50

Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

  • Upload
    lethuan

  • View
    243

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI
Page 2: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Penanggung Jawab Melias, Adii, STh MM

( Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Papua ),

Pengarah, H.Djamaluddin Iribaram, S.Pd.I, MM

( Kepala Bagian Tata Usaha ).

Pemimpin Redaksi Edi Abdul Kholiq,SE.,MAB.

Penyuting/Editor Dewi Anggraeni, S.IP

Gayati, SE, Yosef A. Baransano

Fotografer Tim Majalah Damai

Admnistrasi/ Keuangan Gayati, SE.

Artististik/Layaout TIM Majalah Damai

Penerbit Sub Bagian Hukmas dan KUB Kenwil Agama Provinsi Papua

Percetakan CV. deEmpat Multi Demensi

Isi di luar tanggung jawab Percetakan

Alamat Redaksi Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi papua, Jl. Raya Entrop Jayapura,

Telp.0967 – 551769, e-mail: [email protected]

Redaksi Damai menerima tulisan dalam bentuk artikel, opini, esai, iklan , sesuai dengan visi dan misi media.

Panjang tulisan diketik 2 spasi 1-3 halaman dalam me-dia flash disc. Untuk surat pembaca bisa melalui email

Penanggung Jawab Melias Adii, S.Th., MM

(Kepala Kantor WilayahKementrian Agama Provinsi Papua )

Pengarah, H.Djamaluddin Iribaram, S.Pd.I, MM

( Kepala Bagian Tata Usaha )

Pemimpin Redaksi

Penyuting/Editor

Edi Abdul Kholiq, SE., MAB.

Dewi Anggraeni, S.IP

Gayati, SE. Yosep. A. Baransano

Fotografer

Fotografer Tim Majalah Damai

Admnistrasi/ Keuangan

Gayati, SE.

Artististik/Layaout

TIM Majalah Damai

Penerbit

Sub Bagian Hukmas dan KUB Kenwil Agama Provinsi Papua

Percetakan

CV. deEmpat Multi DimensiIsi diluar tanggung jawab Percetakan

Alamat Redaksi Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi papua, Jl. Raya Entrop Jayapura

Telp.0967 – 551769 e-mail: [email protected]

Redaksi Damai menerima tulisan dalam bentuk artikel,

opini, esai, iklan , sesuai dengan visi dan misi media.

Panjang tulisan diketik 2 spasi 1-3 halaman dalam me-

dia flash disc. Untuk surat pembaca bisa melalui email

Salam damai...

Pembaca yang berbahagia.Majalah Damai kembali hadir pada edisi 7 tahun ke-4 untukAnda.Kami selalu berusaha menghadirkaninformasiterbaikdariKementerian Agama Pro-vinsi Papua bagiPembacasekalian.

Awaltahunini, selain HAB danmomenpentingrutinlain-nya, kami mencatatperistiwapelantikanparapejabat di ling-kunganKementerian Agama Provinsi Papua olehSekjenKe-menterian Agama RI, Bahrul Hayat, sebagaiperistiwapenting.Selaindilatari PMA Nomor 13 tahun 2012, pelantikanpeja-batinimestinyamerupakan momentum pembaharuan spirit parapemimpin di lingkunganKementerian Agama Provinsi Papua untukmengabdilebihbaiklagi di masa-masamenda-tang.

Pengabdianmemangmenjadi kata kuncidalamsetiapger-aklangkahparapegawaidanpejabatpemerintah, yang oleh-karenaitudisebutsebagaiabdinegara, danabdimasyarakat.Pengabdian pula yang melatarisetiapaktivitas di lingkun-ganKementerian Agama Provinsi Papua yang kemudian-terangkumsebagaihimpunanberita-beritaterpilih yang kami sajikanmellauiMajalahDamaiEdisi 7 ini.

Tidakterasa,Majalah Damai telah memasuki tahun keem-pat keberadaannya di tengah-tengah kita.Tentu kita semua sama berharap, bahwa Majalah Damai dapat senantiasa me-nyajikan berita-berita terbaik bagi para pembaca sekalian. Kami juga berharap,sebagaimana halnya para pembaca seka-lian, bila Majalah Damai dapat terbit lebih sering dalam set-iap tahunnya. Kita semua sama berharap kualitas dan kuan-titas Majalah Damai semakin baik dari waktu kewaktu, juga ditandai partisipasi seluruh daerah melalui kontribusi berita mereka.

Semogasaja!

mengucapkan Selamat Hari Raya:

Nyepi Tahun Baru Saka 1935(12 Maret 2013)

Melias Adii, S.Th., MM.Kepala

mengucapkan Selamat Hari Raya:

Waisak Tahun 2557 BE25 Mei 2013

Melias Adii, S.Th., MM.Kepala

mengucapkan Selamat Hari

Maghapuja 2557 BE26 Februari 2013

Melias Adii, S.Th., MM.Kepala

mengucapkan Selamat Hari Raya:

Tahun Baru Imlek 2564 10 Februari 2013

Melias Adii, S.Th., MM.Kepala

mengucapkan Selamat Hari Raya:

Galungan27 Maret 2013

Melias Adii, S.Th., MM.Kepala

mengucapkan Selamat Hari Raya:

Kuningan6 April 2013

Melias Adii, S.Th., MM.Kepala

Page 3: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 3

LAPORAN KHUSUS

Sentani, Hukmas,-Sejumlah 26 orang peja-bateselon III di lingkungan Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua, serta 27 orang pejabateselon IV di lingkun-gan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua diambil sumpahnya serta dilantik oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Repub-lik Indonesia, Bahrul Hayat, Ph.D. Pelantikanber-langsung di Hotel Travellers Sentani, Kabupaten-Jayapura, Jumat (15/3).

Menurut Sekjen, pelantikan dilakukan karena penyesuaian seluruh jabatan yang ada di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, termasuk di provinsi Papua dan Kabupaten/Kota di Papua, yang selalu diselaraskan dengan kebutuhan organ-isasi di kabupaten/kota, juga provinsi dan nasion-al.

“Atas nama Kementerian Agama saya ucapan terimakasih atas kerja keras yang telah ditunjukan

Sekjen Kementerian Agama RI Ajak Pejabat Tingkatkan

Profesionalisme dan Integritassegenap jajaran pimpinan dan pegawai di lingkun-gan Kementerian Agama Provinsi Papua selama ini.Dengan nomenklatur baru, semoga tumbuh se-mangat baru, motivasi baru untuk meningkatkan kinerja, di seluruh jajaran,’’demikian menurutnya.

Selanjutnya Sekjen juga mengingatkan bahwa-jabatan adalah amanah, dimana dalam jabatanada kewenangan yang akan dimintai pertanggung-jawaban.

“Sumpah tidak hanya disaksikan oleh yang hadir hari ini tapi jugadisaksikan oleh Tuhan YME, dimana amanah yang kita terima pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan pada Tu-han YME.Perubahan nomenklatur tidak hanya perubahannama,secara lebih mendalam perubahan dilakukan agar lebih sesuai dengan visi misi Ke-menterian Agama yang selalu terus bergerak dina-mis.”

Berdasarkan dokumen kepegawaian Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, pelan-

Page 4: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

4 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

LAPORAN KHUSUS

tikan pejabat di lingkungan Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Provinsi Papua dilatari SK Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Pap-ua Nomor: Kw.26.1/2/Kp.07.6/2361/2012 tanggal 8 November 2012 tentang usul penetapan pejaba-teselon III Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua.

Dalam rangka mengisi kekosongan dan menin-dak lanjuti Perpres RI nomor 63 tahun 2011 dan-Peraturan Menteri Agama RI Nomor 13 tahun2012 tanggal 16 Agustus 2012 tentang Organisasi dan Tata KerjaInstansi Vertikal Kementerian Agama, pelantikan pejabateselon III pada Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Papua dipandang perlu.

SekjenmengingatkanKe-menterian Agama hadir se-bagai sesuatu yang penting, bahwa Kementerian Agama adalah bagiandari proses kemerdekaan NKRI. Meme-gang amanah di Kementerian Agama hingga hari ini, adalah bagian dari yang dikehendaki para pendiri bangsa.

Menurut Sekjen, Kemente-rian Agama dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan, termasuk di Provinsi Papua.

“Kita yakini bahwa secar-anasional dan juga di Papua kondisi ini akan terus mem-baik.Oleh karena itu saya mengajak seluruh jajaran un-tuk terus membangun sua-sana yang semakin kondusif.Kita juga barumasuk angga-ran tahun 2013 dan kita alami sedikit hambatan.Anggaran sudahdisahkan dan semoga dalamwaktu segera bisa di-laksanakan.Pelaksanaan pro-gram secepatnya dilaksana-kan.Kecepatan penting dalam penyerapan anggaran tanpa melupakan akuntabillitas.Percepatan program dan ang-

garan akan dengan sendirinya mempercepat ang-garan yang sudah dirancang di Provinsi Papua.”

Sekjen sekalilagi mengucapkan terima kasih-bahwa Kantor Wilayah Kementerian Agama Pap-ua telah menunjukan perbaikan dalam tata kelola.Dirinya menegaskan bahwa Kementerian Agama Papua termasuk Kementerian Agama yang lebih-baik dari waktu kewaktu.

“Tahun ini adalah tahun kerja, tahun ini kita harus lebih professional dan lebih memiliki in-tegritas.Sayaucapkan selamat, atas nama ke-menterian, dan terus tingkatkan kualitas dan pengabdian,”pungkasnya. (Dewi)

Page 5: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 5

INDEKS

TAJUK

3

LAPORAN KHUSUS

7

11

RAGAM BERITA

13

16

19

BERITA DAERAH

TOKOH

OPINI

WARUNG DISKUSI

21

23

24

26

41

38

44

9

Romo Benny Susetyo Pr.

Perubahan adalah niscaya di dunia.Tumbuh, berkembang, berubah, berganti, adalah hal-hal yang intinya merupakan

perubahan.Perubahan, dapat menjadi lebih baik, atau sebaliknya menjadi lebih buruk.Perubahan terjadi baik pada individu, kelom-pok, hingga tingkatan organisasi.Dalam konteks organisasi, adater-minologi yang dikenal sebagai perubahan organisasi.

Perubahan organisasi idealnya direncanakan.Walaupunde-mikian, sangat disadari bahwa perubahan dapat terjadi tanpa direncanakan.Lingkungan luar organisasi yang terus mengalami perubahan, merupakan salah satu faktor yang memicu, bahkan memaksa terjadinya perubahan.Individu dalam organisasi yang mengalami perubahan, misalny acara pandang dan sikap, bahkan orang yang memang sama sekali berbeda, tentujuga merupakan pendorong perubahan.

Dalam organisasi, hal-hal yang biasa berubah antara lain pemimpin dan ini membawa perubahan pada kepemimpinan, strategi manajemen, bahkan hingga tataranmisi dan visi sekalipun, dapat mengalami perubahan.Secara alamiah dan naluriah, individu, kelompok, ataupun organisasi mengharapkan perubahan selalu menuju arah yang lebih baik.Visi yang lebih baik, misi yang lebih baik, program yang lebih baik, strategi yang lebih baik, pengelo-laan yang lebih baik, juga pola pikir, sikap dan tindakan yang lebih baik.Tidak satupun menyukai kemunduran, seperti sebaliknya, se-mua pihak umumnya mengharapkan kemajuan.Bilaharus berubah, maka itu artinya perubahan untuk menjadil ebih maju.Tidak ada yang senang berjalan di tempat.Semua memilih bergerak.Bergerak untuk maju.

Pemerintah dituntut untuk senantiasa bergerak maju.Dunia terus berubah.Hubungan antar negara, hubungan internasional, dinamika internal masyarakat dan negara bangsa, pemimpin dan kepemimpinan, semua mempengaruhi perubahan yang harus di-hadapi dan dikelola oleh pemerintah.Kesadaran akan hak dan ke-wajiban, perubahan pengetahuan, meningkat nya taraf pendidikan, keterbukaan informasi yang didorong perkembangan teknologi ko-munikasi dan informasi, semua jalin menjalin menjadi sebab dan pendorong perubahan.

Kementerian Agama RI yang telahberusia 67 tahun, tentutelah matang usia dan sarat pengalaman. Perjalanan panjang memang bukan jaminan, bahwa visi organisasi telah tercapai dengan baik.Namun memang sudah sewajarnya bila pada rentang waktu yang panjang ini semua pihak berharap bahwa capaian demi capaian organisasi telah diraih.Bahwa masyarakat yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahirdan batin telah semakin dapat diwujudkan.

Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahu 2012 misalnya, merupakan salah satu contoh perubahan dalam organisasi yang membawa konsekuensi dalam berbagaiaspek organisasi, mulai dari struktur, pemimpin, kepemimpinan, hingga pengelolaanor-ganisasi, bahkan budaya organisasi dalam level mikro. Tindakan organisasional semestinya selalu logis.Demikian halnya ketika me-mutuskan sebuah perubahan.Dalam organisasi yang sehat, selalu ada mekanisme organisasional, dimulai dari perencanaan, pen-gorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, hinggaevaluasi.Dalam rantai manajemen itulah sebuah perubahanbiasa muncul sebagai sebuah keputusan logis.

Di sisilain, akan selalu ada riak-riak kecil hingga gejolak be-sar dalam sebuah perubahan. Sangat wajar.Komunikasi dan keter-bukaan, serta komitmen dan kesungguhan, kemudian akan dapat mengatasi persoalan perbedaan cara pandang, kesalah pahaman, hingga perbedaan prinsip, harapan, dan tujuan. Mengembalikan perbedaan pada kebaikan dan tujuan bersama dalam semangat pelayanan dan pengabdian pada masyarakat-umat beragama di Tanah Air, menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan melalui ri-akdan gejolak yang mungkin dibawa oleh perubahan.Kementerian Agama akan terus berubah, terus bergerak maju, semakin baik dari waktu ke waktu.

Berubah danTerus Bergerak MajuOleh: DewiAnggraeni, S.IP

Sekjen Kementerian Agama RI Ajak Pejabat Tingkatkan

Profesionalisme dan IntegritasDIPA 2013 Kementerian Agama Provinsi

Papua Alami Kenaikan

Anggota DPD RI Audiensi di Kanwil Kemenag Provinsi Papua

UN dan UAMBN Madrasah di Papua Berjalan Baik dan LancarSantri Se-Papua Ikuti Pekan Olah Raga dan Seni Antar Pondok Pesantren

Kontingen Provinsi Papua Ikuti Pekan Olahraga

dan Seni Pondok Pesantren Nasional di Gorontalo

SK 16 Pegawai Kemenag Jayawijaya Diserahkan

CALHAJ KeeROm mulai Laksanakan manasik Haji

Bupati Sarmi Hadiri Pelepasan Kontingen Pesparawi

Pembukaan Sekolah alkitab Gereja Pantekosta di Indonesia Kelas Serui

PenentuanAwal Bulan QamariyahmemBANGUN KARAKTeR PemImPIN BANGSA YANG HUmANIS

PeNGeLOLAAN BARANG mILIK NeGARA (BmN)/PeNGHAPUSAN BmN

Page 6: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

6 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

Surat PembacaSURAT PEMBACA

RedaksiYth.

Bolehkah saya mengirim tulisan ke Majalah Damai? Apakah ada honorariumnya?

Iriani

Jawab:

Ibu Iriani, kami menerima tulisan/artikel tentang keagamaan untuk Rubrik Opini, Rubrik Antar Iman, dan tulisan/artikel umum untuk Rubrik Warung

Diskusi. Jadi, kami silahkan bila Ibu Iriani memilik itulisan yang sesuai untuk rubric tersebut dapat dikirim untuk kami seleksi.Bagi tulisan yang

dimuat, akan diberikan honorarium kepada penulisnya, sesuai aturan yang berlaku.

RedaksiYth.

Dimana saya dapat memperoleh Majalah Damai secara rutin?

Iwan

Jawab:

Pak Iwan, terimakasih atas pertanyaannya. Majalah Damai saat ini masih terbit 2 kali dalam setahun.Majalah Damai kami distribusikan keseluruh

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kota dan seluruh instansi di bawahnya seperti KUA, madrasah, SMTK, dll.Majalah Damai juga kami kirimkan

pada instansi pemerintah lain dan stake holder lainnya di Papua maupun Kanwil Kemenag di provinsi lain. Jadi, di tempat-tempat itulah Majalah Damai

bias diperoleh, dan belum melayani pelanggan pribadi/individu.Semoga dapat terwujud di masa-masa mendatang.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi PapuaBeserta Segenap Pejabat dan Staf mengucapkan selamat :

Tahun Baru Masehi 1 Januari 2013

Melias Adii, S.Th., MM.Pgs. Kepala

Page 7: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 7

LAPORAN KHUSUS

Jayapura, Hukmas,-Peng-ganti Sementara (Pgs.)

Kepala Kantor Wilayah Kemen-terian Agama Provinsi Papua, Melias Adii, S.Th., MM., menyer-ahkan petikan DIPA Tahun Ang-garan 2013, Jumat, 4 Desember 2013 kepada pejabat eselon III di lingkungan Kanwil Kemenag-Provinsi Papua, yang secara sim-bolis juga ditujukan bagi segenap pimpinan satker di Kementerian Agama Provinsi Papua. Acara berlangsung di Aula Sasana Karya Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua, Entrop, Jayapura, dihadiri oleh sejumlah-pejabat eselon III di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Papua yang sekaligus akan menerima-petikan DIPA tersebut.

Dalam arahannya, Kakan-wil berpesan agar semua pejabat segera menindak lanjuti DIPA

DIPA 2013 Kementerian Agama Provinsi Papua Alami Kenaikan

tersebut dengan segera meny-usunj adwal kegiatan dan TOR.Adii sangat berharap bahwa ki-nerja tahun 2013 ini akan lebih-baik dalam pelaksanaan program dankegiatan sesuai DIPA. Kinerja yang baik ditandai dengan peny-erapan anggaran yang lebih baik, dan tidak menumpuk volume pekerjaan pada akhir tahun ang-garan, dengan segala resikonya.

A n g g a r a n K e m e n t e r i a n Agama Provinsi Papua tahun ini senilai Rp.247.302.921,00. Ang-garan ini mengalami kenaikan 1,003 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu senilai Rp. 246.532.121,00.Angka ini adalah angka terakhir setelah penghe-matan dan APBNP Tahun ang-garan 2012.

Lebih rinci anggaran tahun 2013 untuk Kementerian Agama di Provinsi Papua adalah sebagai-

berikut; Rp 47.190.672,00 (Sekre-tariat Jenderal), Rp. 30.252.669,00 (Ditjen Bimbingan Masyarakat Is-lam), Rp. 65.014.259,00 (Ditjen Pen-didikan Islam), Rp. 66.234.267,00 (Ditjen Bimbingan Masyarakat K r i s t e n ) , R p . 2 8 . 9 3 7 . 9 6 2 , 0 0 (DitjenBimbingan Masyarakat Katolik),Rp.3.356.860,00 (Ditjen-Bimbingan Masyarakat Hindu), Rp.2.752.854,00 (Ditjen Bimbin-gan Masyarakat Buddha),Rp. 3.563.378,00 (Ditjen Penyelengga-raan Haji danUmrah).

Menurut Kasubag Perenca-naan dan Informasi Keagamaan, Albert Loen, alokasi ini belum termasuk penghematan seba-gaimana tahun lalu.Penghematan merupakan upaya pemerintah-dalalam rangka optimalis asian-ggaran untuk kegiatan lain yang langsung berhubungan dengan-masyarakat.

Sejalan dengan Kakanwil-Loen juga berharap kinerja se-mua pihak lebih baik tahun ini, dan mendahulukan hal-hal yang bersifat langsung kemasyarakat, seperti block grant.

Sampai saat ini, anggaran Ke-menterian Agama RI masih “dib-intangi”, kecuali anggaran untuk belanja pegawai dan operasional perkantoran.Adanya anggaran Kemenag yang masih “dibin-tangi” seperti halnya tahun la-lumenurut Loen dikarenakan pihaklegislatif menilai Kemen-terian Agama belum memenuhi keharusan mengalokasikan dana untuk pendidikan hingga 20 persendari total anggaran. (Dewi)

Page 8: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

8 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

UPACARA BENdERA MENjAdi PUNCAk PERiNgATAN HARi AMAL BHAkTi kE-67 kEMENTERiAN AgAMA

di PRoviNSi PAPUA

RAGAm BeRITA

Jayapura, Hukmas— Upacara bendera 3 Januari 2013 menjadi puncak peringatan HAB Kemenag

Provinsi Papua, setelah melewati rangkaian beberapa agenda lainnya, yaitu aneka perlombaan dan Ziarah di Taman Makam Pahlawan. Upacara bendera berlangsung di halaman Rektorat STAIN Al Fatah Jayapura, Jalan Merah-Putih, Kompleks Buper, Waena, Jayapura. Upac-ara diikuti pejabat dan pegawai dari Kanwil Kemenag Provinsi Papua, STAIN Al-Fatah Jayapura, Kantor Keme-nag Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Sarmi. Drs. Elia Loupatty, MM, Asisten Bidang Perekono-mian dan Pembangunan Sekda Provinsi Papua bertindak selaku pembina upacara. Sejumlah pejabat dari berbagai instansi juga tokoh agama, hadir dalam upacara yang ber-langsung lancar dan khidmat ini.

Dalam upacara ini juga dilakukan penganugerahan tanda kehormatan 30 tahun Satya Karya Setya bagi apara-tur PNS untuk pengabdian selama 30 tahun, yang diterima oleh Dominggas Mirino (STAKPN Burere Sentani), dan Nicodemus Apaseray (Kanwil Kemenag Provinsi Papua). Seusai upacara juga berlangsung penyerahan hadiah un-tuk perlombaan-perlombaan yang digelar dalam rangka HAB, dan ditutup dengan persembahan marching band siswa/siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Koya Ba-rat.

Saat membacakan sambutan Menteri Agama, Pem-bina Upacara Drs Elia Loupatty, MM., memberi apresiasi pada Kementerian Agama berkenaan dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian yang diberikan oleh BPK pada tahun 2011. Dalam sambutan yang dibacakan Loupatty Menteri Agama menyatakan bahwa sejalan dengan tema HAB 2013 “Meningkatkan Kinerja Kementerian Agama dengan Profesionalitas dan Integritas”, Menag meminta komitmen seluruh jajaran aparatur Kementerian Agama agar bekerja secara profesional dan memiliki integritas. Menurut Menag, profesionalitas tanpa integritas akan membawa kerugian dan kehancuran, sedangkan integri-tas tanpa profesionalitas akan menyebabkan jalan di tem-pat di tengah dunia yang kompetitif.

Lebih jauh menurut Menag bahwa profesionalitas dan integritas sengaja dijadikan sebagai kata kunci pen-

ingkatan kinerja Kementerian Agama.“Hal itu bersumber dari kaidah dalam agama yang menyatakan apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.Oleh karena itu, pengemban-gan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu agenda penting dalam reformasi birokrasi Kementerian Agama.Langkah itu dilakukan sejak dari tahap perekrutan calon pegawai melalui sistem yang transparan dan memenuhi standar manajemen mutu ISO sampai pada pengemban-gan jenjang karir yang memenuhi unsur keadilan dan menghargai prestasi kerja perorangan.”

Menteri juga mengingatkan, bahwa seiring dengan dinamika kementerian dan dinamika masyarakat, fokus sasaran pembangunan bidang agama yang menjadi tum-puan tugas Kementerian Agama adalah untuk mendeka-tkan pada visi, “terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin”.

Menag mengimbuhkan bahwa tolok-ukur keberhasi-lan program Kementerian Agama tidak seluruhnya dapat dituangkan dalam grafik dan angka-angka yang bersifat kuantitatif, tetapi banyak pula yang bersifat kualitatif.

“Peningkatan kualitas kehidupan beragama, keru-kunan umat beragama, serta pendidikan agama dan kea-gamaan mencakup dimensi pembangunan manusia dan perubahan masyarakat yang membutuhkan proses dan waktu untuk menikmati hasilnya.”

Masih menurut Menag, dalam beberapa aspek yang dapat langsung terukur, pencapaian kinerja Kemente-rian Agama cukup membanggakan, misalnya lembaga pendidikan yang dikelola Kementerian Agama tidak lagi dipandang sebagai lembaga pendidikan kelas dua. Tidak sedikit lulusan madrasah dan pesantren yang mampu menembus perguruan tinggi negeri unggulan baik di da-lam maupun di luar negeri.Nilai rata-rata Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah tahun 2012 secara nasional lebih baik dari nilai rata-rata Sekolah Menengah Pertama.Per-guruan Tinggi Agama Negeri setingkat Universitas, Insti-tut dan Sekolah Tinggi berkembang pesat sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat. (Dewi)

Page 9: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 9

RAGAm BeRITA

Jayapura, Hukmas- Kementerian Agama di Provinsi Papua diharapkan dapat mengambil bagian penting dalam menangani persoalan HIV-AIDS, juga miras di Papua, secara bersungguh-sungguh sesuai nilai-nilai fir-man Tuhan.Perspektif dan landasan agama merupakan pendekatan yang lebih mendasar mengingat persoalan HIV-AIDS juga merupakan persoalan moral, bukan se-mata soal penyakit.Semua itu tentu saja harus dituang-kan dalam rencana program disertai penganggarannya.Demikian harapan Ferdinanda Ibo Yatipai, anggota DPD RI pada kesempatan audiensi dengan pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Papua (9/1), di ruang kerja Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Papua.Sementara itu menurut H. Jamaluddin Iribaram, S.Pd.I., MM., Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua, audiensi ini merupakan kesem-patan yang baik untuk DPD RI dapat mendengarkan dan menyerap aspirasi dari Kemenag di Papua, sehing-ga diharapkan dapat memberi dukungan bagi Kemente-rian Agama di Provinsi Papua agar selalu lebih baik dari waktu ke waktu.Para pejabat di lingkungan Kemenag sepakat bahwa Kemenag harus mengambil peran dalam mengatasi persoalan sosial seperti miras dan HIV-AIDS.Bahkan diperlukan program lintas institusi, semisal dengan Ke-menterian Kesehatan juga KPA, untuk optimalisasi dan sinergi peran tersebut. Sejalan dengan harapan Ferdi-nanda, para pejabat menilai perlu ada semacam ”Klinik Rohani” di lingkungan Kementerian Agama untuk kon-seling rohani sebagai upaya penanganan ODHA juga

Anggota DPD RI Audiensi di Kanwil Kemenag Provinsi Papua

bagi masyarakat luas tentang penanganan dan penya-daran persoalan HIV-AIDS dengan pendekatan agama.“Hingga saat ini Kementerian Agama memiliki tenaga penyuluh agama dari lima agama yang masing-masing bergerak di akar rumput masyarakat, dengan segala kondisi dan kendala, termasuk tantangan geografis dengan keterbatasan sarana/fasilitas.”Demikian menu-rut Drs. H. Alwi Tianlean, MM, Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Penyelenggaraan Haji.Ini pula yang diharapkan dapat mengambil peran dalam penguatan dan penyadaran umat tentang persoalan HIV-AIDS dengan perspektif ajaran agama. Terkait anggaran, to-tal pagu Kementerian Agama Provinsi Papua tahun ini senilai Rp. 247.302.921.000,00. Anggaran ini mengalami kenaikan 1,003 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu senilai Rp. 246.532.121.000,00. Nilai anggaran ini adalah angka terakhir setelah penghematan dan APB-NP Tahun anggaran 2012.Namun demikian, anggaran tersebut lebih besar alokasinya diperuntukan bagi be-lanja gaji pegawai.Wacana yang mengemuka saat audiensi ini juga ada-lah harapan kebijakan anggaran secara khusus untuk wilayah Papua yang mempertimbangkan kondisi faktu-al seperti faktor kemahalan yang antara lain disebabkan kondisi geografis.Edy Abdul Kholiq, SE, MAB., Kasubag Keuangan Kan-wil Kementerian Agama Provinsi Papua, mengemuka-kan persoalan DIPA 2013 yang telah terbit sejak bulan Desember 2012. Namun kenyataannya semua anggaran masih “dibintangi”, kecuali untuk alokasi belanja pe-gawai dan operasional kantor. Ini akan berpengaruh

Page 10: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

10 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

RAGAm BeRITA

Jayapura, Humas- SDM Penghulu dan Kepala Uru-

san Agama perlu terus menerus ditingkatkan, dalam rangka men-ingkatkan pelayanan kepada umat. Demikian menurut Kepala Kan-tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, melalui Kabid Urusan Agama Kristen, Katrina, S.Ag., MM. Hal ini disampaikan pada acara pembukaan Lomba Baca Kitab Tahun 2013 Tingkat Provinsi Papua,yang diselenggarakan Kan-tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, melalui Seksi Uru-san Agama Islam, di Hotel Yasmin, Jayapura, Sabtu (15/6).

Lebih lanjut dijelaskan Katrina, penggunaan Kitab Kuning merupa-

pada rencana awal program. Termasuk berpengaruh pada pencapaian target penyerapan anggaran di triwu-lan pertama. Sebagaimana dilansir oleh sejumlah me-dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri san-gat berharap agar legistatif dan Kementerian Keuangan tidak lagi membintangi sejumlah mata anggaran.Edy juga memaparkan opini BPK mengenai laporan keuangan Kementerian Agama, berturut-turut dari ta-hun 2009 masih berpredikat disclaimer, tahun 2010 Wa-jar Dengan Pengecualian, dan tahun 2011 Wajar Tanpa Pengecualian.Pada audiensi ini dibahas pula mengenai beberapa Ke-menag di kabupaten pemekaran yaitu sejumlah 9 ka-bupaten, yang hingga saat ini belum memiliki kantor. Tahun ini baru 1 unit kantor yang disetujui anggaran pembangunannya, yaitu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Waropen. Setiap tahun pembangunan kan-tor selalu diusulkan , namun hingga sekarang belum terealisasikan oleh pusat dalam penganggarannya.Menyoal persoalan pendidikan dan guru, menurut Drs.

Ahmad Khotib, M.Si., Pgs. Kabid Kependidikan Agama Islam dan Pemberdayaan Masjid semua guru yang di-angkat kemenag (dari semua agama) tidak mendapat tunjangan daerah terpencil. Sementara guru yang di-angkat pemda mendapat tunjangan terpencil. Ini men-imbulkan persoalan rasa keadilan bagi para tenaga profesi yang bersangkutan yang sama-sama mengabdi di Papua, dengan masalah dan tantangan yang sama, namun berbeda fasilitas dan tunjangan.Bimas Buddha menyampaikan persoalan senada terkait minimnya tenaga guru agama Buddha berstatus PNS.Sebagai gambaran, saat ini guru agama Buddha PNS di Provinsi Papua hanya satu orang, dan jumlah umat Buddha di Papua mendekati angka 4000 jiwa.Sebagai catatan pengangkatan guru negeri sudah dil-impahkan kewenangannya dari Kementerian Agama ke pemerintah daerah.Maka wajar bila harapan kepada pemda sangat besar untuk pengangkatan guru agama berstatus pegawai negeri. (Dewi)

Tingkatan Wawasan keilmuan Penghulu dan kepala kUA,

Kemenag Gelar Lomba Baca Kitab Kuning

kan pilihan sebagai sumber kepusta-kaan utama dalam memahami dan menyelesaikan berbagai persoalan dan tantangan keumatan oleh para penghulu dan Kepala KUA sebagai ujung tombak Kemenag RI di ting-kat kecamatan/distrik.Ini memer-lukan upaya peningkatan kualitas, kemampuann, dan wawasan keil-muan para penghulu dan Kepala KUA supaya mampu menjalankan perannya dengan baik sebagai sosok manager, ulama, dan pemberi fatwa (mufti).Oleh karena itu Perlombaan Membaca Kitab Kuning merupakan salah satu upaya untuk mendorong kemampuan para penghulu dan kepala KUA dalam keahlian, ke-fasihan, kebenaran dalam membaca

dan pemahaman makna teks kitab kuning.

Menurut Ketua Panitia kegiatan H. Syakir Hamzah, S.HI., tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk mendorong dan meningkatkan kecintaan seorang penghulu atau Kepala KUA pada kitab rujukan berbahasa Arab, men-ingkatkan kemampuan penghulu atau kepala KUA dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu Islam dan sumber-sumber kitab berbahasa Arab, dan meningkatkan wawasan keilmuan Islam bagi pen-ghulu atau Kepala KUA.

Lomba Baca Kitab tingkat Provinsi Papua Tahun 2013 dilak-sanakan 15-17 juni 2013 di Hotel Yasmin, Jayapura, diikuti 30 peserta dari 21 kabupaten/kota. Dewan juri berjumlah 6 orang yang merupa-kan akademisi dan ahli dari STAIN Al Fatah Jayapura dan Kanwil Kemenag Provinsi Papua, dengan materi yang dilombakan berpedo-man pada Kitab Kifayatul Akhyar dan Fathul Mu’in. Pemenang lomba akan mewakili Provinsi Papua pada jenjang Musabaqoh/Lomba Baca Kitab Tingkat Nasional pada bulan Agustus 2013 di Jakarta. (Dewi)

Page 11: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 11

RAGAm BeRITA

Jayapura, Humas“Pelaksanaan UN (Ujian Nasional) dan UAMBN (Uji-an Akhir Madrasah Berstandar Nasional) di Provinsi Papua berjalan

lancar, tidak ada hambatan”, demikian diungkapkan Pgs. Kepala Bidang Pendidikan Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Drs. Ahmad Khotib, M.Si., di ruang kerjanya, Jumat 3 Mei 2013. Menurutnya, ke-tika memonitoring pelaksanaan UN, tidak ditemukan adanya kendala, juga tidak ada berita kecurangan.Sementara untuk hasil UAMBN, santri/siswa di madrasah di seluruh Papua berhasil lulus 100 persen.UN di madrasah merupakan pekerjaan lintas sektoral, Kemenag, Dinas Pendidikan, dan per-guruan tinggi setempat.

Pelaksanaan UN sama halnya dengan sekolah umum lainnya, untuk Madrasah Ibtidaiyah/MI akan berlangsung dari tanggal 6 sampai dengan 8 Mei 2013, Madrasah Tsanawiyah/MTs telah dilaksanakan mulai dari tanggal 22 sampai 24 April 2013, dan Madrasah Aliyah/MA dari tanggal 15 hingga 18 April 2013.

Sementara UAMBN untuk MA, MTs., dan MI, telah berlangsung tang-gal 25 sampai 27 Maret 2013 untuk MI, 21-23 Maret untuk MTs., dan 18-20 Maret 2013 untuk MA. Materi UAMBN tahun 2013 baik MI, MTs., dan MA, mencakup mata pelajaran Alqur’an-Hadis, Akidah-Akhlak,Fikih, Sejarah Ke-budayaan Islam dan Bahasa Arab.

“Provinsi Papua tidak mengalami hambatan dalam distribusi soal UN sebagaimana yang terjadi di beberapa provinsi lainnya.Sedangkan untuk pencetakan soal UAMBN memang menghadapi kendala, yaitu belum terse-dianya anggaran, mengingat anggaran Kemenag RI masih “dibintang”.Na-mun hal ini bisa ditanggulangi sementara hingga anggaran dicairkan.”

Lebih terperinci, Ahmad Khotib menjelaskan bahwa master soal UAMBN dikirimkan dari pusat, dicetak oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi, kemudian diditribusikan ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) yang memiliki madrasah. Dari 20 kantor Kemenag seluruh Papua, yang sudah ada madrasah hanya 12 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Jayapura, Kepu-lauan Yapen, Merauke, Jayawijaya, Nabire, Biak Numfor, Mimika, Kota jay-apura, Kabupaten Keerom, Waropen, dan Sarmi.

“Terkait manajemen perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi UAMBN, sudah jauh hari disiapkan sesuai dengan Prosedur Operasi Stan-dar (POS) UAMBN.Mulai dari tingkat pusat hingga tingkat unit madrasah, sudah terprogram karena merupakan kegiatan kita.Masing-masing tingka-tan ada panitia, mulai dari pusat, pelaksana teknis, hingga berjenjang di unit madrasah.Demikian pula akan ada rakor seluruh kepala seksi pendidi-kan islam se-Papua membahas evaluasi pelaksanaan UAMBN/UN tahun 2013.”

Untuk pelaksanaan UN MI, pada hari Senin hingga Rabu mendatang, 6-8 Mei 2013, Ahmad Khotib menghimbau para santri/siswa MI peserta UN, agar jujur dalam melaksanakan UN. Dirinya juga berharap pelaksanaan UN MI berjalan lancar, sebagaimana halnya pelaksanaan UN MA dan MTs yang sudah selesai dilaksanakan.

“Saya berharap semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan UN agar benar-benar konsisten melaksanakan UN, menjaga agar tidak terjadi kecurangan, siapapun yang melaksanakan, baik dari panitia, pengawas, mulai dari provinsi hingga madrasah/sekolah, tidak ada jual beli kunci jawa-ban, dan lain-lain. Laksanakan dengan jujur dan amanah.Semoga tidak ada yang berupaya membantu siswa.Ini untuk melatih kemandirian siswa, dan untuk benar-benar mengukur kemampuan siswa.Bagi saya, lebih baik ada ketidaklulusan daripada terjadi ketidakjujuran.”

UAMBN yang dilaksanakan bulan Maret 2013, memang dilaksanakan mendahului UN dan ujian sekolah.Ini merupakan kebijakan dan keputusan Kemenag pusat, sesuai POS, mengingat adanya perbedaan kalender pen-didikan antar sekolah/madrasah di seluruh Indonesia.

UN dan UAMBN Madrasah di Papua Berjalan Baik dan Lancar

Dinamika Madrasah di PapuaUntuk diketahui saat ini jumlah madrasah di

Provinsi Papua baik negeri maupun swasta, 22 MA, 27 MTs., dan 37 MI. namun demikian tidak semua madrasah tersebut mengikuti UN dan UAMBN tahun ini mengingat beberapa madrasah belum mencapai kelas VI (MI), kelas IX (MTs.), dan XII (MA). Sesuai dengan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Nomor: Kw.26.3/1/PP.00/454/2013, jum-lah madrasah peserta UAMBN tahun 2013 ada-lah 23 untuk MI, 25 untuk MTs., dan 15 untuk MA.

“Dalam rakor perencanaan program dan anggaran nasional untuk TA. 2013 pada tahun 2012 lalu, ada penawaran dari Dirjen Pendis Ke-menterian Agama RI untuk menyelenggarakan madrasah unggulan, Madrasah Insan Cendekia ala Papua. Namun kita belum berani mengam-bil penawaran tersebut mengingat SDM pendidik atau tenaga pengajar yang masih kurang.Mendi-rikan madrasah unggulan mencakup paket ban-gunan, namun tidak mencakup tenaga pendidik dan kependidikan.Itu harus disediakan sendiri.Madrasah unggulan bisa merintis baru atau yang sudah ada.Sebenarnya kita sudah memiliki ma-drasah yang baik, misalnya MIN Jaifuri sebagai MIN model, juga MIN Koya Barat.”

Menyoal dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten, menurut Pgs. Kabid Pendidikan Is-lam, beberapa pemerintah kabupaten sudah menunjukan dukungan yang baik. Dirinya men-contohkan Kabupaten Jayapura dengan BOS Pemda yang juga menjangkau madrasah di Ka-bupaten Jayapura, Kabupaten Merauke dengan kebijakan pemda setempat yang memfasilitasi kepala madrasah seluruh kabupaten merauke dengan kendaraan dinas, juga bantuan reha-bilitasi dan pemeliharaan bangunan madrasah. Demikian pula Pemerintah Kabupaten Keerom yang memberikan kendaraan dinas, dan bantuan rehabilitasi, bahkan unit gedung kelas di madra-sah, yaitu di MTS Nurul Huda. (Dewi)

Page 12: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

12 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

RAGAm BeRITA

Jayapura, Humas— Pgs. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Melias Adii,

S.Th., MM., menghimbau segenap pejabat dan pegawai di lingkungan Kemenag Provinsi Papua untuk membangun, mengembangkan, dan meningkatkan kualitas diri, mam-pu mengatur diri sendiri, bekerja dengan sebaik-baiknya, memiliki integritas, memiliki kenekatan dalam arti positif, bekerja untuk kepentingan jangka panjang, menjadi pe-gawai andalan, dan memiliki disiplin. Hal ini disampaikan-nya pada rapat koordinasi gabungan yang dihadiri segenap pejabat eselon III, IV, dan pegawai di lingkungan Kemente-rian Agama Provinsi Papua, Selasa (7/5), di Aula Sasana Krida Bhakti Kanwil Kemenag Provinsi Papua.

Rakor ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya menindaklanjuti PMA No. 28 Tahun 2013 tentang Disiplin Kehadiran PNS di Lingkungan Kementerian Agama, dan Surat Edaran Sekjen Nomor: SJ/B.III/4/HK.007/1854/2013 Tentang Mekanisme Pembayaran Uang Makan PNS di Lingkungan Kementerian Agama.

H. Jamaluddin Iribaram, S.Pd.I., MM., Kepala Bagian Tata Usaha selaku Pimpinan Rapat, didampingi para peja-bat eselon III, membuka kesempatan luas kepada segenap peserta untuk memberikan tanggapan, usulan, hingga ‘‘un-eg-uneg’‘ yang dirasakan serta harapan pegawai terkait ke-disiplinan, mekanisme dan peraturannya, serta penhargaan (reward) dan hukuman (punishment) yang menyertainya.

‘‘Seorang PNS terikat oleh peraturan, sebab itu marilah kita bekerja sesuai peraturan. Biasakan untuk mengerjakan apa yang ditiulis, dan menulis apa yang dikerjakan. Di da-lam kantor, tidak ada yang tidak diatur, jikapun ada yang tidak diatur, itu adalah kebijakan. Kebijakan pada dasarnya adalah ‘‘pelanggaran’‘ terhadap peraturan resmi yang ada. Kita juga harus memegang prinsip bahwa apa yang kita bawa pulang untuk keluarga adalah hasil yang baik, hasil dari bekerja dengan baik, benar, dan jujur, serta memenuhi kedisiplinan.’‘ Demikian menurut Pembimas Hindu, I Made Sunartha, S.Ag., MM.

Drs. H.Alwi Tianlean, MM., Kabid Haji dan Bimas Islam berpendapat, agar seluruh peserta dapat memanfaatkan dengan baik momen rakor tersebut untuk menuntaskan kesepakatan mengenai jam kerja atau kehadiran pegawai di lingkungan Kanwil Kemenag Papua, apakah akan bek-erja sesuai aturanyang ada, atau akan memutuskan kebi-jakan lain, yang memang dimungkinkan oleh peraturan.

Sementara itu, Kabid Bimas Katolik, Daniel Dakus SH., mengingatkan segenap peserta rakor bahwa seseorang bernilai bila dia mampu menunaikan kewajiban-kewajiban-nya. ‘‘Marilah kita memegang prinsip, jangan tanyakan apa yang diberikan pada negara pada kita, namun apa yang bisa kita berikan pada negara,’‘ ujarnya.

‘‘Disiplin adalah bagian dari kehidupan manusia dalam kehidupannya dimanapun dia berada.Kita pasti bisa melak-sanakan kedisiplinan sesuai peraturan-peraturan yang ada. Saya justru mengajak kita melihat persoalan yang lebih penting, yaitu belum adanya Kakanwil definitif di Kanwil Ke-menag Provinsi Papua,’‘ imbuh Drs. H. Umar Bauw, Pem-bimbing Syariah.

Selanjutnya, Katrina, S.Ag., MM., menambahkan, bah-wa dirinya sepakat berbicara tentang kedisiplinan, dan percaya bahwa tiap orang memiliki motivasi dalam diri masing-masing dalam bekerja. Lalu ditegaskannya bahwa

Pejabat dan Pegawai Kanwil Kemenag Provinsi Papua Bahas Disiplin Kehadiran PNS

semestinya tiap pegawai bekerja bukan untuk pimpinan, namun sebagai pelayanan bagi Tuhan, sesama manusia dan keluarga.‘‘Kita punya komitmen untuk merubah diri sendiri dan lingkungan. Jika kita berhasil merubah diri sendiri, kita bisa merubah orang lain dan lingkungan men-jadi lebih baik.’‘Catatan Dinamika Rakor

Rakor mendapat perhatian dan tanggapan dari sejum-lah peserta, baik pejabat eselon IV maupun staf.Kasubag Hukum dan Kerukunan Umat Beragama, Luksen Jems Mayor, S.Sos, menghimbau agar semua pihak konsisten dalam memenuhi hal-hal yang disepakati menyangkut disi-plin kehadiran pegawai. Menurutnya pegawai akan melak-sanakan apa-apa yang dirumuskan, diputuskan dan dite-ladankan oleh pimpinan. Dirinya mendesak agar pimpinan menggunakan kembali mesin absensi, yang terakhir telah dirusak seorang pegawai, serta menegakkan hukum bagi pegawai yang bersangkutan.Hal ini juga diungkapkan Ka-subag Umum, Oktivianus Napo, S.Th. Dengan tegas dirin-ya mengharapkan penegakkan peraturan dan kedisiplinan kehadiran pegawai yang terkait dengan uang makan.

Kasie Pelayanan Haji Ahmad Furu, S.Ag., MM., mem-pertanyakan contoh (benchmark) pelaksanaan kedisiplinan di Wilayah lain bahkan apakah Kemenag Pusat dapat mem-berikan contoh dan teladan dalam keberhasilan penerapan disiplin kehadiran.

Kariyanto, S.Ag., M.Si., Kepala Seksi Pendidikan Aga-ma Katolik Bidang Bimas Katolik juga sepakat dengan per-aturan yang ada, dengan catatan instansi sebaiknya men-gupayakan penyediaan bis angkutan pegawai bagi yang belum memiliki kendaraan dinas, dan mengingat persoalan kemacetan di Jayapura. Dirinya juga mengharapkan remu-nerasi segera dijalankan.

Pelaksanaan apel pagi juga mendapat sorotan peserta, dan teladan dari para pejabat eselon III dalam mengikuti apel pagi, sebagaimana disampaikan Kepala Seksi Pen-erangan Agama Islam, H. Musa Narwawan, S. Ag.

Hal senda berkenaan dengan keteladanan juga disam-paikan salah seorang staf, Charis.Menurutnya peraturan di-siplin pegawai bukan persoalan, mengingat pada hakekat-nya kedisiplinan telah dilaksanakan oleh pegwai.Persoalan menjadi terasa ketika disiplin kehadiran berkaitan dengan pemberian uang makan.Dirinya juga mendukung segera ditunjuknya Kakanwil definitif.

Menanggapi aspirasi yang berkembang, Kabag Tata Usaha mengingatkan bahwa ada hal-hal yang merupakan kewenangan pejabat di Kanwil, namun ada pula hal-hal yang bukan merupakan kewenangan.Dirinya menegaskan bahwa apel pagi harus tetap dilaksanakan, dan menghim-bau agar pegawai tetap memiliki disiplin diri yang tidak ber-gantung pada pimpinan.Pegawai merupakan abdi negara. Menurutnya, kesepakatan mengenai peraturan disiplin ke-hadiran pegawai di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Papua akan dituangkan dalam edaran resmi yang ditanda-tangani Kakanwil.

Drs. H. Mustari, Kepala Seksi Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, mengharapkan kejelasan mengenai sanksi ter-hadap pelanggaran kehadiran pegawai, yang ditanggapi Kabag TU berkenaan dengan tidak dibayarkannya uang makan, serta lebih jauh sanksi-sanksi mengacu dan sesuai PP 53 2010. (Dewi)

Page 13: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 13

RAGAm BeRITA

Jayapura, Humas-- Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua menggelar Pekan Olahraga dan Seni Antar Pon-

dok Pesantren Daerah (Pospeda) VI, 16-17 Juni 2013. Cabang lomba meliputi atletik lari 100 m, tenis meja, bulu tangkis, pen-cak silat, dan pidato 3 bahasa, Arab, Indonesia, dan Inggris. Asrama Haji Kotaraja menjadi venue utama dengan dipertand-ingkannya lomba pidato, pencak silat dan tenis meja.Atletik lari 100 meter berlangsung di Lapangan Brimob Kotaraja, dan bulu tangkis dilaksanakan di LPMP Provinsi Papua.Pospeda ini merupakan tahap yang menjaring para santri juara, sekali-gus wakil Provinsi Papua pada Pospenas di Gorontalo, 24-30 Juni 2013.

Menurut Dra. Hj. Qoiyum, Kepala Seksi Pendidikan Dini-yah dan Pondok Pesantren pada Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kemenag Provinsi Papua, Pospeda diikuti 115 orang peserta, terdiri dari 45 orang santri putri dan 70 orang santri putra. Dewan Hakim berjumlah 18 orang, yaitu 11 orang pada cabang lomba pencak silat, 4 orang pada cabang lomba pi-dato, dan 1 orang untuk masing-masing lari, tenis meja dan bulu tangkis.

Memotivasi para santri, menurut Kakanwil Kemenag Provinsi Papua yang diwakili Teguh Supriyantoro, M.Pd.I., Pospeda bukanlah soal kalah atau menang, tapi bagaimana menunjukkan kreativitas, dan melakukan sesuatu dengan baik dan benar, juga sportif. “Tunjukanlah eksistensi Provinsi Papua di ajang ini.Jangan berputus asa, namun juga jangan arogan dalam pertandingan.”Tegasnya.

Para santri tampak antusias, bersemangat, dan bersung-guh-sungguh mengikuti perlombaan.“Pospeda merupakan sebuah tantangan bagi saya agar bisa menjadi yang terbaik

Santri Se-Papua Ikuti Pekan Olah Raga dan Seni Antar Pondok Pesantren

meskipun sedang menempuh ujian kenaikan kelas.Pospenas sangant menantang karena merupakan ajang pertarungan para santri dari seluruh Indonesia.Ini akan menggali potensi para santri dan memacu semangat dalam bidang olah raga dan seni.”Demikian menurut Anta Ikhlasul Amal, salah satu peserta pidato Bahasa Inggris Putra, yang berasal dari PP. Al Muttaqin, Kota Jayapura.

Berdasarkan SK Dewan Hakim yang dibacakan koordina-tor Dewan Hakim, Hendra Yulia Rahman, M.HI., para peraih juara pertama dari semua cabang yang diperlombakan ada-lah sebagai berikut; Yeni Anggraini dari PP Nurul Anwar, untuk pidato Bahasa Indonesia Putri, Sidiq Tri Sarianto dari PP Al Kautsar, untuk pidato Bahasa Indonesia putra, Fatimah tri Su-santi dari PP Al Muttaqin, untuk pidato Bahasa Inggris Putri, Ahmad Fauzi dari PP Al Kautsar, untuk pidato Bahasa Inggris Putra, Nunung Nurjanah dari PP Al Kautsar, untuk pidato Ba-hasa Arab Putri, dan Ibnu Sina dari PP Darul Ma’arif, untuk pidato Bahasa Arab Putra.

Selanjutnya Abdussalam dari PP Al Kautsar, untuk tenis meja putra, Gusti Nanda Pratiwi, dari PP Al Kautsar, untuk tenis meja putri, M. Ridwan dari PP Munawaroh, untuk bulu tangkis putra, Dwi Jayanti dari PP Al Kautsar, untuk bulu tangkis Putri.

Di cabang atletik lari 100 meter, Saiful Rijal dari PP Darul Ma’arif dan Irawana Herawati dari PP Al Mutaqin keluar seba-gai pemenang. Untuk pencak silat, juara umum diraih oleh PP Al Mutaqin dengan 10 emas, dan berturut turut diikuti oleh PP Al Kautsar dengan 3 emas dan 2 perak, PP Yaa Bunaya den-gan 3 emas, dan PP Maarif dengan 1 emas.

(Dewi)

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi PapuaBeserta Segenap Pejabat dan Staf

mengucapkan selamat :

Hari Raya Sivaratri10 Januari 2013

Melias Adii, S.Th., MM.Pgs. Kepala

Page 14: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

14 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

RAGAm BeRITA

Jayapura, Hukmas – Ra-pat Anggota Tahunan (RAT)

Tahun Buku 2012 Koperasi Pe-gawai Negeri (KPN) Ikhlas I Kan-tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, diselenggarakan hari ini (27/2/2013) di Aula Sasana Krida Bhakti Kanwil Kemente-rian Agama. RAT yang di hadiri 81 anggota dari 141 anggota ini, juga dihadiri oleh Sekretaris PK-PRI Provinsi Papua, Mony Abdul Bary, SH dibuka oleh Kepala kan-tor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua yang di wakili oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Jamalud-din Iribaram, S.Pd.I, MM. Dalam sambutannya Jamaluddin Iriba-ram yang dalam hal ini mewakili Kakanwil, mengatakan bahwa dasar pelaksananaan RAT adalah UU Perkoperasian No. 17 tahun 2012, PP Nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegitan usaha Sim-pan Pinjam oleh Koperasi dan juga berdasarkan pada Anggaran Dasar KPN Ikhlas I. Selanjutnya menurut Jamaluddin Iribaram, Koperasi

Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Ikhlas I Kanwil Kemenag Provinsi Papua

Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2012

banyak memberi manfaat bagi ang-gotanya. Dan diharapkan dalam RAT ini, apa yang menjadi kesepak-atan dalam RAT dapat dilaksanakan ke depan lebih baik, karena maju tidaknya koperasi ada dipundak kita semua.

Sedangkan menurut Ketua KPN Ikhlas I, Drs. Alwi Tianlean, MM bahwa RAT tahun buku 2012 diselenggarakan sesuai ke-tentuan perkoperasian. Menurut Alwi Tianlean sebagai koperasi, indikasi masih beraktifitas minimal melaksnakan RAT satu kali dalam satu tahun.Koperasi dapat berjalan dengan baik karena partisipasi aktif dari anggota.Koperasi KPN Ikhlas I merupakan salah satu koperasi yang mendapat penilaian baik dalam lap-oran dan kegiatannya. KPN Ikhlas I baru memiliki unit usaha simpan pinjam, ada beberapa usulan dari anggota untuk penambahan atau membuka unit-unit baru lainnya berupa kantin dan pertokoan pada RAT tahun buku 2011 lalu, namun karena pertimbangan tempat dan

alasan-alasan tehnis dari pembina, sehingga unit-unit lainnya, belum dapat dilaksanakan. Pada akhir sambutannya, Ketua KPN Ikhlas I, juga meminta petunjuk, arahan, saran, kritik dan masukan dari Dinas Perindagkop dan pasar Kota Jayapura.

Selanjutnya pada kesempatan ini Kepala Dinas Perindagkop dan Pasar Kota Jayapura, dalam sambu-tannya yang dibacakan oleh Adelia Sanyi, SE bahwa Undang-undang Perkoperasian Nomor 17 Tahun 2012 pasal 5, nilai yang mendasari kegiatan koperasi dan diyakini anggota adalah kekeluargaan, menolong diri sendiri, bertang-gung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan kemandirian, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab dan kepedulian terhadap orang lain. Dengan kekeluargaan akan mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah yang berujung pada keber-hasilan. Dengan kepedulian ang-gota dalam kegiatan koperasi maka kemajuan koperasi akan dapat di-capai. Dan bila semua unit koperasi dan segala kegiatannya didukung anggotanya maka kemajuan dan kesejahteraan anggota akan dapat terpenuhi.

Selanjutnya dalam sambutan-nya Kepala Disperindagkop dan Pasar Kota Jayapura juga memberi motivasi kepada koperasi dan ang-gotanya untuk tidak perlu takut dengan persaingan dunia usaha lainnya. Disperindagkop Kota akan selalu membantu dan mendorong bagi pelaku ekonomi koperasi dan ekonomi menengah. Dan pada akhir sambutannya Kepala Disper-indagkop mengucapkan selamat melaksanakan RAT untuk KPN Ikhlas I Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua, karena RAT meru-pakan upaya atau wadah pen-gelola Koperasi dalam menentukan Program Kerja dan Rencana Belanja kedepan yang harus diketahui oleh anggotanya. (Yati)

Page 15: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 15

RAGAm BeRITA

Jayapura, Humas- Tes Kompetensi Calon Petugas yang Menyertai Jemaah (TPHI dan TPIHI) dan Petugas

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1434 H/2013 M diselenggarakan Rabu (24/4) di Asrama Haji Provinsi Papua, Kotaraja. Terdaftar 17 orang peserta rekrut-men petugas haji dari kantor kemenag kabupaten/kota dan kantor wilayah di Provinsi Papua. Ini merupakan peserta yang terjaring, memenuhi persyaratan, dari tahap seleksi sebelum-nya.

Kegiatan ini dihadiri Tim Pemantauan dan Evaluasi Tes Calon Petugas Haji yang Menyertai Jamaah Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Tahun 1434 H/2013 M, dari Inspektorat Jendral Kemenag RI Nugraha Stiawan, dan Moh. Anshari, serta Cecep Nursyamsi, dari Direk-torat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag RI.

Dalam sambutan yang dibacakan Kepala Bagian Tata Usaha, H. Jamaluddin Iribaram, S.Pd.I,MM., mewakili Ka-kanwil, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag RI menyatakan untuk mendapatkan calon petugas yang profesional, dibutuhkan perencanaan yang baik, analisis kebutuhan formasi yang tepat dan penyaringan yang selektif. Upaya ini dilakukan dalam rangka memperoleh calon petugas yang memiliki kompetensi yang memadai untuk masing-mas-ing jenis tugas dan layanan.

Sementara itu menurut Iribaram, penyelenggaraan haji se-luruhya merujuk pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008, dengan tujuan pokok untuk memberi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan pada jamaah haji. Siapapun yang lulus har-us memusatkan perhatian pada pelayanan sebagaimana dia-manatkan Undang-Undang.

Menurut Kabid Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi Papua, Drs. H. Alwi Tianlean, MM., seleksi ini meru-pakan kegiatan rutin yang diselenggarakan sebagai upaya pe-merintah untuk mendapatkan petugas yang punya kompetensi dalam rangka melayani jamaah di Tanah Suci yang dilaksana-kan sesuai peraturan yang dikeluarkan Dirjen PHU.

Dengan kuota sejumlah 1026 orang, sesuai peraturan Dirjen PHU, seleksi petugas haji diikuti oleh unsur pegawai Kementerian Agama, baik provinsi maupun kota. Sementara pelibatan peserta seleksi dari unsur perguruan tinggi, ormas Islam, pesantren, dinyatakan bilamana kuota haji di atas 1500 orang, dan kuota di atas 2.000 orang melibatkan pihak yang lebih luas lagi, termasuk KUA.

‘‘Tahun ini Provinsi Papua memperoleh kuota yang sama dengan dua tahun sebelumnya berturut-turut, yaitu 1065.Ini sangat disyukuri mengingat adanya wacana untuk kem-bali pada peraturan OKI (Organisasi Konferensi Islam) 1 per mil, atau 1 orang per seribu penduduk. Artinya bila mengikuti peraturan tersebut, berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, penduduk muslim di Provinsi Papua sejumlah 450. 000 penduduk, maka kuota calon jamaah haji sejumlah 450 orang. Pada tahun 2009 di era Gubernur Barnabas Suebu, Pemprov Papua dan Kemenag berhasil memperoleh kebijakan Menag untuk penetapan kuota calhaj sejumlah 1065,’‘ papar Alwi.

Aspirasi lain yang telah disampaikan ke Kementerian

Agama Pusat pada bulan Maret lalu oleh Kemenag Papua dan Pemprov ialah harapan agar TPHD juga mengakomodir calon petugas dari Kabupaten/Kota, tidak hanya dari lingkungan Provinsi.

Calhaj biasanya juga berharap segera dapat berangkat ke Tanah Suci dengan adanya peluang kuota tambahan. Menu-rut Alwi, tahun lalu secara nasional tidak ada kuota tambahan. ‘‘Yang ada penambahan berasal dari calhaj yang tidak berhasil melunasi biaya ibadah haji, dan kemudian dibagikan kepada seluruh provinsi dengan kebijakan diperuntukkan bagi calhaj lansia di atas 60 tahun.Dengan klausul lanjutan diambil cal-haj yang berusia paling tua.Dengan kebijakan itu di Provinsi Papua tahun lalu memperoleh kuota tambahan untuk 3 orang lansia dengan usia di atas 87 tahun.’‘

Semua Calhaj yang sudah masuk kuota tahun berjalan selalu dihimbau untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya, seperti menjaga kesehatan, dan mempelajari manasik haji.Pelaksanaan manasik idealnya tidak hanya bergantung dari penyelenggaraan manasik oleh Kemenag dan KUA, namun secara proaktif dapat mengikuti bimbingan ibadah haji seperti di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji.

Alwi berharap, permasalahan haji yang selalu muncul setiap tahun sebagaimana diberitakan di media massa harus dipahami secara bijakasana bahwa, walaupun petugas dan peraturannya sama, namun jamaahnya berbeda dari tahun ke tahun, sehingga otomatis memang wajar menimbulkan perso-alan tersendiri.

Tugas melayani calhaj yang tidak ringan, dan 90 persen berlangsung di Arab Saudi, menuntut kerjasama dengan ban-yak pihak selain Kemenag.Salah satunya peran KBIH.Oleh kar-ena itu KBIH sangat dihimbau untuk mendahulukan pelayanan pada calhaj, mengingat ada juga KBIH yang mengedepankan aspek bisnis.

Untuk diketahui, kuota nasional tahun ini sejumlah 211 ribu , dengan alokasi 194 untuk calhaj reguler dan 17 ribu untuk calhaj khusus. Selain itu ada pula jamaah haji non kuota yang keberadaannya memang di luar tanggung jawab dan kontrol Kementerian Agama.

Menurut Ketua Tim Pemantauan dan Evaluasi Tes Calon Petugas Haji yang Menyertai Jamaah Tim Pemandu Haji Indo-nesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Tahun 1434 H/2013 M, Nugraha Stiawan, Irjen menjalankan salah satu amanat KPK atas evaluasi penyelenggaraan haji, salah satu-nya, Dirjen PHU harus laksanakan seleksi secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi demi transparansi dan akuntabilitas. Irjen memastikan pedoman seleksi calon petugas haji dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota dan provinsi.

Sementara Cecep Nursyamsi, anggota tim, meneruskan himbauan Pemerintah agar masyarakat mendaftar pada Pe-nyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang sudah punya ijin resmi, agar terhindar dari permasalahan seperti pembatalan keberangkatan, ketidakpastian biaya, dan lain-lain, yang ten-tunya sangat merugikan calon jamaah haji

(Dewi)

Seleksi Calon Petugas Haji Provinsi PapuaUntuk meningkatkan Pelayanan Haji 1434 H/2013 m

Page 16: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

16 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

RAGAm BeRITA

Jayapura, Humas- Kepala Kan-tor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Papua, Melias Adii, S.Th., MM., menghimbau kontingen POSPENAS Provinsi Papua untuk jangan pernah menyerah sebelum masuk ke pertandin-gan. “Yakinlah kita memiliki kemampuan yang sama dengan siapapun. Saat ini para pemenang POSPEDA yang berasal dari berbagai Pondok Pesantren telah menjadi satu bagian, kontingen Provinsi Papua, yang mengemban nama baik Provinsi Papua. Namun, jangan melihat POSPENAS sebagai persoalan menang dan kalah.Tunjukanlah hasil terbaik.” De-mikian disampaikan Kakanwil saat me-lepas kontingen POSPENAS yang akan berangkat ke Provinsi Gorontalo, Jumat, 21 Juni 2013. Pelepasan kontingan berlangsung di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Papua.

Pekan Olahraga dan Seni Antar Pon-dok Pesantren (POSPENAS) merupakan ajang 2 tahunan, kali ini memasuki pe-nyelenggaraan ke enam, dan dilaksana-kan di Provinsi Gorontalo.POSPENAS mencakup dua cabang besar olah raga dan seni.Cabang olahraga mempertand-ingkan; atletik, bola basket, sepak futsal, senam santri, bola voli, bulu tangkis, sepak takraw, pencak silat, tenis meja, dan hadang. Pada cabang seni mem-

Kontingen Provinsi Papua Ikuti Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Nasional di Gorontalo

pertandingkan fotografi islami, seni kriya, film dokumenter, pidato Bahasa Indone-sia, Arab dan Inggris, kaligrafi, seni lukis Islami, stand up komedi, hadrah, frag-men, cipta puisi dan qasidah modern.

Menuju POSPENAS ini, Kanwil Ke-menterian Agama Provinsi Papua telah menggelar Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren Daerah (Pospe-da) VI, 16-17 Juni 2013. Cabang lomba meliputi atletik lari 100 m, tenis meja, bulu tangkis, pencak silat, dan pidato 3 bahasa, Arab, Indonesia, dan Inggris. As-rama Haji Kotaraja menjadi venue utama dengan dipertandingkannya lomba pi-dato, pencak silat dan tenis meja.Atletik lari 100 meter berlangsung di Lapangan Brimob Kotaraja, dan bulu tangkis dilak-sanakan di LPMP Provinsi Papua.

Menurut Dra. Hj. Qoiyum, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada Bidang Pendidikan Is-lam Kanwil Kemenag Provinsi Papua, Pospeda diikuti 115 orang peserta, terdiri dari 45 orang santri putri dan 70 orang santri putra. Dewan Hakim berjumlah 18 orang, yaitu 11 orang pada cabang lom-ba pencak silat, 4 orang pada cabang lomba pidato, dan 1 orang untuk masing-masing lari, tenis meja dan bulu tangkis.

Menurut Koordinator Dewan Hakim, Hendra Yulia Rahman, M.HI., para peraih

juara pertama dari semua cabang yang diperlombakan adalah sebagai berikut; Yeni Anggraini dari Pondok Pesantren (PP) Nurul Anwar, untuk pidato Bahasa Indonesia Putri, Sidiq Tri Sarianto dari PP Al Kautsar, untuk pidato Bahasa Indo-nesia putra, Fatimah Tri Susanti dari PP Al Muttaqin, untuk pidato Bahasa Inggris Putri, Ahmad Fauzi dari PP Al Kautsar, untuk pidato Bahasa Inggris Putra, Nu-nung Nurjanah dari PP Al Kautsar, untuk pidato Bahasa Arab Putri, dan Ibnu Sina dari PP Darul Ma’arif, untuk pidato Ba-hasa Arab Putra.

Selanjutnya Abdussalam dari PP Al Kautsar, untuk tenis meja putra, Gusti Nanda Pratiwi, dari PP Al Kautsar, untuk tenis meja putri, M. Ridwan dari PP Mu-nawaroh, untuk bulu tangkis putra, Dwi Jayanti dari PP Al Kautsar, untuk bulu tangkis Putri.

Di cabang atletik lari 100 meter, Saiful Rijal dari PP Darul Ma’arif dan Irawana Herawati dari PP Al Mutaqin keluar seba-gai pemenang. Untuk pencak silat, juara umum diraih oleh PP Al Mutaqin dengan 10 emas, dan berturut turut diikuti oleh PP Al Kautsar dengan 3 emas dan 2 per-ak, PP Yaa Bunaya dengan 3 emas, dan PP Maarif dengan 1 emas. (Dewi)

Page 17: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 17

BeRITA DAeRAH

Jayapura, Damai— MI Neg-eri Koya Barat sekarang

merupakan “sekolah tujuan” bagi masyarakat muslim di Muara Tami dengan jumlah siswa saat ini mencapai 275 orang. “Meru-pakan perjuangan yang melelah-kan sekaligus membahagiakan melihat hasil nilai yang dicapai siswa-siswi pada Ujian Nasional Tahun pelajaran 2012/2013 ini.Membanggakan, karena ada sis-wa yang bias memperoleh nilai tertinggi pada mata pelajaran ba-hasa Indonesia dengan nilai mur-ni 9,00 atas nama Bambang Mu-hammad Ali. Perlu dicatat bahwa MI Negeri Koya Barat baru tahun ini mengikuti ujian nasional dan tentu belum memiliki pengala-man.Tahun 2012/2013 ini, me-mang MIN Koya Barat baru memiliki kelas enam.”Demikian diungkapan Kepala MI Negeri Koya Barat Nur Wachiddha, saat member sambutan kelulusan dan pelepasan perdana siswa-siswi MIN, Sabtu (15/6).

Acara dimeriahkan berbagai pertunjukan seni dari siswa-siswi kelas 2 sampai kelas 4 MI Negeri Koya Barat, diantaranya qasidah rebana, tarian Saman, tarian Lir-

mIN Koya Barat Lepas Lulusan PertamaIlir, puisi Islami dan tarian khas Papua, Yamko Rambe Yamko.

Hadir dalam acara terse-but, unsure pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua yang di wakili oleh kepala Seksi Kependais, Ke-menterian Agama Kota Jayapu-ra, Polsek Muara Tami, kepala kelurahan,tokoh agama, Kepala SDN sekitar dan para wali murid kelas 6.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Koya Barat, merupakan Sekolah Dasar yang bercirikhas agama Islam, di bawah naungan Kementerian Agama. Madrasah ini berlokasi di Jalan Abepura 2 Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Walaupun masuk di wilayah Kota Jayapura, namun lokasinya berada di daerah pinggiran kota, di daerah transmigrasi yang mer-upakan perbatasan antara Indo-nesia dengan Papua New Guinea (PNG).

Sejak awal terbentuknya pa-daTahun 2007, dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Persiapan Negeri Koya Barat, barulah pada tahun 2009 MI ini mengalami perubahan, tepatnya pada bu-

lan Mei, berubah status men-jadi MI Negeri Koya Barat. Mu-lai tahun 2010 MIN Koya Barat mendapat perhatian masyarakat muslim Koya Barat, KoyaTimur, Skow, Skamto, dan Koya Koso, khususnya, dan Muara Tami pada umumnya. Hal ini setelah masyarakat melihat perkemban-gan positif dan signifikan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) maupun dalam pembangunan sarana dan prasarananya.

Padaawal MI ini didirikan tidak sedikit orang tua yang mencemooh dengan menga-takan “Hanya orang tua yang bodoh yang mau menyekolah-kan anaknya di MI Persiapan Negeri.”Oleh karena itu tidak mengherankan kalau murid yang mendaftar di awal-awal bias di-hitung dengan jari.Dengan kata lain MI Negeri Koya Barat meru-pakan sekolah alternatif.

MI Negeri Koya Barat mulai menunjukkan awal kemajuannya yang fantastis pada periode ked-ua, yakni pada tahun 2009 sampai saat ini, di bawah kepemimpinan Nur Wachiddha, S.Pd.I. Berbagai terobosan dan inovasi terus di-lakukan. (Noor)

Hari Pekabaran Injil 5 Februari 2013

Melias Adii, S.Th., MMPgs. Kepala

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi PapuaBeserta Segenap Pejabat dan Staf

mengucapkan selamat :

Page 18: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

18 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

BeRITA DAeRAH

Wamena, Damai – Sekretaris Panitia Pesta Pad-uan Suara Gerejawi (Pesparawi) XI tahun

2013, Karel F. Mambay, SE, M.Pd.K.,menghimbau, se-luruh masyarakat dan semua umat beragama di Jayawi-jaya untuk mendukung pelaksanaan Pesparawi yang akan dilaksanakan Bulan Juni mendatang. “Pesparawi sebagai even besar yang dilakukan di atastanahini. Un-tuk itu kepada seluruh umat beragama diharapkan mem-berikan dukungan dalam persiapan hingga pelaksanaan Pesparawi,” ungkap Karel Mambay pekan lalu.

Dijelaskannya, pelaksanaan Pesparawi tahun ini merupakan yang terbesar karena kegiatan Pesparawi Nasional yang dilakukan sebelumnya hanya diikuti 33

masyarakat dan umat beragama Dihimbau Dukung Pelaksanaan PeSParawi

Wamena, Damai- Sebulan sebelum pelak-sanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi

(PESPARAWI) XI se-Tanah Papua, panitia akan melakukan penataan situs sejarah Gerejawi, termasuk juga penataan obyek-obyek wisata. Sekretaris Umum Panitia Pesparawi XI yang juga adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jaya wijaya, Karel F. Mambay,SE., M.Pd.K., mengungkapkan hal tersebut, terkait adanya pernyataan dari Anggota DPRD Kabu-paten Jayawijaya yang meminta panitia tidak hanya memperhatikan persiapan gedung lomba dan keber-sihan kota, tetapi panitia juga harus melakukan pena-taan situs-situs sejarah gerejawi.

Dijelaskannya, dalam perencanaan panitia, salah satu tugas dari Seksi Kebersihanya itu melakukan pe-nataan situs sejarah gerejawi maupun obyek-obyek wisata, yang dikoordinasikan dengan Dinas Pariwisa-ta. “Saya sangat berterimakasih atas masukan yang sangat baik dan kami akan menindak lanjuti dengan seksi yang bertanggung jawab untuk bias melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Paling tidak satu bu-lan sebelumnya situs-situs sejarah ini sudah dilakukan pemeliharaan yang dianggap perlu, sehingga ketika tamu datang, mereka bias melihat situs-situs sejarah gerejawi dan obyek-obyek wisata yang ada”, ungkap-nya di ruang kerjanya.

Sebulan Sebelum Pesparawi, Situs Sejarah Gerejawi Akan Ditata

provinsi, sedangkan Pesparawi tingkat Provinsi kali ini akan diikuti 40 kabupaten/kota. “Oleh sebab itu mari kita bergandengan tangan bersama-sama melakukan pe-nataan kota Wamena dan membersihkan lingkungan kita masing-masing. Kita juga perlu menanam bunga-bunga di pekarangan masing-masing, sehingga kota lebih in-dah,” jelasnya. Ditambahkan Karel Mambay, menjelang Pesparawi di kota Wamena juga akan dipasangi umbul-umbul, spanduk dan sejenisnya untukm enyemarakkan suasana.

“Kami juga berharap, supaya umbul-umbul dan spanduk yang dipasang di kota ini tidak ada yang hilang, “ katanya. (Kristiyani A)

Dikatakannya pelaksanaan dari 14 kategori lom-ba membutuhkan waktu 7 hari, sedangkan keselu-ruhan waktu yang ditetapkan adalah 12 hari, yang terdiri dari 2 harisebelum pelaksanaan lomba ( H-2 ) dan 3 hari setelah pelaksanaan lomba ( H + 3 ) dan 7 hari waktu pelaksanaan lomba. “Sehingga dari waktu tersebut bagi kontingen yang sudah selesai tampil bias melihat obyek wisata yang ada, karena Seksi Angku-tan dan Transportasi sudah menyediakan armada bus untuk mobilisasi kontingen dari bandara ketempat penginapan, dari penginapan ketempat lomba dan se-baliknya, selain itu setiap kontingen akan disiapkan 2 kendaraan tipe Avanza yang penggunaannya 1 unit untuk official dan 1 unit lagi untuk melayani keperlu-an kontingen. Dengan begitu diharapkan, semua keg-iatan bias berlangsungd engan baik dan tepat waktu, termasuk mengunjungi obyek wisata”, jelasnya.

Menurut Sekretaris Umum, panitia hanya mem-fasilitasi untuk melakukan pembersihan dan pena-taan, sedangkan yang lebih bertanggung jawab adalah pengelola dan masyarakat yang ada di sekitarlokasi-lokasi tersebut. “Untuk itu marilah secara langsung masyarakat dan umat beragama ikut terlibat. Den-gan keterlibatan masyarakat dan umat beragama khususnya yang ada disekitar tempat wisata, merupa-kan peran serta aktif untuk mendukung pelaksanaan Pesparawi,” tandasnya. (Kristiyani A)

Page 19: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 19

BeRITA DAeRAH

Wamena, Damai— Kepala Kantor Kemente-rian Agama Kabupaten Jayawijaya Karel F.

Mambay, SE., M.Pd.K., atas nama Menteri Agama Re-publik Indonesia menyerahkan Surat Keputusan (SK) kenaikan pangkat bagi 16 pegawai Kementerian Agama di halaman Kantor Kemenag Jayawijaya, Senin ( 8/4) di Wamena. Karel F. Mambay mengatakan, SK kenai-kan pangkat ini diberikan karena pengabdian dan kerja keras para pegawai dalam menjalankan tugas, baik sebagai tenaga administrasi maupun tenaga fungsional.

“Kepada Pegawai yang sudah menerima SK Ke-naikan Pangkat pada hari ini saya sangat berharap agar terus meningkatkan kinerja dalam bekerja dan me-layani, baik sebagai tenaga administrasi maupun tenaga fungsional edukatif guru agama,” jelas Karel F. Mam-bay kepada wartawan seusai melakukan penyerahan SK Kenaikan Pangkat tersebut, Senin (8/4).

Dia mengharapkan kepada tenaga fungsional edu-katif dengan menerima SK Kenaikan Pangkat pada hari ini, harus terus meningkatkan kompetensi diri dalam melakukan tugasnya di lapangan, karena mere-kalah

SK 16 Pegawai Kemenag Jayawijaya Diserahkan

yang langsung berhadapan dengan peserta didik diseko-lah-sekolah.

“Kompetensi tersebut sangat penting, sebab dengan adanya kompetensi yang baik maka kualitas materi yang diajarkan pastinya juga berkualitas, karena kita semua mau mencetak dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM ) Papua yang berkualitas dan beriman, kalau tidak seperti itu bagaimana kita bias bangun Papua Baru yang majudan modern,’‘ harapnya.

Selain SDM yang ditingkatkan, Karel F. Mambay juga berharap, melalui pemberian SK Kenaikan Pang-kat ini bias memberikan motivasi dan semangat kepada guru agama untuk bias bekerja dengan giat dan tekun, agar dapat meningkatkan kualitas iman dan ketaqwaan dari pesertadidik sebagai upaya pembentukan moralitas dan budi pekerti generasi muda bangsa, terlebih khusus anak-anak di atas Tanah Papua. Penyerahan SK Ke-naikan Pangkat bagi 16 Pegawai tersebut dilaksanakan di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jayawijaya bersamaan pada saat apel pagi.

(KristiyaniA ).

Page 20: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

20 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

BeRITA DAeRAH

Wamena, Damai—Panitia Hari-Hari Besar Islam

(PHBI) Kabupaten Jayawijaya menggelar kegiatan nikah mas-sal, pengobatan alternative dan tabligh akbar, bersama K.H. DR. Mohammad Qomar Saifullah, dari pimpinan Pondok Pesantren Sunan Kali Jaga, Nganjuk Jawa Timur, Sabtu (6/4) dan Minggu (7/4/). Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jayawijaya Karel F. Mambay, SE.,M.Pd.K.

Karel F Mambay dalam samb-utannya mengatakan, atas nama pemerintah Kabupaten Jayawi-jaya memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada PHBI yang telah men-gupayakan sehingga kegiatan Tabligh Akbar, nikah missal dan pengobatan alternative bias ter-lakasanakan dengan baik.

Menurutnya bagi suatu negara seperti Indonesia mutlak adanya Undang-Undang Perkawinan Na-sional, yang sekaligus menam-pung prinsip-prinsip dan memberi-kan landasan hokum perkawinan, yang selama ini menjadi pegan-gan dan telah berlaku bagi ber-

PHBI Jayawijaya Helat Tabligh Akbar, Nikah masal dan Pengobatan Alternatif

bagai golongan masyarakat dan umat beragamat. Karena perkaw-inan juga merupakan ikatan lahir batin antara seseorang pria dan wanita sebagai suami istri, ”ujar Karel F Mambay, di Masjid Agung Baiturahman Wamena.

Masih menurut Mambay, perkawinan akan dapat memben-tuk suatu keluarga yang kekal, bahagia, sejahtera dan sakinah, sesuai pula dengan hak azasi manusia. Perkawinan harus dis-etujui oleh kedua belah pihak yang melangsungkan perkaw-inan tersebut tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Sementaraitu, Ketua PHBI Kabupaten Jayawijaya, H. Sa-paruddin Lattu, S.Si, Apt., MH.,M.Kes., menga-takan, kegiatan ini dilakukan berdasarkan program rutin yang sudah diagendakan oleh panitia PHBI Kabupaten Jayawijaya.

“Nikah missal ini dilaku-kan berdasarkan kebutuhan masyarakat yang tidak mampu melangsungkan pernikahannya.Oleh karena itu, kami PHBI dan Badan Amil Zakat Daerah (BA-ZDA) memfasilitasinya“ jelas Sa-paruddin Lattu. Lanjutnya untuk

tahun 2013 inipeserta yang me-langsungkan pernikahan sangat banyak.

Jumlah peserta 38 pasang, yang terdiri dari 31 pasang pe-serta putra daerah Wamena dan 7 lainnya dari peserta pernikahan campuran dari berbagai daerah di Indonesia. Selanjutnya pada hari Minggu (7/4) dilaksanakan Tabligh Akbar dan pengobatan alternatif, yang langsung dip-impin oleh KH. Dr. Mohammad Qomar Saifullah, pimpinan Pon-dok Pesantren Sunan Kali Jaga, Nganjuk JawaTimur. Pada kegia-tan tersebut,Mohammad Qomar Saifullah memberikan siraman rohani bagi kaum muslimin dan muslimat di kabupaten Jayawi-jaya, untuk meningkatkan iman ke-pada Allah SubhanahuwaTa’ala. Diharapkannya, kedepan kegia-tan serupa tetap dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Kami PHBI Kabupaten Jayawijaya akan mengupayakan untuk menfasilitasi masyarakat kita yang tidak mampu, supaya mereka bias melangsungkan pernikahan sesuai dengan ajaran agama, pungkasnya.

(Kristiyani A)

Page 21: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 21

BeRITA DAeRAH

Keerom, Humas— “Kegiatan Manasik Haji dimak-sudkan untuk member pemahaman tentang Syarat

dan rukun ibadah haji serta informasi tentang kondisig eografis tempat berlangsungnya ibadah Tersebut dilaksana-kan”. Demikian menurut H.Hamzah, M.Si.,saat membimbing pelaksanaan manasik haji yang dilaksanakan di aula Kemenag Kabupaten Keerom, Selasa (24/6).Menurut data SISKOHAT Kementerian Agama Kabupaten Keerom, tahun 2013 ini Ke-menag Kabupaten Keerom hanya memberangkatkan 5 calon jemaah haji sesuai dengan nomor urut pendaftar atau nomor porsi, di tahun 2012 lalu Kemenag Keerom memberangkat-kan 24 calon haji.Selain tentang syarat dan rukun serta kon-disi geografis, pada manasik pertama ini para calon jemaah haji juga dituntut untuk membiasakan diri terusintrospeksi diri, melatih kesabaran, juga menghindari hal-hal yang diang-gap negatif. Pada manasik berikutnya, para calon jamaah haji akandiajarkan tata cara berhaji yakni praktek thawaf, sa’I dan melontar jumra. Ini dimaksudkan agar para calon jamaah haji memiliki pemahaman selama berada di Tanah Sucinanti. (Sumadiono)

Keerom, Humas— Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat, pagi tadi Kepala Kantor

Kemenag Kabupaten Keerom Utler Adrianus, A.Ma.Pd., yang diwakili Kepala SeksiP endidikan dan Bimas Islam Kabupaten Keerom H. Faharuddin, S. Pd. I., menyerah-kan puluhan eksemplar buku al Qur’an, tafsir al Qur’an, buku yasin dan juz’amma kepada para guru mengaji, pengurus musholla dan masjid, kelompok- kelompok TPQ, dan beberapa kelompak majelis ta’lim yang ada di Kabupaten Keerom.

Keerom, Damai—Bupati Kabupaten Keerom Yusuf Waly, SE., MM., meminta pengurus

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Keerom membantu pemerintah membangun Kabupaten Keerom secara bersama-sama demi kesejahteraan umat dan masyarakat Keerom. Hal tersebut diung-kap Yusuf Wali saat acara pengukuhan pengurus MUI Keerom masa khimad 2012/2017 di aula kan-tor bupati, Selasa (23/04).Selain Bupati Keerom, hadir pula ketua umum MUI Provinsi Papua Drs. Zubair D. Hussain serta tokoh agama, juga para pejabat di lingkungan Kantor Bupati dan Kemenag Keerom.

Zubair berharap Pengurus MUI yang baru dap-at menjadi wadah silaturahmi bagi kerukunan umat beragama di keerom, sehingga terjalin kebersa-maan antar umat beragama di daerah ini.

Untuk masa Bhakti 2012/2017 jabatan ketua umum masih dipercayakan kepada H. Faharuddin,S.Pd.I., sekertaris umum Nursalim Arroji dan benda-hara Abbas Jakaria. (Sumadiono)

CALHAJ KeeROm mulai Laksanakan manasik Haji

Pengurus mUI Keerom masa khimad 2012/2017 Dikukuhkan

Kemenag Keerom Serahkan Al Quran Kepada Guru MengajiPadake sempatan tersebut Faharuddin berharap ban-

tuan yang sudah diberikan bias bermanfaat bagi warga, terutama bagi anak-anak yang ada di taman pendidikan al-Qur’an di masing-masing masjid ataupun mushola. Salah satu perwakilan masjid, H.Zainudin, dari Masjid Kuba Arso Kota menyatakan berterima kasih atas pem-berian bantuan tersebut. Ia berharap kedepan dan tahun-tahun yang akan datang Kemenag tetap memberi ban-tuan sepertiini.

(Sumadiono)

Page 22: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

22 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

BeRITA DAeRAH

Sarmi, Damai-- Kementerian Agama mempunyai peran dan

fungsi yang sangat strategis. Salah satu fungsi Kementerian Agama ada-lah pembinaan umat beragama, ter-masuk umat Kristiani. Perkembangan masyarakat Sarmi yang semakin ma-jemuk dengan adanya pertambahan penduduk, secara otomatis juga men-jadikan bertambahnya umat beragama. Hal ini memungkinkan munculnya konflik diantara umat beragama.

Kehadiran gereja di tengah masya-rakat adalah untuk melayani, sebagai jembatan untuk menciptakan kehar-monisan dan kedamaian. Demikian arahan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sarmi Yohanna Griapon, S.Sos.,ketika membuka ke-giatan Pembinaan Intern Denominasi

Sarmi, Damai— Kantor Kementerian Agama Ka-bupaten Sarmi melalui Seksi Pendidikan Agama

Kristen melaksanakan kegiatan workshop untuk gu-ru-guru agama Kristen, Senin (10/6), di aula Kantor Kemenang Sarmi. Kepala kantor Yohana Griapon,S.Sos. mengatakan dalam sambutannya bahwa kegia-tan KKG dan MGMP sangat penting bagi guru-guru agama agar adakesamaan visi dan materi pelajaran yang disampaikan. Guru agama harus professional da-lam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, penga-jar dan setia melaksanakan tugas. Lebih lanjut Kepala Kantor menghimbau agar para peserta serius mengi-kuti kegiatan workshop ini.

Sejumlah nara sumber yang memberikan ma-teri pada workshop ini adalah Carolina M. Rumere,

Workshop Peningkatan mutu manajemen Pendidikan Agama Kristen Bagi Guru SD, SLTP, dan SmA/SmK Se-Kabupaten Sarmi

S.Th.,pengawas tingkat Sekolah Dasar Kantor Kemente-rian Agama Kota Jayapura dengan materi Pengurusan Penilaian dan Penghitungan Angka Kredit Guru Pen-didikan Agama di Bidang Pengembangan Profesi Guru.Pematerilain, Moses M.Gamai, Sth.,pengawas Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kota Jayapura dengan materi Penulisan ButirS oal dan Pengembangannya.

Peserta workshop terdiri dari guru agama yang di-angkat oleh Kementerian Agama maupun guru agama yang diangkat dari Pemda, baik yang sudah PNS maupun non-PNS. Jumlah peserta yang diundang dalam kegiatan ini sebanyak 36 orang. Kegiatan ditutup dengan ibadah syukur sekaligus merayakan ulang Tahun kepala kantor kementerian kabupaten Sarmi yang ke-56 tahun.

(Maroloan)

Menjaga keharmonisan Umat Beragama di Tengah kemajemukan

Gereja Kabupaten Sarmi (12/6), di aula Kementerian Agama Kabupaten Sarmi.Lebih lanjut, Kepala Kantor mengingat-kan salah satu syarat berdirinya gereja adalah adanya surat rekomendasi tertu-lis dari FKUB dengan tetap menjaga kerukunan umat beragama, tidak meng-ganggu ketenteraman umat yang sudah ada dan lebih dulu berada. Lembaga ini mempunyai peranan sangat penting se-bagai suatu wadah untuk menampung aspirasi maupun penyelesaian perselisi-han akibat berdirinya rumah ibadat.

Lebih lanjut Kepala Kantor me-nyampaikan harapan kepada pimpinan denominasi gereja agar senantiasa men-jaga suasana harmonis dan menghindari timbulnya konflik. Jikalau ada umat yang pindah kegereja lain jangan langsung emosional, itumerupakan hak asasinya

yang tidak bias diganggu asalkan tidak ada unsure paksaan atau pun ajakan.

Ada pun maksud dan tujuan kegia-tan ini dilaksanakan menurut Ketua Panitia Zet Hein Mambrasar, un-tuk memberikan pemahaman kepada pimpinan denominasi gereja agar hen-daknya selalu menjaga kerukunan, ke-harmonisan umat, melihat diri sebagai pelayan, dan memotivasi para pelayan agar senantiasa melayani dengan baik. Kegiatan ini diikuti 15 orang peserta dari berbagai denominasi gereja yang ada di Sarmi maupun Bonggo. Ter-catat banyak peserta yang mengajukan pertanyaan, menandai antusiasme dan pentingnya persoalan pada kegiatan ini.

(Maroloan)

Page 23: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 23

BeRITA DAeRAH

Sarmi, Damai— Pesta Paduan Suara Gerejawi( Pesparawi )

merupakan pesta iman. PesparawiKe XI se-Tanah Papua akan dilaksana-kan 24 Juni sampai dengan 5 juli bertempat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Pelepasan kontingen Pesparawi Kabupaten Sarmi dilak-sanakan Senin (24/6) bertempat di GKI Maranata.Acara diawali den-gan ibadah yang dipimpin olehPdt. Herman Ruwayari, S.Si.Pembacaan Alkitab diambil dari Mazmur 150 : 1 – 6 “Biarlahsegala yang bernafas memuji Tuhan, Haleluya“.

Dalam khotbahnya Pendeta mengatakan, bahwa setiap manusia mempunyai talenta masing-masing, hendaklah bagi yang mempunyai talenta untuk bernyanyi diperguna-kan untuk memuji dan memuliakan

Bupati Sarmi Hadiri Pelepasan Kontingen Pesparawi

Tuhan.Suara yang merdu harus dibarengi juga dengan tingkah laku yang baik.Lebih lanjut Pendeta mengharapkan agar kontingen mem-bangun hubungan yang baik dalam kebersamaan kasih persaudaraan.Kontingen ini mewaki lima daerah, oleh karena itu harus menjaga nama baik daerah, dan memberikan prestasi yang terbaik.

Bupati Sarmi Drs. Mesak Mani-bor, M.MT, menyematkan tanda peserta dan dilanjutkan dengan pe-nyerahan bendera kontingen kepada ketua kontingen.Bupati Sarmi dalam sambutannya mengatakan agar para peserta menjaga kesehatan, karena kondisi alam yang dingin. Persiapan yang sudah matang bias terganggu kalau kondisi kesehatan terganggu, sehingga bernyanyi tidak bias mak-

simal.Lebih lanjut Bupati menghim-bau kepada para peserta supaya mengikuti aturan yang diberikan oleh panitia, sehingga semuanya berjalan dengan baik.

Sementara itu ketua kontingen Pesparawi Kabupaten Sarmi, Fran-sina D. Padwa, S.Pd.,mengatakan dalam laporannya bahwa peserta paduan suara diambil daridenomina-si gereja yang ada di Sarmi. Kon-tingen Pesparawi Kabupaten Sarmi akan mengikuti mata lomba meli-puti; Cerdas Cermat Alkitab (CCA), Baca Indah Alkitab (BIA), Solis Remaja, Paduan Suara Campuran Dewasa, Paduan Suara Wanita, Pad-uan Suara Campuran Remaja, Vocal Group, serta Etnik. Jumlah seluruh pesertadan official sebanyak 160 orang. (Maroloan)

Page 24: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

24 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

BeRITA DAeRAH

Pembukaan Sekolah alkitab Gereja Pantekosta di Indonesia Kelas Serui

Serui, Damai— Kepala Kantor Kementerian

Agama Kabupaten Kepulauan Yapen Pdt. Amsal Yowei, SE., M.Pd.K., bersama Bupati Kabu-paten Kepulauan Yapen yang diwakili oleh Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Kepu-lauan Yapen Dekky Rayar,S.I.P., menghadiri Acara Pembukaan Sekolah Alkitab Gereja Panteko-sta di Indonesia Kelas Serui di Gedung Gereja Pantekosta di

Indonesia Jemaat Eklesia Serui Kota Sabtu (15/6).

Dihadiri oleh warga jemaat GPdI se-Kabupaten Kepulauan Yapen yang terdiri dari gemba-la jemaat, majelis jemaat, guru Sekolah Minggu, dan anggota je-maat GPdI dan denominasi Gereja Kristen se-Kabupaten Kepulauan Yapen yang ingin mendapatkan pengetahuan Alkitab. Dalam lap-orannya, Penyelenggara Sekolah Aklikat GPdI Kelas Serui, Pdt.

Lukas Takanyuai, S.Th., bah-wa para siswa yang mengikuti Pendidikan Alkitab ini berjum-lah 60 orang dan akan ber-langsung selama 9 bulan demi meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sekaligus mempersiapkan para pelayan jemaat yang profesional, solid, dalam membangun iman Kris-tiani, demi menghadapi tantan-gan global dan kemajuan za-man.

(Yanti)

Page 25: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 25

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen menutup Diklat Di wilayah kerja

balai Diklat keagamaan ambon, Di Serui

Serui, Damai— Kepala Kantor Kementerian Agama Kabu-

paten Kepulauan Yapen Amsal Yo-wei, SE., M.Pd.K., menutup dengan resmi kegiatan Diklat Di Wilayah Kerja (DDWK) yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Keagamaan Am-bon yang berlangsung di Serui se-jak tanggal 25 April 2013 hingga 1 Mei 2013. Kegitan ini mencakup dua diklat yaitu Diklat Peningkatan Etos Kerja Bagi Para Pejabat Eselon IV dan Staf serta Diklat Penilaian Berbasis Kelas Bagi Guru Integrasi Dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen Tahun 2013.

Dalam acara penutupan kegia-tan tersebut, Amsal Yowei meng-harapkan agar materi Diklat yang didapatkan dari para nara sumber widyaiswara BDK Ambon selama kurang lebih tujuh hari ini, bisa diterapkan ditempat tugas masing-

masing. Dirinya juga mengharapkan agar pegawai kantor dan guru agama untuk dapat melaksanakan 8 etos kerja profesional yaitu : kerja adalah rahmat; kerja adalah amanah; kerja adalah panggilan; kerja adalah ak-tualisasi; kerja adalah ibadah; kerja adalah seni; kerja adalah kehormatan dan kerja adalah pelayanan.

‘‘Ke depan kita dihadapkan den-gan tantangan global pembangunan yang semakin berat dan kompleks, melalui peningkatan gagasan-ga-gasan dan menciptakan iklim kerja yang semakin baik dan harmonis dengan semua golongan agama yang ada di daerah ini.’‘

Kepada guru-guru agama Amsal Yowei juga berharap supaya guru dapat menjalankan tugas sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mem-bimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik.pada jalur pendidikan formal, sesuai tingkat atau jenjang pendidi-kannya masing-masing.

Kepala Kantor dan pejabat es-elon IV serta seluruh staf di ling-kungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen me-nyampaikan terima kasih yang sebe-sar-besarnya kepada Kepala Balai Diklat dan para widyaiswara serta panitia penyelenggara dari Balai Diklat Kementerian Agama Ambon atas perhatian dan kebijakannya seh-ingga kegiatan diklat bisa dilaksana-kan di Kabupaten Kepulauan Yapen pada tahun 2013. Amsal Yowei juga mengharapkan agar BDK Ambon terus lebih meningkatkan kegiatan diklat di wilayah kerja sehingga di waktu-waktu mendatang dapat me-nyentuh kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Papua yang belum terjang-kau untuk pelaksanaan kegiatan ini. (Yanti)

BeRITA DAeRAH

Uji Pentas Pesparawi Kabupaten Kepulauan Yapen

Kabupaten Kepulauan Yapen yang digelar oleh LPPD Kabupat-en Kepulauan Yapen, di Gedung Silas Papare Serui, (16/6).

Uji pentas ini untuk memper-siapkan Tim Pesparawi Kabupat-en Kepulauan Yapen menjelang Pesparawi Tingkat Provinsi Pap-ua yang akan digelar pada tang-gal 26 Juni hingga 6 Juli 2013 di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Uji pents dihadiri oleh 10 orang tim komentator yang memberi-kan komentar serta saran bagi

para peserta lomba dengan kategori Baca Indah Alkitab, Solois, Paduan Suara Remaja, Paduan Suara Dewasa Sejenis Wanita, Paduan Suara Dewasa Sejenis Pria dan Paduan Suara Dewasa Campuran. Uji pentas diharapkan dapat membenahi kekurangan para peserta agar lebih mantap dalam mengh-adapi Pesta Paduan Suara Gerejawi Tingkat Provinsi Pap-ua nantinya.

(Yanti)

Serui, Damai— Kepala Kantor Kementerian

Agama Kabupaten Kepulauan Yapen, Pdt. Amsal Yowei, SE., M.Pd.K., selaku Pembina Lem-baga Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejawi (LPPD) Kabupaten Kepulauan Yapen bersama Ketua Harian LPPD Kabupaten Kepulauan Yapen, Drs. Yan Alex Kiriweno, M.Si., Asisten II Setda Kabupaten Kepulauan Yapen, menghadiri Acara Uji Pentas Pesparawi

Page 26: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

26 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

Page 27: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 27

Page 28: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

28 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

BeRITA DAeRAH

Pembayaran insentif 500 orang Pemuka Agama di Kabupaten Kepulauan Yapen

Serui, Damai— Rencana pem-bayaran insentif kepada 500

orang pemuka agama dalam hal ini pemimpin gereja, ketua majelis je-maat, gembala jemaat, pastor dan imam masjid, pura, vihara per orang Rp.500.000,- per bulan terhitung mulai 1 Januari 2013 di Kabupaten Kepulauan Yapen Tahun Anggaran 2013 sesuai dengan program kerja Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen, Toni Tessar, S.Sos., dan Wakil Bupa-ti, Frans Sanadi, B.Sc. S.Sos.,MBA., dalam pembangunan bidang kea-

gamaan di Kabupaten Kepulauan Yapen. Maka menidaklanjuti ren-cana pembayaran kwartal pertama, Bupati menugaskan Kepala Kan-tor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen Pdt. Amsal Yowei, SE., M.Pd.K., dan Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Kepulauan Yapen Dekky Rayar, S.IP., men-gadakan pertemuan dengan pengu-rus dan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin (27/5), di ruang pertemuan Kantor Kemente-

rian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen, dalam rangka membahas dan cross cek data riil yang akurat, serta SK dari masing-masing para pen-erima dana bantuan insentif, serta nomor rekeningnya untuk segera dilengkapi dan diserahkan di bagian Kesra Setda Kabupaten Kepulauan Yapen. Diharapkan realisasi pemba-yaran insentif 4 bulan pertama yaitu bulan Januari, Februari, Maret, April 2013, akan dibayarkan pada bulan Juni 2013.

(Yanti )

Selamat Memperingati Wafat Yesus Kristus,29 Maret 2013Kenaikan Yesus Kristus, 9 Mei 2013

Pimpinan dan Segenap Staf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua

Melias Adii, S.Th., MMPgs. Kepala

Mengucapkan:

Page 29: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 29

BeRITA DAeRAH

Penertiban barang milik negara (bmn) di Lingkungan Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Kepulauan Yapen

Serui, Damai— Menindak-lanjuti surat Kepala Kan-

tor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Biak Nomor: S-135/WKN.17/KNL.06/2013 dan Su-rat Keputusan Kantor Wilayah XVII Direktorat Jendral Kekayaan Negara Jayapura Nomor: S-115/WKN/17/2013 tentang Penetapan Status Barang Milik Negara (BMN), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen Amsal Yowei, SE., M.Pd.K., membentuk tim yang diketuai oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemen-terian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen, Barends Injoroweri, S.Th. Tim akan mendata BMN yang di-kuasai pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupatrn Kepulauan Yapen baik rumah jabatan, kendaraan dinas roda 4, kendaraan dinas roda 2, dan peralatan mesin lainnya.

Pendataan Barang Milik Negara dipandang baik untuk menertibkan BMN serta mendata banyaknya BMN yang ada dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kepuluan Yapen.Adapun pelaksan-aan pendataan BMN tahap pertama berlangsung selama 9 hari kerja mulai dari tanggal 9 hingga 19 April 2013.

Pendataan serta pendokumenta-sian BMN dimulai dari dalam ling-kungan Kantor hingga mengunjungi para pensiunan Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen yang masih memegang BMN Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen

Adapun hasil pendataan tahap pertama adalah sebagai berikut; 2 buah gedung Kantor Kementerian Agama, 1 buah gedung Kantor Urusan Agama beralamat di Jalan

Sumatera Nomor: 2-3, 2 buah rumah jabatan yang didiami oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabu-paten Kepulauan Yapen dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen beralamat di Jalan Gang Surabaya Serui, 1 buah kendaraan dinas roda empat berno-mor Polisi DS 24, 9 buah kendaraan dinas roda 2, 9 buah laptop, dan peralatan mesin lainnya dengan nilai diatas 25 juta, diantaranya fasilitas Siskohat Haji yang online di ruan-gan Seksi Urais dan Penyelengga-raan Haji.

Diharapkan pada tahapan beri-kutnya Tim Pandataan BMN dapat mendata seluruh aset BMN baik itu komputer, lemari, serta meja kursi yang ada di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen. (Kori)

Page 30: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

30 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

TokoH

Romo Benny Susetyo Pr., tokoh agama na-sional, yang merupakan sekretaris HAK KWI, bu-kanlah sosok asing bagi masyarakat Indonesia. Kerap tampil di media massa nasional, Romo Benny juga memberi perhatian bagi Papua. Atas undangan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua dalam empat tahun terakhir Romo Benny rutin menyambangi beberapa kabupaten di Provinsi Papua, untuk berdialog dengan para pemuka lin-tas agama setempat.Hubungan antar iman, kein-donesiaan, kebangsaan dan perdamaian adalah beberapa topik yang selalu disampaikannya dalam kesempatan tersebut.Pertengahan tahun, 19 Juli 2013, Romo Benny berada di Kabupaten Jayapura untuk keperluan itu.Majalah Damai berkesempatan mewawancarainya seusai pertemuan dengan para tokoh lintas agama di Hotel Travellers Sentani Jay-apura.

Bagaimana Romo memahami “Papua Tanah Da-mai?”

Sebetulnya persoalan “damai”di Papua tidaklah asing. Karena kalau kita lihat dalam sejarah misi gereja di Papua,Papua Tanah Damai adalah cita-cita dan harapan,kabar gembira yang diwartakan oleh para misionaris pada waktu itu, yaitu memban-gun peradaban damai, dimana mereka menghenti-kan tradisi perang suku. Dan mereka berhasil sebe-narnya, sehingga suku-suku di Papua yang dulunya selalu berperang, jadi hidup rukun dan damai. Lalu damai itu menjadi sebuahcara berpikir, bertindak, bernalar, orang-orang Papua pada dasarnya.

Apakah menurut Romo Papuaitu berbedadengan yang lain?

Ya sebenarnya tidak. Dalam sejarah kanorang papua memperjuangkan kemerdekaan ini. Perbe-daan itu kan dalam kulturnya. Kultur Papua kan-Melanesia.Tapi di Indonesia juga ada kultur-kultur lain, Dayak, China, misalnya. Keindonesiaan itu banyak sub kulturnya.Jadi sebenarnya perbedaan-nya tidak ada.Karena ketika orang menjadi Indo-nesia, kultur-kultur itu melebur menjadi keindone-siaan.Jadi menurut saya bukan perbedaankultur, tetapi persoalan orang Papua akhir-akhir ini adalah orang Papua merasa masih tidak dianggap seba-gai bagian dari Keindonesiaan itu. Tapi ini bukan hanya Papua.Aceh juga, Kalimantan juga. Jadi ini sebenarnya ada persoalan tentang Keindonesiaan yang belum selesai.Tapi pada faktanya ada hal yang diberlakukan berbeda di Papua kanRomo?

Nah itu kan persoalan keIndonesiaan yang be-lum selesai.Yang diharapkan orang Papua adalah hak, kebudayaan, dan identitasnya diakui.Problem-nyakanorang di luar Jawa kadangkala dianggap “tidak Indonesia”.Tapi problem ini kan sudah bisa diatasi.Ketika ‘’Generasi 28’’ mengatakan Jong Java, Jong Celebes, dan jong lainnya itu bersatu.

Romo, betapa sedikitnya orang yang memaha-mi, menyadari, apalagi menerapkan sikap ini.Bahkan elit politik sekalipun. Ini kan persoalan juga Romo.

Itu memang persoalan kita.Jadi persoalan kita adalahbahwa bangsa kita adalah bangsa yang be-lum selesai. Memang kan ada kegagapan.Kega-gapan yang menjadi persoalan kita akhir-akhir ini karena keindonesiaan itu tidak pernah tuntas. Ke-tika sebenarnyaproses keindonesiaan itulah yang belum tuntas,kedaerahan,kesukuan, keagamaan selalu munculseolah menjadi masalah.Menjadi In-donesia itu sebenarnya belum selesai.

Maka pembangunan karakter bangsamenjadi penting.Inilah yang tidak pernah diperhatikan lagi,

Damai dan KemerdekaanHakikiBAgI PAPuARomo Benny Susetyo Pr

Page 31: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 31

TokoH

sehingga elit-elit kita hanya berpikiranmasalah ke-sukuan, kedaerahan, keagamaan, keidentitasan iniyang dianggap merusak Indonesia.

Problem Papua adalah problem Indonesia. Jadi kalau ingin “menjadi Indonesia”itu selesai, salah satunya ya selesaikan Papua, karena prob-lem keindonesian itu juga ada di sini.Romo mengatakannya dengan optimisme, ini poin terakhir yang disampaikan tadi menarik, bahwa ten-tang menjadi Indonesia itu belum selesai.Kalau seba-liknya, saya pesimis, jangan-jangan menjadi Indone-sia tidak akanpernah selesai, bahkan sebelum selesai telah “hancur”.Semacam Uni Soviet misalnya, bisa pecah Romo.

Indonesia dan Uni Soviet jelas sesuatu yang ber-beda.Karena tidak ada orang Indonesia yang murni Indonesia.Indonesia itu campuran.Campuran dari Melanesia, Melayu, China, Kalimantan, melebur menjadi satu.Itu yang sulit, sehingga di Indonesia ketika ramalanmenjadi pecah tidak terjadi karena perbedaan Inonesia itu sendiri yang sedari awal plural.Ini berbeda dengan Uni Soviet.Di Indonesia nggak.Jadi kalau Indonesia pecah adalah sesuatu yang sulit terjadi.KeIndonesiaan itu telah tumbuh sadar, sejak dalam rahimnya ibu pertiwi.Itu yang membuat keIndonesiaan tidak mudah dipecah.Buktinya apa Romo?

Buktinya pertama ya, mengapa Indonesia sulit dipecah, karena Ikatan persaudaraan kita kuat.

Kedua tidak ada orang Indonesia asli.Asli itu misalnya Bangsa Inggris, Bangsa England.Tapi di Indonesia nggak.Yang Jawapun campuran, Papua, Kalimantan campuran.Jadi ikatan persaudaraan yang itu yang menjadikan Indonesia sulit dipecah.Apakah itu yang harus terus didorong?

Ya itu yang harus didorong, ya merawat keIn-donesiaan itu.Yang harus kita lakukan adalah merawat keIndonesiaan.Merawat keindonesiaan itu berarti kebhinekaan itu harus dijaga.Itu harus lewat pendidikan, penanaman nilai kebangsaan, nasionalisme.Nilai kebhinekaan harus ditanamkan sejak dini.Kalau tidak, ya ada erosi.Erosi ini yang dimaknai Indonesia ini hanya kedaerahan kembali.Padahal keindonesiaan itu mengatasi kesukuan,

kedaerahan, keagamaan.Itulah keIndonesiaan.Bagaimana Romo menilai Otsus?

Ya Otsusitu gagal.Karena tidak menyejahtera-kan rakyat.Sejak awal Otsusitu kandiberi pemerin-tah pusat dengan setengah hati.Karena Pemerintah pusat selalu berpikiran Papua itu akan merdeka. Itu kesalahan.Padahal yang diminta orang Papua bukan merdeka.Yang diminta orang Papua adalah berikan hak-haknya, martabatnya.Kemudian orang Papua bagian dari Keindonesiaan,dan sungguh-sungguh diakui sebagai bagian dari Indonesia.Tapi selalu dianggap, dipersepsi oleh pusat, Papua itu ingin merdeka. Maka dialog itu sesuatu yang sulit diterima karena mereka punya persepsi yang ber-beda.Yang harus dilakukan adalah menyamakan persepsi antara Pusat dan Daerah.

Kalau kita ingin membangun Papua sebagai Tanah Damai maka harus ada dialog. Dialog yang jujur dan tulus. Dialog itu dimulai dengan kebera-nian mengakui kesalahan, baik dari elit lokal Pap-ua maupun Pusat.Pengakuan merasa bersalah itu akhirnya yang membuat orang merasabisa berpi-jak.Karena dengan memperbaiki kesalahan itulah kita mulai dialog.Tetapi kalau dialog sudah dicurigai ingin merdeka ya nggakakan ketemu.Romo dari dialog semacam itu yang pernah ada di dunia ini, konteksnya lebih banyak politis.Apakah ada dialog yang benar-benar tulus di dunia ini tanpa ke-pentingan?

Ya semua ada kepentingan.Tapi kalau kita me-lihat sejarah,Papua itu sudah bagian dari keIndo-nesiaan.Dan dunia internasional tetap mengakui bagian dari Indonesia.Semua orang tahu kok.

Yang mereka tuntut kan sebenarnya persa-maan hak. Pemulihan kembali hak orang Papua karena mereka menganggap tidak menikmati kue pembangunan.Maka harus ada prinsip win-win so-lution itu, bukan prinsipwin-lose, menang-kalah.Tidak.Salah itu.Maka prinsipnya menang-menang.Nah prinsip menang-menang mengandaikan se-mua pihak jujur, terbuka, kemudian mengakuise-mua ada kesalahan, kemudian menerima peruba-han.Hanya itu.Maka titik kompromi itu selalu terjadi jika dua-duanya tidak curiga.Tapi kalau dua pihak masih saling curiga ya sulit komprominya.

Page 32: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

32 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

TokoH

Tapi di titik ekstrim sebagian orang di sinimerasa ada yang keliru.Menurut mereka ketika Papua masukIndonesiaitu-adalah sebuah aneksasi.

Lah itu yang merupakan bagian dari sejarah.Sejarah yang harus diperjelas.Artinya ini sudah bagian dari Internasional.Nggak mungkin lagi ng-gak.Pengakuan dunia internasional itu tetap Papua bagian dari NKRI.

Mereka berharap bukan itukok. Mereka ber-harap sekarang,bagaimana orang-orang Papua menjadi tuan dinegeri sendiri.Untuk itu tidak cukup hanya digelontorkan uang.Tapi harus disiapkan masyarakatnya. Ini kan tidak. Pendidikannya kuali-tasnya harus disiapkan, generasi mudanyajuga harus disiapkan ke depan. Tanpa itu jangan harap.

Kita selalu pikirannyapragmatisme.Kalau diberi uang selesai.Tidak.Sejarah masa lalu, trauma har-us diselesaikan dulu.Lha wong Aceh saja bisa kok.Aceh bisa Romo?

Iya.Apalagi Papua.Bisa kalau ada keinginan politik.Kita menunggu keinginan politik baik pemer-intah pusat maupun elit lokal Papua.

Tentang Papua, semua itu kita harus melihat-nya dalam proses. Dalam proses peradaban itu sesuatu akanbisa berubah. Lihat saja Afrika Sela-tan, kulit hitam dulu diperlakukan bagaimana. Tapi toh dengan proses saling memaafkan, rekonsiliasi sekarang juga menjadi makmur. Jadi ada proses. Sejarah kegelapan suatu bangsa itu harus diakui sebagai proses kita memulai sesuatu yang baru.Bisa.Adakah contoh yang bisa kita jadikan kiblat Romo?Romo tadi mencontohkan Afrika Selatan.Mungkin sampai analisis detilnya?

Sama, asal mau rekonsialisasi.Rekonsiliasi itu mau mengakui dua pihak ada kesalahan masing-masing.

Apa kuncinya di Afrika Selatan?Kunci di Afrika Selatanadalah tokohseperti se-

orang Nelson Mandela.Maka kita berharap di Pap-ua juga muncul “Nelson Mandela itu”.Yang menjadi pengikat semua orang menjadikan dia dipercaya.Kalau di Papua tidak ada tokoh, ya sulit.Dialog itu membutuhkan tokoh yang bisa dipercaya.Dan tokoh itu yang menjadi juru runding.Maka Pater Neles akhirnya membentuklah juru-juru runding itu, membuat road map Papua. Dan itu penting.Harus jelas.Berunding itu untuk menentukan bagaimana pembagian yang adil kedua belah pihak.

Tapi ini proses, proses sejarah yang harus dimulai.Maka Pentingnya di Papua adanyajuru

runding. Juru runding ini yang ke depan nantinya menentukan masa depan Papua, dialog Papua. Siapa wakilnya.Tetapi wakil yang bisa dipercaya, yang punya kharisma seperti Nelson Mandela itu.Wakil yang tidak memiliki interestkekuasaan.Tapi yangmampu membawa Papuapada harapan masa depan yang baru itu.Wakil yang bisa dipercaya.Nah misalnya bisa dimulai dengan bagaimana tokoh-tokoh agama.Ya tokoh agama menjadi penting di sini.Jadi pilar juru runding ketika tokoh agama tidak memiliki interest kekuasaan.Lah repotnya kalau to-koh agama punya interest kekuasaan ya tidak ada lagi juru runding yang netral.

Yang kedua ya harus berani melawanstig-ma.Stigma seolah-olah gerakan misalnya untuk menuntut hak dan martabatnya selalu distigma bahwa Papua ingin merdeka, kemudian ada organ-isasi OPM.

Maka harus berani juga memberi pengampu-nan, rekonsiliasi kepada teman-teman, kepada mereka yang memperjuangkan kemerdekaan itu, dan beri tempat yang layak, kemudian diajak be-runding untuk membangun Papua Tanah Damai itu.Tapi semua itu harus dibuat dalam road map.Harus ada tahapan-tahapan yang harus dilalui. Se-tiap tahapan yang dilalui itu harus dievaluasi apa efektif atau tidak.

Pentingya Papua TanahDamaiharus dijabarkan lebih rinci.Apa yang harus dicapai, tujuannya ke-mana, dan mau kemana. Kalau itu sudah ketemu, dan orang Papua kompak, barulah berunding den-gan pemerintah pusat untuk menentukan masa de-pan Papua.

Nah kalau itu saya rasaakanada harapan baru. Tapi kalau teman-teman Papua tidak punya juru runding, visinya tidak sama kepentingannya tidak sama, ya sulit.

Adalah tugas kita semua para pemimpin agama untuk sekarang ini menyadarkan umatmasing-mas-ing tentang pentingnya membangun Papua Tanah Damai dengan membangun persatuan diantara orang-orang Papua sendiri.Bagaimana dengan anggapanbahwa Papua masih tertinggal Romo?

Ya harus diakui memang tertinggal.Ya pertama pendi-dikan,ekonomi, transportasi.Ini merupakan kondisi akibat pembangunan yang tidak merata.Itu harus kita akui. Akibatnya orang asli Papua tidak mendapat kesempatan yang sama dengan para pendatang.Problemnya apa?

Problem karena kualitas proses pendidikan di

Page 33: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 33

Papua.Maka orientasi pembangunan harusnya mengembalikan hak martabat orang Papua itu.Maka sebenarnya yang dibutuhkan adalah ke-mauan politik untuk menyelesaikan persoalan yang sekarang ini.Politik dan kultural?

Ya kultur.Seberapa cepat, mana yang lebih cepat? Atau seberapa bersabar…

Politik dan kultural dua-duanya sama-sama penting.Keduanya berjalan seiring.Lama kan Romo?

Ya proses.Lamanya tergantung kemauan.Ke-mauan penguasa.Kalau penguasa punya kemauan ya bisa lebih cepat.Sejauh ini menurut Romo apakah Papua sekarang-sudah lebih baik?

Ya sampai sekarang proses komunikasi itu masih belum lancar, harus kita akui. Dan proses ko-munikasi itu belum lancar itu karena masih ada ket-akutan orang Jakarta bahwa Papua akan merdeka-dan sebaliknya orang Jakarta dinilainggak serius memikirkan dan mengatasi persoalan Papua.

Ini kan problem komunikasi. Maka problem ini dulu dong diselesaikan.Kalau problem ini diselesai-kan dua pihak, maka bisa diatasi.

Pada waktunya akan datang, nantilah.Tanda-tanda jaman itusudah mulai terbuka.Tinggal nung-gu lah waktunya…Papua menjadi lebih baik, dan pemimpin yang benar-benar berjuang untuk Pap-ua.Tadi Romo megatakan ekonomi pendidikan memang tertinggal.Apakah lebih baik saat ini. Apakah itu hasil Otsus atau apa?

Otsus gagal, menciptakan pertama kesejahter-aan, gagal dalam membangun komunikasi yang lebih baik antara pusat dan daerah, otsus gagal dalam hal bagaimana membangun Papua lebih da-mai. Itu kan gagal.Penerapannya kan bukan formulasinya?

Sejak awal Otsus setengah hati.Penerapannya Romo?

Ya sama.

Maksud Romo formulanya baik tapi penerapannya belum baik?

Sejak awal Otsus setengah hati.Otsus tidak dilatari kesadaran, bahwa ini menyelesaikan konf-lik di Papua.Tapi formulanya sudah baik?

Formulanya baik tapi kalau tidak tepat sasaran tidak ada gunanya.

UU Otsus sudah cukup baik?Nggak.Otsus tidak kemauan dari bawah.Artinya

kalau kita belajar sekarang ini kita harus mauun-tuk berani mengatasi rasa khawatir yang berlebi-han di kedua belah pihak.Otsus ini dibuat supaya orang Papua tidak inginmerdeka. Tapi kan salah. Papua kan tidak meminta itu.Yang diminta adalah martabatnya diakui.Sumber daya alamnya diguna-kan untuk kesejahteraan bersama.Orang Papua menuntutnya itu kok.

Harus dilihat dari awal bersama-sama, perso-alannya, roadmap-nya, termasuk apakah Otsus atau apa jalan keluarnya.Tapi Otsus sebagai sebuah instrumenkan memang penting dan harus ada untuk menjawab persoalan Papua Romo?

Instrumennya itu nanti sendiri yang harus dibi-carakan bersama-sama, bukan ditentukan oleh pusat.Tahu masalahnya dan akarnya, cara penye-lesaiannya seperti ini. Barulah kita bicarakan seperti ini.Ada road mapnya, ada cara-cara atau tahapan yang disepakati dan ditempuh bersama-sama, oleh semua pihak.Pekerjaan kemanusiaan yang perlu kesungguhan…

Ya memang, pekerjaan besar.Makanya mem-butuhkan pemimpin yang punya visi, yang ber-sungguh-sungguh dan memiliki keberpihakan pada rakyat, dan pada Papua untuk menjawab persoalan Keindonesiaan dan persoalan Papua. Kita selalu berharap akanada. Dan kita yakin. Bahkan karena tanda-tanda jaman sudah menunjuk…Jadi yang dapat kita lakukan adalah seperti yang Romo bilang tadi bahwa para pemuka agama inilah yang da-pat menjaga, menggulirkannya.Elemen apalagi?

Tokoh agama, intelektual, masyarakat.Tiga un-sur itulah.Jadi,masyarakat Papua baik pendatang maupun orang Papua asli mungkin untuk meraih itu Romo?

Bisa.Karena yang pendatangpun sudah lama menjadi orang Papua.Mereka sudah merasa bukan lagi orang asing di sini.Kita harus percaya lahpada mereka yang telah sama-sama “minum air” Papua.Pasti mereka mencintai papua.Dan itu butuh trust untuk Papua, yang tanpa itu tentu sulit.Dan saya yakin orang Papua punya trust dengan pendatang.

(dewi)***

TokoH

Page 34: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

34 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

BeRITA DAeRAH

Serui, Damai— Balai Diklat Keagamaan (BDK) Ambon melaksanakan Diklat Di Wlayah Kerja

di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Serui, 25-1 Mei 2013.Diklat Di Wilayah Kerja bertujuan menjang-kau semua pegawai dalam peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kompetensi guru-guru agama dan staf di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabu-paten Kepulauan Yapen.

Upacara pembukaan yang berlangsung di Aula Ge-dung Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen dihadiri Setda Kabupaten Kepulauan Yapen Drs.Alex J.Kiriweno,M.Si, mewakili bupati, Kepala Balai Diklat Keagamaan Ambon, Syamsudin Pellu, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepu-lauan Yapen, Amsal Yowei, SE.,M.Pd.K.

Sekretaris Daerah menegaskan bahwa diklat bagi pegawai struktural di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen yang dilaksanakan ini mempunyai arti yang sangat penting, karena selain merupakan peningkatan etos kerja pegawai struktural dan kesinambungan program pemerintah, termasuk program pemerintah daerah, juga adanya peningkatan prestasi kerja, disertai semakin kokohnya integritas pe-gawai struktural, sejalan dengan meningkatnya tuntutan dan tantangan pembangunan yang dihadapi dewasa ini, maupun pada masa-masa mendatang.

‘‘Diklat ini bermanfaat dalam peningkatan penge-tahuan, keahliahan, ketrampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan

dilandasi kepribadian dan etika pegawai negeri sipil (PNS) sesuai dengan kebutuhan instansi. Selanjutnya menciptakan apararatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa, memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pember-dayaan masyarakat, juga menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pe-merintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya kepemerintahan yang baik (good governance) dan pe-merintahan yang bersih (clean government).’‘ Demikian diuraikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupat-en Kepulauan Yapen Amsal Yowei, SE, M.Pd.K.

Diklat di Wilayah Kerja “Penilaian Berbasis Kelas (PBK) Bagi Guru Integrasi” berlangsung selama 7 hari, dilaksanakan mulai tanggal 25 April sampai dengan 1 Mei 2013 bertempat di ruang belajar MI-NU Warari Se-rui dengan 30 peserta guru-guru agama di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yap-en. Selain itu, Diklat “Peningkatan Etos Kerja Pegawai bagi Pejabat Eselon IV dan Staf” berlangsung selama empat hari mulai tanggal 25 sampai dengan 28 April 2013 bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Ka-bupaten Kepulauan Yapen dengan 30 peserta yang meru-pakan pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen dan beberapa staf TU sekolah swasta yang bernaung dibawah Kementerian Agama.

Materi yang diajarkan meliputi Pembinaan Mental dan Moral PNS yang disampaikan oleh Kepala

Balai Diklat Keagamaan Ambon

Laksanakan Diklat Di Wilayah Kerja di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen

Page 35: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 35

BeRITA DAeRAH

Bimbingan Manasik Haji KUA Distrik Yapen Selatan

Kemenag Kabupaten Kepulauan Yapen Amsal Yowei, SE,M.Pd.K, Katarsis (Bersih Batin) oleh Widyaiswara Luar Biasa Bapak Drs. M. Nour Tawainella, dan materi khusus bagi para guru yaitu Penilaian Berbasis Kelas, Laporan Hasil Belajar, serta Analisa Butir Soal disam-paikan oleh Slamet Difinubun, S.Ag., M.Pd.I., dari BDK Ambon, Penilaian Hasil Kelas, Taksonomi Bloom, Peny-usunan Kisi-Kisi Butir Soal, disampaikan oleh La Dju-ma, S.Pd., M.Pd., widyaiswara dari BDK Ambon.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen Amsal Yowei, SE., M.Pd.K., sangat berterima kasih atas kebijakan BDK Ambon dimana letak geografis Kota Serui yang boleh dibilang rumit tetapi Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen mendapat prioritas untuk pelaksanaan Diklat Di Wilayah Kerja.

Kepala BDK Ambon serta panitia pelaksana ber-harap dengan dilaksanakannya Diklat Di Wilayah Kerja pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen agar para pegawai dan guru berperilaku sesuai dengan norma-norma bangsa Indonesia, serta bertindak berdasarkan bidang tugas masing-masing. (Kori, Yanti)

Serui, Damai— Kantor Uru-san Agama Distrik Yapen

Selatan menyelenggarakan Keg-iatan Bimbingan Manasik Haji bagi 55 orang calon jamaah haji Kabupaten Kepulauan Yapen Ta-hun 1434 H/2013 M, di Ruang Pertemuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen, Jumat, 14-19 Juni 2013.

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Ka-bupaten Kepulauan Yapen Pdt. Amsal Yowei, SE, M.Pd.K., dalam sambutannya menegaskan, bah-wa penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab Pemer-intah dibawah koordinasi Menteri Agama. Mengingat penyeleng-garaan haji berkaitan dengan as-pek teknis Kementerian Agama, oleh karena itu Kementerian Agama senantiasa menyampai-kan informasi tentang haji ke-pada masyarakat, yang lebih diarahkan pada pembentukan

kualitas jemaah haji, serta men-jaring masukan dari masyarakat guna peningkatan pelayanan dan penyempurnaan pelaksanaan ibadah haji.

Oleh karena itu, dan dengan memperhatikan profil jemaah haji serta percepatan penyampaian informasi dan komunikasi, maka peran Kantor Urusan Agama Ke-camatan dalam pemberian pe-nyuluhan dan pembinaan haji merupakan pola strategis ses-uai tuntutan dan dinamika yang berkembang dewasa ini.Kantor Urusan Agama Kecamatan meru-pakan perpanjangan tangan Kan-tor Kementerian Agama Kabupat-en yang langsung berhubungan dengan masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ke-pala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Yapen Pdt.Amsal Yowei, SE., M.Pd.K., Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Ka-bupaten Kepulauan Yapen, Bar-

ends Injoroweri, S.Th, Kepala Seksi Urusan Agama Islam dan Penyelenggaraan Haji, H. Suar-di, S.Ag., Pengawas Pendidikan Agama Islam, Dra. Rusni, dan pemateri dari dinas terkait.

Menurut Kepala Kantor Uru-san Agama Distrik Yapen Selatan Syahruddin, S.Ag., materi bimbin-gan manasik haji mencakup Pan-duan Perjalanan Haji, Bimbingan Kesehatan Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji, Tata Cara Pelak-sanaan Ibadah Haji, Bimbingan Manasik Haji Mengenai Tawaf dan Sa’i, Wukuf di Arafah dan Praktek, Bimbingan Manasik Haji Mengenai Mabit di Musdalifah, Mina, Melontar Jumrah, Tawaf If-ada dan Tawaf Wada, serta Prak-tek Lapangan.

Kepala Kantor Kemenag Kabu-paten Kepulauan Yapen berharap 55 calaon jemah haji bisa mengi-kuti kegiatan bimbingan manasik haji dengan baik demi terwujud-nya haji yang mabrur. (Yanti)

Page 36: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

36 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

BeRITA DAeRAH

Seminar khusus dan kebaktian Pembaharuan Iman Nasional Di Kepulauan Yapen

Selamat Hari Raya Saraswati Tahun Saka 193512 Januari 2013

Pimpinan dan Segenap Staf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua

Melias Adii, S.Th., MMPgs. Kepala

Mengucapkan:

Selamat Hari Raya Pagerwesi Tahun Saka 1935

16 Januari 2013

Serui, Damai— Kepala Kan-tor Kementerian Agama

Kabupaten Kepulauan Yapen Pdt. Amsal Yowei, SE,M.Pd.K., bersama Ketua Badan Pekerja Klasis Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua Ibu Pdt.Fince Rumere, S.Th., dan Wakil Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Kristen (PGGK) Kabupaten Kepulauan Yapen Pdt. Yohan Ayo-mi, S.IP. M.Si., dan seluruh pimpi-nan Denominasi Gereja Kristen dan anggota jemaat gereja Kristen se-kabupaten Kepulauan Yapen mengi-kuti Seminar Khusus Pelayanan dan Pembinaan bagi hamba Tuhan, maje-lis jemaat, pejabat gereja, guru, dan aktivis gereja Kristen, yang digelar

oleh Pdt. Dr. Stephen Tong, Evan-gelistic Ministries International, dari Jakarta, yang bekerja sama dengan Sinode GKI di Tanah Papua dan gereja-gereja setempat . Kegiatan seminar bertempat di gedung gereja GKI Kapernaum Serui, dan Kebak-tian Pembaharuan Iman Nasional berlangsung di Lapangan Alun-Alun Trikora Serui, Kamis (30/5) 2013 dengan tema ”Bertobatlah Mengapa Harus Binasa”.

Dua acara akbar rohani ini terse-lenggara atas dukungan warga Kris-ten dan Pemerintah Daerah Kabupat-en Kepulauan Yapen. Menurut Pdt. Dr. Stephen Tong, pembangunan iman Kristen diarahkan untuk me-

mantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan, pembinaan akhlak mulia, memupuk etos kerja, menghargai prestasi, dan menjadi kekuatan penolong guna mancapai kemajuan dalam pembangunan. Disamping itu, pembangunan iman Kristen diarahkan pula untuk men-ingkatkan kerukunan hidup umat beragama dengan meningkatkan rasa saling percaya dan harmonisasi antar kelompok masyarakat, sehingga ter-cipta suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa dan harmonis di Kabupaten Kepu-lauan Yapen.

( Yanti )

Page 37: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 37

Nabire,Damai—Untuk se-mentara sebanyak 87 orang

calhaj Nabire melengkapi adminis-trasi haji untuk proses Pelaksanaan Haji Tahun 1434 H/2013 M, sesuai informasi dari Kanwil. Kemenag Provinsi Papua Bidang Haji dan Bi-mas Islam dengan berpedoman pada nomor porsi terakhir 9961.Demikian diungkapkan Staf Penyelenggara Haji dan Umrah, Hj. Umi Mudrikah, S.Pd.I., ketika melakuan pertemuan perdana Calhaj di Aula Kemenag pada hariKamis, (21/3).

BeRITA DAeRAH

Nabire, Damai-- Parisada Hindu Dharma Indone-

sia (PHDI) melaksanakan Dharma Santi di Pura Puja Dewata pada hari Sabtu (23/03), di SP 1 Distrik Nabi-re Barat.Perayaan Dharma Santi ini dihadiri para pimpinan SKPD serta MUSPIDA dan Kepala Kemenag Kabupaten Nabire dan undangan lainnya.

Perayaan Dharma Santitahun 2013 yang mengambil tema “DEN-GAN PERSAUDARAAN KITA BANGUN KEBERSAMAAN”, dan sub tema “Dengan Persau-daraan Kita Bangun Kebersamaan Demi Terwujudnya Kabupaten Na-bire Yang Damai”. Ini sangat sesuai karena dewasa ini kehidupan sosial selalu diguncang oleh berbagai per-soalan yang mengancam NKRI.

HikmahNyepi yang jatuh pada tanggal 1 Tahun Saka, dan sehari setelah Tilem Kesanga, menyim-pan sejarah yang penting.Tahun Saka merupakan sejarah dari India, yang mana pada jaman dulu di In-

87 Orang Calhaj Nabire melengkapi Administrasi HajiPersyaratan yang harus dilengka-

pi calhaj antara lain KTP, KK, Akte Kelahiran, ijazah, Akte Nikah, dan foto.Dengan tersedianya persyaratan administrasi tersebut langkah awal akan mulai diproses dengan pengiri-man fofo copy KTP, Bukti Setoran Awal, dan pas fofo untuk pembuatan visa di Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. Selanjutnya pembuatan Paspor Haji di Biak serta proses-proses selanjutnya

Begitu pula harapan staf Penye-lenggara Haji kepada Calhaj agar

tetap menjaga kesehatan dan mulai mempelajari buku manasik Haji, ba-nyak bertanya pada siapa saja yang memahami persoalan haji, agar bias menjadi haji mandiri dan dalam pelak-sanaan di Arab Saudi tidak menga-lami kesulitan. Calhaj juga disarankan memperbanyak silaturahmi sehingga dapat memperoleh haji mabrur yang balasannnya surga.Juga diungkapkan sementara waiting list untuk Nabire leb-ih kurang 1000 orang yang artinya bisa 7 atau 8 tahun menunggu melaksanakan Ibadah Haji di Baitullah. (H. Basri)

dia terdapat beberapa suku, dan salah satunya Suku Saka.Di ceritakan, su-ku-suku di India terus berperang un-tuk merebutkan tahta kepemimpinan.Tahta kepemimpinan di rebutkan, itu semua atas dasar balas dendam dan penindasan.Karena apabila salah satu suku dapat menduduki kepemimpi-nan, maka suku yang lain akan di tindas dari berbagai aspek. Kejadian tersebut berlangsung lama. Sehingga pada suatu saat Suku Saka memu-tar haluan untuk tidak berpartisipasi merebutkan kekuasaan.Melainkan suku Saka bekerja untuk bagaimana mensejahterakan sukunya.Dan alha-sil Suku Saka sejahtera dengan ber-cocok tanam serta mempelajari ilmu astonomi/perbintangan.Akhirnya semua suku yang awalnya saling memperebutkan kekuasaan, mereka ikut memutarhaluan mengikuti jejak Suku Saka.Dari kejadian itu maka semua suku yang ada di India tidak pernah lagi berperang atau bertikai, karena mereka mengupayakan ba-gaimana dapat mensejahterakan se-

mua suku yang ada di India.Suku Saka mendapatkan penghormatan, dan untuk mengenang itu semua, masyarakat di India menentukan ta-hun Saka, dan awal tahun Saka satu hari sesudah Tilem Kesanga.

Jelas bahwasanya tahun baru Saka yang di Indonesia dirayakan sebagai Hari Raya Nyepi, merupa-kan media untuk merukunkan ber-bagai suku, kelompokdan agama terutama.Dalam sambutan Ketua PHDI Kab.Nabire mengatakan bah-wa Dharma Santiini menjadi media untukmempersatukan masyarakat Nabire agar tetap menjujung NKRI.Dalam sambutan Bupati yang dis-ampaikan SekdaKab.Nabire, Drs. ATakarebun, mengatakan bahwa melalui program-programnya Pem-da berusaha untuk mensejahterakan masyarakat. Pemda mendukung Dharma Santi yang di selengarakan PHDI Kab.Nabire sebagai upaya menyatukan perbedaan untuk keru-kunan umat beragama di Kabupa ten Nabire”. (WahyuDiantoro)

Dharma Santi Yang Membangun Kerukunan

Page 38: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

38 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

O P I N I

Penetapan awal bulan Qamariyah / Hijriyah, khususnya Ramadlan, Syawal dan Dzulhijjah,

sangat penting bagi umat Islam, karena berkaitan den-gan ibadah syar’i, terutama puasa Ramadlan. Perbedaan penentuan hari-hari besar Islam, khususnya Idul Fitri dan Idul Adha, selalu menimbulkan kebingungan di masyarakat.

Secara garis besar metode penetapan awal bulan da-pat diklasifikasikan menjadi dua metode, yakni dengan cara hisab dan ru’yah. Baik hisab maupun ru’yah mem-punyai tujuan yang sama yakni mencari hilal.

A. Pengertian HisabKata باـسـحـلا (al-hisab) berasal dari bahasa

Arab”hasaba” artinya menghitung, mengira dan membi-lang, sebagaimana dalam Firman Allah “lita’lamu ádada al-sinin wa al-hisab” (agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu) QS. Yunus (10):5.Dalam disiplin ilmu falak (astronomi), kata hisab mengandung arti sebagai ilmu hitung posisi benda-benda langit untuk keperluan penetapan pelaksanaan waktu ibadah. Posisi benda langit yang dimaksud di sini adalah lebih khusus kepada posisi matahari dan bulan dilihat dari pengamat di bumi. Hitungan posisi ini penting dalam kaitannya dengan syariah khususnya masalah ibadah misalnya, shalat fardhu menggunakan posisi matahari sebagai ac-uan waktunya, penentuan arah kiblat dengan menghi-tung posisi bayangan matahari, penentuan awal bulan hijriyah dengan melihat posisi bulan dan mengetahui ka-pan terjadi gerhana dengan menghitung posisi matahari dan bulan.

Perhitungan yang berkaitan dengan hal tersebut di atas, di Indonesia di kenal dengan nama Ilmu hisab atau ilmu falak. Ilmu falak merupakan ilmu yang sudah tua, yang sudah dikenal sejak dulu.Bangsa Mesir, Mesopota-mia, Babilonia dan Tiongkok, sejak abad ke-20 sebelum masehi telah mengenal dan mempelajari ilmu falak ini, yang dikenal dengan ilmu perbintangan (nujum). Hisab meliputi beberapa perhitungan astronomis khusus me-nyangkut posisi bulan dan matahari untuk mengetahui kapan dan di permukaan bumi mana peristiwa astrono-mis itu terjadi.Hisab yang berkembang awalnya hanya hisab terhadap awal bulan komariyah atau hijriyah. Pada zaman nabi dan perkembangan Islam, ilmu hisab masih cenderung Dhanny (Perkiraan) akan tetapi lambat laun seiring dengan berjalannya waktu, tahun demi tahun, abad demi abad dengan koreksi dari berbagai aspek oleh

PenentuanAwal Bulan Qamariyah(Oleh: Hendra Yulia Rahman, MHI)

astronom, akhirnya sekarang hisab bukan lagi Dhanny akan tetapi masuk kategori Qath’i (pasti/meyakinkan). Ini terbukti dengan diketahuinya gerhana matahari mau-pun bulan jauh-jauh tahun sebelum maupun sesudah ger-hana itu terjadi. Dengan hisab, gerhana bisa diprediksi secara tepat dengan kesalahan tidak lebih dari 1 menit.

Walaupun demikian sampai sekarang, secara hisab-pun kita masih belum bisa menyatukan metode hisab mana yang bisa disepakati bersama.Kita tidak bisa me-nafikan adanya perbedaan hisab dalam memprediksi tinggi hilal pada awal bulan hijriyah.Saat ini sistem his-ab yang berkembang di Indonesia lebih dari 20 metode, dimana semuanya mengklaim paling akurat.Ahli hisab yang satu menyalahkan hasil perhitungan ahli hisabyang lainnya.Dan sampai saat ini dari pemerintah RI dalam hal ini Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama belum mempunyai standar perhitungan hisab yang menjadi kesepakatan bersama para ahlihisab yang ada di Indo-nesia.Sehingga kalaupun dalam penentuan awal bulan disepakati menggunakan hisab, tidak menjadi jaminan serentaknya hari raya di Indonesia.Walaupun secara ilm-iah seakan-akan dengan hisab, problem perbedaan pua-sa dan hari raya bisa diselesaikan dengan mudah, akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu terjadi permasalahan tersendiri.

B. Pengertian Ru’yahSedangkan ru’yah sebagaimana dibahas pada ura-

ian sebelumnya yakni secara etimologi (bahasa) istilah ru’yah berasal dari bahasa Arab, yaitu berasal dari kata ra’a yang berarti melihat dengan mata. Kata ةـيؤرـلا : ru’yah (ru’yah) : melihat. Dalam kamus Munjid hala-man 243, kata ةـيؤرـلا : al ru‎’yat : نـيـعـلاـب رـظنـلا al nadhar bi al ‘ain au bi al aql = melihat:لـقــعلاـبوأdengan mata, atau melihat dengan akal.

secara terminologi (istilah) adalah melihat hilals ecara langsung dengan mata telanjang (nakedeye) pada waktu Maghrib setelah terjadinya ijtimak (conjungtion). Sedangkan hilal berarti bulan sabit. Ru’yah / Observasi-hilal ini disamping tuntunan dari Rasulullah saw juga merupakan upaya untuk menjadi penengah dari perhi-tungan hisab yang banyak variasinya tersebut.Adapun istilah ru’yah al-hilal dalam konteks penentuan awal bu-lan Qamariyah adalah melihat hilal dengan mata telan-jang atau dengan menggunakan alat bantu yang dilaku-kan setiap akhir bulan atau tanggal 29 bulan Qamariyah pada saat matahari terbenam. Jika hilal berhasil dilihat

Page 39: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 39

(diru’yah), sejak malam itu sudah dihitung tanggal satu bulan baru. Tetapi jika tidak berhasil dilihat (diru’yah), maka malam itu dan keesokan harinya masih merupakan bulan yang sedang berjalan, sehingga umur bulan terse-but disempurnakan 30 hari atau sering disebut dengan istilah istikmal.

Rukyah al-hilal dikenal sebagai sistem penentuan awal bulan Qamariyah terutama bulan ramadhan, syawal dal dzulhijjah, sejak zaman Rasulullah saw dan permu-laan islam pada masa itu dalam penentuan awal bulan Qamariyah untuk keperluan ibadah ditentukan secara sederhana, yaitu dengan pengamatan hilal secara lang-sung (rukyat bi al-fi’li).Rosululloh SAW. Bersabda :

اولمكأف مكيلع مغ نإف ،هتيؤرل اورطفأو ،هتيؤرل اوموصهيلع قفتم “ نيثالث نابعش

Artinya : maka berpuasalah kamujika melihal hilal, dan berbukalah kamu jika melihat hilal, jika tertutup mend-ung maka sempurnakan bulan 30 hari”

Dan banyak lagi hadits yang seirama dengan hadits diatas dengan redaksi yang berbeda, akan tetapi intinya melihat hilal secara langsung, sehingga Para ulama em-pat mazhab(Maliki, Hanafi, Syafi’i dan Hambali) telah sepakat bahwa menentukan hilal awal bulan qomariyah adalah dengan melihat secara langsung dengan mata te-lanjang. Dan jika terhalang, yakni tidak terlihat maka menyempurnakan bulan 30 hari (istikmal).Sudah se-layaknya kita harus mengikuti dan berketetapan men-contoh sunah Rasulullah dan para sahabatnya serta para mujtahidempat, dengan melakukan rukyat di akhir bulan hijriyah kemudian mengambil keputusan awal bulan berdasarkan rukyat tersebut, dan jika hilal tidak terlihat maka menyempurnakan bulan sebelumnya 30hari. Se-mentara hisab juga tetap digunakan, namun hanya seba-gai alat bantu dan bukan penentun awal bulan Hijriyah.

Untuk memperoleh hasil rukyat yang akurat dan bisa dipertanggung jawabkan kita dapat menggunakan alat bantu sebagai penunjang rukyat tersebut, mulai dari alat yang klasik sampai alat yang modern. Dengan alat bantu tersebut kita bisa melokalisir arah hilal, sehingga memu-dahkan kita untuk mengiden-tifikasi obyek hilal. Tujuan-nya agar tidak terjadi kesalahan dalam menyimpulkan obyek yang diduga hilal, karena bisa jadi potongan awan atau planet venus dianggap sebagai hilal.

C. Dasar Hukum Sistem Hisab dan Sistem Ru’yahSebagaimana di uraikan diatas,penentuan awal bu-

lan hijriyah, khususnya Ramadlan, Syawal dan Dzulhi-

jjah, sangat penting bagi umat Islam, karena berkaitan dengan ibadah syar’i, terutama puasa Ramadlan. Per-bedaan penentuan hari-hari besar Islam, khususnya Idul Fitri dan Idul Adha, selalu menimbulkan kebingungan di masyarakat.Secara garis besar berbedaan itu timbul karena perbedaan metode penentuan dalam menentukan hilal, Yang pertama dengan Ru’yah dan yang kedua den-gan Hisab.Dari kedua metode tersebut yang dicari ada-lah hilal.Semua madzhab sepakat bahwa dalam menen-tukan awal bulan qomariyah yaitu dengan adanya hilal.Dan bukan yang lainnya, baik munculnya planet maupun fenomena alam yang lainnya.

Di dalam al-Qur’an terdapat beberapa petunjuk yang dijadikan sumber hukum bagi penentuan awal bulan Qa-mariyah.QS al-Baqarah: 189.

mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji.Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya,akan tetapi kebajikan itu ialah kebaji-kan orang yang bertaqwa.Dan masuklah kerumah-rumah itu dari pintu-pintunya;dan bertaqwalah ke-pada Allah agar kamu beruntung.

QS Yunus: 5

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhi-tungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang de-mikian itu melainkan dengan hak.Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

Page 40: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

40 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

QS al-Baqarah: 185.

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ra-madhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (per-mulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hen-daklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Pimpinan dan Segenap Staf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua

Melias Adii, S.Th., MMPgs. Kepala

Mengucapkan:

• Maulid Nabi Muhammad SAW, 24 Januari 2013• Memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, 6 Juni 2013

Juga dari hadits yang menjelaskan tentang awal bulan Qamariyah.

دايز نب دمحم انثدح ةبعش انثدح مدآ انثدح لاق لوقي هنع هللا يضر ةريره ابأ تعمس لاق وبأ لاق لاق وأ ملسو هيلع هللا ىلص يبنلا هتيؤرل اوموص ملسو هيلع هللا ىلص مساقلا اولمكأف مكيلع يبغ نإف هتيؤرل اورطفأو)ىراخبلا هاور( نيثالث نابعش ةدع

Menceritakan kepada kami Syu’bah, menceritakan kepada kami Muhammad IbnZiya dia berkata, aku men-dengar Abu Hurairah Ra. Berkata, Bahwa Nabi Saw. Bersabda. Atau ia berkata bahwa Abu al-Qasim Saw. bersabda: “Berpuasalah kalian karena meihat hilal (tang-gal satu Ramadan). Dan berharirayalah kalian karena melihat hilal (tanggal satu Syawal).Apabila (cuaca dil-angit menjadika nbulan) terlindung dari (pemandangan kamu) sekalian, maka sempurnakanlah (bilangan hari untuk) bulanSya’ban menjadi tiga puluh)

Berdasarkan hadits tersebut di atas bahwa Rasu-lullah saw memulai berpuasa dan memerintahkan umat Islam berpuasa ketika melihat hilal. Dari ayat al-Qur’an dan Hadits Rasulullah saw tersebut di atas maka lahirlah sistem penetapan awal bulan Qamariyah yaitu dengan ru’yah al-hilal, istikmal dan hisabyang dijadikan dasar pijakan dalam menentukan awal bulan Qamariyah.

Page 41: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 41

A. PENDAHULUAN:1. Konteks Masa Kini

Perkembangan pola hidup manusia dierah Post-modern saat ini cara berpikir manusia juga megalami perubahan, yang begitu cepat, sehinggaberakibat pada perekmbangan dalam dunia teknologi, ilmu pengeta-huan, serta budaya lebih khusus juga tentang peruba-han khusunya cara berpikir, berprilaku,manusia dierah Post-modern, yang saya perhatikan sudah semakin con-dong kepada pengangungan pada rasionalitas manusia itu yang (the best) terbaik. Dari cara berpikir seperti inimengakibatkan manusia menjadi manusia yang Su-perioritas, apabila memiliki kedudukan atau jabatan yang tinggi dalam birokrasi pemerintahan, baik daerah maupun pusat. Belum lagi para elit-elit politik kita di In-donesia sekarang ini lagi mempertontonkan kehebatan mereka melalui pesan-pesan iklan lewat media televisi, media cetak Koran, dan juga spanduk-spanduk, atau ba-liho yang luar biasa besarnya. Tak lain tujuan mereka adalah menjadi pemimpin bangsa ini. Namun sangat di sayangkan melalui praktek seperti itu toh, sejak dulu juga masih banyak menghasilkan pemimpin bangsa yang hanya memperhatikan diri sendiri alias mencintai diri dan memimpin kelompok sendiri. Mereka seakan-akan tidak peduli orang lain yang dulunya pernah mem-berikan kontribusi melalui pemilihan anggota legislatif, yudikatif, dan eksekutif. Hanya karena kedudukan ja-batan, membuat mereka lupa diri, tak sadar diri sampai hingga melakukan praktek-praktek, ketidak adilan sosial pada masyarakat, serta perbuatan tercelah dan merugikan negara serta masyarakat bangsa yang sebenarnya perlu diberdayakan dengan pendekatan ekonomi rakyat kecil kita sekarang ini.Tetapi bukan untuk di korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga rakyat kita bukan diberdayakan lagi tetapi di perdayakan.Sangat ironis sekali sifat dan karakter pemimpin seperti ini. Oleh karena itu melalui ulusan berikut ini, saya mencobah untuk menuangkan ide saya ini untuk menjadi bahan refleksi bersama da-lam panggilan mulia kita sebagai pemimpin bangsa yang berkarakter humanis, yang perlu menyadari bahwa,2. Latar Belakang Humanisme

Pada abad ke 14-15 humanisme merupakan gerakan Italia yang menemukan kembali budaya Yunani dan Ro-

memBANGUN KARAKTeR PemImPIN BANGSA YANG HUmANIS

Dalam Perspektif Teologi Kristen Untuk Menanggulangi

Tantangan Masyarakat Di Era Post-Modern

**Abdjanli Himber, S.Th., M.Pd.K

mawi pra-Kristiani dan berhasil mengintegrasikannya ke dalam gerakan seni dan cultural yang menempatkan manusia di tengah perhatiannya. Humanisme membu-ka suatu kreativitas budaya hampir tanpa tanding yang melahirkan tokoh-tokoh seni yang luar biasa hebat sep-erti: Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Bernini. Se-baliknya di Eropa abad ke 20 ada kelompok-kelompok yang mau membela masyarakat terhadap apa yang mer-eka anggap kepicikan ajaran Gereja, sedangkan human-isme yang bernada ateis seperti di Jerman di perjuangkan oleh ”humanistische Union”. Tetapi menurut F.Magnis-Suseno, arti kata “Humanis” secara umum adalah suatu sikap yang prinsip dalam menghormati setiap Individu dalam keutuhannya sebagai manusia, dalam martabatnya sebagai makhluk yang bebas, yang berhak menentukan sendiri arah kehidupan serta keyakinannya. Humanisme adalah keyakinan bahwa setiap orang harus dihormati se-bagai persona, sebagai manusia dalam arti sepenuhnya, bukan karena kepintarannya atau kebodohannya, baik atau buruknya, serta tidak tergantung dari daerah asal-usulnya, komunitas etnik atau umat beragama apa saja dia, serta juga jenis kelamin apapun dia baik perempuan maupun laki-laki haruslah di hormati karena ia seorang manusia. Lalu marilah kita secara bersama untuk meli-hat dan memahami serta belajar mengekspresikan pola hidup humanis, yang lebih solider, penuh kasih, adil, transparansi, rekonsiliasi, insklusif, dan transpormat . Berikut ini penulis akan memaparkan tentang;

B. PANGGILAN MULIA SEBAGAI PEMIMPIN1. Perspektif Teologi Kristen

Pemimpin haruslah menyadari bahwa panggilan se-bagai pemimpin adalah panggilan Tuhan yang mulia dan harus setia pada sumpah dan janji sebagai pemimpin. Dalam Teologi dan ajaran Kristen yang tentunya di dasarkan pada ajaran Alkitab khususnya dalam teks Per-janjian Baru yaitu dalam Matius.5:13-16, berbicara ten-tang: “Garam duni dan Terang dunia”. Oleh karena itu seharusnya panggilan seorang Pemimpin adalah menjadi “Garam dunia dan juga Terang dunia.Menurut E.Gerrit Singgih mengatakan bahwa, sifat Allah menjadi pedo-man bagi manusia untuk membangun karakter manusia yang thebest (terbaik) . Disini saya teringat akan pe-

Page 42: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

42 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

nyataan Allah yang menjadi manusia yang terbaik yang pernah hidup di dunia ini, yaitu: “Yesus Kristus”. Yang diyakini oleh orang percaya, sebagai benar-benar Tuhan dan juga sebagai manusia yang hidup memberi diri di pimpin oleh Roh Allah, sehingga Ia selalu mengikuti perintah Bapa-Nya di sorga untuk melayani serta men-gasihi seluruh umat manusia, tanpa ada perbedaan yang miskin, kaya, dan bahkan yang kuat dan yang lemah. Tuhan Yesus sebagai anak Allah juga tidak pernah me-megahkan diri, namun selalu rendah hati, penuh cintah kasih, sabar, murah hati, mengampuni, dan menyayangi setiap umat manusia. Bukti cintah kasihnya bagi manusia Ia relah mati untuk menebua dosa manusia. Sehingga Ia di juluki sebagai pemimpin umat percaya di seluruh belahan dunia ini. Dengan contoh teladan dari kehidu-pan Yesus sebagai pemimpin kehidupan umat percaya di dunia ini, maka tentunya karakter Yesus juga diharapkan menjadi teladan bagi pembentukan karakter pemimpin bangsa kita di Indonesia ini.Ekspetasi, seluruh masyarakat Indonesia di masa de-pan agar para pemimpin kelak nanti memimpin negeri Indonesia yang tercinta ini dapatlah kiranya menjadi pemimpin yang berkarakter terbaik melalui sikap dan perbuatannya yang nyata dan peduli, penuh cintah kasih, bijaksana, adil, serta murah hati. Doa semua masyarakat agar di hari esok kirannya di jauhkanlah dari pemimpin yang tidak berkarakter, yang selalu menonjolkan sifat-sifat keangkuhan manusiwinya yang selalu mengang-gap orang lain rendah dan tidak mampu berbuat sesuatu. Akhirnya sikap arongansi, individualistik, fundamental-istik dan apatistik sering kali menguasai kehidupan para pemimpin seperti itu. Oleh sebab itu dalam karya tulis ini saya mau mencobah mengarahkan pembaca untuk menelusuri carapikir pemimpin tentang kemanusiaan yang universal agar dapat mengantisipasi tantangan ser-ta perkembangan dalam realitas kehidupan modern yang kebanyakan berdampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia khususnya di Indonesia saat ini. 3. Masalah Harkat Manusia Di mata Pemimpin Yang Beragama

Potensi agama untuk mengangkat harkat dan martabat manusia belum terlihat efektif dalam menentukan struk-tur-struktur hukum, sosial dan moral masyarakat.Cara pikir atau paradigm para pemimpin kita yang beragama adalah dari dasar masih mengangap “orang kita-orang asing”. Artinya orang lain dipandang tergantung apakah ia termasuk kelompok kita (keluarga kita, kampung kita, agama kita, kasta kita, suku kita, atau bangsa kita), kalau tidak nilai manusia masih ditentukan oleh kelas atau kasta sosialnya. Perbudakan sebagai lembaga masih bertahan dibeberapa masyarakat bahkan sampai permulaan abad ini.perlakuan terhadap orang lain ditentukan dari apakah

ia termasuk “orang kita” atau “orang asing” (itu tidak be-rarti bahwa “orang asing” diperlakukan dengan cara tidak baik. Sangat berbeda dengan situasi budaya-budaya tra-disional selalu mempunyai aturan untuk memperlakukan orang asing diterima dengan baik. Tetapi ia tetap “orang asing”). Yang menarik adalah bahwa secara historis etika yang lebih manusiawi itu tidak diperjuangkan oleh para pemimpin yang beragama.Tetapi oleh ideologi-ideologi besar yang mulai dengan zaman pencerahan.Cita-cita kemanusiaan universal baru mulai berkembang sesudah keutuhan masyarakat agamis Abad Pertengahan membu-ka diri pada Humanisme. Waktu para pemikir Pencerah-an mulai memperjuangkan cita-cita etika politik baru itu yang bertujuan menjamin keluhuran martabat manusia ciptaan Allah, pemimpin yang beragama justru bersikap dingin.Cita-cita demokrasi, hak asasi manusia, toleransi religious, kebebasan berpikir dan beragama, cita-cita kebebasan dan kesammaan manusia semula ditentang oleh para pemimpin yang beragama.Oleh karena sikap negatif itu, maka sebahagian besar kemajuan zaman modern berkembang dengan nada anti pemimpin yang beragama namun tidak berakhlak mulia.Oleh karena itu dibahagian berikut ini penulis mencoba menelusuri ten-tang dasar ajaran agama Kristen yang juga banyak sekali memberi tuntunan bagi pemimpin dalam memandang dan mengatasi masalah humanisme. Dasar ajaran Agama Kristen yang kita lihat melalui uraian di bawah ini;

C. KESIMPULAN/PENUTUPUntuk dapat menjadi pemimpin yang berkarakter hu-

manis maka haruslah menerapkan cara berpikir tentang ajaran teologi Kristen yang Humanis, melalui 8 (delapan ciri Karakter Pemimpin Perspektif Kristen) yang di urai-kan dibawah ini:

1. Pemimpin haruslah memiliki tujuan untuk mem-bentukcara berpikir Yang Positif bagi setiap individu dalam setiap realitas kehidupan masyarakat. Oleh karena itu di setiap strata kehidupan yg berbeda antara manusia baik sikaya, simiskin, pimpinan, bawahan, bos dan anak buah dalam semua dimensi kehidupan baik ekonomi, politik, social, agama, hu-kum, kesehatan dan lain sebagainya.Semua hal di atas haruslah dilakukan dengan pikiran yang posif (positive thinking) serta dipertimbangkan secara arif dan bijaksana.2. Pemimpin harus selalu mengajarkan tentang men-gasihi dalam ajaran Agama Kristen kepada setiap in-dividu dalam seluruh strata kehidupan ini, haruslah yang bukan hanya meningkatkan kognisi dan psiko-motor, tetapi terutama yg mengembangkan afeksi di setiap individu yang diajarkan. Maka perlu adanya rancangan program yg dapat menumbuhkan perha-

Page 43: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 43

tian, motivasi dan sikap serta pola berpikir di setiap individu yang ingin memperbaiki hubungan antar manusia dan menajamkan kembali perasaan untuk saling mengasihi dan saling memperdulikan.Hal ini penting sekali dipelajari kepada setiap individu/para pemimpin bangsa ini, alasannya sangatlah mendasar yaitu karena hidup mengasihi, adalah Hukum yang terutama dari semua hukum. “Kasihilah Tuhan Al-lahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan segenap akal budimu dan dengan se-genap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat.22: 37-39).3. Pemimpin harus dapat menerapkan budaya atau Cara hidup yang penuh rasa solidaraitas, disetiap in-dividu/ dengan pola belajar tentang suatu kesanggu-pan untuk mengobservasi, untuk merasakan dengan orang lain (empati). Perbuatan tersebut bukan hanya akan menyenangkan diri orang lain, tetapi terutama akan menyenangkan diri sipemberi bantuan terse-but. Yang paling kita ingat dari pengalaman hidup kita ialah kejadian atau peristiwa di mana kita telah melakukan sesuatu untuk orang lain .4. pemimpin harus mengarahkancara berikir dalam budaya hidup non kekerasan, 5.pemimpin haruslah mengajarkan cara pandang serta menerapkan kehidupanyang toleransi6. pemimpin haruslah selalu menerapkan cara ber-pikir dan bersikap yang penuh kejujuran, keadilan, tidak korupsi, kolusi dan nepotisme.7. Pemimpin juga terus berusaha membentuk serta

menerapkan pola pikir kesetaraan hak dan kemitraan antara laki-laki dan perempuan.8. Pemimpin juga harus terus menerapkan cara ber-pikir penuh nuansa spiritualitas dalam kehidupan. Itulah pokok-pokok penting tentang humanisme da-lam perspektif ajaran Teologi Kristen yang telah kita pelajari saat ini.

D. LITERATUR PENDUKUNG: • Bul Penyami. Dalam Identitas dan ciri khas Pen-didikan Kristen di Indonesia: antara konseptual dan operasional. Penyunting. Weinata Sairin. BPK. Gu-nung Mulia. Jakarta:2003:136-137.• E.Gerit Singgih. Mengantisipasi Masa Depan: Ber-teologi dalam Konteks di Awal Milenium III. BPK. Gunung Mulia. Jakarta, 2004:191.• F.V. Magnis- Suseno. “Etika Kebangsaan Etika Ke-manusiaan”. Kanisius Yogyakarta, 2008. Hal.10.• Linda dan Richard Eyre, dalam Andar Ismail: “Ajarlah Mereka Melakukan”, Jakarta: BPK. Gu-nung Mulia,2004:196.

BIODATA PENULIS:Penulis adalah Dosen di STAKPN Sentani Sejak Tahun, 2004 hingga saat iniPendidikan S.1-PAK di STAKPN Sentani Tahun, 2002.Pendidikan S.2-PAK di STII Yogyakarta Tahun, 2009Sekarang ini penulis sementara melanjutkan Studi Pasca Sarjana S.3. TeologiDi UKIT-Tomohon sejak bulan februari tahun, 2013.

Pimpinan dan Segenap Staf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua

Melias Adii, S.Th., MMPgs. Kepala

Mengucapkan:

Tahun Baru Imlek 2564, 10 Februari 2013

Page 44: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

44 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

Penghapusan adalah tindakan menghapus catatan ba-rang milik negara dari :

– Daftar Barang Pengguna oleh pengguna barang– Daftar Barang Milik Negara oleh pengelola barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang. Tujuan penghapusan :

Membebaskan kuasa pengguna dan/atau pengguna dan/atau pengelola barang dari tanggung jawab ad-ministrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.

Persyaratan Penghapusan1. Untuk BMN selain tanah dan/atau bangunan

a. Memenuhi persyarat teknis 1) Rusak, dan tidak ekonomis apabila di perbaiki2) Barang tidak dapat digunakan lagi karena mod-ernisasi3) Kadaluarsa4) Perubahan dalam spesifikasi karena penggunaan seperti: terkikis, aus5)Berkurangnya barang dalam timbangan/ukuran disebabkan karena penggunaan/susut dalam peny-impanan pengangkutan

b.Memenuhi persyaratan ekonomis, yaitu lebih men-guntungkan negara apabila barang dihapus, karena bi-aya operasional dan pemeliharaan barang lebih besar daripada manfaat yang diperolehc. Barang hilang, kematian hewan atau tanaman.

2. Untuk BMN tanah dan/atau bangunana. Bencana alam atau force majeure b. Perubahan RUTR (PEMDA/BPN)c.Tidak memenuhi kebutuhan organisasi karena perkembangan tugasd. Penyatuan lokasi barang dengan barang lain milik negara dalam rangka efisiensie.Pertimbangan dalam rangka pelaksanaan rencana strategis pertahanan.

Ketentuan1. Penghapusan dari DBP/DBKP, karena :

• Penyerahan kepada pengelola• Pengalihan status penggunaan• Pemindah tanganan• Putusan pengadilan, menjalankan kentuan UU• Pemusnahan• Sebab-sebab lain yang secara normal dianggap wa-jar al.: hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair, terkena bencana alam, kadaluarsa, mati/ca-

PeNGeLOLAAN BARANG mILIK NeGARA (BmN)/PeNGHAPUSAN BmN(BagianPertama)

catberat atau tidak produktif untuk tanaman/hewan/ternak, dampak force majeure

2.Penghapusan dilakukan setelah diterbitkan surat keputusan

• Pengguna setelah mendapat persetujuan pengelola, (DBP/DBKP)• Pengelola, (DBMN)

3.Pengguna wajib menyampaikan laporan penghapusan kepada pengelola dilampiri surat keputusan pengha-pusan, BA, dan/atau bukti setor, risalah lelang, doku-men lainnya, paling lama 1 bulan setelah serah terima

4.Kendaraan bermotor dinas operasional setelah berusiasekurangnya 15 tahun dan tidak akan mengganggu pe-nyelenggaraan tupoksi :• Saat perolehan (perolehan baru)• Saat pembuatannya (perolehan tidak baru)

5. Kendaraan bermotor yang hilang, rusak berat akibatkecelakaan/force majeure dengan kondisi paling tinggi 30%.

6. Pada kantor perwakilan di LN, sesuai ketentuan negara setempat7. Pemusnahan dapat dilakukan dalam hal :

• Tidak dapat digunakan, dimanfaatkan, dan dipindah tangankan • Alasan lain sesuai ketentuan UU

8. Pemusnahan dilakukan dengan cara :• Dibakar• Dihancurkan• Ditimbun• Ditenggelamkan dalam laut• Sesuai ketentuan peraturan UU

Tata Cara UsulanPenghapusanBarang

(Sesuaidengan PMK 96 Tahun 2007)Selain Tanah, Gedung/BangunandanKendaraan

1.UsulanPenghapusandari UAKPB yang disetu-jui UAPPB-W kepadaPenggunaBarang/UAPPB-E1 (SekretariatJenderalKementerian/Lembaga) selanjut-nyakePengelolaBarang (KemenkeuKanwil DJKN/KP-KNL).2. SK PanitiaPenghapusandanlampirannya3. Foto copy Form LP-01 dari KPKNL4. BeritaAcaraPenelitiandanPenilaianBarang yang akan dihapusbesertalampirannyayaitu:

-Tahunperolehan-Hargaperolehan-Harga/nilai limit terendah-Harga wajar (hasilinventarisasi)-NUP (Nomor Urut Pendaftaran)

Page 45: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 45

5. DBR (Daftar Barang Ruangan)6. LKB (Laporan Kondisi Barang)7. Foto Asli BMN yang akan dihapus8. Surat Pernyataan Kebijaksanaan nilai limit bermat-erai9. Surat Pernyataan Alasan Rusak Berat10. Point 1 s.d 9 masing-masing 2 (dua) rangkap

Kendaraan Dinas

1.Usulan Penghapusan dari UAKPB yang disetujui UAPPB-W kepada Pengguna Barang/UAPPB-E1 (Sekretariat Jenderal Kementerian/Lembaga) selanjut-nya ke Pengelola Barang (Kemenkeu Kanwil DJKN/KPKNL).

2. SK Panitia Penghapusan dan lampirannya3. Kartu Identitas Barang (KIB)4. Berita Acara Penelitian dan Penilaian Barang yang

akan dihapus beserta lampirannya yaitu :-Tahun perolehan-Harga perolehan-Harga/nilai limit terendah-Harga wajar (hasil inventarisasi)-NUP (Nomor Urut Pendaftaran)

5. Keterangan Penelitian Teknis Kendaraan dari Dinas Perhubungan setempat 6. Foto copy Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor

(BPKB) dilegalisir7. Foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

dilegalisir8. Pernyataan bahwa telah ada kendaraan pengganti

dilampiri dengan foto copy STNK dan BPKB dilegali-sir oleh Kepala Kantor/Kabag.

9. Usia Kendaraan dinas sudah mencapai 15 Tahun10. Foto asli BMN yang akan dihapus11. Laporan Kondisi Barang (LKB)12. Surat Pernyataan Kebijaksanaan nilai limit bermaterai13. Foto copy Form LP-01 dari KPKNL14. Surat Keterangan tidak menggangu TUPOKSI15. Surat Pernyataan Alasan Rusak Berat16. Point 1 s.d 15 masing-masing 2 (dua) rangkap

Gedung/Bangunan

1. Usulan Penghapusan dari UAKPB yang disetujui UAPPB-W kepada PenggunaBarang/UAPPB-E1 (Sek-retariat Jenderal Kementerian/ Lembaga) selanjutnya ke Pengelola Barang (Kemenkeu Kanwil DJKN/KP-KNL).

2. SK Panitia Penghapusan dan lampirannya3. Kartu Identitas Barang (KIB)4. Berita Acara Penelitian dan Penilaian Barang yang

akan dihapus beserta lampirannya yaitu :

-Tahun perolehan-Harga perolehan-Harga/nilai limit terendah-Harga wajar (hasil inventarisasi)-NUP (Nomor Urut Pendaftaran)

5. Laporan Kondisi Barang (LKB)6. Denah/lokasi tanah7. Hasil Penelitian dan Penilaian dari Kementerian

Pekerjaan Umum setempat bangunan yang akan diha-pus termasuk penilaian bongkaran

8. Jika Bangunan akan dihibahkan maka ada permohonan yayasan/organisasi sosial yang memerlukan

9. Foto copy NJOP tanah10. Apabila bangunan yang dihapus akan dibangun kem

bali harus melampirkan :a.Foto copy DIPA untuk pembangunan kembalib.Foto keadaan gedung yang akan dibangunc.Rencana biaya pembangunan kembali

11. Foto bangunan yang akan dihapus12. Surat Pernyataan Kebijaksanaan nilai limit bermaterai13. Foto copy Form LP-01 dari KPKNL14. Surat Pernyataan Alasan Rusak Berat15. Point 1 s.d 14 masing-masing 2 (dua) rangkap

BMN yang Hilang

1. Usulan Penghapusan dari UAKPB yang disetujui UAPPB-W kepada Pengguna Barang/UAPPB-E1 (Sekretariat Jenderal Kementerian/Lembaga) selanjut-nya k ePengelola Barang (Kemenkeu Kanwil DJKN/KPKNL).

2. SK Panitia Penghapusan dan lampirannya3. Kartu Identitas Barang (KIB) atau Daftar Barang

Ruangan (DIR/DBR)4. Berita Acara Penelitian dan Penilaian Barang yang

akan dihapus beserta lampirannya yaitu :-Tahun Perolehan-Harga Perolehan

5. Surat laporan kehilangan dari Kepolisian setempat dan tindak lanjut penyidikan

6. Hasil audit BPK untuk menentukan ada/tidak adanya Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

7. Laporan Kondisi Barang (LKB)8. Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM)9. Surat pernyataan kesanggupan mengganti10. Surat keterangan Penetapan TGR11. Foto copy Form LP-01 dari KPKNL12. Surat Pernyataan Alasan Rusak Berat13. Point 1 s.d 12 masing-masing 2 (dua) rangkap

DikirimOleh: Junaedi, SE. M.Si

Page 46: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

46 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

Anda semua mungkin te-lah mendengar rumor

bahwa “Hidup adalah penderitaan” merupakan prinsip pertama aja-ran Buddha, kebenaran mulia per-tama yang diberikan oleh Buddha.Itu adalah sebuah rumor yang dapat dipercaya,disebarluaskan oleh para akademisi dan guru-guru Dharma terhormat, tetapi tetap mer-upakan sebuah rumor. Ke-nyataan tentang kebenaran mulia ternyataj auh lebih menarik.Buddha mengajar-kan kita empat kebenaran tentang kehidupan – bukan hanya satu, yaitu: Terda-pat penderitaan,terdapat penyebab dari penderitaan itu, terdapat akhir dari pen-deritaan itu, dan terdapat sebuah jalan latihan yang membawa pada akhir pen-deritaan itu. Kebenaran-kebenaran ini, sebagai satu kesatuan justru jauh dari pandangan pesi-mistis.Kebenaran-kebenaran ini merupakan pendekatan praktis yang memecahkan masalah seperti halnya den-gan pendekatan seorang dokter terhadap suatu penyakit, atau seorang mekanik terhadap mesin yang malfungsi.Kita mengidentifika-si sebuah permasalahan dan mencari penyebabnya. Kita kemudian akan mengakhiri perma-salahan itu den-gan melenyapkan penyebabnya.

Apa yang special tentang pendekatan Buddha adalah bahwa permasalahan yang Beliau uraikan adalah seluruh penderitaan umat manusia, dan solusi yang Beliau ta-warkan adalah sesuatu yang manusia dapat lakukan sendiri.Sebagaimana halnya seorang dokter dengan obat

ANTAR iMAN

HIDUP DALAM KENYATAANuntuk penyakit campak tidak takut dengan penyakit campak itu,Buddha pun sama sekali tidak takut dengan aspek penderitaan manusia apapun juga. Dan setelah mengalami sendi-ris ebuah kebahagiaan total yang tidak berkondisi, Beliau tidak takut untuk menunjukkan penderitaan dan stres yang berada ditempat-

tempat yang kebanyakan dari kita tidak melihatnya yakni di dalam kesenangan-kesenangan berkondisi yang kita lekati. Beliau mengajar-kan kita tidak untuk menghadapi penderitaan dan stress tersebut atau melarikan diri darinya,tetapi untuk berdiri tegak dan menghadapi pen-deritaan itu,mengamatinya dengans eksama.Dengan cara itu, dengan memahaminya,kita dapat menarik penyebabnya dan mengakhiri pend-eritaan itu secara total. Seberapa ya-kinkah anda dapat melakukannya?

Sejumlah penulis telah menegas-

kan keyakinan dasar yang terdapat dalam empat kebenaran mulia ini, dan tetap saja rumor miring menge-nai pesimisme ajaran Buddha masih bertahan.Salah satu penjelasan yang masuk akal adalah bahwa, menge-nalajaran Buddha, kitase cara bawah sadar mengharapkannya untuk meng-hadapi isu-isu yang memiliki sejarah

panjangd alam budaya kita sendiri.Memulai den-gan penderitaan sebagai kebenaran pertamanya, Buddha kelihatannya menawarkan posisinya pada sebuah pertanyaan dengan sejarah panjang di Barat: apakah dunia pada dasarnya baik atau buruk?

Sungguh sulit un-tuk membayangkan apa yang dapat anda capai dengan mengatakan bah-wa hidup adalah pend-eritaan.Anda hanya akan menghabiskan waktu anda beraduargumen-tasi dengan orang-orang yang melihat kehidupan lebih dari sekedar pend-eritaan. Buddha sendiri

mengatakan pentingnya sikap sadar terhadap kenyataan hidup ini.Di da-lamsalah satu khotbah-Nya, seorang brahmana bernama Kuku-Panjang (Dighanakha) dating menemui Bud-dha dan menyatakan bahwa dia tidak menyetujui apapun. Buddha men-jelaskan terdapat tiga kemungkinan jawaban atas pertanyaan ini,Beliau mengatakan: (1) tidak adas esuatu yang berharga,(2) semuanya ber-harga, dan (3) terdapat beberapa hal yang berharga dan beberapa yang tidak berharga. Jika anda mengambil salah satu dari ketiga jawaban terse-

Page 47: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 47

ANTAR iMAN

but, anda hanya akan berakhir dengan terus berargumentasi dengan orang lain yang juga telah mengambil salah satu dari kedua pilihanj awaban lain-nya. Dan apa yang anda dapatkan?

Buddha kemudian mengajarkan brahmana Dighanakha untuk meli-hat dan merasakan dirinya sendiri sebagai contoh dari kebenaran mulia pertama: dirinya penuh penderitaan, tidak kekal, dan tidak layak untuk disebutsebagai suatu ‘diri’.Brahma-na Dighanakha mengikuti instruksi dari Buddha, dan dengan melepas-kan semua kemelekatannya terhadap tubuh serta perasaannya, ia memper-oleh pandangan sekilas pertama dari Keadaan Tanpa Kematian, yang tam-paknya merupakan kebebasan seu-tuhnya dari penderitaan.

Khotbah-khotbah lainnya me-nunjukkan bahwa permasalahannya tidaklah pada tubuh dan perasaan-perasaan yang ada.Mereka bukan-lah penderitaan.Penderitaan terletak pada kemelekatan kita terhadap mer-eka. Di dalam definisi yang diberi-kan Buddha terhadap kebenaran mulia pertama,Beliau merangkum semua jenis penderitaan kedalams ebuah frasa: “lima unsure kemeleka-tan”: kemelekatan pada bentukan fisik (termasuk pula tubuh), peras-aan, persepsi,buah pikiran, dan ke-sadaran. Akan tetapi, ketika kelima unsure ini terbebas dari kemelekatan, Beliau mengatakan pada kita,bahwa kelima unsure tersebut akan mem-bawa pada manfaat dan kebahagiaan dalam waktu yang lama.

Kebenaran mulia kedua, yang secara sederhana adalah bahwa me-lekat itu sendiri merupakan penyebab penderitaan.Karena kemelekatan-lah penderitaan fisik berubah men-jadi penderitaan mental.Karena kemelekatanlah sehingga usia tua, penyakit, dan kematian menjadi pe-nyebab penderitaan mental. Paradoks yang terjadi disini adalah dengan me-lekat pada berbagai macam hal, kita

tidak menjebak mereka atau men-gendalikan mereka.Sebaliknya,kita menjebak diri kita sendiri.Ketika kita menyadari kurungan itu, secara alami kita akan mencari cara untuk keluar dari kurungan tersebut. Dan disinilah letak pentingnya kebenaran mulia pertama tidak mengatakan bahwa “Hidup adalah penderitaan.”Jika hidup adalah penderitaan, di manakah akan kita cari akhir dari penderi-taan? Kita tidakakan memiliki apap-uns elain kematian dan kebinasaan. Tetapi ketika kebenaran aktualnya adalah bahwa kemelekatan adalah penderitaan, kita hanya perlu melihat kemelekatan itu dan melenyapkan penyebab-penyebabnya.Inilah kebe-naran mulia ketiga yaitu berhentinya penderitaan.

Proses ini membutuhkan waktu karena kita tidak mampu hanya me-nyuruh pikiran kita untuk tidak me-lekat. Pikiran kita seperti anak kecil yang nakal: jika kita memaksanya untuk bersikap melepas pada saat kita sedang mencari sesuatu,pikiran kita malah akan mencari tempat-tempat buta yang terlewatkan oleh kita dan akan mulai melekat di sana. Pada kenyataannya, titik buta utama pikiran yakni kebodohan batin—merupakan penyebab utama yang menumbuh kembangkan penyebab terdekat kemelekatan: kecanduan.Demikianlah maka pada kebenaran mulia keempat,Buddha merekomen-dasikan sebuah jalan latihan untuk melenyapkan titik buta tersebut.Jalan ini memilikid elapan faktor: pandangan benar, pikiran/niat be-nar, ucapan benar,perbuatan benar, mata pencaharian benar, daya upaya benar,kesadaran-perhatian benar, dan konsentrasi benar. Dalam bentuk yang lebih singkat, istilah Buddha untuk latihan ini adalah “melepas-kan dan mengembangkan”: melepas-kan aktivitas yang menghambat ke-sadaran dan menumbuh kembangkan kualitas-kualitas yang meningkatkan

ketajaman kesadaran dan cakupan-nya.

Melepaskan dan anda terbebas dari pikiran, ucapan,dan perbuatan tidak ber-manfaat yang muncul dari kecanduan– adalah merupakan obat kemelekatan yang se-sungguhnya.Mengembangkan adalah penting bagi kita untuk memegang kualitas-kuali-tas bermanfaat dari kewaspadaan, konsentrasi,dan ketajaman pikiran yang membantu perkembangan ke-sadaran sampai mereka benar-benar matang.Hanya ketika matanglah baru kita melepas kualitas-kualitas baik itu.Ini seperti menaiki sebuaht ang-ga untuk mencapai atap rumah:kita memegang anak tangga yang di atas untuk bias melepas anak tangga di bawah kaki kita, dan demikian set-erusnya .Semakin anak tangga men-jauh dari dasar lantai, pandangan kita akan menjadi semakin luas dan kitad apat melihat dengan jelas di mana letak kemelekatan pikiran kita. Kita mendapat sebuah ketajaman rasa mengenai bagian dari pengalaman mana yang merupakan kebenaran mulia dan apa yang harus dilakukan terhadapnya: bagian yang merupa-kan penderitaan harus diatasi; bagian yang menyebabkan penderitaan har-us dilepaskan; bagian yang memba-wa pada jalan menuju akhir penderi-taan harus dikembangkan lebihjauh; danbagian yang merupakan akhir dari penderitaan harus dibuktikan sendiri.Ini akan membantu kita un-tuk menaiki tangga semakin tinggi dan tinggi lagi sampai kita mencapai atap yang aman. Itulah saat ketika kita pada akhirnya dapat melepaskan tangga dan benar-benar bebas sep-enuhnya.

Semoga semua makhluk berbahagia.SabhesattabhavantusukhitattaSadhu sadhu sadhu

Sumber: Kumpulan ceramah dhamma www. Samaggiphala.or.id

Page 48: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

48 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

ANTAR iMAN

Pesan yang pasti disampaikan seorang Khotib saat shalat jum’at adalah himbauan untuk mening-

katkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Baik dengan jalan melaksanakan segala perintahnya maupun men-jauhi segala larangan-Nya, sehingga kelak menjadi insan yang muttaqin. Kita diseru juga untuk selalu mengingat diri kita akan berbagai kesalahan yang telah kita kerja-kan dan bertekad untuk tidak terulangnya pada waktu mendatang.

Imam Qusyairi pernah menyatakan delapan hal yang dapat menghantarkan seseorang menuju ketaqwaan, yaitu:Pertama,menjaga diri dari segala sesuatu yang ditakuti. Diantara hal yang ditakuti adalah siksa kubur dan siksa neraka. Dengan kata lain bahwa menghindar-kan diri dari berbagai hal yang menyebabkan diri kita terseret ke dalam neraka. Dan juga menghidar dari sega-la yang menyebabkan diri tersiksa di alam kubur.Dian-tara beberapa hal yang menyebabkan seseorang tersiksa di alam kubur adalah masalah-masalah yang dianggap sepele tetapi memiliki efek cukup besar. Dengan jelas diterangkan oleh Rasulullah saw bahwa kebanyakan orang disiksa kubur karena menyepelekan percikan air kencing.Artinya, air kencing yang samar di mata, teta-plah najis. Sekecil apapun titikan air itu jika mengenai pakaian tentunya akan merusak shalat kita, jika paka-ian itu dikenakan dalam shalat.Hal lain yang juga me-nyebabkan siksa kubur adalah kebiasaan mengambil barang yang bukan haknya. Seperti mengambil sandal yang dianggap tidak terpakai dari masjid atau mengam-

TUNTUNAN meNUJU TAKWAOleh: Dr. Eko Siswanto, M.HI.

bil bunga milik umum untuk ditanam di rumah sendiri tanpa sepengatahuan yang berwenang. Dua kasus beri-kut akan menggambarkan penyebab siksa kubur. Yakni kisah dari Nabi Isa ketika beliau sedang berjalan mele-wati sebuah kuburan. Terdengar suara orang meregang kesakitan. Dengan mu’jizat yang dimilikinya, Nabi Isa pun kemudian menghidupkan kembali orang yang berada di dalam kubur tersebut. Lalu beliau bertanya “apakah kesalahan yang engkau perbuat, sehingga Allah menyiksamu di alam kubur seperti itu?”Lelaki itupun menjawab “semenjak kedatanganku dalam kubur ini, aku telah mendapat siksa yang pedih akibat dari kelakuanku mengambil kayu yang bukan milikku”.”Seberapa ban-yak engkau mengambilnya?” pertanyaan nabi Isa. Le-laki itu kemudian menjawab “tidak lebih besar dari sisa makanan yang menyelip di dalam gigi”. Dan juga kisah dari Qirqiroh seorang yang telah dianggap anak oleh Ra-sulullah saw. Begitulah ia dididik oleh lingkungan kelu-arga Rasulullah saw. Belajar bergaul dan belajar agama dari Rasulullah saw. Oleh karena itulah ia dipercaya menjadi personil keamanan menjaga gudang tempat penyimpanan barang-barang rampasan perang. Aneh-nya ketika datang berita kematiannya, Rasulullah malah menjawab ‘huwa finnar’ dia berada di neraka. Ternyata setelah diusut, Qirqirah pernah mengambil selimut dari gudang tersebut.Demikianlah langkah pertama menuju ketaqwaan dengan menghindari dan menahan diri dari keinginan memiliki. Apalagi memiliki barang yang bu-kan miliknya.

Page 49: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013 49

ANTAR iMAN

Kedua, semangat melaksanakan tugas-tugas kea-gamaan. Artinya giat menjalankan ibadah. Tentunya sesuai dengan kondisi masing-masing. Bagi pelajar giat mencari ilmu, bagi karyawan giat bekerja sesuai tugas, bagi seorang hakim semangat dengan keadilannya, bagi pejabat dan pemimpin amanah dengan kepemimpinan-nya. Kesemuanya itu jika diniatkan sebagai ibadah merupakan amal yang sangat berharga.Ibdah sebagai mana diterangkan oleh sebagian ulama cabangnya ada tujuh puluh tujuh. Mulai dari membaca syahadat hing-ga mengambil duri dari tengah jalan demi keselamatan orang banyak. Semangat inilah yang akan mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.

Ketiga, menjaga panca indera. Sesungguhnya ber-bagai macam godaan setan kepada manusia itu masuk melalui pintu panca indera, mata, telinga, mulut, hidung dan juga kulit. Jika tidak dijaga dengan ketat semuanya bisa menjadi jalur masuknya godaan-godaan setan.

Keempat, yaitumenghitung nafas. Memang dalam konteks menghitung nafas ini jika tidak difahami akan terasa aneh. Untuk apakah seseorang menghitung na-fas. Lantas jikalau sudah terhitung mau apalagi? Bu-kan, bukan sekedar menghitung yang dianjurkan, tetapi menghitung sambil berpikir.Bahwasannya nafas yang te-lah masuk dan keluar tidak akan pernah masuk kembali. Artinya udara yang kita hirup tidak pernah persis sama datang untuk kedua kali. Bersama dengan kepergiannya telah berkurang umur kita. udara itu seolah membawa sebagian nyawa kita, menggerogoti kehidupan kita, de-tik demi detik. Dulu semasa kita masih berumur 20 ta-hun sisa umur kita masih panjang. Tapi tak terasa nafas yang datang dan pergi tiap saat itu seakan menambah umur kita menginjak 60 tahun. Dan sisanya pastilah tidak seberapa.Oleh karena nafas sangatlah berharga. Umur itu bagaikan mutiara yang tak ternilai. Hanya orang-orang bodoh yang mau menukarkan mutiaranya dengan barang-barang rongsokan. Semalam suntuk di dalam diskotik menikmati sampah-sampah hiburan. Berminggu-minggu di atas kapal pesiar memuaskan kesenangan dengan berpoya-poya. Na’udzubillah mind-zlik. Atau berjam-jam di depan televisi memperhatikan gosip selebritis sedangkan adzan magrib sudah berganti dengan adzan isya. Memang di saat orang masih sehat, masih hidup, nafas seolah menjadi barang murahan. Tetapi ketika ajal menjelang, nafas sekali sungguh ber-harga. Karena sekali itu kesempatan dapat diisi dengan tiga kali kata Allah, Allah, Allah kunci keselamatan di akherat nanti. Sayangnya, pada saat itu seberapa banyak uang yang kita miliki, tidak akan mampu membayar satu kali nafaspun.Oleh karena itulah para sufi mengingatkan bahwa:Bahwa lebih utama-utamanya taat kepada Allah

adalah menjaga nafas. Yakni masuk dan keluarnya diser-tai dengan dzikir kepada-Nya.

Kelima, menjagawaktu agar senantiasa bersih dari berbagai hal yang mendatangkan siksa Allah swt. Entah itu bersih dari dosa, maksiat dan berbagai macam kesala-han. Dan mengisinya dengan segala kebaikan. Langkah-selanjutnya yaitu keenam, menjaga kebaikan. Maksudnya menjaga diri agar selalu berbuat baik.Karena kebaikan itulah yang akan menghantarkan kita pada kesuksesan bertakwa, demi keselamatan di dunia maupun di akherat nanti. Pemahaman yang seyogyanya senantiasa kita ban-gun adalah bahwa dalam momen apapun kita akan se-lalu mengawali langkah dengan bertekad menjaga waktu demi terhindarnya diri kita dari segala kemaksiatan. Ada baiknya sejenak sebelum tidur, sebelum mata terpejam kita menghitung dosa yang telah kita lakukan. Selanjut-nya setelah bangun tidur bertekad untuk tidak mengu-langinya di hari-hari berikutnya. Maka secara otomatis ketika kita telah melakukan menjagawaktu agar senan-tiasa bersih dari berbagai hal yang mendatangkan siksa Allah swtdan menjaga kebaikan, maka langkah ketu-juhyakni meninggalkan berbagai kesalahan dan dosa.Kedelapan, menghindar dengan sepenuh hati apa yang dimurkai Allah swt. Menghindar disini dimaknai dengan usaha penuh kesadaran meninggalkan segala sesuatu yang menyebabkan dosa.

Dalam usaha semacam ini, diantaranya bisa diprak-tekkan dengan melakukan uzlah, yaitu mengasingkan diri dari dunia ramai, dengan tujuan agar terhindar dari dosa. Karena mayoritas dosa itu datangnya dari persinggungan kita dengan keramaian. Bukankah seseorang akan cend-erung diam ketika sendiri dan cenderung membicarakan orang lain jika bertemu teman? Namun, tidak mesti da-lam konteks sekarang ini dalam mewujudkan predikat manusia bertakwa kepada Allah SWT kita diharuskan untuk mengasingkan diri dari keramaian dunia. Tentu-nya, karena tuntutan pekerjaan mengharuskan kita untuk selalu membangun jalinan silaturrahim dan berinteraksi dengan yang lain. Umat Islam boleh menjalankan profes-inya, umat Islam boleh berbisnis, umat Islam juga boleh kaya, dan yang tidak diperbolehkan adalah larutnya diri kita terhadap kenikmatan dunia sehingga menjauhkan diri dari kehidupan akhirat.

Demikianlah sekilas tulisan tentang tuntunan menu-ju takwa ini, semoga Allah SWT memberikan kesadaran kita semua terhadap segala kesalahan dan dosa. Seba-gaimana perkataan seorang sufi bahwa ‘kemaksiatan yang diikuti dengan kesadaran dan merasa bersalah leb-ih baik dari pada ibadah dan amal saleh yang membuat orang bangga dan sombong’.

Page 50: Kamis, 8 September 2016, 06:25 Sekjen Kementerian Agama RI

50 Majalah Damai Edisi - VII Tahun IV - 2013

MOP dAMAi

Sebelum upacara pernikahan dilangsung-kan, pastor pemimpin upacara menyampai-kan sebuah pesan kepada bapak mempelai perempuan: “Waktu menyerahkan anakperempuanmu kepada mempelai lelaki di depan altar suci nanti, sebaiknya Anda mengucapkan sepa-tah dua kata kepadanya.”Bapak mempelai perempuan itu adalah-pemilik sebuah toko kelontong, ia tak tahu harus mengucapkan kata-kata restu apa baiknya.Saat ia meletakkan tangan anak perem-puannya di atas lengan menantu lelakinya, ia mengucapkan sebuah kalimat: “Begitu-barang ini kulepas dari tanganku, ia tak-boleh dikembalikan lagi.”

Dua orang Kristen tersesat di padang pasir. Salah satunya adalah David, yang lain adalah Michael.Mereka sekarat karena kelaparan dan kehausan ketika mereka tiba-tiba menemukan sebuah oasis, dengan apa yang tampak seperti sebuah sebuah masjid di tengah.

David berkata kepada Michael: “Lihat, mari kita berpura-pura bahwa kita adalah Muslim, kalau tidak kita tidak akan mendap-atkan makanan atau minuman.Saya akan menyebut diriku Ahmad.”

Michael menolak untuk mengubah namanya, ia berkata: “Nama saya Michael, dan aku tidak akan berpura-pura menjadi selain tapi apa aku... Michael.”

Imam masjid menerima keduanya baik dan bertanya tentang nama mereka.David berkata: “Nama saya adalah Ahmad.”Michael berkata: “Nama saya Michael.”

Imam berpaling kepada pembantu masjid dan berkata:“Tolong bawa beberapa makanan dan air untuk Michael saja.”Kemudian ia berpaling ke yang lain dan berkata:“Saudara Ahmad. Saya harap Anda menyadari bahwa kita masih dalam bulan suci Ramadhan.”Sumber: http://www.ketawa.com

Telah terjadi hujan selama berhari-hari, dan banjir besar datang.Air naik begitu tinggi sehingga adas atu orang terpaksa naik keatap rumahnya.Ketika air naik lebih tinggi dan lebih tinggi, seorang pria dengan perahu dayung muncul, dan menyuruhnya untuk masuk.“Tidak,” jawab orang itu di atas atap.”Aku memiliki iman kepadaTuhan, Tuhan akan menyelamatkan saya.”Jadi orang di perahu dayung pergi.Orang di atap berdoa agar Tuhan menyelamatkannya.Air naik lebih tinggi dan lebih tinggi, dan tiba-tiba speedboat muncul.“Ayo naik!” teriak seorang pria dalam perahu.“Tidak,” jawab pria di atas atap.”Aku memiliki iman kepadaTuhan, Tuhan akan menyelamatkan saya.”Jadi orang di speedboat itu pergi.Orang itu di atap berdoa agar Tuhan menyelamatkannya.Air terusmeningkat.Sebuah helikopter muncul dan melalui pengeras suara, pilot mengumumkan ia akan menurun kan tali untuk pria di atas atap.“Tidak,” jawab pria di atas atap, “Aku memiliki iman kepadaTuhan, Tuhan akan menyelamatkan saya.”Jadi helikopter pergi.Orang di atap itu terus berdoa agar Tuhan menyelamatkannya.Air naik lebih tinggi dan lebih tinggi, dan akhirnya air naik begitu tinggi sehingga orang di atap itu hanyut, dan tenggelam.Setelah tiba di surga, pria itu menghadap kepada Allah.“Bapa Surgawi,” katanya, “Aku memiliki iman di dalam Engkau... Aku berdoa kepada Engkau untuk menye-lamatkan saya, namun Engkau tidak melakukan apa pun. Kenapa?”Allah memberinya tatapan heran, dan menjawab,“Aku sudah mengutus dua perahu dan sebuah helikopter, apalagi yang Engkau harapkan?”

Sumber: http://www.ketawa.com

Nasihat Perkawinan Kepada Menantu Pemilik Toko Kelontong

Tersesat di Padang Pasir

Doa Saat Banjir