4
RIP JOKOWI Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengaku sudah biasa diserang kampanye hitam. Namun, diakuinya, "RIP Jokowi" adalah konten kampanye hitam yang paling membuatnya kesal. "Ya itu, yang paling menyakitkan menurut saya," ujar Jokowi di restoran di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (8/5/2014). Jokowi tidak habis pikir. Pertama, mengapa ada pihak yang telah menyebarkan kengawuran (istilah Jokowi). Kedua, apakah tak ada cara lain untuk melawannya, malah menggunakan konten kampanye hitam seperti itu. Ia pun mengaku sangat menyayangkan hal itu. Pria yang hingga saat ini masih menjabat sebagai gubernur dari DKI Jakarta itu sebenarnya ingin serius menindaklanjuti kampanye hitam itu ke ranah hukum. Namun, Jokowi mengaku bahwa sulit untuk mencari tahu pihak yang menyebarkan kampanye tersebut. "Mendingan kerja sajalah, ngurusin yang kayak gitu habisin energi saja," lanjut Jokowi. Karier politik Jokowi selalu diiringi kampanye hitam. Waktu menjadi Wali Kota Solo, ada pihak yang menuding Jokowi tidak terlibat dalam penertiban pedagang kaki lima di beberapa pasar. Pekerjaan itu disebut dikerjakan oleh wakilnya. Saat masa kampanye menjadi gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga sempat disebut-sebut menerima uang dari Vatikan untuk membangun

kampanye hitam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kampanye hitam

RIP JOKOWICalon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengaku sudah biasa diserang kampanye hitam. Namun, diakuinya, "RIP Jokowi" adalah konten kampanye hitam yang paling membuatnya kesal.

"Ya itu, yang paling menyakitkan menurut saya," ujar Jokowi di restoran di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (8/5/2014).

Jokowi tidak habis pikir. Pertama, mengapa ada pihak yang telah menyebarkan kengawuran (istilah Jokowi).

Kedua, apakah tak ada cara lain untuk melawannya, malah menggunakan konten kampanye hitam seperti itu. Ia pun mengaku sangat menyayangkan hal itu.

Pria yang hingga saat ini masih menjabat sebagai gubernur dari DKI Jakarta itu sebenarnya ingin serius menindaklanjuti kampanye hitam itu ke ranah hukum. Namun, Jokowi mengaku bahwa sulit untuk mencari tahu pihak yang menyebarkan kampanye tersebut.

"Mendingan kerja sajalah, ngurusin yang kayak gitu habisin energi saja," lanjut Jokowi.

Karier politik Jokowi selalu diiringi kampanye hitam. Waktu menjadi Wali Kota Solo, ada pihak yang menuding Jokowi tidak terlibat dalam penertiban pedagang kaki lima di beberapa pasar. Pekerjaan itu disebut dikerjakan oleh wakilnya.

Saat masa kampanye menjadi gubernur DKI Jakarta, Jokowi juga sempat disebut-sebut menerima uang dari Vatikan untuk membangun banyak gereja di Jakarta. Itu hanya dua dari banyak kampanye hitam yang ditudingkan pihak lain kepada Jokowi.

Facebook Beredar kampanye hitamJelang Pemilu Presiden 2014, kampanye hitam menyerang Joko Widodo, bakal calon presiden dari PDI Perjuangan. Di Facebook dan Twitter, beredar gambar ucapan dukacita untuk Ir Herbertus Joko Widodo. Ada foto Jokowi di gambar tersebut. Bentuk gambar tersebut berupa iklan pengumuman kematian yang sering dimuat di surat kabar. Sebagai awalan dalam gambar tersebut, tercantum tulisan yang mengumumkan "kematian" Jokowi pada 4 Mei 2014. "Telah meninggal dengan tenang pada hari Minggu, 4 Mei 2014 pukul 15.30 WIB, suami, ayah, dan capres kami tercinta satu-satunya."

Page 2: kampanye hitam

Pengumuman dilanjutkan dengan informasi mengenai lokasi pemakaman "jenazah" Jokowi. "Jenazah akan disemayamkan di kantor PDIP Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan akan dikremasi pada Selasa, 6 Mei 2014."

Sebagai penutup pada pengumuman tersebut, tercantum nama istri Joko Widodo, Iriana Widodo, sebagai pihak yang dikondisikan sebagai pemasang iklan. Selanjutnya, tertulis nama Megawati Soekarnoputri sebagai pihak yang ikut berdukacita.

"Turut berduka cita: Megawati Soekarno Putri beserta segenap staff, kader, dan Tim Sukses Capres 2014."

Asal-muasal peredaran gambar ini belum diketahui. Akan tetapi, gambar tersebut mengundang komentar dari pengguna Facebook. Kebanyakan menganggap gambar ini adalah kampanye hitam.

Page 3: kampanye hitam

Gerindra: Stempel Prabowo di uang Rp 50 ribu kampanye hitam

Uang berstempel Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto beredar luas di masyarakat. Hal ini dinilai sebagai sebuah serangan politik terhadap Partai Gerindra .

"Kami sangat prihatin dengan persoalan ini. Beredarnya uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap dengan tulisan "Prabowo Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil" adalah kampanye hitam terhadap Prabowo," kata Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo, Senin (27/1).

Budi menjelaskan, hari-hari terakhir ini dunia media sosial terutama Twitter diramaikan oleh gambar uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap nama Prabowo. Dia pun tegas membantah hal itu dilakukan oleh partai berlambang burung Garuda tersebut.

"Tidak mungkin kami atau Gerindra melakukan tindakan seperti itu. Apalagi dalam berbagai kesempatan Pak Prabowo sudah menyampaikan komitmennya soal pemberantasan korupsi dan anti politik uang," tegas dia.

Bahkan, kata Budi, beberapa lembaga survei juga memberikan peringkat paling tinggi kepada Prabowo Subianto sebagai Capres yang paling mampu memberantas korupsi yang. tentunya membawa konsekuensi tersendiri bagi Prabowo.

"Jadi tidak mungkin lah kami melakukan politik kotor seperti itu. Kami memiliki beban yang paling berat untuk memberantas korupsi dan politik uang dengan predikat-predikat terbaik yang diberikan lembaga survei," kata dia.

Menurut Budi, dalam konteks peredaran uang bercap Prabowo, yang dirugikan dan menjadi korban adalah Prabowo Subianto .

"Sangat disayangkan jika ada masyarakat yang mempercayai kegiatan itu dilakukan oleh kami dan menjadi perbincangan luas. Tapi kami yakin, rakyat yang pintar tidak akan terhasut oleh kampanye negatif seperti ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Jagat Twitter diramaikan oleh gambar uang kertas pecahan Rp 50 ribu yang diberi cap materi kampanye diduga kandidat presiden Prabowo Subianto . Tertulis di uang tersebut "Prabowo: Satria Piningit, Heru Cakra Ratu Adil".

Pencuit pertama yang melaporkan temuan ini adalah Simon Perez, lewat akunnya @simonperez. Dia mengklaim memperolehnya dari kembalian seusai makan di kawasan peristirahatan Tol Jagorawi pekan lalu.

"Uang itu saya dapat dari kembalian di restoran, kok saya lihat ada stempel Prabowo-nya. Saya enggak tahu (kasir) dapat dari mana," ujar Simon ketika dikonfirmasi merdeka.com lewat telepon, Minggu (26/1).