97
MAKALAH KAS, GIRO PADA BANK INDONESIA DAN KAS GIRO PADA BANK LAIN TUGAS Mata Kuliah : Akuntansi Perbankan Dosen : Yulianti, SE, MBA, Msi, CPA Oleh Kelompok 10 : 1. Siti Musarofah B.231.14.0085 2. Imarotul Hasanah B.231.14.0098 3. Elya Dianata Aulia Sari B.231.14.0219 4. Joko Sulistiyo B.231.14.0355 FAKULTAS EKONOMI

Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kas, Giro Pada Bank Indonesi dan Giro Pada Bank Lain

Citation preview

Page 1: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

MAKALAH

KAS, GIRO PADA BANK INDONESIA DAN KAS GIRO PADA BANK LAIN

TUGAS Mata Kuliah : Akuntansi PerbankanDosen : Yulianti, SE, MBA, Msi, CPA

Oleh Kelompok 10 :

1. Siti Musarofah B.231.14.00852. Imarotul Hasanah B.231.14.00983. Elya Dianata Aulia Sari B.231.14.02194. Joko Sulistiyo B.231.14.0355

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS SEMARANG

2016

Page 2: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa  karena berkat, rahmat dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri yang berjudul “Kas Giro Pada Bank Indonesia dan Kas Giro Pada Bank Lain“ dengan tepat waktu. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan tugas mandiri ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan tugas mandiri ini lebih lanjut, akan penulis terima dengan senang hati. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas mandiri ini.

Akhirnya, tiada gading  yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis telah mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Semarang, Mei 2016

Penyusun

i

Page 3: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................... iDaftar Isi............................................................................................. iiBAB I Pendahuluan.............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang........................................................................... 1BAB II Pembahasan............................................................................. 3

2.1 Akuntansi Kas............................................................................ 32.1.1 Kegiatan Pengelolaan Kas................................................ 32.1.2 Prosedur akuntansi kas.................................................... 3

2.2 Akuntansi Giro pada Bank Indonesia......................................... 142.3 Akuntansi Giro pada Bank lain.................................................. 20

BAB III Penutup................................................................................... 603.1 Kesimpulan............................................................................... 60

Daftar Pustaka.................................................................................... 61

ii

Page 4: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kas dan bank merupakan harta perusahaan yang paling liquid sehingga sangat mudah untuk diselewengkan. Setiap hari hanpir seluruh transaksi dalam perusahaan menyangkut dengan kas, oleh karena itu perusahaan harus membuat suatu sistem yang kuat untuk mengontrol pengeluaran atau penerimaan kas dan bank. Walaupun pengendalian intern yang dibuat oleh perusahaan kuat, namun tak selayaknya perusahaan yakin dengan manajemen dan sistem yang dibuat, perusahaan tetap harus melakukan pemeriksaan terhadap kas dan bank dan seluruh akun dalam laporan keuangan perusahaan. Audit perusahaan juga turut serta dalam mengontrol sistem tersebut, selain itu audit juga memberikan kepercayaan bahwa laporan keuangan suatu perusahaan dapat dinyatakan benar. Sehingga setiap perusahaan terutama perusahaan yang besar wajib mengaudit perusahaannya.

Berikut pengertian kas oleh beberapa ahli, antara lain yaitu:

a. Menurut Munawir (1983)

Kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet). 

b.  Theodarus M. Tuanakotta, AK, (1982)

Kas dan bank meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan di bank yang langsung dapat diuangkan pada setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya seperti penerimaan uang tunai dan cek-cek (yang bukan mundur) untuk disetor ke bank keesokan harinya.

c. Standar Akuntansi Keuangan (2002)

Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Yang dimaksud dengan bank adalah sisah rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.

Investasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan dating.

1

Page 5: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Memiliki sejumlah dana yang tidak terpakai, memasukkannya dalam berbagai invesatsi tentu merupakan salah satu pilihan yang tepat. Investasi jangka pendek bisa dipilih dengan pertimbangan bahwa uang itu nantinya bisa dicairkan sewaktu-waktu saat diperlukan. Untuk investasi jangka pendek, dana yang dimasukkan dapat cair dengan mudah dalam jangka waktu yang relatif singkat. Waktu yang ideal untuk investasi jangka pendek adalah maksimal dalam jangka waktu satu tahun.

2

Page 6: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Akuntansi Kas

Dalam kegiatan operasional bank, uang kas dikelola oleh teller dan supervisor

kas/pimpinan unit kerja bank. Uang kas yang berada dalam counter teller merupakan

tanggung jawab teller, sedangkan uang kas yang berada dalam brankas bank merupakan

tanggung jawab supervisor kas/pimpinan unit kerja bank.

2.1.1. Kegiatan Pengelolaan Kas

1) Pengurusan kas harian.

Uang kas yang masih disimpan di dalam brankas kantor cabang/kas induk maupun

kas yang dipegang oleh teller untuk operasional selama jam kerja.

2) Kas porti atau (petty cash).

Dana khusus yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang

jumlahnya relative kecil dan untuk keperluan internal.

3) Kas di anjungan tunai mandiri (automatic teller machine - ATM).

4) Pergeseran ke unit kerja atau kantor cabang.

Apabila kebutuhan kas untuk operasional hari tersebut ternyata tidak dapat

dipenuhi dari uang kas yang ada di brankas kantor cabang bank/kas induk, maka

dilakukan penambahan kas dari kantor cabang lain/unit kerja lain (pergeseran kas

antar kator cabang/unit kerja) maupun dengan cara mengambil ke Bank Indonesia

dan sebaliknya.

5) Pengamanan kas.

Uang kas bank, baik yang berada di dalam penguasaan teller, dalam brankas

kantor cabang/kas induk, dalam ATM maupun dalam pergeseran antarkantor

cabang/unit kerja harus diamankan dari tindak kejahatan dan kebakaran.

2.1.2 Prosedur Akuntansi Kas

1) Penambahan Kas Teller Awal hari

3

Page 7: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Pada pagi hari pemegang kas kantor cabang/kas induk (yaitu pemimpin unit

kerja/supervisor kas) akan memberikan uang kas kepada teller sebagai modal

operasional kegiatan pelayanan nasabah.

Debit 100-010-00-000x Kas Teller 1 1.000.000.000

Kredit 100-010-00-0001 Kas kantor/induk 1.000.000.000

2) Kegiatan Penerimaan Setoran

Kegiatan penerimaan uang setoran dari nasabah berupa setoran simpanan,

setoran pinjaman, dan sebaliknya dilakukan teller.

Penerimaan setoran tunai

Debit 100-010-00-000x Kas Teller 100.000.000

Kredit xxxx-01-xxxx-50-x Rekening Tabungan 100.000.000

Apabila setoran dilakukan tidak secara tunai (nontunai), akan tetapi dengan

cara mengambil dari rekening lain (overbooking).

Penerimaan setoran non tunai

Debit xxxx-01-xxxxxx-30-x Rekening Giro an

Nasabah

100.000.000

Kredit xxxx-01-xxxxxx-50-x Rekening Tabungan

Nasabah

100.000.000

3) Kegiatan Pembayaran Pengambilan

Kegiatan pembukuan, pembayaran, dan pengambilan oleh nasabah berupa

pengambilan simpanan, pengambilan transfer. Jurnal pembukuan:

Pembayaran pengambilan tunai

Debit xxxx-01-xxx-50-x Rekening Tabungan 100.000.000

Kredit 100-010-00-000x Kas Teller 100.000.000

4

Page 8: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Apabila pengambilan tersebut dilakukan tidak secara tunai, akan tetapi

disetorkan lagi ke rekening lain (overbooking), maka teller akan melakukan

kegiatan pembukuan seperti halnya transaksi penyetoran nontunai yang telah

diuraikan diatas.

4) Tambahan dan Setoran Kas Teller Selama Jam Kerja

Apabila dari kegiatan penerimaan dan pembayaran tersebut ternyata uang

kas teller kurang, maka teller akan meminta tambahan kas dari kantor cabang/kas

induk

Debit 100-010-00-000x Kas Teller 1 1.000.000.000

Kredit 100-010-00-0001 Kas kantor/induk 1.000.000.000

Sebaliknya jika dari kegiatan penerimaan dan pembayaran tersebut ternyata

kas teller besar dan melebihi ketentuan maksimal yang diperkenankan oleh

pimpinan unit kerja/supervisor kas, maka teller harus menyetorkan kelebihan kas

tersebut ke kantor cabang/kas induk.

Debit 100-010-00-0001 Kas kantor/induk 1.000.000.000

Kredit 100-010-00-000x Kas Teller 1 1.000.000.000

5) Setoran Kas Teller Akhir hari

Pada akhir hari seluruh kas yang dipegang oleh teller harus disetorkan ke

kas kantor cabang/induk. Pencatatan transaksi setoran kas ini dengan jurnal

pembukuan:

Debit 100-010-00-0001 Kas kantor/induk 1.575.250.000

Kredit 100-010-00-000x Kas Teller 1 1.575.250.000

Setelah dilakukan penyetoran tersebut, kas teller saldonya akan nihil.

Apabila terjadi kelebihan di buku sebagai pendapatan non-operasional bila

kekurangan harus dipertanggungjawabkan oleh teller yang bersangkutan.

5

Page 9: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

6) Kas ATM

Kegiatan kas yang berkaitan dengan ATM adalah tambahan kas ATM dan

pengambilan kas oleh nasabah. Tambahan kas ATM dilakukan oleh salah satu

teller dengan pengawasan dari supervisor kas, dengan cara melakukan pencatatan

dalam computer serta kas fisik tersebut dimasukkan ke box uang selanjutnya

dimasukkan ke mesin ATM. Komputer akan mencatat transaksi tambahan kas

ATM tersebut dengan jurnal:

Debit 100-010-00-0002 Kas ATM 100.000.000

Kredit 100-010-00-0001 Kas kantor/induk 100.000.000

Sedangkan transaksi pengambilan kas melalui ATM yang dilakukan oleh

nasabah, misalnya mengambil sebesar Rp 1.000.000 maka transaksi akan dicatat

oleh computer secara otomatis dengan jurnal pembukuan:

Debit xxxx-01-xxxxxx-50-x Rekening Tabungan Nasabah 100.000.000

Kredit 100-010-00-000x Kas ATM 100.000.000

Oleh karena setiap akhir hari kas ATM tidak habis di ambil, maka sisa kas

ATM tersebut akan tercatat pada neraca harian/akhir bulan.

7) Pergeseran ke unit kerja atau kantor cabang.

Selanjutnya apabila kebutuhan kas untuk operasional kantor cabang/unit

kerja tersebut ternyata tidak dapat dipenuhi dari uang kas yang ada di brankas

kantor cabang/kas induk, maka kantor cabang/unit kerja harus melakukan

penambahan kas fisik dari kantor cabang lain/unit kerja lain (pergeseran kas

antarkantor cabang/unit kerja).

Tambahan kas kantor cabang/unit kerja tersebut akan dibukukan oleh

pemimpin unit kerja/supervisor kas di unit kerja penerima kas dengan menggunakan

computer yang secara otomatis akan mencatat transaksi ini dengan jurnal

pembukuan sebagai berikut:

6

Page 10: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Tambahan kas dari kantor cabang/unit kerja sebelum berangkat mengambil uang kas

dilakukan pembukuan

Debit 100-020-00-0001 Kas dalam Perjalanan 8.000.000.000

Kredi

t

157-080-00-0002 Rekening antarkantor likuiditas

Nasabah – Kantor Cabang X

8.000.000.000

Tambahan kas dari kantor cabang/unit kerja setelah uang kas diterima di kantor cabang

yang membutuhkan dilakukan pembukuan

Debit 100-010-00-0001 Kas kantor/kas induk 8.000.000.000

Kredi

t

199-020-00-0001 Kas dalam Perjalanan 8.000.000.000

Sedangkan unit kerja lain yang diminta untuk mencukupi kebutuhan kas

tersebut akan mencatat transaksi ini sebagai setoran kas ke unit kerja lain

Pencatatan transaksi ini dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:

Setoran ke kantor cabang/unit kerja pada saat menyerahkan uang kas dilakukan

pembukuan dengan jurnal

Debit 157-080-00-0002 Rekening antarkantor likuiditas

Nasabah – Kantor Cabang Y

8.000.000.000

Kredi

t

100-010-00-0001 Kas kantor/kas induk 8.000.000.000

Atas kedua transaksi tersebut maka sistem di kantor pusat bank akan

melakukan jurnal pembukuan sebagai berikut:

Debit 157-080-00-0002 Rekening antarkantor likuiditas

Nasabah – Kantor Cabang Y

8.000.000.000

Kredi

t

157-080-00-0002 Rekening antarkantor likuiditas

Nasabah – Kantor Cabang X

8.000.000.000

Misalkan Bank BRI Cabang Klaten mengaambil uang fisik ke Bank

Indonesia Yogyakarta sebesar Rp 10.000.000.000 maka akan dilakukan pencatatan

sebagai berikut:

7

Page 11: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Pembukuan Kantor/Cabang Bank BRI Klaten

Debit 100-010-00-

0001

Kas kantor cabang/kas

induk

10.000.000.000

Kredi

t

200-030-30-

0999

Titipan lainnya dengan

Kantor Pusat (HO)

10.000.000.000

Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI

Debit 200-030-30-

0999

Titipan lainnya dengan

Kantor Pusat (HO)

10.000.000.000

kredit 103-010-00-

0001

Giro pada Bank Indonesia 10.000.000.000

Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia

Debit xxxx-xxxx-xxxx Giro Bank BRI pada Bank

Indonesia

10.000.000.000

Kredi

t

xxxx-xxxx-xxxx Kas 10.000.000.000

Sedangkan apabila tambahan kas Kantor Cabang Bank BRI Klaten

dilakukan dengan mengambil kas fisik ke kantor Cabang Bank BNI Klaten sebesar

Rp 10.000.000.000 maka akan dilakukan pencatatan transaksi sebagai berikut:

Pembukuan Kantor/Cabang Bank BRI Klaten

Debit 100-010-00-0001 Kas kantor cabang/kas induk 10.000.000.000

Kredit 200-030-30-0999 Titipan lainnya dengan Kantor

Pusat (HO)

10.000.000.000

Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI

Debit 200-030-30-0999 Titipan lainnya dengan Kantor

Pusat (HO)

10.000.000.000

Kredit 103-010-00-0001 Giro pada Bank Indonesia 10.000.000.000

Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia

Debit xxxx-xxxx-xxxx Giro Bank BRI pada Bank

Indonesia

10.000.000.000

Kredit xxxx-xxxx-xxxx Giro Bank BNI pada Bank

Indonesia

10.000.000.000

Pembukuan di Kantor Pusat Bank BNI

Debit xxx-xxxx-xxxxxxx Giro Bank BNI pada Bank 10.000.000.000

8

Page 12: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Indonesia

Kredit xxx-xxxx-xxxxxxx Tagihan Bank BRI Klaten

melalui Kantor Pusat (HO)

10.000.000.000

Pembukuan di Kantor Cabang Bank BNI Klaten

Debit xxx-xxxx-xxxxxxx Tagihan Bank BRI Klaten

melalui Kantor Pusat (HO)

10.000.000.000

Kredit xxx-xxxx-xxxxxxx Kas 10.000.000.000

7) Setoran Kas Kantor Cabang/Kas Induk

Sebaliknya apabila uang kas kantor cabang/kas induk terlampau banyak

melebihi ketentuan maksimum yang diperkenankan oleh pimpinan unit

kerja/supervisor kas, maka kantor cabang/unit kerja tersebut harus menyetorkan ke

Bank Indonesia atau mengirimkan ke kantor cabang lain/unit kerja lain yag

membutuhkan kas (pergeseran kas antarkantor cabang/unit kerja). Setoran kas

kantor cabang/unit kerja ke kantor cabang/unit kerja lain akan dibuku oleh

pemimpin unit kerja/supervisor kas Pencatatan transaksi ini dengan jurnal

pembukuan sebagai berikut:

Setoran ke kantor cabang/unit kerja pada saat menyerahkan uang kas dilakukan

pembukuan dengan jurnal

Debit 157-080-00-0002 Rekening antarkantor likuiditas

Nasabah – Kantor Cabang A

12.000.000.000

Kredi

t

100-010-00-0001 Kas kantor/kas induk 12.000.000.000

Sedangkan unit kerja lain yang menerima setoran kas tersebut akan

mencatat transaksi ini sebagai tambahan kas dari unit kerja lain Pencatatan

transaksi ini dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:

Tambahan kas dari kantor cabang/unit kerja sebelum berangkat mengambil uang kas

dilakukan pembukuan

Debit 100-020-00-0001 Kas dalam Perjalanan 12.000.000.000

Kredit 157-080-00-0002 Rekening antarkantor likuiditas 12.000.000.000

9

Page 13: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Nasabah – Kantor Cabang B

Tambahan kas dari kantor cabang/unit kerja setelah uang kas diterima di kantor

cabang yang membutuhkan dilakukan pembukuan

Debit 100-010-00-0001 Kas kantor/kas induk 12.000.000.000

Kredit 199-020-00-0001 Kas dalam Perjalanan 12.000.000.000

Atas kedua transaksi tersebut maka sistem di kantor pusat bank akan

melakukan jurnal pembukuan sebagai berikut:

Debit 157-080-00-0002 Rekening antarkantor likuiditas

Nasabah – Kantor Cabang A

8.000.000.000

Kredit 157-080-00-0002 Rekening antarkantor likuiditas

Nasabah – Kantor Cabang B

8.000.000.000

Setoran kas kantor cabang tersebut di samping dapat dilakukan ke unit kerja

lain di bank yang sama, dapat juga dilakukan dengan cara disetorkan ke Kantor

Bank Indonesia (BI) atau ke kantor cabang bank lain. Kedua cara tersebut dapat

dilakukan setelah mendapat persetujuan pimpinan unit kerja masing-masing.

Penyelesaian pembukuan transaksi dengan Bank Indonesia atau kantor cabang

bank lain akan dilakukan dengan sarana real time gross settlement (RTGS) yang

dilakukan oleh kantor pusat masing-masing bank melalui Kantor Pusat Bank

Indonesia.

Misalnya Bank BRI Cabang Klaten kelebihan uang fisik sebesar Rp

12.000.000.000 dan disetorkan ke Bank Indonesia Yogyakarta maka akan

dilakukan pencatatan transaksi sebagai berikut:

Pembukuan Kantor/Cabang Bank BRI Klaten

Debit 200-030-30-0999 Titipan lainnya dengan Kantor

Pusat (HO)

12.000.000.000

Kredi

t

100-010-00-0001 Kas kantor cabang/kas induk 12.000.000.000

Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI

Debit 103-010-00-0001 Giro pada Bank Indonesia 12.000.000.000

Kredi 200-030-30-0999 Titipan lainnya dengan Kantor 12.000.000.000

10

Page 14: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

t Pusat (HO)

Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia

Debit xxxx-xxxx-xxxx Kas 12.000.000.000

Kredi

t

xxxx-xxxx-xxxx Giro Bank BRI pada Bank

Indonesia

12.000.000.000

Sedangkan apabila kelebihan kas fisik Kantor Cabang bank BRI Klaten

tersebut diambil oleh Kantor Cabang Bank Mandiri Klaten sebesar Rp

12.000.000.000 maka akan dilakukan pencatatan transaksi sebagai berikut:

Pembukuan Kantor/Cabang Bank BRI Klaten

Debit 200-030-30-0999 Titipan lainnya dengan Kantor

Pusat (HO)

12.000.000.000

Kredit 100-010-00-0001 Kas kantor cabang/kas induk 12.000.000.000

Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI

Debit 103-010-00-0001 Giro pada Bank Indonesia 12.000.000.000

Kredit 200-030-30-0999 Titipan lainnya dengan Kantor

Pusat (HO)

12.000.000.000

Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia

Debit xxxx-xxxx-xxxx Giro Bank Mandiri pada Bank

Indonesia

12.000.000.000

Kredit xxxx-xxxx-xxxx Giro Bank BRI pada Bank

Indonesia

12.000.000.000

Pembukuan di Kantor Pusat Bank Mandiri

Debit xxx-xxxx-xxxxxxx Tagihan Bank BRI Klaten

melalui Kantor Pusat (HO)

12.000.000.000

Kredit xxx-xxxx-xxxxxxx Giro Bank Mandiri pada Bank

Indonesia

12.000.000.000

Pembukuan di Kantor Cabang Bank Mandiri Klaten

Debit xxx-xxxx-xxxxxxx Kas 12.000.000.000

Kredit xxx-xxxx-xxxxxxx Tagihan Bank BRI Klaten

melalui Kantor Pusat (HO)

12.000.000.000

Sebagai alat control bahwa jumlah uang kas sudah sesuai dengan

pembukuan, maka harus dilakukan perhitungan uang kas fisik dengan

11

Page 15: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

pembukuannya, baik dalam hal jumlah maupun rinciannya. Kegiatan ini dilakukan

baik pada saat penambahan kas awal kepada Teller, setoran kas Teller ke kantor

cabang/induk, maupun pada akhir hari setelah semua kas disetorkan ke kas

cabang/induk, maupun pada akhir hari setelah semua kas disetorkan ke kas kantor

cabang/induk.

8) Pengurusan Kas Porti

Pengurusan kas porti oleh petugas rumah tangga/logistic yang

penggunaannya diawasi oleh pemimpin unit kerja dan dibatasi jumlahnya,

misalnya maksimal Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.000.000. petugas yang

memegang kas porti pada awal hari mengambil kas dari teller dan sepanjang hari

tersebut melakukan tentang penggunaannya, selanjutnya pada akhir hari membuat

bukti pembukuan untuk diselesaikan dengan teller.

Pembukuan atas transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kas porti adalah

pengisian pada awal hari, penggunaan kas porti dan penyetoran kas pada akhir hari.

Pengisian Kas Porti pada Awal Hari

Debit 100-010-00-0099 Kas Porti 1.000.000

Kredi

t

199-020-00-000x Kas teller 1.000.000

Misalkan pada hari tersebut kas porti dipergunakan untuk membayar biaya

porto sebesar Rp 100.000 membeli alat tulis sebesar Rp 500.000 dan membeli bhan

bakar sebesar Rp 150.000 maka dilakukan pencatatan pembukuan sebagai berikut:

Penggunaan Kas Porto

Debit 521-030-00-09xx Biaya Porto 100.000

Kredit 100-010-00-0099 Kas Porti 100.000

Debit 521-030-00-09xx Biaya Alat Tulis 500.000

Kredit 100-010-00-0099 Kas Porti 500.000

Debit 521-030-00-09xx Biaya Bahan Bakar 150.000

12

Page 16: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Kredit 100-010-00-0099 Kas Porti 150.000

Pada akhir hari sisa kas porti sebesar Rp 250.000 yang harus disetorkan

kembali ke teller dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:

Penyetoran Kas Porti pada Akhir Hari

Debit 199-020-00-000x Kas teller 250.000

Kredit 100-010-00-0099 Kas Porti 250.000

9) Pengamanan Kas dan Pengamanan Operasional Lembaga Penyimpanan

Untuk pengamanan dan pengawasan pengelolaan kas, bank menetapkan

bahwa semua transaksi yang berkaitan dengan kas harus melalui teller. Dengan

demikian teller merupakan satu-satunya petugas bank yang menjadi pintu bagi

keluar masuknya uang ka bank. Teller diberikan kewenangan untuk

mengeluarkan/membayarkan kas sampai jumlah tertentu, di atas jumlah yang

ditetapkan tersebut wajib minta persetujuan (otorisasi) dari supervisor

kas/pimpinan unit kerja bank.

Seluruh uang kas yang dimiliki oleh bank harus diamankan dari tindak

kejahatan dan kebakaran. Oleh karena itu,bank mengasuransikan uang tersebut

sebagai upaya pengamanan. Pengamanan uang dalam perjalanan dalam rangka

pergeseran kas antar kantor cabang/unit kerja atau Bank Indonesia dan sebaliknya

diasuransikan dengan deklarasi asuransi cash in transit (CIT) yang dilakukan stiap

bulan sesuai dengan terjadinya transaksi pergeseran kas, sedangkan uang kas yang

berada di brankas kantor cabang/kas induk diasuransikan dengan deklarasi asuransi

cash in save (CIS), selanjutnya kas yang dalam penguasaan teller selama jam kerja

dan kas ATM diasuransikan dengan deklarasicash in counter box (CICB). CIS dan

CICB dideklarasikan setahun sekali sesuai permintaan besarnya pertanggungan

asuransi dari pihak bank.

Apabila polis asuransi pengamanan kas tersebut telah diterima oleh kantor

cabang/unit kerja, maka premi harus segera dibayarkan sesuai ketentuan dalam

polis tersebut. Biaya-biaya yang berkaitan dengan tagihan premi asuransi harus

segera dibayarkan setelah diterimanya tagihan premi asuransi dari perusahaan

13

Page 17: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

asuransi. Misalkan tagihan premi untuk asuransi CIT sebesar Rp 5.000.000 tagihan

premi untuk asuransi CIS sebesar Rp 3.000.000 maka akan dilakukan pembukuan

oleh teller denga jurnal pembukuan:

Debit 521-030-00-1204 Biaya Asuransi CIT 5.000.000

Debit 521-030-00-1204 Biaya Asuransi CIS 3.000.000

Debit 521-030-00-1204 Biaya Asuransi CICB 1.500.000

Kredit xxx-xx-xxx-xx-x Kas teller/ 9.500.000

Rekening giro perusahaan

asuransi

2.2.Akuntansi Giro pada Bank Indonesia

Giro pada Bank Indonesia adalah saldo rekening giro bank baik dalam rupiah

maupun dalam valuta asing di Bank Indonesia. Saldo giro Bank Indonesia dipergunakan

untuk menyelesaikan utang-piutang (menang-kalah) dengan bank lain, tammbahan kas,

dan sebagainya. Saldo rekening Giro pada Bank Indonesia tidak boleh dikurangkan dengan

kredit likuiditas yang diterima bank dari Bank Indonesia.

1. Kegiatan bank yang berkaitan dengan giro:

Pengambilan dan penyetoran kas fisik

Bila bank yang bersangkutan kekurangan atau kelebihan dana kas.

Penyelesaian kewajiban kepada pihak lain

14

Page 18: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Bila bank yang bersangkutan menerima tagihan dari bank lain melalui

kliring atau adanya penarikan kredit likuiditas dari Bank Indonesia. Kliring adalah

suatu tata cara lalu lintas pembayaran giral antar bank dengan menggunakan

warkat kliring yang dilakukan dengan cara saling memperhitungkan, baik atas

beban maupun untuk keuntungan nasabah masing-masing bank peserta kliring

yang dilakukan melalui lembaga kliring

Warkat Kliring : warkat kliring yang digunakan dalam lalu lintas

pembayaran giral terdiri dari cek, bilyet giro, surat bukti penerimaan transfer,

wesel unjuk, nota debit/ kredit dsb yang disetujui Bank Indonesia. Warkat kliring

dibagi menjadi dua jenis yaitu :

- Warkat Debit yaitu surat pengakuan bahwa bank mempunyai piutang kepada

bank lain.

- Warkat Kredit yaitu surat pengakuan bahwa bank mempunyai utang kepada

bank lain.

Penerimaan tagihan dari pihak lain

Bila bank yang bersangkutan menerima dana hasil kliring dari pihak lain atau

adanya kucuran dana dari kredit likuiditas dari Bank Indonesia.

2. Jenis Kliring

Jenis Kliring antara lain :

Kliring Keluar Merupakan kegiatan penerimaan warkat-warkat kliring dari nasabah

untuk ditagihkan/ diserahkan ke bank lain melalui lembaga kliring.

Kliring Masuk Merupakan kegiatan penerimaan warkat-warkat kliring yang

diterima dari bank lain atas beban rekening nasabah yang ditatausahakan di bank

yang bersangkutan.

3. Mekanisme Kliring

Kliring Keluar

15

Page 19: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

1. Teller Kliring Bank : Teller kliring bank setiap hari menerima setoran dari

nasabah dalam bentuk warkat/ tagihan ke bank lain (setoran nontunai) yang

selanjutnya dikliringkan. Warkat yang dikliringkan dibagi menjadi dua yaitu :

- Warkat kliring keluar debit : cek/bilyet giro milik bank lain atau nota

debit atas beban bank lain.

Debet 157-070-00-0018 Pelimpahan kliring 2.500.000

Kredi

t

157-070-00-0004 Kas kliring keluar 2.500.000

- Warkat kliring keluar kredit : nota kredit kepada bank lain.

Debet xxx-xxx-xx-xxxx Kas kantor/Rek

Giro/Tabungan/Pinjaman

5.000.000

Kredit 157-070-00-0004 Kas kliring keluar 5.000.000

Kredit 403-041-00-0602 Jasa transaksi kliring 15.000*

2. Petugas Kliring Bank : Petugas kliring bank mencatat warkat-warkat kliring

pada daftar kliring menurut bank. Masing-masing bank peserta kliring dibuatkan

satu daftar kliring. Daftar kliring terdiri dari tiga lembar: Lembar pertama

diserahkan ke bank lawan, lembar kedua untuk Bank Indonesia dan lembar

ketiga untuk arsip bank yang bersangkutan.

3. Pejabat Bank : Sebelum petugas kliring berangkat ke lembaga kliring, semua

hasil kerjanya diperiksa dahulu oleh pejabat bank.

4. Lembaga Kliring : Petugas kliring masing-masing bank membagikan daftar

kliring beserta warkat-warkat kliringnya ke masing-masing bank peserta kliring.

Oleh Bank Indonesia maka daftar kliring dan rekapitulasi daftar kliring yang

diterima dari masing-masing bank peserta kliring dilakukan perhitungan.

Daftar Kliring Bank A

Jenis warkat Nomor warkat Nilai

Cek CAA 251100 2.500.000

Cek CAA 251102 5.000.000

Cek CAA 251104 10.000.000

Bilyet giro BAA 252703 2.500.000

16

Page 20: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Bilyet giro BAA 252707 5.000.000

Bilyet giro BAA 252708 10.000.000

Subjumlah Warkat Debit 35.000.000

Nota kredit NK 002011 15.000.000

Transfer TR 003002 5.000.000

Subjumlah Warkat Kredit 20.000.000

Jumlah tagihan Bank A 15.000.000

Kliring Masuk

Kliring masuk merupakan kelanjutan dari mekanisme kerja kliring keluar :

1. Petugas Kliring Bank membawa dan lalu menyerahkan daftar kliring ke

pejabat bank untuk diperiksa kebenarannya.

2. Teller Kliring Bank

- Memeriksa keaslian warkat dan kebenaran penulisan dan tanda tangan

- Pengecekan kebenaran pengisian warkat dan tanda tangan

- Apabila saldonya cukup maka membukukan warkat ke rekening nasabah

- Membuat surat penolakan bila saldo tidak cukup

Jurnal apabila saldo mencukupi :

Debet Rekening Giro/Pinjaman Nasabah Sesuai nilai warkatnya

Kredit Kas kliring masuk

Jurnal apabila saldo tidak mencukupi :

Debet Pengembalian kliring Sesuai nilai warkatnya

Kredit Pengembalian kliring

Apabila semua warkat kliring dapat ditagihkan maka jurnalnya :

Debet Kas kliring masuk 350.000.000

Kredit Giro pada BI-Penampungan hasil kliring 350.000.000

Warkat kliring masuk berupa nota kredit dari bank lain, teller akan

membukukan ke rekening yang dituju :

17

Page 21: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Debet Kas kliring masuk 350.000.000

Kredit Rekening Giro/Pinjaman Nasabah 350.000.000

Apabila semua warkat kliring masuk terebut berhasil ditagihkan

misalnya jumlah seluruhnya Rp 350.000.000 selanjutnya dibuatkan jurnal

pembukuan sebagai berikut:

Debit 157-070-00-0005 Kas kliring masuk 350.000.000

Kredit 103-010-10-0002 Giro pada Bank Indonesia –

Penampungan hasil kliring

350.000.000

Warkat kliring masuk berupa nota kredit dari bank lain, oleh teller

akan dilakukan pembukuan ke rekening masing-masing yang dituju sesuai

dengan nilai nominalnya dengan jurnal pembukuan:

Debit 157-070-00-0005 Kas kliring masuk Sesuai nilai

warkat kreditKredit xxxx-xx-xxxxxx Rekening Giro/Tabungan/Pinjaman

Nasabah

3. Petugas Kliring Bank: menerima warkat-warkat yang ditolak dan

membuat daftarkliring warkat yang ditolak serta membuat rekapitulasi

daftar kliring tolakan. Sealnjutnya hasil kerja tersebut diserahkan

kepada Pejabat Bank untuk diperiksa (sebagai checker dan sekaligus

persetujuan/signer). Setelah mendapat persetujua Pejabat bank, petugas

kliring bank membawa ke lembaga kliring hal-hal sebagai berikut:

warkat klirig yang ditolak, daftar kliring tolakan, rekapitulasi daftar

kliring tolakan dan surat penolakan (SP) bagi warkat kliring yang

ditolak (jika ada).

4. Lembaga kliring: warkat dan surat-surat diserahkan ke bank lawan dan

tindasannya disampaikan ke Bank Indonesia atau Bank Koordinator

Kliring. Berdasarkan surat-surat tersebut Bank Indonesia atau Bank

Koordinator Kliring. Berdasarkan surat-surat tersebut Bank Indonesia

atau Bank Koordinator melakukan perhitungan dan menggabungkan

dengan perhitungan kliring sebelumnya (Kliring Pertama). Hasil

gabungan perhitungan tersebut akan menghasilkan menang atau kalah

18

Page 22: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

kliring masing-maing bank, selanjutnya Bank Indonesia membukukan

menang/kredit dan kalah/debit tersebut ke rekening masing-masing

bank peserta kliring. Kegiatan kliring ini lazim disebut dengan kliring

kedua, atau pengembalian warkat-warkat yang ditolak. Hasil

perhitungan/pembukuan kliring tersebut di bawa pulang oleh petugas

kliring bank dan selanjutnya diberikan kepada pejabat bank untuk

dicocokan dengan daftar kliring dan warkat yang ditolak. Apabila

semuanya telah cocokk pejabat bank memerintah kepada teller kliring

untuk melakukan pembukuan sebagai berikut:

- Pembukuan untuk mengefektifkan warkat kliring keluar debit

dilakukan terhadap masing-masing rekening tujuannya sebesar

nilaiwarkatnya, dengan jurnal pembukuan.

Debit 157-070-00-0004 Kas kliring keluar Sesuai nilai

warkat kreditKredit xxxx-xx-xxxxxx Rekening Simpanan/Pinjaman Nasabah

Apabila ada beberapa warkat kliring debit, maka dilakukan

pembukuan dengan cara yang sama sebanyak jumlah warkat kliring

debit tersebut, dengan nilai uang menurut nilai nominal masing-masing

warkat tersebut.

Kemudian dilakukan penihilan rekenig pelimpahan kliring atas

beban rekening penampungan hasil kliring dengan jurnal pembukuan:

Debit 103-010-10-0002 Giro pada Bank Indonesia – Penampungan

hasil kliring

Sesuai nilai

warkat kredit

Kredit 157-070-00-0018 Pelimpahan Kliring

- Pembukuan untuk penolakan warkat kliring keluar debit (cek/bilyet

giro yang ditolak oleh bank lain), dengan jurnal pembukuan:

Debit 157-070-00-

0004

Kas kliring keluar Sesuai nilai

warkat kredit

Kredit 157-070-00- Pelimpahan Kliring

19

Page 23: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

0018

- Pembukuan pelimpahan hasil kliring ke bagian Setlement kantor

pusat. Semua hasil kliring dari seluruh unit kerja dikirimkan ke

kantor pusat ank utuk rekonsiliasi/perhitungan dengan Bank

Indonesia. jurnal pembukuan yang dilakukan sebagai berikut:

Pembukuan di Kantor Cabang

Debit Kas Kliring Keluar

Kredit

Debit/Kredit

Debit/Kredit

Pembukuan di Bagian Setlement Kantor Pusat Bank saat memberikan persetujua

approval)

2.3.Akuntansi Giro pada Bank Lain

Giro pada bank lain adalah saldo rekening giro bank, baik dalam rupiah ataupun

dalam valuta asing di bank lain. Giro di Bank Indonesia tidak termasuk dalam rekening ini.

Saldo rekening giro ke bank lain tidak boleh dikurangi dengan saldo rekening simpanan

atau dana yang diterima bank dari bank lain tersebut. Saldo rekening giro pada bank lain

disajikan sebagai kewajiban. Dalam hal bank memiliki rekening giro pada bank yang

sama, maka saldo kredit dan saldo debit rekening giro tersebut dapat digabungkan dan

disajikan pada neraca sebagai satu kesatuan.

Kegiatan bank yang berkaitan dengan pengelolaan giro pada bank lain adalah

penerimaan setoran pajak, penyelesaian utang piutang, dan sebagainya. Pembukaan

rekening giro di bank lain dalam negeri pada umumnya dipergunakan untuk

menyelesaikan utang piutang berupa pajak.

Prosedur akuntansi giro pada bank lain

Bank dalam negeri

20

Page 24: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Beberapa kantor cabang bank pemerintah ditunjuk sebagai pengelola rekening

kas Negara. Rekening kas Negara tersebut dipergunakan untuk menampung

pendapatan untuk Negara, antara lain berupa pajak dan nonpajak. Rekening kas

Negara menampung setoran/pelimpahan pajak dan nonpajak dari bank persepsi, yaitu

kantor cabang bank yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai pihak yang dapat

menerima setoran pajak dan nonpajak dari masyarakat.

Untuk penyelesaian pelimpahan pajak tersebut, pada umumnya diselesaikan

dengan system kliring, sehingga tidak diperlukan pembukaan rekening di bank lain.

Namun demikian di wilayah tertentu, dimana belum ada kliring dan belum banyak

bank, maka bank-bank penerima pajak akan membuka rekening giro di kantor cabang

bank yang ditunjuk sebagai pemegang rekening kas Negara.

Apabila akan melimpahkan pajak ke rekening kas negara, maka bank penerima

pajak yang akan melimpahkan pajak tersebut ke kas negara akan menerbitkan bilyet

giro atas beban rekeningnya di bank pemegang rekening kas negara tersebut.

Rekening giro yang dibuka di cabank bank lain tersebut harus ada dananya dan

ditetapkan sesuai kebutuhan, apabila kurang harus disetor lagi secara tunai. Dengan

cara demikian penyelesaian pelimpahan pajak menjadi cepat.

Contoh : Bank Papua cabang Nabire akan melimpahkan dana pajak yang telah

diterimanya dari masyarakat sebesar Rp 25.000.000 ke kantor cabang BRI

cabang Biak. Untuk menyelesaikan transaksi ini Bank Papua cabang Nabire

membuka rekening giro di kantor cabang BRI cabang Biak. Dengan

pembukaan rekening tersebutakan lebih memudahkan dalam pelimpahan

pajak ke kas negara. Dalam kasus ini yang mempunyai giro pada bank lain

adalah Bank Papua cabang Nabire.

Bank Pembangunan Daerah Papua Cabang Nabire setiap menerima setoran pajak dari

masyarakat akan melakukan pembukuan sebagai berikut :

Debit xxx-xxx-xxxxxx-x Kas Sesuai penerimaan

pajak dari masyarakatKredit xxx-xxx-xxxxxx-x Titipan pajak

Bank Pembangunan Daerah Papua Cabang Nabire saat melimpahkan pajak sebesar Rp

25.000.000 ke Bank BRI cabang Biak menerbitkan bilyet giro yang akan diserahkan ke Bank

BRI dan melakukan pembukuan sebagai berikut :

Debit xxx-xxx-xxxxxx-x Titipan pajak 25.000.000

Kredit xxx-xxx-xxxxxx-x Giro pada bank lain-BRI cabang Biak 25.000.000

21

Page 25: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Sedangkan bagi Bank BRI cabang Biak akan tercatat sebagai simpanan bank lain.

Bank BRI Cabang Biak seterimanya bilyet giro

Debet 206-010-xx-

xxxx

Giro bank lain-BPD Papua cabang Nabire 25.000.000

Kredit 203-010-xx-

xxxx

Giro kas negara 25.000.000

Sebagai alat control bahwa jumlah saldo giro pada bank lain antara pembukuan di

bank yang bersangkutan dengan bank pemegang rekening telah cocok, maka dilakukan

pencocokan setiap hari. Oleh karena itu, bank pemilik rekening harus menanyakan jumlah

saldonya setiap hari ke bank pengelola rekening.

Bank luar negeri

Transaksi giro pada bank lain dalam valuta asing dicatat sesuai valuta asing yang

telah dikonversikan ke dalam rupiah berdasarkan kurs laporan Bank Indonesia (Booking

Rate) pada saat terjadinya transaksi (multicurrency). Penyajian ke dalam rupiah

dipergunakan untuk keperluan laporan ke Bank Indonesia pada laporan keuangan publikasi

ke masyarakat.

Pembukaan rekening giro pada bank di luar negeri (NOSTRO) dimaksudkan untuk

menyelesaikan transaksi utang-piutang dengan pihak-pihak di luar negeri, antara lain

penyelesaian transaksi perdagangan internasional, pembayaran transfer ke luar negeri, dan

sebagainya.

Pada perdagangan luar negeri, setiap terjadi transaksi perdagangan selalu

melibatkan bank dalam pembayarannya. Hal ini terjadi karena pembeli (importir) tidak

mungkin membawa uang dalam jumlah banyak untuk membayar ke penjual (eksportir), di

samping tidak efisien membawa uang dalam jumlah besar, juga memasuki suatu negara

lain dengan membawa uang banyak, merupakan pelanggaran. Di samping itu, juga adanya

perbedaan jenis mata uang yang digunakan. Oleh karena itu, bank sangat diperlukan dalam

penyelesaian pembayaran transaksi perdagangan internasional.

22

Page 26: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Transaksi perdagangan luar negeri terdiri dari :

Transaksi ekspor adalah kegiatan pengiriman barang dan atau jasa ke luar wilayah

pabean Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Transaksi impor adalah kegiatan memasukkan barang dan atau jasa ke dalam wilayah

pabean Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Cara-cara pembayaran internasional dibagi menjadi dua :

1. Pembayaran tanpa Letter of Credit (L/C)

Pembayaran tanpa Letter of Credit (L/C) terdiri dari :

a. Advance Payment

Cara pembayaran yang dilakukan oleh Buyer/pembeli/importer sebelum barang

dikirimkan. Kesepakatan tentang cara pembayaran ini dicantumkan dalam kontrak

jual-beli (sales contras) antara kedua belah pihak, atau dalam surat pesanan (order)

yang diterima seller dari buyer. Pembayaran di muka dapat dilakukan melalui bank

devisa atau langsung kepada seller. Adapun caranya dapat dilakukan dengan transfer,

payment order, cheques, wesel, dan sebagainya. Sedangkan dokumen pengapalan dan

dokumen lainnya pada umumnya dikirim langsung oleh seller kepada buyer.

b. Open Account

Cara pembayaran yang dilakukan oleh buyer kepada seller suatu waktu tertentu

setelah barang dikirimkan.

c. Collection (inkaso)

Cara pembayaran yang dilakukan oleh buyer setelah buyer menerima tagihan dari

seller. Penagihan dilakukan dengan cara mengirimkan dokumen-dokumen kepada

buyer. Collection ini dibagi menjadi 3 yaitu :

Documentary Collection : penagihan dilakukan dengan mengirim seluruh dokumen

baik commercial document ataupun financial document

Clean/Bill Collection : penagihan dilakukan dengan mengirim hanya financial

documenti (wesel)

23

Page 27: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Cash Againts Document : penagihan dilakukan dengan hanya mengirim

commercial document.

d. Consigment (konsinyasi)

Mengekspor barang yang belum terjual. Dengan kata lain barang tersebut

merupakan barang titipan oleh eksportir kepada importer. Sampai saat barang yang

dijual oleh importer, hak barang tersebut milik eksportir. Sehingga pembayaran atas

barang baru dikirim ke eksportir ketika barang telah dijual.

Pembayaran tanpa Letter of Credit tersebut diselesaikan oleh bank di dalam negeri

dengan cara mengirimkan instruksi pembayaran ke bank korespondennya di luar

negeri, selanjutnya bank korespondeng tersebut yang akan meneruskan ke eksportir.

Bank korespondensi merupakan bank di luar negeri yang mempunyai hubungan bisnis

dengan bank di dalam negeri, sehingga untuk kepentingan bisnisnya bank dalam

negeri membuka rekening di bank luar negeri tersebut (nostro). Tujuan pembukaan

rekening ini adalah untuk menyelesaikan semua transaksi utang-piutang dengan bank

di luar negeri sesuai dengan perintah bank di dalam negeri.

2. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)

Berdasarkan ICC dinyatakan bahwa L/C adalah perjanjian tertulis dari sebuah bank

(issuing bank) yang diberikan kepada penjual (beneficiary, exportir) atas permintaaannya

dan sesuai dengan instruksi-instruksi dari pembeli (applicant) untuk melakukan

pembayaran yakni dengan cara membayar, mengaksep atau menegoisasi wesel sampai

jumlah tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan dan atas dokumen-dokumen yang

ditetapkan.

Dalam melakukan transaksi perdagangan ekspor-impor, sistem pembayaran yang

umum digunakan adalah Letter of Credit (L/C) atau Documentary Credit. Walaupun

transaksi yang dilakukan antara kedua belah pihak dimungkinkan untuk tidak

menggunakan L/C, namun untuk melindungi kedua belah pihak biasanya transaksi dengan

L/C lebih disenangi. Karena eksportir dan importir terpisah baik secara geografis maupun

geopolitik, bagi eksportir merupakan risiko besar mengirimkan barang bila tidak ada

jaminan pembayaran. L/C inilah yang merupakan jaminan atas pelunasan barang yang

akan dikirimkan leh eksportir. Sebaliknya, pembukaan L/C merupakan jaiminan pula bagi

24

Page 28: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

importir bersangkutan untuk memperoleh pengapalan barang secara utuh sesuai yang

diinginkannya

Pihak-pihak yang Terlibat dalam L/C

Ada beberapa pihak yang terlibat dalam L/C :

1. Pihak langsung

a. Pembeli, atau disebut juga applicant/account party/accountee/importir/ buyer

adalah pihak yang memohon pembukaan L/C dari bank.

b. Penjual, atau disebut juga beneficiary/party to be paid/exporter/seller/shipper

adalah pihak kepada siapa L/C diterbitkan/diperuntukkan.

c. Bank pembuka / penerbit L/C disebut juga opening bank/issuing bank/importer’s

bank. Bank pembeli yang membuka/menerbitkan L/C kepada beneficiary, biasanya

melalui perantaraan bank di negara beneficiary. Bank ini pula yang akan

memeriksa dokumen-dokumen untuk memastikan kecocokannya dengan syarat-

syarat L/C, mengatur pembiayaan transaksi-transaksi bilamana diminta dan

melepaskan dokumen-dokumen L/C kepada pembeli dan meminta pembayaran

dari/mendebit rekening pembeli.

d. Bank penerus L/C, disebut juga advising bank/seller’s bank/foreign correspondent

bank adalah bank yang memberitahukan/mengadviskan/meneruskan L/C dan

menegaskan kebenaran/otentikasi dari L/C tersebut kepada eksportir tanpa disertai

kewajiban lain.

e. Bank yang menegaskan/menjamin pembayaran atas L/C, disebut juga confirming

bank/foreign corespondent bank adalah bank kedua, biasanya advising bank yang

bertindak sebagai confirming bank, yakni menegaskan kepada beneficiary/eksportir

bahwa L/C tersebut otentik dan bilamana importir atau opening bank tidak

melakukan pembayaran maka bank kedua ini akan membayarnya.

f. Bank pembayar atau disebut juga paying bank, adalah bank yang namanya

disebutkan dalam L/C sebagai pihak yang melakukan pembayaran kepada

beneficiary/eksportir asalkan dokumen-dokumen sesuai dengan syarat-syarat L/C

g. Bank menegoisasi atau disebut juga negotiating bank adalah bank yang menyetujui

untuk membeli wesel (draft) dari beneficiary/eksportir.

h. Bank yang diminta mengganti pembayaran (me-reimburse) atau disebut juga

reimbursing bank. Bilamana antarabank eksportir dan bank importir tidak ada

25

Page 29: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

hubungan rekening, maka untuk penyelesaian pembayarannya biasanya ditunjuk

bank ketiga.

Proses transaksi ekspor-impor dengan menggunakan L/C :

Keterangan :

1. Buyer mengajukan aplikasi pembukaan L/C kepada Issuing Bank.

2. Issuing Bank mendebet rekening Applicant untuk deposit margin.

3. Issuing membuka L/C dan mengirim berita kepada korespondennya di negara

eksportir, disertai dengan no.bank.

4. Advising Bank sebagai bank penerima akan memeriksa kebenaran

5. Advising Bank mengadviskan L/C kepada Beneficiary

6. Beneficiary (eksportir) mengirimkan barang dengan instruksi pada Shipping Order

supaya consignee dicantumkan Negotiating Bank

7. Eksportir melengkapi dokumen lainnya yang disyaratkan dalam L/C, kemudian

menyerahkannya kepada Negotiating Bank

8. Negotiating Bank mengirimkan dokumen kepada Issuing Bank, dengan pembayaran

kepada eksportir sesuai avaibility dari pada L/C

9. Issuing memberitahukan tibanya dokumen kepada Applicant (importir) dan

melakukan perhitungan kekurangan pembayaran L/C

10. Issuing mendebet rekening applicant atas kekurangan di atas (9)

11. Issuing menyerahkan shipping dokumen kepada importir

12. Reimbursing Bank mendebet rekening issuing bank atas klaim dari negotiating bank

26

Page 30: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

13. Reimbursing Bank mengkredit rekening Negotiating Bank

Pembayaran dengan Letter of Credit dilakukan dengan beberapa cara :

Payment

Pembayaran Pengambilan barang

Keterangan :

Pembayaran kepada penjual (ekportir) dilakukan oleh bank pembayar (paying

bank) di luar negeri yang ditunjuk oleh bank pembuka letter of credit di dalam negeri

(opening bank) pada saat eksportir menyerahkan dokumen-dokumen yang diminta dalam

letter of credit (kredit dokumen) tersebut. Bank yang ditunjuk sebagai bank pembayar

adalah bank koresponden yang memelihara rekening (nostro) atas nama bank di luar

negeri.

Selanjutnya setelah melakukan pembayaran kepada eksportir, bank pembayar

mendebit/membebankan sejumlah uang yang dibayarkan atas beban rekening atas nama

bank di dalam negeri yang ditunjuk oleh bank korespondensi (nostro). Pada saat

melakukan pembukuan tersebut bank korespondensi menginformasikan kepada bank

patnernya di dalam negeri bahwa dananya telah didebit sesuai dengan jumlah dalam Letter

of Credit dan kemudian mengirimkan dokumen-dokumen ekspor tersebut ke bank dalam

negeri. Setelah diterimanya dokumen tersebut, bank di dalam negeri meneruskan dokumen

tersebut kepada importer, selanjutnya importer mengambil barangnya di pelabuhan dan

pada saat penyerahan dokumen, bank mendebit sejumlah nilai impor beserta biaya-biaya

yang timbul dari transaksi tersebut atas beban rekening importer. Dengan demikian

transaksi pembayaran tersebut telah diselesaikan oleh bank.

Negotiation

27

Paying bank LN menghitung

pembebanan a.n opening bank DN

Bank koresponden LN memberikan ke bank patner di DN

Bank patner menyerahkan

dokumen dan dana ke Bank DN

Importir menerima dokumen dan

mengambil barang di pelabuhan

Importir Paying bank di luar negeri

Opening bankeksportir

Page 31: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Panah hitam : arus dokumen / penyerahan dokumen

Panah abu-abu : arus dana

Keterangan : Pembayaran kepada penjual (eksportir) dilakukan oleh bank di luar negeri

(negotiating bank) yang bersedia mengambil alih pembayaran terlebih dahulu atas

penyerahan dokumen-dokumen dari eksportir. Pengambilalihan tersebut dimungkingkan

bila dalam Letter of Credit tersebut tidak menyebutkan bank pembayar tertentu

(unrestricted).

Pembayaran kepada eksportir dilakukan bersamaan dengan penyerahan dokumen-

dokumen yang diminta dalam Letter of Credit kepada negotiating bank. Setelah

melakukan pembayaran tersebut negotiating bank mengirimkan dokumen-dokumen

kepada opening bank yang disertai dengan tagihan besarnya nilai pembayaran yang telah

dilakukan dan memberikan instruksi kepada bank di dalam negeri agar pembayarannya

tersebut dialamatkan ke rekening negotiating bank di luar negeri. Setelah menerima

dokumen dan penagihan tersebut, bank di dalam negeri (opening bank) memerintahkan

bank korespondensinya di luar negeri agar memindahkan sejumlah dananya sesuai letter of

credit atas beban rekeningnya kepada rekening negotiating bank. Saat yang bersamaan

opening bank memberitahukan ke importir (pembeli) bahwa dokumen importirnya telah

sampai, dan bank kemudian mendebit rekening importir sejumlah nilai impor beserta

biaya-biaya yang timbul dari transaksi tersebut. Dengan demikian pembayaran transaksi

perdagangan luar negeri telah diselesaikan oleh bank.

Acceptance (Akseptasi)

28

Page 32: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Keterangan : Pembayaran kepada penjual (eksportir) dilakukan dengan cara mengaksep

wesel berjangka oleh bank di luar negeri. Jangka waktu pembayaran wesel tersebut

misalnya 60 hari, 90 hari, atau 360 hari, dan sebagainya. Dengan wesel berjangka yang

telah diakseptasi tersebut, penjual (eksportir) dapat menggunakannya untuk mendapatkan

pendanaan kembali (refinancing) dengan jalan mendiskontokan ke pasar uang atau

banknya. Pada saat melakukan pembayaran tersebut, bank yang mengakseptasi wesel

melakukan penagihan ke bank di dalam negeri. Diterimanya dokumen penagihan, bank

dalam negeri memerintahkan bank korespondennya di luar negeri agar memindahkan

dananya sejumlah tertentu atas beban rekeningnya (nostro) untuk kepentingan bank yang

mengaksep wesel tersebut di atas. Dengan demikian pembayaran transaksi perdagangan

luar negeri telah diselesaikan oleh bank.

Prosedur akuntansi transaksi ekspor Bill Collection

Collection adalah penagihan dengan cara mengirimkan dokumen-dokumen ekspor kepada

opening bank. Ada dua cara collection yaitu :

Dokumen penagihan atas dasar sight L/C

Apabila bank di dalam negeri melakukan penagihan ke bank-bank di luar negeri

atas hasil ekspor nasabahnya, maka pada saat mengirimkan dokumen ke bank koresponden

di luar negeri harus dilakukan dengan pencatatan atas outgoing collection pada rekening

memorandum. Maksud pencatatan ini adalah untuk memonitor penyelesaian outgoing

collection tersebut.

Misalkan nilai collection dokumen sebesar USD 1.000.000 maka jurnal pembukuannya

adalah sebagai berikut :

29

Importer Mengakseptassi wesel Eksportir Bank di DN

Negotiating Bank di LN

Page 33: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Debit 911-000-00-0501 Inkaso keluar – memorandum debit USD 1.000.000

Kredit 921-000-00-0601 Kontra inkaso keluar – memorandum

kredit

USD 1.000.000

Atas pengiriman dokumen tersebut, nasabah dikenakan biaya pengiriman dan biaya-biaya

lain, misalnya biaya provisi USD 100, biaya administrasi USD 20 dan biaya komunikasi

USD 25, maka akan dicatat dengan jurnal pembukuan :

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah/kas kantor USD 145

Kredit 403-020-30-0203 Provisi inkaso keluar-Pihak III USD 100

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Pada saat menerima pemberitahuan pembayaran outgoing collection dari bank kresponden

melalui nota faksimili atau message type (MT 910) perihal pengkreditan rekening nostro

atas pembayaran ekspor, bank akan melakukan pembukuan dengan jurnal :

Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang, selanjutnya dilakukan pembukuan dengan jurnal :

Debet 157-080-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.000.000

Sedangkan di bagian administrasi devisa-divisi internasional kantor pusat bank akan dilakukan

pembukuan untuk menyesuaikan posisi rekening nostro dengan jumlah pembukuan sebagai

berikut :

Debet 106-010-20-00xx Rekening nostro USD 1.000.000

Kredit 157-080-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Setelah semua tagihan terselesaikan, selanjutnya dilakukan penihilan rekening

memorandum inkaso keluar yang dilakukan dengan jurnal pembukuan :

Debet 921-000-00-0601 Kontra inkaso keluar – memorandum USD 1.000.000

30

Page 34: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

kredit

Kredit 911-000-00-0501 Inkaso keluar – memorandum debit USD 1.000.000

Dokumen penagihan atas dasar usance L/C

Apabila di dalam negeri melakukan penagihan ke bank-bank di luar negeri atas hasil

ekspor nasabahnya, maka pada saat mengirimkan dokumen ke bank koresponden di luar

negeri harus dilakukan pencatatan atas outgoing collection pada rekening memorandum.

Maksud pencatatan ini adalah untuk memonitor penyelesaian outgoing collection tersebut.

Misalkan nilai dokumen penagihan sebesar USD 1.000.000 maka jurnal pembukuan :

Debet 911-000-00-0501 Inkaso keluar – memorandum debit USD 1.000.000

Kredit 921-000-00-0601 Kontra inkaso keluar – memorandum

kredit

USD 1.000.000

Atas pengiriman dokumen tersebut, nasabah dikenakan biaya pengiriman dan biaya-biaya

lain, misalnya biaya provisi USD 100, biaya administrasi USD 20 dan biaya komunikasi

USD 25, maka jurnal pembukuan :

Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah/kas kantor USD 145

Kredit 403-020-30-0203 Provisi inkaso keluar-Pihak III USD 100

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Atas pengiriman dokumen ke luar negeri tersebut, akan diterima kembali surat akseptasi

dari bank koresponden, maka jurnal pembukuan :

Debet 145-040-20-0001 Tagihan akseptasi kepada Accepting Bank USD 1.000.000

Kredit 221-040-30-0001 Kewajiban akseptasi L/C Ekspor Pihak III USD 1.000.000

31

Page 35: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Setelah semua tagihan diselesaikan, selanjutnya dilakukan penihilan rekening

memorandum inkaso keluar yang dilakukan dengan jurnal pembukuan :

Debet 921-000-00-0601 Kontra inkaso keluar – memorandum kredit USD 1.000.000

Kredit 911-000-00-0501 Inkaso keluar – memorandum debit USD 1.000.000

Pada saat menerima pemberitahuan pembayaran dari bank koresponden melalui nota

faksimili etau message type (MT 910) perihal pengkreditan rekening nostro atas

pembayaran proced espor, bank akan melakukan pembukuan dengan jurnal :

Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang, selanjutnya dilakukan pembukuan dengan jurnal :

Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.000.000

Sedangkan di bagian administrasi devisa-divisi internasional kantor pusat bank akan dilakukan

pembukuan untuk menyesuaikan posisi rekening nostro dengan jumlah pembukuan sebagai

berikut :

Debet 106-010-20-00xx Rekening nostro USD 1.000.000

Kredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Prosedur akuntansi transaksi ekspor Sight Letter of Credit (Sight LC)

Sight L/C adalah L/C yang pembayarannya kepada eksportir (beneficiary) dilakukan pada

saat dokumen L/C ditunjukkan kepada bank. Sedangkan beneficiary adalah

eksportir/penjual yang tercantum dalam L/C sebagai pihak yang menerima pembukaan

L/C.

a. Pada saat menerima L/C dan atau perubahan-perubahan (amandement) L/C dari bank

pembuka L/C (issuing bank), misalnya senilai USD 1.000.000 dilakukan pencatatan

dengan jurnal :

32

Page 36: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Jika bank tidak melakukan konfirmasi atas L/C tersebut (confirmed L/C)

Tidak ada jurnal pembukuan

Jika bank melakukan konfirmasi atas L/C tersebut dilakukan jurnal pembukuan (confirmed L/C)

Debet 821-010-00-0801 Kontra kewajiban kontijensi

konfirmasi

USD 1.000.000

Kredit 820-010-00-0801 Kewajiban kontijensi konfirmasi

L/C masuk

USD 1.000.000

b. Pada saat meneruskan L/C kepada penerima (beneficiary) dilakukan pencatatan untuk

membebankan biaya penerusan (advising fee L/C) dan penggantian biaya lain (jika ada),

misanya biaya fee penerusan sebesar USD 20, biaya administrasi USD 20, dan biaya

komunikasi USD 25, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah/kas kantor USD 65

Kredit 403-044-00-0006 Pendapatan fee penerusan L/C USD 20

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

c. Pada saat mengambil alih (negosiasi) dokumen ekspor yang diserahkanoleh eksportir

(beneficiary) dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Jika L/C sebelumnya dilakukan konfirmasi, maka harus dilakukan penihilan rekening kontijensi

terlebih dahulu dengan jurnal pembukuan :

Debet 820-010-00-0801 Kewajiban kontijensi konfirmasi

L/C masuk

USD 1.000.000

Kredit 821-010-00-0801 Kontra kewajiban kontijensi

konfirmasi

USD 1.000.000

Membukukan pengambilalihan dokumen (negosiasi) dengan jurnal pembukuan :

Debit 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000

33

Page 37: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah eksportir USD 1.000.000

Membebankan fee-fee dan penggantian biaya lainnya (jika ada), misalnya besarnya provisi

negosiasi wesel ekspor USD 100, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25,

maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 145

Kredit 403-020-30-0101 Pendapatan Provisi Negosiasi Wesel

Ekspor

USD 100

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Melakukan pembukuan tagihan bunga (transit interest) secara akrual setiap hari, karena bank

tellah melakukan pembayaran kepada eksportir dan di pihak lain bak mengambil alih wesel

ekspor yang diterbitkan eksportir. Wesel ekspor adalah perintah kepada bank tertarik untuk

melakukan pembayaran kepada eksportir atau banknya sejumlah uang pada suatu waktu tertentu

atau pada saat diunjukkan, sehingga sebelum dana kembali pada bank dikenakan bunga (transit

interest) sesuai ketentuan dan dilakukan pembukuan dengan jurnal :

Debet 157-070-00-0014 Tagihan bunga transit interest Sesuai perhitungan

Kredit 403-020-30-0101 Pendapatan Provisi Negosiasi Wesel

Ekspor

Bunga yang berlaku

d. Pada saat menerima pemberitahuan pembayaran dari opening bank melalui nota faksimili

atau message type (MT 910) perihal pengkreditan rekening nostro atas pembayaran

procced ekspor, bank akan melakukan pembukuan dengan jurnal :

Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor sama dengan nilai wesel

ekspor, misalnya sebesar USD 1.000.000, kantor cabang akan melakukan jurnal pembukuan :

Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Kredit 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000

34

Page 38: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor ternyata lebih kecil

dibanding nilai wesel ekspor, misalnya procced ekspor yang diterima sebesar USD 950.000 dan

kekurangan tersebut dibayar oleh nasabah secara tunai, maka kantor cabang akan melakukan

jurnal pembukuan :

Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar

kekurangan procced ekspor)

USD 50.000

Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar

procced ekspor yang diterima)

USD 950.000

Kredit 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000

Pada saat diterima pembayaran kas dari nasabah , kemudian dilakukan penihilan rekening

perantara Trade Finance – debit sebesar kekurangan procced ekspor yang akan dibayar tunai

oleh nasabah maka akan dilakukan jurnal pembukuan :

Debet 100-010-00-0001 Kas kantor USD 50.000

Kredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 50.000

Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor ternyata lebih kecil

dibanding nilai wesel ekspor, dan kekurangan tersebut dibayar dengan mendebit rekening

nasabah, maka kantor cabang akan melakukan jurnal pembukuan

Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 50.000

Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar

procced ekspor yang diterima)

USD 950.000

Kredit 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000

Sedangkan di bagian administrasi devisa divisi internasional, kantor pusat bank akan dilakukan

pembukuan untuk menyesuaikan posisi rekening nostro. Misalnya procced ekspor yang

diterima sama dengan wesel ekspor sebesar USD 1.000.000 maka akan dilakukan jurnal

pembukuan

Debet 106-010-20-00xx Rekening Nostro USD 1.000.000

Kredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar

procced ekspor yang diterima)

USD 1.000.000

35

Page 39: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

e. Tagihan transit interest tersebut di atas harus dibayar oleh nasabah. Apabila pembayaran

dilakukan secara tunai, maka akan dilakukan jurnal pembukuan :

Penerimaan kas dibukukan terlebih dahulu ke rekening perantara, kemudian ditagihkan ke

rekening bunga transit

Debet 100-010-00-0001 Kas kantor Sesuai perhitungan

bunga yang

ditetapkanKredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance

Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance

Kredit 157-022-39-0006 Tagihan Bunga Transit

Sedangkan jika tagihan bunga transit tersebut di atas dibayar dengan membebankan ke

rekening nasabah, maka akan dilakukan jurnal pembukuan :

Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah Sesuai perhitungan

bunga yang

ditetapkanKredit 157-022-39-0006 Tagihan Bunga Transit

Prosedur akuntansi transaksi ekspor Usance Letter of Credit (Sight LC)

Usance L/C adalah L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan pada waktu

tertentu atau jangka waktu tertentu setelah tanggal pengapalan barang atau tanggal

penyerahan dokumen ekspor . Sedangkan beneficiary adalah eksportir/penjual yang

tercantum dalam L/C sebagai pihak yang menerima pembukaan L/C.

a. Pada saat menerima L/C dan atau perubahan-perubahan (amandement) L/C dari bank

pembuka L/C (issuing bank), misalnya senilai USD 1.000.000 dilakukan pencatatan

dengan jurnal :

Jika bank tidak melakukan konfirmasi atas L/C tersebut (confirmed L/C)

36

Page 40: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Tidak ada jurnal pembukuan

Jika bank melakukan konfirmasi atas L/C tersebut dilakukan jurnal pembukuan (confirmed L/C)

Debet 821-010-00-0801 Kontra kewajiban kontijensi

konfirmasi

USD 1.000.000

Kredit 820-010-00-0801 Kewajiban kontijensi konfirmasi

L/C masuk

USD 1.000.000

b. Pada saat meneruskan L/C kepada penerima (beneficiary) dilakukan pencatatan untuk

membebankan biaya penerusan (advising fee L/C) dan penggantian biaya lain kepada

nasabah (jika ada), misalnya biaya penerusan sebesar USD 20, biaya administrasi USD 20,

dan biaya komunikasi USD 25, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 65

Kredit 403-044-00-0006 Pendapatan fee penerusan L/C USD 20

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

c. Pada saat bank mengambil alih dokumen ekspor yang diserahkan oleh eksportir, eksportir

dapat meminta pembayaran dari bank dengan cara mendiskonto tagihan wesel ekspor.

Transaksi ini oleh bank dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Debet 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – usance USD 1.000.000

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.000.000

Membukukan pengambilalihan dokumen (negosiasi) dengan jurnal pembukuan :

Debit 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah eksportir USD 1.000.000

Apabila dari transaksi mendiskontokan wesel ekspor tersebut timbul biaya, maka biaya-biaya

dibebankan ke nasabah. misalnya besarnya provisi negosiasi wesel ekspor USD 100, biaya

37

Page 41: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 145

Kredit 403-020-30-0101 Pendapatan Provisi Diskonto Wesel

Ekspor

USD 100

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

d. Tagihan wesel ekspor dikirim ke opening bank/accepting bank untuk mendapatkan

akseptasi. Jikatagihan wesel ekspor telah mendapatkan akseptasi dari opening

bank/accepting bank , maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Debet 145-040-20-0001 Tagihan Akseptasi-L/C Ekspor

Usance-Bank

USD 1.000.000

Kredit 157-010-20-0005 Wesel Ekspor – usance USD 1.000.000

Pada saat yang sama bank mulai mebukukan bunga diskonto wesel ekspor Usance dengan jurnal

pembukuan :

Debet 157-024-30-0002 Tagihan Bunga Ekspor Sesuai perhitungan

bunga diskontoKredit 227-113-00-0004 Pendapatan Bunga Ditangguhkan-

Ekspor

Pendapatan Bunga Ditangguhkan tersebut setiap hari diakui sebagai pendapatan bunga (akrual)

dan dibukukan dengan jurnal pembukuan :

Debet 227-113-00-0004 Pendapatan Bunga Ditangguhkan-

Ekspor

Sesuai perhitungan

bunga diskonto

Kredit 400-024-31-0002 Pendapatan Bunga Wesel

e. Pada saat menerima pemberitahuan pembayaran dari opening bank melalui nota faksimili

atau message type (MT 910) perihal pengkreditan rekening nostro atas pembayaran

procced ekspor, bank akan melakukan pembukuan dengan jurnal :

38

Page 42: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor sama dengan nilai wesel ekspor,

misalnya sebesar USD 1.000.000, kantor cabang akan melakukan jurnal pembukuan :

Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Kredit 145-040-20-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000

Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor ternyata lebih kecil dibanding nilai

wesel ekspor, misalnya procced ekspor yang diterima sebesar USD 950.000 dan kekurangan tersebut

dibayar oleh nasabah secara tunai, maka kantor cabang akan melakukan jurnal pembukuan :

Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar kekurangan

procced ekspor)

USD 50.000

Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar procced

ekspor yang diterima)

USD 950.000

Kredit 145-040-20-0001 Tagihan Akseptasi-L/C Ekspor Usance-Bank USD 1.000.000

Pada saat diterima pembayaran kas dari nasabah , kemudian dilakukan penihilan rekening perantara

Trade Finance – debit sebesar kekurangan procced ekspor yang akan dibayar tunai oleh nasabah maka

akan dilakukan jurnal pembukuan :

Debet 100-010-00-0001 Kas kantor USD 50.000

Kredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 50.000

Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor ternyata lebih kecil dibanding nilai

wesel ekspor, dan kekurangan tersebut dibayar dengan mendebit rekening nasabah, maka kantor cabang

akan melakukan jurnal pembukuan

Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 50.000

Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar procced

ekspor yang diterima)

USD 950.000

Kredit 145-040-20-0001 Tagihan Akseptasi-L/C Ekspor Usance-Bank USD 1.000.000

Sedangkan di bagian administrasi devisa divisi internasional, kantor pusat bank akan dilakukan

pembukuan untuk menyesuaikan posisi rekening nostro. Misalnya procced ekspor yang diterima sama

dengan wesel ekspor sebesar USD 1.000.000 maka akan dilakukan jurnal pembukuan

Debet 106-010-20-00xx Rekening Nostro USD 1.000.000

39

Page 43: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Kredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar procced

ekspor yang diterima)

USD 1.000.000

f. Selanjutnya tagihan transit interest tersebut di atas harus dibayar oleh nasabah. Apabila

pembayaran dilakukan secara tunai, maka akan dilakukan jurnal pembukuan :

Penerimaan kas dibukukan terlebih dahulu ke rekening perantara, kemudian ditagihkan ke

rekening bunga transit

Debet 100-010-00-0001 Kas kantor Sesuai perhitungan

bunga yang

ditetapkanKredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance

Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance

Kredit 157-024-30-0002 Tagihan Bunga Transit

Sedangkan jika tagihan bunga transit tersebut di atas dibayar dengan membebankan ke

rekening nasabah, maka akan dilakukan jurnal pembukuan :

Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah Sesuai perhitungan

bunga yang

ditetapkanKredit 157-024-30-0002 Tagihan Bunga Wesel Ekspor

Prosedur Akuntansi Transaksi Impor Sight Letter of Credit (LC)

Impor adalah kegiatan memasukkan barang dan atau jasa ke dalam wilayah pabean

Indonesia sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sight L/C adalah L/C yang

pembayaran kepada beneficiary dilakukan pada saat dokumen-dokumen L/C diunjukkan

kepad bank. Sedangkan pengertian Letter of credit (L/C) adalah jaminan yang

dikeluarkan/diterbitkan oleh bank atas permintaan importir (applicant) dimana bank

berjanji akan melaksanakan pembayaran atau akseptasi kepada eksportir (beneficiary) jika

40

Page 44: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

eksportir telah memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam

L/C.

Prosedur pembukuan untuk transaksi import sight L/C adalah sebagai berikut :

a. Pada saat nasabah melakukan permohonan pembukaan L/C, bank akan membuka L/C dan

melakukan jurnal pembukuan kewajiban komitmen. Misalnya nilai L/C yang dibuka

sebesar USD 1.000.000, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut :

Debet 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight

L/C

USD 1.000.000

Kredit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 1.000.000

Pada saat yang sama, vjika bank mensyaratkan penyetoran jaminan impor kepada nasabah,

maka apabila nasabah menyetor jaminan impor senilai L/C yang dibuka ditambah dengan

biaya yang akan timbul misalnya USD 1.300.000, maka dilakukan pencatatan dengan

jurnal sebagai berikut:

Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000

Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000

Sedangkan biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah berkaitan dengan pembukaan

L/C impor, misalnya provisi impor USD 100, biaya administrasi USD 20, dan biaya

komunikasi USD 25, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 145

Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 100

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

b. Pada saat terjadi perubahan-perubahan berkaitan dengan pembukaan L/C (amandement).

Apabila perubahan tidak berkaitan dengan jumlah nominal L/C, maka hanya dilakukan

pembukuan terhadap biaya-biaya komunikasi dan administrasi dan dilakukan pencatatan

dengan jurnal :

41

Page 45: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan penambahan nilai nominal L/C

impor (increase), maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Membukukan tambahan kewajiban komitmen misalnya sebesar USD 500.000

Debit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight

L/C

USD 500.000

Kredit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 500.000

Membukukan tambahan setoran jaminan impor, misalnya sebesar USD 600.000

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 600.000

Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 600.000

Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi, misalnya provisi impor

USD 50, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 95

Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 50

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Sedangkan, apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan pengurangan

nilai nominal L/C impor (decrease), misalnya dikurangi sebesar USD 200.000 :

Membukukan pengurangan kewajiban komitmen

Debit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 200.000

Kredit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight

L/C

USD 200.000

Membukukan pengurangan setoran jaminan impor (jika ada), misalkan jaminan impor dikurangi

42

Page 46: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

sebesar USD 150.000

Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 150.000

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 150.000

Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi, misalnya provisi impor

USD 20, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 65

Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 20

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

c. Pada saat pembatalan pembukaan L/C impor, maka dilakukan penihilan rekening

komitmen, pengembalian setoran jaminan dan membebankan biaya pembatalan

pembukaan L/C kepada nasabah

Membukukan pengembalian setoran jaminan impor (jika ada)

Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000

Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan pembataln pembukaan L/C

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Membukukan penihilan kewajiban komitmen

Debit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 1.000.000

Kredit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight

L/C

USD 1.000.000

43

Page 47: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

d. Pada saat menerima dokumen impor dan menyelesaikan kewajiban impor kepada bank

koresponden (sight L/C) harus dilakukan pengakuan kewajiban impor kepada beneficiary

(bank koresponden) atas beban nasabah. Misalkan nilai impor sebesar USD 1.000.000,

bank akan menjurnal :

Apabila setoran jaminan impor 100% atau lebih dari nilai L/C impor

Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.000.000

Kredit 200-030-30-0017 Kewajiban Impor Sight L/C USD 1.000.000

Apabila setoran jaminan impor kurang dari 100% dari nilai L/C impor (misalnya hanya USD

900.000)

Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 900.000

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 100.000

Kredit 200-030-30-0017 Kewajiban Impor Sight L/C USD 1.000.000

Apabila setoran jaminan impor tidak ada sama sekali

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.000.000

Kredit 200-030-30-0017 Kewajiban Impor Sight L/C USD 1.000.000

Pada saat yang sama membukukan biaya-biaya berkaitan dengan penyelesain impor (jika

ada)

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah Sesuai dengan

ketentuan yang

berlaku di bank yang

bersangkutan

Kredit 403-020-30-0602 Pendapatan Komisi L/C impor

(Endosemen)

Kredit 403-020-30-0603 Pendapatan Komisi L/C impor (Komisi

atas PIUD)

Membukukan penihilan kewajiban komitmen

Debit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 1.000.000

Kredit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 1.000.000

44

Page 48: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

e. Pada saat melakukan pembayaran kepada bank di luar negeri melalui kantor pusat bank

(sebagai pengelola rekening nostro). Apabila tidak menunjuk bank lain sebagai

reimbursing bank maka dilakukan pengiriman remittance kepada bank koresponden di luar

negeri untuk mebayarkan sejumlah nilai impor kepada eksportir (beneficiary).

Reimbursing bank adalah bank yang ditunjuk oleh opening bank untuk melakukan

pembayaran kepada eksportir atau banknya.

Pembukuan di kantor cabang pelaksanaan L/C impor

Debit 200-030-30-0017 Kewajiban Impor Sight L/C USD 1.000.000

Kredit403-044-00-0007 Discrepancies Fee 0

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian Biaya Komunikasi 0

Kredit 227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Penyesuaian saldo nostro yang dilakukan di Bagian Administrasi Devisa – Divisi Internasional

kantor pusat bank

Debit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Kredit106-010-20-xxxx Rekening Nostro USD 1.000.000

Sedangkan apabila menunjukan bank lain sebagai reimbursing bank, maka pembayarannya

tidak dilakukan dengan mengirimkan remittance, melainkan menunggu debit advance atau

Massage Type (MT 900) dari bank pembayar di luar negeri.

Pembukuan di kantor cabang pelaksanaan L/C impor setelah menerima debit advance dari

kantor pusat bank yang bersangkutan

Debit 200-030-30-0017 Kewajiban Impor Sight L/C USD 1.000.000

Kredit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

45

Page 49: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Penyesuaian saldo nostro yang dilakukan di divisi internasional kantor pusat bank

Debit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Kredit106-010-20-xxxx Rekening Nostro USD 1.000.000

Prosedur Akuntansi Transaksi Impor Usance Letter of Credit (LC)

Usance L/C adalah L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan pada waktu

tertentu atau jangka waktu tertentu setelah tanggal pengapalan barang atau tanggal

penyerahan dokumen ekspor . Sedangkan pengertian Letter of credit (L/C) adalah jaminan

yang dikeluarkan/diterbitkan oleh bank atas permintaan importir (applicant) dimana bank

berjanji akan melaksanakan pembayaran atau akseptasi kepada eksportir (beneficiary) jika

eksportir telah memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam

L/C.

Prosedur pembukuan untuk transaksi import sight L/C adalah sebagai berikut :

a. Pada saat nasabah melakukan permohonan pembukaan L/C, bank akan membuka L/C dan

melakukan jurnal pembukuan kewajiban komitmen. Misalnya nilai L/C yang dibuka

sebesar USD 1.000.000, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut :

Debet 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight

L/C

USD 1.000.000

Kredit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 1.000.000

Pada saat yang sama, vjika bank mensyaratkan penyetoran jaminan impor kepada nasabah,

maka apabila nasabah menyetor jaminan impor senilai L/C yang dibuka ditambah dengan

biaya yang akan timbul misalnya USD 1.300.000, maka dilakukan pencatatan dengan

jurnal sebagai berikut

Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000

Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000

46

Page 50: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Sedangkan biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah berkaitan dengan pembukaan

L/C impor, misalnya provisi impor USD 100, biaya administrasi USD 20, dan biaya

komunikasi USD 25, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 145

Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 100

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

b. Pada saat terjadi perubahan-perubahan berkaitan dengan pembukaan L/C (amandement).

Apabila perubahan tidak berkaitan dengan jumlah nominal L/C, maka hanya dilakukan

pembukuan terhadap biaya-biaya komunikasi dan administrasi dan dilakukan pencatatan

dengan jurnal :

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan penambahan nilai nominal L/C

impor (increase), maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Membukukan tambahan kewajiban komitmen misalnya sebesar USD 500.000

Debit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight

L/C

USD 500.000

Kredit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 500.000

Membukukan tambahan setoran jaminan impor, misalnya sebesar USD 600.000

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 600.000

Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 600.000

47

Page 51: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi, misalnya provisi impor

USD 50, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 95

Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 50

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Sedangkan, apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan pengurangan

nilai nominal L/C impor (decrease), misalnya dikurangi sebesar USD 200.000 :

Membukukan pengurangan kewajiban komitmen

Debit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 200.000

Kredit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Usance

L/C

USD 200.000

Membukukan pengurangan setoran jaminan impor (jika ada), misalkan jaminan impor dikurangi

sebesar USD 150.000

Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 150.000

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 150.000

Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi, misalnya provisi impor

USD 20, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 65

Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 20

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

c. Pada saat pembatalan pembukaan L/C impor, maka dilakukan penihilan rekening

komitmen, pengembalian setoran jaminan dan membebankan biaya pembatalan

pembukaan L/C kepada nasabah

48

Page 52: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Membukukan pengembalian setoran jaminan impor (jika ada)

Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000

Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan pembatalan pembukaan L/C impor

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Membukukan penihilan kewajiban komitmen

Debit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 1.000.000

Kredit 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance

L/C

USD 1.000.000

d. Pada saat menerima dokumen impor dari bank koresponden di luar negeri dilakukan

akseptasi terhadap wesel impor dan dilakukan pembukuan terhadap wesel impor, biaya-

biaya yang berkaitan dengan akseptasi dan penihilan rekening komitmen.

Mencatat/mengakui tagihan dan kewajiban akseptasi impor Usance

Debit145-010-30-0001 Tagihan Akseptasi L/C Impor Usance USD 1.000.000

Kredit221-010-30-0001 Kewajiban Akseptasi L/C Impor

Usance

USD 1.000.000

Pada saat yang sama membukukan biaya-biaya berkaitan dengan akseptasi (jika ada)

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabahSesuai dengan

ketentuan yang

berlaku di bank

bersangkutan

Kredit403-020-30-0304 Provisi Akseptasi-Dokumen Impor

Kredit 403-020-30-0602 Pendapatan Komisi L/C Impor

49

Page 53: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

(Endosemen)

Kredit 403-020-30-0603 Pendapatan Komisi L/C Impor

(Komisi atas PIUD)

Membukukan penihilan kewajiban komitmen

Debit721-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C

yang masih berjalan USD 1.000.000

Kredit721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance

L/C USD 1.000.000

e. Pada saat tagihan akseptasi L/C impor jatuh tempo, bank akan melakukanpembayaran

kepada bank di luar negeri melalui kantor pusat bank (sebagai pengelola rekening nostro).

Apabila tidak menunjuk bank lain selain reimbursing bank maka dilakukan pengiriman

remittance kepada bank koresponden di luar negeri untuk mebayarkan sejumlah nilai

impor kepada eksportir (beneficiary)

Penyelesaian tagihan impor leh importir dilakukan di kantor cabang pelaksanaan L/C impor

Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.000.000

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah 0

Kredit 145-010-30-0001 Tagihan Akseptasi L/C Impor

Usance

USD 1.000.000

Kantor cabang pelaksanaan L/C impor melakukan pembayaran ke bank koresponden di luar negeri

melalui kantor pusatnya

Debit 221-010-30-0001 Kewajiban Impor Usance L/C USD 1.000.000

Kredit403-044-00-0001 Penggantian Biaya Komunikasi USD 25

Kredit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

50

Page 54: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Penerusan pembayaran ke bank koresponden dan penyesuai saldo nostro yang dilakukan di bagian

administrasi devisa-divisi internasional kantor pusat bank

Debit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Kredit106-010-20-xxxx Rekening Nostro USD 1.000.000

Sedangkan apabila menunjukan bank lain sebagai reimbursing bank, maka pembayarannya

tidak dilakukan dengan mengirimkan remittance, melainkan menunggu debit advance atau

Massage Type (MT 900) dari bank pembayar di luar negeri.

Pembukuan di kantor cabang pelaksanaan L/C impor setelah menerima debit advance dari

kantor pusat bank yang bersangkutan

Debit 221-010-30-0001 Kewajiban Akseptasi Impor

Usance L/C

USD 1.000.000

Kredit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Penyesuaian saldo nostro yang dilakukan di bagian administrasi devisa-divisi internasional

kantor pusat bank

Debit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000

Kredit106-010-20-xxxx Rekening Nostro USD 1.000.000

Prosedur Akuntansi Transaksi Refinancing Impor

Refinancing impor adalah fasilitas pembiayaan impor yang diberikan kepada importir

dengan menggunakan dana dari bank lain (bank koresponden). Prosedur pembukuan

51

Page 55: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

transaksi refinancing impor hampir sama dengan pembukuan transaksi impor lainnya,

hanya terjadi penambahan transaksi atas kredit yang diterima importir dari bank.

Prosedur pembukuan untuk transaksi refinancing impor adalah sebagai berikut

a. Pada saat nasabah melakukan permohonan pembukaan L/C, bank akan membuka L/C dan

melakukan jurnal pembukuan kewajiban komitmen. Misalnya nilai L/C yang dibuka

sebesar USD 1.000.000, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut :

Debet 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen

Usance L/C

USD 1.000.000

Kredit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 1.000.000

Pada saat yang sama, jika bank mensyaratkan penyetoran jaminan impor kepada nasabah,

maka apabila nasabah menyetor jaminan impor, misalnya USD 1.300.000, maka

dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut :

Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000

Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000

Sedangkan biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah berkaitan dengan pembukaan

L/C impor, misalnya provisi impor USD 100, biaya administrasi USD 20, dan biaya

komunikasi USD 25, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 145

Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 100

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

b. Pada saat terjadi perubahan-perubahan berkaitan dengan pembukaan L/C (amandement).

Apabila perubahan tidak berkaitan dengan jumlah nominal L/C, maka hanya dilakukan

pembukuan terhadap biaya-biaya :

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45

52

Page 56: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan penambahan nilai nominal L/C

impor (increase), misalnya sebesar USD 500.000 dan tambahan jaminan sebesar USD

600.000 maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :

Membukukan tambahan kewajiban komitmen misalnya sebesar USD 500.000

Debit 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen

Usance L/C

USD 500.000

Kredit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 500.000

Membukukan tambahan setoran jaminan impor

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 600.000

Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 600.000

Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 95

Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 50

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Sedangkan, apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan pengurangan

nilai nominal L/C impor (decrease), misalnya nilai L/C turun sebesar USD 500.000 dan

jaminan impor ditarik USD 400.000

Membukukan pengurangan kewajiban komitmen

Debit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 500.000

Kredit 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance

L/C

USD 500.000

Membukukan pengurangan setoran jaminan impor (jika ada)

Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 400.000

53

Page 57: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 400.000

Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 95

Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 50

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

c. Pada saat pembatalan pembukaan L/C impor, maka dilakukan penihilan rekening

komitmen, pengembalian setoran jaminan dan membebankan biaya pembatalan

pembukaan L/C kepada nasabah

Membukukan pengembalian setoran jaminan impor (jika ada)

Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000

Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan pembatalan pembukaan L/C impor

Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45

Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20

Membukukan penihilan kewajiban komitmen, misalnya sebesar USD 1.000.000

Debit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 1.000.000

Kredit 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance

L/C

USD 1.000.000

d. Pada saat bank menerima konfirmasi refinancing dari funding bank, kantor cabang

pelaksan transaksi L/C impor membuku kredit refinancing dan pinjaman yang diterima

funding bank. Sedangkan pembukuan rekening kredit dana refinancing dilakukan seperti

54

Page 58: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

halnya membuka rekening pinjaman pada umumnya. Biaya-biaya yang berkaitan dengan

pemberian kredit dipungut sesuai ketentuan yang berlaku. Misalnya debitur diberikan

kredit refinancing sebesar USD 1.000.000. Jurnal transaksi yang berkaitan dengan

penerimaan kredit refinancing adalah

Membukukan rekening pinjaman refinancing dari pinjaman yang diterima dari funding bank

Debit127-010-34-0001 Kredit Modal Kerja- refinancing USD 1.000.000

Kredit215-080-20-0001 Pinjaman Diterima- refinancing USD 1.000.000

Membukukan biaya provisi kredit dan biaya-biaya lain

Debitxxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor / Rekening Nasabah Sesuai ketentuan

yang berlakuKredit

xxx-xxx-xx-xxxx Biaya lain (jika ada)

Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi

Pada saat yang sama dilakukan penihilan atau pengurangan kewajiban komitmen pembukaan

L/C usance payable at sight basis sesuai dengan relalisasi L/C

Debit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C

yang masih berjalan

USD 1.000.000

Kredit 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance

L/C

USD 1.000.000

e. Pada saat menerima dokumen impor dari bank koresponden di luar negeri kemusian

diteruskan kepada importir dan kepada importir dikenakan biaya yang berkaitan dengan

penyerahan dkumen impor

Debitxxx-xxx-xx-xxxx Rekening Nasabah Sesuai dengan

ketentuan yang

berlaku di bank Kredit

403-020-30-0602 Pendapatan Komisi L/C Impor

55

Page 59: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

(Endosemen) bersangkutan

Kredit 403-020-30-0603 Pendapatan Komisi L/C Impor (Komisi atas

PIUD)

f. Atas pinjaman yang diterima berkaitan dengan refinancing impor tersebut, bank harus

melakukan pengakuan utang dan perhitungan bunga atas pinjaman diterima, yang

dilakukan secara akrual

Debit500-058-20-0001 Beban Bunga Pinjaman Diterima-

Refinancing

Perhitungan

bunga sesuai

dengan saldonyaKredit

227-047-20-0001 Beban Bunga yang Masih Harus

Dibayar-Refinancing

g. Pada saat refinancing impor jatuh tempo, nasabah harus menyelesaikan kewajiban pokok

beserta bunga, kemudian bank melakukanpembayaran kepada bank di luar negeri (funding

bank) melalui kantor pusat bank (sebagai pengelola rekening nostro). Misalnya tagihan

bunga total sebesar USD 1.000.000.

Penyelesaian kewajiban oleh nasabah

Debitxxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor / Rekening Nasabah USD 1.100.000

Kredit127-010-34-0001 Kredit Modal Kerja- refinancing USD 1.000.000

Kreditxxx-xxx-xx-xxxx Tagihan bunga (Bunga dalam

Penyelesaian)

USD 100.000

Kemudian bunga yang menjadi hak bank koresponden (funding bank) dan pokok pinjaman

diterima refinancing dijadikan satu dan dibayarkan ke bank koresponden di luar negeri

Debit227-047-20-0001 Beban Bunga yang Masih Harus USD 1.100.000

56

Page 60: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Dibayar-Refinancing

Kredit215-080-20-0001 Pinjaman Diterima- refinancing USD 1.100.000

Debit215-080-20-0001 Pinjaman Diterima- refinancing USD 1.100.000

Kredit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.100.000

Pengiriman/Penerimaan Transfer ke/dari Luar Negeri

Pengiriman/Penerimaan Transfer ke/dari Luar Negeri juga akan melibatkan penggunaan

rekening nostro di bank koresponden atau menggunakan rekening giro di bank lain di luar

negeri. Prosedur pembukuan transfer yang dikirim ke luar negeri atau transfer yang dikirim

ke luar negeri atau transfer yang diterima dari luar negeri sebagai berikut :

a. Transfer Keluar (Outgoing Transfer)

Pada saat kantor cabang bank menerima permohonan pengiriman uang ke luar negeri dari

nasabah, maka transfer akan dilakukan dengan sarana SWIFT (Society of Worldwide

International Funds Transfer ) yaitu sarana komunikasi antarbank yang telah diterima oelh

perbankan di seluruh dunia atau menggunakan Western Union. Pada saat teller menerima

permohonan transfer dan uang yang akan ditransfer (misalnya sebesar USD 15.000) dari

nasabah dikenakan provisi sebesar 1% dan biaya transfer sebesar Rp 100.000 kemudian

dilakukan penjurnalan :

Debitxxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor / Rekening Nasabah USD 15.150 +

IDR 100.000

Kredit157-070-00-0024 Perantara SWIFT Keluar USD 15.000

Kredit 403-044-00-0005 Provisi Transfer USD 150

Kredit 403-044-00-0001 Pendapatan Biaya Komunikasi IDR 100.000

57

Page 61: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Apabila penyetoran dilakukan dengan mata uang rupiah (IDR), maka tidak dikenakan

provisi transfer akan tetapi diberlakukan kurs jual devisa umum (DU).

Pengiriman melalui sarana SWIFT tersebut harus mendapat persetujuan dari Bagian

Administrasi Devisa-Divisi Internasional kantor pusat bank yang sekaligus bertindak

sebagai pengelola rekening nostro dan penghubung dengan bank koresponden di luar

negeri. Dengan persetujuan untuk meneruskan dana ke bank di luar negeri tersebut, pada

saat yang sama uang sudah dapat dicairkan di bank koresponden (bank tujuan transfer).

Sedangkan pada saat yang sama Bagian Administrasi Devisa-Divisi Internasional

melakukan penyesuaianpembukkuan rekening nostro :

Debit157-070-00-0024 Perantara SWIFT Keluar USD 15.000

Kredit106-010-20-00xx Rekening nostro USD 15.000

Apabila Bagian Administrasi Devisa-Divisi Internasional kantor pusat bank menolak

mengirimkan transfer dengan alas an tertentu (misalnya tidak ada bank koresponden di

negara tujuan), maka dana dikembalikan kepada pengirim dan teller menjurnal sebagai

berikut :

Debit 157-070-00-0024 Perantara SWIFT Keluar USD 15.000

Debit 403-044-00-0005 Provisi Transfer USD 150

Debit 403-044-00-0001 Pendapatan Biaya Komunikasi IDR 100.000

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor / Rekening Nasabah USD 15.150 +

IDR 100.000

b. Transfer Masuk

58

Page 62: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

Bank-bank koresponden di luar negeri, apabila mengirim uang ke bank-bank di dalam

negeri juga menggunakan sarana SWIFT atau Western Union. Misalnya CitiBank Amerika

mengirimkan dana sebesar USD 20.000 untuk Sdr. Suhardjono di Klaten, maka CitiBank

Amerika menggunakan BRI untuk menyampaikan kepada penerima. Penerimaan transfer

dari luar negeri pertama kali akan diterima oleh Bagian Administrasi Devisa-Divisi

Internasional kantor pusat bank. Apabila transfer telah disetujui, maka akan diteruskan ke

kantor cabang bank pembayar. Pada saat yang sama Bagian Administrasi Devisa-Divisi

Internasional kantor pusat bank melakukan penyesuaian pembukuan rekening nostro

dengan jurnal :

Debit 106-010-20-00xx Rekening nostro USD 20.000

Kredit 227-220-00-0020 Perantara SWIFT Keluar USD 20.000

Sedangkan Kantor Cabang BRI Klaten akan membayarkan kepada penerima dengan jurnal

pembukuan :

Debit 227-220-00-0020 Perantara SWIFT Keluar USD 20.000

Kredit 403-044-00-0005 Provisi Transfer Jika ada

Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor / Rekening Nasabah USD 20.000

Jika transfer dicairkan oleh nasabah atau disetorkan ke rekening simpanannya dalam mata

uang rupiah, maka nasabah dikenakan kurs beli Devisa Umum (DU). Sedangkan jika

diambil dalam mata uang yang sama akan dikenakan provisi Bank Noter USD. Nasabah

tidak dikenakan biaya apapun apabila transfer tersebut disetorkan ke rekening

simpanannya dalam mata uang yang sama (USD)

Pembentukan PPAP

Penempatan giro pad abank lain mengandung resiko tidak dapat ditarik, sesuai dengan

ketentuan BI pad SK BI No. 31/148/KE/DIR Tanggal 12 November 1998, penempatan

59

Page 63: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

giro pada bank lain harus dibentuk PPAP-nya (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif )

minimal sebesar berikut:

Cadangan Umum sebesar 1% x Aktiva Produktif Lancar x Resiko Bank (%)

Cadangan Khusus sebesar :

o 5% x Aktiva Produktif Dalam Perhatian Khusus (DPK) x Resiko Bank

o 15% x (Aktiva Produktif Lancar – Nilai Agunan) x Resiko Bank

o 50% x Aktiva Produktif Diragukan – Nilai Agunan) x Resiko Bank

o 100% x Aktiva Produktif Macet – Nilai Agunan) x Resiko Bank

Dengan selesainya pembukuan yang berkaitan dengan rekening giro pada bank lain, maka

selesailah kegiatan yang menyangkut giro pada bank lain. Saldo giro pada bank lain

tampak pada Laporan Neraca pada pos giro pada bank lain. Sedangkan saldo PPAP akan

disajikan sebagai pos pengurang (offsetting account) dari saldo giro pada bank lain.

60

Page 64: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

1. Pengertian kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk

membiayai kegiatan umum perusahaan mencakup uang kertas dan uang logam,

baik rupiah maupun valuta asing, yang masih berlaku sebagai alat pembayaran

yang sah, termasuk mata uang rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam

masa tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia.

2. Kegiatan bank yang berkaitan dengan pengelolaan kas setiap hari adalah

pengurusan kas harian, kas porti atau (petty cash), kas di anjungan tunai mandiri

(automatic teller machine - ATM), pergeseran ke unit kerja atau kantor cabang, dan

pengamanan kas.

3. Prosedur akuntansi kas antara lain penambahan kas teller awal hari, kegiatan

penerimaan setoran, kegiatan pembayaran pengambilan, tambahan dan setoran kas

teller selama jam kerja, setoran kas teller akhir hari, kas ATM, tambahan kas

kantor cabang/kas induk, setoran kas kantor cabang/kas induk, pengurusan kas

porti, pengamanan kas dan pengamanan operasional lembaga penyimpanan.

61

Page 65: Kas, Giro Pada Bank Indonesia MAKALAH KEL 10

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Taswan, S. (2013). AKUNTANSI PERBANKAN : Transaksi dalam Valuta Rupiah.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

62