4
Kasus Penyalahgunaan Narkotika ( Putaw ) Pada Roger Danuarta Analisa Kasus Artis Roger Danuarta ditangkap polisi terkait kasus narkoba. Roger ditangkap polisi di dalam mobil yang ditumpanginya dalam keadaan tak sadarkan diri di Jalan Kayu Putih Tengah, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu 16 Februari 2014 tengah malam. Roger ditemukan di dalam mobil Mercy bernomor polisi B 368 RY itu. Menurut keterangan polisi, Roger tidak sadarkan diri dengan jarum suntik menancap di lengan. Dari penggeledahan di dalam mobil itu, polisi kemudian juga menemukan 1 bungkus narkotika jenis heroin ( putaw ) di kursi depan sebelah kiri mobil. Ditemukan pula satu bungkus daun ganja kering dan satu bungkus lainnya di dalam sebuah tas. Dalam keadaan tak sadarkan diri itu Roger dibawa polisi ke Kantor Polsek Pulogadung. Roger kemudian di bawa ke kantor polisi dan dilakukan sejumlah pemeriksaan serta pemeriksaan urine, hanya setengah jam setelah Roger di tahan, di dapatkan hasil bahwa Roger resmi sebagai penyalahgunaan narkoba karena didapatkan hasil positif putaw pada urine nya. Dalam kasus ini yang belum terungkap adalah peran seorang pria berinisial M yang disebut-sebut hadir saat kejadian. Bahkan, pria ini sempat membantu Roger mengonsumsi narkoba. "Roger diduga memakai narkoba bersama kawannya, seorang pria berinisial M. Dia diduga membantu menyuntikkan narkoba ke lengan kanan RD," kata Kombes Mulyadi lagi. Dengan bukti itu, bisa dipastikan Roger akan menghadapi ancaman hukum yang tak ringan. "Yang bersangkutan dijerat Pasal 111, Pasal 112 subsider Pasal 127 UU nomor 35 tahun 2009 tentang

Kasus Penyalahgunaan Narkotika Gemi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

narkoba

Citation preview

Kasus Penyalahgunaan Narkotika ( Putaw ) Pada Roger DanuartaAnalisa Kasus Artis Roger Danuarta ditangkap polisi terkait kasus narkoba. Roger ditangkap polisi di dalam mobil yang ditumpanginya dalam keadaantak sadarkan diridi Jalan Kayu Putih Tengah, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu 16 Februari 2014 tengah malam. Roger ditemukan di dalam mobil Mercy bernomor polisi B 368 RY itu. Menurut keterangan polisi, Roger tidak sadarkan diri dengan jarum suntik menancap di lengan. Dari penggeledahan di dalam mobil itu, polisi kemudian juga menemukan 1 bungkus narkotika jenisheroin ( putaw )di kursi depan sebelah kiri mobil. Ditemukan pula satu bungkus daun ganja kering dan satu bungkus lainnya di dalam sebuah tas. Dalam keadaan tak sadarkan diri itu Roger dibawa polisi ke Kantor Polsek Pulogadung.Roger kemudian di bawa ke kantor polisi dan dilakukan sejumlah pemeriksaan serta pemeriksaan urine, hanya setengah jam setelah Roger di tahan, di dapatkan hasil bahwa Roger resmi sebagai penyalahgunaan narkoba karena didapatkan hasil positif putaw pada urine nya.Dalam kasus ini yang belum terungkap adalah peran seorang pria berinisial M yang disebut-sebut hadir saat kejadian. Bahkan, pria ini sempat membantu Roger mengonsumsi narkoba.

"Roger diduga memakai narkoba bersama kawannya, seorang pria berinisial M. Dia diduga membantu menyuntikkan narkoba ke lengan kanan RD," kata Kombes Mulyadi lagi.Dengan bukti itu, bisa dipastikan Roger akan menghadapi ancaman hukum yang tak ringan. "Yang bersangkutan dijerat Pasal 111, Pasal 112 subsider Pasal 127 UU nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara danmaksimal 12 tahun," kata Mulyadi.

Lampiran pasal pasal penyalahgunaan narkobaPasal-pasal yang umum digunakan untuk menjerat pelaku tindak pidana khusus narkotika saat ini yaitu:1. Pasal 111 UU No.35/2009: Memiliki Narkotika Golongan 1 dalam bentuk tanaman, pelanggaran terhadap pasal ini biasanya pada umumnya mendapatkan vonis 4 tahun dengan tambahan denda dan subsider.2. Pasal 112 UU No.35/2009: Memiliki Narkotika Golongan 1 dalam bentuk bukan tanaman, idem point 1, biasanya vonis 4 tahun dengan denda dan subsider3. Pasal 113 UU No.35/2009: Produsen atau Importir Narkotika, pelanggaran terhadap pasal ini biasanya divonis lebih dari 4 tahun dan bahkan bisa sampai 18 tahun, seumur hidup, dan juga hukuman mati. Vonis biasanya disertai dengan denda dan subsider4. Pasal 114 UU No.35/2009: Perantara dan Pengedar, idem point 35. Pasal 127 UU No.35/2009: Pengguna/pemakai narkotika bagi dirinya sendiri, biasanya vonis di bawah 4 tahun, tanpa denda dan tanpa subsider. Khusus pasal 127 ini seharusnya menjalankan rehabilitasi dan bukan di dalam lapas, namun beberapa yang terkena pasal ini pun ternyata ada yang menjalani pidana di dalam lapas dan bukan di tempat rehabilitasiNarkotika dan Psikotropika sendiri adalah termasuk ke dalam kategori pidana khusus yang terkait dengan PP No.28/2006, di mana si terpidana yang sudah mendapatkan putusan pengadilan sekian tahun potong masa tahanan, harus menjalani 1/3 masa pidana terlebih dahulu baru kemudian bisa mendapatkan haknya atas remisi, dan program percepatan lainnya termasuk pembebasan bersyarat. Namun tidak untuk asimilasi di luar rutan/lapas.Jenis-jenis Narkoba

1.NARKOTIKANarkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman /bukan tanaman baik sintetis maupunsemi yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran,menghilangkan/mengurangi rasa nyeri. Narkotika terbagi 3:Narkotika golongan 1: berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Contoh : heroin,kokain dan ganja.Narkotika golongan 2: berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan dan di gunakan pada terapi sbg pilihan terakhir. Contoh : morfin,petidin dan metadon.Narkotika golongan 3:berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak di gunakan dalam terapi. Contoh :kodein.

2.PSIKOTROPIKAPsikotropika Yaitu zat/obat baik alamiah/sintetis yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Yang terbagi:a.Psikotropika golongan 1: amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi. Contoh: MDMA (ekstasi), LSD, dan STP.b.Psikotropika golongan 2: kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan amat terbatas padda terapi. Contoh :amfetamin, metamfetamin(sabu), fensiklidin, dan ritalin.c.Psikotropika golongan 3: potensi sedang menyebabkan ketergantungan, banyak digunakan dalam terapi. Contoh : pentobarbital flinitrazepam.d.Psikotropika golongan 4: potensi ringan dan menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan dalam terapi. Contoh : diazepam, kolbazam, fenobarbital, barbital, klordiazepoxide, dan nitrazepam (Nipam, pil BK/Koplo, DUM, MG,Lexo, Rohyp, dan lain-lain).

3.ZAT PSIKO-AKTIF LAINYaitu zat/bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak. Jenisnya adalah :a.Alcohol, pada minuman kerasb.Inhalansia, zat mudah menguap yang terdapat pada pabrik,dllc.Nikotin,yang terdapat pada tembakaud.Kafein,yang terdapat pada kopi

Penggolongan narkoba menurut WHO berdasarkan pengaruhnya terhadap tubuh manusia:a.Opioida,menyebabkan nyeri dan menyebabkan mengantuk. Ex:opium,morfinb.Ganja,menyebabkan perasaan riang dan meningkatkan daya khayal.c.Kokain,meningkatkan aktivitas otak/fungsi organ tubuh lainnyad.Golongan amfetamin,ex:amfetamin,ekstasi dan sabue.Alcohol pada minuman kerasf.Halusinogen,memberikan daya halusinasi. Ex: LSDg.Sedative dan hipnotika,obat penenangobat tidurh.PCP(fensiklidin)i.Solven dan inhalasi,gasuapyg dihirup. Ex: tiner dan lemj.Nikotin pada tembakauk.Kafein pada kopi,berbagai jenis obat penghilang rasa sakit/nyeri dan minuman kola.