23
Kata-kata sulit 1. Vaksin BCG (Bacillus Calmette – Guerin) :Vaksin hidup yang memberi sedikit perlindungan terhadap TBC 2. Vaksinasi : Memberikan imunitas secara protektif dengan cara menginduksi respon memori dalam tubuh terhadap pathogen penyakit 3. Nodus Limfaticus di region aksila dekstra : organ bersimpai bentuk bulat seperti ginjal terdiri atas jaringan limfoid yang berada di daerah ketiak kanan 4. Antigen : Immunogen yang dapat bereaksi dengan suatu antibody 5. Respon Imun : Reaksi yang di koordinasi sel-sel,molekul- molekul dan bahan lainnya terhadap infeksi Pertanyaan 1. Berapa usia bayi yang dapat di vaksinasi BCG ? 2. Mengapa setelah 4 minggu vaksinasi ditemukan benjolan di ketiak kanan bayi ? 3. Bagaimana kerja vaksin dalam mencegah penyakit ? 4. Mengapa vaksinasi BCG harus diberikan pada lengan kanan atas ? 5. Apa efek samping dari pemberian vaksinasi BCG ? 6. Apa yang dihasilkan oleh tubuh dalam pertahanan diri terhadap penyakit melalui vaksinasi ? 7. Organ apa saja yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari penyakit ? 8. Apa perbedaan vaksinasi & Imunisasi ? 9. Berapa dosis,frekuensi dan cara pemberian vaksin BCG ? 10. Bagaimana kehalalan vaksin BCG dalam pandangan islam ? 11. Bagaimana peranan vaksin BCG dalam pencegahan penyakit TBC ? 12. Apa saja factor penyebab TBC ? Jawaban

Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

Kata-kata sulit

1. Vaksin BCG (Bacillus Calmette – Guerin) :Vaksin hidup yang memberi sedikit perlindungan terhadap TBC

2. Vaksinasi : Memberikan imunitas secara protektif dengan cara menginduksi respon memori dalam tubuh terhadap pathogen penyakit

3. Nodus Limfaticus di region aksila dekstra : organ bersimpai bentuk bulat seperti ginjal terdiri atas jaringan limfoid yang berada di daerah ketiak kanan

4. Antigen : Immunogen yang dapat bereaksi dengan suatu antibody5. Respon Imun : Reaksi yang di koordinasi sel-sel,molekul-molekul dan bahan lainnya

terhadap infeksi

Pertanyaan1. Berapa usia bayi yang dapat di vaksinasi BCG ?2. Mengapa setelah 4 minggu vaksinasi ditemukan benjolan di ketiak kanan bayi ?3. Bagaimana kerja vaksin dalam mencegah penyakit ?4. Mengapa vaksinasi BCG harus diberikan pada lengan kanan atas ?5. Apa efek samping dari pemberian vaksinasi BCG ?6. Apa yang dihasilkan oleh tubuh dalam pertahanan diri terhadap penyakit melalui

vaksinasi ?7. Organ apa saja yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari penyakit ?8. Apa perbedaan vaksinasi & Imunisasi ?9. Berapa dosis,frekuensi dan cara pemberian vaksin BCG ?10. Bagaimana kehalalan vaksin BCG dalam pandangan islam ?11. Bagaimana peranan vaksin BCG dalam pencegahan penyakit TBC ?12. Apa saja factor penyebab TBC ?

Jawaban1. Yang baik 0-2 bulan,tetapi boleh diberikan sampai 12 bulan2. Karena ada respon imun dari kelenjar getah bening yang terdekat dari lokasi pemberian

vaksin3. Membentuk antibody dalam tubuh sehingga mengaktifkan sel limfosit dan makrofag4. Tidak harus di lengan kanan atas,tetapi juga bisa di paha kanan atas agar bekas luka

parutnya tidak terekspos dan alas an tidak diberikan secara oral karena untuk memaksimalkan efektivitas dari vaksin tersebut

5. Di lokasi yang diberikan vaksin Timbulnya benjolan,ruam dan meninggalkan jaringan parut

6. Menghasilkan antibody7. Timus,tonsil,limpa,nodulus limfatik8. Vaksin adalah bagian dari imunisasi

Page 2: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

9. Cara pemberian dengan injeksi intra kutanDosis : 0,05 ml untuk anak usia di bawah 1 tahun dan 0,1 ml untuk anak usia di atas 1

tahunFrekuensi : Dianjurkan 1x sebelum umur 2 bulan

10. Selama bahannya tidak membahayakan / tidak mengandung bahan yang haram maka di perbolehkan

11. Karena kuman vaksin BCG mempunyai karakteristik yang sama dengan kuman penyakit TBC

12. Gaya hidup,Lingkungan dan factor endemic

HipotesisVaksin merupakan bagian dari imunisasi aktif. Vaksin adalah antigen yang merangsang pembentukan antibody dalam tubuh dengan cara mengaktifkan sel limfosit dan makrofag. Besar dosis yang diberikan 0,05 ml untuk bayi di bawah 1 tahun dan o,1 ml untuk bayi di atas 1 tahun dengan cara injeksi intra kutan. Vaksin ini akan menimbulkan respon imun pada kelenjar getah bening brupa benjolan,ruam dan meninggalkan jaringan parut. Vaksin yang digunakan mempunyai sifat yang sama dengan bakteri TB. TB disebabkan oleh gaya hidup,lingkungan dan factor endemic. Secara perspektif islam,boleh digunakan selama komposisinya tidak haram dan tidak membahayakan tubuh.

Sasaran BelajarLI.1. Memahami dan Menjelaskan Organ Limfoid

LO.1.1. Menjelaskan Makroskopik Organ LimfoidLO.1.2. Menjelaskan Mikroskopis Organ Limfoid

LI.2. Memahami dan Menjelaskan Sistem ImunLO.2.1. Menjelaskan Definisi Sistem ImunLO.2.2. Menjelaskan Klasifikasi Sistem ImunLO.2.3. Menjelaskan Mekanisme Sistem ImunLO.2.4. Menjelaskan Gangguan Sistem Imun

LI.3. Memahami dan Menjelaskan AntigenLO.3.1. Menjelaskan Definisi AntigenLO.3.2. Menjelaskan Klasifikasi AntigenLO.3.3. Menjelaskan Sifat-sifat AntigenLO.3.4. Menjelaskan Imunogen

LI.4. Memahami dan Menjelaskan AntibodiLO.4.1. Menjelaskan Definisi AntibodiLO.4.2. Menjelaskan Klasifikasi AntibodiLO.4.3. Menjelaskan Struktur Molekul AntibodiLO.4.4. Menjelaskan Sifat-sifat AntibodiLO.4.5. Menjelaskan Perkembangan Antibodi atau Asal Antibodi

LI.5. Memahami dan Menjelaskan Vaksin dan Imunisasi

Page 3: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

LO.5.1. Menjelaskan Definisi Vaksin dan ImunisasiLO.5.2. Menjelaskan Klasifikasi dan Waktu Pemberian Vaksin dan Imunisasi

(wajib dan dianjurkan)LO.5.3. Menjelaskan Perbedaan Vaksin dan Imunisasi

LI.6. Memahami dan Menjelaskan Perspektif Islam tentang Vaksin (kandungan dan kemaslahatannya)

Skenario 1

Mencegah Penyakit dengan VaksinasiSeorang bayi berumur 3 hari mendapat vaksinasi BCG di lengan kanan atas untuk mencegah penyakit dan mendapatkan kekebalan. Empat minggu kemudian bayi tersebut dibawa kembali ke RS karena timbul benjolan di ketiak kanan. Setelah Dokter melakukan pemeriksaan didapatkan pembesaran nodus limfatikus di region aksila dekstra. Hal ini disebabkan adanya reaksi terhadap antigenyang terdapat dalam vaksin tersebut dan menimbulkan respon imun tubuh.

Page 4: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

LI.1. Memahami dan Menjelaskan Organ LimfoidLO.1.1. Menjelaskan Makroskopik Organ LimfoidLO.1.2. Menjelaskan Mikroskopis Organ Limfoid

LI.2. Memahami dan Menjelaskan Sistem ImunLO.2.1. Menjelaskan Definisi Sistem Imun

Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama infeksi. Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi disebut sistem imun. Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.

Baratawidjaja G. Karnen, Iris Rengganis. 2009

LO.2.2. Menjelaskan Klasifikasi Sistem Imun

Fisik Larut Seluler Humoral Selular- Kulit Biokimia : - Fagosit Sel B Sel T- Selaput lendir - Lisozim * Mononuklear - Ig G - Th 1- Silia - Sekresisebaseus * Plomorfnuklear - Ig A - Th 2- Batuk - Laktoferin - Sel NK - Ig M - Ts/Th3- Bersin - Asam neuraminik - Sel mast - Ig E - CTL/Tc

- Eosofil - Ig D - NKT- SD Sitokin - Th 17

Humoral:- Komplemen- APP- Mediator asal lipid- sitokin

Penjelasan

I. Sisitem Imun Nonspesifik

SISTEM IMUN

NON SPESIFIK SPESIFIK

Page 5: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

Disebut nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroba tertentu, telah ada dan siap berfungsi sejak lahir.

Mekanismenya tidak menunjukkan spesifisitas terhadap benda asing dan mampu melindungi tubuh terhadap banyak patogen potensial.

Sistem tersebut merupakan pertahanan terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroba dan dapat memberikan respons langsung.

A. Pertahanan fisik/mekanikDalam sistem pertahanan fisik atau mekanik, kulit, selaput lendir, silia saluran nafas, batuk dan bersin  merupakana garis pertahanan terdepan terhadap infeksi. Keratinosit dan lapisan epidermis kulit sehat dan epitel mukosa yang utuh tidak dapat di tembus kebanyakan mikroba.

B. Pertahanan Biokimia Mikroba tidak dapat menembus kulit yang sehat masuk melalui kelenjar sebaseus

dan folikel rambut. Lisozim dalam keringat, ludah, air mata, air susu ibu , melindungi tubuh terhadap

berbagai kuman positif gram, oleh karena dapat menghancurkan lapisan peptidoglikan dinding bakteri.

Air susu ibu juga laktooksidase dan asam neraminik sifat antibakterial terhdapa e.coli dan stafilokok.

Saliva mengandung enzim laktooksidase yang merusak dinding sel mikroba dan menimbulkan kebocoran sitoplasma dan juga mengandung antibodi serta komplemen yang dapat berfungsi sebagai opsonin dalam lisis sel mikroba.

Asam Hidroklorida dalam lambung, enzim proteolitik, antibodi dan empedu dalam usus halus membantu mencegah infeksi dari mikroba.

Laktoferin dan transferin  dalam serum, mengikat besi merupakan metabolit esensial  untuk hidup beberapa jenis mikroba seperti pseudumonas.

Pertahanan tubuh secara biokimiawi bahan yang disekresi mukosa saluran nafas (enzim dan antibodi) dan telinga berperan dalam. Mukus kental melindungi sel epitel mukosa menangkap bakteri dan dikeluarkan oleh gerakan silia

 Mekanisme imunitas non spesifik terhadap bakteri pada tingkat sawar fisik seperti kulit atau permukaan mukosa.

 1.  Bakteri yang bersifat simbiotik atau komensal yang ditemukan dikulit pada daerah

terbatas hanya menggunakan sedikit nutrien, sehingga kolonisasi mikroorganisme patogen sulit terjadi.

2.  Kulit merupakan sawar fisik efektif dan pertumbuhan bakteri dihambat sehingga agen patogen yang menempel akan dihambat oleh Ph rendah dari asam laktat yang terkandung dalam seblum yang dilepas kelenjar keringat

Page 6: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

3.  Sekret di permukaan mukosa mengandung enzin dekstruktif seperti lisozim yang mengahncurkan dinding sel bakteri

4. Saluran nafas dilindungi oleh gerakan mukosiliar sehingga lapisan mukosa secara terus menerus digerakkan menuju arah nasofaring

5. Bakteri ditangkap oleh mukus sehingga dapat disingkirkan dari saluran pernafasan6. Sekresi mukosa saluran nafas dan saluran cerna mengandung peptida antimikrobial yang

dapat memusnahkan mikroba patogen7. Mikroba patogen yang berhasil menembus sawar fisik dan masuk ke jaringan

dibawahnya dapat dimusnahkan dengan bantuan komplemen dan di cerna oleh fagosit 

C. Pertahan HumoralSistem imun nonspesifik menggunakan berbagai molekul larut. Molekul larut tertentu diproduksi di tempat infeksi atau cedera dan berfungsi lokal.

1. Komplemen Bebagai seperti lektin, interferon , CRP dan komplemen berperan dalam

pertahanan humoral. Komplemen rusak pada pemanasan 56 derajat celcius selama  30 menit.

Komplemen terdiri sejumlah protein yang bila diaktifkan akan memberikan proteksi infeksi dan berperan dalam respons inflamasi.

Komplemen berperan sebagai opsonin meningkatkan fagosistosis, faktor kemotaktik dan menimbulkan destruksi/lisis bakteri dan parasit.

Antibodi dengan bantuan komplemen menghancurkan membran lapisan lipopolisakarida dinding sel.

2. Protein fase akut- Selama fase akut infeksi, terjadi perubahan pada kadar beberapa protein dalam

serum yang disebut APP.- Protein yang meningkat atau menurun selama fase akut disebut juga APRP yang

berperan dalam pertahanan dini diinduksi oleh sinyal dari tempat cedera atau infeksi melalui darah.

- Hati merupakan tempat sintesis APRP. 

a. C-Reactive ProteinCRP salah satu PFS, golongan protein yang kadarnya dalam darah meningkat pada infeksi akut sebagai respons imunitas nonspesifik. Sintesis CRP meningkat meninggikan viskositas plasma dan laju endap darah. Adanya CRP tinggi menunjukkan infeksi yang persisten.

b. LektinLektin/Kolektin molekul larut dalam plasma mengikat manosa dalam polisakarida permukaan banyak bakteri seperti galur pneumokokus

c. Protein fase akut lain

Page 7: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

Protein fase akut 1 antitripsin , amiloid serum A, haptoglobin, C9, faktor B dan fibrinogen berperan pada peningkatan laju endap darah akibat infeksi, namun dibentuk jauh lebih lambat dibanding dengan CRP.

2. Mediator asal fosfolipidMetabolisme fofolipid untuk produksi prostaglandin dan leukotrin. Keduanya meningkatkan respons inflamsi melalui peningkatan permeabilitas vaskular dan vasodilatasi.

3. Sitokin IL-1, IL-6, TNF-Selama infeksi, produk bakteri seperti Lipopolisakarida mengaktifkan makrofag dan sel lain memproduksidan melepaskan berbagai sitokin seperti IL-1 ( merupakan pirogen endogen ), TNF- dan IL-6. Ketiga sitokin disebut sitokun proinflamasi, merangsang hati mensintesis dan melepas sejumlah protein plasma.

D. Pertahanan selulerFagosit, sel NK, sel mast dan eosinofil berperan dalam sistem imun nonspesifik seluler dapat ditemukan dalam sirkulasi atau jaringan.contoh sel ditemukan sirkulasi adalah neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, Sel T, sel B, Sel NK, sel darah merah dan trombosit.

II. Sistem Imun spesifik- Sistem imun spesifik punya kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap

asing bagi dirinya. Benda asing yang pertama kali terpajan dikenal  oleh sistem imun spesifik. Pajanan menimbulkan sensitasi, sehingga antigen yang sama dan masuk tubuh untuk kedua kali akan dikenal lebih cepat dan kemudian dihancurkan.

- Sistem imun spesifik dapat bekerja tanpa bantuan sistem imun nonspesifik.- Sistem imun spesifik terdiri :

A. Sistem imun spesifik Humoral Sistem imun spesifik humoral adalah limfosit B atau sel B berasal dari sel

multipoten di sumsum tulang. Sel B dirangsang  oleh benda asing akan berpoliferasi, berdiferensiasi dan

berkembang sel plasma memproduksi antibodi. Fungsi utama antibodi ialah pertahanan infeksi ekstraseluler, virus dan bakteri serta menetralkan toksinnya.

B. Sistem Imun spesifik seluler Limfosit T atau sel T berperan dalam sistem imun spesifik seluler berasal dari

sel asal yang sama seperti sel B. sel T proliferasi dan diferensiasinya di dalam kelenjar timus

Page 8: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

Faktor timus disebut timosin ditemukan dalam peredaran darah sebagai hormon asli dan mempengaruhi diferensiasi sel T di perifer.

Fungsi utama sistem imun  spesifik seluler ilaah pertahanan terhadap bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur , parasit dan keganasan.

Baratawidjaja G. Karnen, Iris Rengganis. 2009Sudoyo, Aru W. et.al. 2009

LO.2.3. Menjelaskan Mekanisme Sistem Imun

Reaksi imun dipengaruhi dua aktifitas yaitu:a. Pengenalan (recognition) : mengenal dan mendeterminasi substansi asing secara spesifik menyeleksi molekul yang bersifat imunogenik membedakan komponen sendiri (self) dari substansi asing (nonself) 

b. Tanggapan (respon) :Mengerahkan bermacam-macam sel dan molekul sehingga menghasilkan reaksi yang sesuai dan tepat untuk melawan dan menetralkan substansi/organisme yang masuk

http://staff.ui.ac.id 

 

 

 

RESPON IMUNOLOGIK TERHADAP BAKTERI ANAEROB DAN J ALUR KOMPLEMEN YANGBERPERAN.

Page 9: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

Komplemen merupakan salah satu enzim serum yang berfungsi dalam inflamasi,opsonisasi partikel antigen dan menimbulkan kerusakan membrane pathogen. Dewasa inidiketahui ada sekitar 20 jenis protein yang berperanan dalam sistem komplemen.Komplemen merupakan molekul dari sistem nonspesifik larut dalam keadaan tidak aktif, tetapi setiap waktu dapat diaktifkan oleh berbagai bahan seperti antigen, komplek imun dan sebagainya.

Gambar 3.Si stemKom pl em en

Hasil aktivasi ini akan menghasilkan berbagai mediator yangmempunyai sifatbiologik aktif dan beberapa diantaranya merupakan enzim untuk reaksiberikutnya. Beberapa diantaranya berupa enzim, lainnya berupa protein pengontrol danbeberapa lagi tidak mempunyai aktivasi enzim. Hal tersebut terjadi sebagai usaha tubuhuntuk menghancurkan antigen asing. Jalur aktivasi komplemen tersebut sering pula disertaikerusakan jaringan sehingga merugikan tubuh sendiri.1. Aktivasi komplemen secara umumSistem komplemen dapat diaktifkan melalui dua jalur, yaitu jalur klasik dan jalur alternatif. Aktivasi tersebut terjadi secaraberuntun, berarti bahwa produk yang timbul pada satu reaksi akan merupakan enzim untukreaksi berikutnya.3Aktivasi jalur klasik dimulai dengan C1, sedangkan aktivasi jalur alternative dimulaidengan C3.3Aktivasi jalur klasik diaktifkan oleh kompleks imun/antigen/antibody sedang jalur alternatif tidak.

2. Aktivasi komlemen melalui jalur alternativeJalur alternative terjadi tanpa melalui tiga reaksi pertama yang terdapatpada jalur klasik (C1, C4 dan C2). Jalur alternatif sebenarnyaterjadi terus menerus dalam derajat klinis yang tidak berarti.3 Kompleks imun

Page 10: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

(IgG dan IgM), agregat antibodi (IgG1, IgG2, IgG3), lipid A dariendotoxin, protease, Kristal urat, polinukleotida, membrane virus tertentu dan CRP dapatmengaktifkan komplemen melalui jalur klasik. Bakteri (endotoksin), jamur, virus, parasit,kontras (pada pemeriksaan radiologis), zimosan, agregat IgA (IgA1, IgA2) dan IgG4, dan faktor nefritik dapatmengaktifkan komplemen melalui jalur alternatif. Protein tertentu dan lipopolisakarida dapat mengaktifkan komplemen melalui kedua jalur.

LO.2.4. Menjelaskan Gangguan Sistem ImunLI.3. Memahami dan Menjelaskan Antigen

LO.3.1. Menjelaskan Definisi AntigenLO.3.2. Menjelaskan Klasifikasi AntigenLO.3.3. Menjelaskan Sifat-sifat AntigenLO.3.4. Menjelaskan Imunogen

LI.4. Memahami dan Menjelaskan Antibodi

LO.2.4. Menjelaskan Gangguan Sistem Imun

Auto imun LES

Skleroderma

Polimiositis

RA

Sindroma sjogren

Trrombositopenia autoimun

Miastenia gravis

Page 11: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

Berdasarkan waktu Reaksi lambat

Reaksi intermediet

Hipersensitif Reaksi cepat

Menurut Gell dan Coombs tipe I

tipe II

tipe III

tipe IV

Defisiensi imun Defisiensi imun nonspesifik

Defisiensi imun spesifik

Defisiensi imun didapat

Acquired immune defisiensi syndrome

Baratawidjaja G. Karnen, Iris Rengganis. 2009Sudoyo, Aru W. et.al. 2009

LI.3. Memahami dan Menjelaskan AntigenLO.3.1. Menjelaskan Definisi AntigenLO.3.2. Menjelaskan Klasifikasi AntigenLO.3.3. Menjelaskan Sifat-sifat AntigenLO.3.4. Menjelaskan Imunogen

LI.4. Memahami dan Menjelaskan AntibodiLO.4.1. Menjelaskan Definisi Antibodi

Page 12: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

Bahan glikoprotein yang diproduksi sel B sebagai respons terhadap rangsangan imunogen

Baratawidjaja G. Karnen, Iris Rengganis. 2009Sudoyo, Aru W. et.al. 2009

LO.4.2. Menjelaskan Klasifikasi Antibodi1. Imunoglobulin G

IgG merupakan komponen utama imunoglobulin serum, dengan berat molekul 160.000 dalton. Kadarnya dalam serum sekitar 13mg/ml, merupakan 75% dari semua imunoglobulin, IgG ditemukan dalam berbagai cairan seperti darah, CSS (Cairan Serebro Spinal) dan juga urin. IgG dapat menembus plasenta masuk ke janin dan berperan pada imunitas bayi

sampai umur 6-9 bulan . kemampuan IgG untuk menembus plasenta , maka IgG merupakan garis pertahanan tubuh utama terhadap infeksi dalam minggu-minggu pertama kehidupan bayi. Garis perahanan tubuh ini dapat diperkuat lagi dengan masuknya IgG dari kolostrum melalui mukosa usus pada neonatus.

IgG dan komplemen bekerja saling membantu sebagai opsonin pada pemusnahan antigen IgG memiliki sifat opsonin yang efektif karena sel sel fagosit, monosit, dan makrofag mempunyai reseptor untuk fraksi Fc dari IgG sehingga dapat mempererat hubungan antara fagosit dengan sel sasaran. Opsonin dalam bahasa yunani berarti menyiapkan untuk dimakan. Selanjutnya proses opsonisasi tersebut dibantu oleh reseptor untuk komplemen pada permukaan fagosit.

IgG juga berperan pada imunitas seluler karena dapat merusak antigen sel melalui interaksi dengan system komplemen atau melalui efek sitolitik sel NK (Natural Killer), eosinofil, neutrofil, yang semuanya memiliki IgG .sel NK merupakan efektor dari ADCC. ADCC tidak hanya merusak sel tunggal tetapi juga mikroorganisme multiseluler seperti telur skistosoma. Peranan efektor ADCC ini juga penting pada penghancuran kanker, penolakan transplan dan penyakit antoimun, sedang ADCC melalui neutrofil dan eosinofil, berperan terhadap infestasi parasit. Kadar IgG ,meningkat pada infeksi kronis dan penyakit antoimun.

IgG lebih muda berdifusi dari pada imunoglobulin lain ke dalam jaringan tubuh ekstravaskuler, dan sebagai imunoglobulin utama memikul  beban terbesar dalam menetralisir racun-racun kuman dan mengikat jasad-jasad renik untuk memudahkan fagositosis .Gabungan kuman dengan antibodi IgG mengaktifkan komplemen,  sehingga secara  kimiawi dapat menarik sel- sel fagosit berinti banyak. Yang bergabung dengan kuman melalui reseptor komplemen pada permukaan sel dan bagian Fc  dari IgG ikatan pada reseptor – reseptor. Yang sesuai . Interaksi kompleks-kompleks IgG dengan reseptor-reseptor Fc trombosit mungkin akan berakibat pengumpulan dan pelepasan amina vasoaktif.

IgG merupakan immunoglobulin terbanyak dalam darah,CSS dan peritoneal.IgG pada manusia terdiri atas 4 subkelas yaitu IgG1,IgG2,IgG3 dan IgG4 yang berbeda dalam sifat dan aktivitas biologic

2. Imunoglobulin A

Page 13: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

IgG dengan berat molekul 165.000 dalton ditemukan dalam serum dengan jumlah sedikit .Kadarnya terbanyak ditemukan dalam cairan sekresi saluran napas, cerna dan kemih, air mata, keringat, ludah, dan dalam air susu ibu yang lebih berupa IgAsekretori (slgA) yang merupakan bagian terbanyak . Komponen sekretori melindungi.IgA dari protease mamalia.fungsi IgA adalah sebagai berikut : IgA melindungi tubuh dari patogen oleh karena dapat bereaksi dengan molekul adhesi

dari patogen potensial sehingga mencegah adherens dan kolonisasi patogen tersebut dalam sel penjamu

IgA dapat bekerja sebagai opsonin, oleh karena neutrofil, monosit dan makrofag memiliki reseptor untuk Fca ( Fca-R ) sehingga dapat meningkatkan efek bakteriolitik komplemen dan menetralisasi toksin. IgA diduga juga berperan pada imunitas cacing pita.

Baik IgA dalam serum maupun dalam sekresi dapat meneralisasi toksin atau virus dan mencegah terjadinya kontak antara toksin atau virus dengan sel alat sasaran

IgA dalam serum dapat mengaglutisikan kuman, mengganggu motilitasnya sehingga memudahkan fagositosis  (opsonisasi ) oleh sel polimorfonuklear

IgA sendiri dapat mengaktifkan komplemen melalui jalur Alternatif, tidAk seperti halnya dengan IgA dan IgM, yang dapat mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik, IgA sekretori (slgA) dalam bentuk polimerik menjadi stabil oleh ikatan polipeptida rantai J.

Molekul IgA yang polimerik dan rantai J dibentuk sel plasma di dalam sel epitel lamina propia selaput lender (tidak oleh sel B).Pada saaat IgA tersebut dilepas ke dalam lumen saluran cerna,sel epitel juga melepas bagian sekretori untuk membentuk sIgA yang terlindung dari pencernaaan oleh enzim.Imunoglobin dalam cairan lambung terdiri atas 80% IgA,13% IgM dan 7% IgG,yang semuanya berperan dalam imunitas setempat.IgM juga dapat dilindungi bagian sekretori dengan berat molekul 70.000 dalton sehingga dapat berfungsi bila ada defisiensi sIgA.

Defisiensi IgA sering disertai dengan adanya antibody terhadap antigen makanan dan inhalan pada alergi.Di dalam air susu ibu ditemukan sIgA,di samping laktoferin,transferrin,lisozim,lipid,lactobacillus promotinf factor,fagosit dan limfosit yang berperan pada imunitas neonates.

Kadar IgA sangat tinggi dalam serum ditemukan pada infeksi kronik saluran nafas dan cerna,seperti tuberculosis,sirosis alkoholik,penyakit coeliac,colitis ulseratif dan penyakit Crohn.Fungsi IgA serum dalam bentuk monomeric belum banyak diketahui.IgA terdiri atas 2 sub unit yaitu IgA1 (93%) dan IgA2 (7%).Bila produksi IgA pada permukaan mukosa diperhitungkan,maka IgA merupakan Ig terbanyak.Reseptor dengan afinitas tinggi untuk kelas IgA ditemukan pada makrofag dan sel PMN yang berperan dalam fagositosis

3. Imunoglobulin MNama M berasal dari makroglobulin dan berat molekul IgM adalah 900.000

dalton. IgM mempunyai rumus bangun pentamer dan merupakan imunoglobulin terbesar. IgM merupakan Ig paling efisien dalam aktifitasi komplemen (jalur klasik).  Molekul-

Page 14: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

molekul IgM diikat oleh rantai J seperti halnya pada IgA. Kebanyakan sel B mengekspresikan IgM pada permukaannya sebagai reseptor antigen. IgM dibentuk paling dahulu pada respons imun primer terhadap kebanyakan antigen dibanding dengan IgG.

IgM juga merupakan Ig yang predominan diproduksi janin. Kadar IgM yang tinggi dalam darah umbilikus merupakan petunjuk adanya infeksi intrauterin. Bayi yang baru dilahirkan hanya mengandung IgM 10% dari kadar IgM dewasa, karena IgM ibu tidak dapat menembus plasenta, janin umur 12 minggu sudah mulai membentuk IgM bila sel B-nya dirangsang oleh infeksi intrauterin, seperti sifilis kongenital, rubela,toksoplasmosis, dan virus sitomegalo.

Kadar IgM anak akan mencapai kadar IgM dewasa pada usia satu tahun. Kebanyakan antibodi alamiah seperti isoaglutinin, golongan darah AB, antibody heterofil adalah IgM.IgM dapat mencegah gerakan mikroorganisme patogen, memudahkan fagositosis dan merupakan aglutinator protein antigen.Bila seorang anak diimunisasi terhadap produk bakteri seperti toksoid,akan diperlukan beberapa hari sebelum antibody ditemukan dalam darah.

Dalam 2-3 hari setelah suntikan toksoid kedua kali,kadar antibody dalam darah meningkat tajam dan mencapai kadar maksimum yang jauh lebih tinggi disbanding dengan respons primer,Respon sekunder ditandai oleh respons yang lebih cepat serta lebih banyak produksi antibody.Hal tersebut disebabkan oleh adanya ekspansi sel memori akibat pemberian toksoid pertama.

Hal yang khas terjadi pada respons sekunder:pembentukan imunoglobulin berlangsung lebih cepat dan untuk waktu yang lebih lama,imunoglobulin mencapai titer tinggi yang terutama terdiri atas IgG.Pada respons primer,timbulnya IgG didahului oleh IgM.

4. Imunoglobulin DIgD ditemukan dalam serum dengan kadar yang sangat rendah. Hal tersebut

mungkin disebabkan oleh karena IgD tidak dilepas sel plasma dan sangat rentan terhadap degradasi oleh proses proteolitik.IgD merupakan komponen permukaan utama sel B dan petanda dari diferensiasi sel B yang lebih matang.IgD merupakan 1% dari total imunoglobulin dan ditemukan banyak pada membrane sel B bersama IgM yang dapat berfungsi sebagai reseptor antigen pada aktifitas sel B.

IgD tidak mengikat komplemen, mempunyai aktivitas antibodi terhadap antigen berbagai makanan dan autoantigen seperti komponen nucleus.IgD juga diduga dapat mencegah terjadinya toleransi imun, tetapi mekanismenya belum jelas.

5. Imunoglobulin EIgE mudah diikat sel mast, basofil, dan eosinofil yang pada permukaannya

memiliki reseptor untuk fraksi Fc dari IgE. IgE dibentuk setempat oleh sel plasma dalam selaput lendir saluran napas dan cerna. Alergen yang diikat dua molekul IgE pada permukaan sel mast akan menimbulkan influks ion kalsium ke dalam sel. Hal itu menurunkan kadar adenosin  monofosfat siklik intraseluler yang menimbulkan degranulasi sel mast.selain pada alergi kadar IgE yang tinggi ditemukan pada infeksi cacing, skistosomiasis, penyakit hidatid, trikinosis, dan di duga berperan pada imunitas

Page 15: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

parasit proteksi terhadap invasi parasit seperti cacing tersebut diperoleh melalui ADCC yang melibatkan eosinofil.

Pada serum hanya terdapat IgE dalam konsentrasi yang sangat rendah dan hanya sebagian kecil plasma dalam badan membentuk immunoglobulin ini. Antibody IgE akan melekat untuk waktu lama , mungkin pada mastosit. Hubungan dengan mastosit berdegranulasi dengan melepaskan amina vasoaktif. Proses ini adalah penyebab gejala-gejala demam karena kepekaan terhadap rumput kering dan asma yang penyebabnya berasal dari luar tubuh, misalnya bila penderita atopik berhubungan dengan alergennya, seperti misalnya tepuns sari rumput. Peranan faal utama dari IgE belum jelas tetapi diketahui bahwa kadar IgE dalam serum sangat naik apabila ada infeksi dalam parasit tertentu khususnya cacing ; disangka bahwa pelepasan histamin akibat hubungan antigen parasit dengan antibody IgE yang terikat pada mastosit dalam dinding usus akan mempermudah pengeluaran parasit-parasit tersebut.

LO.4.3. Menjelaskan Struktur Molekul Antibodi

Struktur dasar antibodi memiliki 4 rantai protein yaitu dua rantai ringan (light chain = L) dan 2 rantai berat (heavy chain = H) yang identik. Istilah rantai ringan dan berat ini mengacu pada berat molekul yang relatif dari masing-masing rantai. Rantai ringan dan berat ini dihubungkan oleh ikatan disulfida (S-S), demikian pula rantai berat yang satu dengan lainnya diikat dengan ikatan disulfida.   Struktur molekul imunoglobulin, terdiri dari dua rantai berat (H) dan dua rantai ringan (L) yang

terhubung melalui ikatan disulfida (S-S). Tiap rantai mempunyai daerah variabel (V) dan konstan (C). Daerah Fab imunoglobulin berikatan dengan antigen spesifik. Daerah Fc berikatan dengan komplemen. Struktur ini adalah unit dasar imunoglobulin.Imunoglobulin ditentukan oleh tipe rantai beratnya. IgG mempunyai rantai berat gamma, IgM mempunyai rantai berat mu, IgA rantai beratnya alfa, IgE rantai beratnya epsilon, dan IgD mempunyai rantai berat delta.Molekul antibodi yang diproduksi oleh satu klon sel plasma mempunyai rantai berat yang persis sama dan juga mempunyai hanya satu tipe rantai ringan. Terdapat dua tipe umum rantai ringan, yang disebut rantai kappa dan lambda. Baik keduanya terdapat pada semua kelas antibodi. Penggunaan klinis utama dari pengukuran tipe rantai ringan adalah untuk membedakan apakah proliferasi sel plasma atau sel limfoid adalah monoklonal atau poliklonal.

LO.4.4. Menjelaskan Sifat-sifat Antibodi

Page 16: Kata Kata Sulit,Pertanyaan,Hipotesis

IgG1-4 : Palimg banyak ditemukan dalam cairan tubuh terutama ekstravaskular untuk memerangi mikroorganisme dan toksinnya

IgA : Ig utama dalam sekresi seromukosa untuk menjaga permukaan luar tubuhIgM : Aglutinator yang sangat efektif; diproduksi dini pada respons imun.

Pertahanan terdepan terhadap bacteremiaIgD : Umumnya ditemukan pada permukaan limfositIgE : Pengerahan agens anti microbial. Meningkat pada infeksi parasite. Berperan

pada gejala alergi atopi.

LO.4.5. Menjelaskan Perkembangan Antibodi atau Asal AntibodiAntibodi diproduksi melalui proses yang disebut seleksi klonal (clonal

selection). Setiap individu mempunyai jumlah besar limfosit B (sekitar 107). Setiap sel B mempunyai reseptor permukaan (IgM dan IgD) yang dapat bereaksi terhadap satu antigen. Suatu antigen akan bereaksi dengan limfosit B yang mempunyai reseptor permukaan yang paling sesuai. Setelah berikatan dengan antigen, sel B akan terstimulasi untuk berpoliferasi dalam bentuk klon sel kemudian sel B akan berubah menjadi sel plasma dan mensekresi antibody yang spesifik terhadap antigen.

LI.5. Memahami dan Menjelaskan Vaksin dan ImunisasiLO.5.1. Menjelaskan Definisi Vaksin dan ImunisasiLO.5.2. Menjelaskan Klasifikasi dan Waktu Pemberian Vaksin dan

Imunisasi (wajib dan dianjurkan)LO.5.3. Menjelaskan Perbedaan Vaksin dan Imunisasi

LI.6. Memahami dan Menjelaskan Perspektif Islam tentang Vaksin (kandungan dan kemaslahatannya)