33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Penulis memilih judul “Metode Pembuatan Tahu Kedelai Di Desa Purwogondo Kartasura”. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata : 1. Metode berarti cara yang sistematis dan terencana untuk melakukan segala aktivitas guna mencapai tujuan maksimal 2. Tahu adalah makanan yang bahan bakunya kedelai yang dihancurkan menjadi bubur. Jadi metode pembuatan tahu adalah cara yang sistematis dan terencana untuk membuat makanan yang bahan bakunya kedelai kemudian dihancurkan menjadi bubur. Setiap harinya kita mudah mendapatkan tahu, bahkan ada beberapa daerah tertentu yang memiliki tahu yang khas. Misalnya Kediri yang terkenal dengan julukan kota tahu. Tahu Kediri dikenal dengan sebutan tahu takwa 1

Karya Tulis Membuat Tahu

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Penulis memilih judul “Metode Pembuatan Tahu Kedelai Di Desa

Purwogondo Kartasura”. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata :

1. Metode berarti cara yang sistematis dan terencana untuk melakukan segala

aktivitas guna mencapai tujuan maksimal

2. Tahu adalah makanan yang bahan bakunya kedelai yang dihancurkan menjadi

bubur.

Jadi metode pembuatan tahu adalah cara yang sistematis dan terencana untuk

membuat makanan yang bahan bakunya kedelai kemudian dihancurkan menjadi

bubur.

Setiap harinya kita mudah mendapatkan tahu, bahkan ada beberapa daerah

tertentu yang memiliki tahu yang khas. Misalnya Kediri yang terkenal dengan

julukan kota tahu. Tahu Kediri dikenal dengan sebutan tahu takwa yang terbuat

dari kacang hijau danb bila dipijat terasa padat. Ada pula tahu Sumedang yang

punya rasa dan kerenyahan khusus.

Cara pemanfaatan tahu cukup luwes. Hanya digoreng saja sudah dapat

dinikmati rasanya yang gurih. Selain digoreng untuk lauk, tahu dapat dijadikan

makanan lain seperti tahu bacem, tahu kupat, oseng-oseng atau dijadikan lebih

modern seperti tahu burger, lapis tahu gulung, cake pisang tahu, dan lain-lain.

Tahu juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan juga mengandung

beberapa macam asam amino yang dibuutuhkan tubuh manusia.

1

Bagi pengrajin, tahu sendiri usaha ini memang dapat dijadikan salah satu

alternative peluang kerja dalam modal yang tidak begitu mahal serta teknik

pembuatannya yang cukup mudah.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Penelitian ini dilakukan mengacu pada rumusan masalah yang telah

ditentukan.Yaitu:

1. Bagaiman proses pembuatan tahu kedelai?

2. Menentukan apa saja bahan baku, bahan pembantu, serta peralatan dalam

proses pembuatan tahu kedelai?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. untuk menambah pengetahuan tentang cara pembuatan tahu kedelai serta

memperkaya pengalaman baru dan wawasan.

2. untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa di daerah

Purwogondo, Kartasura banyak terdapat produsen-produsen tahu.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Ada dua manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini.Yaitu:

1. Manfaat Teoristis

a. Memberikan masukan dalam khasanah pengetahuan dalam bidang

pertanian.

b. Memperkaya perkembangan pertanian khususnya khususnya dalam

pembuatan tahu kedelai.

2

2. Manfaat Praktis.

a. Bagi siswa,hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai

pembudidayaan tomat sehingga dapat mempresentasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Para pembaca diharapkan dapadt memahami dan mengetahui proses

pembuatan tahu kedelai.

3

BAB II

KAJIAN TEORI

A. ASAL-USUL TAHU

Tahu dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya.

Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari China seperti halnya

kecap, tauco, bakpau, dan bakso.

Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian, tauhu (hanyu pinyin: doufu)

yang secara harfiah berarti "kedelai yang difermentasi". Di Jepang dikenal dengan

nama tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan

Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia.

Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200

tahun lalu. Penemunya adalah Liu An yang merupakan seorang bangsawan, cucu

Kaisar Han Gaozu, Liu Bang, yang mendirikan Dinasti Han.

Liu An adalah ilmuwan dan filosof, penguasa dan ahli politik. Ia tertarik pada

ilmu kimia dan Meditasi Tadiom. Para ahli sejarah berpendapat bahwa kemungklinan

besar Liu An melakukan pengenalan makanan non daging melalui tahu.

Kemungkinan besar Liu An memadatkan tahu dengan nigari atau air lant dan menjadi

kental seperti tahu saat ini.

B. TEORI-TEORI TENTANG TAHU

Ada beberapa teori bagaimana tahu pada awalnya terbentuk:

1. Teori pertama kemungkinan besar proses pengumpalan tahu terjadi secara

kebetulan. Bila membuat sup dari puree kedelai biasanya harus diberi bumbu. Bila

sup tersebut diberi garam kemungkinan besar mengandung nigari (garam alami).

4

Dengan adanya garam biterrn (nigari) maka penggumpalan tahu segera terjadi, garam

yang sengaja ditambahkan ternyata dapat menggumpalkan tahu. Para tukang masak

kemudian mengambil ampas tahu, agar mendapat tahu yang lebih lembut dengan

tekstur yang indah. Tahap berikutnya adalah dengan pengepresan, membantu makan

lebih tahan segar dalam waktu yang cukup lama.

2. Teori kedua mengusulkan bahwa karena tidak menernakkan sapi atau

kambing untuk produksi susu, kemungkinan besar masyarakat Cina tidak familiar

dengan cara menggumpalkan susu atau proses pengumpalan secara umum. Karena

alasan tersebut, kemungkinan besar mereka belajar dari orang India di daerah Cina

selatan atau dari Monggolia bagian Utara Cina. Kedua negara tersebut biasa membuat

gumpalan susu dan keju. Teori teknologi import dari negara tetangga di anggap

masuk akal karena Cina sangat mengemari delicacy yang beraroma ringan seperti

"shark pin", sarang burung walet, dan teripang yang juga di import dari negara lain.

Kata tofu atau tahu muncul pertama kali dalam sejarah China sekitar 800 tahun

kemudian. Dikatakan bahwa Budhi Dharma, yang hidup di China dari tahun 500

sampai 528 telah mendirikan sekolah Chinesse Ch'an (Zen), dan dalam ajarannya

telah melibatkan dengan tahu dalam Dharma Combat. Untuk memperdalam

penyertaan mengenai cara-cara atau jalan Budha. Budi dharma kemudian

mengagungkan dan merefleksikan tahu sebagai sumber dari sesuatu yang sederhana,

sifat jujur, jalan alam pintas, dan mencerminkan warna sebagai jubah yang putih dan

agung. Prasasti tertua yang menyebut tofu adalah Saiinoku, yang ditulis sewaktu

Dynasti Sung (960 - 1127), lebih dari 1000 tahun setelah penemu tahu itu sendiri.

Banyak buku kuno atau prasasti pada zaman itu menunjukan karya yang

ditulis sekitar 60 sampai 100 BC, yang berisi cerita Lord Liu An dan Tofu jaman itu.

Di buku-buku yang diterbitkan di jaman Dynasti Sung, terdapat deskripsi atau uraian

5

yang menunjang bahwa tahu sering disajikan bagi santapan raja-raja di zaman itu.

Tofu atau tahu menyebar ke Jepang pada abad ke delapan dan barangkali dibawa dari

daratan China oleh beberapa pendeta Budha (Bhiksu) yang berkelana mondar-mandir

antara Jepang dan China.

Masuknya tahu ke Jepang melalui jalur keluarga istana, para politisi dan

ekonomi yang saat itu banyak berhubungan antara Cina dan Jepang. Para Bhiksu

Budha sendiri makanan sehari-harinya adalah tofu. Di daerah sekitar candi Budha

yang besar terdapat kedai-kedai tahu dan diorganisasi atau dikelola oleh para bhiksu

Budha. Di Jepang khususnya di zaman Kamakura (1185 - 1333) terjadilah gerakan

besar-besaran untuk memopulerkan tahu di antara penganut agama Budha bagi

masyarakat Jepang. Dari Kamakura berkembang merambat ke Kyoto dan dari Kyoto

menyebar ke seluruh negeri Jepang. Karena masyarakat Jepang mengikuti kehidupan

para pemeluk agama Budha, yaitu menghindarkan diri dari konsumsi daging "dari

ternak yang berkaki empat", maka kehadiran tahu tentu saja di sambut dengan

gembira sebagai sumber makanan kaya protein dan gizi yang murah dan lezat

rasanya.

Dari Jepang tahu berkembang dan maju sehingga timbullah inovasi baru

dibidang produksi tahu termasuk di dalamnya: tahu beku kering (dried frozen tofu),

age, grilled tofu dan nigari kinugoshi. Bersamaan dengan menyebarnya tahu di

Jepang, sifat dasar tahu setahap demi setahap mengalami perubahan. Di tangan para

ahli seni masak dan keterampilan, tahu yang diproduksi semakin lebih lunak, lebih

putih dan dengan citarasa yang lebih nyaman.

Namun demikian tahu yang di produksi di kawasan pedesaan ternyata masih

tetap mempertahankan tingkat kepadatan yang lama serta kaya citarasa seperti tahu

dari daratan Tiongkok. Ketika seorang Zen Master China, yang bernama Ingen, tiba di

6

Jepang di tahun 1661, ia sangat terperanjat saat menemukan tofu yang tidak lagi

seperti tahu yang terdapat di China saat ia meninggalkan China.

Dalam memuja jenis makanan baru ia menyusun dan mengukir kalimat

sederhana yang merupakan perubahan yang masih sangat terkenal hingga saat ini.

1.Mame de

2.Shikaku de

3. Yawazaka de

Setiap baris dalam perubahan tersebut memiliki arti ganda sehingga dapat

dibaca sebagai berikut:

1. Dibuat dari kedelai atau berbuatlah sesuatu yang lurus

2. Empat segi, dipotong rapi atau jadilah orang baik dan jujur.

3. Lembut atau dan memiliki hati yang baik.

7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari hingga April.kegiatan penelitian

yang dilaksanakan meliputi persiapan,pengumpulan data,menganalisis data dan

penyusunan laporan penelitian,waktu dan kegiatan penelitian bersifat fleksibel.

3.2 Bentuk Pendekatan

Pendekatan dalam peneliyian ini dilakukan dengan cara deskriptif yaitu

dengan menjelaskan secara jelas mulai dari cara penyortiran, perendaman,

penggilingan, pendidihan, penyaringan, perebusan, dan pencetakan.

3.3 Teknik Sampling

Pengambilan sample dilakukan untuk membandingkan dua kedelai yang

berkualitas dari tanaman kedelai di kebun dengan tanaman kedelai secara

hidroponik.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Karya ilmiah ini menggunakan metode pengumpulan data telah pustaka (study

literature). Telaah pustaka digunakan untuk mendapatkan data sekaligus

menentukan bagaimana cara budidaya tanaman tomat dan cara penanganan hama

penyakitnya.data dan informasi diperoleh juga dari browsing, pencarian melalui

internet kemudian dianalisis.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan cara menanam langsung pada media atau

tempat yang sudah tersedia. Melakukan pembandingan tanaman kacang kedelai

dikebun dengan tanaman kacang kedelai hidroponik. Diantara kedua teknik itu

menentukan mana yang membuahkan dengan hasil yang lebih baik. Pada tahap

8

terakhir ditelaah proses tanaman kacang kedelai dikebun dengan tanaman kacang

kedelai hidroponik.

3.6 Prosedur Penelitian.

1. Mendiskripsikan teori teori yang terkait dan mendukung variable

penelitian.

2. Menganalisis scara kritis tiap teori dengan membahas pembuatan tahu

kedelai.

3. Membuat analisis dengan meneliti tanaman kedelai yang baik dan

pembuatan tahu kedelai.

4. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan antara berbagai teori

dengan kenyataan di lapangan.

5. Menyusun laporan dengan cermat.

9

BAB IV

ANALISIS DATA

A. BAHAN DAN PERALATAN

Untuk membuat tahu kedelai kita membutuhkan beberapa bahan dan

peralatan. Dimana bahan yang dibutuhkan untuk membuat tahu kedelai ada 2 macam

yaitu bahan baku dan bahan pembantu. Bahan baku yang digunakan adalah kedelai

kuning, sedangkan bahan-bahan pembantunya ialah batu tahu, gaam dan kunyit.

1. BAHAN BAKU

Bahan baku tahu kedelai yaitu kedelai kuning. Biasanya bahan baku ini sering

dianggap sepele sehingga produk tahu yang dihasilkan kurang memuaskan.

Kedelai kuning adalah kedelai yang kulit bijinya berwarna kuning, putih, dan

hijau. Apabila dipotong melintang memperlihatkan warna kuning pada irisan keping

bijinya. Kedelai kuning inilah yang digunakan sebagai bahan baku tahu dan tempe.

Bentuk biji kedelai juga bervariasi yaitu tergantung pada kultivarnya. Ada biji

kedelai yang berbentuk bulat, agak gepeng dan sebagian besar bulat telur. Sedangkan

besar dan bobotnya dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. kedelai berbiji besar bila bobot 100 bijinya lebih dari 13 gram.

2. Kedelai berbiji sedang bila bobot 100 bijinya antara 11-13 gram.

3. Kedelai berbiji kecil bila bobot 100 bijinya antara 7-11 gram.

Biji kedelai terdiri atas 2 bagian, yaitu :

1. Testa ialah kulit biji yang beragam warna (kuning, hijau, cokelat, hitam, atau

campuran diantara warna-warna itu)

10

2. Janin (embrio) yang terdiri dari kotiledon (berisi bahan makanan -> protein

dan lemak), plumula dan poros hipokotil – bakal akar.

Untuk mendapatkan tahu yang berkualitas prima kita harus memperhatikan

syarat mutu biji kedelai yang hendak kita gunakan sebagai bahan baku. Dimana

syarat mutu ini meliputi syarat umum dan syarat pokok.

3. Syarat umum biji kedelai yang berkualitas

a. Bebas dari sisa tanaman (kulit polong, potongan batang), batu, kerikil,

tanah, atau biji-bijian lain.

b. Tidak luka, bebas dari serangan hama penyakit

c. Tidak memar, retak dan keriput

4. Syarat pokok biji kedelai

Tingkat mutu biji kedelai dapat dipilah menjadi tiga yakni mutu I, mutu II dan

mutu III

Tabel Syarat Pokok Mutu Kedelai

No. Kriteria Mutu I Mutu II Mutu III

1. Kadar air maksimum (% bobot) 13 14 16

2. Kotoran maksimum (% bobot) 1 2 5

3. Butir rusak (% bobot) 2 3 5

4. Butir keriput (% bobot) 0 5 8

5. Butir merah (% bobot) 1 3 5

6. Butir warna lain (% bobot) 0 5 10

11

Keterangan :

1. Kadar air : jumlah kandungan air dalam biji kedelai yang dinyatakan

dalam presentasi basis tanah (bb)

2. Kotoran : benda-benda yang bukan kedelai seperti batu, tanah, pasir,

batang, tangkai, kulit polong dan biji yang lain.

3. Butir rusak : biji kedelai yang rusak karena faktor biologik, fisik, mekanik

atau proses kimia seperti berkecambah, kutuan, berjamur, busuk, perubahan warna,

bau, rasa, dan bentuk.

4. Butir Keriput : biji kedelai yang berubah bentuk menjadi keriput, berasal dari

biji muda atau biji yang pertumbuhannya tidak sempurna.

5. Butir Belah : biji kedelai tidak rusak, tetapi kulit biji terkelupas dan keping-

kepingnya terlepas.

6. Butir warna lain : biji kedelai yang mempunyai kulit biji berwarna lain dan

normal seperti pada kedelai kuning terdapat kedelai hitam, hijau dan coklat.

B. BAHAN PEMBANTU

Tahu kedelai dibuat dengan cara mengendapkan protein dari kedelai dengan

menggunakan bahan penggumpal. Bahan penggumpal yang digunakan biasanya batu

tahu atau sisoko (CaSO4).

Batu tahu ini berasal dari gips yang mengandung kalsium sulfat yang sudah

dibakar dan ditumbuk halus menjadi tepung. Batu tahu ini digunakan dengan

mencampurkan bubuk kedelai yang sudah disaring.

Kita juga bisa menggunakan asam cuka (90%) atau “biang” ataupun sari jeruk.

Bila kita menggunakan bahan-bahan itu kita harus mengetahui dosis yang tepat, bila

12

tidak tepat maka kemungkinan akan gagal proses pembuatan tahu. Misalnya,

penggunaan asam cuka dengan dosis yang tidak pas kemungkinan besar rasa tahu

menjadi masam. Begitu pula dengan penggunaan biang (sisa cairan setelah tahap

pengendapan protein atau sisa cairan dari pemisahan gumpalan tahu yang dibiarkan

semalam) juga memiliki resiko tang cukup tinggi. Misalnya jika biang ini

mengandung bekteri pengurai protein cukup tinggi tahu akan busuk. Tetapi, bila kita

menggunakan sari jeruk beban biaya produksi akan meningkat pesat.

Warna asli tahu adalah putih, tetapi kadang-kadang ada yang berwarna kuning.

Bila ada tahu yang berwarna kuning, itu karena adanya bahan tambahan yaitu kunyit.

Caranya adalah kulit kunyit dikelupas, lalu diparut dan diperas. Air perasan ini

dididihakn dengan ditambahkan sedikit air. Kemudian bakal tahu dimasukkan ke

dalam cairan kunyit, maka jadilah tahu kuning. Bila sedikit rasa asin cukup

ditambahkan garam ke dalam cairan kunyit tersebut.

C. PERALATAN

Beberapa peralatan yang digunakan adalah :

1. Tungku, digunakan untuk dapur memasak bubur kedelai.

2. Timbangan, digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang digunakan.

3. Panci, diguankan untuk merendam dan mengupas kulit kedelai.

4. Ember, digunakan untuk mencuci dan merendam kedelai.

5. Tampah, digunakan untuk menampi kedelai agar bersih dari kotoran halus dan

kasar

6. Wajan, digunakan untuk mendidihkan bubur kedelai. Biasanya dengan ukuran

berdiameter satu meter.

13

7. Penggiling tahu, digunakan untuk menggiling kedelai sampai menjadi bubur

kedelai yang kental. Alat penggiling ini terdiri dari dua bagian yakni :

a. Batu gilingan bagian atas berputar pada porosnya

b. Batu gilingan bagian atas permanent.

Sedangkan perusahaan tahu memakai alat penggilig yang digerakkan dengan

generator atau ada pula yang memakai blender listrik.

8. Cetakan tahu, digunakan untuk mencetak tahu. Biasanya terbuat dari kayu

berbentuk persegi empat.

9. Kain mori, digunakan untuk alas cetakan tahu.

14

BAB V

PEMBAHASAN(CARA PEMBUATAN TAHU KEDELAI)

Untuk membuat tahu kedelai harus melewati beberapa tahap, yaitu

pernyotiran, pencucian, perendaman, penggilingan, pendidihan, penyaringan,

penggumpalan, pencetakan, dan perebusan.

A. PENYORTIRAN DAN PENCUCIAN

Setiap harinya, home industri Purwogondo ini menggunakan ± 15 kuintal biji

kedelai yang sudah tua. Sebelum digiling, biji-biji kedelai itu harus dipilih terlebih

dahulu. Caranya adalah dengan meletakkan biji-biji kedelai itu pada tampah

kemudian ditampi. Biasanya hal ini dikerjakan oleh 4 orang. Tujuan dari pemilihan ini

untuk mendapatkan kedelai yang bersih, bebas dari kotoran sehingga menghasilkan

produk tahu yang berkualitas.

Biji-biji kedelai yang sudah bersih itu kemidian dimasukkan ke dalam ember

berisi air dimana airnya mengalir, sehingga kotoran yang melekat maupun tercampur

diantara biji dapat hilang.

B. PERENDAMAN

Setelah kedelai itu dicuci kemudian kedelai direndam dalam bak besar selama

6-12 jam. Tetapi biasanya home industri ini merendam kedelai selama 7 jam.

Perendaman kedelai dimaksudkan agar kedelai menyerap air sehingga lebih lunak dan

kulitnya mudah dikupas.

Cara mengupas kulit kedelai ini adalah dengan meremas-remas kedelai dalam

air kemudian dikuliti sehingga biji-biji kedelai kelihatan bersih.

15

C. PENGGILINGAN

Keping-keping kedelai ditambah iar panas dan dimasukkan ke dalam alat

penggiling. Untuk 1 bagian kedelai ditambah dengan dan bagian air panas dengan

tujuan untuk menonaktifkan enzim lipoksigenasi dalam kedelai yang menyebabkan

bau langu.

Cara penggilingan : keping-keping kedelai direndam air panas selama

beberapa menit kemudian dimasukkan ke dalam penggilingan yang digerakkan

generator. Keping-keping kedelai tergiling menjadi halus dan menjadi bubur putih

yang kemudian ditampung dalam panic besar.

D. PENDIDIHAN

Setelah digiling, bubur kedelai tadi dididihkan. Pendidihan ini bertujuan untuk

menonaktifkan zat antinutrisi kedelai dan meningkatkan nilai cerna.

Cara pendidihan : bubur kedelai dimasukkan ke dalam wajan besar lalu

dipanaskan diatas tungku. Karena bubur kedelai ini masih kental maka perlu

ditambahkan air. Selama pendidihan ini akan mengeluarkan busa, maka agar buasa

tidak tumpah perlu diaduk. Lama pendidihan ini sekitar 15-39 menit.

E. PENYARINGAN

Setelah dididihkan, bubur kedelai ini selanjutnya disaring untuk mendapatkan

sari kedelai. Caranya bubur kedelai diletakkan diatas kain mori kasar yang ada di

dalam panic. Setelah itu, kain mori ditutupkan pada bubur lalu diletakkan diantara

penjepit papan kayu yang berada pada peremukaan panic. Papan kayu ditekan sekuat-

kuatnya agar semua air yang terdapat dalam bubur terperas semua. Bila perlu, ampas

saringan diperas lagi dengan menambah sedikit air, penyaringan ini dapat dilakukan

16

berulang kali hingga diperoleh sari kedelai yang optimal. Selain sari kedelai, kita juga

mendapatkan hasil lain yaitu ampas tahu yang dapat dijadikan pakan ternak dan tempe

gembus.

Selanjutnya, sari kedelai yang masih hangat dan berwarna kekuning-kuninigan

itu ditambah dengan batu tahu atau air cuka sehingga timbul jonjot-jonjot putih.

Penggumpalan ini berlangsung selama 10 menit agar mendapatkan protein yang

sempurna.

F. PENCETAKAN

Proses selanjutnya adalah pencetakan. Pertama-tama dimulai dengan

pemisahan air asam atau cuka yang terdapat diatas endapan dengan cara meletakkan

tampah diatas endapan kemudian menekannya. Maka air akan berada diatas tampah

kemudian diselang atau diambil dengan gayung. Setelah itu barulah gumpalan protein

dimasukkan ke dalam cetakan yang bagian alasnya dihamparkan kain mori. Jika

cetakan telah berisi penuh dengan gumpalan protein kain mori dilipat bagian atasnya

dan diatas kain diletakkan pemberat (batu) sekitar 3 menit. Akhirnya jadilah tahu

yang kemudian akan dipotong-potong sesuai permintaan konsumen. Biasanya

berukurang 5 x 5 cm.

G. PEREBUSAN

Sebelum tahu ini dipasarkan, maka tahu harus direbus dahulu dan dibiarkan

dalam air perebusan sampai saat dijual. Tujuan perebusan ini agar tahu tidak menjadi

basi. Pada saat perebusan kita bisa menambahkan perasaan kunyit atau garam.

17

SKEMA PROSES MEMBUAT TAHU KEDELAI

Bahan baku

Penyortiran

Pencucuian

Perendaman

Pengupasan kulit

Penggilingan

Bubur kedelai

Pendidihan

hasil olahan sementara

Penyaringan

Sari kedelai

Batu Tahu

Penggumpalan

Bahan pembantu

Pencetakan

Garam/Kunyit

Perebusan

Tahu + ampas tahu

18

Kedelai

PROSES

BAB VI

HIDANGAN DARI TAHU

5.1 TAHU BURGER

Bahan : 5 buah roti tawar bulat (hamburger bun)

300 gr tahu, 2 potong roti tawar

1 butir telur ayam

150 gr udang

1 buah kaldu bubuk

2 sendok makan bawang Bombay cincang garam, merica,

margarine, saus tomat, saus sambal secukupnya, dan juga

potongan tomat, ketimun dan daun selada.

Cara membuat :

1. Blenderlah (haluskan) jadi satu bahan tahu, roti tawar, udang.

2. Tmbahkan bumbu dan telur ayam lalu diaduk rata.

3. Stelah jadi adonan, letakkan diatas daun pisang, bunugkus seperti lontong

dengan bulatan cukup besar.

4. Kkus hingga matang, angkat san dinginkan.

5. Iis menjadi 5 potong, lalu goring dengan sedikit margarine sampai

warnanya kuning.

6. Triskan beberapa saat.

7. Abilah roti dan belah menjadi 2.

8. Blahan roti tersebut isilah dengan daun selada, timun, tomat, tahu, saus

sambal, dan saus tomat.

9. Kni siap dihidangkan.

5.2 CAKE PISANG TAHU

Bahan : 400 gr pisang ambon (4buah)

300 gr tahu

225 gr gula pasir

5 butir telur ayam (pisahkan kuning dan putihnya)

Sedikit air jeruk nipis

Cara Membuat :

1. Blenderlah (haluskan) tahu dan pisang

19

2. Kocok kuning telur dengan gula hingga putih

3. Masukkan camouran tahu dan kuning telur serta terigu, sisihkan.

4. Kocok putih telur hingga kaku, lalu masukkan dalam adonan cake, aduk rata.

5. Tmbahkab sedikit air jerik nipis.

6. Tuangkan ke dalam loyang yang dasarenya telah diolesi mentega.

7. Bkar hingga matang.

8. Kni siap dihidangkan.

5.3 LAPIS TAHU GULUNG

Bahan : 500 gr daging sapi tanpa urat.

100 gr wortel (dikupas dan dipotong persegi)

50 gr buncis (diiris-iris bulat)

3 butir telur bulat

3 sendok makan bawang goring

3 siung bawang putih

2 potong tahu

2 sendok teh pala bubuk

2 batang seledri (iris halus)

1 sendok kecap Inggris, garam, merica, dan bumbu penyedap rasa

Saus : ½ buah bawang Bombay (iris halus)

1 sendok makan mentega

1 sendok makan kecap manis

1 sendok makan tepung maizena (dilarutkan dengan sedikit air)

150 cc air kaldu, garam, dan gula pasir secukupnya

Cara Membuat :

1. Daging di iris tipis-tipis melebar lalu dipukul-pukul namun jangan sampai

sobek.

2. Lumuri dengan garam, merica, bumbu penyedap rasa.

3. Biarkan selama 15 menit.

4. Haluskan tahu, campur dengan telur, bawang merah, dan bawang putih.

5. Tambahkan bubuk pala, garam, merica, kecap Inggris, dan bumbu penyedap

rasa, aduk rata.

6. Masukkan wortel, buncis, seledri, aduk hingga tercampur.

20

7. Bentangkan lembaran daging, lumuri dengan adonan tahu, lalu digulung rapat-

rapat.

8. Bungkus dengan daun pisang, kukus sampai matang, angkat dan dinginkan.

9. Potong-potong 1 cm, hidangkan bersama sausnya.

Membuat Sausnya :

1. Panaskan mentega, tumis bawang Bombay hingga layu.

2. Tuangi air kaldu, setelah mendidih masukkan kecap manis, garam, dan gula.

3. Kentalkan dengan larutan maizena dan angkat.

21

BAB VII

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari uraian tersebut, maka penulis mengambil kesimpulan, yaitu :

1. Dengan dijadikannya metode membuat tahu kedelai sebagai judul karya tulis

ini akan mendatangkan banyak manfaat dan memperluas pengetahuan kita

tentang cara-cara membuat tahu kedelai.

2. proses membuat tahu kedelai mempunyai bebereapa tahapan yang mulai dari

penyortiran kedelai hingga perebusan.

3. Tahu kedelai ternyata dapat dimasak secara sederhana yaitu cukup digoreng

saja ataupun dimasak secara modern seperti tahu burger, cake pisang tahu, dan

lapis tahu gulung.

5.2 SARAN

Dari uarian diatas, maka penulis inigin menyampaikan saran antara lain :

1. Usaha produksi tahu memang dapat menciptakan lapangan kerja bagi

penduduk sekitar. Oleh karena itu, usaha produksi tahu ini lebih

dikembangkan.

2. Limbah dari proses pembuatan tahu seharusnya diolah sebagaimana mestinya.

Karena limbah tersebut menimbulkan bau busuk dan mengganggu kesehatan

serta lingkungan masyarakat sekitanya.

5.3 PENUTUP

Demikian penyelesaian karya tulis ilmiah ini dan juga penulis mengucaokan

syukur kepada Allah SWT serta terima kasih kepada semua pihak yang membantu.

Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis

mohon maaf bila terjadi kesalahan-kesalahan baik yang disengaja maupun tidak.

Kritik dan saran sangat penulis harapkan sebagai koreksi diri.

22