22
Karangan ilmiah 1.Pengertian Istilah karya ilmiah disini yaitu mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008: 111) Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya. Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar. Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil 1

Karangan ilmiah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ini tentang karangan ilmiaih

Citation preview

Page 1: Karangan ilmiah

Karangan ilmiah

1.Pengertian

Istilah karya ilmiah disini yaitu mengacu kepada karya tulis yang

menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja

ilmiah. Dilihat dari panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis

ilmiah dibedakan atas makalah dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik

makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara

kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi

pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008: 111)

Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi

disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan

berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah,

untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul

sebelumnya.

Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang

menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan

benar.

Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai

publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan

oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang

dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

“Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat

keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam

bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan

yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya

atau keilmiahannya “ (Eko Susilo, M. 1995:11).

1

Page 2: Karangan ilmiah

Karya ilmiah merupakan hasil kerja menulis yang membahas masalah-

masalah tertentu ditinjau dari segi keilmuan (ilmiah) istilah ini sebenarnya

berlaku secara umum untuk semua karangan yang disusun secara ilmiah (Agus

Harianta, Alex Suryanto 2006: 132)

2.Tujuan

Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :

Memberi penjelasan

Memberi komentar atau penilaian

Memberi saran

Menyampaikan sanggahan

Membuktikan hipotesa

Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil

penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan

metodologis.

Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya

menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi

penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu

pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana

transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-

orang yang berminat membacanya.

Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa

dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya

ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan

pendidikan dari jurusannya.

Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

2

Page 3: Karangan ilmiah

3. Manfaat

Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:

Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;

Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;

Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;

Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;

Memperoleh kepuasan intelektual;

Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;

Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutny

4. Jenis – jenis

Jenis-jenis Karangan Ilmiah Karangan ilmiah di perguruan tinggi, menurut

Arifin (2003), dibedakan menjadi:

1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang

pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.

Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau

induktif.

2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang

menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.

Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.

3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis

berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh

data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi

lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material

3

Page 4: Karangan ilmiah

berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau docto tertentu tentang

salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.

4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan

dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari

penelitian sendiri.

5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat

dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan

analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang

berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh

penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doctor

(S3).

5. Syarat – syarat

Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan

ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :

1. penulisannya berdasarkan hasil penelitian

2. pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta;

3. karangan itu mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya;

4. baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode

tertentu;

5. bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak

terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir (dihindarkan dari

penggunaan bahasa yang maknanya bersifat konotasi/ambigu).

6. Mengemukakan segala uraian secara kejujuran

7. Disusun secara sistematis

8. Cenderung bersifat induktif.

9. Bertolak dari hipotesis tertentu.

4

Page 5: Karangan ilmiah

10.Menghindari tindakan yang manifilatif .

11.Bersifat ekspositiris maupun argumentative

12.Memotivasi dan disiplin yang tinggi

13.Kemampuan mengolah data

14.Kemampuan berpikir logika dan terpadu

6.Ciri – ciri

Ciri Karangan Ilmiah Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan

berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah

mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini: 

a. struktur sajian

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal

(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian

awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian

gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab

atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta

rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

b. komponen dan substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya

ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.

Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

c. sikap penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan

menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk

pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

Sikap Ilmiah

5

Page 6: Karangan ilmiah

Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap

yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :

1)    Sikap ingin tahu

Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang

berkaitan dengan bidang kajiannya.

2)    Sikap kritis

Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin

berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -

kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.

3)    Sikap obyektif

Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti

perasaan pribadi.

4)    Sikap ingin menemukan

Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan

menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif.

Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.

5)    Sikap menghargai karya orang lain

Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan

sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan

memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

6)    Sikap tekun

6

Page 7: Karangan ilmiah

Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang

hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila

belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja

dengan teliti.

7)    Sikap terbuka

Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,

argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya

pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima

karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

d. penggunaan bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin

dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang

baku.

Selain ciri-ciri diatas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:

Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar,

pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.

Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.

Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.

Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.

Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan

atau kehilafan betapapun kecilnya.

Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut

urutan yang memperlihatkan kesinambungan.

Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan

selengkap-lengkapnya.

7

Page 8: Karangan ilmiah

2. Karangan Semi Ilmiah

Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta

umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan

bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung

dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah

penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya

pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang

sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari

karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih

banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman

dan cerpen.

Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :

Ditulis berdasarkan fakta pribadi;

Fakta yang disimpulkan subjektif;

Gaya bahasa formal dan popular;

Mementingkan diri penulis;

Melebih-lebihkan sesuatu;

Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.

Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan

resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan,

dan kritik objektif terhadap sebuah buku.

3. Karangan Non Ilmiah

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang

pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif,

8

Page 9: Karangan ilmiah

tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang

popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

SIFAT KARYA NON-ILMIAH

1. Emotif

Kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari

keuntungan dan sedikit informasi.

2. Persuasif

Penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,

mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.

3. Deskriptif

Pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.

4. Jika kritik ada kalanya tanpa dukungan bukti.

Ciri-ciri Karya Tulis Non-Ilmiah:

Ditulis berdasarkan fakta pribadi.

Fakta yang disimpulkan subyektif.

Gaya bahasa konotatif dan populer.

Tidak memuat hipotesis.

Penyajian dibarengi dengan sejarah.

Bersifat imajinatif.

Situasi didramatisir.

Bersifat persuasif.

Tanpa dukungan bukti.

Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel,

drama, dan roman.

9

Page 10: Karangan ilmiah

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Nonilmiah

      Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat

lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini,

ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas

dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui

adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun

namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-

perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.

1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual

objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan

objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan

atau observasi.

2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan

masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-

langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian

masalah dan penentuan strategi.

3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa

ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik

penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar

para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Semi ilmiah

      “Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam berpikir”

adalah slogan yang harus dipahami dan diterapkan oleh seorang penulis.

Melalui kecermatan bahasa gagasan atau ide-ide kita akan tersampaikan. Oleh

karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan ketika Anda menulis.

Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi.

10

Page 11: Karangan ilmiah

Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang

Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraph,

menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita,

memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna

denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan,

dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.

Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian

awal karangan (preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian akhir

karangan (reference matter).

      Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah

popular dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata

yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum

atau popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat

yang kurang efektif seperti pada karya sastra.

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

1. Bagian pengantar

· Halaman judul

· Lembar pengesahan

· Pengantar

· Daftar isi

· Daftar table

· Daftar gambar

· Daftar lampiran

· Abstrak

2. Isi Karya tulis ilmiah

11

Page 12: Karangan ilmiah

Bab I. Pendahuluan

Latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi, dan hipotesis).

Bab II. Kajian Teoretis

Bab III. Metodologi Penelitian / Prosedur Penelitian

Tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, teknik pengambilan contoh /

sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Deskripsi variabel penelitian, pengujian persyaratan analisis, pengujian

hipotesis, penafsiran, kesimpulan pengujian hipotesis.

Bab V. Kesimpulan, Implikasi, dan Saran

3. Bagian Pelengkap

· Daftar pustaka

· Lampiran-lampiran

· Riwayat hidup peneliti

Kesalahan dalam membuat karangan ilmiah :

Banyak kesalahan yang saya jumpai dalam tulisan mahasiswa yang saya

review. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain:

1.    salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,

2.    salah dalam menyusun struktur pelaporan,

3.    salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak

(plagiat),

4.    salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,

5.    penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik

dan benar,

12

Page 13: Karangan ilmiah

6.    tata cara penulisan \Daftar Pustaka" yang kurang tepat (tidak standar dan

berkesan seenaknya sendiri),

7.      tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang

berubah-ubah),

8.    isi yang terlalu singkat karena dibuat dengan menggunakan point-form seperti

materi presentasi,

9.    isi justru terlalu panjang dengan pengantar introduction yang berlebihan.

Mengantisipasi Pembaca Tulisan

Mari kita misalkan biaya produksi dari perangkat ini dengan bakso. Jika satu

mangkok baso harganya 3000 rupiah, berapa biaya yang harus dikeluarkan

untuk membeli 1000 mangkok baso.

Bandingkan dengan kalimat di bawah ini.

Mari kita gunakan variabel x sebagai jumlah unit yang akan diproduksi. Biaya

produksi sebuah unit adalah 3000 rupiah. Maka biaya produksi 1000 unit

adalah 1000x.

Kesalahan Struktur

Umumnya struktur dari tulisan yang saya review sudah baik. Namun ada

beberapa kesalahan yang sesekali muncul, seperti:

1.    tidak ada daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel,

2.    bagian pendahuluan dan teori-teori pendukung terlalu banyak ditampilkan

sehingga mendominasi buku laporan / thesis.

Sebaiknya kurangi bagian teori pendukung dan arahkan pembaca untuk

13

Page 14: Karangan ilmiah

membaca buku referensi saja. Struktur isi dari tulisan Anda bergantung kepada

jenisnya, apakah dia merupakan makalah atau thesis. Namun secara umum,

isinya diurut seperti

berikut:

1.    Bagian Pendahuluan. Bagian ini biasanya berisi latar belakang penelitian.

Biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan seperti mengapa penelitian ini dilakukan,

apa fokus dari penelitian, apa yang menjadi batasannya. Survey terhadap karya-

karya orang lain yang mirip bisa dituliskan pada bagian ini (atau pada bagian

teori pendukung).

2.    Bagian Teori Pendukung. Bagian ini biasanya berisi teori-teori atau hal-hal

yang menjadi pendukung dari penelitian yang dilakukan.

3.    Bagian ini jangan terlalu mendominasi tulisan Anda. Usahakan singkat dan

arahkan pembaca kepada referensi yang Anda gunakan. Bagian Isi. Bagian ini

merupakan pokok utama dari tulisan Anda.Pada bagian ini Anda menjelaskan

desain yang Anda lakukan, im- plementasi, pengujian, dan hal-hal lain yang

merupakan laporan dari pekerjaan Anda. Bagian ini bisa terdiri dari beberapa

bab, sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, Anda bisa membuat satu bab

mengenai implementasi dan satu bab lagi mengenai pengujiannya. Dasar-dasar

kesimpulan ditarik atau diutarakan pada bagian ini. Nanti pada bagian penutup

ini dapat dituliskan kembali.

4. Bagian Penutup. Bagian ini berisi kesimpulan dan saran. Bagian ini hanya

merangkumkan pokok-pokok yang menarik saja. Perlu diperhatikan bahwa hal-

hal yang muncul pada bagian ini semestinya sudah muncul pada bagian isi.

Akan aneh jika Anda mengambil kesimpulan yang tidak pernah muncul dalam

bab sebelumnya. Bagaimana Anda bisa sampai kepada kesimpulan tersebut?

14