Upload
tranminh
View
231
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
KARAKTERISTIK PERILAKU ORGANISASI PADA BAITULMAAL WATTAMWIIL (BMT) AL FATH PAMULANG
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk MemenuhiPersyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
OlehBIYAN MUDA INTAN
NIM: 1112053000024
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ISLAMJURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
1438 H/ 2017 M
i
ABSTRAK
BIYAN MUDA INTAN, 1112053000024, Program Studi Manajemen Dakwah,Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Karakteristik Perilaku OrganisasiPada Baitul Maal Wattamwiil (BMT) AL FATH Pamulang. Dibawah BimbinganDrs. H. Hasanudin Ibnu Hibban. MA
Sebuah organisasi yang baik adalah organisasi yang memiliki perilaku organisasiyang baik pula serta mampu mencapai visi, misi dan tujuannya. Dalam hal ini perilakusebuah organisasilah yang akan menjadi tulang punggung atas perkembangan sebuahorganisasi. Perilaku organisasi berkaitan dengan bagaimana orang bertindak dan bereaksidalam semua jenis organisasi. Perilaku organisasi sangat tergantung dengan perilakuindividu dan kelompok yang ada didalam organisasi. Hal ini yang menarik bagi penulisuntuk dibahas, dimana dalam prakteknya, berlangsungnya kegiatan organisasi sangatberpengaruh dengan perilaku organisasinya maka dari itu karakteristik sebuah organisasimenjadi sangat penting untuk diperhatikan dengan proses manajemen perilaku organisasiserta pembinaan terhadap aspek-aspek yang berperan dalam organisasi tersebut. Sehinggasebuah organisasi memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda-beda denganorganisasi lainnya
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik perilakuorganisasi yang terdapat pada Baitul Maal Wattamwiil (BMT) Al Fath Pamulang denganmelihat apa yang menjadi perilaku khas yang menjadi ciri BMT Al Fath Pamulang itusendiri. Serta kegiatan apa saja yang dilakukan BMT Al Fath Pamulang dalam kegiatansehari-harinya sehingga membentuk perilaku organisasi. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui bagaimana karakteristik perilaku organisasi BMT Al-Fath Pamulang danperilaku apa saja yang menjadi ciri khas dari pada BMT Al Fath Pamulang
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yangmenggunakan teknik pengumpulan data studi pustaka dan wawancara. Metode analisisdatanya menggunakan analisis deksriptif karena penelitian ini penulis menjelaskanPerilaku Organisasi pada BMT Al Fath Pamulang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perilaku organisasi yangterdapat di BMT Al Fath dalam menjalankan visi, misi dan mencapai tujuannya berjalansangat baik dan terarah . dengan adanya perilaku, struktur dan proses yang baik dan jelas,maka BMT Al Fath memiliki karakteristik perilaku organisasi dan komunikasi antarindividu serta kelompok yang baik pula. Dan proses penganmbilan keputusan,pertanggung jawaban tugas pokok dan fungsi berjalan dengan rantai komando yang jelassehingga meminimalisasi terjadinya konflik-konflik internal yang ada di BMT Al FathPamulang.
Kata kunci: Karakteristik Organisasi, Perilaku Organisasi, BMT .
ii
KATA PENGANTAR
بسم اهللا الرحمن الرحیم Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas berkah dan karunia-Nya
skripsi ini bisa terselesaikan. Shalawat dan salam semoga Allah SWT sampaikan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW karena perjuangan beliau kita dapat menikmati Iman
dan Islam hingga saat ini sebagai bentuk kasih sayang Allah SWT kepada kita semua.
Skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan para dosen maupun pengajar lain yang
memiliki intensitas ilmu dibidang kelembagaan khusususnya manajemen lembaga
keuangan Islam yang mencakup kegiatan perbankan syariah. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini, tidak terlepas dari doa dan kerja keras didalam pembuatannya, penulis
berterima kasih atas dorongan motivasi dan dukungan semangat serta doa dari Ayahanda
Zulfan Usman dan Ibunda Sri Suhaeni yang tiada henti-hentinya menjadi alasan penulis
untuk tetap kuat menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa juga
penulis ucapkan rasa terima kasih ini kepada :
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Suparto, M,Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah,
MA selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Dr. Suhaimi, M.Si selaku
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA. MM sebagai Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, Drs.
Sugiharto, MA, sebagai Sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah.
3. Drs. Hasanudin Ibnu Hibban, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan banyak waktunya untuk memberi arahan serta masukan dalam penulisan
skripsi ini.
iii
4. Drs. Study Rizal LK, MA. selaku Dosen Pembimbing Akademik, dan seluruh Dosen
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mengajari Saya banyak ilmu
di Kampus ini. Semoga ilmu yang diberikan, menjadi amal baik di akhirat kelak.
5. Seluruh Staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakan
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan kemudahan
dalam melayani penulis mendapatkan refrensi buku-buku selama penulis kuliah dan
selama penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Keluarga Besar Manajemen Dakwah, Seluruh teman-teman Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi khususnya untuk teman dan sahabat seperjuangan Gilang
Ramadhan, Gustaf Maulana, Sandi Aryliansah, Abdul Jabbar, Firqi Fauzi, Hafidz
Maulana, Widiana Sisilia, Firdha Muftiha, Habibullah Mustafa, M. Kasyif Fuad
Darman, dan teman-teman Manajemen Dakwah Angkatan 2102 lainnya yang selalu
memberikan banyak cerita dalam kehidupan penulis semasa menempuh studi di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan selalu memberikan support serta motivasi kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini..
7. Segenap pihak BMT Al Fath Pamulang yang sudah memberikan saya kesempatan
untuk menjalankan praktikum dan juga penelitian skripsi, khususnya Pak Suryadi
selaku Kabag. Operasional yang sudah bersedia diwawancarai dan banyak
memberikan data serta informasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah memberi segala dukungannya dalam penyusunan skripsi ini
yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, akhir kata semoga
skripsi ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Jakarta, 16 Maret 201717 Rajab 1438 H
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah........................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 6
1. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
2. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
F. Metodologi Penelitian ........................................................................ 8
G. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 12
H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 14
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG KARAKTERISTIKPERILAKU ORGANISASI
A. Karakteristik...................................................................................... 16
1. Pengertian Karakteristik .............................................................. 16
B. Perilaku Organisasi .......................................................................... 18
1. Pengertian Perilaku Organisasi ................................................... 18
2. Perilaku Individu dalam Organisasi ........................................... 22
3. Perilaku Kelompok dalam Organisasi ........................................ 32
v
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BMT AL-FATH PAMULANG
A. Sejarah ............................................................................................. 37
B. Badan Hukum .................................................................................. 38
C. Visi, Misi, Fungsi dan Tujuan ......................................................... 39
1. Visi .............................................................................................. 39
2. Misi.............................................................................................. 39
3. Fungsi .......................................................................................... 40
4. Tujuan.......................................................................................... 40
D. Struktur Organisasi ........................................................................... 40
E. Produk-produk BMT AL-Fath.......................................................... 43
BAB IV KARAKTERISTIK PERILAKU ORGANISASI BMT AL FATHPAMULANG
A. Karakteristik Perilaku Organisasi BMT Al-FATH Pamulang.......... 48
1. Perilaku.................................................................................... ....48
2. Struktur ........................................................................................ 54
3. Proses........................................................................................... 58
B. Perilaku Khas BMT AL FATH Pamulang........................................ 77
1. Nilai Inti Insan BMT ................................................................... 78
a. Kerja ikhlas, kerja cerdas dan kerja keras ............................ 78
b. Menjunjung Tinggi Kejujuran, amanah, tabligh danfathonah ................................................................................ 79
c. Memberikan pelayanan dengan penuh perhatian danprofesional ............................................................................ 79
d. Pengelolaan usaha yang bersih, transparan danakuntabel .............................................................................. 79
e. Selalu berupaya menciptakan lingkungan kerja yangnyaman dan menyenangkan ................................................. 80
vi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 82
B. Saran ................................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1: TUPOKSI Badan Pengawas .......................................................................................60
Tabel 4.2 : TUPOKSI Ketua Pengurus Kantor ............................................................................61
Tabel 4.3 : TUPOKSI Manajer ....................................................................................................62
Tabel 4.4 : TUPOKSI Sekertaris..................................................................................................64
Tabel 4.5 : TUPOKSI Bendahara ................................................................................................65
Tabel 4.6 : TUPOKSI Kabag. Operasional..................................................................................65
Tabel 4.7 : TUPOKSI Kabag. Marketing ....................................................................................67
Tabel 4.8: TUPOKSI Account Officer ........................................................................................68
Tabel 4.9: TUPOKSI Teller .........................................................................................................74
Tabel 4.11: TUPOKSI Customer Service ....................................................................................75
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Proses Pembentukan Kepribadian............................................................. 27
Gambar 2.2 : Teori keseimbangan Pembentukan Kelompok ......................................... 35
Gambar 4.1 : Bagan Struktur Organisasi BMT Al Fath ................................................. 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belakangan ini perkembangan perilaku organisasi semakin terasa
kemajuannya bahkan telah menjadi sesuatu hal yang selalu dibahas dalam sebuah
organisasi. Karena di samping perilaku organisasi ini sulit dipahami, juga
persoalan-persoalan organisasi yang cenderung semakin kompleks, ditambah pula
berbagai persoalan manusia dengan berbagai karakter dan perilaku berlanjut
menjadi tantangan utama yang sering dihadapi oleh setiap pimpinan organisasi
baik organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta.
Manusia adalah faktor utama yang sangat penting dalam setiap organisasi
apapun bentuknya. Ketika manusia memasuki dunia organisasi maka itulah awal
perilaku manusia yang akan memberikan peran tersendiri terhadap kemajuan dan
perkembangan organisasi. agar sumberdaya manusia yang dimiliki dapat
memberikan kontribusi yang maksimal terhadap keberhasilan organisasi, maka
agenda penting bagi pimpinan organisasi dan khususnya divisi sumberdaya
manusia adalah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sumber daya
manusianya dan mengarahkannya sesuai dengan visi dan misi organisasi karena,
2
hal tersebut merupakan langkah awal menuju perkembangan dan pencapaian
keberhasilan organisasi.1
Demi mewujudkan sebuah lembaga yang baik, maka lembaga tersebut pun
harus berjalan secara profesional. Yang mana lembaga tersebut haruslah
menggunakan dan menerapkan fungsi serta dasar-dasar organisasi. Sebuah
organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu mencapai tujuannya. Dalam
hal ini perilaku sebuah organisasilah yang akan menjadi tulang punggung atas
tercapainya tujuan sebuah organisasi. Perilaku organisasi berkaitan dengan
bagaimana orang bertindak dan bereaksi dalam semua jenis organisasi. Dalam
kehidupan organisasi, orang dipekerjakan, dididik dan dilatih, diberi informasi,
dilindungi, dan dikembangkan. Dengan kata lain, maka perilaku organisasi adalah
bagaimana orang berperilaku di dalam suatu organisasi.2
Setiap organisasi pasti mengusung sebuah budaya organisasi yang mana dari
budaya yang diterapkan akan menjadi sebuah identitas yang melekat erat didalam
seluruh kegiatan organisasi tersebut. Budaya organisasi mengacu pada pola
keyakinan yang menghasilkan norma, nilai, dan kegiatan informal kelompok.
Budaya organisasi seperti dampak perilaku tradisional yang disetujui oleh norma
kelompok tetapi tidak diakui secara resmi.3
Perilaku organisasi mencakup seluruh organisasi baik berskala besar seperti
organisasi pemerintahan suatu negara, perusahaan-perusahaan ternama, lembaga
1 Sudarmanto, “Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM”, (Yogyakarta: PustakaPelajar 2009) h.29
2Wibowo, “ Perilaku Dalam Organisasi”, (Jakarta : Rajawali Pers), h. 13 John M. Ivancevich, “Perilaku Dan Manajemen Organisasi” , edisi ke-7 Dharma Yuwono
(terj), (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2005), , h. 313
3
keuangan dan bank-bank besar.Juga organisasi berskala kecil dan berkembang
seperti halnya organisasi masjid, swadaya masyarakat, koperasi dan lembaga
kuangan mikro syariah seperti baitul maal wattamwiil (BMT).
BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang tumbuh seiring dengan
perkembangan lembaga keuangan maupun non keuangan syariah di Indonesia.
BMT didefinisikan sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat
kecil dengan berlandaskan syariah.4 Peran umum BMT adalah melakukan
pembinaan dan pendanaan berdasarkan sistem syariah dalam kehidupan ekonomi
masyarakat. Sebagai lembaga keuangan syariah yang bersentuhan langsung
dengan kehidupan masyarakat kecil yang serba cukup baik ilmu pengetahuan
maupun materi, maka BMT mempunyai tugas penting dalam mengemban misi ke-
Islaman dalam segala aspek kehidupan masyarakat.5
Sesuai dengan pengertian terminologisnya, BMT melaksanakan dua jenis
kegiatan yaitu Baitul Maal dan Baitut Tamwil. Sebagai Baitul Maal, Beberapa
kegiatan dari BMT dijalankan tanpa orientasi mencari keuntungan. BMT
berfungsi sebagai pengemban amanah yang serupa dengan amil zakat yaitu
menyalurkan bantuan dana secara langsung kepada pihak yang berhak dan
membutuhkan. Sumber dana kebanyakan berasal dari zakat, infaq, dan shadaqah
serta dari bagian laba BMT yang disisihkan untuk tujuan ini. Adapun bentuk
penyaluran dana atau bantuan yang diberikan beragam. Ada yang murni bersifat
hibah dan ada pula yang merupakan pinjaman bergulir tanpa dibebani biaya dalam
4M. Dawam Rahardjo, “Islam dan Transformasi Sosial dan Ekonomi”, (Jakarta: LSAF,1999), h. 430
5Heri Sudarso,” Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan ilustrasi”,(Yogyakarta: Ekonosia, 2003) cet. Ke-2, h. 96
4
pengambilannya. Pinjaman yang bersifat hibah sering berupa bantuan langsung
untuk kebutuhan hidup yang mendesak atau darurat dan diperuntukkan bagi
mereka yang memang sangat membutuhkan, diataranya adalah bantuan untuk
berobat, biaya sekolah, sumbangan bagi korban bencana, dan lain sebagainya.
Sedangkan sebagai Baitut tamwil, BMT terutama berfungsi sebagai suatu
lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah yang melakukan upaya
penghimpunan dan penyaluran dana berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah
yang paling mendasar dan sering digunakan adalah sistem mudharabah atau bagi
hasil6.
Untuk menyusun organisasi yang baik perlu memperhatikan hal-hal berikut:
memiliki tujuan yang jelas, terdapat pendelegasian tugas dan wewenang, memiliki
struktur yang mendorong kreativitas karyawan, memiliki satu kesatuan komando
dan ada pembagian tugas yang jelas.7 Dengan demikian sebuah lembaga keuangan
syariah Baitulmaal wattamwil (BMT) pun harus menjalankan fungsi serta dasar-
dasar organisasi. Sebuah BMT harus mengerti hakikat organisasi, memiliki
struktur dan desain organisasi, strategi organisasi, model organisasi, budaya
organisasi, serta kepemimpinan organisasi yang baik pula.
Seperti halnya BMT yang terdapat di daerah Pamulang, Tangerang Selatan
yang bernama BMT Al-Fath Ikatan Masjid Indonesia (IKMI). Melihat kondisi rill
masyarakat dari sisi ekonomi yang belum dapat hidup secara layak dan
mapanmasih sering terjerat rentenir serta tidak adanya lembaga yang
6Awalil Rizky, “Fakta dan Prospek Baitul Maal wattamwil”, (Yogyakarta: UCY Pers, 2007),h. 6-7
7Siswanto & Agus Sucipto, “Teori dan Perilaku Organisasi”, (Malang : UIN-Malang Pers),h. 62
5
membantuuntuk meningkatkan pendapatan mereka dan kondisi-kondisi lainnya
yang serba tidak menguntungkan bagi masyarakat kecil. Padahal dari pontensi
yang dimiliki oleh merekayang apabila dikelola oleh sistem kebersamaan maka
akan dapat meningkatkan ekonomi mereka. Oleh karena itu maka dirintislah BMT
Al-Fath oleh 25 orang pendiripada tanggal 13 Oktober 1996 dan kini jumlah
pendirinya menjadi 31 orang yang terletak di Jl. Aria Putra No. 07 Kedaung
Pamulang, Tangerang Selatan. BMT Al-Fath merupakan lembaga keuangan mikro
syariah yang notabenenya adalah lembaga keuangan aset umat dengan prinsip
operasionalnya mengacu kepada prinsip-prinsip syariah islam. BMT Al-Fath
dibentuk dalam upayamemberdayakan umat secara kebersamaan melalui kegiatan
simpanan dam pembiayaan serta kegiatan-kegiatan lain yang berdampak pada
peningkatan ekonomi anggota dan mitra binaan ke arah yang lebih baik, lebih
aman, serta lebih adil.8
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa perlu untuk melakukan
penelitian yang berjudul, “KARAKTERISTIK PERILAKU ORGANISASI
PADABAITUL MAAL WATTAMWIIL (BMT) AL-FATH PAMULANG”
B. Identifikasi Masalah
Penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai karakteristik perilaku
organisasi pada Baitul Maal Wattamwiil Al-Fath Pamulang dalam menjalankan
kegiatannya. Apakah ada perilaku organisasi yang khas dan menjadi indentitas
8http://www.bmialfath.com/index.php?peji=profil, diakses pada tanggal 6 april 2015 pukul11:41 WIB
6
dari BMT Al-fath atau kegiatan lainnya yang menggambarkan perilaku organisasi
yang diusung oleh BMT Al-Fath dalam menjalankan kegiatannya.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas dan agar pembahasan skripsi ini lebih
terarah, tidak melebar dan juga dapat memudahkan analisis, maka penulis
membatasi penelitian ini dilakukan pada BMT Al-Fath, Pamulang, Tangerang
Selatan. Dan membahas perilaku organisasi BMT Al-Fath, Pamulang yang
meliputi perilaku organisasi yang diterapkan didalamnya kemudian
menganalisanya melalui pendekatan-pendekatan yang digunakan oleh penulis.
D. Perumusan Masalah
Untuk memberikan suatu gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang
akan diteliti, maka pertanyaan penelitian yang menjadi fokus penulis dan
dirumuskan yakni :
1. Bagaimana karakteristik perilaku organisasi BMT Al-Fath Pamulang?
2. Perilaku seperti apa yang menjadi ciri khas BMT Al-Fath Pamulang ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari peneltian yang akan penulis teliti adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik perilaku organisasi BMT Al-
Fath Pamulang.
7
b. Untuk mengetahui perilaku yang menjadi ciri khas yang ada di BMT Al-
Fath Pamulang.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian skripsi ini diantaranya adalah :
a. Manfaat bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif berupa
buku bacaan perpustakaan di lingkungan Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta, kuhususnya di Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu
Komunikasi dan penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi referensi untuk
penelitian serupa selanjutnya.
b. Manfaat bagi praktisi
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
berarti bagi lembaga-lembaga non-bank, khususnya BMT dan sekaligus
dapat memberi penjelasan tentang bagaimana prilaku organisasi pada BMT
tersebut serta apakah BMT Al Fath Memiliki perilaku khas yang menjadi
ciri khasnya dalam menjalankan organisasi.
c. Manfaat bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan bagi
masyarakat umum, terutama para nasabah dan karyawan dapat mengetahui
bagaimana perilaku organisasi pada sebuah lembaga BMT.
8
F. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan peneliti adalah deskriptif-kualitatif serta
data-data pendukung seperti buku-buku tertulis dan sebagainya. Yaitu
penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu keadaan atau sifat seperti
apa adanya. Pendekatan kualitatif ini digunakan karena beberapa
pertimbangan, yaitu bersifat luwes, sangat rinci, tidak lazim dalam
mendefinisikan suatu konsep, serta memberi kemungkinan bagi perubahan-
perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik dan
unik yang bermakna di lapangan.9
Menurut Bohdan dan Taylor, di kutip dalam buku Metodologi
Penelitian Kualitatif yang ditulis oleh Lexy J. Moeleong menjelaskan
metodologi kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati.10
Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antara fenomena yang diteliti.11Jadi penelitian ini
dilaksanakan untuk memastikan atau menggambarkan ciri-ciri atau
karateristik dari objek yang diteliti.
9 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif, (Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006), Cet.Ke-1,h.142
10 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rasda Karya, 2004),Cet.Ke-20, h. 4.
11 M. Nasir,Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), h.63
9
2. Sumber Data
a. Primer
Sumber data ini diperoleh secara langsung dari para informan,
pertama melalui wawancara. Pada penelitian ini penulis melakukan
wawancara kepada pihak internal dan staff-staff pengurus BMT Al-
Fathyang dianggap dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan
penelitian ini.
b. Sekunder
Sumber data ini diperoleh dari laporan-laporan yang dikeluarkan
oleh Baitul Maal Wat Tamwil serta diperoleh dari literatur kepustakaan,
seperti buku-buku, majalah, koran, serta sumber lainnya yang berkaitan
dengan materi penelitian ini.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah prilaku organisasi BMT Al-Fath.
Sedangkan objek penelitian ini adalah BMT Al-Fath Pamulang.
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini berada di Jl. Aria Putra No. 07 Kedaung
Pamulang Kota Tangerang Selatan, Sedangkan waktu penelitiannya mulai
dari bulan Desember 2017 sampai dengan selesai.
5. Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode yang
bersumber kepada penelitian lapangan dengan menggunakan:
10
a. Interview (wawancara)
Yaitu salah satu cara memperoleh data melalui infomasi yang
didengarnya oleh panca indera pendengaran, yang sebelumnya
ditanyakan terlebih dahulu kepada informan.12 Peneliti
akanmewawancarai pengurus dan manajer BMT sebagai sample yang
dapat menjabarkan isu permasalahan yang menyangkut penelitian ini.
b. Observasi
Yaitu penelitian mengadakan pengamatan secara langsung terhadap
objek penelitian secara informal.13Observasi juga adalah metode
pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dengan sengaja
melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti
langsung di lapangan.14Observasi ini dilakukan dengan mengadakan
pengamatan secara langsung pada pengurus Baitu Maal Wat Tamwil, hal
ini guna mengetahui keadaan yang sebenarnya yang terjadi di lokasi
penelitian yang berkaitan dengan masalah penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi, menurut Winarto Surahmad, pengertian dokumentasi
adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas
penjelasan dari pemikiran terhadap peristiwa dan oleh penulis dengan
sengaja untuk disimpan atau meneruskan keterangan mengenai peristiwa
12 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif…., h.3913Sutrisna Hadi, Penelitian Research, (Yogyakarta: Penerbitan Fakultas Fisikologi UGM,
1981), Cet.Ke.2, h.13714Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), Cet.Ke-2, h.21
11
tersebut.15 Dokumentasi itu juga merupakan teknik pengumpulan data
berdasarkan data-data yang tidak langsung dan dapat berbentuk foto dan
arsip (dokumen) yang berisi data-data dari BMT Al-FAth Pamulang,
yang dijadikan objek penelitian.
d. Studi Kepustakaan
Merupakan suatu usaha untuk memperoleh data sekunder. Hal ini
penting untuk mendapatkan teori-teori dan data-data untuk memperkuat
argumentasi. Selanjutnya penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan
membaca, mempelajari, mencatat, dan merangkum teori-teori yang ada
kaitannya dengan masalah pokok pembahasan melalui buku-buku, skripsi
terdahulu, mejalah, surat kabar, artikel, bulletin, brosur, internet, dan
media lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
6. Teknik Analisa Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif secara teoritis merupakan
proses penyusunan data untuk memudahkan penafsirannya. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian kualitatif biasanya berbentuk data deskriptif,
yaitu data yang berbentuk uraian yang memaparkan keadaan objek yang
diteliti berdasarkan fakta-fakta aktual atau sesuai kenyataannya. Sehingga
menuntut penafsiran peneliti yang dinyatakan oleh sasaran penelitian yang
bersangkutan secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata. Yang diteliti dan
dipelajari adalah objek kajian yang utuh.Dalam menganalisis data, penulis
menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif terhadap prilaku
15Winar\to Surahmad, Metodologi Riset,(Bandung: Tarsito, 1989), h.134
12
organisasi BMT Al-Fath Pamulang, yaitu suatu teknik analisis data dimana
penulis terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh dari hasil
pengamatan secara sistematis kemudian diklasifikasikan untuk di analisis
sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, untuk selanjutnya
disajikan dalam bentuk laporan ilmiah dengan berpedoman pada buku
pedoman penulisan karya ilmiah.
7. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan yang digunakan berpedoman pada buku
pedoman penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) Tim Penulis
Hamid Nasuhi dkk. Diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Cetakan II, April 2007.16
G. Tinjauan Pustaka
Dalam menyusun karya ilmiah ini, penulis mengadakan penelitian lebih
lanjut kemudian menyusun menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal yang
penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu karya ilmiah yang hampir sama
dengan yang akan penulis teliti, setelah penulis melakukan tinjauan pustaka,
penulis akhirnya menemukan beberapa skripsi yang hampir sama dengan yang
akan penulis teliti, skripsi tersebut diantaranya:
Pertama, atas nama Engkun Shiddiq Ayatullah “Perilaku Organisasi
Forum Kota (FORKOT)”Fakultas Ilmu Psikologi Universitas Islam Negeri
Jakarta Syarif Hidayatullah tahun 2012. Pada penelitian ini penulis membahas
16Hamid Nasuhi dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)Diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Cetakan II, 2007
13
tentang perilaku dan kegiatan yang berada di organisasi Forum Kota (FORKOT)
yang berada di UIN Jakarta, menetiti dari segi keorganisasian, bentuk dan desain
organisasi di dalamnya.
Kedua, atas nama Akhmad Radithya R “Pengaruh Pemberian Motivasi
Oleh Atasan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Staf Perpustakaan
PPPPTK Bisnis dan Pariwisata” Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negri Jakarta Jurusan Ilmu Perpustakaan tahun 2014. Skripsi ini membahas
tentanf pengaruh pemberian motovasi oleh atasan terhadap peningkatan
produktivitas kerja staf perpustakaan PPPPTK Bisnis dan Priwisata serta
mengetahui sejauh mana peningkatan produktivitas kerja staf perpustakaan.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
pemberian motivasi dari atasan terhadaf staf perpustakaan PPPPTK Bisnis dan
Pariwisata kurang maksimal. Sehingga staf perpustakaan dalam bekerja memiliki
kendala, maka dari itu peningkatan produktivitas kerja staf perpustakaan tidak
terlihat signifikan.
Ketiga, atas nama Fitri Meilani “Strategi Penghimpunan Dana Pihak
Ketiga pada BMT Al-Fath IKMI Pamulang” Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Jakarta tahun 2011. Skripsi ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan BMT Al-Fath dalam menghimpun
dana pihak ketiga, faktir-faktor apa saja yang mempengaruhi strategi
penghimpunan dana pihak ketiga dan bagaimana perkembangan dana pihak ketiga
pada tahun 2006-2010 di BMT Al-Fath Pamulang.
14
Persamaan penulisan dari skripsi-skripsi terdahulu yaitu pertama, penulis
sama-sama meneliti tentang perilaku organisasi dan kegiatan yang ada dalam
sebuah organisasi pada umumnya. Kedua, penulis juga membahas tentang
perilaku organisasi yang menjadi ciri khas daripada lembaga BMT Al Fath
Pamulang. Ketiga, penelitian ini sama sama dilakukan di BMT Al-Fath Pamulang.
Yang menjadi pembeda dari penelitian-penelitian terdahulu yaitu penulis
meneliti tentang perilaku organisasi serta kegiatan yang ada di BMT Al-Fath
pamulang. Dari perilaku yang ada di BMT Al-Fath pamulang akan di ambil dan
ditarik kesimpulan bagaimanakah karakteristik perilaku organisasi yang terdapat
di BMT Al-Fath Pamulang.
Demikianlah tinjauan pustaka ini saya lakukan, di mana pokok bahasan atau
materi dan objeknya antara apa yang akan penulis teliti dengan skripsi-skripsi
terdahulu penulis nyatakan belum ada yang meneliti dan membahasnya.
H. Sistematika Penulisan
Untuk lebih mempermudah dan sekaligus agar pembahasan dapat dilakukan
secara terarah dan sistematis, maka penulis membagi atas lima bab, kelima bab
tersebut secara rinci sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Penulis mengurai beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian ini,
pada bagian awal diuraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang
digunakan dalam mengumpulkan data, dan diakhiri dengan uraian tentang
sistematika penulisan.
15
Bab II : Tinjauan Teori
Membahas tentang definisi-definisi judul penelitian mengenai Bab II
ini menjelaskan tentang landasan teori, yang memuat tentang deskripsi teori
yang berisikan tentang pengertian karakteristik perilaku organisasi serta
pembagiannya, perilaku yang menjadi ciri khas organisasi dan, Baitul maal
WattamwIil
Bab III: Gambaran Umum BMT Al-Fath Pamulang
Pada bab ini penulis akan memaparkan gambaran umum mengenai
Baitul Maal wat Tamwil, mulai dari sejarah berdirinya, visi-misi, fungsi
ndan tujuan, struktur organisasi, legalitas hukum, sarana dan prasarana,
macam-macam produk BMT Al-Fath Pamulang.
Bab IV : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini merupakan bab inti dari penelitian dimana penulis akan
membahas perilaku organisasi BMT Al-Fath Pamulang yang merupakan
hasil dari analisis data yang sudah dilakukan. Analisis ini dilakukan agar
mengetahui bagaimana karakteristik perilaku organisasi BMT Al-Fath
Pamulang
Bab V: Penutup
Merupakan bab akhir, dalam bab ini penulis mengemukakan
kesimpulan dari seluruh pembahasan sebelumnya dan sekaligus menjawab
permasalahan pokok yang dikemukakan sebelumnya, dan kemudian penulis
mengemukakan saran-saran.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
TENTANG KARAKTERISTIK PERILAKU ORGANISASI
A. Karakteristik
1. Pengertian Karakteristik
Secara bahasa karakteristik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
berarti “ka.rak.te.ris.tik = 1. ciri-ciri khusus ; 2. mempunyai sifat khas
sesuai dengan perwatakan tertentu yang mana berasal dari kata karakter
yang artinya sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yg membedakan
seseorang dari yang lain, tabiat, watak.17
Sedangkan pengertian karakter menurut para ahli yaitu sebagai
berikut:
a. Menurut Maxwell
Menurut Maxwell, dikutip dari buku Pendidikan Karakter
Disekolah yang ditulis oleh Nur Isla Aunillah menyebutkan, karakter
jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakter
merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan18.
b. Menurut Wyne
Menurut Wyne, dikutip dari buku Pendidikan Karakter Disekolah
yang ditulis oleh Nur Isla Aunillah menyebutkan, karakter menandai
bagaimana cara atau pun teknis untuk memfoukuskan penerapan nilai
17 Kbbi.web.id/karakteristik diakses pada tanggal 23 maret 2017 pukul 15 : 4218 Nurla Isna Aunillah, “Pendidikan Karakter disekolah”, (Jakarta : Laksana, 2011) h. 19
17
kebaikan ke dalam tindakan atau pun tingkah laku.Karakter mengacu
pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi
(motivation) dan keterampilan (skills). Makna karakter itu sendiri
sebenarnya dari bahasa yunani yang berarti “to mark” atau menandai
dan memfokuskan pada aplikasi nilai kebaikan dalam bentuk tindakan
atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam rakus dan
berperilaku buruk dikatakan sebagai orang berkarakter buruk dan begitu
juga sebaliknya.19
c. Menurut Kertajaya
Karakter ialah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau
individu. Ciri khas tersebut asli dan mengakar pada kepribadian benda
atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong
bagaimana seseorang itu bertindak, bersikap, berucap dan merespon
sesuatu.20
Karakter berkaitan erat dengan ciri khas yang mana arti dari pada
ciri khas itu sendiri tersusun dari pada 2 suku kata yang pertama ciri
dan yang kedua khas. Ciri dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti:
1. Tanda yang khas yang membedakan sesuatu dari yang lain. 2. Tanda
pada organisme yang merupakan interaksi antar gen atau dengan
19 Nurla Isna Aunillah, “Pendidikan Karakter disekolah”............. h. 1920 www.seputarpengetahuan.com/2006/03/6-pengertian-pendidikan-karakter di akses pada
tanggal 17 april 2017 pukul 13.26 WIB
18
lingkungan. 3. Tanda atau sifat suatu bentuk kebahasaan.21 Dan kata
yang kedua yaitu khas yang artinya: khusus, teristiewa.
Berarti yang dimaksud dari ciri khas perilaku organisasi adalah
sebuah tanda atau perilaku yang khas dari sebuah organisasi yang
membedakan suatu organisasi dengan organisasi lain serta perilaku
yang khas tersebut menjadi tanda kebahasaan yang khusus dalam
menggambarkan sebuah organisasi tertentu.
Jadi sebuah organisasi yang memiliki karakteristik ialah organisasi
yang memiliki kepribadian, idealisme, pedoman dan memiliki ciri khas
tertentu yang berbeda dari pada organisasi lainnya. Karakter yang dimiliki
oleh sebuah organisasi pada dasarnya terbentuk melalui proses
pembelajaran yang cukup panjang. Karakter organisasi juga tergantung
kepada karakteristik individu dan kelompok yang ada di dalam organisasi
tersebut, dimana yang menjadi objek utamanya adalah manusia. Karakter
manusia bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Lebih dari itu, karakter
merupakan bentukan atau pun tempaan lingkungan dan juga orang – orang
yang ada di sekitar lingkungan tersebut. Maka dari itu organisasi yang
memiliki karakter yang baik tercipta dari lingkungan yang baik pula.
21 www. Kbbi.Web.id/ciri diakses pada tanggal 17 april pukul 11.45 WIB
19
B. Perilaku Organisasi
1. Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi terdiri dari 2 suku kata yaitu : perilaku dan
organisasi. Dalam kamus besar bahasa indonesia kata perilaku memiliki arti
: (n) Tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.
Sedangkan kata organisasi dalam kamus besar organisasi memiliki arti : (n)
1. Kesatuan susunan yang terdiri atas bagian-bagian orang dalam
perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu; 2. Kelompok kerja sama antara
orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.22
Didalam Al-Quran surat Al-Shaff ayat 4 juga disebutkan tentang
organisasi yaitu yang berbunyi :
مرصوص بنیان كأنھم صفا سبیلھ في یقاتلون الذین یحب اللھ إن
Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya
dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan
yang tersusun kokoh. (Al-Shaff 4)23.
Dari ayat ini dicontohkan bahwasannya dalam berperang di jalan
Allah SWT, Allah menyukai hambanya dalam barisan yang teratur seakan-
akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh. Apabila prinsip ini
diterapkan dalam berorganisasi maka dalam sebuah organisasi kita juga
perlu untuk memiliki organisasi yang kokoh, dalam artian tersusun rapih
jelas serta semuanya harus tersusun secata struktur dan terarah dalam
22Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 2005) cet. Ke-3, h. 803 & 85923 Al-Quran surat Al-Shaff ayat 4
20
menjalankan visi, misi, fungsi dan tujuan organisasi tersebut. Di samping
itu, kata (مرصوص menerangkan (بنیان bahwa dalam sebuah organisasi
hendaknya terdapat pembagian tanggung jawab, wewenang dan tugas,
sebagaimana yang terjadi dalam sebuah bangunan atau rumah, ada yang
bertugas menjadi tangga, ada yang bertugas menjadi tiang, serta ada yang
bertugas menjadi atap dan lain sebagainya.
Secara terminologis organisasi menurut Sondang P. Siagian memiliki
arti : setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja
bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat seorang/beberapa orang
yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan.24
Sedangkan menurut Robbins dan Judge dikutip dari buku Perilaku
Dalam Organisasi yang ditulis oleh Wibowo menyebutkan organisasi
merupakan : unit sosial yang secara sadar dikoordinasikan, terdiri dari 2
orang atau lebih yang berfungsi secara relatif berkelanjutan untuk mencapai
tujuan bersama atau serangkaian tujuan. Organisasi menurut pandangan
Gibson, Ivancevich, Donelly adalah sebagai entinitas yang memungkinkan
masyarakat mengejar penyelesaian yang tidak dapat dicapai oleh individu
yang bertindak sendiri.25
Sedangkan perilaku organisasi berkaitan dengan bagaimana orang
bertindak dan bereaksi terhadap rangsangan dalam semua jenis organisasi.
dalam kehidupan organisasi, orang dipekerjakan, dididik dan dilatih, diberi
24Sondang P. Siagian, “Filsafat Administrasi”, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008) h. 625 Wibowo, “Perilaku Dalam Organisasi”, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014) h 1-2
21
informasi, dilindungi, dan dikembangkan. Dengan kata lain, maka perilaku
organisasi adalah bagaimana orang berperilaku didalam organisasi.
Seperti halnya dengan organisasi, pandangan di antara para pakar
tentang perilaku organisasi sangat beragam. Menurut Robbins dan Judge
perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak
perilaku dari individu, kelompok dan struktur dalam organisasi, dengan
maksud menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas organisasi.
Sedangkan menurut Greenberg dan Baron dikutip dari buku Perilaku
Dalam Organisasi yang ditulis oleh Wibowo menyebutkan perilaku organisasi
adalah merupakan bidang yang mencari peningkatan pengetahuan dari semua
aspek perilaku dalam pengaturan organisasional menggunakan metode
saintifik. Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang dicurahkan untuk
memahami, menjelaskan dan akhirnya memperbaiki sikap dan perilaku
individu dan kelompok dalam organisasi.26
Dari berbagai pendapat diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa
perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek yang
berkaitan erat dengan tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu, serta aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi
terhadap manusia dan juga pengaruh manusia terhadap organisasi dan
hubungan dari keduanya yang dapat mempengaruhi usaha demi tercapainya
tujuan-tujuan dalam sebuah organisasi tersebut.
26 Wibowo, “Perilaku Dalam Organisasi”, ....................... h. 4
22
Dalam kegiatannya perilaku organisasi memiliki tiga karakteristik
penting yaitu :
a. Perilaku
Fokus dari perilaku organisasi adalah : perilaku individu dalam
organisasi, sehingga untuk memahami perilaku organisasi maka terlebih
dahulu harus dipahami perilaku berbagai individu di dalam organisasi.
Perilaku yang terjadi didalam organisasi tidak luput dari pada
adanya proses komunikasi yang baik, komunikasi yang terjalin dalam
sebuah organisasi memberikan makna dan arti yang sangat penting
sehingga seluruh kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik. Pada
umumnya dalam sebuah organisasi menerapkan beberapa jenis
komunikasi dalam organisasi bisnis. Yang pertama, Komunikasi
kebawah (downward communication) yang berasal dari seseorang yang
mempunyai posisi yang lebih tinggi kepada seseorang yang mempunyai
status lebih rendah. Dan komunikasi kebawah, biasanya berupa policy,
kebijakan perintah, petunjuk dan informasi yang bersifat umum.
Komunikasi ini dilakukan dengan tatap muka, melalui telepon, papan
buletin, pengumuman, buku pedoman, edaran tertulis, dan sebagainya.
Yang kedua, komunikasi keatas (upward communication)
merupakan kebalikan komunikasi ke bawah. Komunikasi ini berisi
laporan, pengaduan, desas-desus (rumor), permohonan, tuntutan, dan
keinginan. Komunikasi ini dapat dilakukan lewat tatap muka,
demonstrasi, surat terbuka, diskusi dan sebagainya. Komunikasi ini
23
dapat menciptakan lingkungan yang saling terbuka antara atasan dan
bawahan sehingga kegiatan di dalam sebuah organisasi terasa hangat
dan bersahabat.
Ketiga, komunikasi horizontal (horizontal communication), yaitu
komunikasi antar status yang sama dalam organisasi. Komunikasi
horizontal mempunyai dua tujuan, yaitu untuk mempercepat jalannya
komunikasi antar bagian yang memiliki status yang sama dan dapat
menyatukan organisasi secara sosial.27
b. Struktur
Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam
organisasi, bagaimana pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi dirancang,
bagaimana pekerjaan itu diatur dalam bagian organisasi. struktur
organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku individu atau orang-
orang dalam organisasi serta efektivitas dari organisasi tersebut.
c. Proses
Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara
anggota organisasi. Proses organisasi antara lain meliputi komunikasi,
kepemimpinan, proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah
satu pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi yang
efektif adalah agar berbagai proses organisasi tersebut dapat dilakukan
dengan efisien dan efektif.28
27 Hendayat Soetopo, “Perilaku Organisasi”, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010) h.193
28Marita Ahdiyana, “Diktat Perilaku Organisasi”, (Universitas Negri Yogyakarta 2011), h. 9
24
Organisasi yang baik tentu harus dikelola dengan manajemen organisasi
yang baik pula, karena keberhasilan organisasi sesungguhnya merupakan
gabungan antara kemahiran manajerial dan keterampilan teknis para
pelaksana kegiatan operasional. Oleh karena itu menurut Sondang P. Siagian
ada fungsi-fungsi manajemen yang harus diterapkan dalam organisasi sebagai
penjabarankebijaksanaan dasar atau strategi organisasi yang telahditetapkan
dan harus digunakan sebagai dasar beertindak. Fungsi-fungsi tersebut
terkandung dalam POACE (Planning, Organizing, Actuating, Controlling,
dan Evaluating)29
a. Planning (perencanaan)
Perencanaan merupakan langkah konkret yang pertama-tama
diambil dalam usaha pencapaian tujuan. Perencanaan merupakan usaha
konkret dalam langkah-langkah yang harus ditempuh yang mana dasar-
dasarnya telah dilettakan dalam strategi organisasi.30
b. Organizing (pengorganisasian)
Suatu rencana yang telah tersusun dengan rapih dan ditetapkan
sebagai sebuah perhitungan, tidak dapat terlaksana dengan sendirinya.
Maka dari itu penting untuk dilakukan pengorganisasian, yaitu
keseluruhan proses pengelompokkan alat-alat, tugas,tugas, serta
wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
29 Sondang P. Siagian, “Fungsi-Fungsi Manajerial”, (Jakarta : Bumi Aksara 2007), h. 3330 Sondang P. Siagian, “Fungsi-Fungsi Manajerial”........................ h. 35
25
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan
bulat dala rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.31
c. Actuating (pelaksanaan)
Pelaksanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara,
teknik dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau
dan ikhlas bekerja sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efektif, efisien dan ekonomis.
d. Controlling (pengawasan)
Pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan
organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
e. Evaluating (evaluasi/penilaian)
Evaluasi atau penilaian adalah pengukuran dan pembandingan
hasil-hasil yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya
dicapai. Kegiatan penilaian ini minimal dapat dilakukan sekali di akhir
kegiatan. Bisa dilakukan di tengah kegiatan asal tidak mengganggu
jalannya kegiatan. Bisa dikumpulkan sebagai arsip untuk pelaksana
tahun depan agar permasalahan yang datang bisa diantisipasi.
2. Perilaku Individu dalam Organisasi
Perilaku organisasi hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara
individu-individu dalam organisasinya. Oleh karena itu, untuk memahami
31 Sondang P. Siagian, “Fungsi-Fungsi Manajerial”.........................h 60
26
perilaku organisasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu
sebagai pendukung organisasi tersebut.
Perilaku manusia adalah sebagai suatu fugsi dari interaksi antara
person atau individu dengan lingkungannya. Sebagai gambarah dari
pemahaman ungkapan ini misalnya : seorang tukang parkir yang
memarkirkan mobil, seorang tukang pos yang menyampaikan surat-surat ke
alamat, seorang mekanik yang bekerja dalam bengkel, seorang karyawan
asuransi yang datang ke rumah menawarkan jasa suransinya, seorang
perawat di rumah sakit dan lain-lain. Mereka semua akan berperilaku
berbeda satu sama lainnya, dan perilakunya ditentukan oleh masing- masing
lingkungannya yang memang berbeda.
Individu membawa ke dalam tatanan organisasi :
a. Kemampuannya
b. kepercayaan pribadi
c. pengharapan kebutuhan
d. pengalaman masa lalunya.
Ini semua adalah karakteristik yang dimiliki individu, dan
karakteristik ini akan dibawa olehnya manakala ia akan memasuki suatu
lingkungan baru, yakni organisasi atau lainnya. Organisasi yang juga
merupakan suatu lingkungan bagi individu memiliki karakteristik pula.
Adapun karakteristik yang dipunyai organisasi diantaranya adalah :
a. Keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki
27
b. Pekerjaan-pekerjaan
c. Tugas-tugas
d. wewenang dan tanggung jawab
e. sistem penggajian
f. sistem pengendalian, dsb.32
Maka jikalau karakteristik individu berinteraksi dengan karakteristik
organisasi maka akan terwujudlah “Perilaku individu dalam organisasi”.
Ungkapan pengertian diatas dapat dirumuskan dengan formula
sebagai berikut :
P = F(I,L)
Keterangan :
P adalah : Perilaku
F adalah : Fungsi
I adalah : Individu
L adalah : Lingkungan
Ungkapan tersebut dapat dibaca sebagai berikut :
“Perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi antara sesorang individu
dengan lingkungannya”.
Ini berarti bahwa seseorang individu dengan lingkungannya
menentukan perilaku keduanya secara langsung. Individu dengan organisasi
tidak jauh berbeda dengan pengertian ungkapan tersebut. Keduanya
mempunyai sifat-sifat khusus atau karakteristik tersendiri dan jika kedua
32 Miftah Toha, “Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, (Jakarta : RajawaliPers, 2009) h. 33
28
karakteristik ini berinteraksi maka akan menimbulkan perilaku individu
dalam organisasi.33
Manusia sebagai individu yang memiliki peran penting dalam perilaku
organisasi merupakan makhluk sosial. Maka mereka secara alami akan
mengadakan hubungan atau interaksi dengan orang lain. Interaksi individu
terhadap kelompoknya memiliki beberapa tahapan yaitu:
a. Tahapan Kontak
b. Tahapan Keterlibata
c. Tahapan keintiman.34
Perilaku individu dalam organisasi berkaitan erat dengan sikap
individu tersebut. Sikap (attitude) adalah kesiapan mental untuk merespons
sesuatu, baik yang negatif maupun yang positif. Sikap didampingi oleh
sesuatu yang terjadi sebelumnya dan hasil yang diperoleh. Sikap adalah
determinan perilaku, karena mereka berkaitan dengan persepsi, kepribadian,
dan motivasi.
Sebuah sikap merupakan suatu keadaan siap mental, yang dipelajari
dan diorganisasi menurut pengalaman, dan yang menyebabkan timbulnya
pengaruh khusus atas reaksi seseorang terhadap orang-orang, objek-objek,
dan situasi-situasi dengan siapa ia berhubungan. Beberapa sikap dalam diri
individu dapat menetap dan berkelanjutan akan tetapi dalam hal psikologis
33 Miftah Toha, “Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, ............ h. 3434Prof. Bimo Walgito, “Psikologi Kelompok”, (Yogyakarta : Andi Offset, 2010) h. 24
29
sikap juga dapat mengalami perubahan karena sikap merupakan bagian
intrinsik dari kepribadian sesorang.
Ada sejumlah teori yang mencoba menerangkan pembentukan dan
perubahan sikap. Salah satu teori menyatakan bahwa : manusia berupaya
untuk mencari suatu keselarasan antara keyakinan mereka dan perasaan
mereka terhadap objek-objek yang mereka hadapi. Maka perubahan sikap
bergantung dari upaya mengubah perasaan atau keyakinan-keyakinan
tersebut.
Teori tersebut kemudian mengasumsi bahwa manusia memiliki sikap
yang terstruktur yang terdri dari berbagai macam komponen-komponen
yaitu :
a. Afektif (perasaan) dan
b. Kognitif (pengetahuan/pemikiran).
Keterikatan antara komponen tersebut berarti bahwa perubahan yang
terjadi pada salah satu komponen akan menyebabkan timbulnya perubahan
pada komponen-komponen lain. Apabila komponen-komponen tersebut
tidak konsisten, ataupun melampaui batas toleransi seseorang, maka
akibatnya adalah timbulnya ketidak stabilan,
Teori tersebut menyatakan bahwa apa yang dinamakan “Affect”,
kognisi dan perilaku mendeterminasi sikap dan sebaliknya, sikap juga
mempengaruhi “Affect”, kognisi dan perilaku.35
35 J. Winardi, “Manajemen Perilaku Organisasi”, (Jakarta : Kencana, 2004) h. 211 - 212
30
Individu seutuhnya memiliki kebutuhan fisiologis (jasmani) yang
sama, tetapi tidak akan sama dalam memenuhi kebutuhan psikologis
(rohani) hal ini disebabkan oleh latar belakang yang berbeda-beda (kognitif,
afektif dan psikomotorik). Berlandaskan ilmu perilaku, setiap individu
memiliki keragaman skala sikap dan perilaku sehingga terdapat beberapa
variable yang menggambarkan perbedaan itu, antara lain kemampuan dan
kepribadian.
a. Kemampuan
Kemampuan biasanya sangat berkaitan sekli dengan perbedaan
karakteristik individu atau yang disebut skill dan ability. Kedua istilah
tersebut dalam bahasa Indonesia diartikan sama yakni ‘kemampuan’.
Namun, pada hakikatnya kedua istilah ini berbeda, skill merupakan
ketermapilan sesorangyang berkaitan dengan kapasitas sesorang dalam
menyelesaikan tugasnya secara cepat dan tepat, sebagai keterampilan
tingkat paling tinggi yang digambarkan perilaku dalam menyelesaikan tugas
itu dilakukan pada tingkat di bawah sadar, misalnya ‘seseorang untuk
membuat kalkulasi perhitungan laba dengan kalkulator dilakukan dengan
tangan kiri, sedangkan tangan kanan secara otomatis membuat catatan
dalam daftar laporan hasilnya’.
Sedangkan ability adalah kemampuan yang berkaitan dengan kinerja
sesorang. Dengan kata lain, orang mampu untuk menampilkan kemampuan
kerja dan melaksanakan tugas dengan baik, misalnya ‘seseorang dapt
31
menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik tanpa kesalahan dalam batas
waktu yang telah ditentukan.36
Skill dan ability, keduanya sangat penting sebagai bahan
pertimbanganatasan untuk menempatkan seseorang dalam suatu jabatan.
Untuk mengukur skill dan ability dapat dipergunakan intellegent quotient
score (IQ score). Dalam hal tertentu, pengukuran test kemampuan ini masih
terdapat kontroversi, terutama yang berkaitan dengan validitas tes, apalagi
tes iniditerapkan kepada orang yang berbeda latar belakang karakteristiknya.
b. Kepribadian
Kepribadian merupakan perbedaan karakteristik individu, kepribadian
adalah gambaran profil seseorang atau merupakan kombinasi dari
karakteristik dan keunikan seseorang secara alami dan interaksi dengan
yang lainnya. Kepribadian dapat juga dikatakan kombinasi antara
seperangkat fisik dan karakteristik mental seseorang. Kepribadian itu dapat
dilihat dari perilaku sendiri, seperti bagaimana cara seseorang berbicara,
bertindak, dan melakukan sesuatu atau lain-lainya.37
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai gambaran profil seseorang
atau kombinasi dari karakteristik disertai keunikan seseorang secara
alamiah yang berinteraksi dengan lainnya. Beberapa pandangan terhadap
kepribadian adalah apakah dia tetap atau dapat berkembang, apakah
kepribadian terbawa sejak lahir atau dibentuk oleh pengalaman. Sering kita
36 Manahan P. Tampubolon, “Perilaku keorganisasian” (Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia,2012) cet-1 edisi ke-3, h. 29
37 Manahan P. Tampubolon, “Perilaku keorganisasian” .................... h. 30
32
dengar suatu ungkapan dalam pergaulan sehari-hari bahwa “dia mirip
ibunya dalam bertindak”, dan sebagainya. Untuk melihat itu, berikut
digambarkan bagaimana kepribadian itu terbentuk.
Dari gambar 2.1 tersebut, tampak ada dua kekuatan yang
mempengaruhi kepribadian sesorang; Heredity atau keturunan, yang terdiri
atas faktor-faktor yang menentukan konsepsi, termasuk didalamnya
karakteristik fisik dan jenis kelamin; sedang dari Environment atau
keturunan terletak pada faktor budaya, sosial, dan kondisi tertentu.
Menurut Hunt, di kutip dalam buku Perilaku Organisasi yang ditulis
oleh anahan Tampubolon menjelaskan kepribadian sesorang yang
berkaitan dengan keturunan sangat terbatas untuk dikembangkan,
sedangkan untuk faktor lingkungan dapat dikembangkan.38
Sedangkan menurut Sondang P. Siagian ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pembentukan perilaku, yaitu :
38 Manahan P. Tampubolon, “Perilaku keorganisasian” ........................ h. 31
Gambar 2.1Proses Pembentukan Kepribadian
Heredity Physical Characteristic Gender
Personality
Environment Culture Factors
Situational Factors
33
a. Faktor Genetik
Yang dimaksud dengan faktor genetik disini adalah segala hal
yang oleh seseorang dibawa sejak lahir dan bahkan pula merupakan
“warisan” dari kedua orang tuanya. Bahwa seorang anak mewarisi
hal-hal tertentu dari orang tuanya seperti tigkat kecerdasan, sifat
pemarah atau penyabar dan lain-lain lagi.
b. Faktor Lingkungan
Yang dimaksud dengan faktor lingkungan disini adalah situasi
dan kondisi yang dihadapi oleh seseorang pada masa muda dalam
rumah dan dalam lingkungan yang lebih luas terutama lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat dekat yang dilihat dan
dihadapinya sehari-hari. Beberapa hal di dalam lingkungan
masyarakat dekat yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku
seseorang dalam organisasi adalah :
1) Lingkungan yang tentram, dalam arti penuh kedamaian dan
bebas dari kehidupan yang curiga mencurigai
2) Lingkungan yang rukun di mana sesama warga “tidak saling
mencampuri urusan orang lain”, tanpa disertai oleh sikap yang
acuh tak acuh
3) Lingkungan yang bersih dalam arti fisik
34
4) Tersedianya fasilitas bergaul yang memadai seperti untuk
berolahraga, berbincang-bincang dengan rekan-rekan
setingkat, dan sebagainya
5) Susana kemasyarakatan yang mencerminkan keakraban.39
Karena lingkungan masyarakat dekat merupakan “arena”
pergaulan yang dihadapi setiap hari, jelas pengaruhnya terhadap
pembentukan perilaku akan sangat besar. Artinya, apabila seseorang
selalu melihat dan bahkan mungkin juga terlibat dalam gaya hidup
yang tentram, damai, penuh toleransi dan menyenangkan, perilakunya
pun bertumbuh menjadi perilaku yang positif. Sebaliknya, dalam
suasana saling curiga mencurigai, tidak aman dan kotor, sukar
membayangkan berkembangnya perilaku yang positif meskipun para
orang tua dan pada pendidik telah berusaha keras ke arah itu.40
c. Faktor pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang berlangsung
seumur hidup dalam rangka mengalihkan pengetahuan seseorang
kepada orang lain. Dangan pengertian diatas jelas tampak bahwa
pendidikan dapat bersifat formal akan tetapi dapat pula bersifat non-
formal. Sasaran pendidikan bukan semata-mata hanya tantang
pengetahuan saja melainkan juga keterampilan. Dan yang terpenting
39 Sondang p. Siagian, “Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi”, (Jakarta : HajiMasagung, 1988), cet ke-5, h. 55
40 Sondang p. Siagian, “Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi”.............. h. 56
35
dari upaya pendidikan adalah pembinaan watak (character building).
Pembinaan watak sebagai bagian yang integral dari pada usaha
pendidikan dimaksudkan antara lain untuk :
1) Mengenbangkan kemampuan berpikir secara rasional
2) Mengembangkan kemampuan analitik
3) Mengembangjan kepekaan terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi dimasyarakat pada umumnya
4) Menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai etika
5) Menumbuhkan, memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
estetika
6) Mewujudkan kemampuan untuk mampu “mandiri”
7) Meningkatkan kemampuan untuk menjadi warga masyarakat
yang bukan saja terhormat, akan tetapi memiliki rasa
solidaritas sosial yang tinggi
8) Menumbuhkan dan memelihara perilaku sosial yang
akseptabel bagi warga masyarakat lainnya
9) Mewujudkan persepsi yang tepat tentang peranan dan
kedudukan orang lain dalam komunikasi sehari-hari
10) Menumbuhkan kesadaran yang tebal tentang pentingnya
kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalm rangkan
membina kehidupan yang nikmat, baik dalam arti
36
kesejahteraan fisik maupun dalam arti kebahagiaan mental
spiritual.41
d. Faktor Pengalaman
Yang dimaksud dengan faktor pengalaman adalah keseluruhan
pelajaran yang dipetik oleh sesorang dari peristiwa-peristiwa yang
dilaluinya dalam perjalanan hidupnya. Bertitik tolak dari pengertian
tersebut dapat dikatakan bahwa pengalaman seseorang sejak kecil
turut membentuk perilaku orang yang bersangkutan dalam kehidupan
organisasinya.
Yang terpenting dalam hubungan ini adalah kemampuan
sesorang untuk belajar dari pengalamannya, apakah pengalaman itu
pahit atau manis. Jika ada ungkapan yang berkata bahwa “pengalaman
merupakan guru yang terbaik”, ide pokonya sesungguhnya adalah
menarik sesuatu hal yang bernilai sebagai modal dalam mengarungi
lautan kehidupan selanjutnya.42
3. Perilaku Kelompok Dalam Organisasi
Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap individu
pasti akan terlibat dalam kativitas kelompok. Demikian pula kelompok
merupakan bagian dalam kehidupan organisasi. dalam organisasi akan
banyak dijumpai kelompok-kelompok ini. Hampir pada umumnya manusia
menjadi anggota dari suatu organisasi, besar atau kecil kecendrungan
41 Sondang p. Siagian, “Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi” .............. h. 5742 Sondang p. Siagian, “Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi” .............. h. 60
37
individu tersebut akan mencari kekraban dalam kelompok-kelompok
tertentu. Dimulai dari adnya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan,
kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa, dan barang kali adanya
kesamaan kesenangan bersama, maka timbullah kedekatan satu sama lain
lalu mereka mulai berkelompok dalam organisasi.
Banyak teori yang mencoba mengembangkan suatu anggapan
mengenai awal mula terbentuk dan tumbuhnya suatu kelompok. Teori yang
sangat dasar tentang terbentuknya kelompok ini ialah mencoba menjelaskan
tentang adanya afiliasi di antara orang-orang tertentu teori ini disebut
propinquity atau teori kedekatan. Arti teori kedekatan ini adalah bahwa
seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya
kedekatan ruang dan daerahnya (spatial and geographical proximity). Teori
ini mencoba meramalkan bahwa seorang mahasiswa yang duduk berdekatan
dengan mahasiswa lain di kelas akan lebih mudah membentuk suatu
kelompok dibandingkan dengan seorang mahasiswa yang duduknya
berjauhan.
Dalam suatu kantor, pegawai-pegawai yang bekerja dalam ruangan
yang sama atau yang berdekatan akan mudah bergabung dan membuat
hubungan-hubungan yang menimbulkan adanya kelompok, dibandingkan
dengan pegawai-pegawai yang secara fisik terpisahkan satu sama lain.
Teori pembentukan kelompok yang lebih komperhensif adalah suatu
teori yang berasal dari George Homans. Teorinya berdasarkan apda
38
aktivitas-aktivitas, interaksi-interaksi, dan sentimen-sentimen (perasaan atau
emosi). Tiga elemen ini satu dengan lainnya saling berhubungan secara
langsung, dan dapat dijelskan sebagai berikut :
a. Semakin banyak aktivitas-aktivitas seseorang dilakukan dengan orang
lain (shared), semakin beraneka interaksi-interaksinya, dan juga
semakin kuat tumbuhnya sentimen-sentimenmereka.
b. Semakin banyak interaksi-interaksi di antara orang-orang, maka
semakin banyak kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentimen yang
ditularkan (shared) pada orang lain.
c. Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang
lain, dan semakin banyak sentimen seseorang dipahami oleh orang
lain, maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas dan
interaksi-interaksi.43
Salah satu teori lain yang agak menyeluruh (comperhensive)
penjelasannya tentang pembentukan kelomok ialah teoti keseimbangan (a
balance theory of group formation), yang dikembangkan oleh Theodore
Newcomb. Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada yang lain
adalah didasarkan atas kesamaan sikap di dalam menanggapi suatu tujuan
yang relevan satu sama lain.
43 Miftah Toha, “Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya”................. h. 79
39
Gambar 2.2 menunjukkan bahwa individu A akan berinteraksi dan
membentuk suatu hubungan (kelompok) dengan individu B lantaran adanya
sikap dan nilai yang sama dalam rangka mencapai tujuan X. Sekali
hubungan tersebut terbentuk, partisipan berusaha mencapai dan menjaga
hubungan keseimbangan yang simetris di antara sikap-sikap yang menarik
dan bersama. Jika ketidakseimbangan telah terjadi ada suatu usaha untuk
memperbaiki keseimbangan tersebut. jika keseimbangan tidak bia
diperbaiki, maka hubungan bisa pecah.44
Dari beberapa pemahaman beberapa teori pembentukan kelompok di
atas dapat disimpulkan bahwasannya kelompok memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a. adanya dua orang atau lebih,
44 Miftah Toha, “Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya”............. h. 82
Gambar 2.2Teori Keseimbangan Pembentukan Kelompok
Individu A Individu B
Nilai-nilai dan sikap yang sama :
- Agama- Politik- Gaya hidup- Perkawinan- Pekerjaan- Otoritas
40
Kelompok pasti terdiri dari 2 orang atau lebih dimana
didalamnya terdapat kegiatan yang mendasari bertemu dan
berkumpulnya mereka.
b. Yang berinteraksi satu sama lainnya,
Berarti bahwa anggota kelompok paling sedikit sekali-kali
bertemu, bercakap-cakap dan mengerjakan sesuatu bersama-sama.
c. Yang saling membagi beberapa tujuan bersama,
Berarti bahwa anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan,
mereka bisa membagi sautu tujuan. Misalnya: perlindungan dari
pekerjaannya atau rasa aman dalam melaksanakan pekerjaannya serta
adanya kesamaan penilaian atau rasa curigaterhadap suatu masalah.
Lalu mereka menghadapinya bersama-sama atas perlakuan yang
kurang baik dalam bekerja.
d. Melihat dirinya sebagai suatu kelompok,
Sebagai hasil dari karakteristik sebelumnya, orang-orang yang
berinteraksi satu sama lain dan yang membagi sama cita-cita atau
tujuan serta maksud bersama pada umumnya tertarik satu sama lain.
Sehingga ia menganggap dirinya adalah bagian penuh dari kelompok
tersebut dan menganggap dirinya serta kelompoknya sebagai sesuatu
yang sepesial serta ada kebanggaan tersendiri didalam dirinya.
41
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANGBMT AL-FATH PAMULANG
A. Sejarah
Koperasi Jasa Keuangan Syariah atau di singkat KJKS BMT AL-
FATH IKMI merupakan lembaga keuangan berbadan hukum koperasi yang
beroperasi berdasarkan syariah. KJKS BMT Al-FATH IKMI didirikan
untuk membantu pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
di wilayah Ciputat, Pamulang, Jombang dan wilayah sekitar Tangerang
Selatan. KJKS BMT AL-FATH IKMI didirikan pada tanggal 3 Oktober 996
oleh 25 orang pendiri dengan modal awal Rp. 400.000,- per pendiri yang
ada jumlah pendiri dikembangkan menjadi 35 orang dan 2 perwakilan dari
lembaga.45
Ide pendirian BMT AL-FATH IKMI bermula dari para pengurus
IKMI (Ikatan Masjid Indonesia) yang tergabung dalam kegiatan ta-lim.
Gagasan untuk mendirikan sebuah lembaga keuangan mikro syariah
didasari oleh idealisme yang kuat untuk turut andil dalam membantu
saudara-saudara kita yang bergerak dibidang usaha, tetapi sulit untuk
berkembang, banyaknya praktek rentenir, sistem ekonomi liberal yang
melahirkan kaum kapitalis sehingga distribusi pendapatan tidak merata.
Disamping keinginan mengembangkan pola dakwah yang selama ini lebih
45http://www.bmialfath.com/index.php?peji=profil, diakses pada tanggal 6 Januari 2016pukul 14 : 57 WIB
42
banyak dibidang da’wah bil lisaan, dicoba dibarengi dengan da’wah bil
haal sehingga haarapan besar dimasa mendatang sistem ekonomi islam
dapat diterapkan di bumi Indonesia.46
Pada tahun 1998, KJKS BMT AL-FATH IKMI mendapatkan legal
hukum dengan nomor : 650/BH/kwk.0/VI/1998 dengan nama “Koperasi
Simpan Pinjam Pamulang”.
Pada tahun 2005, berdasarkan hasil kesepakatan rapat anggota tahun
2004, KJKS BMT AL-FATH IKMI mengajukan perubahan badan hukum,
maka lahirlah akte perubahan dengan nomor 518/BH/PAD/Koperasi/2005
dengan nama “Koperasi KJKS AL-FATH IKMI”.
B. Badan Hukum
Sebagai badan usaha, maka KJKS BMT AL-FATH IKMI telah
mendaftarkan badan hukum ke Dinas Koperasi dan UMKM serta disahkan
oleh Keputusan Menteri Urusan Koperasi Dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia, sebagai berikut :
Landasan hukum :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian.
b. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1995
tentang pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi.
46Hasil wawancara oleh Bpk. Suryadi Kabag. Operasional BMT Al Fath Pamulang padatanggal 2 Febuari 2017
43
c. Keputusan Menteri Koperasi dan PPK Republik Indonesia Nomor
650/BH/KWK.10/VI/1998.
d. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah republik Indonesia Nomor 518/BH/PAD/Koperasi/2005
tentang pengesahan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi Simpan
Pinjam Kecamatan Pamulang.
Tanggal Pendirian : 13 Oktober 1996
SIUP : No. 1086/10-04/PK/XII/2000
NPWP : 02.021.735-2.411.000
Jumlah Pendiri : 31 Orang 1 lembaga.47
C. Visi, Misi, Fungsi dan Tujuan
1. Visi48
Meningkatkan kualitas anggota dan mitra binaan sehingga mampu
berperan sebagai khalifah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
2. Misi49
Menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi,
memberdayakan pengusaha, mikro kecil dan menengah, serta membina-
47 Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (Badan hukum)48 Visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan, tujuan perusahaan dan apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. (baca : Crown Dirgantoro, ManajemenStrategik, (jakarta : Gramedia 2001) h. 24)
49Misi adalah hal atau langkah yang harus diambil oleh sebuah organisasi dalam rangkamewujudkan misi. (baca : Eddy Yunus, Manajemen Strategi, (Yogyakarta : CV Andi offset, 2016)h. 36
44
kepedulian aghniya kepada dhuafa secara terpola dana berkesinambungan.
3. Fungsi50
Menjalin Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Islam) melalui
pemungutan dan penyaluran zakat, infaq, dan Shadaqah serta
memasyarakatkannya, dan menunjang pemberdayaan ummat melalui
program pemberian modal bagi pedagang ekonomi lemah, pemberian bea
siswa dan santunan bagi kaum dhu’afa.
4. Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta mempunyai
posisi tawar (daya saing) anggota dan mitra binaan juga masyarakat pada
umumnya melalui kegiatan pendukung lainnya.51
D. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi BMT Al Fath Pamulang
Dewan Pengawas :
Ketua : Drs. Mustakim Kurdi, MA
Anggota : H. Faried Hidayat
: H. Kapsulani, SE, MM
Dewan Pengurus :
50Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkansifatnya, pelaksanannya atau pertimbangan lainnya. (baca : Hassel Nogi. S, Manajemen Publik(Jakarta : Gramedia, 2005) h. 43
51Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (Visi, Misi, Fungsi dan Tujuan)
45
Ketua : Drs. Budiyono, M.Pd.
Wakil Ketua :
Bidang Pendanaan dan Umum : H. Z. Arifin Listanto
Bidang Pembiayaan dan Pembinaan Mitra : H. Abdul Rahim
Sekretaris:
:Drs.Prastowo Sidhi,SH,MH
Bendahara : H. Djaelani, SE
Pengelola Kantor Pusat
Manager Tamwil : Saimin, SE
Manajer Maal : H.Imam Turmudzi Ms.
Kabag Operasional : Suryadi, ST
Kabag Marketing : Opan Sopyan Sauri, S.Ag
Account Officer : Naufal Safiq, SE
: Parjan
: Toni Hidayat Sidik, SE.Sy
: Muhammad Erwin
: Setyo Budi Utomo, S.Ag
Surveyor : Hedy Rusmantoro
Kolektor : Budi Santoso
Funding Officer : Aldiyansyah
46
: Imron Rosadi
: Abdurrahman Hakim
IT : Muhammad Yusuf S.Kom
Pembukuan : Neneng Syarifah, Amd
Head Teller : Harum Sulistio Rini, SE
Teller : Arum Setianingsih
: Nuraini
Customer Service : Silfia Herlena
Staff Adm Legal : Muhammad Saman
Staff Baitul Maal : Khosirun, SE
Staff Administrasi & OB : Aditya Saputra
Office Boy : Muharis
Slamet Riyadi
Security : Opiq Taufikurrohman
: Muhammad Reza
Pengelola Kantor Cabang Jombang :
Kepala Kantor Cabang : Supriyanto
Kabag Operasional : Dodi Kurniawan, SE
Account Officer : Sunadi
47
: Sandi Praljiandoko
: Fery Faisal
Teller : Aisyah, S.KM
Security & OB : Lucky Saputra
Pengelola Kantor Cabang Legoso :
Kepala Kantor Cabang : Robi Sugara
Kabag Operasional : Cecep Nurjaya
Account Officer : Denis Saputra
Teller : Nurmilati Mustaqimah, SE
Security & OB : Dedi Firdaus 52
E. Produk BMT Al Fath Pamulang
1. Penghimpunan Dana (Funding)
a. Prinsip Titipan (Wadiah)
1) TAWAKAL (Tabungan Wadiah BMT Al-Fath)
Merupakan simpanan dari mitra yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat. Tabungan ini menggunakan prinsip
wadiah/titipan. Dalam tabungan ini BMT AL FATH tidak wajib
memberikan hasil kepada penabung. BMT AL FATH boleh
52Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (Struktur Organisasi)
48
memberikan bonus setiap bulan sesuai dengan kebijakan BMT
AL FATH.
b. Prinsip Bagi Hasil
1) TABAH (Tabungan berjangka Al-Fath)
Merupakan tabungan / investasi dengan menggunakan
prinsip mudharabah mutlaqah yang penarikannya dapat dilakukan
sesuai dengan jangka waktu yang dikehendaki. Pilihan jangka
waktu yang dapat dipilih adalah: 3 Bulan dengan nisbah 25%
(mitra): 75% (BMT), 6 Bulan dengan Nisbah 30% mitra: 70%
(BMT), 9 Bulan dengan nisbah 35%(mitra): 65% (BMT) dan 12
bulan dengan nisbah 40% (mitra): 60% (BMT).53
2) SIDIK (Simpanan Pendidikan)
Yaitu bentuk simpanan yang alokasi dananya diperuntukan
untuk dana pendidikan bagi putra-putri mitra. Penarikan dapat
dilakukan dua kali dalam satu tahun, pertama pada saat ajaran
baru, kedua pada saat semester. Simpanan dengan prinsip
mudharabah mutlaqah ini akan mendapat bagi hasil setiap bulan
dengan nisbah 20% (mitra): 80% (BMT).
53Data Dokumen Hasil Wawancara oleh Bpk. Suryadi Kabag. Operasional pada tanggal 2Febuari
49
3) Simpanan Idul Fitri
Yaitu simpanan yang direncanakan untuk keperluan idul fitri.
Penarikan dilakukan satu kali menjelang idul fitri. Simpanan ini
menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga akan
mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah 20%
(mitra): 80% (BMT).
4) Simpanan Qurban
Yaitu simpanan yang diperuntukan untuk keperluan
pembelian hewan qurban. Penarikan dilakukan satu kali
menjelang ibadah qurban. Simpanan ini menggunakan prinsip
mudharabah mutlaqah sehingga akan mendapatkan bagi hasil
setiap bulan sesuai dengan nisbah 20% (mitra): 80% (BMT).
5) Simpanan Nikah
Yaitu simpanan yang diperuntukan bagi mereka yang
merencanakan pernikahan. Penarikan dilakukan satu kali, satu
bulan menjelang pernikahan. Simpanan ini menggunakan prinsip
mudharabah mutlaqah sehingga akan mendapatkan bagi hasil
setiap bulan sesuai dengan nisbah 20% (mitra): 80% (BMT).54
54 Data Dokumen Hasil Wawancara oleh Bpk. Suryadi Kabag. Operasional pada tanggal 2Febuari 2017
50
6) Simpanan Haji
Yaitu simpanan yang diperuntukan bagi mereka yang
merencanakan untuk menunaikan haji. Penarikan dilakukan satu
kali. Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah
sehingga akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan
nisbah 20% (mitra): 80% (BMT).
2. Penyaluran Dana (Lending)
a. Pembiayaan Mudharabah
Yaitu akad kerjasama antara BMT selaku pemilik modal (Shahibul
Maal) dengan mitra selaku pengelola usaha (mudharib) untuk mengelola
usaha yang produktif dan halal. Dan hasil keuntungan dibagi sesuai
dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.
b. Pembiayaan Musyarakah
Yaitu akad kerjasama usaha produktif dan halal antara BMT
dengan mitra dimana sumber modalnya dari kedua belah pihak.
Keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah
pihak. Sedangkan kerugian ditanggung kedua belah Pihak sesuai dengan
porsi modal masing-masing.55
55 Data Dokumen Hasil Wawancara oleh Bpk. Suryadi Kabag. Operasional pada tanggal 2Febuari 2017
51
c. Piutang Murabahah
Yaitu akad jual beli barang antara mitra dengan BMT AL FATH
dengan menyatakan harga perolehan/harga beli/harga pokok ditambah
keuntungan/margin yang disepakati kedua belah pihak. BMT
membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT memberi
kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang kebutuhan mitra atas
nama BMT. Lalu barang tersebut dijual kepada mitra dengan harga
pokok ditambah dengan keuntungan yang diketahui dan disepakati
bersama dan diangsur selama jangka waktu tertentu.
d. Piutang Ijarah
Yaitu akad sewa menyewa barang atau jasa antara BMT AL FATH
dan mitra. BMT AL FATH menyewakan jasa atau barang kepada mitra
dengan harga sewa yang telah disepakati dan diangsur selama jangka
waktu tertentu.56
56 Data Dokumen Hasil Wawancara oleh Bpk. Suryadi Kabag. Operasional pada tanggal 2Febuari 2017
52
BAB IV
KARAKTERISTIK PERILAKU ORGANISASIBMT AL FATH PAMULANG
A. Karakteristik Perilaku Organisasi di BMT Al- Fath Pamulang
Dari pemaparan penulis sebelumnya pada Bab 2 di sebutkan bahwa,
Menurut kegiatannya perilaku organisasi memiliki tiga karakteristik penting
yaitu :
1. Perilaku
2. Struktur
3. Proses
Apabila dilihat dari penelitian penulis tentang Perilaku Organisasi BMT
Al Fath Pamulang dapat dijelaskan bagaimana karakteristik dari pada BMT
tersebut ialah sebagai berikut:
1. Perilaku
Perilaku yang terdapat di dalam organisasi berorientasi kepada tujuan
yang ingin dicapai. Yang pasti apabila sebuah organisasi ingin mencapai
tujuannya maka, organisasi tersebut harus memiliki perilaku organisasi yang
baik pula. Fokus dari perilaku organisasi adalah : perilaku individu dalam
organisasi, sehingga untuk memahami perilaku organisasi maka terlebih
dahulu harus dipahami perilaku berbagai individu di dalam organisasi.
Karena perilaku dan budaya yang diterapkan dalam sebuah organisasi dapat
membangun norma-norma sikap dan nilai yang akan diteruskan mulai dari
53
satu generasi ke generasi berikutnya dan menciptakan konsistensi bagi sebuah
organisasi serta dapat mempengaruhi prilaku individu dari masing-masing
karyawan. Karena sebuah situasi dalam lingkungan organisasi dapat
mempengaruhi kepribadian seorang individu, walaupun umumnya stabil dan
konsisten akan tetapi semuanya dapat berubah pada situasi-situasi tertentu.
Salah satu pembentukan perilaku pegawai di BMT Al fath terletak pada
komunikasi yang baik sesama pegawainya mulai dari top management,
middle management, dan lower management berdasarkan teori yang telah di
bahas pada bab 2 mengenai tahapan interaksi terhadap kelompok dan
lingkungan sekitarnya yaitu:
a. Tahapan Kontak
b. Tahapan Keterlibatan
c. Tahapan keintiman.
Berikut ini adalah penjabaran dari pada beberapa tahapan individu di
BMT Al Fath dalam melakukan hubungan dan interaksi kepada kelompok
dan lingkungannya :
a. Tahapan kontak
Pada tahapan ini individu pegawai mengadakan kontak perseptual
dengan lingkungan BMT Al Fath mulai dari sesama pegawai,nasabah,
sampai kepada lingkungan eksternal sekitar BMT Al Fath, dapat dengan
melalui penglihatan, pendengaran atau pembauan. Sehingga dengan
adanya kontak individu dengan lingkungan teciptalah komunikasi
kelompok. Pegawai melakukan kontak langsung baik secara fisik
54
maupun dengan sarana komunikasi seperti telepon. Dengan adanya
kontak juga pegawai dituntut untuk menguasai komunikasi yang baik
agar terciptanya suasana yang nyaman dan hangat baik antar atasan, dan
bawahan. Bukan hanya disitu komunikasi antara pegawai dengan
nasabahpun terjalin sangat baik. Hubungan antara pegawai BMT Al
Fath Pamulang dengan nasabah bukan hanya sebatas hubungan yang
bersifat bisnis, akan tetapi pendekatan komunikasi yang digunakan
dapat dikatakan sebagai sahabat.
Pegawai BMT khususnya dalam bagian ini yang lebih banyak
melakukan kontak dan berinteraksi dengan nasabah yaitu bagian teller
dan customer service, memberikan perhatian yang lebih dengan cara
salam, senyum dan sapa. Pegawai menanyakan masalah kemajuan
usaha dan perkembangannya dengan bahasa yang sangat bersahabat,
tidak ada ketegangan yang terlihat pada wajah nasabah seperti contoh
apabila ada pembayaran yang ditagih oleh bagian penagihan rentenir
“lintah darat”. Ekspresi yang dihasilkan nasabah yaitu seperti merasa
sangat dinaungi dan diayomi, tidak jarang muncul gurauan dan candaan
disela-sela kontak interaksi antara nasabah dan pegawai BMT Al Fath
Pamulang.
Kontak pegawai BMT Al Fath Pamulang dengan lingkungan
eksternalnya pun terjalin dengan baik. Sebagai contoh pada kegiatan
baitul maalnya, BMT Al Fath mengadakan kegiatan sosial
kemasyarakatan seperti santunan kepada masyarakat sekitar yang
55
kurang mampu, dalam kegiatan ini pegawai BMT Al Fath yang
langsung terjun ke masyarakat berkeliling untuk mendata dan mencari
sasaran kegiatan santunan lalu agar kegiatannya tepat sasaran
pemberian santunannya pun secara langsung diberikan kepada
masyarakat yang membutuhkan dari rumah kerumah tanpa adanya
perantara. Kontak komunikasi inilah yang membangun perilaku
organisasi BMT Al Fath Pamulang baik dari internal kelompok sampai
kepada lingkungan eksternalnya.
b. Tahapan keterlibatan
Pada tahapan ini individu pegawai BMT Al Fath yang telah
melakukan kontak dengan lingkungan internal kelompok maupun
eksternalnya nya mulai mengadakan komunikasi lebih lanjut misalnya
dengan menanyakan masalah pekerjaan, kerjasama, dan yang lainnya
baik itu yang berkaitan dengan kegiatan organisasi maupun pribadi.
Mulai menjalin keakraban dan saling keterikatan baik secara fungsional
maupun antar personal.
c. Tahapan keintiman
Pada tahapan keintiman, interaksi berlangsung lebih intens dari
masing-masing individu, dalam internal organisasi mereka merasa lebih
memiliki organisasi tersebut dan sadar bahwasannya ada
tanggungjawab sehingga merasa terikat secara personal untuk
berkontribusi memajukan organisasi hingga mencapai tujuannya.
Kepada nasabahnya BMT Al Fath merasa ada hubungan kekerabatan
56
yang terjalin, sehingga muncul perasaan saling percaya dan saling
ketergantungan bukan hanya dalam urusan bisnis akan tetapi lebih
kepada hubungan yang erat antar saudara sesama muslim yang mana
harus saling mehasihi satu dengan lainnya. Kepada lingkungan
eksternal sekitarnya BMT Al Fath merasa bertanggung jawab terhadap
pengentasan dan pemberdayaan masyarakat bawah. Keintiman ini
menghasilkan sifat saling peduli dan kasih terhadap lingkungan sekitar
khususnya kepada masyarakat dan kamu dhuafa yang ada dilingkungan
sekitar BMT Al Fath Pamulang. Tahap keintiman inilah yang berperan
penting dalam pembentukan perilaku organisasi pada BMT Al Fath
Pamulang. Bahwasannya masing-masing individu merasa nyaman
dengan lingkungan yang sejatinya diciptakan oleh mereka sendiri.
Agar meciptakan perilaku organisasi yang baik dan unggul, BMT Al
Fath Pamulang juga melakukan peningkatan bakat masing-masing individu
dengan mengadakan pelatihan baik internal maupun eksternal seperti :
a. Pelatihan Internal57
1) Pengajian rutin setiap hari Sabtu pagi
Pengajian rutin bertujuan untuk menciptakan lingkungan
organisasi BMT Al Fath yang agamis sesuai dengan “Nilai Inti
Insan BMT” yang petama yaitu: melandasi setiap aktivitas di BMT
semata-mata karena Allah, berfikir jauh kedepan, dan tidak berputus
57Data Dokumen Hasil Wawancara oleh Bpk. Suryadi Kabag. Operasional pada tanggal 2Febuari 2017
57
asa terhadap kegagalan. BMT Al Fath juga mendukung perilaku
yang agamis dengan mewajibkan karyawannya untuk mendirikan
shalat berjamaah ketika sudah masuk waktu shalat, dan menjungjung
tinggi akhlaqul karimah karyawannya dalam melakukan kegiatan
apapun dalam kesehariannya.
2) Pelatihan pembiayaan & akutansi syariah setiap hari Rabu pagi
3) Pelatihan administrasi setiap hari kamis pagi
Untuk membentuk individu yang handal BMT Al Fath juga
mengadakan pelatihan yang mendukung untuk kemajuan serta
kualitas individu dalam menjalankan perilaku organisasi BMT Al
Fath yaitu yang bergerak dalam dunia keuangan. Sehingga dari
pelatihan-pelatihan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk
menubuhkan semangat, pengalaman, serta pengetahuan para
karyawan BMT Al Fath Pamulang.58
b. Pelatihan eksternal
1) Pelatihan pembiayaan bermasalah
2) Pelatihan akuntansi syariah
3) Sertifikasi pengawas
4) Sertifikasi manager
Pelatihan internal dan eksternal yang di adakan BMT Al Fath
sangatlah berpengaruh terhadap perilaku organisasi BMT Al Fath dimana
kegiatan ini berpengaruh khususnya terhadap dua hal yaitu : bakat dan
58 Data Dokumen Hasil Wawancara oleh Bpk. Suryadi Kabag. Operasional pada tanggal 2Febuari 2017
58
lingkungan organisasi. Suatu organisasi harus memperkerjakan dan
mempertahankan karyawan terbaik, tercerdas dan sangat beragam dalam
rangka melaksanakan inovasi. Tentunya setelah dipekerjakan dan
dipertahankan karyawan juga harus tetap rutin diberi pelatihan untuk terus
mengasah kemampuan serta pengetahuan-pengetahuan baru untuk kemajuan
dan kemakmuran BMT Al Fath sendiri agar dapat berjalan sesuai visi misi,
fungsi dan dapat mewujudkan tujuannya.59
2. Struktur
Untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien, organisasi
memerlukan struktur yang tepat dan sesuai dengan visi, misi, teknologi,
lingkungan, strategi, serta keadann internal dan eksternal organisasi. Struktur
organisasi pada dasarnya menunjukan tugas yang dialokasikan, kepada siapa
seseorang melapor dan mekanisme kooordinasi serta pola interasi organisasi.
Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam
organisasi, bagaimana pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi dirancang,
bagaimana pekerjaan itu diatur dalam bagian organisasi.60
59Data Dokumen Hasil Wawancara oleh Bpk. Suryadi Kabag. Operasional pada tanggal 2Febuari 2017
60Andreas Budiharjo, “Organisasi :Menuju Pencapaian Kinerja Optimum”, (Jakarta :Prasetya Mulya Publishing, 2011) h. 23
59
Struktur yang terdapat di BMT Al Fath Pamulang ialah sebagai berikut:
Gambar 4.1Bagan struktur organisasi BMT Al Fath
Dewan Pengawas
Dewan Pengurus
Pengelola Kantor PusatPamulang
Manajer Maal &Tamwiil
Kabag. Operasional
Account Officer
ITPembukuanHead TellerTellerCustomer Service
Staff Adm LegalStaff Baitul MallStaf Administrasi
OBSecurity
Kabag. Marketing
SurveyorKolektorFunding Officer
60
Dari struktur di atas penulis menyimpulkan bahwa BMT Al Fath
memiliki struktur organisasi yang lengkap dan apabila dilihat dari model
strukturnya, BMT Al Fath menerapkan model struktur organisasi Max Weber.
Tipe model keorganisasian ini dikembangkan oleh Max Weber ia adalah
seorang ilmiawan sosial dan ahli filsafat permulaan abad ke-20. Weber
melihat adanya 3 macam pengaruh atas perilaku keorganisasian. Yaitu:
a. Tabu-tabu tradisional masyarakat
b. Kepemimpinan pribadi orang-orang “besar” (kharisma)
c. Konsep Birokrasi
ia menggunakan istilah birokrasi dalam arti teknis yang terpisah dari
pada nada-nada negatif yang berhubungan dengan adanya percakapan sehari-
hari. Model-model birokrasi terdiri dari ciri-ciri berikut:
a. Aktifitas-aktifitas teratur yang ditujukan kearah tujuan-tujuan
keorganisasian distribusi sebagai tugas-tugas tetap secara resmi.
b. Organisasi mengikuti prinsip-prinsip hirarki.
c. Operasi-operasi dipengaruhi oleh suatu sistem konsisten yang terdiri
dari peraturan-peraturan abstrak yang diterapkan terhadap kasus-kasus
individual.
d. Pejabat yang ideal bertindak sebagai pribadi formalistik tanpa emosi.
e. Pekerjaan didalam organisasi didasarkan atas kualifikasi-kualifikasi
teknis dan hal tersebut tidak dipengaruhi oleh pemberhentian semata.61
61 J. Winardi, “Manajemen Perilaku Organisasi”, (Jakarta : Kencana, 2004) h. 144
61
Weber berpendapat bahwa pada sebuah struktur birokratik, masing-
masing orang dapat mengandalkan diri pada kekuatan peraturan-peraturan
dan ketentuan-ketentuan objektif dan bukan berdasarkan perangai individu-
individu yang tidak dapat diramalkan. Hasilnya akan berupa:
a. Ketepatan
b. Kecepatan
c. Berkurangnya perpecahan karena perbedaan pendapat antar individu
d. Pemilihan orang yang paling berkualifikasi untuk setiap posisi.62
Di BMT Al Fath Pamulang seluruh karyawan bekerja dalam
strukturnya masing-masing dan mengikuti rantai komando yang berlaku di
BMT Al Fath, Dimana terdapat garis wewenang yang tidak terputus muali
dari pada dewan pengawas, kepada dewan pengurus dan seterusnya sampai
kepada tingkatan yang paling bawah. Wewenang, tanggung jawab dan tugas
antara satu bagian dalam struktur organisasi tidak akan tertukar dengan yang
lainnya karena ada ranati komando yang jelas dari atasan sampai kepada
bawahan.
Dengan adanya pimpinan tertinggi yaitu: Badan Pengawas dan Dewan
Pengurus maka struktural pada BMT Al Fath dapat di monitori seluruh
kegiatannya. Kemudian rentang struktur antara satu bagian ke bagian lainnya
sangatlah jelas sehingga organisasi BMT Al Fath bisa berjalan sesuai dengan
Visi, Misi, Fungsi dan Tujuannya. Seluruh kegiatan organisasi diatur dan
62 J. Winardi, “Manajemen Perilaku Organisasi”, ....................... h. 145
62
dikontrol oleh kepala-kepala bagian serta manajernya. Seluruh kegiatan dan
pekerjaan karyawan BMT Al Fath berjalah sesuai dengan Tugas Pokok dan
Fungsinya.
Dilihat dari lini kegiatan organisasinya, seluruh kegiatan di BMT Al
Fath sudah tercakup didalam struktur keorganisasiannya. Mulai dari kegiatan
penghimpunan dana, penyaluran dana, sampai dengan kegiatan operasional
sehari-hari. Struktur organisasi BMT Al Fath juuga berlaku di semua
cabangnya yang berarti menandakan bahwasannya struktur organisasi BMT
Al Fath merupakan suatu kesatuan yang padu, saling berkaitan dan tidak
dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
3. Proses
Organisasi apabila dilihat dalam arti statis berarti organisasi sebagai
sesuatu yang diam, yakni organisasi merupakan wadah atau tempat kegiatan
administrasi dan manajemen berlangsung dengan gambaran yang jelas
tentang saluran hierarki daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis
komando dan tanggung jawab. Sedangkan organisasi dalam arti dinamis
melihat isi aktivitas/kegiatan dalam organisasi serta aspek dan proses
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.63
Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota
organisasi. Proses organisasi antara lain meliputi komunikasi, kepemimpinan,
proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah satu pertimbangan
utama dalam merancang struktur organisasi yang efektif adalah agar berbagai
63Wildan Zulkarnain, “Dinamika Kelompok”, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2013) h. 40
63
proses organisasi tersebut dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. Proses
tersebut ialah terkandung kedalam fungsi manajemen yaitu POACE
(planning, organizing, actuating, controlling, dan evaluating).
Di BMT Al Fath Pamulang kegiatan proses organisasinya terlihat
teratur dan terpusat pada satu rantai komando sehingga proses kegiatan
organisasi BMT Al Fath menjadi efektif dan efisien. Kegiatan komunikasi di
BMT Al Fath juga berjalan lancar ini tergambar dari “Nilai Inti Insan BMT”
yaitu suatu nilai yang menjadi pegangan para karyawan BMT Al Fath
pamulang. Adapun prinsip komunikasi karyawan BMT Al fath terdapat pada
nilai nomor lima yang berbunyi “Selalu Menciptakan Lingkungan Kerja
yang Nyaman dan Menyenangkan”.64 Cerminan dari nilai ini salah satunya,
menjalin komunikasi antar pengelola dengan baik dan membangun team work
yang solid.
Berikut adalah proses pengambilan keputusan dan tugas pokok dan
fungsi serta tanggung jawab karyawan BMT Al Fath Pamulang:
BADAN PENGAWASFungsi Dasar Mengawasi jalannya kegiatas usaha BMT AL FATH agar
tetap berjalan sesuai dengan ketentuan, arah dan kebijakanyang telah ditetapkan rapat anggota dan sesuai koridorsyariah
Tugas Pokokdan tanggungjawab
1. Memberikan penilaian terhadap keputusam-keputusankegiatan BMT AL FATH, baik manajemen maupunsyariah
2. Mengawasi dan menjaga agar pelaksanaan operasionalkegiatan BMT AL FATH sesuai dengan ketentuan, arah,kebijakan yang telah ditetapkan rapat anggota dan tidak
64 Data Dokumen Hasil Wawancara oleh Bpk. Suryadi Kabag. Operasional pada tanggal 2Febuari 2017
64
menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah3. Memberikan saran atau pendapat kepada pengurus dan
pengelola / manajer untuk kemajuan BMT AL FATH4. Melakukan pemeriksaan (audit) terhadap pengelola BMT
AL FATH5. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan
pengelolaan BMT AL FATH sekurang-kurangnya 3 (tiga)bulan sekali
6. Menelaah aspek syariah terhadap produk-produk dan jasakeuangan yang ada di BMT AL FATH
7. Membuat hasil laporan pengawasan BMT AL FATHkepada rapat anggota.
Wewenang 1. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada BMT ALFATH apakah telah sesuai dengan standar akutansi yangberlaku, serta menilai jalannya kegiatan usaha BMT ALFATH apakah tetap pada koridor Syariah
2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan3. Memberikan koreksi, saran teguran dan peringatan kepada
pengurusTugas Khusus 1. Melakukan tugas-tugas khususyang diberikan oleh rapat
anggota2. Mengembangkan kemampuan diri melalui training dan
program pengembangan terencana65
KETUA PENGURUS KANTORFungsi Dasar 1. Menentukan arah kegiatan dan mengelola keseluruhan
proses BMT AL FATH dalam rangkamengemban misikoperasi serta pencapaian tujuan BMT ALFATH
2. Melakukan pengawasan dan monitoring terhadapplaksanaan kebijakan atas pengelolaan usaha KBMT AL-FATH yang dijalankan Manajer
TanggungJawab
1. Bertanggung jawab atas aktifltas KSMT dan melaporkanperkembangannya pada Rapat Anggota.
2. Terseleksinya calon karyawan KBMT AL-FATH, sesuaidengan formasi yang dibutuhkan dan mengeluarkan SKpengangkatan, pemberhentian, Rotasi karyawan
3. Terkendalinya kegiatan operasional KBMT AL-FATH
65Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (TUPOKSI karyawan)
Tabel 4.1TUPOKSI Badan Pengawas
65
4. Menjaga KBMT AL-FATH agar dalam aktifitasnyasenantiasa berjalan sesuai visi, Misi, fungsi dan tujuanBMT AL-FATH.
Tugas Pokok 1. Melakukan pengawasan dan pertemuanbulanan/triwulanan dan semester untuk membahas capalantarget KBMT AL-FATH, sertakendala yang dihadapiKBMT AL-FATH.
2. Membenikan masukan kepada pengelola mengenaistrategi-strategi yang dapat dikembangkan KBMT AL-FATH dalam mencapaitarget.
3. Melakukan penilaian terhadap kinerja pengelola.4. Mengawasi dan melakukan penhlalan terhadap aktivitas
BMT AL-FATH dalam rangka meningkatkan mutupelayanan.
5. Melakukan evaluasi dengan pengawas atas prinsip prinsipsyariah yang diterapkan dalam aktivitas simpanan danpembiayaan.66
MANAJERPersyaratanJabatan
A. Persyaratan Kemampuan1. Pengetahuan manajemen keuangan, SDM, dan
perencanaan strategis2. Pengetahuan tentang Undang-undang dan kebijakan
pemerintah3. Memiliki ketrampilan supervisi, analisa masalah dan
pemecahannya.4. Menguasai masalah operasional BMT5. Memiliki dan /atau mampu membuka akses jaringan
yang luasB. Persyaratan Mental
1. Jujur, Wibawa, Disiplin, Loyalitas, inisiatif, Objektif2. Teliti, Sehat jasmani dan rohani.
Bertanggungjawab kepada
Pengurus
Membawahi 1. Kabag Operasional,2. Kabag.Marketing
66Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (TUPOKSI karyawan)
Tabel 4.2TUPOKSI Ketua Pengurus Kantor
66
3. StaffFungsi Dasar 1. Memimpin BMT dalam kegiatan operasional di bidang
bisnis dan finansial secara profesional.2. Bertanggung jawab terhadap kinerja BMT serta mewakili
BMT dalam berhubungan dengan pihak luar sepertipertemuan, negosiasi,penandatanganan kerja sama atauundangan lain nya.
3. Menjaga keberadaan, kelangsungan danpengembanganusaha BMT sesuai denganketentuan, arahan dan kebijakanyang telah ditetapkan dalam Stándar Operasional Prosedur(SOP).
4. Menjalankan program kerja sesuai dengan anggaran BMTyang telah disetujui dalam aapat anggota.
Tugas Pokok& TanggungJawab
1. Menyusun rencana strategis baik jangka pendek maupunjangka panjangyang mencakup:
a. Visi dan Misi BMT.b. Tujuan dan sasaran BMT.c. Strategi bisnis BMT.d.Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan BMT.e. Prediksi tentang kondisi Iingkungan balk mikro
maupun makro yang berpengaruh terhadapkelangsungan kerja BMT.
f. Persaingan pasar.2. Mengusulkan Rencana Strategis kepada penguws untuk
disahkan dalam RAT maupun di luar RAT.3. Mengusulkan Rancangan Anggaran dan Rencana Kerja
BMT kepadapengurus yang nantinya disahkan pada RAT.4. Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan
berkaitan dengan kinerja setiap unit kerja.5. Melakukan mekanisme kontrol operasional BMT antara
lain meliputi : kas, administrasi pembukuan, logistik,dokumen pembiayaan dll.
6. Memberi persetujuan/ penolakan terhadap prosespembiayaan sesual dengan peraturan yang berlaku.
7. Mengambil keputusan-keputusan strategis disertaipertimbangan yang matang sehingga mendukungpeningkatan kinerja BMT.
8. Mencari altenatif sumber dana tambahan untukmeningkatkan kinerja BMT.
67
9. Menjaga agar pelaksanaan operasional BMT sesuaidengan ketentuan atau peraturan balk Ekstemal (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, suratedaran/Surat Keputusan Departemen terkait dan lain-lain)maupun internal (Kebijakan dan Sistem Prosedur BMT).
wewenang 1. Bertindak untuk dan atas nama Pengurus dalam rangkamenjalankan usaha.
2. Melaksanakan pedoman, pelaksanaan, pengelolaan usahasesuai StandarOperasional Prosedur (SOP) yang telahdisahkan.
SEKERTARISBertanggungjawab kepada
Ketua Pengurus
Fungsi Dasar Melakukan pengelolaan administrasi segala sesuatu yangberkaitan dengan aktivitas badan pengurus
TanggungJawab
1. Mengadministrasikan segala berkas-berkas yangmenyangkut keanggotan BMT AL FATH.
2. Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar serta membuatsurat-suratyang berkaitan dengan pengurus.
3. Merencanakan jadwal rapat rutin koordinasi dan rapatevaluasi kegiatan pengurus.
Tugas Pokok 1. Mengadministrasikan dokumen lembaga yang bersifatpermanen seperti Akte Pendirian dokumen perjanjiandengan pihak luar dan lain-lain.
2. Membuat surat keputusan atas persetujuan ketua pengurusuntukpengangkatan, promosi dan pemberhentianpengelola.
3. Menyusun kalender kerja badan pengurus bersama ketuadan bendahara.
4. Membuat notulasi pada setiap rapat, mendokumentasikannotulasi dan mendistribusikan kepada seluruh pihak yangberkepentingan.
5. Menyelenggarakan dan Memelihara buku daftar anggota,buku daftar pengurus, dan buku lainnya yang diperlukan.
Tabel 4.3TUPOKSI Manajer
68
Wewenang Menandatangani surat-surat dan undangan67
BENDAHARABertanggungjawab kepada
Ketua pengurus Kantor
Fungsi Dasar Melakukan pengawasan keuangan BMT AL FATH secarakeseluruhan
TanggungJawab
1. Mengawasi operasional KBMT AL’FATH khususnyadalam bidangakuntansi dan keuangannya.
2. Memastikan kebenaran laporan keuangan KBMT ALFATH.
Tugas Pokok 1. Memeriksa keadaan keuangan KBMT AL FATH setiapakhir bulan secara keseluruhan yang meliputi uang cashdan uang di Bank (misalnya melakukan cash opname)
2. Bersama ketua pengurus menandatangani setiap laporankeuangan BMT AL FATH.
3. Melakukan evaluasi terhadap perkembangan simpanan,pembiayaan dan likuiditas KBMT AL FATH danmelaporkannya pada rapat pengurus.
4. Menyetujui/menandatangani slip gaji untuk karyawansetiap akhir bulan.
Wewenang 1. Melakukan internal kontrol pada pembukuan BMT ALFATH.
2. Bersama dengan manajer KBMT AL FATH Melakukananalisa dan membuat laporan keuangan untuk kebutuhanevaluasi pada akhir bulan.68
KABAG OPERASIONALBertanggungJawab Kepada:
Manajer Maal & Tamwil
Fungsi Dasar Merencanakan, mengarahkan, mengontrol, sertamengevaluasi seluruh aktivitas di bidang operasional baik
67Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (TUPOKSI karyawan)68Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (TUPOKSI karyawan)
Tabel 4.4TUPOKSI Sekertaris
Tabel 4.5TUPOKSI Bendahara
69
yang berhubungan dengan pihak internalmaupun ekstemalyang dapat meningkatkan profesionalisme BMT ALFATHkhususnya dalam pelayanan terhadap mitra maupunanggota.
Tugas Pokok& TanggungJawab
1. Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (serviceexcellent) kepada mitra/anggota BMT AL FATH
a. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan LayananMitra Usaha atau pelayanan kepada Mitra KJKSBMT AL FATH.
b.Memberikan masukan dan arahan pada hal-hal yangberkenaandengan pelayanan untuk meningkatkankualitas pelayananterhadap Mitra.
c. MemperhatiRan masukan serta keluhan Mitra ataspelayanan BMT AL FATH
d.Menyelesaikan sesegera mungkin apabila ada kasusyang berkaitan dengan Mitra
2. Mengevaluasi dan menyelesaikan seluruh permasalahanyang berkaitandengan operasional BMT AL FATH
3. Membuat laporan keuangan, laporan.pembiayaan danlaporan perkembangan dana pihak ke 3, secara lengkap,akurat dan sah, baik laporan harian, bulanan maupunsesuai dengan periode yang dibutuhkan.
a. Memeriksa laporan keuangan harlan, bulanan danmenanda tanganinya (otorisasi).
b.Memeriksa laporan mengenai perkembanganpembiayaan, tingkat kolektabilitas (kelancaran), danlaporan mengenal mitra-mitra yangbermasalah.
c. Mengarsipkan dokumen-dokumen keuangan,dokumen lembaga, dokumen pembiayaan dandokumen-dokumen penting lainnya.
4. Terarsipnya surat masuk dan keluar serta notulasi rapatmanajemen danrapat operasional.
5. Terselengaranya absensi kehadiran pengelola dandokumentasi hasil penilaian pengelola, serta pengajuangaji pengelola
6. Melakukan pengawasan pekerjaan bagian-bagian dibawahnya.
7. Melakukan perencanaan anggaran belanja rumah tanggaBMT AL FATH dan mengajukannya kepada ManajerTamwil.
70
8. Melakukan evaluasi, kontrol dan upaya-upaya efisiensi.9. Melakukan pengawasan atas pekerjaan setiap akhir bulan,
seperti pembayaran rekening pajak, dllWewenang 1. Mengeluarkan biaya operasional rutin dalam batas
wewenang.2. Menyetujui pengeluaran Kas untuk penarikan3. Melakukan / menentukan kebijakan eksekusi terhadap
mitra yang patut diambil tindakan.69
KABAG MARKETINGBertanggungJawab kepada
Manajer maal & manajer Tamwiil
Fungsi dasar 1. Menentukan strategi pemasaran yang efektif dan efisiendengan memperhatikan sumber daya perusahaan.
2. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dalamhal penanganan komplain, pengukuran kepuasanpelanggan.
3. Menciptakan kenyamanan kerja karyawan perusahaandengan mengoptimalkan fungsi kerja di BagianMarketing.
Tugas Pokok& TanggungJawab
1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran hasil produksiyang terpadu dan efisien dengan memperhatikan sumberdaya perusahaan.
2. Melakukan analisa penerapan prosedur yang berlaku diBagian Marketing sebagai bahan evaluasi atas proseduryang sudah ada.
3. Melakukan analisa laporan kondisi dan situasi pasarbeserta analisa pesaing.
4. Menetapkan kalkulasi harga jual produksi sebagai patokanharga yang ditawarkan ke pasar / pelanggan.
5. Menyusun Prosedur dan Instruksi Kerja untuk BagianMarketing sehingga membantu kelancaran proses kerja dibagiannya.
6. Bertanggung jawab terhadap kelancaran dan terlaksananyatujuan pemasaran sesuai strategi dan sasaran pemasaranyang ada di BMT AL Fath
69Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (TUPOKSI karyawan)
Tabel 4.6TUPOKSI Kabag. Operasional
71
7. Bertanggung jawab atas segala kegiatan dan permasalahanyang terjadi dalam intern Bagian Marketing.
8. Bertanggung jawab atas pengendalian biaya pemasaran.9. Bertanggung jawab terhadap hasil survey pengukuran
kepuasan nasabah BMT AL FATH.Wewenang 1. Berwenang memberikan usulan strategi pemasaran kepada
manajer.2. Berwenang untuk mengembangkan pola kerja di Bagian
Marketing dengan memperhatikan sumber daya yang ada.3. Berwenang mengajukan program pelatihan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di jajaranMarketing dengan melakukan koordinasi ke Bagian yangberwenang.
4. Berwenang melakukan langkah-langkah tindak lanjut danpenyelesaian terhadap keluhan dari nasabah BMT ALFATH.70
ACCOUNT OFFICERBertanggungJawab kepada
Kabag. Marketing
Fungsi dasar Melayani pengajuan pembiayaan, menganalisi kelayakanusaha, sertarekomendasi atas pengajuan pembiayaan sesuaidengan hasil analisa yang telah dilakukan.
Tugas Pokok& TanggungJawab
1. Memastikan seluruh pengajuan telah diproses sesuaidengan semestinya.
a. Melayani pengajuan pembiayaan danmemberikanpenjelasan mengenal produkpembiayaan.
b.Melakukan pengumpulan informasi mengenai calonMitra melalui kegiatan wawancara on the spot(kunjungan lapangan) balk ke tempat usaha maupunjaminannya.
c. Mengupayakan kelengkapan syarat yang dibutuhkandan calon Mitra.
2. Memastikan analisa pembiayaan telah dilakukan dengantepat, lengkap sesuai dengan kebutuhan dan
70Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (TUPOKSI karyawan)
Tabel 4.7TUPOKSI Kabag. Marketing
72
mempresentasikan didepan komite.3. Menyelesaikan pembiayaan bermasalah:
a. Melakukan analisa bersama Kabag Marketing danStaff Penagihan atas pembiayaan-pembiayaan yangbermasalah
b.Membantu proses penyelesaian pembiayaanbermasalah,
4. Melihat peluang dan potensi pasar yang ada dalam upayapengembangan pasar
5. Melakukan monitoring terhadap pembiayaan terutamadalam ketepatan angsuran pembiayaan Mitra.
a. Melakukan monitoring pasca dropping untukmelihat ketepatan alokasi dana.
b.Melakukan monitoring terhadap angsuran Mitra.Wewenang 1. Memberi usulan untuk pengembangan pasar kepada
Kabag Marketing2. Menentukan target financing bersama Kabag Marketing.71
TELLERBertanggungJawab kepada
Kabag. Operasional
Fungsi Dasar 1. Merencanakan dan melaksanakan seluruh transaksi yangsifatnya tunai
2. Memberikan pelayanan terbaik kepada mitrabaikpenabung,pembiayaan maupun transaksi paymentpoint
Tugas Pokok& TanggungJawab
1. Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan Kas.a. Melakukan penghitungan kas pada pagi han dan sore
hari saat akan dimulainya han kerja dan berakhirnyahari kerja.
b. Meneliti setiap keaslian uang masuk agar terhindardan uang palsu.
c. Menjaga ruangan teller dan pihak-pihak yang tidakberkepentingan.
d. Mengarsipkan laporan mutasi Kas Khasanah (vault)pada tempat yang aman.
71Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (TUPOKSI karyawan)
Tabel 4.8TUPOKSI Account Officer
73
2. Memberikan pelayanan kepada mitra baikpenanikanmaupun penyetoran (simpanan dan pembiayaan)
a. Memeniksa kelengkapan dan kebenaran pengisian slipsetoran/penarikan tabungan (dalam slip harus terteranilai uang dalam bentuk angka dan huruf dengan nilaiyang samapengisian slip harus ditulis dengan jelas)
b. Mencocokan saldo tabungan pada buku tabungananggota dengan saldo yang tercatat menurutKomputer, bila terjadi selisih maka Teller harusmencatat selisih (kurang atau lebih) tersebut ke dalambuku tabungan anggota.
c. Membubuhkan stempel pada slip setoran/penanikansetelah di bukukan ke dalam komputer.
d. Menyerahkan copy slip setoran kepada Mitrapenabung sebagai bukti penerimaan setoran.
e. Menerima dan memeriksa slip penarikan dan bukutabungan Mitra.
f. Memeriksa dan membubuhkan paraf tandapersetujuan di slip penarikan kemudian dibukukanpada komputer.
g. Untuk pengambilan di atas batas wewenang dimintapersetujuan pimpinan dengan membubuhkan parafpada slip penarikan tersebut.
h. Mencatat jumlah pengambilan tabungan pada bukutabungan.
i. Menghitung uang tunai dan staf pemasaran lending(kolektor angsuran), maupun staf pemasaran funding(simpanan).
3. Memberikan pelayanan untuk transaksi Payment Point.a. Memberikan pelayanan pembayaran tagihan
rekening listrik, telepon, air dan angsuran cicilanmotor
b.Membenikan pelayanan transfer, pembayaran kartukredit
c. Membuat daftar rekapitulasi penerimaan transaksipayment point.
4. Membuat laporan transaksi harian.a. Membuat rekapitulasi transaksi masuk dan keluar
74
serta meminta validasi dan pihak yang berwenangb. Melakukan cross check antara rekapitulasi kas
dengan mutasi Kas Khasanah (vault) dan neraca.c. Melakukan pengesahan pada bukti transaksi balk
paraf maupun validasi.d. Menyusun bukti-bukti transaksi keluar dan masuk
serta memberikan nomor bukti.5. Mengirim dan menyerahkan laporan transaksi ke bagian
pembukuan6. Tersedianya laporan arus Kas pada akhir bulan untuk
keperluan evaluasi.a. Membuat laporan Kas masuk dan Kas Keluar pada
setiap akhir bulan untuk setiap akun-akun yangpenting
b.Meminta pengesahan laporan arus kas dan yangberwenang sebagai laporan yang sah
Wewenang 1. Menerima transaksi tunai dan transaksi-transaksi yangterjadi di Teller di BMT AL FATH
2. Memegang kas tunai sesual dengan kebijakan yang ada.3. Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang
diberikan atau atas persetujuan yang berwenang4. Menolak pengeluaran Kas apabila tidak ada bukti-bukti
pendukung yang kuat.5. Meminta pertanggung jawaban keuangan Kas Kecil jika
batas waktu pertanggung jawaban telah tiba. 72
CUSTOMER SERVICEBertanggungJawab kepada
Kabag Operasional
Funfsi Dasar Melayani berbagai kegiatan nasabah yang ada di BMTFATH
Tugas Pokok& TanggungJawab
1. Memberikan informasi produk bank2. Melayani pembukaan dan penutupan rekening nasabah3. Handling Complaint, melayani segala bentuk komplain
dari nasabah4. Melayani nasabah dalam hal pelayanan jasa-jasa produk
72Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (TUPOKSI karyawan)
Tabel 4.9TUPOKSI Teller
75
bank seperti transfer, inkaso, pemindahbukuan antarrekening nasabah
5. menawarkan produk BMT AL FATH kepada setiap calonnasabah yang datang ke BMT AL FATH
6. membina hubungan baik dengan seluruh nasabah BMTAL FATH
7. menghubungi nasabah dan memberikan informasi tentangsegala sesuatu yang ada hubungannya antara BMT ALFATH dengan nasabah.73
Dari tabel TUPOKSI diatas dapat dilihat mulai dari tugas pokok,
tanggung jawab sampai kepada proses pengambilan keputusan di BMT Al
Fath Pamulang apabila dilihat dari pada fungsi manajemen yaitu POACE
(planning, organizing, actuating, controlling, dan evaluating). Yang pertama,
perencanaan (planning) yaitu di BMT Al Fath kegiatan perencanaan
dilakukan mulai dari tahap tertinggi yaitu top management dari mulai dewan
pengurus, manajer maal & tamwiil, Kabag. Operasional, Kabag. Marketing,
sampai kepada perencanaan masing-masing bagian struktural yang ada di
BMT Al Fath. Setiap tingkatan dan bagian melakukan perencanaan mengenai
kegiatan apa yang akan dilakukan yang tentunya sesuai dengan tugas, pokok
dan fungsi yang ada di BMT Al Fath Pamulang.
Yang kedua, pengorganisasian (organizing). Setelah melakukan
perencanaan setiap tingkatan melakukan pengorganisasian kegiatan, mulai
dari pada tatacara kegiatan, penunjukan pelaku kegiatan serta menentukan
73Dokumen BMT Al-Fath Pamulang (TUPOKSI karyawan)
Tabel 4.10TUPOKSI Customer Service
76
strategi apa yang akan digunakan agar tercapainya tujuan yang ditentukan
oleh BMT Al Fath Pamulang.
Yang ketiga, pelaksanaan (actuating). Pelaksanaan dilakukan setelah
adanya tahapan perencanaan dan pengorganisasian. Eksekusi kegiatan yang
dilakukan tentunya harus sesuai dengan perencanaan dan pengorganisasian
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Apabila dilihat dari pada tugas
pokok dan fungsi yang telah dipaparkan diatas semua kegiatan BMT Al Fath
berjalan sesuai dengan perencanaannya. Masing-masing bagian memiliki
tanggung jawab yang harus dilakukan dan juga hasil yang harus dicapai.
Adanya beban tanggung jawab, tugas pokok dan fungsi membuat proses
organisasi BMT Al Fath berjalan terarah kepada tujuannya, ada aturan yang
dijalankan dan wewenang yang diemban sehingga proses rantai komandonya
tidak terputus antara atasan dan bawahan juga antara bagian satu dengan yang
lainnya.
Yang keempat, pengawasan (controlling). Dalam hal ini kegiatan BMT
Al Fath Pamulang harus dipastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan
aktivitas yang direncanakan, top manajement mengawasi bahwa tindakan
yang dilakukan oleh anggota organisasi benar-benar menggerakkan organisasi
kearah tujuan yang telah direncanakan. Kegiatan ini melibatkan berbagai
elemen seperti kepala bagian operasional maupun marketing dapat
menetapkan standar prestasi kerja bawahannya, mengukur kinerjanya apakah
sudah sesuai dengan tanggung jawab serta tujuan pokok dan fungsinya dan
juga mengawasi apakah sudah memenuhi target dan mencapai tujuannya atau
77
belum. Serta membandingkan kinerja bawahannya dengan tugas dan tujuan
yang telah direncanakan dan melakukan tindakan korektif bila ada kesalahan
yang ditemukan.
Yang kelima, evaluasi (evaluating). Jika seluruh kegiatan telah
selesai, maka yang dilakukan selanjutnya adalah evaluasi. Hal ini
diperlukan, karena dengan adanya setiap permasalahan atau kekurangan
yang terjadi dapat diketahui dan dikumpulkan sebagai arsip, sehingga pada
kegiatan serupa yang selanjutnya dapat dijadikan pelajaran dan diharapkan
untuk kegiatan yang selanjutnya tidak terulang permasalahan yang serupa.
Di BMT Al Fath evaluasi minimal dilakukan sekali di akhir kegiatan setiap
harinya. Ada juga evaluasi bulanan serta tahunan. Ada juga dilakukan
evaluasi dipertengahan pelaksanaan kegiatan, tanpa mengganggu jalannya
kegiatan sehingga kegiatan di BMT Al Fath Pamulang dapat berjalan lurus
sesuai dengan visi, misi, fungsi dan tujuannya.
Penulis menilai BMT Al Fath Pamulang memiliki karakteristik
organisasi yang baik dan lengkap. Dari segi karakteristik perilakunya BMT
Al Fath sangatlah jelas dan terencana mulai dari hal yang terkecil, setiap
harinya sebelum bertugas para karyawan melakukan briefing terlebih dahulu
dengan pimpinan untuk mendapatkan pengarahan mengenai bagaimana
sistem kerja yang harus dilakukan. Mulai dari cara melayani customer, cara
78
berpakaian karyawan, hingga tata etika karyawan saat bekerja. serta
perencanaan apa yang harus dilakukan di hari tersebut.74
Karyawan diarahkan untuk berlaku jujur karena bekerja sebagai
karyawan dalam organisasi yang bergerak dalam jasa keuangan selalu
menghadapi banyak godaan karena kesehariannya selalu berhubungan
dengan uang-uang dalam jumlah besar. Apabila karyawan melakukan
kesalahan sekecil apapun pasti akan dikenai sanksi, bahkan bisa
dikeluarkan. Tiap bulannya dibeikan reward kepada karyawan teladan. Hal
ini diharapkan dapat memotivai karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.
Dari segi interaksi dan komunikasi antar karyawan BMT Al Fath
berjalan baik. Penulis mengamati selalu adanya komunikasi yang hangat
dan akrab dimana selalu ada senyum, tegur dan sapa yang mereka selingi di
sela-sela kegiatan yang mereka lakukan, namun tetap terlihat profesional
dan tidak terkesan “bercanda”. Sehingga ada Nuansa kekeluargaan dan
keterbukaan dalam pergaulan antar karyawan yang terjalin di BMT Al Fath
Pamulang. Hal ini terlihat dari kedekatan yang terjalin di dalam pola
pergaulan maupun pola berkomunikasi yang cenderung humoris yang
dilakukan oleh para karyawan. Komunikasi ini didukung dengan intensitas
para karyawan mengadakan acara-acara tertentu. Kesan kekeluargaan
tersebut juga sering kali tampak pada kata panggilan akrab seperti, bos, bro,
mbak dll yang selalu digunakan dalam berinteraksi.
74Hasil Wawancara oleh Bpk. Suryadi Kabag. Operasional pada tanggal 23 Febuari 2017
79
Jadi, penulis menyimpulkan BMT Al Fath memiliki Karakteristik perilaku
yang terarah dari segi perilaku pembentukannya yang meliputi individu,
kelompok, lingkungan dan program yang terukur jelas dan berbanding lurus
dengan visi, misi dan tujuannya. ditunjang dengan struktur organisasi yang
lengkap sehingga dapat mengatur hubungan yang baik antar bagian dan dapat
memanfaatkan semua kemampuan ke suatu tujuan organisasi sesuai dengan visi
misi BMT Al Fath. Selain itu struktur organisasi yang digunakan BMT Al Fath
akan mempermudah dalam menjalankan proses pengintegrasian fungsi-fungsi
dalam organisasi seperti POACE (planning, organizing, actuating, controlling,
dan evaluating), sehingga rantai pengendalian komando dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.
B. Perilaku Khas BMT Al Fath Pamulang
Setiap lembaga organisasi pasti memiliki nilai inti, slogan atau ciri khas
agar visi, misi, kebijakan dan tujuannya dapat tercapai sering kali setiap
organisasi memiliki singkata-singkatan atau sebutan tertentu untuk menuliskan
ciri khas organisasi tersebut seperti yang dimiliki oleh Bank BTN, mereka
memiliki nilai-nilai dasar budaya organisasi yang disebut dengan
“POLAPRIMA” yang merupakan singkatan dari: (Pelayanan Prima, InOvasi,
KeteLAdanan, Profesionalisme, Integritas, KerjasaMA).75
75Wawancara oleh Muhamad Wahid Ibrahim pegawai Bank BTN pada tanggal 15 Maret2017
80
Beda halnya dengan yang dimiliki Bank BCA. Bank BCA memiliki slogan
yang mereka sebut dengan “SMART” yaitu : (Sigap, Menarik, Antusias, Ramah,
Teliti).76
Bank Muamalat pun memiliki sebuah nilai perilaku yang dijadikan
pedoman yang mereka sebut dengan (Code of Conduct)Pengangkatan staf dan
pejabat yang akan memangku jabatan harus melalui prosesi sumpah jabatan secara
lisan dan tertulis tentang pernyataan 7 tujuh perilaku sebagai pedoman perilaku
yang harus dipertanggungjawabkan dengan janji untuk :
1. Mentaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan perusahaan
2. Memegang teguh rahasia bank dan perusahaan
3. Tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun terkait tugas dan jabatan
4. Menjunjung kehormatan perusahaan dan karyawan
5. Bekerja sesuai dengan prinsip syariah
6. Berpegang teguh pada akhlak Islam dalam menjalani kehidupan sehari-
hari
7. Bertanggung jawab terhadap kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan.77
Di BMT Al Fath Pamulang memiliki perilaku khas yang menjadi acuan
serta cerminan karyawan BMT Al Fath itu sendiri sehingga menjadi pegangan dan
dapat berdampak baik kepada perilaku individu masing-masing karyawan BMT
Al Fath Pamulang.
76Wawancara oleh Offy Adelia pegawai Bank BCA pada tanggal 14 Maret 201777Wawancara oleh pegawai Bank Muamalat Eka Khairul pada tanggal 15 Maret 2017
81
Perilaku khas BMT Al Fath Pamulang yang memiliki nama lainnya “Nilai
Inti Insan BMT”78, ialah sebagai berikut:
1. Kerja Ikhkas, Kerja Cerdas dan Kerja Keras
Melandasi setiap aktivitas di BMT semata-mata karena Allah, berfikir
jauh kedepan, dan tidak berputus asa terhadap kegagalan.Cerminan perilaku
dari pengamalan nilai ini ialah :
a. Mendirikan shalat berjamaah
b. Berakhlaqul kariman
c. Disiplin, kreatif dan inovatif.
2. Menjunjung Tinggi Kejujuran, Amanah, Tabligh, dan Fathonah
Menghiasi akhlaq dengan kejujuran amanah mengamban tugas,
menyempaikan informasi secara benar dan cerdas dalam menyelesaikan
masalah. Cerminan perilaku dari pengamalan nilai ini ialah:
a. Sederhana dalam hidup
b. Menjauhi sifat dusta
c. Tidak menerima Riswah/ Suap
d. Menyampaikan informasi secara bertanggungjawab
3. Memberiikan Pelayanan dengan penuh Perhatian dan Profesional
Cerminan perilaku daripengamalan nilai ini ialah:
a. 3 S (Salam, Senyum dan Sapa)
b. Perhatian dalam memberikan layanan
c. Cepat dan tanggap dalammemberikan Pelayanan
78Hasil wawancara oleh Bpk. Suryadi pada tanggal 2 Febuari 2017
82
4. Pengelolaan Usaha yang Bersih, Transparan dan Akuntabel
Cerminan perilaku daripengamalan nilai ini ialah:
a. Menjauhkan diri dari perilaku Korupsi
b. Laporan perusahaan yang dapat dipertanggung jawabkan
5. Selalu Berupaya Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman dan
Menyenangkan79
Cerminan perilaku daripengamalan nilai ini ialah:
a. Menjalin komunikasi antar pengelola dengan baik
b. Empati dan suka membantu
c. Menjaga kerapihan tempat kerja
d. Team Work yang solid.80
Menurut penulis nilai inti yang dimiliki oleh BMT Al Fath adalah yang
paling lengkap karena sebagai lembaga atau sebuah organisasi yang bergerak
dalam bidang keuangan bukan hanya mementingkan profit/keuntungan akan tetapi
didalamnya terdapat sikap tolong menolong dan lebih mengedepankan kegiatan
dakwah serta memegang teguh bisnis islami yang pastinya sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah. Dan perilaku khas yang di terapkan oleh BMT Al Fath sangatlah
berjalan selaras dengan fungsi BMT itu sendiri.
Seperti yang tertuang dalam wawancara saya dengan Bapak. Suryadi
selaku Kabag. Operasional BMT Al Fath :
“Ya, namanya juga kita kan lembaga keuangan atau koperasi keuangansyariah yang pasti disini kita lebih banyak unsur dakwahnya ketimbang unsur
79Hasil wawancara oleh Bpk. Suryadi pada tanggal 2 Febuari 201780Hasil wawancara oleh Bpk. Suryadi pada tanggal 2 Febuari 2017
83
bisnisnya. Karena ada 2 fungsi kan yang pertama 1. Sebagai maal 2. Sebagaitamwiil. Harus seimbang keduanya tapi kita lebih condong kepada syiar islam.Para pegawai disini juga terus kita latih dengan berbagai pelatihan dan ada jugapengajian rutin. Klo udah masuk waktu sholat, karyawan disini semuanya wajibsholatnya kita berjamaah dilantai 2.......”
Jadi penulis melihat di BMT Al Fath Pamulang telah menerapkan “Nilai
Inti Insan BMT” yang mana perilaku terseubt menjadi ciri khas yang di terapkan
oleh para karyawan BMT Al Fath pamulang.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari peneltian penulis pada bab sebelumnya mengenai karakteristik
perilaku organisasi pada Baitu Maal Wattamwiil BMT Al Fath pamulang dapat
disimpulkan bahwasannya :
1. Dalam kegiatannya perilaku organisasi memiliki tiga karakteristik penting
yaitu (Perilaku, Struktur dan Proses). BMT Al Fath memiliki Karakteristik
perilaku yang terarah dari segi perilaku pembentukannya yaitu meliputi
komunikasi antar individu, kelompok dan lingkungannya. Perilaku yang
ditunjang dengan komunikasi yang baik antar individu dan kelompoknya
serta antar internal BMT Al Fath dengan eksternalnya menghasilkan
perilaku organisasi yang baik. Program yang terukur jelas dan berbanding
lurus dengan visi, misi dan tujuannya ditunjang dengan struktur organisasi
yang lengkap sehingga dapat mengatur hubungan yang baik antar bagian
dan dapat memanfaatkan semua kemampuan ke suatu tujuan organisasi
sesuai dengan visi misi BMT Al Fath. Selain itu struktur organisasi yang
digunakan BMT Al Fath akan mempermudah dalam proses pengambilan
keputusan dan pengintegrasian fungsi-fungsi dalam organisasi seperti
POACE (planning, organizing, actuating, controlling, dan evaluating),
sehingga rantai pengendalian komando dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.
85
2. Perilaku khas BMT Al Fath Pamulang yang memiliki nama lainnya “Nilai
Inti Insan BMT”, ialah sebagai berikut:
a. Kerja Ikhkas, Kerja Cerdas dan Kerja Keras
b. Menjunjung Tinggi Kejujuran, Amanah, Tabligh, dan Fathonah
c. Memberiikan Pelayanan dengan penuh Perhatian dan Profesional
d. Pengelolaan Usaha yang Bersih, Transparan dan Akuntabel
e. Selalu Berupaya Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman
danMenyenangkan.
B. Saran
Adapun penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan, sehingga untuk
mengembangkan dan menyempurnakan hasil penelitian maka penulis
memberikan saran-saran yang dapat digunakan sebagai landasan penelitian
lanjutan oleh peneliti lainnya, agar hasil yang didapat menjadi lebih baik. Saran-
saran yang diberikan peneliti dalam penelitian ini khususnya bagi lembaga BMT
Al-Fath Pamulang adalah sebagai berikut :
1. Untuk pihak BMT Al-Fath Pamulang agar terus meningkatkan dan menjaga
tradisi perilaku organisasi yang sudah diterapkan. Agar melakukan
bimbingan Sumber Daya Manusia secara berkala agar para pelaku
organisasi di BMT Al-Fath Pamulang menjadi individu yang profesional.
6. agar terus menerapkan Nilai inti Insan BMT yanbg menjadi ciri khas BMT
Al Fath Pamulang sehingga proses kegiatan organisasi berjalan sesuai
dengan visi, mivi dan tujuan BMT secara keseluruhan.
86
DAFTAR PUSTAKA
Ahdiyana, Marita, Diktat Perilaku Organisasi, Universitas Negri Yogyakarta,2011
Hadi, Sutrisna, Cet ke.2Penelitian Research, Yogyakarta: Penerbitan FakultasFisikologi UGM, 1981
Hamid, Nasuhi dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007
Hidayati, Nurul, Cet.Ke-1Metodologi Penelitian Dakwah dengan PendekatanKualitatif, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006
Ivancevich, John, Perilaku Dan Manajemen Organisasi , edisi ke-7 diterjemahkanoleh : Dharma Yuwono, Jakarta : Erlangga, 2005
Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi, Jakarta : Kencana, 2004
Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. Ke-3 Jakarta : Balai Pustaka2005
Nasir, M, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998
Moeleong, Lexy J, Cet.Ke-20Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT RemajaRasda Karya, 2004
Tampubolon, J. Manahan, 2012,cet-1 edisi ke-3, Perilaku keorganisasian Bogor :Penerbit Ghalia Indonesia, 2012)
Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi,Jakarta : Rajawali Pers, 2010
Rahardjo, M. Dawam, Islam dan Transformasi Sosial dan EkonomiJakarta:LSAF, 1999
Rizky, Awalil, Fakta dan Prospek Baitul Maal wattamwil, Yogyakarta: UCYPers, 2007
Siagian, P. Sondang, Filsafat Administrasi, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008
______________,cet ke-5, Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi,Jakarta : Haji Masagung, 1988
Siswanto, Sucipto Agus, “Teori dan Perilaku Organisasi, Malang : UIN-MalangPers, 2011
87
Sudarmanto, “Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM”,Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009
Sudarso Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan ilustrasi, cet.Ke-2 Yogyakarta: Ekonosia, 2003
Sujanto Agus, Psikologi Umum,Cet.Ke-2 Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000
Surahmad Winarno, Metodologi Riset, Bandung: Tarsito, 1989
Toha Miftah, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya , Jakarta :Rajawali Pers, 2009
Walgito Bimo, Psikologi Kelompok, Yogyakarta : Andi Offset, 2010
Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta : Rajawali Pers, 2014
Zulkarnain Wildan, Dinamika Kelompok, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2013
http://www.bmialfath.com/index.php?peji=profil,
www.kbbi.web.id
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Keadaan dan lingkungan BMT Al Fath Pamulang
Hasil wawancara langsung melalui aplikasi Whatsapp
Transkrip Wawancara
Interview : Biyan Muda Intan
Narasumber : Bpki. Suryadi
Jabatan : Kabag. Operasional
Lokasi Wawancara : BMT Al Fath Pamulang
Waktu Wawancara : 2 Febuari 2017 (15.00 – selesai)
Judul Skripsi: “ Karakteristik Perilaku Organisasi pada Baitul Maal Wattamwil
(BMT) Al-Fath Pamulang”
1. Bagaimana perilaku organisasi yang ada di BMT Al-Fath Pamulang ?
Di sini perilaku organisasinya berjalan dengan baik, antar katyawan saling
bekerja sama dalam menjalankan kegiatan keorganisasian.
2. Bagaimana Perilaku individu masing-masing karyawan BMT Al-Fath
Pamulang ?
Perilaku masing-masing karyawan baik dan tidak ada yang menunjukan
itikad buruk
3. Apakah karyawan memahami dengan baik tugas, tanggung jawab dan
wewenangnya masing-masing serta melakukan pekerjaannya sesuai fungsi
dan tujuan BMT Al-Fath Pamulang ?
Ya, karyawan memahami tugas pokok dan fungsinya serta melakukan
pekerjaan sesuai dengan tujuan BMT Al Fath
4. Adakah pelatihan yang diberikan kepada karyawan untuk peningkatan serta
pengembangan kemampuan individu karyawan BMT Al-Fath Pamulang ?
Disini diadakan pelatihan untuk internalnya ada : Pengajian rutin setiap
hari sabtu, pelatihan pembiayaan sdan akuntansi setiap hari rabu pagi dan
pelatihan administrasi setiap kamis pagi. Dan untuk pelatihan eksternalnya
juga ada seperti sertifikasi manager, pelatihan pembiayaan bermasalah dan
pelatihan akuntansi syariah.
5. Apakah individu karyawan membawa pengalaman, kepribadian dan
kemampuannya dari luar dan menerapkannya di BMT Al-Fath Pamulang ?
Ada juga sebagian yang berpengalaman dalam organisasi diluar
lingkungan lalu diterapkan di BMT Al Fath tapi sebagian besar karyawan
dala kepribadiannya dan kemampuannya dibentuk disini.
6. Adakah faktor internal dan eksternal dari BMT Al-Fath Pamulang yang
mempengaruhi perilaku individu karyawan ?
Yang mempengaruhi dari faktor internal itu seperti pelatihan internal
pergaulan positif di lingkungan BMT dan perilaku tauladan pemimpin.
Dan dari faktor eksternalnya itu dari pelatihan eksternal dan sosialisasi
dengan masyarakat.
7. Bagaimana perilaku kelompok (bagian/divisi) di BMT Al-Fath Pamulang ?
Perilakunya baik, saling mendukung satu sama lain dan disini
pergaulannya sangat akrab serta bersifat kekeluargaan.
8. Bagaimana interaksi yang terjalin atara individu di dalam kelompok
organisasi BMT Al-Fath Pamulang ?
Interaksi yang terjanin berjalan dengan baik
9. Apakah ada pengaruh dari internal individu yang mempengaruhi perilaku
kelompok organisasi di BMT Al-Fath Pamulang ?
Ada, individu karyawan BMT Al Fath sangatlah beragam, tapi dari
keberagaman itulah komunikasi disini jadi berwarna. Konflik pasti ada
tapi, dari masing-masing internal individu dapat mencari solusi untuk
memecahkan konflik dan masalah yang ada. Ditambah lagi pemimpin di
BMT Al Fath selalu memberikan tauladan yang baik kepada lingkungan
karyawan.
10. Adakah perilaku khas yang menjadi ciri-ciri dan identitas karyawan BMT Al-
Fath Pamulang ?
Di BMT Al Fath Pamulang memiliki perilaku organisasi yang menjadi ciri
khas yaitu yang dinamakan Nilai Inti Insan BMT:
1. kerja ikhlas, kerja cerdas dan kerja keras
2. Menjunjung tinggi sifat Amanah, Shidiq, Tabligh dan Fathonah
3. Memberikan pelayanan dengan penuh perhatian dan profesional
4. Pengelolaan usaha yang bersih, transparan dan Akuntabel
5. Selalu berupaya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan
menyenangkan
Interviewer
Biyan Muda Intan
Narasumber
Bpk. Suryadi