Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan radiologi akan terlihat pembesran jantung akibat dilatasi ventrikel kii, walaupun seringkali terjadi pembesaran pada seluruh ruang jantung. Pada lapangan paru akan terlihat gambaran hipertensi pulmonal serta edema alveolar dan interstisial.

Pada pemeriksaan EKG akan terlihat gambaran sinus takikardia atau fibrilasi atrial, aritmia ventrikel, abnormalitas atrium kiri, abnormalitas segmen ST yang tidak spesifik dan kadang tampak gambaran gangguan konduksi intraventrkular dan low voltage.

Pada pemeriksaan ekokardiografi menunjukkan dilatasi ventrikel dan sedikit penebalan dinding jantung atau bahkan normal atau menipis, gangguan fungsi sistolik dengan penurunan fraksi ejeksi. Pemeriksaan angiografi coroner sering dibutuhkan untuk menyingkirkan penyakit jantung iskemia. Pada angiografi akan terlihat dilatasi, hipokinetik difus dari ventrikel kiri dan regurgitasi mitral dalam derajat yang bervariasi.

Pengobatan

Pengobatan ditujukan sesuai gambran klins yang imbul, dimana sebagian besar timbul gejala gagal jantung kongestif, sehingga pengobatan standar yang diberikan yaitu vasodilator hidralazin ditambah nitrat, ACE inhibitor (enalapril), beta blocker (metoprolol), serta spironolakton. ARB dapat diberikan pada pasien dengan intoleransi terhadap obat golongan ACE inhibitor.

Prognosis

Secara umum prognosis penyakit ini jelek. Beberapa variasi klinis yang dapat menjadi predictor kardiomiopati dilatasi yang mempunyai risiko kematian tinggi antara lain: terdapat gallop protodiastolik (S3), aritmia ventrikel, usia lanjut dan kegagalan stimulasi inotropic terhadap ventrikel yang telah mengalami miopati tersebut.

Kardiomiopati Hipertrofik

Terdapat dua bentuk kardiomiopati hipertrofik, yaitu:

a. Hipertrofi simetris atau konsentris

b. Hipertrofi septal asimetris

a. Dengan left ventricular outflow tract obstruction

b. Tanpa left ventricular outflow tract obstruction

Kardiomiopati hipertrofik adalah hipertrofi ventrikel tanpa penyakit jantung atau sistemik lain yang menyebabkan hipertrofi ventrikel. Perbahan makroskopis ini dapat ditemukan pada daerah septum dan interventrikularis. Hipertrofi asimetris lebih sering ditemukan, biasa ditemukan pada daerah distal katup aorta dan daerah apeks. Etiologi kelainan ini belum diketahui, diduga disebabkan katekolamin, kelainan pembuluh darah coroner kecil, kelainan yang menyebabkan iskemia miokard, kelainan konduksi atioventrikular dan kelainan kolagen. Penyakit ini dapat ditemukan pada kedua jenis kelamin dengan frekuensi yang dama dan dapat menyerang semua umur. Banyak kasus kardiomiopati hipertrofik asimtomatis, namun kadang muncul gejala berdebar, pusing, sinkop, serta sistolik juga dapat menurun.