21
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi terhadap kualitas pegawai (sumber daya manusia) merupakan bagian dari reformasi pemerintahan dalam rangka mengarah pada pencapaian good governance. Upaya yang dapat dilakukan melalui sistem manajemen kinerja, tidak hanya pada staf akan tetapi menyeluruh dari pegawai jajaran kepemimpinan sampai dengan pegawai pada tingkat operasional. Tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan memberikan sinyal pada birokrasi untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian. Hal yang perlu diperhatikan dalam pencapaian kinerja yang tinggi adalah mengenai disiplin pegawai. Seseorang yang berhasil atau berprestasi biasanya adalah mereka yang memiliki disiplin tinggi. Seseorang yang sehat dan kuat biasanya mempunyai disiplin yang baik, dalam arti ia mempunyai keteraturan di dalam menjaga dirinya. Ciri utama dari disiplin adalah adanya keteraturan dan ketertiban. Berbagai usaha perlu dilakukan instansi agar seluruh pegawai dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Pencapaian tujuan suatu instansi sangat tergantung kepada kinerja masing-masing pegawai secara KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Kapita Fixs

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB IPENDAHULUAN Latar Belakang  Reformasi terhadap kualitas pegawai (sumber daya manusia) merupakan bagian dari reformasi pemerintahan dalam rangka mengarah pada pencapaian good governance. Upaya yang dapat dilakukan melalui sistem manajemen kinerja, tidak hanya pada staf akan tetapi menyeluruh dari pegawai jajaran kepemimpinan sampai dengan pegawai pada tingkat operasional. Tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan memberikan sinyal pada birokrasi untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian.  Hal yang perlu diperhatikan dalam pencapaian kinerja yang tinggi adalah mengenai disiplin pegawai. Seseorang yang berhasil atau berprestasi biasanya adalah mereka yang memiliki disiplin tinggi. Seseorang yang sehat dan kuat biasanya mempunyai disiplin yang baik, dalam arti ia mempunyai keteraturan di dalam menjaga dirinya. Ciri utama dari disiplin adalah adanya keteraturan dan ketertiban.  Berbagai usaha perlu dilakukan instansi agar seluruh pegawai dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Pencapaian tujuan suatu instansi sangat tergantung kepada kinerja masing-masing pegawai secara perorangan. Pegawai yang merupakan aparat pemerintah memiliki kewajiban untuk sanggup mendisiplinkan diri karena tugasnya sebagai pelayan masyarakat. Sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 5 ayat 2 huruf b Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bahwa “Pegawai ASN mampu melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin”. Idealnya adalah masing-masing pegawai mampu melaksanakan apa yang menjadi tugasnya dengan benar, sehingga semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dan terciptalah pelayanan yang berkualitas.   Banyak hal yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai yang baik salah satunya adalah disiplin pegawai. Di Kutai Kartanegara sendiri masih banyak Pegawai Negeri Sipil yang tidak disiplin dan tidak sedikit pula pegawai yang melakukan pelanggaran, contohnya tidak masuk kantor tanpa keteranggan dan banyak juga pegawai yang tidak berada di tempat saat jam kerja, sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tidak maksimal.   Rumusan masalahBagaimana disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Kutai Kartanegara?Bagaimana upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai di Kabupaten Kutai Kartanegara? Tujuan PenulisanUntuk mengetahui permasalahan disiplin kerja pegawai di Kabupaten Kutai Kartanegara.Untuk mengetahui sejauh mana upaya pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam meningkatkan disiplin pegawai.

Citation preview

Page 1: Kapita Fixs

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Reformasi terhadap kualitas pegawai (sumber daya manusia) merupakan

bagian dari reformasi pemerintahan dalam rangka mengarah pada pencapaian

good governance. Upaya yang dapat dilakukan melalui sistem manajemen

kinerja, tidak hanya pada staf akan tetapi menyeluruh dari pegawai jajaran

kepemimpinan sampai dengan pegawai pada tingkat operasional. Tuntutan

masyarakat akan kualitas pelayanan memberikan sinyal pada birokrasi untuk

melakukan penyesuaian-penyesuaian.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pencapaian kinerja yang tinggi adalah

mengenai disiplin pegawai. Seseorang yang berhasil atau berprestasi biasanya

adalah mereka yang memiliki disiplin tinggi. Seseorang yang sehat dan kuat

biasanya mempunyai disiplin yang baik, dalam arti ia mempunyai keteraturan di

dalam menjaga dirinya. Ciri utama dari disiplin adalah adanya keteraturan dan

ketertiban.

Berbagai usaha perlu dilakukan instansi agar seluruh pegawai dapat bekerja

lebih efektif dan efisien. Pencapaian tujuan suatu instansi sangat tergantung

kepada kinerja masing-masing pegawai secara perorangan. Pegawai yang

merupakan aparat pemerintah memiliki kewajiban untuk sanggup mendisiplinkan

diri karena tugasnya sebagai pelayan masyarakat. Sebagaimana yang disebutkan

dalam pasal 5 ayat 2 huruf b Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5

Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bahwa “Pegawai ASN mampu

melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin”. Idealnya adalah masing-

masing pegawai mampu melaksanakan apa yang menjadi tugasnya dengan benar,

sehingga semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dan terciptalah

pelayanan yang berkualitas.

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 2: Kapita Fixs

2

Banyak hal yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai yang baik salah

satunya adalah disiplin pegawai. Di Kutai Kartanegara sendiri masih banyak

Pegawai Negeri Sipil yang tidak disiplin dan tidak sedikit pula pegawai yang

melakukan pelanggaran, contohnya tidak masuk kantor tanpa keteranggan dan

banyak juga pegawai yang tidak berada di tempat saat jam kerja, sehingga

pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tidak maksimal.

1.2. Rumusan masalah

1. Bagaimana disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Kutai

Kartanegara?

2. Bagaimana upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan disiplin kerja

pegawai di Kabupaten Kutai Kartanegara?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui permasalahan disiplin kerja pegawai di Kabupaten

Kutai Kartanegara.

2. Untuk mengetahui sejauh mana upaya pemerintah Kabupaten Kutai

Kartanegara dalam meningkatkan disiplin pegawai.

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 3: Kapita Fixs

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Disiplin Pegawai Negeri Sipil

Pegawai adalah orang yang bekerja pada pemerintah atau perusahaan dan

sebagainya. Kepegawaian adalah sifat-sifat mengenai pegawai yakni segala

sesuatu yang mengenai pegawai. Sumber daya manusia yang disebut disini salah

satunya adalah Pegawai Negeri Sipil, yaitu Warga Negara Republik Indonesia

yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang

berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau tugas lainnya.

Pegawai Negeri Sipil memiliki kedudukan yang sangat penting dan

menentukan, di karenakan Pegawai Negeri Sipil adalah Aparatur Negara, Abdi

Negara dan Abdi Masyarakat serta pelaksana pemerintah dalam

penyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan sebagai usaha mewujudkan

tujuan nasional. Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

nasional tergantung dari kemampuan Aparatur Negara dan kesempurnaan

Pegawai Negeri Sipil.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2010 pasal 1 bahwa

Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk

menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan

perundangundangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau

dilanggar dijatuhi hukuman disiplin dan Pelanggaran disiplin adalah setiap

ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau

melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam

maupun di luar jam kerja

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Pegawai

Menurut Singodimedjo (2000), faktor yang memengaruhi disiplin pegawai: 

1. Besar kecilnya  pemberian kompensasi.

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 4: Kapita Fixs

4

Besar kecilnya kompensasi dapat memengaruhi tegaknya disiplin. Para

karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa

mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jeri payahnya yang

telah dikontribusikan bagi perusahaan.

2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan .

Peranan keteladanan pimpinan sangat berpengaruh  besar dalam

perusahaan,karena pimpinan dalam suatu perusahaan masih menjadi

panutan kariawan.para bawahan akan meniru yang dilihatnya setiap hari.

Apapun yang dibuat pimpinannya. Oleh sebab itu, bila seorang

pemimpin menginginkan tegaknya disiplin dalam perusahaan, maka ia

harus lebih dulu mempraktekkan, supaya dapat diikutidengan baik oleh

para karyawan lainnya.

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Para karyawan akan mau melakukan disiplin bila ada aturan yang jelas

dan diinformasikan kepada mereka. Bila aturan disiplin hanya menurut

selera pimpinan saja, atau berlaku untuk orang tertentu saja, jangan

diharap bahwa para karyawan akan mematuhi aturan tesebut.

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Bila ada seorang  karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada

keberenian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan

tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan tehadap

pelanggar disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua

karyawan akan merasa terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak akan

berbuat hal yang serupa.

5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada

pengawasan, yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat

melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah

ditetapkan. Dengan adanya pengawasan seperti demikian, maka sedikit

banyak para karyawan akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja.

6. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 5: Kapita Fixs

5

Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara

yang satu dengan yang lain. Seorang karyawan tidak hanya puas dengan

penerimaan kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi

juga mereka masih membutuhkan perhatian yang besar dari

pimpinannya sendiri. Keluhan dan kesulitan mereka ingin didengar, dan

dicarikan jalan keluarnya, dan sebagainya.

7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain:

a. Sering mengikutsertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan,

apalagi pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan

mereka

b. Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja,

dengan menginformasikan, kemana dan untuk urusan apa, walaupun

kedapa bawahan sekalipun.

c. Saling menghormati, bila ketemu di lingkungan pekerjaan

d. Melontarkan pujian yang sesuai dengan tempat dan waktunya,

sehingga para karyawan akan turut merasa bangga dengan pujian

tersebut

2.3 Dasar Hukum Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil.

Salah satu produk hukum yang digunakan untuk menegakkan disiplin

Pegawai Negeri sipil merupakan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.Bentuk disiplin bagi Pegawai Negeri Sipil

yang mengacu pada PP No. 53 Tahun 2010 memuat 17 kewajiban dan 15

larangan.

Adapun kewajiban pegawai negeri sipil sebagaimana diatur dalam pasal 3

adalah sebagai berikut:

1. Mengucapkan sumpah/janji PNS.

2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan.

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 6: Kapita Fixs

6

3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan Pemerintah.

4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan,

5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh

pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.

6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan PNS.

7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang

dan/atau golongan.

8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus

dirahasiakan.

9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan

negara.

10.Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang

dapat membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah, teruta ma di

bidang keamanan, keuangan dan materiil.

11. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja,

12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan,

13. Menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-baiknya,

14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.

15. Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugas.

16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier,

17, Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

Sedangkan larangan bagi PNS sebagaimana diatur dalam pasal 4 adalah

sebagai berikut:

1. Menyalahgunakan wewenang,

2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain

dengan menggunakan kewenangan orang lain.

3. Tanpa ijin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain

dan/atau lembaga atau organisasi internasional.

4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 7: Kapita Fixs

7

masyarakat asing.

5. Memiliki, menjual, membeli menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan

barang barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga

milik negara secara tidak sah.

6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau

orang lain didalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak

langsung merugikan negara,

7. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik

secara langsung maupun tdk langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat

dalam jabatan.

8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang

berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya.

9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahnya,

10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu yang dapat

menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga

mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani.

11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan.

12. Memberikan dukungan kepada calon presiden/wakil presiden, DPR, DPD

atau DPRD dengan cara: (lihat PP).

13. Memberikan dukungan ke pada calon presiden/wakil presiden dengan cara:

(lihat PP).

14. Memberikan dukungan ke pada calon anggota DPRD atau calon kepala

daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai fotocopy KTP atau surat

keterangan Tanda Penduduk sesuai dengan peraturan perundang-undangan,

15.Memberikan dukungan kepada calon kepala daerah/ wakil kepala daerah.

(http://www.mediapendidikan.info/2010/11/kewajiban-dan-larangan-bagi

pegawai-negeri-sipil.html.Diakses pada 21 Maret 2015)

Kedudukan PP No. 53 Tahun 2010 sebagai landasan Disiplin Pegawai

Negeri Sipil, diperkuat kembali oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 8: Kapita Fixs

8

melalui Peraturan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 45 Tahun 2013 Tentang

Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Bupati Kutai

Kartanegara Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Penegakan Disiplin Pegawai Negeri

Sipil.Dasar hukum pelaksanaan disiplin Pegawai Negeri tersebut di atas,

diharapkan memberikan dukungan atau dorongan agar supaya Pegawai Negeri

Sipil bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 9: Kapita Fixs

9

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Permasalahan Disiplin Kerja Pegawai di Kabupaten Kutai Kartanegara

Pegawai Negeri Sipil sebagai abdi negara dan abdi masyarakat (public

service) merupakan penyelenggara dan pelaksana utama dari pemerintahan dan

pembangunan yang berada pula ditengah-tengah masyarakat dan berkerja untuk

melayani kepentingan masyarakat yang bersifat umum dan seharusnya sikap

disiplin dimiliki oleh setiap individu pegawai dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya. Pegawai Negeri Sipil sebagai pelayan masyarakat diharapkan

dapat menjadi contoh yang baik dan memberi pelayanan prima kepada

masyarakat(http://bkd.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/artikel/

detailartikel/3.Diakses 21 Maret 2015).

Apabila kita mencermati tentang Disiplin Pegawai di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara masih belum berjalan dengan optimal.

Hal ini karena masih ditemukannya kasus-kasus pelanggaran yang dilakukan

oleh sejumlah oknum PNS.

Seperti yang terjadi pada bulan September 2014, dimana Bagian Hukum

Pemkab dan Inspektorat Badan Kepegawaian Daerah Kutai Kartanegara

melakukan Sidang Penangganan Kasus Pelanggaran Disiplin PNS. Sebagai

tindak lanjut dari laporan SKPD sebanyak 10 orang PNS, dan atasan langsung

dipanggil untuk dimintai keterangan sesuai laporan yang diterima BKD. Dari 10

orang PNS sesuai pelanggaran disiplin yang dilakukannya, 8 orang dikenakan

sanksi hukuman disiplin berat yaitu diberhentikan dengan hormat dikarenakan

tidak masuk kerja dan tidak mentaati ketentuan jam kerja, 1 orang dilakukan

konseling/ pembinaan kepada yang bersangkutan, dan 1 orang masih dikoordinasi

dengan Inspektorat dan SKPD yang bersangkutan tentang keberadaannya.

Tingkat hukuman disiplin disesuaikan dengan tingkat pelanggaran oleh PNS.

(http://bkd.kutaikartanegarakab.go.id/berita-235-sanksi-bagi-pegawai-yang

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 10: Kapita Fixs

10

melanggar-disiplin-pns.html,terbit: 5 september 2014, diakses: 21 maret 2015).

Pada Oktober 2014, sebanyak 49 pegawai negeri sipil di lingkungan

pemerintah kabupaten Kutai Kartanegara diberikan sanksi. 11 diantaranya

dikenakan sanksi pemberhentian secara tidak hormat, 5 PNS diberhentikan

karena tidak disiplin masuk kerja selama 4 hingga 7 tahun. Sisanya 33 PNS yang

dikenakan sanksi karena tidak disiplin masuk kerja: 3 PNS diturunkan

pangkatnya setingkat lebih rendah selama 1 tahun, 1 PNS ditunda gaji berkala, 8

PNS pernyataan tidak puas, 2 PNS diberikan teguran tertulis, dan 19 PNS

diberikan teguran lisan.(http://www.korankaltim.com/11-pns-diberhentikan-

dengan-tidak-hormat/ terbit: 4 oktober 2014, diakses 21 maret 2015).

Jika mengamati kasus diatas, dimana terjadi pemanggilan terhadap

sejumlah oknum PNS menggambarkan bahwa sikap mental/moral PNS yang

berada di lingkungan pemkab kutai kartanegara mulai bermasalah. Abdi negara

yang seharusnya menjadi contoh dimasyarakat dan menyelenggarakan pelayanan

publik bagi masyarakat ternyata tidak patuh pada aturan masuk dan ketentuan

jam kerja.Hal tersebut bisa saja disebabkan oleh beberapa hal misalnya:

1. Penindakan pelanggaran yang tebang pilih atau penerapan sanksi

hukum yang tidak tegas: Penindakan yang tidak tegas dapat

membuat oknum PNS tidak takut untuk melakukan perbuatan

indisiplioner.

2. Krisis Keteladanan: Hal ini disebabkan karena atasan tidak disiplin dan

tidak memahami peraturan disiplin dengan benar, sehingga berakibat

pada tidak disiplinan bawahannya.

3. Lemahnya Waskat (Pengawasan Melekat):Pengawasan dalam suatu

lembaga sangat lemah sehingga bawahan merasa bebas.

Mengingat masih ditemukannya kondisi ketidakdisiplinan Pegawai Negeri

Sipil (PNS) di lingkungan pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara,Untuk

mengatasi masalah disiplin kerja,diperlukannya upaya dari pemerintah Kabupaten

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 11: Kapita Fixs

11

Kutai Kartanegara untuk mengatasi permasalahan tersebut.

3.2 Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai di

Kabupaten Kutai Kartanegara.

Salah satu upaya meningkatkan disiplin pegawai di lingkungan Kabupaten

Kutai Kartanegara, pemerintah daerah menerapkan penggunaan mesin absensi

fingerprint, yang bertujuan memudahkan atasan untuk melihat tingkat kehadiran

pegawai. Sistem fingerprint sendiri menggunakan sidik jari para pegawai

sehingga data absensi tidak dapat dimanipulasi, Pegawai lebih tepat

waktu,menghindari penyalahgunaan daftar hadir,serta lebih efisien dari segi

waktu dan biaya (www.absensisidikjari.co.id, diakses 19 Maret 2015).

Adanya penggunaan sistem absensi seperti ini para pegawai dituntut untuk

disiplin dengan datang ke kantor tepat waktu, apabila pegawai tidak datang di

waktu yang telah ditentukan maka pegawai tersebut akan mendapatkan sanksi

berupa potongan gaji sebanyak 0.05% per satu jam. Hal tersebut tercantum dalam

Peraturan Bupati Nomor 45 dan 46 Tahun 2013 tentang Tambahan Penghasilan

Pegawai (TPP) dan Disiplin Pegawai. Di dalam peraturan tersebut juga

menyebutkan apabila ada pegawai yang tidak masuk sehari tanpa keterangan

maka TPP akan dipotong sebesar 3%, dan apabila pegawai tersebut terlambat

apel pagi maka akan dipotong sebesar 0,25%. Dengan adanya sanksi yang

berpedoman pada perbup pemerintah daerah tersebut diharapkan dapat

meningkatkan disiplin Pegawai Negeri Sipil.

3.3 Solusi Sebagai Bentuk Pemecahan Masalah

1. Melakukan sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor. 53 Tahun 2010.

Pemberian sosialisasi ini agar Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemkab

kutai kartanegara dapat benar-benar memahami perihal disiplin pegawai.

2. Pemberian Reward bagi pegawai berprestasi.

Salah satu upaya yang dapat meningkatkan semangat kerja bagi pegawai

adalah memberikan suatu penghargaan atau reward . Reward diberikan kepada

pegawai yang menunjukan prestasi kerja yang baik dan disiplin. Bentuk

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 12: Kapita Fixs

12

reward yang diberikan dapat berupa promosi jabatan, piagam penghargaan

atau dalam bentuk uang. Pemberian reward ini akan menjadi motivasi pegawai

untuk semangat kerja dan disiplin dalam menjalankan kewajiban dan tugas

dengan penuh rasa tanggung jawab.

3. Menciptakan suasana lingkungan kerja yang kondusif

Dengan melakukan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan serta

didukung dengan sikap saling menghormati antar pegawai.

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 13: Kapita Fixs

13

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pegawai Negeri Sipil memiliki kedudukan yang sangat penting dan

menentukan terwujudnya suatu pemerintahan yang baik, di karenakan Pegawai

Negeri Sipil adalah Aparatur Negara, Abdi Negara dan Abdi Masyarakat serta

pelaksana pemerintah dalam penyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan

sebagai usaha mewujudkan tujuan nasional. Dalam mewujudkan suatu tujuan

pegawai secara perorangan. Pegawai yang merupakan aparat pemerintah

memiliki kewajiban untuk sanggup mendisiplinkan diri karena tugasnya sebagai

pelayan masyarakat.

Namun banyak hal yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai yang baik

salah satunya adalah disiplin pegawai. Di Kabupaten Kutai Kartanegara sendiri

masih banyak Pegawai Negeri Sipil yang tidak disiplin dalam menjalankan

tugasnya, dan tidak sedikit pegawai yang melakukan pelanggaran, contohnya

tidak masuk kantor tanpa keteranggan dan banyak juga pegawai yang tidak

berada di tempat saat jam kerja, dan parahnya lagi terdapat pegawai yang tidak

masuk kerja selama 4-7 tahun dan diberikan hukuman sanksi di berhentikan

secara tidak hormat, dan berbagai hukuman sanksi lainnya seperti teguran secara

lisan maupun teguran secara tertulis, sesuai dengan pelanggaran yang di lakukan

Pegawai Negeri Sipil. Dalam hal tersebut, maka pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat tidak maksimal. Untuk mengatasi masalah disiplin kerja tersebut

perlunya upaya pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mengatasi

permasalahan tersebut.

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mererapkan penggunaan mesin

absensi (fingerprint), sebagai salah satu upaya mengatasi disiplin kerja pegawai.

Fingerprint bertujuan memudahkan atasan untuk melihat tingkat kehadiran

pegawai. Sistem fingerprint sendiri menggunakan sidik jari para pegawai

sehingga data absensi tidak dapat dimanipulasi, Pegawai lebih tepat waktu,

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Page 14: Kapita Fixs

14

menghindari penyalahgunaan daftar hadir, serta lebih efisien dari segi waktu dan

biaya.

4.2 Saran

Penerapan penggunaan mesin absensi (fingerprint) yang merupakan salah

satu upaya pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mengatasi disiplin

kerja pegawai. Upaya pemerintah tersebut merupakan upaya yang baik dalam

meningkatkan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil, karena dengan adanya

penerapan fingerprint tersebut pegawai tidak bisa memanipulasi data absensi,

pegawai lebih tepat waktu serta lebih efisien dari segi waktu dan biaya. Namun

dalam penerapan fingerprint harus di ikuti kontrol atau pengawasan dari

pemerintah, karena tidak menutup kemungkinan pegawai yang sudah absensi

menggunakan fingerprint tersebut justru pada saat jam kerja pegawai tersebut

tidak ada di tempat “hanya absensi kemudian pulang, dan pada saat waktu untuk

absen kembali, barulah pegawai tersebut kembali kekantor untuk melakukan

absensi”. Untuk itulah diperlukannya kontrol dari pemerintah untuk mengatasi

disiplin kerja pegawai.

Selain itu PemKab Kutai Kartanegara harus secara berkesinambungan dalam

memberikan sosialisasi terkait peraturan disiplin pegawai. Pemberian reward

kepada pegawai yang berprestasi dan disiplin serta menciptakan suasana kerja

yang kondusif juga menjadi hal yang harus dilakukan.

KAPITA SELEKTA~ DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA