1
KARAKTERISTIK KUALITAS AIR PERAIRAN KARST DI KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Majariana Krisanti, Niken TM Pratiwi, Yusli Wardiatno, Inna Puspa Ayu, Sigid Hariyadi Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan IPB, Bogor, 16680 E-mail korespondensi: [email protected] PENDAHULUAN Perairan karst berbeda dari ekosistem lain. Perairan karst memiliki alkalinitas dan kesadahan yang tinggi ser- ta kandungan mineral yang tinggi yang berpotensi di- manfaatkan untuk berbagai kepentingan. Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki beberapa kawasan perairan karst yang belum dimanfaatkan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan yang tepat agar perairan dan sumberdayanya dapat dimanfaat- kan secara berkelanjutan melalui inventarisasi dan identifikasi potensi ekologis perairan lingkungan karst di Kabupaten Bogor terutama dari aspek karakteristik fisi- ka, kimia, dan biologi perairan. HASIL DAN PEMBAHASAN Karst merupakan kawasan bebatuan karbonat dengan kandungan air melimpah. Inventarisasi dan karakterisasi kondisi fisi- ka, kimia, dan biologi perairan perairan karst dilakukan sebagai langkah awal upaya pengelolaan. Penelitian yang di- laksanakan di perairan karst di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yaitu karst Klapanunggal, Ciampea, dan Ciseeng ini meliputi penentuan tingkat kesuburan perairan dan kesesuaian pemanfaatan perairan. Tingkat kesuburan perairan karst Klapanunggal- Ciampea bersifat oligotrof-mesotrof dan Ciseeng bersifat oligotrof-eutrof. Perairan karst Klapanunggal dan Ciampea dapat di- manfaatkan untuk kepentingan perikanan, sedangkan perairan karst Ciseeng lebih sesuai untuk kepentingan wisata. ABSTRAK KESIMPULAN Perairan karst Klapanunggal dan Ciampea bersifat sadah dan tergolong perairan tawar, sedangkan perairan karst Ciseeng bersifat sangat sadah dan tergolong perairan payau. Tingkat kesuburan perairan karst Klapanunggal-Ciampea bersifat oligotrof-mesotrof dan Ciseeng bersifat oligotrof- eutrof. Perairan karst Klapanunggal dan Ciampea berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan perikanan, sedangkan perairan karst Ciseeng lebih sesuai untuk kepentingan wisata. DAFTAR PUSTAKA Rice EW, Baird RB, Eaton AD, Clesceri LS. 2012. APHA (American Public Health Association): Standard method for the examination of water and wastewater. 22 nd ed. Washington DC: AWWA and WEF. Weiner ER. 2008. Applications of environmental aquatic chemistry. 2 nd ed. CRC Press. Boca Raton. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemenristekdikti melalui bantuan dana Penelitian BPPTN Ta- hun 2015, dan LPPM IPB sebagai fasilitator, dan para mahasiswa yang membantu pengambilan dan analisis contoh, sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. METODE PENELITIAN Parameter yang dianalisis: Kualitas air (Rice et al. 2012) Fisika: kedalaman, warna, kecerahan, kekeruhan, suhu, DHL, TSS, dan TDS Kimia: pH, DO, salinitas, alkalinitas, kesadahan, nitrat, nitrit, ortofosfat, dan fosfat total Biologi: plankton, perifiton, ikan, dan tumbuhan air Lokasi: Tiga kawasan karst di Kab. Bogor, yaitu Kla- panunggal, Ciampea dan Ciseeng ( Gambar 1 & 2). Tabel 1. Kategori perairan berdasarkan parameter alkalinitas, kesadahan, DHL, dan salinitas (Weiner 2008) Parameter Lokasi Perairan Klapanunggal 1 Klapanunggal 2 Ciseeng 1 Ciseeng 2 Ciampea Alkalinitas (mg/L CaCO 3 ) 69,0 (sedang) 76,7 (sedang) 600,0 (tinggi) 604,0 (tinggi) 112,0 (sedang) Kesadahan (mg/L CaCO 3 ) 267,6 (sangat sadah) 165,4 (sadah) 5096,9 (sangat sadah) 4403,6 (sangat sadah) 210,8 (sadah) DHL (μmhos/cm) 426,2 (sedang) 254,7 (sedang) 40300,0 (tinggi) 40000,0 (tinggi) 482,0 (tinggi) Salinitas (‰) 0,2 (tawar) 0,1 (tawar) 25,8 (payau) 25,5 (payau) 0,2 (tawar) Kategori Perairan Perairan karst Klapanunggal (1, 2) dan Ciampea memiliki karakteristik yang berbeda dari perairan karst Ciseeng (1, 2) (Tabel 1). CYANOPHYCEAE CHLOROPHYCEAE BACILLARIOPHYCEAE DINOPHYCEAE Plankton dan perifiton: Gambar 3. Tingkat kesuburan perairan karst Klapanunggal, Ciseeng, dan Ciampea berdasarkan kandungan a) nitrat, b) ortofosfat, dan c) fosfat total Tingkat kesuburan Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa tingkat kesuburan perairan karst Klapanunggal-Ciampea bersifat oligotrof-mesotrof dan Ciseeng bersifat oligotrof-eutrof (Gambar 3). Fito: Cyanophyceae, Dinophyceae, Bacillariophyceae, dan Chlorophyceae (Gambar 4) Zoo: Rotifera dan Crustaceae (Gambar 5) Parameter Lokasi Perairan Klapanunggal 1 Klapanunggal 2 Ciseeng 1 Ciseeng 2 Ciampea TSS 28,5 28,5 28,5 28,5 28,5 pH 28,5 28,5 28,5 28,5 28,5 DO 28,5 21,4 7,1 21,4 21,4 Nitrat 28,5 28,5 28,5 28,5 28,5 Nitrit 28,5 28,5 28,5 28,5 28,5 Fosfat total 28,5 28,5 28,5 28,5 28,5 Alkalinitas 42,8 42,8 14,2 14,2 42,8 Kesadahan 14,2 28,5 14,2 14,2 14,2 DHL 42,8 42,8 14,2 14,2 42,8 Kesuburan 42,8 42,8 14,2 14,2 42,8 Bobot total 314,2 321,4 207,1 221,4 307,1 Peringkat 2 1 5 4 3 Tabel 2. Nilai hasil pembobotan dari matriks setiap parameter kualitas air Kesesuaian pemanfaatan lokasi Perairan Karst Klapanunggal (1, 2) dan Ciampea berpo- tensi dimanfaatkan untuk kepentingan perikanan, se- dangkan perairan Karst Ciseeng (1, 2) lebih sesuai untuk kepentingan wisata (Tabel 2). Selain itu ditemukan juga ikan ( Oreochromis mosambicus dan beberapa jenis catfish), krustasea, dan tumbuhan air. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan perairan karst sesuai dengan kebutuhan hidup berbagai biota. a b c Gambar 2. a) Perairan karst Klapanunggal, b) Perairan karst Ciampea, c) Perairan karst Ciseeng a b c Gambar 1. Lokasi penelitian a) Kawasan Bukit Klapa- nunggal (2 lokasi), b) Kawasan Gn. Cibodas-Ciampea (1 lokasi), c) Kawasan Wisata Pemandian Air Panas Tirta Sanita-Ciseeng (2 lokasi) Gambar 4. Beberapa fitoplankton dan fitoperifiton yang ditemukan di ketiga perairan karst Gambar 5. Beberapa zooplankton yang ditemukan di ketiga perairan karst ROTIFERA CRUSTACEAE Analisis data: Kategori perairan (Weiner 2008): alkalinitas, kesadahan, DHL, dan salinitas Kesamaan karakteristik kualitas air: Indeks Canberra Tingkat kesuburan perairan (nilai absolut nutrien): nitrat, ortofosfat, dan fosfat total Kesesuaian pemanfaatan lokasi untuk perikanan: matriks pembobotan

KARAKTERISTIK KUALITAS AIR PERAIRAN KARST DI …msp.fpik.ipb.ac.id/download/poster/Poster MLI.pdf · Tingkat kesuburan perairan karst Klapanunggal-Ciampea bersifat oligotrof-mesotrof

Embed Size (px)

Citation preview

KARAKTERISTIK KUALITAS AIR PERAIRAN KARST

DI KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

Majariana Krisanti, Niken TM Pratiwi, Yusli Wardiatno,

Inna Puspa Ayu, Sigid Hariyadi

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan IPB, Bogor, 16680

E-mail korespondensi: [email protected]

PENDAHULUAN

Perairan karst berbeda dari ekosistem lain. Perairan

karst memiliki alkalinitas dan kesadahan yang tinggi ser-

ta kandungan mineral yang tinggi yang berpotensi di-

manfaatkan untuk berbagai kepentingan.

Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah di

Indonesia yang memiliki beberapa kawasan perairan

karst yang belum dimanfaatkan.

Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan yang tepat

agar perairan dan sumberdayanya dapat dimanfaat-

kan secara berkelanjutan melalui inventarisasi dan

identifikasi potensi ekologis perairan lingkungan karst di

Kabupaten Bogor terutama dari aspek karakteristik fisi-

ka, kimia, dan biologi perairan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karst merupakan kawasan bebatuan karbonat dengan kandungan air melimpah. Inventarisasi dan karakterisasi kondisi fisi-

ka, kimia, dan biologi perairan perairan karst dilakukan sebagai langkah awal upaya pengelolaan. Penelitian yang di-

laksanakan di perairan karst di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yaitu karst Klapanunggal, Ciampea, dan Ciseeng ini meliputi

penentuan tingkat kesuburan perairan dan kesesuaian pemanfaatan perairan. Tingkat kesuburan perairan karst Klapanunggal-

Ciampea bersifat oligotrof-mesotrof dan Ciseeng bersifat oligotrof-eutrof. Perairan karst Klapanunggal dan Ciampea dapat di-

manfaatkan untuk kepentingan perikanan, sedangkan perairan karst Ciseeng lebih sesuai untuk kepentingan wisata.

ABSTRAK

KESIMPULAN

Perairan karst Klapanunggal dan Ciampea bersifat sadah dan tergolong perairan tawar, sedangkan perairan karst

Ciseeng bersifat sangat sadah dan tergolong perairan payau.

Tingkat kesuburan perairan karst Klapanunggal-Ciampea bersifat oligotrof-mesotrof dan Ciseeng bersifat oligotrof-

eutrof.

Perairan karst Klapanunggal dan Ciampea berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan perikanan, sedangkan

perairan karst Ciseeng lebih sesuai untuk kepentingan wisata.

DAFTAR PUSTAKA

Rice EW, Baird RB, Eaton AD, Clesceri LS. 2012. APHA (American Public Health Association): Standard method for the

examination of water and wastewater. 22nd ed. Washington DC: AWWA and WEF.

Weiner ER. 2008. Applications of environmental aquatic chemistry. 2nd ed. CRC Press. Boca Raton.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemenristekdikti melalui bantuan dana Penelitian BPPTN Ta-

hun 2015, dan LPPM IPB sebagai fasilitator, dan para mahasiswa yang membantu pengambilan dan analisis contoh,

sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.

METODE PENELITIAN

Parameter yang dianalisis:

Kualitas air (Rice et al. 2012)

Fisika: kedalaman, warna, kecerahan, kekeruhan,

suhu, DHL, TSS, dan TDS

Kimia: pH, DO, salinitas, alkalinitas, kesadahan,

nitrat, nitrit, ortofosfat, dan fosfat total

Biologi: plankton, perifiton, ikan, dan tumbuhan air

Lokasi: Tiga kawasan karst di Kab. Bogor, yaitu Kla-

panunggal, Ciampea dan Ciseeng (Gambar 1 & 2).

Tabel 1. Kategori perairan berdasarkan parameter

alkalinitas, kesadahan, DHL, dan salinitas (Weiner 2008)

Parameter Lokasi Perairan

Klapanunggal

1

Klapanunggal

2

Ciseeng

1

Ciseeng

2

Ciampea

Alkalinitas

(mg/L

CaCO3)

69,0

(sedang)

76,7

(sedang)

600,0

(tinggi)

604,0

(tinggi)

112,0

(sedang)

Kesadahan

(mg/L

CaCO3)

267,6

(sangat

sadah)

165,4

(sadah)

5096,9

(sangat

sadah)

4403,6

(sangat

sadah)

210,8

(sadah)

DHL

(µmhos/cm)

426,2

(sedang)

254,7

(sedang)

40300,0

(tinggi)

40000,0

(tinggi)

482,0

(tinggi)

Salinitas (‰) 0,2

(tawar)

0,1

(tawar)

25,8

(payau)

25,5

(payau)

0,2

(tawar)

Kategori Perairan

Perairan karst Klapanunggal (1, 2) dan Ciampea memiliki

karakteristik yang berbeda dari perairan karst Ciseeng (1,

2) (Tabel 1). CYANOPHYCEAE

CHLOROPHYCEAE

BACILLARIOPHYCEAE

DINOPHYCEAE

Plankton dan perifiton:

Gambar 3. Tingkat kesuburan perairan karst

Klapanunggal, Ciseeng, dan Ciampea berdasarkan

kandungan a) nitrat, b) ortofosfat, dan c) fosfat total

Tingkat kesuburan

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa tingkat

kesuburan perairan karst Klapanunggal-Ciampea bersifat

oligotrof-mesotrof dan Ciseeng bersifat oligotrof-eutrof

(Gambar 3).

Fito: Cyanophyceae, Dinophyceae, Bacillariophyceae,

dan Chlorophyceae (Gambar 4)

Zoo: Rotifera dan Crustaceae (Gambar 5)

Parameter

Lokasi Perairan

Klapanunggal

1

Klapanunggal

2

Ciseeng

1

Ciseeng

2

Ciampea

TSS 28,5 28,5 28,5 28,5 28,5

pH 28,5 28,5 28,5 28,5 28,5

DO 28,5 21,4 7,1 21,4 21,4

Nitrat 28,5 28,5 28,5 28,5 28,5

Nitrit 28,5 28,5 28,5 28,5 28,5

Fosfat total 28,5 28,5 28,5 28,5 28,5

Alkalinitas 42,8 42,8 14,2 14,2 42,8

Kesadahan 14,2 28,5 14,2 14,2 14,2

DHL 42,8 42,8 14,2 14,2 42,8

Kesuburan 42,8 42,8 14,2 14,2 42,8

Bobot total 314,2 321,4 207,1 221,4 307,1

Peringkat 2 1 5 4 3

Tabel 2. Nilai hasil pembobotan dari matriks

setiap parameter kualitas air

Kesesuaian pemanfaatan lokasi

Perairan Karst Klapanunggal (1, 2) dan Ciampea berpo-

tensi dimanfaatkan untuk kepentingan perikanan, se-

dangkan perairan Karst Ciseeng (1, 2) lebih sesuai untuk

kepentingan wisata (Tabel 2).

Selain itu ditemukan juga ikan (Oreochromis mosambicus

dan beberapa jenis catfish), krustasea, dan tumbuhan

air. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan

perairan karst sesuai dengan kebutuhan hidup berbagai

biota.

a b

c

Gambar 2. a) Perairan karst Klapanunggal, b) Perairan

karst Ciampea, c) Perairan karst Ciseeng

a b c

Gambar 1. Lokasi penelitian a) Kawasan Bukit Klapa-

nunggal (2 lokasi), b) Kawasan Gn. Cibodas-Ciampea

(1 lokasi), c) Kawasan Wisata Pemandian Air Panas Tirta

Sanita-Ciseeng (2 lokasi)

Gambar 4. Beberapa fitoplankton dan fitoperifiton yang

ditemukan di ketiga perairan karst

Gambar 5. Beberapa zooplankton yang ditemukan di

ketiga perairan karst

ROTIFERA CRUSTACEAE

Analisis data:

Kategori perairan (Weiner 2008):

alkalinitas, kesadahan, DHL, dan salinitas

Kesamaan karakteristik kualitas air: Indeks Canberra

Tingkat kesuburan perairan (nilai absolut nutrien):

nitrat, ortofosfat, dan fosfat total

Kesesuaian pemanfaatan lokasi untuk perikanan:

matriks pembobotan