19
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang terbentuk dari susunan kepulauan dengan daerah yang sangat luas, maka untuk menghubungkan pulau satu dengan  pulau lainnya dibutuhkan angkutan laut yang efektif dalam arti mudah, murah, cepat, dan bermuatan banyak. Angkutan laut yang efektif, harus didukung pula dengan keadaan pelabuhan yang baik. Dewasa ini beberapa pelabuhan di Indonesia sudah jarang diperhatikan lagi  perkembangan maupun perawatannya. Banyak dijumpai pelabuhan dengan  berbagai masalah yang berdampak pada sulitnya kapal untuk bertambat. Permasalahan ini mengakibatkan menurunnya produksi dari pelabuhan tersebut, dan berimbas pada menurunnya perekonomian nasional. Pelabuhan yang perlu diperhatikan dan dioptimalkan potensinya salah satunya Pelabuhan Cirebon. Pelabuhan Cirebon hingga saat ini belum memberikan kontribusi ekonomi yang baik bagi Provinsi Jawa Barat. Produk ekspor Jawa Barat sebagian masih dikirim lewat Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Padahal Pelabuhan Cirebon idealnya merupakan pintu gerbang perekonomian Jawa Barat. Sejak dibangun tahun 1865, Pelabuhan Cirebon belum terlihat memiliki perkembangan yang sejalan dengan berkembangnya kota-kota besar di Jawa Barat. Berbagai Kajian telah menunjukkan bahwa optimalisasi Pelabuhan Cirebon  bisa menghemat biaya dan jarak pengiriman. Karena kalangan pengusaha yang menggunakan jasa Pelabuhan Cirebon berasal dari Tegal, Brebes, Kuningan, Indramayu, dan Cirebon. Sebagai contoh kalkulasi, selama ini biaya yang harus dikeluarkan untuk mengangkut rotan dari Cirebon ke tempat tujuan lewat  pelabuhan Tanjung P riok sekitar 3.000 USD per ko ntainer. Jika melalui Pelabuhan Cirebon, biayanya hanya sekitar 800 USD, sehingga dapat menghemat 2.200 USD setiap kontainernya.

Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

by muhammad aprilia devino

Citation preview

Page 1: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 1/19

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang terbentuk dari susunan kepulauan

dengan daerah yang sangat luas, maka untuk menghubungkan pulau satu dengan

 pulau lainnya dibutuhkan angkutan laut yang efektif dalam arti mudah, murah,

cepat, dan bermuatan banyak. Angkutan laut yang efektif, harus didukung pula

dengan keadaan pelabuhan yang baik.

Dewasa ini beberapa pelabuhan di Indonesia sudah jarang diperhatikan lagi

 perkembangan maupun perawatannya. Banyak dijumpai pelabuhan dengan

 berbagai masalah yang berdampak pada sulitnya kapal untuk bertambat.

Permasalahan ini mengakibatkan menurunnya produksi dari pelabuhan tersebut,

dan berimbas pada menurunnya perekonomian nasional. Pelabuhan yang perlu

diperhatikan dan dioptimalkan potensinya salah satunya Pelabuhan Cirebon.

Pelabuhan Cirebon hingga saat ini belum memberikan kontribusi ekonomi

yang baik bagi Provinsi Jawa Barat. Produk ekspor Jawa Barat sebagian masih

dikirim lewat Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Padahal Pelabuhan Cirebon

idealnya merupakan pintu gerbang perekonomian Jawa Barat. Sejak dibangun

tahun 1865, Pelabuhan Cirebon belum terlihat memiliki perkembangan yang

sejalan dengan berkembangnya kota-kota besar di Jawa Barat.

Berbagai Kajian telah menunjukkan bahwa optimalisasi Pelabuhan Cirebon bisa menghemat biaya dan jarak pengiriman. Karena kalangan pengusaha yang

menggunakan jasa Pelabuhan Cirebon berasal dari Tegal, Brebes, Kuningan,

Indramayu, dan Cirebon. Sebagai contoh kalkulasi, selama ini biaya yang harus

dikeluarkan untuk mengangkut rotan dari Cirebon ke tempat tujuan lewat

 pelabuhan Tanjung Priok sekitar 3.000 USD per kontainer. Jika melalui Pelabuhan

Cirebon, biayanya hanya sekitar 800 USD, sehingga dapat menghemat 2.200 USD

setiap kontainernya.

Page 2: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 2/19

2

General Manager (GM) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II cabang

Cirebon, Yedi Kusmayadi menyebutkan bahwa karakteristik laut pantai utara

(pantura) termasuk Cirebon sangat dangkal. Untuk membangun Pelabuhan

Internasional butuh kedalaman 10 hingga 12 meter untuk sandaran kapal.

Sedangkan kedalaman 10 hingga 12 meter di Pelabuhan Cirebon baru ditemukan

sekitar 12 mil dari pantai.

Saat ini Pelabuhan Cirebon hanya bisa menampung kapal-kapal berukuran

kurang dari 100 meter dan berat kurang dari 15.000 DWT. Oleh karena itu, perlu

adanya pengembangan dengan melakukan pengkajian lebih dalam berdasarkan dataPelabuhan, dermaga, kolam dan alur masuk, kapal yang bertambat, dan data

lingkungannya. Dengan adanya pengembangan tersebut, diharapkan kapal-kapal

dengan ukuran diatas 200 meter dengan berat lebih dari 20.000 DWT bisa bersandar

di Pelabuhan Cirebon.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi topik permasalahan yang penulis coba utarakan

dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1.  Bagaimana cara mengoptimalkan bangunan Pelabuhan Cirebon untuk dapat

mencapai target muatan 20.000 DWT ?

1.3 Uraian Singkat 

Untuk meningkatkan muatan Pelabuhan Cirebon, penulis memiliki gagasan

sebagai berikut :

1. 

Mengoptimalkan pantai disekitarnya untuk digunakan dalam

mengembangkan Pelabuhan.

2.  Membangun dermaga baru disekitar pelabuhan.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1.  Mengkaji potensi pantai di Pelabuhan Cirebon sebagai tempat

 pembangunan pelabuhan yang baik.

Page 3: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 3/19

3

2. 

Mengkaji cara yang terbaik untuk mengembangkan bangunan Pelabuhan

Cirebon sesuai data karakteristik dan lingkungannya.

3.  Mengetahui keuntungan yang diperoleh jika kapasitas DWT Pelabuhan

Cirebon dapat ditambah.

Adapun manfaat dari pembuatan karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1.  Untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang perencanaan

 pelabuhan.

2. 

Sebagai bahan pertimbangan kepada pihak yang berwenang dalam hal ini

 pemerintah untuk dapat memperhatikan potensi pantai yang dimiliki

Indonesia.

1.5 Metode Studi Pustaka

Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode

 penelitian deskriptif analisis. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan

fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis, tidak semata-mata menguraikan

melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya.

Page 4: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 4/19

4

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1  Karakteristik Kapal

Tipe dan bentuk pelabuhan tergantung pada jenis dan karakteristik kapal

yang akan berlabuh. Kedalaman dan lebar alur pelayaran tergantung pada kapal

yang terbesar yang menggunakan pelabuhan. Luas kolam pelabuhan dan panjang

dermaga sangat dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran kapal yang akan berlabuh.

Beberapa istilah mengenai Kapal :

1. 

Panjang, lebar dan sarat (draft)  kapal merupakan dimensi yang akan

menggunakan pelabuhan berhubungan langsung pada perencanaan

 pelabuhan.

Gambar 2.1. Dimensi kapal

(Bambang Triatmodjo, 2010)

2. 

 Displacement Tonnage, DPL (ukuran isi tolak) adalah volume air yang

dipindahkan oleh kapal, dan sama dengan berat kapal. Ukuran isi tolak

kapal penuh disebut dengan displacement tonnage loaded , yaitu berat

kapal maksimum.. Ukuran isi tolak dalam keadaan kosong disebut

displacement tonnage light , yaitu berat kapal tanpa muatan.

3.   Dead Weight Tonnage, DWT (bobot mati) yaitu berat total muatan

dimana kapal dapat mengangkut dalam keadaan pelayaran optimal

(draft maksimum). Jadi DWT adalah selisih antara displacement

tonnage loaded dan displacement tonnage light.

4. 

Gross Register Tons, GRT (ukuran isi kotor) adalah volume keseluruhan

ruangan kapal (1 GRT = 2.83 m3 = 100 ft3)

Page 5: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 5/19

5

5. 

 Netto Register Tons,  NRT (ukuran isi bersih) adalah ruangan yang

disediakan untuk muatan dan penumpang. (Shadan Amiron HSB, 2009)

Selain Istilah Kapal, Jenis kapal juga berpengaruh pada jenis pelabuhan

yang akan direncanakan. Sesuai dengan fungsinya kapal dapat dibedakan menjadi

dua jenis :

1.  Kapal Penumpang,

Kapal ini masih mempunyai peranan yang cukup besar bagi angkutan penduduk

Indonesia. Jarak pulau yang relatif dekat akan dilayani oleh kapal penumpang,

 pada umumnya kapal penumpang mempunyai ukuran yang relatif kecil.

2. 

Kapal Barang

Merupakan kapal yang khusus dirancang untuk mengangkut barang. Pada

umumnya kapal barang mempunyai ukuran yang lebih besar daripada kapal

 penumpang.

Jenis kapal barang diantaranya :

a. 

Kapal Barang Umum ( general cargo ship)Kapal ini digunakan untuk mengangkut muatan yang terdiri dari macam-

macam barang yang dibungkus dalam peti, karung, dan sebagainya. Kapal

 peti kemas yang paling besar mempunyai panjang 300 meter untuk 3.600

 peti kemas berukuran 20 ft (6 meter).

 b.  Kapal Barang Curah (bulk cargo ship)

Kapal ini digunakan untuk mengangkut muatan curah yang dikapalkan

dalam jumlah banyak sekaligus. Kapal jenis ini yang terbesar mempunyai

kapasitas 175.000 DWT dengan panjang 330 meter, lebar 48,5 meter, dan

draft kapal 18,5 meter.

c.  Kapal Tanker

Kapal ini digunakan untuk mengangkut minyak dan umumnya mempunyai

ukuran yang sangat besar. Kapal terbesar bisa mencapai 555.000 DWT yang

mempunyai panjang 414 meter, lebar 63 meter dan draft kapal 28,5 meter.

Page 6: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 6/19

6

d. 

Kapal Khusus ( special designed ship)

Kapal ini didesain untuk mengangkut barang tertentu seperti daging yang

harus diangkut dalam keadaan beku, kapal pengangkut gas alam cair, dan

sebagainya. (Sahdan Amiron HSB, 2009)

Tabel 2.1. Bobot dan dimensi beberapa jenis kapal  

(Bambang Triatmodjo, 2010)

2.2  Pelabuhan

Pelabuhan ( port ) merupakan daerah pengairan yang terlindung dari

gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga

dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-kran (crane) untuk

Page 7: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 7/19

7

 bongkar muat barang, gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan

dimana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang dimana barang-barang

dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke

daerah tujuan atau pengapalan. (Bambang Triatmodjo, 2010)

Berdasarkan penggunaannya, pelabuhan dibedakan menjadi beberapa

macam. Diantaranya :

1.  Pelabuhan Ikan

Pelabuhan ikan menyediakan tempat bagi kapal-kapal ikan untuk

melakukan kegiatan penangkapan ikan dan memberikan pelayanan yang

diperlukan. Pelabuhan ikan dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk

mendukung kegiatan penangkapan ikan, seperti pemecah gelombang,

kantor pelabuhan, dermaga, tempat pelelangan ikan (TPI), tangka air,

tangka BBM, pabrik es, ruang pendingin, tempat perbaikan kapal, dan

tempat penjemuran jala.

2.  Pelabuhan Minyak

Untuk keamanan, pelabuhan minyak harus diletakkan agak jauh dari

keperluan umum. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan

dermaga atau pangkalan yang harus dapat menahan muatan vertikal

yang besar, melainkan cukup membuat jembatan perancah atau

tambatan yang dibuat menjorok ke laut untuk mendapatkan kedalaman

laut yang cukup. Bongkar muat dilakukan dilakukan dengan pipa-pipa

dan pompa-pompa.

3. 

Pelabuhan Barang

Di Pelabuhan ini terjadi perpinahan moda transportasi, yaitu dari laut ke

angkutan darat dan sebaliknya. Barang dibongkar dari kapal dan

diturunkan di dermaga. Selanjutnya barang tersebut diangkut langsung

dengan menggunakan truk atau kereta api ke tempat tujuan, atau

disimpan di gudang atau lapangan penumpukan terbuka sebelum dimuat

ke kapal dan diangkut ke pelabuhan tujuan.

Page 8: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 8/19

8

Untuk mendukung kegiatan tersebut, suatu pelabuhan harus dilengkapi

dengan fasilitas dermaga, halaman dermaga cukup lebar, kran (crane),

gudang transito, lapangan penumpukan terbuka, serta gudang

 penyimpanan.

4.  Pelabuhan Penumpang

Pelabuhan Penumpang digunakan oleh orang-orang yang bepergian

dengan menggunakan kapal penumpang. Terminal penumpang

dilengkapi dengan stasiun penumpang yang melayani segala kegiatan

ang berhubungan dengan kebutuhan orang yang bepergian, seperti

ruang tunggu, kantor maskapai pelayaran, tempat penjualan tiket,

mushola, toilet, kantor imigrasi, kantor bea cukai, keamanan, direksi

 pelabuhan, dan sebagainya.

2.3  Dermaga

Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat

dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-

turunkan penumpang. Dimensi dari suatu dermaga didasarkan pada jenis dan

ukuran kapal yang bertambat pada dermaga tersebut.

Di belakang dermaga terdapat apron dan fasilitas jalan. Apron adalah daerah

yang terletak antara sisi dermaga dan sisi depan gudang (pada terminal barang

umum) atau container yard (pada terminal peti kemas), dimana terdapat pengalihan

kegiatan angkutan laut (kapal) ke kegiatan angkutan darat (kereta api, truk, dan

sebagainya). (Bambang Triatmodjo, 2010)

Dermaga dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu :

1. 

Wharf

Wharf adalah dermaga yang paralel dengan pantai dan biasanya berimpit

dengan garis pantai. Wharf juga dapat berfungsi sebagai penahan tanah

yang ada dibelakangnya.

2.  Pier

Pier adalah dermaga yang berada pada garis pantai dan posisinya tegak

lurus dengan garis pantai.

Page 9: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 9/19

9

3. 

Jetty 

Jetty adalah dermaga yang menjorok ke laut sedimikian sehingga sisi

depannya berada pada kedalaman yang cukup untuk merapat kapal. Sisi

muka jetty biasanya sejajar dengan pantai dan dihubungkan dengan

daratan oleh jembatan yang tegak lurus dengan jetty.

Gambar 2.2. Dermaga tipe a) Wharf b) Pier c) Jetty

(Bambang Triatmodjo, 2010)

2.4 

Pelabuhan CirebonPelabuhan Cirebon termasuk pada jenis pelabuhan regional collector port

yaitu pelabuhan yang disinggahi oleh kapal barang dari pelabuhan pengumpul dan

 pelabuhan cabang. (sumber : http://tsapelabuhanyudhigumay.blogspot.com/  ) 

Pelabuhan Cirebon terletak di Kota Cirebon, lintas utama pantai Utara Jawa

Barat, kurang lebih 250 km dari Jakarta atau 130 km dari Bandung. Pelabuhan ini

dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), berlokasi di Jl. Perniagaan no.4

Cirebon.

Koordinat : 6°42′55,6″LS, 103°34′13,9″BT 

Panjang Dermaga : 1172.5 m

Lapangan Petikemas : 4.000 m2 

Lapangan Penumpukan : 14.120 m2

Gudang : 9.542 m2 

(sumber : http://www.indonesiaport.co.id/read/cirebon.html  ) 

Page 10: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 10/19

10

Gambar 2.3. Pelabuhan Cirebon

(sumber : https://www.google.com/maps ) 

2.4.1  Data Dermaga

Berikut adalah data dermaga Pelabuhan Cirebon :

Tabel 2.2. Dermaga Pelabuhan Cirebon

NO  URAIAN  SATUAN  PANJANG  KETERANGAN 

I. DERMAGA KOLAMMUARAJATI

- Muarajati I (Beton)

- Muarajati III (Beton)

Meter

Meter

275

80

Kedalaman (7) m Lws

Kedalaman (7) m Lws

II. DERMAGA KOLAM

PELABUHAN II

- Muarajati II (Sheet pile Beton)

- Linggarjati (Sheet pile Beton)

- Pelita I (Beton)- Pelita II (Beton)

- Pelita III (Beton)

Meter

Meter

MeterMeter

Meter

248

131

3050

30

Kedalaman (5,5) m Lws

Kedalaman (4,5) m Lws

Kedalaman (4) m LwsKedalaman (4) m Lws

Kedalaman (4) m Lws

III. DERMAGA KOLAM

PELABUHAN I

- Samadikun (Beton)

- Surya Sumantri I (Beton)

- Surya Sumantri II (Beton)- Surya Sumantri III (Beton)

- Surya Sumantri IV (Beton)

- Surya Sumantri V (Beton)

- Perniagaan I (Beton)

- Perniagaan II (Beton)

- Perniagaan III (Beton)

- Perniagaan IV (Beton)

Meter

Meter

MeterMeter

Meter

Meter

Meter

Meter

Meter

Meter

68

11

1123,5

11

11

11

11

11

11

Kedalaman (3-4) m Lws

Kedalaman (3-4) m Lws

Kedalaman (3-4) m LwsKedalaman (3-4) m Lws

Kedalaman (3-4) m Lws

Kedalaman (3-4) m Lws

Kedalaman (3-4) m Lws

Kedalaman (3-4) m Lws

Kedalaman (3-4) m Lws

Kedalaman (3-4) m Lws

IV. DERMAGA KOLAM KHUSUS

PELRA

- Pelra (Kayu) Meter 150 Kedalaman (2) m Lws(sumber : http://www.cirebonport.co.id/fasilitas.php ) 

U

Page 11: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 11/19

11

2.4.2  Data Kolam dan Alur Masuk

Berikut adalah data kolam dan alur masuk dermaga Pelabuhan Cirebon :

Tabel 2.3. Kolam dan alur masuk Pelabuhan Cirebon 

NO  URAIAN  SATUAN  VOLUME  KETERANGAN 

I. ALUR MASUK

- Panjang

- Lebar

Meter

Meter

2.500

70

Kedalaman (7) M Lws

II KOLAM PELABUHAN- Kolam Muarajati I

- Kolam Pelabuhan I

- Kolam Pelabuhan II

- Kolam Khusus Pelra

HaHa

Ha

Ha

Ha

10,922,66

2,66

4,30

1,12

Kedalaman (7) M Lws

Kedalaman (6) M Lws

Kedalaman (6) M Lws

Kedalaman (4) M Lws

III. PENAHAN GELOMBANG

- Panjang Meter 1.406(sumber : http://www.cirebonport.co.id/fasilitas.php ) 

Gambar 2.4. Denah Pelabuhan Cirebon

(sumber : http://www.cirebonport.co.id/layoutpelabuhan.php ) 

KOLAM

PELABUHAN I 

U

KOLAM MUARAJATI 

KOLAM

PELABUHAN II 

KOLAM

KHUSUS PELRA 

Page 12: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 12/19

12

2.4.3  Data Kapal

1.  Kapal Peti Kemas

PT. Pelindo II Cabang Cirebon bekerjasama dengan Pemda Jawa Barat,

Kota Cirebon dan Instansi terkait lainnya mengembangkan Pelabuhan

Cirebon untuk dapat menangani Petikemas sebagai  starting point  

menuju Pelabuhan Container.

Kapasitas Angkut : 7.000 DWT

Panjang : 118 m

Lebar : 20,1 m

Draft : 6,8 m

Jumlah Peti Kemas : 400

2.  Kapal Tanker Minyak

Digunakan untuk mengangkut aspal curah dengan diwadahi 9 unit

tangka untuk keperluan Kontraktor, Bina Marga, maupun Pemerintah.

Juga minyak sawit dengan diwadahi 12 unit tangka total kapasitas

±21.000 ton.

Kapasitas Angkut : 5000 DWT

Panjang : 97 m

Lebar : 16 m

Draft : 6,1 m

3.  Kapal Barang Umum 1

Digunakan untuk mengangkut barang industri seperti rotan yang berasal

dari Tegal, Brebes, Indramayu, Cirebon.

Kapasitas Angkut : 3000 DWT

Panjang : 88 m

Lebar : 13,9 m

Draft : 5,1 m

Page 13: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 13/19

13

4. 

Kapal Barang Umum 2

Kapasitas Angkut : 2.000 DWT

Panjang : 78 m

Lebar : 12,4 m

Draft : 4,5 m

(sumber : http://www.cirebonport.co.id/terminal_cont.php ) 

5.   Nama Kapal : Atlantic Star 19

Jenis Kapal : Tug Boat

GRT : 235

Panjang : 29 m

BLMD (Lebar) : 8 m

HMLD (Draft) : 3,7 m

(Sumber : http://www.thearoengbinangproject.com/pelabuhan-muara-jati-cirebon/  ) 

(Sumber : http://www.klasifikasiindonesia.com/ajax/info/dataregister3.php?nr=10405 ) 

2.3.4.  Data Lingkungan

1.  Sedimentasi

Kedalaman alur pelayaran Pelabuhan Cirebon bervariasi dari 0,36 m sampai

6,97 m pada tahun 2006 dan 0,79 m sampai 6,87 m tahun 2007. Hasil analisis

 perbandingan volume sedimen di alur pelayaran Pelabuhan Cirebon pada tahun

2006 dan tahun 2007 diketahui adanya penambahan volume sedimen sebesar 6.818

m3. Adanya penambahan volume sedimen tersebut mengindikasikan terjadinya

sedimentasi di alur pelayaran Pelabuhan Cirebon. (Muhammad F. A Ismail, 2014)

2.  Gelombang

Gelombang merupakan pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak

lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Kecepatan angin

sangat mempengaruhi kekuatan gelombang yang dihasilkan karena angin

merupakan pembangkit utama terjadinya gelombang. Dengan adanya data angin,

secara tidak langsung dapat diketahui kondisi gelombang di wilayah perairan

Page 14: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 14/19

14

tersebut. Frekuensi terbesar kecepatan angin di Kabupaten dan Kota Cirebon sekitar

11 –  16 knot atau 5,5 –  8 m/s. (Irawan Abdul, 2012)

Tinggi gelombang rata-rata adalah 24,67 cm, dengan pengamatan dilakukan

dengan alat wave pole. 

(sumber : http://geoenviron.blogspot.com/2012/04/oceanografi.html) 

3. 

Arus

Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang

menyebabkan perpindahan massa air secara horisontal dan vertikal. Nurhayati dan

Suyarso (2008) melaporkan bahwa kecepatan arus permukaan di perairan Cirebon

 pada Bulan Februari bervariasi antara 5,2 cm/detik –  49,7 cm/detik dengan rata-rata

23,7 cm/detik. Sedangkan di Bulan Juli, kecepatan arus permukaan di perairan

Cirebon bervariasi antara 12,7 cm/detik  –   63,9 cm/detik dengan rata-rata 32,8

cm/detik. Arah arus laut pada bulan Februari beragam, terutama pada permukaan

menuju ke timur dan tenggara mencapai 62% sedangkan 38% arah arus permukaan

menuju ke barat daya. Pada Bulan Juli, pergerakan arus di perairan Cirebon 52%

cenderung ke arah timur dan tenggara sedangkan 31% menuju ke arah selatan.

(Irawan Abdul, 2012)

4. 

Pasang Surut

Data Pasang surut di wilayah perairan Pelabuhan Cirebon sebagai berikut :

a.  Air tinggi tertinggi (HWL) : 1,27 m

 b. 

Air tinggi rata-rata pasang besar (MHWL) : 0,89 m

c. 

Duduk tengah (SWL) : 0,60 m

d.  Air rendah rata-rata (MLWL) : 0,30 m

e. 

Air rendah terendah (LWL) : 0,06 m

Kondisi pasang surut sangat dipengaruhi oleh variasi angin musim.

(Sumber : http://www.cirebonport.co.id/fasilitas.php ) 

Page 15: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 15/19

15

BAB III

ANALISIS DAN SINTESIS

3.1  Analisis

Untuk dapat menambatkan kapal dengan panjang 200 meter dan muatan

20.000 DWT, perlu dibangun dermaga baru dengan tipe wharf terbuka  dan

menambahkan alur pelayaran baru, dengan kondisi sebagai berikut :

1. 

Dimensi Dermaga

Dimensi dermaga dapat diperhitungkan sebagai berikut :

a. 

Panjang Dermaga

Dengan asumsi sebanyak 3 kapal yang bertambat sekaligus, maka:

= + + 1 ∗ 1 0 % ∗  

= 3 ∗ 1 7 0 + 3 + 1 ∗10%∗170 

=578  

 b.  Elevasi Dermaga

Dengan memperhitungkan freeboard  kapal muatan 20.000 DWT adalah

3,6 meter, maka :

=+ 12  + 

= 0 , 8 9 + (12 ∗0,2467)+3,6 

= 4,62  

2. 

DilatasiPada saat operasionalnya, agar bangunan dermaga baru tidak merusak

konstruksi dermaga lama, perlu adanya dilatasi sejauh 10  –   12 cm.

Dihubungkan dengan pelat, menggunakan perkerasan aspal agar lebih

elastis.

3.  Alur Pelayaran

Agar kapal dapat masuk ke dermaga yang baru, dibutuhkan perencanaan

alur pelayaran sebagai berikut :

Page 16: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 16/19

16

a. 

Kedalaman Alur Pelayaran

Dengan memperhitungkan draft  kapal bermuatan 20.000 DWT sebesar

9,8 meter, maka :

= + 30%∗  

= 9 , 8 + 30%∗9,8 

= 12,74  

 b. 

Lebar Alur Pelayaran

Dengan memperhitungkan lebar kapal bermuatan 20.000 DWT sebesar

23,7 meter, maka :

= 8 ∗  

= 8 ∗ 2 3 , 7 

=189  

4.  Breakwater

Breakwater yang baru perlu direncanakan dengan mengacu pada bentuk

 breakwater lama. Karena bentuk breakwater lama dapat menahan arus

 perairan Pelabuhan Cirebon yang bergerak ke arah timur dan tenggara.

Dengan memperhitungkan α sebesar 2 (untuk penggunaan tug boat ), maka

diameter kurva breakwater dapat dihitung sebagai berikut :

= ∗  

= 2 ∗ 1 7 0 

=340  

Page 17: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 17/19

17

3.2  Sintesis

Berdasarkan analisis sebelumnya, maka didapat sintesis berupa gambar

denah rencana pengembangan Pelabuhan Cirebon seperti terlihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Rencana pengembangan Pelabuhan Cirebon

Dapat dilihat bahwa breakwater lama masih tetap dipertahankan sehingga

alur pelayaran Pelabuhan Cirebon ada dua. Khusus alur pelayaran baru ditujukan

untuk kapal dengan muatan 20.000 DWT.

U

Page 18: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 18/19

18

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1  Kesimpulan

Dengan ditambahkan dermaga baru ini, maka kapasitas kapal yang

 bertambat akan bertambah. Kapal dengan kapasitas 20.000 DWT akan mampu

 bertambat di Pelabuhan Cirebon, diharapkan dapat menarik perhatian investor.

Sehingga dapat meningkatkan perekonomian Jawa Barat, khususnya daerah

Cirebon.

4.2  Rekomendasi

1.  Selanjutnya dapat direncanakan perencanaan mengenai struktur dermaga

 baru yang telah ditentukan sebelumnya.

2.  Masih diperlukan analisis mengenai Anggaran Biaya kinerja Pelabuhan

Cirebon untuk memperjelas pengaplikasiannya dilapangan.

Page 19: Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

7/17/2019 Karya tulis ilmiah (desain dermaga cirebon)

http://slidepdf.com/reader/full/karya-tulis-ilmiah-desain-dermaga-cirebon 19/19

19

DAFTAR PUSTAKA

Triatmodjo, Bambang. 2010. Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta : Beta Offset.

Amiron, Sahdan. 2009. Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang

 Bongkar Muat Barang dan Sandar Kapal. Medan : Universitas Sumatera

Utara.

Kosasih, Jeffisa Delaosia dan Nita Yuanita. Tanpa tahun. Perencanaan Layout

 Pelabuhan CPO di Lubuk Gaung. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Anonymous. Tanpa Tahun. Pelabuhan Cirebon. ( http://www.cirebonport.co.id/  ) 

Hertanto, Hendrik Bobby. 2012. Oceanografi. 

(http://geoenviron.blogspot.com/2012/04/oceanografi.html )