38
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat- Nyalah kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Bahaya Permen Terhadap Kesehatan Gigi Anak Usia Dini di TK Mekar Arum Bandung”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat pemenuhan tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Semester Genap, tahun ajaran 2010-2011 yang telah ditugaskan. Dengan selesainya Karya Tulis Ilmiah ini, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam pembuatan karya tulis ini. Diantaranya : 1. Ibu Eka Riza Hanny M, MM. Pd. , selaku guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. 2. Seluruh teman-teman di SMA Negeri 8 Bandung, khususnya peserta didik yang duduk di kelas XI-IPA 2. 3. Murid-murid dan orang tua murid TK Mekar Arum Bandung yang telah bersedia mengisi lembar questioner yang telah kami buat, sebagai salah satu syarat terbentuknya karya tullis ilmiah ini, dan juga sebagai gambaran mengenai kepedulian terhadap kebersihan gigi.

Karya Tulis Ilmiah - Copy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Karya Tulis Ilmiah - Copy

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nyalah kami dapat

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Bahaya Permen Terhadap Kesehatan Gigi

Anak Usia Dini di TK Mekar Arum Bandung”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu

syarat pemenuhan tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Semester Genap, tahun ajaran 2010-

2011 yang telah ditugaskan.

Dengan selesainya Karya Tulis Ilmiah ini, kami mengucapkan banyak terimakasih

kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam pembuatan karya tulis ini. Diantaranya :

1. Ibu Eka Riza Hanny M, MM. Pd. , selaku guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

yang telah membimbing kami dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

2. Seluruh teman-teman di SMA Negeri 8 Bandung, khususnya peserta didik yang

duduk di kelas XI-IPA 2.

3. Murid-murid dan orang tua murid TK Mekar Arum Bandung yang telah bersedia

mengisi lembar questioner yang telah kami buat, sebagai salah satu syarat terbentuknya

karya tullis ilmiah ini, dan juga sebagai gambaran mengenai kepedulian terhadap

kebersihan gigi.

4. Serta seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan membantu namun tidak dapat

kami sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan karya tulis ini kami telah berusaha dengan segenap kemampuan tetapi

kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan karya tulis ini. Karena

terbatasnya pengetahuan kami, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk kesempurnaan karya tulis ini.

Page 2: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Akhir kata jika ada sesuatu pada khususnya kata-kata yang tidak berkenan pada hati

pembaca mohon dimaklumi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandung, Februari 2011

Penulis

BAB I

Page 3: Karya Tulis Ilmiah - Copy

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permen adalah salah satu makanan yang sangat digemari oleh anak-anak. Menurut

jenisnya, ada begitu banyak ragam permen. Diantaranya permen karet, permen jeli, permen

empuk, permen kristal, dan masih banyak lainnya. Ada juga permen cokelat atau permen

karamel yang berbahan dasar gula yang mengalami pemanasan hingga berubah warna jadi

kuning kecokelatan. Zat yang terkandung dalam satu butir permen yaitu :

Sukrosa dan glukosa

Komponen utama permen adalah gula yang dalam bahasa ilmiahnya disebut sukrosa.

Sebagian besar permen rasanya manis lantaran mengandung sukrosa atau gula pasir. Itulah

mengapa permen juga disebut gula-gula. Sementara glukosa umumnya juga terkandung di

dalam permen untuk memperbaiki tekstur permen agar terasa lembut saat dinikmati.

Sakarin atau siklamat

Merupakan gula buatan yang menghasilkan rasa manis yang amat sangat. Gula

buatan ini biasanya menimbulkan rasa pahit/getir di lidah konsumen. Bahan ini sekarang

jarang digunakan lagi.

Asam malat atau asam sitrat

Merupakan asam organik yang ditambahkan pada permen hingga memberi rasa asam

atau segar seperti jeruk, stroberi atau rasa buah lainnya. Ketika makan permen seolah-olah

kita mengonsumsi buah-buah tersebut.

Zat pewarna

Page 4: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Sebagai pemikat, ke dalam pembuatan permen juga ditambahkan zat pewarna.

Misalnya, warna merah menggunakan erythrosin atau karmin, sedangkan warna kuning

tartazin.

Zat tambahan lainnya

Kadang permen juga mengandung zat tambahan seperti susu. Namun presentase

kandungannya tentu kecil sekali karena biasanya memang hanya dimaksudkan sebagai pencita

rasa.

Ada juga yang menggunakan ekstrak kopi, vanili, lemak nabati ataupun lemak

sayuran, lecitin (zat yang banyak terdapat dalam kacang kedelai). Ada juga permen yang

mendapat tambahan zat serat, terutama serat larut air seperti gel.

Tambahan ini dimaksudkan agar permen mendatangkan rasa nikmat saat digigit. Gel

juga berasal dari sari buah dan agar-agar atau gelatin yang membuatnya terasa kenyal. Meski

ada zat tambahan ini, komponen permen yang dominan tetaplah gula.

Namun dibalik rasa manisnya permen, permen memiliki efek negatif yang sangat

merugikan. Karena pada dasarnya kandungan kalori dalam satu butir permen cukup rendah.

Sekitar 20-30 kalori. Selain kalori, permen sebetulnya sama sekali tak memiliki kandungan

gizi. Padahal kelebihan kalori yang dikonsumsi akan ditumpuk dalam bentuk cadangan lemak

yang menyebabkan anak kelebihan berat badan. Sudah menjadi rahasia umum pula bila

kegemukan berkaitan erat dengan penyakit kencing manis dan gangguan jantung. Jadi bisa

disimpulkan bahwa permen termasuk junk food.

Permen juga bisa menjadi faktor pemicu kurangnya nafsu makan pada anak. permen

yang dikonsumsi mendekati waktu makan hingga akan mengganggu selera makan anak.

Karena gula yang terkandung dalam permen akan memberi efek kenyang sehingga

mengurangi selera makan anak.

Selain itu, permen juga bisa menyebabkan karies pada gigi anak. Karies gigi adalah

sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang.

Page 5: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai

kasus berbahaya, dan bahkan kematian.

Banyak orangtua yang tidak tahu bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh permen bisa

berujung kepada kematian. Sebenarnya pengaruh permen pada kerusakan gigi sangat

tergantung pada kedisiplinan/kebiasaan anak menjaga giginya. Anak yang sering

mengkonsumsi permen tapi rajin menggosok gigi secara teratur kecil kemungkinan

mempunyai karies gigi. Namun sebaliknya, jika anak tersebut malas menggosok gigi dan

sering mengkonsumsi permen maka mudah sekali terkena karies gigi.

Epidemiologi

Diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian

besar orang dewasa pernah menderita karies. Prevalensi karies tertinggi terdapat

di Asia dan Amerika Latin. Prevalensi terendah terdapat di Afrika. Di Amerika Serikat, karies

gigi merupakan penyakit kronis anak-anak yang sering terjadi dan tingkatnya 5 kali lebih tinggi

dari asma.Karies merupakan penyebab patologi primer atas penanggalan gigi pada anak-

anak. Antara 29% hingga 59% orang dewasa dengan usia lebih dari limapuluh tahun

mengalami karies.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah

1. Perumusan Masalah

Penelitian ini difokuskan kepada peserta didik dan orang tua peserta didik TK Mekar

Arum, dan juga dokter gigi dalam kesehatan gigi anak-anak usia dini. Kesadaran orang tua

terhadap bahaya suatu makanan yang dikonsumsi anak-anak adalah suatu hal yang penting.

PETA RUMUSAN MASALAH

Page 6: Karya Tulis Ilmiah - Copy

1.1 Bagan 1 Rumusan Masalah

2. Pembatasan Masalah

Seberapa suka anak-anak mengkonsumsi permen dan seberapa banyaknya anak-anak

mengkonsumsi permen dapat berdampak terhadap kesehatan giginya, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Hal ini difokuskan pada anak-anak pada masa TK, yaitu berumur

sekitar 4-5 tahun.

Pada akhirnya pertumbuhan gigi pada masa anak-anak bisa terganggu karena

dipengaruhi oleh zat-zat yang terkandung dalam permen tersebut. Tentu saja secara tidak

langsung dapat berpengaruh pada pola makan anak itu sendiri. Rasa nyeri pada gigi

menyebabkan anak menjadi malas makan, dan tetap lebih menyukai permen meskipun telah

merasakan akibat dari permen tanpa membersihkan giginya kembali. Sehingga diperlukan

adanya tindakan untuk mengatasi bahaya permen bagi gigi, baik dari tindakan anak itu sendiri

maupun tindakan dari orang tua dan pihak TK. Diperlukan juga cara mengatasi kendala dalam

mendidik anak untuk mengurangi konsumsi permen dan membersihkan gigi.

BAGAN PEMBATASAN MASALAH

1.2 Bagan 2 Pembatasan Masalah

PESERTA

DIDIK TK

DOKTER GIGI

PESERTA

DIDIK TK

DOKTER GIGI

FOKUS

BAHAYA PERMEN

FOKUS

BAHAYA PERMEN

BAGI KESEHATAN

ANAK

BAGI KESEHATAN

ANAK

PESERTA DIDIK TKPESERTA DIDIK TK BAHAYA PERMEN BAGI KESEHATAN

GIGI ANAK

BAHAYA PERMEN BAGI KESEHATAN

GIGI ANAK

GIGI SEHATGIGI SEHAT

Page 7: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Ruang lingkup pembatasan masalah dalam penelitian ini :

Penyebab anak-anak menyukai permen

Bahaya yang ditimbulkan

Pencegahan yang dilakukan

Upaya orang tua untuk mengantisipasi bahaya yang ditimbulkan

Kendala dalam mengantisipasi bahaya tersebut

3. Tujuan dan manfaat penelitian

1.1 Tujuan penelitian

Mengetahui seberapa banyak anak-anak yang giginya rusak oleh permen

Mengetahui macam-macam kerusakan gigi akibat permen.

Mengetahui cara mengantisipasi kerusakan gigi dan juga kendalanya.

1.2 Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Mendorong anak-anak untuk mengurangi konsumsi permen agar karies gigi tidak

menyebar.

b. Manfaat praktis

Membuat anak menjadi lebih rajin merawat gigi.

4. Asumsi dan pertanyaan penelitian

a. Asumsi

Page 8: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Permen dapat merusak gigi

Anak TK yang sering mengkonsumsi permen mempunyai karies gigi lebih banyak

b. Pertanyaan penelitian

Metode dan teknik penelitian

5. Metode penelitian

Dalam penelitian ini penyusun menggunakan metode deskriptif dan pendekatan

kualitatif.

a. Deskriptif

Dalam penelitian ini penyusun menggunakan metode deskriptif dengan

mendeskripsikan apa itu bahaya permen terhadap kesehatan gigi. Penyusun juga

menjelaskan pentingnya kesehatan gigi terhadap pertumbuhan anak.

b. Pendekatan Kualitatif

Dalam penelitian ini penyusun menggunakan pendekatan kualitatif dengan

memaparkan tentang seberapa signifikan pengaruh permen terhadap kesehatan gigi

anak-anak, dan apa sajakah upaya-upaya orangtua dalam mengantisipasi bahaya-

bahaya tersebut.

6. Sistematika Laporan

Page 9: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Untuk mengetahui pemahaman penelitian, maka penulis menyusun sistematika

laporannya sebagai berikut :

a. BAB I : Menggambarkan latar belakang masalah, sesuai dengan ruang

lingkup tujuan penelitian yang dirumuskan.

b. BAB II : Menguraikan kerangka teori yang relevan dengan topik yang

diteliti sehingga dapat dijadikan landasan teoritis dalam pembahasan temuan-

temuan penelitian.

BAB II

KAJIAN TEORI

Page 10: Karya Tulis Ilmiah - Copy

A. Pentingnya Kesehatan Gigi Anak-Anak

Jangan anggap remeh kesehatan gigi dan mulut anak. Banyak orang tidak pernah

membayangkan bahwa masalah gigi dan mulut anak dapat berpengaruh pada perkembangan

anak. Maka dari itu, betapa penting perhatian orangtua terhadap kesehatan gigi dan mulut anak,

terutama anak-anak yang masih balita. Sebab, kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan

gigi tetap si anak.

Selain itu, bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan

sehingga proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah terserang

penyakit. Setiap orangtua sebaiknya menanamkan suatu prinsip dalam dirinya bahwa anak-

anak harus bebas dari rasa sakit gigi dan memberi mereka awal kehidupan yang baik sehingga

mereka mampu hidup sehat di masa depan.

Pertumbuhan gigi pada anak ditandai dengan pemunculan gigi pada permukaan gusi

dan diikuti dengan perubahan posisi gigi dari dalam tulang pendukung gigi untuk menempati

posisi fungsionalnya dalam rongga mulut. Masa pemunculan gigi secara klinis merupakan

suatu tanda pertumbuhan seorang anak. Tahap pertama pertumbuhan gigi sangat jelas selama

minggu keenam dari kehidupan embrional.

Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting pertumbuhan seorang anak.

Orangtua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya. Orangtua juga harus mengajari

anaknya cara merawat gigi dengan baik, yaitu dengan memberi contoh cara menyikat gigi yang

benar.

Salah satu fungsi gigi susu yang dianggap penting ialah perkembangan fungsi bicara.

Kemampuan menggunakan gigi untuk pengucapan didapatkan seluruhnya dengan bantuan gigi

susu. Gigi susu juga berperan dalam fungsi kosmetik dengan perkembangan penampilan anak.

Secara tidak langsung cara bicara anak dapat dipengaruhi jika terdapat kesadaran pada dirinya

akan kerusakan pada gigi, dan hal ini akan membuatnya malu ketika membuka mulut saat

bicara.

Page 11: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Perawatan gigi sejak dini sangat penting untuk menghindari proses kerusakan gigi,

seperti gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi. Anak juga harus diajak atau

diperkenalkan secara dini kepada dokter gigi. Hal ini sangat bermanfaat dalam membiasakan

pemeriksaan gigi secara rutin dan mengatasi rasa takut anak kepada dokter gigi.

Orangtua dapat mencoba cara mengenalkan dokter gigi kepada anak, yaitu dengan

mengajak anak ikut serta saat ibu atau ayahnya memeriksakan gigi. Cara ini juga mengenalkan

anak pada suasana ruangan dokter gigi, suara-suara mesin, dan peralatan yang digunakan

dokter. Anak juga dapat melihat bagaimana ibu atau ayahnya tetap tenang saat dokter gigi

melakukan perawatan.

Tak kalah penting ialah memilih dokter gigi anak yang memahami dan mendapat

pendidikan bagaimana membuat anak-anak nyaman saat ke dokter gigi. Misalnya, dokter yang

menyediakan ruang tunggu berisi buku dan mainan, serta mengisi dinding ruangan dengan

gambar-gambar yang menarik dan disukai anak-anak.

Selain itu, orangtua harus memperhatikan pola makan anak. Jangan terlalu sering

memberi anak makanan yang manis dan lengket. Sebab, makanan jenis ini mudah tertinggal

dan melekat pada gigi, dan bila terlalu sering serta lama akan berakibat tidak baik. Makanan

manis dan lengket tersebut akan bereaksi di dalam mulut dan membentuk asam yang merusak

email gigi. Hal ini akan mengakibatkan timbulnya gangguan, seperti gigi berlubang atau yang

dikenal sebagai karies.

B. Bahaya Permen Bagi Kesehatan Gigi Anak-Anak

Permen rasanya tidak bisa dipisahkan dari anak-anak. Setiap anak selalu menyukai

benda kecil yang manis ini.

Sebagai orang tua, Anda harus bijak menyikapi dan membatasi asupan permen

yang dikonsumsi anak demi kesehatan buah hati Anda. Permen yang diproduksi dengan bahan

utama gula sangat tidak baik untuk kesehatan anak. Minimal ada tiga dampak negatif

mengonsumsi terlalu banyak permen berbahan dasar sukrosa dan glukosa bagi anak-anak.

Page 12: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Permen tidak memiliki kandungan gizi. Sebutir permen menghasilkan 20-30 kalori

yang bila terus ditumpuk akan menjadi cadangan lemak. Anak bisa mengalami obesitas,

kencingamanis,adanagangguanajantung.

Makan permen tanpa tahu cara yang benar menggosok gigi secara teratur, dipastikan bisa

merusak gigi anak-anak. Sisa permen di sela gigi akan terfermentasi dan membentuk asam

yangabisaamenyebabkanagigiaberlubang.

Terlalu banyak makan permen juga bisa mengurangi nafsu makan anak-anak. Sebab zat gula

yangaterkandungadalamapermenabisaamemberiaefekakenyang.

Anda dapat menggantinya dengan buah segar. Mengajak anak-anak mengurangi konsumsi

permen, cokelat, snack gurih secara bertahap merupakan langkah bijak orangtua. Terutama

setelah memahami zat kimia sintetis permen serta dampak buruk bagi kesehatan anak-anak.

Secara bertahap orangtua perlu mengganti permen dengan camilan sehat.

Zat-zat yang terkandung dalam permen antara lain:

Sukrosa dan glukosa :

Komponen utama permen adalah gula yang dalam bahasa ilmiahnya disebut

sukrosa. Sebagian besar permen rasanya manis lantaran mengandung sukrosa atau gula

pasir. Itulah mengapa permen juga disebut gula-gula. Sementara glukosa umumnya juga

terkandung di dalam permen untuk memperbaiki tekstur permen agar terasa lembut saat

dinikmati.

Sakarin atau siklamat :

Page 13: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Merupakan gula buatan yang menghasilkan rasa manis yang amat sangat. Gula

buatan ini biasanya menimbulkan rasa pahit/getir di lidah konsumen. Bahan ini sekarang

jarang digunakan lagi.

Asam malat atau asam sitrat :

Merupakan asam organik yang ditambahkan pada permen hingga memberi rasa asam

atau segar seperti jeruk, stroberi, atau rasa buah lainnya. Ketika makan permen seolah-olah

kita mengonsumsi buah-buah tersebut.

Zat pewarna :

Sebagai pemikat, ke dalam pembuatan permen juga ditambahkan zat pewarna.

Misalnya, warna merah menggunakan erythrosin atau karmin, sedangkan warna kuning

menggunakan tartazin.

Zat tambahan lainnya :

Kadang permen juga mengandung zat tambahan seperti susu. Namun, presentase

kandungannya tentu kecil sekali karena biasanya memang hanya dimaksudkan sebagai pencita

rasa.

Ada juga yang menggunakan ekstrak kopi, vanili, lemak nabati ataupun lemak

sayuran, lecitin (zat yang banyak terdapat dalam kacang kedelai). Ada juga permen yang

mendapat tambahan zat serat, terutama serat larut air seperti gel.

Tambahan ini dimaksudkan agar permen mendatangkan rasa nikmat saat digigit. Gel

juga berasal dari sari buah dan agar-agar atau gelatin yang membuatnya terasa kenyal.

Meskipunqadaazatatambahanaini,akomponenapermenayangadominanatetaplahagula.

Page 14: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Namun dibalik rasa manisnya permen, permen memiliki efek negatif yang sangat

merugikan. Karena pada dasarnya kandungan kalori dalam satu butir permen cukup rendah.

Sekitar 20-30 kalori. Selain kalori, permen sebetulnya sama sekali tak memiliki kandungan

gizi. Padahal kelebihan kalori yang dikonsumsi akan ditumpuk dalam bentuk cadangan lemak

yang menyebabkan anak kelebihan berat badan. Sudah menjadi rahasia umum pula bila

kegemukan berkaitan erat dengan penyakit kencing manis dan gangguan jantung. Jadi, bisa

disimpulkan bahwa permen termasuk junk food.

Permen juga bisa menjadi faktor pemicu kurangnya nafsu makan pada anak. permen

yang dikonsumsi mendekati waktu makan akan mengganggu selera makan anak. Karena gula

yang terkandung dalam permen akan memberi efek kenyang sehingga mengurangi selera

makan anak.

Selain itu, permen juga bisa menyebabkan karies pada gigi anak. Karies gigi adalah

sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang.

Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai

kasus berbahaya, dan bahkan kematian.

Banyak orangtua yang tidak tahu bahwa penyakit yang ditimbulkan oleh permen bisa

berujung kepada kematian. Sebenarnya, pengaruh permen pada kerusakan gigi sangat

tergantung pada kedisiplinan/kebiasaan anak menjaga giginya. Anak yang sering

mengkonsumsi permen tapi rajin menggosok gigi secara teratur kecil kemungkinan

mempunyai karies gigi. Namun sebaliknya, jika anak tersebut malas menggosok gigi dan

sering mengkonsumsi permen maka mudah sekali terkena karies gigi.

C. Akibat Yang Ditimbulkan Permen

Page 15: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Salah satu akibat yang ditimbulkan oleh permen adalah karies gigi. Karies gigi

adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi

berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi,

infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Penyakit ini telah dikenal sejak masa

lalu, berbagai bukti telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah dikenal sejak zaman

perunggu, zaman besi, dan zaman pertengahan. Peningkatan prevalensi karies banyak

dipengaruhi perubahan dari pola makan. Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang tersebar

di seluruh dunia.

Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi. Walaupun apa yang terlihat

dapat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa. Mula-mula, lokasi

terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjadi lubang

cokelat. Walaupun karies mungkin dapat saja dilihat dengan mata telanjang, kadang-kadang

diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan

seberapa jauh penyakit itu merusak gigi.

Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat

merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Asam

yang diproduksi tersebut mempengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH

rendah. Sebuah gigi akan mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun

menjadi di bawah 5,5, proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini

menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.

Faktor penyebab karies gigi :

Banyak sekali faktor yang menyebabkan karies. Faktor yang utama, antara lain:

1. Gigi dan air ludah. Bentuk gigi yang tidak beraturan dan air ludah yang banyak dan kental,

mempermudahaterjadinyaakaries.

2. Adanya bakteri penyebab karies. Bakteri yang menyebabkan karies adalah dari jenis

StreptococcusadanaLactobacillus.

3. Makanan yang kita dikonsumsi. Makanan yang mudah lengket dan menempel di gigi seperti

permen dan coklat, memudahkan terjadinya karies.

Page 16: Karya Tulis Ilmiah - Copy

D. Cara Mencegah Karies pada Gigi Anak-Anak

Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan.Rontgen gigi bisa dilakukan

setiap 12-36 bulan sekali, tergantung kepada hasil pemeriksaan gigi oleh dokter gigi.

Lima strategi umum yang merupakan kunci dalam mencegah terjadinya karies gigi:

1.aMenjagaakebersihanamulut.

Kebersihan mulut yang baik mencakup gosok gigi sebelum atau setelah sarapan

dan sebelum tidur di malam hari serta membersihkan plak dengan benang gigi (flossing) setiap

hari. Hal ini sangat efektif dalam mencegah terjadinya pembusukan permukaan yang licin.

Menggosok gigi mencegah terbentuknya karies di pinggir gigi dan flossing dilakukan di sela-

sela gigiayangatidakadapatadicapaiaolehasikatagigi.

Menggosokagigiayangabaikamemerlukanawaktuaselamaa3amenit. Pada awalnya,

plak agak lunak dan bisa diangkat dengan sikat gigi yang berbulu halus dan benang gigi

minimal setiap 24 jam. Jika plak sudah mengeras maka akan sulit untuk membersihkannya.

2.aMakanan.

Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang paling jahat

adalahagula. Semua gula sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam madu

(levulosa dan dekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu (laktosa) memiliki efek yang sama

terhadap gigi.

Jika gula bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit, bakteri

Streptococcusamutansadiadalamaplakaakanamenghasilkanaasam. Jumlah gula yang dimakan

tidak masalah, yang memegang peran penting adalah lamanya gula berada di dalam gigi.

Orang yang cenderung mengalami karies harus mengurangi makanan yang manis-

manis. Berkumur-kumur setelah memakan makanan manis akan menghilangkan gula, tetapi

cara yang lebih efektif adalah dengan menggosok gigi. Untuk menghindari terbentuknya

Page 17: Karya Tulis Ilmiah - Copy

karies, sebaiknya meminum minuman dengan pemanis buatan, minum teh, atau kopi tanpa

gula.

3.aPenambalan.

Penambalan dapat digunakan untuk melindungi lekukan pada gigi belakang yang

sulit dijangkau. Setelah dibersihkan, daerah yang akan ditambal ditutup dengan plastik cair.

Setelah cairan plastik mengeras, akan terbentuk penghalang yang efektif, dimana bakteri di

dalam lekukan akan berhenti menghasilkan asam karena makanan tidak dapat menjangkau

lekukan tersebut. Sebuah tambalan bertahan cukup lama; sekitar 90% bertahan sampai 1 tahun

dan 60% bertahan sampai 10 tahun; tetapi kadang perlu dilakukan perbaikan atau penggantian.

4.aTerapiaantibakteri.

Beberapa orang memiliki bakteri penyebab pembusukan yang sangat aktif di

dalamamulutnya. Orang tua bisa menularkan bakteri ini kepada anaknya melalui ciuman.

Bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama tumbuh dan kemudian bisa

menyebabkan terjadinya karies. Karena itu, kecenderungan bahwa pembusukan gigi terjadi

dalam satu keluarga, tidak selalu menunjukkan kebersihan mulut maupun kebiasaan makan

yang jelek.

E. Perawatan Kesehatan Gigi Anak-Anak

1. Pelaksanaan kesehatan gigi anak

Rasa takut dan cemas pada perawatan gigi anak banyak dirasakan oleh anak-anak.

Hal ini merupakan hambatan untuk mencapai keberhasilan perawatan secara optimal. Rasa

cemas dan takut tentu akan mempengaruhi tingkah laku sampai si anak dewasa. Insidensi rasa

takut dan cemas terhadap perawatan gigi sebanyak 16% ditemukan pada anak-anak usia

sekolah. Hasil penelitian di Indonesia ditemukan sebanyak 22% menyatakan rasa takut dan

cemas terhadap perawatan gigi.

Apabila seorang dokter gigi anak ingin memperoleh kenyamanan pada saat

merawat pasien anak, maka ia harus berhasil menciptakan kerjasama dengan anak. Untuk itu,

Page 18: Karya Tulis Ilmiah - Copy

mau tidak mau ia harus paham aspek emosional yang ada pada anak dan orangtuanya. Agar

dapat mengatasi dengan baik, seorang dokter gigi anak harus mengetahui bahwa secara emosi

ia terlibat dengan pasiennya. Ia harus memperhatikan faktor-faktor psikologis dan sosial yang

membentuk tingkah laku anak dan sikap perilakunya terhadap kedokteran gigi.

Salah satu penyesuaian yang umumnya dilakukan anak adalah pengembangan

bentuk perilaku yang dapat diterima secara sosial dan dapat memenuhi kebutuhan fisik dan

emosional mereka. Perawatan oleh dokter gigi anak adalah salah satu kebutuhan fisik mereka.

Apakah anak dapat menerima perawatan gigi dengan senang atau menolak tergantung dari

bagaimana perilaku yang terbentuk. Pembentukan emosi anak terhadap kedokteran gigi, sama

halnya pembentukan emosi yang lain. Yakni, dibentuk dalam lingkungan keluarga dan

masyarakat sekitarnya, serta dibawah pengaruh orangtuanya.

Dalam konsep perawatan gigi anak dikenal segitiga perawatan gigi anak. Konsep

ini menjelaskan 3 komponen yang berperan dalam perawatan gigi anak yaitu “anak” sebagai

pasien, “orangtua” dan lingkungan dimana anak tinggal, serta “dokter gigi” beserta lingkungan

kliniknya.

Anak ditempatkan di puncak segitiga, karena ia merupakan pusat perhatian baik

dari orangtua beserta lingkungannya maupun dokter gigi beserta perawatnya. Orangtua

berperan dalam memberikan informasi pada dokter gigi serta memberi dorongan pada anak

agar dapat berkomunikasi dan bekerjasama dengan dokter gigi. Sehingga dengan cara itu,

komunikasi dan kerjasama berjalan dengan lancar.

Umur kronologis anak memegang peranan penting pada pola pertumbuhan dan

perkembangan. Secara umum, kita dapat mengasumsikan bahwa semakin muda usia anak,

semakin negatif sikap anak terhadap perawatan gigi. Menurut Ingersoll (1982), umur

intelektual 3 tahun merupakan puncak dalam proses perkembangan yang menandai kesediaan

anak untuk menerima perawatan gigi.

Masa bayi berlangsung selama 15 bulan. Pada masa gigi sulung mulai tumbuh,

bayi akan memasukkan benda apapun yang dijumpainya ke dalam mulutnya bahkan trauma

pada giginya yang mengharuskannya berobat ke dokter gigi anak. Oleh sebab itu, jika bayi

Page 19: Karya Tulis Ilmiah - Copy

bermasalah dengan gigi dan mulutnya, dapat dilakukan di RS besar dengan menggunakan

anestesi umum (bius total).

Pada masa anak berumur 15-24 bulan (toddler), anak berkembang dengan cepat

secara kognitif dan verbal dan kesadaran terhadap dirinya tumbuh dengan pesat. Anak belum

mampu mengerti mengapa perawatan gigi harus dilakukan atau menyadari pentingnya perilaku

kooperatif di klinik gigi.

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh dokter gigi anak pada masa ini dengan

bantuan orangtua adalah pemeriksaan gigi dilakukan pada anak yang dipangku oleh

orangtuanya, sehingga anak merasa lebih nyaman dan aman. Mungkin anak akan bergerak-

gerak dan mengeluh, pada saat ini orangtua dapat memeluk dan memegang tangan dan kaki

anak agar dokter gigi dapat memeriksa gigi dan mulut anak.

Anak berusia 2-6 tahun termasuk pada masa pra-sekolah. Mereka lebih terampil

menggunakan kata-kata dan simbol serta lebih efektif dalam komunikasi interpersonal.

Pendekatan dokter gigi anak menuju perilaku yang kooperatif adalah dengan memahami

karakteristik perilaku. Bila anak senang berbicara, maka hal ini harus dimanfaatkan oleh dokter

gigi secara efektif.

Masa anak berusia 6-12 tahun, disebut juga masa middle years child. Masa anak

mulai kehilangan gigi sulung dan diganti gigi tetap. Pada masa ini, anak belajar berkomunikasi

lebih intensif. Pemikiran mereka makin logis dan makin reversible. Anak sudah dapat

menerima penjelasan dan kecemasan mudah diatasi, dengan demikian penerangan mengenai

kedokteran gigi lebih mudah dilakukan.

Masa adolescent yaitu usia 12 tahun sampai kedewasaan penuh. Individu berubah

secara morfologis dan emosional. Pada masa ini, dokter gigi anak lebih mudah bekerjasama.

Perilaku mereka terhadap dokter gigi lebih menghargai dan komunikasi yang dijalin seperti

Page 20: Karya Tulis Ilmiah - Copy

padasorangadewasaayaituakomunikasiasatuabandingasatu.

Di dunia kedokteran gigi, perilaku ideal ialah pasien memelihara kebersihan

mulutnya dengan baik, melakukan diet control untuk kesehatan giginya, bersikap tenang dan

kooperatif selama perawatan. Setiap dokter gigi anak mengharapkan perilaku pasien yang

dirawatnya mendekati ideal pada saat kunjungan ke dokter gigi walaupun hal ini sangat jarang

terjadi, tetapi dokter gigi anak tidak boleh menganggap bahwa perilaku anak yang tidak

kooperatif pada kunjungan pertama tidak dapat diubah pada kunjungan berikutnya. Agar dapat

melakukan pembentukan perilaku anak sesuai dengan yang diharapkan, dokter gigi dapat

melakukan rencana perawatan sedemikian rupa sehingga perilaku anak secara bertahap

berubah kearah yang diinginkan, perilaku yang dapat menerima perawatan yang diperlukan.

Pendekatan secara bertahap dalam pembentukan perilaku dapat menyebabkan

keterlambatan dimulainya proses perawatan. Namun keterlambatan ini dapat dikompensasi bila

anak sudah kooperatif. Selain itu dalam perawatan gigi anak, selain faktor kooperatif, tempat

perawatan dokter gigi juga berpengaruh karena secara psikologis apabila anak sudah dalam

perawatan dokter gigi yang sudah dikenalnya, maka sampai anak nyaman dia akan melakukan

perawatanasampaiaselesai.

Rasa takut dalam perawatan gigi anak merupakan masalah yang serius dalam

bidang kesehatan. Dampak rasa takut ini kemungkinan akan menetap sampai dewasa dan akan

menimbulkan perilaku menghindari perawatan gigi atau perilaku yang mengganggu selama

perawatan gigi dilakukan.

Peran orangtua sangatlah penting bila suatu perawatan gigi anak dikatakan dapat

berhasil karena dalam prakteknya kadang-kadang orangtua ragu-ragu atau cemas apabila

Page 21: Karya Tulis Ilmiah - Copy

anaknya hendak dirawat giginya dan pada akhirnya kecemasan orangtua akan terlihat oleh anak,

sehingga secara tiba-tiba anak akan menolak dilakukan perawatan giginya.

Menurut Johnson dan Baldwin, adanya hubungan yang bermakna antara kecemasan

orangtua dengan perilaku anak saat kunjungan pertama ke dokter gigi anak. Mereka menemukan

bahwa kecemasan tinggi pada ibu akan berpengaruh negatif pada anaknya. Orangtua sebaiknya

mempersiapkan anak sebelum dilakukan perawatan gigi dan bila anak menanyakan sesuatu yang

ingin diketahui mereka sudah menyiapkan jawaban yang akan menambah rasa aman anak.

Kehadiran ibu mempunyai pengaruh positif dengan memberikan rasa aman. Sebagian besar anak

yang akan menerima perawatan gigi dapat menjadi tenang dan kooperatif setelah menerima

teknik pendekatan tingkah laku. Teknik pendekatan tingkah laku anak dalam kedokteran gigi

berdasarkan pendekatan psikologis anak. Seorang dokter gigi anak diharapkan dapat menangani

pasien anak dengan baik. Untuk itu, dokter gigi anak perlu membekali dirinya dengan dasar-

dasar psikologi untuk dapat mengerti anak dan kemudian menanganinya dengan tepat

berdasarkan keadaan pasiennya. Banyak keuntungan yang didapat bila dokter gigi anak dapat

membuat seorang pasien anak yang tidak kooperatif menjadi kooperatif. Selain kepercayaan

anak meningkat pada dokter gigi, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan orangtua anak pada

dokter gigi sehingga konsep perawatan gigi anak dapat tercapai.

2. Merawat gigi anak agar tetap bersih dan sehat

Gigi adalah salah satu organ yang sangat penting. Selain fungsinya untuk mencerna

makanan, juga sebagai salah satu elemen estetika. Sebagai orang tua, ingatkah betapa bahagianya

Anda ketika melihat ujung gigi susu pertama si kecil muncul? Satu per satu gigi susu si kecil

yang tumbuh Anda hitung sampai lengkap. Tentu Anda tidak mau gigi-gigi itu rusak dan tanggal

sebelum waktunya. Sayangnya riset terbaru menunjukkan bahwa ribuan anak kecil sudah harus

menderita sakitnya cabut gigi karena gigi mereka membusuk.

Kapan Perawatan Gigi Anak Harus Dimulai?

Page 22: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Perawatan gigi harus dimulai sejak gigi susu anak mulai tumbuh, karena :

1. Pada masa gigi susu, sedang terjadi pembentukan gigi tetap di dalam tulang, sehingga jika

ada kerusakan gigi susu yang parah dapat mengganggu proses pembentukan gigi tetapnya.

Hal ini dapat mengakibatkan gigi tetap anak tumbuh tidak normal.

2. Mulut adalah lokasi pertama yang dilalui makanan dalam proses pencernaan. Jika terjadi

gangguan pada mulut, maka kelancaran proses pencernaan pun terganggu.

3. Infeksi yang terjadi pada gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan organ di dalam

tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal, dll, karena infeksi dalam mulut dapat menyebar

ke organ-organ tersebut.

4. Infeksi gigi dan mulut akan membuat anak malas beraktivitas dan belajar.

Bagaimana cara merawat gigi anak?

Rawatlah gigi anak sejak gigi pertamanya muncul :

Begitu gigi pertama anak muncul, bersihkanlah sisa susu yang menempel pada gigi anak

dengan tisu atau kain kasa lembut yang dibasahi air hangat perlahan-lahan dengan gerakan

memutar.

Bila gigi sudah mulai tumbuh lebih banyak, Anda bisa menggunakan sikat gigi khusus yang

dililitkan pada jari Anda. Bersihkan juga langit-langit, dinding mulut, permukaan lidah, dan

gusi.

a. Untuk tahap pengenalan lebih baik tidak memakai pasta gigi. Cukup gunakan air hangat

matang saja.

b. Setelah beberapa minggu dan anak sudah tidak melakukan penolakan lagi, mulailah

memperkenalkan pasta gigi khusus anak, CleanMe Pasta Gigi Isomalt Kid Strawberry

yang bebas fluoride, sehingga aman bila tertelan.

c. Karena anak belum bisa berkumur, jangan lupa menyediakan lap atau tisu.

Page 23: Karya Tulis Ilmiah - Copy

d. Jadikan pengalaman membersihkan gigi sebagai pengalaman yang menyenangkan,

sehingga saat anak mulai diperkenalkan dengan sikat gigi pada usia 1 tahun, anak tidak

takut lagi melihat sikat gigi.

e. Biarkan si kecil melihat orang tuanya menggosok gigi sebagai contoh, demikian

diungkapkan oleh Drg. Taty Z. Cornain, Sp.KGA.

f. Periksakan gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali.

Bagaimana cara membiasakan anak menggosok gigi?

Mulailah mengajari anak menggosok gigi sendiri ketika anak berusia 2 tahun. Pangkulah di

depan cermin dan Anda dari belakang memandu tangan si kecil menggerakkan sikat gigi

dengan gerakan memutar. Pilihlah sikat gigi yang ukurannya sesuai dengan anatomi mulut

anak, memiliki bulu sikat yang lembut dan pegangannya nyaman digenggam.

Tanamkan disiplin dengan membiasakan si kecil menyikat gigi minimal 2 kali sehari, setiap

setelah makan dan sebelum tidur.

Anak sudah bisa mulai diperkenalkan dengan dokter gigi, meski belum ada keluhan. Temani

dia memeriksakan giginya secara rutin 6 bulan sekali.

Pilihlah pasta gigi yang aman serta mempunyai rasa yg bervarian. Karena jika tertelan aman,

dan juga rasanya pasti disukai anak.

Page 24: Karya Tulis Ilmiah - Copy

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

Pada bagian ini akan dikemukakan temuan-temuan di lapangan,berupa wawancara dan

observasi dengan pihak orang tua murid,murid-murid TK,dokter gigi maupun berupa

keterangan yang didapat dari hasil dokumentasi yang ada hubungannya dengan bahaya

permen terhadap kesehatan gigi anak-anak sekolah tertuju yaitu TK Mekar Arum

Bandung yang terletak di Jalan Cigending No.687 Bandung. Deskripsi data dari hasil

penelitian ini dipaparkan dalam bentuk uraian-uraian tentang fenomena yang terjadi

dilapangan,termasuk tabel yang dimaksudkan untuk memperjelas gambaran yang

ditemukan di lapangan.

Sejalan dengan bahaya yang telah dikemukakan dalam perumusan masalah, maka penyajian data

hasil penelitian ini dibagi dalam beberapa kelompok yaitu :

1. Upaya apakah yang dilakukan orang tua dalam kesehatan gigi anak-anaknya

2. Kendala apakah yang dihadapi dan bagaimana langkah pemecahannya dalam mengatasi

bahaya permen terhadap kesehatan gigi anak-anak sebagai upaya meningkatkan kesehatan

gigi

3. Hasil-hasil apakah yang telah dicapai dalam upaya kesehatan gigi anak-anak

B. Temuan Hasil Penelitian

Mengetahui gambaran tentang bahaya permen terhadap kesehatan gigi anak-anak dengan

cara wawancara terhadap anak-anak TK.Setelah mewawancarai dan melihat bagai mana kondisi

gigi pada saat itu ternyata sebagaian besar sangat mengkhawatirkan.Karies gigi pada anak yang

disebabkan penumpukan gula dalam gigi yang menjadi asam lama kelamaan gigi akan berlubang

(karies gigi) terjadi juga pada siswa sisa TK Mekar Arum.

Page 25: Karya Tulis Ilmiah - Copy

Adapun siswa yang gigi dibagian depannya rusak dan gigi itu warnanya menjadi hitam

itu adalah salah satu kerusakan gigi oleh bakteri.bakteri sangat rentan dengan keadaan gigi yang

terdapat sisa-sisa makanan manis contohnya seperti permen.Keadaan seperti itu akan

menyebabkan gigi mengeluarkan bau tidak sedap.Salah satu penyebab itu adalah kurangnya

kesadarn untuk menggosok gigi.

Orang tua sangat berperan dalam kesehatan gigi anak-anak.Jika orang tua yang sangat

peduli pada kesehatan gigi anak maka gigi anak itupun sehat dan mereka mengkonsumsi permen

tidak setiap saat.

C. Upaya Yang Dilakukan Orang Tua dalam Mencegah Bahaya Permen

Dalam hasil pembagian angket kepada orang tua murid menunjukan hasil sebagai berikut :

1. Pemeriksaan rutin kepada dokter gigi

2. Berusaha meyakinkan anaknya bahwa permen itu bahaya

3. Mengajarkan menyikat gigi dengan benar

D. Faktor Penghambat Dalam Upaya Mencegah Bahaya Permen

Dalam hasil pembagian angket kepada orang tua murid dalam mencegah bahaya permen

menunjukan hasil sebagai berikut:

Page 26: Karya Tulis Ilmiah - Copy

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menyusun menganalisis hasil kuesioner dan berdasarkan teori-teori para ahli serta

beberapa artikel yang didapat, kerusakan gigi yang disebabkan oleh permen merupakan sesuatu

yang harus dicegah sejak dini karena dapat berakibat fatal. Sisa-sisa permen yang menempel

pada gigi akan berubah menjadi asam dan asam akan membuat gigi berlubang atau bisa disebut

karies gigi.Karies gigi dapat mengakibatkan sel pada gigi mati jika sel tersebut telah mati maka

akan meyebabkan kematian pula pada manusia.Pencegahan kerusakan gigi dapat dilakukan

dengan cara menggosok gigi dengan teratur, dan juga perlu pengawasan orang tua dalam hal ini,

karena masih minimnya pengetahuan anak tentang kesehatan gigi. Orangtua pun harus rutin

mengajak anaknya ke dokter gigi untuk pemeriksaan gigi rutin.Selain itu orang tua berperan

penting dalam pengawasan makanan yang dikonsumsi anak-anaknya.Sedapat mungkin orang

tuapun memberi tahu bagaimana bahaya yang ditimbulkan oleh permen yang mereka konsumsi.

B. Saran

Untuk mencegah bahaya yang ditimbulkan oleh permen pada gigi anak-anak sebaiknya

dilakukan dengan cara menggosok gigi anak-anak dengan teratur, dan juga perlu pengawasan

orang tua dalam hal ini, karena masih minimnya pengetahuan anak tentang kesehatan gigi.

Orangtua pun harus rutin mengajak anaknya ke dokter gigi untuk pemeriksaan gigi rutin.Selain

itu orang tua berperan penting dalam pengawasan makanan yang dikonsumsi anak-

Page 27: Karya Tulis Ilmiah - Copy

anaknya.Sedapat mungkin orang tuapun memberi tahu bagaimana bahaya yang ditimbulkan oleh

permen yang mereka konsumsi.