9
Dietetik Dasar (kasus sal cerna bawah) M. ARIFULLAH PO.62.31.3.10. 183 Semester IV Kasus Saluran Cerna Bagian Bawah Kasus 1 Pasien bernama Nn. Selly, umur 18 tahun, berat badan 50 kg. tinggi badan 160 cm, pasien adalah seorang mahasiswa. Pasien dirawat di Bangsal kelas III ruang Interna Wanita dengan diagnosis Gastritis Erosiva ec. Intoksikasi Baygon. Kondisi pasien saat ini adalah samnolen. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar GDS 98 mg/dl, Leukosit 11.000 mg/dl. Tekanan darah 100/70 mmHg, suhu tubuh 37 o C. dari hasil anamnesis terhadap pasien, kebiasaan makan pasien tersebut adalah 3x sehari, pasien menyukai makanan yang manis dan gurih. Pasien tidak suka makan sayur dan buah. Sedangkan dari hasil recall 24 jam terhadap pasien diperoleh data sebagai berikut: Jam Makan Menu URT Jumlah (gr) Makan Pagi 07.00 Nasi biasa Ayam bb kare Kerupuk udang Kopi manis 2 sendok nasi 1 potong 2 buah 1 gelas 100 100 20 250 ml Makan siang 12.00 Mie instan Telur asin The hangat manis 1 bungkus 1 buah 1 gelas 100 50 250 ml Makan malam 19.00 Nasi biasa Lele goring Tahu goring The hangat manis 1 sendok nasi 1 buah 1 buah 1 gelas 100 75 50 250 ml Buat : NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya ! Kaji kasus dengan NCP !

kasus dietetik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kasus saluran cerna bawah

Citation preview

Page 1: kasus dietetik

Dietetik Dasar(kasus sal cerna bawah)

M. ARIFULLAHPO.62.31.3.10.183

Semester IVKasus Saluran Cerna Bagian Bawah

Kasus 1

Pasien bernama Nn. Selly, umur 18 tahun, berat badan 50 kg. tinggi badan 160 cm, pasien adalah

seorang mahasiswa. Pasien dirawat di Bangsal kelas III ruang Interna Wanita dengan diagnosis

Gastritis Erosiva ec. Intoksikasi Baygon. Kondisi pasien saat ini adalah samnolen. Hasil

pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar GDS 98 mg/dl, Leukosit 11.000 mg/dl. Tekanan

darah 100/70 mmHg, suhu tubuh 37oC. dari hasil anamnesis terhadap pasien, kebiasaan makan

pasien tersebut adalah 3x sehari, pasien menyukai makanan yang manis dan gurih. Pasien tidak

suka makan sayur dan buah. Sedangkan dari hasil recall 24 jam terhadap pasien diperoleh data

sebagai berikut:

Jam Makan Menu URT Jumlah (gr)

Makan Pagi

07.00

Nasi biasa

Ayam bb kare

Kerupuk udang

Kopi manis

2 sendok nasi

1 potong

2 buah

1 gelas

100

100

20

250 ml

Makan siang

12.00

Mie instan

Telur asin

The hangat manis

1 bungkus

1 buah

1 gelas

100

50

250 ml

Makan malam

19.00

Nasi biasa

Lele goring

Tahu goring

The hangat manis

1 sendok nasi

1 buah

1 buah

1 gelas

100

75

50

250 ml

Buat : NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya !

Kaji kasus dengan NCP !

Page 2: kasus dietetik

Dietetik Dasar(kasus sal cerna bawah)

M. ARIFULLAHPO.62.31.3.10.183

Semester IVNUTRITION CARE PROCESS ( NCP )

A. IDENTITAS PASIEN / KLIEN

Nama : Nn. Selly

Usia : 18 th

Berat badan : 50 kg

Tinggi badan : 160 cm

Pekerjaan : -

Aktivitas : Mahasiswa

Keluhan : -

Diagnosa penyakit : Gastritis Erosiva ec. Intoksikasi Baygon

Hasil Recall Pasien

Bahan makananBerat Energi Protein Lemak Karbohidrat

G kkal g g gnasi putih 100 130 2.4 0.2 28.6ayam bumbu kare 100 183.7 12.9 13.2 3.5kerupuk udang 20 109.8 1.3 5.7 13.3kopi manis 250 ml 73.8 1.2 0 17.6mie instan 100 141 4.8 0.7 28.3telur asin 50 77.6 6.3 5.3 0.6teh hangat manis 250 ml 32.3 0 0 8nasi putih 100 130 2.4 0.2 28.6ika lele goring 75 90.7 10.6 5.2 0tahu goring 50 103 3.7 10.1 0.9teh hangat manis 250 ml 32.3 0 0 8

Jumlah 1104.2 45.6 40.6 137.4

A. SKRINING GIZI Ya Tidak

1. Perubahan BB

2. Nafsu makan kurang

3. Kesulitan mengunyah / menelan

4. Mual & muntah

5. Diare / konstipasi

6. Alergi / intoleransi zat gizi

7. Diet khusus

8. Enteral / parenteral

9. Serum albumin rendah

10. Status gizi normal

Kesimpulan : status gizi Nn. Sally normal dengan IMT = 19,53 kg/m2 (normal).

Nn.sally menderita penyakit gastritis erosive ec. Intoksikasi Baygon

Page 3: kasus dietetik

Dietetik Dasar(kasus sal cerna bawah)

M. ARIFULLAHPO.62.31.3.10.183

Semester IVA. NUTRITION ASSESMENT

Antropometri

- Berat Badan 50 kg

- Tinggi Badan 160 cm

- BBI = 90% x (160 - 100)

= 0,9 x 60 = 54 kg

- IMT = 50 kg/1,60 m2 = 19,53 kg/m2 (normal)

Biokimia- GDS : 98 mg/dl (normal)

- Leukosit : 11.000 mg/dl (tinggi)

Klinis/Fisik- Kesadaran : samnolen

- Tekanan Darah : 100/70 mmHg (rendah)

- Suhu : 37˚ C (normal)

Dietary History / Riwayat

Makan

kebiasaan makan pasien tersebut adalah 3x sehari, pasien

menyukai makanan yang manis dan gurih. Pasien tidak suka

makan sayur dan buah. Sedangkan dari hasil recall 24 jam

terhadap pasien diperoleh data sebagai berikut:

- Pagi : Nasi biasa (100 gr), ayam bumbu kare (1 ptg), kerupuk

udang 20 buah, kopi manis (250 ml)

- Siang : mie instan (100 gr), telur asin (1 btr), teh hangat manis

(250 ml)

- Malam : Nasi biasa (100 gr), lele goreng ( 75 gr), tahu goreng

(50 gr), the hangat manis (250 ml)

Audit Gizi

- E = 1104,2 Kal

1359,07 Kalx 100 %=81,24 % (baik)

- P = 45,6 gram

50,96 gramx 100 %=89,48 % (baik)

- L = 40,6 gram

22,65 gramx 100 %=179,25 % (lebih)

- KH = 137,4 gram237,83 gram

x 100 %=57,77 % (buruk)

Aktivitas Fisik -

Pengobatan yang

diberikan:

D. NUTRITION DIAGNOSA

Domain Intake

1. Kelebihan intake lemak (N.I-51.2) yang disebabkan oleh kepercayaan/sikap yang salah

terhadap makanan, nutrisi, dan topik-topik yang terkait dengan nutrisi, dibuktikan dengan

nilai audit gizi yaitu lemak 254,77 %

2. Kekurangan intake karbohidrat (N.I-53.1) yang disebabkan oleh kurangnya informasi

yang berhubungan dengan makanan dan nutrisi, dibuktikan dengan jumlah ontake

karbohidrat kurang dari kebutuhan yaitu 57,77 %

Page 4: kasus dietetik

Dietetik Dasar(kasus sal cerna bawah)

M. ARIFULLAHPO.62.31.3.10.183

Semester IV3. Resiko kekurangan intake serat dibuktikan dengan kurangnya asupan sumber serat seperti

buah, sayuran dan lauk nabati.

Domain Klinis

Perubahan fungsi gastrointestinal (N.C-1.4) yang disebabkan oleh diagnose penyakait

gastritis erosiva ec. Intoksikasi baygon sehingga terjadi penurunan/kelemahan

kerja/fungsi lambung dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium leukosit 11.000

mg/dl (tinggi).

Domain Prilaku

Kepercayaan yang salah/sikap tentang pangan dan gizi (N.B-1.2) yang disebabkan oleh

keyakinan/perhatian yang salah mengenai makanan, zat gizi dan masalah-masalah lain

berhubungan dengan makanan/zat gizi. Dibuktikan dengan kebiasaan makan pasien tidak

ditambah dengan selingan, porsi makan kecil serta teknik pengolahan makanan hanya

dengan digoreng.

Kesimpulan

Dari hasil diagnosa gizi dapat disimpulkan bahwa klien mengalami penyakit gastritis

erosiva yang disebabkan oleh keracunan baygon. Oleh karena itu pasien segera ditangani

dan diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam untuk memberi istirahat pada

lambung.

E. INTERVENSI GIZI

1. Tujuan Diet

Jangka pendek : Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak

memberatkan kerja lambung.

Mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang

berlebihan

Mengurangi asiditas dan kapasitas iritasi (gastric juice)

Jangka panjang : Memperbaiki pola makan dengan asupan gizi seimbang

Mempertahankan berat badan ideal dan status gizi normal

2. Jenis Diet : Diet lambung I

3. Perhitungan Zat Gizi

Berat Badan Ideal = 54 kg

BMR = 0,9 x 54 kg x 24 jam = 1166,4 kkal

Korti = 10 % x 54 kg x 8 jam = 43,2 kkal

= 1123,2 kkal

Aktivitas = 10 % x 1123,2 kkal = 112,32 kkal

1235,52 kkal

SDA = 10 % x 1235,52 kkal = 123,55 kkal

Kebutuhan Energi 1359,07 kkal

Kebutuhan Zat Gizi :

Page 5: kasus dietetik

Dietetik Dasar(kasus sal cerna bawah)

M. ARIFULLAHPO.62.31.3.10.183

Semester IVProtein = 15 % x 1359,07 kkal = 50,96 gram

4 kkal

Lemak = 15 % x 1359,07 kkal = 22,65 gram

9 kkal

Karbohidrat = 70 % x 1359,07 kkal = 237,83 gram

4 kkal

Prinsip Diet

Energi cukup sesuai kebutuhan

Protein cukup

Lemak rendah

Karbohidrat cukup

Vitamin dan mineral cukup

Serat rendah

Syarat Diet - Energi diberikan cukup sebesar 1359,07 kkal dan protein diberikan

cukup sebesar 50,96 gram sesuai kemampuan pasien menerimanya.

- Lemak diberikan rendah, sebesar 22,65 gram atau 15% dari

kebutuhan energi total dan akan ditingkatkan secara bertahap hingga

sesuai dengan kebutuhan.

-Karbohidrat diberikan cukup, sebesar 237,83 gram untuk menunjang

aktivitas.

- Vitamin C diberikan rendah untuk menghindari iritasi lambung

-Serat diberikan kurang dari 25 gram/hari terutama serat yang tidak

larut air karena dapat memperberat kerja lambung.

-Porsi kecil tapi sering, mudah cerna, pemberian secara perlahan

dilingkungan tenang

- Cairan cukup, terutama bila terjadi muntah

- Tidak mengandung bahan makanan berbumbu tajam

Rute - Rute pemberian melalui oral/sonde, sesuai kemaampuan pasien.

Frekuensi : 8x pemberian ( setiap 3 jam/ 1x pemberian sesuai kemampuan pasien

Bentuk makanan : Bentuk makanan cair penuh

Edukasi Gizi :

o Topik :Gizi Seimbang untuk penderita penyakit gastritis erosiva/akut usia

remaja

o Sasaran : Nn. Selly dan keluarga

o Waktu : ± 30 menit

o Peraga : Leaflet/Food model

o Bentuk

Edukasi: Ceramah, diskusi dan tanya jawab

o Materi :Prinsip gizi seimbang untuk penderita penyakit gastritis erosiva pada

usia remaja

Makanan yang dianjurkan untuk penderita penyakit gastritis erosiva.

Page 6: kasus dietetik

Dietetik Dasar(kasus sal cerna bawah)

M. ARIFULLAHPO.62.31.3.10.183

Semester IVBahaya penyakit gastritis beserta penyakit komplikasinya.

Page 7: kasus dietetik

Dietetik Dasar(kasus sal cerna bawah)

M. ARIFULLAHPO.62.31.3.10.183

Semester IVF. MONITORING / EVALUATION

1. Memonitor kesadaran pasien apakah sudah membaik atau tidak

2. Memonitor iritasi lambung apakah masih terasa sakit atau tidak

3. Memonitor asupan dan jenis makanan yang diberikan apakah sesuai dengan anjuran

atau tidak.