42
1 KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN AUDIT SEBAGAI PENENTU OPINI AUDIT QUALIFIED (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Disusun oleh : Kurniawan Dwi Haryanto NIM. C2C007067 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Muchamad Syafruddin, M.Si., Akt. ABSTRACT This research aims to analyze the influence of audit firm and auditee characteristics against the probability of an audit qualification. The hypothesis that’s submitted are audit firm characteristics such as audit fees and type of audit firm influence to probability the occurrence of audit qualification, and auditee characteristics such as operating margin to total asset, net profit to sales, receivables to sales, and current asset to current liabilities influence to probability the occurrence of audit qualification. The research uses 95 manufactures company that is listed in IDX 2009, with the audit criterion that has listed in IDX before 1 January 2009, published financial statement audited by independent auditors for the year 2009. Samples obtained by purposive sampling. Research data analyzed by logistic regression analysis. The result of this study are (1) audit fees influences the occurrence of audit qualification, (2) type of audit firm does not affect the occurrence of audit qualification, (3) operating margin to total asset ratio influences the occurrence of audit qualification, (4) net profit to sales ratio influences the occurrence of audit qualification, (5) receivables to sales ratio does not affect the occurrence of audit qualification, (6) current asset to current liabilities ratio does not affect the occurrence of audit qualification. Keywords: audit qualification, audit firm characteristics and auditee financial characteristics.

KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

  • Upload
    ngodung

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

1

KARAKTERISTIK AUDITEE DAN

PERUSAHAAN AUDIT SEBAGAI PENENTU

OPINI AUDIT QUALIFIED

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia)

Disusun oleh : Kurniawan Dwi Haryanto

NIM. C2C007067

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Muchamad Syafruddin, M.Si., Akt.

ABSTRACT

This research aims to analyze the influence of audit firm and auditee

characteristics against the probability of an audit qualification. The hypothesis

that’s submitted are audit firm characteristics such as audit fees and type of audit

firm influence to probability the occurrence of audit qualification, and auditee

characteristics such as operating margin to total asset, net profit to sales,

receivables to sales, and current asset to current liabilities influence to

probability the occurrence of audit qualification.

The research uses 95 manufactures company that is listed in IDX 2009,

with the audit criterion that has listed in IDX before 1 January 2009, published

financial statement audited by independent auditors for the year 2009. Samples

obtained by purposive sampling. Research data analyzed by logistic regression

analysis.

The result of this study are (1) audit fees influences the occurrence of

audit qualification, (2) type of audit firm does not affect the occurrence of audit

qualification, (3) operating margin to total asset ratio influences the occurrence

of audit qualification, (4) net profit to sales ratio influences the occurrence of

audit qualification, (5) receivables to sales ratio does not affect the occurrence of

audit qualification, (6) current asset to current liabilities ratio does not affect the

occurrence of audit qualification.

Keywords: audit qualification, audit firm characteristics and auditee financial

characteristics.

Page 2: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

2

1. Pendahuluan

Kualifikasi audit dalam penerbitan laporan audit merupakan sinyal serius

bagi suatu perusahaan. Sinyal serius tersebut adalah adanya respon negatif pasar

modal melalui penurunan nilai saham pada perusahaan yang memperoleh

kualifikasi audit pada pos-pos yang dianggap penting. Dengan adanya kualifikasi

dalam laporan audit menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam

memperoleh sumber pembiayaan di pasar modal karena investor lebih memilih

menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki kondisi keuangan dan

kinerja yang bagus dimana kondisi tersebut salah satunya tercermin dalam laporan

keuangan auditan. Selain itu dengan adanya kualifikasi audit seperti kualifikasi

going concern dapat membuat lembaga perbankan membatalkan pemberian

pinjaman kredit kepada perusahaan tersebut sehingga perusahaan mengalami

kesulitan dalam mencari pinjaman kredit.

Pada umumnya perusahaan publik memanfaatkan pasar modal sebagai

sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan. Investor akan

menanamkan modal pada perusahaan apabila investasinya dapat menghasilkan

sejumlah keuntungan. Keberadaan pasar modal menjadikan perusahaan

mempunyai alat untuk refleksi diri tentang kinerja dan kondisi keuangan

perusahaan. Apabila kondisi keuangan dan kinerja perusahaan bagus maka pasar

akan merespon dengan positif melalui peningkatan harga saham perusahaan.

Menurut Scott (2001) manajer yang rasional tidak akan memilih auditor

berkualitas tinggi dan membayar biaya audit (audit fee) yang tinggi apabila

karakteristik perusahaan tidak bagus. Argumen ini didasarkan pada anggapan

Page 3: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

3

bahwa auditor berkualitas tinggi akan mampu mendeteksi karakteristik

perusahaan yang tidak bagus dan menyampaikannya kepada publik. Karakteristik

perusahaan yang tercermin dalam rasio-rasio keuangan merupakan gambaran dari

kinerja manajemen perusahaan. Ketika karakteristik perusahaan auditee baik

maka manajer perusahaan akan memilih perusahaan audit yang memiliki reputasi

yang baik yaitu perusahaan audit Big Four. Pilihan terhadap perusahaan audit Big

Four adalah pilihan yang rasional untuk menunjukkan kinerja superior perusahaan

kepada publik. Hal ini dikarenakan bahwa perusahaan audit Big Four adalah

perusahaan audit yang memiliki reputasi baik di mata publik. Namun demikian,

ketika karakteristk perusahaan yang tercermin dalam rasio keuangan buruk,

pemilihan auditor Big Four dapat membuat auditee memperoleh kualifikasi audit

pada laporan keuangan auditannya.

Menurut De Angelo (1981), Carcello et al. (1992) dan Dye (1993),

terjadinya kualifikasi audit dalam penerbitan laporan audit perusahaan

berhubungan dengan konsep kualitas audit. Lebih lanjut De Angelo (1981)

menjelaskan bahwa kualitas audit didefinisikan sebagai probabilitas seorang

auditor dapat menemukan dan melaporkan suatu penyelewengan dalam sistem

akuntansi klien, dimana probabilitas dari penemuan penyelewengan dalam sistem

akuntansi klien tersebut tergantung pada kemampuan teknikal auditor, sedangkan

probabilitas dari pelaporan kesalahan tergantung pada independensi auditor.

Pernyataan De Angelo tersebut menarik kepentingan peneliti, otoritas pasar modal

dan regulator di berbagai negara (Dopouch et al., 1987; Bell dan Tabor, 1991;

Laitinen dan Laitinen, 1998; SEC, 2002; Irlandia, 2003).

Page 4: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

4

Namun demikian, Healy dan Palepu (2001) menyatakan bahwa peran

auditor dalam perkembangan pasar modal belum diteliti. Di Yunani, kualifikasi

laporan keuangan tahunan serta deteksi pemalsuan laporan keuangan mulai

menarik kepentingan banyak peneliti (Spatish et al, 2002, 2003; Leventis et al.

2005) dan Regulator (CCGG , 1999). Pada akhir tahun 1990-an, bursa saham

Athena mengalami perkembangan yang signifikan. Perkembangan tersebut

tersebut meningkat seiring ditanamkannya dana investasi internasional pada tahun

2000 sehingga bursa saham Athena menjadi bursa saham yang berkembang

(Karanikas et al., 2006). Namun demikian, pasar saham jatuh secara signifikan

pada tahun 2000 dan kemudian menunjukkan pemulihan yang sangat lambat.

Kondisi tersebut membuat pelaporan keuangan perusahaan dan pengauditan

menjadi sorotan regulator, investor, pers, serta adanya peningkatan tuntutan atas

transparansi yang lebih besar serta kualitas komunikasi keuangan perusahaan

dengan pemangku kepentingan.

Dopouch et al. (1987) telah mengembangkan model untuk menjelaskan

kualifikasi audit untuk perusahaan publik Yunani pada tahun 2001. Model

penelitian tersebut mengasumsikan bahwa ukuran keuangan auditee dan indikator

lain, seperti karakteristik perusahaan audit, sebagai variabel independen untuk

menyelidiki pengaruhnya terhadap kualifikasi audit. Penelitian tersebut

menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana kualifikasi audit bisa

diketahui berdasarkan data yang tersedia untuk publik. Bell dan Tabor (1991)

serta Chen dan Church (1992) mencatat bahwa auditor dapat menggunakan model

Dopouch tersebut untuk merencanakan prosedur audit khusus yang dapat

Page 5: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

5

diterapkan untuk mencapai tingkat risiko audit yang dapat diterima. Menurut

Kleinman dan Anandarajan (1999) model ini juga dapat digunakan sebagai alat

kontrol kualitas dalam memeriksa dan menilai tahap akhir dari perikatan audit dan

untuk analisis kontingensi tentang bagaimana perubahan variabel tertentu bisa

menambah atau mengurangi peluang untuk mendapatkan opini audit qualified.

Penelitian ini dilandasi oleh pentingnya mengetahui faktor penentu

kualifikasi audit di Indonesia. Penelitian ini merupakan studi empiris pada

perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

periode tahun 2009 dengan menggunakan model penelitian Dopouch et al. (1987).

2. Telaah Pustaka dan Pengembangan Hipotesis

Menurut Shidarta dan Christanti dalam Nurliana Safitri (2008)

karakteristik perusahaan adalah ciri khas atau sifat yang melekat dalam suatu

entitas usaha. Karakteristik perusahaan terdiri dari 2 dimensi, yaitu dimensi non

keuangan dan keuangan.

Dimensi non keuangan meliputi bidang industri perusahaan, produk yang

dihasilkan, ukuran perusahaan, tipe kepemilikan perusahaan (keluarga atau

publik), status hukum perusahaan (perseorangan, perseroan terbatas, firma, atau

CV) dan lain-lain. Sedangkan dimensi keuangan meliputi berbagai macam rasio

keuangan, seperti: rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio

rentabilitas.

Namun demikian penelitian ini hanya menggunkan dimensi keuangan

pada karaktersistik auditee dalam menguji kaitannya dengan kualifikasi audit.

Page 6: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

6

Rasio keuangan dipilih karena merupakan gambaran dari kinerja manajemen yang

dapat digunakan untuk menilai kelangsungan hidup perusahaan. Sejak tingkat

kesehatan keuangan perusahaan direpresentasikan dalam variabel keuangan,

banyak penelitian telah menggunakan variabel keuangan untuk merumuskan

prediksi opini audit (Kida, 1980; Dopouchet et al., 1987; Krishnan dan Krishnan,

1996; Mutchler et al., 1997; Laitinen dan Laitinen, 1998; Sundgren, 1998; Francis

dan Krishnan, 1999; Reynolds dan Francis, 2001; Lennox, 2000, 2005; Craswell

et al., 2002; Spatish et al., 2003).

Dimensi keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

pengukuran profitabilitas dan likuiditas yang terdiri dari rasio operating margin to

total asset, net profit to sales, receivabel to sales, dan current asset to current

liabilities. Profitabilitas dan likuiditas dipilih karena merupakan ukuran yang jelas

mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Rasio-rasio tersebut menurut

Caramanis dan Spatish (2001) mempengaruhi penilaian auditor dalam

memberikan kualifikasi audit.

Pada umumnya auditor memberikan kualifikasi bila karakteristik

perusahaan auditee yang direpresentasikan dengan rasio-rasio keuangan buruk.

Karakteristik auditee yang buruk ditandai dengan adanya salah saji material

dimana manajemen tidak akan atau tidak dapat memberikan informasi penjelas

secara eksplisit dalam laporan keuangan atau ketika terdapat kesangsian atas

kelangsungan hidup perusahaan.

Teori signaling mengindikasikan bahwa perusahaan akan memilih auditor

berkualitas tinggi untuk menunjukkan kinerja superior mereka. Menurut Scott

Page 7: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

7

(2001) manajer yang rasional tidak akan memilih auditor berkualitas tinggi dan

membayar fee yang tinggi apabila karakteristik perusahaan tidak bagus. Argumen

ini didasari anggapan bahwa auditor berkualitas tinggi akan mampu mendeteksi

karakteristik perusahaan yang tidak bagus dan menyampaikannya kepada publik.

Dari sisi perusahaan audit, penelitian ini hanya menguji karakteristik

perusahaan audit yang meliputi biaya audit dan tipe perusahaan audit dalam

menguji kaitannya dengan kualifikasi audit. Dimana biaya audit mewakili dimensi

keuangan dan tipe perusahaan audit mewakili dimensi non keuangan. Biaya audit

dipilih karena biaya audit dapat mempengaruhi kualitas audit sehingga

mempengaruhi pemberian opini audit oleh auditor. Sedangkan tipe perusahaan

audit dipilih karena adanya anggapan dan literatur yang mengatakan bahwa

terdapat perbedaan kualitas auditor dan independensi antara perusahaan audit Big

Four dan perusahaan audit non-Big Four.

Karakteristik Perusahaan Audit dan Opini Audit Qualified

Besar biaya audit yang dibayarkan auditee kepada auditor dapat

mempengaruhi upaya seorang auditor dalam mengumpulkan bukti-bukti audit.

Upaya yang maksimal dalam mengumpulkan bukti-bukti audit tersebut akan

menghasilkan kualitas audit yang tinggi sehingga memungkinkan ditemukannya

eror, kecurangan, ataupun salah saji material dalam laporan keuangan klien.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa biaya audit yang tinggi akan

menghasilkan kualitas audit yang tinggi pula sehingga kemungkinan seorang

auditor untuk memberikan kualifikasi pada laporan auditnya lebih tinggi. Hasil

penelitian Ramy Elitzur dan Haim Falk (1996) menghasilkan kesimpulan bahwa

Page 8: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

8

biaya audit (audit fees) yang lebih tinggi dapat merencanakan kualitas audit yang

lebih tinggi pula dibandingkan dengan biaya audit (audit fees) yang lebih rendah.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H1A : Biaya audit berpengaruh terhadap opini audit qualified.

Di sisi lain auditor besar (Big Four Auditor) diidentifikasikan dalam

literatur sebagai auditor yang memiliki kualitas yang lebih tinggi dari auditor non-

Big Four (De Angelo, 1981; Mutchler, 1986; Palmrose, 1988; Bartov et al., 2001;

Craswell et al., 2002). Hal tersebut dikarena auditor Big Four memiliki

kapabilitas dalam mendeteksi manajemen laba. Selain itu auditor Big Four

memiliki kapabilitas dalam mendeteksi salah saji material dalam laporan

keuangan klien yang tidak dapat dijelaskan secara eksplisit oleh manajemen.

Lebih lanjut auditor Big Four merupakan perusahaan yang lebih

independen di bandingkan perusahaan audit non-Big Four. Independensi sangat

mempengaruhi seorang auditor dalam melaporkan salah saji yang material dalam

laporan keuangan klien. Independensi yang tinggi memungkinkan seorang auditor

dalam memberikan kualifikasi dalam laporan keuangan klien. Dari penjelasan di

atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H1B : Tipe perusahaan audit berpengaruh terhadap opini audit qualified.

Karakteristik Auditee dan Opini Audit Qualified

Rasio operating margin to total asset (OPM/TA) merupakan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu.

Page 9: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

9

Rasio ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan manajemen perusahaan

dalam memperoleh laba dan efisiensi manajerial secara keseluruhan. Semakin

tinggi nilai OPM/TA semakin efektif pula pengelolaan aktiva perusahaan.

Sebaliknya semakin rendah nilai OPM/TA menunjukkan ketidakefisienan kinerja

manajerial secara keseluruhan sehingga kemungkinan diberikannya kualifikasi

audit lebih besar. Dari penjelasan di atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H2A : Rasio operating margin to total asset berpengaruh terhadap opini audit

qualified.

Profit margin (net profit to sales) merupakan rasio yang menghitung

sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat

penjualan tertentu. Profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu

rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau tingkat biaya yang terlalu tinggi untuk

tingkat penjualan tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Secara umum

rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen, dengan

demikian peluang memperoleh kualifikasi audit lebih besar. Dari penjelasan di

atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H2B : Rasio net profit to sales berpengaruh terhadap opini audit qualified.

Dalam kaitannya dengan likuiditas semakin kecil rasio current asset to

current liabilities, maka perusahaan kurang likuid sehingga tidak dapat membayar

utang kepada para krediturnya. Ketika perusahaan mengalami masalah likuiditas

yang serius maka hal tersebut dapat membuat auditor ragu akan kelangsungan

Page 10: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

10

hidup entitas. Dalam keadaan demikian kemungkinan seorang auditor

memberikan opini audit qualified semakin tinggi. Dari penjelasan di atas dapat

ditarik hipotesis sebagai berikut:

H2C : Rasio current asset to current liabilities berpengaruh terhadap opini audit

qualified.

Rasio piutang terhadap penjualan (receivable to sales) menurut Houghton

dan Jubb (1999) dipercaya dapat menangkap risiko atau kesulitan dalam

mengaudit aset yang melibatkan waktu dan usaha audit yang lebih dibanding asset

yang lainnya. Lebih lanjut Jubb mengatakan bahwa pengukuran tersebut mewakili

“risiko bisnis” klien dan dibutuhkan untuk menangkap “risiko audit”. Ketika rasio

ini tinggi maka menunjukkan besarnya kemungkinan piutang yang tidak dapat

tertagih. Dalam keadaan demikian maka kemungkinan diberikannya opini audit

qualified oleh auditor semakin tinggi. Dari penjelasan di atas dapat ditarik

hipotesis sebagai berikut:

H2D : Rasio receivable to sales berpengaruh terhadap opini audit qualified.

3. Metodologi Penelitian

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur go

public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009, dimana

pada tahun tersebut terdapat banyak perusahaan manufaktur yang memperoleh

opini audit qualified. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 149 perusahaan.

Page 11: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

11

Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang manufaktur pada tahun 2009 yang

dipilih dengan metode purposive sampling. Dengan metode purposive sampling

ini diharapkan dapat mewakili populasinya dan tidak menimbulkan bias bagi

tujuan penelitian. Sampel dipilih dengan kriteria sebagai berikut:

1. Sektor manufaktur dipilih untuk menghindari adanya industrial effect yaitu

risiko industri yang berbeda antara sektor industri yang satu dengan yang lain.

2. Auditee sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum 1 Januari 2009.

Pertimbangannya adalah tahun pertama perusahaan go public dapat

mempengaruhi kemungkinan menerima opini audit qualified (Caramanis dan

Spathis, 2001).

3. Menerbitkan laporan keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan

telah diaudit oleh auditor independen yang telah di publikasikan di Bursa Efek

Indonesia tahun 2009.

4. Tersedianya data-data yang diperlukan dalam penelitian, seperti: professional

fee atau honorarium tenaga ahli, nama auditor yang mengaudit, opini audit, dan

rasio-rasio keuangan yang diperlukan.

3.2 Operasional Variabel

3.2.1 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah opini audit qualified yaitu

opini audit yang diberikan auditor apabila auditee menyajikan secara wajar

laporan keuangan, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi

berterima umum di Indonesia, kecuali untuk hal-hal yang dikecualikan. Variabel

Page 12: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

12

dependen ini adalah variabel yang bersifat kategorikal atau dikotomi. Dimana

kategori “1” untuk auditor yang memberikan opini audit qualified dan kategori

“0” untuk auditor yang memberikan opini non-qualified. Data ini diperoleh

dengan cara menganalisa laporan audit pada laporan keuangan audian tahun 2009.

3.2.2 Variabel Independen

1. Biaya Audit (Audit Fees)

Biaya audit merupakan sejumlah biaya yang dibayarkan auditee kepada

perusahaan audit atas jasa audit yang diberikan perusahaan audit tersebut. Data ini

menggunakan proksi professional fee atau honorarium tenaga ahli yang diperoleh

dengan melihat laporan keuangan tahunan auditee pada tahun 2009 pada

komponen beban administrasi dan umum yang tertuang pada catatan atas laporan

keuangan.

2. Tipe perusahaan audit (Big Four vs non-Big Four)

Tipe perusahaan audit yang digunakan sebagai variabel penelitian ini adalah

kelompok perusahaan audit yang tergolong sebagai perusahaan audit Big Four

dan perusahaan audit non-Big Four. Variabel ini adalah variabel dummy, yaitu

variabel yang bersifat kategorikal atau dikotomi (Ghozali, 2006: h.128). Dimana

kategori “1” untuk perusahaan audit Big Four dan kategori “0” untuk perusahaan

non-Big Four. Data ini diperoleh dari Laporan Auditor Independen yang terdapat

pada laporan keuangan auditan klien pada tahun 2009. Data tipe perusahaan audit

ini disajikan dalam skala nominal.

3. Operating margin to total asset adalah kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba operasional berdasarkan tingkat asset tertentu, setelah biaya-

Page 13: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

13

biaya modal (biaya yang digunakan untuk mendanai asset tersebut) dikeluarkan

dari asset (Mamduh dan Abdul Halim, 2003: h.165). Rasio ini bisa diperoleh

dengan rumus sebagai berikut:

OPM/TA =

4. Laba Bersih Terhadap Penjualan (Net Profit to Sales)

Net profit to sales atau yang sering disebut profit margin adalah rasio yang

menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada

tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai

kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan

pada periode tertentu (Mamduh dan Abdul Halim, 2003: h.86). Rasio profit

margin ini diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Profit Margin =

5. Piutang Terhadap Penjualan (Receivable to Sales)

Receivable to sales atau yang sering disebut rata-rata umur piutang adalah

rasio yang digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk

melunasi piutang atau merubah piutang menjadi kas (Mamduh dan Abdul Halim,

2003: 80). Semakin lama rata-rata piutang berarti semakin besar dana yang

Margin operasi

Total aset

Laba bersih

Penjualan

Page 14: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

14

tertanam pada piutang. Rata-rata piutang dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Rata-rata umur piutang =

6. Aset Lancar Terhadap Kewajiban Lancar (Current Asset to Current Liabilities)

Current asset to current liabilities atau yang sering disebut rasio lancar

(current ratio) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya yaitu aktiva

yang dapat berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis

(Mamduh dan Abdul Halim, 2003: h.79). Rasio Lancar dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

Rasio Lancar =

3.3 Metode Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan logistic regression

karena variabel dependennya berupa variabel non-metrik dan variabel

independennya berupa kombinasi antara metrik dan non-metrik (Ghozali, 2006:

h.8). Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk menguji apakah

probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya

(Ghozali, 2006: h.225). Tujuan penggunaan regresi logistik adalah untuk menguji

kemampuan variabel independen dalam memprediksi opini audit dengan benar.

Menurut Ghozali (2006, h.225) teknik analisis ini (regresi logistik) tidak

memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya.

Piutang Dagang

Penjualan

Aktiva Lancar

Hutang Lancar

Page 15: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

15

Pengujian dilakukan pada tingkat signifikansi 5% atau dengan melihat nilai kritis

Wald pada signifikansi 10%. Model regresi logistik yang digunakan untuk

pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Prob(QUALIFi) = b0 + b1AUDIT FEESi + b2TYPE AUDIT FIRMi +

b3OPM/TAi + b4CA/CLi + b5REC/SALi + b6NP/SALi + ei,

Keterangan:

Prob(QUALIFi) = probabilitas opini

b0 = konstanta

AUDIT FEESi = biaya audit (audit fees)

TYPE AUDIT FIRMi = tipe perusahaan

OPM/Tai = Margin operasi/Total Aset

CA/CLi = Aset Lancar/Hutang Lancar

REC/SALi = Piutang/Penjualan Bersih

NP/SALi = Laba Bersih/Penjualan Bersih

ei = Kesalahan Residual

4. Analisis Hasil Penelitian

4.1 Statistik Deskriptif

4.1.1 Deskripsi Karakteristik Auditee

Berdasarkan lampiran B maka dapat dibuat tabel 4.1 yang menjelaskan

mengenai deskripsi karakteristik auditee.

Page 16: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

16

Tabel 4.1

Deskripsi Karakteristik Auditee

Variabel

non-Qualified Qualified Keseluruhan

Rata-

rata

Standar

Deviasi

Rata-

rata

Standar

Deviasi

Rata-

rata

Standar

Deviasi

OPM/TA 0.121 0.097 -0.038 0.101 0.085 0.118

NP/SAL 0.039 0.276 -0.244 1.323 -0.023 0.667

REC/SAL 0.157 0.123 0.111 0.087 0.147 0.117

CA/CL 2.341 1.864 1.212 1.475 2.092 1.839

Sumber: lampiran B

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Operating Margin To Total Asset (OPM/TA)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata rasio OPM/TA untuk perusahaan

yang memperoleh opini audit non-qualified adalah 0,121 atau 12,1% sedangkan

rata-rata rasio OPM/TA untuk perusahaan yang memperoleh opini audit qualified

adalah 0,038 atau 3,8%. Secara keseluruhan rata-rata (mean) rasio OPM/TA dari

95 perusahaan sampel adalah 0,085 atau 8,5% dengan standar deviasi 0,118 atau

11,8%.

2. Net Profit To Sales (NP/SAL)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata rasio NP/SAL untuk perusahaan

yang memperoleh opini audit non-qualified adalah 0,039 atau 3,9% sedangkan

rata-rata rasio NP/SAL untuk perusahaan yang memperoleh opini audit qualified

adalah -0,244 atau -24,4%. Secara keseluruhan rata-rata (mean) rasio NP/SAL

dari 95 perusahaan sampel adalah -0,023 atau -2,3% dengan standar deviasi 0,667

atau 66,7%.

Page 17: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

17

3. Receivables To Sales (REC/SAL)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata rasio REC/SAL untuk perusahaan

yang memperoleh opini audit non-qualified adalah 0,157 atau 15,7% sedangkan

rata-rata rasio REC/SAL untuk perusahaan yang memperoleh opini audit qualified

adalah 0,111 atau 11,1%. Secara keseluruhan rata-rata (mean) rasio REC/SAL

dari 95 perusahaan sampel adalah 0,147 atau 14,7% dengan standar deviasi 0,117

atau 11,7%.

4. Current asset to current liabilities (CA/CL)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata rasio CA/CL untuk perusahaan

yang memperoleh opini audit non-qualified adalah 2,341 atau 234,1% sedangkan

rata-rata rasio CA/CL untuk perusahaan yang memperoleh opini audit qualified

adalah 1,212 atau 121,2%. Secara keseluruhan rata-rata (mean) rasio CA/CL dari

95 perusahaan sampel adalah 2,092 atau 209,2% dengan standar deviasi 1,839

atau 183,9%.

4.1.2 Deskripsi Karakteristik Perusahaan Audit

Berdasarkan lampiran B maka dapat dibuat tabel yang menjelaskan

mengenai deskripsi karakteristik perusahaan audit yang meliputi tabel 4.2 untuk

deskripsi biaya audit dan tabel 4.3 untuk deskripsi tipe perusahaan audit.

Tabel 4.2

Deskripsi Biaya Audit

Variabel

non-Qualified Qualified Keseluruhan

Rata-

rata

Standar

Deviasi

Rata-

rata

Standar

Deviasi

Rata-

rata

Standar

Deviasi

Biaya

Audit 2388 2018 1384 2128 2166 2074

Keterangan: Biaya audit dalam jutaan rupiah.

Sumber: lampiran B

Page 18: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

18

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata biaya audit untuk perusahaan yang

memperoleh opini audit non-qualified adalah 2,388 miliar rupiah sedangkan rata-

rata biaya audit untuk perusahaan yang memperoleh opini audit qualified adalah

1,384 miliar rupiah. Secara keseluruhan rata-rata (mean) biaya audit dari 95

perusahaan sampel adalah 2,166 miliar rupiah dengan standar deviasi 2,074 miliar

rupiah.

Tabel 4.3

Deskripsi Tipe Perusahaan Audit

Opini Audit Tipe Perusahaan Audit

Total non-Big Four Big Four

non-Qualified 37 37 74

(%) (50%) (50%) (100%)

Qualified 13 8 21

(%) (61,9%) (38,1%) (100%)

Sumber: lampiran B

Tabel 4.3 merupakan hasil tabulasi silang (crosstabulation) antara opini

audit dan tipe perusahaan audit. Untuk perusahaan dengan opini audit non-

qualified terdiri dari 37 perusahaan atau sebesar 50% yang audit oleh perusahaan

audit non-Big Four dan 37 perusahaan lain atau sebesar 50% diaudit oleh

perusahaan audit Big Four. Sedangkan untuk perusahaan dengan opini audit

qualified terdiri dari 13 perusahaan atau sebesar 61,9% yang diaudit oleh

perusahaan audit non-Big Four dan 8 perusahaan atau sebesar 38,1% yang diaudit

oleh perusahaan audit Big Four. Untuk mengetahui asosiasi antara tipe perusahaan

audit dengan opini audit dapat dilihat dari nilai chi-squares.

Page 19: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

19

Berdasarkan lampiran B maka nilai chi-squares test sebesar 0,930

probabilitas signifikansi (p)>0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada

hubungan atau asosiasi antara tipe perusahaan audit dengan opini audit.

4.2 Interpretasi Hasil

Berdasarkan lampiran C maka dapat diinterpretasikan hasil pengujian

hipotesis sebagai berikut:

4.2.1 Karakteristik Perusahaan Audit dengan Kualifikasi Audit

Hasil pengujian menunjukkan bahwa karakteristik perusahaan audit yang

diproksikan dengan biaya audit berpengaruh terhadap probabilitas kualifikasi

audit, sedangkan tipe perusahaan audit tidak berpengaruh terhadap probabilitas

kualifikasi audit. Berikut dijelaskan mengenai pembahasan hasil pengujian

karakteristik perusahaan audit dari masing-masing proksi tersebut.

A. Hubungan Biaya Audit dengan Kualifikasi Audit

Hasil perhitungan antara biaya audit dengan kualifikasi audit diperoleh nilai

p = 0,099 (p<0,10) sehingga hipotesis diterima. Artinya biaya audit berpengaruh

terhadap probabilitas terjadinya kualifikasi audit.

Signifikannya hubungan antara biaya audit dengan kualifikasi audit dalam

penelitian ini mengindikasikan bahwa biaya audit yang dibayarkan auditee kepada

auditor dapat mempengaruhi upaya seorang auditor dalam mengumpulkan bukti-

bukti audit. Upaya yang maksimal dalam mengumpulkan bukti-bukti audit

tersebut akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi sehingga memungkinkan

ditemukannya eror, kecurangan, ataupun salah saji material dalam laporan

Page 20: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

20

keuangan klien. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa biaya audit yang tinggi

akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi pula sehingga kemungkinan seorang

auditor untuk memberikan kualifikasi pada laporan auditnya lebih tinggi.

B. Hubungan Tipe Perusahaan Audit dengan Kualifikasi Audit

Hasil perhitungan antara tipe prusahaan audit dengan kualifikasi audit

diperoleh nilai p = 0,278 (p>0,05) sehingga hipotesis ditolak. Artinya tipe

perusahaan audit tidak berpengaruh terhadap probabilitas terjadinya kualifikasi

audit. Beberapa hasil penelitian menemukan adanya hubungan yang positif antara

ukuran auditor (auditor size) dan kualifikasi audit. Penelitian tersebut

mengasumsikan bahwa ukuran auditor dari beberapa penelitian tersebut adalah

auditor yang memiliki klien yang lebih banyak dan mempunyai kekayaan yang

lebih besar (deeper pockets) dan berkaitan dengan reputasi auditor tersebut.

Namun demikian tidak signifikannya hubungan antara tipe perusahaan audit

dengan kualifikasi audit di Indonesia dimungkinan karena baik perusahaan audit

Big Four dan perusahaan audit non-Big Four memiliki kualitas auditor yang

relatif tidak berbeda dan dalam menjalankan tugasnya memegang teguh prinsip

independensi, integritas dan objektivitas sesuai dengan Atura Etika Kompartemen

Akuntan Publik dimana seorang auditor harus menjaga sikap mental independensi

baik dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance) serta harus

bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan

faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau

mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain. Selain itu,

di Indonesia perusahaan audit belum mencerminkan pasar yang kompetitif

Page 21: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

21

sehingga hubungan antara kualifikasi audit dengan ukuran perusahaan audit

(KAP) belum dapat dilihat dengan jelas.

4.2.2 Karakteristik Auditee dengan Kualifikasi Audit

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Informasi keuangan auditee

berpengaruh terhadap probabilitas terjadinya kualifikasi audit. Namun demikian

tidak semua ukuran informasi keuangan auditee berpengaruh terhadap kualifikasi

audit. Variabel informasi keuangan auditee yang berpengaruh terhadap kualifikasi

audit adalah operating margin to total asset (OPM/TA) dan net profit to sales

(NP/SAL). Sedangkan variabel lain yang meliputi receivable to sales (REC/SAL)

dan current asset to current liabilities (CA/CL) tidak berpengaruh signifikan

terhadap kualifikasi audit.

Hasil perhitungan antara rasio operating margin to total asset dengan

kualifikasi audit diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05) sehingga hipotesis diterima.

Artinya rasio operating margin to total asset berpengaruh terhadap probabilitas

terjadinya kualifikasi audit. Begitu juga dengan net profit to sales dengan

kualifikasi audit diperoleh nilai p = 0,017 (p<0,05) sehingga hipotesis diterima.

Artinya rasio net profit to sales berpengaruh terhadap probabilitas terjadinya

kualifikasi audit. Kedu rasio tersebut merupakan ukuran profitabilitas perusahaan.

Hasil ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang memiliki masalah

terhadap profitabilitas atau mengalami kerugian usaha secara berkesinambungan

akan menerima kualifikasi audit khususnya kualifikasi going concern. Ketika

perusahaan mengalami kerugian dan timbul kesangsian terhadap kelangsungan

hidup perusahaan maka auditor memberikan kualifikasi going concern. Namun

Page 22: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

22

demikan koefisien net profi to sales yang positif mengindikasikan bahwa ketika

perusahaan mengalami kerugian operasional, perusahaan berusaha menampilkan

profit margin yang tinggi. Hal ini kemungkinan dilakukan sebagai kompensasi

atas kerugian operasional yang dialami, sehingga tampak bahwa seolah-olah

kinarja manajemen perusahaan adalah baik. Dengan demikian manajemen

berharap agar pasar saham tidak memberikan respon negatif dan perusahaan tetap

dapat memperoleh pinjaman modal. Oleh karena itu semakin besar profit margin

yang ditampilkan bararti semakin besar kerugian operasional yang dikompensasi

sehingga probabilitas memperoleh kualifikasi audit semakin tinggi.

Hasil perhitungan antara rasio receivable to sales dengan kualifikasi audit

diperoleh nilai p = 0,160 (p>0,05) sehingga hipotesis ditolak. Artinya rasio

receivable to sales tidak berpengaruh terhadap probabilitas terjadinya kualifikasi

audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Caramanis dan Spatish

(2001) yang menunjukkan bahwa rasio receivable to sales perusahaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap kualifikasi audit. Hal ini kemungkinan karena

auditor gagal dalam menangkap atau memahami risiko audit dan risiko bisnis

perusahaan klien yang tercermin dalam rasio current asset to current liabilities

sehingga tidak mempengaruhi auditor dalam memberikan kualifikasi audit.

Hasil perhitungan antara rasio current asset to current liabilities diperoleh

nilai p = 0,905 (p>0,05) sehingga hipotesis ditolak. Artinya rasio current asset to

current liabilities tidak berpengaruh terhadap probabilitas terjadinya kualifikasi

audit. Hal ini kemungkinan karena masalah likuiditas yang terjadi pada

perusahaan go publik di Indonesia relatif tidak serius (kecil) dan perusahaan

Page 23: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

23

dinilai masih mampu untuk mempertahankan kelangsungan usahanya sehingga

tidak mempengaruhi auditor dalam memberikan kualifikasi audit (opini audit

qualified) pada opini auditnya.

5. Simpulan, Keterbatasan, dan Saran

5.1 Simpulan

1. Biaya audit berpengaruh terhadap probabilitas terjadinya kualifikasi audit

(pemberian opini audit qualified). Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis

yang diprediksikan. Biaya audit mempengaruhi kualitas audit sehingga

berpengaruh dalam memberikan opini audit qualified.

2. Tipe perusahaan audit tidak berpengaruh terhadap probabilitas terjadinya

kualifikasi audit (pemberian opini audit qualified). Hasil ini tidak sesuai dengan

hipotesis yang diprediksikan. Antara perusahaan audit Big Four dan non-Big Four

memiliki kualitas auditor dan independensi yang relatif tidak berbeda.

3. Rasio operating margin to total asset berpengaruh terhadap probabilitas

terjadinya kualifikasi audit (pemberian opini audit qualified). Hasil penelitian ini

sesuai dengan hipotesis yang diprediksikan. Profitabilitas dan kinerja manajemen

perusahaan mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menilai kelangsungan

hidup entitas sehingga mempengaruhi pemberian opini audit.

4. Rasio net profit to sales berpengaruh terhadap probabilitas terjadinya

kualifikasi audit (pemberian opini audit qualified). Hasil penelitian ini sesuai

dengan hipotesis yang diprediksikan. Profitabilitas dan kinerja manajemen

Page 24: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

24

perusahaan mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menilai kelangsungan

hidup entitas sehingga mempengaruhi pemberian opini audit.

5. Rasio receivable to sales tidak berpengaruh terhadap probabilitas terjadinya

kualifikasi audit (pemberian opini audit qualified). Hasil ini tidak sesuai dengan

hipotesis yang diprediksikan. Auditor tidak melihat adanya risiko audit dan risiko

bisnis yang besar yang tercermin dalam rasio ini sehingga tidak mempengaruhi

auditor dalam mengeluarkan opini audit qualified.

6. Rasio current asset to current liabilities tidak berpengaruh terhadap

probabilitas terjadinya kualifikasi audit (pemberian opini audit qualified). Hasil

ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diprediksikan. Likuiditas perusahaan

manufaktur di Indonesia relatif rendah atau masih pada taraf yang dapat diterima

sehingga tidak mempengaruhi auditor dalam memberikan kualifikasi audit (opini

audit qualified).

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan manufaktur sehingga

belum tentu tepat menggambarkan kondisi semua jenis industri di Bursa Efek

Indonesia secara keseluruhan.

2. Biaya audit dalam penelitian ini menggunakan proksi professional fee atau

honorarium tenaga ahli sehingga tidak mencerminkan biaya audit yang

sesungguhnya karena dimungkinkan terdapat komponen biaya professional

lainnya dalam professional fee atau honorarium tenaga ahli tersebut.

Page 25: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

25

5.3 Saran

Saran yang disampaikan peneliti terhadap penelitian selanjutnya adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian yang akan datang hendaknya dilakukan dengan memperluas variabel

penelitian yaitu dengan memasukkan variabel-variabel non-keuangan seperti

pengalaman dan keahlian auditor, kontark sosial, frekuensi perputaran auditor,

ukuran perusahaan klien, dan lain-lain.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya menggunakan ukuran biaya audit yang

sesungguhnya sehingga penelitian dapat menggambarkan hubungan antara biaya

audit dengan kualifikasi audit dengan lebih tepat.

3. Penelitian yang akan datang hendaknya dilakukan dengan memperluas sampel

penelitian, yaitu menggunkan semua jenis industri yang terdaftar dalam Bursa

Efek Indonesia sehingga hasil penelitian dapat menggambarkan kondisi Bursa

Efek secara keseluruhan.

4. Penelitian yang akan datang hendaknya menggunakan metode penelitian yang

berbeda sehingga hasil penelitian dapat dibandingkan dengan hasil penelitian

terdahulu.

Page 26: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

26

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin dan Loebbecke, James. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi

Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Arnold, Vicky, dan Sutton, Steve. 2001, ”The impact of Political Pressure on

Novice Decision Makers: Are Auditors Qualified to Make Going Concern

Judgments?.” Critical Perspectives in Accounting, Vol. 12, h. 323-38

Caramanis, Constantinous. 2006. ”Auditee and Audit Firm Characteristics as

Determinants of Audit Qualifications.” Manajerial Auditing Journal, Vol.

76, No. 9, h. 905-920

Djamil, Nasrullah. 2005. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Pada

Sektor Publik dan Beberapa Karakteristik Untuk Meningkatkannya.”

Jurnal Auditing, h. 1-22

Elitzur, Ramy dan Falk, Haim. 1996. “Planned Audit Quality.” Journal of

Accounting & Public Policy, Vol. 15, h.247-269

Farrugia, Konrad, dan Baldacchino, Peter. 2005. “Qualified Audit Opinion in

Malta.” Managerial Auditing Journal, Vol.20, No. 8, h.823-843

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hanafi, Mamduh dan Halim, Abdul. 2005. Analisis Laporan Keuangan.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Hoitash, Rani, Markelevich, Ariel, dan Barragato, Charles A. 2007. “Auditor Fees

and Audit Quality.” Managerial Auditing Journal, Vol. 22, No. 8, h.761-

786

Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta:

Salemba Empat

Komalasari, Agrianti. 2003. ”Pengaruh Kualitas Auditor, Lamanya Pengauditan,

dan Jenis Opini Auditor terhadap Tingkat Kepatuhan Perusahaan Publik

dalam Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan ke BAPEPAM.” Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Edisi Juli.

Page 27: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

27

Komalasari, Agrianti. 2004. “Analisis Pengaruh Kualitas Auditor dan Proxi Going

Concern Terhadap Opini Auditor.” Skripsi Dipublikasikan, Fakultas

Ekonomi Universitas Lampung

Mayangsari, Sekar. 2003. “Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap

Pendapat Audit: Sebuah Kuasieksperimen.” Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia, Vol. 6, No. 1, h. 1-22

Mulyadi. 2002. Auditing. Yogyakarta: Salemba Empat

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

MediaKom

Solikah, Badingatus. 2007. “Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan,

Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap

Opini Audit Going Concern”. Skripsi Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi,

Universitas Negeri Semarang

Spathis, Charalambos. 2003. “Audit Qualification, Firm Litigation, and Financial

Information: An Empirical Analysis in Greece”. International Journal of

Auditing. Vol. 7 No. 1, h. 71-85

Suharyadi dan Purwanto. 2004. Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern.

Jakarta: Salemba Empat

Page 28: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

28

Lampiran A Daftar Data Perusahaan Sampel

obs NAMA KODE OPINI FEE OPM/TA NP/SAL REC/SAL CA/CL TYPE

1 PT. Akasha Wira International Tbk ADES 0 1368 0.026 0.121 0.149 2.484 0

2 PT. Polychem Indonesia Tbk ADMG 1 5108 -0.007 0.017 0.119 1.091 1

3 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA 0 1090 0.078 0.071 0.268 1.173 0

4 PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk AKKU 0 301 -0.169 -2.211 0.364 0.175 0

5 PT. Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI 0 3665 0.119 0.068 0.139 1.5 1

6 PT. Aqua Golden Misisipi AQUA 0 7976 0.111 0.035 0.163 6.335 1

7 PT. Argo Pantes Tbk ARGO 1 489 -0.087 -0.1 0.068 0.651 0

8 PT. Arwana Citramulia Tbk ARNA 0 1343 0.153 0.089 0.221 0.792 1

9 PT. Asiaplast Industries Tbk APLI 0 526 0.115 0.106 0.152 1.402 0

10 PT. Astra Graphia Tbk ASGR 0 6337 0.146 0.05 0.095 0.486 1

11 PT. Astra International Tbk ASII 0 2750 0.143 0.102 0.077 1.369 1

12 PT. Astra Otoparts Tbk AUTO 0 5235 0.09 0.146 0.134 2.174 1

13 PT. Sepatu Bata Tbk BATA 0 5450 0.18 0.089 0.025 2.352 1

14 PT. Bentoel International Investama Tbk RMBA 0 1587 0.062 0.004 0.029 2.659 1

15 PT. Indo Kordsa Tbk BRAM 0 3049 0.114 0.048 0.151 3.437 1

16 PT. Berlina Tbk BRNA 0 2030 0.097 0.038 0.26 1.512 0

17 PT. Betonjaya Manunggal Tbk BTON 0 155 0.243 0.071 0.109 9.462 0

18 PT. Budi Acid Jaya Tbk BUDI 0 2263 0.096 0.082 0.116 1.044 0

19 PT. Cahaya Kalbar Tbk CEKA 1 440 0.164 0.041 0.056 4.894 1

20 PT. Century Textile Industry Tbk CNTX 0 4421 -0.098 -0.191 0.147 0.633 1

21 PT. Citra Tubindo Tbk CTBN 0 4798 0.111 0.06 0.154 1.665 1

22 PT. Delta Djakarta Tbk DLTA 0 3136 0.211 0.1 0.088 4.704 1

Page 29: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

29

23 PT. Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA 0 1481 0.152 0.083 0.322 3.05 1

24 PT. Dynaplast Tbk DYNA 0 2717 0.108 0.044 0.156 0.869 1

25 PT. Ekhadharma International Tbk EKAD 0 321 0.157 0.08 0.12 1.407 0

26 PT. Eterindo Wahanatama Tbk ETWA 0 666 0.023 0.014 0.155 1.57 0

27 PT. Fast Food Indonesia Tbk FAST 0 4891 0.216 0.074 0.003 1.538 1

28 PT. Fajar Surya Wisesa Tbk FASW 0 2628 0.116 0.101 0.173 2.308 1

29 PT. Goodyear Indonesia Tbk GDYR 0 2566 0.114 0.094 0.083 0.905 1

30 PT. Gajah Tunggal Tbk GJTL 0 6055 0.129 0.114 0.081 2.532 1

31 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP 0 6072 0.412 0.131 0.013 1.881 1

32 PT. Sumi Indokabel Tbk IKBI 0 915 0.149 0.033 0.114 7.183 1

33 PT. Indofarma (Persero) Tbk INAF 0 2017 0.063 0.002 0.153 1.542 0

34 PT. Indal Aluminium Industry Tbk INAI 0 807 0.081 -0.027 0.228 1.035 0

35 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 1 1040 0.124 0.056 0.053 1.161 1

36 PT. Indorama Syntetics Tbk INDR 0 2205 0.008 0.023 0.09 1.118 1

37 PT. Inter Delta Tbk INTD 1 193 -0.08 -0.009 0.024 0.488 0

38 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP 0 7206 0.278 0.26 0.127 3.006 1

39 PT. Intraco Penta Tbk INTA 0 1976 0.103 0.036 0.271 1.746 0

40 PT. Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JKSW 1 70 0.04 0.033 0.246 5.553 0

41 PT. Jaya Pari Steel Tbk JPRS 0 522 0.057 0.006 0.422 2.873 0

42 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 0 4205 0.072 0.022 0.107 1.998 0

43 PT. Karwell Indonesia Tbk KARW 1 218 -0.183 -0.098 0.167 0.18 0

44 PT. Kabelindo Murni Tbk KBLM 0 378 0.024 0.006 0.184 1.025 0

45 PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk KBRI 1 1560 -0.032 0.185 0.002 0.034 0

46 PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk KIAS 0 1631 0.027 0.076 0.943 1.299 0

47 PT. Kedung Indah Can Tbk KICI 0 669 -0.049 -0.063 0.078 5.532 0

Page 30: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

30

48 PT. Kalbe Farma Tbk KLBF 0 2594 0.242 0.102 0.132 2.987 1

49 PT. Lautan Luas Tbk LTLS 0 1230 0.044 0.023 0.156 1.121 1

50 PT. Lion Metal Works Tbk LION 0 269 0.162 0.17 0.184 7.963 0

51 PT. Langgeng Makmur Industry Tbk LMPI 0 550 0.033 0.016 0.281 2.784 0

52 PT. Lionmesh Prima Tbk LMSH 0 364 0.052 0.019 0.133 2.125 0

53 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 1 899 0.052 0.176 0.205 2.27 0

54 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk MASA 0 4790 0.091 0.103 0.071 0.859 1

55 PT. Merck Tbk MERK 0 1308 0.464 0.195 0.232 5.038 1

56 PT. Metrodata Electronics Tbk MTDL 0 3637 0.121 0.003 0.103 1.493 1

57 PT. Mitra Investindo Tbk MITI 1 586 0.004 0.131 0.112 1.191 0

58 PT. Mulia Industrindo MLIA 1 1837 0.011 0.456 0.118 0.217 1

59 PT. Modern International MDRN 0 2777 0.035 0.013 0.135 1.15 1

60 PT. Mustika Ratu Tbk MRAT 0 4987 0.114 0.061 0.37 7.179 0

61 PT. Multipolar Tbk MLPL 0 7474 0.046 0.01 0.01 1.634 0

62 PT. Mayora Indah Tbk MYOR 0 1316 0.189 0.078 0.18 2.29 0

63 PT. Myoh Technologi Tbk MYOH 1 62 0.005 -0.252 0.347 1.248 0

64 PT. Panasia Filament Inti Tbk PAFI 1 105 -0.14 -0.055 0.056 0.666 0

65 PT. Pan Brothers Tex Tbk PBRX 0 916 0.055 0.021 0.077 1.006 0

66 PT. Perdana Bangun Pusaka Tbk KONI 1 213 0.012 0.106 0.177 1.059 1

67 PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk PTSP 0 282 0.182 0.049 0.009 1.169 0

68 PT. Asia Pasific Fibers Tbk POLY 1 8288 -0.069 0.337 0.156 0.122 0

69 PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 0 2025 0.122 0.055 0.061 1.563 1

70 PT. Pyridam Farma Tbk PYFA 0 287 0.068 0.029 0.135 2.099 0

71 PT. Roda Vivatex Tbk RDTX 0 556 0.17 0.434 0.123 1.926 0

72 PT. Ricky Putra Globalindo Tbk RICY 0 1067 0.013 0.007 0.228 1.789 0

Page 31: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

31

73 PT. Schering Plough Indonesia Tbk SCPI 0 1244 0.173 0.038 0.191 0.938 1

74 PT. Siwani Makmur Tbk SIMA 1 145 -0.302 -5.835 0.027 0.262 0

75 PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk SMAR 0 4271 0.109 0.053 0.075 1.58 0

76 PT. Surabaya Agung Industry Pulp & Kertas Tbk SAIP 1 69 -0.02 0.741 0.02 0.905 0

77 PT. Holcim Indonesia Tbk SMCB 0 2150 0.192 0.151 0.102 1.27 1

78 PT. Semen Gresik Tbk SMGR 0 7341 0.335 0.231 0.099 3.576 1

79 PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM 0 1020 0.202 0.097 0.202 1.587 0

80 PT. Suparma Tbk SPMA 0 893 0.045 0.026 0.127 1.387 0

81 PT. Alibond Makmur Usaha Tbk SQMI 1 113 -0.07 -1.046 0.01 2.287 0

82 PT. Indo Acidatama Tbk SRSN 0 611 0.107 0.072 0.204 1.707 0

83 PT. Siantar TOP Tbk STTP 0 942 0.072 0.065 0.098 1.688 0

84 PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk SULI 1 4575 -0.1 -0.156 0.095 0.506 1

85 PT. Mandom Indonesia Tbk TCID 0 1483 0.186 0.09 0.136 7.263 1

86 PT. TIFICO Tbk TFCO 1 2471 -0.062 -0.07 0.185 0.424 1

87 PT. Tira Austenite Tbk TIRA 0 1744 0.1 0.009 0.201 1.249 0

88 PT. Surya Toto Indonesia Tbk TOTO 0 1796 0.211 0.186 0.218 2.063 1

89 PT. Try Polyta Indonesia Tbk TPIA 0 1735 0.285 0.102 0.08 3.226 1

90 PT. Trias Sentosa Tbk TRST 0 907 0.085 0.092 0.156 1.111 1

91 PT. Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 0 1182 0.137 0.08 0.103 3.468 0

92 PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk ULTJ 0 1634 0.073 0.038 0.11 2.116 0

93 PT. United Tractor Tbk UNTR 0 2812 0.212 0.131 0.153 1.656 1

94 PT. Unitex Tbk UNTX 1 584 -0.069 0.211 0.108 0.254 1

95 PT. Yanaprima Hastapersada Tbk YPAS 0 1135 0.16 0.066 0.13 1.455 0

Page 32: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

32

Lampiran B Hasil Analisis Deskriptif, T-test dan Chi Square Test

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

FEE 95 62 8288 2166.34 2074.194

opm.ta 95 -.302 .464 .08575 .118430

np.sal 95 -5.835 .741 -.02346 .667619

rec.sal 95 .002 .943 .14758 .117867

ca.cl 95 .034 9.462 2.09214 1.839822

Valid N (listwise) 95

T-Test

Group Statistics

OPINI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

FEE non-Qualified 74 2388.34 2018.139 234.604

Qualified 21 1384.05 2128.325 464.439

Independent Samples Test

FEE

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .156

Sig. .694

t-test for Equality of Means

t 1.989 1.930

df 93 30.956

Sig. (2-tailed) .050 .063

Mean Difference 1004.290 1004.290

Std. Error Difference 504.968 520.329

95% Confidence Interval of the Difference

Lower 1.525 -56.988

Upper 2007.056 2065.569

Page 33: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

33

Group Statistics

OPINI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

opm.ta non-Qualified 74 .12101 .097809 .011370

Qualified 21 -.03852 .100925 .022024

Independent Samples Test

opm.ta

Equal variances

assumed

Equal variances not

assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .078

Sig. .780

t-test for Equality of Means

t 6.552 6.437

df 93 31.470

Sig. (2-tailed) .000 .000

Mean Difference .159537 .159537

Std. Error Difference .024351 .024785

95% Confidence Interval of the Difference

Lower .111181 .109018

Upper .207894 .210057

Group Statistics

OPINI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

np.sal non-Qualified 74 .03922 .276078 .032093

Qualified 21 -.24433 1.323216 .288749

Page 34: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

34

Independent Samples Test

np.sal

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F 13.011

Sig. .001

t-test for Equality of Means

T 1.736 .976

Df 93 20.496

Sig. (2-tailed) .086 .053

Mean Difference .283550 .283550

Std. Error Difference .163328 .290527

95% Confidence Interval of the Difference

Lower -.040788 -.321541

Upper .607887 .888640

Group Statistics

OPINI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

rec.sal non-Qualified 74 .15769 .123716 .014382

Qualified 21 .11195 .087852 .019171

Independent Samples Test

rec.sal

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .042

Sig. .838

t-test for Equality of Means

T 1.582 1.908

Df 93 44.945

Sig. (2-tailed) .017 .063

Mean Difference .045737 .045737

Std. Error Difference .028912 .023966

95% Confidence Interval of the Difference

Lower -.011677 -.002534

Upper .103151 .094008

Group Statistics

OPINI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

ca.cl non-Qualified 74 2.34176 1.864614 .216757

Qualified 21 1.21252 1.475136 .321901

Page 35: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

35

Independent Samples Test

ca.cl

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .975

Sig. .326

t-test for Equality of Means

t 2.554 2.910

df 93 39.996

Sig. (2-tailed) .012 .006

Mean Difference 1.129233 1.129233

Std. Error Difference .442090 .388077

95% Confidence Interval of the Difference

Lower .251329 .344897

Upper 2.007137 1.913569

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

OPINI * TYPE 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%

Page 36: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

36

OPINI * TYPE Crosstabulation

TYPE

Total non-Big four Big four

OPINI non-Qualified Count 37 37 74

Expected Count 38.9 35.1 74.0

% within OPINI 50.0% 50.0% 100.0%

% within TYPE 74.0% 82.2% 77.9%

% of Total 38.9% 38.9% 77.9%

Qualified Count 13 8 21

Expected Count 11.1 9.9 21.0

% within OPINI 61.9% 38.1% 100.0%

% within TYPE 26.0% 17.8% 22.1%

% of Total 13.7% 8.4% 22.1%

Total Count 50 45 95

Expected Count 50.0 45.0 95.0

% within OPINI 52.6% 47.4% 100.0%

% within TYPE 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 52.6% 47.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .930a 1 .335

Continuity Correctionb .514 1 .474

Likelihood Ratio .939 1 .333

Fisher's Exact Test .458 .237

Linear-by-Linear

Association .920 1 .337

N of Valid Casesb 95

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.95.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 37: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

37

Lampiran C Hasil Analisis Regresi Logistik

Logistic Regression

[DataSet1]

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 95 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 95 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 95 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

non-Qualified 0

Qualified 1

Page 38: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

38

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 100.712 -1.116

2 100.365 -1.254

3 100.365 -1.260

4 100.365 -1.260

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 100.365

c. Estimation terminated at iteration number 4 because

parameter estimates changed by less than .001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

OPINI Percentage

Correct non-Qualified Qualified

Step 0 OPINI non-Qualified 74 0 100.0

Qualified 21 0 .0

Overall Percentage 77.9

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -1.260 .247 25.951 1 .000 .284

Page 39: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

39

Variables not in the Equationa

Score df Sig.

Step 0 Variables FEE 3.876 1 .049

TYPE .930 1 .335

opm.ta 30.000 1 .000

ca.cl 6.228 1 .013

rec.sal 2.489 1 .115

np.sal 2.982 1 .084

a. Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies.

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant FEE TYPE opm.ta ca.cl rec.sal np.sal

Step 1 1 68.379 .049 .000 .477 -9.109 .015 -2.602 .305

2 55.481 .447 .000 .733 -16.914 .040 -4.528 .744

3 52.584 .756 .000 .856 -22.407 .045 -5.662 1.075

4 52.296 .912 .000 .879 -24.688 .039 -6.057 1.222

5 52.291 .940 .000 .878 -25.009 .036 -6.111 1.243

6 52.291 .940 .000 .878 -25.015 .036 -6.112 1.244

7 52.291 .940 .000 .878 -25.015 .036 -6.112 1.244

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 100.365

d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001.

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 48.074 6 .000

Block 48.074 6 .000

Model 48.074 6 .000

Page 40: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

40

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 52.291a .397 .609

a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter

estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 6.132 8 .632

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

OPINI = non-Qualified OPINI = Qualified

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 10 9.980 0 .020 10

2 10 9.912 0 .088 10

3 10 9.789 0 .211 10

4 10 9.641 0 .359 10

5 10 9.464 0 .536 10

6 8 8.938 2 1.062 10

7 6 7.864 4 2.136 10

8 8 6.028 2 3.972 10

9 2 2.159 8 7.841 10

10 0 .224 5 4.776 5

Page 41: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

41

Classification Tablea

Observed

Predicted

OPINI Percentage

Correct non-Qualified Qualified

Step 1 OPINI non-Qualified 70 4 94.6

Qualified 7 14 66.7

Overall Percentage 88.4

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a FEE .000 .000 2.721 1 .099 1.000

TYPE .878 .810 1.175 1 .278 2.407

opm.ta -25.015 6.292 15.807 1 .000 .000

ca.cl .036 .299 .014 1 .905 1.036

rec.sal -6.112 4.352 1.973 1 .160 .002

np.sal 1.244 .523 5.663 1 .017 3.469

Constant .940 1.053 .797 1 .372 2.561

a. Variable(s) entered on step 1: FEE, TYPE, opm.ta, ca.cl, rec.sal, np.sal.

Correlation Matrix

Constant FEE TYPE opm.ta ca.cl rec.sal np.sal

Step 1 Constant 1.000 -.428 -.324 -.018 -.496 -.671 .245

FEE -.428 1.000 -.300 .166 .151 .103 -.263

TYPE -.324 -.300 1.000 -.231 .138 .145 .054

opm.ta -.018 .166 -.231 1.000 -.381 .052 -.690

ca.cl -.496 .151 .138 -.381 1.000 .003 .100

rec.sal -.671 .103 .145 .052 .003 1.000 -.083

np.sal .245 -.263 .054 -.690 .100 -.083 1.000

Page 42: KARAKTERISTIK AUDITEE DAN PERUSAHAAN …eprints.undip.ac.id/26742/1/Jurnal.pdf · menggunakan model empiris untuk menilai sejauh mana ... mempengaruhi upaya seorang auditor dalam

42