33
KARYA TULIS ILMIAH PENGGUNAAN SARI KURMA UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN IBU NIFAS PADA NY. P UMUR 31 TAHUN DI BPM DJUMI WIDARTI SEMPOR KEBUMEN Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh: Iin Kusumawati B1200893 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH PENGGUNAAN SARI KURMA UNTUK ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/236/1/IIN KUSUMAWATI NIM. B1200893.pdf · hemoglobin ibu nifas pada Ny.P umur 31 tahun di BPM Djumi Widarti

Embed Size (px)

Citation preview

KARYA TULIS ILMIAHPENGGUNAAN SARI KURMA UNTUK MENINGKATKAN KADAR

HEMOGLOBIN IBU NIFAS PADA NY. P UMUR 31 TAHUNDI BPM DJUMI WIDARTI SEMPOR KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang PendidikanDiploma III Kebidanan

Disusun oleh:

Iin Kusumawati

B1200893

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH GOMBONGTAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAHPENGGUNAAN SARI KURMA UNTUK MENINGKATKAN KADAR

HEMOGLOBIN IBU NIFAS PADA NY. P UMUR 31 TAHUNDI BPM DJUMI WIDARTI SEMPOR KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang PendidikanDiploma III Kebidanan

Disusun oleh:

Iin Kusumawati

B1200893

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH GOMBONGTAHUN 2016

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan laporan Karya Tulis Ilmiah tidakterdapat karya yang pernah diajukan untuk penulisan lain atau untuk memperolehgelar kesarjanaan pada perguruan tinggi yang lain, dan sepanjang pengetahuanpeneliti juga tidak terdapat karya orang lain atau pendapat yang pernah ditulis atauditerbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dandisebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, Juni 2016

Iin Kusumawati

iv

i

KARYA TULIS ILMIAHPENGGUNAAN SARI KURMA UNTUK MENINGKATKAN KADAR

HEMOGLOBIN IBU NIFAS PADA NY. P UMUR 31 TAHUNDI BPM DJUMI WIDARTI SEMPOR KEBUMEN1

Iin Kusumawati 2, Kusumastuti, S. SiT, M.Kes 3

INTISARI

Latar Belakang : Pada awal post partum, jumlah hemoglobin, hematokrit daneritrosit cenderung menurun. Hal ini disebabkan volume darah, volume plasentadan tingkat volume darah yang berubah-ubah. Tingkatan ini dipengaruhi olehstatus gizi dan hidarasi dari wanita tersebut. Dari 35 ibu bersalin 10 dari merekamengalami anemia saat nifas di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, KabupatenKebumen. Ibu nifas dengan Hb < 11 gr% ada 8 orang, Hb 9-10 gr% ada 1 orang,Hb < 7gr% ada 1 orang. Menurut penelitian untuk meningkatkan hemoglobindapat dilakukan dengan mengkonsumsi sari kurma, sari kurma adalah salah satujenis minuman khusus yang berfungsi untuk pengobatan dan merawat kesehatanbagi tubuh yang mengandung zat mineral yaitu besi yang essensial bagipembentukan hemoglobin untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh.Tujuan : Mampu mengetahui penggunaan sari kurma untuk meningkatkan kadarhemoglobin ibu nifas pada Ny.P umur 31 tahun di BPM Djumi Widarti SemporKebumen.Metode Penulisan : Metode Observasional dengan desain penelitian studi kasusserta menganalisa data yang diperoleh dengan reduksi data, menyajikan data, danmenarik kesimpulan.Hasil : Ny.P umur 31 tahun P1A0, pendidikan terakhir SD, Suku/BangsaJawa/Indonesia, beragama islam, pekerjaan IRT. Kadar hemoglobin Ny.P setelahmelahirkan 10,4 gr% meningkat 1,2 gr% setelah mengkonsumsi sari kurmaselama 7 hari post partm sehingga Ny. P tidak mengalami anemia post partum.

Kata Kunci : Post partum, hemoglobin ibu nifas, sari kurmaKepustakaan : 2006 sampai dengan 2016Jumlah halaman : x + 53 halaman + 3 tabel + 7 lampiran

1 Judul2 Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

v

SCIENCETIFIC PAPERTHE USE OF KURMA EXTRACT TO INCREASE HEMOGLOBIN OF

MRS. P, A 31 YEAR-OLD POSTPARTUM MOTHER IN PRIVATEMIDWIFERY CLINIC OF MIDWIFE DJUMI WIDARTI

AT SEMPOR, KEBUMEN1

Iin Kusumawati 2, Kusumastuti, S. SiT, M.Kes 3

ABSTRACT

Background : In the early post partum, the amount of hemoglobin, hematocritand erythrocytes tend to decrease. This is due to the changeable volume of bloodand placenta and the rate of blood volume. This level is influenced by thenutritional status and hydtrate of the mother. From 35 mothers giving birth atSampang, Kebumen. There are 10 of them who experienced postpartum anemia.There are 8 perperal mothers with Hb <11 g%, 1 mother with Hb 9-10 g% No 1,and only one mother with Hb <7gr%. According to the study to increasehemoglobin can be done by consuming the kurma extract, Kurma extract is a kindof specific drink functioning as treatment and healthcare for the body containingiron mineral. It is essential for the formation of hemoglobin to increasehemoglobin level in the body.Objective : To be able to know the use of kurma extract to increase hemoglobinlevel of Mrs. P, a 31 year-old postpartum mother in private midwifery clinic ofMidwife Djumi Widarti at Sempor, Kebumen.Method : This scientific paper uses observational method with the case studiy.The data was obtained through data reduction, presenting data, and conclusion.Results : The hemoglobin level of Mrs. P was 10.4 g, but after the delivery itincreased at 1.2% g% after consuming kurma extract during 7 days of postpartum. Therefore, it could be stated that Mrs. P did not have post partum anemia.

Key Word : Post partum, hemoglobin, kurma ecxtractBibilograph : 2006 - 2016Number of pages : x + 53 pages + 3 table + 7 pages of appendices

1 Tittle2 Student of DIII Program of Midwifery Dept.3 Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

vi

KATA PENGANTAR

Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapatmenyelesaikan laporan dengan judul “Karya Tulis Ilmiah Penggunaan Sari Kurmauntuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin Ibu Nifas di BPM Djumi WidartiKecamatan Sempor Kabupaten Kebumen”. Selama penyusunan laporan Iinovasiini penulis mendapat bimbingan, masukan dan dukungan dari beberapa pihak,sehingga laporan inovasi ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulismenyampaikan terima kasih kepada:1. M.Madkhan Anis,S.Kep.Ns selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKES ) Muhammadiyah Gombong.2. Hastin Ika Indriyastuti, S.Si.T, M.P.H selaku Ketua Program Studi DIII

Kebidanan STIKES Muhammadiyah Gombong3. Lutfia Uli Na’mah, S.SiT, M.Kes selaku penguji I4. Kusumastuti, S. SiT, M.Kes selaku penguji II yang telah memberikan

bimbingan dan masukan demi terselesaikannya laporan Karya Tulis Ilmiah ini.5. Djumi Widarti, Amd. Keb, selaku pembimbing lahan di BPM.6. Orang tua yang saya sayangi dan teman-teman yang telah memberi dukungan

dan motivasi.7. Pasien Ny. P dan keluarga, serta seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu

persatu.Menyadari adanya berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik

pengetahuan maupun pengalaman tentunya laporan Karya Tulis Ilmiah ini masihterdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangunsangat diharapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat danhidayah yang tidak berkesudahan dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua(Amien).

Gombong, Juni 2016

Iin Kusumawati

vii

DAFTAR ISI

viii

HALAMAN JUDUL................................................................................................. iLEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... iiLEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iiiLEMBAR PERNYATAAN..................................................................................... ivINTISARI..................................................................................................................vABSTRACT ............................................................................................................... viKATA PENGANTAR ............................................................................................ viiDAFTAR ISI ..........................................................................................................viiiDAFTAR TABEL.................................................................................................... ixDAFTAR GAMBAR ................................................................................................xBAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................................1B. Tujuan............................................................................................................5C. Manfaat..........................................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Teori ...............................................................................................8

1. Teori Nifas ...............................................................................................82. Karakteristik Ibu Nifas ............................................................................133. Anemia Ibu Nifas ....................................................................................174. Hematologi Ibu Nifas ..............................................................................235. Hemoglobin Ibu Nifas .............................................................................246. Sari Kurma...............................................................................................28

B. Kerangka Teori.............................................................................................35BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.............................................................................................36B. Tanggal dan Waktu ......................................................................................38C. Subjek...........................................................................................................38D. Instrumen......................................................................................................38E. Teknik Analisis Data ....................................................................................39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil .............................................................................................................41B. Pembahasan ..................................................................................................44

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan...................................................................................................52B. Saran.............................................................................................................53

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

iiiiiiivvviviiviiiixx

156

88131723242834

3537373738

4044

5153

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan kecakupan energi dan gizi wanita ................................. 12Tabel 4.1 Karakteristik subjek (Ny.P) .................................................................. 41Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan Hb sebelum dan setelah diberi sari kurma ............. 43

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sari kurma ....................................................................................Gambar 2.2 Kerangka Teori ...............................................................................

x

2835

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam

pembangunan nasional suatu negara secara menyeluruh. Pembangunan di

bidang kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh berbagai aspek seperti

pendidikan, sosial budaya, ekonomi, demografi dan geografis, perkembangan

lingkungan fisik dan biologis, maupun aspek-aspek yang lain. Hingga saat ini

sudah banyak program pemerintah dalam bidang kesehatan yang ditujukan

guna menanggulangi masalah-masalah kesehatan Ibu dan Anak.

Pada dasarnya program-program pemerintah tersebut bertujuan guna

menekan angka kematian ibu dan bayi yang masih tergolong tinggi. Alasan

pemerintah melakukan berbagai upaya tersebut adalah karena salah satu

indikator penting yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menilai derajat

kesehatan suatu bangsa adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

Kematian Bayi (AKB). Makin besar angka ini menunjukan bahwa makin

besar masalah kesehatan disuatu wilayah tertentu. Target pencapaian

Millennium Development Goals (MDG’S) tahun 2015 dalam menurunkan

AKI dan AKB menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di

indonesia yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup (Sulistyawati, 2009).

Berdasarkan Survei demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2012, menunjukan bahwa AKI di Indonesia adalah 359 per 100.000 kelahiran

1

2

hidup. Angka ini lebih besar dibanding pencapaian tahun 2007 yaitu sebesar

228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).

Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012

adalah 116,34% per 100.000 kelahiran hidup (675 kasus), AKI meningkat

pada tahun 2013 yaitu 118,62% per 100.000 kelahiran hidup (668 kasus),

dan mengalami peningkatan lagi pada tahun 2014 AKI menjadi 126,55%

per 100.000 kelahiran hidup atau sejumlah 711 kasus (Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah, 2014). Di wilayah kabupaten Kebumen AKI tahun

2012 berjumlah 51,86% per 100.000 kelahiran hidup meningkat menjadi

71,84% per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 (Dinkes Kebumen,

2013). Menurut Dinkes Kebumen, AKI di Kebumen pada tahun 2015 dari

bulan Januari - Desember 2015 tercatat ada 14 orang per 100.000 kelahiran

hidup (Data Primer, 2015).

Faktor penyebab kematian ibu di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu,

faktor penyebab langsung dan faktor penyebab tidak langsung. Faktor

penyebab langsung kematian ibu di Indonesia masih di dominasi oleh

perdarahan, eklampsia, dan infeksi. faktor tidak langsung penyebab kematian

ibu karena masih banyaknya kasus 4T (Terlalu tua, Terlalu muda, Terlalu

banyak, Terlalu rapat jarak kehamilan) dan 3T (Terlambat mengambil

keputusan, Terlambat sampai tempat pelayanan, dan Terlambat mendapat

pertolongan) (Yuwono, 2013). Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia

adalah pendarahan 42%, eklamsi/preeklampsi 13%, Abortus 11 %, infeksi

10%, partus lama/persalinan macet 9%, dan lain-lain 15%, yang di dalam

3

terdapat juga penyulit pada masa kehamilan dan penyulit pada masa

persalinan (Departemen Kesehatan RI, 2012).

Penyebab angka kematian ibu pada tahun 2012 di Provinsi Jawa

Tengah adalah perdarahan 16,44%, hipertensi/Pre-Eklamsi 35,26%, infeksi

4,74%, abortus 0,30%, partus lama 0,30%, dan lain-lain 42,96%, Kejadian

kematian ibu terbesar paling banyak terjadi pada masa nifas 11 kasus,

kehamilan 10 kasus dan kemudian pada persalinan 6 kasus dimana kasus

persalinan diantaranya adalah persalinan dengan gangguan atau penyulit

dalam persalinan (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012). Penyebab

AKI di Kabupaten Kebumen pada tahun 2015 adalah perdarahan (43%),

Preeklampsi/eklampsi (21%), Lain-lain (36%) (Data Primer, 2015).

Program dan kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh pemerintah

berkaitan dengan masa nifas, yaitu bidan atau tenaga kesehatan melakukan

kunjungan nifas paling sedikit empat kali kunjungan. Empat kali kunjungan

ini yaitu dalam jangka waktu enam sampai delapan jam pertama setelah

persalinan, enam hari setelah persalinan, dua minggu setelah persalinan, dan

enam minggu setelah persalinan. Tujuan dari kunjungan ini yaitu untuk

menilai status ibu dan bayi baru lahir, untuk mencegah, mendeteksi serta

menangani masalah-masalah yang terjadi (Saifuddin, 2006). Masa post partum

merupakan tantangan bagi banyak ibu yang baru melahirkan. Pemulihan dari

proses melahirkan, belajar menjadi orang tua, dan mengurus diri sendiri

membutuhkan banyak energi. Menderita anemia pada masa post partum dapat

membuat proses ini menjadi lebih sulit. Anemia pada wanita masa nifas (pasca

4

persalinan) juga umum terjadi, sekitar 10% dan 22% terjadi pada wanita post

partum (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2008). Anemia terjadi

jika kadar hemoglobin dalam darah rendah. Hemoglobin adalah zat pembawa

oksigen dalam sel darah merah, jika terjadi gangguan sistem transportasi

oksigen (misalnya anemia) akan menyebabkan tubuh sulit untuk bekerja

(Caughlan.S, 2009).

Untuk mengurangi angka anemia post partum dapat dilakukan dengan

cara meningkatkan kadar hemoglobin, salah satunya yaitu dengan

mengkonsumsi sari kurma yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin,

menurut penelitian Pravitasari (2009) yang menyatakan bahwa ekstrak buah

kurma dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Kombinasi buah kurma yang

kaya kandungan glukosa, Ca, Fe, Zn, Cu, P dan niasin dengan palmyra yang

kaya kandungan vitamin A, Na dan K mampu memperbaiki kadar hemoglobin

pada pasien anemia (Barh dan Mazumdar, 2008). Bidan sebagai salah satu

tenaga kesehatan memiliki posisi penting dan strategis dalam penurunan AKI

dan AKB, memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan paripurna,

berfokus pada aspek pencegahan melalui pendidikan kesehatan dan konseling,

promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal dengan berlandaskan

kemitraan dan pemberdayaan perempuan serta melakukan deteksi dini pada

kasus-kasus rujukan (Depkes RI, 2013).

Dari hasil survey pedahuluan di wilayah Pusat Kesehatan Masyarakat

(Puskesmas) Sempor 1, diperoleh data pada bulan Januari sampai Desember

2015, terhitung jumlah ibu hamil 780 orang, ibu bersalin 728 orang, ibu hamil

5

dengan resiko tinggi ada 156 orang, dan primigravida muda mencapai 37

orang. Di tempat Bidan Praktik Mandiri (BPM) Djumi Widarti merupakan

salah satu tempat atau sarana pelayanan kesehatan yang berada di Desa

Sampang, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Sejak 3 bulan terakhir

terhitung jumlah ibu bersalin ada 35 orang, yang mengalami anemia saat nifas

ada 10 orang. Ibu nifas dengan Hb < 11 gr/dl ada 8 orang, Hb 9-10 gr/dl ada 1

orang, Hb < 7gr/dl ada 1 orang (Data Primer, 2016).

Penulis tertarik untuk mengkaji satu orang ibu yaitu tentang “Karya

Tulis Ilmiah Penggunaan Sari Kurma untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin

Ibu Nifas Pada Ny. P Umur 31 Tahun Di BPM Djumi Widarti Sempor

Kebumen”. Penulis berharap dengan memilih sari kurma sebagai inovasi

kebidanan dapat di aplikasikan sebagai acuan untuk menjadi alternatif cara

meningkatkan kadar hemoglobin ibu nifas sehingga dapat memberikan

kontribusi untuk mengurangi ibu nifas dengan anemia.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mampu melakukan inovasi kebidanan dengan Penggunaan Sari Kurma

untuk Meningkatkan Kadar Hemoglobin Ibu Nifas Pada Ny. P Umur 31

Tahun Di BPM Djumi Widarti Desa Sampang Kecamatan Sempor

Kabupaten Kebumen.

6

2. Tujuan Khusus

a. Mampu mengetahui karakteristik ibu nifas.

b. Mampu mengetahui kadar hemoglobin ibu nifas hari pertama, hari ke

empat, dan hari ke tujuh post partum pada Ny.P

c. Mampu mengetahui peningkatan kadar hemoglobin ibu nifas setelah

mengkonsumsi sari kurma pada Ny.P

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Pasien

Studi kasus ini dapat diterapkan oleh diri sendiri atau keluarga pasien

setelah mengetahui manfaat sari kurma dan menambah pengetahuan serta

pengalaman ibu tentang manfaat sari kurma serta dapat menggunakanya

untuk kehamilan dan masa nifas berikutnya.

2. Bagi Bidan

Studi kasus ini dapat diterapkan bagi pasien yang mengalami anemia di

BPM Djumi Widarti, Amd.keb dan sebagai pengetahuan mengenai inovasi

terbaru yang digunakan untuk penerapan asuhan pada ibu nifas agar dapat

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

3. Bagi Penulis

Studi kasus ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan serta dapat

diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari mengenai manfaat sari kurma

yang beragam dan penulis bisa langsung melakukan pemantauan asuhan

kebidanan dengan Inovasi Sari Kurma untuk Meningkatkan Kadar Hb ibu

7

nifas secara langsung dengan menerapkan teori yang telah didapat ke

dalam situasi yang nyata.

4. Bagi Institusi

Studi kasus ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka tambahan bagi

Stikes Muhammadiyah Gombong, khususnya program studi diploma tiga

kebidanan dengan menitikberatkan pada pentingnya kesejahteraan ibu dan

anak.

5. Bagi Peneliti lain

Studi kasus ini dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan penelitian

yang lebih spesifik dengan jumlah sampel yang lebih banyak,

menggunakan peralatan yang telah di uji keakuratanya dan melakukan

sesuai SOP yang di ada.

DAFTAR PUSTAKA

Ady Try H Z, (2003), Pengaruh Pemberian sari Kurma (Phoenix dactylifera)terhadap kadar Hemoglobin, Studi Eksperimental pada tikus Putih JantanGalur Wistar yang Diberi Diet rendah Zat Besi (Fe), Sains Medika,Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung (UNISULA),Vol.5, No.1, Januari-Juni 2013 : 17-19

Ambarwati, E.R . (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra CendikiaPress. Diakses tangggal 12 April 2016

Anita P, (2013), Pengaruh Pemberian Sari Kurma terhadap PerubahanJumlah Trombosit Pada Pasien Anak Dengan Demam Berdarah DengueDi Brsd Luwuk. Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin. Makasar

Breymann C. The Use of Iron Sucrose Complex for Anemia in Pregnancy and thePostpartum Period. seminhematol. (2006):28-31. Diakses tanggal 02 Mei2016

Bodnar LM, Cogswell ME, McDonald T. Have we forgotten the significance ofpostpartum iron deficiency? American Journal of Obstetric andGynecology. (2006);193:36-44. Diakses tanggal 02 Mei 2016

Caughlan S. Post-Partum Anemia: Can Prenatal Supplements Prevent It? (2009)[cited 26th April 2016]; Available from: http://www.motherandchildhealth.com/Prenatal/prenatal.htm.

Kaplinsky C. Parenteral Iron Therapy. IMAJ. (2008);10:372-3. Diakses tanggal

02 Mei 2016

Lew I. Women & Anemia: Childbirth and Postpartum Anemia. NACC (NationalAnemia Action Council); (2008). Diakses tanggal 02 Mei 2016

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Ed. Rev. Rinekacipta:Jakarta

Pravitasari. (2009). Efek Ekstrak Buah Kurma terhadap Peningkatan KadarHemoglobin Darah secara in Vitro pada Tikus Putih Jantan. FakultasKedokteran. Universitas Airlangga. Surabaya.

Prawirohardjo, S. (2009). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan maternalDan Neonatal. Jakarta: PT bina pustaka

Profil kesehatan Propinsi Jawa Tengah. (2012). Angka kematian Ibu

Q.S Al-‘aanam: 141. Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq oleh Hani al-Haj III/251, cet. Al-

Maktabah at-Taufiqiyah, Mesir.)

Saleha, S. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : SalembaMedika.

Satuhu, S. (2010). Kurma khasiat & olahannya. Edisi 1. Penebar Swadaya:Jakarta.

Seid, Derman. Research Revews : Treating Postpartum Anemia with IntravenousFerric Carboxymaltose. National Anemia Action Council; (2008) [cited26th April 2016]; Available from: http://www.anemia.org/.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan kuantitatif Dan R & D,Bandung:ALFA BETA

Suharyanto, A. (2012). Dahsyatnya khasiat sari kurma sahara, Creating WebsiteJohny Template, di akses tanggal 20 Mei 2016, URLhttp://www.naturaherba.net/2012/12/dahsyatnya-khasiat-sari-kurma-sahara.html

Sulistyawati. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: SalembaMedika.

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). (2012). AKI dan AKB National2012. http://SDKI2012 AKI dan AKB Indonesia.com. Diakses 07 Mei2016.

LAMPIRAN

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Pemeriksaan Hemoglobin menggunakan Haemometer Sahli.

a. Prinsip

Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan

HCL, lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna

yang terjadi dengan warna standard memakai mata biasa.

b. Tujuan

Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah

c. Alat dan bahan yang dipergunakan

1) Gelas berwarna sebagai warna standar

2) Tabung hemometer dengan pembagian skala putih 2 sampai dengan Skla

merah untuk hematokrit.

3) Pengaduk dari gelas

4) Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ul

5) Pipet pasteur.

6) Kertas saring/tissue/kain kassa kering

7) Larutan HCL 0,1 N

8) Aquades

No. Cara Pemeriksaan

1. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 N sampai tanda 2

2. Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet Sahli sampai tepat pada tanda

20 ul.

3. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan

kertas tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet

berkurang.

4. Masukkan darah sebanyak 20 ul ini ke dalam tabung yang berisi larutan

HCL tadi tanpa menimbulkan gelembung udara

5. Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan

HCL dari dalam pipet secra berulang-ulang 3 kali

6. Tunggu 5 menit untk pembentukan asam hematin

7. Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi

setetes sambil diaduk dengan pengaduk dari gelas sampai didapat warna

yang sama dengan warna standard.

8. Miniskus dari larutan dibaca. Miniskus dalam hal ini adalah permukaan

terendah dari larutan.

9. Pelaporan

Dinyatakan dalam gr/dl, hanya dilaporkan dalam angka bulat, atau naik

setengah, Misal 11, 11 ½, 12, 12 ½, dan sebagainya

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Cara mengkonsumsi sari kurma pada ibu nifas :

a. Tujuan

Untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu nifas

b. Cara Kerja

Sari Kurma kaya akan zat besi, vitamin, mineral dan zat lainya yang dapat

meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.

c. Alat dan bahan

1) Sari Kurma cair dengan netto 330 ml

2) Sendok makan

No. Cara mengkonsumsi

1. Sebelum dikonsumsi sari kurma cair di kocok terlebih dahulu

2. Minumlah sari kurma 1 hari 3 kali (pagi, siang, malam) sebelum

makan. 1 kali minum 3 sendok makan

3. Selama mengkonsumsi sari kurma dianjurkan untuk tidak makan

makanan yang menghambat penyerapan zat besi seperti biji-bijian

sereal, kacang, sayur bayam, teh, dan kopi.

4. Mengkonsumsi sari kurma selama 7 hari, yaitu dimulai dari hari

pertama post partum sampai 7 hari post partum.

Lembar Observasi pemberian Sari Kurma pada Ny.P

PemeriksaanHemoglobin

Sebelumdiberi sari

kurma

Hari ke 4 setelahpemberian sari

kurma

Hari ke 7setelah

pemberiansari kurma

KenaikanHb

Hasil 10,4 gr/dl 10,8 gr/dl 11,6 gr/dl 1,2 gr/dl

DAFTAR SINGKATAN

AKI : Angka Kematian IbuAKB : Angka Kematian BayiAn : AnakBB : Berat BadanBPM : Bidan Praktek Mandiricm : CentimeterDepKes RI : Departemen Kesehatan Republik IndonesiaDIII : Diploma Tigagr : Gramgr% : Gram PersenHb : HemoglobinIMT : Indeks Masa TubuhIU : Internasional UnitJK : Jenis KelaminKg : Kilo gramKMS : Kartu Menuju SehatMDG’s : Millenium Defelopmen Goalsml : Mili litermm : Mili meterNy : NyonyaSD : Sekolah DasarSDKI : Survey Demografi Kesehatan IndonesiaSTIKES : Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanSWT : Subhanahu Wata’alaSAW : sallallahu’alaihi wassalamTB : Tinggi BadanTn : TuanWIB : Waktu Indonesia BaratWUS : Wanita Usia SuburoC : Derajat Celsius± : Kurang Lebih> : Lebih dari˂ : Kurang dari% : Persenx : Kali= : Sama dengan/ : Atau dan per(-) : Negatif- : Sampai+ : Positifº : Derajat‘ : menit“ : Detik