Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 1
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) Bagian Organisasi dan Tata Laksana merupakan
perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Biro
Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Hukum pada Tahun Anggaran 2019.
Laporan Kinerja Bagian Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2019 merupakan
Laporan Kinerja tahun kelima Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Penyusunan Laporan Kinerja Bagian
Organisasi dan Tata Laksana mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Rencana Strategis BSN Tahun 2015-
2019.
Pada tahun 2019, Bagian Organisasi dan Tata Laksana sebagai bagian
dari Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Hukum bertekad melaksanakan
Reformasi Birokrasi, dimana penguatan kinerja merupakan salah satu sasaran
area perubahan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa program-
program berjalan sesuai dengan yang ditargetkan. Disamping itu, Bagian
Organisasi dan Tata Laksana juga telah melakukan perubahan sasaran dalam
rangka menyelaraskan terjadinya perubahan sasaran strategis BSN untuk
periode 2015-2019.
Laporan Kinerja Bagian Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2019 ini
diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan
guna peningkatan kinerja Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Hukum di
masa mendatang, melalui pelaksanaan program dan kegiatan secara lebih
optimal.
Jakarta, Januari 2020
Kepala Bagian Organisasi dan
Tata Laksana
Noviati Listiyasningsih
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 2
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perjanjian Kinerja Bagian Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2019 telah
menetapkan 4 (empat) sasaran dengan 13(tiga belas) Indikator Kinerja. Sasaran
dan Indikator Kinerja tersebut merupakan perwujudan pelaksanaan Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN yang
diamanatkan kepada Bagian Organisasi dan Tata Laksana.
Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Bagian Organisasi dan
Tata Laksana tahun 2019 menurut Sasaran:
Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2019
Realisasi Capaian
1 Meningkatnya
kinerja sistem
pengelolaan
sumber daya
manusia, tata
laksana dan
organisasi, serta
pegelolaan
hukum yang
profesional
1 Jumlah naskah rencana aksi setiap
pokja RB
8 naskah 8 naskah 100%
2 Jumlah laporan hasil evaluasi
kelembagaan
1 laporan 1 laporan 100%
3 Jumlah dokumen data jabatan 4
dokumen
4
dokumen
100%
4 Jumlah naskah pedoman JFT Analis
Standardisasi
1 naskah 1 naskah 100%
5 Jumlah naskah peraturan BSN
tentang uraian tugas unit kerja
1 naskah 1 naskah 100%
6 Jumlah laporan penilaian prestasi
kerja tahun 2018
1 laporan 1 laporan 100%
7 Jumlah laporan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi BSN
1 laoran 1 laoran 100%
8 Indeks kepuasan layanan internal
Biro SDMOH
3.5 nilai 3.13 nilai 89%
2 Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
sumber daya
manusia
9 Jumlah naskah dokumen standar
kompetensi
3
dokumen
3
dokumen
80%
3 Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
organisasi dan
tata laksana
10 Jumlah laporan penerapan
budaya kerja
1 laporan 1 laporan 100%
4 Meningkatkan
persentase
pelaksanaan
11 Jumlah naskah dokumen proses
bisnis BSN dan SOP unit kerja
1
dokumen
1
dokumen
100%
12 Jumlah naskah dokumen
pedoman mutu terintegrasi
1 naskah 1 naskah 100%
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 3
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2019
Realisasi Capaian
sistem manajeen
mutu
13 Jumlah laporan pelaksanaan
sistem manajemen BSN
1 laporan 1 laporan 90%
Rata-rata capaian Tahun 2019 96,84
Dari 13 (tiga belas) indikator kinerja di Bagian Organisasi dan Tata Laksana,
10 (sepuluh) indikator kinerja dapat mencapai target, dan 3 (tiga) indikator
kinerja belum dapat mencapai target.
Untuk indikator kinerja yang capaiannya masih di bawah 100% telah
dilakukan langkah-langkah untuk perbaikan antara lain :
1, Indkator Kinerja : Indeks kepuasan layanan internal Biro SDMOH, akan
dilakukan perbaikan sesuai masukan dan saran dari hasil survey ayanan internal
Bagian Organisasi dan Tata Laksana, diantaranya melalui peningkatan
kompetensi personil untuk bidang-bidang yang dinilai kurang memahami,
sosialisasi penyusunan dokuen Analisa Jabatan, Analisa Beban Kerja, dan
sosialisasi system manejemn mutu yang lebih massif. Peningkatan koordinasi
sekretariat RB, kemudahan akses database Sistem manajemen, peningkatan
sinergitas dengan Inspektorat (Sekretariat PMPRB) dalam pelaksanaan RB,
pembuatan tagline dan flyer grafis yang menarik tentang RB dan update
informasi penerapan RB BSN.
Beberapa kritik dan saran tersebut sudah ditindaklanjuti oleh bagian Organisasi
dan Tata Laksana yaitu :
1. Peningkatan komperensi personil secretariat terkait degan Sistem
Manajemen melalui training SNI/ISO 37001
2. Membentuk sinergitas dengan inspektorat dalam PMPRB,
3. Pembuatan wadah untuk data Sistem Manajemen dalam intranet
Untuk kritik dan saran yang belum ditindaklanjuti akan dilaksanakan pada tahun-
tahun berikutnya
2. Indikator kinerja : Jumlah naskah dokumen standar kompetensi, akan
dilakukan pembahasan intensif standar komeptensi teknis jabatan di BSN setelah
mendapat validasi Kamus Kompetensi oleh Kementerian PAN dan RB.
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 4
3. Indikator kinerja : Jumlah laporan pelaksanaan sistem manajemen BSN,
ditindaklanjuti melalui penyelesaian tindakan perbaikan atas ketidaksesuaian
dalam audit eksternal Sistem Manajemen BSN dengan batas waktu penyampain
sebelum tanggal 3 Februari 2020.
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................................... 1
RINGKASAN EKSEKUTIF .......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................................ 6
I.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................................................. 6
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN .......................................................................................................................................... 6
I.3 TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI....................................................................................... 7
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA .................................................................................................................................... 9
I.5 PERAN STRATEGIS .................................................................................................................................................. 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA....................................................................................................................... 11
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS ........................................................................................................................ 11
II.1.1 Visi dan Misi ....................................................................................................................................................... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................................................. 17
III.1 CAPAIAN KINERJA .......................................................................................................................................... 17
III. 2. CAPAIAN DILUAR PERJANJIAN KINERJA ............................................................................................ 42
III.3 REALISASI ANGGARAN.................................................................................................................................. 42
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................................................................... 43
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 6
BAB I PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
setiap instansi Pemerintah dan unit organisasinya mempunyai
kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran
sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan
Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi
kewajiban Bagian Organisasi dan Tata Laksana pada Biro Sumber Daya Manusia,
Organisasi, dan Hukum (SDMOH), sebagai salah satu unit kerja di lingkungan
Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara berjenjang.
Kinerja Bagian Organisasi dan Tata Laksana memberikan kontribusi
khususnya pada kinerja Biro SDMOH dan kepada BSN secara keseluruhan. Oleh
karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Bagian Organisasi dan Tata Laksana
merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Biro Sumber
Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum tahun 2019.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Kepala Bagian Organisasi dan Tata
Laksana adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas
pelaksanaan program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka
mencapai visi dan misi Biro SDM, Organisasi, dan Hukum dengan tujuan sebagai
S
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 7
berikut :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah
untuk meningkatkan kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan
beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan
dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja.
I.3 TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI
Pada tahun 2018 telah ditetapkan mengenai organisasi BSN yang baru
melalui Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2018. Berdasarkan Perpres tersebut,
telah ditetapkan Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 10
tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN. Sesuai peraturan tersebut,
tugas Bagian Organisasi dan Tata Laksana adalah melaksanakan pen5dapan
pembinaan dan penataan organisasiserta tata laksana.
Untuk menjalankan tugasnya tersebut, Bagian Organisasi dan Tata
Laksana menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan dan penataan organisasi;
b. penyiapan bahan analisis jabatan, evaluasi jabatan, dan analisis beban kerja;
c. penyiapan bahan pengembangan jabatan fungsional bidang standardisasi
dan penilaian kesesuaian;
d. penyiapan bahan penataan tata laksana;
e.penyiapan bahan sistem manajemen mutu dan penyelenggaraan
kesekretariatan sistem manajemen mutu di lingkungan BSN; dan
f. penyiapan bahan rencana dan program reformasi birokrasi, serta
penyelenggaraan kesekretariatan reformasi birokrasi di lingkungan BSN.
Struktur Bagian Organisasi dan Kepegawaian dapat dilihat pada gambar
berikut.
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 8
Gambar I.1. Struktur Organisasi Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Bagian Organisasi dan Tata
Laksana mempunyai tata kerja yang didukung oleh :
1. Subbagian Organisasi, yang mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pembinaan dan penataan organisasi, analisis jabatan,
evaluasi jabatan, analisis beban kerja, dan pengembangan
jabatan fungsional di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian.
2. Subbagian Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi, yang mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan penataan tata laksana, sistem
manajemen mutu, rencana dan program reformasi birokrasi, serta
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 9
penyelenggaraan kesekretariatan sistem manajemen mutu dan
reformasi birokrasi di lingkungan BSN.
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan
31 Desember 2019 Bagian Organisasi dan Tata Laksana memiliki personel
berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 8 (delapan) personil, dengan
rincian sesuai tabel berikut:
Tabel I.1
Personel ASN Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Catatan:
- Satu orang personel sedang melaksanakan tugas belajar mulai September 2018
I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan
kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.
Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai peran strategis dalam
mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu koordinasi pelaksanaan tugas,
No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah
Orang <S1 S1 S2
1. Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana 1 1
2. Kepala Subbagian Organisasi 1 1
3. Kepala Subbagian Tata Laksana dan
Reformasd Birokrasi
1 1
4. Analis Kepegawaian Pertama 1 1
5. Analis Organisasi 1 1
6. Analis Tata Laksana 2 2
7. Analis Kelembagaan 1 1
JUMLAH 1 4 3 8
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 10
pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan BSN. Untuk itu sesuai dengan tugas dan fungsinya
Bagian Organisasi dan Tata Laksana telah mengidentifikasi potensi,
permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam
mendukung pelaksanaan fungsi BSN.
Tabel I.2
Potensi dan Permasalahan Bagian Organisasi dan Kepegawaian
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
1. BSN memiliki
organisasi
berdasarkan
mandat UU No, 20
tahun 2014
2. Tersedianya
anggaran untuk
melaksanakan
kegiatan
3. Mempunyai SDM
dengan kualifikasi
pendidikan lebih
banyak S1 dan S2
1. Ketepatan posisi koordinasi
BSN oleh kementerian
teknis
2. SDM yang belum
memenuhi kebutuhan
1. Telah dilakukan evaluasi
organisasi dari Kemenpan
RB, namun hasilnya belum
dapat diketahui.
2. Mengajukan penambahan
pegawai pada tahun 2020
3. Meningkatkan kompetensi
SDM di lingkup Bagian Ortala
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 11
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS
II.1.1 Visi dan Misi
agian Organisasi dan Tata Laksana yang merupakan bagian dari
Biro SDM, Organisasi dan Hukum menjalankan kegiatan untuk
mencapai output berdasarkan sasaran dan tujuan yang akan
dicapai oleh Biro SDMOH. Rumusan visi dan misi Biro SDM,
Organisasi, dan Hukum adalah sebagai berikut.
VISI
Mewujudkan unit pendukung yang dapat memberikan layanan SDM, layanan
organisasi dan tata laksana, serta layanan hukum
MISI
1. Memberikan layanan prima dalam pengelolaan sumber daya manusia
2. Melaksanakan penataan organisasi dan tatalaksana
3. Melaksanakan penyusunan peraturan peundang-undangan , pemberian
bantuan hukum dan pendokumentasian serta pemberian informasi hukum.
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan
perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka
merealisasi misi. Tujuan Biro SDMOH dirumuskan sebagai berikut :
B
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 12
TUJUAN Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan sumber daya manusia, tata laksana dan
organisasi serta pengelolaan hukum yang profesional
Sasaran ini merupakan sasaran di lingkungan Biro SDM, Organisasi, dan
Hukum selaku Unit Pendukung di lingkungan BSN. Biro SDMOH dituntut agar
dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk
meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk
itu, pencapaian kinerja Biro SDMOH harus dapat dinilai dari aspek ketepatan
penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan
dengan kinerja. Pada tahun 2019, sasaran Biro SDMOH berdasarkan Perjanjian
Kinerja Tahun 2019 sebagai berikut.
SASARAN
Sasaran Biro SDMOH sebagaimana telah beberapa kali dilakukan
penyempurnaan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan sumber daya manusia, tata laksana dan organisasi, serta pegelolaan hukum yang professional
2. Meningkatkan kinerja pengelolaan SDM
3. Meningkatnya kinerja pengelolaan organisasi dan tata laksana
4. Meningkatkan kinerja pengelolaan hukum
5. Meningkatkan pengelolaan anggaran di lingkup Biro SDMOH
Dari sasaran Biro SDMOH tersebut, sasaran yang harus dicapai melalui kegiatan
dan kinerja Bagian Organisasi dan Tata Laksana adalah :
1. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan tata laksana dan organisasi yang professional
2. Meningkatkan kinerja pengelolaan SDM
3. Meningkatnya kinerja pengelolaan organisasi dan tata laksana
4. Meningkatkan persentase pelaksanaan sistem manajemen mutu
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 13
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja
antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh unit kerja. Perjanjian kinerja
dimanfaatkan oleh pimpinan unit kerja instansi pemerintah untuk menilai
keberhasilan organisasi/unit kerja pada akhir tahun.
Biro SDM, Organisasi, dan Hukum pada tahun 2019 menetapkan sebanyak
5 (lima) sasaran dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan
untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
Berikut adalah Perjanjian Kinerja Kepala Biro SDM, Organisasi, dan Hukum tahun
2019 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target.
Tabel II.1
Perjanjian Kinerja Biro Sumber Daya Manusia , Organisasi, dan Hukum
Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2019
Customer Perspectives
1 Meningkatnya
kinerja sistem
pengelolaan
sumber daya
manusia, tata
laksana dan
organisasi,
serta
pegelolaan
hukum yang
profesional
1 Tingkat pelaksanaan RB BSN 75,01 nilai
2 Persentase penerapan Budaya
kerja BSN
70 % (nilai)
3 Indeks kepuasan layanan
inetrnal Biro SDMOH
3.5 nilai
Internal Process Perspectives
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 14
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2019
2 Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
sumber daya
manusia
4 Persentase pemenuhan ASN
yang mengikuti program
peningkatan kompetensi
100 %
5 Jumlah dokumen standar
kompetensi jabatan
3
dokumen
3 Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
organisasi dan
tata laksana
6 Persentase ASN BSN yang
diases berdasarkan standar
kompetensi
2 %
7 Persentase pemenuhan ASN
BSN sesuai Aanalisa Beban
Kerja (ABK)
60 %
8 Persentase pelaksanaan sistem
manajemen mutu
100 %
4 Meningkatnya
kinerja
pengelolaan
hukum
9 Jumlah peraturan perundang-
undangan
22
Peraturan
10 Jumlah keputusan Kepala BSN 530
dokumen
11 Jumlah penyuluhan hukum 22
penyuluha
n hukum
Learning and Growth Perspectives
5 Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
anggaran (di
Biro SDMOH)
12 Persentase Realisasi Anggaran
Biro SDM, Organisasi, dan
Hukum
≥ 97 %
Dalam mencapai sasaran tersebut, Perjanjian Kinerja Biro SDM, Organisasi,
dan Hukum telah dilakukan cascading pada tingkat Bagian Organisasi dan Tata
Laksana Tahun 2019. Perjanjian kinerja yang terkait dengan Bagian Organisasi
dan Tata Laksana adalah sebagai berikut.
Tabel II.2
Perjanjian Kinerja Bagian Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2019
1 1 Jumlah naskah rencana aksi setiap
pokja RB
8 naskah
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 15
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2019
Meningkatnya
kinerja sistem
pengelolaan
sumber daya
manusia, tata
laksana dan
organisasi,
serta
pegelolaan
hukum yang
profesional
2 Jumlah laporan hasil evaluasi
kelembagaan
1 laporan
3 Jumlah dokumen data jabatan 4 dokumen
4 Jumlah naskah pedoman JFT Analis
Standardisasi
1 naskah
5 Jumlah naskah peraturan BSN
tentang uraian tugas unit kerja
1 naskah
6 Jumlah laporan penilaian prestasi
kerja tahun 2018
1 laporan
7 Jumlah laporan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi BSN
1 laoran
8 Indeks kepuasan layanan internal
Biro SDMOH
3.5 nilai
2 Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
sumber daya
manusia
9 Jumlah naskah dokumen standar
kompetensi
3 dokumen
3 Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
organisasi dan
tata laksana
10 Jumlah laporan penerapan
budaya kerja
1 laporan
4 Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
anggaran (di
Biro SDMOH)
11 Jumlah naskah dokumen proses
bisnis BSN dan SOP unit kerja
1 dokumen
12 Jumlah naskah dokumen pedoman
mutu terintegrasi
1 naskah
13 Jumlah laporan pelaksanaan
sistem manajemen BSN
1 laporan
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Bagian
Organisasi dan Tata Laksana melaksanakan 1 (satu) kegiatan dalam 1 (satu)
program. Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output
yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut:
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN
(Program 01) melalui Kegiatan: “Peningkatan Pelayanan Hukum, Organisasi, dan
Humas BSN (3549)”, yang akan menghasilkan output Layanan Reformasi Birokrasi
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 16
(3549.961). Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen
kegiatan sebagai berikut.
1. Melaksanakan Reformasi Birokrasi.
2. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi Reformasi Birokrasi
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam
mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai
dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi lembaga.
Biro SDM, Organisasi, dan Hukum berkewajiban untuk melaporkan
akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut
menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu)
tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk
mendukung pencapaian kinerjanya, Bagian Organisasi dan Tata Laksana telah
melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok
dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan
dalam Laporan Kinerja Bagian Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2019.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran untuk
mewujudkan visi dan misi Biro SDM, Organisasi, dan Hukum, maka telah ditetapkan
sasaran dan target kinerja sebagaiman disampaikan pada Bab II. Sasaran dan target
kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan. Pencapaian
masing-masing sasaran dan target yang terkait Bagian Organisasi dan Tata Laksana
yang direncanakan dalam Tahun 2019 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat
pada tabel berikut.
A
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 18
Tabel III.1
Pencapaian Kinerja Bagian Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2019
No Sasaran Indikator Kinerja Target
2019
Realisasi Capaian
1 Meningkatnya
kinerja sistem
pengelolaan
sumber daya
manusia, tata
laksana dan
organisasi, serta
pegelolaan
hukum yang
profesional
1 Jumlah naskah rencana aksi setiap
pokja RB
8 naskah 8 naskah 100%
2 Jumlah laporan hasil evaluasi
kelembagaan
1 laporan 1 laporan 100%
3 Jumlah dokumen data jabatan 4 dokumen 4 dokumen 100%
4 Jumlah naskah pedoman JFT Analis
Standardisasi
1 naskah 1 naskah 100%
5 Jumlah naskah peraturan BSN
tentang uraian tugas unit kerja
1 naskah 1 naskah 100%
6 Jumlah laporan penilaian prestasi
kerja tahun 2018
1 laporan 1 laporan 100%
7 Jumlah laporan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi BSN
1 laoran 1 laoran 100%
8 Indeks kepuasan layanan internal
Biro SDMOH
3.5 nilai 3.13 nilai 89%
2 Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
sumber daya
manusia
9 Jumlah naskah dokumen standar
kompetensi
3 dokumen 3 dokumen 80%
3 Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
organisasi dan
tata laksana
1
0
Jumlah laporan penerapan
budaya kerja
1 laporan 1 laporan 100%
4 Meningkatkan
persentase
pelaksanaan
sistem
manajeen mutu
1
1
Jumlah naskah dokumen proses
bisnis BSN dan SOP unit kerja
1 dokumen 1 dokumen 100%
1
2
Jumlah naskah dokumen
pedoman mutu terintegrasi
1 naskah 1 naskah 100%
1
3
Jumlah laporan pelaksanaan
sistem manajemen BSN
1 laporan 1 laporan 100%
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Bagian Organisasi
dan Tata Laksana untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja.
Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 19
SASARAN
1
Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan sumber daya manusia, tata
laksana dan organisasi, serta pegelolaan hukum yang profesional
Tabel III.2
Capaian Kinerja Sasaran I
Indikator Kinerja Capaian 2019
Target
2019
Realisasi Capaian
1 Jumlah naskah rencana aksi setiap
pokja RB
8 naskah 8 naskah 100%
2 Jumlah laporan hasil evaluasi
kelembagaan
1 laporan 1 laporan 100%
3 Jumlah dokumen data jabatan 4 dokumen 4 dokumen 100%
4 Jumlah naskah pedoman JFT Analis
Standardisasi
1 naskah 1 naskah 100%
5 Jumlah naskah peraturan BSN
tentang uraian tugas unit kerja
1 naskah 1 naskah 100%
6 Jumlah laporan penilaian prestasi
kerja tahun 2018
1 laporan 1 laporan 100%
7 Jumlah laporan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi BSN
1 laoran 1 laoran 100%
8 Indeks kepuasan layanan internal
Bagian Organisasi dan Tata
Laksana
3.5 nilai 3.2 nilai 89%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran kesatu yaitu Meningkatnya
kinerja sistem pengelolaan sumber daya manusia, tata laksana dan organisasi, serta
pegelolaan hukum yang professional terdiri dari 8 (delapan) indikator kinerja
sebagaimana pada Tabel II.2. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-
rata capaian sebesar 98,6%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja
sasaran 1.
1.Indikator Kinerja: Jumlah naskah rencana aksi setiap pokja RB
Dalam melaksanakan reformasi birokrasi diperlukan rencana aksi yang didasarkan
pada roadmap yang telah ditetapkan. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya,
untuk tahun 2019, rencana aksi disusun untuk setiap area perubahan. Dalam
menyusun rencana aksi ini, agar sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan RB
dilakukan beberapa kali konsultasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Telah tersusun rencana aksi 2019 RB
BSN tahun 2019 yang dimulai dari analisa kondisi saat ini dan permasalahan yang
ada untuk setiap area perubahan RB, kemudian solusi dari permasalahan tersebut
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 20
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan apa saja, beserta target outputnya dan
rencana pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya rencana aksi tersebut dilaksanakan
oleh unit kerja yang dimotori oleh Kelompok Kerja (Pokja) RB BSN yang ditetapkan
melalui Keputusan Kepala BSN dan dibantu Bagian Organisasi dan Tata Laksana
sebagai Sekretariat Pelaksanaan RB BSN. Target indikator kinerja ini tercapai 100%.
Delapan (8) area perubahan RB tersebut adalah:
1. Manajemen Perubahan
2. Penataan Perturan Perundang-undangan
3. Penataan dan Penguatan Organisasi
4. Penataan Tata Laksana
5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
6. Penguatan Pengawasan
7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Mulai tahun 2019, pelaksanaan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) juga dilakukan pada Unit Kerja Eselon I. Sehingga roadmap dan
rencana aksi juga disusun oleh masing-masing unit kerja Eselon I. Rencana aksi
unit eselon 1 merupakan turunan dari rencana aksi BSN tahun 2019. Bagian
Organisasi dan Tata Laksana selaku sekretariat melakukan koordinasi penyusunan
rencana aksi dengan unit kerja esselon I.
Gambar III.1. Pembahasan Rencana Aksi BSN 2019 dengan Kemenpan RB
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 21
Keberhasilan pencapian indikator kinerja ini karena adanya koordinasi dan
konsultasi dengan tim di Kemenpan RB sehingga kualitas dari Rencana Aksi RB BSN
tahun 2019 dapat lebih baik, dan juga dukungan dari pimpinan serta tim RB BSN dan
Tim RB Unit Kerja Eselon 1.
2.Indikator Kinerja: Jumlah laporan hasil evaluasi kelembagaan
Indikator kinerja tersedianya laporan peningkatan kompetensi dicapai melalui
kegiatan dan penyusunan laporan evaluasi kelembagaan BSN. Evaluasi ini
berdasarkan Permenpan No. 20 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi
Kelembagaan Instansi Pemerintah. Dalam pedoman ini, evaluasi kelembagaan
selain dilakukan pada tingkat Lembaga/BSN juga dilakukan pada tingkat Eselon I,
dan dilakukan pula pada unit eselon 2 dibawah Kepala BSN (unit teknoratik). Untuk
memudahkan koordinasi, pelaksanaan evaluasi kelembagaan dibantu oleh Tim
Evaluasi kelembagaan yang digabung juga dengan Tim Sistem Manajemen BSN
dengan anggota masing-masing 2 (dua) orang dari setiap unit kerja Eselon II. Tim
tersebut selanjutnya membahas di masing-masing di unit kerja, dan hasilnya
kemudian dibahas dalam pertemuan seluruh Tim dan pimpinan Eselon I dan II. Hasil
dari evaluasi kelembagaan BSN dinyatakan dalam gambar III.2 .
Nilai peringkat komposit yang didapat dari evaluasi level BSN sebesar 87.08. Nilai
tersebut dinyatakan masuk ke dalam kategori P-5 (skor 81-100). Kategori ini
menyatakan bahwa dari sisi struktur dan proses, BSN dinilai tergolong sangat efektif.
Struktur dan proses organisasi BSN yang ada dinilai mempunyai kemampuan sangat
tinggi untuk mengakomodir kebutuhan internal organisasi dan sangat mampu
beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi.
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 22
Gambar III.2. Grafik Hasil Evaluasi Kelembagaan BSN
Hasil penghitungan nilai komposit dapat dilihat pada Tabel berikut
Tabel III.3 Peringkat Organisasi, dan Interpretasi
Keterangan
P-5
Mencerminkan bahwa dari sisi struktur dan proses, organisasi dinilai tergolong sangat efektif. Struktur dan proses organisasi yang ada dinilai mempunyai kemampuan sangat tinggi untuk mengakomodir kebutuhan internal organisasi dan sangat mampu beradaptasi terhadap dinamika perubahan lingkungan eksternal organisasi.
Kondisi Dimensi Struktur dan Proses
Sangat Efektif
Kemampuan akomodasi kebutuhan internal dan adaptasi lingkungan eksternal
Sangat Tinggi
Kekurangan -
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 23
Hasil penghitungan kuesioner evaluasi masing-masing tim pada tingkat
suborganization wide level dari masing-masing unit kerja menunjukkan bahwa unit
kerja Eselon I, unit teknostruktur, dan Inspektorat menunjukkan bahwa unit kerja
berada pada tingkat P-4 dan P-5.
Unit yang termasuk dalam kategori P-5 adalah :
1. Deputi Bidang Akreditasi (Skor komposit : 87.90)
2. Deputi Bidang Pengembangan Standar (Skor komposit : 87.57)
3. Pusat Data dan Sistem Informasi (Skor komposit :95.70)
4. Sekretariat Utama (Skor komposit :90.24)
Sedangkan, unit yang termasuk dalam kategori P-4 adalah :
5. Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian (Skor komposit:
76.35)
6. Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran (Skor komposit :68.56)
7. Inspektorat (Skor komposit :68.75)
8. Pusat Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Skor komposit :73.07)
Gambr III.3. Evaluasi Kelembagaan oleh Tim lintas unit kerja
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 24
Selain dilakukan evaluasi kelembagaan, pada tahun 2019 Kemenpan RB
bekerjasama dengan konsultan juga melaksanakan program audit organisasi.
Pelaksanaan audit ini dilakukan dengan pengisian tabel keterkaitan BSN dengan
RPJMN 2020-2024 dan selanjutnya dilakukan Analisa oleh Kemenpan RB dalam hal ini
oleh konsultan. Selain itu juga dilakukan 2 (dua) kali Focus Group Discussion dengan
mengundang narasumber yang membahas kondisi BSN saat ini dan tantangan yang
dihadapi. Dalam 2 kali FGD tersebut, narasumber yang dihadirkan adalah Prof. AS.
HIkam (pemerhati standardisasi), Kepala BSN, Direktur Industri, Pariwisata dab
Ekonomi Kreatif - Bappenas, dan DR. Sunarya (Pakar Standardisasi). Sampai laporan
kinerja ini disusun, hasil audit organisasi tersebut belum dirilis.
Gambr III. 4. Audit Organisasi oleh Kemenpan RB
Namun audit organisasi ini bukan merupakan kinerja Bagian Organisasi dan Tata
Laksana - Biro SDMOH. Sehingga indikator kinerja jumlah laporan hasil evaluasi
kelembagaan dapat dicapai 100%.
Keberhasilan dalam pencapaian indikator kinerja ini dikarenakan efektivitas
pelaksanaan evaluasi kelembagaan yang didukung oleh Tim Evaluasi Kelembagaan
serta pimpinan unit kerja yang sangat concern dalam melakukan pembahasan.
3. Indikator Kinerja: Jumlah dokumen data jabatan
Indikator kinerja ini tercapai 100 % melalui tersedianya 4 (empat) dokumen data
jabatan BSN yang terdiri dari :
1. Analisa Jabatan (1 dokumen)
2. Analisa Beban kerja (1 dokumen)
3. Peta Jabatan (1 dokumen)
4. Kelas Jabatan (1 dokumen)
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 25
Dokumen tersebut merupakan dokumen baru BSN sebagai tindak lanjut dari adanya
restrukturisasi organisasi dengan terbitnya Perpres No. 4 Tahun 2018 tentang Badan
Standardisasi Nasional dan Peraturan BSN No. 10 Tahun 2018 tentang Organisasi dan
Tata Kerja BSN.
Dengan struktur baru tersebut BSN kembali menyusun kebutuhan jabatan beserta
kuantitas pegawai yang dibutuhkan untuk setiap jabatan. Kebutuhan jabatan
tersebut disusun melalui Analisa jabatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-
masing unit kerja. Selanjutnya dilakkan Analisa Beban Kerja sehingga dapat diketahui
kebutuhan pegawai untuk tia[ jabatan di unit tertentu. Dari kedua dokumen tersebut
dijadikan acuan dalam penyusunan dokumen Peta Jabatan. Dan untuuk
mengetahui grading/kelas masing-masing jabatan dilakukan evaluasi oleh
Kedeputian Bidang SDM Aparatur Kemenpan RB melalui beberapa kali
pembahasan. Hasil evaluasi jabatan kemudian mendapat persetujuan dari Menteri
PAN dan RB ntuk kemudian ditetapkan menjadi Keputusan Kepala BSN.
Keempat dokumen tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan
formasi, pertimbangan dalam mutasi/rotasi pegawai, pembayaran tunjangan
kinerja dan lain-lain.
Gambar III.5. Surat Keputusan Peta Jabatan
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 26
Pencapaian target ini didukung oleh kerja sama Tim Analisa Jabatan BSN yang
dibentuk melalui SK Kepala BSN yang anggotanya terdiri dari perwakilan unit kerja.
Hasil kerja Tim kemudian dibahas dengan pimpinan. Pada awal tahun, setelah
dilantik Pejabat Struktural untuk mengisi jabatan sesuai organisasi baru, dilanjutkan
dengan pengisian personil pelaksana dan fungsional berdasarkan peta jabatan
yang telah disusun. Pencapaian ini juga didukung oleh kebutuhan yang sangat
cepat dari organisasi BSN atas acuan formal dalam pemberian tunjangan kinerja
pegawai berdasarkan organisasi baru.
Gambar III.6 Pembahasan Evaluasi Jabatan dengan Kemenpan RB
4. Indikator Kinerja: Jumlah naskah naskah peraturan BSN tentang uraian tugas unit
kerja
Menindaklanjuti penetapan peraturan BSN tentang organisasi dan tata kerja, untuk
memberikan kemudahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi perlu disusun
Peraturan BSN tentang uraian tugas sampai unit kerja terkecil di BSN. Penyusunan
dilakukan dengan bantuan unit kerja dan dilakukan pembahasan untuk setiap unit
kerja. Setelah dilakukan beberapa kali pembahasan dan penyempurnaan, maka
telah berhasil ditetapkan Peraturan BSN nomor 55c/KEP/BSN/3/2019 tentang Uraian
Tugas Unit Organisasi di Lingkungan Badan Standardisasi Nasional.
Dengan ditetapkannya peraturan tersebut, indikator kinerja ini dapat tercapai 100%.
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 27
Gambar III.7 keputusan BSN tentang Uraian Tugas Unit Organisasi Lingkup BSN
5. Indikator Kinerja: Jumlah naskah pedoman JFT Analis Standardisasi
Sejak akhir tahun 2014, BSN telah mengajukan pembentukan jabatan
fungsional terkait Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dengan nama Analis
Standardisasi. Usulan ini kemudian dibahas oeh Kemenpan RB dan Instansi yang
terkait dengan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dan mendapatkan
persetujuan prinsip pada akhir tahun 2014 juga. Sejak persetujuan terbut, dilakukan
pembahasan-pembahasan baik internal maupun lintas Kementerian/Lembaga
(K/L) terkait, bersama Kemenpan RB. Setelah dilakukan pembahasan-pembahasan
butir kegiatan, pada tahun 2019 berhasil dilakukan uji beban atas butir kegiatan
jabatan Analis Standardisasi yang diikuti oleh perwakilan-perwakilan unit kerja teknis
dan perwakilan K/L terkait yang juga melaksanakan kegiatan lingkup Standardisasi
dan Penilaian Kesesuaian. Hasil dari uji beban tersebut kemudian dilakukan tabulasi
dan analisa serta beberapa kali pembahasan dengan tim internal maupun dengan
Kemenpan RB. Setelah dilakukan konsultasi hasil uji beban, Bagian Organisasi dan
Tata Laksana kemudian menyusun Draft Permenpan tentang Jabatan Fungsional
Analis Standardisasi. Draft tersebut sdh dikirim ke Kemenpan RB dan sampai dengan
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 28
disusunnya laporan ini, masih menunggu jadwal pembahasan dengan Kemenpan
RB dan BKN.
Seiring dengan kebutuhan, terkait tugas di bidang pengukuran/metrology
kemudian dikeluarkan dari unsur dalan jabatan analis standardisasi dan diusulkan
tersendiri melalui penyampaian Naskah Akademis Jabatan Fungsional Metrolog
Ilmiah dan dibahas dalam ekspose pada pertengahan bulan Januari 2020.
Indikator kinerja ini dapat dicapai 100 persen dengan tersusunnya naskah
pedoman Jabatan Fungsional Analis Standardisasi berupa Draft Permenpan.
Tercapainya target indikator kinerja ini sangat didukung oleh keinginan BSN untuk
memiliki jabatan fungsional terkait standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK)
sehingga diharapkan pegawai BSN yang menangani teknis SPK dapat mempunyai
karir yang jelas. Sumber daya pendukung pencapaian indikator ini yaitu anggaran
dalam pembahasan-pembahasan dan tentunya sangat didukung oleh Tim
Pembahas Jabatan Fungsional yang terdiri dari perwakilan unit eselon I yang
sangat antusias dan bertanggungjawab dalam melakukan pembahasan.
Gambar III.8 Uji Beban dan Pembahasan JF Analis Standardisasi
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 29
6. Indikator Kinerja : Jumlah laporan penilaian prestasi kerja tahun 2018
Indikator kinerja Jumlah laporan penilaian prestasi kerja tahun 2018 masih menjadi
kinerja Bagian Organisasi dan Tata Laksana pada tahun 2019. Laporan ini
diselesaikan oleh Bagian Organisasi dan Tata Laksana pada awal tahun 2019 karena
sebelumnya merupakan tugas dari Sub Bagian Organisasi dan Manajemen Mutu
pada organisasi BSN sebelum perubahan, dimana sub bagian tersebut menjadi
Bagian Organisasi dan Tata Laksana. Namun selanjutnya sesuai Organisasi dan Tata
Kerja yang baru, tugas tersebut berada di sub bagian Kesejahteraan SDM, Bagian
Sumber Daya Manusia. Sehingga pengelolaan kinerja pegawai untuk tahun 2019
dikelola oleh Bagian SDM.
Target kinerja indikator ini dapat tercapai 100% dengan tersusunnya laporan
penilaian prestasi kerja pegawai tahun 2018. Tercapainya target kinerja ini karena
semakin meningkatnya kesadaran dan pemahaman pegawai untuk menyusun
target Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan melakukan penilaian untuk bawahannya.
Sasaran kerja pegawai diperoleh dari cascading kinerja pimpinan unit diatasnya,
yang mendukung pencapaian unit organisasi yang lebih besar, dan tentunya
mendukung pencapaian kinerja organisasi/BSN. Namun penyusunan SKP dan
penilaiannya masih dilakukan manual, meskipun sudah dibangun Aplikasi berbasis
web. Karena keterbatasan anggaran, aplikasi tersebut belum dapat disempurnakan
pada tahun 2018, dan pada tahun 2019 telah diperbaiki dan bahkan dikembangkan
oleh Bagian SDM, Biro SDMOH.
7. Indikator Kinerja : Jumlah laporan pelaksanaan Reformasi Birokrasi BSN
Setelah disusun rencana aksi untuk 8 area perubahan RB, kemudian recana aksi
tersebut dilaksakanan. Sebagaimana dijelaskan dalam indikator kinerja 1, pada
tahun 2019 mulai dilakukan PMPRB di setiap unit kerja Eselon I, sehingga gaung
pelaksanaan RB menjadi lebih terasa. Terlebih dengan telah disepakati dan
ditetapkan nilai organisasi baru BSN yang disingkat TOP BGT (Trusted, Oriented to
Excelent, Proffesional, Beneficial, Growth dan Teamwork)dan melaksakan nilai
tersebut sebagai pelaksanaan area Manajemen Perubahan. Selain itu, BSN sangat
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 30
menginginkan agar pelaksanaan RB lebih baik, sehingga seluruh area perubahan
dialksanakan dengan serius oleh seluruh unit kerja.
Indikator kinerja ini dapat dicapai 100% melalui penyusunan Laporan Pelaksanaan
RB BSN yang disampaikan saat Evaluasi Progress Pelaksanaan RB BSN oleh Kemenpan
RB. Setiap Unit kerja Eselon 1 juga melaporkan progress pelaksanaan RB di unitnya,
dan dijadikan lampiran dalam laporan pelaksanaan RB BSN.
Keseriusan personil unit kerja dan pimpinan dalam melaksanakan RB merupakan
unsur yang sangat mendukung dalam tercapainya indikator kinerja ini. Secara
kualitas pelaksanaan RB BSN pada tahun 2019 dapat dinilai jauh lebih baik dari tahun
sebelumnya.
Gambar III.9 Pelaksanaan Evaluasi RB BSN dan Unit Kerja oleh Kemenpan RB
8. Indikator Kinerja : Indeks kepuasan layanan internal Biro SDMOH
Indikator kinerja indeks layanan internal Bagian Organisasi dan Tata Laksana
ditagtkan mendapat nilai 3,5. Namun realisasi hanya 89% atau mendapat skor/nilai
3,13. Hal ini menunjukan masih diperlukan peningkatan layanan pada Bagian
Organisasi dan Tata Laksana. Saran dan masukan dalam hasil survey ini perlu
ditindaklanjuti oleh Bagian Ortala. Survey dilaksanakan online dengan responden
seluruh pegawai BSN.
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 31
Gambar III.7. Grafik Hasil Survei Layanan Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Kritik terkait tugas layanan organisasi diantaranya adalah perlu mempercepat
respon pelayanan, perlu meningkatkan kompetensi personel kesekretariatan, lebih
aktif dalam memberikan informasi, serta perlunya peningkatan dalam menangani
layanan. Saran/masukan terkait pelaksaan layanan organisasi diantara yaitu agar
selalu mengikuti kebiakan/peraturan instansi terkait, perlu melakukan sosialisasi
Anjab, ABK, Kamus dan Standar Kompetensi dan penyelarasannya dengan JF yang
sedang disusun, perlunya juknis dan pemantauan dalam penyusunan Anjab dan ABK
yang dilakukan oleh Tim penyusun, dokumen anjab, ABK dan uraian tugas dapat
dilihat secara online, perlunya standardisasi nomenklatur dan indikator dalam Anjab
dan ABK.
Untuk layanan terkait tugas Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi, bebrapa kritik
diantaranya agar rapat tepat waktu dan optimal pada jam kerja sesuai aturan, perlu
peningkatan kompetensi personel kesekretariatan, implementasi RB dan Sistem
Manajemen agar sungguh-sungguh, perlunya sosialisasi yang lebih massif kepada
pegawai, dan perlunya peningktan koordinasi sekretariat RB.
3.05
3.14
3.20
3.07
Q22. Layanan yang diberikan cepat dantepat
Q23. Petugas berkompeten dalammemberikan layanan
Q24. Sikap dan perilaku petugas selamamemberikan pelayanan ramah dan sopan
Q25. Respon yang diberikan petugasterhadap keluhan layanan sudah cepat
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 32
Adapun saran bagi pelaksanaan layanan Tata Laksana dan reformasi Birokrasi yaitu
perlunya kesamaan persesi dan pembaharuan data base SMM dan RB yang mudah
untuk seluruh unit kerja. Kemudahan akses data platform digital atau mobile
application, perlu sinergi dengan Inspektorat (Sekretariat PMPRB) dalam
pelaksanaan RB, khususnya dalam pengumpulan bukti, perlu membuat tagline dan
flyer grafis yang menarik tentang RB dan penerapan manajemen informasi RB agar
pegawai internal dan pihak eksternal mengetahui apa saja update yang diterapkan
BSN.
Beberapa lritik dan saran tersebut sudah ditindaklanjuti oleh bagian Organisasi dan
Tata Laksana yaitu :
1. Peningkatan komperensi personil sekretariat terkait degan Sistem Manajemen
melalui training SNI/ISO 37001
2. Membentuk sinergitas dengan inspektorat dalam PMPRB,
3. Pembuatan wadah untuk data SMM dalam intranet
Untuk kritik dan saran yang belum ditindaklanjuti akan dilaksanakan pada tahun-
tahun berikutnya
SASARAN
2 Meningkatkan kinerja pengelolaan sumber daya manusia
Tabel III.3
Capaian Kinerja Sasaran II
Indikator Kinerja Capaian 2018
Target Realiasi Capaian
%
9. Jumlah naskah dokumen
standar kompetensi
3
dokumen
2
dokumen,
1
dokumen
dalam
proses
80%
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 33
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran kedua yaitu
Meningkatkan kinerja pengelolaan sumber daya manusia hanya terdiri dari 1 (satu)
indikator kinerja.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 80%.
9. Indikator Kinerja : Jumlah naskah dokumen standar kompetensi
Indikator kinerja ini dicapai melalui penyusunan standar kompetensi
manajerial, sosio kultural dan standar kompetensi teknis bagi semua jabatan di BSN.
Untuk standar kompetensi manajerial dan sosio kultural sudah diatur dalam
berdasarkan Permenpan Nomor 38 tahun 2017.
Yag sudah tercapai pada tahun 2019 adalah penyusunan standar kompetensi teknis
manajerial dan sosio kultural. Untuk standar kompetensi teknis baru berhasil
menyusun draft Kamus Kompetensi Teknis. Dokumen draft Kamus Kompetensi Teknis
ini sudah dikirimkan ke Deputi bidang SDM Aparatur Kemenpan RB untuk
mendapatkan validasi. Selanjutnya setelah mendapatkan validasi batu dapat
disusun standar kompetensi teknis melalui penyusunan job competency profile untuk
masing-masing jabatan. Standar kompetensi ini sebagai dasar dalam melakukan
asesmen kompetensi pegawai untuk selanjutnya dilakukan analisa kebutuhan
training bagi setiap pegawai. Hal ini merupakan salah satu pelaksanaan sistem merit.
Penyusunan kamus kompetensi dibantu oleh Tim Pengembangan Kompetensi yang
dibentuk oleh Bagian SDM agar nantinya dapat sinergi dalam menyusun kebutuhan
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 34
training. Kendala dalam pencapaian target dikarenakan prioritas penyelesaian
tugas di bagian Organisasi dan Tata Laksana untuk merampungkan jabatan
fungsional Analis Standardisasi dan adanya kebijakan debirokratisasi yang cukup
menyita waktu dan tenaga di Bagian Organisasi dan Tata Laksana, sehingga
pelaksanaan kegiatan meleset dari jadwal.
Gambar III.10 Pembahasan Standar Kompetensi teknis BSN
Penyusunan kamus kompetensi dibantu oleh Tim Pengembangan Kompetensi yang
dibentuk oleh Bagian SDM agar nantinya dapat sinergi dalam menyusun
kebutuhan training. Kendala dalam pencapaian target dikarenakan prioritas
penyelesaian tugas di bagian Organisasi dan Tata Laksana untuk merampungkan
jabatan fungsional Analis Standardisasi dan adanya kebijakan debirokratisasi yang
cukup menyita waktu dan tenaga di Bagian Organisasi dan Tata Laksana,
sehingga pelaksanaan kegiatan meleset dari jadwal
SASARAN
3 Meningkatkan kinerja pengelolaan organisasi dan tata laksana
Tabel III.3
Capaian Kinerja Sasaran II
Indikator Kinerja Capaian 2019
Target Realiasi Capaian
%
10. Jumlah laporan penerapan
budaya kerja
1 laporan 1 laporan 100%
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran kedua yaitu Meningkatkan
kinerja pengelolaan organisasi dan tata laksana juga hanya terdiri dari 1 (satu)
indikator kinerja.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 100%.
10. Indikator Kinerja : Jumlah laporan penerapan budaya kerja
Indikator ini dicapai melalui pengukuran budaya kerja di seluruh unit kerja BSN.
Sebelum dilakukan pengukuran budaya kerja dilakukan sosialisasi nilai organisasi BSN
dan perilakunya yang telah ditetapkan melalui SK Kepala BSN. Untuk tahun 2019
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 35
pengukuran penerapan budaya masih dalam fase sosialisasi. Pengukuran dilakukan
melalui 3 (tiga) metode yaitu (1) Metode questioner dan asessmen (bobot 20%), (2)
Metode Interview (bobot 45%) dan (3) Metode Observasi (bobot 35%). Pengukuran
dilakukan kepada seluruh unit kerja eselon 2 di BSN oleh pihak ke-3 yang independen.
Interview dilakukan terhadap unsur Leader, Agent of Change, dan Insan di setiap
unit kerja secara random.
Dalam pengukuran fase 1 ini, penilaian dilaksanakan 2 tahap. Setiap tahap
dihasilkan nilai [penerapan budaya per unit kerja. Keseluruhan nilai unit kerja
kemudian dirata-rata, yang kemudian nilai rata-rata ini adalah nilai penerapan
budaya kerja BSN secara keseluruhan.
Gambar III.11 Program Penerapan Budaya Kerja BSN
Hasil dari penilaian ini terlihat nilai penerapan di masing-masing unit kerja. Lima unit
kerja dengan nilai terendah dalam pada tahap ke-2 akan memperoleh clinic dan
permak oleh Pimpinan Tinggi Utama dan Madya didampingi oleh konsultan penilai.
Kemudian ke-5 pimpinan unit kerja tersebut menandatangani kesepakatan untuk
memperbaiki penerapan budaya di unitnya dengan disaksikan oleh Kepala BSN dan
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 36
Pimpinan Tinggi Madya BSN. Diharapkan setelah melalui clinic dan permak, unit kerja
dengan nilai rendah akan meningkatkan penerapan budaya kerja unit nya,
sehingga akan mendapat nilai yang lebih baik. Secara keseluruhan, nilai penerapan
budaya kerja BSN akan meningkat.
Pada penilaian tahap 1, dari 16 unit yang dinilai hasil nilai tertinggi adalah 85,1 dan
nilai terendah 71,8. Nilai penerapan budaya BSN yang merupakan rata-rata nilai
seluruh unit kerja adalah 79,2. Hal ini menunjukkan acceptasi yang cukup baik. Target
penerapan budaya kerja di BSN untuk tahun 2019 adalah nilai 70.
Namun untuk penilaian tahap ke-2 teradi penurunan. Nilai penerapan budaya kerja
di BSN menjadi 65,7 dengan nilai terendah 55,17 dan nilai tertinggi 71,43. Penurunan
nilai cukup ekstrim dan susunan ranking unit kerja yang drastis, dengan
menggunakan metode dan penilaian yang sama. Hal ini menggambarkan
inkosistensi penerapan budaya belum menjadi behavior. Tingginya nilai pada tahap
1 juga dikarenakan pelaksanaan survey sudah terinformasikan/tidak mendadak
sehingga bisa bersiap-siap. Sedangkan survey tahap kedua relatif tidak terduga.
Perubahan/inkonsistensi penerapan budaya merupakan hal yang wajar, untuk itu
dibutuhkan culture organisasi untuk menjaga arah perilaku insan/pegawai agar
tetap terjaga.
SASARAN
4 Meningkatkan persentase pelaksanaan sistem manajemen mutu
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran kedua yaitu Meningkatkan
persentase pelaksanaan sistem manajemen mutu terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja sasaran tersebut sebesar 96,6%.
Tabel III.4
Capaian Kinerja Sasaran 4
Indikator Kinerja Capaian 2019
Target
2019
Realisasi Capaian
11 Jumlah naskah dokumen proses
bisnis BSN dan SOP unit kerja
1 dokumen 1 dokumen 100%
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 37
Indikator Kinerja Capaian 2019
Target
2019
Realisasi Capaian
12 Jumlah naskah dokumen Pedoman
Mutu terintegrasi
1 naskah 1 naskah 100%
13 Jumlah laporan pelaksanaan
sistem manajemen BSN
1 laporan 1 laporan 90%
11. Indikator Kinerja : Jumlah naskah dokumen proses bisnis BSN dan SOP unit kerja
Tahun 2019 merupakan tahun pertama BSN menjalankan oraganisasi baru
berdasarkan Perpres no. 4 Tahun 2018 dan Peraturan BSN no. 10 Tahun 2018. Dalam
menjalankan bentuk organisasi baru ini diperlukan pernyesuaian sistem dan tata
kelola oraganisasi. Untuk itu dilakukan penyusunan dokumen proses bisnis BSN dan
unit kerja, SOP (standar operasional dan prosedur), instruksi kerja maupun form-form
untuk pelaksanaannya. Proses bisnis BSN disusun dari level lembaga, dan unit-unit
kerja di bawahnya. Indikator kinerrja ini dapat tercapai dengan tersusunnya proses
bisnis BSN level 0, level 1 dan prosedur-prosedur berdasarkan proses bisnis yang ada.
Dokumen ini kemudian dijadikan lampiran Panduan Sistem Manajemen BSN.
Penyusunan bisnis proses BSN dan SOP unit kerja dilakukan oleh Tim Sistem
Managemen BSN dari perwakilan-perwakilan unit kerja.
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 38
C. RESEARCH DAN DESIMINASI DAN PENGEMBANGAN SDM SPK
Evaluasi Research dan Pengembangan
B
H
A
E
HK
Research dan
Desiminasi
Pengembangan
SDM SPK
Supplier CustomerKerjasama, Pembinaan,
& Pemberdayaan
Settama
Akreditasi
SNSU
Sistem Informasi &
Teknologi
TECHNOSTRUCTURE
G. SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI
Kebijakan
Strategis
Sistem IT
Pengembangan
Infrastruktur
Pemeliharaan
Sistem IT
Layanan Teknologi Informasi
B
D
D
F
G
K
BA
Supplier Customer
Kerjasama, Pembinaan, &
Pemberdayaan
Settama
Litbang
Settama
Litbang
Standardisasi
Penilaian Kesesuaian
A. SEKRETARIAT UTAMA
Layanan Sekretariat
G
Manajemen
Kehumasan
Manajemen
Keuangan
Internal
Manajemen
Legalisasi
(Hukum)
Internal
Manajemen
SDM &
Organisasi
Manajemen
Pengadaan
dan Rumah
Tangga
Manajemen
Perencanaan
dan
Anggaran
B
C
D
E
F
G
H
I
CustomerInput
Sistem Informasi &
Teknologi
Inspektorat
Litbang
SNSU
Sistem Informasi &
Teknologi
Penilaian
Kesesuaian
Standardisasi
Pusat Akreditasi
Komite Teknis
B. PENGAWASAN INTERNAL
Layanan Audit Internal
PengawasanPengawasan
Lainnya
Supplier
Settama
Customer
SNSU
Standardisasi
Sistem Informasi dan
Teknologi
Penilaian Kesesuaian
Komite Teknis
Akreditasi
D. Pengembangan SNSU (STANDAR NASIONAL SATUAN UKURAN) E. Pengembangan SNI
Perencanaan
Standardisasi
Perumusan
Standardisasi
Penetapan
SNI
Pemeliharaan
Kajian
Satuan
Ukuran
Penyediaan
SNSU
Pengelolaan
SNSU
Pengembangan
Bahan Acuan
Pembinaan Ketertelusuran
BB
E
G
F
G
C
E
K
A A
J
G
E
D
K
Customer SupplierCustomer Supplier/
Input
Output/
Customer
Standardisasi
Kerjasama,
Pembinaan, &
Pemberdayaan
Settama
Litbang
SNSU
Sistem Informasi
& Teknologi
Komite Teknis
Akreditasi
Akreditasi
SNSU
Penilaian
Kesesuaian
Settama/
Manajemen
Sumber Daya
Inspektorat/
Pengawasan
InternalPusrisbang
/RisetDeputi
Pengembangan
Standar /
Pengembangan
SNIPusdatin/
Sistem
Informasi &
Teknologi
Mekanisme
Penguatan Standar
dan PK / HKLI,
Deputi Akreditasi,
stakeholder
I. AkreditasiH. KOMITE TEKNIS
Kajian Usulan
dan Evaluasi
Penetapan
Keanggotaan
Rekomendasi
Evaluasi
kinerja
Penetapan
Kebijakan
Akreditasi
Penetapan Keputusan
Keputusan
Akreditasi
Lembaga
Sertifikasi
Profesional
B
B
F
G
H
F
F
DA
Supplier Customer
Settama
Standardisasi
Kerjasama, Pembinaan,
& Pemberdayaan
Settama
Standardisasi
Penilaian Kesesuaian
Supplier Customer
Sistem Informasi &
Teknologi
Litbang
Standardisasi
MITRA STRATEGIS
STRATEGIC SHARED
OPERATING CORE
Pusat Akreditasi
FStandardisasi
FStandardisasi
G
Penilaian
Kesesuaian
Penetapan
Ruang Lingkup
B Settama
HSistem Informasi &
Teknologi
D Litbang
AKerjasama,
Pembinaan, &
Pemberdayaan
F Standardisasi
Sistem penerapan Standar /
Deputi Pengembangan
Standar, Deputi Akreditasi
stakeholder,
Sistem Informasi &
Teknologi
F. Sistem Penerapan, Penguatan Standar dan PK
Pengembangan skema
Sistem Penerapan
Standar dan PK
Pembinaan
Pelaku Usaha
dan LPK
Fasilitasi Regulasi
Teknis dan
pemenuhan
kewajiban
internasional
Persetujuan
Penggunaan
Tanda SNI
Enquiry Pengendalian
H. Penyelenggaraan Akreditasi
Perencanaan
Sistem
Akreditasi PK
Pelaksanaan Sistem
Akreditasi PK
Evaluasi
SAPK
F
D
Litbang
B
F
G
H
AKerjasama,
Pembinaan, &
Pemberdayaan
Settama
Standardisasi
Penilaian
Kesesuaian
Supplier
Sistem Informasi &
Teknologi
Customer
Standardisasi
Settama
Unit Kerja terkait:
PUSRISBANGUnit Kerja terkait:
1. Pusdatin
2. Biro PKU
Unit Kerja terkait:
1. PPS
2. PSPS
3. PKS
4. Biro HOH
5. PUSIDO
Manajemen
Layanan
Informasi
Manajemen
Kerjasama E
K
Diseminasi
SPK
SupplierA A
C Litbang
D
F
G
H
Gambar III. 12. Proses Bisnis Level 0 BSN
Dengan tersusunnya naskah dokumen proses bisnis BSN dan SOP unit kerja,
target indikator kinerja ini tercapai 100%. Penyusunan proses bisnis dan SOP selain
mengacu pada peraturan Menpan RB, juga diintegrasikan sekaligus untuk
melaksanakan Sistem Manajemen Mutu berdasarkan SNI ISO 9001:2015, Sistem
manajemen Keamanan Informasi (SNI ISO/IEC 27001) dan Sistem Manajemen Anti
Penyuapan (SNI ISO 37001:2016).
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 39
SUPPLIER INPUT PROSES OUTPUT CUSTOMER
Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
Internal
1. Laporan
Pelaksanaan RB
2. Laporan
Monitoring dan
Evaluasi
Pelaksanaan RB
3. Hasil Evaluasi
Organisasi
4. Laporan
Pelaksanaan SM
Analisis Beban Kerja
dan Analisis Jabatan
Restrukturisasi
Organisasi
Reviu Dokumen SM
1. Renstra
2. Rencana Induk
SPK 2025
3. RPJP dan
RPJMN
4. Peraturan
Perundang-
Undangan
5. Roadmap RB
Nasional
6. Visi Misi BSN
7. Kebijakan BSN
8. Roadmap RB
BSN
9. OTK
1. SNI ISO
9001
2. SNI ISO/IEC
27001
3. SNI ISO
37001
Reviu Proses Bisnis
1. Laporan
Pelaksanaan RB
2. Laporan
Monitoring dan
Evaluasi
Pelaksanaan RB
3. Hasil Evaluasi
Organisasi
4. Laporan
Pelaksanaan SM
Internal:
Seluruh
Unit Kerja
Eksternal
Kemen PAN
& RB
Internal:
Seluruh Unit
Kerja
Eksternal
Kemen PAN
& RB
Monitoring dan
Evaluasi Reformasi
Birokrasi Internal
Evaluasi Organisasi
Pelaksanaan Sistem
Manajemen BSN
1. Dokumen Analisis
Jabatan
2. Dokumen Analisis
Beban Kerja
Dokumentasi
SM Revisi
Rekomendasi
Proses Bisnis
Rekomendasi
Restrukturisasi
Organisasi
Gambar III.13. Salah satu Proses Bisnis Level 1 BSN
12. Indikator Kinerja : Jumlah naskah dokumen Pedoman Mutu terintegrasi (Pedoman
Sistem Manajemen Terintegrasi)
Pada tahun 2019, BSN selaku instansi yang melakukan pembinaan di
bidang standardisasi nasional berkeinginan disamping menerapkan Sistem
Manajemen Mutu (SNI ISO 9001:2015) juga menerapkan Sistem Manajemen
Keamanan Informasi (SNI ISO/IEC 27001: 2013) dan Sistem Manajemen Anti
Penyuapan (SNI ISO 37001:2016). Diawali dengan penyusunan dokumen Pedoman
Sistem Manajemen Terintegrasi dari ketiga sistem tersebut dan tentunya juga
sistem/tata kelola yang berlaku di instansi pemerintah. Panduan Sistem Manajemen
ini nantinya akan digunakan sebagai acuan unit kerja dan semua pegawai BSN
dalam melaksanakan tugasnya. Panduan Sistem Manajemen Terintegrasi disusun
oleh Tim Integrasi Sistem Manajemen dan sekretariat sistem manajemen (Bagian
Organisasi dan Tata Laksana).
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 40
Setelah melalui beberapa kali pembahasan dan perbaikan, dokumen Pedoman
Sistem Manajemen dapat diselesaiakan dan ditetapkan oleh Kepala BSN pada
tanggal 1 Oktober 2019.
Gambar III.14. Pedoman Sistem Manajemen BSN
Dengan disusunnya Pedoman Sistem Manajemen BSN, maka indikator kinerja ini
dapat tercapai 100%. Pencapaian ini karena adanya dukungan dari Pimpinan dan
Tim Integrasi Sistem Manajemen.
13. Indikator Kinerja : Jumlah laporan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu BSN
Jumlah pelaksanaan sistem manajemen mutu dihitung dari tindak lanjut atas
temuan maupun peluang perbaikan dalam audit internal maupun eksternal
penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) di BSN, serta pelaksanaan tinjauan
manajemen. Pada tahun 2019 diterapkan Sistem Manajemen Mutu (SNI ISO
9001:2015) juga menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SNI ISO/IEC
27001: 2013) dan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SNI ISO 37001:2016). Namun
ketika dilaksanakan audit internal, untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan belum
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 41
dapat dillakukan sertifikasi pada tahun 2019. Sedangkan Sistem Manajemen
Keamanan Informasi baru dapat diajukan sertifikasinya pada lingkup Pusat Data dan
Informasi (Pusdatin) karena pusat tersebut sebagai penanggung jawab
pelakswanaan sistem manajemen keamanan informasi.
Hasil audit internal sistem manajemen telah ditindaklanjuti oleh unit kerja.
Kemudian dengan fasilitasi dari sekretariat dalam hal ini Bagian Organisasi dan Tata
Laksana - Biro SDMOH, telah dilakukan Rapat Tinjauan Manajemen sesuai agenda
yang dipersyaratkan dalam SNI Sistem Manajemen.
Audit eksternal untuk SNI ISO 9001 lingkup BSN dan SNI ISO 27001 untuk lingkup
Pusdatin juga telah dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen PT.
Succofindo pada minggu I bulan Desember 2019. Tindakan korektif/peluang
perbaikan atas ketidaksesuaian dalam audit tersebut disampaikan kepada auditor
maksimal 2 bulan sejak dilakukan audit. Sehingga sampai dengan 31 Desember 2019
masih dalam proses pelaksanaan tindakan perbaikan.
Gambar III.15. Opening dan Closing Meeting Audit Eksternal Sistem manajemen BSN
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 42
Dikarenakan belum selesainya tindakan perbaikan atas audit eksternal sistem
manajemen BSN, maka indikator ini baru tercapai 90%.
III. 2. CAPAIAN DILUAR PERJANJIAN KINERJA
Selain capaian yang ditargetkan dalam Perjanjian Kinerja Kepala Bagian
Organisasi dan Tata Laksana pada tahun 2019, juga telah tercapai beberapa hal
antara lain:
1. Fasilitasi penyelenggaraan pertemuan konsolidasi pegawai BSN (berdasarkan
organisasi baru) di Puspiptek Serpong, bersamaan dengan HUT BSN ke-22.
2. Penyusunan naskah Nomenklatur Unit Organisasi BSN dalam Bahasa Inggris,
dan telah ditetapkan melalui Keputusan Kepala BSN,
3. Fasilitasi dan koordinasi Audit Organisasi yang dilakukan oleh Kemenpan RB
4. Fasilitasi pengusulan naskah akademik Jabatan Fungsional Metrolog Ilmiah
III.3 REALISASI ANGGARAN
Pagu dan realisasi anggaran Bagian Organisasi dan Tata Laksana TA 2019 per
komponen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel III.10
Pagu dan Realisasi Anggaran
Bagian Organisasi dan Tata Laksana TA 2019
Dalam rupiah
Kode Output/Komponen/Sub
Komponen
2019 %
Pagu Realisasi
3549.961
.051
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 850.070.000 842.614.187 99.1%
3549.961
.052
Pemantauan dan Evaluasi
Reformasi Birokrasi 49.930.000 49.406.000 98.9%
Jumlah 900.000.000 892.020.187 99.1%
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 43
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Bagian Organisasi dan Tata Laksana Tahun 2019 menyajikan
pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Kepala Bagian Organisasi
dan Tata Laksana pada tahun 2019 dalam mendukung pencapaian visi,
misi, tujuan dan sasaran Biro SDM, Organisasi dan Hukum.
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Bagian Organisasi dan Tata
Laksana Tahun 2019, sebagian besar kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai
perjanjian kinerja dan indikator kinerjanya.
L
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 44
LAMPIRAN
LAPKIN 2019 | Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Biro SDMOH 45