47
KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM PADA PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS HELVETIA KECAMATAN MEDAN HELVETIA SUMATERA UTARA AGNESIA PEBRIANI SIMATUPANG P07534015097 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN ANALIS KESEHATAN TAHUN 2018

KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

KARYA TULIS ILMIAH

PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM PADA PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS HELVETIA

KECAMATAN MEDAN HELVETIA SUMATERA UTARA

AGNESIA PEBRIANI SIMATUPANG

P07534015097

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

TAHUN 2018

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

KARYA TULIS ILMIAH

PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM PADA PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS HELVETIA

KECAMATAN MEDAN HELVETIA SUMATERA UTARA

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Study

Diploma III

AGNESIA PEBRIANI SIMATUPANG

P07534015097

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

TAHUN 2018

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …
Page 4: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …
Page 5: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …
Page 6: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

i

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN DEPARTMENT OF HEALTH ANALYSIS KTI, 1 JULY 2018 AGNESIA PEBRIANI SIMATUPANG PREVALENCE BASIL HEAT RESISTANCE IN TB PATIENTS IN PUSKESMAS HELVETIA DISTRICT MEDAN HELVETIA From Xi + 27 Pages, 2 image, 3 tables, 6 attachments

ABSTRACT

Tuberculosis (Pulmonary TB) Is An Infectious Disease Caused By Mycobacterium Tuberculosis Bacteria That Can Attack Lung Especially Lung Parenchyma And Also Can About Other Orgtans Like Meninges, Kidneys, Bones And Lymph Nodes. Typical Characteristics Of Mycobacterium Genus Are Hard To Be Colored When Carbol Fuchsin Has Absorbed, Then The Substance Is Sustained Even With Alcohol Acid. Therefore That Germ is Called As Acid Resistant Bacteria. Prevalence Is The Total Number Of TB Disease Cases That Occur On A TB Disease That Happens At A Certain Time In A Region

Research Objective Is To Know The Absence Of Prevalence Of Acid Resistant Basil In Pulmonary TB In Puskesmas Helvetia Medan Helvetia District. The Examination Method Which Is Performed By Ziehl Neelsen And The Reading Of Results By The IUALTD Scale (International Union Association Lung Tuberculosis Disiease). From the Results of Examination conducted on June 1 to June 9, 2018 With Population All Samples Sputum Pulmonary TB Patients At Puskesmas Helvetia District Helvetia. Of the 16 suspects there were 10 people with smear positive results. From Year 2016-2018 Happened Increase Of The Number Of Suspect And BTA + In Each Year.

Keywords : Pulmonary TB, Prevalence, BTA (Basil Tahanasam) Reading List : 18 (2002-2016)

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

ii

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN ANALIS KESEHATAN KTI, 1 JULI 2018 AGNESIA PEBRIANI SIMATUPANG PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM PADA PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS HELVETIA KECAMATAN MEDAN HELVETIA Dari Xi + 27 Halaman, 2 gambar, 3 tabel, 6 lampiran

ABSTRAK

Tuberkulosis (TB) Paru Adalah Suatu Penyakit Menular Yang Disebabkan Oleh Basil Mycobacterium Tuberculosis Yang Dapat Menyerang Paru Terutama Parenkim Paru Dan Juga Dapat Mengenai Organ Lainnya Seperti Meninges, Ginjal, Tulang Dan Nodus Limfe. Ciri Khas Dari Genus Mycobacterium Ialah Sukar Diwarnai Apabila Carbol Fuchsin Sudah Menyerap, Maka Zat Warna Tetap Dipertahankan Walaupun Dengan Asam Alkohol . Oleh Karena Itu Kuman Ini Disebut Sebagai Bakteri Tahan Asam. Prevalensi Adalah Jumlah Keseluruhan Kasus Penyakit TB Yang Terjadi Pada Suatu Penyakit TB Yang Terjadi Pada Suatu Waktu Tertentu Disuatu Wilayah.

Tujuan Penelitian Adalah Untuk Mengetahui Ada Tidaknya Prevalensi Basil Tahan Asam Pada Penderita TB Paru Di Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia . Metode Pemeriksaan Yang Dilakukan Adalah Pewarnaan Ziehl Neelsen Dan Pembacaan Hasil Dengan Skala IUALTD ( International Union Association Lung Tuberculosis Disiease).

Dari Hasil Pemeriksaan Yang Dilakukan Pada Tanggal 1 Juni s/d 9 Juni 2018 Dengan Populasi Semua Sampel Sputum Penderita TB Paru Di Puskesmas Helvetia Kecamatan Helvetia. Dari 16 suspek terdapat 10 orang dengan hasil BTA positip. Dari Tahun 2016-2018 Terjadi Kenaikan Dari Jumlah Suspek Dan BTA+ Di Setiap Tahunnya.

Kata Kunci : Tb Paru, Prevalensi, Bta (Basil Tahan Asam) Daftar Bacaan : 18 (2002-2016)

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

iii

KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur Penulis Panjatkan Atas Kehadiran Tuhan Yang Maha

Esa. Karena Atas Rahmat Dan Karunia-Nya Sehingga Penulis Dapat

Menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ini Dengan Judul ― Prevalensi Basil Tahan

Asam Pada Penderita Tb Paru Di Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan

Helvetia”.

― Karya Tulis Ilmiah ― Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Diploma III, Dengan Gelar Ahli Madya

Analis Kesehatan Di Politeknik kesehatan Kemenkes RI Jurusan Analis

Kesehatan Medan.

Akhir Kata Penulis Berharap Semoga Karya Tulis Ilmiah ini Bermanfaat

Bagi Penulis Dan Pembaca Sebagai Ilmu Tambahan Khususnya Kepada

Mahasiswa-Mahasiswi Analis Kesehatan Dibidang Mikrobiologi. Selesainya

Karya Tulis Ilmiah Ini, Perkenankan Saya Mengucapkan Terima Kasih Yang

Sebesar-Besarnya Kepada

1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.Kes selaku direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes RI Medan.

2. Ibu Hj. Nelma, S.Si, M.Kes selaku Plt. Ketua Jurusan Analis Kesehatan

Medan.

3. Ibu Dewi Setiyawati, SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah

banyak membantu dan membimbing dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

4. Bapak Selamat Riadi, S.Si, M.Si selaku penguji I yang telah memberikan

masukan dan perbaikan untuk kesempurnaan dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini

5. Ibu Rosmayani, S.Si, M.Si selaku penguji II yang telah memberikan

masukan dan perbaikan untuk kesempurnaan dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

6. Ayahanda alm. P.simatupang dan ibunda N. Siahaan, kaka dan abang

saya yaitu Rotua Lenni Marlina Simatupang, Alexander Simatupang dan

Almer Juandi Simatupang yang telah memberi pengorbanan baik berupa

motivasi, material dan moral keberhasilan adinda.

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

iv

7. Ibu Bertua Pangaribuan selaku kepala bagian TB Dots dan Ibu Elvi

Maharani Pohan dan Ibu Juniati Tarigan selaku petugas laboratorium

Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia

8. Ibu Ice Ratnalela Siregar, S.Si, M.Kes selaku dosen pembimbing

akademik yang selalu membimbing saya dari semester I sampai

sekarang dan seluruh staf pengajar dan pegawai Analis Kesehatan..

9. Teman – teman mahasiswa/i jurusan analis kesehatan politeknik

kesehatan kemenkes medan angkatan 2015.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah terlibat dalam penyusunan dan penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Kirannya Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan

pembaca pada umumnya.

Medan , Juni 2018

Penulis

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

v

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRACT i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN ix BAB I Pendahuluan 1

1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 2 1.3. Tujuan Penelitian 2

1.3.1. Tujuan Umum 2 1.3.2. Tujuan Khusus 3

1.4. Manfaat Penelitian 3 BAB II Tinjauan Pustaka 4 2.1. Tuberkulosis Paru 4 2.1.1. Epidemiologi 4 2.1.2. Etiologi 4 2.1.3. Patogenesis 4 2.1.4. Penularan Tuberkulosis dan Perjalanan Alamiah TB 5 2.1.5. Gejala Klinik 6 2.1.6. Diagnosis 7 2.2. Sputum 7 2.2.1. Definisi Sputum 7 2.2.2. Fisiologi Normal Sputum 7 2.2.3. Proses Terbentuknya Sputum 7 2.2.4. Pengumpulan Spesimen Dahak 8 2.2.5. Cara Pengambilan Dahak 8 2.2.6. Kriteria Kondisi Sputum Yang Baik 8 2.3. Mycobacterium 9 2.3.1. Definisi Mycobaterium 9 2.3.2. Mycobaterium Tuberculosis 9 2.3.3. Morfologi Mycobaterium 9 2.3.4. Patogenesis 9 2.3.5. Biakan Untuk Mycobaterium 10 2.4. Kerangka Konsep 11 2.5. Definisi Operasional 11 BAB III Metodologi Penelitian 12 3.1. Jenis Penelitian ` 12 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 12 3.2.1. Lokasi Penelitian 12 3.2.2. Waktu Penelitian 12 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 12 3.3.1. Populasi Penelitian 12

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

vi

3.3.2. Sampel Penelitian 12 3.4. Jenis Data dan Metode Penelitian 12 3.4.1. Alat 13 3.4.2. Bahan 13 3.4.3. Cara Penelitian 13 A. Cara Pengambilan Sampel 13 B. Pembuaan Sediaan 13 C. Pewarnaan dengan Ziehl Neelsen 14 D. Pembacaan Hasil dengan Skala IUATLD 14 3.5. Analisa Data 15 BAB IV Hasil dan Pembahasan 16 4.1. Hasil 16 4.2. Pembahasan 17 BAB V Simpulan dan Saran 21 5.1. simpulan 21 5.2. Saran 21 DAFTAR PUSTAKA 22

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Mycobacterium tuberculosis 11

Gambar 2.4. Kerangka Konsep 9

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Suspek TB Paru Yang Berkunjung Ke Puskesmas Helvetia 16

Tabel 4.2. Suspek TB Paru yang berkunjung Ke Puskesmas Helvetia 17

Dengan Hasil BTA Positip.

Tabel 4.3. Prevalensi penderita TB paru 18

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ethical Clearance

Lampiran 2 Laporan TB Paru tahun 2016 Puskesmas Helvetia.

Lampiran 3 Laporan TB Paru tahun 2017 Puskesmas Helvetia

Lampiran 4 Laporan TB Paru tahun 2018 Puskesmas Helvetia

Lampiran 5. Komposisi reagensia

Lampiran 6. Gambar reagensia Ziehl Neelsen

Lampiran 7. Tabel hasil BTA TB Paru

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tuberkulosis adalah suatu penyakit batuk menular yang disebabkan oleh

bakteri dari kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis (Depkes

RI, 2014).

Basil penyebab ini ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuan Jerman

bernama Robert Koch pada tahun 1882. Lebih dari seratus tahun yang lalu hasil

penemuannya ini dilaporkan olehnya kepada masyarakat ilmiah pada tanggal 24

Maret 1882 juga (Tjandra, 2011).

Tuberkulosis (TB) merupakan maslah kesehatan masyarakat yang penting

didunia. Pada tahun 1992 World Health Organization (WHO) telah

mencanangkan bahwa Tuberkulosis sebagai (Global Emergency) (Direktur

Jendral Kesehatan RI, 2014).

Indonesia berada pada posisi ke Dua setelah India dalam kasus

Tuberkulosis (TB). Di Indonesia pada tahun 2014 ditemukan jumlah kasus

Tuberkulosis sebanyak 324.539 kasus meningkat pada tahun 2015 sebanyak

330.910 dan meningkat pada tahun 2016 ditemukan jumlah kasus Tuberkulosis

sebanyak ± 1.020.000 kasus (Provil Kesehatan Indonesia, 2017).

Di Sumatera Utara pada tahun 2016 terdapat jumlah kasus Tuberkulosis

sebanyak 11.771 kasus. Di Medan pada tahun 2013 terdapat jumlah kasus

Tuberkulosis sebanyak 5.333 dan kasus meningkat pada tahun 2014 sebanyak

5.773 dan meningkat pada tahun 2015 sebanyak 6.421 dan meningkat pada

tahun 2016 sebanyak 7431. (Provil Kesehatan Indonesia, 2017).

Mycobacterium adalah sejenis kuman berbentuk batang, berukuran

panjang 1-4 mikron dan lebarnya 0,3-0,6 mikron. Basil Tuberkulosis akan tumbuh

secara optimal pada suhu sekitar 37ºC yang memang kebetulan sesuai dengan

tubuh manusia. Kalau dilihat struktur kimia tubuhnya Mycobactyerium terdiri dari

lemak dan protein (Tjandra, 2011)

Puskesmas Helvetia merupakan Puskesmas rawat inap yang terletak

dijalan Kemuning Perumnas Helvetia Kel Helvetia Kec Medan Helvetia.

Puskesmas ini memiliki 2 Puskesmas pembantu PUSTU yaitu Puskesmas

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

2

Pembantu Tanjung Gusta yang terletak dijalan Gaperta dan Puskesmas

Pembantu Dwikora yang terletak dijalan Setia Luhur. Puskesmas Helvetia adalah

Puskesmas yang terdiri dari 7 Kelurahan (Depianti, 2015).

Jumlah pasien penderita TB Paru khususnya diwilayah kerja Puskemas

Helvetia tahunh 2013 adalah sejumlah 797 orang dan meningkat pada tahun

2014 sejumlah 870 orang. Puskesmas Helvetia berada pada posisi kedua

setelah Marelan dalam kasus Tuberkulosis (Depianti, 2015).

Berrdasarkan latar belakang tersebut dilakukan penelitian pemeriksaan

basil tahan asam pada penderita TB Paru di Puskesmas Helvetia Kel Helvetia

Kec Medan Helvetia Sumatera Utara.

1.2. Rumusan Masalah

Apakah terdapat Prevalensi basil tahan asam pada penderita TB Paru di

Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia?.

1.3. Tujuan

1.3.1.Tujuan Umum

Untuk mengetahui prevalensi basil tahan asam pada penderita TB Paru

yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan

Helvetia.

1.3.2. Tujuan Khusus

Untuk menentukan prevalensi basil tahan asam pada penderita TB Paru

yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Helvetia Medan

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Memberikan informasi ataupun acuan tambahan bagi peneliti selanjutnya

yang berhubungan dengan basil tahan asam pada penderita TB Paru

2. Bagi Institusi

Dapat dijadikan sumber referensi dan bahan masukan untuk

perkembangan ilmu kesehatan, khususnya pada bidang mikrobiologi

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

3

3. Bagi Profesi Kesehatan

Diharapkan dapat membantu klinisi kesehatan dalam menegakkan

dioagnosa pemeriksaan basil tahan asam pada penderita TB Paru.

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tuberkulosis Paru

Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebakan oleh basil

Mycobacterium Tuberculosis. Tuberculosis paru merupakan salah satu penyakit

saluran pernapasan bawah (Alsagaff, 2005)

2.1.1.Epidemiologi

Sumber utama penularan penyakit ini adalah sputum. Batuk dan meludah

akan menyebabkan kuman tuberculosis menular pada orang lain lewat udara.

WHO melaporkan 10-20 juta penderita didunia mempunyai kemampuan

menularkan penyakit tuberkulosis. Angka kematian karena tuberkulosis paru

sekitar 3 juta penderita tiap tahun, keadaan ini sebagian besar atau hampir 75%

didapatkan dinegara yang sedang berkembang dengan sosio- ekonomi yang

rendah ( Alsagaff, 2006) .

2.1.2. Etiologi

Mycobacterium tuberkulosis merupakan bakteri basil tahan asam memiliki

lebar 0,3- 0,6 µm dan panjang 1-4 µm. bakteri tuberkulosis bersifat aerob

obligant dan tidak berkapsul, berbentuk batang lurus atau sedikit melengkung

dan tidak berspora (Tjandra, 2011).

2.1.3. Patogenesis

Penyakit tuberkulosis ditularkan melalui udara secara langsung dari

penderita TB kepada orang lain. (Edward, 2012)

Tuberkulosis paru terbagi menjadi 2 yaitu :

a. Tuberkulosis Paru Primer

Tuberkulosis paru primer adalah keradangan paru yang disebabkan oleh

basil tuberkulosis pada tubuh penderita yang belum pernah mempuyai kekebalan

yang spesifik terhadap basil tersebut.

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

5

b. Tuberkulosis Paru Post- Primer

Banyak istilah yang dipergunakan seperti post primary tuberkulosis,

progressive tuberculosis, adulty type tuberculosis, phthysis dan lain-lain.

Infeksi dapat brasal dari :

1. Dari luar (eksogen ): infeksi ulang pada tubuh yang sudah menderita

tuberkulosis

2. Dari dalam (endogen ): infeksi berasal dari basil yang sudah berada

dalam tubuh, merupakan proses lama yang pada mulanya tenang

dan oleh suatu keadaan menjadi aktif kembali

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi adalah :

1. Harus ada sumber infeksi

2. Jumlah basil sebagi penyebab infeksi harus cukup

3. Virulensi yang tinggi dari basil tuberkulosis

4. Daya tahan tubuh yang menurun ( Hood Alsagaff, 2005)

2.1.4. Penularan Tuberkulosis dan Perjalanan Alamiah Penyakit TB

Secara umum dapat dikatakan bahwa penularan penyakit tuberkulosis

tergantung dari beberapa factor seperti jumlah kuman yang ada, tingkat

keganasan kuman itu, dan daya tahan tunuh yang tertulari.

Basil tuberkulosis dari dalam paru tidak hanya keluar ketika

penderitannya batuk saja. Basil ini juga dapat keluar bila penderitannya

bernyanyi, bersin atau bersiul . tidak semua orang yang menghisap basil

tuberkulosis akan menjadi sakit jika kiita punya daya tahan tubuh, walaupun kita

tidak sengaja menghisap basil tuberkulosis yang dibatukkan atau barang kali

disiulkan oleh penderitannya, kita belum tentu menjadi sakit. Kalau keadaan

kesehatan kita memang sedang buruk maka akibatnya daya tahan tubuh kita

juga buruk, sehingga kemungkinan terjadinya tentu lebih besar.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

6

Gambar 2.1. perjalanan alamiah penyakit TB (Sumber Sulastri, 2011)

2.1.4. Gejala Klinik

Gejala klinik tuberkulosis dapat dibagi 2 yaitu:

a) Gejala Respiratorik

Batuk lebih dari 3 minggu, batuk disertai dengan darah, dahak berwarna

kecoklatan terkadang tercampur dengan darah, sesak napas dan nyeri pada

dada. Gejala Respiratorik ini sangat bervariasi, dari mkulai tidak ada gejala cukup

berat tergntung dari luas lesi (Tjandra, 2002) .

b) Gejala Sistematik

Demam, menggigil, keringat malam, anoreksia, gangguan menstruasi dan

lemah badan. (Tjandra, 2002).

2.1.5. Diagnosis

Diagnosis Tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis

(History taking) pemeriksaan fisik/jasmani, pemeriksaan laboratorium,

pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya. Diagnosis akan di

tegakkan apabila pada pemeriksaan bakteriologik ditemukan mycobacterium

tuberculosis didalam sputum atau jaringan. Karena usaha untuk menemukan

bahwa terdapat basil TB didalam tubuh melalui pemeriksaan serologi (Alsagaff,

2005)

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

7

2.2. Sputum

Sputum adalah lendir dan materi lainnya yang dibawa dari paru-paru,

bronkus dan trakea dibatukkan dan dimuntahkan atau ditelan. Kata sputum yang

dipinjam langsung dari bahasa latin meludah disebut juga dahak (Kamus

Kesehatan, 2011).

2.2.1. Fisiologi Normal Sputum

Warna dari sputum sangat beragam jernih/ putih biasannya sangat sedikit

menunjukan sel peradangan. Kuning/hijau berhubungan dengan sel-sel nanah,

(sputum dapat purulen pada pneumonia virus, bronkitis virus). Hijau terang

berhubungan dengan pseudomonas. Sputum coklat, merah berhubungan

dengan darah, kerusakan dengan darah, kerusakan jaringan(Edward, 2012).

2.2.2. Proses Terbentuknya Sputum

Orang dewasa normal bisa memproduksi mukus sejumlah 100 ml dalam

saluran napas setia[p hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme

pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan. Keadaan

abnormal produksi mukus yang berlebihan (karena gangguan fisik, kimiawi, atau

infeksi yang terjadi pada membran mukosa) menyebabkan proses pembersihan

tidak berjalan secara normal, sehingga mukus ini banyak tertimbun. Sputum yang

dikeluarkan oleh pasien hendaknya dievaluasi warna,volume, dan konsistensinya

(PDPI, 2015).

2.2.3. Pengumpulan Spesimen Dahak

Sebelum mengeluarkan sputum, mintahlah pasien untuk berkumur

terlebih dahulu jika hanya sputum sewaktu saja yang dikehendaki, sputum

pagilah terbaiknya. Adakalanya diperlukan sampel kumpulan yaitu sampel 12 jam

atau 24 jam. Sputum sewaktu ditampung dalam wadah bermulut lebar seperti

cawan petri, botol bermulut lebar, harus dijaga agar jangan sampai wadah

tersebut dicemari bagian luarnya. Sputum harus tetap dianggap sebagai materi

yang infeksiusn (PDPI, 2015).

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

8

2.2.4. Cara Pengambilan Dahak

Cara pengambilan dahak 2 kali, setiap pagi 2 hari berturut-turut atau

dengan cara:

1. Sewaktu/spot (Dahak Sewaktu saat kunjungan)

2. Dahak Pagi (Keesokan harinya)

2.2.5. Kriteria Kondisi Sputum Yang Baik

Volume sputum 3-5ml, kondisi soutum untuk npemeriksaan laboratorium

yang baik mengandung beberapa partikel dan sedikit kental danberlendir.

Kadang-kadang bernanah dan berwarna hijau kekuningan (PDPI, 2015).

Kondisi sputum yang baik:

a. Purulen yaitu kondisi sputum yang dalam keadaan kental dan lengket

b. Mukopurulen yaitu kondisi sputum dalam keadaan kental, berwarna

kuning kehijauaan.

c. Mukoid yaitu kondisi sputum dalam keadaan berlendir dan kental.

d. Hemoptitis yaitu kondisi sputum dalam keadaan bercampur darah .

e. Saliva yaitu air liur (PDPI, 2008).

2.3. Mycobacterium

Mycobacterium adalah genus actinobacteria, diberikan keluarga sendiri,

mycobacteriaceae. Lebih dari 190 spesies diakui dalam genus ini. Genus ini

termasuk patogen yang diketahui menyebabkan penyakit serius pada mamalia,

termasuk tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis) dan lepra (Mycobacterium

leprae) (Soedarto, 2015).

2.3.1. Mycobacterium Tuberkulosis

Kelas : Scizomycetes

Ordo : Actinomycetales

Family : Mycobacteriaceae

Genus : Mycobacterium

Spesies : Mycobacterium Tuberculosis

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

9

Gambar 2.2. Mycobacterium Tuberculosis

(sumber: https://www.google.com/search?q=gambar+mycobacterium+tuberculosis&client)

2.3.2. Morfologi Mycobacterium

Mycobacterium Tuberculosis adalah bakteri berbentuk batang lurus atau

agak melengkung dengan ujung membulat tidak bergerak tidak membentuk

kapsul dan tidak membentuk spora ukuran bakteri ini adalah 2-4µm panjang dan

0,2-0,5µm lebar (Soedarto, 2015)

2.3.3. Patogenesis

TerjadinyainfeksikumanMycobacterium tuberculosis melaluiinhalasi

droplet nuclei berdiameter ≤25µm ketikapasien yang terinfeksibatuk, bersin, atau

berbicara droplet akan menguap dan meninggalkan organisme yang cukup kecil

untuk terdeposit didalam alveoli, system imun pejamu akan merespon dengan

mengeluarkan sitokin dan limfokin yang menstimulasi monosit dan makrofag

(Jawetz, 2014)

2.3.4. BiakanuntukMycobacterium

Media untuk membiakan mycobacterium adalah media non selektif dan

media selektif .Media selektif berisi antibiotic untuk mencegah pertumbuhan

kontaminan bakteri dan fungsi berlebih.

Ada formulasi umum yang dapat digunakan untuk media selektif dan non selektif

yaitu:

a. Media Agar Semi Sintetik ( Middlebrook 7H10 dan 7H11)

Media iniberisigaramtertentu, vitamin, kofaktor, asamoleat, albumin,

katalase, gliserol, glukosa, dan malachite green: medium 7H11

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

10

berisikaseinhidroksilt. Albumin menetralkan toksin dan menghambat

pengaruh asam lemak dalam specimen atau medium. Inokulen yang luas

membuat media ini lebih sensitive dari pada media lain untuk isolasi

primer dari Mycobacterium. Media agar semi sintetik digunakan untuk

mengamati morfologi koloni, test kerentanan dan dengan menambah

antibiotic berfungsi sebagai media selektif (Jawetz, 2014).

b. Media TelurInspirasi ( Lowenstein – Jensen)

Media ini berisi garam tertentu gliserol, dan substansi organic

kompleks ( yaitu telur segar atau kuning telur, tepung kentang dan

bahan-bahan lain dengan komposisi yang bervariasi). Malachite green

dimasukkan untuk menghambat bakteri lain. Ini kulan kecil dalam

specimen dari pasien akan tumbuh pada media ini selama 3-6 minggu.

Jika media ini ditambahkan dengan antibiotic dapat digunakan sebagai

media selktif (Jawetz, 2014).

c. Media Kaldu ( Niddlebrook 7H9 dan 7H12)

Media ini mendukung poliferasi inokulan kecil biasannya mikrobakteria

tumbuh dalam rumpun atau massa karena sifat hidrofolik dari permukaan

sel. Jika tween (Ester larut air dan massa lemak ) ditambah dalam media

cair. Pertumbuhan sering kali lebih cepat dari pada media kompleks

(Jawetz, 2014)

2.4. KerangkaKonsep

Variabel Dependent

Prevalensi Basil

TahanAsam

Variabel Independent

Penderita TB Paru

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

11

2.5. DefinisiOperasional

1. TuberkulosisParuadalahsuatupenyakitradangparenkimparu yang

disebabkanolehinfeksikumanMycobacterium tuberculosis.

2. Prevalensiyaitupeningkatanpopulasidalamsuatukejadianataupenyakitdala

mjangkawaktutertentu.

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian bersifat Deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi

Basil Tahan Asam positif dari penderita TB Paru di Puskesmas Helvetia

Kecamatan Medan Helvetia.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Helvetia Kecamatan

Medan Helvetia, Jalan Kemuning – Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Mei s/d Juli 2018 dimulai

dari penelusuran pustaka sampai penulisan laporan hasil penelitian.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua pasien

penderita TB Paruyang datang ke Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan

Helvetia untuk melakukan pemeriksaan BTA.

3.3.2. Sampel Penelitian

Sampel yang dianalisa dalam penelitian adalah semua populasi sampel

pasien penderita TB Paru yang menjalani pemeriksaan di Puskesmas Helvetia

Kecamatan Medan Helvetia.

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

13

3.4. Jenis Data dan Metode Penelitian

Jenis data yang digunakan adalah data Primer yang diperoleh dengan

melakukan penelitian pada penderita TB Paru.

3.4.1. Alat

Mikroskop, Lampu Spiritus, Pot Sputum, Objek Glass, Spidol, Rak

Pengecat, Rak Pengering, Tusuk Gigi.

3.4.2. Bahan

Sputum penderita TB Paru, Carbol fuchsin, HCl 3%, Alkohol 95%,

Methylen Blue dan Imersi Oil.

3.4.3. Cara Penelitian

A. Cara Pengambilan Sampel

1. Beri label pada dinding pot yang sudah diberi identitas, berikan pada

pasien

2. Minta pasien membatukkan dahaknya kedalam pot, bila susah anjurkan

pasien untuk berlari-lari kecil, kemudian tarik nafas dalam beberapa

kali, bila terasa akan batuk, nafas ditahan selama mungkin lalu

dibatukkan

3. Pengambilan sputum dilakukan sebanyak 3 kali Sewaktu Pagi Sewaktu

(SPS)

4. S (Sewaktu) : dahak dikumpulkan saat pasien suspek TB datang

berkunjung pertama kali. Dan pada saat pulang pasien suspek TB

diberi pot dahak untuk mengumpulkan dahak pada hari kedua.

5. P (Pagi) : dahak dikumpulkan dirumah pada pagi hari kedua,

segera setelah bangun tidur dengan kumur-kumur terlebih dahulu. Pot

dibawa dan diserahkan langsung kepada petugas di Puskesmas.

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

14

B. Pembuatan Sediaan

1. Berikan label pada objek glass sama dengan pada pot dahak pasien

2. Ambil sedikit dahak yang purulent dengan menggunakan tangkai lidi

3. Oleskan dahak secara merata pada objek glass dengan gerakan spiral

kecil dari dalam keluar, dengan ukuran 2x3 cm

4. Keringkan sediaan diudara terbuka, fiksasi sebanyak 3 kali (Widyasari,

2006).

C. Pewarnaan dengan Metode Ziehl Neelsn

1. Sediaan yang telah difiksasi tetesi dengan larutan carbol fuchsin 3%

sampai menutupi seluruh permukaan sediaan dahak

2. Panaskan jangan sampai mendidih, biarkan selama 3-5 menit

3. Bilas sediaan dengan air mengalir pelan sampai zat warna merah

bebas terbuang

4. Lunturkan dengan HCl-alkohol 3%, biarkan selama 5 menit sampai

tidak tampak warna merah lagi di atas sediaan, lalu bilas dengan air

mengalir

5. Genangi sebuah permukaan sediaan dengan larutan methylen blue,

biarkan selama 1-2 menit, bilas dengan air mengalir pelan lalu

keringkan. 6. Tetesi dengan Imersil oil

7. Periksa di bawah mikroskop dengan objektif pembesaran 100 kali

(Lindawati, 2015).

D. Pembacaan Hasil dengan Menggunakan Skala International

Union Against Tuberculosis and Lung Diseases (IUATID)

1. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapangan pandang disebut negatif

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

15

2. Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapangan pandang ditulis jumlah kuman

yang ditemukan (scanty)

3. Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapangan pandang, disebut + atau

(1+)

4. Ditemukan 1-10 BTA dalam 100 lapangan pandang, disebut ++ atau 2

minimal dibaca 50 lapangan pandang

5. Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapangan pandang, disebut +++ atau

(3+), minimal dibaca 20 lapangan pandang (Widyasari, 2017).

Pemeriksaan sputum secara mikroskopis merupakan pemeriksaan yang

paling efisien, mudah dan murah, dibandingkan secara kultur, dimana BTA dapat

segera ditemukan bila memang ada dalam sediaan (Widyasari, 2107)

3.5. Analisa Data

Hasil dari penelitian ini akan dianalisa menggunakan analisa Deskriptif

untuk mengetahui pemeriksaan basil tahan asam pada suspek TB Paru.

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.I. HASIL

Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium Puskesmas Helvetia

Kecamatan Medan Helvetia terhadap penderita TB Paru yang berkunjung ke

Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia pada tanggal 1 Juni s/d 9 Juni

2018 sebagai berikut:

Dari 16 suspek TB Paru terdapat 10 sampel dengan hasil pemeriksaan

positip.

TABEL 4.1.Suspek TB Paru Yang Berkunjung Ke Puskesmas Helvetia

No. Umur (Tahun) Jenis Kelamin hasil sputum BTA

1 42 L +1 2 21 L +1 3 36 Pr +1 4 18 L +1 5 36 L +1 6 42 L +1 7 48 L +1 8 22 Pr +1 9 24 L +1 10 48 L +1 11 23 Pr - 12 43 Pr - 13 50 L - 14 30 Pr - 15 45 Pr - 16 54 Pr -

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

17

TABEL 4.2. Suspek TB Paru Yang Berkunjung Ke Puskesmas Helvetia Dengan Hasil BTA Positip

No. Umur (Tahun) Jenis Kelamin hasil sputum BTA

1 42 L +1 2 21 L +1 3 36 Pr +1 4 18 L +1 5 36 L +1 6 42 L +1 7 48 L +1 8 22 Pr +1 9 24 L +1 10 48 L +1

4.2. PEMBAHASAN

Dari hasil penelitiani basil tahan asam pada penderita TB Paru di

Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia yang dimulai sejak tanggal 1-9

Juni 2018. Dari 16 suspek terdapat 10 orang dengan hasil BTA positip. Hal ini

disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menyikapi masalah

yang akan timbul ketika mereka lalai untuk segera melakukan pengobatan TB di

Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia. Namun setelah keadaan

semakin parah barulah mereka memeriksakan kesehatannya seperti

pemeriksaan sputum yang dianjurkan oleh dokter pada petugas laboratorium

Puskesmas setempat. Tindakan ini merupakan masalah bagi orang itu sendiri,

karena penderita dapat menularkan penyakit ini kepada siapa saja yang kontak

dengannya ataupun terhadap lingkungan dimana penderita tinggal.

Dari hasil pemeriksaan basil tahan asam pada penderita TB Paru di

Puskesmas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia ditemukan jumlah penderita

laki-laki cenderung lebih besar dari pada perempuan, mencapai 62,5%. Dari hasil

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

18

jumlah penderita TB Paru yang ditemukan pada saat penelitian. Dan data yang

didapat dari hasil survei pada tabel 4.6. didapati kecenderungan laki-laki lebih

rentan terhadap faktor resiko TB.

Dan terjadi peningkatan prevalensi penderita TB Paru setiap tahunnya di

puskesmas Helvetia.

Tabel 4.3. Prevalensi penderita TB Paru setiap tahunnya

Tahun perempuan % Laki-laki %

2016 73 40% 111 60,32%

2017 82 37,44% 137 63%

2018 26 38,23% 42 62%

Menurut (Hudoyo, 2012) jumlah penderita laki-laki lebih tinggi dari pada

perempuan, hal ini sesuai dengan hasil penelitian tentang tampilan kelainan

radiologik. Pada orang dewasa yang menyatakan bahwa laki-laki mempunyai

kecenderungan lebih rentan terhadap faktor resiko TB Paru. Hal tersebut di

mungkinkan karena laki-laki lebih banyak melakukan aktifitas sehingga lebih

sering terpapar oleh penyebab penyakit ini.

Berdasarkan laporan dari sub direktorat TB Depkes RI tahun 2009,

menyatakan bahwa infeksi TB sebagian besar diderita oleh masyarakat yang

berada dalam produktif (15-55 tahun). Data yang dikeluarkan oleh Depkes RI

2008 juga menunjukan bahwa 75% penderita TB Paru berada pada kelompok

usia produktif (15-50 tahun). Dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah kondisi

tersebut tentu saja akan sangat berdampak pada perekonomian keluarga,

masyarakat dan Negara. Selain merugikan secara ekonomis TB juga

memberikan dampak buruk lainnya secara sosial bahkan dikucilkan oleh

masyarakat.

Menurut (Astuti, 2008) kaum lelaki lebih rentan terhadap penyakit ini Dari

data Departemen Kesehatan, tahun 2005 pria yang menderita TB paru berjumlah

93.114 orang—hampir 60 persen penderita TB paru di seluruh Indonesia. Laki-laki

penderita TB di kelompok usia produktif hampir 21.000 orang, sementara penderita

perempuan 16.000 orang. Hampir di seluruh kelompok usia yang terdata, laki-laki

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

19

mendominasi jumlah penderita TB, Jumlah penderita pria yang lebih banyak diduga

disebabkan Mobilitas dan aktivitasnya yang lebih tinggi dari pada perempuan

Menurut (Maharani, 2015) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama

mengatakan, salah satu hal yang bisa membangkitkan kuman TB adalah merokok.

"Sebanyak 20 persen TB berhubungan dengan rokok. Perokok dua sampai tiga kali

lebih sering sakit kalau sudah TB laten. Menurut penelitian, orang perokok TB jadi

lebih sering kambuh," kata Tjandra beberapa waktu lalu di Jakarta. Guru Besar Ilmu

Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan, perokok pun lebih

rentan tertular TB. Ia menjelaskan, racun-racun dalam asap rokok dapat merusak

paru-paru manusia dan menurunkan daya tahan tubuh. Akibatnya, tubuh tak dapat

menangkal kuman TB dan mengaktifkan kuman TB laten. Pasien TB pun harus

berhenti merokok. Jika tidak, TB akan sulit disembuhkan atau menjadi penyakit yang

lebih parah.

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada tanggal 1s/d 9 Juni dengan

populasi semua sampel sputum penderita TB Paru di Puskesmas Helvetia

Kecamatan Medan Helvetia. Dari 16 suspek terdapat 10 orang dengan hasil BTA

positip..

5.2. SARAN

1. Kepada penderita TB Paru dengan hasil BTA positip di Puskesmas

Helvetia Kecamtan Medan Helvetia agar selalu melakukan pengobatan

secara teratur selama 6 bulan untuk kesembuhan dan mencegah lebih

banyaknya penularan TB Paru

2. Kepada pengelola program TB Paru di Puskesmas Helvetia Kecamtan

Medan Helvetia agar berkordinasi dengan para dokter untuk selalu

mengingatkan penderita TB Paru mengonsumsi obat secara rutin selama

enam bulan dan lebih meningkatkan penyuluhan agar penjaringan

penderita lebih di pantau dengan baik dan dapat ditangani dengan

segera.

3. Kepada Analis Kesehatan, khususnya yang bertugas dilaboratorium

Puskesmas Helvetia untuk lebih memperhatikan bentuk sampel sputum

yang di terima dari penderita TB Paru, lebih teliti dengan penggunaan

alat-alat pada saat melakukan pemeriksaan agar tidak terjadi kesalahan

pada saat pembacaan hasil.

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

21

DAFTAR PUSTAKA Aditama, TY. 2002. Tuberkulosis Diagnosis Terapi dan Masalahnya. Ikatan

Dokter Indonesia (IDI): Jakarta. Aditama, TY. 2011. Tuberkulosis Paru Masalah dan Penanggulangannya.

Universitas Indonesia: Jakarta. Alsagaff, Hood., Mukty, HA.2005. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga

Universitas Press: Surabaya. Departemen/ SMF Mikrobiologi Klinik. 2015. Pemeriksaan Mikrobiologi Pada

Penyakit Infeksi. Agung Seto: Jakarta. Direktur Jendral Kesehatan RI. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian

Tuberkulosis. Kementrian Kesehatan RI: Jakarta.

Edward, MR. 2012. Buku Saku Hitam Kedokteran Paru. PT Indeks: Jakarta. Gillespie. 2009. At a Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi. Erlangga: Jakarta.

Jawetz, Melnick., Adelberg’s. 2014. Mikrobiologi Kedeokteran. Buku Kedokteran

(EGC): Jakarta. Kumala, Widyasari. 2006. Diagnosis Laboratorium Mikrobiologi Klinik. Universitas

Trisakti: Jakarta. PDPI. 2008. Gambaran Makroskopik Sputum: Jakarta. PDPI. 2006. Pedoman Penatalaksanaan TB di Indonesia. Persatuan Dokter Paru

Indonesia: Jakarta. PDPI. Pedoman Daignosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia:

Jakarta. Profil Depkes RI 2014. Persatuan Dokter Paru Indonesia: Jakarta. Profil Kesehatan Indonesia. 2009. Profil Kesehatan Indonesia. 2015. Simarmata, Depianti. 2015. Hubungan Peran Perawat Terhadap Pencegahan

Penularan Tuberkulosis Paru Pada Keluarga di Puskesmas Helvetia Medan. Universitas Sari Mutiara. Hal 10.

Widyasari, Kumala. 2009. Mikologi Dasar Kedokteran. Universitas Trisakti: Jakarta.

Widyastuti, Sri. 2012. Modul Pelatihan Pemeriksaan Dahak Mikroskopis TB.

Kementrian Kesehatan RI: Jakarta.

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

22

LAMPIRAN 1

Laporan TB Paru tahun 2016 Puskesmas Helvetia.

No. Bulan Jumlah Kasus TB MDR TB Anak

Suspek BTA + (0-14THN)

1 Januari 79 14 1 1

2 Pebruari 79 16 0 3

3 Maret 83 14 1 3

4 April 93 18 1 0

5 Mei 94 10 1 2

6 Juni 88 17 6 1

7 Juli 84 17 1 1

8 Agustus 123 14 0 0

9 September 139 15 1 0

10 Oktober 128 20 0 0

11 Nopember 101 14 3 1

12 Desember 115 15 0 0

Jumlah 1206 184 15 12

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

23

LAMPIRAN 2

Laporan Tahun 2017 Puskesmas Helvetia

No. Bulan Jumlah Kasus TB MDR TB Anak

Suspek BTA + (0-14THN)

1 Januari 114 36 3 4

2 Pebruari 146 17 2 0

3 Maret 118 11 1 0

4 April 108 15 2 1

5 Mei 97 14 0 0

6 Juni 72 16 1 1

7 Juli 145 16 4 0

8 Agustus 206 22 1 0

9 September 126 14 0 0

10 Oktober 278 29 0 2

11 Nopember 104 16 0 1

12 Desember 66 13 0 0

Jumlah 1580 219 14 9

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

24

LAMPIRAN 3

Laporan Tahun 2018 Puskesmas Helvetia

No. Bulan Jumlah Kasus TB MDR TB Anak

Suspek BTA + (0-14THN)

1 Januari 67 17 0 0

2 Pebruari 56 12 0 0

3 Maret 81 17 1 1

4 April 50 10 1 0

5 Mei 52 12 0 0

6 Juni - - - -

7 Juli - - - -

8 Agustus - - - -

9 September - - - -

10 Oktober - - - -

11 Nopember - - - -

12 Desember - - - -

Jumlah 306 68 2 1

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

25

LAMPIRAN 4

Komposisi Reagensia

1. Karbol Fuchsin 1 %

a) Basil Fuchsin 1 gram

b) Alkohol 95% sebanyak 10 ml

c) Aquades 85 ml

d) Fenol 5 ml

2. HCL Alkohol 3%

a) Alcohol 95% sebanyak 97 ml

b) HCL pekat 3 ml

3. Metilen Biru

a) Metilen biru 0.1 gram

b) Aquades 100 ml

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

26

LAMPIRAN 5

Gambar Reagensia Ziehl Neelsen

Gambaran Mikroskopik Bakteri Basil Tahan Asam

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

27

LAMPIRAN 6

Tabel Hasil Bta Tb Paru

No. Umur (Tahun) Jenis Kelamin Hasil

Sputum

BTA

1 42 L +1

2 21 L +1

3 36 Pr +1

4 18 L +1

5 36 L +1

6 42 L +1

7 48 L +1

8 22 Pr +1

9 24 L +1

10 48 L +1

11 23 Pr -

12 43 Pr -

13 50 L -

14 30 Pr -

15 45 Pr -

16 54 Pr -

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

1

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

1

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

2

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

3

JADWAL PENELITIAN

NO JADWAL

BULAN

M

A

R

E

T

A

P

R

I

L

M

E

I

J

U

N

I

J

U

L

I

A

G

U

S

T

U

S

1 PenelusuranPustaka

2 PengajuanJudul KTI

3 KonsultasiJudul

4 KonsultasidenganPembimbing

5 Penulisan Proposal

6 Ujian Proposal

7 PelaksanaanPenelitian

8 PenulisanLaporan KTI

9 Ujian KTI

10 Perbaikan KTI

11 Yudisium

12 Wisuda

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

4

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI BASIL TAHAN ASAM …

5