71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA Oleh : AGUNG ARI WIBOWO NIM. I 0104023 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

  • Upload
    vunhan

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN

PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA DAN

SEKITARNYA

Oleh :

AGUNG ARI WIBOWO

NIM. I 0104023

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN

PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA.

Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Perkembangan investasi di daerah Surakarta yang sangat pesat membutuhkan dukungan

infrastruktur yang baik. Salah satu infrastruktur yang dibutuhkan adalah infrastruktur

transportasi, dalam hal ini adalah jalan. Dalam pelaksanaannya konstruksi jalan terdapat

hambatan-hambatan yang dihadapi misalnya cuaca, material, atau tenaga kerja. Untuk

mengelola hambatan-hambatan tersebut perlu dilakukan pengelolaan untuk menghilangkan

atau meminimalisir hambatan tersebut, yaitu dengan penerapan manajemen risiko. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi risiko, tingkat identifikasi risiko, dan cara

penanganan risiko yang sering terjadi di Kota Surakarta dan sekitarnya.

Identifikasi risiko didapat dengan cara melakukan studi literatur terhadap masalah-masalah

yang sejenis. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis frekuensi dan

analisis ranking. Hasil analisis tersebut diperoleh dari kuesioner dan didukung wawancara

langsung dengan responden, kemudian dihitung berdasarkan jumlah tanggapan responden

terhadap tiap-tiap identifikasi risiko mengenai tingkat ancaman risiko dan cara penanganan

yang dilakukan.

Tingkat identifikasi risiko terbanyak yang terjadi di kota Surakarta dan sekitarnya adalah

tingkat risiko rendah. Risiko yang mempunyai peringkat paling tinggi adalah sistem cuaca

(43,97%), sistem geologi (41,97%), dan risiko konstruksi (38,89%). Cara penanganan yang

dilakukan oleh kontraktor yang ada di Wilayah Surakarta terhadap risiko-risiko yang ada

rata-rata adalah menerima/menanggung risiko sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan

terhadap owner.

Kata kunci : manajemen risiko, proyek konstruksi jalan, impact (pengaruh), probability

(kemungkinan terjadi), cara penanganan risiko.

Page 5: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

AGUNG ARI WIBOWO, 2012 Identification and Response Implementation of Road

Construction Project in The City of Surakarta and Surrounding. Thesis, Department of

Civil Engineering Faculty of Engineering, Sebelas Maret University Surakarta.

Development of investment in the city of Surakarta very rapidly need a good support

infrastructure. One of the necessary infrastructure is transport infrastructure, in this case is the

way. In practice there is road construction obstacles faced such as weather, material or

labor. To manage these constraints, we need to eliminate or minimize that obstacles, by apply

of risk management. This study aims to determine the identification of risk, the level of risk

identification and handling of risk is often the case in the city of Surakarta and surroundings.

Risk identification obtained by studying the literature on similar problems. The analysis in

this study using the method of frequency analysis and ranking analysis. The analytical results

obtained from questionnaires and interviews with respondents supported, then calculated

based on the number of responses for each respondent to identify the risk of the threat level

of risk and ways of handling carried out.

Identification of the highest level of risk that occurred in the city of Surakarta and its

surroundings is a low risk level. Risks that have the highest rank is the weather system

(43,97%), geological systems (41,97%), and construction risk (38,89%). Way of handling

carried out by contractors in Surakarta region of the risks there are on average receive / bear

the risk as a form of corporate responsibility to the owner.

Key words: risk management, road construction projects, impact, probability, risk response.

Page 6: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum industri kontruksi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan industri

lain dalam hal : sumber daya manusia yang bersifat sementara selama proyek

berlangsung, proyek bersifat unik karena tidak ada proyek yang sama satu dengan yang

lain, dan keorganisasian proyek bersifat sementara. Sifat-sifat dalam proyek kontruksi

ini berpotensial mengakibatkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan menjadi risiko.

Risiko tersebut ada dalam semua aspek yang membutuhkan perencanaan dan

pengaturan, akan tetapi kompleksitas dan tingkat risiko dalam tiap-tiap pekerjaan sangat

variatif tergantung seberapa besar pekerjaan dan bidang yang dijalankan.

Risiko dan ketidakpastian ada dalam semua aspek pekerjaan konstruksi tanpa melihat

ukuran, kompleksitas, lokasi, sumber daya, maupun kecepatan konstruksi suatu proyek.

Hal yang terpenting bahwa persepsi terhadap risiko adalah faktor kunci dalam membuat

keputusan dan harus diperhitungkan dalam semua prosedur penilaian risiko.

Surakarta berpenduduk lebih dari 500 ribu jiwa dan kepadatan penduduk 13.636/km2

merupakan pasar yang potensial untuk melakukan investasi. Jumlah penduduk yang

demikian besar ini tersebar dalam wilayah yang sangat luas pula dengan kekayaan

alam yang sangat melimpah sedemikian hingga mampu menciptakan peluang bagi

dunia bisnis untuk melakukan investasi dalam segala bidang. Tak terkecuali dalam

bidang jasa-jasa pembangunan, Surakarta terbuka lebar untuk berinvestasi dalam

bidang ini. Pembangunan sarana maupun prasarana fisik baik oleh pemerintah

maupun swasta membuka peluang yang cukup lebar untuk bergerak dalam bidang

ini. Sumberdaya alam di Surakarta melimpah untuk dimanfaatkan pada bidang jasa

konstruksi. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, jasa konstruksi mampu menarik

ribuan tenaga kerja untuk bekerja pada proyek-proyek pembangunan.

Page 7: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Di Surakarta, banyak risiko-risiko yang terjadi di dunia konstruksi. Kerugian proyek

yang sering terjadi karena faktor-fakor yang tak terduga. Risiko yang sering muncul

sehingga proyek di Surakarta terhambat, yakni : adanya pencurian material dan alat

kerja, perhitungan proyek yang tidak tepat, turunnya hujan yang tidak dapat

diperkirakan, persetujuan dan perijinan pembangunan yang sulit, sebelum masa serah

terima bangunan sudah rusak, dan lain sebagainya.

Tujuan dari setiap pembuat keputusan adalah dapat merasakan keberadaan risiko dan

memperkirakan secara akurat besar serta dampaknya terhadap perusahaan. Tujuan ini

bisa terpenuhi melalui pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengidentifikasi,

evaluasi, dan merespon risiko. Pendekatan tersebut berkenaan dengan manajemen

risiko.

Melihat pentingnya manajemen risiko, maka perlu perhatian khusus dalam menganalisis

penerapannya. Usaha penerapan manajemen risiko secara maksimal adalah upaya untuk

meminimalisasi risiko dan memperbaiki kualitas konstruksi seperti yang diharapkan

oleh pihak-pihak yang terkait di dalamnya.

Begitu juga dengan proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang tidak luput dari

berbagai risiko mulai tahap awal sampai pelaksanaannya, maka diperlukan suatu

penelitian tentang penerapan manajemen risiko.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana tingkat risiko pelaksanaan proyek di Surakarta?

b. Alternatif respon apa yang dapat diambil untuk mengantisipasi risiko?

Page 8: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas tinjauannya dan tidak menyimpang dari rumusan

masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah yang ditinjau. Batasan -

batasan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Proyek yang ditinjau adalah proyek-proyek pembangunan dan rehabilitasi jalan

raya di Kota Surakarta dan sekitarnya.

b. Risiko yang ditinjau hanya pada tahap pelaksanaan.

1.5. Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan skripsi ini adalah :

a. Mengetahui faktor-faktor risiko secara umum yang terdapat pada sebagian besar

proyek konstruksi di Kota Surakarta dan sekitarnya .

b. Mendapatkan alternatif respon yang dapat diambil untuk mengantisipasi risiko.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

- Manfaat teoritis

Manfaat teoritis yang dapat diambil adalah menambah wawasan dalam bidang

manajemen proyek, khususnya mengenai manajemen risiko.

- Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat memberi informasi kepada pihak proyek tentang risiko-

risiko proyek, untuk selanjutnya dapat diambil tindakan antisipasi.

Page 9: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Audiyanti K. Suryono dalam diskusinya (Jakarta, 2004), menambahkan bahwa risiko

adalah kemungkinan sebuah bahaya (hazard) terjadi pada sebuah kegiatan. Risiko ini

merupakan fungsi dari probabilitas dan konsekuensi. John Raftery (1994:5)

menambahkan pula bahwa risiko dan ketidakpastian memiliki karakteristik hasil aktual

(actual outcome) cenderung untuk menyimpang dari estimasi awal. Risiko ini dapat

berada pada dua jalur, yaitu hasil (outcome) yang terjadi lebih baik atau justru lebih

buruk dari yang diharapkan.

Roy Sembel, Direktur Program Magister Manajemen Keuangan Plus Universitas Bina

Nusantara (Jakarta, 2002) juga menegaskan dalam artikelnya tentang strategi

manajemen risiko proaktif, bahwa risiko dapat berarti ancaman bagi seseorang, namun

juga dapat berarti kesempatan atau peluang bagi orang lain. Dengan adanya sisi positif

dan negatif tersebut, diharapkan baik individu maupun organisasi bisnis mampu

mengambil langkah antisipatif untuk mengelola risiko, sehingga sisi ancamannya dapat

ditekan dan pengelola risiko mampu mendatangkan potensi keuntungan lebih besar lagi.

Memperhatikan definisi-definisi risiko di atas, menurut Darma Tyanto Saptodewo

(2001:3), disamping adanya kekuatan dan peluang yang dapat mendatangkan

keuntungan bagi suatu perusahaan, tentu saja ada hal-hal yang merupakan kelemahan

dan tantangan yang mengandung banyak risiko dengan konseuensi yang dapat

merugikan perusahaan. Adanya kekuatan dan peluang ini harus dimanfaatkan

semaksimal mungkin untuk keuntungan perusahaan, sedangkan kelemahan dan

tantangan berisiko yang dihadapi harus ditangani sedemikian rupa sehingga

konsekuensi yang berdampak merugikan perusahaan dapat ditekan seminimal mungkin.

Page 10: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Maka digunakanlah manajemen risiko untuk membantu pimpinan melakukan

pengambilan keputusan yang sebaik-baiknya agar sasaran akhir perusahaan tetap terjaga

dan masih dapat dicapai. Manajemen risiko adalah suatu sistem pengelolaan risiko yang

digunakan di dalam suatu organisasi atau perusahaan, yang pada dasarnya merupakan

suatu proses atau rangkaian kegiatan yang dilakukan secara menerus (continue) untuk

mengendalikan kemungkinan timbulnya risiko yang membawa konsekuensi merugikan

organisasi, atau perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Amri Wirabumi (Jakarta, 2004), manajemen risiko merupakan suatu konsep

manajemen yang direkomendasikan dalam salah satu prinsip pengelolaan perusahaan

yang baik (good corporate governance). Ketiadaan konsep manajemen risiko dalam

menjalankan usaha di tengah-tengah persaingan yang dan situasi yang tidak menentu,

dapat diibaratkan sebagai orang buta yang berjalan dalam kegelapan. Pada dunia jasa

konstruksi, dengan adanya manajemen risiko mungkin ada beberapa pernyataan yang

menganggap bahwa lebih baik tidak mengambil atau mengerjakan proyek karena

banyaknya risiko yang mungkin timbul.

Dengan bersikap seperti ini, maka perusahaan tidak akan menanggung kerugian yang

besar. Pernyataan ini adalah salah, karena manajemen risiko merupakan suatu sistem

yang terintegrasi dengan disiplin ilmu lainnya yang memiliki tujuan utama memastikan

bahwa risiko-risiko yang telah teridentifikasi dikelola dengan cara seefisien mungkin

melalui pemusatan strategi manajemen risiko pada risiko-risiko yang signifikan yang

berpotensi menggagalkan tujuan perusahaan.

Menurut Roy Sembel (Jakarta, 2002), sedikitnya terdapat tiga kunci bagi penciptaaan

nilai melalui manajemen risiko, yaitu mendorong optimasi risiko dalam pengambilan

keputusan di tiap level organisasi, mengkomunikasikan informasi risiko, serta

menerapkan manajemen mutu dalam rangka manajemen risiko. Sementara itu Amri

Wirabumi (Jakarta, 2004) juga menambahkan bahwa dengan penerapan manajemen

risiko yang efektif, maka hal ini akan membuat perusahaan lebih luwes menghadapi

perubahan, sasaran usaha lebih mudah dicapai, dan meningkatkan nilai (value)

perusahaan.

Page 11: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Definisi dan Karakteristik Risiko

Menurut Imam Soeharto (1997:1), kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan

bersifat sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi

sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas sasarannya telah

digariskan dengan jelas. Tugas tersebut dapat berupa membangun pabrik, membuat

produk baru, atau melakukan penelitian dan pengembangan.

Istimawan Dipohusodo (1996:69) menjelaskan lebih lanjut mengenai proyek konstruksi,

yaitu proyek adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu

bangunan infrastruktur, yang umumnya mencakup pekerjaan pokok, termasuk bidang

teknik sipil dan arsitektur, teknik mesin, teknik industri, teknik elektro, geoteknik, dan

sebagainya.

Iman Soeharto (1997:1) menambahkan bahwa dalam proses mencapai hasil akhir

kegiatan proyek dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu, yang dikenal dengan tiga

kendala (triple constraint). Ketiga hal ini merupakan parameter penting bagi

penyelenggara proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Apabila dilihat

dari segi teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan sejauh mana ketiga

sasaran tersebut dapat dipenuhi.

Khusus mengenai pengertian dari risiko itu sendiri, Imam Soeharto (1997:439)

menjelaskan bahwa risiko merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa di luar yang

diharapkan. Sedangkan menurut Herman Damawi (2000:19), risiko adalah

kemungkinan kerugian, ketidakpastian, penyebaran hasil aktual dari hasil yang

diharapkan, dan probabilitas suatu hasil (outcome) berbeda dengan hasil (outcome) yang

diharapkan.

Harold Kerzner (1998:746) mendefinisikan risiko sebagai kegiatan-kegiatan atau faktor-

faktor, yang apabila terjadi akan meningkatkan kemungkinan tidak tercapainya tujuan

Page 12: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

proyek yang berupa waktu, biaya, dan performa. Institut Manajemen Proyek (2000:127)

menjelaskan tentang risiko proyek sebagai kondisi yang tidak pasti, yang apabila terjadi

akan memberikan efek negatif atau positif terhadap tujuan proyek.

PG. Talavera (2004:89) memberikan definisi risiko sebagai pengukuran nilai potensial

negatif atau positif di masa datang sebagai hasil dari efek lingkungan sekitar antara

waktu sekarang dan waktu mendatang. Sedangkan Amri Wirabumi dalam presentasinya

mengenai manajemen risiko perusahaan (Jakarta, 2004) menekankan bahwa risiko tidak

hanya hal buruk yang terjadi, tetapi juga hal baik yang tidak terjadi.

Harold Kerzner (1998:885) menjelaskan pula bahwa dalam konteks proyek, pengelolaan

risiko berarti mengidentifikasi secara sistematis jenis, besar, dan sumber timbulnya

risiko selama siklus proyek, kemudian menyiapkan tanggapan yang tepat untuk

menghadapi risiko tersebut. Pengelolaan di sini bersifat proaktif, dan bukannya bersifat

reaktif yang menunggu sampai terjadinya persoalan yang sulit diatasi.

Arthur Williams dan Richard Heins (1989:21) mengatakan manajemen risiko adalah

proses pengidentifikasian, pengukuran, dan perlakuan terhadap potensi kerugian akibat

kecelakaan yang dapat muncul hampir dalam segala situasi. Risiko juga sering

didefinisikan sebagai variasi dari hasil yang muncul. Kejadian di masa datang memang

bersifat tidak pasti yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan strategis, operasi, dan

finansial sebuah organisasi. Terlebih lagi pada organisasi bisnis, beragam risiko

mungkin saja muncul dan dapat membuat perusahaan mengalami kerugian yang tidak

sedikit.

Menurut Alfredo H-S. Ang. (1987:1), kebanyakan masalah dalam bidang rekayasa

mencakup proses dan fenomena alamiah yang pada hakikatnya bersifat acak (random);

keadaan dari fenomena seperti ini bersifat tidak tentu sehingga tidak dapat dijabarkan

secara pasti (defnite). Atas alasan ini keputusan yang diperlukan dalam proses

perencanaan (planning) dan perancangan (design) dilakukan pada kondisi yang tidak

pasti. Pengaruh dari ketidakpastian semacam ini pada perencanaan dan perancangan

tentunya penting, namun kuantifikasi ketidak-pastian, penilaian pengaruh-pengaruhnya

Page 13: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

pada perilaku dan perencanaan suatu sistem rekayasa harus melibatkan konsep dan

metode probabilitas. Lebih lanjut pada kondisi yang tidak pasti, perencanaan dan

perancangan sistem rekayasa mengandung risiko, dan pengambilan keputusan yang

bersangkutan memerlukan pertimbangan dari risiko dan keuntungan, yang semuanya

berada dalam daerah ilmu probabilitas terapan (applied probability).

PG. Talavera (204:90) menambahkan bahwa untuk menganalisis risiko, maka sangat

direkomendasikan untuk menggunakan alat bantu (tool) dari ilmu probabilitas dan

stastistik untuk penerapan manajemen risiko.

Memahami konsep risiko secara luas akan merupakan dasar yang esensial untuk

mamahami konsep dan teknik manajemen risiko. Definisi risiko menurut Harold

Kerzner, yaitu :

1) Risiko lebih mengacu pada kegiatan-kegiatan atau faktor-faktor, yang apabila

terjadi akan meningkatkan kemungkinan tidak tercapainya tujuan proyek yang

berupa waktu, biaya, dan performa.

2) Risiko adalah pengukuran probabilitas dan konsekuensi tidak tercapainya tujuan

proyek yang telah ditetapkan.

Risiko memiliki tiga karakteristik, yaitu berupa kegiatan (event), terjadinya kegiatan

tersebut dan akibat (impact) dari kegiatan tersebut apabila terjadi terhadap seluruh

aktivitas proyek.

Gambar 2.1 Karakteristik risiko

(sumber : Audiyanti K. Suryono, 2004)

Dampak

(impact)

probabilitas(probability)

X

Y

Page 14: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2.2.2 Letak dan Akumulasi Risiko

Risiko merupakan fakta yang tidak dapat dielakkan, karena di setiap segi kehidupan

mengandung unsur risiko. Dalam pembangunan juga terdapat risiko dalam berbagai

bentuk dan jenis. Suksesnya suatu pembangunan terjadi melalui suksesnya seluruh mata

rantai proses pembangunan. Kelemahan suatu mata rantai proses sudah cukup untuk

menimbulkan kegagalan atau tidak tercapainya target pembangunan. Risiko yang ada

pada semua mata rantai proses pembangunan, menentukan tingkat tercapainya tujuan

pembangunan. Dan langkah memperkecil risiko dalam pembangunan, ditinjau melalui

memperkecil risiko di setiap mata rantai tersebut. Sukses suatu pembangunan ditunjang

oleh begitu banyak disiplin, faktor, dan aktifitas yang saling berhubungan, juga peran

begitu banyak orang yang terlibat, yang masing-masing membawa tingkat risiko

sendiri-sendiri yang secara individual tidak berperan tetapi secara akumulatif perlu

diperhitungkan.

Letak risiko dalam pembangunan menurut Hamid Shahab (1996:5) antara lain pada

saat:

1) Penggarisan kerangka acuan (terms of reference)

2) Penunjukkan konsultan

3) Penyusunan dokumen perancangan

4) Penunjukkan kontraktor

5) Penyusunan dokumen kontrak

6) Pemilihan metode penanganan kontruksi

7) Kemampuan koordinasi

8) Pemanfaatan batas wewenang koorsinator atau manager

9) Sistem pengawasan

10) Prosedur administratif

11) Sistem dokumentasi

12) Cara penanganan masalah

ada kalanya pemberi tugas (owner) mencampuri masalah perencanaan terlalu jauh

dengan memberikan ketentuan-ketentuan teknis yang mengikat dengan tujuan untuk

Page 15: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

menekan biaya. Jika ketentuan teknis yang mengikat ini keluar dari batas penilaian

keyakinan (judgement) perencana, meskipun angka-angka analisis masih memenuhi

persyaratan, maka tingkat risiko bertambah. Dari sudut lain, adanya ketentuan-ketentuan

administratif dari pemberi tugas dalam pelaksanaan, termasuk peraturan pemerintah

atau ketentuan-ketentuan lain dari pihak ketiga, dapat memberi andil dalam

pembentukan risiko kumulatif.

2.2.3 Tahapan Manajemen Risiko

Tahapan-tahapan dalam manajemen risiko adalah perencanaan manajemen risiko,

identifikasi risiko, analisis risiko, penanganan risiko, dan monitor terhadap risiko.

Gambar 2.2 Tahapan manajemen risiko

2.2.3.1. Identifikasi Risiko

Proses ini meliputi identifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas usaha.

Identifikasi risiko secara akurat dan komplit sangatlah vital dalam manajemen risiko.

Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko adalah mendaftar risiko yang

Monitoring Risiko

Penanganan Risiko

Analisis Risiko

Penilaian Risiko

Identifikasi Risiko

Page 16: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mungkin terjadi sebanyak mungkin. Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam

identifikasi risiko antara lain:

a. Tinjauan dokumentasi

b. Kajian diskusi panel

c. Teknik Delphi

d. Wawancara

e. Check list

f. Ilustrasi diagram

Untuk keperluan identifikasi dan mengelola risiko yang dapat menyebabkan sebuah

pengembangan melampaui batas waktu dan biaya yang sudah dialokasikan maka perlu

diidentifikasikan tiga tipe risiko yang ada yaitu:

Risiko yang disebabkan karena kesulitan melakukan estimasi.

Risiko yang disebabkan karena asumsi yang dibuat selama proses perencanaan.

Risiko yang disebabkan adanya kejadian yang tidak terlihat (atau tidak

direncanakan).

Menurut penelitian yang dilakukan Rahman dan Kumaraswamy (2002), telah

menyimpulkan variabel-variabel risiko yang sering terjadi pada proyek konstruksi di

antaranya :

- Akses lokasi

- Keadaan lokasi yang tak terduga

- Cuaca

- Faktor alam

- Gangguan kesehatan di lokasi proyek

- Persediaan SDM

- Pembengkakan biaya konstruksi

- Penundaan pihak ketiga

- Kecelakaan kerja

Page 17: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Berdasarkan penelitian dari Edward dan Bowen (1998), variabel-variabel risiko yang

sering terjadi pada proyek konstruksi dibagi atas :

a. Risiko alam

- Sistem cuaca (badai, hujan terus-menerus, dan lain-lain)

- Sistem geologi (gempa bumi, letusan gunung berapi)

b. Risiko sosial

- Aksi kriminal

- Perubahan desain

c. Risiko ekonomi

- Suplai material

- Persediaan tenaga kerja

- Ketersediaan peralatan

- Inflasi

- Perubahan nilai mata uang

d. Risiko finansial

- Suku bunga

- Sewa alat

e. Risiko legal (undang-undang)

- Klusul kontrak

- Persetujuan dan perijinan

f. Risiko kesehatan

- Epidemic / wabah penyakit menular

- Perawatan / jaminan kesehatan

g. Risiko manajerial

Page 18: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

- Produktifitas pekerja

- Jaminan kualitas

- Kontrol biaya

- Manajemen SDM

h. Risiko teknis

- Kesalahan desain

- Kerusakan pada alat-alat

- Kecelakaan kerja

- Mendapat komplain

i. Risiko budaya

- Perbedaan agama

- Perbedaan dalam cara kerja

Kartam dan kartam (2001) menjelaskan bahwa variabel-variabel risiko yang sering

terjadi pada proyek konstruksi di antaranya :

- Ijin dan peraturan pemerintah

- Akses ke lokasi proyek

- Ketersediaan tenaga kerja, peralatan, dan material

- Produktifitas tenaga kerja dan peralatan

- Cacat desain

- Kondisi cuaca yang tidak menentu

- Kualitas material yang tidak memenuhi syarat

- Inflasi

- Penundaan pihak ketiga

- Keterlambatan pembayaran kontrak

Page 19: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Han dan Diekmann (2001) dijelaskan juga

beberapa variabel risiko yang berpengaruh terhadap proyek, yang dibedakan atas

beberapa kategori :

1. Risiko politik

- Pergantian kekuasaan

- Kerusuhan / huru-hara

- Penolakan anggaran

2. Risiko ekonomi

- Perubahan nilai mata uang

- Inflasi

- Beban ekonomi

- Isu pajak

3. Risiko budaya / legal (undang-undang)

- Perbedaan budaya

- Perbedaan bahasa

- Perbedaan peraturan

- Kejadian tak terduga

4. Risiko pengadaan barang

- Kenaikan harga material

- Garansi

- Kontrol dokumen pengadaan barang

- Pengangkutan material

5. Risiko konstruksi

- Hubungan antar tenaga kerja

- Ijin pemerintah

Page 20: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

- Kontrol kualitas

- Keselamatan kerja

- Desain yang tidak sesuai

- Perubahan desain

- Strategi kontrak

- Kejadian tak terduga

6. Manajemen proyek

- Peninjauan pihak ketiga

- Pengalaman manajemen

- Biaya manajemen proyek

- Jaminan kualitas pekerjaan

- Durasi proyek

- Ketepatan jadwal proyek

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kangari (1995) disebutkan beberapa

variabel risiko pada proyek :

- Ijin proyek dan peraturan setempat

- Ketersediaan tenaga kerja, peralatan, dan material

- Produktifitas tenaga kerja

- Perubahan item pekerjaan

- Keselamatan kerja

- Perselisihan tenaga kerja

- Kualitas material yang tidak sesuai

- Inflasi

- Kemampuan kontraktor

Page 21: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

- Penundaan pihak ketiga

- Keterlambatan pembayaran

- Kualitas pekerjaan

2.2.3.2. Penilaian Risiko

Penilaian risiko dilakukan untuk memastikan objektivitas variabel risiko dengan cara

menilai tingkat kepentingannya, menganalisis kategori risiko untuk mengetahui

klasifikasinya, serta menilai porsi risiko dengan memberikan kriteria-kriteria tertentu.

Tahapan-tahapannya terdiri atas proses identifikasi dan analisis area-area dan proses-

proses teknis yang memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam

mencapai sasaran biaya, kinerja / performa, dan waktu penyelesaian kegiatan.

Menurut AS/NZS (1999), ada 5 tingkat penilaian risiko, baik ditinjau dari impact

maupun probability-nya. Tingkat impact dari yang terendah adalah very low (sangat

rendah) sampai tingkat tertinggi yakni very high. Pada probability juga ada 5 kategori,

yaitu almost certain (pasti terjadi), likely (hampir pasti terjadi), possible (mungkin

terjadi), unlikely (hampir tidak mungkin terjadi), dan very unlikely (sangat tidak

mungkin terjadi). Dari matriks impact-probability ini dapat dihasilkan penggolongan

area tingkat risiko yang terjadi. Pembagian tingkatan risiko dapat dilihat pada tabel 2.1

dan Tabel 2.2.

Tabel 2.1.

The Probability – Impact Matrix (AS/NZS, 1999b)

Probability Impact

Very Low (1) Low(2) Medium(3) High(4) Very High(5)

Almost certain(5)

Likely (4)

Possible(3)

Unlikely (2)

Very unlikely (1)

= High Risk (risiko tinggi) = Moderate Risk (risiko sedang)

= Extreme Risk (risiko sangat tinggi) = Low Risk (risiko rendah)

Page 22: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Hasil perkalian antara indeks dengan probability merupakan nilai risk indeks. Menurut

Chapman, risk indeks dapat juga disebut cardinal scale (skala pokok), dimana diperoleh

urutan skala apakah risiko tersebut tergolong very high / high / medium / low / very low.

Semua tergantung dengan hasil risk index.

Tabel 2.2.

Scale of Probability and Impact (Chapman, 2001)

cardinal scale

ordinal scale

probability impact on

cost impact on

time

0,1 very low 0-20 % < $0.1m < 1 week

0,3 Low 20,1-40% $0.1m-$0.5m 1-5 weeks

0,5 Medium 40,1-60% $0.5m-$5m 5-10 weeks

0,7 High 60,1-80% $5m-$20m 10-15 weeks

0,9 very high 80,1-100% > $20m > 15 weeks

2.2.3.3. Analisis Risiko

Merupakan proses menggali informasi / deskripsi lebih dalam terhadap risiko yang

telah diidentifikasi, yang meliputi :

a. Kuantifikasi risiko dalam probabilitas dan konsekuensinya terhadap aspek

biaya, waktu, dan teknis proyek

b. Penyebab risiko

c. Keterkaitan antar variabel risiko

d. Saat terjadinya risiko

e. Sensitivitas terhadap waktu

Banyak teknik yang telah dikembangkan untuk menganalisis risiko, akan tetapi secara

garis besar ada tiga teknik dasar yang digunakan :

- Analisis sensitifitas

- Decision tree

- Simulasi

Page 23: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2.2.3.4. Penanganan Risiko

Cara-cara mengelola risiko :

a. Risk Avoidance

Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko

sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya, maka harus

dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan

oleh suatu aktivitas.

b. Risk Reduction

Risk reduction atau disebut juga risk mitigation yaitu penggunaan metode-

metode tertentu untuk mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun

mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh suatu risiko.

c. Risk Transfer

Yaitu memindahkan risiko pada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak

(asuransi) maupun hedging.

d. Risk Deferral

Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek

suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.

e. Risk Retention

Biasa juga disebut Risk Acceptance. Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan

dengan cara mengurangi maupun mentransfernya, namun beberapa risiko harus

tetap diterima sebagai bagian penting dari aktivitas.

Penanganan risiko:

a. High probability, high impact: risiko jenis ini umumnya dihindari ataupun

ditransfer.

b. Low probability, high impact: respon paling tepat untuk tipe risiko ini adalah

dihindari. Dan jika masih terjadi, maka lakukan mitigasi risiko serta

kembangkan contingency plan.

c. High probability, low impact: mitigasi risiko dan kembangkan contingency plan.

Page 24: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

d. Low probability, low impact: efek dari risiko ini dapat dikurangi, namun

biayanya dapat saja melebihi dampak yang dihasilkan. Dalam kasus ini mungkin

lebih baik untuk menerima efek dari risiko tersebut.

2.2.3.5. Monitoring Risiko

Mengidentifikasi, menganalisis dan merencanakan suatu risiko merupakan bagian

penting dalam perencanaan suatu proyek. Namun, manajemen risiko tidaklah berhenti

sampai disana saja. Praktek, pengalaman dan terjadinya kerugian akan membutuhkan

suatu perubahan dalam rencana dan keputusan mengenai penanganan suatu risiko. Maka

sangatlah penting untuk selalu memonitor proses dari awal mulai dari identifikasi risiko

dan pengukuran risiko untuk mengetahui keefektifitasan respon yang telah dipilih dan

untuk mengidentifikasi adanya risiko yang baru maupun berubah. Sehingga, ketika

suatu risiko terjadi maka respon yang dipilih akan sesuai dan diimplementasikan secara

efektif.

2.2.4 Klasifikasi Risiko

Menurut Soesino Djojosoedarso (1999:3) secara umum terdapat beberapa macam risiko,

diantaranya dibagi :

1) Menurut sifatnya, risiko terbagi atas :

a. Risiko murni, yaitu risiko yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian (loss)

dan terjadi tanpa disengaja.

b. Risiko spekulatif, yaitu risiko yang sengaja ditimbulkan agar terjadinya

ketidakpastian menimbulkan keuntungan.

c. Risiko fundamental, yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan

kepada seseorang dan menderita kerugian banyak orang.

d. Risiko khusus, yaitu risiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan

mudah diketahui penyebabnya.

e. Risiko dinamis, yaitu risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan

masyarakat di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Page 25: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Menurut dapat atau tidaknya dialihkan ke pihak lain, risiko terbagi atas :

a. Risiko yang dapat dialihkan ke pihak lain dengan mempertanggungkan suatu

objek yang akan terkena risiko kepada asuransi dengan membayar sejumlah

premi sehingga semua kerugian yang akan terjadi menjadi tanggung jawab

pihak asuransi.

b. Risiko yang tidak dapat dialihkan ke pihak lain / risiko spekulatif.

3) Menurut penyebab timbulnya, risiko terbagi atas :

a. Risiko internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri,

seperti kecelakaan kerja, kesalahan manajemen.

b. Risiko eksternal, yaitu risiko yang terjadi akibat pengaruh dari luar

perusahaan seperti fluktuasi harga, perubahan kebijakan (policy)

4) Sedangkan secara khusus, Harold Kerzner (1998:882) mengkategorikan risiko

proyek atas :

a. Risiko eksternal yang tidak dapat diprediksi (external-unpredictable risk),

yaitu risiko yang berada diluar kontrol perusahaan atau organisasi dan

besarnya tidak dapat diprediksi, seperti peraturan pemerintah, bencana alam.

b. Risiko eksternal yang dapat diprediksi (external-predictable risk) , yaitu

risiko yang berada diluar kontrol perusahaan atau organisasi tetapi dapat

diketahui besarnya, seperti nilai uang, tingkat bunga pinjaman, ketersediaan

material.

c. Risiko internal bersifat non teknis (internal-non technical risk), yaitu risiko

yang berasal dari dalam perusahaan atau organisasi itu sendiri dan sifatnya

non teknis, seperti pemogokan kerja, permasalahan aliran kas (cash flow), isu-

isu tentang keselamatan kerja (safety issues), tunjangan kesehatan dan

pensiun.

d. Risiko teknis (technical risk), yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan

atau organisasi itu sendiri dan bersifat teknis, seperti perubahan teknologi,

jadwal keluarnya rancangan (design) operasi dan perawatan.

e. Risiko hukum (legal risk), yaitu risiko yang berkaitan dengan hukum, seperti

lisensi, hak paten, kinerja dari subkontraktor.

Page 26: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Tabel 2.3. Risiko-risiko pada Perusahaan Kontraktor Kecil dan Menengah

Risiko Sumber Sumber Predictable/

Unpredictable Area

Risiko alam/natural

Acts of God Eksternal Unpredictable Konstruksi

Kerugian akibat kebakaran/kecelakaan Internal Unpredictable Konstruksi

Risiko desain

Perubahan lingkup pekerjaan Internal Predictable Kontraktual

Teknologi baru Internal Predictable Kontraktual

Konstruksi

Spesifikasi Internal

Teknis Predictable Kontraktual

Kerugian/keterlambatan akibat differing

site/perubahan

Desain

Teknis Predictable Kontraktual

Konstruksi

Risiko logistik

Kerugian/keterlambatan akibat keterlambatan/

kerusakan material Internal Predictable Konstruksi

Kerugian/keterlambatan akibat ketersedian

sumberdaya Eksternal 'Predictable Konstruksi

Akses menuju lokasi Internal Predictable Kontraktual

Keterlambatan menemukan dan

menyelesaikan masalah Internal Predictable Kontraktual

Risiko finansial

Ketersediaan dana proyek

Internal Predictable Kontraktual

Kecukupan kas Internal Predictable Kontraktual

Kurs tukar mata uang dan inflasi Eksternal Predictable Konstruksi

Kontraktual

Page 27: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Tabel 2.3. Risiko-risiko pada Perusahaan Kontraktor Kecil dan Menengah

(lanjutan)

Risiko Sumber Sumber Predictable/

Unpredictable Area

Estimasi biaya yang terlalu rendah Internal Predictable Konstruksi

Kesalahan kontraktor dalam hal kemampuan Internal Predictable Kontraktual

Cost overrun’s karena keterlambatan Internal

Predictable

Konstruksi

Legal dan peraturan

Masalah perizinan dan lisensi Eksternal Unpredictable Konstruksi

Third ar liability Eksternal Unpredictable Kontraktual

Tanggung jawab/liability diri sendiri Internal Predictable Konstruksi

Kontraktual Kegagalan kontrak Internal Predictable Kontraktual

Perubahan peraturan Eksternal Unpredictable Konstruksi

Risiko politik

Kerugian/keterlambatan karena perang/revolusi

di lokasi proyek Eksternal Unpredictable Konstruksi

Perubahan hukum perdagangan Eksternal Unpredictable Konstruksi

(Sumber: Smith dan Bohn, 1999)

Sedangkan untuk perusahaan dengan kualifikasi besar diasumsikan memiliki tingkatan

risiko yang sama, karena pada proyek konstruksi jalan yang membedakan besarnya

risiko bukanlah besar kecilnya klasifikasi pekerjaan.

Page 28: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Analisis data yang digunakan adalah metode analisis frekuensi dan analisis ranking.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner dan didukung

wawancara langsung dengan responden. Pengambilan data dilakukan terhadap 30

responden. Dari hasil analisis tersebut diperoleh jumlah tanggapan responden terhadap

tiap-tiap identifikasi risiko mengenai tingkat ancaman risiko dan cara penanganan yang

dilakukan. Analisis ini dilakukan untuk menggambarkan tanggapan responden

berdasarkan sistem cuaca, geologi, risiko politik, risiko ekonomi, risiko undang-undang,

risiko kesehatan, risiko manajerial, risiko konstruksi, risiko budaya, dan risiko logistik.

Pada bab ini, peneliti akan membahas tentang prosedur penelitian dalam skripsi ini,

yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

1) Tahap persiapan

a. Pengumpulan data proyek berupa hasil identifikasi risiko.

b. Pengumpulan dan pemahaman materi skripsi melalui referensi berupa buku,

bahan kuliah, dan artikel.

2) Tahap pembahasan

Data hasil (output) berupa statistik data dan peringkat risiko (risk rank) untuk

selanjutnya digunakan untuk mencari alternatif tindakan untuk merespon risiko.

3.2 Jenis Sumber Data

Ada 2 jenis sumber data, yaitu :

1. Data primer

Data-data yang berupa sejumlah keterangan atau fakta yang penulis peroleh

langsung dari tempat penelitian, dalam hal ini data didapat langsung dari

kontraktor-kontraktor pembangunan jalan di Kota Surakarta dan sekitarnya.

Page 29: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Data sekunder

Data-data yang diperoleh secara tidak langsung, antara lain berupa bahan-bahan

kuliah, buku maupun artikel mengenai manajemen proyek dan konstruksi,

manajemen risiko, simulasi dan sumber lain yang relevan dengan materi sehingga

penulis akan mendapatkan tambahan referensi yang lengkap.

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1. Field Research, data diperoleh langsung dari proyek yang menjadi obyek

penelitian, dengan metode antara lain:

a. Metode interview, yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan

pihak-pihak yang bersangkutan yaitu dengan pimpinan dan pegawai lain

yang diperlukan di lingkungan perusahaan.

b. Metode kuisioner : Proses pengumpulan data dilakukan langsung dengan

melakukan wawancara terhadap responden-responden yang ahli di bidang

kostruksi jalan dan para Manajer Proyek kemudian kuisioner diisi langsung

oleh responden yang bersangkutan.

3.3.2. Library research, di sini penelitian dilaksanakan dengan buku-buku bacaan,

brosur, literatur-literatur juga catatan-catatan untuk mengetahui dasar-dasar teori

dari penulisan tugas akhir dan melengkapi data-data dalam memecahkan

masalah.

3.4 Analisis Data

Tahapan dalam manajemen risiko adalah perencanaan, penilaian (identifikasi dan

analisis), serta penanganan. Identifikasi risiko berfungsi untuk mendapatkan area-area

dan proses-proses teknis yang memiliki risiko yang potensial untuk selanjutnya

dianalisis.

Adapun cara pelaksanaan identifikasi risiko secara nyata dalam sebuah proyek, adalah :

1. Membuat daftar bisnis yang dapat menimbulkan kerugian.

Page 30: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

2. Membuat checklist kerugian potensial sehinga didapat identifikasi-identifikasi

risiko. Dalam checklist ini dibuat daftar kerugian dan cara penanganan risiko /

kerugian yang terjadi.

3. Membuat klasifikasi penanganan risiko.

A. Menerima / menanggung risiko

B. Membagi risiko dengan pemilik proyek sebagai tanggungjawab bersama

C. Mengalihkan sebagian risiko kepada pihak asuransi / subkontraktor

D. Menunda Proyek

E. Mereduksi risiko

Metode Analisis menggunakan Analisis Deskriptif, yakni untuk memberikan gambaran

umum karakteristik responden dengan menghitung hasil koesioner. Analisis yang

termasuk didalamnya, yaitu :

1. Analisis Frekuensi : analisis ini dipakai untuk mengetahui jumlah dari pemilih

untuk masing-masing jawaban (cara penanganan) responden pada setiap identifikasi

risiko dan juga dapat menunjukkan kecenderungan dari jawaban responden dalam

setiap penanganan risiko. Pada analisis frekuensi prosentase dapat dihitung dengan

rumus :

% Frekuensi = Frekuensi jawaban x 100 %

Total Frekuensi seluruh Jawaban

2. Analisis Ranking : analisis ini digunakan untuk dapat mengetahui cara penanganan

yang sama untuk merespon beberapa risiko yang telah teridentifikasi. Analisis ini

dilakukan dengan cara menentukan ranking tertinggi dari cara penanganan yang

dipilih responden disetiap data risiko yang teridentifikasi, ranking tertinggi

ditunjukkan dengan cara penanganan terbanyak yang dipilih responden disetiap data

risiko yang teridentifikasi, kemudian menentukan cara penanganan yang paling

banyak memiliki rangking tertinggi yang dipilih responden untuk merespon risiko-

risiko. Data hasil yang akan didapat seperti :

a. Cara penanganan A (Menerima / menanggung risiko) dilakukan untuk beberapa

identifikasi (beserta rincian identifikasi risiko yang dimaksud) dengan jumlah

tanggapan responden beberapa responden (beserta jumlah responden).

Page 31: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b. Cara penanganan B (Membagi risiko dengan pemilik proyek sebagai

tanggungjawab bersama) dilakukan untuk beberapa identifikasi (beserta rincian

identifikasi risiko yang dimaksud) dengan jumlah tanggapan responden

beberapa responden (beserta jumlah responden).

c. Cara penanganan C (Mengalihkan sebagian risiko kepada pihak asuransi /

subkontraktor) dilakukan untuk beberapa identifikasi (beserta rincian

identifikasi risiko yang dimaksud) dengan jumlah tanggapan responden

beberapa responden (beserta jumlah responden).

d. Cara penanganan D (Menunda Proyek) dilakukan untuk beberapa identifikasi

(beserta rincian identifikasi risiko yang dimaksud) dengan jumlah tanggapan

responden beberapa responden (beserta jumlah responden).

e. Cara penanganan E (mereduksi risiko) dilakukan untuk beberapa identifikasi

(beserta rincian identifikasi risiko yang dimaksud) dengan jumlah tanggapan

responden beberapa responden (beserta jumlah responden).

3.5. Identifikasi Risiko

Dari seluruh variabel risiko yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya maka untuk

mengatasi keterbatasan waktu dan biaya penelitian, hanya diambil beberapa variabel

yang dianggap mewakili kondisi proyek konstruksi jalan di Kota Surakarta dan

sekitarnya. Variabel risiko yang akan diteliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1. Elemen Risiko

IDENTIFIKASI

RISIKO ELEMEN RISIKO REFERENSI

1. Sistem Cuaca a. Hujan yang terus menerus - Han dan Diekmann

(2001)

- Rahman dan

Kumarawamy (2002)

- Edwards dan Bowen

(1998)

- Kartam dan Kartam

(2001)

2. Sistem Geologi a. Tingkat kekerasan tanah yang tidak

sesuai standar - Rahman dan

Kumarawamy (2002)

- Kartam dan Kartam

(2001)

Page 32: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tabel 3.1. Elemen Risiko (lanjutan)

IDENTIFIKASI

RISIKO ELEMEN RISIKO REFERENSI

3. Risiko Politik a. Kerusuhan / huru-hara /

demonstrasi

b. Peraturan pemerintah yang tidak

jelas

- Han dan Diekmann

(2001)

- Edwards dan Bowen

(1998)

- Kartam dan Kartam

(2001)

- Rahman and

Kumarawamy (2002)

4. Risiko Ekonomi a. Inflasi

b. Kenaikan suku bunga pinjaman

c. Kenaikan BBM, TDL

d. Sistem pembayaran / termin

- Han dan Diekmann

(2001)

- Edwards dan Bowen

(1998)

5. Risiko Undang -

undang

a. Persetujuan dan Perijinan (ijin

gangguan proyek)

b. Klausul kontrak yang merugikan

- Edwards dan Bowen

(1998)

- Kartam dan Kartam

(2001)

6. Risiko kesehatan a. Gangguan kesehatan akibat asap

pembakaran aspal - Rahman dan

Kumarawamy (2002)

- Edwards dan Bowen

(1998)

7. Risiko Manajerial

a. Persediaan sumber daya

manusia

b. Pembengkakan biaya konstruksi

c. Penundaan pihak ketiga

- Rahman dan

Kumarawamy (2002)

- Kartam dan Kartam

(2001)

8. Risiko konstruksi

a. Kecelakaan kerja

b. Perbedaan kondisi antara desain

dengan kondisi lapangan

- Rahman dan

Kumarawamy (2002)

- Kartam dan Kartam

(2001)

- Han dan Diekmann

(2001)

9. Risiko Budaya

a. Perbedaan dalam cara kerja

b. Perbedaan pendidikan

- Han dan Diekmann

(2001)

- Bing dan Tiong (1999)

10. Risiko Logistik

a. Keterlambatan material

b. Kehilangan material dan alat

kerja

c. Kualitas material yang rendah

- Kangari (1995)

- Han dan Diekmann

(2001)

- Rahman dan

Kumarawamy (2002)

Page 33: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3.6. Respon Terhadap Risiko

Respon terhadap risiko adalah elemen terakhir dalam pendekatan manajemen risiko

berupa sebuah atau serangkaian tindakan yang menjadi bagian dari para pembuat

keputusan untuk merespon risiko yang ada. Dua macam respon yang umum yaitu :

3.6.1. Transfer Risiko

Transfer risiko adalah bentuk dari penanganan risiko berupa pengalihan beban risiko

dari satu pihak ke pihak yang lain. Hal ini mungkin dapat diatasi dengan cara-cara

kontraktual melalui syarat-syarat kontrak atau oleh asuransi.

Transfer risiko dalam proyek kontruksi dan kontrak biasanya terjadi dari :

a. Klien kepada kontraktor atau desainer

b. Kontraktor kepada subkontraktor

c. Klien, kontraktor, subkontraktor, atau desainer kepada pihak asuransi (Uher,

1996).

3.6.2. Kontrol Risiko

Ketika risiko tidak dapat ditransfer dengan berbagai alasan, tindakan manajemen

diperlukan untuk mengurangi, menghindari, atau menahannya (Uher, 1996), yaitu

dengan cara :

1. Menghindari atau mengurangi risiko

2. Mereduksi risiko

Page 34: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

3.7. Diagram Alir Tahap Penelitian

Gambar 3.1. Diagram Alir Tahap Penelitian

Mulai

Persiapan :

- Studi pustaka

- Merumuskan masalah

- Menentukan tujuan penelitian

- Menentukan metode yang dipakai

- Menyusun identifikasi-identifikasi yang sering muncul dalam

proyek jalan di Kota Surakartadan sekitarnya

- Menyusun pertanyaan pada koesioner sesuai rumusan masalah

- Perijinan penelitian

Pengumpulan data :

- Membagikan koesioner yang telah disusun kepada kontraktor-

kontraktor jalan di Kota Surakarta dan sekitarnya

- Mewawancara pihak kontraktor sesuai dengan topik yang

dibahas dalam penelitian.

Analisis data :

- Memasukkan data hasil kuisioner ke dalam tabel-tabel Microsoft

Excel

- Menghitung total dan rata-rata data impact, probability, dan risk

response

- Menghitung besarnya Risk Indeks masing-masing variabel.

Pembahasan :

Hasil dari analisis data adalah cara penanganan dari segala identifikasi

risiko yang ada dalam proyek konstruksi jalan.

Kesimpulan :

Identifikasi-identifikasi risiko tersebut dapat ditarik kesimpulan

untuk nenanganinya dan diperoleh dari hasil kuisioner.

selesai

Page 35: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 . Identifikasi Variabel Risiko

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari beberapa referensi

yang sejenis yang membahas mengenai risiko dalam proyek. Tabel variabel yang

digunakan berjumlah 10 kelompok, dan setiap kelompok terdiri dari beberapa indikator

sebagai penjelas dari setiap variabel. Untuk lebih jelasnya variabel yang digunakan

dapat dilihat pada tabel 4.1 :

Tabel 4.1

Keterangan Kode Identifikasi Risiko

IDENTIFIKASI

RISIKO

KODE ELEMEN RISIKO SUMBER

REFERENSI

1. Sistem Cuaca

(X1)

1a

Hujan yang terus menerus

- Han dan Diekmann

(2001)

- Rahman dan

Kumarawamy

(2002)

- Edwards dan Bowen

(1998)

- Kartam dan Kartam

(2001)

2. Sistem

Geologi (X2)

2a Tingkat kekerasan tanah yang

tidak sesuai standar

- Rahman dan

Kumarawamy

(2002)

- Kartam dan Kartam

(2001)

3. Risiko Politik

(X3)

3a

3b

Kerusuhan / huru-hara /

demonstrasi

Peraturan pemerintah yang tidak

jelas

Loosemore, Raftery,

Reilly, Higgon (2006),

Kerzner (1995)

4. Risiko

Ekonomi (X4)

4a

4b

4c

4d

Inflasi

Kenaikan suku bunga pinjaman

Kenaikan BBM, TDL

Sistem pembayaran / termin

- Han dan Diekmann

(2001)

- Edwards dan Bowen

(1998)

Page 36: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Tabel 4.1. Keterangan Kode Identifikasi Risiko (Lanjutan)

IDENTIFIKASI

RISIKO

KODE ELEMEN RISIKO SUMBER

REFERENSI

5. Risiko

Undang -

undang (X5)

5a

5b

Persetujuan dan Perijinan (ijin

gangguan proyek)

Klausul kontrak yang merugikan

- Edwards dan Bowen

(1998)

- Kartam dan Kartam

(2001)

6. Risiko

kesehatan (X6)

6a Gangguan kesehatan akibat asap

pembakaran aspal

- Rahman dan

Kumarawamy

(2002)

- Edwards dan Bowen

(1998)

7. Risiko

Manajerial

(X7)

7a

7b

7c

Persediaan SDM

Pembengkakan biaya konstruksi

Penundaan pihak ketiga

- Rahman dan

Kumarawamy

(2002)

- Kartam dan Kartam

(2001)

8. Risiko

Konstruksi

(X8)

8a

8b

Kecelakaan kerja

Perbedaan kondisi antara desain

dengan kondisi lapangan

- Rahman dan

Kumarawamy

(2002)

- Kartam dan Kartam

(2001)

- Han dan Diekmann

(2001)

9. Risiko

Budaya(X9)

9a

9b

Perbedaan dalam cara kerja

Perbedaan pendidikan

- Han dan Diekmann

(2001)

- Bing dan Tiong

(1999)

10. Risiko

Logistik (X10)

10a

10b

10c

Keterlambatan material

Kehilangan material dan alat kerja

Kualitas material yang rendah

- Kangari (1995)

- Han dan Diekmann

(2001)

- Rahman dan

Kumarawamy

(2002)

Page 37: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

4.2 . Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan

metode kuesioner dan didukung wawancara langsung dengan responden. Adapun

Pengambilan data dilakukan terhadap 30 responden yang berasal dari 15 Perusahaan

Konstruksi yang berkantor di Kota Surakarta dan sekitarnya dan sekitarnya, daftar

perusahaan konstruksi yang menjadi objek penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2. di

bawah ini :

Tabel 4.2. Daftar Perusahaan Responden

No Perusahaan Alamat

1 PT. Adi Nugroho Jl. Bima I ,Serengan ,Surakarta

2 PT. Panca Darma Jl. Basuki Rahmat 18 ,Surakarta

3 CV. Banu Jl. Kahuripan Selatan II No 26, Surakarta

4 CV Karya Makmur Jombor Rt.05/ XII, Bendosari, Sukoharjo

5 CV. Tri Manunggal Karya Jl. Tentara Pelajar 268, Sukoharjo

6 PT. Yatnosons Jl. Bali No.35 ,Kampung Baru, Surakarta

7 CV. Subur Carikan RT 02/V, Sukoharjo

8 CV. Lima Putra Carikan RT 15/V, Sukoharjo

9 CV. Kenanga Mulya Jl. Pemuda No 1, Sukoharjo

10 CV. Karya Teknik Jl. Manggaran RT 01/VI, Grogol, Sukoharjo

11 CV. Restu Putra Munyung RT02/II, Kwarasan, Grogol, Sukoharjo

12 CV. Damar Mulya Kijilan RT 01/IV, Grogol, Sukoharjo

13 CV. Putra Mandiri Perum sanggrahan Indah D.22, Grogol, Sukoharjo

14 CV. Fajar Jaya Jl. Bali No.35 ,Kampung Baru, Surakarta

15 CV. Jati Karya Demangan RT18/II, Sumberlawang, Sragen

Dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan selama 1 (satu) bulan, diperoleh data

impact (pengaruh), probability (kemungkinan terjadi) dan cara penanganan risiko

(respons). Berdasarkan data impact dan probability akan didapatkan risk impact

(pengaruh risiko) pada suatu proyek. Dengan demikian akan diketahui tingkat risiko

proyek di Kota Surakarta dan sekitarnya serta cara penanganan yang dilakukan untuk

mengantisipasi risiko yang ada.

Page 38: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

4.3 . Data Hasil Pengamatan

4.3.1 Profil Responden

4.3.1.1 Contoh Profil Responden

Di bawah ini adalah salah satu contoh profil responden :

Nama : H. Ir. Bambang Nusantoro ,MM

Alamat : Jl. Kahuripan Selatan II No. 26 RT 002 / XII

,Sumber ,Surakarta

Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 22 Agustus 1951

Umur : 60 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan Terakhir : S2

Nama Perusahaan : PT Adi Nugroho Konstruksido

Alamat Perusahaan : Jl. Bima I ,Serengan ,Surakarta

Lama Kerja di Konstruksi : 20 (dua puluh) tahun

4.3.1.2 Umur Responden

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan umur responden :

Gambar 4.1. Grafik Umur Responden

Berdasarkan gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata terbanyak dari

responden yang mengisi kuisioner adalah para staf berumur 31-40 tahun, yang berarti

Page 39: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

responden yang mengisi kuisioner telah memiliki pengalaman yang cukup. Dalam

pelaksanaan proyek, dengan pengalaman tersebut diharapkan pengisian kuisioner

menjadi lebih mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini.

4.3.1.3 Jenis Kelamin Responden

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan jenis kelamin responden :

Gambar 4.2. Grafik Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan Gambar 4.2 Grafik Jenis Kelamin Responden dapat diketahui bahwa

sebagian besar orang yang berkecimpung di bidang konstruksi khususnya proyek jalan

berjenis kelamin laki-laki. Hanya sebagian kecil saja prosentase yang berjenis kelamin

perempuan. Hal ini dikarenakan banyaknya risiko pekerjaan di proyek jalan dan juga

lebih cocok dikerjakan oleh laki-laki, serta hanya sedikit perempuan yang mempunyai

minat bekerja di bidang konstruksi.

4.3.1.4 Pendidikan Terakhir Responden

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan pendidikan terakhir responden :

Gambar 4.3. Grafik Pendidikan Terakhir Responden

Page 40: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Berdasarkan Gambar 4.3 Grafik Pendidikan Terakhir Responden dapat diketahui bahwa

minimal pendidikan terakhir responden adalah lulusan S1 (sarjana). Oleh karena itu,

diharapkan dalam pengisiannya menjadi lebih sesuai dan mampu mencapai sasaran atau

tujuan penelitian. Hal ini didasarkan pada kemampuan responden dengan latar belakang

pendidikan S1 memiliki kemampuan untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah

dengan lebih baik, jika dibandingkan dengan responden yang mempunyai latar belakang

pendidikan kurang dari S1.

4.3.1.5 Grade Perusahaan Responden

Di bawah ini merupakan grafik yang menunjukkan grade perusahaan responden :

Gambar 4.4. Grafik Grade Perusahaan Responden

Berdasarkan Gambar 4.4 Grafik Grade Perusahaan Responden dapat diketahui bahwa

dari total 15 perusahaan responden yang dipakai, sebagian besar adalah perusahaan

dengan grade sedang, yakni 9 perusahaan. Perusahaan konstruksi dengan grade sedang

yaitu perusahaan dengan batas nilai satu pekerjaan lebih dari Rp. 1 – Rp. 10 milyar serta

memiliki kekayaan bersih Rp. 1 – Rp. 10 milyar (LPJK, 2006). Karena perusahaan

responden yang dipakai sebagian besar adalah perusahaan dengan grade sedang dan

besar maka diharapkan hasil penelitian menjadi lebih valid, karena pengalaman kerja

pada grade sedang dan besar lebih banyak, dan mendukung untuk pengisian kuesioner

Page 41: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

yang nyata sesuai dengan pengalaman proyek khususnya proyek jalan di Kota Surakarta

dan sekitarnya dan sekitarnya.

4.3.2 Data Jawaban Kuesioner

Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kuesioner, maka diperoleh

data berupa jawaban dari 30 responden. Jawaban-jawaban tersebut telah disajikan dalam

tabel-tabel yang menunjukkan skor dari setiap jawaban yang diberikan oleh responden.

Di bawah ini merupakan tabel-tabel data jawaban untuk semua titik pengamatan, yakni

impact (pengaruh) pada tabel 4.3, probability (kemungkinan terjadi) pada tabel 4.4, dan

cara penanganan risiko (respons) pada tabel 4.5. Masing-masing memiliki 10 elemen,

namun pada tabel di bawah hanya akan ditampilkan 3 elemen sebagai contoh. Tabel

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner – Impact (pengaruh)

No Nama Perusahaan

1. Sistem

Cuaca 2. Sistem Geologi 3. Risiko Politik

1a T1 2a T2 3a 3b T3

1 Bambang

Nusantoro PT Adi Nugroho

4 4 3 3 5 5 10

2 Bambang Rio .W CV Banu 3 3 3 3 1 1 2

3 Didik H CV Karya Makmur 4 4 4 4 3 4 7

4 Joko Budiyanto CV Tri Manunggal Karya 4 4 4 4 3 4 7

5 Susi PT Panca Darma 5 5 4 4 2 3 5

6 Agus PT Panca Darma 5 5 3 3 1 1 2

7 Tri W. Kosasih PT Yatnosons 4 4 4 4 3 1 4

8 Santoso CV Subur 4 4 3 3 2 1 3

9 Harsono CV Subur 4 4 3 3 1 2 3

10 Soemarno CV Lima Putra 4 4 4 4 2 1 3

11 Juwanto CV Lima Putra 4 4 3 3 1 2 3

12 Purwo Hesti CV Lima Putra 4 4 3 3 1 1 2

13 Fitri Purwaningsih CV Tri Manunggal Karya 4 4 4 4 2 1 3

14 Yoga Hardiwiyanto PT Kenanga Mulya 4 4 3 3 1 2 3

15 Tugiman CV Karya Makmur 5 5 4 4 2 1 3

16 Bambang Sutedjo CV Karya Makmur 5 5 3 3 1 2 3

17 Siswanto CV Karya Teknik 4 4 4 4 2 2 4

18 Budiyono CV Karya Teknik 4 4 3 3 1 2 3

19 Sumadi CV Restu Putra 3 3 3 3 1 1 2

20 Setiawan S CV Restu Putra 3 3 4 4 2 1 3

Page 42: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner – Impact (Lanjutan)

No Nama Perusahaan

1. Sistem

Cuaca 2. Sistem Geologi 3. Risiko Politik

1a T1 2a T2 3a 3b T3

21 Fajar Tri W CV Restu Putra 4 4 3 3 1 1 2

22 Sukoco CV Damar Mulya 4 4 4 4 2 3 5

23 Tri Wijayanto CV Damar Mulya 5 5 3 3 1 1 2

24 Nur Sidiq CV Putra Mandiri 5 5 4 4 2 2 4

25 Indra Anggandanu CV Putra Mandiri 3 3 3 3 1 1 2

26 Aris CV Fajar Jaya 5 5 3 3 1 1 2

27 Widodo H CV Fajar Jaya 5 5 4 4 2 2 4

28 Purwadi CV Jati Karya 4 4 4 4 2 1 3

29 Rudi W CV Jati Karya 4 4 3 3 1 1 2

30 Wahyono CV Jati Karya 4 4 4 4 1 1 2

Jumlah 124 124 104 104 51 52 103

Rata-rata 4,13 4,13 3,47 3,47 1,7 1,73 3,43

(Tabel selengkapnya dapat dilihat pada lampiran)

Berdasarkan Tabel 4.3 Hasil Kuesioner – Impact (pengaruh), dapat diketahui bahwa

pada sistem cuaca, hujan yang terus menerus memiliki Impact (pengaruh) yang “tinggi”

terhadap proyek jalan. Karena pada dasarnya proyek jalan sangat bergantung pada

kondisi cuaca di lokasi proyek. Pada sistem geologi, tingkat kekerasan tanah yang tidak

sesuai standar, memiliki Impact (pengaruh) yang “tinggi” terhadap pelaksanaan

proyek. Pada risiko politik, kerusuhan / huru-hara, dan peraturan pemerintah yang tidak

jelas, memiliki Impact (pengaruh) yang tergolong sedang terhadap pelaksanaan proyek.

KETERANGAN :

1. Tingkat risiko sangat rendah 4. Tingkat risiko tinggi

2. Tingkat risiko rendah 5. Tingkat risiko sangat tinggi

3. Tingkat risiko sedang

Page 43: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 4.4.

Hasil Kuesioner – Probability (Kemungkinan Terjadi)

No Nama Perusahaan

1. Sistem

Cuaca 2. Sistem Geologi 3. Risiko Politik

1a T1 2a T2 3a 3b T3

1 Bambang

Nusantoro PT Adi Nugroho

5 5 3 3 3 5 8

2 Bambang Rio .W CV Banu 1 1 1 1 1 5 6

3 Didik H CV Karya Makmur 4 4 4 4 2 4 6

4 Joko Budiyanto CV Tri Manunggal Karya 4 4 4 4 2 4 6

5 Susi PT Panca Darma 2 2 3 3 2 3 5

6 Agus PT Panca Darma 1 1 2 2 2 2 4

7 Tri W. Kosasih PT Yatnosons 2 2 3 3 2 1 3

8 Santoso CV Subur 2 2 1 1 4 3 7

9 Harsono CV Subur 2 2 2 2 4 3 7

10 Soemarno CV Lima Putra 2 2 3 3 2 3 5

11 Juwanto CV Lima Putra 5 5 3 3 3 1 4

12 Purwo Hesti CV Lima Putra 4 4 4 4 4 4 8

13 Fitri Purwaningsih CV Tri Manunggal Karya 2 2 3 3 2 3 5

14 Yoga Hardiwiyanto PT Kenanga Mulya 5 5 3 3 3 1 4

15 Tugiman CV Karya Makmur 2 2 2 2 4 3 7

16 Bambang Sutedjo CV Karya Makmur 2 2 3 3 1 1 2

17 Siswanto CV Karya Teknik 2 2 3 3 3 3 6

18 Budiyono CV Karya Teknik 5 5 2 2 1 1 2

19 Sumadi CV Restu Putra 2 2 3 3 2 3 5

20 Setiawan S CV Restu Putra 2 2 2 2 2 3 5

21 Fajar Tri W CV Restu Putra 5 5 2 2 1 1 2

22 Sukoco CV Damar Mulya 2 2 3 3 2 3 5

23 Tri Wijayanto CV Damar Mulya 5 5 3 3 1 1 2

24 Nur Sidiq CV Putra Mandiri 2 2 3 3 1 3 4

25 Indra Anggandanu CV Putra Mandiri 5 5 3 3 1 1 2

26 Aris CV Fajar Jaya 2 2 2 2 2 3 5

27 Widodo H CV Fajar Jaya 5 5 3 3 2 1 3

28 Purwadi CV Jati Karya 2 2 3 3 2 3 5

29 Rudi W CV Jati Karya 5 5 2 2 1 1 2

30 Wahyono CV Jati Karya 2 2 3 3 2 3 5

Jumlah 91 91 81 81 64 76 140

Rata-rata 3,03 3,03 2,7 2,7 2,13 2,53 4,67

(Tabel selengkapnya dapat dilihat pada lampiran)

KETERANGAN :

1. Tidak mungkin terjadi

2. Hampir tidak mungkin terjadi

3. Mungkin terjadi

4. Hampir pasti terjadi

5. Pasti terjadi

Page 44: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Berdasarkan Tabel 4.4. Hasil Kuesioner – Probability (Kemungkinan Terjadi) dapat

diketahui bahwa pada sistem cuaca, hujan yang terus menerus memiliki Probability

(Kemungkinan Terjadi) “mungkin terjadi” terhadap proyek.

Pada sistem geologi, tingkat kekerasan tanah yang tidak sesuai standar, memiliki

Probability (Kemungkinan) “mungkin terjadi” terhadap pelaksanaan proyek.

Pada risiko politik, kerusuhan / huru-hara memiliki Probability (Kemungkinan) yang

“mungkin terjadi” terhadap pelaksanaan proyek. Peraturan pemerintah yang tidak jelas

memiliki Probability (Kemungkinan) “hampir pasti terjadi” terhadap pelaksanaan

proyek.

Tabel 4.5.

Hasil Kuesioner – Cara Penanganan Risiko

No Nama Perusahaan 1. Sistem Cuaca 2. Sistem Geologi 3. Risiko Politik

1a 2a 3a 3b

1

Bambang

Nusantoro PT Adi Nugroho 1 2 4 2

2 Bambang Rio .W CV Banu 1 5 2 2

3 Didik H CV Karya Makmur 4 1 1 4

4 Joko Budiyanto CV Tri Manunggal Karya 4 1 1 4

5 Susi PT Panca Darma 1 3 4 3

6 Agus PT Panca Darma 4 3 4 3

7 Tri W. Kosasih PT Yatnosons 1 3 4 3

8 Santoso CV Subur 1 5 2 2

9 Harsono CV Subur 4 5 2 2

10 Soemarno CV Lima Putra 4 2 4 2

11 Juwanto CV Lima Putra 1 2 4 2

12 Purwo Hesti CV Lima Putra 4 1 1 4

13 Fitri Purwaningsih CV Tri Manunggal Karya 4 1 1 4

14 Yoga Hardiwiyanto PT Kenanga Mulya 4 1 1 4

15 Tugiman CV Karya Makmur 1 2 4 2

16 Bambang Sutedjo CV Karya Makmur 4 2 4 2

17 Siswanto CV Karya Teknik 4 1 1 4

18 Budiyono CV Karya Teknik 4 1 1 4

19 Sumadi CV Restu Putra 1 2 4 2

20 Setiawan S CV Restu Putra 4 2 4 2

21 Fajar Tri W CV Restu Putra 4 1 1 4

Page 45: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel 4.5 Hasil Kuesioner Cara Penanganan Risiko (Lanjutan)

No Nama Perusahaan 1. Sistem Cuaca 2. Sistem Geologi 3. Risiko Politik

1a 2a 3a 3b

22 Sukoco CV Damar Mulya 1 5 2 2

23 Tri Wijayanto CV Damar Mulya 4 5 2 2

24 Nur Sidiq CV Putra Mandiri 4 2 4 2

25 Indra Anggandanu CV Putra Mandiri 1 2 4 2

26 Aris CV Fajar Jaya 4 5 2 2

27 Widodo H CV Fajar Jaya 4 1 1 4

28 Purwadi CV Jati Karya 1 2 4 2

29 Rudi W CV Jati Karya 4 1 1 4

30 Wahyono CV Jati Karya 4 1 1 4

Pilihan terbanyak 4 1 4 2

(Tabel selengkapnya dapat dilihat pada lampiran)

Berdasarkan Tabel 4.5. Hasil Kuesioner – Cara Penanganan Risiko, dapat diketahui

bahwa pada sistem cuaca, hujan yang terus menerus, cara penanganan risiko dapat

dilakukan dengan cara “menunda proyek”.

Pada sistem geologi, tingkat kekerasan tanah yang tidak sesuai standar memiliki cara

penanganan risiko dapat dilakukan dengan cara “menerima / menanggung risiko”.

Pada risiko politik, kerusuhan / huru-hara, dapat dilakukan dengan cara “menunda

proyek”, dan risiko peraturan pemerintah yang tidak jelas dihadapi dengan cara

“membagi risiko dengan pemilik proyek sebagai tanggungjawab bersama”.

KETERANGAN :

1. Menerima / menanggung risiko

2. Membagi risiko dengan pemilik proyek sebagai tanggung jawab bersama

3. Mengalihkan sebagian risiko kepada pihak asuransi / subkontraktor

4. Menunda Proyek

5. Mereduksi risiko

Page 46: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4.4 . Analisis Data Hasil Penelitian

4.4.1. Analisis Data frekuensi

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah metode analisis frekuensi dan

analisis ranking. Dari hasil analisis tersebut diperoleh gambaran tanggapan responden

terhadap tiap-tiap identifikasi risiko, mengenai tingkat ancaman risiko dan cara

penanganan yang dilakukan. Analisis ini dilakukan untuk menggambarkan tanggapan

responden berdasarkan sistem cuaca, geologi, risiko politik, ekonomi, undang-undang,

kesehatan, manajerial, konstruksi, budaya, dan logistik. Selanjutnya disusun dalam

tabel distribusi frekuensi Data Impact (Pengaruh) – Probability (kemungkinan terjadi)

sehingga didapatkan risk index (indeks risiko).

Analisis frekuensi disusun dalam tabel yang pengerjaan analisisnya menggunakan

Microsoft Excel. Kode mengenai elemen-elemen risiko dapat dilihat pada tabel 4.1.

Sedangkan tanggapan responden mengenai cara penanganan risiko terdapat pada tabel

4.5. Dan hasil pengolahan data impact dan probability terdapat pada tabel 4.6. dan tabel

4.7.

4.4.2. Risk Impact (Pengaruh Risiko)

Risk Impact (Pengaruh Risiko) menunjukkan besarnya dampak dari masing-masing

variabel risiko terhadap jalannya proyek. Pada tabel 4.6. di bawah ini dapat dilihat

besarnya dampak dari tiap-tiap variabel risiko yang ada.

Tabel 4.6.

Hasil Pengolahan Data Risk Impact (Pengaruh) X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

Total 124 104 103 276 127 36 237 146 154 207

Rata-

rata

4,13 3,47 3,43 9,2 4,23 1,2 7,9 4,87 5,13 6,9

(Tabel selengkapnya dapat dilihat pada lampiran)

Page 47: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

4.4.3. Risk Probability (Kemungkinan Risiko)

Risk Probability (kemungkinan) merupakan besarnya kemungkinan terjadinya risiko

pada masing-masing variabel yang ada. Sehingga dapat diperkirakan risiko mana yang

paling sering muncul. Dibawah ini adalah tabel hasil pengolahan data risk probability

(kemungkinan).

Tabel 4.7.

Hasil Pengolahan Data Risk Probability (kemungkinan) X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

Total 91 81 140 264 140 34 235 164 138 165

Rata-

rata

3,03 2,7 4,67 8,8 4,67 1,13 7,83 5,47 4,6 5,5

(Tabel selengkapnya dapat dilihat pada lampiran)

4.4.4. Risk Index (Indeks Risiko)

Risk Index (Indeks Risiko) merupakan perkalian antara rata-rata Impact (Pengaruh) dan

rata-rata Probability (kemungkinan terjadi). Dari hasil risk index didapatkan besarnya

tingkat risiko bagi proyek konstruksi jalan. Sehingga hasil risk index dapat dipakai

sebagai acuan dan rambu-rambu pelaksanaan proyek. Dibawah ini adalah tabel hasil

pengolahan data risk index (indeks risiko).

Tabel 4.8.

Hasil Pengolahan Data Impact (Pengaruh) – Probability (Kemungkinan Terjadi)

1. Sistem Cuaca 2. Sistem Geologi 3. Risiko politik

1a 2a 3a 3b

impact total 124 104 51 52

rata2 4,13 3,47 1,7 1,73

prob total 91 81 85 76

rata2 3,03 2,7 2,13 2,53

R=IxP 12,514 9,37 3,62 4,38

Ordinal Scale Medium Medium Very low Very low

(Tabel selengkapnya dapat dilihat pada lampiran)

Page 48: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Dari tabel hasil Pengolahan Data Impact (Pengaruh) dan Probability (kemungkinan

terjadi) dapat dilihat bahwa identifikasi risiko yang ada di Wilayah Surakarta, rata-rata

adalah berada tingkatan sedang. Jadi, di Wilayah Surakarta merupakan wilayah yang

aman untuk dilakukan proyek konstruksi jalan. Namun tetap perlu dilakukan upaya-

upaya penanggulangan pada risiko-risiko tertentu, agar proyek dapat terus berlangsung.

4.4.5. Analisis Ranking

Di bawah ini dijelaskan mengenai indeks risiko dan cara penanganannya dilihat dari

prosentase tertinggi ke rendah, yakni :

Tabel 4.9.

Hasil Ranking indeks risiko

No Elemen Risk Index

(%)

1 1a. Hujan yang terus menerus 43,97

2 2a. Tingkat kekerasan tanah yang tidak sesuai

standar 41,79

3 8b. Perbedaan kondisi antara desain dengan

kondisi lapangan 38,89

4 7b. Pembengkakan biaya konstruksi 38,64

5 4d. Sistem pembayaran / termin 32,63

6 7a. Persediaan SDM 31,20

7 7c. Penundaan pihak ketiga 30,61

8 9b. Perbedaan pendidikan 27,70

9 9a. Perbedaan dalam cara kerja 21,11

10 4a. Inflasi 20,83

11 10a. Keterlambatan material 20,55

12 10c. Kualitas material yang rendah 19,70

13 4c. Kenaikan BBM, TDL 19,64

14 8a. Kecelakaan kerja 18,93

15 4b. Kenaikan suku bunga pinjaman 16,76

16 10b. Kehilangan material dan alat kerja 16,47

17 3a. Kerusuhan / huru-hara / demonstrasi 15,68

18 5a. Persetujuan dan Perijinan (ijin gangguan

proyek) 13,72

19 5b. Klausul kontrak yang merugikan 12,22

20 3b. Peraturan pemerintah yang tidak jelas 9,44

21 6a. Gangguan kesehatan akibat asap

pembakaran aspal 4,53

Analisis ranking digunakan untuk mengetahui variabel yang paling mendominasi atau

paling berpengaruh diperoleh dari perkalian impact dan probability kemudian

Page 49: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dihasilkan besaran prosentase. Dari tabel 4.9. dapat diketahui nilai prosentase dari

seluruh elemen. Pada tabel risk index (indeks risiko), jika dilihat dengan analisis

ranking dapat dihasilkan urutan prosentase dari yang tertinggi sampai dengan yang

paling rendah. Dari prosentase tersebut dapat juga ditentukan cara penanganan risiko

yang akan dilakukan. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa risiko tertinggi adalah

risiko cuaca, yakni hujan yang terus menerus. Hujan tentu saja sangat merugikan pada

pelaksanaan proyek jalan karena keseluruhan tahapan pada proyek jalan berada pada

lingkup luar ruangan (outdoor). Apalagi bila melihat sifat aspal yang sangat rentan pada

air. Pada kondisi lapangan di Wilayah Surakarta, hujan sering terjadi pada saat ini.

Tidak hanya pada musim penghujan, kadang pada saat musim kemarau pun hujan turun.

Ini karena kondisi cuaca sekarang yang tidak stabil. Dengan demikian hampir dipastikan

pelaksanaan proyek menjadi tertunda. Hujan yang turun lebat dan berlangsung lama,

sangat merugikan dan sering sekali terjadi di Wilayah Surakarta. Bahkan di daerah Solo

Baru dan beberapa wilayah di Kota Surakarta yang merupakan kawasan banjir, kadang

kala terjadi banjir pada lokasi proyek.

Urutan risiko kedua adalah sistem geologi, yakni tingkat kekerasan tanah yang tidak

sesuai standar. Jenis tanah di sebagian Wilayah Surakarta khususnya bagian utara

merupakan tanah lempung (clay) yang cenderung ekspansif, sehingga cukup berisiko

apabila digunakan untuk proyek jalan.

Risiko ketiga adalah perbedaan kondisi antara desain dengan kondisi lapangan.

Seringkali proyek konstruksi mengalami kesalahan pada saat membuat rancangan

desain karena kompleksitasnya, serta perubahan-perubahan alam yang terjadi. Pada

suatu laporan pengendalian proyek suatu perusahaan (tidak disebutkan) ternyata lebih

50% penyebab kerugian proyek adalah karena kesalahan rancangan desain proyek saat

tender. Oleh karena itu, pada setiap rancangan seharusnya sudah memperhitungkan

perubahan-perubahan yang biasa terjadi untuk selanjutnya mengkonversinya menjadi

besaran indeks risiko.

Page 50: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Dari tingkatan risiko yang telah diketahui khususnya untuk Wilayah Surakarta, dapat

dijadikan tolok ukur dalam pelaksanaan proyek konstruksi jalan, sehingga risiko-risiko

besar yang mungkin dapat terjadi dapat diminimalisir atau bahkan dihindari.

4.4.6. Risk Assessment (Penilaian Risiko)

Ada 5 tingkat penilaian risiko, baik ditinjau dari impact maupun probability-nya.

Tingkat impact dari yang terendah adalah very low (sangat rendah) sampai tingkat

tertinggi yakni very high. Pada probability juga ada 5 kategori, yaitu almost certain

(hampir tidak pasti), likely (mungkin terjadi), possible (pasti terjadi), unlikely (tidak

mungkin terjadi), dan very unlikely (sangat tidak mungkin terjadi). Dari matriks impact-

probability ini dapat dihasilkan penggolongan area tingkat risiko yang terjadi.

Tabel 4.10.

The Probability – Impact Matrix (AS/NZS, 1999b)

Probability Impact

Very Low (1) Low(2) Medium(3) High(4) Very High(5)

Almost certain(5)

Likely (4)

Possible(3)

Unlikely (2)

Very unlikely (1)

= High Risk (risiko tinggi) = Moderate Risk (risiko sedang)

= Extreme Risk (risiko sangat tinggi) = Low Risk (risiko rendah)

Hasil perkalian antara indeks dengan probability merupakan nilai risk indeks. Menurut

Chapman, risk indeks dapat juga disebut cardinal scale (skala pokok), dimana diperoleh

urutan skala apakah risiko tersebut tergolong very high / high / medium / low / very low.

Semua tergantung dengan hasil risk index.

Page 51: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4.11.

Scale of Probability and Impact (Chapman, 2001)

cardinal scale

ordinal scale

probability impact on

cost impact on

time

0,1 very low 0-20 % < $0.1m < 1 week

0,3 Low 20,1-40% $0.1m-$0.5m 1-5 weeks

0,5 Medium 40,1-60% $0.5m-$5m 5-10 weeks

0,7 High 60,1-80% $5m-$20m 10-15 weeks

0,9 very high 80,1-100% > $20m > 15 weeks

Tabel 4.12.

Hasil penelitian Scale of Probability and Impact

1. Sistem Cuaca

2. Sistem Geologi 3. Risiko politik

1a 2a 3a 3b

impact total 124 104 51 52

rata2 4,13 3,47 1,7 1,73

prob total 91 81 85 76

rata2 3,03 2,7 2,13 2,53

R=IxP 12,514 9,36 3,63 4,39

Ordinal Scale high high low low

Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa dominasi dari cardinal scale (skala pokok) yang

terjadi adalah risiko dengan tingkat sedang (medium), terutama pada risiko sistem cuaca

dan kondisi geologis. Hal tersebut mungkin terjadi dikarenakan di Kota Surakarta dan

sekitarnya merupakan wilayah berisiko cukup tinggi dalam hal pembangunan konstruksi

jalan, terutama di daerah solo bagian utara karena jenis tanahnya yang berupa tanah liat

(clay), sangat sulit untuk dilakukan pembangunan konstruksi jalan. Untuk itu, perlu

dilakukan usaha-usaha tertentu agar proyek tetap dapat dilaksanakan.

4.4.7. Analisis Setiap Variabel

Ancaman Kemungkinan Terjadi dan Pengaruh Acuan Matris (ancaman Impact–

Probability) Risiko Proyek Konstruksi Jalan di Kota Surakarta dan sekitarnya menurut

Hillson (2002) dapat dilihat pada tabel 4.13. di bawah ini :

Page 52: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 4.13.

Probability – Impact Matrix for Threats and Opportunities

Keterangan grafik :

Koordinat X = Koordinat Y =

Impact = Probability = 1 = almost certain

1 = very low 2 = likely

2 = low 3 = possible

3 = medium 4 = unlikely

4 = high

5 = very high 5 = very unlikely

Di bawah ini adalah grafik yang menunjukkan tentang masing-masing Ancaman

Kemungkinan Terjadi dan Pengaruh Acuan Matris Risiko Konstruksi Jalan di Kota

Surakarta dan sekitarnya pada elemen-elemen identifikasi risiko, yaitu ;

1. Sistem Cuaca

Tingginya suhu muka laut yang mengakibatkan musim hujan berkepanjangan tanpa

kemarau di Indonesia pada tahun ini diperkirakan merupakan dampak dari pemanasan

global, yaitu fenomena meningkatnya suhu bumi disebabkan akumulasi gas rumah kaca

di atmosfer yang bersifat menahan energi panas matahari di permukaan bumi. Berbagai

dampak negatif pun muncul, seperti melelehnya es di kutub, merebaknya penyakit

parasit, dan meningkatkan keasaman air laut. Perubahan iklim ini ditandai dengan

perubahan pola curah hujan. Terjadinya cuaca ekstrem berupa munculnya gelombang

udara panas, peningkatan frekuensi hujan lebat hingga menimbulkan banjir di satu

Page 53: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

tempat dan kekeringan di tempat lain, angin yang tidak terduga serta suhu panas yang

tidak stabil (menurut penelitian BMKG).

Daerah pertumbuhan Badai Siklon Tropis yang merupakan pusaran angin kencang

dengan diameter hampir 200 km, berkecepatan lebih dari 200 km/jam dan mempunyai

lintasan sejauh 1.000 km subur di dunia adalah Samudra Hindia dan perairan barat

Australia. Efek badai tersebut kadang sampai ke Indonesia. Ekor badai tersebut

menimbulkan angin kencang, hujan deras, dan tingginya gelombang laut di bagian

selatan Pulau Jawa. Daerah Surakarta yang sering terkena pengaruh badai meliputi

Kabupaten Boyolali dan Klaten, dimana oleh masyarakat setempat dinamakan angin

puting beliung (Dinas Kesbang Linmas Provinsi Jawa Tengah). Pada tabel 4.14. di

bawah ini menunjukkan Sistem Cuaca di Kota Surakarta dan sekitarnya :

Tabel 4.14.

Sistem Cuaca Kota Surakarta dan sekitarnya

1. Sistem Cuaca

1a

impact 4,13

prob 3,03

Hujan = risiko tinggi

Sistem cuaca memiliki tingkat risiko tinggi

Hujan memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi, karena terjadinya hujan tidak dapat

diperkirakan apakah hujan tersebut akan turun dengan deras dan dalam waktu yang

lama atau tidak serta kapan terjadinya. Turunnya hujan jelas sangat merugikan untuk

Titik koordinat impact – probability

Page 54: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

proyek konstruksi jalan, karena proyek terpaksa harus ditunda sehingga waktu

pengerjaan proyek menjadi lebih lama dari yang direncanakan. Atau apabila proyek

sudah setengah jalan lalu turun hujan, maka ada kemungkinan jalan yang sudah

dibangun kualitasnya akan menjadi lebih rendah dari yang disyaratkan.

2. Sistem Geologi

Jenis tanah yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung api. Tanah ini

memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur.

Sebagaimana layaknya kepulauan yang terjadi karena tumbukan lempeng, di Provinsi

Jawa Tengah terdapat busur gunung berapi yang tumbuh pada zona lemah sehingga

terdapat beberapa gunung berapi di atasnya. Dampak dari tumbukan lempeng tektonik

adalah terjadinya pengangkatan dan pelipatan lapisan geologi pembentuk pulau

sehingga membentuk geomorfologi yang bervariasi seperti dataran landai, perbukitan

dan dataran tinggi. Kondisi geologi yang demikian menjadikan lapisan tanah di

beberapa daerah di Kota Surakarta dan sekitarnya berpotensi mengandung kadar

lempung (tanah liat) yang cukup tinggi. Kadar lempung yang cukup tinggi ini pada

beberapa kasus, telah terbukti menyebabkan kegagalan pada proyek konstruksi jalan.

Pada tabel 4.15. di bawah ini menunjukkan Sistem Geologi di Kota Surakarta dan

sekitarnya :

Tabel 4.15.

Sistem Geologi Kota Surakarta dan sekitarnya

2. Sistem Geologi

2a

Impact 3,47

Prob 2,70

Page 55: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tingkat kekerasan tanah yang tidak sesuai standar = risiko sangat tinggi

Sistem Geologi memiliki tingkat risiko sangat tinggi

Tingkat kekerasan tanah yang tidak sesuai standar di Kota Surakarta dan sekitarnya

memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi, karena pada proyek konstruksi jalan, risiko

geologi tersebut sangat merugikan dan berdampak pada pembangunan jalan. Semakin

panjang jalan yang akan dibangun, apabila terjadi melalui daerah yang tanahnya

termasuk tanah ekspansif, maka semakin besar pula potensi kerusakan pada struktur

perkerasan jalan. Pada kondisi lapangan di Surakarta, daerah yang tergolong

mengandung tanah ekspansif yaitu daerah Surakarta bagian utara serta sebagian wilayah

Kabupaten Sragen.

3. Risiko Politik

Kebijakan pemerintah mengenai undang-undang konstruksi membawa pro dan kontra

bagi pihak-pihak kontraktor. Untuk itu kebijakan yang kontra terhadap pelaksanaan

proyek bagi beberapa perusahaan mengakibatkan risiko. Risiko semacam itu dinamakan

risiko politik yang berhubungan dengan politik negara sehingga terkadang

mengakibatkan adanya huru-hara, demonstrasi, serta adanya peraturan pemerintah yang

berubah-ubah. Pada tabel 4.16. di bawah ini menunjukkan Risiko Politik di Kota

Surakarta dan sekitarnya :

Titik koordinat impact – probability

Page 56: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 4.16.

Risiko Politik Kota Surakarta dan sekitarnya

3. Risiko politik

3a 3b R3

Impact 1,70 1,73 1,72

Prob 2,13 2,53 2,33

Kerusuhan / huru-hara / demonstrasi = risiko sedang

Peraturan pemerintah yang tidak jelas = risiko sedang

Risiko politik memiliki tingkat risiko sedang

Kerusuhan / huru-hara merupakan risiko tingkat sedang. Pada kondisi lapangan

sebenarnya, aksi mogok kerja atau kerusuhan di Kota Surakarta dan sekitarnya cukup

jarang terjadi. Namun bila ditinjau dari sisi dampaknya, hal tersebut cukup merugikan

bagi perusahaan konstruksi, karena dapat menyebabkan proyek jadi tertunda

pengerjaannya atu bahkan dibatalkan. Maka perlu adanya upaya penanggulangan,

sehingga potensi kerugian proyek dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.

Peraturan pemerintah yang tidak jelas juga tergolong risiko yang sedang. Hal ini dapat

jelas dilihat karena pada dasarnya, hampir seluruh proyek jalan merupakan proyek

pemerintah yang didanai dari APBD atau APBN. Sehingga perubahan-perubahan

Titik koordinat impact – probability

Titik rata-rata elemen

Page 57: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

peraturan/kebijakan dari pemerintah, tidak terlalu berdampak langsung pada pengerjaan

proyek , karena sudah dapat diperkirakan sebelumnya.

4. Risiko Ekonomi

Risiko ekonomi berhubungan dengan kebijakan pemerintah. Risiko yang mungkin

terjadi dan berdampak pada proyek konstruksi jalan adalah terjadinya inflasi, kenaikan

suku bunga pinjaman, kenaikan BBM & TDL, sistem pembayaran / termin. Pada tabel

4.17. di bawah ini menunjukkan Risiko Ekonomi di Kota Surakarta dan sekitarnya :

Tabel 4.17.

Risiko Ekonomi Kota Surakarta dan sekitarnya

4. Risiko Ekonomi

4a 4b 4c 4d R4

Impact 2,43 1,83 2,43 2,50 2,30

Prob 2,33 2,00 1,93 2,53 2,20

Inflasi = risiko sedang - tinggi

Kenaikan suku bunga pinjaman = risiko rendah - sedang

Kenaikan BBM & TDL = risiko sedang

Sistem pembayaran / termin = risiko tinggi

Risiko ekonomi memiliki tingkat risiko sedang – tinggi

Titik koordinat impact – probability

Titik rata-rata elemen

Page 58: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Inflasi merupakan penambahan banyaknya uang kertas yang diedarkan oleh pemerintah

hingga melampaui jaminan logam (emas), akibatnya ialah nilai mata uang merosot dan

menyebabkan harga barang-barang menjadi naik (menurut Kamus Umum Bahasa

Indonesia). Pada penelitian ini, inflasi memiliki risiko sedang-tinggi. Ini berarti inflasi

tidak begitu berdampak merugikan pada proyek, karena jika terjadi inflasi pada suatu

negara akan ada kebijakan dan perjanjian-perjanjian yang sebelumnya telah disetujui

oleh masing-masing pihak terhadap proyek yang sedang berlangsung.

Kenaikan suku bunga pinjaman, memiliki tingkat risiko rendah – sedang. Sedangkan

kenaikan BBM, dan termin memiliki tingkat risiko sedang dan tinggi sehingga

berpotensi dapat merugikan proyek. Kota Surakarta dan sekitarnya memiliki sistem

yang sama dengan wilayah lainnya karena berada dibawah kebijakan kepemerintahan

yang sama, sehingga penangannya pun hampir sama dengan wilayah yang lain.

5. Risiko Undang-undang

Risiko undang-undang berisi tentang persetujuan dan perijinan mengenai proyek serta

terdapat klausul kontrak di dalamnya. Pada tabel 4.18. di bawah ini menunjukkan risiko

undang-undang di Kota Surakarta dan sekitarnya :

Tabel 4.18.

Risiko Undang-undang Kota Surakarta dan sekitarnya

5. Risiko Undang-undang

5a 5b R5

Impact 2,33 1,90 2,12

Prob 2,50 2,17 2,33

Page 59: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Persetujuan dan Perijinan = risiko tinggi

Klausul kontrak yang merugikan = risiko sedang-tinggi

Risiko undang-undang memiliki tingkat risiko tinggi

Persetujuan dan perijinan proyek memiliki tingkat risiko tinggi. Pada pengalaman

kondisi lapangan di Kota Surakarta dan sekitarnya, persetujuan dan perijinan dari

pemerintah sangat memengaruhi berlangsungnya proyek. Proyek akan terlaksana

apabila syarat-syarat dan administrasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek

sudah sesuai dengan undang-undang kepemerintahan mengenai proyek. Klausul kontrak

memiliki risiko sedang-tinggi, tidak begitu berisiko karena pada kontrak proyek

pemerintah sudah ada perjanjian tersendiri yang dilakukan oleh pihak yang

bersangkutan dan sudah sama-sama disetujui. Klausul kontrak yang merugikan

umumnya terjadi pada proyek swasta.

6. Risiko Kesehatan

Kesehatan sangat perlu dijaga demi pelaksanaan proyek supaya dapat berjalan sesuai

dengan waktu yang sudah direncanakan. Pada proyek jalan, risiko kesehatan yang

mungkin terjadi adalah jika pekerja mengalami gangguan kesehatan akibat asap

pembakaran aspal. Namun risiko ini peluangnya sangat kecil, lagipula dalam setiap

proyek pemerintah sudah ada jaminan kesehatan yang bisa diambil untuk

Titik koordinat impact – probability

Titik rata-rata elemen

Page 60: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

mengantisipasinya. Pada tabel 4.19. di bawah ini menunjukkan risiko kesehatan di Kota

Surakarta dan sekitarnya :

Tabel 4.19.

Risiko Kesehatan Kota Surakarta dan sekitarnya

6.Risiko kesehatan

6a

Impact 1,20

Prob 1,13

Gangguan kesehatan akibat asap pembakaran aspal = risiko rendah

Gangguan kesehatan akibat asap pembakaran aspal memiliki tingkat risiko rendah. Pada

pengalaman kondisi lapangan di Kota Surakarta dan sekitarnya, sangat jarang terjadi

kasus gangguan kesehatan akibat asap pembakaran aspal. Namun tidak ada salahnya

jika pihak kontraktor tetap memperhatikan risiko tersebut karena sedikit saja kesalahan

akan berakibat fatal baik bagi tenaga kerja maupun proyek.

7. Risiko Manajerial

Risiko manajerial berhubungan dengan manajemen proyek. Dalam suatu proyek

dibutuhkan manajemen yang tepat baik mengenai persediaan/jumlah sumber daya

Titik koordinat impact – probability

Page 61: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

manusia maupun pengelolaan biaya proyek. Pada tabel 4.20. di bawah ini menunjukkan

risiko manajerial di Kota Surakarta dan sekitarnya :

Tabel 4.20.

Risiko Manajerial Kota Surakarta dan sekitarnya

7.Risiko Manajerial

7a 7b 7c R7

Impact 2,53 2,93 2,43 2,63

Prob 2,47 2,83 2,53 2,61

Persediaan SDM = risiko sedang - tinggi

Pembengkakan biaya konstruksi = risiko tinggi

Penundaan pihak ketiga = risiko sedang - tinggi

Risiko manajerial memiliki tingkat risiko tinggi

Persediaan sumber daya manusia merupakan risiko tingkat sedang-tinggi. Karena pada

kenyataannya, sumber daya manusia sangat mempengaruhi proyek. Dalam mengatur

kebutuhan tenaga kerja, yang harus diperhatikan adalah kemungkinan terjadinya

fluktuasi tenaga kerja. Hal ini harus cepat diatasi dengan perencanaan yang matang,

supaya pemenuhan tenaga kerja tidak terhambat.

Sedangkan terjadinya pembengkakan biaya konstruksi merupakan risiko yang tinggi.

Hal tersebut dapat terjadi karena kesalahan perhitungan maupun ketidaktepatan dalam

mengelola dana yang ada, sehingga akan sangat merugikan proyek.

Titik koordinat impact – probability

Titik rata-rata elemen

Page 62: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Penundaan pihak ketiga merupakan risiko dengan tingkat sedang-tinggi, karena ada

beberapa bagian pekerjaan dalam proyek yang harus menggunakan pihak ketiga,

contohnya untuk penyediaan alat berat dan juga penyediaan material. Hampir semua

perusahaan konstruksi di Kota Surakarta belum memiliki alat berat sendiri, oleh karena

itu mereka sangat bergantung pada perusahaan yang menyewakan alat berat.

8. Risiko Konstruksi

Risiko konstruksi berhubungan dengan segala aktivitas saat proyek sedang berlangsung,

terutama yang sifatnya fisik. Pada tabel 4.21. di bawah ini menunjukkan risiko

konstruksi di Kota Surakarta dan sekitarnya :

Tabel 4.21.

Risiko Konstruksi Kota Surakarta dan sekitarnya

8.Risiko Konstruksi

8a 8b R8

Impact 1,90 2,97 2,43

Prob 2,17 3,30 2,73

Kecelakaan kerja = risiko sedang-tinggi

Perbedaan kondisi antara desain dengan kondisi lapangan =

risiko sangat tinggi

Risiko konstruksi memiliki tingkat risiko tinggi

Titik koordinat impact – probability

Titik rata-rata elemen

Page 63: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Kecelakaan kerja merupakan risiko tingkat sedang-tinggi. Karena pada setiap proyek

konstruksi, baik pada jalan maupun jalan, selalu terdapat risiko kecelakaan kerja. Cara

menanggulanginya adalah dengan bekerja sama dengan pihak ketiga (asuransi) untuk

mengalihkan risiko yang mungkin terjadi.

Sedangkan terjadinya perbedaan kondisi antara desain dengan kondisi lapangan

merupakan risiko yang sangat tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena kesalahan

perhitungan maupun ketidaktepatan dalam melakukan penghitungan, atau karena

adanya perubahan alam. Oleh karena itu, peran manajer proyek yang handal dan

berpengalaman sangat diperlukan untuk melakukan penyesuaian pada desain sehingga

pengerjaan proyek konstruksi tidak terhambat.

9. Risiko Budaya

Faktor budaya sangat kental bagi masyarakat Surakarta. Banyak pengolahan budaya

yang tercipta. Masyarakat yang tinggal dan menetap di Surakarta pun tidak hanya

merupakan orang-orang asli daerah, namun berbagai kalangan telah tinggal dan

menetap di Surakarta dengan maksud tertentu (misal berbisnis dan mencari ilmu).

Sehingga dalam bersosialisasi, banyak sekali perbedaan-perbedaan dalam

bermasyarakat. Perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan bahasa, cara kerja dan

pendidikan. Semua unsur itu juga memengaruhi pelaksanaan proyek.. Pada tabel 4.22.

di bawah ini menunjukkan risiko budaya di Kota Surakarta dan sekitarnya :

Tabel 4.22.

Risiko Budaya Kota Surakarta dan sekitarnya

9.Risiko Budaya

9a 9b R9

Impact 2,60 2,53 2,57

Prob 2,27 2,33 2,30

Page 64: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Perbedaan dalam cara kerja = risiko sedang tinggi

Perbedaan pendidikan = risiko tinggi

Risiko budaya memiliki tingkat risiko tinggi

Perbedaan dalam cara kerja dalam bekerja berisiko sedang-tinggi. Hal itu cukup

mempengaruhi pelaksanaan proyek, karena di dalam suatu perusahaan / proyek

konstruksi, sangat dibutuhkan visi dan misi yang sama dengan tujuan yang sama,

sehingga cara bekerja pun paling tidak harus sesuai untuk mendapatkan hasil yang

maksimal di dalam suatu proyek.

Perbedaan tingkat pendidikan para pekerja konstruksi di lapangan berisiko tinggi.

Karena pendidikan yang berbeda mempengaruhi dan menjadikan cara kerja yang

berbeda pula.

10. Risiko Logistik

Risiko logistik dalam proyek bisa terjadi karena keterlambatan material, kehilangan dan

kerusakan material dan alat kerja. Pada tabel 4.23. di bawah ini menunjukkan Risiko

Logistik di Kota Surakarta dan sekitarnya :

Titik koordinat impact – probability

Titik rata-rata elemen

Page 65: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Tabel 4.23.

Risiko Logistik Kota Surakarta dan sekitarnya

10.Risiko Logistik

10a 10b 10c R10

Impact 2,60 1,70 2,60 2,30

Prob 1,93 1,67 1,90 1,83

Keterlambatan material = risiko sedang - tinggi

Kehilangan material dan alat kerja = risiko rendah

Kualitas material yang rendah = risiko sedang - tinggi

Risiko logistik memiliki tingkat risiko sedang - tinggi

Hampir semua unsur logistik berisiko sedang-tinggi. Dalam pemenuhan kebutuhan

material, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu ketepatan pemesanan,

ketepatan waktu datangnya barang, material yang datang jumlahnya sesuai dengan

pesanan, dan kualitas material sesuai dengan yang diminta. Ketepatan pemesanan yang

dimaksud disini adalah ketika material sudah hampir habis, harus cepat dilakukan

pemesanan agar jangan sampai ada jeda material kosong, karena perjalanan material

pun memerlukan waktu.

Kerugian besar dapat dialami perusahaan konstruksi apabila terjadi kehilangan maupun

kerusakan material serta alat kerja. Untuk itu perlu penanganan khusus dan penjagaan

Titik koordinat impact – probability

Titik rata-rata elemen

Page 66: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

ekstra selama proyek berlangsung. Pada proyek konstruksi jalan di Kota Surakarta dan

sekitarnya, kehilangan material dan alat kerja cukup jarang terjadi.

4.5. Risk Response (Penanganan Risiko)

Penanganan risiko merupakan strategi atau cara-cara kontraktor untuk meminimalisir

atau mengalihkan kerugian yang ditimbulkan dari adanya risiko-risiko dalam suatu

proyek konstruksi. Dari tabel di bawah ini dapat diketahui cara-cara penanganan risiko

yang paling banyak dilakukan oleh perusahaan konstruksi yang menjadi responden.

Tabel 4.24.

Hasil Ranking dan Pengolahan Data Penanganan Risiko

Elemen Risk Index

(%) Cara Penanaganan Risiko

1a. Hujan yang terus menerus 43,97 Menunda Proyek

2a. Tingkat kekerasan tanah yang tidak sesuai standar 41,79 Menerima / menanggung risiko

8b. Perbedaan kondisi antara desain dengan kondisi

lapangan 38,89 Menerima / menanggung risiko

7b. Pembengkakan biaya konstruksi 38,64 Menerima / menanggung risiko

4d. Sistem pembayaran / termin 32,63 Menerima / menanggung risiko

7a. Persediaan SDM 31,20 Menerima / menanggung risiko

7c. Penundaan pihak ketiga 30,61

Membagi risiko dengan pemilik proyek

sebagai tanggung jawab bersama

9b. Perbedaan pendidikan 27,70 Menerima / menanggung risiko

9a. Perbedaan dalam cara kerja 21,11 Menerima / menanggung risiko

4a. Inflasi 20,83 Menerima / menanggung risiko

10a.Keterlambatan material 20,55 Menerima / menanggung risiko

10c.Kualitas material yang rendah 19,70 Menerima / menanggung risiko

4c. Kenaikan BBM, TDL 19,64 Membagi risiko dengan pemilik proyek

sebagai tanggung jawab bersama

8a. Kecelakaan kerja 18,93 Mengalihkan sebagian risiko kepada

pihak asuransi / subkontraktor

4b. Kenaikan suku bunga pinjaman 16,76 Menerima / menanggung risiko

10b.Kehilangan material dan alat kerja 16,47 Menerima / menanggung risiko

3a. Kerusuhan / huru-hara / demonstrasi 15,68 Menunda Proyek

5a. Persetujuan dan Perijinan (ijin gangguan proyek) 13,72 Membagi risiko dengan pemilik proyek

sebagai tanggung jawab bersama

5b. Klausul kontrak yang merugikan 12,22 Membagi risiko dengan pemilik proyek

sebagai tanggung jawab bersama

3b. Peraturan pemerintah yang tidak jelas 9,44 Membagi risiko dengan pemilik proyek

sebagai tanggung jawab bersama

6a. Gangguan kesehatan akibat asap pembakaran aspal 4,53 Menerima / menanggung risiko

Page 67: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Pada tabel risk index (indeks risiko), jika dilihat dengan analisis ranking dapat

dihasilkan urutan prosentase dari yang tertinggi sampai dengan yang paling rendah dan

juga cara penanganannya pada proyek konstruksi jalan di Wilayah Surakarta. Cara

penanganan yang diambil lebih dari 50% adalah dengan menerima/menanggung risiko

yang ada. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dari perusahaan

terhadap pihak owner, supaya pelaksanaan proyek dapat dilaksanakan dengan maksimal

sesuai dengan perjanjian dan perencanaan pihak owner terhadap perusahaan yang telah

dipercaya untuk bekerja sama dengan pekerja konstruksi. Analisis ranking digunakan

untuk mengetahui beberapa cara penanganan risiko yang dipilih oleh para responden

pada setiap identifikasi risiko yang ada dalam kuesioner. Untuk mengetahui variabel

yang paling mendominasi atau paling berpengaruh diperoleh dari perkalian impact dan

probability kemudian dihasilkan besaran prosentase. Dari tabel 4.24. di atas dapat

diketahui nilai prosentase dari seluruh elemen.

Dari tabel di atas, diketahui bahwa risiko tertinggi adalah sistem cuaca, yakni hujan

yang terus menerus. Cara penanganan yang dipilih oleh responden adalah menunda

proyek, karena tidak mungkin mengerjakan proyek kosnstruksi jalan apabila terjadi

hujan ,sehingga proyek terpaksa harus ditunda dan waktu penggerjaan proyek menjadi

lebih lama dari yang direncanakan. Atau apabila proyek sudah setengah jalan lalu turun

hujan, maka ada kemungkinan jalan yang sudah dibangun kualitasnya akan menjadi

lebih rendah dari yang disyaratkan.

Urutan risiko kedua adalah risiko dari sistem geologis, yaitu kekerasan tanah yang tidak

sesuai standar. Pada risiko ini cara penanganan yang dipilih oleh responden adalah

menerima / menanggung risiko.

Risiko ketiga adalah perbedaan kondisi antara desain dengan kondisi lapangan. Cara

penanganan yang dipilih oleh responden adalah menerima / menanggung risiko. Karena

yang membuat rancangan desain adalah murni dari pihak perusahaan konstruksi, jadi

apabila ada kesalahan saat melakukan estimasi maka yang harus menanggung adalah

pihak kontraktor itu sendiri.

Page 68: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Dari tingkatan risiko yang telah diketahui khususnya untuk Kota Surakarta dan

sekitarnya, dapat dijadikan periksa dalam pelaksanaan proyek konstruksi jalan, sehingga

risiko-risiko besar yang mungkin dapat terjadi dapat diminimalisir.

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil pengolahan data identifikasi risiko, dapat diketahui bahwa identifikasi risiko

di Kota Surakarta dan sekitarnya memiliki tiga tingkat perbedaan pengaruh, yakni

pengaruh yang pertama adalah very low / sangat rendah, pengaruh kedua adalah low /

rendah, dan pengaruh ketiga adalah medium / tidak rendah dan tidak tinggi.

Yang merupakan pengaruh pertama dengan tingkat pengaruh sangat rendah adalah

risiko kesehatan, risiko politik, dan risiko undang-undang. Yang merupakan pengaruh

kedua dengan tingkat pengaruh rendah adalah risiko ekonomi, risiko manajerial, risiko

konstruksi, dan risiko budaya. Sedangkan yang merupakan pengaruh ketiga dengan

tingkat pengaruh medium adalah risiko cuaca dan sistem geologi.

Dari hasil pengolahan data identifikasi risiko mengenai pendapat para responden dalam

hal cara penanganan risiko yang ada telah terbagi menjadi lima cara penanganan, yakni

menerima atau menanggung risiko, membagi risiko dengan pemilik proyek sebagai

tanggung jawab bersama, mengalihkan sebagian risiko kepada pihak ketiga

(asuransi/subkontraktor), menunda proyek, dan mereduksi risiko. Namun di Kota

Surakarta dan sekitarnya, dari semua identifikasi risiko tidak ada yang cara

penanganannya dilakukan dengan cara mereduksi risiko.

Cara penanganan risiko yang dilakukan dengan menerima atau menanggung risiko

adalah pada risiko pencurian material dan alat kerja, perbedaan kondisi antara desain

dengan kondisi lapangan, tingkat kekerasan tanah yang tidak sesuai standar,

pembengkakan biaya konstruksi, keterlambatan sistem pembayaran / termin, semua

unsur risiko kesehatan, kurangnya persediaan sumber daya manusia, perbedaan dalam

cara kerja, perbedaan pendidikan, inflasi, keterlambatan material, kualitas material yang

rendah, keterlambatan material, dan kenaikan suku bunga pinjaman.

Page 69: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Penanganan risiko yang dilakukan dengan cara membagi risiko dengan pemilik proyek

sebagai tanggung jawab bersama adalah peraturan pemerintah yang tidak jelas,

kenaikan BBM & TDL, persetujuan dan perijinan (ijin gangguan proyek), klausul

kontrak yang merugikan, dan penundaan pihak ketiga.

Penanganan risiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan sebagian risiko kepada

pihak asuransi/subkontraktor adalah pada risiko kecelakaan kerja.

Prosentase indeks risiko dengan urutan tiga tertinggi merupakan tingkat medium (tidak

rendah dan tidak tinggi pengaruhnya) dan tingkat rendah. Nilai prosentase terbesar

dimiliki oleh variabel 1a : hujan yang terus menerus dengan prosentase sebesar 43,97%,

cara penanganannya dilakukan dengan menunda proyek. Nilai prosentase terbesar kedua

dimiliki oleh variabel 2a pada risiko geologi yakni tingkat kekerasan tanah yang tidak

sesuai standar dengan prosentase sebesar 41,79%, cara penanganannya dilakukan

dengan menerima atau menanggung risiko. Nilai prosentase ketiga dimiliki oleh

variabel 8b pada risiko konstruksi yakni perbedaan kondisi antara desain dengan kondisi

lapangan dengan prosentase sebesar 38,89%, cara penanganannya dilakukan dengan

menerima atau menanggung risiko.

Risiko sistem cuaca yakni hujan yang terus menerus memiliki prosentasi paling tinggi,

lebih dari 43%. Hal ini disebabkan karena proyek konstruksi jalan dilakukan di lingkup

luar ruangan, sehingga faktor cuaca akan mempunyai dampak langsung terhadap

proyek. Apalagi dengan kondisi cuaca sekarang ini yang tidak pasti, sehingga hujan

datang tidak hanya pada saat musim penghujan, namun sewaktu-waktu hujan bisa saja

datang, tidak dapat diprediksi dengan jelas.

Risiko geologi yakni tingkat kekerasan tanah yang tidak sesuai standar merupakan

indeks risiko tertinggi nomor 2. Hal ini disebabkan karena Kota Surakarta dan

sekitarnya merupakan daerah dengan kandungan tanah lempung cukup tinggi,

khususnya di daerah Surakarta bagian utara dan sebagian wilayah Kabupaten Sragen.

Selanjutnya indeks risiko tertinggi nomor 3 adalah perbedaan kondisi antara desain

dengan kondisi lapangan. Seringkali proyek konstruksi mengalami kesalahan pada saat

membuat rancangan desain karena kompleksitasnya, serta perubahan-perubahan alam

Page 70: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

yang terjadi. Pada suatu laporan pengendalian proyek suatu perusahaan (tidak

disebutkan) ternyata lebih 50% penyebab kerugian proyek adalah karena kesalahan

rancangan desain proyek saat tender. Oleh karena itu, pada setiap rancangan seharusnya

sudah memperhitungkan perubahan-perubahan yang biasa terjadi untuk selanjutnya

mengkonversinya menjadi besaran indeks risiko.

Page 71: KARAKTERISTIK RISIKO PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI …...AGUNG ARI WIBOWO, 2012. IDENTIFIKASI DAN RESPON PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTA SURAKARTA DAN SEKITARNYA. Perkembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis terhadap jawaban hasil kuesioner yang telah disebarkan dan

diisi oleh 30 responden yang ada di Kota Surakarta dan sekitarnya, maka dari hasil

penelitian ini dapat diambil kesimpulan mengenai identifikasi risiko yang ada, tingkat

risiko, dan cara penanganan risiko proyek konstruksi jalan, yaitu :

a. Identifikasi risiko yang dominan untuk proyek konstruksi jalan di Kota Surakarta

dan sekitarnya adalah sistem cuaca (43,97%), sistem geologi (41,97%), dan risiko

konstruksi (38,89%). Sedangkan tingkat risiko yang ada di Kota Surakarta dan

sekitarnya yaitu sangat rendah, rendah, dan tingkat risiko medium. Tingkat

identifikasi risiko terbanyak adalah tingkat risiko rendah. Sedangkan identifikasi

risiko yang merupakan tingkat risiko tinggi maupun sangat tinggi tidak ada.

b. Cara penanganan yang dilakukan oleh kontraktor yang ada di Kota Surakarta dan

sekitarnya terhadap risiko-risiko yang ada adalah menerima/menanggung risiko

,membagi risiko dengan pemilik proyek sebagai tanggung jawab bersama

,menunda proyek, dan mengalihkan sebagian risiko kepada pihak

asuransi/subkontraktor.

5.2. Saran

Untuk menindak-lanjuti penelitian ini, maka diperlukan penelitian lebih lanjut melalui

pengembangan topik maupun metodologi dari penelitian ini. Adapun saran-saran yang

dapat penulis berikan untuk penelitian selanjutnya antara lain :

1. Variabel yang digunakan untuk kuisioner dapat diperbanyak lagi agar

memperoleh hasil yang lebih valid dan sesuai dengan kondisi proyek konstruksi

jalan yang sebenarnya.

2. Dapat dilakukan analisis risiko dengan metode yang lain, misalnya dengan metode

simulasi Monte Carlo agar memperoleh hasil yang lebih valid dan obyektif.