Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
2
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa
atas terselesaikannya penyusunan perangkat materi Bimtek
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Kepala
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Materi pendampingan
disusun oleh tim pengembang terdiri atas unsur pengarah,
pengembang kurikulum 2013, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Balitbang Dikbud, Unit Implementasi Kurikulum 2013 (UIK),
Badan PSDMK&PMP, Narasumber (NS), instruktur nasional
(IN), dosen, widyaiswara, dan dari unsur lapangan yaitu
pengawas, kepala sekolah, guru SMP pelaksana Kurikulum
2013.
Materi bimtek ini merupakan bahan acuan bagi narasumber,
peserta bimtek pendampingan, dan kepala sekolah SMP
pendamping serta kepala SMP sasaran dalam memantapkan
pelaksanaan Kurikulum 2013 melalui program pendampingan
dengan pola “in – on – in – on – in”. Pola pendampingan “In”
berarti para kepala SMP berhimpun di Musyawarah Kerja
Kepala Sekolah (MKKS) untuk mendiskusikan berbagai kendala
yang terkait dengan implementasi Kurikulum di sekolahnya, dan
pola “On” berarti kepala SMP pendamping melakukan kunjungan
pendampingan ke SMP sasaran dalam rangka melakukan
refleksi dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi
dalam implementasi kurikulum 2013. Materi/bahan ajar pada
bimtek pendampingan kepala sekolah SMP meliputi Kebijakan
Implementasi Kurikulum 2013, Penyusunan KTSP, Integrasi
Muatan Lokal, Integrasi Ekskul Kepramukaan, Matrikulasi,
Pemahaman terhadap buku guru dan buku siswa, Penyusunan
ii
RPP, Media Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran,
Pelaksanaan Penilaian, Pengelolaan Layanan BK dan Persiapan
Peminatan, Interaksi dengan Orangtua Siswa, Pengelolaan
Peran Guru TIK.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih serta
penghargaan atas dedikasi yang tinggi para tim pengembang
materi yang berupaya untuk menggali dan mengantisipasi
sejumlah permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan
kurikulum di sekolah dan berupa mencari alternatif solusi yang
disesuaikan dengan kebutuhan perbaikan mutu implementasi
Kurikulum 2013 secara berkelanjutan.
Semoga materi bimtek ini dapat membantu narasumber, peserta
bimtek, kepala SMP pendamping, kepala SMP sasaran dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Jakarta, Agustus 2014
Direktur Pembinaan PTK
Dikdas
Sumarna Surapranata, Ph.D
NIP. 195908011985031002
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
Peta Konsep .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Petunjuk Pembelajaran .................................................................... 1
B. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 1
C. KONSEP .......................................................................................... 2
D. DESKRIPSI ...................................................................................... 2
E. AKTIVITAS PEMBELAJARAN. ...................................................... 13
F. Rangkuman .................................................................................... 14
G. Refleksi .......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 16
Lampiran : ................................................................................................ 17
iv
Peta Konsep
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(PENDEKATAN SAINTIFIK)
PERAN KEPALA SEKOLAH
DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
PENERAPAN PENDEKATAN
SAINTIFIK DALAM
PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAH
PENDEKATAN SAINTIFIK
KONSEP,PRINSIP
PENDEKATAN SAINTIFIK
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Petunjuk Pembelajaran
Untuk dapat memahami dengan baik dan agar tidak
salah pengertian dalam memahami materi dalam bahan
ajar ini, Saudara perlu mengikuti petunjuk pembelajaran
berikut ini:
a. Perhatikan dengan baik kompetensi dan tujuan yang
ingin dicapai dalam mempelajari bahan ajar ini.
b. Pelajari dan pahami dengan seksama uraian materi
di setiap bagian bahan ajar ini secara berurutan dari
awal sampai akhir.
c. Jika menemui kesulitan dalam memahami materi
bahan ajar ini dapat didiskusikan dengan teman
sejawat, atau dapat minta bimbingan pada
fasilitator.
d. Setelah selesai mempelajari modul pada bagian
ini, Saudara dapat mengerjakan latihan yang telah
disediakan.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan bimtek, diharapkan para peserta mampu:
a. Memahami konsep pendekatan pembelajaran saintifik
b. Memfasilitasi guru dalam mengelola pembelajaran
c. Membantu menemukan solusi atas permasalahan yang muncul
dalam pelaksanaan pengelolaan pembelajaran pada implementasi
K-13
2
C. KONSEP
Bahan belajar ini memuat materi yang terkait dengan konsep
Pendekatan saintifik untuk Pendampingan Implementasi Kurikulum
2013 (PIK 2013) yang meliputi: 1) pengertian, tujuan, prinsip serta
langkah-langkah pendekatan saintifik, 2) Penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.3) Peran kepala sekolah dalam
pembelajaran.
D. DESKRIPSI
Konsep Pendekatan Saintifik
a. Pengertian
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua
jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah
(saintifik). Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengonstruk
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
b. Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan
pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:
3
1) untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
2) untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan
suatu masalah secara sistematik.
3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa
bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
4) diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5) untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide,
khususnya dalam menulis artikel ilmiah.
6) untuk mengembangkan karakter siswa.
c. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan
saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) pembelajaran berpusat pada siswa
2) pembelajaran membentuk students’ self concept
3) pembelajaran terhindar dari verbalisme
4) pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan
prinsip
5) pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan
kemampuan berpikir siswa
6) pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan
motivasi mengajar guru
7) memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
kemampuan dalam komunikasi
4
8) adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip
yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.
d. Langkah-langkah Pendekatan saintifik
Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach)
dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi
melaui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian
mengolah data atau informasi, menyajikan data atau
informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar,
kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Pendekatan saintifik
dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut:
1. Mengamati (observasi)
Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (meaningfull learning). Kegiatan mengamati
memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek
secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
mudah pelaksanaannya.
Contoh: Mengamati:
Dalam mapel IPA, guru meminta siswa untuk mengamati
suatu fenomenon. Sebagai contoh dalam mapel IPA guru
meminta siswa untuk mengamati sifat larutan yang diperoleh
dari ekstrak buah belimbing atau tomat. Fenomena yang
diberikan dapat juga dalam bentuk video. Dalam mapel IPS
contohnya adalah fenomena yang diamati adalah gambar-
gambar (foto-foto, slide) tentang hutan yang gundul, hujan
deras, orang membuang sampah sembarangan, sungai
meluap, banjir besar. slide, atau video klip seputar bencana
banjir di suatu tempat.
5
2. Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan
secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai
apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat.
Contoh ;Menanya:
Dalam mapel IPA, siswa mengajukan pertanyaan tentang
suatu fenomenon. Sebagai contoh siswa mempertanyakan
“Mengapa larutan ekstrak buah belimbing atau tomat memiliki
rasa manis dan asin”. Sebagai contoh di mapel IPS adalah
“Apakah sebab dan akibat banjir bisa terjadi di ruang dan
waktu yang sama atau berbeda?”
3. Mengumpulkan Informasi
Kegiatan “mengumpulkan informasi” merupakan tindak lanjut
dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui
berbagai cara.
Contoh : Mengumpulkan informasi
Dalam mapel IPA, siswa mengumpulkan data atau guru
memberikan data tentang komponen-komponen yang terdapat
dalam larutan ekstrak buah belimbing atau buah tomat.
4. Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/Menalar
Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam
kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam
Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah memproses
informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
6
Contoh: Mengasosiasikan/ Mengolah Informasi/Menalar
Siswa mengolah informasi yang diberikan oleh guru. Analisis
data dalam IPS, misalnya siswa diajak untuk membaca
buku siswa halaman 2-6 tentang konsep ruang, waktu,
konektivitas, dan interaksi sosial. Konsep-konsep ini
dihubungkan dengan informasi atau data awal, pertanyaan
dan hipotesis, serta data yang terkumpul.
5. Mengomunikasikan
`Pada langkah ini, siswa dapat menyampaikan hasil kerjanya
secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui presentasi
kelompok, diskusi, dan tanya jawab.
Contoh : Mengomunikasikan:
Pada langkah ini, siswa dapat menyampaikan hasil kerjanya
secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui presentasi
kelompok, diskusi, dan tanya jawab.
1. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
Kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Dalam pendekatan saintifik tujuan utama kegiatan pendahuluan
adalah memantapkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep
yang telah dikuasai yang berkaitan dengan materi pelajaran baru
yang akan dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan ini guru harus
mengupayakan agar siswa yang belum paham suatu konsep dapat
memahami konsep tersebut, sedangkan siswa yang mengalami
kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan. Pada
kegiatan pendahuluan, disarankan guru menunjukkan fenomena
atau kejadian “aneh” atau “ganjil” (discrepant event) yang dapat
menggugah timbulnya pertanyaan pada diri siswa.
7
Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses
pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar
(learning experience) siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran
adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan
siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu
tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan untuk
terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan
bantuan dari guru melalaui langkah-langkah kegiatan yang
diberikan di muka.
Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasi
terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh
siswa. Kedua, pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa.
Untuk pemahaman lebih lanjut tentang langkah-langkah
pembelajaran di bawah ini diberikan contoh penerapannya dalam
pembelajaran.
Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran
Sekolah : SMP Jayakarta
Mapel : IPS
Kelas/Sem : VII/ 1
Tema : Konektivitas antar ruang, waktu, dan manusia ===================================================
=
Pendahuluan (...menit)
1. Pengkondisian peserta didik
2. Melakukan appersepsi tentang bencana banjir yang kerap terjadi. Di
mana, kapan, dan mengapa bisa terjadi, siapa yang sering menjadi
korban, apa yang dilakukan oleh masyarakat korban banjir ketika
menghadapi bencana tersebut.
8
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (... menit)
1. Peserta didik mengamati gambar-gambar (foto-foto, slide) tentang
hutan yang gundul, hujan deras, orang membuang sampah
sembarangan, sungai meluap, banjir besar. slide, atau video klip
seputar bencana banjir di suatu tempat. Disarankan fenomena-
fenomena tersebut yang terjadi di lingkungan terdekat.
2. Guru menyampaikan pertanyaan dan mendorong peserta didik
didorong untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru atau
peserta didik yang lain
Misalnya, setelah mengamati gambar atau menyaksikan tayangan
video siswa didorong untuk bertanya, tentang mengapa hutan
digunduli, untuk apa kayu-kayu yang ditebangi, siapa yang
melakukan, siapa yang dbiasa membuang sampah sembarangan,
mengapa sungai meluap, mengapa terjadi banjir, apakah ada
hubungan antar semuanya itu? Pertanyaan atau permasalahan pokok
apa yang bisa dimunculkan dari fenomena tersebut? Guru dapat
menginisiasi pertanyaan pertanyaan kunci ketika siswa belum
memunculkannya.
3. Mencoba (Experimenting) atau Mengumpulkan Data : Siswa
menyaksikan video klip tentang banjir yang terjadi di lingkungan
siswa. Siswa diminta untuk mencatat berbagai fakta yang diperlukan
4. Menalar /mengasosiasi data, meghubungkan sampai membuat
kesimpulan : Misalnya peserta didik diajak untuk membaca buku
siswa halaman 2-6 tentang konsep ruang, waktu, konektivitas, dan
interaksi sosial, dan menghubungkannya dengan fenomena yang
terjadi dalam tayangan video maupun gambar-gambar yang telah
diamati sebelumnya.
5. Secara bersama-sama setelah peserta didik membaca buku,
mengamati gambar, dan menyaksikan tayangan video, mereka
diminta untuk membuat kesimpulan megenai hubungan buang
9
sampah sembarang, penggundulan hutan, banjir dan kerugian akibat
bencana banjir.
6. Mengkomunikasikan : Siswa mempresentasikan hasil analisis datanya
di kelas. Di saming itu siswa juga bisa diminta untuk mengunggahnya
(upload) di blog masing-masing. Untuk kepentingan ini setiap siswa
bisa diwajibkan memiliki blog sendiri.
Penutup (... menit)
(1) Kesimpulan
Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil
pembelajaran
(2) Evaluasi :
Dilakukan melalui tes secara tertulis, mengenai contoh bentuk
konektivitas antar ruang dan waktu yang ada di lingkungan
sekitarmu.
(3) Refleksi :
Peserta didik diminta menjawab pertanyaan reflektif misalnya,
apakah pembelajaran hari ini menyenangkan? Pengetahuan
berharga/baru apa yang kamu peroleh pada pembelajaran kita hari
ini? Bagaimana sebaiknya sikap kita kalau memperoleh sesuatu
yang berharga/baru.
(4) Penugasan
Peran Kepala sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran .
Sekolah adalah tempat siswa dapat belajar. Oleh karena itu, tugas
utama seluruh pemangku kewenangan adalah memastikan bahwa
setiap peserta didik dapat belajar di sekolah, memastikan bahwa
sekolah sebagai tempat belajar yang aman dan kondusif untuk
seluruh peserta didik, memastikan bahwa seluruh peserta didik
mendapat pelayanan belajar yang bermutu sehingga peserta didik
10
mengembangkan potensi dan prestasinya dirinya secara alamiah
untuk meraih keunggulan yang optimal.
Kepala sekolah memiliki tanggung jawab menjamin seluruh siswa
belajar dan pendidik melaksanakan tugas pendidik dalam mendidik,
mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik. Strategi pembelajaran berkembang sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi yang
semakin cepat. Fokus belajar menguatkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik secara berimbang. Teknik pembelajaran
makin efektif seiring dengan penggunaan teknologi sesuai kebutuhan
siswa bersaing pada konteks lokal, nasional, dan global.
Peran Kepala Sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah
dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung (Kleine-
Kracht, 1993:12, dalam Sulistyorini). Peran kepala sekolah secara
langsung terjadi ketika kepala sekolah bekerja dengan para guru
dan staf lainnya untuk mengembangkan proses belajar mengajar.
Sebagai contoh, ketika kepala sekolah melakukan kegiatan supervisi
pendidik di kelas, kegiatan diskusi untuk memberi umpan balik
terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan seorang guru,
dan pemberian contoh pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan peran
kepala sekolah secara tidak langsung terjadi ketika kepala sekolah,
antara lain memberikan sejumlah kemudahan dan mendorong para
guru dan staf untuk mengembangkan diri, melakukan pengambilan
keputusan secara bersama-sama (sharing on decision making), dan
mengubah tata nilai serta visi sekolah yang mengarah kepada
peningkatan kualitas pembelajaran.
Tugas utama kepala sekolah adalah mewujudkan keunggulan sekolah
yang dipimpinnya. Ciri keunggulan utama sekolah adalah keunggulan
mutu lulusan yang memenuhi bahkan melebihi standar. Berkaitan
dengan itu, secara sistem efektivitas kepala sekolah ditentukan
dengan keunggulannya dalam meningkatkan kompetensi guru dalam
11
memberikan kemudahan belajar peserta didik. Keunggulan pendidik
ditentukan dengan motivasi dan kreasi dalam belajarnya, terutama
belajar dari pengalaman melaksanakan tugas dalam melakukan
perbaikan berkelanjutan.
Kepala sekolah adalah pengawal pengelolaan pembelajaran, pada
tiga kelompok tugas, yaitu, (1) mengembangkan perencanaan dan
anggaran, (2) mengembangkan organisasi, struktur organisasi dan
pembagiatan tugas, meningkatkan kapasitas staf, dan mengisi struktur
dengan mempertimbangkan kemampuan individu, mengkomunikasikan
rencana, dan mengembangkan sistem monitor pelaksanaan, (3)
mengontrol kegiatan dan memecahkan masalah dalam kegiatan
formal seperti dalam rapat atau dalam pertemuan informal.
Kepala sekolah menghadapi tantangan perubahan penerapan
kurikulum 2013. Kesiapan yang perlu dicermati adalah mengenali
elemen perubahan dengan sikap terbuka, meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan agar dapat mengelola perubahan sehingga menjadi
sekolah yang adaptif terhadap perubahan. Berikut contoh perubahan
kurikulum yang berdampak pada fungsi dan peran kepala sekolah.
Contoh Perubahan dan Peran KS (Proses)
Perubahan
Kurikulum
Perubahan Aktivitas
Perubahan Perilaku
Perubahan Budaya
Fungsi dan Peran KS/PS
Mengajak siswa
menanya
Guru tdk banyak bertanya. Guru memotivasi siswa untuk kritis dalam mengamati.
Guru menahan diri tidak bertanya. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengkritisi hasil
Budaya ‘malu bertanya sesat dijalan’. Budaya diskusi. Budaya kritis.
Memberi contoh terbuka dalam menanggapi pertanyaan kritis. Memberi contoh
12
Perubahan
Kurikulum
Perubahan Aktivitas
Perubahan Perilaku
Perubahan Budaya
Fungsi dan Peran KS/PS
Guru mendorong kegiatan diskusi .
pengamatannya. Guru tidak jemu akibat siswa kritis bertanya.
pembelajaran. Membina guru .
Mengajak siswa
mencari tahu
Siswa menyimpulkan sendiri hasilnya. Guru mengarahkan yang harus dilakukan siswa dlm mencari tahu .
Guru sabar menunggu siswa menyimpulkan. Guru menahan diri dalam memberi tahu
Budaya berusaha sendiri. Budaya mandiri .
Memberi contoh pembelajaran. Membina guru
Selain itu kepala sekolah harus mampu mengidentifikasi dan mengelola
perubahan dalam Pelaksanaan pembelajaran. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah dengan mengidentifikasi aspek yang berubah dalam
pembelajaran, mengelola sumberdaya manusia yang harus berubah, serta
aspek-apek apa yang harus dirubah, sebagaimana digambarkan dalam
tabel berikut:
13
Contoh Pengelolaan Perubahan dalam Pembelajaran
PROSES PEMBELAJARAN
ELEMEN PERUBAHAN
SIAPA YANG HARUS BERUBAH
APA YANG HARUS DIUBAH
Sumber belajar bukan hanya guru
dan buku siswa
Guru Orangtua KS dan PS Tendik ....
Aturan penggunaan perpustakaan Aturan penggunaan lab ....
Kelas bukan satu-satunya tempat
belajar
Guru KS dan PS Tendi ...
Aturan penggunaan perpustakaan Aturan dan jadwal penggunaan lab Aturan dan jadwal penggunaan lapangan .....
PROSES PEMBELAJARAN
ELEMEN PERUBAHANSIAPA YANG
HARUS BERUBAHAPA YANG HARUS DIUBAH
Sumber belajar bukan hanya guru dan buku siswa
- Guru- Orangtua- KS dan PS- Tendik- ....
- Aturan penggunaan perpustakaan
- Aturan penggunaan lab- ....
Kelas bukan satu-satunya tempat belajar
- Guru- KS dan PS- Tendik- ...
- Aturan penggunaan perpustakaan
- Aturan dan jadwal penggunaan lab
- Aturan dan jadwal penggunaanlapangan
- .....
E. AKTIVITAS PEMBELAJARAN.
1. Pendahuluan
Refleksi melalui tanya jawab tentang
pelaksanaan pembelajaran di sekolah saat ini.
14
2. Kegiatan Inti
MeLakukan diskusi kelompok tentang cirri-ciri pendekatan
pembelajaran saintifik (lihat lampiran 1. LK.1)
Membahas konsep pendekatan pembelajaran saintifik antara lain
pengertian, tujuan, prinsip, dan langkah-langkah pembelajaran
pendekatan saintifik.
Melihat tayangan video tentang proses pembelajaran saintifik.(Lihat
Lampiran 2. LK.2)
Mendiskusikan video yang ditayangkan
M e n g i d e n t i f i k a s i p e r m a s a l a h p e l a ks a n a a n
p e m b e l a j a r a n d a n s o l u s i . ( l i h a t l a m p i r a n 3 L K . 3 )
Membuat contoh langkah-langkah pendekatan saintifik dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah.( Lihat Lampiran 4 ,LK.4)
Mendiskusikan peran kepala sekolah dalam pelaksanaan
pembelajaran (Lihat Lampiran 5, LK.5)
3.Penutup Refleksi dan evaluasi bersama antara peserta dengan fasilitator tentang jalannya pembelajaran.
F. Rangkuman
1. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi
atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang ditemukan.
15
2. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki
karakteristik :
a) berpusat pada siswa.
b) Melibatkan keterampilan proses sains dalam
mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
c) melibatkan proses-proses kognitif yang potensial
dalam merangsang perkembangan intelek,
khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
d) dapat mengembangkan karakter siswa.
3. Kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan
suasana awal pembelajaran yang efektif yang
memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam
proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan
pengalaman belajar (learning experience) siswa. Kegiatan
penutup ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasi
terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk
oleh siswa. Kedua, pengayaan materi pelajaran yang
dikuasai siswa.
G. Refleksi
1. Apa yang ibu/bapak pahami setelah mempelajari materi
ini?
2. Pengalaman penting apa yang ibu/ bapak peroleh
setelah mempelajari materi ini?
3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas ibu/ bapak
sebagai kepalasekolah?
4. Apa rencana tindak lanjut yang akan ibu/ bapak lakukan
setelah kegiatan ini?
16
DAFTAR PUSTAKA
Arend, R.I. 2001. Learning to Teach, 5th Ed. Boston: McGraw-Hill
Company, Inc.
Baldwin, A.L. 1967. Theories of Child Development. New York: John Wiley
& Sons.
Lampiran Peraturan Mendikbud RI No 81 A tahun 2013, tentang
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran.
Lampiran Peraturan Mendikbud RI No….. tahun 2014, tentang
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran.
Muller, U., Carpendale, J.I.M., Smith, L. 2009. The Cambridge
Companion to PIAGET. Cambridge University Press.
Nur, M. 1998. Teori-teori Perkembangan. Surabaya: Institut Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
Nur, M. & Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa Dan
Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Surabaya :
Universitas Negeri Surabaya University Press.
Sutherland, P. 1992. Cognitive Development Today: Piaget and his Critics.
London: Paul Chapman Publishing Ltd.
Tim Sertifikasi Unesa. 2010. Modul Pembelajaran Inovatif. Surabaya:
PLPG Unesa.
17
Lampiran :
Lembar Kerja 1 Ciri-ciri pembelajaran pendekatan saintifik
Lembar Kerja 2 Format pengamatan video pelaksanaan
pembelajaran
Lembar Kerja 3 Permasalahan pelaksanaan pembelajaran
Lembar Kerja 4. Penerapan Pendekatan Saintifik
Lembar Kerja 5. Peran Kepala Sekolah Dalam Pembelajaran
18
Lembar Kerja 1.
Ciri-Ciri Pembelajaran Pendekatan Saintifik
Petunjuk :
1. Silakan saudara bergabung membentuk kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 5-6 orang.
2. Bacalah materi pelaksanaan pembelajaran kemudian diskusikan
dalam kelompok untuk mendapatkan jawaban tentang ciri -ciri
pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik. Hasilnya
dipresentasikan untuk ditanggapapi dan direspon oleh kelompok yang
lain.
Hasil Diskusi Kelompok
Nama Anggota 1. ............................................... 2. ............................................... 3. ............................................... 4. ............................................... 5. ............................................... 6……………………………………………….
19
Lembar Kerja 2
Format Pengamatan Video Pelaksanaan Pembelajaran
Petunjuk:
1. Amati video pelaksanaan pembelajaran berikut gunakan format
pengamatanyang disediakan.
2. Deskripsikan kegiatan/aktivitas yang muncul pada setiap langkah
kegiatan pembelajaran baik yang dilakukan guru maupun siswa .
Contoh: pada waktu guru memberikan motivasi aktivitas apa yang
muncul dalam video tersebut dan bagaimana respon siswa
terhadap tindakan guru
Aspek yang diamati Hasil Pengamatan
1. Kegiatan Awal
1.1. Apersepsi dan Motivasi
Apa yang dilakukan guru
dalam tayangan video untuk
menggali pengetahuan awal
atau memotivasi siswa?
Bagaimana respons siswa?
Apakah siswa bertanya
tentang sesuatu masalah
terkait dengan apa yang
disajikan guru pada kegiatan
awal?
2. Kegiatan Inti
2.1. Materi Ajar
Apakah guru memberikan
penjelasan umum tentang
materi ajar atau prosedur
kegiatan yang harus dilakukan
oleh siswa?
20
Aspek yang diamati Hasil Pengamatan
Bagaimana keterkaitan antara
pembelajaran dengan realita
kehidupan, lingkungan dan
pengetahuan lainnya?
2.2.Pengelolaan sumber
belajar/media dan pendekatan yang
digunakan
Apakah guru terampil dalam
memanfaatkan dan mampu
memanfatkan media
pembelajaran?
Bagaimana interaksi siswa
dengan sumber
belajar/media?
Apakah siswa dapat mengikuti
alur kegiatan belajar?
Bagaimana cara guru
memberikan arahan yang
mendorong siswa untuk
mengamati, bertanya, berpikir
dan beraktivitas secara
analitik?
Apakah siswa aktif melakukan
21
Aspek yang diamati Hasil Pengamatan
kegiatan fisik dan mental
(berpikir).
3. Kegiatan Penutup
3.1. Refleksi
Bagaimana cara guru
memberikan refleksi
(mereview, merangkum atau
menyimpulkan).
Apakah guru memberi tugas
pekerjaan rumah.
2.1. Evaluasi
Bagaimana cara guru
melakukan evaluasi
pembelajaran? (Sikap,
Keterampilan, dan
Pengetahuan).
Komentar ………………………………………………………………………..
22
Lembar Kerja 3.
Permasalahan Pelaksanaan Pembelajaran
Petunjuk
1. Secara berkelompok(5 orang), tulislah pengalaman berhasil
Bapak/Ibu dalam melaksanakan pendekatan pembelajaran
saintifik sesuai petunjuk teknis pembelajaran (5 menit)
2. Secara berkelompok(5 orang), tulislah pengalaman tidak berhasil
Bapak/Ibu dalam melaksanakan pendekatan pembelajaran saintifik
sesuai petunjuk teknis pengelolaan pembelajaran ( 5. menit)
23
3. Secara berkelompok(5 orang), diskusikan permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan pendekatan pembelajaran saintifik sesuai petunjuk teknis pembelajaran (5 menit)
4. Secara berkelompok(5 orang), analisis permasalahan tentang
penerapan pembelajaran pembelajaran saintifik sesuai petunjuk teknis pembelajaran dan mencari alternatif solusi ( 5 menit)
NO. PERMASALAHAN SOLUSI HASIL DISKUSI
24
Lembar Kerja 4
Penerapan Pendekatan Saintifik
Petunjuk
Buatlah contoh penerapan pendekatan saintifik dalam kegiatan
pembelajaran berdasarkan materi pada mata pelajaran yang Bapak/Ibu
ampu, alokasi 45 s.d. 60 menit
Tugas individu dikumpulkan kepada fasilitator
Format Tugas
Sekolah : (diisi untuk tugas individu) Mata Pelajaran : …………………………………………. Kelas / Semester : ………………………………………… Materi Pokok : ………………………………………… Alokasi Waktu : …………………………………………
A. Kompetensi Dasar dan Indikator PencapaianKompetensi
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
B. Tujuan Pembelajaran:
1. …………………………………………………................................... 2. ………………………………………………………........................... 3. ………………………………………………………………................ 4. ………………………………………………………………………….
25
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah pembelajaran harus meliputi : Kegiatan pendahuluan untuk
mempersiapkan peserta secara pisik dan psikis secara kontektual,
Kegiatan inti dilakukan dengan pendekatan saintifik yang mencakup :
pengmatan , menanya, mengumpulkan informasi,mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan, serta Kegiatan penutup harus meliputi :
rangkuman dan umpan balik
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan …………………………………..
………………………………….
…………………………………..
Tidak perlu diisi
Inti ………………………………….
…………………………………
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
………………………………….
Penutup ………………………………….
………………………………….
………………………………….
26
Lembar Kerja 5
Peran Kepala Sekolah Dalam Pembelajaran
Petunjuk:
Lengkapilah Lembar Kerja (LK) ini sesuai dengan instruksi masing-masing. 1. Tuliskan peran Saudara sebagai kepala sekolah berkaitan dengan
penerapan pendekatan saintifik dalam pelaksanaan pembelajaran.
2. Tuliskan beberapa alasan pentingnya peran kepala sekolah dalam peningkatan pembelajaran khususnya dalam penerapan pendekatan saintifik di sekolah.
3. Simpulkan pemahaman Saudara berkaitan dengan penerapan
pendekatan pembelajaran saintifik?
LKKS.8.5.5.