 dan kapasitas kalor jenis zat c1 adalah :

..(1)

sebanding dengan banyaknya kalor yang diserap oleh air dengan dengan massa m2 :

(2)

ts adalah suhu setimbang setelah terjadinya pencampuran.

Bila kapasitas kalor jenis air c2 diketahu, suhu t1 sama dengan suhu uap, kapasitas kalor jenis c1 dapat dihitung dengan mengukur besaran t2, ts, dan m2 :

(3)

Tabung kalorimeter juga menyerap panas yang dilepaskan oleh zat yang bersuhu tinggi. Untuk itu, kapasitas kalor kalorimeter :

ck = c2 . NA NA adalah nilai air kalorimeter sehingga kuantitas kalor yang diserap dari persamaan (2) dapat ditulis sebagai :

dan persamaan (3) menjadi :

Panas adalah suatu bentuk energi. Dahulunya panas dikira zat alir tanpa berat dan tak dapat dilihat yang diistilahkan dengan kalor. Namum seiring perkembangan ilmu pengetahuan, panas atau kalor diartikan sebagai perpindahan energi internal yang merupakan konsep dasar termodinamika selain kerja dan energi. Kalor mengalir dari satu bagian sistem ke bagian lain atau dari satu sistem ke sistem lain karena adanya perbedaan temperatur. Jika energi sistem berubah sebagai hasil perbedaan temperatur sistem dan temperatur lingkungannya, maka dapat dikatakan bahwa energi yang telah dipindahkan itu sebagai kalor. Sebai contoh, jika sebuah gelas kimia yang berisi air (sistem) terletak diatas alat pemanas, kapasitas sistem untuk melakukan kerja bertambah, sehingga energinya bertambah. Oleh karena penambahan itu terjadi sebagai hasil perbedaaan temperatur, maka energi itu sudah dipindahkan ke sistem sebagai kalor.proses pelepasan energi sebagai kalor disebut eksoterm. Sedangkan proses penyerapan energi sebagai kalor disebut endoterm.

Selama pengaliran atau penyerapan kalor kita tidak dapat mengetahui proses keseluruhannya atau dapat dikatakan bahwa kalor belum diketahui selama proses berlangsung. Kuantitas yang diketahui selama proses berlangsung ialah laju aliran Q yang merupakan fungsi waktu. Jadi kalornya ialah:

Q = (1((2 Q d(dan hanya bisa ditentukan bila waktu (2 - (1 telah berlalu. Hanya setelah aliran itu berhenti orang baru bisa mengacu pada kalor. Dalam hal ini adalah energi internal yang telah dipindahkan dari suatu sistem bertemperatur lebih tinggi ke sistem yang temperaturnya lebih rendah. Temperatur akhir yang dicapai oleh kedua sistem itu ada diantara kedua temperatur awal. Apabila kedua sistem telah mencapai temperature akhir yang sama, maka keadaan ini disebut kesetimbangan termal. Kesetimbangan termal ini tercapai apabila energi yang keluar dan energi yang masuk ke sistem sama jumlahnya, dalam saat yang bersamaan, dan jika suhu sistem dan lingkungan juga sama. Secara umum kesetimbangan termal didefinisikan sebagai keadaan yang dicapai oleh dua atau lebih sistem yang dicirikan oleh keterbatasan harga koordinat sistem itu setelah sistem saling berinteraksi melalui dinding diaterm.

Kalor atau panas memiliki suatu kapasitas. Kapasitas panas. Panas jenis atau kapasitas kalor jenis adalah banyaknya panas yang diperlukan untuk menimbulkan kenaikan suhu yang sama namun berbeda-beda tergantung dari jenis bahan atau zat. Perbandingan antara banyaknya panas yang diberikan dengan kenaikan suhu disebut kapasitas panas benda tersebut.

Sedangkan kapasitas panas jenisnya didefinisikan sebagai kapasitas per satuan massanya yang diberi simbl dengan huruf c yang dinyatakan dengan kalori per gram-0C.

Berdasarkan persamaan di atas, andaikan benda yang massany m dan kapasitas panas jenisnya c maka jumlah panas yang diperlukan untuk menaikan suhunya dengan (t ialah

Untuk mengukur kwantitas panas dapat digunakan alat yang bernama kalorieter. Kalorimeter yang sering digunakan dalam praktikum adalah kalorimeter air.

III. ALAT DAN BAHAN

1 Kalorimeter

1 Butiran Tembaga

2 buah thermometer -10 ~ 1000C

1 steam generator

1 pemanas

1 Beaker Glass 1 Statif

1 Timbangan

gambar 1

gambar 1

pelepasan kalor oleh butiran logam dan penerimaan panas oleh air

IV. PROSEDUR EKSPERIMEN

A. Pengukuran Harga Air Kalorimeter

1. Timbang kalorimeter kosong dan pengaduknya.

2. Catat massa air setelah kalorimeter diisi air kira-kira bagian.

3. Masukkan kalorimeter yang berisi air ke dalam selubung luarnya.

4. Tambahkan air mendidih sampai kira-kira bagian (catat suhu air mendidih)!

5. Catat suhu kesetimbangan!

6. Timbanglah kembali kalorimeter!

B. Pengukuran Kalor Lebur Es

1. Timbang kalorimeter kosong dan pengaduk!

2. Isi kalorimeter dengan air bagian, kemudian timbang lagi!

3. Masukkan kalorimeter ke dalam selubung luarnya dan catat suhu calorimeter mula-mula!

4. Masukkan potongan es ke dalam kalorimeter kemudian tutup serta aduk!

5. Catat suhu kesetimbangan!

6. Timbang kembali kalorimeter tersebut!

C. Pengukuran Kapasitas Kalor Jenis Logam

1. Keping-keping logam yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam rongga Bunsen dan panaskan!

2. Timbang kalorimeter serta pengaduknya!

3. Timbang kalorimeter serta pengaduknya setelah diisi air kira-kira 3/5 bagian!

4. Masukkan kalorimeter ke dalam selubung luarnya dan catat suhunya!

5. Catat suhu keping-keping logam.

6. Masukkan keping-keping logam tadi ke dalam kalorimeter dan catat suhu setimbangnya!

7. Ulangi langkah 1 s/d 6 untuk logam yang lainnya!V. DATA PENGAMATANA. Pengukuran Harga Air Kalorimeter

1. Massa rata rata kalorimeter kosong + pengaduk +selubung + pengadukk):

(k) :

k) :

k) : 250,75 gr

2. Massa rata rata kalorimeter + pengaduk + selubung + tutup + air t) :

t) :

t) :

t) : 387,21 gr Suhu air mendidih = 1000C Suhu setelah ditambah dengan air = 480C Suhu awal = 26oC 3. Massa rata rata kalorimeter + air mendidih ka):

ka) :

ka) :

ka) : 457,86 gr

Kalor jenis kalorimeter

Harga air kalorimeter

B. Pengukuran Kalor Lebur Es

1. Massa rata rata kalorimeter kosong + pengaduk +selubung + pengadukk):

(k) :

k) :

k) : 250,75 gr

2. Massa rata rata kalorimeter + pengaduk + selubung + tutup + air t) :

t) :

t) :

t) : 387,21 gr

3. Massa rata-rata kalorimeter + es :

Suhu es = 30C

Suhu kesetimbangan = 4oC

Qes = mes. L dan Qes = mes. Ces. T

Mes. Ces. T = mes. L

Ces.T = L

0,5( 4 - 3) = L

Maka L = 0,5 kal/oCC. Perhitungan kalor jenis logam

Massa rata-rata logam (ml)

Massa rata-rata kalorimeter kosong (mk)

Dengan cara yang sama maka diperoleh:

mk= 250,75 gr = 0,25075 kg Massa rata-rata kalorimeter + air (md)

Dengan cara yang sama maka diperoleh:

md = 387,21 gr = 0,38721 kg

Kapasitas kalor jenis logam

Untuk menentukan kapasitas kalor jrnis logam, dipergunakan prinsip:

Panas yang dilepaskan butiran logam juga diserap oleh kalorimeter

Sehingga didapat :

2. Ralata. Data pada penentuan harga air kalorimeter Ralat massa kalorimeter kosong dan pengaduknya(mk)

No

1250,4-0.350.1225

2250,9 0.150.0225

3250,4250,75-0.350.1225

42510.250.0625

5251,050,30.009

12530.339

Ralat nisbi :

=0,0519%

Kebenaran praktikum = 100% - 0,0519%

= 99,95% Ralat massa rata-rata air mula-mula + kalorimeter (ma)

Dengan cara yang sama diperoleh:

No

1387,60.390.1521

2386,8 -0.410.1681

3387,2387,21-0.010.0001

4387,450.240.0576

5387-0,210.0441

1936,050.422

Ralat nisbi :

=0.0375%

Kebenaran praktikum = 100% - 0.0375%

= 99.96% Ralat rassa rata-rata air mula-mula + air mendidih + kalorimeter (mb)

Dengan cara yang sama diperoleh:No

1458.10.240.0576

2457.7-0.160.0256

3457.9457.860.040.0016

4457.7-0.160.0256

5457.90.040.0016

2289.30.112

Ralat nisbi :

= 0.0163%Kebenaran praktikum = 100% - 0.0163%

= 99.98% Ralat massa air mula-mula

Ralat nisbi :

= 0.089%

Kebenaran praktikum = 100% - 0.089%

= 99.91%

Ralat massa air setimbang ( mula mula + mendidih)

Ralat nisbi

= 0.0683%

Kebenaran praktikum = 100% - 0.0683%

= 99.93%

Ralat air mendidih

Ralat nisbi :

= 0.0016%Kebenaran praktikum = 100% - 0.0016%

= 99.99%b. Data pada penentuan kapasitas kalor jenis logam Ralat massa logamNo

1100.180.0324

29.8-0.020.0004

3109.820.180.0324

49.6-0.220.0484

59.7-0.120.0144

49.10.128

Ralat nisbi :

= 0.8147%

Kebenaran praktikum = 100% - 0.8147%

= 99.19%c. Penentuan harga air kalorimeter Ralat kapasitas kalor jenis calorimeter

Ralat Nisbi

Kebenaran Praktikum = 100% - 0.1955%

= 99.88%VI. PEMBAHASAN

Apabila dua buah benda yang suhunya berlainnan dipertemukan akan terjadi interaksi antara kedua benda tersebut. Interaksi yang terjadi adalah benda yang bersuhu lebih tinggi akan melepaskan kalor dan benda yang bersuhu rendah akan menyerap kalor tersebut. Banyaknya kalor yang dilepas dan diserap adalah sama banyaknya. Kalorimeter yang baik adalah kalorimeter yang dapat menyerap atau melepaskan kalor dari sekelilingnya.

Kalorimeter ideal yaitu kalorimeter yang menggunakan teknik pencampuran dua zat didalam suatu wadah serta didesain agar pertukaran kalor hanya terjadi di dalam bejana kalorimeter dan menghindari penukaran kalor ke lingkungan sekitar. Harga air kalorimeter adalah hasil kali dari kalor jenis kalorimeter dengan massa kalorimeter dan dapat dirumuskan :

NA = ck . mk

Hukum ke nol Termodinamika yaitu keadaan system C mula mula berada dalam kesetimbangan termal dengan system A dan B , maka A dan B juga saling berada dalam kesetimbangan termal. Dimana system C dipisahkan dari system A dan B dengan menggunakan dinding isolator ideal.

Harga air kalorimeter adalah hasil kali antara massa kalorimeter dengan kalor jenis kalorimeter.

Dengan menggunakan asas Black yaitu apabila dua system atau lebih yang memiliki perbedaan temperature dipertemukan maka kalor yang dilepaskan atau diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima atau diserap oleh benda yang bersuhu rendah. Dalam percobaan ini, kalor yang diterima oleh air dan kalorimeter akan sama dengan kalor yang dilepaskan oleh air panas. Pada perhitungan percobaan ini , didapatkan kalor jenis kalorimeter rata-rata (ck) dari rumus m1 . c1 . t1 +mk . ck.t1 = m2.c2.t2 adalah 0,264kal/grC. Dengan diketahuinya ck maka harga air kalorimeter dapat ditentukan dan dalam perhitungan diatas didapatkan NA rata-rata sama dengan 0,066 kkal/CKalor lebur adalah kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan 1 kg zat padat menjadi zat cair pada titik leburnya. Untuk menghitung kalor lebur es maka terlebih dahulu menentukan kalor yang diterima oleh es (Qes). Setelah Qes ditentukan , maka kalor lebur es (L) dapat dihitung dengan rumus :

L = dalam perhitungan diatas, didapatkan kalor lebur es rata-rata yaitu 0,5 kal/0C

Kapasitas kalor jenis logam dapat ditentukan dengan menggunakan asas Black. Kalor yang dilepaskan logam yang telah dipanaskan sama dengan kalor yang diterima air. Dari perhitungan data diatas , maka diperoleh kapasitas kalor jenis logam rata rata yaitu 0 kkal/kgC

Hukum ke nol Termodinamika yaitu keadaan system C mula mula berada dalam kesetimbangan termal dengan system A dan B , maka A dan B juga saling berada dalam kesetimbangan termal. Dimana system C dipisahkan dari system A dan B dengan menggunakan dinding isolator ideal. Hukum ke nol termodinamika adalah terdapat sebuah kuantitas scalar yang dinamakan temperature , yang merupakan sebuah sifat semua system termodinamika ( di dalam keadaan setimbang) , sehingga kesamaan tempat merupakan syarat yang perlu dan cukup untuk kesetimbangan termal.

Keadaan kesetimbangan termal yaitu dua system yang mempunyai suhu yang sama. Hal ini dapat diperoleh dengan melapisi termos es dengan isolator ideal yang berfungsi untuk mencegah agar kedua system mencapai kesetimbangan termal.

Pengambilan data pada percobaan ini dilakukan secara berulang ulang, agar hasil yang dipeeroleh lebih diteliti dan lebih mendekati nilai kebenaran. Untuk memperbaiki hasil-hasil pengambilan data maupun perhitungan maka data-data tersebut perlu diralat dengan metode ralat keraguan. Dalam setiap pengukuran dan perhitungan tidak ada pengukuran dan perhitungan yang pasti , maka terdapat keraguan yang telah dibahas dalam ralat keraguan. Keraguan dan hasil percobaan yang berbeda dengan buku pedoman dapat disebabkan oleh beberapa factor yaitu :1. Ketelitian praktikan yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran dan perhitungan. Apabila terjadi kesalahan pengukuran akibat kekurangtelitian praktikan maka akan terjadi kesalahan pengukuran.

2. Suhu tubuh praktikan dapat menyebabkan kesalahan pada pengambilan data. Misalnya saat menggunakan thermometer , dimana tangan praktikan memegang thermometer sehingga dapat mempengaruhi suhu thermometer.3. Kerusakan alat yang dapat mengakibatkan data yang diperoleh salah sehingga mempengaruhi perhitungan data serta hasil perhitungan data.VII. KESIMPULAN

1. Kalor adalah salah satu bentuk energy yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah jika kedua benda bersentuhan.

2. Satuan kalor adalah joule, satuan lainnya adalah kalori atau kilokalori.

3. Kalor uap , kalor lebur , kalor embun , dan kalor beku disebut juga kalor laten.

4. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 K.

5. Hubungan kalor dan kenaikkan suhu pada air dapat dinyatakan bahwa kalor yang diberikan kepada air sebanding dengan kenaikan suhu:

Q 6. Kapasitas kalor (C) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1C atau 1K.

7. Hubungan kapasitas kalor (C) dengan kalor jenis (c) dapat dinyatakan :

Q = m .c

8. Hukum kekekalan energy ( asas black) menyatakan bahwa :

Qlepas = Q terima

9. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan besarnya kapasitas panas suatu zat.10. Beberapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara lain :

Kalorimeter Air Berdinding Ganda

Kalorimeter Arus Kontinyu ( elektrik)

Kalorimeter Bom

Kalorimeter Aluminium

11. Apabila dua benda yang memiliki suhu berbeda dipertemukan dan diisolasi sempurna dengan lingkungannya, maka benda yang suhunya lebih tinggi akan melepaskan kalor dan benda ynag suhunya lebih rendah akan menerima kalor tersebut.

12. Kuantitaas panas atau kalor jenis suatu benda dapat ditetukan dengan menggunakan kalorimeter berdasarkan hukum kekekalan energi.VIII. DAFTAR PUSTAKA

Para dosen ITS, Modul Fisika I, Surabaya ;Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Ruwanto , Bambang ;2005, Asas asas Fisika , Yogyakarta : Yudhistira Umar , Efrizon ; 2004 ; Fisika dan Kecakapan Hidup ; Jakarta : Ganeca Exact Atkinz, P.W. 1999. Kimia Fisika Edisi IV Jilid I. Jakarta : Erlangga. Glancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi V Jilid I. Jakarta : Erlangga. Reynoldz, William C. dan Henry C. Perkinz. 1991. Termodinamika Teknik. Jakarta : Erlangga. Sears, Francis Weston. 1991. Mekanika Panas dan Bunyi Jilid VII. Bandung: Binacipta. Zemansky, Mark W. dan Richard H. Dittman. 1986. Kalor dan Termodinamika Terbitan VI. Bandung : ITB Bandung. EMBED CorelDRAW.Graphic.12

EMBED CorelDRAW.Graphic.12

EMBED CorelDRAW.Graphic.12

EMBED CorelDRAW.Graphic.12

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

EMBED Equation.3

_1287166832.unknown

_1287226832.unknown

_1287237111.unknown

_1287242666.unknown

_1287242832.unknown

_1287242881.unknown

_1287243159.unknown

_1287243212.unknown

_1287243149.unknown

_1287242859.unknown

_1287242779.unknown

_1287242805.unknown

_1287242750.unknown

_1287242000.unknown

_1287242122.unknown

_1287241219.unknown

_1287231685.unknown

_1287233369.unknown

_1287236404.unknown

_1287232432.unknown

_1287230068.unknown

_1287230102.unknown

_1287228707.unknown

_1287215081.unknown

_1287226414.unknown

_1287226600.unknown

_1287215187.unknown

_1287225360.unknown

_1287215132.unknown

_1287166841.unknown

_1287214985.unknown

_1287061890.unknown

_1287166775.unknown

_1287166807.unknown

_1287166818.unknown

_1287166762.unknown

_1222802254.unknown

_1287061853.unknown

_1287060263.unknown

_1287060512.unknown

_1287060653.unknown

_1287061042.unknown

_1287060521.unknown

_1287060423.unknown

_1223749737.unknown

_1258898863.unknown

_1223753170.unknown

_1223753182.unknown

_1223753049.unknown

_1223753161.unknown

_1223750061.unknown

_1223739247.unknown

_1223743152.unknown

_1222802356.unknown

_1222798423.unknown

_1222801133.unknown

_1222801513.unknown

_1222799621.unknown

_1222783766.unknown

_1222783767.unknown

_1222603166.unknown

_1222619235.unknown

_1222783617.unknown

_1222618251.unknown

_1222602449.unknown