Karakter Dokter Profesional Sebagai Kontrak Sosial

8/16/2019 Karakter Dokter Profesional Sebagai Kontrak Sosial

1/83

Karakter dokterKarakter dokterprofesional sebagaiprofesional sebagai

kontrak sosialkontrak sosial

Oleh:

dr. Prima Maharani

Putri, MH.


2/83


3/83

Profesi (“Profess”)

“Jani untuk memenuhi ke"aibanmelakukan suatu tugas khususse#ara tetap$permanen%.

&e 'eorge: pekeraan ang dilakukansebagai kegiatan pokok untukmenghasilkan nafkah hidup danang mengandalkan suatu keahlian.

K*: bidang pekeraan angdilandasi pendidikan keahlian(ketrampilan, keuruan, dsb)

tertentu


4/83

ProfesiProfesi

bidang pekeraan untukmenghasilkan nafkah hidupang membutuhkan

pelatihan, penguasaan, danpendidikan terhadap keahlianatau keterampilan tertentu

serta pekeraan tersebutmemiliki komitmen$ani angharus dipenuhi


5/83

+ntuk mendapat pekeraan sebagaidokter atau berprofesi sebagaidokter, maka orang tersebut harusmemiliki pendidikan dalam bidang

kedokteran. &ia harus mele"atiproses pelatihan dan pendidikanuntuk menadi seorang doktersampai lembaga ang melatihna

menatakan dia telah lulus sebagaidokter dan memiliki iin praktek.


6/83

Profesionalisme

sesuatu yang harus ada dalam diri

professional, yaitu mutu, kualitasdan tindak tanduk sehingga dapatmemenuhi strandar kerja, moral dan

etika yang ada dalam pekerjaantersebut


7/83

-tik Profesi Kedokteranserangkaian norma-norma ideal yang diharapkan

dari seorang dokter1800 tahun SM Code of Hammurabi dan Code

of Hittites,460-!0 tahun SM sumpah dokter "sumpah

#ippo$rates% ke&ajiban-ke&ajiban dokterdalam berperilaku dan bersikap, atau sema$amcode of conduct bagi dokter'

(orld Medi$al )sso$iation dalam *eklarasi+enea pada tahun 168 menelorkan sumpahdokter "dunia% dan .ode /tik .edokterannternasional'

.ode /tik .edokteran nternasionalke&ajiban umum,ke&ajiban terhadap pasien,ke&ajiban terhadap sesama ,

ke&ajiban terhadap diri sendiri


8/83

.ode etik kumpulan terpilih etika

profesi yang dianggap masih $o$okdengan situasi praktik kedokteransuatu negara dan diformulasikanmenjadi dokumen tertulis

.husus untuk profesi kedokteran dindonesia .ode /tik .edokteran

ndonesia ".2*/.%


9/83

praktek kedokteran

.2*/.prinsip-prinsip moral kedokteran

◦ arahan dalam membuat keputusan dan

bertindak,◦ arahan dalam menilai baik-buruknya

atau benar-salahnya suatu keputusanatau tindakan medis dilihat dari segi

moral etika biomedis'sikap etis dan profesional dokter

meminimalisir nilai materialisme ygdianut masyarakat


10/83


11/83

/tika kedokteran bidang medis danprofesi kedokteran saja "hubungan dokter

dg pasien, keluarga, masyarakat, danteman seja&at%'

3ioetika isu-isu sosial, agama, ekonomi,dan hukum bahkan politikbidang medis

"abortus, euthanasia, transplantasiorgan, teknologi reproduksi butan, danrekayasa genetik%, masalah kesehatan,

faktor budaya dalam lingkup kesehatanmasyarakat, hak pasien, moralitaspenyembuhan tradisional, lingkungankerja, demogra, dan sebagainya


12/83

4 kaidah dasar moral "kaidah dasaretika kedokteran atau bioetika%,

antara lain3ene$en$e

5on-mal$en$e

usti$e)utonomy


13/83


14/83

1' 3ene$en$e

perlakuan yang terbaik bagi pasien'menyediakan kemudahan dan kesenangan

kepada pasien dg memaksimalisasi akibatbaik daripada hal yang buruk'

7iri-$iri

Mengutamakan )lturismeMenguntungkan pasienkeluarga

Mengusahakan agarkebaikan99keburukannya

Memaksimalisasi hak-hak pasienGolden Rule Principle ( melakukan hal baik%

Memberi suatu resep


15/83

:' 5on-mal$en$e

tidak melakukan perbuatan yangmemperburuk pasien dan memilihpengobatan yang paling ke$ilresikonya bagi pasien sendiri'

$iri-$iri

Menolong pasien emergensiMengobati pasien yang luka

;idak membunuh pasien

;idak memandang pasien sebagaiobjek

;idak membahayakan pasien karena

kelalaian


16/83

' usti$e

sama rata dan adil terhadap pasien

$iri-$iri Memberlakukan segala sesuatu

se$ara uniersal

Mengambil porsi terakhir dariproses membagi yang telah ialakukan

Menghargai hak-hak pasien


17/83

4' )utonomy

menghormati martabat manusia'

pasien diberi hak untuk berkirse$ara logis dan membuatkeputusan sendiri'

$iri-$iriMenghargai hak menentukan nasib

sendiri

3erterus terang menghargai priasiMenjaga rahasia pasien

Melaksanakan nformed 7onsent


18/83


19/83

.ode /tik .edokteran ndonesia

menga$u kepada .ode /tik

.edokteran nternasional'ndonesia "*% menetapkan kode etik

kedokterannya pada tahun 16

*ari semua kode etik yang ditetapkanoleh masing-masing organisasi profesikedokteran pada dasarnya selalumengutamakan kepentingan pasien

dan kemanusiaan di atas kepentinganpribadi


20/83

Pendidikan etik kedokteran sjk thn pendidikan kedokteran etik profesi dan

prinsip moral kedokterantools dalammembuat keputusan etik, memberikanbanyak latihan, dan lebih banyakdipaparkan dalam berbagai situasi-kondisi

etik-klinik tertentu "clinical ethics)

$araberpikir etis bagian pertimbangan daripembuatan keputusan medis sehari-hari'pendidikan etik 3/=>M ;/5;> dapat

mengubah perilaku etis seseorang,terutama apabila teladan yang diberikanpara seniornya bertolak belakang dengansituasi ideal dalam pendidikan'


21/83

sistem penga&asan dan penilaianpelaksanaan etik profesi *

lembaga kepengurusan pusat,&ilayah dan $abang, serta

lembaga M./.tingkat pusat, &ilayah dan $abang

.omite Medis dengan Panitia /tiktingkat sarana kesehatan "rumah sakit%menga&asi pelaksanaan etik dan

standar profesi di rumah sakit'Majelis .ehormatan /tik ?umah Sakit"Makersi%di tingkat perhimpunan rumah sakit


22/83

Pelanggaran norma etik sanksi moral

bagi pelanggarna

pelanggaran etik profesi MK-Ksanksi disiplin profesi:

peringatan

ke"aiban menalani pendidikan $pelatihan tertentu (bila akibat kurangkompeten)

pen#abutan hakna berpraktik profesi

anksi tersebut diberikan oleh MK-Ksetelah dalam rapat$sidangnadibuktikan bah"a dokter tersebut

melanggar etik (profesi) kedokteran'


23/83

Maelis Kehormatan -tik Kedokteran

*ugaan pelanggaran etika kedokteran

"tanpa melanggar norma hukum% olehdoktersidang M./. * untuk dimintai

pertanggung-ja&aban "etik dan disiplinprofesi%nyamempertahankan

akuntabilitas, profesionalisme dankeluhuran profesi

Mrpkn satu-satunya majelis profesi

yang menyidangkan kasus dugaanpelanggaran etik dan


24/83

Maelis Kehormatan &isiplinKedokteran *ndonesia (MK&K*)

menyidangkan dugaan pelanggarandisiplin profesi kedokteran' ;ujuan menegakkan disiplin dokter <

dokter gigi dalam penyelenggaraanpraktik kedokteran

*omain atau yurisdiksi M.*. adalah@disiplin profesiA, yaitu permasalahanyang timbul sebagai akibat daripelanggaran seorang profesional atasperaturan internal profesinya, yang

menyimpangi apa yang diharapkan akandilakukan oleh orang "profesional% denganpengetahuan dan ketrampilan yang rata-ratapelanggaran etika M.*. M./.'


25/83

Proses persidangan etik dan disiplin profesidilakukan terpisah dari proses persidangangugatan perdata atau tuntutan pidana oleh

karena domain dan jurisdiksinya berbeda'Persidangan etik dan disiplin profesidilakukan oleh M./. *, sedangkan gugatanperdata dan tuntutan pidana dilaksanakan dilembaga pengadilan di lingkungan peradilan

umum'*okter tersangka pelaku pelanggaranstandar profesi "kasus kelalaian medik%dapat diperiksa oleh M./., dapat puladiperiksa di pengadilan B tanpa adanya

keharusan saling berhubungan di antarakeduanya'Seseorang yang telah diputus melanggar

etik oleh M./. belum tentu dinyatakanbersalah oleh pengadilan, demikian pula

sebaliknya'


26/83

Persidangan M./. bersifatinkuisitorial khas profesi, yaitu Majelis

"ketua dan anggota% bersikap aktifmelakukan pemeriksaan, tanpaadanya badan atau perorangansebagai penuntut'

Persidangan M./. se$ara formieltidak menggunakan sistempembuktian sebagaimana laCimnya

di dalam hukum a$ara pidanaataupun perdata, namun demikiantetap berupaya melakukanpembuktian mendekati ketentuan-

ketentuan pembuktian yang laCim'


27/83

*alam melakukan pemeriksaannya,Majelis ber&enang memperoleh

1' .eterangan, baik lisan maupun

tertulis "aEdait%, langsung dari pihak-pihak terkait "pengadu, teradu, pihaklain yang terkait% dan peer-group < paraahli di bidangnya yang dibutuhkan

:' *okumen yang terkait, seperti buktikompetensi dalam bentuk berbagaiijasah< breet dan pengalaman, buktikeanggotaan profesi, bukti ke&enanganberupa Surat jin Praktek ;enaga Medis,

Perijinan rumah sakit tempat kejadian,bukti hubungan dokter dengan rumahsakit, hospital bylaws, S2P dan SPMsetempat, rekam medis, dan surat-suratlain yang berkaitan dengan kasusnya'


28/83

persidangan majelis etik dandisiplinputusan berdasarkan

bukti-bukti yang dianggap $ukupkuat

3anyak ahli menyatakan bah&a

tingkat kepastian pada perkara etikdan disiplin bergantung kepadasifat masalah yang diajukan

Semakin serius dugaan

pelanggaran yang dilakukansemakin tinggi tingkat kepastianyang dibutuhkan


29/83

Putusan M./. tidak ditujukan untuk kepentinganperadilantidak dapat dipergunakan sebagai

bukti di pengadilan, ke$uali atas perintahpengadilan dalam bentuk permintaanketerangan ahli'

Salah seorang anggota M./. dapat memberikankesaksian ahli di pemeriksaan penyidik,

kejaksaan ataupun di persidangan, menjelaskantentang jalannya persidangan dan putusanM./.' #akim pengadilan tidak terikat untuksepaham dengan putusan M./.'

/ksekusi Putusan M./. (ilayah dilaksanakan

oleh Pengurus * (ilayah dan


30/83

Sikap etis profesional bekerja sesuai standar,melaksanakan adokasi,

menjamin keselamatan pasien,menghormati terhadap hak-hak pasien'.riteria perilaku profesional bertindak sesuai keahlian dan didukung oleh

keterampilan,

bermoral tinggi,memegang teguh etika profesi,menyadari ketentuan hukum yang membatasi gerak'.eadaan menjadi semakin sulit sejak para ahli hukum

menganggap bah&a standar prosedur dan standar

pelayanan medis dianggap sebagai domain hukum,padahal selama ini profesi menganggap bah&amemenuhi standar profesi adalah bagian dari sikapetis dan sikap profesional

pelanggaran standar profesi dapat dinilai sebagaipelanggaran etik dan juga sekaligus pelanggaran

hukum'


31/83


32/83

peningkatan ketidakpuasan pasien akibatdari

"a%semakin tinggi pendidikan rata-ratamasyarakat sehingga membuat merekalebih tahu tentang haknya dan lebihasertif,

"b%semakin tingginya harapan masyarakatkepada layanan kedokteran sebagai hasildari luasnya arus informasi,

"$%komersialisasi dan tingginya biayalayanan kedokteran dan kesehatan

sehingga masyarakat semakin tidaktoleran terhadap layanan yang tidaksempurna, dan

"d%prookasi oleh ahli hukum dan oleh

tenaga kesehatan sendiri


33/83


34/83


35/83


36/83


37/83

: /tik * kt t h d i


38/83

:' /tika *okter terhadap pasien#ubungan antar manusia dan

manusiapertentangan masing-masing bedanilai


39/83


40/83


41/83

' /tika *okter terhadap Seja&atnya

◦ ke&ajiban yang sama'

◦

ka&an-ka&an seperjuangan yangmerupakan kesatuan aksi diba&ah panjiperikemanusiaan untuk memerangipenyakit

◦ Penemuan dan pengalaman barudijadikan milik bersama

◦ Panggilan su$i mempersatukan para

*okter pada suatu kedudukan yangterhormat dalam masyarakatrasa

persaudaraan dan kesediaan tolong-menolong yang senantiasa perlu

dipertahankan dan dikembangkan'


42/83

etika *okter Muslim kepada Seja&atnyayaitu *okter yang baru menetap di suatu

tempat, &ajib mengunjungi temanseja&atnya yang telah berada di situ'

ika di kota yang terdapat banyakpraktik dokter, $ukup denganmemberitahukan tentang pembukaanpraktiknya kepada teman seja&at yangberdekatan'Setiap *okter menjadi anggota *

setia dan aktif Setiap *okter mengunjungi pertemuan

klinik guna perkembangan ilmu

teknologi kedokteran'


43/83

Sifat-sifat penting lain yang harus dimilikioleh seorang *okter Muslim ialah

)danya belas kasihan dan $inta kasihterhadap sesama manusia

#arus berbudi luhur, dapat diper$ayaoleh pasien, dan memupuk keyakinan

profesional'tenang melakukan pekerjaannya dan

harus mempunyai keper$ayaan kepadadiri sendiri'

mandiri dan orisinal

kepribadian yang kuat dan tidakmenyimpang dari ketentuan-ketentuan

agama'


44/83


45/83

dil b d b d k t


46/83

dilarang membeda-bedakan antarapasien kaya dan pasien miskin'hidup seimbang, tidak berlebih-

lebihan, tidak membuang &aktu sertaenergi dengan menikmati kesenangandan kenikmatan'Sebagian besar &aktunya harus

di$urahkan kepada pasien,Seorang dokter muslim harus lebih

banyak mendengar dan lebih sedikit

bi$ara,Seorang dokter muslim tidak bolehberke$il hati dan harus merasabangga akan profesinya karena semua

agama menghormati profesi dokter


47/83

etika seorang dokter jikapermasalahan


48/83

slamsimpan rahasia orang lain

apalagi jika ia dokter, karenadengan sengaja membeberkanrahasia dan perasaannya kepadadokter mereka serta per$aya

terhadap profesi dokter'*okter harus membubuhkan

stempel rahasia pada semua

informasi yang diperoleh melaluipenglihatan, pendengaran, ataukesimpulan'


49/83

slam ketentuan hukummenekankan hak pasien agar

melindungi rahasia-rahasia yangdiper$ayakan kepada dokternya'Pembo$oran rahasia akan

merugikan praktek kedokteran,disamping merintangi beberapapasien dalam men$ari pertolongan

kedokteran' #2?M); #).-#). P)S/5GGG


50/83

a' Hak Pasien atas *nformasi Penakit dan/indakan Medis dari 0spek -tika Kedokteran.1' nformasi harus diberikan, baik diminta ataupun

tidak':' nformasi tidak boleh memakai istilahkedokteran karena tidak dimengerti oleh oranga&am'' nformasi harus diberikan sesuai dengan tingkatpendidikan, kondisi, dan situasi pasien'

4' nformasi harus diberikan se$ara lengkap dan jujur, ke$uali dokter menilai bah&a informasitersebut dapat merugikan kepentingan ataukesehatan pasien atau pasien menolak untukdiberikan infomasi ".2*/., pasal H%

H' >ntuk tindakan bedah "operasi% atau tindakaninasie yang lain, informasi harus diberikan olehdokter yang akan melakukan operasi' )pabiladokter yang bersangkutan tidak ada, makainformasi harus diberikan oleh dokter yang laindengan sepengetahuan atau petunjuk dokter yang

bertanggng ja&ab'


51/83

.e&ajiban dokter terkait denganinformasi adalah memberikan informasi

yang adekuat dan besikap jujur kepadapasien tentang perlunya tindakanmedis yang bersangkutan serta risikoyang dapat ditimbulkannya ".2*/.,

pasal !b% informed $onsent

Salah satu ke&ajiban rumah sakitterhadap pasien adalah harus

memberikan penjelasan mengenai apayang diderita pasien, dan tindakan apayang harus dilakukan ".2*/?S, 3ab Pasal 10%


52/83

b. Hak Pasien atas *nformasi Penakitdan /indakan Medis dari 0spekHukum Kedokteran.

Pasien dalam menerima pelayananpraktik kedokteran mempunyai hakmendapatkan penjelasan se$ara lengkaptentang tindakan medis yang akanditerimanya ">ndan->ndang 5o' : tahun:004 tentang Praktik .edokteran pasalH:%'1' *iagnosis dan tata $ara tindakan medis:' ;ujuan tindakan medis yang dilakukan

' )lternatif tindakan lain dan resikonya4' ?esiko dan komplikasi yang mungkinterjadiH' Prognosis terhadap tindakan yangdilakukan' "Pasal 4H ayat %


53/83

*okter atau dokter gigi dalammemberikan pelayanan tindakankedokteran atau kedokteran gigi terlebih

dahlu harus memberika penjelasankepada pasien tentang tindakankedokteran yang akan dilakukan danmendapat persetujuan pasien

"P/?M/5./S 5o'141


54/83

Pemberian obat-obatan juga harusdengan persetujuan pasien dan bila

pasien meminta untuk dihentikanpengobatan, maka terapi harusdihentikan ke$uali dengan penghentianterapi akan mengakibatkan keadaanga&at darurat atau kehilangan nya&apasien

Pedoman Penegakkan *isiplin .edokterantahun :008

pelanggaran disiplin kedokteran tidakmemberikan penjelasan yang jujur, etis,dan memadai "adequate information%kepada pasien atau keluarganya dalammelakukan praktik kedokteran'


55/83

#. Hak Pasien atas *nformasi dalam1ekam Medik P/?M/5./S ? 5o' 6:


56/83

d. Komunikasi &okter Pasien ang aik Petunjuk Praktek .edokteran yang 3aik"*/P./S,:008%

1' Mendengarkan keluhan, menggaliinformasi, dan menghormati pandanganserta keper$ayaan pasien yang berkaitandengan keluhannya'

:' Memberikan informasi yang dimintaatau yang diperlukan tentang kondisi,diagnosis, terapi dan prognosis pasien,serta ren$ana pera&atannya dengan $arayang bijak dan bahasa yang dimengerti

pasien'' Memberikan informasi tentang pasienserta tindakan kedokteran yang dilakukankepada keluarganya, setelah mendapatpersetujuan pasien'

4 ika seorang pasien mengalami kejadian yang


57/83

4' ika seorang pasien mengalami kejadian yangtidak diharapkan selama dalam pera&atandokter, dokter yang bersangkutan ataupenanggunja&ab pelayanan kedokteran "jika

terjadi di sarana pelayanan kesehatan% harusmenjelaskan keadaan yang terjadi akibat jangka pendek atau panjang dan ren$anatindakan kedokteran yang akan dilakukanse$ara jujur dan lengkap serta memberikanempati'

H' *alam setiap tindakan kedokteran yangdilakukan, dokter harus mendapat persetujuanpasien karena pada prinsipnya yang berhakmemberikan persetujuan dan penolakantindakan medis adalah pasien yang

bersangkutan'pemeriksaan harus teliti, sampaikan ren$ana

pemeriksaan lebih lanjut termasuk resiko yangmungkin terjadi se$ara jujur, transparan dankomunikatif pasien memberikan persetujuantanpa adanya paksaan atau tekanan'


58/83


59/83

*okter profesi membanggakanIIII

?/)=;)

tanggung ja&ab besartenaga medis

melaksanakan hak dan ke&ajibannya

seperti &arga 5egara padaumumnya, karena a juga merupakanbagian dari &arga 5egara

Maka dari itu, dokter dituntut untukselalu profesional dalammenjalankan profesinya'

#ak *okter


60/83

#ak *okter

a% 3ekerja sesuai peraturan kedokteranyang berlaku serta memeroleh

perlindungan #ukum "Pasal H jo ps H0%b% Memberikan pelayanan medis menurutstandar profesi dan standar proseduroperasional$% Memeroleh informasi yang lengkap dan

jujur dari pasien atau keluarganyad% Menerima imbalan jasae% *iperlakukan sesuai )sas #ukum ?Praduga ;ak 3ersalah


61/83

.e&ajiban *oktera% Memberikan pelayanan medis sesuai dg

standar profesi dan standar prosedur

operasional serta kebutuhan pasienb% Merujuk pasien ke dokter atau drg lain ygmemiliki keahlian< ketrampilan yg lebih baik,apabila tidak mampu melakukan suatupemeriksaan atau pengobatan

$% Merahasiakan segala sesuatu ygdiketahuinya tentang pasien, bahkan setelahpasien meninggal dunia, serta tunduk padatata $ara pembukaan ?ahasia .edokteranmenurut #ukum yg berlaku

d% Melakukan pertolongan darurat atas dasarkemanusiaan, ke$ ia yakin ada orang lainyang bertugas dan mampu melakukannya

e% Menambah ilmu pengetahuan danmengikuti perkembangan ilmu kedokteranatau kedokteran gigi


62/83

.e&ajiban *okter kepada ;emanSeja&at

a' Setiap dokter memperlakukanteman sej&atnya sebagaimana iasendiri ingin diperlakukan

b' Setiap dokter tidak bolehmengambil alih pasien dari temanseja&at, ke$uali dengan

persetujuan atau berdasarkanprosedur yang etis


63/83

.e&ajiban *okter ;erhadap *iri

Sendiria' Setiap dokter harusmemelihara kesehatannya,supaya bekerja dengan baik

b' Setiap dokter harussenantiasa mengikutiperkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologikedokteran


64/83

.e&ajiban dokter kepada negara

a' Membayar pajak atas ijin prakteknya'

b' Menjalankan profesi dokternya sesuaidengan undang-undang yangditetapkan oleh pemerintah'

$' 3ersedia untuk ditempatkan didaerahterpen$il sesuai dengan Surat.eputusan dari pemerintah'

d' Memberikan tenaga medisnyaterhadap korban ben$ana alam ataukorban perang'

.e&ajiban *okter .epada Masyarakat


65/83

.e&ajiban *okter .epada Masyarakat

a' Setiap dokter harus senantiasamengingat akan ke&ajibannya melindungi

untuk hidup insani'b' Setiap dokter &ajib bersikap tulus ikhlas

dan menggunakan segala ilmu yangdimiliki dan ketrampilannya untuk

kepentingan masyarakat'$' Setiap dokter &ajib memberikan

kesempatan pada penderita agarsenantiasa dapat berhubungan dengankeluarga dan penasehatnya dalamberibadat maupun dalam masalah lainnya'

d' Memberikan layanan kesehatansemaksimal mungkin

e' Melayani atau menerima konsultasi


66/83

f' Melakukan kederisasi masyarakat dalambidang kesehatan kompleks

g' Menanggulangi penyakit atau &abah tertentu

h' Memberikan penyuluhan


67/83

#ak dan .e&ajiban (arga 5egara

a' #ak yang sama dalam hukum dan

pemerintahan, serta ke&ajibanuntuk menjunjung hukum danpemerintahan "pasal :! ayat 1%

b' #ak atas pekerjaan danpenghidupan yang layak "pasal :!ayat :%

$' #ak dan ke&ajiban untuk ikut sertadalam upaya dalam pembelaannegara "pasal :! ayat %


68/83

d' #ak kemerdekaan untuk berserikat,berkumpul, dan mengeluarkan

pendapat dengan lisan dan tulisan"pasal :8%

e' #ak dan ke&ajiban untuk memeluk

agamanya masing-masing sertaberibadah menurut agamanya "pasal: ayat :%

f' #ak dan ke&ajiban untuk ikut sertadalam usaha pertahanan dankeamanan 5egara "pasal 0 ayat 1%

g' #ak mendapat pengajaran "pasal 1

ayat 1%

*okter sebagai profesional*okter sebagai profesional


69/83

*okter sebagai profesional*okter sebagai profesional

Seorang *okter bertanggung ja&abse$ara

1% Moral terhadap Sang Pen$ipta"melalui Sumpah *okter%

:% /tik terhadap organisasiprofesi J masyarakat kedokteran

% *isiplin terhadap .onsil.edokteran ndonesia J M.*.

4% #ukum -.edokteran -Pidana

-Perdata

-)dministrasi

. kt d kt.arakter dokter


70/83

.arakter dokter.arakter dokter

profesionalprofesionaldealing with task Mampu menyelesaikan tugas

sesuai dengan peran dan fungsinya

Mampu mengatur diri sendiri"ketepatan &aktu, dealing withone-self %K dan

Mampu menghadapi berbagaima$am tipe pasien serta

dealing with others


71/83

Malpraktiksasaran empuk para

@pen$ariA kesalahandoktertingkatkan keprofesionalandokter "bekerja sesuai standarprofesi dan standar proseduroperasional serta kebutuhanmasyarakat dan taat kepada hukumnegara%

f i li


72/83

professionalismbehaior perkataan, perbuatan dan

penampilanmembangunkeper$ayaan bagi para pasien'

proses pendidikan yang hanyaberorientasi bisnis atau komersialturunkan standar profesionalismedokterdipengaruhi jg saat prosesseleksi mahasis&a .edokteran yang

lebih melihat hasil tes akademik dankurang menjadikan hasil tes psikologisebagai decision saat menyeleksi

mahasis&a


73/83

k t i d kt


74/83

kompetensi dokter

keterampilan klinis dan pengetahuan

perilaku yang baik hubungandokter-pasienbertutur kata maupun

bersikap sesuai keinginan pasien

profesionalisme sesuatu yangmenjadi kebiasaan yang ditunjukkandengan jelas berdasarkan kno&ledgeatau pengetahuan, skill atau

kemampuan serta attitude atauperilaku'


75/83

/idak boleh/idak boleh

memarahimemarahipasien222pasien222


76/83

professionalisme behaior!

perilaku-perilaku yang biasadiamati men$erminkan standar-standar dan nilai-nilai dibuktikandari $ara bertutur kata, $arabersikap maupun berpenampilan sikap per$aya pasien kepadadokter pasien akan merasa

nyaman


77/83

dokter

komitmen dan tanggung ja&abupdate ilmu agar tidak terjadi

regresi atau kemunduran

ilmunya

ra&an terjadi terutamaketika dokter menjalani praktik didaerah pelosok yang minim saranainfrastruktur "jaringan internetserta jarang mengikuti seminaruntuk meningkatkan keilmuannya%

*okter ang baik


78/83

*okter yang baikmemiliki kemampuan intelektual yang baik,

memahami undang-undang yang berlaku,komitmen terhadap pelayanan masyarakat,memiliki etika

dokter dengan professional behaior"

professionalism behaior meletakkan kepentingan pasien di atas

kepentingan pribadi atau doktersaling menghormati tidak hanya kepada

pasien tetapi juga terhadap keluarga,teman seja&at atau rekan kerja, bidan,maupun apoteker'


79/83

7iri khusus profesi kedokteran

1%3ersifat keilmuan

:%.eterampilan

%Perilaku

4%#umanistik

H%Seni

;antangan profesi;antangan profesi


80/83

;antangan profesi ;antangan profesi

kedokterankedokteranPelayanan kedokteran komoditas

dagang *okter menjadi objeksentral dari perusahaan farmasi dan

perusahaan prot untuk tujuankomersial, mempromosikan obat,difasilitasi untuk mengikuti seminar,sokongan dana dan beberapa

keuntungan lain mengan$am etikaprofesi apabila kompromi tersebuttidak untuk kepentingan pasien


81/83

nti profesionalismenti profesionalisme


82/83

nti profesionalismenti profesionalisme

tiga inti profesionalisme yaitu1%komitmen moral untuk

menjalankan etika

:%menjalankan etika profesi publik,dan

%negosiasi antara nilai profesi dan

nilai masyarakat


83/83

Documents

Karakter Dokter Profesional Sebagai Kontrak Sosial