Upload
muhammad-raviki
View
215
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Pembahasan Studi Kasus PPN 1
Soal 1 Terutang PPN, karena pada prinsipnya PPN menganut konsep desentralisasi yaitu terutang di tempat kegiatan usaha (Pasal 12 UU PPN 1984)2 Tidak terutang PPN, karena baru dikenakan PPN setelah ada pemenang lelang yang membeli gedung tsb (Psl 1A ayat (1) hrf c UU PPN 1984)3 Tidak terutang PPN, karena masuk dalam kriteria jasa perhotelan yg bukan JKP (Psl 4A ay(3))4 terutang PPN krn mobil bekas yg diperjualbelikan mrp BKP (Psl 4 ay(1) hrf a), krn pengertian BKP mulai 1 Jan 1995 tidak lagi harus brg pabrikasi5 terutang PPN, karena kopra mrpkn BKP namun berdasarkan PP 12/2001 mendapat fasilitas dibebaskan6 Tidak terutang PPN, Karena jasa boga bukan BKP atau bukan JKP (Psl 4A)7 Terutang PPN sesuai Psl 4 ayat (1) hrf d UU PPN 19848 Tidak terutang PPN krn durian merupakan non BKP (psl 4A ayat (2) UU PPN 19849 Tidak kena PPN, krn tidak memenuhi pasal 16D UU PPN 1984
10 Terutang PPN sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) hrf a dan Psl 1A ayat (1) hrf a UU PPN 198411 Terutang PPN sesuai pasal 4 ayat (1) hrf c, tetapi tidak dilakukan pemungutan PPN krn pemakaian sendiri produktif utk penyerahan yg terutang PPN12 Terutang PPN sesuai pasal 4 ayat (1) hrf c, dilakukan pemungutan PPN krn pemakaian sendiri konsumtif.13 atas penyerahan aktiva tsb sangat berkaitan dg objek PPN cfm Pasal 16D UU PPN 1984:
1. Tidak terutang PPN krn jasa perhotelan bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP2. Tidak terutang PPN krn jasa angkutan air bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP3. Tidak terutang PPN krn jasa katering mulai 1 april 2010 bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP
Soal 14:a. Terutang PPN berdasarkan Pasal 4 (1) hrf d UU PPN 1984, PPN disetor menggunakan SSP paling lambat tgl 15 April 2010.
PPN yg dibayar merupakan Pajak Masukan yg dapat dikreditkan oleh PT Larasatib. Terutang PPN berdasarkan Pasal 4 (1) hrf c UU PPN 1984, PPN dipungut kepada benklemis sesuai penjelasan Psl 6 PP 1/2012
Soal 15Berdasarkan permasalahan yg tercantum di soal ada 2 potensi objek PPNa. kegiatan membangun sendiri
Bulan DPP PPN (10%xDPP) Disetor tglApril 60,000,000 6,000,000 5/15/2011Mei 34,000,000 3,400,000 6/15/2011Juni 32,000,000 3,200,000 7/15/2011Juli 36,000,000 3,600,000 8/15/2011
16,200,000
b. Penyerahan aktiva eks Psl 16D UU PPN 1984atas penyerahan gedung terutang PPN Pasal 16D meskipun PM atas perolehan gedungtidak dikreditkan, krn peristiwa penjualan gedung setelah 1 April 2010 setelah UU PPN diubah dengan UU 42/2009.PPN Terutang (10%xHJ) 80,000,000 PPN dipungut menggunakan FP bukan disetor dg SSP
Terutang PPN, karena pada prinsipnya PPN menganut konsep desentralisasi yaitu terutang di tempat kegiatan usaha (Pasal 12 UU PPN 1984)Tidak terutang PPN, karena baru dikenakan PPN setelah ada pemenang lelang yang membeli gedung tsb (Psl 1A ayat (1) hrf c UU PPN 1984)Tidak terutang PPN, karena masuk dalam kriteria jasa perhotelan yg bukan JKP (Psl 4A ay(3))terutang PPN krn mobil bekas yg diperjualbelikan mrp BKP (Psl 4 ay(1) hrf a), krn pengertian BKP mulai 1 Jan 1995 tidak lagi harus brg pabrikasiterutang PPN, karena kopra mrpkn BKP namun berdasarkan PP 12/2001 mendapat fasilitas dibebaskan
Tidak terutang PPN krn durian merupakan non BKP (psl 4A ayat (2) UU PPN 1984
Terutang PPN sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) hrf a dan Psl 1A ayat (1) hrf a UU PPN 1984Terutang PPN sesuai pasal 4 ayat (1) hrf c, tetapi tidak dilakukan pemungutan PPN krn pemakaian sendiri produktif utk penyerahan yg terutang PPNTerutang PPN sesuai pasal 4 ayat (1) hrf c, dilakukan pemungutan PPN krn pemakaian sendiri konsumtif.atas penyerahan aktiva tsb sangat berkaitan dg objek PPN cfm Pasal 16D UU PPN 1984:1. Tidak terutang PPN krn jasa perhotelan bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP2. Tidak terutang PPN krn jasa angkutan air bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP3. Tidak terutang PPN krn jasa katering mulai 1 april 2010 bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP
Terutang PPN berdasarkan Pasal 4 (1) hrf d UU PPN 1984, PPN disetor menggunakan SSP paling lambat tgl 15 April 2010.PPN yg dibayar merupakan Pajak Masukan yg dapat dikreditkan oleh PT LarasatiTerutang PPN berdasarkan Pasal 4 (1) hrf c UU PPN 1984, PPN dipungut kepada benklemis sesuai penjelasan Psl 6 PP 1/2012
atas penyerahan gedung terutang PPN Pasal 16D meskipun PM atas perolehan gedungtidak dikreditkan, krn peristiwa penjualan gedung setelah 1 April 2010 setelah UU PPN