Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 i
KATA PENGANTAR
Om Swastystu,
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan UU no.12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas UU no.32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, telah memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi,
pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah dalam rangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sejalan dengan upaya mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah serta menciptakan
pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara
efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik, maka Kepala Daerah wajib
melaporkan penyelenggaraan pemerintah daerah. Laporan dimaksud dibuat dalam bentuk
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah darah (LPPD), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ) dan Informasi LPPD kepada masyarakat sebagaimana telah ditetapkan dalam PP nomor 3
tahun 2007.
Dengan dilaksanakannya pemilihan kepala daerah secara langsung, maka hubungan
Kepala Daerah dengan DPRD mengalami perubahan yang cukup mendasar dibandingkan ketika
Kepala Daerah dipilih oleh DPRD dan bertanggungjawab pada DPRD. Pemilihan langsung kepala
daerah telah menyebabkan adanya kesetaraan dan kemitraan hubungan antara kepala daerah
yang menjalankan fungsi ekskutif dengan DPRD yang melaksanakan fungsi legeslatif. Kondisi ini
menjadi landasan terbentuknya hubungan checks and balances yang lebih seimbang antara Kepala
Daerah dengan DPRD. Dalam kaitan hubungan tersebut maka Kepala Daerah menyampaikan
LKPJ kepada DPRD.
Akhir kata semoga apa yang kami laporkan ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
menilai kinerja Pemerintah Daerah selama satu tahun anggaran, dan saran pemikiran sangat kami
harapkan untuk perbaikan tahun mendatang
Om Shanti,shanti,shanti om
Denpasar, Maret 2011
Walikota Denpasar
I.B. Rai Dharmawijaya Mantra
KATA PENGANTAR
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 i
DAFTAR ISI
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010
DAFTAR ISI
Halaman
Pengantar
i
Daftar Isi
ii
Daftar Gambar
iii
Daftar Tabel
iv
BAB I PENDAHULUAN
I-1
A. Dasar Hukum
I-1
B. Gambaran Umum Daerah
I-2
1. Kondisi Geografis I-2 2. Gambaran Umum Demografis. I-2 3. Kondisi Ekonomi I-6 3.a. Potensi Unggulan. I-6 3.b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB I-8 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
II-1
A. Visi dan Misi
II-1
B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah (RPJMD)
II-1
C. Prioritas Daerah
II-2
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUAGAN DAERAH
III-1
A. Pengelolaan Pendapatan Daerah III-1 1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah III-1 2. Target dan Realisasi Pendapatan III-3 B. Pengelolaan Belanja Daerah III-5 1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah III-5 2. Target dan Realisasi Belanja. III-6 3. Pembiayaan Daerah III-7
DAFTAR ISI
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010
BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH IV-1 A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan. IV-1 1. Program dan Kegiatan IV-1 2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib IV-5 3. Permasalahan dan Solusi. IV-11 B. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan. IV-165 1. Program dan Kegiatan IV-165 2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Pilihan IV-167 3. Permasalahan dan Solusi. IV-169 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN V-1 A.
B C D E
Dasar Hukum Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan Program, Kegiatan, Sumber dan Jumlah Anggaran Permasalahan dan Solusi
V-2 V-2 V-3 V-3 V-4
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN VI-1 A. Kerjasama Antar Daerah VI-1 1. Kebijakan dan Kegiatan VI-2 2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan VI-3 3. Permasalahan dan Solusi VI-3 B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga. VI-4 BAB VII PENUTUP VII-1
DAFTAR GAMBAR
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman I.1. Penduduk menurut Jenis Kelamin I-3 I.2. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Dan Kecamatan I-4 I.3. Jumlah Penduduk Kota Denpasar Yang Bekerja Menurut Tiga Sektor
LapanganUsaha I-5
I.4. Penduduk Yang Bekerja Menuru tTingkat Pendidikan I-6
DAFTAR TABEL
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010
DAFTAR TABEL
No. Judul Tabel Halaman I.1 Potensi Unggulan Kota Denpasar I-7 I.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi di Kota Denpasar Tahun 2005-
2010 I-9
IV.1. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Pendidikan Tahun 2010 IV-6 IV.2. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Kesehatan Tahun 2010 IV-16 IV.3. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Pekerjaan Umum Tahun 2010
Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar IV-24
IV.4. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Pekerjaan Umum Tahun 2010
Yang Dilaksanakan Oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar
IV-29
IV.5. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Pekerjaan Umum Tahun 2010
Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Denpasar
IV-34
IV.6. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Badan Perencanaan
Pembangunan Tahun 2010 Yang Dilaksanakan Oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Denpasar
IV-41
IV.7. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Perhubungan Tahun 2010
Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Perhubungan Kota Denpasar IV-47
IV.8. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Lingkungan Hidup Tahun
2010 Yang Dilaksanakan Oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar
IV-53
IV.9. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Lingkungan HidupTahun
2010 Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar
IV-59
IV.10. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan
Sipil Tahun 2010 Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar
IV-63
DAFTAR TABEL
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010
IV.11. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Tahun 2010 Yang Dilaksanakan Oleh Badan Keluarga dan Pemberdayaan Perempuan Kota Denpasar
IV-69
IV.12. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Tenaga Kerja Tahun 2010
Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Denpasar
IV-77
IV.13. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah Tahun 2010 Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Denpasar
IV-85
IV.14. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Kebudayaan Tahun 2010 Yang
Dilaksanakan Oleh Dinas Kebudayaan Kota Denpasar IV-91
IV.15. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Tahun 2010 Yang Dilaksanakan Oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Denpasar
IV-94
IV.16. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik
Dalam Negeri Tahun 2010 Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Ketentraman, Ketertiban dan SatPol PP Kota Denpasar
IV-99
IV.17. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Pemerintahan Umum Tahun
2010 Yang Dilaksanakan Oleh Sekretariat Daerah Kota Denpasar IV-113
IV.18. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Pemerintahan Umum Tahun
2010 Yang Dilaksanakan Oleh Sekretariat DPRD Kota Denpasar IV-125
IV.19. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Pemerintahan Umum Tahun
2010 Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Pendapatan Kota Denpasar IV-129
IV.20 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Pemerintah
Umum Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Denpasar
IV-132
IV.21. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Pemerintahan Umum Tahun
2010 Yang Dilaksanakan Oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Denpasar
IV-136
IV.22. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Pemerintahan Umum Tahun
2010 Yang Dilaksanakan Oleh Kecamatan Kota Denpasar IV-143
DAFTAR TABEL
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010
IV.23. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Pemerintahan Umum Tahun 2010 Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Perijinan Kota Denpasar
IV-148
IV.24. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat
dan Pemerintahan Desa Tahun 2010 Yang Dilaksanakan Oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kota Denpasar
IV-153
IV.25. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Kearsipan dan Informatika
Tahun 2010 Yang Dilaksanakan Oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Darah Kota Denpasar
IV-158
IV.26. Realisasi Pelaksanaan Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika
Tahun 2010 Yang Dilaksanakan Oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar
IV-163
IV.27. Realisasi Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian Tahun 2010 Yang
Dilaksanakan Oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Denpasar
IV-168
IV.28. Realisasi Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian Tahun 2010 Yang
Dilaksanakan Oleh Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
IV-173
IV.29. Realisasi Pelaksanaan Urusan Pilihan Pariwisata Tahun 2010 Yang
Dilaksanakan Oleh Dinas Pariwisata Kota Denpasar IV-178
IV.30. Realisasi Pelaksanaan Urusan Pilihan Perindustrian 2010 Yang
Dilaksanakan Oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar
IV-182
BAB I –PENDAHULUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 I-1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
Sebagai landasan hukum penyusunan laporan ini yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah
Tingkat II Denpasar
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengeloaan Keuangan Derah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Nenegeri Nomor 13 Tahun 2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah
6. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ,
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat.
7. Peraturan Walikota Denpasar Nomor 30 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010-
2015.
8. Peraturan Walikota Denpasar Nomor 24 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2011.
BAB I –PENDAHULUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 I-2
B. Gambaran Umum Daerah.
1. Kondisi Geografis Daerah.
Kota Denpasar merupakan salah satu Kota yang ada di Bali dengan luas wilayah
127,78 Km2 atau 2,27 persen dari seluruh luas wilayah Propinsi Bali. Sedangkan luas
Propinsi Bali seluruhnya adalah 5 636,66 Km2. Batas Wilayah Kota Denpasar di sebelah
Utara dan Barat berbatasan dengan Kabupaten Badung (Kecamatan Mengwi, Abian Semal
dan Kuta), di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gianyar (Kecamatan Sukawati)
dan Selat Badung, dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Badung
(Kecamatan Kuta) dan Selat Badung.
Kota Denpasar terbentuk atas dasar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992 dan
diresmikan tanggal 27 Pebruari 1992 merupakan peningkatan status sebelumnya dari Kota
Administratif Denpasar. Secara Administrasi dibagi menjadi 4 Kecamatan meliputi
Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Timur, Denpasar Selatan dan Denpasar Utara, 16
Kelurahan dan 27 Desa.
Secara Astronomi, Kota Denpasar terletak pada daerah yang sangat strategis baik
dari segi ekonomis maupun dari segi kepariwisataan karena merupakan titik sentral
berbagai kegiatan sekaligus sebagai penghubung antar Kabupaten. Kota Denpasar terletak
diantara 080 35”31 - 080 44”49´LS dan 115º 10´23" - 1150 16”27´BT.
Ditinjau dari Topografi keadaan medan Kota Denpasar secara umum miring kearah
selatan dengan ketinggian berkisar antara 0-75 m diatas permukaan laut. Morfologi landai
dengan kemiringan lahan sebagian tepi kemiringan bisa mencapai 15%.
2. Gambaran Umum Demografis
Jumlah penduduk Kota Denpasar Tahun 2009 sebanyak 649.762 orang , dari
jumlah tersebut 329.718 jiwa adalah penduduk laki-laki dan 320.044 jiwa penduduk
perempuan. Tingginya laju pertumbuhan ini diduga karena banyaknya urbanisasi yang
terjadi ke Kota Denpasar dengan alasan mencari pekerjaan dan sekolah. Denpasar
disamping sebagai pusat Ibu Kota Provinsi Bali juga sebagai pusat , Pusat Perekonomian
(Perdagangan dan Jasa) serta Pusat Pendidikan. Secara rinci jumlah penduduk Denpasar
Tahun 2009 disajikan pada tabel dibawah ini.
BAB I –PENDAHULUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 I-3
Gambar I.1 Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Sumber : Denpasar Dalam Angka Tahun 2010.
Jika dibandingkan antara luas wilayah dengan jumlah penduduk, kepadatan
penduduk Kota Denpasar pada tahun 2009 sudah mengalami kejenuhan dimana kepadatan
penduduk telah mencapai 5.085 jiwa/km². Tingkat kepadatan tersebut meningkat bila
dibandingkan dengan tahun 2008 yang mencapai 4.922 jiwa/km². Dari keempat kecamatan
yang memiliki kepadatan tertinggi adalah Kecamatan Denpasar Barat sebesar 7.778
jiwa/km².
Apabila dilihat struktur penduduk Kota Denpasar tahun 2009 yang tergolong dalam
usia kerja (15-64 tahun) cenderung menunjukkan gejala peningkatan dari 73,27 persen
tahun 2008 menjadi 73,37 persen tahun 2009. Proporsi anak-anak berumur 0 – 14 tahun
pada tahun 2009 mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2008 yaitu dari 23,66
persen menjadi 23,46 persen. Dalam periode yang sama, penduduk yang berusia 65 tahun
ke atas mengalami peningkatan dari 3,07 persen menjadi 3,17 persen. Perbandingan
struktur penduduk Kota Denpasar berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin secara
lengkap dapat dilihat pada gambar dibawah ini
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
180,000
200,000
DenpasarSelatan
DenpasarTimur
DenpasarBarat
DenpasarUtara
94
15
5
62
13
6
95
70
9
77
71
8
92
17
5
60
63
7
91
98
3
75
24
9
18
6 3
30
12
2 7
73
18
7 6
92
15
2 9
67
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
BAB I –PENDAHULUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 I-4
Gambar I.2. Penduduk Menurut Kelompok Umur
dan Kecamatan
Sumber : Denpasar Dalam Angka Tahun 2010
Peningkatan jumlah penduduk usia kerja tidak dapat dilepaskan dari semakin membaiknya
serapan tenaga kerja pada sektor perekonomian. Struktur penduduk Kota Denpasar yang
bekerja pada tahun 2009 tidak banyak berubah bila dibandingkan dengan tahun 2008. Pada
tahun 2009 sektor tersier khususnya pariwisata, perdagangan, hotel dan restauran masih
menjadi sektor unggulan dalam penyerapan tenaga kerja. Sektor ini mampu menyerap
82,18 % penduduk usia kerja di Kota Denpasar, diikuti sektor sekunder sebesar 15,83 %
serta sektor primer sebesar 1,99 %. Sejak dikembangkannya perekonomian melalui usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM), semakin banyak penduduk usia kerja yang terserap
pada sector usaha tersier. Berikut disajikan penduduk Kota Denpasar yang bekerja menurut
Tiga Sektor Utama Lapangan Usaha :
0
10 000
20 000
30 000
40 000
50 000
60 000
70 000
80 000
0 -
4
5 -
9
10
- 1
4
15
- 1
9
20
- 2
4
25
- 2
9
30
- 3
4
35
- 3
9
40
- 4
4
45
- 4
9
50
- 5
4
55
- 6
9
60
- 6
4
65
- 6
9
70
- 7
4
75
+
14
36
4
12
16
0
9 8
35 11
22
4
14
18
2 16
66
4
18
23
0
16
31
6
12
55
5
9 7
05
6 3
55
4 1
94
2 7
52
1 9
00
1 4
41
1 0
92
Denpasar Utara
Denpasar Barat
Denpasar Timur
Denpasar Selatan
BAB I –PENDAHULUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 I-5
Gambar I.3. Jumlah Penduduk Kota Denpasar yang Bekerja Menurut
Tiga Sektor Utama Lapangan Usaha
Sumber : Statistik Kota Denpasar, 2009.
Dari segi pendidikan, penduduk laki-laki yang bekerja memiliki status pendidikan
SD kebawah tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 22,09 persen dari 23.453 orang
tahun 2008 menjadi 28.634 orang pada tahun 2009. Sejalan dengan hal tersebut, untuk
pendidikan SLTA ke atas, terjadi peningkatan sebesar 8,21 persen pada tahun 2009
dibanding tahun 2008. Sebaliknya, untuk penduduk laki-laki yang bekerja dengan
pendidikan SLTP, pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 22,86 persen dari tahun
2008. Hal yang berlawanan terjadi pada penduduk wanita yang bekerja. Pada tahun 2009,
penduduk perempuan yang bekerja mengalami penurunan sebesar 4,32 persen yaitu dari
140.602 orang menjadi 134.535 orang. Untuk penduduk perempuan yang bekerja dengan
pendidikan SD ke bawah terjadi penurunan sebesar 11,55 persen, sejalan dengan hal ini
penduduk perempuan yang bekerja dengan tingkat pendidikan SLTP juga mengalami
penurunan sebesar 17,32 persen. Hal ini sebaliknya terjadi pada penduduk perempuan yang
bekerja dengan status pendidikan SLTA yang mengalami peningkatan sebesar 3,94 persen.
Selanjutnya dapat dilihat dalam gambar berikut :
100 000 200 000 300 000 400 000
Primer
Sekunder
Tersier
Total
4 876
33 831
151 696
190 403
1 603
17 591
115 341
134 535
6 479
51 422
267 037
324 938
Jumlah
Perempuan
Laki-laki
BAB I –PENDAHULUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 I-6
Gambar I.4. Penduduk Yang Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan
Sumber : Statistik Kota Denpasar, 2009
3. Kondisi Ekonomi
a. Potensi Unggulan Daerah
Potensi Unggulan daerah di Kota Denpasar adalah disektor Pariwisata, yang
meliputi obyek wisata kota, daya tarik wisata dan atraksi wisata. Obyek Wisata Kota ini
tersebar di seluruh wilayah Kota Denpasar meliputi tempat-tempat yang dapat memikat
kedatangan wisatawan ke Kota Denpasar. Sedangkan daya tarik pariwisata, sebagaimana
halnya dengan daya tarik Pulau Dewata lebih disebabkan karena keunikan dan budaya
masyarakat. Hal inilah yang memberikan nuansa pada berbagai atraksi wisata yang ada di
kota Denpasar. Atraksi tersebut berupa tari-tarian sakral, even-even Nasional dan
Internasional yang dilaksanakan di Kota Denpasar, permainan tradisional dan sebagainya.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam rangka menata potensi
obyek-obyek wisata kota, dalam perjalanannya telah diikuti pula oleh penataan yang telah
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten lainnya. Penataan ini disatu pihak dapat
memberikan nilai tambah pada pariwisata Bali, tetapi dapat pula menjadi penyebab
beralihnya kunjungan wisatawan ke obyek wisata di luar kota Denpasar.
50 000
100 000
150 000
200 000
250 000
300 000
350 000
<SD SD SLTP ≥SLTA
8 0
66
20
56
8
26
65
2
13
5 1
17
19
0 4
03
16
27
2
21
65
7
19
29
9
77
30
7
13
4 5
35
24
33
8
42
22
5
45
95
1
21
2 4
24
32
4 9
38
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
BAB I –PENDAHULUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 I-7
Sedangkan potensi unggulan disektor perdagangan dan jasa pada tahun 2009
disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel I.1. Potensi Unggulan Kota Denpasar
Kecamatan
Potensi Unggulan Primer Skunder
Tanaman
Pangan
Tanaman
Perkebunan
Peternakan
Industri
Rumah
Tangga
Industri Kecil
Industri Sedang dan Besar
Denpasar
Barat
Padi
Kelapa
Sapi
Kerajinan,
produk
makanan
Indutri Formal Makananan,
minuman, pakaian jadi,
kulit, logam
Denpasar
Utara
Padi,
Kacang,
Kedelai
Kelapa
Sapi, Ayam
Kerajinan,
makanan ,
canang
Industri
Formal
Makananan,
minuman, pakaian jadi,
kulit, logam, penerbitan dan
percetakan
Denpasar
Timur
Padi,
Kacang,
Kedelai
Kelapa
Sapi, Ayam,
Babi
Kerajinan,
makanan
Industri
Formal
Makananan,
minuman, pakaian jadi,
kulit, logam, penerbitan dan
percetakan
Denpasar
Selatan
Padi,
Semangka
Jagung
-
Sapi, Babi
Kerajinan,
makanan
Industri
Formal
Makananan,
minuman, pakaian jadi,
logam, kerajinan.
Untuk potensi unggulan tahun 2010 adalah sebagai berikut :
1. Industri :
a. Industri Pertanian
b.Industri Pariwisata
c. Industri Kerajinan dan UKM
2. Teknologi
3. Resources
4. Institution
5. Financial Intermediary
Sedangkan untuk tahun 2010 produk unggulan Kota Denpasar berkembang sebagai
berikut :
1. Aroma Terapi
Aroma terapi ini merupakan salah satu produk yang menggunakan bahan baku
organik seperti bunga-bungaan, umbi-umbian dan beras merah dan beras putih serta
bahan lainnya. Usaha aroma terapi ini banyak terdapat di Denpasar, berdasar UKM
BAB I –PENDAHULUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 I-8
2008 jenis usaha ini terdapat sekitar 13 unit usaha dengan pemasaran menjangkau
luar negeri
2. Pengolahan daging
Usaha pengolahan daging ini menggunakan menggunakan bahan daging seperti
daging sapi, babi dan daging ayam. Hasil daging olahan ini bisa berupa abon,
dendeng, sosis, ham dan lain-lain
3. Tanaman anggrek
Usaha tanaman hias ini banyak terdapat di Denpasar Utara, usaha ini merupakan
usaha pembibitan dan pembudidayaan dengan mengembangkan jenis varites
anggrek yang inovatif
4. Kacang asin Rahayu
5. Tenun ikat
6. Ikan hias
7. Kerajinan gelas
8. Brem Bali
9. Daur ulang kaca
10. Obat nyamuk liligundi
b. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB
Pertumbuhan Ekonomi sering dijadikan sebagai standar untuk mengukur tingkat
kemajuan pembangunan di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi sendiri dapat diukur
berdasarkan nilai PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto) dan PDRB perkapita. PDRB
diartikan sebagai jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan suatu daerah yang diukur
dalam harga pasar. Ukuran ini memiliki kelemahan karena bersifat global dan tidak
mencerminkan kesejahteraan penduduk. Sedangkan PDRB perkapita sering dianggap lebih
mendekati ukuran kesejahteraan karena telah memperhitungkan jumlah penduduk.
Sebelum terjadi krisis moneter tahun 1998, ekonomi Denpasar pernah mengalami
pertumbuhan rata-rata 8 persen. Namun setelah krisis, ekonomi Denpasar tidak berbeda
dengan ekonomi Bali yang mengalami keterpurukan hingga titik nadir. Berbagai upaya
BAB I –PENDAHULUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 I-9
perbaikan telah dilakukan dan perlahan sudah menunjukkan hasil, tetapi dengan adanya
tragedi Bom Kuta telah membuat kepercayaan dunia terhadap keamanan Bali menjadi
menurun. Pasca Bom Bali 2002 ekonomi Bali masih bisa tumbuh di atas 3 persen dan
ekonomi Denpasar tumbuh 5,03 persen, namun secara mikro kondisi perekonomian
masyarakat masih lumpuh.
Pada tahun 2007, kepercayaan dunia Internasional terhadap Bali perlahan-lahan
pulih. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kunjungan wisata ke Bali dan Kota
Denpasar, akan tetapi ancaman terhadap ekonomi kembali datang dengan terjadinya krisis
ekonomi global yang menimpa Amerika dan Eropa tahun 2008, dan telah memberikan
dampak terhadap ekonomi nasional dan daerah. Namun krisis ini ternyata tetap
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Denpasar dari 6,60 persen tahun 2007 menjadi 6,83
persen tahun 2008 dan menurun menjadi 6,53 persen ditahun 2009. Hal ini terjadi karena
menurunnya kualitas wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali dibanding tahun
sebelumnya. Untuk tahun 2010 diprediksikan ada peningkatan laju pertumbuhan PDRB
sebesar 6,55 persen.
Tabel I.2. Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi di Kota Denpasar
Tahun 2004 – 2009 (Dalam Persen)
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Pertumbuhan
Ekonomi
5,83 6,05 5,88 6,60 6,83 6,53
Inflasi 5,97 11,31 4,30 5,91 9,62 4,37
Sumber : Bappeda Kota Denpasar, 2010
Perekonomian suatu daerah juga dapat dianalisis melalui tingkat inflasi yang
terjadi. Dari data di atas terlihat bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi
tahun 2008 ternyata diikuti oleh peningkatan inflasi yang mencapai 9,62 persen. Angka ini
lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 5,91. Hal ini
disebabkan oleh melambungnya harga minyak mentah dunia (CPO) sehingga
BAB I –PENDAHULUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 I-10
menyebabkan harga barang dalam negeri melonjak. Melonjaknya harga barang ini
menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Walaupun angka inflasi tahun 2008
meningkat, akan tetapi angka ini masih merupakan angka aman bagi perekonomian
Denpasar karena masih dibawah 10 persen. Untuk tahun 2009 tingkat inflasi di Kota
Denpasar cukup stabil yaitu sebesar 4,37%
BAB II –KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 II-1
BAB II
KEBIJAKAN PEMERITAH DAERAH
A. Visi dan Misi Tahun ke 5 RPJMD I (2005-2010)
Visi Kota Denpasar
Visi Kota Denpasar adalah “ Terciptanya Kota Denpasar Berwawasan Budaya
dengan Keharmonisan dalam Keseimbangan secara berkelanjutan”.
Misi Kota Denpasar
1. Menumbuh kembangkan jati diri masyarakat Kota Denpasar berdasarkan
Kebudayaan Bali.
2. Pemberdayaan Masyarakat Dilandasi dengan kebudayaan Bali dan Kearifan Lokal.
3. Mewujudkan Pemerintahan yang baik (good governance) melalui Penegakan
Supremasi Hukum (law enforcement).
4. Membangun Pelayanan Publik untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
(welfare society).
5. Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi melalui Sistem
Ekonomi Kerakyatan (economic stability).
B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah (RPJMD)
Di dalam mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan tersebut,
ditempuh melalui 4 (empat) strategi pokok pembangunan, yaitu:
1. Pemberdayaan lembaga adat, budaya dan pemahaman agama
2. Penguatan sistem ekonomi kerakyatan
3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
4. Keamanan dan lingkungan kondusif
Keempat strategi pokok ini dipolakan sebagai satu kesatuan yang saling
mendukung sehingga dalam aspek implementasinya mengacu pada sistem yang saling
menguatkan. Dalam membangun aspek penguatan diantara 4 (empat) strategi pokok
tersebut pemberdayaan lembaga adat, budaya dan pemahaman agama, mesti didukung
BAB II –KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 II-2
oleh Penguatan sistem ekonomi kerakyatan sehingga dalam pemberdayaan lembaga adat,
budaya dan pemahaman agama memiliki dasar atau pondasi yang kuat, sementara
penguatan sistem ekonomi kerakyatan mesti dibangun dan didukung oleh peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga dalam penanganan ekonomi kerakyatan
memiliki tingkat akurasi yang memadai serta tepat sasaran. Disisi lain dalam membangun
ekonomi kerakyatan kondisi keamanan dan lingkungan kondusif akan sangat memberikan
peluang yang besar bagi kesesuaian permintaan dan penawaran.
C. Prioritas Daerah
Prioritas Daerah dalam rangka mengimplementasikan Misi dan Visi
Pembangunan Kota Denpasar adalah sebagai berikut:
1. Menumbuh kembangkan jati diri Kota Denpasar berdasarkan kebudayaan Bali.
a. Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama.
b. Pelestarian dan Pengembangan Budaya.
c. Peningkatan Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban.
d. Penataan Ruang Kota Denpasar yang nyaman dan terkendali.
e. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup.
f. Peningkatan Kebersihan dan Keindahan Kota.
2. Pemberdayaan masyarakat dilandasi dengan kebudayaan Bali dan kearifan lokal.
a. Peningkatan Partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, pemerintahan dan
kemasyarakatan
b. Peningkatan dan penumbuhkembangan institusi lokal sebagai wahana
mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan
c. Peningkatan kesatuan bangsa, kerukunan umat beragama dan perlindungan
terhadap masyarakat
3. Mewujudkan Pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good governance) melalui
penegakan supremasi hukum (law enforcement).
a. Penciptaan Tata Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa
b. Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
c. Peningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah.
BAB II –KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 II-3
4. Membangun pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
a. Peningkatan aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan.
b. Peningkatan aksesibilitas dan Kualitas Kesehatan.
c. Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial.
d. Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan serta Kesejahteraan dan
Perlindungan Anak.
e. Penanggulangan Kemiskinan.
f. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Kecil Berkualitas serta Pemuda dan
Olah Raga
g. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana .
BAB III –KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 III-1
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Denpasar
Tahun 2010 yang disusun dengan pendekatan kinerja diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara optimal, dengan memperhatikan
keseimbangan antara pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan masyarakat. Dengan demikian penyusunan anggaran
dilakukan berlandaskan efisiensi, efektivitas, tepat waktu pelaksanaan dan penggunaannya
dapat dipertanggungjawabkan.
A. Pengelolaan Pendapatan Daerah
A.1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
Sesuai dengan pasal 157 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah serta pasal 5 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, pendapatan
daerah terdiri atas :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu : (1) Pajak Daerah, (2) Retribusi Daerah, (3)
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan (4) Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang sah.
b. Dana Perimbangan yaitu : (1) Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, (2) Dana Alokasi
Umum (DAU), dan (3) Dana Alokasi Khusus (DAK).
c. Lain - lain Pendapatan Daerah yang Sah yaitu : (1) Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
dan Pemerintah Daerah Lainnya, (2) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah Lainnya, (3) Sumbangan Pihak Ketiga, dan (4) Pendapatan
Hibah.
Dalam pelaksanaan pemungutan pendapatan asli daerah sebagaimana ditetapkan
dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana diatur
BAB III –KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 III-2
lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah dan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah telah ditetapkan
Peraturan Daerah yaitu :
1) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pajak Hotel;
2) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pajak Restoran
3) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pajak Hiburan;
4) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 3 Tahun 1998 tentang Pajak Reklame;
5) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pajak
Penerangan Jalan;
6) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 4 Tahun 2003 tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan;
7) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 12 Tahun 1993 tentang Retribusi
Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan;
8) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 6 Tahun 1996 tentang Retribusi
Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil;
9) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 11 Tahun 2005 tentang Retribusi
Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;
10) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 27 Tahun 2001 tentang Retribusi
Pengujian Kendaraan Bermotor;
11) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 12 Tahun 2006 tentang Retribusi
Terminal;
12) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 3 Tahun 1994 tentang Retribusi Rumah
Potong Hewan;
13) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 17 Tahun 2001 tentang Retribusi Usaha
Perikanan dan Setoran Lahan BPP;
14) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 24 & 25 tahun 2001 tentang Retribusi
Ijin Prinsip dan Usaha;
15) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 6 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin
Mendirikan Bangunan;
16) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 10 Tahun 1995 tentang Retribusi Izin
BAB III –KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 III-3
Gangguan / Keramaian;
17) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 8 Tahun 2005 tentang Retribusi Izin
Trayek;
18) Peraturan Daerah kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2005 tentang Retribusi
Pemindahan Kendaraan Bermotor;
19) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 11 Tahun 2002 tentang Retribusi
Perizinan Tertentu Lainnya; dan
20) Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2003 tentang Bagian Laba atas
Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah / BUMD.
Dalam pelaksanaan pemungutan daerah telah dilakukan upaya-upaya untuk dapat
mengintensifkan penerimaan daerah melalui kegiatan sebagai berikut:
a. Menggali potensi yang ada dan mewujudkan Peraturan Perundang-undangan serta
kebijakan Teknis di bidang Pendapatan Asli Daerah sebagai Dasar Hukum
pemungutan
b. Mengadakan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat melalui Pameran
Pembangunan, dan Media Cetak serta Media Elektronik
c. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur di bidang pendapatan melalui
bimtek secara bertahap
d. Menyiapkan/membangun/mengadakan sarana pendukung serta melakukan
penggantian terhadap sarana prasarana yang melampaui umur teknis dan ekonomis
secara bertahap sesuai dengan anggaran.
e. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat wajib pajak dan wajib lainnya
f. Mengadakan penagihan terhadap penunggak pajak dengan melakukan razia
gabungan maupun penagihan dari rumah ke rumah.
A. 2. Target dan Realisasi Pendapatan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 39 Tahun 2009
tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Denpasar
Tahun Anggaran 2010, dan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
BAB III –KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 III-4
Kota Denpasar Tahun Anggaran 2010 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Kota Denpasar Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kota Denpasar Tahun Anggaran 2010, maka target
Pendapatan Daerah ditetapkan sebesar Rp. 831.162.352.480,33 dan realisasi
anggarannya mencapai sebesar Rp. 903.834.642.262,61 atau 108,74 persen.
Secara kelompok pendapatan dapat dijelaskan sebagai Berikut :
1) Pendapatan Asli Daerah direncanakan sebesar Rp.213.005.123.653,00 realisasinya
mencapai sebesar Rp. 257.899.899.014,85 atau 121,08 %. Komponen Pendapatan
Asli Daerah yang terdiri dari :
a. Pajak Daerah yang direncanakan sebesar Rp.145.400.000.000,00 realisasi
sebesar Rp. 169.581.465.975,17 atau 116,63 %. Peningkatan ini berasal dari
Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, dan Pajak
Penerangan jalan;
b. Retribusi Daerah direncanakan sebesar Rp.20.833.458.340,00 realisasi sebesar
Rp. 26.191.507.819,00 atau 125,72 %. Peningkatan ini terutama berasal dari
Retribusi Jasa Umum dan Retribusi Perizinan Tertentu;
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan direncanakan sebesar
Rp. 7.554.985.313,00 realisasinya tercapai sebesar Rp. 7.831.445.236,66 atau
103,66 % ;
d. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah direncanakan sebesar Rp.
146.554.090.538,00 realisasinya mencapai sebesar Rp. 146.739.576.427,76
atau 100,13 % yang terdiri dari :
1) Pendapatan Hibah, dengan rencana Rp. 35.126.634.938,00 dan
direalisasikan sebesar Rp. 32.202.386.652,00 atau 91,68 %.
2) Dana Bagi Hasil pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
direncanakan Rp. 59.304.220.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp.
63.523.804.175,76 atau 107,12 %.
BAB III –KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 III-5
3) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus direncanakan Rp.
50.900.535.600,00 dan realisasinya sebesar Rp.49.790.685.600,00 atau
97,82 %
4) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
dengan rencana Rp. 1.222.700.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp.
1.222.700.000,00 atau 100 %.
2). Dana Perimbangan direncanakan sebesar Rp. 471.603.138.289,33 dan realisasinya
mencapai sebesar Rp. 499.195.166.820,00 atau 105,85 % terdiri dari :
a. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak direncanakan sebesar Rp.
121.041.986.289,33 realisasinya sebesar Rp. 148.634.014.820,00 atau 122,80
%;
b. Dana Alokasi Umum direncanakan sebesar Rp.336.125.552.000,00 realisasi
Rp. 336.125.552.000,00 atau 100 %;
c. Dana Alokasi Khusus direncanakan sebesar Rp.14.435.600.00,00 realisasi
sebesar Rp. 14.435.600.000,00 atau 100 %.
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Target Rp. 39.216.680.000,00,00 realisasi Rp . 54.295.479.984,02 atau 138,45%
B. Pengelolaan Belanja Daerah.
B.1. Kebijakan Umum Keuangan Daerah
Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah disusun demikian, disesuaikan juga
dengan Renstra Pemerintah Kota Denpasar, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
disusun berdasarkan pendekatan kinerja yaitu suatu sistem anggaran yang mengutamakan
upaya pencapaian hasil kerja dari perencanaan alokasi biaya yang ditetapkan. Oleh karena
itu APBD disusun berdasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai dalam suatu
tahun anggaran.
BAB III –KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 III-6
Guna mendukung Kebijakan Umum APBD, maka alokasi anggaran untuk
pengeluaran pembangunan diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mendesak dan bersifat
pelayanan publik seperti penyediaan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat dibidang
pendidikan dan kesehatan, penanggulangan penduduk miskin dan menjamin ketahanan
pangan, pelestarian budaya dan lingkungan hidup serta peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia.
Pada dasarnya perencanaan anggaran belanja daerah, diprioritaskan untuk memenuhi
kewajiban daerah dalam bentuk pelayanan dasar dibidang pendidikan, kesehatan dan
fasilitas sosial, serta fasilitas umum yang layak, berdasarkan standar analisa belanja,
standar harga dan tolok ukur kinerja, oleh karena itu alokasi anggaran belanja daerah pada
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah, harus diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
B.2. Target dan Realisasi Belanja
Setelah Anggaran Perubahan APBD tahun 2010, Belanja Daerah direncanakan
sebesar Rp. 1.022.090.860.141,00 dan realisasinya mencapai sebesar Rp.
938.613.723.818,07 atau 91,83 persen. Secara rinci Belanja Daerah dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp. 642.211.842.045,63 dan
realisasinya tercapai sebesar Rp. 605.616.340.949,07 atau 94,30 % yang menurut
jenis belanja dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Belanja Pegawai direncanakan sebesar Rp. 540.123.043.409,22 realisasi
mencapai sebesar Rp. 507.665.799.923,99 atau 93,99 %.
b) Belanja Subsidi direncanakan sebesar Rp. 350.000.000,00 realisasi mencapai
sebesar Rp. 348.000.000,00 atau 99,43%
c) Belanja Hibah direncanakan sebesar Rp. 26.172.446.000,00 realisasi
mencapai sebesar Rp. 24.677.679.672,00 atau 94,29 %.
BAB III –KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 III-7
d) Belanja Bantuan Sosial direncanakan sebesar Rp.23.113.940.000,00 realisasi
mencapai sebesar Rp. 21.955.507.000,00 atau 94,99 %.
e) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaen/Kota dan Pemerintah Desa
direncanakan sebesar Rp. 10.968.253.129,00 realisasi mencapai sebesar Rp.
10.968.253.129,00 atau 100 %.
f) Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah
Desa direncanakan sebesar Rp.39.465.270.849,08 realisasi mencapai
sebesar Rp. 39.238.714.524,08 atau 99,43 %.
g) Belanja Tidak Terduga direncanakan sebesar Rp. 2.000.888.658,33 realisasi
mencapai sebesar Rp. 744.386.700,00 atau 37,20 %.
2) Belanja Langsung direncanakan sebesar Rp. 379.879.018.095,37 dan realisasinya
tercapai sebesar Rp.332.997.382.869,00 atau 87,66 % yang menurut jenis belanja
dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Belanja Pegawai direncanakan sebesar Rp. 30.427.503.279,00 realisasi
mencapai sebesar Rp26.507.781.150,00 atau 87,12 %.
b) Belanja Barang dan Jasa direncanakan sebesar Rp. 266.261.488.432,37
realisasi mencapai sebesar Rp.240.733.240.480,00 atau 90,41 %.
c) Belanja Modal direncanakan sebesar Rp. 83.190.026.384,00 realisasi mencapai
sebesar Rp. 65.756.361.239,00 atau 79,04 %.
B.3. Pembiayaan Daerah
Selanjutnya mengenai Pembiayaan Daerah penerimaannya direncanakan sebesar
Rp. 191.928.507.660,67 dan realisasinya sebesar Rp. 191.928.507.660,67 atau 100 %.
Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah direncanakan sebesar Rp. 1.000.000.000,00
realisasinya mencapai sebesar Rp. 1.000.000.000,00 atau 100 %.
a) Permasalahan Belanja Daerah
Secara umum dalam pelaksanaan pengelolaan belanja daerah dalam tahun
2010 tidak dijumpai permasalahan-permasalahan yang bersifat prinsip. Tidak
BAB III –KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 III-8
tercapainya realisasi belanja sesuai dengan yang ditargetkan disebabkan karena dalam
pelaksanaan anggaran belanja pada setiap program dan kegiatan mengedepankan
prinsip-prinsip efisiensi, efektifitas dan ekonomis.
b) Solusi Belanja Daerah
Guna tercapainya pengelolaan keuangan daerah secara efektif, efisien,
ekonomis, transparan dan akuntabel kegiatan, monitoring dan pengendalian
pelaksanaan APBD perlu tetap dilaksanakan secara intensif, serta diimbangi dengan
peningkatan kualitas SDM dan sarana prasarana lainnya.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-1
BAB IV
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan.
A.1. Program dan Kegiatan
Urusan Wajib Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu proses yang digunakan untuk meningkatkan
sumber daya manusia, dan pembangunan pendidikan pada prinsipnya ditujukan
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia yang muaranya tentu guna
meningkatkan kesejahteraan setiap manusia.
Pendidikan merupakan salah satu kewenangan yang dilimpahkan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah di era otonomi daerah ini. Otonomi
pendidikan mengandung pengertian adanya perubahan tanggung jawab
pemerintah daerah di bidang pendidikan. Perubahan tersebut adalah dari pemda
sebagai pelaksana kebijakan pusat menjadi penentu kebijakan penyelenggaraan
pendidikan dasar dan menengah yang meliputi SD, SLTP, SMU, SMK dan yang
sederajat.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Belanja Tidak Langsung
1. Belanja Pegawai
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. ProgramPeningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia.
3.1. Pendidikan dan pelatihan formal.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-2
4. Program Pendidikan Anak Usia Dini
4.1. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
4.2. Monitoring, evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini
4.3. Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini.
5. Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan.
5.1. Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan
5.2. Pembinaan Pemuda Pelopor Keamanan Lingkungan.
5.3. Pertukaran Pemuda Antar Provinsi.
6. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
6.1. Pengadaan meubelair sekolah
6.2. Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah.
6.3. Penyelenggaraan Ujian Nasional Paket A.
6.4. Penyelenggaraan Ujian Paket B
6.5. Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Siswa.
6.6. Ujian SD/MI dan SMP/MTs.
6.7. Rehab sedang berat
6.8. Penyediaan buku budi pekerti
7. Program Pendidikan Menengah.
7.1. Pengadaan alat praktek
7.2. Pengadaan meubelair
7.3. Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM).
7.4. Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu.
7.5. Penyelenggaraan Ujian Nasional Paket C setara SMA.
7.6. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah.
7.7. Peningkatan Pembinaan kesiswaan.
7.8. Pemberian Penghargaan Siswa dan Guru Berprestasi SMA/SMK.
7.9. Peningkatan Kepemimpinan Kesiswaan Dikmen.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-3
7.10. Peningkatan Kreativitas Kesiswaan Dikmen.
711. Penerimaan Siswa Baru SMA/SMK.
7.12. Biaya Operasional Sekolah SMA/SMK Negeri.
7.13. Masa orientasi siswa berwawasan budaya
7.14. Ujian Pemantapan SMK.
7.15. Ujian Pemantapan SMA.
7.16. Pelatihan/Workshop Tim Pengembang Kurikulum (TPK).
7.17. Rehab sedang berat SMA
8. Program Pengelolaan Keragaman Budaya.
8.1. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah.
9. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
9.1. Peringatan Sumpah Pemuda.
10. Program Pendidikan Non Formal.
10.1. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup.
10.2. Operasional pendidikan non formal
10.3. Pengembangan Kurikulum dan Bahan Ajar PNF.
10.4. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kantor.
10.5. Peningkatan Hari Aksara International Tingkat Kota.
11. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga.
11.1. Penyelenggaraan kompetisi olahraga.
11.2. Kerjasama peningkatan olahragawan berbakat dan berprestasi dengan
lembaga/instansi lainnya.
11.3. Pengadaan kompetisi olah raga usia dini.
11.4. Pelaksanaan PORSENI Kecamatan.
11.5. Pengadaan Sarana Prasarana Olah Raga dan Seni.
12. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
12.1. Pelaksanaan uji kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
12.2. Penilaian bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-4
12.3. Ujian Pemantapan siswa SD.
12.4. Workshop Peningkatan Mutu Pendidikan.
12.5. Peningkatan Kualifikasi Pendidik.
12.6. Ujian Pemantapan Siswa SMP.
12.7. Pendataan tenaga pendidik.
13. Program Pengembangan budaya baca
13.1. Pengembangan minat budaya baca
14. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
14.1. Pelaksanaan kerjasama secara kelembagaan di bidang pendidikan.
13.2. Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah dibidang
pendidikan.
14.3. Pembinaan Dewan Pendidikan
14.4. Penerapan system dan informasi manajemen pendidikan
14.5. Profil pendidikan Kota Denpasar.
14.6. Peningkatan Sarana Prasarana Rumah Pintar Kota Denpasar.
14.7. Penyelenggaraan Pelatihan Penyusunan Program Kerja Sekolah
(RAPBS) :SD, SMP, SMA dan SMK se- Kota Denpasar.
14.8. Penyelenggaraan Penyusunan Program Kerja di Bidang Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga.
14.9. Lomba bidang informasi teknologi berbasis budaya.
14.10. Peningkatan Mutu dan Pengembangan Teknologi Informatika.
14.11. Workshop Pendataan Sekolah.
14.12. Rencana Pengembangan Pendidikan Dasar dan Menengah Kota
Denpasar.
14.13. Peningkatan Kemampuan Siswa tentang Teknologi Informasi.
14.14. Peringatan Hardiknas.
15. Program Peningkatan Mutu dan Pembinaan Pendidikan Dasar.
15.1. Lomba Gugus TK dan Gugus SD.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-5
15.2. Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat SMP.
15.3. Forum Komunikasi OSIS tingkat SMP.
15.4. Beasiswa Bagi Siswa Kurang Mampu (SD,SMP).
15.5. DBEP
15.6.Penghargaan Kepada Siswa, Guru, Guru Pembina dari Sekolah
Berprestasi tingkat TK,SD,SMP.
15.7. Pesraman SMP.
15.8. Penerimaan Siswa Baru SMP.
15.9. Seleksi siswa, guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi tingkat
TK, SD, SMP.
15.10.Lomba Wiyata Mandala SMP.
15.11.Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen
15.12.Pelatihan Kompetensi Siswa Berprestasi (Olimpiade Sains Tingkat SD
dan SMP).
15.13.Lomba Aktivitas dan Kreativitas Siswa TK, SD, SMP.
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Pendidikan
Urusan wajib pendidikan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga Kota Denpasar meliputi 15 program dan 81 kegiatan.
Perencanaan belanja tidak langsung tahun 2010 sebesar Rp. 308.962.020.600,00
dan realisasinya sebesar Rp. 293.166.621.903,00 atau sebesar 94,89 persen.
Sedangkan Belanja langsung dianggarkan Rp. 35.326.549.000,00 dan realisasinya
sebesar Rp 28.527.327.330,00 atau sebesar 80,75 persen. Sedangkan realisasi untuk
masing-masing program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-6
Tabel IV.1 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib PendidikanTahun 2010
No
Program/Kegiatan
Anggaran
%
Pencapaian
Target
Realisasi
Belanja 344.288.569.600,00 321.693.949.233,00 94,89
Belanja Tidak Langsung 308.962.020.600,00 293.166.621.903,00
1. Belanja Pegawai
Belanja Langsung 35.326.549.000,00 28.527.327.330,00 80,75
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
5.594.400.027,00 5.236.115.879,00
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
5.594.400.027,00 5.236.115.879,00 93,60
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.441.800.000,00 1.280.986.120,00
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.441.800.000,00 1.280.986.120,00 88,85
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
25.781.000,00 20.468.000,00 79,39
1. Pendidikan dan Pelatihan formal
25.781.000,00 20.468.000,00 79,39
4. Program Pendidikan Anak Usia Dini
111.643.070,00 110.916.070,00
1. Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
47.175.000,00 46.680.000,00 98,95
2. Monitoring evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini
7.459.320,00 7.459.320,00 100
3. Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini
57.008.750,00 56.776.750,00 99,59
5. Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan
133.999.045,00 44.859.045,00
1. Pendidikan dan Pelatihan dasar kepemimpinan
105.975.000,00 25.775.000,00 24,32
2. Pembinaan Pemuda pelopor keamanan lingkungan
12.700.000,00 4.340.000,00 34,17
3. Pertukaran Pemuda antar provinsi
15.324.045,00 14.744.045,00 96,22
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-7
6. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
15.449.935.320,00 11.433.877.860,00
1. Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
11.788.650.000,00 8.182.756.740,00 69,41
2. Penyelenggaraan Ujian Nasional Paket A
19.350.000,00 19.230.000,00 99,38
3. Penyelenggaraan Ujian Nasional Paket B
49.867.320 42.915.120,00 86,06
4. Peningkatan dan Pengembangan Teknologi Infrastruktur dan komunikasi siswa
792.240.000,00 608.754.000,00 76,84
5. Ujian SD/NI dan SMP/MTs 1.474.578.000,00 1.460.378.000,00 99,04
6. Rehab sedang berat 850.000.000,00 706.516.000,00 83,12
7. Penyediaan buku budi pekerti
95.850.000,00 94.650.000,00 98,75
8. Pengadaan meubelair sekolah
379.400.000,00 318.678.000,00 84,00
7. Program Pendidikan Menengah
4.193.013.200,00 3.494.995.600,00
1. Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM)
2.009.691.800,00 1.814.347.000,00 90,28
2. Pengadaan alat praktek 446.210.000,00 332.449.000,00 74,51
3. Pengadaan meubelair 185.645.000,00 184.645.000,00 99,46
4. Rehab sedang berat SMA 150.000.000,00 4.770.000,00 3,18
5. Penyediaan beasiswa bagi keluarga tidak mampu
12.675.000,00 9.685.000,00 76,41
6. Penyelenggaraan paket C setara SMA.
105.800.000,00 100.865.200,00 95,34
7. Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan menengah.
455.879.200,00 374.948.300,00 82,25
8. Peningkatan pembinaan kesiswaan
110.590.000,00 92.187.300,00 83,36
9. Pemberian penghargaan siswa dan guru berprestasi SMA/SMK
167.608.000,00 166.831.600,00 99,54
10. Peningkatan kepemimpinan kesiswaan dikmen
83.787.000,00 70.385.000,00 84,00
11. Peningkatan kreativitas kesiswaan dikmen
26.709.000,00 20.674.000,00 77,40
12. Penerimaan siswa baru SMA/SMK
85.000.000,00 13.900.000,00 16,358
13. Biaya Operasional Sekolah SMA/SMK Negeri
5.022.200,00 3.022.200,00 60,18
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-8
14. Masa orientasi siswa berwawasan budaya
39.535.500,00 38.188.000,00 96,59
15. Ujian pemantapan SMK 161.057.000,00 154.885.000,00 96,17
16. Ujian pemantapan SMA 97.803.500,00 75.403.500,00 77,10
17. Pelatihan/Workshop Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
50.000.000,00 37.809.500,00 75,62
8. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
349.075.000,00 292.390.000
1. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
349.075.000,00 292.390.000 83,76
9. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
11.950.000,00 10.960.000,00
1. Peringatan sumpah pemuda 11.950.000,00 10.960.000,00 91,72
10. Program Pendidikan Non Formal
440.780.020,00 408.930.738,00
1. Pengembangan pendidikan kecakapan hidup
66.818.580,00 65.550.600,00 98,10
2. Operasional Pendidikan non formal
231.292.000,00 212.398.250,00 91,83
3. Pengembangan Kurikulum dan Bahan Ajar PNF
52.669.440,00 42.294.440,00 80,30
4. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kantor
60.000.000,00 58.687.448,00 97,81
5. Peringantan Hari Aksara International Tingkat Kota
30.000.000,00 30.000.000,00 100
11. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
3.209.243.110,00 2.552.055.870,00
1. Penyelenggaraan kompetisi olah raga
1.879.420.000,00 1.556.556.900,00 82,82
2. Kerjasama peningkatan olahragawan berbakat dan berprestasi dengan lembaga/instansi lainnya
175.092.300,00 126.892.300,00 72,47
3. Penyelenggaraan kompetisi olah raga usia dini
189.240.040,00 125.855.000,00 66,51
4. Pelaksanaan PORSENI kecamatan
100.000.000,00 99.407.500,00 99,41
5. Pengadaan Sarana Prasarana Olah Raga dan Seni
865.490.770,00 643.344.170,00 74,33
12. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1.001.838.958,00 935.699.448,00
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-9
1. Pelaksanaan uji kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan.
17.923.998,00 13.123.998,00 73,22
2. Penilaian bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi
54.013.530,00 53.764.780,00 99,54
3. Ujian pemantapan siswa SD 192.966.000,00 186.828.000,00 96,82
4. Workshop peningkatan mutu pendidikan
55.498.400,00 52.098.400,00 93,87
5. Peningkatan kualifikasi pendidik
480.305.030,00 438.652.270,00 91,33
6. Ujian pemantapan Siswa SMP
158.616.000,00 153.116.000,00 96,53
7. Pendataan tenaga Pendidik 42.516.000,00 38.116.000,00 89,65
13. Program Pengembangan Budaya Baca
39.906.000,00 35.628.500,00
1. Pengembangan minat budaya baca
39.906.000,00 35.628.500,00 89,28
14. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
2.267.461.750,00 1.644.074.700,00 78,71
1. Pelaksanaan kerjasama secara kelembagaan di bidang pendidikan
894.222.300,00 703.878.400,00 78,71
2. Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan pemerintah di bidang pendidikan
41.230.000,00 35.366.900,00 85,78
3. Pembinaan Dewan Pendidikan
50.000.000,00 50.000.000,00 100
4. Penerangan sistem dan informasi menajemen pendidikan
76.727.800,00 57.631.100,00 75,11
5. Profil pendidikan Kota Denpasar
73.393.500,00 72.793.500,00 99,18
6. Peningkatan Sarana Prasarana Rumah Pintar Kota Denpasar
555.588.000,00 365.700.100,00 65,82
7. Penyelenggaraan Pelatihan Penyusunan Program Kerja Sekolah (RAPBS) : SMP, SMA dan SMK
119.105.000,00` 110.430.000,00 92,72
8. Penyelenggaraan Penyusunan Program Kerja di bdiang Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
45.850.000,00 41.804.000,00 91,18
9. Lomba Bidang Informasi Teknologi berbasis budaya
83.191.750,00 32.191.500,00 38,70
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-10
10. Peningkatan Mutu dan Pengembangan Teknologi Informatika
181.345.500,00 82.965.500,00 45,75
11. Workshop pendataan sekolah
54.077.800,00 31.748.600,00 58,71
12. Rencana Pengembangan Pendidikan Dasar dan Menengah Kota Denpasar
15.267.850,00 15.166.500,00 99,34
13. Peningkatan Kemampuan Siswa tentang Teknologi Informasi
47.462.250,00 40.400.000,00 85,12
14. Peringatan Hardiknas 30.000.000,00 3.998.600,00 13,33
15. Program Peningkatan Mutu dan Pembinaan Pendidikan Dasar
1.055.722.500,00 1.025.369.500,00
1. Lomba Gugus TK dan Gugus SD
76.082.500,00 76.066.000,00 99,98
2. Penelitian Ilmiah Remaja Tingkat SMP
29.102.500,00 29.102.500,00 100
3. Forum Komunikasi OSIS tingkat SMP
57.955.000,00 57.955.000,00 100
4. Beasiswa bagi siswa kurang mampu (SD, SMP)
1.436.000,00 1.436.000,00 100
5. Penghargaan kepada siswa, guru, guru Pembina dan sekolah berprestasi tingkat TK, SD, SMP.
116.628.500,00 116.578.000,00 99,96
6. Pesraman siswa baru SMP 62.587.500,00 61.787.500,00 98,72
7. Penerimaan siswa baru SMP 67.121.000,00 65.278.000,00 97,25
8. Seleksi siswa, guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi tingkat TK, SD, SMP
81.920.000,00 78.785.000,00 96,17
9. Lomba wiyata mandala SMP
38.083.000,00 38.066.000,00 99,96
10. Pelatihan Komptensi Siswa Berprestasi (Olimpiade Sains Tingkat SD dan SMP)
203.506.500,00 201.906.500,00 99,21
11. Lomba Aktivitas dan Kreativitas Siswa TK, SD, SMP
86.700.000,00 79.512.000,00 91,71
12. DBEP 135.100.000,00 122.410.000,00 90,61
13. Pembinaan Kelembagaan dan manajemen
99.500.000,00 96.487.000,00 96,97
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-11
A.3. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1. Keterlambatan Juknis
2. Pengganggaran ganda. Ini terjadi pada kegiatan yang berkelanjutan sampai
ke tingkat nasional
3. Pelaksanaan tidak terpusat dalam satu tempat sehingga semua biaya
konsumsi dibebankan pada MKKS
Solusi.
Untuk mengtasi permasalahan di atas beberapa langkah yang dapat ditempuh
antara lain :
1. Berupaya dapat mengetahui juknis lebih awal
2. Lebih selektif dalam menganggarkan biaya/belanja dari sebuah kegiatan
3. Meningkatkan intensitas koordinasi baik dengan instansi vertical maupun
horisontal
Urusan Wajib Kesehatan.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
yang diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal.
Sebagaimana pembangunan di bidang lainnya, peran masyarakat termasuk
swasta dalam pembangunan kesehatan sangat diperlukan dan ikut memberikan
andil terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan. Pemerintah memberikan
ruang untuk berkembangnya peran aktif masyarakat termasuk swasta sehingga
dapat melakukan fungsi dan tanggung jawab sosialnya sebagai mitra pemerintah
dalam pembangunan kesehatan. Peran pemerintah lebih dititik beratkan pada
pembinaan, pengaturan, dan pengawasan untuk terciptanya pemerataan pelayanan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-12
kesehatan dan tercapainya kondisi yang serasi dan seimbang antara upaya kesehatan
yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat termasuk swasta. Kewajiban
untuk melakukan pemerataan dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi lapisan
masyarakat, tetap menjadi tanggung jawab pemerintah.
Dinas Kesehatan Kota Denpasar
Pendapatan (Hasil Retribusi Daerah)
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.2. Rehab ringan gedung kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Pendidikan dan pelatihan formal.
3.2. Peningkatan menajemen kesehatan
4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan.
4.1. Penyusuan profil, laporan tahunan Lakip.
5. Program Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan.
5.1. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan.
5.2. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan.
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
6.1. Peningkatan pelayanan dan penaggulangan masalah kesehatan.
6.2. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-13
6.3. Pembinaan dan Penilaian Puskesmas Berprestasi dan Tenaga Kesehatan
Teladan.
6.4 Pelayanan Kesehatan khusus.
6.5. Penyelenggaraan Kapitasi Askes.
6.6. Penyelenggaraan Penyehatan Tempat-tempat Umum.
6.7. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
7.1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat.
7.2. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat.
7.3. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan.
7.4. Peningkatan Peran serta Masyarakat Bidang Kesehatan.
8. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.
8.1.Penanggulangan kurang energy protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan
akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi
mikro lainnya.
8.2. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.
9. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.
9.1 Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
10.Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.
10.1. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk.
10.2. Pengadaan alat dan bahan-bahan fogging.
10.3. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah.
10.4. Pelayanan pecegahan dan penanggulangan penyakit menular.
10.5. Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah.
10.6. Pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang.
11.Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
11.1. Sertifikasi Puskesmas (ISO-9001;2008) Survei IKM dan Citra Pelayanan
Prima Puskesmas.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-14
12.Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.
12.1. Pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas.
12.2. Pengadaan sarana dan prasarana posyandu.
13. Program Peningkatan pelayanan kesehatan untuk balita.
13.1 Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita.
14. Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia.
14.1. Pelayanan pemeliharaa kesehatan (sulinggih).
14.2. Pelayanan pemeliharaan kesehatan (lansia).
15. Program Pengawasan dan Pengendalian kesehatan makanan.
15.1.Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil
produksi rumah tangga.
15.2.Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan
restaurant.
15.3.Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan Kantin
Sekolah.
15.4.Pengawasan dan Pengendalian Keamanan danKesehatan Makanan
16. Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan Anak.
16.1. Pelayanan kesesehatan Komprehensif ibu dan anak.
16.2. Pelayanan Kesehatan komprehensif anak dan remaja.
RSU Wangaya Kota Denpasar
Sejak ditetapkannya Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar
sebagai Badan Layanan Umum Daerah dengan surat keputusan Walikota
Denpasar nomor 96 tahun 2008 tanggal 23 Juli 2008 dan mulai berlaku secara
efektif tanggal 1 Maret 2009, maka perlu merubah paradigm pelayanan public.
Perubahan paradigm pelayanan public menuntut instansi yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat juga mengubah mindset tentang pelayanan.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-15
Dahulu pasien yang membutuhkan rumah sakit, paradigm ini harus diubah
bahwa rumah sakit yang sangat membutuhkan pasien.RSUD Wangaya dituntut
selalu meningkatkan mutu pelayanan, memberikan rasa nyaman kepada
masyarakat, mempercepat dan mempersingkat alur pelayanan.
Pendapatan Asli Daerah.
1. Lain-lain Pendaptan Asli Daerah yang Sah.
Belanja Tidak Langsung
1. Belanja Pengawai.
Belanja Langsung.
1. Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit.
1.1. Kegiatan Peningkatan Pelayanan
1.2. Kegiatan Pendukung Pelayanan
UPTD Puskesmas.
Pendapatan Asli Daerah (Hasil Retribusi Daerah)
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Kesehatan.
Urusan Wajib Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota
Denpasar, direalisasikan melalui 16 program dan 39 kegiatan dengan
mengalokasikan belanja tidak langsung Rp. 25.089.699.235,00 dengan realisasi Rp.
23.503.723.438,00 atau (93,68) persen, sedangkan belanja langsung dialokasikan
Rp. 20.664.727.500,00 dengan realisasi sebesar Rp. 19.093.884.767,00 (92,4) persen.
Urusan Wajib Kesehatan yang dilaksanakan oleh RSU Wangaya,
merencanakan Pendapatan dari lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar
Rp. 32.500.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 43.650.784.484,50 (134,31)
persen, sedangkan belanja tidak langsung Rp. 40.380.403.000,00 dan realisasinya
sebesar Rp. 38.077.353.881,00(94,30) persen. dan belanja langsung dialokasikan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-16
sebesar Rp. 27.019.389.151,00 dengan realisasi sebesar Rp.26.609.031.654,00(98,48)
persen, tahun 2010.
Urusan Wajib Kesehatan yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas
merencanakan pendaptan asli berupa retribusi daerah sebesar Rp. 1.535.000.000,00
dengan realisasi sebesar Rp 1.694.752.500,00 (110,4) persen.
Sedangkan realisasi untuk masing-masing program dan kegiatan dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.2 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib KesehatanTahun 2010
No
Program/Kegiatan
Anggaran
%
Pencapaian
Target Realisasi
Dinas Kesehatan Pendapatan ( Retribusi Daerah) 73.000.000,00 161.300.000,00 220
Belanja Tidak Langsung 25.089.699.235,00 23.503.723.438,00 93,68
Belanja Langsung 20.664.727.500,00 19.093.884.767,00 92,40
1. Program Pelayanan Administra Perkantoran
3.003.017.800,00
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.003.017.800,00 2.469.655.602,00 82,24
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.021.922.715,00
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
1.963.432.715,00 1.620.154.000,00 82,5
2.2. Rehab ringan gedung kantor 58.490.000,00 53.000.000,00 90,6
3. Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 23.055.600,00
3.1. Peningkatan menajemen kesehatan 23.055.600,00 20.627.710,00 89,5
4. Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
34.311.750,00
5.1. Penyusunan Profil, laporan tahunan Lakip
34.311.750,00 28.223.875,00 82,26
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-17
5. Program Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
3.746.223.000,00
3.1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
3.494.615.500,00 3.429.717.985,00 98,14
3.2. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan
251.607.500,00 229.225.500,00 91,1
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2.406.832.065,00
6.1.Peningkatan Pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan.
444.806.000,00 410.375.000,00
92,26
6.2.Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
409.485.000,00 404.705.500,00 98,83
6.3.Pembinaan dan penilaian puskesmas berprestasi dan tenaga kesehatan teladan
73.500.000,00 66.297.400,00 90,2
6.4. Pelayanan Kesehatan Khusus 51.060.000,00 50.513.200,00 98,93
6.5. Penyelenggaraan kapitasi askes 559.954.065,00 556.372.000,00 99,4
6.6.Penyelenggaraan Penyehatan Tempat-tempat Umum
824.102.000,00 739.177.000,00 89,69
7. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
568.325.500,00
3.1. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
410.921.750,00 388.777.750,00 94,6
3.2. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
70.250.000,00 68.275.000,00 97,19
3.3. Peningkatan pemanfaatan penyuluh kesehatan
30.000.000,00 29.960.000,00 99,87
3.4. Peningkatan peran serta masyarakat bidang kesehatan.
57.153.750,00 51.308.750,00 89,77
3.5. Peningkatan kesehatan masyarakat
43.925.000,00 40.095.800,00 91,28
8. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 87.126.250,00
8.1. Penanggulangan kurang energy (KEP), Anemia Gizi Besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan keurangan Gizi mikro lainnya
66.291.250,00 65.657.850,00 99,04
8.2. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
20.835.000,00 20.835.000,00 100
9. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
305.232.470,00
9.1. Sosialsasi Kebijakan lingkungan sehat
305.232.470,00 257.971.775,00 84,5
10. Program Pencegahan dan 7.568.240.100
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-18
Penanggulangan Penyakit Menular
10.1.Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
240.130.000,00 236.302.500,00 98,4
10.2.Pengadaan alat dan bahan-bahan fogging
653.270.000,00 551.837.820,00 84,5
10.3.Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
1.997.732.100,00 1.827.649.830,00 91,49
10.4.Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
213.738.000,00 210.420.400,00 98,4
10.5.Peningkatan surveillance epidemilogi dan penanggulangan wabah
125.328.500,00 112.328.400,00 89,63
10.6.Pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang
4.338.041.500,00 4.311.569.500,00 99,4
11. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
122.803.000,00
13.1. Sertifikasi Puskesmas (ISO-9001;2008) Survei IKM dan Citra Pelayanan Prima Puskesmas
122.803.000,00
108.565.500,00
88,41
12. Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.
158.087.500,00
12.1.Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
130.500.000,00 122.402.600,00 93,8
12.2.Pengadaan Sarana dan Prasarana Posyandu
27.587.500,00 27.321.500,00 99,04
13. Program Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
24.046.500,00
13.1.Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita.
24.046.500,00 23.596.500,00 98,1
14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
284.671.500,00
14.1.Pelayanan pemeliharaan kesehatan (sulinggih)
237.622.000,00 212.239.000,00 89,3
14.2.Pelayanan pemeliharaan kesehatan (lansia)
47.049.500,00 45.904.820,0 97,6
15. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
148.952.750,00
15.1.Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga
12.687.000,00 12.687.000,00 100
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-19
15.2.Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant
33.051.500,00 30.851.500,00 93,3
15.3.Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan kantin sekolah
36.347.250,00 35.906.250,00 98,8
15.4.Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan Makanan
66.867.000,00 66.867.000,00 100
16. Program Peningkatan keselamatan Ibu melahirkan dan anak
161.879.500,00
16.1.Pelayanan kesehatan komprehensif ibu dan anak
50.787.500,00 47.695.950,00 93,9
16.2.Pelayanan kesehatan komprehensif anak dan remaja
111.092.000,00 108.812.000,00 97,9
RSU Wangaya Pendapatan Asli Daerah (Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang Sah) 32.500.000.000,00 43.650.784.484,50 134,31
Belanja Tindak Langsung 40.380.403.000,00 38.072.353.881,00 94,30
1. Belanja Pegawai 40.380.403.000,00 38.072.353.881,00 94,30
Belanja Langsung 27.019.389.151,00 26.609.031.654,00 98,48
1. Program Peningkatan Pelayanan Rumah sakit
26.029.434.151,37 25.997.955.534,00 99,88
1.1. Kegiatan Peningkatan Pelayanan 16.019.037.000,37 18.490.062.026,00 115,43
1.2. Kegiatan Pendukung Pelayanan 10.010.397.151,00 7.507.893.508,00 75,00
UPTD Puskesmas
Pendapatan Asli Daerah ( Hasil Retribusi daerah)
1.535.000.000,00 1.694.752.500,00 110,4
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
Kota Denpasar sebagai daerah tujuan wisata dan mengandalkan pariwisata
dalam memacu perkembangan ekonominya. Seperti telah diketahui bahwa
kegiatan pariwisata sangat rentan terhadap isu-isu yang terkait dengan
keamanan, kesehatan dan isu lainnya. Terkait dengan kesehatan, upaya
pemberantasan penyakit menular khususnya Demam Berdarah Dangue perlu
ditingkatkan dalam upaya memberikan rasa aman kepada masyarakat maupun
wisatawan yang berkunjung ke Kota Denpasar.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-20
Sebaran fasilitas kesehatan di Kota Denpasar telah menyebabkan
mudahnya penduduk untuk memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan.
Namun tidak menutup kemungkinan kemudahan akses ini tidak dapat
dimanfaatkan dengan baik karena keterbatasan dana yang dimiliki khususnya
oleh penduduk yang kurang mampu.
Pemerintah Kota Denpasar melalui Pembangunan Kesehatan telah
memberikan Kemudahan akses kepada penduduknya untuk memperoleh layanan
kesehatan. Namun demikian permasalahan yang masih dijumpai dalam
pembangunan kesehatan adalah:
1. Kualitas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan perlu terus ditingkatkan
untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada
penduduknya.
2. Desa/Kelurahan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi, dan
penduduk marginal yang tinggal di kantong-kantong kumuh perlu
mendapatkan perhatian di bidang kesehatan untuk dapat menciptakan
lingkungan yang sehat.
3. Pelayanan kesehatan untuk keluarga miskin kota perlu dioptimalkan.
4. Cakupan Asi Eksklusif masih rendah.
5. Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit endemis di Kota
Denpasar ( dalam 3 tahun terakhir kasus DBD selalu ada). Kasus DBD
meningkat dan cenderung terjadi kejadian luar biasa, demikian juga kasus
HIV/AIDS yang cenderung mengalami peningkatan, penyakit rabies saat
ini masih dalam kejadian luar biasa.
6. Untuk RSUD Wangaya, belanja modal tidak terealisasi sebesar Rp.
70.750.000,00. Belanja modal yang akan diadakan adalah sarana dan
prasarana pendukung bagi ruangan yang akan dibangun tahun 2010.
Pembangunan fisik untuk tahun 2010 dari anggaran APBD dianggarkan
dianggaran perubahan, sehingga pembangunannya selesai sampai akhir
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-21
twiwulan empat tahun anggaran 2010. Jadi untuk sarana pendukungnya
tidak dapat direalisasikan. Karena jika membeli barang mendahului
selesainya pembangunan fisik ruangan, ditakutkan barang-barang tersebut
akan rusak karena tidak adanya gedung untuk menyimpan barang tersebut
7. Untuk RSUD Wangaya, Upah tenaga honor kontrak tidak terealisasi
sebesar Rp. 1.430.826.836,00. Karena pada awalnya mengganggarkan
rencana kenaikan gaji tenaga kontrak, karena pertimbangan efesiensi dan
tidak ada regulasi masalah kenaikan UMR, jadi ada sisa anggaran
8. Untuk RSUD Wangaya, sisa dana sebesar Rp. 1.000.926.807,00 adalah dari
hasil efesiensi seluruh kegiatan yang ada. Hal ini bisa dilakukan karena
RSUD Wangaya yang berstatus BLUD mempunyai asas fleksibelitas dalam
pengadaan barang dan jasa sehingga diberikan keleluasaan didalam proses
pengadaan barang dan jasa yang akhirnya dapat menekan harga tanpa
mengurangi kualitas barang.
A.3.2. Solusi
Berdasarkan beberapa permasalahan di ataas maka solusi atau pemecahannya
yang dapat dilakukan antara lain :
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, dengan pendidikan dan
pelatihan bagi tenaga pelayanan kesehatan.
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi yang baik terutama bagi
masyarakat miskin berpenghasilan rendah.
3. Mensosialisasikan perilaku hidup sehat di lingkungan masyarakat.
4. Meningkatkan sosialisasi lintas program dan lintas sector serta lebih
mengintensifkan penyuluhan-penyuluhan.
5. Perlu ditekankan untuk pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)
secara terus menerus.
6. Meningkatkan kwalitas pelaksanaan program.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-22
Urusan Wajib Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Urusan Wajib yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar
meliputi urusan yang terkait dengan Bidang Bina Marga, Bidang Pengairan,
Bidang Perencanaan dan Pengendalian, Bidang Pemukiman dan Penyehatan
Lingkungan dan Sekretariat. Adapun Program dan kegiatan yang dilaksanakan
tahun 2010 adalah :
Belanja Tidak Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Pendidikan dan pelatihan formal.
4. Program Pembanguan Jalan dan Jembatan.
4.1. Pembangunan jalan.
4.2. Peningkatan jalan.
4.3. Perencanaan Pembangunan jalan
4.4. Perencanaan Pembangunan Trotoar
5. Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong.
5.1. Perencanaan pembangunan saluran drainase/gorong-gorong.
5.2. Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong.
5.3. Operasional dan Pemeliharaan drainase.
6. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan.
6.1. Fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman
berbasis masyarakat.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-23
6.2. Pelaksanaan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM-
P2KP).
7. Program Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan.
7.1. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan.
8. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya.
8.1. Rebilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi.
9. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah.
9.1. Pembangunan Jaringan Air Limbah.
9.2. Penataan Sanitasi (DAK).
9.3. Penataan Sanitasi di Desa Pemecutan Kaja (WASAP-D)
10. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Publik.
10.1. Penataan Pura dan Setra.
10.2. Penataan Pasar Tradisional di Kota Denpasar.
10.3. Penataan Kantor di Kota Denpasar.
10.4. Penataan halaman sekolah SMA 8 Denpasar
10.5. Penataan Stadion Kompyang Sujana
10.6. Penataan Pura Jagatnatha
11. Program Operasional dan Pemeliharaan Lingkungan dan Permukiman.
11.1. Operasional dan Pemeliharaan Lingkungan Perumahan dan
Permukiman.
11.2. Peningkatan Jalan Lingkungan.
11.3. Pembuatan DED Peningkatan jalan lingkungan
11.4. Peningkatan jalan lingkungan LC
12. Program Pengendalian Banjir
12.1. Peningkatan Pembersihan dan Pengerukan sungai/kali
12.2. Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-24
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Pekerjaan Umum.
Urusan Wajib Pekerjaan Umum yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan
Umum Kota Denpasar direalisasikan melalui 12 program dan 29 kegiatan dengan
mengalokasikan belanja tidak langsung Rp. 7.017.978.000,00 dengan realisasi
6.568.319.739,00 atau 93,59 %, sedangkan belanja langsung dialokasikan Rp.
39.999.349.963,00 dengan realisasi sebesar Rp. 29.743.329.342,00 atau ( 74,36 ).
Sedangkan realisasi untuk masing-masing program dan kegiatan dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel IV.3 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Pekerjaan Umum Tahun 2010 yang
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar
BULAN
No PROGRAM DAN KEGIATAN TARGET REALISASI CAPAIAN
1 2 4 5 6
A BELANJA TIDAK LANGSUNG
7,017,978,000
1 Belanja Pegawai 7,017,978,000
6,568,319,739
93.59
B Belanja Langsung
39,999,349,963
29.743.329.342
74,36
I
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
Pelayanan Administrasi Perkantoran
1,503,030,869
1,250,806,483
83.22
II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1,613,969,131
1,569,164,600
97.22
III Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
1
Pendidikan dan Pelatihan Formal
30,000,000
28,090,700
93.64
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-25
IV Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
1
Rehabilitasi / Pemeliharan Jalan
7,421,549,263
6,143,608,000
82.781
V Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
1
Pembangunan Jembatan
134,700,000
93,952,645
69.75
2
Peningkatan Jalan
4,316,665,000
3,977,224,714
92.14
3
Perencanaan Pembangunan Jalan
99,000,000.00
97,955,000
98.94
4
Perencanaan Pembangunan Trotoar
96,000,000.00
94,903,000
98.86
VI Program : Pemb.Saluran Drainase / Gorong-
gorong
1 Kegiatan : Perencanaan Pemb. Saluran drainase / Gorong- Gorong
300,000,000
296,259,000
98.75 2 Pembangunan Saluran drainase / Gorong-
gorong
2,200,000,000
1,533,623,000
69.71
3
Operasional dan Pemeliharaan Drainase
2,907,693,700
2,773,406,550
95.38
VII Program : Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan irigasi , Rawa, dan Jaringan Pengairan.
1 Kegiatan : Rehabilitasi /Pemeliharaan Jaringan Irigasi
662.118,000
533,846,680
80.55
VIII Program Pengendalian banjir
1 Peningkatan Pembersihan dan Pengerukan Sungai/kali
198,500,000
192,620,000
97.04
2 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan
300,000,000
-
-
IX Program Pemberdayaan Komunitas
Perumahan
1 Fasilitasi Pembangunana Prasarana dan Sarana Dasar Pemukiman berbasis Masyarakat
2,070,069,000
1,665,155,650
80.44
2 Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM - P2KP)
280,600,000
262.274.710
93,47
X Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air
Minum dan air limbah
1 Rehabilitasi / Pemeliharaan Sarana dan
1.523.000.000
154.051.640
10,12
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-26
prasarana Pembangunan jaringan air limbah luncuran Th. 2011
2 Penataan Sanitasi ( DAK ) 1,566,000,000
1,293,689,825
82.61
3 Penataan sanitasi di Desa Pemecutan 3,160,600,000
65.839.765
2.,08
Kaja ( WASAP - D ) Luncuran th 2011
XI Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pelayanan Publik
1 Penataan pura dan Setra Badung 1,134,500,000
753.369,230
65.41
2 Penataan Kantor di Kota Denpasar 367,600,000
258,522,200
70.33
3 Penataan Halaman Sekolah SMA 8 Denpasar 150,000,000.00
117,404,200
78.27
4 Penataan Pasar tradisional di Kota Denpasar 1,436,200,000
1,086,753,945
75.50
(Perbaikan lapangan Tenis Indoor) 102,825,000
100.925.850
98,15
6 Penataan Pura Jagatnatha 104,825,000
103,935,410
99.14
XII Program : Operasional dan Pemeliharaan
Lingkungan dan Permukiman.
1 Operasional dan Pemeliharan Lingkungan Permukiman
1,844,540,000
1,583,847,140
85.95
2 Peningkatan Jalan Lingkungan. 3,994,587,000
3,265,855,080
81.76
3 Pembuatan DED Peningkatan Jalan Lingkungan
75,000,000
74,441,700
99.26
4 Peningkatan Jalan Lingkungan LC 405,778,000
399,622,150
98.48
39,855,247,963
29,652,014,936
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugasnya bidang ke-PU-an
menemui banyak kendala dilapangan. Kendala tersebut antara lain :
1. Kondisi jalan mengalami penurunan dan kerusakan disebabkan oleh
beberapa factor seperti : konstruksi jalan yang belum optimal, pembebanan
berlebihan, minimnya pembiayaan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-27
2. Debit air yang berlimpah pada musim hujan dan berkurangnya resapan air
hujan serta banyaknya volume sampah menyumbat saluran berdampak
terjadi kawasan / daerah genangan banjir
3. Nol dokumen lelang program pengelolaan air minum dan air limbah dana
hibah bank dunia tahun 2010 keluarnya Januari Januari 2011, sehingga
kegiatan tidak bias dilaksanakan
4. Kondisi trotoar diruas jalan perkotaan terjadi kerusakan karena factor usia
5. Beberapa kawasan LC di Kota Denpasar sebagian infrastrukturnya belum
ditingkatkan seperti perkerasan jalan, saluran, jembatan
6. Jumlah tenaga teknis bidang ke PU an (STM/sarjana teknik) masih kurang
dan sumber daya manusia (SDM) yang ada perlu ditingkatkan
ketrampilannya
A.3.2. Solusi
1. Perencanaan jalan disesuaikan dengan beban gandar standar Nasional
untuk jalan provinsi maupun jalan Kota dengan pembiayaan ditingkatkan
melalui perawatan rutin, berkala maupun peningkatan jalan.
2. Pembangunan saluran drainase, normalisasi talud, pengerukan waledan
pada saluran/ sungai secara kontinyu. Pembangunan kolam air/waduk
(retadin bazin). Pembinaan/penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak
membuang sampah ke sungai/saluran got.
3. Komunikasi yang semakin intensive dengan pihak Negara donor sehingga
terjadi kesesuaian dengan kondisi Pemerintah Kota Denpasar
4. Perlunya koordinasi dengan provinsi untuk peningkatan pembangunan
trotoar khususnya di ruas jalan Nasional/Provinsi secara bertahap.
5. Perlunya peningkatan pembangunan jalan LC secara bertahap melalui
dana peran serta LC, usulan dana APBD Kota juga partisipasi masyarakat
lingkungan.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-28
6. Sumber Daya Manusia dibidang ke PU an perlu ditingkatkan secara
normative dengan penambahan tenaga teknis maupun kursus ketrampilan,
bantuan pendidikan formal.
Urusan Wajib Pekerjaan Umum
Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar, dibentuk sesuai
dengan Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah Kota Denpasar. Adapun program-program yang
dilaksanakan pada tahun 2010 adalah :
Belanja Tidak Langsung
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung.
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Admnisitrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apartur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Pendidikan dan pelatihan formal.
4. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.
4.1. Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran.
5. Program Tanggap Darurat Bencana
5.1. Penanganan Tanggap darurat
6. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
6.1. Penyusunan norma standar prosedur pedoman dan manual penanganan
bencana (SOP)
7. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana
7.1. Pembangunan pusdalops bencana ( Krisis Centre)
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-29
7.2. Pengadaan tempat penampungan sementara dan evakuasi
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Pekerjaan Umum.
Urusan Wajib Pekerjaan Umum yang dilaksanakan oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar, diwujudkan melalui 7 (tujuh)
program dan 8 (delapan) kegiatan dengan mengalokasikan belanja tidak
langsung Rp. 4.475.141.000,00 dengan realisasi Rp. 4.269.207.538,00 atau (95,39%)
persen, sedangkan belanja langsung dialokasikan Rp. 6.199.427.520,00,00 dengan
realisasi sebesar Rp. 5.736.709.029,00 (92,53%) persen. Sedangkan realisasi untuk
masing-masing program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.4 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Pekerjaan Umum Tahun 2010 yang
dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 4.475.141.000,00 4.269.207.538,00 95,39
1. Belanja Pegawai 4.475.141.000,00 4.269.207.538,00 95,39
Belanja Langsung 6.199.427.520,00 5.736.709.029,00 92,53
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.046.821.520,00 1.739.147.016,00 84,96
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.046.821.520,00 1.739.147.016,00 84,96
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
739.530.000,00 684.305.613,00 92,53
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
739.530.000,00 684.305.613,00 92,53
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
350.000.000,00 342.951.500,00 97,98
8.1. Pendidikan dan Pelatihan formal
350.000.000,00 342.951.500,00 97,98
4. Program Peningkatan Kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran.
1.800.132.000,00 1.789.584.500,00 99,41
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-30
4.1. Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
1.800.132.000,00 1.789.584.500,00 99,41
5. Program Tanggap Darurat Kebencanaan
150.000.000,00 149.499.950,00 99,66
5.1. Penanganan Tanggap Darurat
150.000.000,00 149.499.950,00 99,66
6. Program Peningkatan Kesiagaan 50.000.000,00 48.100.000,00 96,2
6.1. Penyusunan norma standar prosedur dan manual penanganan bencana (SOP)
50.000.000,00 48.100.000,00 96,2
7. Program Pencegahan Dini dan Penanganan Bencana
1.062.944.000,00 983.120.450,00 92,49
7.1. Pembangunan Pusdalops Bencana (Krisis Centre)
740.002.000,00 721.616.650,00 97,51
7.2. Pengadaan tempat penampungan sementara dan evaluasi
322.942.000,00 261.503.800,00 80,97
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
Beberapa kendala yang sering dijumpai dalam pelaksanaan tugas Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Masyarakat kurang memperdulikan tanda-tanda datangnya bahaya. Dan
belum mengetahui langkah awal dalam menanggulangi bencana guna
memperkecil kerugian.
2. Belum adanya standar pengamanan gedung di wilayah perumahan untuk
menghindari terjadinya bahaya kebakaran.
3. Belum dimanfaatkannya secara maksimal sarana dan prasrana yang
dimiliki.
A.3.2. Solusi
1. Menerapkan standard keamanan bagi setiap bangunan agar dapat
terhindar secara dini dari bahaya kebakaran dan bencana lainnya, serta
mensosialisasikan Budaya Sadar Bencana (Busana)
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-31
2. Memanfaatkan secara maksimal call center untuk kepentingan penanganan
bahaya dan bencana.
3. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana bahaya kebakaran agar
dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Urusan Wajib Penataan Ruang
Dinas Tata Ruang dan Perumahan
Kegiatan penataan ruang dilaksanakan dalam rangka menata fungsi-fungsi
ruang kota agar sesuai dengan fungsi-fungsi bangunan yang diwadahinya.
Dengan demikian terjadi keseimbangan tata ruang terkait dengan interaksi fungsi
ruang baik yang terbangun maupun yang tidak terbangun, untuk menghasilkan
suatu struktur ruang kota yang teratur dan memiliki identitas yang jelas.
Keteraturan tata ruang kota akan bermuara pada wujud kota yang berwawasan
budaya sesuai dengan ketentuan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Denpasar.
Untuk mewujudkan hal tersebut diatas, penataan ruang mutlak diperlukan
mengingat penataan ruang mempunyai tujuan yang juga sejalan dengan tujuan
pembangunan pada umumnya, yang secara garis besar terdiri dari peningkatan
pertumbuhan ekonomi, pemerataan kemakmuran bagi seluruh masyarakat, kestabilan
yang tangguh dan dinamis, terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan,
terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang untuk kawasan yang dilindungi dan
kawasan yang dapat dibudidayakan serta tercapainya tata ruang yang berkualitas bagi
manusia.
Dengan demikian, penataan ruang merupakan perangkat untuk mengupayakan
terjadinya rencana pemanfaatan sumber daya alam, terutama udara, daratan dan air yang
terbatas jumlahnya dengan seefektif dan seefisien mungkin, agar menjamin
pembangunan yang berkelanjutan dan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat secara
adil dan merata.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-32
Dasar yang dipergunakan untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian
tata ruang di Kota Denpasar adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Kota
Denpasar telah memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan telah diperdakan
melalui Perda Kota Denpasar Nomor 11 Tahun 1994 yang diperbaharui kembali dengan
Perda Kota Denpasar Nomor 10 Tahun 1999.
Untuk landasan pelaksanaan informasi peruntukan lahan dalam mengatur dan
mengendalikan peruntukkan ruang yang sesuai dengan intensitas dan daya tampung
masing-masing bagian wilayah kota, diatur dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Sebagai bagian dari sistem manajemen pembangunan kota, Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) merupakan panduan wujud bangunan dan lingkungan dalam bentuk
dimensi serta untuk pengendalian pembangunan suatu kawasan.
Sebagai Penjabaran dari rencana dan sasaran yang telah di sepakati, Pelaksanaan
Penataan Ruang Kota dan Perumahan melalui:
Pelaksanaan Penataan Kawasan Kota
Pengawasan dan Pengendalian Pelanggaran Tata ruang
Peningkatan Informasi / Koordinasi Peruntukan lahan (Advice Planning)
Penataan ruang Kota dan Perumahan
Program-program yang dilaksanakan dalam melaksanakan Urusan Wajib Bidang
Penataan Ruang dan Bidang Perumahan adalah sebagai berikut :
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Pendidikan dan pelatihan formal.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-33
4. Program Pengembangan Perumahan
4.1. Bantuan Perbaikan Rumah RTM.
4.2. Identifikasi Perumahan Kota Denpasar
5. Program Perencanaan Tata Ruang.
5.1. Penyusunan Kebijakan tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang
(Pemeliharaan Kawasan Pedestrian Jalan Gajah Mada dan Jalan Kamboja
Denpasar).
5.2. Penyusunan kebijakan tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang
(Penataan Kawasan Persimpangan dan Perbatasan).
5.3. Penyusunan Kebijakan Tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang (DED
Pembangunan dan Renovasi Sekretariat Walikota)
6. Program Pemanfaatan Ruang.
6.1.Survey dan Pemetaan (Plat Nomor Rumah dan Renovasi Kamar
Mandi/Toilet di Pantai Sanur-Mertasari).
6.2. Pembangunan / Rehabilitasi Gedung Kantor Lurah Dauh Puri
6.3. Pembangunan Gedung Central Parkir di Pelataran Pasar Badung
6.4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pemanfaatan Ruang (Evaluasi
Terhadap Proses Pembangunan/ TABG)
6.5. Pembangunan Gedung Kantor Pemerintah Kota Denpasar
6.6. Pembangunan Bale Pesandekan dan KM / Toilet di Kawasan Pura
Sakenan Kel. Serangan
6.7. Survey dan Pemetaan (Pembuatan DED Kantor DKP dan Tempat Parkir
Kendaraan DKP Kota Denpasar
6.8. Pembangunan Peran Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang
(Pemanfaatan Kanstin di Jl. Prof. Mantra)
6.9. Pembangunan Peran Serta Masyarakat dalamPemanfaatan Ruang
(Rehabilitasi Ruang Guru SD No.4 Penatih Dangin Puri)
6.10. Pembangunan / Rehabilitasi Gedung Pusat Pertokoan Pasar Lokitasari
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-34
6.11. Survey dan Pemetaan (Pembuatan Perencanaan DED Gedung Sekretariat
DPRD Kota Denpasar)
7. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
7.1. Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang (pembangunan
patung Cokorda Mantuk Ring Rana).
7.2. Pengawasan pemanfaatan ruang (Tersusunnya Data Inventarisasi dan
Pengembangan Kawasan RTHK).
7.3.Pengawasan Pemanfaatan Ruang (Operasi dan Pemeliharaan
Pengendalian Pemanfaatan Ruang).
7.4.Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang ( penataan
sempadan, taman dan media luar kawasan jalan Gatot Subroto).
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Penataan Ruang.
Urusan Wajib Penataan Ruang yang dilaksanakan oleh DinasTata Ruang
dan Perumahan Kota Denpasar, diwujudkan melalui 7 (Tujuh) program dan 23
(Dua Puluh Tiga) kegiatan dengan mengalokasikan belanja tidak langsung Rp.
3.547.496.000,00 dengan realisasi Rp3.319.046.245 atau (93,56) persen, sedangkan
belanja langsung dialokasikan Rp. 18.201.549.500,00 dengan ralisasi sebesar
Rp.14.827.311.043,00 (81,71) persen. Sedangkan realisasi untuk masing-masing
program dan kegiatan dapat dilihat dalam table berikut :
Tabel IV.5
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Penataan Ruang Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan Anggaran %
Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 3.547.496.000,00 3.319.045.245,00 93,56
1. Belanja Pegawai 3.547.496.000,00 3.319.045.245,00 93,56
Belanja Langsung 18.201.500.000,00 14.838.936.043,0 81,53
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-35
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
867.138.000,00 615.675.553,00 71
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
867.138.000,00 615.675.553,00 71
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
346.834.000,00 318.890.500,00 91,94
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
346.834.000,00 318.890.500,00 91,94
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
15.000.000,00 11.865.700,00 79,10
3.1. Pendidikan dan Pelatihan formal
15.000.000,00 11.865.700,00 79,10
4. Program Pengembangan Perumahan.
2.111.450.000,00 2.087.026.500,00 98,84
4.1. Bantuan Perbaikan Rumah RTM .
1.998.200.000,00 1.977.344.000,00 98,96
4.2. Identifikasi Perumahan di Kota Denpasar
113.250.000,00 109.682.500,00 96,85
5. Program Perencanaan Tata Ruang. 709.103.500,00 605.874.750,00 85,44
5.1.Penyusunan Kebijakan tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang (Pemeliharaan kawasan Pedestrian Jalan Gajah Mada dan Jalan Kamboja Denpasar).
148.200.000,00 137.568.000,00 92,83
5.2.Penyusunan Kebijakan tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang (Penataan Kawasan Persimpangan dan Perbatasan).
350.903.500,00 282.079.000,00 80,39
5.3. Penyusunan Kebijakan Tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang (DED Pembangunan dan Renovasi Sekretariat Walikota)
210.000.000,00
186.227.750,00 88,68
6. Program Pemanfaatan Ruang. 12.932.256.000,00 10.062.921.990,0 77,81
6.1.Survey dan pemataan (Plat Nomor Rumah dan Renovasi Kamar mandi/Toilet di Pantai Sanur-Mertasari).
267.403.000,00 204.944.500,00 76,64
6.2. Pembangunan / Rehabilitasi Gedung Kantor Lurah Dauh Puri
258.200.000,00 190.581.250,00 73,81
6.3. Pembangunan Gedung Central 7.354.950.000,00 5.934.201.440,00 80,68
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-36
Parkir di Pelataran Pasar Badung
6.4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pemanfaatan Ruang (Evaluasi Terhadap Proses Pembangunan / TABG)
228.997.000,00 226.132.800,00 98,75
6.5. Pembangunan Gedung Kantor Pemerintah Kota Denpasar
2.943.755.000,00 2.081.984.250,00 70,73
6.6. Pembangunan Bale Pesandekan dan KM/Toilet di Kawasan Pura Sakenan Kel. Sakenan
112.805.000,00 101.526.500,00 90,00
6.7. Survey dan Pemetaan (Pembuatan DED Kantor DKP dan Tempat Parkir Kendaraan DKP Kota Denpasar)
247.332.000,00 176.273.000,00 71,27
6.8. Pembangunan Peran Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang (Pemanfaatan Kanstin di Jl. Prof. Mantra)
105.000.000,00 101.034.750,00 96,22
6.9. Pembangunan Peran Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang (Rehabilitasi Ruang Guru SD No.4 Penatih Dangin Puri)
105.000.000,00 102.344.750,00 97,47
6.10. Pembangunan / Rehabilitasi Gedung Pusat Pertokoan Pasar Lokitasari
1.051.359.000,00 745.245.750,00 70,88
6.11. Survey dan Pemetaan (Pembuatan Perencanaan DED Gedung Sekretariat DPRD dan Pemeliharaan gedung DPRD Kota Denpsar
257.455.000,00 198.653.000,00 77,16
7. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1.219.768.000,00 1.136.681.050,00 93,19
7.1.Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang (pembangunan patung Cokorda Mantuk Ring Rana)
516.803.500,00 488.729.600,00 94,57
7.2.Pengawasan Pemanfaatan Ruang (Tersusunnya Data Inventarisasi dan Pengembangan Kawasan RTHK).
312.393.500,00 302.571.750,00 96,86
7.3.Pengawasan Pemanfaatan Ruang (Operasi dan Pemeliharaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang)
192.921.000,00 156.670.700,00 81,21
7.4.Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang (Penataan sempadan taman dan
197.650.000,00 188.709.000,00 95,48
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-37
media luar kawasan jalan Gatot Subroto)
A.3. Permasalahan dan Solusi
Program Administrasi Perkantoran
Kegiatan : Administrasi {Perkantora
Masalah :
a. Kegiatan tersebut tidak mencapai 100 % dikarenakan adanya pengangkatan
Honorer dan THL menjadi Pegawai Negeri Sipil sehingga realisasi Belanja
Pegawai tidak semuanya terealisir.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan : Pendidikan dan Pelatihan Formal
Masalah :
a. Anggaran yang dapat diserap hanya untuk 2 (dua ) orang yang mengikuti
Pelatihan Formil sehingga kelebihan dana tidak bisa direalisir
Program Pemanfaatan Ruang
Kegiatan :
Survey dan Pemetaan ( Plat Nomor Rumah dan Renovasi Kamar mandi/ Toilet
dipantai Sanur Mertasari )
Pembangunan/ Rehabilitasi Gedung kantor Lurah dauh Puri
Pembangunan Gedung Kantor Pemerintah Kota Denpasar
Survey dan Pemetaan ( Pembuatan DED Kantor DKP dan Tempat Parkir Kendaraan
DKP Kota Denpasar
Pembangunan/Rehabilitasi Gedung Pusat Pertokoan Pasar Lokitasari
Survey dan pemetaan ( Pembuatan Perencanaan DED Gedung Sekretariat DPRD dan
Pemeliharaan Gedung DPRD Kota Denpasar
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-38
Masalah :
a. Kegiatan tersebut diatas realisasi Keuangan tidak mencapai 100 % karena
merupakan hasil dari pelelangan ( tender )
Solusi :
a. Untuk masa yang akan datang akan diupayakan Realisasi Keuangan sesuai
dengan rencana yang lebih matang dan efektif sehingga rencana dan realisasi
anggaran dapat dicapai.
b. Pengawasan dioptimalkan sehingga kualitas pekerjaan tercapai sesuai dengan
spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan
yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhtingkan sumber daya yang
tersedia. Sedangkan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu
kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-
rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan
yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
pusat dan daerah.
Selanjutnya perencanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah Kota Denpasar terdiri dari empat tahapan yaitu : (1) penyusunan
rencana (2) penetapan rencana, (3) pengendalian pelaksanaan rencana, dan (4)
evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan diselenggarakan secara
berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan
yang utuh.
Penyiapan rencana pembangunan lebih bersifat teknokratik, menyeluruh
dan terukur, masing-masing instansi pemerintah (SKPD) menyiapkan rancangan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-39
rencana pembangunan. Selanjutnya adalah keterlibatan masyarakat (stakeholders)
dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing
jenjang pemerintahanan melalui musyawarah perencanaan pembangunan.
Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua
pihak untuk melaksanakannya. Dalam hal ini Rencana Pembangunan Daerah
ditetapkan dengan Peraturan Walikota. Untuk menjamin tercapainya tujuan dan
sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana, dilakukan kegiatan
pengendalian pelaksanaan perencanaan, melalui kegiatan koreksi dan
penyesuaian.
Evaluasi pelaksanaan rencana merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan pembangunan yang secara sistmatis mengumpulkan dan
menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan
kinerja pembangunan. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran
kinerja yang tercantum dalam dokumen perencanaan pembangunan. Indikator
dan sasaran kinerja mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result),
manfaat (benefit) dan dampak (inpact).
Program-program yang dilaksanakan dalam melaksanakan urusan wajib bidang
Penataan Ruang adalah sebagai berikut :
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Pendidikan dan pelatihan formal.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-40
4. Program Pengembangan Data/Informasi.
4.1. Penyusunan dan pengumpulan data/informasi kebutuhan penyusunan
dokumen perencanaan
4.2. Penyusunan dan analisa data/informasi perencanaan pembangunan
ekonomi.
4.3. Penyusunan profil daerah.
4.4. Penyusunan Indek Pembangunan Manusia (IPM)
4.5. Penyusunan Penyusunan dan Analisis data/informasi Perencanaan
Pembangunan Budaya
4.6.Penyusunan buku pembangunan Kota Denpasar
4.7. Penyusunan Banding Image dan Event Managemen Kota Denpasar
4.8. Penyusunan Masterplan Kawasan Lumintang
5. Program Kerjasama Pembangunan.
5.1. Koordinasi dalam pemecahan masalah-masalah daerah.
5.2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan CBD Kota Denpasar
5.3. Peningkatan Koordinasi Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus
5.4.Penyusunan Data Base Inftrastruktur Kota Denpasar.
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
6.1. Penyusunan KUA dan PPAS Perubahan 2010 Kota Denpasar.
7. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh.
7.1. Koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat
tumbuh (BKPRD).
7.2. Koordinasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan.
8. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
Daerah
8.1. Bimbingan teknis tentang penyusunan indicator kinerja utama
8.2. Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD 2010-2015
8.3. Penetapan RPJMD 2010-2015
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-41
8.4. Penyusunan Rancangan RKPD
8.5. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
8.6. Penetapan RKPD
8.7. Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah
8.8. Koordinasi Penusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
8.9. Monitoring, Evaluasi, pengendalian dan pelaporan rencana pembangunan
daerah
8.10. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD)
Kota Denpasar 2010-2015
9. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
9.1. Penyusunan indicator ekonomi daerah.
9.2. Penyusunan Perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat
9.3. Koordinasi perencanaan pembangunan daerah
9.4. Penyusunan tabel input out put daerah
10. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan
Daerah
10.1. Bimbingan teknis tentang penyusunan indicator kinerja utama
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan Darah.
Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan Daerah, yang dilaksanakan oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Denpasar, diwujudkan melalui
10(sepuluh ) program dan 34 (tiga puluh empat) kegiatan dengan mengalokasikan
belanja tidak langsung Rp. 5.960.568.068,00 dengan realisasi Rp. 5.460.555.496,00
atau (91,61) persen, sedangkan belanja tidak langsung dialokasikan Rp.
9.117.569.068,00 dengan ralisasi sebesar Rp. 8.386.285.401,00 (91,95) persen.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-42
Sedangkan realisasi untuk masing-masing program dan kegiatan dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel IV.6 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan Daerah
Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capai
an
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 9.117.569.068,00
1. Belanja Pegawai 9.117.569.068,00 8.386.285.401,00 91,98
Belanja Langsung 5.960.568.068,00 5.460.555.496,00
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
860.944.068,00 717.231.996,00 83,31
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
543.747.000,00 472.746.300,00 86,94
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3.1. Pendidikan dan Pelatihan formal
100.000.000,00 99.971.000,00 99,97
4. Program Pengembangan Data/Informasi.
766.384.000,00 737.255.600,00
4.1. Penyusunan dan pengumpulan data/informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan.
102.684.000,00 98.284.000,00 95,72
4.2. Penyusunan dan analisasi data/informasi perencanaan pembangunan ekonomi
128.535.000,00 128.510.000,00 99,98
4.3. Penyusunan profil daerah 135.275.000,00 113.938.600,00 84,23
4.4. Penyusunan Indek Pembangunan Manusia (IPM)
61.810.000,00 61.510.000,00 99,51
4.5. Penyusunan dan analisa data/informasi perencanaan pembangunan budaya
138.080.000,00 138.080.000,00 100
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-43
4.6. Penyusunan buku pembangunan Kota Denpasar
200.000.000,00 196.933.000,00 98,47
4.7. Penyusunan Branding Image
dan Event Managemen Kota
Denpasar
256.000.000,00 254.389.000,00 99,97
4.8. Penyusunan Masterplan Kawasan Lumintang
120.000.000,00 117.389.400,00 97,82
5. Program Kerjasama Pembangunan 624.845.000,00
5.1.Koordinasi dalam Pemecahan Masalah-masalah Daerah
266.745.000,00 266.745.000,00 100
5.2.Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan CBD Kota Denpasar
105.000.000,00 100.324.700,00 95,55
5.3.Peningkatan koordinasi pelaksanaan dana alokasi khusus
48.100.000,0 41.715.100,00 86,73
5.4.Penyusunan Data Base Infrastruktur Kota Denpasar
307.652.000,00 295.627.100,00 96,09
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
57.200.000,00
6.1.Penyusunan KUA dan PPAS Perubahan 2010 Kota Denpasar
57.200.000,00 48.446.600,00 84,70
6.2. Penyusunan KUA dan KPPS
tahun 2011
40.000.000,00 37.200.000,00 93,00
7. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
7.1.Koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh (BKPRD).
739.441.000,00 676.340.900,00 91,47
72.Koordinasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan
214.526.000,00 210.646.500,00 98,19
8. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
8.1.Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik
36.000.000,00 34.067.500,00 94,63
8.2.Penyelenggaraan musrenbang RPJMD 2010-2015
30.000.000,00 26.630.000,00 88,77
8.3.Penetapan RPJMD 2010-2015 16.836.000,00 16.056.000,00 95,37
8.4.Penyusunan Rancangan RKPD 26.310.000,00 19.210.000,00 73,01
8.5.Penyelenggaraan Musrenbang 215.526.000,00 208.352.500,00 96,67
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-44
RKPD
8.6.Penetapan RKPD 26.076.000,00 23.296.000,00 89,34
8.7.Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah daerah
96.840.000,00 84.334.200,00 87,09
8.8.Koordinasi penyusunan laporan keterangan pertangungjawaban (LKPJ)
50.000.000,00 28.100.000,00 56,20
8.9.Monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan rencana pembangunan daerah
132.755.000,00 85.777.700,00 64,61
8.10.Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Denpasar 2010-2015
297.276.000,00 279.613.200,00 94,06
9. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
261.180.000,00
9.1. Penyusunan indicator ekonomi daerah.
65.460.000,00 65.435.000,00 99,95
9.2.Penyusunan perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat
202.580.000,00 202.580.000,00 100
9.3.Penyusunan tabel input output daerah
58.600.000,00 58.600.000,00 100
9.4.Penyusunan tabel input output daerah
58.600.000,00 58.600.000,00 100
10. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
10.1. Bimbingan teknis tentang penyusunan indikator kinerja utama
130.570.000,00 115.901.000,00 88,77
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Proses penyusunan rencana pembangunan belum dapat dilakukan dengan
tepat waktu, karena proses penyusunan rencana input datanya berasal dari
seluruh SKPD, dan data ini tidak semuanya dapat dikumpulkan tepat
waktu.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-45
A.3.2. Solusi.
1. Data dasar penyusunan rencana pembangunan perlu dipersiapkan dari
awal dan semua SKPD diharapkan dapat menyetor data tepat waktu.
Urusan Wajib Perhubungan.
Dinas Perhubungan
Transportasi merupakan salah satu bagian yang berperan penting dalam
menentukan laju pertumbuhan sosial dan ekonomi suatu daerah, Kota Denpasar
tidak dapat dilepaskan dari perkembangan kota-kota disekelilingnya, mengingat
mobilitas penduduk antar kota antara wilayah yang sangat tinggi masuk ke dalam
kota Denpasar. Oleh karena itu pengelolaan transportasi Kota Denpasar sangat
dipengaruhi oleh sistem sirkulasi barang dan jasa antara kota antar wilayah.
Sampai saat ini manajemen transportasi regional belum terlaksana secara optimal
namun mulai tahun 2010-2014 pelayanan sistem transportasi kawasan
SARBAGITA akan dilaksanakan, diawali dengan bantuan bus dari Pemerintah
Pusat, salah satu indikatornya adalah semakin padatnya arus lalu lintas di dalam
Kota Denpasar. Padahal transportasi sebagai sektor penunjang berkembangnya
sektor-sektor lainnya memegang peranan penting. Kelancaran, kenyamanan,
biaya yang terjangkau serta tingkat aksesbilitas tinggi merupakan aspek
pelayanan transportasi yang diharapkan oleh masyarakat.
Sarana transportasi sangat berperan dalam percepatan pergerakan sosial
maupun ekonomi dan juga merupakan alat transportasi yang mampu
memindahkan sesuatu dalam skala besar dan dalam waktu yang singkat.
Mobilitas dari alat transportasi ini sering menimbulkan masalah perkotaan seperti
kemacetan lalu lintas dimana dalam operasionalnya berkaitan erat dengan
karakter dari operator kendaraan itu sendiri maupun tata guna lahan yang ada
diperkotaan yang menjadi tarikan lalu lintas.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-46
Mendukung kelancaran dan kenyamanan berlalu lintas, fasilitas lalu
lintas yang sudah dimanfaatkan sampai tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Rambu lalu lintas dan RPPJ sebagai 3.675 unit, traffic light 57 unit, warning light
10 unit, halte 11 unit dan terminal 6 unit (5 unit terminal penumpang dan 1 unit
terminal barang).
Program-program yang dilaksanakan dalam melaksanakan urusan wajib
bidang perhubungan adalah sebagai berikut:
Pendapatan Asli Daerah
1. Hasil Retribusi Daerah
Belanja Tidak Langsung
2. Belanja Pegawai
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi perkantoran
1.1.Pelayanan Administrasi perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3. Program Peningkatan disiplin aparatur
3.1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
4. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
4.1. Pendidikan dan pelatihan formal
5. Program Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
5.1. Operasional Lalu Lintas
6. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
6.1. Kegiatan Pemilihan dan pemberian penghargaan supir/juru
mudi/awak angkutan umum teladan
6.2. Peran serta lomba tertib lalu linta wahana tata nugraha 2010
6.3. Pengawasan dan pengendalian angkutan lebaran tahun 2010
6.4. Penyusunan FS dan DED terminal gunung agung
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-47
7. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
7.1. Operasional pengamanan dan penertiban LLAJ
8. Program Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
8.1. Peningkatan sarana dan prasarana UPT PKB
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Perhubungan
Urusan Wajib Perhubungan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan
Kota Denpasar, diwujudkan melalui 8 (delapan) program dan 19 (sembilan belas)
kegiatan dengan mengalokasikan belanja tidak langsung Rp. 8.029.568.000,00
dengan realisasi Rp. 7.553.922.408,00 atau (98,08) persen, sedangkan belanja
langsung dialokasikan Rp. 15.272.985.000,00 dengan realisasi sebesar Rp.
14.425.535.103,00 atau (95,40) persen. Pendapatan asli Daerah berupa hasil
retribusi daerah direncanakan sebesar Rp. 10.038.300.000,00 dengan realisasi
sebesar Rp. 10.790.997.030,00 atau (107,50) persen. Sedangkan realisasi untuk
masing-masing program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel IV.7 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Perhubungan Tahun 2010 yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Denpasar
No Program/Kegiatan Anggaran % Capaian Target Realisasi
Pendapatan Asli Daerah 10.038.300.000,00 10.790.997.030,00 107,50
1. Hasil Retribusi Daerah 10.038.300.000,00 10.790.997.030,00 107,50
Belanja Tidak Langsung 8.029.568.000,00 7.553.922.408,00 94,08
1. Belanja Pegawai 8.029.568.000,00 7.553.922.408,00 94,08
Belanja Langsung 15.272.985.000,00 14.425.535.103,00 94,45
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
9.289.622.000,00 8.788.268.103,00 94,6
1.2. Pelayanan Administrasi Perkantoran
9.289.622.000,00 8.788.268.103,00 94,6
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-48
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.299.150.000,00 1.099.737.800,00 84,7
2.1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.299.150.000,00 1.099.737.800,00 84,7
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
191.900.000,00 161.961.000,00 84,4
3.1. Peningkatan Disiplin Aparatur 191.900.000,00 161.961.000,00 84,4
4. Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur
95.000.000,00 82.170.600,00 86,5
4.1. Pendidikan dan pelatihan formal 95.000.000,00 82.170.600,00 86,5
5. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
2.802.148.000,00 2.732.805.900,00 97,5
5.1. Operasional lalu lintas 1.494.448.000,00 1.463.004.900,00 97,9
5.2. Peningkatan Persimpangan 120.000.000,00 114.096.000,00 95,1
5.3. Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal
688.200.000,00 672.750.000,00 97,8
5.4. Pengecatan Marka Jalan 417.000.000,00 401.963.000,00 96,4
5.5. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Halte 82.500.000,00 80.992.000,00 98,2
6. Program Peningkatan pelayanan angkutan
623.175.000,00 612.412.100,00 98,3
6.1. Kegiatan pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudi/awak kendaraan angkutan umum teladan
54.000.000,00 53.898.200,00 99,8
6.2. Peran serta lomba tertib lalu lintas wahana tata nugraha tahun 2010
234.100.000,00 230.799.900,00 98,6
6.3.Pengawasan dan pengendalian angkutan Natal dan Tahun Baru
25.000.000,00 23.841.000,00 95,4
6.4.Pengawasan dan pengendalian angkutan lebaran tahun 2010
52.000.000,00 51.994.000,00 99,99
6.5.Penyusunan FS dan DED terminal gunung Agung
193.075.000,00 189.379.000,00 98,1
6,6, Penyusunan Sistem Informasi manajemen Angkutan Umum Perkotaan
65.000.000,00 62.500.000,00 96,2
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-49
7. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
367.315.000,00 358.587.600,00 97,6
7.1. Operasional Pengamanan dan Penertiban LLAJ
236.090.000,00 232.740.600,00 98,6
7.2. Peningkatan Mobilitas Petugas Pengamanan Lalu Lintas pada kawasan "Car Free Day"
131.225.000,00 125.847.000,00 95,9
8. Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
604.675.000,00 589.592.000,00 97,5
8.1. Peningkatan Prasarana Pengujian Kendaraan Bermotor
510.950.000,00 499.317.000,00 97,7
8.2. Peningkatan sarana dan prasarana UPT PKB
93.725.000,00 90.275.000,00 96,3
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Kemacetan sulit diatasi, mengingat rasio jumlah kendaraan dengan
panjang jalan tidak seimbang.
2. Kesadaran masyarakat mematuhi rambu lalu lintas masih rendah.
3. Angkutan umum kurang diminati oleh masyarakat pengguna jasa.
4. Jumlah kendaraan semakin meningkat, panjang jalan relative tidak
bertambah.
A.3.2. Solusi.
1. Penerapan kebijakan pembatasan yang melintas pada jalan tertentu
dan hari tertentu (seperti car free day).
2. Sosialisasi dan penerapan sangsi yang tegas.
3. Membuat jalan alternatif baru dan memperlebar jalan-jalan yang
mubgkin diperlebar.
4. Memfasilitasi peningkatan kualitas layanan angkutan umum.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-50
Urusan Wajib Lingkungan Hidup.
Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar.
Undang-Undang Republi Indonesia nomor 32 tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menyatakan bahwa lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk
hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup
lainnya. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya
sistematis dan terpadu yang dilaksanakan untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan dan penegakan hokum pembangunan lingkungan hidup.
Pembangunan lingkungan hidup bertujuan untuk mencegah,
menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup, serta
menumbuhkan kesadaran masyarakat akan budaya hidup bersih. Hal ini dapat
dijadikan indikator yang dapat digunakan untuk melihat keberhasilan
pembangunan lingkungan hidup di Kota Denpasar. Kerusakan dan pencemaran
terhadap lingkungan hidup disebabkan oleh dua faktor antara lain :
1. Kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup secara alamiah terjadi
disebabkan karena kegiatan dari alam sendiri.
2. Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang terjadi karena ulah manusia,
baik dalam bentuk kegiatan rumah tangga maupun kegiatan dalam bentuk
perusahaan
Sebagai upaya untuk menanggulangi terjadinya pencemaran lingkungan
hidup oleh suatu kegiatan/usaha, Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar
sampai dengan akhir tahun 2010 telah mengeluarkan ijin Amdal sebanyak 9 buah
ijin, merekomendasi pengajuan Usaha Pengelolaan Lingkungan dan Usaha
Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) sebanyak 400 buah ijin.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-51
Gerakan Program Kali Bersih, bangun praja lingkungan, yang merupakan
kegiatan aksi pembangunan menuju pembangunan berkelanjutan dibidang
ekonomi dan masyarakat yang berwawasan lingkungan abad 21 yang lebih
dikenal dengan Agenda 21 meliputi 4 bidang utama yaitu : Bidang Pelayanan
Masyarakat, Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), Pengelolaan Sumber
Daya Binaan dan Bidang Pengelolaan limbah. Adapun kriteria Bangun Praja
meliputi aspek; Pengelolaan sampah, Pengendalian pencemaran air bersih (bersih
dari sampah), dan Pengendalian Ruang Terbuka Hijau (RTH), serta pengendalian
pencemaran udara.
Program-program yang dilaksanakan dalam melaksanakan urusan wajib bidang
Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut :
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.
4.1. Koordinasi penilaian kota sehat/adipura.
4.2. Koordinasi penilaian langit biru.
4.3. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup.
4.4. Pengelolaan B3 dan limbah B3.
4.5. Pengkajian dampak lingkungan.
4.6. Koordinasi pengelolaan prokasih/superkasih.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-52
4.7.Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup.
4.8.Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan
hidup.
5. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
5.1. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA.
5.2. Konservasi sumberdaya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber
air
5.3. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi
SDA
5.4. Koordinasi Peningkatan Pengelolaan Kawasan Konservasi
6. Program Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam.
6.1. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan pemulihan
cadangan sumber daya alam.
6.2. Pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang, mangrove, padang lamun,
estuaria dan teluk
7. Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup
7.1. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan
7.2. Penyusunan data SDA dan NSDH Nasional dan Daerah
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Lingkungan Hidup.
Urusan Wajib Lingkungan Hidup, yang dilaksanakan oleh Badan
Lingkungan Hidup Kota Denpasar, diwujudkan melalui 7 (tujuh ) program dan
19 (sembilan belas) kegiatan dengan mengalokasikan belanja tidak langsung Rp.
2.617.587.000,00 dengan realisasi Rp. 2.457.278.858,00 atau (93,88) persen,
sedangkan belanja langsung dialokasikan Rp. 3.281.567.245,00 dengan ralisasi
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-53
sebesar Rp. 2.776.667.855,00 (84,61) persen. Sedangkan realisasi untuk masing-
masing program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.8 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Lingkungan Hidup Tahun 2010
yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 2.617.587.000,00 2.457.278.858,00 93,88
1. Belanja Pegawai 2.617.587.000,00 2.457.278.858,00 93,88
Belanja Langsung 3.281.567.245,00 2.776.667.855,00 84,61
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
560.983.550,00 333.070.481,00 59,37
1.2. Pelayanan Administrasi Perkantoran
560.983.550,00 333.070.481,00 59,37
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
549.004.000,00 460.316.000,00 83,85
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
549.004.000,00 460.316.000,00 83,85
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
44.000.000,00 43.339.300,00 98,50
1.1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
44.000.000,00 43.339.300,00 98,50
4. Program Pengendalian Pencematan danPerusakan Lingkungan Hidup.
988.408.499,00 837.882.940,00 84,77
4.1.Koordinasi penilaian kota sehat/adipura
221.944.950,00 160.546.300,00 72,34
4.2. Koordinasi penilaian langit biru 53.317.525,00 49.779.600,00 93,36
4.3. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup.
53.606.521,00 46.165.700,00 86,12
4.4. Pengelolaan B3 dan Limbah B3. 85.390.000,00 60.774.100,00 71,17
4.5. Pengkajian dampak lingkungan 83.873.080.00 66.154.082,00 78,87
4.6. Koordinasi pengelolaan prokasih/superkasih
170.927.000,00 165.981.464,00 97,11
4.7. Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
107.200.200,00 81.084.794,00 75,64
4.8. Peningkatan Peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup
212.149.223,00 207.396.900,00 97,75
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-54
5. Program Perlindungan dan Konservasi sumber daya alam
350.776.160,00 329.866.000,00 94,04
5.1. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA.
91.739.160,00 83.804.000,00 91,35
5.2.Konservasi sumberdaya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air
108.487.000,00 96.582.800,00 89,03
5.3.Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA
100.487.000,00 99.998.800,00 99,45
5.4.Koordinasi peningkatan pengelolaan kawasan konservasi
50.000.000,00 49.480.400,00 98,96
6. Program Program Rehabilitasi dan Pemulihatan Cadangan Sumber Daya Alam.
387.020.036,00 381.615.734,00 98,60
6.1. Peningkatan peran serta masyrakat dalam rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam.
229.693.036,00 224.847.144,00 97,89
5.2. Pengelolaan dan rehabilitasi rerumbu karang, mangrove, padang lamun, estuary dan teluk
157.327.000,00 156.768.590,00 99,65
7. Program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan LH
401.375.000,00 390.576.500,00 97,31
7.1. Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan
248.655.000,00 248.530.000,00 99,95
7.2.Penyusunan data SDA dan NSDH Nasional dan Daerah
152.720.000,00 142.046.500,00 93,01
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Adanya efesiensi di dalam belanja pengisian tabung, belanja telpon,
belanja air, belanja listrik, honor non PNS, belanja ATK, pembayaran
internet, perjalanan dinas luar daerah, belanja dekorasi, belanja cetak,
belanja fotocopy, belanja penggandaan dan belanja makan minum rapat
2. Sementara itu dalam kegiatan pengelolaan B3 dan limbah B3 serapannya
tidak optimal yang disebabkan karena ada kegiatan diklat PPLH (Pejabat
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-55
Pengawas Lingkungan Hidup) senilai Rp. 24.450.000,00 tidak bisa diikuti
karena kegiatan diklat waktunya bersamaan dengan kegiatan Festival
Pulau Serangan
A.3.2. Solusi.
1. Membuat perencanaan kegiatan termasuk anggarannya secara lebih cermat
dan teliti
Urusan Wajib Lingkungan Hidup
Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
Pertamanan di wilayah perkotaan menyandang fungsi sebagai elemen
estetika untuk memperindah visual kota, fungsi sosial sebagai tempat masyarakat
melakukan interaksi dan fungsi lingkungan sebagai ruang terbuka hijau yang
mampu memberi imbuhan terhadap kuantitas air tanah.
Pertamanan di Kota Denpasar ditangani oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan, mengelola taman-taman kota yang terletak lapangan umum
khususnya di lapangan puputan, median jalan dan di persimpangan jalan serta
perindangan kota.
Keterbatasan lahan menjadi sebab utama sulitnya untuk meningkatkan
kuantitas taman yang ada di Kota Denpasar, keterbatasan tersebut menyebabkan
kegiatan pertamanan lebih difokuskan pada upaya untuk peningkatan kualitas
pertamanan dan perindangan kota dengan melengkapi sarana prasarana
pertamanan, pemeliharaan maupun peningkatan intensitas penanaman tanaman
perindang.
Produksi volume sampah Kota Denpasar pada tahun 2010 yang masuk ke
TPA Suwung adalah sebesar 866.826 m3, atau mencapai 91.37 persen dari target
perkiraan produksi sampah yaitu 948.652,52 m3. Dari seluruh produksi sampah
Kota Denpasar, jumlah sampah yang dilayani dan diangkut oleh armada DKP
Kota Denpasar ke TPA Suwung adalah sebesar 724.586 m3. Sisanya sebesar
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-56
142.240 m3 diangkut langsung ke TPA Suwung oleh PD Pasar, masyarakat dan
swasta.
Untuk mengangkut sampah Kota Denpasar ke TPA, pada akhir Desember
DKP Kota Denpasar dibantu 12 unit dump truk dan 12 unit container dari
Provinsi Bali.Maka jumlah dump truk menjadi 62 unit dengan kondisi umur
diatas 7 tahun sebanyak 36 unit dan kondisi umur dibawah 7 tahun sebanyak 26
unit, serta truk armroll sebanyak 15 unit, dengan kondisi umur diatas 7 tahun
sebanyak 8 unit dan kondisi dibawah 7 tahun sebanyak 7 unit dan truk kompektor
sebanyak 3 unit dalam kondisi baik. Sedangkan pengumpulan sampah dilakukan
melalui tempat sampah sementara yang terdiri dari transfer depo sebanyak 17
unit dengan kondisi baik 13 unit dan 4 unit tidak berfungsi, serta 69 unit
container, yang terdiri dari 59 unit kondisi baik dan 10 unit kondisi rusak
Untuk penyapuan jalan di Kota Denpasar, dilakukan oleh 581 tenaga
penyapuan yang bekerja pada ruas jalan yang dilayani penyapuan sepanjang 197,
042 km terdiri dari jalan provinsi 91,42 km dan jalan arteri Kota Denpasar
sepnajang 105,622 km sehingga total jangkauan penyapuan mencapai 394,084 km
mengingat penyapuan dilakukan di dua sisi ruas jalan. Untuk membantu
meningkatkan kebersihan jalan diruas yang sibuk, maka sejak tahun 2009
diadakan armada truk penyapu jalan sebanyak 1 unit.
Kebijakan-kebijakan yang memberikan peluang terhadap penanggulangan
masalah sampah di Kota Denpasar ini antara lain: komitmen pemerintah dalam
penanggulangan sampah, adanya investor yang berminat dalam pengelolaan
sampah, dan adanya sumbangan pemikiran dari berbagai instansi dan lembaga
swadaya masyarakat.
Kebijakan yang ditempuh oleh DKP Kota Denpasar pada tahun 2010
adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengelola sampah yakni
dengan merevitalisasi kelompok swakelola kebersihan yang ada dan dibentuk
kembali kelompok swakelola kebersihan di lingkungan banjar setempat. Pada
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-57
akhir tahun 2010 kelompok swakelola kebersihan telah menjadi 160 kelompok,
yang melayani 191 banjar/lingkungan. Kebijakan ini akan diimplementasikan
setiap tahun sehingga setiap banjar/desa menjadi mandiri dalam mengelola
sampah dilingkungannya sendiri. Pada tahun 2010 juga telah dibentuk bank
sampah yang merupakan inisiatif dari masyarakat di Kecamatan Denpasar Timur
dan Denpasar Selatan. Keberadaan Bank sampah ini mampu mengurangi sampah
yang ke TPA sebanyak 7-8 ton per hari
Namun demikian ancaman dalam upaya penanggulangan masalah sampah
ini terutama disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat, meningkatnya
konsumsi masyarakat, dan adanya sampah kiriman dari wilayah sekitar.
Program-program yang dilaksanakan dalam melaksanakan urusan wajib
bidang Lingkungan Hidup oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan adalah
sebagai berikut :
Pendapatan Asli Daerah.
1. Pendapatan Pajak Daerah
2. Pendapatan Retribusi Daerah
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.
3.1. Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah.
3.2.Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana
persampahan.
3.3.Pengembangan teknologi pengolahan lahan persampahan (composting).
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-58
3.4.Bimbingan Teknis Persampahan
3.5.Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan.
3.6. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
3.7. Operasional JuMaLi (Juru Pemantau Lingkungan)
3.8. Penyediaan Jasa Pelayanan Kebersihan
4. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
4.1. Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi
SDA.
5. Program Pengembangan dan Pengelolaan Pertamanan.
5.1.Penataan Taman.
5.2.Intensifikasi peningkatan pajak reklame Kota Denpasar.
5.3.Pemeliharaan lampu penerangan jalan umum dan lampu taman/hias di
Kota Denpasar.
5.4.Pemasangan lampu penerangan prasarana social desa adat dan jalan
lingkungan desa/kelurahan di Kota Denpasar.
5.5.Operasional pengawasan dan pengendalian pohon penghijauan.
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Lingkungan Hidup.
Urusan Wajib Lingkungan Hidup, yang dilaksanakan oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar, diwujudkan melalui 5 (lima)
program dan 16 (enam belas) kegiatan dengan mengalokasikan belanja tidak
langsung Rp. 8.939.738.000,00 dengan realisasi Rp.8.678.720.704,00 atau (97,08%)
persen, sedangkan belanja langsung dialokasikan Rp. 47.002.675.950,00,00 dengan
ralisasi sebesar Rp. 44.323.335.090,00 (94,30) persen. Pendapatan Asli Daerah
yang berupa pendapatan pajak daerah direncanakan sebesar Rp. 11.500.000.000,00
dengan realisasi Rp.13.660.213.631,00 (118,78) persen dan retribusi daerah
direncanakan Rp. 2.267.000.000,00 terealisasi Rp.2.731.149.000,00 (120,47%) persen.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-59
Sedangkan realisasi untuk masing-masing program dan kegiatan dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel IV.9 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Lingkungan Hidup Tahun 2010
yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capai
an
Target Realisasi
Pendapatan Asli Daerah 13.767.000.000,00 16.391.362.631,00 119,06
1. Pajak Daerah 11.500.000.000,00 13.660.213.631,00 118,78
2. Retribusi Daerah 2.267.000.000,00 2.731.149.000,00 120,47
Belanja DKP 55.942.413.950,00 53.002.055.794,00 94,74
Belanja Tidak Langsung 8.939.738.000,00 8.678.720.704,00 97,08
1. Belanja Pegawai 8.939.738.000,00 8.678.720.704,00 97,08
Belanja Langsung 47.002.675.950,00 44.323.335.090,00 94,30
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
12.899.388.750,00 11.830.154.635,00 91,71
1.3. Pelayanan Administrasi Perkantoran
12.899.388.750,00 11.830.154.635,00 91,71
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
155.700.000,00 128.737.200,00 82,68
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
155.700.000,00 128.737.200,00 82,68
3. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
20.449.640.239,00 19.389.578.095,00 94,82
3.1. Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah
263.063.000,00 254.203.600,00 96,63
3.2. Program Peningktan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan.
18.915.241.239,00 18.023.067.686,00 95,28
3.3.Pengembangan teknologi pengelolaan persampahan (composting)
194.656.000,00 173.253.250,00 89,00
3.4.Bimbingan teknis persampahan 135.700.000,00 129.911.650,00 95,73
3.5.Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan.
78.925.000,00 77.425.000,00 98,10
3.6.Monitoring, evaluasi dan pelaporan
30.525.000,00 4.980.000,00 16,31
3.7.Operasional JuMaLi (Juru 331.530.000,00 275.345.000,00 83,05
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-60
Pemantau Lingkungan)
3.8.Penyediaan Jasa Pelayanan Kebersihan
500.000.000,00 451.391.909,00 90,28
4. Program Perlindungan dan Konservasi sumber daya alam
138.950.000,00 132.223.500,00 95,16
4.1.Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA.
138.950.000,00 132.223.500,00 95,16
5. Program Pengembangan dan Pengelolaan Pertamanan.
13.358.996.961,00
12.842.641.660,00 96,13
5.1.Penataan Taman 2.664.285.549,00 2.586.621.080,00 97,08
5.2. Intensifikasi peningkatan pajak reklame Kota Denpasar
542.047.000,00 503.287.250,00 92,85
5.3.Pemeliharaan lampu penerangan jalan umum dan lampu taman/hias di Kota Denpasar
9.400.762.700,00 9.069.686.165,00 96,48
5.4. Pemasangan lampu penerangan jalan umum dan lampu taman/hias di Kota Denpasar
565.801.712,00 498.864.500,00 88,17
5.5.Operasional pengawasan dan pengendalian pohon penghijauan
186.100.000,00 184.182.665,00 98,97
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
2. Masih adanya pembuangan sampah ke sungai dan saluran air.
3. Tingginya pencurian tanaman di lokasi taman yang baru dibuat.
4. Belum semua wilayah terlayani kebersihan kota.
5. Masih maraknya pemasangan reklame liar yang belum berijin.
A.3.2. Solusi.
1. Sosialisasi secara kontinyu tentang pentingnya membuang sampah sesuai
jadwal yang telah disepakati.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-61
2. Sosialisasi tentang pentingnya menjaga memilah dan membuang sampah
pada tempatnya.
3. Melakukan pejagaan dan pemantauan secara kontinyu terhadap taman-
taman kota yang rawan pencurian.
4. Secara bertahap masyarakat didorong untuk membentuk swakelola bidang
persampahan, sehingga semua wilayah mampu menanggulangi
permasalahan sampahnya sendiri.
2. Perlu upaya penertiban terhadap pemasangan reklame liar untuk menjaga
kebersihan dan keindahan kota.
Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Penduduk merupakan salah faktor penentu keberhasilan pembangunan
suatu daerah. Sebab maju mundurnya suatu daerah sangat tergantung dari
kualitas dan kreativitas penduduk daerah tersebut. Penduduk merupakan salah
satu kekuatan dalam pembangunan daerah, namun jumlah yang banyak tanpa
dibarengi dengan kualitas yang baik, akan menjadi beban pembangunan, karena
diperlukan lebih banyak penyediaan sarana dan prasarana umum dan sosial,
penyediaan perumahan, pendidikan kesehatan dan hal-hal lainnya. Untuk itu
perlu suatu upaya dalam mengendalikan jumlah penduduk sehingga penduduk
yang berkualitas untuk pembangunan dapat diwujudkan. Pengolahan data
kependudukan, pemutahiran data, pengendalian mobilitas penduduk menjadi
sangat penting untuk dilaksanakan.
Untuk wewujudkan tertib administrasi kependudukan di Kota Denpasar,
program-program yang dilaksanakan antara lain :
Pendapatan Asli Daerah.
1. Retribusi Daerah
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-62
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Penataan Administrasi Kependudukan.
3.1. Peningkatan pelayanan publik dalam Bidang Kependudukan dan Catatan
Sipil.
3.2. Sosialisasi kebijakan kependudukan.
3.3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
3.4. Pengolahan data catatan sipil.
3.5. Peningkatan pelayanan KTP keliling di Kota Denpasar.
3.6. Pengendalian Mobilitas Penduduk Pendatang
3.7. Validasi Data Dokumen Kependudukan.
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil.
Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil, yang dilaksanakan oleh
Dinas Kependudukan dan Cataan Sipil Kota Denpasar, diwujudkan melalui 3
(tiga ) program dan 9 (sembilan) kegiatan dengan mengalokasikan belanja tidak
langsung Rp.3.686.894.000,00 dengan realisasi Rp.3.503.236.123,00 atau (95,02)
persen, sedangkan belanja langsung dialokasikan Rp. 2.755.026.266,00 dengan
ralisasi sebesar Rp. 2.248.436.073,00 (81,61) persen. Pendapatan Asli Daerah
yang berupa retribusi daerah direncanakan sebesar Rp. 1.335.350.000,00 dengan
realisasi Rp. 1.472.738.000,00 (110,29) persen dan lain-lain pendapatan asli daerah
yang syah direncanakan sebesar Rp. 34.650.000,00 dengan realisasi sebesar Rp.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-63
39.871.000,00 (115,07) persen. Sedangkan realisasi untuk masing-masing program
dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.10
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Pendapatan Asli Daerah 1.370.000.000,00 1.512.609.000,00 110,41
1. Retribusi Daerah 1.335.350.000,00 1.472.738.000,00 110,29
2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
34.650.000,00 39.871.000,00 115,07
Belanja Tidak Langsung 3.686.894.000,00 3.503.236.123,00 95,02
1. Belanja Pegawai 3.686.894.000,00 3.503.236.123,00 95,02
Belanja Langsung 2.755.026.266,00 2.248.436.073,00 81,61
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.487.359.450,00 1.374.156.273,00 92,39
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.487.359.450,00 1.374.156.273,00 92,39
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
344.850.000,00 290.236.500,00 84,16
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
344.850.000,00 290.236.500,00 84,16
3. Program Penataan Administrasi Kependudukan.
922.816.816,00 584.043.300,00 63,29
3.1. Peningkatan pelayanan public dalam bidang kependudukan dan catatan sipil.
97.597.800,00 93.297.050,00 95,59
3.2. Sosialisasi kebijakan kependudukan.
75.869.000,00 73.770.450,00 97,23
3.3. Monitoring, evalasi dan pelaporan.
95.496.000,00 95.076.000,00 99,56
3.4. Pengelolaan Data Catatan Sipil. 112.721.016,00 112.535.500,00
99,84
3.5. Peningkatan pelayanan KTP keliling di Kota Denpasar
166.133.000,00 159.614.600,00 96,08
3.6. Pengendalian Mobilitas Penduduk Pendatang
50.000.000,00 49.749.700,00 99,50
3.7. Validasi data dokumen 325.000.000,00 0 0
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-64
kependudukan
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Masih tingginya jumlah penduduk tanpa identitas yang jelas.
2. Belum semua penduduk pendatang terjaring dan terdata secara akurat.
3. Belum samanya data pada berbagai instansi mengenai jumlah penduduk.
4. Masih ada penduduk asli yang belum memiliki KTP.
5. Anggaran yang telah dianggarkan oleh pihak Kota Denpasar ternyata telah
dianggarkan juga oleh pihak provinsi
A.3.2. Solusi.
1. Perlu dilakukan penertiban penduduk secara kontinyu dan terjadwal
dengan baik.
2. Mengefektifkan peran aparat terbawah dalam pendataan penduduk
sehingga diperoleh data yang akurat tentang jumlah penduduk pendatang.
3. Perlu kesepakatan data kependudukan yang akan dijadikan dasar dalam
perencanaan pembangunan.
4. Perlu dilanjutkan penerbitan KTP jemput bola diseluruh pelosok wilayah.
5. Koordinasi dengan pihak Provinsi
Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.
Dengan disahkannya Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Keluarga Sejahtera, Misi Program KB semakin
luas. Pengertian Keluarga Berencana menjadi suatu upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,
pengaturan kehamilan, pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan
kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-65
Pendataan keluarga untuk memperoleh informasi akurat tentang
keberadaan keluarga dilakukan dengan cara mengunjungi keluarga dari rumah
kerumah oleh petugas. Sasaran dari program Keluarga Berencana, diarahkan :
menurunkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk, menurunnya angka kematian
total, menurunnya PUS yang ingin ber KB namun tidak terlayani, meningkatan
penggunaan metode kontrasepsi efektif dan efisien, meningkatnya usia kawin
pertama perempuan menjadi 21 tahun, meningkatnya partisipasi keluarga dalam
pembinaan tumbuh kembang anak, meningkatnya jumlah keluarga pra sejahtera
dan keluarga sejahtera I yang aktif dalam usaha ekonomi produktif, serta
meningkatnya jumlah institusi masyarakat yang aktif dalam penyeleggaraan
pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Denpasar
mengelompokkan keluarga dalam beberapa kategori yaitu;
1. Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic
needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan,
kesehatan dan pendidikan.
2. Keluarga Sejahtera Tahap I
Keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial
psikologisnya, seperti kebutuhan akan ibadah, makan protein hewani,
pakaian, ruang untuk berinteraksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai
penghasilan, bisa baca tulis latin dan keluarga berencana.
3. Keluarga Sejahtera Tahap II
Keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya, juga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya
akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-66
perkembangannya (developmental need) seperti kebutuhan untuk agama,
menabung, berinteraksi dalam keluarga, ikut melaksanakan kegiatan dalam
masyarakat dan mampu memperoleh informasi.
4. Keluarga Sejahtera Tahap III
Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan
sosial psikologis dan kebutuhan pengembangannya, namun belum dapat
memberikan sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat,
seperti secara teratur (waktu tertentu) memberikan sumbangan dalam bentuk
material dan keuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan serta
berperanserta secara aktif dalam kepengurusan lembaga kemasyarakatan atau
yayasan-yayasan sosial, keagamaan, olah raga, pendidikan dan sebagainya
5. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus
Keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, serta
telah dapat pula memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi
masyarakat dan aktif menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan
Pada tahun 2010 jumlah jiwa di Kota Denpasar sebanyak 462.728 keluarga,
dan jumlah wanita suburnya 126.229 jiwa, sedangkan jumlah pasangan usia subur
sebanyak 126.229 pasangan, dan jumlah PUS yang bukan peserta KB sebanyak
10.539 keluarga, selanjutnya jumlah PUS dibawah 20 tahun sebanyak 253
pasangan, dan jumlah peserta KB aktif sebanyak 64.889 pasangan.
Untuk program pemberdayaan dan ketahanan keluarga pada tahun 2010
terdapat sebanyak 188 kelompok bina keluarga balita, 17 kelompok bina keluarga
remaja, 75 kelompok bina keluarga lansia, 90 kelompok UPPKS, dan 7 kelompok
PIK-KRR (Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja).
Sedangkan perkembangan keluarga sejahtera pada tahun 2010 adalah :
jumlah seluruh KK sebanyak 105.174 dengan jumlah Pra-KS sebanyak 69( 0,07%),
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-67
Jumlah KS-I sebanyak 2.207(2,10%), jumlah KS-II sebanyak 2.550 (2,42%),
Keluarga KS-III sebanyak 90.117 (85,68%) dan KS-III Plus sebanyak 10.231 (9,98
%).
Pada akhir tahun 2010 sex ratio penduduk Kota Denpasar sebesar 97,11 ini
berarti ada 97,11 laki-laki untuk setiap 100 perempuan, sehingga jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan cukup berimbang. Oleh karena itu perlu
diperhitungkan potensi pemberdayaannya dalam pembangunan.
Data yang ada memberikan gambaran bahwa laki-laki menempati posisi
dominan dibidang pendidikan dari pada perempuan, sehingga berdampak
sangat luas terhadap kualitas peranan perempuan dalam pembangunan.
Demikian juga kondisi sosial budaya masyarakat yang cenderung kurang
mendukung sehingga dapat menghambat peran perempuan di berbagai sektor
pembangunan.
Dengan adanya paradigma baru dimana peranan perempuan dituntut
untuk berpartisipasi dalam pembangunan maka pemahaman kepada masyarakat
tentang kesetaraan dan keadilan gender serta peningkatan kualitas peranan
perempuan dalam pembangunan perlu diupayakan
Untuk merealisasikan sasaran-sasaran yang telah ditargetkan dalam bidang
ini maka beberapa program yang dilaksanakan antara lain :
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-68
3.1. Bintek ketahanan keluarga dan catur bina bagi pengelola/pelaksana
program KB di Kota Denpasar
4. Program Keluarga Berencana.
4.1. Pelayanan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE).
5. Program Pelayanan Kontrasepsi.
5.1. Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB.
6. Program Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
Mandiri.
6.1. Operasional Kelompok masyarakat peduli KB.
6.2. Koordinasi Pengelolaan Program KB.
6.3.Pengelolaan Data dan Informasi Program KB.
7. Program Keserasian Kebijakan dan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan.
7.1. Sosialisasi UU no 23 tentang perlindungan anak dan UU no. 23 tahun 2004
tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
7.2. Penyusunan Rencana aksi daerah dan profil Kota Layak Anak Kota
Denpasar.
8. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang anak.
8.1.Pengumpulan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang anak
8.2. Penanganan anak-anak autis
9. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga.
9.1. Peningkatan Kapasitas Pengasuhan Tumbuh Kembang Anak, Pembinaan
Remaja dan Peningkatan Kualitas Lansia bagi Keluarga.
10. Program Penguatan Kelembagaan pengarusutamaan Gender dan Anak.
10.1. Peringatan Hari Anak Nasional.
10.2. Peningkatan Kapasitas dan Jaringan kelembagaan pemberdayaan.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-69
11. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
11.1. Gerakan sayang ibu-anak baru lahir (GSI-B)
11.2. Peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat sejahtera
12. Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak
12.1. Sosialisasi Kota Layak Anak
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.
Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan,
dilaksanakan oleh Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Kota Denpasar, diwujudkan melalui 12 (dua belas) program dan 18 (delapan
belas) kegiatan dengan mengalokasikan belanja tidak langsung
Rp.4.304.072.000,00 dengan realisasi Rp. 4.095.829.082,00 atau (95,16%) persen,
sedangkan belanja langsung dialokasikan Rp. 2.309.126.000,00,00 dengan realisasi
sebesar Rp. 2.183.227.349,00 (94,55) persen. Sedangkan realisasi untuk masing-
masing program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.11 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Keluarga Berencana dan
Pemberdayaan Perempuan Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan Anggaran %
Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 4.304.072.000,00 4.095.829.082,00 95,16
1. Belanja Pegawai 4.304.072.000,00 4.095.829.082,00
Belanja Langsung 2.309.126.000,00 2.183.227.349,00 94,55
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.2. Pelayanan Administrasi Perkantoran
544.160.000,00 498.755.968,00 91,66
2. Program Peningkatan Sarana dan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-70
Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
211.026.000,00 190.961.250,00 90,49
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1.1. Bintek ketahanan keluarga dan catur bina bagi pengelola/pelaksana program KB di Kota Denpasar
298.533.000,00 296.809.100 99,42
4. Program Keluarga Berencana.
5.1. Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
72.270.000,00 58.205.000,00 80,54
5. Program pelayanan kontrasepsi
5.1.Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB.
20.269.200,00 19.463.350,00 96,02
6. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
6.1.Operasional Kelompok Masyarakat Peduli KB.
86.400.000,00
86.250.000,00 99,83
6.2.Koordinasi Pengelolaan Program KB.
18.449.500,00 17.287.000,00 93,70
6.3.Pengelolaan Data dan Informasi Program KB.
167.239.300,00 166.156.000,00 99,35
7. Program Keserasian Kebijakan dan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
7.1. Sosialisasi UU No. 23 tentang perlindungan anak dan UU No. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga
27.772.000,00 24.475.625,00 88,13
7.2. Penyusunan Rencana aksi daerah dan profil kota layak anak Kota Denpasar
100.000.000,00 99.592.000,00 99,59
8. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
8.1. Pengumpulan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
128.720.200,00 116.519.000,00 90,52
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-71
8.2. Penanganan anak-anak autis 272.000.000,00 255.043.506,00 93,77
9. Program Penyiapan tenaga pendaping kelompok bina keluarga
9.1.Peningkatan kapasitas pengasuhan tumbuh kembang anak, pembinaan remaja dan peningkatan kualitas lansia bagi keluarga.
7.684.200,00 7.357.500,00 95,75
10. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Genderb dan Anak
10.1. Peringatan hari anak nasional 65.451.600,00 64.963.600,00 99,25
2.2. Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan
15.755.000,00 15.385.000,00 97,65
11. Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
11.1. Gerakan Sayang Ibu-Anak Baru Lahir (GSI-B)
73.780.000,00 72.975.000,00 98,91
13.2. Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera
111.898.000,00 110.504.250,00 98,75
12. Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak
12.1.Sosialisasi Kota Layak Anak 87.718.000,00 82.524.200,00 94,08
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Masih tingginya jumlah remaja yang hamil sebelum pernikahan.
2. Masih adanya perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan dalam
berbagai hal.
3. Semakin meningkatnya kejadian kekerasan dalam rumah tangga.
4. Tingginya angka perceraian.
A.3.2. Solusi.
1. Perlu dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dikalangan
remaja, secara berkelanjutan.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-72
2. Perlu terus dilakukan penyuluhan tentang kesetaraan gender pada setiap
instansi.
3. Perlu penyuluhan lebih luas dan lebih inten tentang peraturan pelarangan
melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
4. Perlu dilakukan konseling, sebelum dilakukan perkawinan dan lembaga
mediasi permasalahan rumah tangga.
Urusan Wajib Tenaga Kerja
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial.
Tenaga Kerja
Ketenagakerjaan merupakan aspek yang amat mendasar dalam kehidupan
manusia karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Dimensi ekonomi menjelaskan
kebutuhan manusia akan pekerjaan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari, sedangkan dimensi sosial dari pekerjaan berkaitan dengan pengakuan
masyarakat terhadap kemampuan individu.
Salah satu sasaran utama pembangunan adalah terciptanya lapangan kerja baru
dalam jumlah dan kualitas yang memadai agar dapat menyerap tambahan angkatan kerja
yang memasuki pasar kerja setiap tahun. Oleh karena itu, upaya pembangunan selalu
diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan berusaha, sehingga penduduk dapat
memperoleh manfaat langsung dari pembangunan.
Proporsi penduduk menurut lapangan pekerjaan merupakan salah satu
ukuran untuk potensi perekonomian dalam menyerap tenaga kerja. Selain itu
indikator tersebut mencerminkan struktur perekonomian suatu wilayah. Struktur
penyerapan tenaga kerja/mata pencaharian penduduk di Kota Denpasar pada
tahun 2010 adalah sebagai berikut; Sektor Tersier masih menjadi sektor unggulan
dalam penyerapan tenaga kerja. Bahkan sektor ini menyerap 82,19 persen,
kemudian diikuti sektor sekunder menyerap 15,83 persen, sedangkan sektor
primer hanya mampu menyerap 1,99 persen.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-73
Transmigrasi
Penyelenggaraan transmigrasi dipandang relevan sebagai suatu
pendekatan pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan,
pemerataan pembangunan daerah serta perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Melalui pembangunan transmigrasi diharapkan mengurangi kesenjangan antar
wilayah dan meningkatkan daya saing daerah. Selain itu transmigrasi salah satu
bentuk perlindungan dan pemenuhan hak -hak warga Negara untuk berpindah
dan menetap di dalam batas-batas wilayah Negara bangsanya. Sasaran
transmigrasi diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam
yang tersedia diluar Jawa, Madura, Bali, NTB, NTT, dan Lampung, sementara
sumber daya manusia sangat kurang.
Dipandang dari segi penyebaran penduduk tujuan transmigrasi untuk
mencapai persebaran penduduk yang seimbang dan merata diseluruh wilayah
Indonesia. Sedangkan dilihat dari sudut pandang tenaga kerja tujuannya untuk
pemindahan tenaga untuk melaksanakan pembangunan berbagai proyek di
daerah yang kekurangan tenaga kerja, sedangkan dari sudut pandang ekonomi
tujuan transmigrasi untuk meningkatkan kesejahteraan yaitu menumbuhkan
perekonomian di daerah untuk mempercepat mengentasan kemiskinan. Oleh
karena itu kebijakan pembangunan transmigrasi di daerah kepada :
penanggulangan kimiskinan yang disebabkan oleh ketidak berdayaan penduduk
untuk memperoleh tempat tinggal yang layak, memberikan peluang berusaha dan
kesempatan kerja, memfasilitasi pemerintah daerah dan masyarakat untuk
melaksanakan perpindahan penduduk.
Sosial
Pemenuhan taraf kesejahteraan masyarakat perlu terus diupayakan
mengingat sebagian besar masyarakat belum mencapai taraf kesejahteraan sosial
yang diinginkan. Pembangunan kesejahteraan sosial sasarannya adalah :
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-74
1) Perorangan, kelompok dan komunitas masyarakat yang mengalami dan
rentan terkena masalah kesejahteraan sosial mencakup kemiskinan,
ketunaan sosial, kecacatan, keterasingan, keterpencilan, perilaku
menyimpang dan cacat akibat bencana.
2) Potensi dan sumber yang memiliki kemampuan dan dapat didayagunakan
untuk mengembangkan taraf kesejahteraan sosial masyarakat.
3) Nilai dasar kesejahteraan social dan kepranataan sosial.
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan yaitu kemampuan dalam
menangani permasalahan kesejahteraan social (PMKS). Permasalahan
kesejahteraan sosial dewasa ini semakin kompleks baik dari segi kuantitas dan
kualitasnya, hal ini disebabkan sebagai dampak belum pulihnya perekonomian.
Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tahun 2010 sebanyak
9.817 jiwa. Jumlah PMKS yang termasuk katagori 5 masalah besar adalah
bencana alam sebanyak 2.206 jiwa, kemiskinan 3.439 KK, keterlantaran 1.950
jiwa, kecacatan 1.393 jiwa dan ketunaan sosial sebanyak 245 jiwa.
Sedangkan jumlah potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) tahun
2010 terdiri dari PSM sebanyak 421 orang, organisasi sosial sebanyak 47 buah,
karang taruna 43 buah. Dunia usaha melakukan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS)
sebanyak 13 buah, Wahana Kesejahteraan Sosial berbasis masyarakat (WKSBM)
sebanyak 43 buah dan keperintisan dan kepahlawanan sebanyak 83 orang. Potensi
dan sumber kesejahteraan sosial yang ada dapat didayagunakan dan sangat
diharapkan oleh pemerintah sebagai patner dalam mendukung usaha
kesejahteraan sosial.
Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosial di
tahun mendatang adalah terbatasnya jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial
bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial, besarnya jumlah , bobot dan
kompleksitas PMKS dan belum optimalnya peran pelaku pembangunan
kesejahteraan sosial dari unsur masyarakat, orsos, dunia usaha sebagai sumber
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-75
potensi kesejahteraan sosial dalam pelayanan kesejahteraan sosial. Kondisi
tersebut harus disikapi dengan cepat dan tepat sehingga tidak menjadi beban
pemerintah dan masyarakat. Tantangan ke depan bagi pembangunan
kesejahteraan sosial adalah bagaimana meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan kesejahteraan sosial dan meningkatkan peran pelaku pembangunan
kesejahteraan sosial dari unsur masyarakat, orsos, dunia usaha dalam pelayanan
kesejahteraan sosial.
Untuk merealisasikan sasaran-sasaran yang telah ditargetkan dalam bidang
tenaga kerja, transmigrasi dan sosial ini maka beberapa program yang
dilaksanakan antara lain :
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan.
4. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang masasalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya.
4.1. Bimbingan dan Motivasi Kesejahteraan Sosial Fakir Miskin.
4.2. Bimbingan dan Bantuan Sosial Penanggulangan Bencana
5. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.
5.1. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja.
6. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial.
6.1. Pembinaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat.
6.2. Bimbingan Sosial Pencegahan Anak Nakal dan Korban Narkoba.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-76
6.3. Penyusunan Profil Kerawanan Sosial Pendataan Masalah PMKS dan
PSKS
7. Program peningkatan Kesempatan Kerja.
7.1. Penyebarluasan informasi pasar kerja.
7.2. Pembinaan perusahaan pengguna tenaga kerja asing.
7.3. Bimbingan Teknis Kewirausahaan
7.4. Pelepasan Tenaga Kerja Indonesia Indonesia (TKI) Ke luar Negeri.
7.5. Pembinaan Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia
Swasta (PPTKIS) dan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS).
8. Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan.
8.1. Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Pemberian Perlindungan Hukum
dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
8.2. Sosialisasi Berbagai Peraturan Pelaksanaan tentang Ketenagakerjaan
8.3. Peningkatan Pengawasan, Perlindungan dan Penegakkan hukum
Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
9. Program Pengembangan wilayah transmigrasi.
9.1. Penyuluhan Transmigrasi.
9.2. Peninjauan Lokasi Transmigrasi
10. Program pembinaan para penyandang Cacat dan trauma.
10.1. Pendidikan dan Pelatihan bagi Penyandang Cacat dan Eks Trauma.
10.2. Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat.
11. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana),
PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya.
11.1. Penanggulangan pemulangan gepeng dan WTS
12. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan social.
12.1. Peningkatan kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat.
12.2. Bimbingan dan Bantuan Organisasi Sosial.
12.3. Pembinaan Karang Taruna di Kota Denpasar.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-77
12.4. Pembinaan Kepahlawanan dan Kejuangan
12.5. Peringatan HKSN
12.6. Pelatihan Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM)
12.7. Sosialisasi Santunan Kematian Kepada Warga Kota Denpasar .
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Keluarga Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial.
Urusan Wajib Keluarga Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial,
dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial, Kota Denpasar,
diwujudkan melalui 12 (dua belas ) program dan 29 (Dua puluh sembilan)
kegiatan dengan mengalokasikan belanja tidak langsung Rp. 3.522.864.000,-
dengan realisasi Rp. 3.350.520.940,- atau (95,10%) persen, sedangkan belanja
langsung dialokasikan Rp. 3.993.289.217,- dengan realisasi sebesar Rp.
3.579.737.277,- ( 89,64%) persen. Sedangkan realisasi untuk masing-masing
program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.12
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Tenaga Kerja Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan Anggaran %
Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 3.522.864.000,00 3.350.520.940,00 95,10 %
1. Belanja Pegawai 3.522.864.000,00 3.350.520.940,00 95,10 %
Belanja Langsung 3.993.289.217,00 3.579.737.277,00 89,64 %
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
502.684.000,00 374.344.652,00 74,47 %
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
502.684.000,00 374.344.652,00 74,47 %
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
610.998.000,00 543.966.200.00 89,03 %
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
610.998.000,00 543.966.200,00 89,03 %
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-78
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
10.000.000,00 3.050.000,00 30,50 %
3.1. Bimbingan Teknis Implemetnasi Peraturan Perundang-undangan.
10.000.000,00 3.050.000,00 30,50 %
4. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya.
116.310.000,00 115.071.825,00 98,93 %
4.1. Bimbingan dan Bantuan Sosial Penanggulangan Bencana
68.110.000,00 66.872.325,00 98,18 %
4.2. Bimbingan dan Motivasi Kesejahteraan Sosial Fakir Miskin
48.200.000,00 48.199.500,00 99,99 %
5. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.
326.980.000,00 323.015.000,00 98,79 %
5.1.Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja
326.980.000,00 323.015.000,00 98,79 %
6. ProgramPelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan sosial
139.787.000,00 136.239.400,00 97,46 %
6.1. Pembinaan kesejahteraan social masyarakat.
43.200.000,00 41.404.900,00 95,84 %
6.2. Bimbingan Sosial Pencegahan Anak Nakal dan Korban Narkoba.
57.940.000,00 57.797.500,00 99,75 %
6.3. Penyusunan Profil Kerawanan Sosial Pendataan Masalah PMKS dan PSKS
38.647.000,00 37.037.000,00 95,83 %
7. Program Peningkatan kesempatan kerja
543.772.217,00 445.202.000,00 81,87 %
7.1. Penyebarluasan informasi pasar kerja.
197.626.667,00 195.327.600,00 98,84 %
7.2.Pembinaan perusahaan pengguna tenaga kerja asing
65.820.000,00 65.610.000,00 99,68 %
7.3.Bimbingan Teknis Kewirausahaan
172.325.550,00 169.214.400,00 98,19 %
7.4.Pelepasan TKI ke Luar negeri 97.550.000,00 5.250.000,00 5,38 %
7.5.Pembinaan Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS)
10.450.000,00 9.800.000,00 93,78 %
8. Program Perlindungan dan 243.576.000,00 232.961.000,00 95,64 %
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-79
Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
8.1. Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan.
218.788.000,00 208.923.000,00 95,49 %
8.2. Sosialisasi berbagai Peraturan Pelaksanaan Tentang Ketenagakerjaan
12.664.000,00 11.914.000,00 94,07 %
8.3 .Peningkatan Pengawasan, Perlindungan dan Penegakkan Hukum Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
12.124.000,00 12.124.000,00 100 %
9. Program Pengembangan wilayah transmigrasi.
105.114.000,00 104.395.500,00 99,32 %
9.1. Penyuluhan transmigrasi 61.905.000,00 61.186.500,00 98,84 %
9.2. Peninjauan Lokasi Transmigrasi 43.209.000,00 43.209.000,00 100 %
10. Program Pembinaan para penyandang cacat dan trauma.
333.830.000,00 328.950.700,00 98,54 %
10.1. Pendidikan dan Pelatihan Bagi Penyandang Cacat dan Eks Trauma
35.850.000,00 35.826.000,00 99,93 %
10.2. Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat
297.980.000,00 293.124.700,00 98,37 %
11. Program Pembinaan eks penyandang penyakit social (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya).
134.090.000,00 70.719.000,00 52,74 %
11.1.Penanggulangan pemulangan gepeng dan WTS
134.090.000,00 70.719.000,00 52,74 %
12. Program Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan Sosial.
926.148.000,00 901.822.000,00 97,37 %
14.1.Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat.
109.480.000,00 102.655.000,00 93,77 %
14.2. Pembinaan Karang Taruna di Kota Denpasar
439.362.000,00 435.143.000,00 99,04 %
14.3. Bimbingan dan Bantuan Organisasi Sosial
63.531.000,00 63.145.000,00 99,39 %
14.4. Pembinaan Kepahlawanan dan Kejuangan
53.710.000,00 53.101.500,00 98,87 %
14.5. Peringatan HKSN 44.300.000,00 44.180.000,00 99,73 %
14.6. Pelatihan Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM)
187.540.000,00 181.450.000,00 96,75 %
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-80
14.7. Sosialisasi Santunan Kematian Bagi Warga Kota Denpasar
28.225.000,00 22.147.500,00 78,47 %
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Masih adanya perusahaan yang belum memanfaatkan fasilitas Bursa Kerja
Online.
2. Banyaknya pencari kerja yang belum menyadari manfaat daripada
pembuatan kartu tanda bukti pendaftaran pencari kerja (AK/I) sebagai
syarat untuk melamar pekerjaan dan setelah diterima di perusahaan atau
instansi pemerintah tidak melapor kembali ke Dinas Tenaga Kerja,
Transmigrasi dan Sosial Kota Denpasar.
3. Terbatasnya pegawai fungsional pengantar kerja, tenaga fungsional
pengawas dan mediator.
4. Rendahnya pemahaman peraturan ketenagakerjaan oleh pengusaha
maupun pekerja sehingga sering terjadi perselisihan.
5. Tidak sesuainya keterampilan pencari kerja dengan lowongan kerja yang
ada.
6. Kurangnya kesadaran perusahaan dan tenaga kerja dalam menyediakan
alat pelindung diri dalam melaksanakan pekerjaan di tempat beresiko dan
belum semua perusahaan melakukan pemeriksaan, pengujian dan
pengesahan terhadap peralatan K3 yang mereka miliki sehingga tidak
diketahui keamanannya.
7. Belum maksimalnya peran karang taruna, PSM dan orsos dalam pelayanan
usaha kesejahteraan sosial.
8. Terbatasnya akses pelayanan sosial bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial.
9. Belum adanya minat masyarakat untuk bertransmigrasi.
10. Informasi tentang pelatihan datangnya hanya sedikit ke Dinas tenaga kerja
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-81
11. Mobilitas gepeng tidak bisa diprediksi kedatangannya
12. Semakin kecilnya lowongan pekerjaan di luar negeri karena disana banyak
terdapat pengangguran
A.3.2. Solusi.
1. Melaksanakan sosialisasi kepada perusahaan yang belum memanfaatkan
Bursa Kerja Online.
2. Mengadakan sosialisasi kepada pencari kerja secara umum maupun ke
sekolah-sekolah kejuruan.
3. Mengusulkan pegawai fungsional petugas pengantar kerja, pengawas
ketenagakerjaan dan mediator.
4. Mengadakan pembinaan ke perusahaan-perusahaan untuk memperkecil
terjadinya kerawanan dibidang ketenagakerjaan.
5. Meningkatkan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja dan mengadakan
kerjasama dengan lembaga pelatihan kerja swasta.
6. Menyediakan alat pelindung diri yang memenuhi SNI oleh perusahaan
untuk para pekerja yang bekerja di tempat beresiko dan rutin melakukan
pemeriksaan, pengujian dan pengesahan terhadap peralatan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja(K3) dengan mengajukan permohonan kepada Dinas
Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Denpasar.
7. Mengadakan pembinaan lebih maksimal kepada karang taruna, PSM,
Orsos agar lebih berperan dalam usaha kesejahteraan sosial.
8. Meningkatkan akses pelayanan sosial bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial.
9. Mengadakan penyuluhan transmigrasi secara kontinyu agar timbul minat
masyarakat untuk bertransmigrasi.
10. Harus lebih aktif untuk mencari informasi tentang pelatihan untuk
menambah wawasan SDM
11. Meningkatkan koordinasi dengan trantib
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-82
12. Tidak lagi mendapat lowongan untuk kegiatan tersebut
Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
Pembangunan ekonomi kerakyatan di Kota Denpasar mulai dibangkitkan
melalui program pemberdayaan masyarakat yang dititik beratkan pada
pengembangan ekonomi masyarakat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Mengingat sektor ini masih mampu bertahan pada saat Indonesia mengalami
keterpurukan dalam bidang ekonomi, yaitu saat terjadinya krisis moneter akibat
pengaruh ekonomi global.
Pada saat krisis ekonomi, koperasi dan UKM merupakan lembaga
keuangan yang masih mampu bertahan. Walaupun dalam perkembangannya
selalu mengalami pasang surut terutama dalam persaingan dengan industri besar
dan perdagangan lintas sektor dan wilayah. Koperasi merupakan sokoguru
perekonomian bangsa, mulai dikembangkan secara serius oleh pemerintah
melalui kegiatan yang kontinyu dan terarah dengan sasaran masyarakat yang
berbasis pada pengembangan kelompok usaha berwawasan budaya dan kearifan
lokal.
Bentuk usaha koperasi sangat diharapkan dapat mengangkat kehidupan
masyarakat khususnya yang berada di pedesaan. Kemudahan akses permodalan,
pemasaran, kebutuhan sarana produksi maupun kebutuhan hidup sehari-hari
yang dapat diberikan koperasi, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya usaha-
usaha baru dan memperkuat maupun mengembangkan usaha dipedesaan yang
umumnya masih relatif kecil.
Koperasi di Kota Denpasar tahun 2008 berjumlah 710 unit dengan anggota
koperasi berjumlah 112.590 orang, sedangkan tahun 2009 jumlah koperasi
mengalami peningkatan menjadi 776 unit dengan keanggotaan koperasi
mengalami peningkatan menjadi 113.473 orang dan pada tahun 2010 jumlah
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-83
koperasi menjadi 871 dengan keanggotaan koperasi 117.120 orang. Mengacu pada
manfaat keberadaan koperasi di atas, upaya untuk mengembangkan koperasi di
Kota Denpasar sangat diperlukan, baik dengan merangsang tumbuhnya koperasi
baru maupun mendorong peningkatan skala layanan dan aset yang dikelola.
Volume usaha koperasi juga mengalami peningkatan seiring dengan
peningkatan jumlah maupun anggota koperasi. Pada tahun 2010 volume usaha
koperasi sebesar Rp. 1.718.714.374.940. Pada tahun 2009 volume usaha koperasi
sebesar Rp. 1.718.714.367.775 meningkat 0.24 % dari tahun 2008 yang besarnya Rp.
1.714.634.367.775 dan Sisa Hasil Usaha (SHU) tahun 2010 sebesar Rp.
63.517.136.953 terdapat peningkatan walaupun relatif kecil dari tahun 2009
sebesar Rp. 63.517.136.510, mengalami peningkatan sebesar 0.01 yaitu tahun 2008
SHU sebesar Rp. 63.515.336.510 . Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
No Uraian Satuan Per 31-12-2008 Per 31-12-2009 Per 31-12-2010
1 Jumlah Koperasi Unit 710 776 871
2 Jumlah Anggota Orang 112.590 113.473 117.120
Laki-laki Orang 77.410 77.749 79.975
Perempuan Orang 35.180 35.724 37.143
3 Pelaksanaan RAT Unit 220 557 557
4 Koperasi Aktif Unit 617 653 770
5 Koperasi Tak Aktif Unit 93 123 101
6 Permodalan
Modal Sendiri Rp 171.450.062.883 172.197.962.500 177.049.962.500
Modal Luar Rp 716.568.827.369 716.229.775.000 718.024.775.000
7 SHU Rp 63.515.336.510 63.517.136.510 63.517.136.953
8 Volume Usaha Rp 1.714.634.367.775 1.718.714.367.775 1.718.714.374.940
Sumber : Dinas Koperasi UK dan M Kota Denpasar
Untuk merealisasikan sasaran-sasaran yang telah ditargetkan dalam bidang
urusan wajib Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, maka beberapa program
yang dilaksanakan antara lain :
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-84
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur.
4. Program Pengembangan Kewirausahaandan Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil Menengah.
4.1. Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan.
4.2. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD .
5. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah.
5.1. Penyelenggaraan pembinaan industry rumah tangga, industry kecil
dan industry menengah.
5.2. Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil dan menengah.
6. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
6.1. Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian.
6.2. Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi.
6.3. Peningkatan dan pengembangan jarigan kerjasama usaha koperasi.
6.4. Penilaian kesehatan usaha koperasi
6.5. Penyelenggaraan Hari Koperasi .
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.
Urusan Wajib Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dilaksanakan oleh
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Denpasar, diwujudkan melalui
6 (enam) program dan 12 (dua belas) kegiatan dengan mengalokasikan belanja
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-85
tidak langsung Rp.2.014.113.000,00 dengan realisasi Rp. 1.872.329.687 atau (91,73)
persen, sedangkan belanja langsung dialokasikan Rp. 2.627.149.000,00 dengan
ralisasi sebesar Rp. 2.477.036.505,00 (94,286) persen. Sedangkan realisasi untuk
masing-masing program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.13
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 2.041.113.000,00 1.872.329.687,00 91,73
1. Belanja Pegawai 2.041.113.000,00 1.872.329.687,00
Belanja Langsung 2.627.149.000,00 2.477.036.505,00 94.29
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
446.145.000,00 409.169.715,00 91.71
1.2. Pelayanan Administrasi Perkantoran
446.145.000,00 409.169.715,00 91.71
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
295.810.000,00 289.297.000,00 97.80
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
295.810.000,00 289.297.000,00 97.80
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
15.000.000,00 11.680.100,00 77.87
3.1. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
15.000.000,00 11.680.100,00 77.87
4. Program Pengembangan kewirausahaan dan keuggulankompetitif usaha kecil menengah.
553.574.000,00 540.233.520,00 97.59
5.1. Penyelenggaran pelatihan kewirausahaan.
266.352.000,00 259.512.400,00 97.43
5.2. Pelatihan Manajamen Pengelolaan Koperasi/KUD
287.222.000,00 280.721.120,00 97.74
5. Program Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah.
365.751.000,00 348.672.920,00 95.33
5.1. Penyelenggaraan pembinaan 23.612.000,00 20.420.420,00 86.48
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-86
industry rumah tangga, industry kecil dan industry menengah.
5.2. Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
342.139.000,00 328.252.500,00 95.94
6. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
950.869.000,00 877.983.250,00 92.33
6.1.Sosialisasi prinsi-prinsip pemahaman perkoperasian.
259.104.000 250.493.800,00 96.68
6.2. Pembinaan dan pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi
144.090.000,00 130.575.000,00 90.62
6.3.Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi.
125.458.000,00 108.357.600,00 86.37
6.4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
26.009.000,00 16.093.000,00 61.87
6.5. Penilaian kesehatan koperasi 196.208.000,00 193.398.000,00 98.57
6.4. Penyelenggaraan Hari Koperasi 200.000.000,00 179.065.850,00 89.53
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk dana bergulir tahun
anggaran 2010 terealisasi hanya 61,87%, hal ini terjadi karena monev yang
seharusnya dianggarkan di induk, karena keterbatasan anggaran
dianggarkan di anggaran perubahan, sehingga untuk jasa tenaga non
pegawai yang dianggarkan hanya 5 bulan dianggap tidak relevan untuk
direalisasikan
A.3.2. Solusi.
1. Untuk kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan harus menjadi
prioritas yang dianggarkan pada anggaran induk, sehingga pengawasan
terhadap penggunaan dana pemerintahan dapat dilakukan secara
maksimal, yang mana jika terdapat masalah dalam perjalanannya segera
dapat dicarikan solusi
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-87
Urusan Wajib Kebudayaan.
Dinas Kebudayaan
Pesatnya perkembangan Kota Denpasar saat ini tak terlepas dari potensi
budaya yang dimilikinya. Nilai-nilai budaya tersebut termasuk budaya Bali secara
keseluruhan yang khas dan unik, telah menarik keingin tahuan berbagai pihak.
Karena budaya tersebutlah kemudian industri pariwisata berkembang pesat yang
kemudian mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat Bali dan Denpasar
khususnya. Namun disamping nilai positif, berkembang juga beberapa hal-hal
yang kemudian membebani Kota Denpasar.
Nilai-nilai budaya mempunyai nilai luhur dan merupakan dasar dalam
rangka pengembangan sikap dan prilaku berbudaya. Karenanya pembangunan
Kota tak mungkin terlepas dari budaya masyarakat yang sangat erat kaitannya
dengan unsur-unsur pendukung pembangunan seperti adat – agama, sistem
kelembagaan dan kemasyarakatan serta pola dan ruang daerah.
Nilai-nilai budaya luhur yang berbasis tradisi lokal dalam sinergi dengan
nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai universal yang multikultural dijadikan acuan
pembangunan Depasar berwawasan budaya.
Kegiatan-kegiatan adat dan agama yang masih eksis antara lain upacara
Panca Yadnya (Dewa Yadnya, Resi Yadnya, Pitra Yadnya, Manusa Yadnya dan
Bhuta Yadnya) Upacara Pemlaspas, melasti dan upacara-upacara piodalan.
Kegiatan–kegiatan tersebut masih berlangsung di semua lapisan masyarakat yang
beragama Hindu di Kota Denpasar. Pelaksanaan pendidikan di Kota Denpasar
diharapkan mampu melestarikan dan menggali lebih dalam nilai – nilai tersebut
diatas.
Potensi budaya dan seni di Kota Denpasar tersebar disetiap banjar-banjar
seperti seni sastra, seni musik/tabuh, seni ukir, seni tari serta parawatan situs-
situs budaya. Berkaitan dengan potensi seni dan budaya yang dimiliki Kota
Denpasar sebagai kota Kreatif berbasis budaya unggulan terus diupayakan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-88
pelestarian seni dan budaya ini dilandasi dengan kebudayaan Bali dan kearifan
lokal.
Sistem kemasyarakatan yang masih dijadikan orientasi masyarakat adalah :
(a) yang terbentuk dan dipengaruhi oleh keluarga inti (Dadia); (b) Yang
merupakan kesatuan-kesatuan sosial atas dasar kesatuan teritorial administrasi
adat, yang memberikan status persekutuan seperti pengayah pengarep, pengayah
penyada dan pengayah pengele; (c) Yang merupakan sistem kekerabatan seperti
ngayah medelokan, sangkep dan sebagainya; (d) yang merupakan hukum-hukum
adat seperti awig-awig, rumusan hasil sangkep (perarem), dresta, dan sebagainya.
Sistem kemasyarakan ini masih eksis diseluruh lapisan masyarakat yang
beragama Hindu.
Sistem Kelembagaan adat, secara umum tampak masih sangat kuat seperti
keberadaan Desa Pakeraman, Banjar, Sekehe-sekehe atau pun subak. Kota
Denpasar saat ini memiliki 35 Desa Pekraman (Adat) dan 392 Banjar Pekraman
(Adat) dan 399 Banjar Dinas. Dalam Desa Adat terdapat komponen– komponen
seperti Sekehe Taruna, LPD, Subak yang memiliki nilai-nilai sosial budaya tinggi
sehingga sangat penting untuk dilestarikan dan dikembangkan. Pada tahun 2006
di wilayah Kota Denpasar terdapat 431 organisasi kesenian dalam berbagai jenis
bentuk kesenian seperti gong, angklung, gambang, arja, wayang dan lainnya.
Subak sebagai salah satu lembaga tradisional bercirikan sosio, agraris,
religius dan sudah menjadi kehidupan petani perlu tetap dipertahankan
keberadaannya dan ditingkatkan keberdayaannya. Jumlah subak di Kota
Denpasar tidak mengalami pengurangan di bandingkan dengan tahun
sebelumnya, walaupun dilihat dari wilayah garapannya mengalami penyusutan
setiap tahunnya. Tahun 2005 subak di Kota Denpasar berjumlah 41 unit, dengan
luas wilayah garapan 2.768 ha, menyusut seluas 46 ha dari luas subak pada tahun
2004. Tahun 2009 jumlah subak kembali mengalami penyusutan menjadi 40 subak
dengan 35 pekaseh.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-89
Upaya pengembangan seni dan budaya di Kota Denpasar dilaksanakan
dengan memberdayakan sekaa atau sanggar kesenian, seniman dan budayawan,
melestarikan dan memberdayakan lembaga-lembaga tradisional, melestarikan
nilai-nilai peninggalan budaya, sejarah, kepahlawanan dan potensi warisan
budaya yang hidup di masyarakat, serta menyelamatkan mengkaji, merawat dan
mendokumentasikan dan mengembangkan naskah budaya Bali.
Berkaitan dengan pemanfaatan ruang berlandaskan budaya Bali maka pola
ruang yang masih dijadikan pegangan masyarakat dari seluruh lapisan utamanya
masyarakat yang beragama Hindu di Kota Denpasar adalah pola ruang tempat
tinggal (natah) sesuai status dalam sistem kemasyarakatan (Griya, Puri, Jero,
Umah), pola ruang desa (Khayangan Tiga, Palemahan dan Pawongan), serta pola
ruang tempat suci (Pura Pemrajan).
Untuk merealisasikan sasaran-sasaran yang telah ditargetkan dalam bidang
urusan wajib Kebudayaan, maka beberapa program yang dilaksanakan antara
lain :
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Pengembangan Nilai Budaya.
3.1. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah.
3.2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program.
3.3. Pembinaan dan evaluasi desa pekramanan tk Kota Denpasar, dan
lomba desa pekraman Tk. Provinsi Bali.
3.4. Pelaksanaan Gong Kebyar.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-90
3.5. Pesta Kesenian Bali (PKB).
3.6. Pelaksanaan Utsawa Dharma Gita Tingkat Kota Denpasar dan Tingkat
Provinsi Bali.
3.7. Penyelenggaraan dan Pembinaan Seni Kerti Budaya .
3.8. Pembinaan dan Lomba Subak Provinsi Bali.
3.9. Dokumen Warisan Budaya Langka.
3.10. Penyelenggaraan kreativitas seni.
3.11. Pembinaan Pedalangan
3.12. Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah
4. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.
4.1. Perekaman dan digitalisasi bahan pustaka.
4.2. Pengelolaan Karya Cetak dan Karya Rekam
4,3, Malepas matahari 2010
4.4. Penyelenggaraan Maha Bandana Prasada
4.5. Pesantian Sekolah tingkat SD, SMP, SMA/SMK.
4.6. Misi Kesenian ke Luar Daerah (Pentas Seni).
5. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
5.1. Fasilitasi Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah
5.2. Seminar dalam rangka revitalisasi dan aktualisasi budaya lokal
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Kebudayaan.
Urusan Wajib Kebudayaan dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Kota
Denpasar, diwujudkan melalui 5 (lima) program dan 22 (dua puluh dua) kegiatan
dengan mengalokasikan belanja tidak langsung Rp.2.060.779.000,00 dengan
realisasi Rp. 1.898.889.886,00 atau (92,14) persen, sedangkan belanja langsung
dialokasikan Rp. 7.610.311.200,00 dengan realisasi sebesar Rp. 7.251.799.418,00
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-91
(95,29) persen. Sedangkan realisasi untuk masing-masing program dan kegiatan
dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.14 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Kebudayaan Tahun 2010 yang
dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 2.060.779.000,00 1.898.889.886,00 92,14
1. Belanja Pegawai 2.060.779.000,00 1.898.889.886,00 92,14
Belanja Langsung 7.610.311.200,00 7.251.799.418,00 95,29
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
229.364.325,00 189.175.000,00 82,48
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
519.192.000,00 443.925.868,00 85,50
3. Program Pengembangan Nilai Budaya.
4.652.769.875,00 4.547.865.900,00 97,75
3.1. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah.
19.000.000,00 19.000.000,00 100
3.2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
89.010.000,00 89.009.650,00 100
3.3. Pembinaan dan evaluasi desa pekraman Tk Kota Denpasar dan Lomba Desa Pekramana Tk. Provinsi Bali
184.000.000,00 171.673.100,00 93,30
3.4. Penyelenggaraan gong kebyar 909.427.000,00 908.185.000,00 99,86
3.5. Pesta Kesenian Bali (PKB) 1.380.525.000,00 1.365.801.300,00 98,93
3.6. Pelaksanaan Utsawa Dharma Gita Tingkat Kota Denpasar dan Tingkat Nasioal
418.555.000,00 400.506.600,00 95,69
3.7. Penyelenggaraan dan pembinaan seni kerti budaya
31.750.000,00 30.615.000,00 99,57
3.8. Pembinaan dan lomba subak Provinsi Bali
1.070.137.875,00 1.018.625.800,00 95,19
3.9. Dokumen Warisan Budaya Langka.
100.000.000,00 96.400.000,00 96,40
3.10.Penyelenggaraan Kreativitas seni.
183.750.000,00 180.973.200,00 98,49
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-92
3.11.Pembinaan Pedalangan 98.840.000,00 98.725.000,00 99,88
3.12.Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
167.775.000,00 167.351.250,00 99,75
4. Program Pengelolaan kekayaan budaya.
2.076.490.000,00 1.938.920.150,00 93,37
4.1. Perekaman dan digitasi bahan pustaka.
239.535.000,00 201.160.000,00 836,98
4.2. Pengelolaan Karya Cetak dan Karya Rekam
99.850.000,00 98.425.000,00 98,57
4.3. Melepas Matahari 2010 483.905.000,00 483.047.300,00 99,82
4.4. Penyelenggaraan Maha Bandana Prasada
525.000.000,00 467.011.050,00 88,95
4.5. Pesantian sekolah tingkat SD, SMP, SMA/SMK
128.200.000,00 127.906.000,00 99,77
4.6. Misi kesenian keluar daerah (pentas seni)
600.000.000,00 561.370.800,00 93,56
5. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
132.495.000,00 131.912.500,00 99,56
1.1. Fasilitasi penyelenggaraan Festival Budaya Daerah
42.200.000,00 42.157.500,00 99,90
1.2. Seminar dalam rangka revitalisasi dan aktualisasi budaya lokal
90.295.000,00 89.755.000,00 99,40
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Masih adanya warisan budaya yang belum didokumentasikan dengan
baik.
2. Hampir punahnya beberapa kesenian langka yang masih ada.
3. Masih perlunya pembinaan wawasan dan kesadaran masyarakat dalam
pelestarian budaya lokal.
4. Masih perlunya pelestarian naskah kuno dan bahan-bahan pustaka kuno.
5. Masih perlunya promosi budaya lokal ke luar daerah dan luar negeri
dalam rangka penguatan budaya lokal dan peningkatan wawasan.
A.3.2. Solusi.
1. Perlunya dokumentasi warisan budaya serta mendaftarkannya agar
mempunyai dasar hukum yang jelas.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-93
2. Perlu pelestarian kesenian langka, dan mendatanya dengan baik, serta
perlunya pengembangan kesenian langka dalam rangka memberikan
apresiasi terhadap kebudayaan lokal.
3. Perlu peningkatan keikutsertaan masyrakat dalam pemeliharaan dan
pelestaraian budaya lokal.
4. Perlu adanya pendataan, pencatatan dan pelestarian, dan
pendokumentasian, naskah-naskah kuno dan kepustakaan kuno untuk
kepentingan pengembangan budaya lokal.
5. Perlu dibentuk tim promodi budaya lokal ke luar daerah dan luar negeri,
untuk mempromosikan, memperkenalkan, budaya lokal, sehingga terjalin
suatu kerjasama dan saling pengertian dengan budaya lainnya.
Urusan Wajib Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyrakat.
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyrakat.
Pembangunan bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan
masyarakat, erat kaitannya dengan upaya memperkokoh kesatuan dan kecintaan
akan bangsa dan negara, sehingga upaya ini perlu mendapatkan apreasiasi oleh
semua pihak. Upaya ini sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan hal ini
ditandai dengan semakin kondusifnya suasana Kota Denpasar.
Untuk merealisasikan sasaran-sasaran yang telah ditargetkan dalam
urusan wajib Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, maka
beberapa program yang dilaksanakan antara lain :
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-94
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
3.1. Penyiapan Tenaga Pengendali Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan.
3.2. Pengamanan Kawasan Sanur.
3.3. Koordinasi Pengamanan Kota Denpasar.
4. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
4.1. Pemantapan wawasan kebangsaan.
5. Program pendidikan politik masyarakat
5.1. Penyuluhan kepada masyarakat
5.2. Koordinasi dukungan kelancaran penyelenggaraan Pilkada Tahun
2010.
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.
Urusan Wajib Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Kota Denpasar, diwujudkan melalui 5 (lima) program dan 8 (delapan) kegiatan
dengan mengalokasikan belanja tidak langsung Rp.2.413.349,00 dengan realisasi
Rp. 2.256.003.775,00 atau (93.48) persen, sedangkan belanja langsung dialokasikan
Rp. 1.632.921.300,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.431.054.527,00 (87,64) persen.
Sedangkan realisasi untuk masing-masing program dan kegiatan dapat dilihat
dalam tabel berikut :
Tabel IV.15
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan
Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-95
Belanja Tidak Langsung 2.413.349.000,00 2.256.003.775,00 93,48
1. Belanja Pegawai 2.413.349.000,00 2.256.003.775,00 93,48
Belanja Langsung 1.632.921.300,00 1.431.054.527,00 87.64
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.2. Pelayanan Administrasi Perkantoran
235.374.900 197.173.455,00 83.77
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
183.991.400,00 145.512.000,00 79.09
3. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
3.1. Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan
24.550.000,00 23.910.000,00 97.39
3.2. Pelatihan Pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
65.000.000,00 64.692.000,00 99.53
3.3. Pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
15.475.000,00 12.595.000,00 81.39
3.4. Pengamanan Kawasan Sanur 109.430.000,00 109.353.672,00 99.93
3.5. Koordinasi Pengamanan Kota Denpasar
518.594.000,00 453.027.500,00 87.36
3.6. Pelatihan Pembekalan jaringan deteksi dini
33.105.000,00 30.032.500,00 90,72
4. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
4.1. Pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat
316.225.000,00 276.273.400,00 87,37
5. Program Pengebangan Wawasan Kebangsaan.
5.1. TPP Banjar 39.027.000,00 34.997.000,00 89,67
5.2. Pemantapan wawasan kebangsaan
25.460.000,00 24.075.000,00 94,56
5.3. Seminar peningkatan kewaspadaan nasional
27.432.000,00 21.136.000,00 77,05
6. Program Pendidikan politik masyarakat
6.1`.Penyuluhan kepada masyarakat
24.550.000,00 23.570.000,00 96,01
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-96
5.3. Koordinasi dukungan kelancaran penyelenggaraan pilkada tahun 2010.
14.707.000,00 14.707.000,00 100,00
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Masih adanya beberapa kejadian yang mengganggu kenyamanan
lingkungan
2. Menurunnya kesadaran dalam pengamalan pancasila dalam kehidupan
masyarakat.
3. Belum optimalnya proses pembauran antar etnis.
4. Masih kurangnya informasi tentang penanganan suatu kebencanaan.
5. Belum berjalannya informasi tentang penanganan suatu kebencanaan.
6. Belum berjalannya protap (prosedur tetap) dalam penanganan.
A.3.2. Solusi.
1. Perlunya adanya pemantauan dan pembinaan kesadaran bernegara secara
kontinyu/berkelanjutan.
2. Perlunya diadakan simulasi dalam pengamalan pancasila dalam kehidupan
masyarakat.
3. Diperlukan kader-kader pembauran yang mampu memahami dan
mengamalkan pancasila dengan lebih baik untuk memperkokod NKRI.
4. Perlu adanya informasi yang jelas tentang penanganan kebencanaan
5. Perlu diadakan pelatihan dan simulasi kebencanaan.
6. Perlu Penambahan sarana prasarana yang diperlukan dalam penanganan
bencana.
Urusan Wajib Ketentraman, Ketertiban dan SATPOL PP.
Dinas Ketentraman, Ketertiban dan SATPOL PP.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-97
Keamanan merupakan wewenang pihak TNI terkait dengan teritorial
sedangkan keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan wewenang pihak
kepolisian terkait dengan tugasnya sebagai pengawal pelaksanaan undang-
undang. Disisi lain ketentraman dan ketertiban juga merupakan kewenangan
pemerintah kota melalui polisi pamong praja untuk mengawal pelaksanaan
peraturan daerah.
Jumlah pelanggaran ketentraman dan ketertiban di Kota Denpasar pada
tahun 2010 berjumlah 1913 kasus, menurun 1101 kasus dari tahun 2009.
Pelanggaran ketentraman dan ketertiban tersebut didominasi oleh pelanggaran
ketertiban umum sebanyak 480 kasus atau berkurang 91 kasus dari tahun 2009.
Sedangkan pelanggaran peraturan daerah mengalami penurunan dibanding
jumlah kasus pada tahun 2009.
Jumlah pelanggaran ketertiban umum yang terjadi pada tahun 2010 terdiri
dari Gelandangan dan Pengemis 245 kasus, Pedagang Kaki Lima 558 kasus, WTS -
kasus , dan pelanggaran kependudukan 95 kasus, orang gila 39 kasus, orang
telantar 39 kasus, pengamen 8 kasus, limbah 94 kasus, IMB 34 kasus, pedagang
Koran 10 kasus, SITU HO 211 kasus, hewan liar (-) kasus, sampah (-) kasus.
Untuk merealisasikan sasaran-sasaran yang telah ditargetkan dalam
urusan wajib Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri, maka beberapa program
yang dilaksanakan antara lain :
Belanja Tidak Langsung.
1. Belanja Pegawai.
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-98
3.1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya aparatur.
4.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal.
5. Program Pemeliharaan Kankamtribmas dan Pencegahan Tindak Kriminal.
5.1. Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Polisi Pamong Praja.
5.2. Penertiban dan pengagawan usaha rekreasi, hiburan umum, jasa dan
sarana pariwisata di Kota Denpasar.
5.3. Penanggulangan penertiban tuna-tuna, WTS, gepeng, PKL, penduduk
liar di Kota Denpasar.
5.4. Peningkatan tim penegakan peraturan daerah di Kota Denpasar.
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.
Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, dilaksanakan
oleh Dinas Ketentraman, Ketertiban dan Sat Pol PP Kota Denpasar, diwujudkan
melalui 5 (lima) program dan 8 (delapan) kegiatan dengan mengalokasikan
belanja tidak langsung Rp. 7.228.200,00 dengan realisasi Rp. 6.835.739 .607,00 atau
(95%) persen, sedangkan belanja langsung dialokasikan Rp. 2.794.400.018,00
dengan realisasi sebesar Rp. 2.286.876.561,00 atau (82%) persen. Sedangkan
realisasi untuk masing-masing program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel
berikut :
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-99
Tabel IV.16 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Dinas Ketentraman, Ketertiband dan
SATPOL PP Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung
1. Belanja Pegawai 7.228.200.000,00 6.835.739.607,00 95
Belanja Langsung 2.794.400.018,00 2.286.876.561,00 82
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.341.278.980,00 1.204.971.017,00 90
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
901.085.988,00 822.526.490,00 91
3. Program Peningkatan Disiplin aparatur
3.1. Pengadaan pakaian dinas
beserta perlengkapannya
265.480.000,00 259.379.000,00 98
4. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
4.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal. 11.000.000,00 -
5. Program Pemeliharaan kamtibmas dan pecegahan tindak criminal.
5.1. Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan politi pamong praja.
73.000.450,00 73.000.450,00 100
5.2. Penertiban dan pengawasan usaha rekreasi, hibungan umum, jasa dan sarana pariwisata di Kota Denpasar
39.443.000,00 38.834.500,00 98
5.3. Penanggulangan penertiban tuna-tuna, WTS, gepeng, PKL, penduduk liar di Kota Denpasar.
124.534.500,00 122.134.500,00 98
5.4. Peningkatan Tim Penegak Peraturan Daerah di Kota Denpasar.
38.357.100,00 38.037.100,00 99
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-100
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Pengembalian uang ke kas daerah karena tidak memenuhi vlume fisik.
A.3.2. Solusi.
1. Efisiensi.
Urusan Wajib Pemerintah Umum
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Sampai saat ini belum ditemukan permasalahan prinsip dalam pelaksanaan
program dan kegiatan pada Sekretariat DPRD Kota Denpasar.
Urusan Wajib Pemerintah Umum.
Sekretariat Daerah.
Sekretariat Daerah bertugas memberikan dukungan yang maksimal bagi
terselenggaranya tugas-tugas Walikota dan Wakil Walikota. Pada bidang
Pendapatan khususnya Pendapatan asli daerah di rencanakan sebesar Rp.
213.005.123.653,00 dengan realisasi sebesar Rp. .257.899.899.014,85 atau (121,08)
persen. Dana perimbangan direncanakan sebesar Rp. 471.603.138.289,33 dan
realisasinya sebesar Rp. 499.195.166.820,00 atau (105,85) persen. Lain-lain
Pendapatan yang Sah direncanakan sebesar Rp. 146.554.090.538,00 dengan
realisasi Rp. 146.739.576.427,76 atau (100,13) persen. Sedangkan Belanja
direncanakan Rp. 1.022.090.860.141,00 dengan realisasi Rp. 938.613.723.818,07 atau
(91,83) persen, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung direncanakan Rp.
642.211.842.045,63 dengan realisasi Rp. 605.616.340.949,07 atau (94,30) persen,
Belanja Langsung direncanakan Rp. 379.879.018.095,37 dengan realisasi
Rp.332.997.382.869,00 atau (87,66) persen.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-101
Bagian Hukum
Belanja Langsung.
1. Program pelayanan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Progam Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
2.1. Bimbingan Teknis Penyusunan Produk Hukum Daerah.
3. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan.
3.1. Koordinasi kerjasama permasalahan peraturan perundang-udnagan.
3.2. Penyusunan rencana kerja rancangan peraturan perundang-
undangan.
3.3. Publikasi peraturan perundang-undangan
3.4. Penasehat hukum Kota Denpasar.
Bagian Perkonomian.
Belanja Langsung
1. Program pelayanan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi.
2.1. Pengembangan potensi unggulan daerah.
2.2. Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Pekan
Daerah XXIII Tahun 2010.
2.3. Peningkatan Koordinasi dan Motivasi Pertanian.
2.4. Operasi Pasar Khusus Beras Untuk Rakyat Miskin.
2.5. Peningkatan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan.
3. Program Kerjasama pembangunan.
3.1. Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga.
4. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.
4.1. Pelatihan keterampilan manajemen badan usaha milik desa.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-102
4.2. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
5. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.
5.1. Profil daya tarik dan evaluasi investasi.
6. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil
menengah.
6.1. Penyelenggaraan promosi produk usaha mirko kecil menengah.
6.2. Pengembangan kebijakan dan program peningkatan ekonomi lokal.
Bagian Pengelolaan Aset Daerah.
Belanja Langsung.
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan administrasi perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Pengadaan kendaraan dinas/operasional.
3. Program peningkatan disiplin aparatur.
3.1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.
4. Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah.
4.1. Penataan penguasaan pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah.
5. Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
5.1. Penyusunan standar satuan harga.
6. Program Peningkatan sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH.
6.1. Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-103
Bagian Organisasi
Belanja Langsung.
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Pembinaan dan pengembangan aparatur.
2.1. Penataan kepegawaian di lingkungan Setda Kota Denpasar
2.2. Pemberian dana penyusunan laporan Diklat pegawai di lingkungan
Setda Kota Denpasar.
3. Program Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan.
3.1. Pelaksanaan tindak lanjut nota kesepahaman (MoU) antara
pemerintah Kota Denpasar dengan Menpan dan KPK.
3.2. Evaluasi Penataan Organisasi Perangkat Daerah Kota Denpasar.
3.3. Penyusunan analisis beban kerja dilingkungan Pemerintah Kota
Denpasar
3.4. Penyusunan Standar operasional Prosedur (SOP) dilingkungan
Pemerintah Kota Denpasar
4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
4.1. Pemeran Pelayanan Publik.
5. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan.
5.1. Bimbingan Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Lingkungan
Pemerintah Kota Denpasar.
Bagian Keuangan.
Belanja Langsung.
1. Program Pelayanan administrasi perkantoran.
1.1. Penyediaan jasa administrasi keuangan.
2. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-104
2.1. Penyusunan pelaporan keuangan bulanan dan semesteran.
3. Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
3.1. Penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.
3.2. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD.
3.3. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan
APBD.
3.4. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran
Perubahan APBD.
3.5. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.
3.6. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.
3.7. Implementasi SIMDA.
3.8. Peningkatan sistem informasi Gaji Daerah.
3.9. Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan Daerah.
3.10. Penilaian Administrasi Pengelolaan Keuangan Desa/Kelurahan
3.11. Implementasi SIPKD
4. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH.
4.1. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan.
Bagian Umum.
Belanja Langsung.
1. Program Pelayanan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-105
3.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal.
Bagian Program Pembangunan.
Belanja Langsung.
1. Program Pelayanan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana E-
Procurement.
3. Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH.
3.1. Pemantapan pelaksanaan pembangunan.
3.2. Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan.
4. Program koordinasi pembangunan daerah.
4.1. Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah.
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.
Sesuai dengan Tugas pokok dan fungsi Bagian Humas dan Protokol untuk
menyebarluaskan program dan hasil-hasil pembangunan Pemerintah Kota
Denpasar kepada masyarakat, membina hubungan baik dengan segenap
stakeholder, membangun citra positif dan mengarahkan opini publik,
mengatur perjalanan dinas luar daerah pimpinan pada Sekretariat Daerah
Kota Denpasar serta mengatur dan menata acara formal di lingkungan
Pemerintah Kota Denpasar. Keseluruhan Program kegiaatan Bagian Humas
dan Protokol merupakan urusan wajib dengan dana bersumber dari APBD
Kota Denpasar berupa Biaya Belanja Langsung. Berdasarkan Tupoksi
tersebut secara garis besar tugas Bagian Humas dan Protokol Sekretariat
Daerah Kota Denpasar meliputi :
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-106
a. Publikasi
Publikasi Kegiatan Pemerintahan dan Pembangunan Kota Denpasar
dilaksanakan dengan memanfaatkan media massa yang ada baik
cetak maupun elektronik. Publikasi dilaksanakan berupa Spot Iklan,
Adventorial, breaking Nesw, Features dan Iklan Ucapan .
b. Dokumentasi
Setiap pelaksanaan Kegiatan Pemerintah dan Pembangunan di Kota
Denpasar dibuatkan dokumentasi. Dokumentasi yang tersedia berupa
foto-foto, rekaman gambar dalam bentuk CD maupun kaset.
Sambutan Walikota Denpasar di dokumentasikan dalam bentuk buku
Himpunan Pidato Walikota Denpasar serta pembuatan buku data
mini Selayang Pandang Kota Denpasar.
c. Keprotokolan.
Memberikan pelayanan kepada pimpinan terhadap pelaksanaan
tugas-tugas serta mengatur, menata berbagai acara serimonial di
lingkungan Pemerintah Kota Denpasar serta mengatur Perjalanan
Dinas Daerah khususnya Perjalanan Dinas Pimpinan di Lingkungan
Sekretariat Daerah Kota Denpasar.
Belanja Langsung.
1. Program Pelayanan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi.
2.1. Pekan Informasi Pembangunan Dan Sambung Rasa.
2.2. Pemasyarakatan Hasil-Hasil Pembangunan Melalui Media Cetak
Dan Elektronik.
2.3. Pembuatan Tabloid Catur Muka Kota Denpasar.
Dari program dan kegiatan tersebut diatas dapat diuraikan hal-hal sebagai
berikut :
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-107
Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dilaksanakan
kegiatan pelayanan Administrasi Perkantoran. Yang merupakan
kegiatan penunjang tugas-tugas kehumasan dan Protokol secara
umum, yang meliputi ; Belanja Pegawai, Belanja Non Pegawai
(Honorarium 7 orang tenaga kontrak Pramu Tamu), Belanja surat
kabar dan majalah, Belanja perjalanan Dinas, Belanja Barang dan jasa
serta Belanja Modal berupa pengadaan Alat Tulis Kantor,Pengadaan
alat-alat studio dan kelengkapannya, Dokumentasi kegiatan
pemerintah Kota Denpasar. Besarnya dana Kegiatan ini Rp
2.288.020.000,- dengan realisasi penggunaan dana sebesar Rp
2.101.430.466,- atau dengan capaian 92 %.
1. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
a. Pekan Informasi Pembangunan dan Sambung Rasa.
Untuk menghadapi segala tantangan pelaksanaan Pembangunan
perlu adanya satu pembanding sebagai upaya peningkatan hasil
pembangunan. Sebagai upaya mencari pembanding kegiatan
pembangunan maka dilaksanakan kegiatan Pekan Informasi
Pembangunan dan Sambung Rasa. Kegiatan ini dengan
melaksanakan kunjungan kerja ke luar daerah yang mempunyai
keunggulan-keunggulan dalam bidang tertentu. Tahun 2010 yang
menjadi daearah tujuan sebagai pembanding adalah Kota Batam yang
memiliki keunggulan di bidang industri kreatif yang cukup tinggi.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang wartawan dan 10 orang staf.
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 309.020.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 257.026.000,- atau sebesar 83 %.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-108
b. Pemasyarakatan Hasil-hasil Pembangunan melalui media cetak dan
elektronik
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemerintahan perlu
diinformasikan kepada masyarakat dengan tujuan memotivasi dan
meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.
Penyampaian informasi tersebut berupa liputan berita pada media
televisi, maupun media cetak surat kabar. Disamping hal tersebut juga
diterbitkan Buku Data Mini Selayang Pandang Kota Denpasar
merupakan buku saku yang memberikan informasi gambaran umum
Kota Denpasar. Buku ini dicetak dalam jumlah 500 eksemplar untuk
didistribusikan ke unit-unit organisasi serta Camat, Lurah/Kades se
Kota Denpasar. Demikian juga telah dicetak Buku Himpunan
Sambutan Walikota Denpasar yang memuat berbagai kebijakan
Walikota yang disampaikan dalam setiap sambutannya sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pembangunan. Buku ini dicetak dalam
jumlah 100 eksemplar untuk didistribusikan ke unit-unit satuan
organisasi se-Kota Denpasar.
Untuk menunjang kegiatan Pemasyarakatan Hasil-hasil
Pembangunan melalui media cetak dan elektronik serta
pendokumentasian pelaksanaan pembangunan dilaksanakan
pembelian 1 (satu) buah Camera digital serta pengadaan 6 (enam)
buah Note book.
Besarnya anggaran untuk kegiatan ini untuk tahun anggaran 2010
sebesar
Rp 847.042.500 dengan realisasi sebesar Rp.728.116.000,- atau
presentase tingkat capaian sebesar 86 %.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-109
c. Pembuatan Tabloid catur Muka.
Sebagai upaya memaksimalkan informasi pembangunan Pemkot
Denpasar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat, Bagian Humas
dan Protokol menerbitkan Tabloid Triwulan Catur Muka dengan
oplah 500 Exp setiap terbit . Total anggaran penerbitan intern ini
sebesar Rp. 25.000.000,- dengan realisasi Rp. 23.550.000,- atau
prosentase tingkat penggunaan dana mencapai 94 %.
Total Pagu Anggaran Kegiatan Bagian Humas & Protokol Tahun 2010
sebesar Rp. 3.469.082.500,- terealisasi sebesar Rp 3.110.122.446,- atau
sekitar 90 %.Dengan demikian Bagian Humas dan Protokol Setda Kota
Denpasar dapat mengefisienkan anggaran sebesar Rp. 358.960.054,-
Dari Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 secara umum
semua kegiatan dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan-
keberhasilan Bagian Humas dan Protokol dalam melaksanakan tugas-
tugas dan kegiatan berkat koordinasi yang baik dengan berbagai
pihak terutama dengan SKPD yang ada dijajaran Pemkot Denpasar
serta dengan berbagai media massa yang ada di Kota Denpasar.
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
a. Masih terasa kekurangan pegawai untuk melaksanakan tugas administrasi
maupun tugas-tugas peliputan/pendokumentasian serta tugas
keprotokolan/MC
b. Pada Bagian Humas dan Protokol belum memiliki alat produksi untuk
memproses rekaman video berupa kaset Mini DV menjadi VCD maupun
DVD, sehingga sering menjadi kendala didalam memenuhi permintaan
SKPD maupun masyarakat yang memerlukan dokumentasi kegiatan
Pemkot Denpasar dalam bentuk VCD/DVD.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-110
c. Sebagaian besar tenaga pada Bagian Humas dan Protokol Setda Kota
Denpasar belum profesional pada bidangnya, hal tersebut tidak terlepas
dari kurangnya tenaga humas dan protokol diikutsertakan pada
pendidikan dan pelatihan kompetensi di bidang kehumasan dan
keprotokolan ( foto grafi, video shoting, editing ,jurnalistik, manajemen
kehumasan, manejemen perjalanan dinas, protokol kenegaraan, menata
jamuan makan, MC, dsb), baik yang diselenggarakan instansi pemerintah
maupun lembaga pelatihan swasta di dalam maupun luar daerah.
d. Masih lemahnya penguasaan bahasa terutama bahasa Inggris bagi protokol
dan petugas pramu tamu sehingga pada saat ada acara yang memerlukan
penterjemah sering meminjam pada SKPD atau institusi lain.
e. Etika dan kepribadian bagi petugas Humas dan Protokol termasuk Pramu
Tamu.
f. Masih sering dialami surat undangan ke pimpinan yang memohon beliau
memberikan sambutan atau bahan arahan limit waktunya terlalu dekat
dengan pelaksanaan acara. Sempitnya waktu pembuatan sambutan atau
bahan pengarahan yang disiapkan oleh SKPD terkait, sering kali terlambat
sampai di meja pimpinan. Hal ini disebabkan antara penerima pesan yang
dihubungi oleh protokol maupun sekpri pimpinan sering tidak nyambung
dengan pembuatan sambutan.
A. 3.2.Solusi :
a. Dalam mengatasi permasalahan sumber daya manusia tersebut , Bagian
Humas dan protokol telah memanfaatkan dua orang tenaga pramutamu,
1(satu) orang untuk membantu melaksanakan tugas peliputan ( foto grafer
dan shoting video), dan 1 (satu) orang lagi sebagai sekretaris Kabag Humas
dan Protokol diluar tugas utamanya sebagai pramu tamu. Untuk mengatasi
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-111
kekurangan MC acara-acara intern SKPD yang tidak dihadiri oleh
pimpinan bisa dikondisikan oleh SKPD yang bersangkutan. Disamping hal
tersebut Bagian Humas dalam mengatasi kekurangan Pegawai dengan
memaksimalkan sumber daya yang ada serta tidak memperhitungkan jam
dinas dalam menyelesaikan tugas-tugas dinas.
b. Pada Anggaran Perubahan 2011, Bagian Humas dan Protokol merencanakan
untuk mengadakan peralatan video editing termasuk melatih tenaga yang
ada, disamping masih memanfaatkan produksi luar seperti tahun
sebelumnya, sambil proses pembelajaran skil dan profesional petugas
humas dalam bidang video editing.
c .Kedepannya kami merencanakan staf humas dan protokol untuk mengikuti
pelatihan ketrampilan kehumasan dan keprotokolan. Tujuan dari pelatihan
tersebut diharapkan staf humas dan protokol lebih profesional serta dapat
mengikuti perkembangan teknologi informasi, mengingat bagian humas
dan protokol melaksanakan tugas informasi dan komunikasi.
d. Disamping memanfaatkan pegawai yang mempunyai skill penguasaan
bahasa Inggris pada SKPD lain, kami merencanakan untuk memberikan
pelatihan bahasa Inggris (kursus singkat ) bagi petugas Pramu tamu dan
protokol, termasuk petugas humas.
e. Perlu ada pendidikan etika dan kepribadian bagi pegawai yang melayani
masyarakat terlebih pramutamu untuk peningkatan citra pelayanan
publik, disamping pembinaan dari pimpinan atau atasan langsung.
f. Terkait dengan permohonan sambutan dan bahan arahan untuk pimpinan
kami mengadakan koordinasi yang intensif dengan SKPD yang
bersangkutan dan jemput bola sehingga sambutan bisa tepat waktu
sampai pada meja pimpinan.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-112
Bagian Pemerintahan
Belanja Langsung.
1. Program Pelayanan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan administrasi Perkantoran.
2. Program Kerjasama Pembangunan
2.1. Koordinasi Kerjasama Pembangunan Antar daerah
3. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
daerah
3.1. Koordinasi Dalam Penyusunan LPPD Kota Denpasar
4. Program Pembangunan Wawasan Kebangsaan.
4.1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai-nilai Luhur Budaya
Bangsa.
Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Belanja Langsung.
1. Program Pelayanan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan administrasi Perkantoran.
2. Program Pengembangan nilai budaya.
2.1. Lomba Beleganjur Peringatan serangan umum Kota Denpasar.
2.2. Upakara piodalan keagamaan.
2.3. Ngaturang penganyar.
2.4. Pemberdayaan Sekaa Teruna.
3. Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak.
3.1. Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan
perempuan dan anak.
4. Program pengembangan wawasan kebangsaan.
4.1. Peringatan serangan umum Kota Denpasar.
4.2. Peringatan hari Kebangkitan Nasional.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-113
4.3. Peringatan Hari Pahlawan Margarana.
5. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga.
5.1. Permasalahan olah raga bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat.
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Pemerintahan Umum.
Urusan Wajib Pemerintahan Umum pada Sekretariat Daerah dilaksanakan
oleh 10 Bagian. Pencapaian sasaran pembangunan bidang ini dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel IV.17
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Pemerintah Umum Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Sekretariat Daerah
Bagian Hukum
Belanja Langsung 1.261.275.000,00 1.127.327.595,00 89,38
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
137.400.000,00
1.2. Pelayanan Administrasi Perkantoran
137.400.000,00 63.465.060,00 46,19
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
213.107.000,00
2.1.Bimbingan teknis penyusunan produk hokum daerah
213.107.000,00 213.107.000,00 100
3. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan.
910.768.000,00
3.1. Koordinasi kerjasama permasalahan peraturan perundang-undangan.
230.650.000,00 178.177.125,00 77,25
3.2. Penyusunan rencana kerja rancangan peraturan perundang-undangan.
500.230.000,00 499.879.839,00 99,93
3.3. Publikasi Peraturan Perundang-undangan
50.400.000,00 42.240.240,00 83,81
3.4. Penasehat hukum Kota 80.250.000,00 80.250.000,00 100
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-114
Denpasar
3.5 Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum)
49.238.000,00 49.173.990,00 99,87
Bagian Perekonomian
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
81.190.000,00 81.000.500,00 99,77
2. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
2.1. Pengembangan potensi unggulan daerah
411.660.000,00 407.922.650,00 99,09
4.2. Pengembangan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan) Pekan Daerah XXIII tahun 2010
117.000.000,00 100.655.000,00 86,03
4.3. Peningkatan koordinasi dan motivasi pertanian
131.125.000,00 118.038.400,00 90,02
4.4. Operasi pasar khusus beras un tuk rakyat miskin
132.060.000,00 105.545.700,00 79,92
4.5. Peningkatan koordinasi dewan ketahanan pangan
108.130.000,00 105.136.400,00 97,23
3. Program kerjasama pembangunan
3.1. Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga.
101.760.000,00 101.571.600,00 99,81
4. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.
4.1.Pelatihan keterampilan menajemen badan usaha milik desa.
51.740.000,00 48.615.000,00 93,96
4.2.Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
520.306.000,00 501.099.000,00 97,08
5. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
5.1. Profil daya tarik dan evaluasi investasi
97.635.000,00 95.387.800,00 97,70
6. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah
6.1.Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah.
583.800.000,00 554.200.000,00 94,93
6.2. Pengembangan kebijakan dan program peningkatan ekonomi
679.700.000,00 635.528.500,00 93,50
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-115
lokal.
Bagian Pengelola Aset Daerah
Belanja Langsung 16.971.334.500,00 14.853.423.785,00 87,52
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.2. Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.964.505.000,00 2.186.662.491,00 73,76
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
8.781.793.000,00 8.197.266.770 93,34
3. Program Peningkatan Disiplin aparatur
3.1. Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapanannya
4.801.350.000,00 4.265.987.380,00 88,85
4. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah.
1.1. Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
262.720.000,00 84.444.144,00 32,14
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
5.5. Penyusunan Standar Satuan Harga
116.060.500,00,00 75.407.000,00 64,97
6. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH.
6.1.Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala
44.906.000,00 43.656.000,00 97,22
Bagian Organisasi
Belanja Langsung 1.078.394.600,00 853.709.017,00 79,16
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
84.420.500,00
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran
84.420.500,00 52.232.139 61,87
2. Program Pembinaan dan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-116
Pengembangan aparatur
2.1. Penataan kepegawanan. 46.426.000,00 43.850.459,00 94,45
2.2. Pemberian dana dan penyusunan laporan diklat pengawai di lingkungan Setda Kota Denpasar
158.047.000,00 144.607.159,00 91,50
3. Program Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan.
3.1. Pelaksanaan tindak lanjut Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota Denpasar dengan Menpan dan KPK.
135.107.500,00 91.155.745,00 67,47
3.2. Evaluasi Penataan Organisasi Perangkat Daerah Kota Denpasar.
57.713.000,00 38.238.344,00 66,26
3.3. Penyusunan Analisis Beban Kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar
249.100.000 208.984.954,00 83,90
3.4. Penyusunan Standar Operating Procedure (SOP) dilingkungan Pemerintah Kota Denpasar
85.648.000,00 46.117.782,00 53,85
4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
166.229.800,00
3.1.Pameran Pelayanan Publik. 166.229.800,00 160.593.135,00 96,61
5. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
95.702.800,00
4.1.Bimbingan Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar
95.702.800,00 67.929.300,00 70,98
Bagian Keuangan
Belanja Langsung
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
607.781.970,00 480.199.634,00 79,01
1.1. Penyediaan jasa administrasi keuangan
607.781.970,00 480.199.634,00 79,01
2. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
59.987.840,00 37.959.340,00 63
1.1. Penyusunan pelaporan keuangan bulanan dan semesteran
59.987.840,00 37.959.340,00 63
3. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
3.043.310.706,00 2.658.502.280 87,36
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-117
3.1.Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
104.436.150,00 61.632.100,00 59
3.2. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD
72.247.350,00 71.684.000,00 99
3.3. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD
130.674.150,00 80.215.300,00 61
3.4. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD
75.702.350,00 73.510.000,00 96
3.5. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
138.899.184,00 114.987.984,00 83
3.6. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Penjabaran Pelaksanaan Pertanggungjawaban APBD
136.475.340,00 118.169.740,00 87
3.7. Implementasi SIMDA 208.562.250,00 174.246.650,00 84
3.8. Peningkatan sistem informasi gaji daerah
206.302.432,00 190.595.040,00 92
3.9. Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan Daerah.
416.811.500,00 384.753.416,00 92
3.10. Penilaian Administrasi Pengelolaan Keuangan Desa/Kelurahan
207.950.000,00 173.749.850,00 84
3.11. IMplementasi SIPKD 1.345.250.000,00 1.214.958.200,00 90.31
4. Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.
1.1. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan
94.828.258,00 69.713.162,00 74
Bagian Umum
Belanja Langsung 7.662.546.250,00
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
3.664.687.000,00
1.1. Pelayanan administrasi perkantoran
3.664.687.000,00 3.118.069.308,00 85
2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3.937.859.250,00
1.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3.937.859.250,00 3.412.987.440,00 87
3. Program Peningkatan Kapasitas 60.000.000,00
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-118
Sumber Daya Aparatur.
3.1.Pendidikan dan pelatihan formal. 60.000.000,00 57.750.000 97
Bagian Program Pembangunan Belanja Langsung
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
1.2. Pelayanan administrasi perkantor 299.750.600,00,00 194.384.950,00 65
2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
6.1. Kegiatan Pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana E-Procurement
6.2. Kegiatan Pembentukan ULP E-Procurement
342.600.000,00
90.000.000,00
333.393.200,00
84.633.000,00
97
94
3. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
3.1.Pemantapan pelaksanaan pembangunan
57.408.000,00 57.146.800,00 99,54
3.2.Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan
15.040.000,00 15.040.000,00 100
4. Program Koordinasi Pembangunan daerah
4.1.Pembinaan Jasa Konstruktusi. 172.215.000,00 165.560.000,00 96
Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol
Belanja Langsung 3.469.082.500,00 3.110.122.446,00 90
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
2.288.020.000,00 2.101.430.446,00 92
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2.288.020.000,00 2.101.430.446,00 92
2. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
1.181.062.500,00 1.008.962.000,00 88
2.1.Pekan informasi pembangunan dan sambung rasa
309.020.000,00 257.026.000,00 83
2.2.Pemasyarakatan hasil-hasil pembangunan melalui media cetak dan elektronik
847.042.500,00 728.116.000,00 86
2.3. Pembuatan Tabloid Catur Muka Kota Denpasar.
25.000.000,00 23550.000,00 94
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-119
Bagian Pemerintahan
Belanja Langsung 1.219.600.000,00
1. Program pelayanan administrasi perkantoran
291.000.000,00
1.1. Pelayanan administrasi Perkantoran.
291.000.000,00 226.018.130,00 77,7
2 Program Kerjasama Pembangunan
2.1. Koordinasi Kerjasama
Pembangunan Antar Daerah
93.000.000,00 88.636.000,00 95,3
3. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
3.2. Koordinasi Dalam Penyusunan
LPPD Kota Denpasar
132.075.000,00 113.296.800,00 85,8
4. Program Pengembangan wawasan kebangsaan
943.600.000,00
2.1.Peningkatan kesadaran masyrakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa
943.600.000,00 936.323.580,00 99,2
Bagian Kesra
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.Pelayanan Administrasi Perkantoran
77.543.000,00 77.293.000,00 99,7
2. Program Pengembangan Nilai Budaya
2.2. Lomba Beleganjur Peringatan Serangan Umum Kota Denpasar
233.826.000,00 233.546.500,00 99,9
2.2.Upakara Piodalan Keagamaan 832.810.000,00 820.330.000,00 99
2.3.Ngaturang Penganyar 273.800.000,00 262.200.000,00 96
2.4.Pemberdayaan Sekaa Taruna 354.930.000,00 320.059.200,00 91
2.5.Pembinaan Kegiatankeagamaan 274.225.000,00 256.785.000,00 94
2.6.Pelatihan dan seminar pelestarian Kota Pusaka
209.319.000,00 187.126.650,00 90
3. Program Pembinaan dan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-120
pemasyarakatan olah raga
3.1.Pemasalan olah raga bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat
556.250.000,00 535.360.000,00 97
4. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
5.2. Peringatan Serangan Umum Kota Denpasar.
105.883.000,00 105.743.000,00 99,9
5.3. Peringatan hari Kebangkitan Nasional
18.000.000,00 18.000.000,00 100
4.3.Peringatan hari pahlawan Margarana
13.820.000,00 0 0
A.3. Permasalahan dan Solusi
Bagian Humas dan Protokol
Permasalahan
a. Masih terasa kekurangan pegawai untuk melaksanakan tugas
administrasi maupun tugas –tugas peliputan/pendokumentasian serta
tugas keprotokolan/MC
b. Sebagian besar tenaga pada Bagian Humas dan Protokol Setda Kota
Denpasar belum profesional pada bidangnya, hal tersebut tidak terlepas
dari kurang diikutsertakan pada pendidikan dan pelatihan kompetensi
dibidang humas dan keprotokolan ( foto grafi, video shoting, editing,
jurnalistik dll ) baik yang diselenggarakan instansi pemerintah maupun
lembaga pelatihan swasta di dalam maupun luar daerah.
c. Masih sering dialami surat undangan ke pimpinan waktunya terlalu
dekat dengan pelaksanaan acara, sempitnya waktu pembuatan
sambutan atau bahan pengarahan sering terlambat sampai ke meja
pimpinan hal ini disebabkan antara penerima pesan yang dihubungi
protokol maupun sekpri pimpinan sering tidak nyambung dengan
pembuat sambutan.
d. Belum dibekali dengan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan
dilapangan seperti laptop dan radio wireles dalam peliputan kegiatan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-121
sehingga sering kali berita liputan Humas Pemkot Denpasar terlambat
sampai ke meja redaksi.
Solusi
a. Dalam mengatasi permasalahan sumber daya manusia, telah
memanfaatkan 2 orang tenaga pramutamu, 1 orang untuk membantu
tugas peliputan ( foto grafer dan shoting video ) dan 1 orang sebagai
sekretaris selain sebagai pramu tamu. Disamping hal tersebut diatasi
dengan memaksimalkan sumber daya yang ada serta tidak
memperhitungkan jam dinas dalam menyelesaikan tugas-tugas dinas.
b. Direncanakan kedepannya staf Humas dan Protokol untuk mengikuti
pelatihan dan ketrampilan kehumasan dan keprotokolan agar lebih
profesional serta dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi.
c. Terkait dengan permohonan sambuan dan bahan arahan kami
mengadakan koordinasi yang intensif dengan SKPD dan jemput bola
sehingga sambutan bisa tepat waktu sampai di meja pimpinan.
d. Untuk mengatasi masalah minimnya sarana dan prasarana kami
memanfaatkan jasa warnet untuk pengiriman berita/ informasi.
Bagian Perekonomian
Permasalahan
a. Masih ada beberapa Desa/Lurah yang memiliki penumpukan beras di
gudang pada saat musim panen beras dan ada beberapa RTS-PM yang
tidak mengambil beras karena tidak memiliki dana
Solusi
a. Pembelian beras cas dan carry ke bulog untuk bulan Januari dan
Februari tahun 2010 untuk menangani 3.439 RTS-PM dilakukan oleh
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-122
bagian perekonomian dengan jumlah dana talangan sebesar Rp.
137.000.000,00 untuk disalurkan ke 43 desa/lurah
b. Untuk sementara RTS-PM yang mengelami masalah kesulitan beras ada
beberapa Desa/Lurah/Kaling yang menalangi
c. Untuk menambah penghasilan RTS-PM dan dapat membeli beras secara
optimal sangat penting memberdayakan masyarakat miskin dengan
membuat akses bisnis untuk orang miskin
Bagian Pengelolaan aset daerah
Permasalahan
a. Untuk kegiatan Penataan Penguasaan pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah yang realisasinya kurang karena proses penyelesaian
sertifikat oleh BPN tidak dapat direalisasikan pada tahun anggaran
b. Untuk penyusunan buku standart harga satuan realisasinya kurang karena
tidak direalisasikannya belanja barang dan jasa berupa ATK dan belanja
cetak, honor panitia. Hal ini dilakukan mengingat tidak adanya revisi
standart harga 2010 dan penyesuaian kebutuhan dalam pelaksanaan
kegiatan
Solusi
a. Koordinasi antara pihak bagian aset dan BPN
Bagian Organisasi
Permasalahan
a. Adanya Penambahan dana pada Belanja jasa Tenaga Kerja Non Pegawai
dan Belanja Perjalanan Dinas Luar daerah pada perubahan APBD Tahun
Anggaran 2010 sehingga realisasinya tidak sesuai dengan harapan.
b. Nara sumber dari KPK tidak mau menerima honor dana Biaya Perjalanan
pada kegiatan dimaksud sedangakan dananya sudah dianggarkan pada
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-123
kegiatan tersebut sehingga terdapat sisa dana Honorium Narasumber dan
Belanja Jasa Transportasi dan Akomodasi.
c. Usulan revisi dari SKPD tidak tepat waktu / terlambat dan adanya
beberapa materi perlu mendapat pembahasan lebih mendalam dan
mendapat keputusan pimpinan. Saat ini Raperda dalam tahap pembahasan
di DPRD dan penetapan Perwalikota menunggu penetapan Perda sehingga
belanja Cetak tidak bisa direalisasikan.
d. Belanja modal tidak diamprah karena kegiatan yang lain serta mundurnya
jadwal kegiatan seperti kegiatan Pameran Pelayanan Publik yang sedianya
dilaksanakan pada bulan juni diundur menjadi bulan Oktober 2010,
sehingga pelaksanaan tidak sesuai dengan perencanaan.
Solusi
a. Penambahan dana pada suatu kegiatan harus memperhatikan waktu dan
kebutuhan yang sebenarnya.
b. Kedepan Honorium Narasumber dan Belanja Jasa Transportasi dan
Akomodasi untuk KPK tidak dianggarkan.
c. Melaksanakan koordinasi yang lebih insentif dengan SKPD/Unit kerja.
d. Melakukan penyusunan jadwal-jadwal kegiatan sehingga waktunya tidak
bersamaan dan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Bagian Organisasi
Permasalahan
a. Peringatan Hari Pahlawan Margarana karena dibiayai dengan dana
BANSOS maka dana di APBD tidak diamprah
Solusi
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-124
a. Sebelum membuat kegiatan agar mengkoordinasikan dengan instansi
terkait agar tidak terjadi tumpang tindih.
Urusan Wajib Pemerintahan Umum
Sekretariat DPRD.
Program yang dilaksanakan pada sekretariat DPRD, berkaitan erat dengan upaya
memperlancar kegiatan operasional DPRD, sehingga dapat melaksanakan
fungsinya dengan baik. Kegiatan yang dilakanakan atara lain :
Belanja tidak langsung
1.Belanja Pegawai.
Belanja Langsung.
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan DPRD.
1.2.Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1.Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
3.1.Pengadaan pakaian sipil lengkap beserta perlengkapannya.
3.2.Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu (adat daerah).
3.3.Pengadaan pakaian sipil harian (PSH).
3.4.Pengadaan pakaian dinas Harian (PDH).
3.5.Pengadaan Pakaian Sipil Harian (PSR).
4. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
4.1.Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan.
5. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah.
5.1.Pembahasan rancangan peraturan daerah.
5.2.Rapat-rapat alat kelengkapan dewan.
5.3.Rapat – rapat paripurna.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-125
5.4.Kegaitan Reses.
5.5.Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD.
5.6.Rapat paripurna istimewa pelantikan DPRD Kota Denpasar periode
tahun 209-2014.
5.7.Kunjungan Kerja Keluar Daerah.
5.8.Rapat paripurna istimewa pelantikan pengganti antar waktu.
6. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi.
6.1. Penerbitan profil DPRD Kota Denpasar
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Pemerintah Umum.
Urusan Wajib Pemerintah Umum, yang dilaksanakan oleh Sekretariat
DPRD Kota Denpasar, diwujudkan melalui 6 (enam ) program dan 21 (dua puluh
satu) kegiatan mengalokasikan belanja tidak langsung Rp. 11.105.536.944,00
dengan realisasi Rp. 10.886.984.412,00 atau (98) persen, sedangkan belanja
langsung dialokasikan Rp. 19.577.044.500,00 dengan ralisasi sebesar Rp.
15.144.816.878,00 (77,36) persen. Sedangkan realisasi untuk masing-masing
program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.18 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Pemerintah Umum Tahun 2010
yang dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capai
an
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 11.105.536.944,00 10.886.984.412,00 98
1.Belanja Pegawai 11.105.536.944,00
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Penyedian jasa jaminan 675.000.000,00 636.750.000,00 94,33
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-126
pemeliharaan kesehatan DPRD.
1.2. Pelayanan administrasi perkantoran
2.891.836.400,00 2.291.315.094,00 79,78
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
2.991.027.210,00 2.078.399.900,00 69,49
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1.1. Pengadaan pakaian sipil lengkap beserta perlengkapannya
333.074.400,00 254.428.400,00 76,39
1.2. Pengadaan pekaian khusus hari-hari tertentu (adat daerah)
1.3. Pengadaan pakaian sipil harian (PSH).
1.4. Pengadaan pakaian dinas harian (PDH)
1.5. Penadaan pakaian sipil resmi (PSR)
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
4.1. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-udangan
139.139.200,00 134.611.100,00 96,75
4.2. Forkomkom 75.721.750,00 72.001.250,00 95,08
5. Program Peningkatan Kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah.
1.1. Pembahasan rancangan peraturan daerah.
1.703.500.000,00 1.393.245.600,00 81,79
1.2. Rapat-rapat alat kelengkapan dewan
6.981.660.000,00 6.463.314.200,00 93,78
1.3. Rapat-rapat paripurna 90.700.000,00 58.164.000,00 52,75
1.4. Kegiatan reses 2.686.500.000,00 2.397.600.000,00 89,25
1.5. Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD
1.581.695.800,00 1.249.060.700,00 78,97
1.6. Rapat paripurna istimwa Pelatikan Anggota DPRD Kota Denpasar Periode Tahun 2009-2010
558.285.450,00 441.200.900,00 79,03
1.7. Rapat paripurna istimewa Pelantikan Pimpinan DPRD Kota Denpasar
- - -
1.8. Kunjungan Kerja Keluar Daerah 4.046.050.000,00 2.891.983.200,00 71,48
1.9. Rapat paripurna istimewa pelantikan pengganti antar waktu
676.000.000,00 -
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-127
5.10.Penyediaan tenaga ahli 274.430.000,00 -
6. Program Optimasi pemanfaatan teknologi informasi.
6.1.Penerbitan profil DPRD Kota Denpasar.
29.700.000,00 27.050.000,00 91,08
1) Rapat Paripurna Istimewa PAW DPRD kota Denpasar 2009-2014
Permasalah
a. Pergantian Antar waktu tidak terealisasi karena akan Pergantian Antar
Waktu pada tahun 2010 tidak ada.
Solusi
a. Untuk tahun Anggaran 2011 Anggaran untuk Pergantian Antar Waktu
tidak dimasukkan
2) Penyedia Tenaga Ahli
Permasalahan
a. Penyedia Tenaga Ahli tidak Terealisasikan karena PP untuk tenaga ahli
belum ada
Solusi
a. Untuk tahun 2011 akan dikonsultasikan ke Depdagri
3) Rapat-Rapat Paripurna
Permasalahan
a. Belum dapat terlaksananya Rapat Paripurna Pensus RT RW
Solusi
a. Di Tahun 2011 diharapkan Pensus RT RW dapat ditetapkan menjadi
Perda dalam Rapat Paripurna
4) Penigkatan Sarana Prasarana Aparatur
Permasalahan
a. Pada Biaya Pemeliharaan tidak realisasi karena permintaan sesuai
kebutuhan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-128
Solusi
a. ---
Dinas Pendapatan
Dinas Pendapatan merupakan instansi yang memfokuskan diri pada upaya
peningkatan pendapatan asli daerah Kota Denpasar. Trend pendapatan setiap
tahun telah mengalami peningkatan. Program-program yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendapatan antara lain :
Pendapatan Asli Daerah
1.Pendapatan Pajak Daerah.
2.Lain-lain Pendapatan yang syah
Dana Perimbangan.
1.Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak.
Belanja Langsung.
1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
3.1.Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.
4.Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
4.1.Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
5.Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah.
5.1. Penyusunan sistem informasi pajak hotel, pajak restoran, dan pajak
hiburan di Kota Denpasar.
5.2. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah.
5.3. Pemberian Kompensasi atas Partisipasi Masyarakat di Kawasan RTHK
KDB 0 % di Lahan Pertanian Produktif Berupaka Pembayaran PBB.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-129
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Pemerintah Umum.
Urusan Wajib Pemerintah Umum, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendapatan Kota Denpasar, diwujudkan melalui 5 (lima ) program dan 7 (tujuh)
kegiatan dengan mengalokasikan belanja tidak langsung Rp. 17.826.134.919,00
dengan realisasi Rp.15.615.662.420,00 atau (87,60) persen, sedangkan belanja
langsung dialokasikan Rp. 9.421.889.000,00,00 dengan realisasi sebesar
Rp.8.691.748.957,00 (92,25) persen. Pendapatan Asli Daerah berupa Pendapatan
Pajak Daerah direncanakan Rp. 133.900.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp.
155.916.897.583,17 atau (116,44) persen. Sedangkan lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah direncanakan RP. 50.500.000,00 realisasinya sebesar
Rp 31.793.896,00 atau (62,96) persen. Adapun realisasi untuk masing-masing
program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.18 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Pemerintah Umum Tahun 2010
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capai
an
Target Realisasi
Pendapatan Asli Daerah 133.950.500.000,00 155.948.691.479,17 116,42
1.Pendapatan Pajak Daerah 133.900.000.000,00 155.916.897.583,17 116,44
2.Lain-lain pendapatan asli daerah yang syah
50.500.000,00 31.793.896,00 62,96
Belanja Tidak Langsung 17.826.134.919,00 15.615.662.420,00 87,6
1.Belanja Pegawai 17.826.134.919,00 15.615.662.420,00 87,6
Belanja Langsung 9.421.889.000,00
1. Program Pelayanan Administrasi 1.733.340.000,00 1.374.849.756,00 79,32
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-130
Perkantoran
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
1.733.340.000,00 1.374.849.756,00 79,32
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.257.410.000,00 1.117.411.035,00 88,87
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.257.410.000,00 1.117.411.035,00 88,87
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
140.500.000,00 131.500.000,00 93,59
3.1.Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
140.500.000,00 131.500.000,00 93,59
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
1.198.599.000,00 1.186.636.250,00 99
4.1.Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
1.198.599.000,00 1.186.636.250,00 99
5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
5.092.040.000,00 4.881.351.916,00 95,86
5.1.Penyusunan sistem informasi pajak hotel, pajak restoran, dan pajak hiburan di Kota Denpasar.
528.500.000,00 457.050.700,00 86,48
5.6. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah
1.063.540.000,00 1.008.986.300,00 94,87
5.3.Pemberian Kompensasi atas
Partisipasi Masyarakat di Kawasan RTHK KDB 0 % di Lahan Pertanian Produktif Berupa Pembayaran PBB.
3.500.000.000,00
3.415.314.916,00
97,58
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Masih adanya wajib pajak yang tidak memberikan data sesungguhnya
tentang transaksi yang dilakukan, sehingga pemungutan pajak tidak dapat
dilakukan.
2. Masih adanya wajib pajak yang belum menyetorkan data-data terkait pajak
tepat waktu.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-131
3. Masih adanya wajib pajak yang tidak menyetorkan pajaknya tepat waktu.
A.3.2. Solusi.
1. Sosialisasi tentang perpajakan perlu terus dilakukan, khususnya kepada
wajib pajak baru, sehingga data-data yang terkait dengan pembayaran
pajaknya menjadi lebih akurat
2. Perlu adanya aktivitas jemput bola, sehingga target pemasukan pajak dapat
dicapai dengan baik.
3. Perlu adanya insentif bagi yang menyetor tepat waktu dan disinsentif bagi
yang terlambat menyetor pajaknya.
Urusan Wajib Pemerintahan Umum
Inspektorat
Inspektorat merupakan instansi yang mempunyai tugas mengawasi jalannya
pelaksanaan pemerintahan di Kota Denpasar. Sebagai instansi pengawas,
Inspektorat diharapkan dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam pelaksanaan anggaran. Dalam pelaksanaan tugasnya
Inspektorat juga bepartner dengan lembaga pengawas lain seperti KPK, BPKP dan
dan BPK. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Inspektorat antara lain :
Belanja Tidak Langsung
1.Belanja Pegawai.
Belanja Langsung.
1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3.Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1.Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-132
4.Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH.
4.1.Pelaksanaan pengawasan Internal secara berkala.
4.2.Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah.
4.3.Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH.
4.4.Tindak lanjut hasil temuan pengawasan.
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Pemerintah Umum.
Urusan Wajib Pemerintah Umum, yang dilaksanakan oleh Inspektorat
Kota Denpasar, diwujudkan melalui 4 (empat ) program dan 7 (tujuh) kegiatan
dengan mengalokasikan belanja tidak langsung Rp. 2.998.178.000,00 dengan
realisasi Rp. 2.871.616.100 atau (95,78) persen, sedangkan belanja langsung
dialokasikan Rp. 2.539.227.200,00 dengan realisasi sebesar Rp. 1.967.826.816,00
(77,50) persen. Adapun realisasi untuk masing-masing program dan kegiatan
dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.19
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Pemerintah Umum Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 2.998.178.000,00 2.871.616.100 95,78
1.Belanja Pegawai 2.690.270.848,00
Belanja Langsung 2.097.187.200,00
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
664.073.000,00 571.212.086,00 86,02
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
664.073.000,00
2. Program Peningkatan Sarana dan 394.926.200,00
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-133
Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
394.926.200,00 385.918.530,00 97,72
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
322.250.000,00
3.1.Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
322.250.000,00 261.766.000,00 81,23
4. Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.
1.157.978.000,00 748.930.200,00 64,68
4.1Pelaksanaan pengawasan internal secara berkala
52.714.000,00 49.084.800,00 93,12
4.2.Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah
68.714.000,00 50.129.900,00 72,95
4.3.Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH.
784.620.000,00 464.431.300,00 59,19
4.4.Tindak lanju hasil temua pengawasan
251.930.000,00 185.284.200,00 73,55
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Pembentukan Lembaga Ombudsmen Daerah tidak dapat direalisasikan
karena sesuai dengan UU no 37 tahun 2008 tentang Ombudsmen RI,
dimana pembentukan Ombudsmen Daerah oleh Komisi Ombudsmen
Pusat
2. Kegiatan pameran yang dianggarkan dua kali setahun hanya terealisasi
satu kali karena rencana Pameran tentang Pemberantasan Korupsi yang
tiap tahunnya diselenggarakan akhir triwulan untuk tahun 2010 tidak
dilaksanakan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-134
Urusan Wajib Pemerintah Umum
Badan Kepegawaian Daerah
Guna mewujudkan pembangunan multidimensi dan pelayanan prima bagi
masyarakat kota, dibutuhkan sumber daya manusia atau aparatur yang memadai.
Sampai akhir Desember tahun 2010 jumlah aparatur yang bertugas untuk
melayani penduduk Kota Denpasar berjumlah 8258 orang, terdiri dari aparatur
pemerintah yang memiliki jenjang pendidikan SD berjumlah 120 orang (1,45%),
SMP berjumlah 201 orang (2,43%), SMA berjumlah 2200 orang (26,64%), D1
berjumlah 114 orang (1.38%), D2 berjumlah 1264 orang (15,31%), D3 berjumlah
645 orang (7,81%), S1 berjumlah 3448 orang (41,75%) dan S2 berjumlah 265 orang
(3,21%). S3 berjumlah 1 orang (0,01%)
Secara kualitas, kondisi SDM Aparatur Pemerintah Kota Denpasar dapat
dikatakan memadai, hal ini dapat dilihat dari data SDM Aparatur pada tahun
2010, dimana dari jumlah keseluruhan pegawai yang ada (8258.) orang di Kota
Denpasar, 41,75 persen didukung oleh tingkat pendidikan Strata Satu (S1), 3,21
persen dari Strata Dua (S2) dan 7,81 persen dari tingkat pendidikan Sarjana Muda.
Jumlah aparatur yang mamadai akan lebih optimal perannya dalam
mendukung upaya Pemerintah Kota Denpasar untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat, bila diikuti dengan penempatan SDM aparatur ini,
pada bidang tugas yang sesuai dengan kompetensinya.
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian
Daerah Kota Denpasar antara lain :
Belanja Tidak Langsung
1.Belanja Pegawai.
Belanja Langsung.
1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-135
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3.Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan bagi calon PNS Daerah.
3.2. Pendidikan dan pelatihan fungsional/Bintek.
3.3. Pembekalan dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa.
3.4. Ujian Dinas.
3.5. Orientasi Peningkatan Wawasan bagi pejabat dilingkungan Pemerintah
Kota Denpasar
4. Program pembinaan dan pengembangan aparatur.
4.1. Seleksi penerimaan calon PNS
4.2. Penempatan PNS
4.3. Pembangunan/pengembangan sistem informasi kepegawaian daerah.
4.4.Pemerian tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya bagi
PNS/Karis/Karsu, Karpeg, Taperum dan Askes PNS.
4.5.Penyusunan, Penyajian Informasi DUK dan Pelaporan Mutasi Data
Kepegawaian.
4.6. Pengelolaan Administrasi Pensiun PNS.
4.7. Pembangunan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian.
4.8. Bimbingan Teknis Penerapan Peraturan Disiplin.
4.9. Pembinaan Administrasi Kepegawaian.
4.10. Pengembangan Karier Pegawai.
4.11.Pengelolaan Administrasi Mutasi Kepegawaian
4.12.Analisis Formasi dan Bazetting Pegawai Kota Denpasar.
4.13. Pemberian Penghargaan Kepada Penerima Satyalencana Karya Satya
dan PNS memasuki masa Pensiun.
3.14. Pemberian biaya pendidikan bagi PNS yang mengikuti ijin belajar
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-136
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Pemerintah Umum.
Urusan Wajib Pemerintah Umum, yang dilaksanakan oleh Badan
Kepegawaian Daerah Kota Denpasar, diwujudkan melalui 4 (empat ) program
dan , 21 (dua puluh satu) kegiatan dengan mengalokasikan belanja tidak langsung
Rp. 3.668.935.000,00 dengan realisasi Rp. 3.408.484.337 atau (92,09) persen,
sedangkan belanja langsung dialokasikan Rp. 11.941.724.540,00 dengan realisasi
sebesar Rp 10.540.269.592,00 (88,26) persen. Adapun realisasi untuk masing-
masing program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.21
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Pemerintah Umum Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung
1.Belanja Pegawai 3.668.935.000,00,00
3.408.484.537,00 92
Belanja Langsung 11.941.724.540.00 10.540.269.592 88,26
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
601.960.000,00 398.821.165,00 66,25
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
304.882.840,00 246.767.400,00 80,94
3. Program Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur.
3.1.Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon PNS Daerah.
1.863.299.500,00 1.556.448.700,00 84,07
3.2.Pendidikan dan Pelatihan fungsional/Bintek Workshop.
225.250.000,00 146.133.100,00 64,88
3.3.Pembekalan dan Ujian sertifikasi 153.847.500,00 116.094.475 75,46
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-137
pengadaan barang dan jasa.
3.4.Ujian Dinas. 90.405.000,00 65.526.100,00 72,48
3.5. Orientasi Peningkatan
Wawasan bagi pejabat
dilingkungan
Pemerintah Kota
Denpasar
65.900.000,00 56.309.950,00 85,45
4. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.
4.1. Seleksi CPNS 327.985.000,00 22.508.800,00 6,86
4.2. Penempatan PNS. 84.022.700,00 42.593.290,00 50,69
4.3. Pembangunan/pengembangan sistem informasi kepegawaian daerah
94.595.000,00 64.198.000,00 71,04
4.4. Pemberian tanda kehormatan satyalencana Karya Satya bagi PNS
118.270.600,00 100.506.200,00 84,98
4.5.Penyusunan, Penyajian Informasi DUK dan Pelaporan Mutasi Data Kepegawaian.
76.301.400,00 69.331.650,00 90,87
4.6.Pengelolaan Administrasi Pensiun PNS
101.757.260,00 96.384.475,00 94,72
4.7.Pembangunan sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian.
125.491.000,00 53.922.200,00 42,97
4.8.Bimbingan Teknis Penerapan Peraturan Disiplin.
92.055.000,00 73.915.900,00 80,30
4.9.Pembinaan Administrasi Kepegawaian.
94.233.300,00 82,386.900,00 87,43
4.10.Pengembangan Karier Pengawai 125.421.120,00 74.304.150,00 59,24
4.11.Pengelolaan Administrasi Mutasi Kepegawaian
152.763.320,00 128.394.877,00 84,05
4.12.Analisis Formasi dan Bezetting Pegawai Kota Denpasar.
141.320.000,00 132.076.360,00 93,46
4.13.Pemberian Penghargaan kepada Penerima Satyalencana Karya Satya dan PNS yang memasuki masa pensiun
6.922.400.000,00 6.895.648.900,00 99,61
4.14.Pemberian biaya pendidikan bagi PNS yang mengikuti ijin belajar
179.564.000,00 105.000.000,00 58,47
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-138
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Realisasi keuangan Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran
mencapai 66.25% karena:
Adanya perubahan status tenaga honorer menjadi CPNS sehingga
belanja jasa tenaga kerja non pegawai tidak direalisasikan.
Rencana untuk menambah daya listrik terhambat, sesuai dengan
informasi dari PLN bahwa sudah over blast.
2. Realisasi keuangan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional /
Bimtek Workshop mencapai 64.88% karena penawaran yang dipenuhi/
diikuti adalah sesuai dengan TUPOKSI dan disesuaikan dengan kesibukan
masing-masing bidang.
3. Realisasi keuangan Kegiatan Seleksi Penerimaan CPNS mencapai 6.86%
karena tidak diadakan kegiatan seleksi sesuai surat Walikota No.
821/1925/BKD tanggal 2 November 2010 Tentang Pengembalian
Tambahan Alokasi Formasi CPNS Daerah Kota Denpasar tahun 2010
kepada Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI, sedangkan realisasi anggaran sebesar Rp. 22.505.800,-
dipergunakan untuk penjajagan dan penetapan formasi CPNS 2010.
4. Realisasi keuangan Kegiatan penempatan PNS mencapai 50.69% karena
kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan sebanyak 2 kali, tetapi baru
dilaksanakan 1 kali yang disebabkan oleh STTPP yang dikeluarkan oleh
Diklat Propinsi baru selesai akhir bulan November 2010 yang kemudian
dilanjutkan dengan tes kesehatan, sehingga penempatan PNS yang ke 2
tidak terealisasi.
5. Realisasi keuangan Kegiatan Pembangunan Sistem Aplikasi Pelayanan
Kepegawaian mencapai 42.97% karena pelaksanaannya dilakukan sesuai
dengan jadwal BKN Pusat. Di Pemerintah Kota Denpasar, pembangunan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-139
SAPK baru dimulai bulan Juli 2010, sedangkan perencanaan dimulai bulan
Januari sehingga terdapat kelebihan dana yang tidak terealisasikan.
6. Realisasi keuangan Kegiatan Pengembangan Karir Pegawai mencapai
59.24% karena dalam tahun 2010 dianggarkan 4 (empat) kali pelantikan,
namun hanya dilakukan sekali.
7. Realisasi keuangan Kegiatan Pemberian Biaya Pendidikan bagi PNS yang
Mengikuti Ijin Belajar mencapai 58.47% karena PNS yang mengikuti ijin
belajar banyak yang sudah menyelesaikan pendidikannya sehingga, biaya
pendidikannya tidak dapat direalisasikan secara penuh.
A.3.2. Solusi
1. Untuk Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran:
Penggunaan jasa tenaga kerja non pegawai disesuaikan dengan jumlah
terbaru.
Kekurangan daya diupayakan dengan penghematan dan pengaturan
pemakaian.
2. Penggunaan tahun 2011 sudah disesuaikan dengan realisasi keuangan
tahun 2010.
3. Kedepannya penganggaran dan data yang ada akan lebih disesuaikan.
Urusan Wajib Pemerintahan
Kecamatan
Denpasar dibagi menjadi empat kecamatan dan belum banyak
melaksanakan urusan pemerintahan, mengingat belum dilakukannya penyerahan
urusan pemerintahan ke kecamatan, oleh karena itu tugas-tugas yang
dilaksanakan adalah terkait erat dengan tugas koordinasi kegiatan yang
dilaksanakan di tingkat kecamatan. Program yang dimiliki lebih banyak pada
upaya pemenuhan akan kebutuhan pelaksanaan koordinasi yang lebih baik.
Adapun program-program tersebut antara lain :
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-140
Kecamatan Denpasar Barat .
Belanja tidak langsung.
1. Belanja Pegawai Kecamatan
2. Belanja Pegawai Kelurahan
Balanja Langsung.
1. Program Pelayanan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3.1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Pengembangan Nilai Budaya
4.1 Pembinaan Desa Pekraman
4.2 Lomba Utsawa Dharma Githa
4.3 Evaluasi Sekaa Teruna
5. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
5.1. Peningkatan Kemampuan Pedagang Kecil dan Menengah.
6. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
6.1. Pembinaan Karang Taruna
6.2. Forum aksi Pramuka
6.3. Pembinaan dan evaluasi UKS
7. Program Perencanaan Pembangunan
Kecamatan Denpasar Timur .
Belanja tidak langsung.
1. Belanja Pegawai Kecamatan
2. Belanja Pegawai Kelurahan
Balanja Langsung.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-141
1. ProgramPeningkatan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
a. Peningkatan kemampuan Pedagang Kecil dan Menengah.
Kecamatan Denpasar Selatan .
Belanja tidak langsung.
1. Belanja Pegawai Kecamatan
2. Belanja Pegawai Kelurahan.
Balanja Langsung.
1. ProgramPeningkatan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
3.1. Peningkatan Kemampuan Pedagang Kecil dan Menengah.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3.1 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5. Program PengembanganNilai Budaya
5.1 Kegiatan Pementasan Pekan Budaya dan Lomba UDG, Lomba Desa
Pekraman dan Lomba Sekaa Teruna.
1. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
6.1 Kegiatan Pembinaan Karang Taruna, pembinaan dan evaluasi UKS dan
Forum Aksi Pramuka ranting.
7. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
7.1 Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang Kel/Kec.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-142
Kecamatan Denpasar Utara.
Belanja tidak langsung.
1. Belanja Pegawai Kecamatan
2. Belanja Pegawai Kelurahan.
Balanja Langsung.
1. ProgramPeningkatan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3.1 Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program PengembanganNilai Budaya
4.1 Kegiatan Pementasan Pekan Budaya dan Lomba UDG, Lomba Desa
Pekraman dan Lomba Sekaa Teruna.
5. Program Peningkatan Efisiensi Perdangan Dalam Negeri.
5.1 Kegiatan Peningkatan Kemampuan Pedagang Kecil dan Menengah.
6. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
6.3 Kegiatan Pembinaan Karang Taruna, pembinaan dan evaluasi UKS dan
Forum Aksi Pramuka ranting.
7. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
7.1 Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang Kel/Kec.
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Pemerintah Umum.
Urusan Wajib Pemerintah Umum, yang dilaksanakan oleh Kecamatan,
pada masing-masing kecamatan diwujudkan melalui 7 (tujuh) program dan 26
(dua puluh enam) kegiatan. Adapun realisasi untuk masing-masing program dan
kegiatan pada masing-masing kecamatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-143
Tabel IV.22
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Pemerintah Umum Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Kecamatan
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Denpasar Barat
Belanja Tidak Langsung
1.Belanja Pegawai Kecamatan 2099.156.000,00 2.088.123.726,00 99,47
2.Belanja Pegawai Kelurahan 1.723.012.960,00 1.570.603.926,00 91,15
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
557.860.000,00 374.636.614,00 67,16
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
417.730.448,00 327.037.500,00 78,29
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1.1. Bintek dan pelatihan singkat aparatur Desa /Kel
354.850.000,00 349.706.000,00 98,55
4. Program pengembangan nilai budaya 4.1. Pembinaan Desa Pekraman,
Lomba Utsawa Dharma Ghita, Evaluasi sekaa teruna
151.455.000,00
67.525.000,00
44,58
5. Program Peningkatan Efisensi Perdangan Dalam Negeri
5.1.Peningkatan Kemampuan Pedagang Kecil dan Menengah.
50.000.000,00 27.160.000,00 54,32
6. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
6.1. Pembinaan karang taruna 45.775.000,00 11.275.000,00 24,63
6.3. Forum aksi pramuka 50.000.000,00 44.720.000,00 89,44
6.3. Pembinaan dan evaluasi UKS 20.000.000,00 0,00 0
7. Program perencanaan Pembangunan
12.1. Musrenbang desa/kel 33.975.000,00 32.675.000,00 96,17
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-144
Denpasar Timur
Belanja Tidak Langsung
1.Belanja Pegawai Kecamatan 2.228.457.020,00 1.845.855.700,00 82,83
2.Belanja Pegawai Kelurahan 2.385.713.325,00 2.205.132.513,00 92,43
Belanja Langsung 953.838.814,00 841.100.794,00
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
572.485.411,00 508.575.496,00 88,84
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
331.353.403,00 284.560.298,00 85,88
3. Program Peningkatan Efisensi Perdangan Dalam Negeri
3.1.Peningkatan Kemampuan Pedagang Kecil dan Menengah.
50.000.000,00 47.956.000,00 95,93
Denpasar Selatan
Belanja Tidak Langsung
1.Belanja Pegawai Kecamatan
2.Belanja Pegawai Kelurahan
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
517.530.000,00 414.908.547,00 80
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
345.430.495,00 318.560.000,00 92
3. Program Peningkatan Efisensi Perdangan Dalam Negeri
3.1.Peningkatan Kemampuan Pedagang Kecil dan Menengah.
50.000.000,00 46.900.000,00 94
4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
4.1.Bintek dan pelatihan singkat aparatur desa/kel
315.425.000,00 310.120.000,00 98
5. Program Pengembangan nilai budaya
5.1.Utsawa dharma githa,lomba sekaa teruna, lomba desa
185.550.000,00 133.250.000,00 72
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-145
pekraman
6. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
6.1.Pembinaan karang taruna,pembinaan dan evaluasi UKS dan forum aksi pramuka kwartir ranting
137.665.000,00 60.998.000,00 44
7. Program perencanaan pembangunan Daerah
7.1.Penyelenggaraan Musrenbang Desa/Kel.
28.900.000,00 10.900.000,00 38
Denpasar Utara
Belanja Tidak Langsung 3.263.105.000,00 2.991.552.558,00 92
1.Belanja Pegawai Kecamatan 1.623.872.000,00 1.516.499.285,00 93
2.Belanja Pegawai Kelurahan 1.639.233.000,00 1.475.053.273,00 91
Belanja Langsung 1.749.690.000,00 1.325.736.156,00 76
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran Kecamatan
548.550,000,00 363.835.956,00 66
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
488.755.000,00 412.537.300,00 84
3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 3.1 Peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur
327.610.000,00
324.025.200,00
99
4. Program pengembangan nilai budaya 4.1 Pementasan pecan budaya dan lomba UDG, lomba Desa pekraman, lomba sekaa taruna
170.050.000,00
83.387.500,00
49
5. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan social 5.1 Pembinaan karang taruna di kec. Denut, pembinaan UKS dan forum aksi pramuka
136.725.000,00
69.466.700,00
51
6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 6.1 Penyelenggaraan Musrenbang Kel./Desa
28.000.000,00
25.460.000,00
91
7. Program Peningkatan Efisensi Perdangan Dalam Negeri
3.1.Peningkatan Kemampuan 50.000.000,00 47.023.500,00 94
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-146
Pedagang Kecil dan Menengah.
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Pembinaan Desa Pekraman, Lomba Utsawa Dharma Gita dan Evaluasi Sekee
Taruna mencapai 31%
2. Pembinaan Karang Taruna, Pembinaan dan Evaluasi UKS dan Forum aksi
pramuka Kwartir Ranting mencapai target 24%
3. Penyelenggaraan Musrenbang Desa/ Kelurahan mencapai target 74%
A.3.2. Solusi.
1. Dalam Pembinaan Desa Pekraman, Lomba Utsawa Dharma Gita dan
Evaluasi Lomba Utsawa yang terealisasi tidak memeberikan Piagam
Penghargaan dan Hadiah bagi peserta dan Honorer tidak terealisasi karena
dari Unsur PNS
2. Pembinaan Karang Taurna tidak bias terealisasi karena sebagian dananya
Dianggarkan oleh Ka.Bag.Kesra Kota Denpasar
a. Forum Aksi Pramuka terlaksana disini kita mengadakan Jambore
b. Pembinaan dan Evaluasi UKS sepenuhnya kegiatan ini sudah
dibantu / dibiayai oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar, disamping
itu pelaksanaan ini pada triwulanI dan Anggaran ini dianggaran
dalam pada Anggaran perubahan.
3. Untuk Musrenbang sudah terealisasi 74% karena Honor Panitia tidak bisa
terealisasi karena Panitia penyenggara dari unsure PNS
Ursusan Wajib Pemerintahan Umum
Dinas Perijinan
Dinas Perijinan Kota Denpasar merupakan SKPD yang diberikan
kewenangan menyelenggarakan pelayanan terpadu satu pintu (one stop service)
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-147
secara optimal berusaha untuk memberikan kemudahan dan kepastian dalam
pelayanan baik yang menyangkut penyederhanaan, persyaratan, kepastian waktu
penyelesaian dan transparansi biaya. Sampai saai ini Dinas Perijinan telah ma
mampu memberikan citra positif bagi Pemerintah Kota Denpasar dalam upaya
optimalisasi pelayanan kepada masyarakat, dimana sejak tahun 2008 sampai
dengan 2010 telah mampu memberikan pelayanan perijinan dengan total tahun
2008 s/d 2009 sebanyak 19.311 permohonan ijin dan tahun 2010 sebanyak 11.727
permohonan ijin.
Sehubungan dengan hal tersebut dalam upaya tetap mempertahankan dan
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat maka telah dilaksanakan beberapa
program oleh Dinas Perijinan antara lain :
Pendapatan Asli Daerah
1. Hasil Retribusi Daerah
Belanja tidak langsung.
1. Belanja Pegawai.
Balanja Langsung.
1. Program Peningkatan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3.1. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Aparatur Dinas Perijinan.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
4.1. Penyusunan IKM.
5. Program Pengembangan Komunikasi, informasi dan media massa
5.1 Pengkajian dan pengembangan sistem informasi
6. Program Penyelamatan dan Pelestarian dokumen/arsip daerah.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-148
6.1 Digitasi Arsip Pelayanan Perijinan.
7. Program Kerjasama Informasi dengan mass Media.
7.1 Penyebarluasan informasi Perijinan.
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Pemerintah Umum.
Urusan Wajib Pemerintah Umum, yang dilaksanakan oleh Dinas Perijinan
Kota Denpasar diwujudkan melalui 7 (tujuh) program dan 7 ( tujuh) kegiatan,
dengan mengalokasikan belanja tidak langsung sebesar Rp. 4.590.596.000,00
dengan realisasi Rp. 4.193.973.631,00 atau (91,36) persen dan belanja langsung
Rp. 2.809.670.596,00 dengan realisasi Rp. 2.326.656.921,00 atau (82,81) persen.
Sedangkan Pendapatan Asli Daerah berupa hasil retribusi daerah direncanakan
sebesar Rp. 5.038.000.000,00 direalisasi sebesar Rp. 8.755.921.274,00 atau (173,80)
persen. Adapun realisasi untuk masing-masing program dan kegiatannya dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.22
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Pemerintah Umum Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Dinas Perijinan Kota Denpasar
No.
Program/Kegiatan Anggaran %
Capaian
Target Realisasi
Pendapatan Asli Daerah
1. Hasil Retribusi Daerah 5.038.000.000,00 8.755.921.274,00 173,80
Belanja Tidak Langsung
1.Belanja Pegawai 4.590.596.000,00 4.193.973.631,00 91,36
Belanja Langsung 3.444.814.508,00 2.838.481.223,00 82,40
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
1.035.072.700,00 780.795.000,00 75,43
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-149
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Saana dan Prasarana Aparatur
1.074.701.149,00 895.707.371,00 83,34
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3.1. Pelatihan Pengembangan Kepribadian Aparatur Dinas Perijinan.
175.000.000,00 174.880.000,00 99,93
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja.
4.1.Penyusunan IKM. 48.200.000,00 39.186.000,00 81,30
5. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
5.1 Pengkajian dan pengembangan system informasi
135.000.000,00 128.702.800,00 95,34
6. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/arsip Darah.
4.1. Digital arsip Pelayanan Perijinan. 169.202.550,00 140.006.950,00 82,75
7. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
1.1. Penyebarluasan Informasi Perijinan
172.494.197,00 167.378.800,00 97,03
A.3. Inovasi yang dikembangkan Dinas Perijinan
Inovasi yang dikembangkan Dinas Perijinan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat :
1. Mengembangkan inovasi dengan mengikatkan diri kedalam
kesepakatan bersama tentang Peningkatan Koordinasi Pelayanan
Terpadu di Kota Denpasar dengan penyediaan loket layanan Non
Perijinan diantaranya loket layanan PLN, Telkom, PDAM, BPD Cabang
Utama Denpasar, Badan Pertanahan Kota Denpasar.
2. Melaksanakan Pelayanan Perijinan system paket yang meliputi ijin
prinsip usaha dan ijin mendirikan bangunan, surat ijin tempat usaha
SITU/ijin gangguan (HO) dan ijin operasional yang tata cara
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-150
pelaksanaannya diatur berdasarkan Perwali Denpasar Nomor 6 tahun
2010 tentang pelaksanaan pelayanan perijinan system paket.
3. Pembebasan biaya atau retribusi bagi pengurusan SIUP dan TDP
khususnya perusahaan yang neraca awal perusahaan dibawah Rp.
50.000.000,00 dan perusahaan perorangan yang mekanisme dan tata
cara pelaksanaannya diatur berdasarkan Perwali Denpasar nomor 8
tahun 2010 tentang Pembebasan biaya atau retribusi Pelayanan
Perijinan SIUP dan TDP.
4. Melaksanakan penyederhanaan pelayanan perijinan khususnya untuk
perpanjangan perijinan dan diberikan kepada pemohon apabila fungsi
ijin yang dimiliki tidak mengalami perubahan yang tata cara
pelaksanaanya diatur berdasarkan Perwali Denpasar nomor 16 tahun
2010 tentang pelaksanaan penyederhanaan pelayann perijinan
dilingkungan Pemerintah Kota Denpasar.
Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Kantor Dinas Perijinan dari sisi letak/lokasi sangat strategis dan
dijangkau, tetapi prasarana pendukung masih dirasakan kurang memadai
seperti ruang kerja dan fasilitas parkir.
2. Masih terbatasnya jumlah dan kemampuan serta keterampilan tenaga
teknis untuk memberikan pelayanan secara optimal sesuai dengan jumlah
kewenangan pelayanan perijinan yang relatif besar.
3. Pemberlakuan pelaksanaan pelayanan perijinan sistem paket memerlukan
penyesuaian terhadap SOP maupun SIM pelayanan perijinan.
4. Beberapa regulasi di bidang pelayanan perijinan sudah tidak sesuai lagi
dengan regulasi yang baru dari pemerintah pusat.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-151
A.3.2. Solusi.
1. Perlu adanya upaya untuk perluasan kantor dan tempat parkir yang
memadai untuk memberikan kenyamanan masyarakat untuk memperoleh
pelayanan.
2. Perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitas aparat Dinas Perijinan sehingga
mempu menangani semua jenis ijin, baik melalui bintek, in house training
maupun peningkatan wawasan.
3. Perlu adanya perbaikan atau revisi terhadap SOP pelayanan perijinan
menyesuaikan dengan pelayanan perijinan sistem paket yang
dikembangkan Dinas Perijinan.
4. Perlu segera diadakan evealuasi dan melengkapi regulasi yang terkait
dengan optimalisasi pelayanan perijinan khususnya Perda-perda tentang
retribusi atas ijin.
5. Perlu penerapan Sistem Manajemen Mutu (sertifikasi ISO 9001 : 2008)
termasuk didalamnya Sistem Jaminan Mutu Pelayanan Perijinan untuk
menjamin agar mutu pelayanan perijinan di Dinas Perijinan dapat
dipertahankan dan ditingkatkan sesuai dengan standar dan prosedur
pelayanan yang telah ada atau sesuai dengan janji layanan kepada
masyarakat.
Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Badan Pemberdayan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, lebih banyak
memberikan akomodasi terhadap kelancaran pelayanan operasional pemerintah
desa/kelurahan. Upaya menggalang swadaya masyarakat dan memotivasi
masyarakat untuk turut aktif dalam pembangunan juga menjadi sebagian tugas
dari Badan ini. Untuk dapat melaksanakan tugasnya ini beberapa program telah
dijalankan seperti :
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-152
Belanja tidak langsung.
1. Belanja Pegawai.
Balanja Langsung.
1. Program Pelayanan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas sumber daya aparatur.
3.1. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
4. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan.
4.1. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan.
4.2. Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin Meningkatkan Gizi
Keluarga (PMT-AS).
5. Program Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.
5.1. Monitoring dan Evaluasi Usaha Ekonomi Desa (UED).
5.2. Monitoring dan Evaluasi Program Pemberdayaan Daerah dalam
Mengatasi Dampak Kriteria Ekonomi (PDM-DKE).
5.3. Monitoring dan Evaluasi Pasar Desa.
6. Program peningkatan peran perempuan di pedesaan.
6.1. Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
6.2. Revitalisasi Posyandu.
7. Program Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa.
7.1. Pendataan swadaya murni masyarakat dan swadaya penunjang.
7.2. Monitoring dan Evaluasi ADD.
7.3. Bimbingan Teknis BPD dan LPM.
7.4. Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Desa bagi Bendahara
Desa/Kel.
7.5. Monitoring dan Evaluasi LPM
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-153
7.6. Pembinaan dan Penilaian Tugas Kepala Desa dan Anggota BPD
7.7. Monitoring dan Evaluasi APB Desa / APP Kelurahan
8. Program peningkatan partisipasi masyarakat.
8.1. Pembinaan dan perlombaan kelurahan dan desa evaluasi.
8.2. Bulan bhakti gorong royong dalam membangun desa.
8.3. Pembinaan teknologi tepat guna (TTG).
8.4. Pos Yandu Paripurna Balita dan Lansia dan Keterampilan.
9. Program Penanggulangan Kemiskinan.
9.1.Pendataan Monev Kemiskinan di Kota Denpasar serta Penyusunan
Domumen Strategis Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Denpasar
9.2.Aksi Penanggulangan Masalah Kemiskinan Daerah Kota Denpasar.
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, yang dilaksanakan
oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar diwujudkan
melalui 9 (sembilan) program dan 23 ( dua puluh tiga) kegiatan. Belanja tak
langsung direncanakan sebesar Rp. 1.995.087.000,00 dengan realisasi Rp.
1.820.880.154 atau (91,27) persen. Belanja langsung dialokasikan Rp.
13.734.370.200,00 dengan realisasi Rp.12.743.020.600 atau (92,78) pesen. Adapun
realisasi untuk masing-masing program dan kegiatannya dapat dilihat dalam
tabel berikut :
Tabel IV.24
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Pemberdyaan Masyarakat dan Desa Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdyaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Kota Denpasar.
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capai
an Target Realisasi
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-154
Belanja Tidak Langsung
1.Belanja Pegawai 1.995.087.000,00 1.820.880.154,00 91,27
Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
8.949.731.100,00 8.760.051.800,00 97,88
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
446.332.000,00 406.661.725,00 91,11
3. Program Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur.
4.1Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
20.000.000,00 15.309.600,00 76,55
4. Program Peningkatan Keberdayaan masyarakat pedesaan.
4.1.Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan
41.111.000,00 30.111.000,00 73,24
4.2 Pemberian makanan tambahan dan vitamin meningkatkan gizi keluarga (PMT-AS)
300.941.000,00 283.497.325,00 94,20
5. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan.
1.1. Monitoring dan Evaluasi Usaha Ekonomi Desa (UED)
14.998.000,00 14.998.000,00 100
1.2. Monitoring dan Evaluasi Program Pemberdayaan Daerah dalam Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi (PDM-DKE)
14.948.000,00 14.948.000,00 100
1.3. Monitoring dan Evaluasi Pasar Desa
31.898.000,00 31.898.000,00 100
6. Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan.
6.1.Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
1.386.717.000,00 1.378.165.950,00 99,38
6.2.Revitalisasi Posyandu 81.390.000,00 78.335.000,00 96,25
7. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemeritah Desa
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-155
7.1. Pendataan swadaya murni masyarakat dan swadaya penunjang
66.950.000,00 53.150.000,00 79,39
7.2. Monitoring dan Evaluasi ADD 29.295.000,00 29.295.000,00 100
7.3. Bimbingan Teknis BPD dan LPM 7.4. Bimbingan teknis Pengelolaan
Keuangan Desa bagi bendahara desa/Kel
350.000.000,00 26.680.000,00
331.928.000,00 18.440.000,00
94,84 69,12
7.5. Monitoring dan Evaluasi LPM
26.850.000,00 25.500.000,00 94,97
7.6. Pembinaan dan Penilaian Tugas
Kepala Desa dan Anggota BPD
695.940.000,00 600.956.000,00 86,35
7.7 Monitoring dan Evaluasi APBD Desa/APPK Kel
9.920.000,00 8.820.000,00 88,91
8. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat
8.1.Pembinaan dan Perlombaan Kelurahan dan Desa Evaluasi
319.410.000,00 317.695.000,00 99,46
8.2.Bulan Bhakti Gotong Royong dalam membangun desa
90.430.000,00 88.948.000,00 98,36
8.3.Pembinaan Teknologi Tepat Guna (TTG).
67.911.600,00 67.836.200,00 99,89
8.4.Posyandu Paripurna Balita dan Lansia dan Ketrampilan
570.887.500,00 - -
9. Program Penanggulangan Kemiskinan
9.1. Pendataan monev kemiskinan di Kota Denpasar serta penyusunan dokumen strategis penanggulangan kemiskinan daerah Kota Denpasar
94.755.000,00 90.201.000,00 95,19
9.2 Aksi Penangan Masalah Kemiskinan di Kota Denpasar serta penyusunan dokumen strategis penanggulangan kemiskinan daerah Kota Denpasar
97.275.000,00 96.275.000,00 98,97
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Posyandu Paripurna Balita dan Lansia dan Ketrampilan tidak terealisasi
karena kegiatan tersebut merupakan dana hibah yang sudah dianggarkan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-156
di Bagian Keuangan maka anggaran yang sama yang muncul di BPM tidak
direalisasikan
2. Bintek pengelolaan keuangan desa bagi bendahara desa/kelurahan karena
penganggaran sewa gedung untuk bintek tidak sesuai dengan realisasi
A.3.2. Solusi.
1. Koordinasi dengan Bappedea dan Bagian Keuangan
2. Proses penganggaran harus lebih cermat
Urusan Wajib Kearsipan.
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi.
Arsip dan dokumentasi memegang peranan penting dalam menyimpan
semua dokumen pemerintah Kota Denpasar. Dengan penyimpinan yang baik
akan berdampak pada mudahnya mencari dokumen yang akan dicari saat
dibutuhkan. Perpustaan memberikan andil yang sangat besar dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hampir semua sumber-sumber ilmu
pengetahuan tersimpan dengan rapi di perpustakaan. Oleh karena itu setiap
orang hendaknya senang datang ke perpustakaan, untuk menambah
perbendaharaan pengetahuannya. Karena dengan pengetahuan hidup dapat
dijalani dengan lebih mudah dan indah. Adapun program-program yang
dilaksanakan pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi adalah :
Belanja tidak langsung.
1. Belanja Pegawai.
Balanja Langsung.
1. Program Peningkatan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Perbaikan sistem pengelolaan kearsipan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-157
3.1. Monitoring dan evaluasi kearsipan
4. Program Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah.
4.1. Pengadaan sarana pengolahan dan penyimpanan arsip.
4.2. Pengadaan Ruang Studio.
5. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi.
5.1. Pembinaan mutu SDM dan sistem kearsipan unit-unit kearsipan.
5.2. Bimbingan teknis tenaga kearsipan dan dokumentasi.
5.3. Pendokumentasian kegiatan Pemerintah Kota Denpasar
5.4. Pembinaan Tata Kearsipan.
5.5. Pelaksanaan publikasi arsip statis
6. Program Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan.
6.1. Pemasyarakatan Minat Baca Berbasis Kearifan Lokal.
6.2. Konsultasi teknis dan Reproduksi Pustaka Langka
6.3. Pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk mendorong
terwujudnya masyarakat pembelajar.
6.4. Pengembangan dan Minat Budaya Baca
6.5. Supervisi, Pembinaan dan stimulasi pada perpustakaan umum,
perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan
masyarakat
6.6. Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah.
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Kearsipan.
Urusan Wajib Kearsipan, yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan,
Arsip, dan Dokumentasi Kota Denpasar diwujudkan melalui 6 (enam) program
dan 16 (enam belas) kegiatan. Belanja tak langsung direncanakan sebesar Rp.
2.450.051.000,00 dengan realisasi Rp. 2.311.643.630,00 atau (94,35) persen. Belanja
langsung dialokasikan Rp. 2.167.150.950,00 dengan realisasi Rp. 2.038.221.416,00
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-158
atau (94,05) pesen. Adapun realisasi untuk masing-masing program dan kegiatan
dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.25
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Kearsipan Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Denpasar.
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 2.450.051.000,00 2.311.643.690,00 94,35
1.Belanja Pegawai 2.450.051.000,00 2.311.643.690,00 94,35
Belanja Langsung 2.167.150.950,00 2.038.221.416,00 94,05
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
523.198.500,00 483.992.566,00 92,51
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
523.198.500,00 483.992.566,00 92,51
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
279.472.500,00 267.196.500,00 95,61
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
279.472.500,00 267.196.500,00 95,61
3. Perbaikan sistem pengelola kearsipan
75.013.500,00 74.343.500,00 99,11
3.1.Monitoring dan evaluasi kearsipan
75.013.500,00 74.343.500,00 99,11
4. Program Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah.
486.722.700,00 434.094.700,00 89,19
2.1. Pengadaan sarana pengolahan dan penyimpanan arsip
114.684.700.00 111.594.700,00 97,31
2.2. Pengadaan Ruang Studio 372.038.000,00 322.500.000,00 86,70
5. Program Peningkatan kualitas pelayanan informasi.
184.888.750,00 180.369.250,00 97,61
5.1.Pembinaan mutu SDM dan sistem kearsipan unit-unit arsip.
48.996.500,00 48.640.000,00 99,27
5.2.Bimbingan teknis tenaga kearsipan dan dokumentasi
67.007.500,00 65.332.500,00 97,50
5.3.Pendokumentasian Kegiatan Pemerintah Kota Denpasar
9.221.000,00 7.501.000,00 81,35
5.4.Pembinaan tata kearsipan. 16.473.000,00 16.205.000,00 98,37
5.5.Pelaksanaan publikasi arsip statis 43.190.750,00 42.690.750,00 98,84
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-159
6. Program Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan.
617.855.000,00 598.164.900,00 96,81
6.1. Pemasyarakatan Minat Baca Berbasis Kearifan Lokal
50.000.000,00 50.000.000,00 100
6.2. Konsultasi teknis dan reproduksi pustaka langka
13.099.000,00 7.344.000,00 56,07
6.3. Pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar.
158.597.700,00 157.197.700,00 99,12
6.4 Pengembangan Minat dan Budaya Baca
42.478.300,00 42.478.300,00 100
6.5 Supervisi, Pembinaan dan Stimulasi pada perpustakaan umum, Perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan masyarakat
156.719.000,00 148.819.000,00 94,96
6.6 Penyediaan bahan perpustakaan umum daerah
196.961.000,00 192.325.900,00 97,65
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1. Masih rendahanya minat dan budaya baca masyarakat kota Denpasar
2. Masih kurangnya pemahaman aparatur tentang pentingnya pengelolaan
perpustakaan dan arsip yang baik
3. Kurangnya minat aparatur untuk menjadi tenaga fungsional pustakawan
dan arsiparis
4. Realisasi anggaran untuk kegiatan pengadaan Ruang Studio hanya
mencapai 86,70% karena kesalahan kode rekening DPA sehingga honor
petugas khusus untuk pemasangan instalasi sebesar Rp. 10.000.000,- tidak
bias di cairkan.
Realisasi Anggaran untuk kegiatan Pendokumentasian Kegiatan
Pemerintah Kota Denpasar hanya mencapai 81,00% karena adanya
pengembalian makan minum rapat sebesar Rp. 1.720.000,- disebabkan
kelebihan penganggaran kegiatan pemerintah Kota Denpasar yang akan
diliput pada saat anggaran perubahan.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-160
Realiasasi anggaran untuk kegiatan konsultasi Teknis dan Reproduksi
Pustaka Langka hanya mencapai 56,00% karena terjadi kesalahan kode
rekening pada DPA seharunya perjalanan dinas dalam daerah dibuat
perjalanan dinas luar daerah sehingga dana ini tidak bisa dicairkan sebesar
Rp. 5.690.000,-
A.3.2. Solusi.
1. Perlu sosialisasi terus-menerus, dan membuat program yang
menggandeng berbagai stakeholder sehingga semua paham akan arti
pentingnya perpustakaan, arsip dan dokumentasi dalam setiap instansi.
2. Perlu lebih mengefektifkan perpustakaan jemput bola dengan sarana yang
ada dan mengadakan lomba-lomba yang merangsang timbulnya minat dan
budaya baca.
3. Perlu dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada aparatur dalam
pengelolaan perpustakaan, arsip dan dokumentasi.
4. Perlu mendidik aparatur agar berminat menjadi pustakawan dan arsiparis
serta memberikan tambahan kesejahteraan bagi pengelola perpustakaan
dan arsip.
5. Perlu adanya perencanaan yang matang dan memeperhatikan pada saat
posting anggaran sehingga tidak terjadi kesalahan rekening.
Urusan Wajib Komunikasi dan Informasi.
Dinas Komunikasi dan Informatika.
Komunikasi dan informasi memegang peranana penting dalam jaman
global sekarang ini. Melalui informasi dan komunikasi dunia seakan tidak
terbatas lagi oleh batas administrasi. Peralatan untuk menyajikan informasi dan
komunikasi juga semakan canggih dan beragam, sehingga semua kejadian di
suatu daerah dapat diketahui dengan seketika diwilayah lainnya. Tidak
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-161
berlebihan bila dikatakan bahwa barang siapa yang menguasai informasi dan
komunikasi maka ia akan menguasa dunia.
Seiring dengan fenomena di era informasi dan komunikasi yang canggih
ini maka upaya pengembangan dan penguasaan terhadap teknologi informasi
dan komunikasi sangat signifikan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Denpasar.
Mengingat Denpasar sebagai ibu kota Provinsi dan tujuan pariwisata dunia
memerlukan sarana berupa teknologi informasi dan komunikasi yang memadai.
Program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Belanja tidak langsung.
1. Belanja Pegawai.
Balanja Langsung.
1. Program Peningkatan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
4. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa.
4.1. Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan
informasi/interface web site.
4.2. Pameran Pembangunan.
4.3. Penyebarluasan informasi pembangunan daerah, pelayanan publik,
lalu lintas dan informasi penting lainnya melalui pelayanan publik.
4.4. Pengadaan alat studio dan komunikasi berupa pengadaan dan
pemeliharaan CCTV di Kota Denpasar.
4.5. Pengadaan alat studio dan komunikasi berupa operasional dan
penambahan peralatan/kelengkapan M-CAP Kota Denpasar.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-162
4.6. Pelaksanaan Peringatan Hari Teknologi Nasional ( HAKTEKNAS)
4.7. Pembinaan dan Pengembangan jaringan Komunikasi dan Informasi
berupa pengembangan jaringan SIK.
4.8. Pengembangan informasi dan komunikasi pelayanan publik melalui
informasi keliling.
4.9. Perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan informasi
berupa blue print 2011-2011 Kota Denpasar
5. Program Fasilitasi Peringatan SDM Bid. Komunikasi dan Informasi.
5.1 Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi berupa bentuk
kepenyiaran untuk pelajar, pegawai radio di kota Denpasar
5.2 Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi berupa diklat
bentuk tentang sub domain dan pemanfaatan free open source software
untuk operator
6. Program pemanfaatan teknologi informasi
6.1.Pembuatan iklan layanan masyarakat
A.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Wajib
Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika.
Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika, yang dilaksanakan oleh Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar diwujudkan melalui 6 (enam)
program dan 15 (lima belas) kegiatan. Belanja tak langsung direncanakan
sebesar Rp. 2.636.841.000,00,00 dengan realisasi Rp. 2.479.746.538,00 atau (94)
persen. Belanja langsung dialokasikan Rp. 3.610.580.000,00 dengan realisasi Rp.
3.162.195.082 atau (88) pesen. Adapun realisasi untuk masing-masing program
dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-163
Tabel IV.26 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika Tahun
2009 yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Denpasar.
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung
1.Belanja Pegawai 2.636.841.000,00 2.479.941.620,00 94
Belanja Langsung 3.610.580.000,00 3.162.195.082 88
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.128.782.000,00 901.442.541,00 80
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
1.128.782.000,00 901.442.541,00 80
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
490.513.000,00 409.282.500,00 83
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya aparatur.
3.1.Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
95.818.700,00 95.000.000,00 98
4. Program Pengembagan komunikasi, informasi dan media massa.
1.658.369.000,00 1.540.127.341,00 93
4.1.Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi/interface web site.
66.050.000,00 65.450.000,00 99
4.2.Pameran Pembangunan 241.250.000,00 232.338.500,00 96
4.3.Penyebarluasan Informasi pembangunan daerah, pelayanan public, lalu lintas dan informasi penting lainnya melalui pelayanan publik
448.819.000,00 408.393.741,00 91
4.4 Pengadaan alat studio dan komunikasi berupa pengadaan dan pemeliharaan CCTV di Kota Denpasar.
254.800.000,00 213.405.000,00 84
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-164
a. Pengadaan alat studio dan komunikasi berupa operasional dan penambahan peralatan/kelengkapan M-CAP Kota Denpasar.
43.000.000,00 42.477.000,00 99
b. Pelaksanaan Peringatan Hari Teknologi Nasional ( HAKTEKNAS)
130.000.000,00 127.627.000,00 98
c. Pembinaan dan Pengembangan jaringan Komunikasi dan Informasi berupa pengembangan jaringan SIK.
99.450.000,00 95.675.000,00 96
d. Pengembangan informasi dan komunikasi pelayanan publikmelalui informasi keliling.
275.000.000,00 257.570.000,00 94
e. Perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan informasi berupa blue print 2011-2011 Kota Denpasar
100.000.000,00 97.180.600,00 97
5 Program Fasilitasi Peringatan SDM Bid. Komunikasi dan Informasi.
5.1 Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi berupa bentuk kepenyiaran untuk pelajar, pegawai radio di kota Denpasar
20.516.000,00 18.052.000,00 88
5.2 Pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi berupa diklat bentuk tentang sub domain dan pemanfaatan free open source software untuk operator
90.000.000,00 86.022.000,00 96
6 Pemanfaatan teknologi Informasi
6.1.Pembuatan iklim layanan masyarakat
127.400.000,00 114.800.000,00 90
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-165
1. Kurangnya SDM aparatur yang handal dalam bidang IT
2. Kurangnya sarana dan prasarana dalam upaya meningkatkan kinerja
3. Belum berfungsi sistem komunikasi Teknologi dan Sistem Komunikasi
antar SKPD .
4. Kurangnya pengawasan atau pengendalian terhadap penyelenggaraan
telekomunikasi, warung telemunikasi dan warung seluler.
A.3.2. Solusi.
1. Mengadakan koordinasi kerjasama dengan SKPD terkait untuk
mendukung pelaksanaan tugas di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar.
2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta bintek pada Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Denpasar serta telah mengirim
tenaga/pegawai untuk mengikuti pelatihan / pendidikan pada instansi
yang melaksanakan diklat.
3. Perlu dilakukan pelatihan secara terus menerus sehingga semua pihak
paham akan arti pentingnya IT
4. Perlunya sosialisasi agar SKPD mengenal dan memahami perkembangan
IT
5. Perlunya pengawasan atau pengendalian terhadap kegiatan
telekomunikasi, warung telekomunikasi dan warung seluler untuk
tertibnya penyelenggaraan IT di Kota Denpasar
B. Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan
B.1. Program dan Kegiatan.
Urusan Pilihan Pertanian
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Sektor pertanian di Kota Denpasar, masih memegang peranan penting
untuk dikembangkan lebih lanjut. Khususnya pertanian yang dikenal dengan
urban farming. Produk yang dikembangkan lebih banyak mengarah kepada
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-166
produk yang tidak mengambil lahan yang luas. Adopsi sistem pertanian
perkotaan di negara maju lebih cocok diterapkan di Kota Denpasar, seperti
pertanian hidroponik, tumpangsari, pengembangan pertanian organik,
pengembangan agribisnis anggrek dan sebagainya. Lahan Pertanian yang
semakin menyempit, perlu terus diupayakan pelastariannya, agar sektor ini tidak
punah oleh alih fungsi lahan yang terus meningkat. Tuntutan adanya ruang
terbuka hijau dalam setiap wilayah sedikit banyak telah memberikan peluang
pada tetap eksisnya pertanian di Kota Denpasar sebagai sebuah ruang terbuka
hijau atau paru-paru Kota. Program-program yang dilaksanakan dibidang ini
dapat dilihat sebagai berikut :
Pendapatan Asli Daerah.
1. Hasil Retribusi Daerah.
Belanja tidak langsung.
1. Belanja Pegawai.
Balanja Langsung.
1. Program Peningkatan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Pendidikan dan pelatihan formal.
4. Program peningkatan Kesejahteraan Petani
4.1. Peningkatan Kemampuan Lembaga Tani
5. Program peningkatan ketahanan pangan.
5.1. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan hasil Pertanian.
5.2. Pengembangan Intensifikasi Tanaman padi, Palawija
5.3. Pengembangan Perbenihan / Pembibitan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-167
5.4. Peningkatan Produksi Produkrivitas dan Mutu Produk Perkebunan,
Produk Pertanian
5.5. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
5.6. Pengolahan Lahan dan Air Irigasi Pertanian
5.7. Perencanaan dan Penyusunan Pembangunan Pertanian
5.8. Pengolahan dan Penyusunan Data Statistik
6. Program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
6.1. Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
7. Program Peningkatan Penerapan teknologi pertanian/perkebunan.
7.1. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
7.2. Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern
bercocok tanam
7.3. Evaluasi penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok
tanam.
8. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
8.1. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
9. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebuann Lapangan
9.1.Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan.
B.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Pilihan.
Urusan Pilihan Pertanian.
Urusan Pilihan Pertanian yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar diwujudkan melalui
9(sembilan) program dan 18 (delapan belas) kegiatan. Belanja tak langsung
direncanakan sebesar Rp. 4.295.046.000,00 dengan realisasi Rp. 3.886.198.469,00
atau (90,48%) persen. Belanja langsung dialokasikan Rp. 2.989.073.500,00 dengan
realisasi Rp. 2.781.054.356,00 atau (93,04) persen. Pendapatan Asli Daerah berupa
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-168
Hasil Retribusi Daerah direncanakan sebesar Rp. 19.330.000,00 dengan realisasi
Rp.31.475.500,00 atau (162,83%) persen. Adapun realisasi untuk masing-masing
program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.27 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Pilihan Pertanian Tahun 2009 yang dilaksanakan oleh Dinas Pertananian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kota Denpasar.
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Pendapatan Asli Daerah
1. Hasil Retribusi Daerah 19.330.00,000 31.475.500,00 162,83
Belanja Tidak Langsung
1.Belanja Pegawai 4.295.046.000,00 3.886.198.469,00 90,48
Belanja Langsung 2.989.073.500,00 2.781.054.356,00 93,04
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
793.952.500,00 730.437.356,00 92,00
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
793.952.500,00 730.437.356,00 92,00
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
651.000.000,00 607.254.500,00 93,28
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
651.000.000,00 607.254.500,00 93,28
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya aparatur.
30.000.000,00 29.688.400,00 98,96
3.1.Pendidikan dan Pelatihan formal. 30.000.000,00 29.688.400,00 98,96
4. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
14.720.000,00 14.720.000,00 100
5.1. Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani
14.720.000,00 14.720.000,00 100
5. Peningkatan ketahanan pangan (Pertanian/perkebunan)
1.015.321.250,00 941.561.150,00 92,74
5.1.Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
10.940.000,00 10.940.000,00 100
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-169
5.2.Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija
117.763.500,00 116.273.500,00 98,73
5.3.Pengembangan perbenihan/perbibitan
99.403.500,00 71.085.500,00 71,51
5.4.Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk perkebunan, produk pertanian
548.143.000,00 527.320.900,00 96,20
5.5.Monitoring, evaluasi dan pelaporan
22.528.000,00 22.513.000,00 99,93
5.6.Pengolahan Lahan dan Air Irigasi Pertanian
13.000.000,00 12.800.000,00 98,46
5.7.Perencanaan dan penyusunan pembangunan pertanian
153.654.750,00 150.634.750,00 98,03
5.8.Pengolahan dan penyusunan data statistik
49.888.500,00 29.993.500,00 60,12
6. Program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan.
210.510.000,00 209.214.000,00 99,38
5.1.Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah.
210.510.000,00 209.214.000,00 99,38
7. Program Peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
140.562.250,00 138.162.950,00 98,29
12.2. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunan tepat guna.
64.867.000,00 63.694.000,00 98,19
12.3. Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan ,odern bercocok tanam.
24.395.250,00 23.168.950,00 94,97
12.4. Evaluasi penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam
51.300.000,00 51.300.000,00 100
8. Program Peningkatan produksi pertanian/perkebunan.
96.600.000,00 88.350.000,00 91,46
8.1.Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
96.600.000,00 88.350.000,00 91,46
9. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
36.407.500,00 36.386.000,00 99,94
9.1.Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian
36.407.500,00 36.386.000,00 99,94
A.3. Permasalahan dan Solusi
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-170
A.3.1. Permasalahan
1. Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian tak terkendali. Luas lahan
sawah cendrung berkurang setiap tahun karena beralih fungsi ke non
pertanian.
2. Tenaga kerja terbatas.
3. Adanya kecendrungan minat generasi muda untuk bekerja di sektor
pertanian terbatas
4. Kerbatasan di bidang permodalan
5. Keterbatasan air irigasi. Terutama pada musim kemarau, karena adanya
penggunaan air untuk kepentingan air bersih.
A.3.2. Solusi.
1. Perlu sosialisasi terus menerus, tentang ruang terbuka hijau kota, dan
pemberian insentif bagi lahan pertanian yang dipakai ruang terbuka hijau.
2. Perlunya menggairahkan penduduk agar lebih menyukai sektor pertanian.
3. Perlunya memberikan informasi, bimbingan dan pelatihan kepada generasi
muda yang berminat dibidang pertanian.
4. Perlunya merangsang pembentukan kelompok–kelompok pertanian,
sehingga mudah dibina dan mudah dalam penyaluran bantuan modal dan
manajemen.
5. Mengusahakan pertanian dengan komoditi yang sedikit memerlukan air.
Urusan Pilihan Pertanian
Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan.
Peternakan, perikanan dan hasil laut merupakan produk yang masih
potensial dihasilkan di Kota Denpasar. Oleh karenanya pembinaan di kedua sub
sektor ini masih tetap dilakukan. Peternakan yang dikembangkan lebih banyak
kepada ternak yang sedikit memerlukan lahan dan tidak mencemari lingkungan.
Perikanan lebih ditekankan pada upaya pemenuhan kebutuhan akan ikan dan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-171
pemenuhan konsumsi protein. Sedangkan untuk hasil laut dikonsentrasikan
pemasarannya di pelabuhan benoa, yang merupakan satu-satunya sentra
perikanan laut di Kota Denpasar. Adapun program-program yang dilaksanakan
dalam bidang ini antara lain :
Pendapatan Asli Daerah.
1. Hasil Retribusi Daerah.
Belanja tidak langsung.
1. Belanja Pegawai.
Balanja Langsung.
1. ProgramPeningkatan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
3.1. Pendidikan dan pelatihan formal.
4. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
4.1. Pengembangan traspalantasi trumbu karang dan pameran produk
pengolah hasil perikanan dalam rangka festival serangan.
5. Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian
sumber daya ikan .
5.1. Peningkatan sarana pengawasan sumber daya ikan.
6. Program pengembangan budidaya perikanan.
6.1. Pengembangan bibit ikan unggul
6.2. Peningkatan sarana perikanan budidaya
7. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.
7.1. Pendataan masal peternakan.
8. Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-172
8.1. Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak.
9. Program pencegahan dan penangguhan penyakit ternak.
9.1. Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemic.
10. Program pengembangan perikanan tangkap.
10.1. Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap .
11. Program pengembangan system penyuluh perikanan.
11.1. Evaluasi kelompok usaha bersama
12. Program Peningkatan produksi hasil peternakan
12.1.Pembibitan dan perawatan ternak
12.2.Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
12.3.Pengembangan agribisnis peternakan
12.4.Monitoring, evaluasi dan pelaporan
12.5. Kontes dan pameran sapi bali
12.6.Pembinaan dan pengembangan peternakan
13. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
13.1.Kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran perikanan
14. Program Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
14.1.Pengawasan hasil produksi peternakan
14.2.Pembinaan dan pengawasan produk olahan hasil perikanan
14.3.Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
14.4.Pemeriksaan hewan kurban serta pengendalian pemotongan sapi
betina produktif
15. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
15.1.Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasaran teknologi
16. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
16.1 Penyusunan data statistic perikanan
B.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Pilihan.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-173
Urusan Pilihan Pertanian.
Urusan Pilihan Pertanian yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan,
Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar diwujudkan melalui 14 (enam belas)
program dan 25 (dua puluh lima) kegiatan. Belanja tak langsung direncanakan
sebesar Rp. 4.512.377.000,00,00 dengan realisasi Rp. 4.332.922.941,00 atau (96,02%)
persen. Belanja langsung dialokasikan Rp. 3.853.396.613,00,00 dengan realisasi Rp.
3.495.453.948,00 atau (90,71) pesen. Pendapatan Asli Daerah berupa Hasil
Retribusi Daerah direncanakan sebesar Rp. 560.000.000,00 dengan realisasi Rp.
578.814.515,00 atau (103) persen. Adapun realisasi untuk masing-masing
program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.28
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Pilihan Pertanian Tahun 2009 yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan.
No.
Program/Kegiatan Anggaran %
Capaian
Target Realisasi
Pendapatan Asli Daerah 560.000.000,00
1.Hasil Retribusi Daerah 560.000.000,00 578.814.515,00 103,36
Belanja Tidak Langsung 4.512.377.000,00
1.Belanja Pegawai 4.512.377.000,00 4.332.922.941,00 96,02
Belanja Langsung 3.853.396.613,00 3.495.453.948,00
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
735.448.500,00 576.388.023,00 78,37
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.020.255.613,00 875.313.550,00 85,79
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
3.1Pendidikan dan Pelatihan Formal. 20.000.000,00 17.236.900,00 86,18
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-174
4. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
4.1.Pengembangan traspalantasi trumbu karang dan pameran produk pengolah hasil perikanan dalam rangka festival
17.000.000,00 16.750.000,00 98,53
5. Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan.
5.1. Peningkatan sarana pengawasan sumber daya ikan .
47.021.000,00 44.343.800,00 94,31
6. Program pengembangan budidaya perikanan
6.1. Pengembangan bibit ikan unggul
76.381.000,00 75.831.000,00 99,28
6.2. Peningkatan sarana perikanan
budidaya
313.017.000,00 311.767.300,00 99,60
7. Program Pencegahan dan penanggulangan ternak
7.1.Pendataan masalah peternakan . 72.136.500,00 71.976.500,00 99,78
7.2.Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
346.414.000,00 344.589.000,00 99,47
7.3.Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik
97.438.500,00 67.438.500,00 69,21
8. Program pengembangan perikanan tangkap.
8.1.Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap
23.401.000,00 23.239.600,00 99,31
9. Program pengembangan system penyuluhan perikanan .
9.1. Evaluasi kelompok usaha bersama .
53.847.000,00 53.799.400,00 99,91
10. Program peningkatan produksi hasil peternakan.
10.1.Pembibitan dan perawatan ternak .
67.800.000,00 62.370.000,00 91,99
10.2.Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
124.920.000,00 124.170.000,00 99,40
10.3.Pengembangan agrobisnis peternakan
108.700.000,00 107.118.000,00 98,54
10.4.Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5.829.000,00 5.769.000,00 98,97
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-175
10.5.Kontes dan pameran sapi Bali 286.860.000,00 285.475.000,00 99,52
10.6.Pembinaan dan pengembangan peternakan
25.000.000,00 25.000.000,00 100
10.7.Penataan dan pengamanan ternak
14.400.000,00 14.400.000,00 100
11. Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
11.1.Kajian optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
48.723.000,00 48.723.000,00 100
12. Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
12.1.Pengawasan hasil produksi peternakan
66.717.500,00 66.657.500,00 99,91
12.2.Pembinaan dan pengawasan produk olahan hasil perikanan
42.924.000,00 39.561.675,00 92,17
12.3.Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
46.500.000,00 46.457.200,00 99,91
12.4.Pemeriksaan hewan kurban serta pengendalian pemotongan sapi betina produktif
36.775.000,00 36.346.000,00 98,83
13. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
13.1.Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi
129.157.000 128.052.000,00 99,14
14. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
14.1.Penyusunan data statistic perikanan
26.731.000 26.681.000,00 99,81
B.3. Permasalahan dan Solusi
B.3.1. Permasalahan
1. Capaian dari kegiatan pelayanan administrasi perkantoran sebesar 78,37
disebabkan karena 8 orang tenaga THL diangkat menjadi PNS
2. Capaian dari kegiatan pemusnahan ternak yang terjangkait penyakit
endemik sebesar 69,21 disebabkan karena tidak direalisasikannya biaya jasa
eleminasi anjing dan pembelian bibit ternak/biaya pemusnahan unggas
sakit positif AI
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-176
B.3.2. Solusi.
1. Perlu pembangunan sarana dan prasarana perikanan, untuk menunjang
pembangunan bidang perikanan.
2. Perlunya membentuk koperasi yang menangani pemasaran hasil
perikanan.
3. Perlu pelatihan sumber daya manusia dalam penanganan teknologi dan
pasca panen.
4. Perlu pemikiran pembuatan peternakan yang dikombinasikan dengan
perikanan, dan pertanian.
5. Perlunya pembentukan kelompok-kelompok ternak untuk memudahkan
pemberian bantuan modal.
6. Perlunya membuat jejaring dalam pemasaran produk perikanan
peternakan dan kelautan.
Urusan Pilihan Pariwisata.
Dinas Pariwisata.
Kota Denpasar sebagai bagian dari sistem kepariwisataan Propinsi Bali
memiliki obyek wisata yang cukup banyak mendapatkan perhatian wisatawan
yang berkunjung ke Bali. Pantai Sanur, Museum Bali, Museum Le Mayeur, Taman
Budaya, Pasar Badung, Desa Budaya Kertalangu,Monumen Perjuangan Rakyat
Bali merupakan sebagian dari Obyek Wisata yang ada di Kota Denpasar
Akomodasi wisata yang ada di Kota Denpasar pada tahun 2010 berjumlah
267 unit dengan jumlah kamar sebanyak 8.210 unit, terdiri dari hotel bintang
berjumlah 25 unit dengan kamar berjumlah 3.609 unit, dan 90 persen hotel bintang
berlokasi di kawasan Sanur. Hotel melati berjumlah 195 unit, memiliki 4.512 unit
kamar dan Pondok Wisata berjumlah 54 unit dengan jumlah kamar sebanyak 297
unit. Sedangkan jumlah rumah makan/restoran yang menunjang kegiatan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-177
ariwisata di Kota Denpasar berjumlah 430 unit, dengan kapasitas tempat duduk
berjumlah 23.009 unit tempat duduk.
Adapun program-program yang dilaksanakan dalam bidang pariwisata antara
lain :
Belanja tidak langsung.
Belanja Pegawai.
Balanja Langsung.
ProgramPeningkatan administrasi perkantoran.
Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
Program pengembangan pemasaran pariwisata.
Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara didalam dan diluar negeri
Pengembangan statistik kepariwisataan
Penyuluhan kepariwisataan.
Program pengembangan destinasi pariwisata.
Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan
Pengembangan, sosialisasi dan penerapan serta pengawasan standarisasi.
Program Pengembangan kemitraan.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan
pariwisata.
Pembinaan dan pengawasan usaha rekreasi dan hiburan umum.
Pembinaan, pengendalian, dan penertiban usaha jasa dan sarana wisata
B.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Pilihan.
Urusan Pilihan Pariwisata.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-178
Urusan Pilihan Pariwisata yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kota
Denpasar diwujudkan melalui 5 (lima) program dan 11 (sebelas) kegiatan.
Belanja tak langsung direncanakan sebesar Rp. 2.620.972.000 dengan realisasi Rp.
2.409.540.434,- atau (91,93) persen. Belanja langsung dialokasikan Rp.
3.524.506.000,- dengan realisasi Rp.3.250.740.955,- atau (92,23) persen. Adapun
realisasi untuk masing-masing program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Tabel IV.29 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Pilihan Pariwisata Tahun 2009 yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata.
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Target Realisasi Capaia
n
Belanja Tidak Langsung 2.620.972.000,00 2.409.540.434,00 91,93
1.Belanja Pegawai 2..620.972.000,00
Belanja Langsung 3.524.506.000,00 3.250.740.955,00 92,23 1. Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
696.970.000,00 526.702.185,00 75,57
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
696.970.000,00 526.702.185,00 75,57
2. Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
206.125.000,00 190.036.750,00 92,19
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
206.125.000,00 190.036.750,00 92,19
3. Program pengembangan
pemasaran pariwisata
1.419.700.000,00 1.371.715.760,00 96,62
3.1.Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara didalam dan luar negeri
1.383.520.000,00 1.335.713.460,00 96,54
3.2.Pengembangan statistic kepariwisataan
21.450.000,00 21.274.600,00 99,18
3.3.Penyuluhan kepariwisataan 14.730.000,00 14.727.700,00 99,98
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-179
4. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
1.118.975.120,00 1.092.707.300,00 97,65
4.1.Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
350.000.000,00 347.133.000,00 99,18
4.2.Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan
700.101.000,00 686.475.000,00 98,05
4.3.Pengembangan, sosialisasi dan penerapan serta pengawasan standarisasi
68.873.645,00 59.099.300,00 85,81
5. Program Pengembangan Kemitraan.
82.735.880,00 69.578.960,00 84,10
5.1.Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata
16.474.080,00 4.482.060,00 27,21
5.2.Pembinaan dan pengawasan usaha rekreasi dan hiburan umum
20.472.000,00 19.310.000,00 94,32
7.5.Pembinaan pengendalian, dan penerbitan usaha jasa dan sarana wisata
45.789.800,00 45.786.900,00 99,99
Dalam bidang pengembangan Pemasaran pariwisata Dinas Pariwisata Kota
Denapsar disamping melaksanakan promosi pariwisata berupa pameran
kepariwisataan di dalam negeri juga melaksanakan Table Top bekerjasama
dengan ASITA melalui Cinta Bali (Divisi yang khusus menangani promosi dalam
negeri). Kerjasama promosi pariwisata juga dilakukan dengan Dinas kebudayaan
dan Pariwisata Kota Makasar berupa penandatanganan Nota Kesepakatan bidang
Kepariwistaanserta dengan dinas kebudayaan dan Pariwisata Tasikmalaya berupa
Travel Dialog.
B.3. Permasalahan dan Solusi
B.3.1. Permasalahan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-180
1. Adanya pembatalan rencana lomba kelompok sadar wisata Tingkat
Provinsi Bali
2. Adanya pengangkatan tenaga harian lepas menjadi pegawai negeri sipil.
3. Banyak akomodasi pariwisata yang kurang memperhatikan kebersihan dan
kenyamanan pengunjung.
4. Belum adanya pengembangan dan inovasi obyek pariwisata tradisional.
5. Masih adanya tindak kejahatan terhadap para pengunjung obyek wisata.
6. Masih adanya kasus-kasus penyakit yang meresahkan para wisatawan.
B.3.2. Solusi.
1. Perlunya koordinasi dengan pihak penyelengara lomba
2. Perencanaan Perlu ditingkatkan
3. Perlu menjaga kebersihan dan kenyamanan akomodasi pariwisata dengan
lebih baik lagi.
4. Perlunya pengembangan obyek wisata menjadi lebih inovatif tanpa
meninggalkan keunikannya.
5. Perlunya menjaga keamanan para pengunjung pada obyek-obyek wisata
dari tindak kejahatan.
6. Perlunya melakukan upaya-upaya pencegahan secara berkelanjutan
terhadap penyakit-penyakit yang sering mewabah
Urusan Pilihan Perindustrian
Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Keberadaan Industri dan Industri rumah tangga/kerajinan sangat
bersinergi dengan dunia kepariwisataan. Hal ini disebabkan karena hasil
industri/kerajinan menjadi salah satu faktor pelengkap destinasi wisata.
Tingginya jumlah penduduk, mobilitas penduduk dan wisatawan yang datang ke
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-181
Kota Denpasar menyebabkan Kota Denpasar potensial sebagai daerah pemasaran
produk barang dan jasa.
Beberapa program-program yang dilaksanakan dalam bidang
perindustrian ini antara lain :
Belanja tidak langsung.
1. Belanja Pegawai.
Balanja Langsung.
1. ProgramPeningkatan administrasi perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
2.1. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
4. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
4.1. Sosialisasi Undang-Undang dan pengawasan peredaran barang dan
jasa dalam rangka tertib niaga.
4.2. Koordinasi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
5. Program pengembangan industri kecil dan menengah.
5.1. Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah terhadap Pemanfaatan
Sumber Daya
5.2. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan
klaster industri.
5.3. Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah Berbasis Budaya Unggulan
5.4. Fasilitas bagi industri kecil dan menengah melalui inkubator bisnis.
6. Program Peningkatan kemampuan teknologi industri.
6.1. Pembinaan kemampuan teknologi industri
7. Program peningkatan efesiensi perdagangan dalam negeri.
7.1. Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-182
7.2. Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
7.3. Pengembangan pasar dan monitoring harga kebutuhan bahan pokok
dan barang strategis lainnya dipasar tradisional dan distributor.
7.4. Sosialisasi Informasi Peningkatan Potensi Pasar Industri Kreatif
7.5. Peningkatan Inovasi Produk Lokal
7.6. Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan/Misi Dagang
8. Program pengembangan sentra-sentra industry potensial.
8.1. Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat.
9. Program peningkatan dan pengembangan eksport.
9.1. Pembangunan promosi perdagangan internasional.
B.2. Realisasi Program dan Kegiatan Urusan Pilihan.
Urusan Pilihan Perindustrian dan Perdagangan.
Urusan Pilihan Perindustrian yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kota Denpasar diwujudkan melalui 9 (sembilan) program dan
18 (Delapan belas) kegiatan. Belanja tak langsung direncanakan sebesar Rp.
2.945.036.000,00 dengan realisasi Rp. 2.751.988.867,00 atau (93.44%) persen.
Belanja langsung dialokasikan Rp. 4.442.815.410,00 dengan realisasi Rp.
4.149.613.345,00 atau (93,40%) persen. Adapun realisasi untuk masing-masing
program dan kegiatan dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.30 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Pilihan Perindustrian Tahun 2010 yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar.
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Belanja Tidak Langsung 2.945.036.000,00 2.751.988.867,00 93,44
1.Belanja Pegawai 2.945.036.000,00 2.751.988.867,00
Belanja Langsung 4.442.815.410,00 4.149.613.345,00 93.40
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-183
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
472.375.925,00 385.081.115,00 81.52
1.1.Pelayanan administrasi perkantoran
472.3750925,00 385.081.115,00
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
384.970.000,00 350.107.000,00 90,94
2.1.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
384.970.000,00 350.107.000,00
3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
50.000.000,00 45.423.400,00 90,85
3.1Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
50.000.000,00 45.423.400,00
4. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan.
236.815.000,00 236.194.400,00 99,74
4.1.Sosialisasi Undang-Undang dan Pengawasan Peredaran Barang dan jasa dalam rangka tertib niaga.
130.140.000,00 130.084.600,00 99,96
4.2.Koordinasi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
106.675.000,00 106.109.800,00 99,47
5. Program Pengembangan industry kecil dan menengah.
893.326.185,00 783.173.380,00 87,67
5.1. Fasilitasi bagi industry kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya
104.640.000,00 95.267.500,00 91,04
5.2. Pembinaan industry kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan kluster industri
116.332.325,00 101.745.725,00 87,46
5.3. Fasilitasi Bagi industry kecil dan menengah berbasis budaya unggulan
196.100.000,00 175.125.000,00 89,30
5.4.Fasilitas bagi industry kecil dan menengah melalui incubator bisnis
476.253.860,00 411.035.155,00 86,31
6. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
373.697.800,00 345.817.250,00 92,54
6.1.Pembinaan kemampuan teknologi industri
373.697.800,00 345.817.250,00
7. Program Peningkatan Efesiensi perdagangan dalam negeri
1.387.287.500,00 1.363.516.300,00 98,29
7.1.Peningkatan sistim dan jaringan informasi perdagangan
418.393.000,00 402.683.800,00 96,25
7.2.Sosialisasi Peningkatan 247.190.000,00 246.360.000,00 99,66
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-184
Penggunaan Produk Dalam Negeri
7.3.Pengembangan pasar dan monitoring harga kebutuhan bahan pokok dan barang strategis lainnya dipasar tradisional dan distributor
90.207.500,00 86.775.000,00 96,20
7.4.Sosialialisasi informasi peningkatan potensi pasar industry kreatif
220.000.000,00 219.500.000,00 99,77
7.5.Peningkatan inovasi produk lokal 236.070.000,00 235.570.000,00 99,79
7.6.Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan/ misi dagang
175.427.000,00 172.627.000,00 98,40
8. Program Pengembangan sentra-sentra industry potensial
41.080.000,00 40.780.000,00 99,27
8.1.Penyediaan sarana dan informasi yang dapat diakses masyarakat
41.080.000,00 40.780.000,00
9. Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport
603.263.000,00 599.520.500,00 99,38
9.1.Pembangunan Promosi Perdagangan Internasional
603.263.000,00 599.520.500,00
B.3. Permasalahan dan Solusi
B.3.1. Permasalahan
1. Industri rumah tangga/kerajinan di Kota Denpasar belum terjalin
hubungan yang erat dengan Dunia usaha khususnya yang bergerak di
bidang kepariwisataan.
2. Terbatasnya akses pasar yang dimiliki oleh industri rumah tangga
3. Persaingan yang semakin ketat dihadapi oleh hasil industri rumah tangga
Kota Denpasar dengan hasil kerajinan sejenis yang dipasarkan di Kota
Denpasar oleh daerah lainnya.
4. Belum optimalnya inovasi produk baru dalam industri rumah tangga di
Kota Denpasar.
5. Permodalan merupakan masalah klasik yang dihadapi industri rumah
tangga/kerajinan karena umumnya industri rumah tangga/kerajinan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-185
memiliki skala usaha yang relatif kecil sehingga kesulitan bagi perbankan
untuk dapat memberikan akses permodalan.
6. Masih perlunya peningkatan pengawasan terhadap produk yang
dipasarkan dan perlindungan terhadap konsumen diperlukan untuk
menjamin konsumen (penduduk dan wisatawan) mendapatkan barang
yang berkualitas, dan mampu menyelesaikan masalah yang ditimbulkan
oleh ketidak puasan dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
7. Masih perlunya peningkatan kemampuan manajemen eksport bagi
pengusaha diperlukan untuk dapat mendukung terwujudnya distribusi
produk dari Kota Denpasar melewati batas negara.
8. Masih terbatasnya akses pasar untuk meningkatkan perdagangan terutama
produk dagangan yang dihasilkan oleh industri kecil menengah.
B.3.2. Solusi.
1. Perlu adanya bapak angkat dalam bidang industri rumah tangga sebagai
penyalur hasil home industri.
2. Perlunya membentuk kelompok-kelompok industri rumah tangga agar
dapat dengan mudah menyalurkan hasil produksinya.
3. Perlu strategi khusus dalam pemasaran dan desain yang unik sehingga
tidak kalah dalam persaingan usaha.
4. Perlu dilaksanakan pembinaan dalam desain produk industri agar tidak
monoton.
5. Perlunya diberikan modal melalui kredit tanpa agunan melalui lembaga
yang sudah ditunjuk.
6. Pengawasan terhadap produksi industri kecil perlu terus dilaksanakan
sehingga kebersihannya tetap dapat terjaga.
7. Perlunya pembinaan dalam bidang menajamen eksport sehingga dapat
menggairahkan eksport.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-186
8. Perlunya perluasan akses pasar bagi produk-produk daerah ke luar daerah
dan luar negeri.
PDAM Kota Denpasar
PDAM Kota Denpasar didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Denpasar Nomor 20 Tahun 1995 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Denpasar yang disesuaikan dengan Peraturan Daerah Kota
Denpasar Nomor 16 Tahun 2002 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Denpasar, yang selanjutnya disesuaikan kembali dengan Peraturan
Daerah Kota Denpasar Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Perusahaan Daerah Air
Minum
Program dan Kegiatan
a. Bidang Produksi
1) Pengembagan kapasitas produksi melalui pembuatan Sumur Bor
Produksi di Jalan Keboiwa dengan kapasitas 10 lt/dt, di Jalan Mahendrata
kapasitas 10 lt/dt dan di Jalan Pulau Singkep kapasitas 20 lt/dt
2) Program Kerjasama jual beli air meliputi :
a) Pembelian air dari PDAM Badung sebanyak 30 lt/dt.
b) Pembelian air dari Pam PT TB sebanyak 25 lt/dt.
c) Pembelian air dari PDAM Gianyar sebanyak 5 lt/dt.
3) Program Peningkatan Kualitas Produksi melalui perbaikan Filter IPA
Waribang.
b. Bidang Distribusi
1) Program Pemasangan Pompa Boster di atas Reservoir Belusung untuk
peningkatan pelayanan di wilayah Denpasar Utara dan Barat.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-187
2) Program pemasangan Pipa distribusi Ø 400 mm dari Reservoir Belusung
sampai dengan pertigaan Pasar Peguyangan Jalan A. Yani Utara.
3) Program Perbaikan sistem distribusi perpipaan untuk peningkatan
pelayanan di Jalan Gunung Seraya Peumnas Monang-Maning dan di Jalan
Pulau Batanta.
4) Program Pemasangan Pipa distribusi sekunder dan tersier di Sesetan dan
Pemecutan.
c. Bidang Sumber Daya Manusia
1) Program Pelatihan Karyawan sesuai dengan bidang tugas.
2) Program Perencanaan formasi serta mutasi sesuai dengan kebutuhan dan
kualifikasi SDM yang ada.
3) Program Melengkapi sarana dan prasarana karyawan secara bertahap
berdasarkan skala prioritas dan kemampuan perusahaan
4) Program perencanaan sistem evaluasi kepegawaian dengan sistem KPI.
5) Program pelaksanaan profiling terhadap pegawai golongan C dan D.
6) Melaksanakan test potensi terhadap pegawai yang mendapatkan ijazah
SLTA dan sarnaja S1.
d. Bidang Kuangan.
1) Program Peningkatan pertumbuhan pendapatan rata-rata 25 %.
2) Program Peningkatan pertumbuhan pendapatan non air rata-rata 67 %.
3) Program Rata-rata Jual per M3 adalah 2.609/m3
4) Program Rata-rata Biaya Usaha per M3 adalah 2.417./m3
5) Program Jangka Panjang setelah Cut Off Date adalah membayar
kewajiban yang sudah jatuh tempo
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-188
e. Bidang Pelayanan
1) Program Pelayanan sistem informasi pelanggan secara terpadu yang
berbasis IT melalui Website dan SMS “PASTI”.
2) Program Penertiban sambungan air pelanggan yang menggunakan
pompa hisap.
3) Program optimalisasi reklasifikasi golongan pelanggan.
4) Pembacaan meter air dengan barcode.
5) Program Pembayaran secara online dengan PT POS dan bekerjasama
dengan PT. Telkomsel untuk pembayaran T-Cash.
Tabel IV.31
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan PDAM Kota Denpasar Tahun 2010
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
Bidang Produksi
1. Program Pengembangan kapasitas produksi
31.104.000,00 34.167.744,00 109,85
2. Program Jual Beli Air 4.736.842.560,00 6.811.615.050,00 103,32
3. Program Perbaikan filter IPA Waribang
978.684.000,00 924.774.000,00 94,49
Bidang Distribusi
1. Program pemasangan pompa boster diatas reservoir Belusung
1.730.484.000,00 1.662.710.000,00 96,08
2. Program Pemasangan Pipa Distribusi Ø 400 mm dari Reservoir Belusung sampai dengan pertigaan Pasar Peguyangan
1.350.718.000,00 1.167.694.000,00 86,45
3. Program Melaksanakan perbaikan sistem distribusi perpipaan untuk peningkatan pelayanan
142.694.000,00 107.147.000,00 79,09
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-189
4. Pemasangan pipa distribusi sekunder dan tersier di Sesetan dan Pemecutan
2.097.649.000,00 1.456.598.000,00 64,11
Bidang SDM
1. Program Pelatihan. 440.000.000,00 366.000.000,00 83,18
2. Program Perencanaan Formasi 450.000.000,00 53.000.000,00 17,78
3. Program Melengkapi sarana dan prasarana
375.000.000,00 344.000.000,00 91,73
4. Program evaluasi kepegawaian dengan sistem KPI
40.000.000,00 26.000.000,00 65
5. Program profiling terhadap pegawai golongan C dan D
10.000.000,00 9.513.000,00 95,13
6. Program Tes potensi terhadap pegawai yang mendapatkan ijazah SLTA dan Sarjana S1
10.000.000,00 9.513.000,00 95,13
Bidang Keuangan
1. Program Peningkatan Pendapatan 78.042.025.991,00 72.312.711.028,00 92,66
2. Program Efisiensi Biaya 68.388.509.028,00 66.699.225.355,00 97,53
3. Program Peningkatan Pertumbuhan laba
9.653.516.963,00 5.613.485.673,00 58,15
4. Pembayaran kewajiban jangka panjang ke departemen Keuangan
10.648.438.647,00 8.977.963.574,00 84,31
Bidang Pelayanan
1. Program Sistem Informasi Pelanggan secara terpadu yang berbasis IT melalui Website dan SMS “PASTI”
100% 100% 100%
2. Program Penertiban sambungan air n pelanggan yang menggunakan pompa hisap
100% 100% 100%
3. Program Optimalisasi reklasifikasi golongan pelanggan
100% 100% 100%
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-190
4. Program Program Pembacaan meter dengan bercode
100% 96% -4%
5. Pembayaran melalui PT POS 100% 100% 100%
Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
a.1. Bidang Produksi
1) Keterbatasan sumber air baku
2) Adanya penurunan kualitas air baku
3) Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan sarana produksi cukup besar
a.2. Bidang Distribusi
1) Kontinyuitas dan kuantitas pelayanan masih kurang karena tekanan air
pada saat jam puncak pagi dan sore hari kecil, bahkan pada beberapa
daerah yang elevasinya cukup tinggi air tidak mengalir.
2) Tingkat Kehilangan air masih berfluktuasi.
3) Kesulitan dalam melaksanakan pemeliharaan dan pengembangan yang
terkait dengan infrastruktur jalan
4) Cakupan pelayanan masih rendah yakni baru mencapai 69,03 % dari
seluruh jumlah penduduk, padahal sasaran pelayanan pada tahun 2015
untuk daerah perkotaan diharapkan sebesar 80 %.
5) Terbatasnya dana yang tersedia untuk melaksanakan pemeliharaan dan
pengembangan jaringan.
a.3.Bidang SDM
1) Kualitas SDM belum memadai.
2) Penempatan SDM dalam organisasi belum optimal.
3) Kelengkapan sarana dan prasarana masih terbatas.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-191
a.4.Bidang Keuangan.
1) Cash liquid yang masih rendah karena kemampuan untuk memperoleh
laba dialokasikan untuk membayar angsuran pinjaman jangka panjang,
sehingga saldo kas rendah hanya mencukupi untuk kebutuhan operasional
30 hari.
2) Periode penagihan atau jangka waktu penagihan yang tinggi yaitu 42 hari.
a.5.Bidang Pelayanan
1) Pembayaran rekening belum seluruhnya tepat waktu.
2) Penanganan keluhan pelanggan belum maksimal.
b. Solusi
a.1. Bidang Produksi
1) Optimalisasi sumber-sumber produksi yang ada.
2) Mengintensifkan percepatan realisasi program SARBAGITAKU kepada
Pemerintah Provinsi Bali.
3) Mengusulkan kembalin program pengembangan kepasitas produksi IPA
Waribang tahap II 150 lt/dt kepada Pemerintah Pusat.
a.2. Bidang Distribusi
1) Melaksanakan pengaturan-pengaturan sistem distribusi untuk
mendapatkan pemerataan tekanan dengan perbaika sistem pada daerah-
daerah yang mengalami gangguan air kecil/mati
2) Melaksanakan operasional pompa boster untuk meningkatkan kualitas
pelayanan wilayah barat, mengingat banyaknya keluhan yang masuk
karena tidak adanya sumber air lain selain PDAM dan evaluasi daerah
cukup tinggi.
3) Mengusulkan program pengembangan pipa distribusi sekunder melalui
satker pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali dan Pemerintah
Kota Denpasar ( APBD Kota Denpasar ) terhadap daerah-daerah yang
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-192
masih berpotensi tersedianya kapasitas produksi seperti Daerah di
Kelurahan Penatih Denpasar Timur.
4) Penyempurnaan sistem asbuilt drawing melalui program Sistem Distribusi
Air Bersih ( SIDAB )
5) Melaksanakan percepatan perbaikan kebocoran.
6) Melaksanakan penerimaan sambugan baru secara selektif sesuai dengan
kemampuan produksi yang masih ada.
a.3.Bidang SDM
1) Mengikuti pelatihan dan pendidikan sesuai dengan bidangnya
2) Merencanakan mutasi sesuai dengan kebutuhan dan kualitas ADM yang
ada.
3) Melengkapi sarana dan prasarana karyawan secara bertahap berdasarkan
skala prioritas dan kemampuan perusahaan.
4) Meningkatkan kesejahteraan pegawai.
a.4.Bidang Keuangan.
1) Monitoring dan melaksanakan perubahan golongan pelanggan sesuai
dengan kondisi persil pelanggan.
2) Evaluasi terhadap layanan yang diberikan.
3) Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang transparan dan terbuka.
4) Efisiensi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
5) Perubahan perlakuan akutansi atas pendapatan air sehingga periode
penagihan kurang dari 30 hari.
a.5.Bidang Pelayanan
1) Mengoptimalkan sistem informasi pelanggan secara terpadu melalui wbsite
seperti :
a. I – REK ( Informasi Tagihan Rekening Air ) bekerjasama dengan
Telkom dengan akses telepon 0361-20274.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-193
b. I NET ( Informasi tagihan melalui internet ) dengan mengunjungi
web site http:\\pdam.denpasarkota.go.id
c. I MES ( Informasi Massege) dengan nama layanan “PASTI” yang
terdiri dari pengaduan, stand meter dan tagihan rekening, kirim ke
3477.
2) Pengembangan sistem on line bank selain kerjasama dengan bank BPD dan
LPD serta dengan PT. Pos Indonesia.
3) Pengembangan pembayaran dengan HP yang bekerjasama dengan PT.
Telkomsel melalui T-Cash.
4) Pembayaran dengan ATM Bank BPD.
5) Mengoptimalkan Reklasifikasi pelanggan melalui pendataan pelanggan
yang mengalami perubahan fungsi persil.
Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar
Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Madya Denpasar Nomor : 14 Tahun 1993 yang telah direvisi dengan
Keputusan Walikota Nomor 2 Tahun 2001, dan telah beroperasi sejak tanggal 1
Agustus 1994. Maksud dan tujuannya adalah untuk lebih tertatanya pengelolaan
pasar karena pasar merupakan salah satu pusat perekonomian Kota Denpasar.
Dengan terbentuknya Perusahaan Daerah Pasar ini maka diharapkan pengelolaan
pasar dapat lebih berkembang, maju dan sesuai dengan perkembangan jaman.
Untuk memperlancar kegiatan operasional pasar telah dibentuk dan disusun
bagan susunan organisasi dan tatalaksanakan kerja Perusahaan Daerah Pasar
yang tertuang dalam Keputusan Walikotamadya Daerah Tingkat II Denpasar
nomor 581 tahun 1994. Program-program yang dilaksanakan oleh Perusahaan
Daerah Pasar antara lain :
Bidang Umum.
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-194
1. Program Peningkatan SDM
1.1.Pelatihan Komputer
1.2.Pembinaan Petugas Keamanan
Bidang Keuangan
1. Program Pendapatan
2. Program Biaya
Bidang Kebersihan dan Pertamanan
1. Program Peralatan dan Perawatan.
2. Program Pertamanan Unit-unit Pasar.
Bidang Teknik
1. Program Penataan Tampak Depan Pasar Badung.
2. Program Penataan Tampak Depan Pasar Kereneng.
3. Program Pembuatan Kamar mandi/WC VIP di Pasar Badung.
4. Program Pembuatan kamar mandi/WC VIP di Pasar Kereneng.
5. Program Perbaikan Instalasi Listrik dan Air di Pasar-pasar.
Adapun realisasi dari masing-masing program di atas dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel IV.32
Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar Tahun 2010
No.
Program/Kegiatan
Anggaran % Capaian
Target Realisasi
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-195
Bidang Umum
1. Program Pelatihan Komputer 8 orang 8 orang 100
Bidang Keuangan
1. Program Pendapatan. 15.613.130.600 14.909.967.996 95,4
2. Program Biaya 13.753.876.895 10.351.989.374,75 75,2
Bidang Kebersihan dan Pertamanan
1. Program Peralatan dan Perawatan 337.488.400 295.065.000 87,4
2. Program Pertamanan unit-unit pasar 21.000.000 7.333.000 34,91
Bidang Teknik
1. Program Penataan Tampak Depan pasar Badung.
2. Penataan tampak depan Pasar Kereneng
80.000.000 80.000.000 100
3. Program Pembuatan KM/WC VIP di Pasar Badung
216.000.000 216.000.000 100
4. Program Pembuatan KM/WC VIP di Pasar Badung
75.000.000 75.000.000 100
5. Perbaikan Instalasi listrik dan air di pasar-pasar
78.000.000 42.409.150 54
Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
a.1. Bidang Umum
1) Revisi SK Nomor 511A tahun 1994 tentang Pokok-pokok Badan Pengawas,
Direksi dan Kepegawaian PD Pasar Kota Denpasar.
2) Revisi SK Nomor 581 tahun 1994 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja PD Pasar Kota Denpasar.
3) Gang-gang pedagang penuh dengan barang dagangan.
4) Pemahaman, pengetahuan dan wawasan petugas satpam terhadap tupoksi
yang masih rendah
a.2. Bidang Kebersihan dan Pertamanan.
1) Mencari area untuk taman-taman percontohan dan penghijauan di unit-
unit pasar
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-196
2) Kendaraan truk ada 8 unit , 3 (tiga) diantaranya sudah melebihi umur (10
tahun)
a.3.Bidang Keuangan
1) Masih ada kebocoran dalam pemungutan pendapatan di unit-unit pasar
2) Sikap mental petugas masih rendah.
a.4.BidangTeknik.
1) Keterbatasan Anggaran Biaya yang dimiliki
2) Jumlah pasar yang banyak sebagian memerlukan revitalisasi pasar, 3 (tiga)
masih berstatus pasar impress (1978) dan 1 (satu) masih dibawah pihak
ketiga
b. Solusi
b.1. Bidang Umum
1) Masih dipelajari Bagian Hukum Setda Kota Denpasar.
2) Melaksanakan pengawasan melekat.
3) Memberikan pembinaan dan penertiban kepada pedagang.
4) Mengadakan kerjasama dengan pihak Kepolisian untuk melatih satpam.
5) Mengadakan kerjasama dengan Badang Penanggulangan Bencana Daerah
Denpasar untuk memberikan pelatihan
b.2. Bidang Kebersihan dan Pertamanan
1) Mewajibkan Kepala Unit Pasar untuk membuat taman-taman percontohan
2) Mengjak semua komponen pasar untuk melaksanakan dan menjaga
kebersihan lingkungan masing-masing
3) Setiap tahun menganggarkan peremajaan armada kebersihan.
b.3.Bidang Keuangan
1) Melakukan pengawasan intensif oleh Badan Pengawasan internal dengan
mengutamakan metode observasi uji petik dan dan wawancara
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-197
2) Melakukan kerjasama dengan BPKP Perwakilan Provinsi Bali baik audit
laporan keuangan maupun bimbingan akutansi keuangan
3) Memberikan pembinaan kepada petugas pungut masing-masing unit pasar
b.4.Bidang Teknik.
1) Membuat anggaran pemeliharaan berkelanjutan dan bertahap setiap tahun
2) Melakukan pendekatan dengan pedagang untuk bersama-sama
memelihara dan menjaga tempat berjualan masing-masing
3) Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dalam mengatasi pembiayaan
pembangunan dan pemeliharaan pasar
Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar
Pengelolaan perparkiran di Kota Denpasar dalam perjalanannya, melalui
tahapan-tahapan yang panjang. Sejak dikelola di bawah Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dinas Perhubungan Kota Denpasar dengan SIPARTAnya dan akhirnya
dikembangkan pengelolaannya dibawah Perusahaan Daerah Parkir Kota
Denpasar. Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan perjanjian kerjasama
antara Walikota Denpasar dengan Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar
nomor : 551.1/449/PD. Parkir, tentang Pengelolaan Tempat Parkir Tepi Jalan
Umum di Wilayah Kota Denpasar, keseluruhan pendapatan bruto retribusi parkir
tepi jalan umum disetorkan keseluruhannya (100 %) ke Kas Daerah sebagai
penerimaan daerah yang selanjutnya dikembalikan 85 % nya untuk membiayai
operasional Perusahaan Daerah Parkir, sedangkan untuk parkir pelataran dan
parkir insidentil masih seperti sebelumnya. Program-program kegiatan yang
dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Parkir adalah sebagai berikut :
1. Bidang Tata Usaha
Penyelenggaraan tugas-tugas dibagian tata usaha merupakan proses
kegiatan yang bersifat administrasi baik administrasi kepegawaian, keuangan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-198
perusahaan dan teknik-teknik pengelolaan dan pengembangan kegiatan
perparkiran serta layanan pengaduan dari masyarakat.
Dari Bidang Keuangan program yang dilakukan yaitu penyusunan laporan
keuangan yang terdiri dari :
1. Neraca
2. Laba/rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
2.Bidang Operasional
Dari Bidang Operasional program yang dilakukan yaitu Pengelolaan
Perparkiran di Kota Denpasar meliputi :
2.1.Pengelolaan Parkir Badan Jalan.
Merupakan penerimaan retribusi parkir Badan Jalan, dimana Pengelolaan
Parkir Badan Jalan didasarkan atas perjanjian kerjasama antara Walikota dengan
Perusahaan Daerah Parkir Kota Denpasar Nomor : 551.1/449/PD.Parkir tentang
Pengelolaan Tempat Parkir Badan Jalan di Wilayah Kota Denpasar dengan tarif
parkir Sepeda Motor Rp. 500,00 dan Mobil Rp. 1.000,00. Untuk tahun 2010 target
Pendapatan Parkir Badan Jalan sebesar Rp. 6.364.800.000,00 dan realisasi yang
sudah dicapai sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp. 6.341.054.000,00 (0.99%)
dimana ridak tercapainya target tersebut sebagai akibat dari adanya pembebasan
parker pada 4 ruas jalan yaitu jalan Gajah Mada, jalan Thamrin, Jalan Kartini dan
Jalan Sulawesi terhitung sejak tanggal 25 Desember 2010, sehingga PD Parkir
kehilangan pendapatan parker tepi jalan dari tanggal 25 s/d 31 Desember 2010
mencapai sebesar Rp. 32.067.000,00 yang seharusnya realisasi pendapatan parker
tepi jalan tahun 2010 kurang lebih mencapai sebesar Rp. 6.373.121.000 (100,13%).
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-199
Adapun realisasi pendapatan parker tepi jalan tahun 2010 dengan rincian sebagai
berikut :
No. Bulan Realisasi (Rp)
1. Januari 604.549.786,00
2. Pebruari 573.355.435,00
3. Maret 662.123.831,00
4. April 627.206.132,00
5. Mei 655.048.310,00
6. Juni 566.884.500,00
7. Juli 574.975.000,00
8. Agustus 493.258.500,00
9. September 497.545.500,00
10. Oktober 563.427.500,00
11. November 561.910.000,00
12. Desember 440.285.500,00
Total 6.341.054.000,00
2.2.Pengelolaan Parkir Insidentil (Pameran)
Merupakan pengelolaan parkir yang dilakukan untuk kegiatan atau event
tertentu yang bersifat sementara seperti pameran, pertunjukkan dan lain-lainnya.
Target untuk Pendapatan Isidentil Tahun 2010 sebesar Rp. 40.000.000,00 dan
realisasinya sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp. 45.162.250,00 atau
pendapatan telah melampaui target Rp. 5.162.250,00 (112,9 %).
2.3. Pengelolaan Parkir Gedung dan Pelataran.
Merupakan Pengelolaan Parkir yang dilakukan bekerjasama dengan
pemilik lahan gedung dan pelataran parkir sesuai dengan MoU yang telah
disepakati oleh pemilik lahan dan PD Parkir. Tarif parkir tahun 2010 untuk
sepeda motor Rp. 1000,00 dan mobil Rp. 2000,00 . Untuk tahun 2010 target
pendapatan parkir Gedung dan Pelataran sebesar Rp. 7.560.000.000,00 dan
realisasi sampai dengan bulan Desember 2010 sebesar Rp. 7.665.808.507,00 (101,4
%) dengan rincian sebagai berikut :
No. Bulan Realisasi (Rp)
1. Januari 604.549.786,00
2. Pebruari 573.355.435,00
3. Maret 662.123.831,00
4. April 627.206.132,00
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-200
5. Mei 665.048.310,00
6. Juni 663.522.269,00
7. Juli 644.089.607,00
8. Agustus 689.104.218,00
9. September 650.543.017,00
10. Oktober 594.335.994,00
11. November 630.192.279,00
12. Desember 671.737.629,00
Total 7.665.808.507,00
Adapun Realisasi dari masing-masing program kegiatan tersebut diatas dapat
diuraikan sebagai berikut:
No Kegiatan Anggaran Pencapaian
% Target Realisasi
Pembiayaan :
1 Beban Pokok Pendapatan 5.139.256.000,00 5.130.549.792,85 99,8
2 Beban Utama 8.244.490.000,00 8.113.657.724.53 99,6
3 Bunga Pinjaman Kredit 425.000.000,00 421.276.647,05 99,1
Pendapatan:
1 Parkir Tepi jalan Umum 6.364.800.000,00 6.341.054.000,00 99,6
2 Parkir Isidentil 40.000.000,00 45.162.250,00 112,9
3 Parkir Gedung & Peralatan 7.560.000.000,00 7.665.808.507,00 101,4
Permasalahan dan Solusi
PD. Parkir Kota Denpasar akan memasuki usia enam tahun yaitu tepatnya
tanggal 16 Agustus 2010 dan dilihat dari segi umur dikatagorikan relatif
masih belia, namun berkat adanya usaha dan kemauan yang keras untuk
memajukan perusahaan dan didukung oleh sumber daya manusia yang ada
dan kerjasama yang baik diantara seluruh jajaran elemen PD. Parkir Kota
Denpasar sudah banyak mengalami kemajuan-kemajuan bahkan sudah
mempunyai nama ditingkat Nasional dalam lomba penilaian BUMD Award
dan salah satu yang terbaik dalam kelompok aneka usaha. Namun lepas dari
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-201
kemajuan tersebut masih ada masalah-masalah yang dihadapi oleh PD. Parkir
Kota Denpasar selama kurun waktu enam tahun, khususnya permasalahan
yang dibawah bagian operasional :
a.1. Seksi Pengelolaan Parkir Badan jalan
Permasalahan
1) Banyaknya satuan ruang parkir badan jalan yang hilang sebagai akibat
ditetapkannya beberapa ruas jalan sebagai ruas larangan parkir seperti
yang sudah terjadi pada 4 ruas jalan yaitu Jalan gajah Mada, Thamrin,
Sulawesi dan Kartini di mana ruas jalan tersebut telah tersedia sentral
parker.
2) Sekalipun jumlah kendaraan di Kota Denpasar selalu meningkat dari
tahun ke tahun , namun mengingat satuan ruang parkir yang semakin
berkurang seperti yang disebutkan diatas maka permasalahan yang akan
muncul akan terjadinya penurunan pendapatan atas retribusi parkir badan
jalan. Bahkan akibat pembebasan parkir di 4 ruas jalan tersebut diatas
untuk tahun 2011 pendapatan parkir tepi jalan diperkirakan menurun
sebesar Rp. 1,6 milyar lebih dan kurang lebih 70 orang juru parkir
kehilangan pekerjaannya
Solusi
1) Dengan adanya sentral parkir di Pasar badung dan Lokita Sari agar
keberadaan sentral parkir tersebut disosialisasikan kepada masyarakat
Kota Denpasar, sehingga masyarakat tidak kebingungan mencari lokasi
parker
2) Rendahnya kesadaran masyarakat akan arti karcis yang sekaligus sebagai
alat bukti parker badan jalan dan sebagai control/pengawasan pendapatan
sehingga harus disosialisasikan terus menerus.
3) Perlu kiranya dilakukan penyeragaman tariff parker badan jalan dimana
untuk tarif parker sepeda motor masih Rp. 500,- sehingga tariff parker
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-202
mobil masih Rp. 1000,- agar bisa disesuaikan dengan tarif parkir gedung
dan peralatan yaitu tarif parkir sepeda motor Rp. 1000,- dan tariff mobil
Rp.2000,- sehingga tidak membingungkan masyarakat.
a.2. Seksi Pengelolaan Parkir Gedung dan Pelataran
Permasalahan:
1) Masih rendahnya pengetahuan para pemilik/penyelenggara parkir tentang
Regulasi Perparkiran di Kota denpasar sehingga banyak ditemui
penyenggaraan parkir sepihak diluar ketentuan perda yang berlaku.
2) Adanya beberapa took memasang pengumuman bebas parkir di areal
parkir pelataran membuat PD parkir kesulitan untuk bekerja sama dengan
pemilik took.
Solusi
1) Dalam rangka penegakan perda terkait penyelenggaraan parkir tersebut
dibutuhkan keterlibatan SKPD terkait serta sosialisasi perda secara terus
menerus kepada dinas yang paling rendah seperti Kepala Desa, Lurah dan
Bendesa Adat untuk lebih diketahui dalam rangka mengefektifkan
penyenggaraan perpakiran apabila terdapat di desa/kecamatan sudah
wajib berkoordinasi dengan penyenggara perparkiran yaitu Perusahaan
daerah Parkir Kota Denpasar (Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003)
2) Mencari Potensibaru parkir di perparkiran khusus (gedung dan pelataran)
dan bekerjasama dengan Dinas Perijinan apabila ada pembangunan
swalayan, rumah sakit, sekolah, pasar dan lain-lain di wilayah kota
denpasar agar PD. Parkir di ikut sertakan dalam hal perparkiran dan juga
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-203
merupakan salah satu persyaratan dapat membangun pertokoan atau yang
bersifat pelayanan public.
a.3. Seksi Pengawasan dan Pengamanan Parkir
1) Masih banyaknya masyarakat yang menaruh barang-barang penting
dibawah jok motor seperti : SIM, STNK dan barang berharga lainnya
seperti kunci yang masih nyantol, sehingga sangat rentan bagi curanmor.
Hal ini menjadi resiko bagi penyelenggaraan perparkiran di Kota Denpasar
(Pelaksanaan Perda Nomor 11 Tahun 2005, tentang system
penyelenggaraan perparkiran di Kota Denpasar khususnya pasal 11
tentang santunan kehilangan kendaraan pada tempat-tempat parkir yang
telah ditentukan )
2) Kuranganya kesadaran masyarakat Kota denpasar sebagai konsumen
untuk meminta/menerima karcis parkir serta sebaliknya yaitu petugas juru
parkir tidak memberikan karcis parkir pada konsumen, dimana karcis
tersebut dapat dipergunakan sebagai jaminan kehilangan kendaraan dan
dapat diikutkan dalam undian karcis parkir berhadiah.
Solusi:
1) Masalah persyaratan klaim ganti rugi perlu kiranya disempurnakan pada
saat melaporkan kehilangan ke PD. Parkir harus disertai dengan Petugas
Parkir/Juru parkir (saksi) yang bertugas saat itu dan menunjukkan STNK
asli, serta syarat-syarat lainnya yang sudah berlaku selama ini.
3) Untuk kedepannya motto PD. Parkir “ Minta karcisnya, raih hadiahnya “
perlu sosialisasi secara terus menerus sehingga masyarakat pengguna jasa
parkir terbiasa untuk mengambil karcis dan tidak menyepelekan /
menyederhanakan fungsi dan tujuan karcis parkir, karena apabila terjadi
kehilangan kendaraan sepeda motor maupun mobil akan mendapatkan
ganti rugi dari PD. Parkir Kota Denpasar dan sesuai dengan persyaratan
BAB IV –PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 IV-204
yang ditentukan yaitu peraturan Walikota Denpasar Nomor 30 tahun 2006
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2005,
dimana persyaratan yang harus dipenuhi oleh konsumen untuk
mengajukan klaim ganti rugi adalah sebagai berikut :
Berita Acara Kejadian dari Perusahaan Daerah parkir Kota Denpasar
Surat keterangan hilang dari kepolisian setempat
BPKB dan STNK Asli
Kunci Kontak
Bukti karcis parkir yang asli
Pemblokiran BPKB dari kantor samsat
Fotocopy KTP pemohon
Dan pelaporan tidak lebih dari 3 x 24 jam hari kerja setelah hari
kejadian baru akan diproses
BAB V – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 V-1
BAB V
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, maka penyelenggaraan
tiga (3) asas penyelenggaraan pemerintahan yaitu asas Desentralisasi, Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan, diupayakan lebih dimantapkan sehingga dapat
diselenggarakan secara luas, serasi dan seimbang. Kebijakan yang ditetapkan dalam
mewujudkan penyelenggaraan tiga asas ini adalah dengan memberikan tugas untuk
melaksanakan bagian urusan tugas tertentu oleh Kementerian/Lembaga Pemerintah
Kepada Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai daerah otonom atau kepada
desa. Kebijakan Tugas Pembantuan diarahkan kepada Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah, yang akan lebih efisien dan
efektif ditugaskan kepada Daerah Otonom untuk menyelenggarakannya.
Tujuan Penyelenggaraan Tugas Pembantuan adalah :
1. Terselenggaranya hubungan yang harmonis antar susunan pemerintah dan antar
pemerintahan daerah dalam kerangka NKRI.
2. Terselenggaranya pemerintah daerah yang berorientasi pada tercapainya
kesejahteraan masyarakat.
3. Terselenggaranya pelayanan umum secara optimal.
Maksud Kebijakan Tugas Pembantuan adalah :
1. Meningkatkan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintah dan antar
pemerintahan daerah.
2. Mengurangi kesenjangan antar daerah.
3. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pembangunan.
BAB V – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 V-2
A.Dasar Hukum Penyelenggaraan Tugas Pembantuan :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas
Pembantuan.
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Juncto Nomor 72
Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
4. Surat Keputusan bersama antara Menteri Keuangan dan Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional Nomor : Kep. 102/MK.2/2002 dan Nomor Kep.
292/M.PPN 109/2002, tentang Sistem Pemantauan dan Pelaporan Pelaksanaan
Proyek Pembangunan.
B.Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
Pada tahun 2010 Kementrian/Lembaga Pemerintah yang memberikan Tugas
Pembantuan kepada Pemerintahan Kota Denpasar adalah :
1. Departemen pertanian Republik Indonesia (Ditjen P2HP), dengan DIPA No.
3764.0/018-07.4/-/2009, dengan Nomor satuan Kerja : 225117
2. Departemen Pertanian Republik Indonesia (Ditjen Holtikultura), dengan DIPA
No. Satuan Kerja Nomor : 01.04.225108
3. Departemen Pertanian Republik Indonesia (Ditjen Pengelolaan Lahan dan Air)
dengan DIPA Nomor : 0957.0/018-08.4/-/2009, Satuan Kerja Nomor : 225108.
4. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan DIPA Nomor 0835/026-
04.4 / - / 2010 tanggal 31 Desember 2009
5. BKKBN Provinsi Bali dengan DIPA Satker BKKBN Provinsi Bali tahun
anggaran 2010 Nomor : 0031/068-01.2/XX/2010 tertanggal 31 Desember 2009
BAB V – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 V-3
C.Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan.
Adapun Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan Tugas Pembantuan
tersebut adalah :
1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Denpasar
2. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial
3. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
D.Program, Kegiatan, Sumber dan Jumlah Anggaran
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
No. Program/Kegiatan Sumber
Dana
Anggaran %
Capaian Anggaran Realisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial
1. Program Perluasan dan
Pengembangan Kesempatan
Kerja
1. Padat karya Produktif APBN 153.450.000,00 144.395.150,00 94,09
2. Terapan teknologi tepat
Guna (TTG)
APBN 160.000.000,00 144.970.000,00 90,60
3. Penyuluhan dan
Penyebaran Informasi
APBN 132.600.000,00 109.670.000,00 82,71
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar
1. Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
APBN 270.000.000,00 269.790.200,00 99,92
2. Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
APBN 30.000.000,00 30.000.000,00 100
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
1. Program Penerapan
Pemerintahan yang baik
BKKBN
Provinsi
Bali
9.070.000,00 9.070.000,00 100
1. Penyelenggaraan operasional
dan pemeliharaan perkantoran
2. Pelayanan public atau birokrasi
3. Peningkatan fasilitas pelayanan
umum dan operasional
2. Program Keluarga Berancana BKKBN
Provinsi
Bali
195.920.000,00 183.370.000,00 93,59
1. Jaminan Pel KB Berkualitas
bagi rakyat miskin
BAB V – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 V-4
2. Peningkatan jejaring Pel. KB
Pemerintahan dan swasta
3. Program Kesehatan Reproduksi
Remaja
BKKBN
Provinsi
Bali
1.560.000,00 1.560.000,00 100
1. Advokasi dan KIE tentang
kesehatan Reproduksi Remaja
(KRR)
4. Program Ketahanan dan
Pemberdayaan Keluarga
BKKBN
Provinsi
Bali
52.560.000,00 52.560.000,00 100
1. Intensifikasi advokasi dan KIE
program KB Nasional
2. Peningkatan Akses Informasi
dan Pemberdayaan Keluarga
3. Pengembangan Usaha
Ekonomi
5. Program Pengutan
Kelembagaan Keluarga Kecil
Berkualitas
BKKBN
Provinsi
Bali
43.190.000,00 43.190.000,00 100
1. Pendataan Keluarga dan
Individu Dalam Keluarga
2. Penguatan Jejaring Operasional
Lini Lapangan yang Berbasis
Masyarakat
E.Permasalahan dan Solusi.
E.1.Permasalahan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial
1) Kurangnya kesadaran perusahaan untuk melaporkan lowongan pekerjaan
2) Terbatasnya pegawai fungsional pengantar kerja
E.2.Solusi
1) Mengadakan sosialisasi keperusahaan mengenai Keppres No.4 tahun 1980 tentang
wajib lapor lowongan pekerjaan
2) Mengusulnya pegawai fungsional petugas antar kerja
BAB V – PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 V-5
E.3.Permasalahan Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Hortikultura
1) Kelompok tani penerima bantuan langsung masyarakat pengembangan kawasan
anggrek belum sepenuhnya melaksanakan kegiatan budidaya berbasis GAP (Good
Agriculture Practices)
2) Pemasaran anggrek masih memerlukan kerjasama dengan para
pengembang/pebisnis anggrek besar sehingga diharapkan SCM (Supply Chain
Management) bias dilaksanakan untuk membantu peluang pasar bagi kelompok
tani
E.4.Solusi
1) Perlu kegiatan sekolah lapang anggrek dengan pendampingan dari dinas sehingga
produksi anggrek bisa secara kontinyu dan berkualitas baik
2) Temu usaha antara kelompok tani dan pengusaha bisa dilakukan secara nyata
dengan system kontrak sehingga kelompok tani mampu mengembangkan budidaya
anggrek lebih besar dan berkelanjutan
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-1
BAB VI
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
A. Kerjasama Antar Daerah.
Dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dinyatakan bahwa Kerjasama Antar Daerah dilakukan dalam
pelaksanaan Urusan Pemerintah yang mengakibatkan dampak lintas daerah.
Kerjasama Antar Daerah juga dapat dilaksanakan guna mencapai efisiensi
dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Lebih lanjut ditegaskan
dalam pasar 196 ayat (2) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 bahwa untuk
menciptakan efisiensi, daerah wajib mengelola pelayanan publik secara
bersama dengan daerah sekitarnya untuk kepentingan bersama.
Dapat dikatakan bahwa kerjasama yang dilakukan dengan daeah lain
berkaitan erat dengan kepentingkan mendasar dalam pelayanan kepada
masyarakat. Oleh karena itu mengingat pentingnya kerjasama dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat, Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 dengan tegas menyatakan bahwa apabila daerah tidak melaksanakan
kerjasama untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang mengakibatkan
dampak lintas daerah dan untuk menciptakan efisiensi maka pengelolaan
public tersebut dapat dilaksanakan oleh pemerintah.
Adanya ketentuan seperti ini bukan dimaksudkan untuk menarik
kembali urusan-urusan pemerintah yang telah menjadi kewenangan daerah.
Pengaturan ini dimaksudkan untuk menjaga kepentingan masyarakat agar
tidak mendapatkan dampak negative dari pelaksanaan urusan-urusan
dimaksud.
Selain kerjasama yang bersifat wajib sebagaimana tersebut di atas,
daerah juga dapat melaksanakan kerjasama antar daerah untuk kepentingan
yang saling menguntungkan. Kerjasama semacam ini terkait dengan upaya
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-2
meningkatkan dan menemukan keunggulan komprehensif dan keunggulan
kompetitif masing-masing daerahnya, terhadap daerah lainnya. Dengan
demikian, pemberdayaan daya saing daerah itu bersifat spesifik, tidak
uniform. Setiap daerah mengembangkan core competence masing-masing, agar
kemudian mampu mewujudkan pusat-pusat (growth center) di seantero
wilayah tanah air.
Pusat-pusat pertumbuhan dengan produk unggulannya masing-masing
selanjutnya dapat menyusun networking system dalam semangat kerjasama
antar daerah. Oleh karenanya diharapkan dalam kerjasama tersebut dapat
membuka peluang dan memberikan manfaat untuk menstimulasi
peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah. Dengan demikian kerjasama
daerah dapat berperan dalam upaya pengembangan komoditi unggulan dari
masing-masing daerah yang pada akhirnya diharapkan akan mampu
menarik investasi untuk menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi masing-
masing daerah.
Implementasi dari kebijakan daerah selama ini, dapat dilihat dari
beberapa kerjasama yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar seperti :
A.1. Kebijakan dan Kegiatan
Pemerintah Kota Denpasar dengan Pemerintah Provinsi Bali dalam bentuk
penyertaan modal dan sarana dalam pengembangan program JKBM Bali
Mandhara. Progam ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang sudah
memiliki Kartu Tanda Penduduk Bali berhak mendapat pelayanan Kesehatan
melalui Program Jaminan Kesehatan Bali. Tujuannya adalah meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat Bali agar
tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-3
Sasarannya adalah seluruh masyarakat Bali sejumlah 2.535 jiwa yang
belum memiliki jaminan kesehatan. Kebijakan Operasional JKB ini adalah : 1)
Jaminan Kesehatan Bali (JKB) adalah program bantuan social untuk pelayanan
kesehatan bagi masyarakat di Provinsi Bali yang belum tercakup dengan
jaminan kesehatan; 2) pada hakekatnya pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat Bali merupakan tanggungjawab bersama antara Pemerintah
Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 3)
A.2. Realisasi dan Pelaksanaan Kegiatan.
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Bali mengacu pada prinsip-prinsip:
dana amanat dan nirlama dengan pemanfaatan semata-mata untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat Bali, menyeluruh (komprehensif)
sesuai dengan standar pelayanan medik yang cost effective dan rasional,
pelayanan terstruktur berjenjang dengan portabilitas serta ekuitas, tranparant
dan akuntabel. Sumber dana program ini merupakan dana Bantuan Sosial
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan atau bantuan
subsidi lainnya.
A.3. Permasalahan dan Solusi
A.3.1. Permasalahan
1) Program relatif baru sehingga perlu banyak persiapan.
2) Perlu sosialisasi lebih gencar kepada masyarakat tentang tata cara
penggunaannya.
3) Perlu persiapan sarana dan sarana kesehatan yang menunjang pelaksanaan
JKB.
A.3.2. Solusi.
1) Telah dipersiapkan dana pendamping, sarana dan prasarana untuk
mendukung program ini.
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-4
2) Sedang dilakukan sosiasisasi melalui berbagai media, kepada masyarakat
pengguna jasa JKB.
3) Perlu penyesuaian sarana dan prasarana sehingga operasionalnya menjadi
lebih optimal.
B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga
Pengembangan kerjasama daerah dengan pihak ketiga telah menjadi
kebijakan nasional sebagaimana tertuang dalam pasal 195 Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 yang menyebutkan bahwa dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama
dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dalam
efektivitas pelayana publik, sinergi dan saling menguntungkan.
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2005
juga disinggung pentingnya kerjasama pemerintah dan swasta dalam
pelayanan publik. Kerjasama ini sejatinya memang sangat diperlukan
mengingat kebutuhan dan keiinginan masyarakat akan peningkatan
profesionalisme sangat mendesak. Sedangkan pemerintah memiliki
keterbatasan berupa modal, SDM, teknologi dan manajemen dalam
mewujudkannya.
PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga
1. PDAM Kota Denpasar
1.1. Kegiatan yang dikerjasamakan adalah :
1. Kejasama Perusahaan daerah Air Minum Kota Denpsar dengan PT.POS
Indonesia (Persero) kantor Wilayah Usaha Pos VIII Denpasar
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-5
2. Kerjasama Perusahaan Daerah Air Minum Kota Denpasar dengan PT. Bank
Pembangunan Daerah Bali
1.2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan.
1) Kerjasama tentang penerimaan pembayaran tagihan rekening air
minum secara on line PDAM Kota Denpasar dengan PT. POS
Indonesia (Persero) Kantor Wilayah Usaha POS VIII Denpasar
direalisasikan dengan MoU Nomor :
PDAM. 14 / PRJ / VI / 2009 1755 / Finance / 06 / 2009
Pada hari kamis 4 Juni 2009
2) Kerjasama tentang penerimaan pembayaran tagihan rekening air
minum secara on line antara Perusahaan Daerah Air Minum Kota
Denpasar dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali direalisasikan
dengan MoU
Nomor : PDAM.14 / PRJ / 2010
0321.107.10.2009.2
Pada hari Kamis 24 Juni 2010
2.Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar
2.1. Kebijakan Kegiatan :
1. Kebijakan kerjasama pemerintah dan swasta diatur dalam Undang-
Undang No. 32 tahun 2004 dan Peraturan Presiden No. 67 tahun 2005
2. Kegiatan yang dikerjasamakan adalah :
a) Kerjasama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kota Denpasar dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali
Cabang Utama Denpasar
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-6
b) Kerjasama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kota Denpasar dengan Fakultas Pertanian Universitas
Warmadewa
c) Kerjasama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kota Denpasar dengan Fakultas Pertanian Universitas
Udayana.
d) PT. JAMSOSTEK (PERSERO) CABANG BALI
Penghijauan dan Gerakan Bersih-bersih Pantai di Pantai
Mertasari-Sanur
Kepedulian PT. Jamsostek dengan Perkumpulan Pecinta
Tanaman Kota Denpasar terhadap kelestarian lingkungan
hidup di Kota Denpasar adalah dengan
melaksanakangerakan.penghijauan/penanaman pohon
penghijauan dan bersih-bersih pantai. Kegiatan ini
dilaksanakan di sepanjang Pantai Mertasari Desa Sanur Kauh
pada tanggal 19 Pebruari 2010 dengan melibatkan komponen
masyarakat Sanur, Fakultas Kedokteran Unud dan seluruh
SKPD di Kota Denpasar. Dengan mengambil tema “ Tiada Hari
Tanpa Pepohonan yang Membuat Udara Segar diantara Kita “
PT. Jamsostek menyerahkan sebanyak 3000 pohon penghijauan
dengan jenis : pohon suar, ketapang dan camplung. Pada
kesempatan tersebut PT. Jamsostek juga menyerahkan
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-7
beberapa alat bantu kepada sekolah SLB A dan SLB C di Kota
Denpasar
Bantuan kepada Penyandang Cacat
Dalam rangka Pelaksanaan Peringatan Hari Penyandang Cacat
Internasional pada tanggal 3 Desember 2010. PT. Jamsostek
memberikan bantuan berupa 9 kursi roda dan 10 alat bantu
dengar kepada para penyandang cacat di Kota Denpasar.
e.PT. COCA COLA DISTRIBUTION INDONESIA, BALINUSA
Dalam rangka ikut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan
menyambut Hari Ulang Tahun Kota Denpasar antara lain
dalam acara penanaman pohon, jalan santai dan peluncuran
jalur car free day PT. Coca Cola menyediakan minuman gratis
kepada seluruh peserta.
f. PT. TELKOM COSTUMER SERVICE AREA DENPASAR
Launching Speedy Multispeed
Dalam upaya mengembangkan produk layanan kepada
masyarakat khususnya masyarakat Kota Denpasar dalam
mengakses internet dengan menyesuaikan kebutuhan
pelanggan dengan harga yang lebih terjangkau maka PT.
Telkom meluncurkan produk Speedy Multispeed. Launching
produk tersebut diikuti juga dengan penyerahan bantuan
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-8
CSRnya sebagai salah satu langkah nyata kepedualian PT.
Telkom terhadap masyarakat Kota Denpasar. Bantuan CSR
PT. Telkom berupa 10 (sepuluh) unit perangkat komputer
type Netbook HP Mini 110-1013 TU senilai Rp. 38.000.000.
Secara simbolis serah terima Netbook ini dilaksanakan pada
tanggal 25 April 2010 di Lapangan Puputan Margarana
Renon pada saat Car Free Day dengan satu banjar penerima
bantuan adalah banjar Dauh Puri Kauh Kecamatan Denpasar
Barat. Penerima bantuan selanjutnya distribusikan kepada
pemenang Lomba Kebersihan Desa dan Kelurahan di Kota
Denpasar Tahun 2010
g. Telkom Vision
Dalam rangka peresmian Plasa Telkom Jalan Teuku Umar
yang merupakan plasa sebagai costumer kontek mengalami
perubahan Visi dan Misi Telkom yang baru, maka pada
tanggal 6 September 2010 menyerahkan bantuan CSRnya
berupa 1 (satu) set peralatan seperti : TV LCD 32” , Layanan
free telkom vision selama 1 tahun, parabola dan
perangkatnya. Bantuan tersebut diserahkan kepada : SMAN
1 Denpasar, Bank BPD Bali, PT. Pos Indonesia Devisi
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-9
Regional VII Bali – Nusra dan Pesraman Bali di Besakih.
Jumlah masing-masing bantuan sebesar Rp. 40.000.000,-
h. PT. POS INDONESIA DIVISI REGIONAL VIII BALI-NUSRA
Dalam rangka gerakan penghijauan dan membersihkan
udara di Kota Denpasar “Denpasar Go Green” and Clean,
PT. Pos Indonesia Divisi Regional VIII Bali-Nusra
melaksanakan program Corporate Social Responsibility
(CSR) sebagai bentuk kepedulian lingkungan dengan
mengadakan kegiatan penghijauan yang dipusatkan di
lapangan Taman Kota Lumintang. Gerakan ini dilaksanakan
pada tanggal 26 September 2010 yang secara simbolis
ditanam oleh Wakil Walikota Denpasar sebagai tanda
dimulainya penghijauan di lapangan Taman Kota
Lumintang Denpasar. adapun jenis bantuan CSR yang
disampaikan pada kesempatan tersebut yaitu :
a. Penanaman pohon bintaro setinggi 2 s/d 2,5 m
sebanyak 300 pohon dan penanaman argonite
b. Menempatkan 8 (delapan) tempat duduk taman yang
disisi kanan kirinya ditambahin pot bunga (jenis
bunga show of India)
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-10
c. Menyerahkan dana bantuan pendidikan kepada
masing-masing sejumlah Rp. 5.000.000 kepada SDN
17 Denpasar dan SDN 22 Denpasar
i. THE MIKE MC. KENNA CONSULTANSY TRAFFIC,
HIGWAYS, ROAD SAFETY CONSULTAN (MMC)
Dalam rangka menanggulangi kemacetan di simpang
Tohpati maka dilakukan kerjasama dengan THE MIKE MC.
KENNA CONSULTANSY TRAFFIC, HIGWAYS, ROAD
SAFETY CONSULTAN (MMC) tanggal 19 Juli 2010 untuk
penggantian traffic light signal lama peningkatan minor
geometric, pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu
lintas dan marka jalan termasuk penyediaan bahan-bahan
dan upah kerja di perempatan jalan Tohpati Denpasar
dengan nilai bantuan sebesar Rp. 323.066.000.-
j. PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), CABANG
DENPASAR
Dalam upaya membantu permodalan bagi pedagang kecil di
Pasar Ketapean Denpasar Timur, pada tanggal 25 Nopember
2010 PT. Bank Negara Indonesia Cabang Denpasar
bekerjasama dengan PD. Pasar Kota Denpasar mengadakan
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-11
perjanjian kerjasama dalam memberikan kredit ringan bagi
pedagang yang berdagang di areal Pasar Ketapean.
k. HOTEL POP HARIS
Tanggal 8 Nopember 2010 dalam rangaka mendukung
Denpasar Clean dan Green, memberikan bantuan berupa 150
Pohon Jenis Glodog Lokal untuk ditanam di Jalan Teuku
Umar.
l. PT.ASTRA INTERNATIONAL Tbk. (Astra World)
Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup dan Kegiatan Rutin
Tahunan untuk Uji Emisi Kendaraan Bermotor di Kota
Denpasar, PT. Astra membantu pengujian emisi tersebut
yang kegiatannya di laksanakan di beberapa tempat antara
lain :
a. Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup dilakukan Uji
Emisi Kendaraan Bermotor yang diadakan di
Lapangan Lumintang.
b. Kegiatan Rutin Setiap Tahun dari LH, dilakukan Uji
Emisi Kendaraan Bermotor yang diadakan di Jl.
Mahendrata, Jl. Raya Sesetan, di Jl. Hayam Wuruk.
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-12
c. Dalam Rangka Hari Bumi dilakukan Uji Emisi
Kendaraan Bermotor yang diadakan di Carrefour Jl.
Imam Bonjol Denpasar.
d. Dalam rangka Hari Lingkungan Hidup dilakukan Uji
Emisi Kendaraan Bermotor yang diadakan di
Lapangan Lumintang
e. Kegiatan Rutin Setiap Tahun dari LH, dilakukan Uji
Emisi Kendaraan Bermotor yang diadakan di Jl.
Mahendrata, Jl. Raya Sesetan, di Jl. Hayam Wuruk.
f. Dalam Rangka Hari Bumi dilakukan Uji Emisi
Kendaraan Bermotor yang diadakan di Carrefour Jl.
Imam Bonjol Denpasar.
m. PT. BANK RAKYAT INDONESIA, TBK KANWIL BALI
Dalam rangkaian acara BRI Peduli Pasar Rakyat maka pada
tanggal 14 Desember 2010 dilaksanakan penandatanganan
kerjasama antara PT. Bank BRI Denpasar dengan PD. Pasar
Kota Denpasar dalam memberikan Kredit Usaha Rakyat
bagi pedagang di Pasar Badung.
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-13
n. PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI BALI
Bantuan kepada Penyandang Cacat
Dalam rangka Pelaksanaan Peringatan Hari Penyandang
Cacat Internasional pada tanggal 3 Desember 2010. PT. PLN
( Persero) Distribusi Bali memberikan bantuan berupa uang
tunai sebesar Rp. 5.000.000.- Kepada para penyandang
cacat di Kota Denpasar.
o. PT. ASKES (PERSERO) REGIONAL IX DENPASAR
Bantuan kepada Penyandang Cacat
Dalam rangka Pelaksanaan Peringatan Hari Penyandang
Cacat Internasional pada tanggal 3 Desember 2010. PT.
ASKES (PERSERO) REGIONAL IX DENPASAR
memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp.
15.000.000.- Kepada para penyandang cacat di Kota
Denpasar.
p. PT. PELABUHAN INDONESIA III ( PERSERO) CABANG
BENOA
Bantuan kepada Penyandang Cacat
Dalam rangka Pelaksanaan Peringatan Hari Penyandang
Cacat Internasional pada tanggal 3 Desember 2010. PT.
PELABUHAN INDONESIA III ( PERSERO) CABANG
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-14
BENOA memberikan bantuan tunai sebesar Rp. 6.000.000.-
Kepada para penyandang cacat di Kota Denpasar.
2.2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan :
1. Kerjasama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota
Denpasar dengan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Cabang
Utama Denpasar direalisasikan dengan MoU nomor :
521.3/09/PTPH/2009 tanggal 19 Januari 2009
0023A.20.10.2009.2
Berupa pengelolaan dana penguatan modal untuk pembelian
gabah/beras petani dengan dana Rp.1.008.974.122,00
2. Kerjasama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota
Denpasar dengan Fakultas Pertanian Universitas Udayana
direalisasikan dengan MoU nomor :
0452.2/1045/2010
1713 A/14.1.23/PR/2010 tanggal 6 September 2010
Berupa penyusunan Roadmap Pertanian dengan dana
Rp.45.000.000,00
3. Kerjasama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota
Denpasar dengan Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa
direalisasikan dengan MoU nomor :
0452.2/1055/2010
234/UW – FP/PD – 15/2010 tanggal 7 September 2010
Berupa penyusunan Rencana Aksi Urban Farming dan
Perwilayahan Komoditi di Kecamatan Denpasar Utara dan
Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar dengan dana Rp.
50.000.000,00
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-15
4. Kerjasama untuk point d sampai point p merupakan Keputusan
Walikota Nomor 188.45 /321 / HK /2010 tentang Pembentukan
Tim Fasilitasi Denpasar Corporate Social Responsibility (DCSR)
tahun 2010
Solusi :
1. Proses pembuatan perjanjian kerjasama berkonsultasi dengan Bagian Tata
Pemerintahan dan menyesuaikan dengan prosedur masing-masing
perusahaan CSR
2. Prosedur pengadaan barang disesuaikan dengan laporan
pertanggungjawaban dari masing-masing perusahaan, untuk Fakultas
Pertanian Universitas Udayana tetap berpedoman pada Kepres 80/2003
BAB VI – PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VI-16
BAB VII – PENUTUP
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VII-1
BAB VII
PENUTUP
Mengakhiri Pertanggungjawaban ini ada beberapa hal yang penting untuk
ditekankan sehubungan dengan hasil tugas-tugas umum pemerintahan,
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kota Denpasar tahun 2010
yaitu:
1. Realisasi APBD Kota Denpasar Tahun Anggaran 2010 secara umum telah
dapat dilaksanakan dengan baik. Penerimaan Daerah terealisasi sebesar Rp.
903.834.642.262,61 ( 108,74) persen atau lebih besar Rp. 72.672.289.782,28
dari target sebesar Rp. 831.162.352.480,33. Untuk Belanja Daerah realisasinya
mencapai Rp. 938.613.723.818,07 ( 91,83 ) persen dari target yang ditetapkan
sebesar Rp. 1.022.090.860.141,00.
2. Pembangunan makro ekonomi memperlihatkan indikator positif dengan
tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2009 sebesar 6,53% yang
disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang didukung oleh dunia usaha telah
mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. Perkiraan pertumbuhan
ekonomi sampai bulan oktober 2010 diprediksi ada peningkatan sebesar 6,55%
3. Struktur perekonomian daerah masih tetap didominasi oleh bidang tersier
(perdagangan, hotel dan restauran, pengangkutan dan komunikasi, jasa-jasa)
yang memberikan sumbangan terhadap PDRB sebesar 73,68 %. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa Kota Denpasar lebih dominan dengan
peranannya dibidang tersier .
4. PDRB per kapita mencapai Rp.17,71 juta rupiah dan bila dibandingkan kondisi
perekonomian tahun lalu, pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sedikit membaik
sebagai dampak dari membaiknya perekonomian nasional serta
meningkatnya kunjungan wisatawan asing yang datang ke Bali, sedangkan
inflasi tahun 2009 sebesar 4,37% jauh melebihi inflasi tahun 2008 sebesar
BAB VII – PENUTUP
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VII-2
sebesar 9,62%. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya inflasi di
Kota Denpasar selalu lebih rendah dari angka inflasi nasional
5. Berbagai langkah strategis yang diambil Pemerintah Kota Denpasar dalam
membangun clean government dan good government tampak mulai menuai hasil
nyata. Hal ini tampak pada persepsi masyarakat tentang seberapa bersih
Pemerintah Kota Denpasar dengan Capaian Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
Kota Denpasar berada diposisi pertama dengan poin tertinggi 6,71. Survey ini
dilakukan oleh ICW terhadap 50 kota di Indonesia yang terdiri dari 33 ibukota
Provinsi dan 17 kabupaten/kota.
6 Disamping keberhasilan yang telah dicapai disadari masih ada kekurangan
atau kelemahan dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan
pembangunan maupun dalam pelayanan masyarakat, hal ini tidak terlepas
dari berbagai keterbatasan dan kendala yang masih kita hadapi yang sudah
tentu harapan ini akan dapat diatasi melalui kerjasama dan partisipasi
dengan semua pihak.
Untuk kedepan dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan
pembangunan disamping peningkatan pelayanan pada masyarakat kami akan
terus berupaya dan akan tetap minta dukungan kepada seluruh lapisan
masyarakat termasuk Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kota Denpasar .
Denpasar, Maret 2011
WALIKOTA DENPASAR
I.B. RAI DHARMAWIJAYA MANTRA
BAB VII – PENUTUP
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Denpasar Tahun 2010 VII-3