2
Pembahasan Studi Kasus PPN 1 Soal 1 Terutang PPN, karena pada prinsipnya PPN menganut konsep desentralisasi y 2 Tidak terutang PPN, karena baru dikenakan PPN setelah ada pemenang lelan 3 Tidak terutang PPN, karena masuk dalam kriteria jasa perhotelan yg bukan JK 4 terutang PPN krn mobil bekas yg diperjualbelikan mrp BKP (Psl 4 ay(1) hrf a), 5 terutang PPN, karena kopra mrpkn BKP namun berdasarkan PP 12/2001 mend 6 Tidak terutang PPN, Karena jasa boga bukan BKP atau bukan JKP (Psl 4A) 7 Terutang PPN sesuai Psl 4 ayat (1) hrf d UU PPN 1984 8 Tidak terutang PPN krn durian merupakan non BKP (psl 4A ayat (2) UU PPN 1 9 Tidak kena PPN, krn tidak memenuhi pasal 16D UU PPN 1984 10 Terutang PPN sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) hrf a dan Psl 1A ayat (1) hrf a UU 11 Terutang PPN sesuai pasal 4 ayat (1) hrf c, tetapi tidak dilakukan pemungutan 12 Terutang PPN sesuai pasal 4 ayat (1) hrf c, dilakukan pemungutan PPN krn pe 13 atas penyerahan aktiva tsb sangat berkaitan dg objek PPN cfm Pasal 16D UU 1. Tidak terutang PPN krn jasa perhotelan bukan JKP sehingga pengusaha buk 2. Tidak terutang PPN krn jasa angkutan air bukan JKP sehingga pengusaha b 3. Tidak terutang PPN krn jasa katering mulai 1 april 2010 bukan JKP sehingg Soal 14: a. Terutang PPN berdasarkan Pasal 4 (1) hrf d UU PPN 1984, PPN disetor mengg PPN yg dibayar merupakan Pajak Masukan yg dapat dikreditkan oleh PT Laras b. Terutang PPN berdasarkan Pasal 4 (1) hrf c UU PPN 1984, PPN dipungut kepad Soal 15 Berdasarkan permasalahan yg tercantum di soal ada 2 potensi objek PPN a. kegiatan membangun sendiri Bulan DPP PPN (10%xDPP) Disetor tgl April 60,000,000 6,000,000 5/15/2011 Mei 34,000,000 3,400,000 6/15/2011 Juni 32,000,000 3,200,000 7/15/2011 Juli 36,000,000 3,600,000 8/15/2011 16,200,000 b. Penyerahan aktiva eks Psl 16D UU PPN 1984 atas penyerahan gedung terutang PPN Pasal 16D meskipun PM atas peroleha tidak dikreditkan, krn peristiwa penjualan gedung setelah 1 April 2010 setela diubah dengan UU 42/2009. PPN Terutang (10%xHJ) 80,000,000 PPN dipungut menggunakan FP bukan disetor dg SSP

kasus ppn-abgan2014

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kasus ppn-abgan2014

Pembahasan Studi Kasus PPN 1

Soal 1 Terutang PPN, karena pada prinsipnya PPN menganut konsep desentralisasi yaitu terutang di tempat kegiatan usaha (Pasal 12 UU PPN 1984)2 Tidak terutang PPN, karena baru dikenakan PPN setelah ada pemenang lelang yang membeli gedung tsb (Psl 1A ayat (1) hrf c UU PPN 1984)3 Tidak terutang PPN, karena masuk dalam kriteria jasa perhotelan yg bukan JKP (Psl 4A ay(3))4 terutang PPN krn mobil bekas yg diperjualbelikan mrp BKP (Psl 4 ay(1) hrf a), krn pengertian BKP mulai 1 Jan 1995 tidak lagi harus brg pabrikasi5 terutang PPN, karena kopra mrpkn BKP namun berdasarkan PP 12/2001 mendapat fasilitas dibebaskan6 Tidak terutang PPN, Karena jasa boga bukan BKP atau bukan JKP (Psl 4A)7 Terutang PPN sesuai Psl 4 ayat (1) hrf d UU PPN 19848 Tidak terutang PPN krn durian merupakan non BKP (psl 4A ayat (2) UU PPN 19849 Tidak kena PPN, krn tidak memenuhi pasal 16D UU PPN 1984

10 Terutang PPN sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) hrf a dan Psl 1A ayat (1) hrf a UU PPN 198411 Terutang PPN sesuai pasal 4 ayat (1) hrf c, tetapi tidak dilakukan pemungutan PPN krn pemakaian sendiri produktif utk penyerahan yg terutang PPN12 Terutang PPN sesuai pasal 4 ayat (1) hrf c, dilakukan pemungutan PPN krn pemakaian sendiri konsumtif.13 atas penyerahan aktiva tsb sangat berkaitan dg objek PPN cfm Pasal 16D UU PPN 1984:

1. Tidak terutang PPN krn jasa perhotelan bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP2. Tidak terutang PPN krn jasa angkutan air bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP3. Tidak terutang PPN krn jasa katering mulai 1 april 2010 bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP

Soal 14:a. Terutang PPN berdasarkan Pasal 4 (1) hrf d UU PPN 1984, PPN disetor menggunakan SSP paling lambat tgl 15 April 2010.

PPN yg dibayar merupakan Pajak Masukan yg dapat dikreditkan oleh PT Larasatib. Terutang PPN berdasarkan Pasal 4 (1) hrf c UU PPN 1984, PPN dipungut kepada benklemis sesuai penjelasan Psl 6 PP 1/2012

Soal 15Berdasarkan permasalahan yg tercantum di soal ada 2 potensi objek PPNa. kegiatan membangun sendiri

Bulan DPP PPN (10%xDPP) Disetor tglApril 60,000,000 6,000,000 5/15/2011Mei 34,000,000 3,400,000 6/15/2011Juni 32,000,000 3,200,000 7/15/2011Juli 36,000,000 3,600,000 8/15/2011

16,200,000

b. Penyerahan aktiva eks Psl 16D UU PPN 1984atas penyerahan gedung terutang PPN Pasal 16D meskipun PM atas perolehan gedungtidak dikreditkan, krn peristiwa penjualan gedung setelah 1 April 2010 setelah UU PPN diubah dengan UU 42/2009.PPN Terutang (10%xHJ) 80,000,000 PPN dipungut menggunakan FP bukan disetor dg SSP

Page 2: kasus ppn-abgan2014

Terutang PPN, karena pada prinsipnya PPN menganut konsep desentralisasi yaitu terutang di tempat kegiatan usaha (Pasal 12 UU PPN 1984)Tidak terutang PPN, karena baru dikenakan PPN setelah ada pemenang lelang yang membeli gedung tsb (Psl 1A ayat (1) hrf c UU PPN 1984)Tidak terutang PPN, karena masuk dalam kriteria jasa perhotelan yg bukan JKP (Psl 4A ay(3))terutang PPN krn mobil bekas yg diperjualbelikan mrp BKP (Psl 4 ay(1) hrf a), krn pengertian BKP mulai 1 Jan 1995 tidak lagi harus brg pabrikasiterutang PPN, karena kopra mrpkn BKP namun berdasarkan PP 12/2001 mendapat fasilitas dibebaskan

Tidak terutang PPN krn durian merupakan non BKP (psl 4A ayat (2) UU PPN 1984

Terutang PPN sesuai dengan Pasal 4 ayat (1) hrf a dan Psl 1A ayat (1) hrf a UU PPN 1984Terutang PPN sesuai pasal 4 ayat (1) hrf c, tetapi tidak dilakukan pemungutan PPN krn pemakaian sendiri produktif utk penyerahan yg terutang PPNTerutang PPN sesuai pasal 4 ayat (1) hrf c, dilakukan pemungutan PPN krn pemakaian sendiri konsumtif.atas penyerahan aktiva tsb sangat berkaitan dg objek PPN cfm Pasal 16D UU PPN 1984:1. Tidak terutang PPN krn jasa perhotelan bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP2. Tidak terutang PPN krn jasa angkutan air bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP3. Tidak terutang PPN krn jasa katering mulai 1 april 2010 bukan JKP sehingga pengusaha bukan PKP

Terutang PPN berdasarkan Pasal 4 (1) hrf d UU PPN 1984, PPN disetor menggunakan SSP paling lambat tgl 15 April 2010.PPN yg dibayar merupakan Pajak Masukan yg dapat dikreditkan oleh PT LarasatiTerutang PPN berdasarkan Pasal 4 (1) hrf c UU PPN 1984, PPN dipungut kepada benklemis sesuai penjelasan Psl 6 PP 1/2012

atas penyerahan gedung terutang PPN Pasal 16D meskipun PM atas perolehan gedungtidak dikreditkan, krn peristiwa penjualan gedung setelah 1 April 2010 setelah UU PPN