Kapan Kewajiban Pajak Seseorang Dimulai

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Kapan Kewajiban Pajak Seseorang Dimulai

    1/4

    1. Kapan kewajiban pajak seseorang dimulai?

    a) Orang Pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia kewajiban subjektifnya dimulai pada saatdilahirkan, berada atau berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia...dan kewajiban

    subjektifnya berakhir pada saat meninggal dunia.b) Orang Pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari atau berada di Indonesia dan

    punya niat untuk bertempat tinggal di Indonesia, kewajiban subjektifnya dimulai pada saat

    hari pertama beradadi Indonesia, dan berakhir pada saat meniggalkan Indonesia untuk

    selama-lamanya.

    2. Apakah wanita kawin wajib memiliki NPWP? Apa implikasinya terhadap

    pelaporan pajak?

    . !P" #asa meliputiYang dimaksud SPT Masa adalah SPT yang digunakan untuk melakukan pelaporan atas pembayaran pajak

    pada masa tertentu (bulanan). Ada 9 (sembilan) jenis SPT Masa, meliputi SPT Masa untuk melaporkan

    pembayaran bulanan:

    (1) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21,

    (2) PPh Pasal 22,(3) PPh Pasal 23,

    (4) PPh Pasal 25,

    (5) PPh Pasal 26,

    (6) PPh Pasal 4 (2),

    (7) PPh Pasal 15,

    (8) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas BArang Mewah (PPnBM) dan

    (9) Pemungut PPN.

    $. !iapa yang melaporkan !P" PPh 2%?

    Wajib Pajak (WP), baik berupa Orang Pribadi atau pun Badan yang melakukan suatu kegiatan

    usaha dikenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 berupa angsuran PPh tiap bulannya.

    &. Dimana tempat penyampaian SPT Masa?

    a. Penyampaian SPT oleh WP dapat dilakukan :

    Secara langsung ke KPP/KP2KP atau tempat lain yang ditentukan (Drop Box, Pojok Pajak, Mobil Pajak

    Keliling);

    b. Melalui pos dengan pengiriman surat atau;'. Dengan cara lain yaitu melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman

    surat atau e-Filing melalui penyedia jasa aplikasi atau ASP (Application Service Provider);

    d. Untuk SPT PPh Wajib Pajak Orang Pribadi dengan menggunakan formulir 1770S atau 1770SS,

    dapat menggunakan aplikasi pada situs DJP (www.pajak.go.id) berupa aplikasi e-Filing

    (efiling.pajak.go.id).

    (. !P" "ahunan #eliputiSedangkan apa yang dimaksud dengan SPT Tahunan adalah SPT yang digunakan untuk pelaporan tahunan.

    Ada dua jenis SPT Tahunan, yaitu (1) SPT Tahunan PPh WP Badan, dan (2) SPT Tahunan WP Orang Pribadi

    (OP).

    1*.+erapa denda keterlambatan ,ntuka. Penyampaian setoran pajakb. Penyampaian !P" #asa

    http://www.pajak.go.id/content/www.pajak.go.idhttp://www.pajak.go.id/content/www.pajak.go.idhttp://www.pajak.go.id/content/efiling.pajak.go.idhttp://www.pajak.go.id/content/efiling.pajak.go.idhttp://www.pajak.go.id/content/www.pajak.go.id

  • 8/18/2019 Kapan Kewajiban Pajak Seseorang Dimulai

    2/4

    '. Penyampaian !P" "ahunanSanksi Keterlambatan Pembayaran Pajak

    Atas keterlambatan pembayaran pajak dikenakan sanksi denda administrasi bunga 2% (dua

    persen) sebulan dari pajak terutang dihitung dari jatuh tempo pembayaran.

    Mulai januari 2008 WP yang alpa tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT tetapi

    isinya tidak benar atau tidak lengkap dan dapat merugikan negara yang dilakukan pertama

    kali tidak dikenai sanksi pidana tetapi dikenai sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar

    200% dari pajak yang kurang bayar.

    SPT yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, dikenakan sanksi

    administrasi berupa denda :

    1. SPT Tahunan PPh orang pribadi Rp 100 ribu;

    2. SPT Tahunan PPh badan Rp 1 juta;

    3. SPT Masa PPN Rp 500 ribu;

    4. SPT Masa Lainnya Rp 100 ribu.

    11.Batas waktu penyampaian SPT Masa

    12.Berikut batas waktu pembayaran danPelaporan untuk kewajiban perpajakan bulanan:

    NoJenis SPT Batas Waktu Pembayaran Batas WaktuPelaporan

    Masa

    1PPh Pasal 4 ayat (2) Tgl. 10 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut

    2PPh Pasal 15 Tgl. 10 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut

    3PPh Pasal 21/26 Tgl. 10 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut

    4PPh Pasal 23/26 Tgl. 10 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut

    5PPh Pasal 25 (angsuran Pajak) untukWajib Pajak orang riba!i !an ba!an Tgl. 15 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut

    6

    PPh Pasal 25 (angsuran Pajak) untuk

    Wajib Pajak kriteria tertentu yang!ierbolehkan "elaorkan beberaa

    #asa Pajak !ala" satu $PT #asa

    %khir "asa Pajak terakhir Tgl.20 setelah berakhirnya#asa Pajak terakhir 

    &PPh Pasal 22' PP PPn *# oleh*ea +ukai

    1 hari setelah !iungut

    ,ari kerja terakhir "inggu

     berikutnya ("elaorse-ara "ingguan)

    PPh Pasal 22 *en!ahara

    Pe"erintah

    Pa!a hari yang sa"a saat

     enyerahan barangTgl. 14 bulan berikut

    PPh Pasal 22 Perta"ina $ebelu" eliery r!er!ibayar 

     

    10PPh Pasal 22 Pe"ungut tertentu Tgl. 10 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut

    11PP !an PPn *# PP

    %khir bulan berikutnyasetelah berakhirnya #asa

    Pajak !an sebelu" $PT

    #asa PP !isa"aikan

    %khir bulan berikutnyasetelah berakhirnya #asa

    Pajak 

  • 8/18/2019 Kapan Kewajiban Pajak Seseorang Dimulai

    3/4

    NoJenis SPT Batas Waktu Pembayaran Batas WaktuPelaporan

    Masa

    12PP !an PPn *# *en!aharaan Tgl. & bulan berikut Tgl. 14 bulan berikut

    13PP PPn *# Pe"ungut on

    *en!aharaTgl. 15 bulan berikut Tgl. 20 bulan berikut

    14PPh Pasal 4 ayat (2)' Pasal 15'21'23'PP !an PPn*# ntuk Wajib Pajak

    riteria Tertentu

    $esuai batas aktu er $PT#asa

    Tgl.20 setelah berakhirnya#asa Pajak terakhir 

    Berikut batas waktu pembayaran danPelaporan untuk kewajiban perpajakan tahunan:

    NoJenis SPT Batas Waktu Pembayaran Batas WaktuPelaporan

    Tahunan

    1PPh rang

    Priba!i

    $ebelu" $PT Tahunan PPh

    !isa"aikan

    akhir bulan ketiga setelah berakhirnya tahun

    atau bagian tahun Pajak 

    2PPh *a!an$ebelu" $PT Tahunan PPh

    !isa"aikan

    akhir bulan kee"at setelah berakhirnya tahun

    atau bagian tahun Pajak 

    3P**6 (ena") bulan sejak tanggal!iteri"anya $PPT

    Apakah yang dapat membetulkan spt tahunan dan spt masa- berikan 'th

    perhitungannya.

    B. Jenis-Jenis Ketetapan Pajak

    1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah

    pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.

    2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) adalah surat ketetapan pajak yang menentukan

    tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan sebelumnya.

    3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan

    pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya

    terutang.

    4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) Adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama

    besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

    Pengecualian dari Kewajiban Penyampaian SPT

    ajib Pajak yang dike!ualikan dari kewajiban menyampaikan "P# adalah P PPh tertentu yang

    memenuhi kriteria sebagai berikut $

    a. ajib Pajak orang pribadi yang dalam satu #ahun Pajak menerima atau memperoleh penghasilan

  • 8/18/2019 Kapan Kewajiban Pajak Seseorang Dimulai

    4/4

    neto tidak melebihi Penghasilan #idak %ena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal & '' PPh

    P dengan kriteria ini dike!ualikan dari kewajiban menyampaikan "P# (asa Pajak Penghasilan

    Pasal )* dan "P# #ahunan Pajak Penghasilan ajib Pajak Orang Pribadi.

    b. ajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan kegiatan usaha atau tidak melakukan pekerjaan

    bebas.

    P dengan kriteria ini dike!ualikan dari kewajiban menyampaikan "P# (asa Pajak Penghasilan

    Pasal )*.

    Pengenaan sanksi administrasi berupa denda tersebut tidak dilakukan terhadap :

    1. Wajib Pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia;

    2. Wajib Pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas;

    3. Wajib Pajak orang pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing yang tidak tinggal lagi di Indonesia;

    4. Bentuk Usaha Tetap yang tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia;

    5. Wajib Pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi belum dibubarkan sesuai dengan ketentuanyang berlaku;

    6. Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi;

    7. Wajib Pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan; atau

    8. Wajib Pajak lain yaitu Wajib Pajak yang dalam keadaan antara lain : kerusuhan massal, kebakaran, ledakan bom

    atau aksi terorisme, perang antar suku atau kegagalan sistem komputer administrasi penerimaan negara atau

    perpajakan.