197

Kata Pengantar - Kabupaten Banyuwangi · Banyuwnagi ini bermanfaat dan dapat dijadikan parameter ... Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat ... Terberdayakannya Masyarakat Melalui Keterlibatan

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Kata Pengantar i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014 dapat diselesaikan dengan

baik dan tepat waktu, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2014 ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Secara substantif Laporan Kinerja ini merupakan sarana pelaporan kinerja

dalam rangka mengimplementasikan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

yang menginformasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan,

serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi.

Selain itu, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2014 merupakan media pertanggungjawaban kinerja yang telah ditetapkan

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2010–2015, hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan

pemerintahan yang transparan dan akuntabel, serta menciptakan Good Governance

dan Clean Government. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan Kabupaten Banyuwangi tidak terlepas dari kerjasama dan kerja

keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah, baik

dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun pengawasannya.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Kata Pengantar ii

Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten

Banyuwnagi ini bermanfaat dan dapat dijadikan parameter terhadap pencapaian

kinerja pelaksanaan pembangunan tahun 2014 dan dijadikan sebagai bahan

masukan untuk penyempurnaan dan meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Banyuwangi, 23 Maret 2015

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Ikhtisar Eksekutif iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Kabupaten

Banyuwangi berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada

pemerintahan yang baik (good governance) dan berorientasi kepada hasil (result

oriented government) sesuai dengan kewenangannya. Oleh karena itu, manajemen

pemerintahan yang perlu diimplementasikan adalah akuntabilitas kinerja.

Akuntabilitas kinerja setidaknya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang

memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis

organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat

terukur, dapat diuji dan diandalkan.

Tahun 2014 merupakan tahun keempat dalam upaya pencapaian tujuan dan

sasaran RPJMD 2010-2015, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-

indikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mencapai misi dan tujuan

sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor

7 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015.

Dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tersebut untuk mewujudkan

Visi telah ditetapkan 5 Misi, 7 Tujuan dan 38 Sasaran. Berdasarkan Rencana Kinerja

dan Penetapan Kinerja tahun 2014, telah ditetapkan 38 (tiga puluh delapan sasaran),

dengan indikator sasaran sebanyak 240 (dua ratus empat puluh) indikator sasaran,

dengan rincian sebagai berikut :

Misi I terdiri dari 1 tujuan, 4 sasaran dan 19 indikator sasaran;

Capaian sasaran, sebanyak 17 indikator sasaran atau 89,47 % kategori baik

sekali, 1 indikator sasaran atau 5,26 % kategori baik dan 1 indikator sasaran

atau 5,26 % kategori kurang.

Misi II terdiri dari 1 tujuan, 13 sasaran dan 82 indikator sasaran;

Capaian sasaran, sebanyak 70 indikator sasaran atau 85,37 % kategori baik

sekali, 3 indikator sasaran atau 9,33 % kategori baik, 5 indikator sasaran atau

6,10 % kategori cukup dan 4 indikator sasaran atau 4,88 % masih kurang.

Misi III terdiri dari 2 tujuan, 8 sasaran dan 54 indikator sasaran;

Capaian sasaran, sebanyak 53 indikator sasaran atau 98,15 % kategori baik

sekali, 1 indikator sasaran atau 1,85 % kategori baik.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Ikhtisar Eksekutif iv

Misi IV terdiri dari 2 tujuan, 7 sasaran dan 46 indikator sasaran;

Capaian sasaran, sebanyak 46 indikator sasaran atau 100,00 % kategori

baik sekali.

Misi V terdiri dari 1 tujuan, 6 sasaran dan 39 indikator sasaran.

Capaian sasaran, sebanyak 31 indikator sasaran atau 79,49 % kategori baik

sekali, 4 indikator sasaran atau 10,26 % kategori baik dan 4 indikator sasaran

atau 10,26 % masih kurang.

Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran terhadap target yang

telah ditetapkan diperoleh 70 indikator sasaran atau 29,17 % telah sesuai dengan

target, 49 indikator sasaran atau 20,42 % belum mencapai target dan 121 indikator

sasaran atau 52,73 % telah melampaui target. Tingkat ketercapaian indikator

sasaran dirinci sebagai berikut :

Misi pertama dengan 19 indikator sasaran, diperoleh 10 indikator sasaran atau

52,63 % telah sesuai target, 2 indikator sasaran atau 10,53 % tidak mencapai

target dan 7 indikator sasaran atau 36,84 % telah melampaui target.

Misi kedua dengan 82 indikator sasaran, diperoleh 13 indikator sasaran atau

15,85 % telah sesuai dengan target, 21 indikator sasaran atau 25,61 % tidak

mencapai target dan 48 indikator sasaran atau 58,54 % telah melampaui target.

Misi ketiga dengan 54 indikator sasaran, diperoleh 23 indikator sasaran atau

42,59 % telah sesuai dengan target, 7 indikator sasaran atau 12,96 % tidak

mencapai target dan 24 indikator sasaran atau 44,44 % telah melampaui target.

Misi keempat dengan 46 indikator sasaran, diperoleh 16 indikator sasaran atau

34,78 % telah sesuai dengan target, 8 indikator sasaran atau 17,39 % tidak

mencapai target dan 22 indikator sasaran atau 47,83 % telah melampaui target.

Misi kelima dengan 39 indikator sasaran, diperoleh 8 indikator sasaran atau

20,51 % telah sesuai dengan target, 11 indikator sasaran atau 28,21 % tidak

mencapai target dan 20 indikator sasaran atau 51,28 % telah melampaui target.

Selanjutnya, hasil analisis pencapaian sasaran terhadap 38 sasaran yang

mencakup 240 indikator sasaran, diketahui sebanyak 32 (tiga puluh dua) sasaran

atau sebanyak 84,21 % Mencapai Target, dan 6 (enam) sasaran atau 15,79 %

dikategorikan Tidak Mencapai Target. Namun kalau dilihat dari rata-rata realisasi

capaian kinerja dari 38 sasaran mencapai 140,47 % atau bermakna Baik Sekali. Jadi

capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2014 Baik Sekali

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Daftar Isi v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i-ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................... iii-iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi-ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1-3

1.2. MaksuddanTujuan ............................................................... 3

1.3. DasarHukum..…………………….......................................... 3-4

1.4. GambaranUmumKabupatenBanyuwangi............................ 5-11

1.5. PertumbuhanEkonomi / PDRB ....…….................................. 11-12

1.6. BidangKewenangan..…...……...……………………………… 12-14

1.7. StrukturOrganisasiPerangkatDaerah ..…..…………………. 14-16

1.8. JumlahPegawai / Personil..........……………………………… 16

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Tahun 2010 – 2015 ................................. 17-35

2.1.1. Visi ............................................................................... 17-19

2.1.2. Misi .............................................................................. 19

2.1.3. TujuandanSasaran…………………………………...... 20-33

2.1.4.StrategidanArahKebijakan ...................................... 33-35

2.2. IndikatorKinerjaUtama( IKU ).............................................. 35-44

2.3. RencanaKinerjaTahunan( RKT ) ........................................ 44

2.4. PerjanjianKinerja..……………...………………………………. 45-55

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja ............................................................... 56-63

3.2. Analisis Capaian Kinerja ........................................................ 64-110

3.3. Akuntabilitas Keuangan ......................................................... 111-121

BAB IV PENUTUP........................................................................................ 122-125

LAMPIRAN :

1. Pernyataan Telah Direviu oleh Inspektorat Kabupaten Banyuwangi.

2. Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran RPJMD Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2014.

3. Perjanjian / Penetapan Kinerja Tahun 2014.

4. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014.

5. Keterkaitan Strategi dan Kebijakan dengan Misi, Tujuan dan

Sasaran Strategis.

6. Penghargaan Yang PernahDiterimaKabupatenBanyuwangi

Tahun 2014.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Daftar Tabel vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2014

8

Tabel 1.2. JumlahPendudukBerdasarkanKelompokUmur

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

9

Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

10

Tabel 1.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

10-11

Tabel 1.5. Urusan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi 13-14

Tabel 2.1. Matrik Hubungan Antara Visi, Misi,

TujuandanSasaranPembangunan Kabupaten

Banyuwangi

23-33

Tabel 2.2. IndikatorKinerja Utama

PemerintahKabupatenBanyuwangi

35-44

Tabel 3.1.1. Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran 58

Tabel 3.1.2. Ketercapaian Indikator Sasaran Terhadap Target 59-62

Tabel 3.1.3. Pencapaian Target Misi 63

Tabel3.2.1. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1 Terwujudnya

Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih

64

Tabel 3.2.2. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya

Kualitas SDM Aparatur Pemerintah Daerah Yang

Ditandai Oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya

Kerja Pegawai

66

Tabel 3.2.3. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3 Menguatnya

Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang

Konprehensif Dan Berkeadilan

66-67

Tabel 3.2.4. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya

Kesadaran Dan Penegakan Hukum

68

Tabel 3.2.5. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5 Menurunnya

Angka Buta Aksara

69

Tabel 3.2.6. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6 Meningkatnya

Angka Partisipasi Pendidikan

70-71

Tabel 3.2.7. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7 Meningkatnya

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Daftar Tabel vii

Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya Pendidikan 73

Tabel 3.2.8. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8 Meningkatnya

Usia Harapan Hidup

74

Tabel 3.2.9. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9 Menurunnya

Angka Kematian Bayi

76-77

Tabel 3.2.10. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10 Menurunnya

Angka Kematian Ibu Melahirkan

77-79

Tabel 3.2.11. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11 Menurunnya

Anak Balita Dibawah Garis Merah

79-80

Tabel 3.2.12. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12 Menurunnya

Prevalensi Gizi Kurang Pada Balita

80-81

Tabel 3.2.13. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13 Meningkatnya

Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

81-82

Tabel 3.2.14. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14 Meningkatnya

Peserta Keluarga Berencana Aktif

82

Tabel 3.2.15. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15 Tersedianya

Obat Dan Perbekalan Kesehatan Yang Aman, Bermutu

Dan Bermanfaat Serta Terjangkau Oleh Masyarakat

83

Tabel 3.2.16. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16 Tersedianya

Tenaga Kesehatan Yang Cukup, Berkualitas Dan

Profesional

83-85

Tabel 3.2.17. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17

Terberdayakannya Masyarakat Melalui Keterlibatan Di

Dalam Pelayanan Kesehatan, Seperti Terlibat Dalam

Posyandu, Polindes, Dan Pos Siaga Serta Poskestren

85

Tabel 3.2.18. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18 Meningkatnya

Daya Saing Daerah Dan Kemandirian Ekonomi Berbasis

Pertanian

85-89

Tabel 3.2.19. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19 Meningkatkan

Industri Olahan Dan Kreatif Berbasis Pertanian

89-90

Tabel 3.2.20. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20

Termanfaatkannya Fungsi Ekologi, Ekonomi Dan Sosial

Hutan

90-91

Tabel 3.2.21. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21Meningkatnya

Investasi Di Daerah Baik PMA Maupun PMDN

91-92

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Daftar Tabel viii

Tabel 3.2.22. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22 Meningkatnya

Pemanfaatan Potensi Pariwisata Seperti Kawah Ijen,

Pantai Plengkung, Sukamade Dan Lainnya

92-93

Tabel 3.2.23. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 23 Meningkatnya

Profesionalisme Pengelolaan Koperasi Dan UMKM

93

Tabel 3.2.24. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 24 Meningkatnya

Jejaring Antar Daerah, Provinsi Dan Pusat Serta Jejaring

Pelaku Ekonomi

94

Tabel 3.2.25. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 25 Tersusunnya

Regulasi Yang Berhubungan Dengan Kompetisi

Kegiatan Ekonomi Di Daerah

94-95

Tabel 3.2.26. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 26 Meningkatnya

Sarana Informasi Dan Alat Transportasi

95-96

Tabel 3.2.27. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 27 Meningkatnya

Kualitas Dan Kuantitas Jalan Dan Sarana Serta

Prasarana Yang Menghubungkan Daerah - Daerah

Tujuan Wisata

96-97

Tabel 3.2.28. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 28 Meningkatnya

Sarana Dan Prasarana Penunjang Pertanian

97-98

Tabel 3.2.29. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 29 Meningkatnya

Kuantitas Dan Kualitas Jalan Dan Sarana Serta

Prasarana Yang Menghubungkan Pusat-Pusat Kegiatan

Ekonomi

98-99

Tabel 3.2.30. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 30 Meningkatnya

Prasarana Dan Sarana Pendidikan Dan Kesehatan

Dalam Jumlah Kualitas Yang Memadai

99-101

Tabel 3.2.31. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 31 Tersusunnya

Dan Tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi Secara

Terpadu Dan Konprehensif

101

Tabel 3.2.32. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 32 Meningkatnya

Jumlah Jalan Poros Desa

102

Tabel 3.2.33. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 33 Menurunnya

Tingkat Pengangguran

102-

103

Tabel 3.2.34. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 34 Menurunnya

Angka Kemiskinan

103-

104

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Daftar Tabel ix

Tabel 3.2.35. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 35 Meningkatnya

Program-Program Pembangunan Yang Berbasis Pada

Pengarusutamaan Gender

104-

105

Tabel 3.2.36. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 36 Meningkatnya

Jaminan Dan Perlindungan Sosial Masyarakat

106

Tabel 3.2.37. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 37 Meningkatnya

Peranan Kelompok-Kelompok Dalam Masyarakat Di

Dalam Berbagai Kegiatan Pembangunan

107-

109

Tabel 3.2.38. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 38 Meningkatnya

Upaya Pelestarian Dan Pengembangan Budaya Lokal

109-

110

Tabel 3.3.1. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Banyuwangi

113-

114

Tabel 3.3.2. Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2010-2014

114-

115

Tabel 3.3.3. Perkembangan Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2014

116

Tabel 3.3.4. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2010-2014

118

Tabel 3.3.5. Perkembangan Pembiayaan Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2010-2014

119

Tabel 3.3.6.

Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2014 120

Tabel 3.3.7.

Realisasi Belanja Daerah per 31 Desember 2014 121

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Daftar Gambar x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Luas Kabupaten Banyuwangi Dibedakan Menurut

Penggunaannya ......................................................

6

Gambar 1.2. Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi ............... 7

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terselenggaranya pemerintahan yang baik (Good Governance)

merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi

masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan

bernegara.Untuk itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga

penyelenggaraaan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara

berdaya guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme.

Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme, telah diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, yang kemudian Inpres ini diganti dengan Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP). Dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 pasal 3

dinyatakan bahwa Azas-azas Umum Penyelenggaraan Negara, meliputi : Azas

Kepastian Hukum, Azas Tertib Penyelenggaraan Negara, Azas Kepentingan

Umum, Azas Keterbukaan, Azas Proporsionalitas,Azas Profesionalitas, danAzas

Akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berkaitan dengan akuntabilitas,konsep dasar akuntabilitas didasarkan

pada tingkatan responsibilitas manajerial pada setiap lingkungan dalam

organisasi. Masing-masing individu pada setiap lingkungan organisasi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 2

bertanggungjawab atas kegiatan yang dilaksanakan diunit kerjanya kepada

atasan langsungnya. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang

terkendali (Controllable Activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali

(Uncontrollable Activities).Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan secara

nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan

tersebut benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai/dievaluasi hasilnya

oleh pihak yang berwenang.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa

Bupati/Walikota menyusun Laporan Kinerja tahunan pemerintah kabupaten/kota

dan menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam

Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara periodik setiap

akhir tahun anggaran tersebut menjadi media pertanggungjawaban dan sebagai

perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah

diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi

organisasi secara terukur dengan sasaran atau target kinerja yang telah

ditetapkan.Selain itu juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan

alat pendorong terwujudnya Good Governanceatau dalam perspektif yang lebih

luasberfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.

Selanjutnya, bertitik tolak dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 – 2015, Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014, penyusunan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 3

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014 berisi ikhtisar

pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen

penetapan/perjanjiankinerja tahun 2014. Pencapaian sasaran tersebut disajikan

berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian

indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian

kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang menjadi laporan kemajuan

penyelenggaraan pemerintahan dan realisasi yang dilaporkan merupakan hasil

kegiatan tahun 2014.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

Tahun2014 adalah untuk mengkomunikasikan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan capaian kinerjaprogram dan kegiatan selama satu tahun anggaran

yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai

misi organisasi. Sedangkan tujuannya adalah :

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat

(masyarakat) atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapaiselama tahun

anggaran 2014;

2. Sebagai sarana dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada

seluruh stakeholders atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan

pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi;

3. Sebagai bahan evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk

perbaikan secara berkesinambungan sebagai ikhtiar meningkatkan kinerja

pada tahun-tahunberikutnya.

1.3. Dasar Hukum

Pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2014memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang

mendasari penyusunan Laporan Kinerja, yaitu sebagai berikut :

1. Undang –Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 4

3. Undang – UndangNomor23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah ;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dua kali dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 3 Tahun 2009tentang

Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Banyuwangi;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2010 – 2015;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 13 Tahun 2013 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun

Anggaran 2014;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 08Tahun 2014 tentang

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Banyuwangi Tahun Anggaran 2014.

13. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 16 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah di

Kabupaten Banyuwangi;

14. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 17 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten

Banyuwangi;

15. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 19Tahun 2014 tentang Penjabaran

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Banyuwangi Tahun Anggaran 2014;

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 5

16. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 28 Tahun 2014 tentang Indikator

Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

1.4. Gambaran Umum Kabupaten Banyuwangi

1. 4.1 Kondisi Geografis

Secara geografis, Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau

Jawa. Wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa pegunungan yang

merupakan daerah penghasil produk perkebunan dan dataran rendah dengan

berbagai potensi produk hasil pertanian serta daerah sekitar garis pantai yang

membujur dari arah utara ke selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai

biota laut.

Topografi wilayah daratan Kabupaten Banyuwangi bagian barat dan

utara pada umumnya merupakan pegunungan dan bagian selatan sebagian

besar merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah

bagian barat dan utara 400, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila

dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagaian besar

mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 150, dengan rata-rata curah hujan

cukup memadai untuk ketersediaan budidaya pertanian.

Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten paling luas se-Jawa

Timur, dengan luas wilayah 5.782,50 km2. Wilayah Kabupaten Banyuwangi

sebagian besar masih merupakan daerah kawasan hutan, karena besaran

wilayah yang termasuk kawasan hutan lebih banyak kalau dibandingkan

kawasan-kawasan lainnya. Area kawasan hutan mencapai 183.396,34 ha atau

sekitar 31,72 persen; daerah persawahan sekitar 66.152 ha atau 11,44 persen

dan perkebunan dengan luas sekitar 82.143,63 ha atau 14,21 persen;

sedangkan yang dimanfaatkan sebagai daerah permukiman mencapai luas

sekitar 127.454,22 ha atau 22,04 persen. Sisanya telah dipergunakan oleh

penduduk Kabupaten Banyuwangi dengan berbagai manfaat yang ada, seperti

jalan, ladang dan lain-lainnya.

Berdasarkan data statistik, potensi lahan pertanian di Kabupaten

Banyuwangi berada dalam peringkat ketiga setelah Kabupaten Malang dan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 6

Kabupaten Jember. Tidaklah mengherankan kalau Kabupaten Banyuwangi

menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur.Disamping potensi

dibidang pertanian, Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah produksi

tanaman perkebunan dan kehutanan, serta memiliki potensi untuk dikembangkan

sebagai daerah penghasil ternak yang merupakan sumber pertumbuhan baru

perekonomian rakyat. Dengan bentangan pantai yang cukup panjang, dalam

perspektif ke depan, pengembangan sumberdaya kelautan dapat dilakukan

dengan berbagai upaya intensifikasi dan diversifikasi pengelolaan kawasan

pantai dan wilayah perairan laut.

Gambar 1.1

Luas Kabupaten Banyuwangi

Dibedakan Menurut Penggunaannya

Sumber : Banyuwangi Dalam Angka 2014

Kabupaten Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8

km, serta jumlah pulau sebanyak 15 buah. Seluruh wilayah tersebut telah

memberikan manfaat besar bagi kemajuan ekonomi penduduk Kabupaten

Banyuwangi.Dataran rendah yang terbentang luas dari selatan hingga utara di

mana di dalamnya terdapat banyak sungai yang selalu mengalir di sepanjang

tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, sehingga disamping dapat

Hutan (31,72 %) Sawah (11,44 %)

Lain-lain (17,59 %) Ladang (2,80 %)

Perkebunan (14,21 %) Permukiman (22,04 %)

Tambak (0,31 %)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 7

mengairi hamparan sawah yang sangat luasjuga berpengaruh positif terhadap

tingkat kesuburan tanah.

Berdasarkan garis batas koordinatnya, posisi Kabupaten Banyuwangi

terletak antara 7 o , 43 – 80 o ,46 Lintang Selatan dan 113 o ,53 - 114 o ,38 Bujur

Timur. Wilayah Kabupaten Banyuwangi mempunyai ketinggian antara 25 – 100

meter di atas permukaan air laut. Secara administratif Kabupaten Banyuwangi

mempunyai batas daerah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.

b. SebelahTimur : Selat Bali.

c. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia.

d. Sebelah Barat : Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso.

Gambar1.2

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 8

Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi terbagi atas24

Kecamatan, 189 Desa dan 28 Kelurahan, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel1.1

Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

No. Kecamatan Jumlah

Desa Kelurahan

1. Pesanggaran 5 -

2. Siliragung 5 -

3. Bangorejo 7 -

4. Purwoharjo 8 -

5. Tegaldlimo 9 -

6. Muncar 10 -

7. Cluring 9 -

8. Gambiran 6 -

9. Tegalsari 6 -

10. Glenmore 7 -

11. Kalibaru 6 -

12. Genteng 5 -

13. Srono 10 -

14. Rogojampi 18 -

15. Kabat 16 -

16. Singojuruh 11 -

17. Sempu 7 -

18. Songgon 9 -

19. Glagah 8 2

20. Licin 8 -

21. Banyuwangi - 18

22. Giri 2 4

23. Kalipuro 5 4

24. Wongsorejo 12 -

JUMLAH 189 28

Sumber : Bagian PemerintahanSetdaKab. Banyuwangi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 9

1.4.2.KondisiDemografis

Dalam pengambilan kebijakan pembangunan, kepadatan penduduk dalam

suatu wilayah sangat penting diketahui dan salah satu bahan pertimbangan

dalam merencanakan pembangunan wilayah tersebut.Semakin padat suatu

wilayah maka semakin besar perhatian yang diperlukan dalam penyusunan

kebijakan pembangunan.Jika dikaitkan dengan masalah-masalah sosial dan

lingkungan hidup, maka semakin padat suatu wilayah semakin besar

kemungkinan terjadinya kerawanan sosial dan dampaknya terhadap lingkungan

sekitarnya.JumlahpendudukKabupatenBanyuwangi pada tahun 2014

mencapai1.654.175 jiwa, denganrincianjumlahpenduduklaki – laki830.061jiwa

(50,18 %) dan jumlahpendudukperempuan824.114 jiwa (49,82 %).

Tingkatkepadatanpenduduk rata – rata 0,35 jiwa/km² dari luas wilayah sebesar

5.782,50km².

Tabel1.2

JumlahPendudukBerdasarkanKelompokUmur

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

No Kelompok Umur / Tahun Laki - Laki Perempuan Jumlah

1 0 - 4 48.461 44.335 92.796

2 5 - 9 58.684 54.757 113.441

3 10 - 14 66.639 62.049 128.688

4 15 - 19 64.150 59.670 123.820

5 20 – 24 62.783 60.686 123.469

6 25 - 29 63.302 71.720 135.022

7 30 - 34 70.747 68.707 139.454

8 35 - 39 67.881 68.362 136.243

9 40 - 44 68.144 69.381 137.525

10 45 - 49 62.635 64.177 126.812

11 50 - 54 51.704 52.293 103.997

12 55 - 59 42.586 40.744 83.330

13 60 - 64 34.933 31.801 66.734

14 65 - 69 24.977 26.883 51.860

15 70 - 74 20.465 20.965 41.430

16 > 75 21.970 27.584 49.554

JUMLAH 830.061 824.114 1.654.175

Sumber : Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil Kab. Banyuwangi

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 10

PendudukKabupatenBanyuwangisebagian besar bermata pencaharian

bidangWiraswasta yang

mendominasikeseluruhanjumlahpendudukyaitumencapai534.732jiwaatau32,33%.

Secara terperincijumlahpenduduk yang dikelompokkanberdasarkan mata

pencaharian, diuraikandalamtabelberikut :

Tabel1.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

No Mata Pencaharian Jumlah Prosentase

1. Belum / Tidak Bekerja 267.503 16,17

2. Pelajar / Mahasiswa 3.888 0,24

3. Pertanian / Peternakan / Perikanan 313.595 18,96

4. Perdagangan 31.997 1,93

5. Industri 1.879 0,11

6. Jasa Kemasyarakatan 257.877 15,59

7. Konstruksi 1.110 0,07

8. Pemerintah 46.058 2,78

9. Swasta 97.779 5,91

10. Wiraswasta 534.733 32,33

11. Lainnya 97.756 5,91

JUMLAH 1.654.175 100,00

Sumber : Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil Kab. Banyuwangi

Sedangkanmenurutkelompoktingkatpendidikanmasihdidominasiolehkelom

pokpendidikantingkat SD/Sederajatyaitusebesar756.268atau45,72

%darijumlahpendudukBerdasarkan Tingkat PendidikanKabupaten Banyuwangi

tahun 2014 sebesar1.654.175 jiwa, secara

rincidapatdiuraikandalamtabelsebagaiberikut :

Tabel1.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase

1. Belum / Tidak Sekolah 308.885 18,67

2. SD / Sederajat 756.268 45,72

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 11

3. SLTP / Sederajat 290.415 17,56

4. SLTA / Sederajat 231.407 13,99

5. Diploma 15.199 0,92

6. Strata I 50.081 3,03

7. Strata II 1.720 0,10

8. Strata III 200 0,01

Jumlah 1.654.175 100,00

Sumber Diolah : Dinas Pendidikan Kab. Banyuwangi

1.5. Pertumbuan Ekonomi/PDRB

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi pada tahun

2014berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuwangi

mencapai 6,94persen (angka sangat sementara). Capaian tersebut lebih

meningkat dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 6,76 persen.

Sektor penopang dominan dari pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Banyuwangi adalah sektor pertanian sebesar 45 % dan sektor perdagangan,

hotel dan restoran sebesar 31 %, sedangkan sektor lainnya : sektor

pertambangan dan penggalian 5 %, industri pengolahan 5 %, bangunan 1 %,

pengangkutan dan komunikasi 3 %, bank dan lembaga keuangan 4 % dan jasa-

jasa 6 %.

Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi belum menjamin meningkatnya

kesejahteraan masyarakat, karenaapabila pertumbuhan penduduk melebihi

tingkat pertumbuhan ekonomi maka kesejahteraan rakyat akan menurun. Namun

demikian dengan mengamati pertumbuhan PDRB per kapita dapat dipakai untuk

menunjukkan perkembangan kemakmuran dan kesejahteraan suatu

daerah.PDRB per Kapita Kabupaten dari tahun ke tahun mengalami

peningkatkan pada tahun 2011 sebesar 17,12 juta, tahun 2012 naik menjadi

sebesar 19,87 juta, tahun 2013 naik menjadi sebesar 22,52 juta, dan pada tahun

2014 naik menjadi 25,50 juta (angka sangat sementara).

Meningkatnya PDRB per kapita yang diterima penduduk, maka daya beli

masyarakat akan bertambah, sehingga kebutuhan rumah tangganya terhadap

barang dan jasa akan terpenuhi. Perekonomian akan mengalami pertumbuhan

apabila total output produksi barang dan jasa tahun tertentu lebih besar daripada

tahun sebelumnya. Oleh karena, pertumbuhan ekonomi ini menggambarkan

perkembangan aktifitas ekonomi dalam kurun waktu tertentu. Adapun

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 12

peningkatan output produksi barang dan jasa tersebut terjadi apabila terdapat

peningkatan permintaan baik oleh masyarakat daerah tersebut maupun luar

daerah. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan

Kabupaten Banyuwangi mengalami peningkatan dan berjalan cukup baik serta

mempunyai kecenderungan terus meningkat. Pada tahun 2013 PDRB Atas Dasar

Harga Berlaku mencapai 35,46 triliun,pada tahun 2014 naik sebesar Rp. 40,49

triliun (angka sangat sementara). PDRB Atas Dasar Harga Konstan pada tahun

2013 mencapai 13,51 triliunpada tahun 2014naik sebesar Rp. 14,44 triliun (angka

sangat sementara).

Berdasarkan perkembangan PDRB di atas, maka diperkirakan stabilitas

ekonomi diKabupaten Banyuwangi dalam tahun 2015 tetap dijaga, dan

diharapkanpertumbuhan ekonomi tahun 2014 tersebutdapat menumbuhkan

sektor modern seperti jasa dan manufaktur, namun tetap harus dipastikan

pertumbuhan juga terjadi di sektor – sektor menengah ke bawah, sehingga

ekonomi kerakyatan dapat terwujud.

Selanjutnya jika dilihat dari tingkat inflasi sampai dengan bulan

September 2014,Banyuwangi yang terendah di Jawa Timur yaitu : inflasi (ytd)

sebesar 2,22 % dan inflasi (yoy) sebesar 2,45 %.

1.6. Bidang Kewenangan

Sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor

3 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan

Kabupaten Banyuwang, bahwa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

pemerintahan Kabupaten Banyuwangsesuai dengan Pasal 2 ayat (1), meliputi:

a. Pendidikan;

b. Kesehatan;

c. Pekerjaan Umum;

d. Perumahan;

e. Penataan Ruang;

f. Perencanaan Pembangunan;

g. Perhubungan;

h. Lingkungan Hidup;

i. Pertanahan;

j. Kependudukan dan Catatan Sipil;

k. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

l. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 13

m. Sosial;

n. Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian;

o. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;

p. Penanaman Modal;

q. Kebudayaan dan Pariwisata;

r. Kepemudaan dan Olah Raga;

s. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;

t. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;

u. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

v. Statistik;

w. Kearsipan;

x. Perpustakaan;

y. Komunikasi dan Informatika;

z. Pertanian dan Ketahanan Pangan;

aa. Kehutanan;

bb. Energi dan Sumber Daya Mineral;

cc. Kelautan dan Perikanan;

dd. Perdagangan; dan

ee. Perindustrian.

Urusan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 ayat (1) terdiri atas Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Urusan Wajib

adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah

Kabupaten Banyuwangi berkaitan dengan pelayanan dasar. Sedangkan Urusan

Pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan

potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

Tabel 1.5

Urusan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi

NO URUSAN WAJIB URUSAN PILIHAN

1. Pendidikan Kelautan dan Perikanan

2. Kesehatan Pertanian

3. Pekerjaan Umum Kehutanan

4. Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral

5. Penataan Ruang Pariwisata

6. Perencanaan Pembangunan Perindustrian

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 14

7. Perhubungan Perdagangan

8. Lingkungan Hidup Ketransmigrasian

9. Pertanahan

10. Kependudukan dan Catatan Sipil

11. Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

12. Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera

13. Sosial

14. Ketenagakerjaan

15. Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah

16. Penanaman Modal

17. Kebudayaan

18. Kepemudaan dan Olah Raga

19. Kesatuan Bangsa dan Politik

Dalam Negeri

20. Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah,

Kepegawaian dan Persandian

21. Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

22. Statistik

23. Kearsipan

24. Perpustakaan

25. Komunikasi dan Informatika

26. Ketahanan Pangan

Sumber : Data Diolah

1.7. Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi

mengacupada PeraturanPemerintahNomor 41 Tahun 2007

tentangOrganisasiPerangkatDaerah dan PeraturanMenteriDalam Negeri Nomor

57 Tahun 2007 tentangPetunjukTeknisPenataanOrganisasiPerangkatDaerah,

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 15

yang telah ditindaklanjuti denganPeraturanDaerahNomor6Tahun

2011tentangOrganisasiPerangkatDaerahKabupatenBanyuwangi.

Adapun Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi

berdasarkan PeraturanDaerahNomor 6 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

1. Sekretariat Daerah;

2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

3. Dinas Daerah (ada16Dinas): Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olah

Raga, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan,Dinas Peternakan,Dinas

Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Pekerjaan

Umum Pengairan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan,Dinas Perindustrian,

Perdagangan dan Pertambangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil,

Menengah,Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Sosial,

Tenaga Kerja dan Transmigrasi,Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas

Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil dan Dinas Pendapatan.

4. Lembaga Teknis Daerah :

Inspektorat;

Badan(ada8 Badan) :Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,Badan

Kepegawaian dan Diklat,Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah,Badan Kesatuan Bangsa dan Politik,Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Badan Pemberdayaan Perempuan

dan Keluarga Berencana, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan

Lingkungan Hidup;

Kantor (ada2 Kantor) : Kantor Ketahanan Pangan, dan Kantor

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi;

RSUD (ada2 RSUD) : RSUD Blambangan dan RSUD Genteng

5. Kecamatan (ada24 Kecamatan) : Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah, Licin,

Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Songgon, Singojuruh, Sempu, Genteng,

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Pendahuluan 16

Glenmore, Kalibaru, Tegalsari, Srono, Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo,

Bangorejo, Cluring, Gambiran, Pesanggaran dan Siliragung;

6. Kelurahan (ada28Kelurahan) : Pakis, Sobo, Kebalenan, Penganjuran,

Tukangkayu, Kertosari, Karangrejo, Kepatihan, Panderejo, Singonegaran,

Temenggungan, Kampungmelayu, Giri,Klatak,Kampungmandar, Lateng,

Singotrunan, Pengantigan, Sumberrejo, Tamanbaru, Kalipuro, Gombengsari,

Bulusan, Banjarsari, Bakungan, Boyolangu, Mojopanggung, danPenataban.

7. SatuanKerjaPerangkat Daerah yang diaturdalam Peraturan Daerah

tersendiriadalah :

Badan Penanggulangan Bencana Daerah berdasarkan Perda Nomor 16

Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi;

Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan Perda Nomor 17 Tahun 2011

tentangRincian Tugas Dan Fungsi OrganisasiSatuanPolisiPamongPraja

Kabupaten Banyuwangi.

1.8. Jumlah Pegawai / Personil

Salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi SKPD dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat adalah personil/pegawai dengan kuantitas dan

kualitas yang memadai.Jumlah pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi berdasarkan data Simpeg per bulan Pebruari 2014

sebanyak 12.437 orang yang terdiri dari : laki-laki sebanyak 7.302 orang dan

perempuan sebanyak 5.135 orang. Dilihat dari tingkat pendidikan : SD sebanyak

166 orang, SLTP sebanyak 334 orang, SLTA sebanyak 2.982 orang, D1

sebanyak 182 orang, D2 sebanyak 1.027 orang, D3 sebanyak 725 orang D4

sebanyak 45 orang, S1 sebanyak 6.721, Spesialis sebanyak 19 orang, S2

sebanyak 231 orang dan S3 sebanyak 4 orang.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 17

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015

Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan

suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai

selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang

dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah. Perencanaan

strategisjuga merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi

pemerintah agar mampumenjawab tuntutan lingkungan strategis,baik lokal,

nasional maupun global dan tetap berada dalamtatanan Sistem Administrasi

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatanperencanaan

strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapatmenyelaraskan

visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi

dalamupaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 merupakan Dokumen

perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskansetiap lima tahun

(perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan visi, misi,

tujuan,sasaran, strategi dan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan

daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu–isulokal, yang

diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana

pembangunanyang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat

diimplementasikan secarabertahap sesuai dengan skala prioritas dan

kemampuan anggaran pembiayaan.

2.1.1. Visi

Visi berkaitan pandangan ke depan menyangkut kemana instansi

Pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten

dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi merupakan rumusan

umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan,

untuk mewujudkan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu.

Jadivisi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan

cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 18

Berdasarkan kondisi Kabupaten Banyuwangi dewasa ini, serta peluang,

tantangan dan isu strategis yangakan dihadapi dalam 5 tahun mendatang,

pasangan H. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) – YUSUF WIDYATMOKO

(Wakil Bupati) membuat Visi Kabupaten Banyuwangi tahun 2010-2015 sebagai

berikut:

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI,

SEJAHTERA DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN

PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA”.

Penjelasan dari Visi sebagai berikut:

1) Kemandirian Daerah adalah kemampuan nyata pemerintah daerah dan

masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan

daerah/rumah tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi

masyarakatnya, termasuk di dalamnya upaya yang sungguh-sungguh

agar secara bertahap bisa mengurangi ketergantungan terhadap pihak-

pihak lain (luar) tanpa kehilangan adanya kerjasama dengan daerah-

daerah lain yang saling menguntungkan.

2) Kesejahteraan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, ditandai oleh semakin

meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, dan

adanya perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar pokok

manusia, seperti pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan

lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur fisik, sosial budaya

ekonomi yang memadai. Peningkatan kualitas kehidupan ini akan lebih

difokuskan pada upaya pengentasan masyarakat miskin sehingga

secara simultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara

keseluruhan, serta adanya iklim berusaha dan berkegiatan ekonomi

yang sehat untuk kelompok-kelompok masyarakat lainnya.

3) Perlu ditekankan disini bahwa kemajuan-kemajuan yang ingin diraih

tidak hanya sekedar kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja.

Kemajuan-kemajuan itu juga berkaitan dengan dimensi mental –

spiritual, keagamaan, kebudayaan dan non fisik, agar kehidupan

masyarakat benar-benar sejahtera lahir dan batin serta berakhlakmulia.

4) Peningkatan perekonomian diarahkan untuk meningkatkan

pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong secara

sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya pertanian,

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 19

industri, perdagangan dan jasa, lembaga keuangan dan koperasi, serta

pariwisata yang didukung oleh infrastruktur fisik dan non-fisik yang

memadai.

5) Untuk mempercepat program-program tersebut perlu ditingkatkan

pelayanan publik melalui optimalisasi kinerja instansi Pemerintah

Daerah yang efektif, terpadu dan berkesinambungan.

Visi Kabupaten Banyuwangi tersebut berpedoman pada Visi

Pembangunan Kabupaten Banyuwangi yang termuat dalam Rencana Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2005-2025, yaitu :

“KABUPATEN BANYUWANGI YANG RELIGIUS, SEJAHTERA DAN

MANDIRI BERBASIS AGROBISNIS DAN EKOWISATA TERPADU”.

2.1.2. Misi

Misi adalah perwujudan dari keinginan menyatukan langkah dan gerak

dalam mencapai visi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan Visi pasangan H.

ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) – YUSUF WIDYATMOKO (Wakil Bupati)

ditetapkan 5 (lima) Misi sebagai berikut :

1) Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih(good and clean

governance).

2) Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan bidang Pendidikan,

kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya.

3) Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi

yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis kearifan lokal.

4) Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur publik.

5) Mewujudkan kesejahateraan masyarakat melalui optimalisasi

sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat,

pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan berwawasan lingkungan.

2.1.3. Tujuandan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan

mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan

analisis strategis. Selain itu, Tujuan juga merupakan penjabaran / implementasi

dari pernyataan misi yang telah ditentukan. Sedangkan sasaran merupakan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 20

merupakan gambaran yang diinginkan melalui tindakan - tindakan yang

dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan

organisasi.

Berdasarkan visi dan misi pembagunan daerah Kabupaten Banyuwangi

2011-2015 ditetapkan 7 (tujuh) tujuan, yaitu sebagai berikut :

Tujuan 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

melalui harmonisasi kebijakan yang komprehensif dan

berkeadilan.

Sasaran :

Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih;

Meningkatnya kualitas sdm aparatur pemerintah daerah yang

ditandai oleh meningkatnya etos kerja dan budaya kerja

pegawai

Menguatnya kapasitas kelembagaan melalui regulasi yang

konprehensif dan berkeadilan

Tujuan 2 : Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas, merata dan

terjangkau bagi seluruh masyarakat.

Sasaran :

Menurunnya angka buta aksara;

Meningkatnya angka partisipasi pendidikan;

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

pendidikan;

Meningkatnya usia harapan hidup;

Menurunnya angka kematian bayi;

Menurunnya angka kematian ibu melahirkan;

Menurunnya anak balita dibawah garis merah;

Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita;

Meningkatnya peserta KB aktif;

Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman,

bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat;

Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan

profesional;

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 21

Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam

pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu,

Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren.

Tujuan 3 : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan merata

dalam upaya mewujudkan kemadirian ekonomi masyarakat.

Sasaran :

Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi

berbasis pertanian;

Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian;

Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan;

Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN;

Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah

Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya;

Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan

UMKM.

Tujuan 4 : Meningkatkan pembangunan ekonomi terintegrasi.

Sasaran :

Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta

jejaring pelaku ekonomi;

Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi

kegiatan ekonomi di daerah.

Tujuan 5 : Meningkatkan ketersediaan infrastruktur publik.

Sasaran :

Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi;

Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta

prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata;

Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian ;

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 22

Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta

prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan

ekonomi;

Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan

dalam jumlah kualitas yang memadai;

Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi

secara terpadu dan konprehensif;

Tujuan 6 : Menurunkan kesenjangan antar wilayah khususnya dalam hal

ketersediaan sarana dan prasarana fisik.

Sasaran :

Meningkatnya jumlah jalan poros desa

Tujuan 7 : Meningkatkan kesejahteraan melalui optimalisasi sumberdaya

daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Sasaran :

Menurunnya tingkat pengangguran;

Menurunnya angka kemiskinan;

Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis

pada pengarusutamaan gender;

Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat;

Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat

di dalam berbagai kegiatan pembangunan;

Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya

lokal.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 23

Tabel 2.1.

MATRIK HUBUNGAN ANTARA VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BANYUWANGI

Visi : Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia melalui Peningkatan Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia

Misi Tujuan Sasaran Strategis

Uraian Indikator Kinerja Uraian Indikator Kinerja

I Mewujudkan

Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)

1 Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui Harmonisasi Kebijakan Yang Komprehensif dan Berkeadilan

Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah

1 Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih

Sistim Informasi Manajemen Pemda

Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Ketersediaan database kependudukan skala provinsi

Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah

Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat

Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

2 Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai

Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat

3 Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan

Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda

Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda / Perkada

Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada

Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD

Buku "Kabupaten dalam Angka"

Buku "PDRB Kabupaten"

4 Meningkatnya kesadarandan penegakan hukum

Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

Kegiatan pembinaan politik daerah

Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 24

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

Angka kriminalitas

Jumlah demo

Penegakan PERDA

II Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Lainnya

2 Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat

Angka melek huruf (AMH)

5 Menurunnya angka buta aksara

Angka melek huruf (AMH)

Angka rata-rata lama sekolah

Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)

Angka Usia Harapan Hidup

6 Meningkatnya angka partisipasi pendidikan

Angka partisipasi kasar SD/MI

Angka partisipasi kasar SLTP

Angka partisipasi kasar SLTA

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C

Angka partisipasi sekolah pendidikan dasar

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan dasar

Angka partisipasi sekolah SLTP/MTS

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SLTP/MTS

Angka partisipasi sekolah SLTP/MTS

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SMA/SMK/MA

Jumlah gedung olahraga

Indeks Pembangunan Manusia

Angka rata-rata lama sekolah

Rasio guru/murid pendidikan dasar

Rasio guru/murid per kelas rara-rata pendidikan dasar

Rasio guru/murid SLTP/MTS

Rasio guru/murid per kelas rata- rata SLTP/MTS

Rasio guru/murid SMA/SMK/MA

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 25

Rasio guru/murid per kelas rata- rata SMA/SMK/MA

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

Sekolah pendidikan SMP/MTS kondisi bangunan baik

Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik

Angka Putus Sekolah (APtS) SD/MI

Angka Putus Sekolah (APtS) SMP/MTs

Angka Putus Sekolah (APtS) SMA/SMK/MA

Angka Kelulusan (AL) SD/MI

Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs

Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

7 Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (APK)

Jumlah perpustakaan

Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun

Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

8 Meningkatnya usia harapan hidup

Jumlah rumah sakit

Jumlah puskesmas, pustu, pusling

Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk

Rasio rumah sakit per 10.000 penduduk

Indeks Pembangunan Manusia

Angka usia harapan hidup

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 26

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

Cakupan puskesmas

Cakupan pembantu puskesmas

BOR (Bed Occupancy rate )

AVLOS ( Average Length of Stay)

BTO (Bed Turn Over)

TOI ( Turn Over Interval)

Angka Kematian > 48 jam (GDR)

Angka Kematian < 48 jam (NDR)

9 Menurunnya angka kematian bayi

Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000 kelahiran)

10 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan

Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

11 Menurunnya anak balita dibawah garis merah

Persentase balita gizi buruk

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

12 Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita

Rasio posyandu per satuan balita

13 Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

14 Meningkatnya peserta KB aktif

Rata-rata jumlah anak per keluarga

Rasio akseptor KB

Cakupan peserta KB aktif

Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I

15 Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat

Cakupan puskesmas

Cakupan pembantu puskesmas

16 Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional

Rasio dokter per satuan penduduk

Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 27

Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk

Jumlah Tenaga Medis

Keperawatan (perawat dan bidan)

Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi)

Tenaga kesehatan

Sanitarian

Ahli gizi

Rasio tenaga medis per 1000 penduduk

Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk

Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk

17 Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren

Posyandu aktif

III Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal

3 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat

Pertumbuhan ekonomi

18 Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian

Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB

Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB

Kontribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB

Nilai tukar petani

Gabah

Beras (Ton)

Kesediaan pangan utama

Cakupan bina kelompok petani

Produksi daging (Ton/Th)

Produksi telor (Ton/Th)

Produksi susu (ton/Th)

Mortalitas ternak

Kejadian penyakit

Jumlah Puskewan

Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 28

Cakupan bina kelompok nelayan

Produksi perikanan

Konsumsi ikan

19 Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

Ekspor bersih perdagangan

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri

Pertumbuhan industri

20 Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

Kerusakan kawasan hutan

Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

21 Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN

Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA)

Rasio daya serap tenaga kerja

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)

Penyelesaian ijin lokasi

Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Administrasi Pemerintah

22 Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya

Kunjungan wisata domistik

Kunjungan wisata mancanegara

Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

23 Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM

Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT)

Jumlah UKM non BPR/LKM UKM

Usaha Mikro dan Kecil

Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 29

Cakupan bina kelompok pengrajin

4 Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi

Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa

34 Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi

Jenis dan jumlah bank dan cabang

Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

Ekspor bersih perdagangan

25 Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah

Pajak daerah (milyar RP)

Retribusi Daerah (milyar RP)

Macam pajak daerah

Macam retribusi daerah

Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha

Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa

Perda ekonomi kerakyatan

IV Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Publik

5 Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik

Jumlah jaringan komunikasi publik yang tersedia

26 Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi

Jumlah arus penumpang angkutan umum

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

Angkutan darat

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 Km per jam)

Rasio ijin trayek

Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground dll.

Jumlah uji kir angkutan umum

Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

Pemasangan Rambu-rambu

Jumlah jaringan komunikasi

Web site milik pemerintah daerah

Jumlah penyiaran radio/TV lokal

Jumlah penyiaran TV lokal

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 30

Jumlah surat kabar nasional / lokal

27 Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )

28 Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian

Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill

Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan lain keperluan

Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS)

Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi

Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis

Rasio Jaringan Irigasi

Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik

29 Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi

Panjang jalan dilalui Roda 4

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)

Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

Persentase penanganan sampah

Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

30 Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah kualitas yang memadai

Rumah tangga pengguna air bersih

Prosentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih

Rumah tangga pengguna listrik

Rumah tangga ber-Sanitasi

Lingkungan pemukiman kumuh

Rumah layak huni

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 31

Prosentase rumah tinggal bersanitasi

Rasio rumah layak huni

Rasio permukiman layak huni

31 Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan konprehensif

Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan

Ketaatan terhadap RTRW

Luas wilayah produktif

Luas wilayah industri

Luas wilayah kebanjiran

Luas wilayah kekeringan

Luas wilayah perkotaan

Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB

6 Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan Sarana dan Prasarana Fisik

Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)

32 Meningkatnya jumlah jalan poros desa

Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)

V Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumber Daya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan

7 Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan

Tingkat pengangguran terbuka

33 Menurunnya tingkat pengangguran

Angka partisipasi angkatan kerja

Indeks Ketimpangan Williomson (Indeks Ketimpangan Regional)

Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun

Persentase penduduk di atas garis kemiskinan

Tingkat partisipasi angkatan kerja

Pencari kerja yang ditempatkan

Tingkat pengganguran terbuka

Keselamatan dan perlindungan

Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah

34 Menurunnya angka kemiskinan

Indeks ketimpangan williomson (Indeks Ketimpangan Regional)

Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan

Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)

Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 32

35 Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

Partisipasi perempuan di lembaga swasta

Rasio KDRT

Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur

Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif)

Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif)

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

36 Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

PMKS yang memperoleh bantuan sosial

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

37 Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan

Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)

Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK

Jumlah LSM

LPM Berprestasi

PKK aktif

Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat

Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat

Pencemaran status mutu air

Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal

Tempat pembuangan sampah (PTS) per satuan penduduk

Penegakan hukum lingkungan

Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 33

38 Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal

Jumlah group kesenian

Jumlah gedung

Penyelenggaraan festival seni dan budaya

Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

2.1.4. Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan Arah Kebijakan disusun dengan mempedomani visi, misi,

tujuan dan sararan untuk lebih memberikan gambaran implementatif tercapainya

tujuanpembangunan daerah. Strategi dan Arah Kebijakan inilah yang nantinya

dijabarkan dalam setiap tahun menjadi program dan kegiatan yang harus

dilaksanakan oleh SKPD.

Tujuan utama pembangunan di Kabupaten Banyuwangisebagaimana visi

dan misi Bupati dan Wakil Bupati yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten

Banyuwangi 2010-2015 adalah untukmeningkatkan kemakmuran atau

kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Tidak hanya sejahtera tetapi

jugamandiri dan berakhlak, yang dilakukan melalui dua pilar pokok yaitu

peningkatan perekonomian dan kualitas sumber daya manusia.

Untuk mencapai kesejahteraan itu, digunakan 4 (empat) strategi

pembangunan secara umum yaitu : pro growth, pro jop, pro poor dan pro

environtment.

1). Pro Growth berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan.

Strategi pertumbuhan tetap digunakan dengan tujuan untuk memperbesar

produk domestik. Namun demikian strategi pertumbuhan dilaksanakan

secara bersamaan dengan strategi pemerataan pembangunan melalui

startegi jalur ganda (dua track strategi). Strategis pertumbuhan dapat dilihat

dari meningkatnya PDRB dan pendapatan per kapita penduduk, namun disisi

lain terjadi ketimpangan antar wilayah dan antar penduduk. Ketimpangan ini

terjadi karena gagalnya asumsi trickle down effect sebagai mekanisme

pemerataan dalam strategi pertumbuhan ekonomi. Strategi pro growth

dilaksanakan dengan tidak mengabaikan aspek keadilan dan pemenuhan

hak-hak dasar rakyat baik dalam bidang sosial ekonomi dan politik sehingga

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 34

dicapai kesejahteraan yang berkeadilan. Upaya yang dilakukan melalui

sejumlah instrumen yaitu peningkatan investasi, penciptaan iklim usaha yang

kondusif, pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan koperasi dan

UMKM.

2). Pro job berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong terbukanya

peluang kerja bagi angkatan kerja, khususnya tenaga terdidik (bagi lulusan

sekolah setingkat SLTA dan Perguruan Tinggi) dan tenaga terlatih. Strategi

yang dilakukan meliputi tiga langkah : 1) Perluasan kesempatan kerja berarti

mendorong berkembangnya sektor riil di Kabupaten Banyuwangi terutama

sektor pertanian, perdagangan dan jasa, industri berbasis pertanian dan

pariwisata; 2) Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang

dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, standarisasi dan sertifikasi; 3)

Menjaga iklim ketenagakerjaan melalui penataan hubungan industrial dan

perlindungan tenaga kerja.

3). Pro poor berarti pembangunan yang memiliki dimensi keberpihakan kepada

kelompok-kelompok masyarakat yang tidak beruntung atau termarjinalkan.

Strategi yang dilakukan meliputi tiga klaster sesuai dengan tingkat

kemiskinannya, yaitu : 1) Mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin,

yang diarahkan pada rumah tangga sangat miskin, miskin, dan hampir

miskin; 2) Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup kelompok masyarakat

melalui usaha dan bekerja bersama untuk mencapai keberdayaan dan

kemandiriannya; 3) Membuka akses permodalan bagi pelaku usaha mikro

dan kecil.

4). Pro environtment, diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam yang

mengikuti prisip pengelolaan yang lestari terhadap lingkungan, sehingga

tidak mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah, air, dan udara yang pada

gilirannya mengalami degradasi yang berakibat pada timbulnya bencana.

Adapun strategi dan arah kebijakan untuk mencapai visi, misi, tujuan dan

sasaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 terdapat dalam Lampiran

IV.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 35

2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja Utama (IKU/Key Performance Indicators) adalah ukuran

keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Menjadi

kewajiban instansi pemerintah untuk menetapkan indikator kinerja utama secara

formal untuk masing-masing tingkatan (level) secara berjenjang. Dengan

ditetapkannya IKU secara formal, maka akan diperoleh informasi kinerja yang

penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara

baik serta diperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian satu tujuan dan

sasaran strategis organisasi yang dipergunakan untuk perbaikan kinerja dan

peningkatan akuntabilitas kinerja.IKU Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

ditetapkan melalui Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 24 Tahun 2014 tentang

Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Mengacu padatujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-

2015 Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, sebagai

berikut :

Tabel 2.2.

Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

Tujuan Sasaran Strategis

Uraian Indikator Kinerja Uraian Indikator Kinerja Utana

1 Meningkatkan Tata

Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui Harmonisasi Kebijakan Yang Komprehensif dan Berkeadilan

Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah

1 Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih

Sistim Informasi Manajemen Pemda

Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Ketersediaan database kependudukan skala provinsi

Nilai Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah

Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat

Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

2 Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai

Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat

3 Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan

Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 36

Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda / Perkada

Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada

Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD

Buku "Kabupaten dalam Angka"

Buku "PDRB Kabupaten"

4 Meningkatnya kesadarandan penegakan hukum

Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

Kegiatan pembinaan politik daerah

Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

Angka kriminalitas

Jumlah demo

Penegakan PERDA

2 Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat

Angka melek huruf (AMH)

5 Menurunnya angka buta aksara

Angka melek huruf (AMH)

Angka rata-rata lama sekolah

Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)

Angka Usia Harapan Hidup

6 Meningkatnya angka partisipasi pendidikan

Angka partisipasi kasar SD/MI

Angka partisipasi kasar SLTP

Angka partisipasi kasar SLTA

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C

Angka partisipasi sekolah pendidikan dasar

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan dasar

Angka partisipasi sekolah SLTP/MTS

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SLTP/MTS

Angka partisipasi sekolah SLTP/MTS

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 37

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SMA/SMK/MA

Jumlah gedung olahraga

Indeks Pembangunan Manusia

Angka rata-rata lama sekolah

Rasio guru/murid pendidikan dasar

Rasio guru/murid per kelas rara-rata pendidikan dasar

Rasio guru/murid SLTP/MTS

Rasio guru/murid per kelas rata- rata SLTP/MTS

Rasio guru/murid SMA/SMK/MA

Rasio guru/murid per kelas rata- rata SMA/SMK/MA

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

Sekolah pendidikan SMP/MTS kondisi bangunan baik

Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik

Angka Putus Sekolah (APtS) SD/MI

Angka Putus Sekolah (APtS) SMP/MTs

Angka Putus Sekolah (APtS) SMA/SMK/MA

Angka Kelulusan (AL) SD/MI

Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs

Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

7 Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (APK)

Jumlah perpustakaan

Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun

Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

8 Meningkatnya usia harapan hidup

Jumlah rumah sakit

Jumlah puskesmas, pustu, pusling

Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 38

Rasio rumah sakit per 10.000 penduduk

Indeks Pembangunan Manusia

Angka usia harapan hidup

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

Cakupan puskesmas

Cakupan pembantu puskesmas

BOR (Bed Occupancy rate )

AVLOS ( Average Length of Stay)

BTO (Bed Turn Over)

TOI ( Turn Over Interval)

Angka Kematian > 48 jam (GDR)

Angka Kematian < 48 jam (NDR)

9 Menurunnya angka kematian bayi

Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000 kelahiran)

10 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan

Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

11 Menurunnya anak balita dibawah garis merah

Persentase balita gizi buruk

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

12 Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita

Rasio posyandu per satuan balita

13 Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

14 Meningkatnya peserta KB aktif

Rata-rata jumlah anak per keluarga

Rasio akseptor KB

Cakupan peserta KB aktif

Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I

15 Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat

Cakupan puskesmas

Cakupan pembantu puskesmas

16 Tersedianya tenaga kesehatan yang

Rasio dokter per satuan penduduk

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 39

cukup, berkualitas dan profesional

Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk

Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk

Jumlah Tenaga Medis

Keperawatan (perawat dan bidan)

Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi)

Tenaga kesehatan

Sanitarian

Ahli gizi

Rasio tenaga medis per 1000 penduduk

Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk

Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk

17 Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren

Posyandu aktif

3 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat

Pertumbuhan ekonomi

18 Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian

Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB

Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB

Kontribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB

Nilai tukar petani

Gabah

Beras (Ton)

Kesediaan pangan utama

Cakupan bina kelompok petani

Produksi daging (Ton/Th)

Produksi telor (Ton/Th)

Produksi susu (ton/Th)

Mortalitas ternak

Kejadian penyakit

Jumlah Puskewan

Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB

Cakupan bina kelompok nelayan

Produksi perikanan

Konsumsi ikan

19 Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 40

Ekspor bersih perdagangan

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri

Pertumbuhan industri

20 Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

Kerusakan kawasan hutan

Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

21 Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN

Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA)

Rasio daya serap tenaga kerja

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)

Penyelesaian ijin lokasi

Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Administrasi Pemerintah

22 Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya

Kunjungan wisata domistik

Kunjungan wisata mancanegara

Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

23 Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM

Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT)

Jumlah UKM non BPR/LKM UKM

Usaha Mikro dan Kecil

Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

Cakupan bina kelompok pengrajin

4 Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi

Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa

34 Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi

Jenis dan jumlah bank dan cabang

Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

Ekspor bersih perdagangan

25 Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah

Pajak daerah (milyar RP)

Retribusi Daerah (milyar RP)

Macam pajak daerah

Macam retribusi daerah

Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha

Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa

Perda ekonomi kerakyatan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 41

5 Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik

Jumlah jaringan komunikasi publik yang tersedia

26 Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi

Jumlah arus penumpang angkutan umum

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

Angkutan darat

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 Km per jam)

Rasio ijin trayek

Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground dll.

Jumlah uji kir angkutan umum

Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

Pemasangan Rambu-rambu

Jumlah jaringan komunikasi

Web site milik pemerintah daerah

Jumlah penyiaran radio/TV lokal

Jumlah penyiaran TV lokal

Jumlah surat kabar nasional / lokal

27 Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )

28 Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian

Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill

Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan lain keperluan

Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS)

Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi

Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis

Rasio Jaringan Irigasi

Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik

29 Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan

Panjang jalan dilalui Roda 4

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 42

pusat-pusat kegiatan ekonomi

Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

Persentase penanganan sampah

Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

30 Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah kualitas yang memadai

Rumah tangga pengguna air bersih

Prosentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih

Rumah tangga pengguna listrik

Rumah tangga ber-Sanitasi

Lingkungan pemukiman kumuh

Rumah layak huni

Prosentase rumah tinggal bersanitasi

Rasio rumah layak huni

Rasio permukiman layak huni

31 Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan konprehensif

Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan

Ketaatan terhadap RTRW

Luas wilayah produktif

Luas wilayah industri

Luas wilayah kebanjiran

Luas wilayah kekeringan

Luas wilayah perkotaan

Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB

6 Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan Sarana dan Prasarana Fisik

Jalan penghubung dari ibu kota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)

32 Meningkatnya jumlah jalan poros desa

Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)

7 Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan

Tingkat pengangguran terbuka

33 Menurunnya tingkat pengangguran

Angka partisipasi angkatan kerja

Indeks Ketimpangan Williomson (Indeks Ketimpangan Regional)

Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun

Persentase penduduk di atas garis kemiskinan

Tingkat partisipasi angkatan kerja

Pencari kerja yang ditempatkan

Tingkat pengganguran terbuka

Keselamatan dan perlindungan

Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah

34 Menurunnya angka kemiskinan

Indeks ketimpangan williomson (Indeks Ketimpangan Regional)

Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 43

Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)

Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I

35 Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

Partisipasi perempuan di lembaga swasta

Rasio KDRT

Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur

Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif)

Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif)

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

36 Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

PMKS yang memperoleh bantuan sosial

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

37 Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan

Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)

Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK

Jumlah LSM

LPM Berprestasi

PKK aktif

Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat

Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat

Pencemaran status mutu air

Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal

Tempat pembuangan sampah (PTS) per satuan penduduk

Penegakan hukum lingkungan

Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil

38 Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal

Jumlah group kesenian

Jumlah gedung

Penyelenggaraan festival seni dan budaya

Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 44

2.3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja

sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis, yangakan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui

berbagai kegiatan tahunan. PenyusunanRencana Kinerja dilaksanakan

seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaranserta

merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.

Di dalamRencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan

untuk seluruh indikatorkinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan

melalui Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014.

Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang

ingin dicapaidalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan

Rencana Capaiannya. IndikatorKinerja adalah ukuran kuantitatif dan

kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi. Rencana Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun

2014ada pada Lampiran III.

2.4. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen

pimpinan yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang

jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi

dan wewenang serta mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Tujuan

penyusunan Perjanjian Kinerja, yaitu : (1) Sebagai wujud nyata komitmen

antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan akuntabilitas,

transparansi, dan kinerja aparatur; (2) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai

dasar evaluasi kinerja aparatur; (3) Sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan

sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; (4) Sebagai dasar bagi

pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas

perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 45

Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun

2014 adalah sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1

Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Sistim Informasi Manajemen Pemda Sistim 11

Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Ada / Tidak SIAK 2010

Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah Predikat WTP

Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(LPPD) Peringkat 15 besar

Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Predikat B/65,05

Sasaran Strategis 2

Meningkatnya Kualitas SDM Aparatur Pemerintah DaerahYang Ditandai

Oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat % 79

Sasaran Strategis 3

Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi

Yang Konprehensif Dan Berkeadilan

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah

ditetapkan dengan Perda Dokumen Tersedia

Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah

ditetapkan dengan Perda / Perkada Dokumen Tersedia

Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah

ditetapkan dengan Perkada Dokumen Tersedia

Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD Dokumen Tersedia

Buku "Kabupaten dalam Angka" Ada / Tidak Ada

Buku "PDRB Kabupaten" Ada / Tidak Ada

Sasaran Strategis 4

Meningkatnya Kesadaran Dan Penegakan Hukum

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP % 100

Kegiatan pembinaan politik daerah % 100

Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk % 01:01,0

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,

ketentraman, keindahan) di Kabupaten % 95

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 46

Angka kriminalitas Kasus 586

Jumlah demo Kali 4

Penegakan PERDA % 95

Sasaran Strategis 5

Menurunnya Angka Buta Aksara

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Angka melek huruf (AMH) % 98,98-98,54

Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta

aksara) % 99,99

Sasaran Strategis 6

Meningkatnya Angka Partisipasi Pendidikan

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Angka partisipasi kasar SD/MI % 108,86

Angka partisipasi kasar SLTP % 100

Angka partisipasi kasar SLTA % 64,29

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A % 98,73

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B % 74,22

Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C % 46,32

Angka partisipasi sekolah pendidikan dasar % 100

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah

pendidikan dasar % 97,06

Angka partisipasi sekolah SLTP/MTS % 95,72

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah

SLTP/MTS % 97,06

Angka partisipasi sekolah SMA/MA % 78,74

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah

SMA/SMK/MA % 58,01

Jumlah gedung olahraga Gedung 2

Indeks Pembangunan Manusia % 70,08

Angka rata-rata lama sekolah % 7,25

Rasio guru/murid pendidikan dasar % 15,12

Rasio guru/murid per kelas rara-rata pendidikan dasar % 23,38

Rasio guru/murid SLTP/MTS % 15,39

Rasio guru/murid per kelas rata- rata SLTP/MTS % 38,15

Rasio guru/murid SMA/SMK/MA % 15,75

Rasio guru/murid per kelas rata- rata SMA/SMK/MA % 38,15

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik % 89,7

Sekolah pendidikan SMP/MTS kondisi bangunan baik % 85,3

Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik % 100

Angka Putus Sekolah (APtS) SD/MI % 0,03

Angka Putus Sekolah (APtS) SMP/MTs % 0,39

Angka Putus Sekolah (APtS) SMA/SMK/MA % 0,72

Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75

Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 96,18

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 47

Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 96,23

Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs % 99,69

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA % 89,51

Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV % 91,07

Sasaran Strategis 7

Meningkatnya Kesadaran Masyarakat

Akan Pentingnya Pendidikan

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (APK) % 56,62

Jumlah perpustakaan Perpustakaan 1

Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun Orang 63.561

Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Buku 70.000

Sasaran Strategis 8

Meningkatnya Usia Harapan Hidup

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Jumlah rumah sakit RS 11

Jumlah puskesmas, pustu, pusling Puskesmas, pustu,

pusling 216

Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk % 142,18

Rasio rumah sakit per 10.000 penduduk % 01:14,6

Indeks Pembangunan Manusia % 70,08

Angka usia harapan hidup Th 67,2-68,20

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization

(UCI) % 100

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

TBC BTA % 100

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

DBD % 100

Cakupan puskesmas % 100

Cakupan pembantu puskesmas % 48,39

BOR (Bed Occupancy rate ) % 65

AVLOS ( Average Length of Stay) Hari 8

BTO (Bed Turn Over) Kali 45

TOI ( Turn Over Interval) hari 3

Angka Kematian > 48 jam (GDR) per mile (‰) 30

Angka Kematian < 48 jam (NDR) per mile (‰) 50

Sasaran Strategis 9

Menurunnya Angka Kematian Bayi

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000

kelahiran) % 20

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 48

Sasaran Strategis 10

Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran

hidup) % 60

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

% 80

Sasaran Strategis 11

Menurunnya Anak Balita Dibawah Garis Merah

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Persentase balita gizi buruk

% ≤ 5

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

% 100

Sasaran Strategis 12

Menurunnya Prevalensi Gizi Kurang Pada Balita

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Rasio posyandu per satuan balita % 1,94

Sasaran Strategis 13

Meningkatnya Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

yang memiliki kompetensi kebidanan % 96,10

Sasaran Strategis 14

Meningkatnya Peserta Keluarga Berencana Aktif

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Rata-rata jumlah anak per keluarga orang 2

Rasio akseptor Keluarga Berencana % 0,73

Cakupan peserta Keluarga Berencana aktif % 73,5

Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I % 41,25

Sasaran Strategis 15

Tersedianya Obat Dan Perbekalan Kesehatan Yang Aman, Bermutu

Dan BermanfaatSerta Terjangkau Oleh Masyarakat

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Cakupan puskesmas % 100

Cakupan pembantu puskesmas % 48,39

Sasaran Strategis 16

Tersedianya Tenaga Kesehatan Yang Cukup,

Berkualitas Dan Profesional

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 49

Rasio dokter per satuan penduduk % 7,66

Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk % 7,66

Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk % 2,68

Jumlah Tenaga Medis Orang 270

Keperawatan (perawat dan bidan) Orang 1.270

Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi) Orang 43

Tenaga kesehatan Orang 80

Sanitarian Orang 37

Ahli gizi Orang 43

Rasio tenaga medis per 1000 penduduk % 16,82

Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk % 44,53

Rasio tenaga kesehatan per 1000 penduduk % 4,98

Sasaran Strategis 17

Terberdayakannya Masyarakat Melalui Keterlibatan Di Dalam

Pelayanan Kesehatan, Seperti Terlibat Dalam Posyandu,

Polindes Dan Pos Siaga Serta Poskestren

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Posyandu aktif % 100

Sasaran Strategis 18

Meningkatnya Daya Saing Daerah Dan Kemandirian

Ekonomi Berbasis Pertanian

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya

per hektar Kw/hektar 67,65

Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB % 49,37

Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap

PDRB % 9,15

Kontribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB % 4,2

Nilai tukar petani % 111

Gabah Ton 860.627

Beras (Ton) Ton 502.122

Kesediaan pangan utama % 302,94

Cakupan bina kelompok petani % 26,76

Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.731

Produksi telor (Ton/Th) Ton 12.416

Produksi susu (ton/Th) Ton 478.665

Mortalitas ternak % 0,4

Kejadian penyakit % 5,2

Jumlah Puskewan Puskewan 10

Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB % 8,09

Cakupan bina kelompok nelayan Kelompok 51

Produksi perikanan Ton 66.404

Konsumsi ikan % 30,1

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 50

Sasaran Strategis 19

Meningkatkan Industri Olahan

Dan Kreatif Berbasis Pertanian

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB % 23,83

Ekspor bersih perdagangan Rp. 20.484.056

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB % 5,7

Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor

industri % 7

Pertumbuhan industri % 4,87

Sasaran Strategis 20

Termanfaatkannya Fungsi Ekologi,

Ekonomi DanSosial Hutan

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 1,09

Kerusakan kawasan hutan % 0,04

Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB % 1,08

Sasaran Strategis 21

Meningkatnya Investasi Di Daerah

Baik PMA Maupun PMDN

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Investor 1

Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) Rp. (milyar) 50

Rasio daya serap tenaga kerja Orang 239

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB % 4,04

Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah) Rp. 1

Penyelesaian ijin lokasi % 97,4

Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Administrasi

Pemerintah Ada/Tidak ada Ada

Sasaran Strategis 22

Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata Seperti

Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade Dan Lainnya

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Kunjungan wisata domistik Orang 951.198

Kunjungan wisata mancanegara Orang 24.729

Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB % 3,71

Sasaran Strategis 23

Meningkatnya Profesionalisme Pengelolaan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 51

Koperasi Dan UMKM

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) % 80,3

Jumlah UKM non BPR/LKM UKM UKM 23.000

Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 2.250

Usaha Mikro dan Kecil UMK 44

Sasaran Strategis 24

Meningkatnya Jejaring Antar Daerah, Provinsi Dan Pusat

Serta Jejaring Pelaku Ekonomi

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Jenis dan jumlah bank dan cabang Bank 45

Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang Perush. Asuransi 5

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB % 23,83

Ekspor bersih perdagangan Rp. 20.484.056

Sasaran Strategis 25

Tersusunnya Regulasi Yang Berhubungan Dengan Kompetisi

Kegiatan Ekonomi Di Daerah

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Pajak daerah (milyar RP) Rp. 51,004

Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 30,585

Macam pajak daerah Pajak Derah 11

Macam retribusi daerah Retribusi 30

Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Perda 1

Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa % 97

Perda ekonomi kerakyatan Perda 1

Sasaran Strategis 26

Meningkatnya Sarana Informasi

Dan Alat Transportasi

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Jumlah arus penumpang angkutan umum Orang 1.568.444

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Pelabuhan/Bandara/

Terminal 2/1/8

Angkutan darat % 0,001

Rasio ijin trayek % 0,00034

Jumlah uji kir angkutan umum Angkutan 1.404

Kepemilikan KIR angkutan umum % 37,61

Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Menit 20

Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Rp. 37.500

Pemasangan Rambu-rambu % 0,05

Jumlah jaringan komunikasi Jaringan 13

Web site milik pemerintah daerah Web site 1

Jumlah penyiaran radio/TV lokal Penyiaran / tayang 54/2

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 52

Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1

Jumlah surat kabar nasional / lokal Jenis 18

Sasaran Strategis 27

Meningkatnya Kualitas Dan Kuantitas Jalan Dan Sarana Serta

Prasarana Yang Menghubungkan Daerah-Daerah Tujuan Wisata

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik % 97

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) % 97,5

Sasaran Strategis 28

Meningkatnya Sarana Dan Prasarana

Penunjang Pertanian

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam,

ground sill Bangunan 35

Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan

lain keperluan % 60

Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim

kemarau (degradasi DAS) % 80

Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi % 80

Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis % 80

Rasio Jaringan Irigasi % 75

Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik % 100

Sasaran Strategis 29

Meningkatnya Kuantitas Dan Kualitas Jalan Dan Sarana Serta

Prasarana Yang Menghubungkan Pusat-Pusat Kegiatan Ekonomi

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0,0006

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran

pembuangan air (minimal 1,5 m) Km 26.000

Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan

penduduk % 45

Persentase penanganan sampah % 52,5

Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk % 60

Sasaran Strategis 30

Meningkatnya Prasarana Dan Sarana Pendidikan Dan Kesehatan

Dalam Jumlah Kualitas Yang Memadai

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Rumah tangga pengguna air bersih RT 34.640

Prosentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air

bersih % 7,68

Rumah tangga pengguna listrik RT 281.674

Rumah tangga ber-Sanitasi RT 410.798

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 53

Lingkungan pemukiman kumuh pemukiman 35.150

Rumah layak huni Rumah 1.479.522

Prosentase rumah tinggal bersanitasi % 85

Rasio rumah layak huni % 50

Rasio permukiman layak huni % 50

Sasaran Strategis 31

Tersusunnya Dan Tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi

Secara Terpadu Dan Konprehensif

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan % 4,815

Ketaatan terhadap RTRW Kondisi Baik

Luas wilayah produktif % 50,61

Luas wilayah industri % 2,4

Luas wilayah kebanjiran % 0,07

Luas wilayah kekeringan % 0,07

Luas wilayah perkotaan % 9,9

Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber

HPL/HGB % 50

Sasaran Strategis 32

Meningkatnya Jumlah Jalan Poros Desa

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan

pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) % 97

Sasaran Strategis 33

Menurunnya Tingkat Pengangguran

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Tingkat partisipasi angkatan kerja % 71,8

Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun % 1,72

Pencari kerja yang ditempatkan % 20,3

Tingkat pengganguran terbuka % 3,01-4,01

Keselamatan dan perlindungan % 80,4

Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan

pemerintah % 26,67

Sasaran Strategis 34

Menurunnya Angka Kemiskinan

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Indeks ketimpangan williomson (Indeks Ketimpangan

Regional) % 114,32

Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan % 68,37

Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik % 68,37

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th) Rp. 68,12

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 54

Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I % 41,25

Sasaran Strategis 35

Meningkatnya Program-Program Pembangunan

Yang BerbasisPada Pengarusutamaan Gender

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah % 15,7

Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 86

Rasio KDRT % 0,008

Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur % 0,56

Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif) % 16,14

Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif) % 38,4

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan

anak dari tindakan kekerasan % 89,3

Sasaran Strategis 36

Meningkatnya Jaminan Dan Perlindungan

Sosial Masyarakat

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti

rehabilitasi Unit 95

PMKS yang memperoleh bantuan sosial % 0,2

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial % 0,2

Sasaran Strategis 37

Meningkatnya Peranan Kelompok-Kelompok Dalam

Masyarakat Di Dalam Berbagai Kegiatan Pembangunan

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan

masyarakat (LPM) Kelompok 90

Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK Kelompok 90

Jumlah LSM LSM 217

LPM Berprestasi LPM 60

PKK aktif PKK 100

Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan

masyarakat % 85

Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat % 80

Pencemaran status mutu air % 91

Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber

mata air % 87

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal % 75,76

Tempat pembuangan sampah (PTS) per satuan penduduk % 60

Penegakan hukum lingkungan % 95

Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil % 84

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

BAB I Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 55

Sasaran Strategis 38

Meningkatnya Upaya Pelestarian

Dan Pengembangan Budaya Lokal

Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

Jumlah group kesenian Group 755

Jumlah gedung Gedung 2

Penyelenggaraan festival seni dan budaya kali 8

Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Unit 10

Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Buah/tempat 29

Jumlah APBD Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2014 sebelum

perubahan sebesar Rp. 2.221.945.453.787,00, dan setelah perubahan

sebesar Rp. 2.557.268.868.775,41.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 56

BABIII

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,

badanhukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan

atau kegagalandalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang

berwenang menerimapelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selaku pengemban amanah

masyarakat Banyuwangi melaksanakan kewajiban

mempertanggungjawabkanamanah tersebut.Penyajian Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang dibuat sesuai ketentuan yang

diamanatkan dalamPeraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

PemerintahdanKeputusanKepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

239/IX/618/2003 tentang Perbaikan PedomanPenyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian

targetsasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang

ditetapkandalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Banyuwangi 2010-2015. Sesuai ketentuan

tersebut,pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaankegiatan sesuai dengan sasaran dan program yang

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkanmisi dan visi Pemerintah Kabupaten

Banyuwangi.

a. Kerangka Pengukuran Kinerja

Mengacu pada ketentuan yang berlaku, Kinerja Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi berdasarkan tingkat pencapaian sasaran, indikator

sasaran dan menggambarkan pula tingkat capaian

padaprogram/kegiatan.Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 57

pencapaian sasaran dan program / kegiatan dilakukan melalui media

Rencana Kinerja yang dibandingkan denganrealisasinya.

Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target

denganRealisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran

Kinerja. Kemudian atashasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi

untuk mengetahui keberhasilan dankegagalan pencapaian sasaran strategis

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan

indikator kinerja sasaran digunakan skala pengukuran ordinalsebagai berikut :

- 85 % keatas = Baik Sekali (BS)

- 70 s.d. <85 % = Baik (B)

- 55 s.d. <70 % = Cukup (C)

- < 55 % = Kurang (K)

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis

pencapaiankinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan

mengenai sebab-sebab tercapaiatau tidak tercapainya kinerja yang

diharapkan.

Indikator Kinerja

Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang

menggambarkan tingkatpencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan.

Indikator Sasaran

Indikator Sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara

signifikan mengenaikeberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran.

IndikatorSasaran dilengkapi denganTarget Kuantitatif dan satuannya untuk

mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.

b. Analisis Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja

Secara umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah dapat

melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015. Dalam RPJMD

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 58

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015, untuk mewujudkan Visi telah

ditetapkan 5 Misi, 7 Tujuan dan 38 Sasaran.

Berdasarkan Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja tahun 2014,

telah ditetapkan 38 (tiga puluh delapan)sasaran, dengan 240(dua ratus

empat puluh) indikator sasaranterdiri dari Misi I terdapat 1 tujuan dan 19

indikator kinerja, Misi II terdapat 1 tujuan dan 82 indikator kinerja, Misi III

terdapat 2 tujuan dan 54 indikator kinerja,Misi IV terdapat 2 tujuan dan 46

indikator kinerja dan Misi Vterdapat 1 tujuan dan 39 indikator kinerja.Dari 38

(tigapuluh delapan)sasaran dengan 240 indikator kinerja, pencapaian

indikatorsasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah :

Tabel 3.1.1.

Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran

No. Kategori Jumlah

Indikator Sasaran Persentase

Misi I (19 Indikator Sasaran)

1 Baik Sekali 17 89,47

2 Baik 1 5,26

3 Cukup 0 0,00

4 Kurang 1 5,26

Jumlah 19 100,00

Misi II (82 Indikator Sasaran)

1 Baik Sekali 70 85,37

2 Baik 3 3,66

3 Cukup 5 6,10

4 Kurang 4 4,88

Jumlah 82 100,00

Misi III (54 Indikator Sasaran)

1 Baik Sekali 53 98,15

2 Baik 1 1,85

3 Cukup 0 0,00

4 Kurang 0 0,00

Jumlah 54 100,00

Misi IV (46 Indikator Sasaran)

1 Baik Sekali 46 100,00

2 Baik 0 0,00

3 Cukup 0 0,00

4 Kurang 0 0,00

Jumlah 46 100,00

Misi V (39 Indikator Sasaran)

1 Baik Sekali 31 79,49

2 Baik 4 10,26

3 Cukup 0 0,00

4 Kurang 4 10,26

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 59

Jumlah 39 100,00

Adapun ketercapaian kinerja sasaran dirinci dalam matrik sebagai berikut :

Tabel 3.1.2.

Ketercapaian Indikator Sasaran terhadap Target

No. Sasaran Jumlah

Indikator

Ketercapaian

Target

Keterangan

Misi I : Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)

1 Terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang baik dan bersih

Capaian kinerja sasaran = 110,71 % kategori Baik Sekali

5 4 Indikator

mencapai

target

1 Indikator tidak

mencapai

target

4 Indikator mencapai >

100 % = BS

1 Indikator mencapai 85-

<100% = BS

(100 % = 2, lebih 100 % = 2, tdk

tercapai = 1)

2 Meningkatnya kualitas SDM aparatur

pemerintah daerah yang ditandai oleh

meningkatnya etos kerja dan budaya

kerja pegawai

Capaian kinerja sasaran = 101,08 % kategori Baik Sekali

1 1 mencapai

target

1 Indikator mencapai

lebih 100 %= BS

(lebih 100% = 1)

3 Menguatnya kapasitas kelembagaan

melalui regulasi yang konprehensif

dan berkeadilan

Capaian kinerja sasaran = 100 % kategori Baik Sekali

6 6 Indikator

mencapai

taget

6 Indikator mencapai100

% = BS

(100% = 6)

4 Meningkatnya kesadaran dan

penegakan hukum

Capaian kinerja sasaran = 197,56 % kategori Baik Sekali

7 6 Indikator

mencapai

target

1 Indikator tdk

mencapai

target

6 Indikator

mencapai>100 % = BS

1 Indikator mencapai 70 -

<85 % = B (100% = 2, lebih 100% = 4, tdk

tercapai = 1)

Misi II : Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebutuhan Dasar

Lainnya

5 Menurunnya angka buta aksara

Capaian kinerja sasaran = 100,57 % kategori Baik Sekali

2 2 Indikator

mencapai

target

2 Indikator mencapai

lebih dari 100 % = BS

(lebih 100% = 2)

6 Meningkatnya angka partisipasi

pendidikan

Capaian kinerja sasaran = 101,13 % kategori Baik Sekali

33 26 Indikator

mencapai target

7 Indikator tidak

mencapai target

26 Indikator mencapai >

100 % = BS

3 Indikator mencapai 85 -

< 100 % = BS

3 Indikator mencapai 55-

<70 % = C,

1 Indikator mencapai

<55%= K

(100% = 3, lebih 100% = 23, tdk

tercapai = 7)

7 Meningkatnya kesadaran masyarakat

akan pentingnya pendidikan

Capaian kinerja sasaran = 102,71 % kategori Baik Sekali

4 2 Indikator

mencapai target

2 Indikator tidak

mencapai target

2 Indikator

mencapai>100 % = BS

1Indikator mencapai 70-

<85% = B, 1 Indikator

mencapai 55-<70%= C

(lebih 100% = 2, tdk tercapai= 2)

8 Meningkatnya usia harapan hidup

17 13Indikator

mencapai target

13 Indikator mencapai >

100 % = BS

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 60

Capaian kinerja sasaran = 112,89 % kategori Baik Sekali

4 Indikator tidak

mencapai target

3 Indikator mencapai 85-

<100 % = BS

1 Indikator mencapai

<55 % = K

(100% = 4, lebih 100% = 9, tdk

tercapai = 4)

9 Menurunnya angka kematian bayi

Capaian kinerja sasaran = 328,41 % kategori

Baik Sekali

1 1 Indikator

mencapai terget

1 Indikator mencapai

lebih dari 100 % = BS

(lebih 100 %=1)

10 Menurunnya angka kematian ibu

melahirkan

Capaian kinerja sasaran = 86,05 % kategori Baik

Sekali

2 1 Indikator

mencapai

target

1 Indikator tidak

mencapai

target

1 Indikator mencapai

lebih100 % = BS

1 Indikator mencapai 55-

<70 % = C

(lebih 100%=1, tdk tercapai = 1 )

11 Menurunnya anak balita dibawah

garis merah

Capaian kinerja sasaran = 100 % kategori Baik Sekali

2 2 Indikator

mencapai

target

2 Indikator mencapai 100

% = BS

(100% = 2)

12 Menurunnya prevalensi gizi kurang

pada balita

Capaian kinerja sasaran = 107,22 % kategori Baik Sekali

1 1 Indikator

mencapai

target

1 Indikator mencapai >

100 % = BS

(lebih 100% = 1)

13 Meningkatnya cakupan persalinan

oleh tenaga kesehatan

Capaian kinerja sasaran = 94,73 % kategori Baik Sekali

1 1 Indikator tidak

mencapai

target

1 Indikator mencapai 85-

<100 % = BS

(tidak tercapai = 1)

14 Meningkatnya peserta KB aktif

Capaian kinerja sasaran = 107,49 % kategori

Baik Sekali

4 4 Indikator

mencapai

target

4 Indikator mencapai >

100 % = BS

(100% = 1, lebih 100% = 3)

15 Tersedianya obat dan perbekalan

kesehatan yang aman, bermutu dan

bermanfaat serta terjangkau oleh

masyarakat

Capaian kinerja sasaran = 143,75 % kategori Baik Sekali

2 2 Indikator

mencapai

target

2 Indikator mencapai >

100 % = BS

(100% = 1lebih 100% = 1)

16 Tersedianya tenaga kesehatan yang

cukup, berkualitas dan profesional

Capaian kinerja sasaran = 105,46 % kategori

Baik Sekali

12 6 Indikator

mencapai

target

6 Indikator tidak

mencapai

target

6 Indikator mencapai >

100 % = BS

2 Indikator mencapai 70-

<85 % = B

2 Indikator mencapai 85-

<100 % = B

2 Indikator mencapai <55

% = K

(lebih 100% = 5, 100% = 1, tdk

tercapai = 6)

17 Terberdayakannya masyarakat

melalui keterlibatan di dalam

pelayanan kesehatan, seperti terlibat

dalam Posyandu, Polindes, dan Pos

Siaga serta Poskestren

Capaian kinerja sasaran = 100 % kategori Baik Sekali

1 1 Indikator

mencapai

target

1 Indikator mencapai >

100 % = BS

(100% = 1)

Misi III : Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas dan

Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal

18 Meningkatnya daya saing daerah dan

kemandirian ekonomi berbasis

pertanian

Capaian kinerja sasaran = 110,89 % kategori Baik Sekali

19 13 Indikator

mencapai

target

6 Indikator tidak

mencapai

target

13 Indikator mencapai >

100 % = BS

6 Indikator mencapai 85-

<100% = BS (100% = 7, lebih 100% = 7, tdk

tercapai = 5

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 61

19 Meningkatkan industri olahan dan

kreatif berbasis pertanian

Capaian kinerja sasaran = 122,71 % kategori Baik Sekali

5 4 Indikator

mencapai

target

1 Indikator tidak

mencapai

target

4 Indikator mencapai >

100 % = BS

1 Indikator mencapai 70-

<85% = B (100% = 2, lebih 100% = 2, tdk

tercapai = 1)

20 Termanfaatkannya fungsi ekologi,

ekonomi dan sosial hutan

Capaian kinerja sasaran = 129,49 % kategori Baik Sekali

3 3 Indikator

mencapai

target

3 Indikator mencapai >

100 % = BS

(100% = 1, lebih 100% = 2)

21 Meningkatnya investasi di daerah

baik PMA maupun PMDN

Capaian kinerja sasaran = 857,80 % kategori Baik Sekali

7 7 Indikator

mencapai

target

7 Indikator mencapai >

100 % = BS

(100% = 2, lebih 100% = 5)

22 Meningkatnya pemanfaatan potensi

pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai

Plengkung, Sukamade dan lainnya

Capaian kinerja sasaran = 210,88 % kategori Baik Sekali

3 3 Indikator

mencapai

target

3 Indikator mencapai >

100 % = BS

( lebih 100% = 3)

23 Meningkatnya profesionalisme

pengelolaan koperasi dan UMKM

Capaian kinerja sasaran = 100,10% kategori Baik Sekali

6 6 Indikator

mencapai

target

6 Indikator mencapai >

100 % = BS

(100% = 5 lebih 100% = 1)

24 Meningkatnya jejaring antar daerah,

provinsi dan pusat serta jejaring

pelaku ekonomi

Capaian kinerja sasaran = 160,42 % kategori Baik Sekali

4 4 Indikator

mencapai

target

4 Indikator mencapai >

100 % = BS

(100% = 1 lebih 100% = 3)

25 Tersusunnya regulasi yang

berhubungan dengan kompetisi

kegiatan ekonomi di daerah

Capaian kinerja sasaran = 129,13 % kategori Baik Sekali

7 7 Indikator

mencapai

target

7 Indikator mencapai >

100 % = BS

( 100% =5, lebih 100% =2)

Misi IV : Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infranstruktur Publik

26 Meningkatnya sarana informasi dan

alat transportasi

Capaian kinerja sasaran = 118,76 % kategori Baik Sekali

14 13 Indikator

mencapai

target

1 Indikator tidak

mencapai

target

13 Indikator mencapai >

100 % = BS

1 Indikator mencapai 85 -

< 100 % =BS

( 100%=6, lebih 100%=7tdk

tercapai =1)

27 Meningkatnya kualitas dan kuantitas

jalan dan sarana serta prasarana

yang menghubungkan daerah-daerah

tujuan wisata

Capaian kinerja sasaran = 96,92 % kategori Baik Sekali

2 2 Indikator tidak

mencapai

target

2 Indikator mencapai 85-

<100 % = BS

( tidak tercapai =2)

28 Meningkatnya sarana dan prasarana

penunjang pertanian

Capaian kinerja sasaran = 103,20 % kategori Baik Sekali

7 6 Indikator

mencapai

target

1 Indikator tidak

mencapai

target

6 Indikator mencapai >

100 % = BS

1 Indikator mencapai 85

- < 100 % =BS

( 100% = 5, lebih 100% =1, tdk

tercapai =1)

29 Meningkatnya kuantitas dan kualitas

jalan dan sarana serta prasarana

yang menghubungkan pusat-pusat

kegiatan ekonomi

Capaian kinerja sasaran = 111,44% kategori Baik Sekali

5 4 Indikator

mencapai

target

1 Indikator tidak

mencapai

target

4 Indikator mencapai >

100 % = BS

1 Indikator mencapai 85

- < 100 % =BS

( 100% = 2, lebih 100% =2, tdk

tercapai =1

30 Meningkatnya prasarana dan sarana

pendidikan dan kesehatan dalam

jumlah kualitas yang memadai

9 6 Indikator

mencapai

target

3 Indikator tidak

6 Indikator mencapai >

100 % = BS

3 Indikator mencapai 85

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 62

Capaian kinerja sasaran = 124,45 % kategori Baik Sekali

mencapai

target

- <100 % =BS

( 100% = 3, lebih 100% =3, tdk

tercapai =3)

31 Tersusunnya dan tertatanya RTRW

Kabupaten Banyuwangi secara

terpadu dan konprehensif

Capaian kinerja sasaran = 116,41 % kategori Baik Sekali

8 8 Indikator

mencapai

target

8 Indikator mencapai >

100 % = BS

(100% = 4 lebih 100% =4)

32 Meningkatnya jumlah jalan poros

desa

Capaian kinerja sasaran = 101,60 % kategori Baik Sekali

1 1 Indikator

mencapai target

1 Indikator mencapai >

100 % = BS

( lebih 100% =1)

Misi V : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan

Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan Dan Berwawasan Lingkungan

33 Menurunnya tingkat pengangguran

Capaian kinerja sasaran = 95,49 % kategori Baik Sekali

6 4 Indikator

mencapai

target

2 Indikator tidak

mencapai

target

4 Indikator > 100 % = BS

1 Indikator mencapai 70 -

< 85 % =B

1 Indikator mencapai 85-

< 100 = BS

(100%=1, lebih 100% =3, tdk

tercapai =2)

34 Menurunnya angka kemiskinan

Capaian kinerja sasaran = 117,28 % kategori

Baik Sekali

5 5 Indikator

mencapai target

5 Indikator mencapai >

100 % = BS

(100%=1, lebih 100% =4)

35 Meningkatnya program-program

pembangunan yang berbasis pada

pengarusutamaan gender

Capaian kinerja sasaran = 131,16 % kategori Baik Sekali

7 6 Indikator

mencapai

target

1 Indikator tidak

mencapai

6 Indikator mencapai >

100 % = BS

1 Indikator <55 = K.

(100% = 1, lebih 100% =5, tdk

tercapai =1)

36 Meningkatnya jaminan dan

perlindungan sosial masyarakat

Capaian kinerja sasaran = 326,23 % kategori

Baik Sekali

3 2 Indikator

mencapai

target

1 Indikator tidak

mencapai

target

2 Indikator mencapai >

100 % = BS

1 Indikator mencapai

<55% = K

( lebih 100% =2, tdk tercapai =1)

37 Meningkatnya peranan kelompok-

kelompok dalam masyarakat di dalam

berbagai kegiatan pembangunan

Capaian kinerja sasaran = 91,75 % kategori Baik Sekali

13 8 Indikator

mencapai

target

5 Indikator tidak

mencapai

target

8 Indikator mencapai >

100 % = BS

3 Indikator mencapai 70 -

< 85 % =B

2 Indikator mencapai <55

= K.

(100% = 3, lebih 100% =5, tdk

tercapai =5)

38 Meningkatnya upaya pelestarian dan

pengembangan budaya lokal

Capaian kinerja sasaran = 96,09 % kategori Baik

Sekali

5 3 Indikator

mencapai target

2 Indikator tidak

mencapai target

3 Indikator mencapai >

100 % = BS

2 Indikator mencapai 85<

100 % = BS

(100% = 2, lebih 100% =1, tdk

tercapai =1)

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 63

Dari 38 sasaran di atas, pencapaian realisasi terhadap target yang

sudah ditentukan dapat diketahui sebagai berikut :

Tabel 3.1.3.

Pencapaian Target Misi

No. Misi

Jumlah

Indikator

Sasaran

Tingkat Pencapaian

Sesuai Target Belum Mencapai Target Melampaui Target

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Misi 1 19 10 52,63

2 10,53

7 36,84

2 Misi 2 82 13 15,85

21 25,61

48 58,54

3 Misi 3 54 23 42,59

7 12,96

24 44,44

4 Misi 4 46 16 34,78

8 17,39

22 47,83

5 Misi 5 39 8 20,51

11 28,21

20 51,28

Jumlah 240 70 29,17 49 20,42 121 52,73

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 64

3.2. Analisis Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai di atas

adalah dengan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator

sasaran. Adapun rincian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran

dan indikator sasaran adalah sebagai berikut :

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 indikator sasaran Terwujudnya

tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, yang mencapai target sebanyak 2

indikator sasaran, yang melebihi target sebanyak 2 indikator sasaran dan yang tidak

mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran

pada tahun 2014 sebesar 110,71 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata -

rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 104,32 %. Opini BPK terhadap

pengelolaan keuangan daerah telah mencapai target karena :

- Penatausahaan keuangan pemerintah daerah sudah sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan dan peraturan yang berlaku.

- Pencatatan, penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan Pemerintah

Daerah telah didukung dengan data memadai dan relevan (adequate disclosure).

- Sistem Pengendalian Internal Pemerintah terlaksana efektif.

- Pelaksanaan APBD mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tabel 3.2.1.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1

Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Sistim Informasi Manajemen Pemda Sistim 10 15 150 11 15 136,36

2 Ketersediaan database

kependudukan skala provinsi

Ada /

Tidak

SIAK

2010 Ada 100

SIAK

2010 Ada 100

3 Opini BPK terhadap pengelolaan

keuangan daerah Predikat WTP WTP 100 WTP WTP 100

4 Peringkat Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (LPPD) Peringkat 15 besar 16 besar 93,75 15 besar 12 besar 125,00

5 Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Predikat B/65,05 50,65 / C 77,86 B/65,05 59,96 / C 92,18

Rata-rata capaian kinerja 104,32 110,71

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 65

Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan target

sebesar B/65,05pada tahun 2014, terealisasi sebesar 59,96 / C, sehingga capaian

kinerja indikator sasaran sebesar 92,18%. Hal ini disebabkankarena :

- RPJMD dan Rensta pada setiap SKPD, belum memuat indikator kinerja tujuan

dan belum dilengkapi dengan target jangka menengah.

- Kualitas sasaran strategis dan indikator kinerja dalam dokumen perencanaan

kinerja sebagian SKPD belum seluruhnya berorientasi pada hasil (outcome).

- Beberapa indikator kinerja utama pada tingkatpemerintah kabupaten maupun

pada unit SKPD, ada yang masih belum berorientasi pada hasil.

- Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan belum dimanfaatkan

sepenuhnya dalam perencanaan tahunan (Renja) dan penganggaran (RKA)

SKPD.

- Kualitas laporan kinerja (LAKIP) SKPD masih belum cukup menginformasikan

analisis pencapaian kinerja serta belum menyajikan pembandingan data kinerja

yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya

dan pembandingan dengan target kinerja jangka menengah masih ada

kelemahan keakuratan data kinerja, karena belum memiliki sistem

pengumpulan data kinerja yang baik.

- Informasi kinerja dalam LAKIP belum dimanfaatkan secara optimal untuk

umpan balik perbaikan perencanaan kinerja dan penganggaran secara

berkelanjutan, untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan

kegiatan organisasi, serta untuk menilai keberhasilan kinerja organisasi.

- Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja yang telah dilakukan inspektorat belum

dimanfaatkan secara optimal oleh pimpinan untuk mengukur keberhasilan

SKPD dan perbaikan penerapan sistem akuntabilitas kinerja serta peningkatan

kinerja di tingkat SKPD secara berkelanjutan.

Solusi :

- Melakukan review terhadap dokumen perencanaan, baik dari sisi substansi

tujuan, sasaran dan indikator kinerjanya.

- Memperbaiki kualitas penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 66

- Mereview IKU.

- Memperbaiki kualitas hasil evaluasi internal AKIP.

- Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang akuntabilitas dan

manajemen kinerja.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya

kualitas SDMaparatur pemerintah daerah yang ditandai oleh meningkatnya etos

kerja dan budaya kerja pegawai, yang melebihi target sebanyak 1 indikator sasaran.

Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 101,08 %, mengalami

penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar

101,94 %, tetapi masih dikategorikan baik sekali. Tercapainyarealisasi dan capaian

kinerja dikarenakan adanya perbaikan – perbaikan pelayanan kepada masyarakat

seperti pengurusan administrasi kependudukan sekarang ini lebih mudah dan

didukung oleh aparat pemerintahan yang cakap dan ramah sehingga tercipta suatu

pelayanan prima bagi masyarakat.

Tabel 3.2.2.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2

Meningkatnya Kualitas SDM Aparatur Pemerintah Daerah

Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Indeks Kepuasan Layanan

Masyarakat

% 78 79,81 101,94 79,00 79,85 101,08

Rata-rata capaian kinerja 101,94 101,08

Tabel 3.2.3.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3

Menguatnya Kapasitas Kelembagaan

Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Tersedianya dokumen

perencanaan : RPJPD yang telah

ditetapkan dengan Perda

Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100

2 Tersedianya dokumen

perencanaan : RPJMD yang telah

ditetapkan dengan Perda / Perkada

Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100

3 Tersedianya dokumen

perencanaan : RKPD yang telah

ditetapkan dengan Perkada

Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 67

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 6 indikator sasaran Menguatnya

kapasitas kelembagaan melalui regulasi yang konprehensif dan berkeadilan, yang

mencapai target sebanyak 6 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran

pada tahun 2014 sebesar 100 %, sama jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja

pada tahun 2013 sebesar 100 %. Tercapainya realisasi dan capaian kinerja

dikarenakan :

- Dokumen perencanaan RPJPD : Telah tersedia, masih berlaku hingga tahun 2025

tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 15 Tahun 2011

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RJPD) Kabupaten

Banyuwangi tahun 2005-2025.

- Dokumen perencanaan RPJMD : Telah tersedia, masih berlaku hingga tahun

2015 tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun

2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015.

- Dokumen perencanaan RKPD : Dokumen Renja tahunan merupakan amanat

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerahyang diubah dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tentang

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2015.

- Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD : Sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan

Daerah (RKPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 Bab II Pasal 3 : RKPD

Tahun 2015 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan penjabaran dari

RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 yang berisi program-program

prioritas yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

maupun dengan dukungan pembiayaan dari pemerintah pusat, pemerintah

provinsi maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

4 Penjabaran program RPJMD

kedalam RKPD Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100

5 Buku "Kabupaten dalam Angka" Ada / Tidak Ada Ada 100 Ada Ada 100 6 Buku "PDRB Kabupaten" Ada / Tidak Ada Ada 100 Ada Ada 100 Rata-rata capaian kinerja 100 100

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 68

- Buku Kabupaten dalam Angka : Banyuwangi Dalam Angka sebagai bahan

informasi capaian pembangunan daerah merupakan publikasi data yang

diterbitkan secara berkala setiap tahun berisi data series dengan tahun-tahun

sebelumnya. Publikasi ini kerjasama Bappeda Kabupaten Banyuwangi dengan

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi.

- BukuPDRB Kabupaten : Buku PDRB Kabupaten Banyuwangi adalah salah satu

publikasi berisi indikator makro yang menggambarkan tingkat perkembangan

ekonomi Kabupaten Banyuwangi yang merupakan pengukuran atas nilai

tambahan yang mampu dihasilkan dari sejumlah nilai produksi aktivitas ekonomi

barang dan jasa di Kabupaten Banyuwangi. Dengan PDRB Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi, dapat meihat tingkat capaian ekonomi yang dihasilkan

dalam periode tertentu, laju pertumbuhan ekonom, struktur ekonomi yang

berkembang dalam periode tertentu dan apabila disandingkan dengan data

kependudukan dapat menggambarkan PDRB Perkapita dalam wilayah Kabupaten

Banyuwangi.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 7 indikator sasaran Meningkatnya

kesadaran dan penegakan hukum, yang mencapai target sebanyak 2 indikator

sasaran, yang melebihi target sebanyak 4 indikator sasaran dan yang tidak

mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran

pada tahun 2014 sebesar 197,56 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata -

rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 122,44 %. Adapun indikator sasaran

yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Tabel 3.2.4.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4

Meningkatnya Kesadaran Dan Penegakan Hukum

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Kegiatan pembinaan terhadap

LSM, Ormas dan OKP % 80 85 106,25 100 100 100

2 Kegiatan pembinaan politik daerah % 80 85 106,25 100 100 100 3 Rasio penduduk berKTP per satuan

penduduk % 1:1,07 1:1,08 100,93 1:1,03 1: 1,09 105,83

4 Penegakan PERDA % 93 95 102,15 95 95,50 100,53

5 Tingkat penyelesaian pelanggaran

K3 (ketertiban, ketentraman,

keindahan) di Kabupaten % 92 106 115,22 95 96,47 101,55

6 Angka yang tertangani kriminalitas Kasus 655 650 100,77 586 653 111,43

7 Jumlah demo Kali 4 7 57,14 4 5 80,00

Rata-rata capaian kinerja 122,44 197,56

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 69

Jumlah demo, dengan target sebanyak4 kali pada tahun 2014, terealisasi

sebanyak5 kali, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 80,00%.

Tidak tercapainya indikator kinerja disebabkan kondisi keamanan dan ketertiban

lingkungan belum sepenuhnya kondusif, hal ini ditandai dengan masih adanya

gangguan keamanan atau demonstrasi.

Solusi :

- Diperlukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat tentang arti

pentingnya keamanan, ketertiban dan kenyamanan lingkungan serta adanya

kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, perusahaan dan buruh

sehingga akan terjalin komunikasi yang baik pula.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Menurunnya

angka buta aksara, yang melebihi target sebanyak 2 indikator sasaran. Rata - rata

capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 100,57 %, mengalami

peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar

98,08 %.Keberhasilan capaian kinerja karena adanya gerakan masyarakat

penuntasan buta aksara dan pemungutan siswa putus sekolah melalui Peraturan

Bupati Banyuwangi Nomor 34 Tahun 2014 sehingga masyarakat yang buta aksara

dapat dituntaskan dan siswa yang putus sekolah dapat kembali bersekolah.

Tabel 3.2.5.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5

Menurunnya Angka Buta Aksara

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Angka melek huruf (AMH) %

98,71-

98,39 97,23 98,82

98,98-

98,54 100 101,03

2 Penduduk yang berusia >15

Tahun melek huruf (tidak buta

aksara)

% 99,89 97,23 97,34 99,99 100 100,10

Rata-rata capaian kinerja 98,08 100,57

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 70

Tabel 3.2.6.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6

Meningkatnya Angka Partisipasi Pendidikan

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Angka partisipasi kasar SD/MI % 108,76 104,93 96,48 108,86 110,15 101,19

2 Angka partisipasi kasar SLTP % 99,99 103,25 103,26 100 100,67 101,27

3 Angka partisipasi kasar SLTA % 62,29 76,71 123,15 64,29 76,75 119,38

4 Angka Partisipasi Murni (APM)

SD/MI/Paket A % 98,36 98,41 100,05 98,73 98,87 100,14

5 Angka Partisipasi Murni (APM)

SMP/MTs/Paket B % 73,90 88,64 119,95 74,22 88,67 119,47

6 Angka Partisipasi Murni (APM))

SMA/SMK/MA/Paket C % 46,31 60,81 131,31 46,32 68,84 148,62

7 Angka partisipasi sekolah pendidikan

dasar % 94,38 102,87 109 100 100,37 100,37

8 Rasio ketersediaan

sekolah/penduduk usia sekolah

pendidikan dasar

% 100 101,72 101,72 97,06 100,97 104,03

9 Angka partisipasi sekolah SLTP/MTS % 94,38 98,82 104,70 95,72 99,98 104,45

10 Rasio ketersediaan

sekolah/penduduk usia sekolah

SLTP/MTS

% 96,91 102,73 106,01 97,06 114,73 118,21

11 Angka partisipasi sekolah SMA/MA % 78,21 74,19 94,86 78,74 76,29 96,89

12 Rasio ketersediaan

sekolah/penduduk usia sekolah

SMA/SMK/MA

% 55,01 67,09 121,96 58,01 80,40 138,60

13 Jumlah gedung olahraga Gedung 2 2 100 2 2 100

14 Indeks Pembangunan Manusia % 70.24 70.24 100 70,08 70,08 100

15 Angka rata-rata lama sekolah % 7,75 7,25 93,55 7,25 7,12 91,87

16 Rasio guru/murid pendidikan dasar % 15,22 15,95 104,80 15,12 15,83 104,70

17 Rasio guru/murid per kelas rata-rata

pendidikan dasar % 23,48 19,15 81,56 23,38 14,88 63,64

18 Rasio guru/murid SLTP/MTS % 15,44 16,60 107,51 15,39 16,30 105,91

19 Rasio guru/murid per kelas rata- rata

SLTP/MTS % 38,11 34,54 90,63 38,15 22,60 59,24

20 Rasio guru/murid SMA/SMK/MA % 15,44 14,85 96,18 38,15 13,93 36,51

21 Rasio guru/murid per kelas rata- rata

SMA/SMK/MA % 38,11 28,02 73,52 38,15 22,41 58,74

22 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi

bangunan baik % 86,03 87,78 102,03 89,70 94,95 105,85

23 Sekolah pendidikan SMP/MTS

kondisi bangunan baik % 84,56 94,96 112,30 85,30 96,35 112,95

24 Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA

kondisi bangunan baik % 96,86 97,32 100,47 83,24 97,39 117,39

25 Angka Putus Sekolah (APtS) SD/MI % 0,03 0,04 75 0,03 0,03 100

26 Angka Putus Sekolah (APtS)

SMP/MTs % 0,44 0,42 104,76 0,39 0,35 111,43

27 Angka Putus Sekolah (APtS)

SMA/SMK/MA % 1,07 0,83 128,92 0,72 0,75 96,00

28 Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75 99,92 100,17 99,75 100 100,25

29 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 96,18 99,94 103,91 96,18 99,98 103,95

30 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 96 99,99 104,16 96,23 96,45 100,23

31 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI

ke SMP/MTs % 99,69 104,03 104,35 99,69 100,19 100,50

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 71

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 33 indikator sasaran Meningkatnya

partisipasi pendidikan, yang mencapai target sebanyak 3 indikator sasaran, yang

melebihi target sebanyak 23 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target

sebanyak 7 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014

sebesar 101,13 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian

kinerja pada tahun 2013 sebesar 103,26 %, tetapi masih dikategorikan baik sekali.

Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Angka partisipasi sekolah (SMA/SMK/MA) dari target yang ditentukan sebesar

78,74 % tahun 2014 terealisasi sebesar 74,14 % sehingga capaian kinerja

indikator sasaran sebesar 94,16 %, tidak tercapainya indikator kinerja ini

dikarenakan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

pendidikan wajib belajar.

Solusi :

- Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan serta penambahan kebutuhan

guru.

Angka rata - rata lama sekolah, dengan target sebesar 7,25 % pada tahun 2014,

terealisasi sebesar 7,12 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar

91,87 %. Penurunan capaian kinerja disebabkan masih adanya murid yang tinggal

kelas pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (penduduk usia 7-18 tahun).

Solusi :

- Meningkatkan partisipasi antara wali murid dan guru serta meningkatkan mutu

pendidikan, baik di tingkat dasar maupun tingkat menengah.

Rasio guru/murid per kelas rata-rata (Pendidikan Dasar), dengan target sebesar

23,38 % tahun 2014 terealisasi sebesar 14,88 % sehingga capaian kinerja

indikator sasaran ini sebesar 63,64 %,

Rasio guru/murid per kelas rata-rata (SLTP/MTs), dengan target sebesar38,15%

tahun 2013 terealisasi sebesar 22,60 % sehingga capaian kinerja indikator

sasaran ini sebesar 59,24 %.

32 Angka Melanjutkan (AM) dari

SMP/MTs ke SMA/SMK/MA % 89,13 98,96 111,03 89,51 98,21 109,72

33 Guru yang memenuhi kualifikasi

S1/D-IV % 94,62 94,76 100,15 91,07 94,68 105,78

Rata-rata capaian kinerja 103,26 101,13

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 72

Rasio guru terhadap murid (SMA/SMK/MA) dari target yang ditentukan sebesar

38,15 % tahun 2014 terealisasi sebesar 15,75 % sehingga capaian kinerja

indikator sasaran sebesar 41,28 %.

Rasio guru / murid per kelas rata - rata (SMA/MA) dari target yang ditentukan

sebesar38,15 % tahun 2014 terealisasi sebesar 22,41 % sehingga capaian kinerja

indikator sasaran sebesar 58,74 %.

Penyebab tidak tercapainya4 indikator kinerja di atas karena adanya kewajiban

jumlah mengajar sebanyak 24 jam per-Minggu.

Solusi :

- Dilakukan penyesuaian jam mengajar bagi guru.

Angka Putus Sekolah (APtS) SMA/SMK/MA, dengan target sebesar 0,72 % tahun

2014 terealisasi sebesar 0,75 % sehingga capaian kinerja indikator sasaran ini

sebesar 96,00 %. Tidak tercapainya kinerja disebabkan adanya sebagian orang

tua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya karena faktor kemiskinan dan

keberadaan sekolah di tingkat menengah atas masih belum merata sampai desa

terpencil.

Solusi :

- Menurunkan angka putus sekolah dengan cara mewujudkan pendidikan gratis

pada jenjang pendidikan sekolah dasar sampai sekolah menengah atas,

melalui pemberian bantuan operasional sekolah, penyediaan buku teks

pelajaran dan bantuan operasional manejemen mutu serta membuka sekolah

terbuka yang ada di desa – desa terpencil.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 73

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 indikator sasaran Meningkatnya

kesadaran masyarakatakan pentingnya pendidikan, yang melebihi target sebanyak 2

indikator sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 2 indikator sasaran.

Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 102,71%, mengalami

peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar

91,36 %. Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Jumlah perpustakaan, dengan target sebanyak 3 gedung pada tahun 2014,

terealisasi sebanyak2 gedung yaitu Perpustakaan Umum dan Perpustakaan di

Taman Makam Pahlawan, sedangkan Perpustakaan yang direncanakan berlokasi

di Mall of Sritanjung (MOS)belum dapat direalisasikan, sehingga capaian kinerja

indikator sasaran sebesar 66,67 %. Penurunan capaian kinerja disebabkan

pembangunan gedung perpustakaan yang berlokasi di MOS belum terealisasi

karena terkendala pemanfaatannya.

Solusi:

- Segera direalisasikan karena penggunaan gedung perpustakaan sangat

penting bagi masyarakatartinya semakin banyak perpustakaan yang ada di

Kabupaten Banyuwangi, semakin dapat mencerdaskan masyarakat.

Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah, dengan target sebanyak

70.000 buku pada tahun 2014, terealisasi sebanyak55.084 buku, sehingga

capaian kinerja indikator sasaran sebesar 78,69%. Penurunan capaian kinerja

disebabkan kondisi buku banyak yang rusak dan hilang serta penambahan

koleksi buku, hal ini diketahui setelah diadakan entry ulang semua koleksi buku

perpustakaan.

Tabel 3.2.7.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7

Meningkatnya Kesadaran Masyarakat

Akan Pentingnya Pendidikan

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) % 55,49 75,65 136,33 56,62 76,93 135,87

2 Jumlah perpustakaan gedung 3 2 66,67 3 2 66,67

3 Jumlah pengunjung perpustakaan

pertahun orang 60.535 61.970 102,37 63.561 82,375 129,59

4 Koleksi buku yang tersedia di

perpustakaan daerah buku 64.700 38.870 60,08 70.000 55.084 78,69

Rata-rata capaian kinerja 91,36 102,71

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 74

Solusi:

- Kekurangan koleksi buku di perpustakaan dapat diatasi dengan mengajukan

tambahan anggaran dan menjalin kerjasama denganPerpustakaan

ProvinsisertaPerpustakaanNasional agar mendapatkan bantuan buku

perpustakaan.

- Pengetatan proses administrasi kepada setiap peminjam buku perpustakaan

agar buku yang dipinjam tidak hilang dan rusak serta menghubungi pemustaka

yang belum mengembalikan buku melalui telephon.

Tabel 3.2.8.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8

Meningkatnya Usia Harapan Hidup

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Jumlah rumah sakit RS 11 14 127,27 11 13 118,18

2

Jumlah puskesmas, pustu, pusling Puskesm

as, pustu,

pusling

216 204 94,44 216 208 96,30

3 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu

per 30.000 penduduk % 142,18 316,24 222,42 142,18 135,75 104,74

4 Rasio rumah sakit per 10.000

penduduk % 1:14,56 1:12,11 120,23 01:14,6 1 : 12,6 115,87

5 Indeks Pembangunan Manusia % 70.24 70.24 100 70,08 70,08 100

6 Angka usia harapan hidup

Th 67,1-

67,90 68,25 100,52

67,2-

68,20 68,30 100,15

7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal

Child Immunization (UCI) % 95 95,40 100,42 100 99,50 99,50

8

Cakupan penemuan dan

penanganan penderita penyakit TBC

BTA

% 100 100 100 100 100 100

9 Cakupan penemuan dan

penanganan penderita penyakit DBD % 100 100 100 100 100 100

10 Cakupan puskesmas % 100 187,50 187,50 100 187,5 187,50

11 Cakupan pembantu puskesmas % 48,39 48,39 100 48,39 48,39 100

12 BOR (Bed Occupancy rate ) % 65 73,04 112,37 65 56,5 86,92

13 AVLOS ( Average Length of Stay) Hari 8 4,60 173,91 8 4,16 192,30

14 BTO (Bed Turn Over) Kali 45 72,76 161,69 45 61,83 137,40

15 TOI ( Turn Over Interval) hari 3 1,66 180,72 3 2,56 117,18

16 Angka Kematian > 48 jam (GDR) per mile

(‰) 40 43,87 91,18 30 68,06 44,07

17 Angka Kematian < 48 jam (NDR) per mile

(‰) 60 71,35 84,09 50 41,99 119,07

Rata-rata capaian kinerja 126,87 112,89

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 75

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 17 indikator sasaran Meningkatnya

usia harapan hidup, yang mencapai target sebanyak 4 indikator sasaran, yang

melebihi target sebanyak 9 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target

sebanyak 4 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014

sebesar 112,89 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian

kinerja pada tahun 2013 sebesar 126,87 %, tetapi masih dikategorikan baik sekali.

Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Jumlah puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dengan target

sebesar 216 puskesmas pada tahun 2014, terealisasi sebesar 208 puskesmas,

sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 96,30 %. Tidak tercapainya

indikator sasaran ini disebabkan jumlah puskesmas keliling masih belum

memenuhi target yang diharapkan.

Solusi :

- Diajukannya pengadaan puskesmas keliling sehingga dapat memperlancar

layanan kesehatan pada masyarakat.

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI), dengan target

sebesar 100 % pada tahun 2014, terealisasi sebesar 99,50 %, sehingga capaian

kinerja indikator sasaran sebesar 99,50 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini

disebabkan adanya 1 desa yang belum mencapai UCI desa, hal ini dikarenakan

tingkat pengetahuan masyarakat desa tersebut akan pentingnya imunisasi bagi

balita masih rendah.

Solusi :

- Sosialisasi dan penyuluhan kesehatan tentang arti pentingnya imunisasi bagi

balita lebih ditingkat, yaitu dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh

masyarakatdesa setempat.

BOR (Bed Occupancy rate ), dengan target sebesar 65 % pada tahun 2014,

terealisasi sebesar 56,50 %, sehinggacapaian kinerja indikator sasaran sebesar

86,92 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan adanya penambahan

tempat tidur pasien dan penurunan pasien di ruang bersalin karena sudah tidak

berlakunya lagi Jampersal.

Solusi :

- Mengoptimalkan mutu pelayanan kepada pasien dan meningkatkan sarana

serta prasarana rumah sakit.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 76

Angka Kematian > 48 jam (GDR), dengan target sebesar 30 % pada tahun 2014,

terealisasi sebesar 68,06 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar

44,07 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkanbanyaknya pasien

pindahan dari rumah sakit lain sudah dalam keadaan kritis, dengan alasan sudah

kehabisan biaya ataupun harapan hidupnya kecil.

Solusi :

- Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat / pasien agar memperoleh

pelayanan secara optimal dan melakukan koordinasi secara intens dengan

rumah sakit lain sehingga pasien yang melakukan pindah rumah sakit dapat

tertangani dengan baik serta peningkatan PKMRS melalui media.

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin, dengan target

sebesar 15 % pada tahun 2013, terealisasi sebesar 8,51 %, sehingga capaian

kinerja indikator sasaran sebesar 56,73 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini

disebabkan masih kurangnya koordinasi dan penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat, namun jika dilihat capaian indikator kinerja tahun 2013 mengalami

peningkatan sebesar 56,73 %, jika dibanding dengan capaian indikator kinerja

tahun 2012 hanya sebesar 19, 33 %.

Solusi :

- Mengoptimalkan dana bantuan operasional kesehatan dan dana jaminan

kesehatan nasional untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif serta

untuk menunjang sarana dan prasarana di puskesmas.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Menurunnya

angka kematian bayi melebihi target, yang melebihi target sebanyak 1 indikator

sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 328,41%,

Tabel 3.2.9.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9

Menurunnya Angka Kematian Bayi

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Angka kelangsungan hidup bayi

(kematian bayi per 1000 kelahiran) % 25 8,20 304,88 20 6,09 328,41

Rata-rata capaian kinerja

304,88 328,41

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 77

mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun

2013 sebesar 304,88 %. Keberhasilan capaian kinerja karena adanya faktor – faktor

yang mempengaruhinya, antara lain :

- Adanya peran aktif lintas sektor seperti Kecamatan, Kantor Urusan Agama dan

masyarakat / kader.

- Pengenalan faktor resiko kematian dan komplikasi pada bayi sejak dini dan

upaya rujukan dini berencana.

- Penanganan komplikasi neonatus yang tepat.

- Peningkatan SDM tenaga teknis dengan berbagai pelatihan – pelatihan

penanganan kasus - kasus neonatus.

- Peningkatan pengetahuan masyarakat melalui pelatihan kader tentang

penanganan pertama kegawat daruratan pada kasus bayi sampai dengan rujuk.

- Penanganan bayi baru lahir yang tepat dan cepat sesuai dengan keadaan.

- Peningkatan persiapan kehamilan dan persalinan yang optimal untuk

mendapatkan bayi yang sehat.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Menurunnya

angka kematian ibu melahirkan, yang melebihi target sebanyak 1 indikator sasaran

dan yang tidak mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata capaian

kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 86,05 %, mengalami peningkatan jika

dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 73,55%. Adapun

indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Tabel 3.2.10.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10

Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan

Indikator Sasaran

Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Angka kematian ibu melahirkan (per

100.000 kelahiran hidup) % 65 142,10 45,74 60 93,08 64,46

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani % 81 82,10 101,36 80 86,10 107,63

Rata-rata capaian kinerja 73,55 86,05

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 78

Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup), dengan target

sebesar 60 % pada tahun 2014, terealisasi sebesar 93.08%, sehingga capaian

kinerja indikator sasaran sebesar 64.46%. Tidak tercapainya indikator sasaran ini

disebabkan :

- Masih adanya kematian ibu dengan alur kronologi dimulai dari pemeriksaan

kehamilan, pertolongan persalinan, penanganan komplikasi kebidanan sampai

pada sistem rujukan yang masih kurang optimal sehingga masih adanya

kasuspendarahan pada ibu melahirkan yang dimungkinkan dapat

mengakibatkan kematian.

- Batas resiko normal menjadi abnormal sangat tipis sehingga kejadian abnormal

yang menimbulkan kematian kadang terjadi sangat cepat, kadangkala kematian

tidak dapat dicegah.

- Keterlambatan mendeteksi, rujukan dan penanganan ditempat rujukan.

- Belum optimalnya kompetensi dan kepatuhan tugas dalam memberi layanan

pada ibu hamil, melahirkan dan nifas sesuai standart.

- Faktor non medis yaitu timbulnya keterlambatan di keluarga yang tidak segera

mengambil keputusan untuk dirujuk dan keterlambatan transportasi.

Solusi :

- Peningkatkan kompetensi petugas dan kepatuhan dalam memberi layanan untuk

mencegah keterlambatan yaitu dengan diikutsertakan dalam diklat khusus atau

teknis.

- Peningkatan mutu ANC untuk mendeteksi lebih awal faktor – faktor resiko

kehamilan.

- Mengadakan pertemuan pak adi bu siti untuk mencegah masalah – masalah

resiko ibu hamil yang ditentukan.

- Care and Quick Response untuk tenaga kesehatan dengan tujuan agar tanggap

dan tepat dalam penanganan kegawatan daruratan maternal dan neonatal.

- Kesepakatan Jejaring Rujukan yang melibatkan lintas sektor dalam upaya

membentuk jejaring rujukan yang tepat efektif dan efisiensi sehingga kegawat

daruratan maternal dan perinatal tertangani dengan tepat ditempat rujukan,

tujuanya adalah kesiapan dalam penanganan kasus rujukan kegawat daruratan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 79

maternal dan nionatal dalam hal kesiapan penolong, sarana prasarana, alat dan

keluarga.

- Peningkatan manajemen rujukan dini berencana dan pengetahuan ibu hamil

serta keluarga lewat kelas ibu hamil.

- Pengkajian dan pembelajaran kasus kematian ibu pada tenaga kesehatan

dengan tujuan agar tidak terjadi kematian ibu dengan kronologi yang

- Sebagai refreshing bagi tenaga kesehatan apabila ada ilmu baru yang harus

dibagikan, dengan adanya itu diharapkan akan memunculkan ide-ide dan

rekomendasi baru guna menunjang pelayanan prima pada masyarakat.

- Menjalin kerjasama yang sinergis antara masyarakat dan tenaga kesehatan

untuk menemukan secara dini ibu hamil dengan resiko serta peningkatan

kesiapan P4K dan Ambulance Desa.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Menurunnya

anak balita dibawah garis merah, yang mencapai target sebanyak 2 indikator

sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 100 %, sama

jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100 %.

Tercapainya kinerja Persentase balita gizi buruk dan Cakupan Balita Gizi Buruk

mendapat perawatan dipengaruhi oleh faktor – faktor yang mempengaruhi

pencapaian keberhasilan indikator sasaran antara lain :

- Penemuan kasus gizi buruk cepat terdeteksi dan cepat tertangani karena

partisipasi masyarakat sudah meningkat serta adanya operasi timbangbadan

yang dilakukan secara kontinyu.

Tabel 3.2.11.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11

Menurunnya Anak Balita Dibawah Garis Merah

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Persentase balita gizi buruk % < 5 1 100 < 5 0,95 100

2 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat

perawatan % 100 100 100 100 100 100

Rata-rata capaian kinerja 100 100

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 80

- Pembentukan tim motivator gizi (155 desa / kelurahan) untuk mempercepat

Pencapaian Kadarzi Anak TOKCer.

- Program inovasi Kadarzi Anak TOKCer yang menggugah masyarakat agar

menerapkan perilaku Keluarga Sadar Gizi.

- Peningkatan keterampilan / refresing kader dalam rangka pencegahan dan

penanggulangan gizi buruk.

- Kerjasama dengan kelompok potensial untuk mensosialisasikan inisiasi menyusui

dini (IMD) dan Asi Ekslusif.

- Rawat inap di Rumah Sakit atau Pukesmas Rawat Inap bagi balita gizi buruk

dengan komplikasi dan rawat jalan untuk balita gizi buruk tanpa komplikasi.

- Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil kurang energi kronis (KEK).

- Adanya rapat koordinasi lintas sektor dan program secara berkala dalam

membahas hasil capaian program peningkatan gizi masyarakat.

- Pemberian makanan pendamping ASI pada balita usia 6 - 24 bulan dari keluarga

miskin dengan BGM.

- Pemberian makanan tambahan pada balita gizi buruk, balita bawah garis merah

(BGM) dan balita gizi kurang.

- Dan kegiatan penunjang lainnya yang sudah berjalan seperti pemantauan

pertumbuhan di posyandu, pemberian vitamin A pada balita usia 6-59 bulan

setiap bulan Februari dan Agustus, pemberian tablet Fe pada ibu hamil, serta

adanya rujukan untuk balita BGM dan 2T (2 kali berturut-turut tidak naik berat

badannya) ke fasilitas kesehatan dan operasi timbang serta pelaksanaan bulan

penimbangan untuk penjaringan/penemuan kasus gizi buruk secara dini.

Tabel 3.2.12.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12

Menurunnya Prevalensi Gizi Kurang Pada Balita

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Rasio posyandu per satuan balita

% 1,95 2,06 105,64 1,94 2,08 107,22

Rata-rata capaian kinerja 105,64 107,22

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 81

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Menurunnya

prevalensi gizi kurang pada balita, yang melebihi target sebanyak 1 indikator

sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 107,22%,

mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun

2013 sebesar 105,64 %. Capaian ini dapat dipertahankan keberhasilannya karena

keberadaan Posyandu sudah menyebar ke desa – desa dengan didukung oleh

tenaga bidan di setiap Posyandu yang tercukupi, sehingga bila terjadi kelahiran bayi

akan cepat tertangani serta peran para Kader dalam pengelolaannya.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya

cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, tidak mencapai target yang telah

ditentukan sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada

tahun 2014 sebesar 94,73 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata

capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 92,92 %, tetapi masih dikategorikan baik

sekali. Hal ini dikarenakanproyeksi target ibu bersalin pada tahun 2014 lebih tinggi

dari jumlah riel ibu bersalin, sehingga walaupun kenyataan dilapangan cakupan

sudah baik dibanding tahun 2013, namun ketika dibagi dengan jumlah proyeksi

masih belum mencapai target serta masih ada dukun bayi yang aktif menolong

persalinan sehingga dapat menghambat hasil capaian kinerja.

Solusi :

- Validasi data ibu hamil yang ada di wilayah lebih akurat dan meningkatkan

kemitraan antara bidan dan dukun bayi sehingga pertolongan persalinan tenaga

kesehatan dapat tercapai.

- Memanfaatkan kader sebagai mitra kerja bidan untuk membantu mendeteksi ibu

hamil.

Tabel 3.2.13.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13

Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

% 96,10 89,30 92,92 96,10 91,60 94,73

Rata-rata capaian kinerja 92,92 94,73

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 82

- Pendampingan yang lebih intensif pada ibu sejak masa kehamilan, persalinan

dan masa nifas sehingga mengurangi komplikasi yang mungkin muncul.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 indikator sasaran Meningkatnya

peserta Keluarga Berencana aktif, yang mencapai target sebanyak 1 indikator

sasaran dan yang melebihi target sebanyak 3 indikator sasaran. Rata - rata capaian

kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 107,49 %, mengalami peningkatan jika

dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 103,18 %.

Tercapainya Indikator kinerja sasaran dikerenakan adanya :

- Adanya pembinaan yang teratur dan dukungan kerjasama dari Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi dengan komponen seperti PLKB, PPKBD, Sub. PPKBD,

tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa dan lintas sektor terkait dalam

membina dan memotivasi masyarakat untuk mengikuti KB guna meningkatkan

kualitas hidup keluarga dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

- Dengan meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten

Banyuwangi, maka golongan keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I

dapat ditekan artinya semakin berkurangnya masyarakat yang miskin karena

pertumbuhan perekonomiannya semakin tumbuh pesat serta keberhasilan dalam

program Catur Warga (bapak, ibu dan 2 anak cukup).

- Kesadaran masyarakatyang semakin meningkat terutama pasangan Usia Subur

(PUS) dalam rangka mengatur dan mengendalikan jumlah anak dan jarak

kelahiran.

Tabel 3.2.14.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14

Meningkatnya Peserta Keluarga Berencana Aktif

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Rata-rata jumlah anak per keluarga

orang 2 2 100 2 2 100

2 Rasio akseptor Keluarga Berencana

% 0,73 0,76 104,11 0,73 0,76 104,11

3 Cakupan peserta Keluarga

Berencana aktif % 73 76,30 104,52 73,50 75,50 102,72

4 Keluarga pra sejahtera dan keluarga

sejahtera I % 41,5 38,40 104,07 41,25 33,5 123,13

Rata-rata capaian kinerja 103,18 107,49

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 83

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Tersedianya

obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta

terjangkau oleh masyarakat, yang mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran dan

yang melebihi target sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja

sasaran pada tahun 2014 sebesar 143,75 %, sama jika dibandingkan rata - rata

capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 187,75 %. Tercapainya Indikator kinerja

sasasaran dikerenakan adanya persebaran Puskesmas di seluruh kecamatan lebih

merata dan adanya jumlah Puskesmas lebih dari satu.

Tabel 3.2.15.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15

Tersedianya Obat Dan Perbekalan Kesehatan Yang Aman, Bermutu

Dan BermanfaatSerta Terjangkau Oleh Masyarakat

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Cakupan puskesmas % 100 187,50 187,50 100 187,50 187,50

2 Cakupan pembantu puskesmas

% 48,39 48,39 100 48,39 48,39 100

Rata-rata capaian kinerja 143,75 143,75

Tabel 3.2.16.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16

Tersedianya Tenaga Kesehatan Yang Cukup,

Berkualitas Dan Profesional

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Rasio dokter per satuan

penduduk % 7,55 13,91 184,24 7,66 8,48 110,70

2 Rasio tenaga kefarmasian per

100.000 penduduk % 2,31 6,67 288,74 7,66 6,33 82,64

3 Rasio tenaga ahli gizi per

100.000 penduduk % 2,50 1,84 73,66 2,68 2,72 101,49

4 Jumlah Tenaga Medis Orang 260 219 84,23 270 234 86,67

5 Keperawatan (perawat dan

bidan) Orang 1260 1477 117,22 1.270 1.493 117,56

6 Kefarmasian (apoteker dan ahli

farmasi) Orang 40 105 262,50 43 100 232,56

7 Tenaga kesehatan Orang 70 59 54,29 80 22 27,50

8 Sanitarian Orang 34 31 91,18 37 29 78,38

9 Ahli gizi Orang 40 29 72,50 43 43 100

10 Rasio tenaga medis per 1000

penduduk % 16,23 13,91 85,71 16,82 14,8 87,99

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 84

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 12 indikator sasaran Tersedianya

tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional, yang mencapai target

sebanyak 1 indikator sasaran, yang melebihi target sebanyak 6 indikator sasaran

dan yang tidak mencapai target sebanyak 5 indikator sasaran. Rata - rata capaian

kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 105,46%, mengalami peningkatan jika

dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 94,68 %.Adapun

indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Rasio tenaga kefarmasianper 100.000 penduduk, dengan target sebesar 7,66%

pada tahun 2014, terealisasi sebesar 6,33 %, sehingga capaian kinerja indikator

sasaran sebesar 82,64 %.

Jumlah tenaga medis (dokter, dokter gigi), dengan target sebanyak 270 orang

pada tahun 2014, terealisasi sebanyak 234 orang, sehingga capaian kinerja

indikator sasaran sebesar 86,67 %.

Tenaga kesehatan, dengan target sebanyak 80 orang pada tahun 2013,

terealisasi sebanyak 22 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran

sebesar 27,50 %.

Sanitarian, dengan target sebanyak 37 orang pada tahun 2013, terealisasi

sebanyak 29 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 78,38 %.

Rasio tenaga medis per 1000 penduduk, dengan target sebesar 16,23 % pada

tahun 2013, terealisasi sebesar 13,91 %, sehingga capaian kinerja indikator

sasaran sebesar 85,71 %.

Rasio tenaga kesehatan per 1.000 penduduk, dengan target sebesar 4,37 % pada

tahun 2013, terealisasi sebesar 3,75 %, sehingga capaian kinerja indikator

sasaran sebesar 85,81 %.

Penyebab tidak tercapainya6 indikator kinerja di atas karena kurangnya rasio

tenaga kesehatan yang ada di tempat pelayanan kesehatan masyarakat

sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi yang mencapai 1,6 juta jiwa,

menyebabkan perbandingan antara tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk

yang ada kurang mencapai target.

11 Rasio tenaga keperawatan per

100.000 penduduk % 44,26 93,79 211,91 44,53 94,46 212,13

12 Rasio tenaga kesehatan per

1000 penduduk % 4,37 3,75 85,81 4,98 1,39 27,91

Rata-rata capaian kinerja 94,68 105,46

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 85

Solusi :

- Penambahan tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berguna untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta tercapainya perbandingan

antara tenaga medis dan tenaga kesehatan dengan jumlah penduduk.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran

Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan,

seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes dan Pos Siaga serta Poskestren, yang

mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran

pada tahun 2014 sebesar 100 %, sama jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja

pada tahun 2013 sebesar 100%. Capaian ini tidak lepas dari peran serta masyarakat

dalam mendukung program-program kesehatan melalui kesadaran dalam

memanfaatkan Posyandu dan tempat kesehatan lainnya yang ada dilingkungan

desa/kelurahan.

Tabel 3.2.17.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17

Terberdayakannya Masyarakat Melalui Keterlibatan Di Dalam

Pelayanan Kesehatan, Seperti Terlibat Dalam Posyandu,

Polindes Dan Pos Siaga Serta Poskestren

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Posyandu aktif % 100 100 100 100 100 100

Rata-rata capaian kinerja 100 100

Tabel 3.2.18.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18

Meningkatnya Daya Saing Daerah Dan Kemandirian

Ekonomi Berbasis Pertanian

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013 (%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Produktifitas padi atau bahan

pangan utama lokal lainnya per

hektar Kw/hektar 66,33 65,87 99,31 67,65 65,06 96,17

2 Kontribusi sektor pertanian /

perkebunan terhadap PDRB % 49,30 45,52 92,33 49,37 49,37 100

3 Kontribusi sektor perkebunan

(tanaman keras) terhadap PDRB % 9,12 7,85 86,07 9,15 9,15 100

4 Kontribusi produksi kelompok

petani terhadap PDRB % 4,03 4,18 103,72 4,2 4,2 100

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 86

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 19 indikator sasaran Meningkatnya

daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian, yang mencapai

target sebanyak 7 indikator sasaran, yang melebihi target sebanyak 6 indikator

sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 6 indikator sasaran. Rata - rata

capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 110,89 %, mengalami penurunan

jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 187,32 %,

tetapi masih dikategorikan baik sekali.Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai

target sebagai berikut :

Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar, dengan

target sebesar67,65kw / ha pada tahun 2014, terealisasi sebesar 65,06 kw / ha,

sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 96,17 %. Tidak tercapainya

indikator sasaran ini disebabkan belum terjalin koordinasi dan integrasi program

secara optimal dengan instansi terkait dan para stakeholders.

Solusi :

- Penerapan sistem tanam jajar legowo dan penggunaan benih bersertifikat.

- Tersedianya sarana dan prasarana pengendalian OPT yang memadai dan

adanya gerakan Spot – Stop (titik serang yang distop) yang dilaksanakan

secara dini, serentak dan massal sehingga OPT tidak sampai meluas.

- Menjalin kerjasama secara kontinue dan terprogram dengan instansi terkait dan

para stakeholders.

5 Nilai tukar petani % 110,75 110,71 99,96 111 110,7 99,73

6 Gabah Ton 847.840 760.827 89,74 860.627 772.109 89,71

7 Beras (Ton) Ton 502.122 536.206,06 106,79 502.122 491.694,11 97,92

8 Kesediaan pangan utama % 303,94 305,63 100,56 302,94 339,59 112,10

9 Cakupan bina kelompok petani % 26,55 26,99 101,66 26,76 27,15 101,50

10 Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.701 7.144 125,31 5.731 8.863 154,65

11 Produksi telor (Ton/Th) Ton 10.797 9.806 90,82 12.416 10.553 85,00

12 Produksi susu (ton/Th) Ton 450.815 7.643.662 1.695,52 478.665 889.210 185,77

13 Mortalitas ternak % 0,5 0,5 100 0,4 0,4 100

14 Kejadian penyakit % 5,50 5,50 100 5,2 5,2 100

15 Jumlah Puskewan Puskewan 9 8 88,89 10 9 90,00

16 Kontribusi sektor peternakan

terhadap PDRB % 7,84 7,84 100 8,09 8,09 100

17 Cakupan bina kelompok nelayan Kelompok 44 72 163,64 51 85 166,67

18 Produksi perikanan Ton 63.242 72.418,38 114,51 66.404 84.829 127,75

19 Konsumsi ikan % 29,9 29,97 100,23 30,10 30,10 100

Rata-rata capaian kinerja 187,32 110,89

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 87

- Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL – PTT) yang

berdampak pada peningkatan produktivitas dan perilaku petani dalam

mengelola tanamannya.

Capaian nilai tukar petani (NTP) dari target sebesar 111 %, terealisasi

sebesar110,70 % sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar99,73 %.

Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan naiknya indeks harga hasil

produksi pertanian relatif lebih tinggi dibandingkan dengan naiknya indeks harga

barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga ataupun untuk keperluan

produksi pertanian.

Solusi :

- NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani

terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam prosentase) merupakan

salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di

pedesaan. Secara relatif angka realisasi NTP sebesar 110,70 %

menggambarkan petani masih mampu menyisakan uangnya untuk ditabung

dari pendapatan bersihnya.

- NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan

barang dan jasa yang dikonsumsi ataupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi

NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

- Upaya yang harus dilakukan untuk tercapainya indikator sasaran berikutnya

adalah dengan meningkatkan pemberdayaan dan memfasilitasi petani dengan

tidak hanya pada aspek on farm (budidaya) tetapi sekaligus menangani aspek

farmnya (pasca panen/pengelohan hasil), sehingga produk memiliki nilai

tambah yang mampu meningkatkan nilai jual dan pendapatannya. Disamping

itu setiap petani perlu menggalakkan sistem pertanian terpadu, tidak hanya

berusahatani secara monokulture tetapi polyculture dengan sistem integrated

farming system, artinya disamping berusaha di tanaman pangan, sekaligus juga

di perikanan dan peternakan.

Gabah, dengan target sebesar 860.627ton pada tahun 2014, terealisasi sebesar

772.109 ton, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 89,71 %.

Beras dengan target sebesar 502.122 ton pada tahun 2014, terealisasi sebesar

491.694,11ton, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 97,92 %.

Tidak tercapainya 2 indikator sasaran di atasdisebabkan :

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 88

- Menurunnya luas panen dan bertambahnya Luas tambah serang (LTS) OPT

utama padi, hal ini dikarenakanserangan organisme pengganggu tumbuhan

yang semakin meningkat dan bersifat seporadis sehingga petani menunda

untuk menanam padi serta adanya alih komoditas dari tanaman pangan ke

tanaman hortikultura tahunan, seperti jeruk dan buah naga serta tanaman

hortikultura semusin seperti semangka dan melon. Terjadinya alih fungsi lahan

pertanian ke non pertanian cenderung meningkat, hal ini menyebabkan

penurunan produksi pertanian secara sistematis dan bersifat permanen.Selain

itu menurunnya tingkat kesuburan atau produktivitas lahan karena

pengggunaan pupuk an-organik yang berlebihan dalam jangka waktu lama,

sehingga produktivitas tanaman sulit ditingkatkan secara signifikan serta

adanya cuaca ekstrim yang menyebabkan intensitas curah hujan di musim

kemarau cukup tinggi sehingga lama penyinaran menjadi lebih pendek, hal ini

menyebabkan proses fotosintesis menjadi terhambat dan berpengaruh

terhadap produktivitas dan produksi padi.

Solusi :

- Melakukan pengawalan teknologi pemupukan secara bijaksana dan

menggalakkan penggunaan pupuk organik kepada petani.

- Menghimbau petani / kelompok tani untuk melakukan pengaturan pola tanam

yang serentak dan melakukan pergiliran tanaman secara konsisten dan

berkelanjutan.

- Perlu adanya regulasi yang jelas dan tegas serta konsisten dalam

implementasinya sehingga mampu mempertahankan lahan-lahan subur

produktif dari ancaman alih fungsi lahan. Juga perlu adanya sinergitas dan

singkronisasi program antar sektor atau stokeholders.

Produksi telor (Ton/Th) dengan target sebesar 12.416 ton pada tahun 2014,

terealisasi sebesar 10.553 ton, sehingga capaian kinerja indikator sasaran

sebesar 85,00 %. Tidak tercapainya indikator sasaran inidisebabkan jumlah

ternaknya turun karena banyak yang dipotong untuk konsumsi rumahtangga dan

ada yang mati karena terserang penyakit.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 89

Solusi :

- Menghimbau kepada peternak agar pemotongan ayam petelor dilakukan

pengaturan secara berkala dan pemberian bantuan obat vaksinasi serta

sosialisasi dari instansi terkait ditingkatkan.

Jumlah Puskeswan dengan target sebanyak 10 puskeswan pada tahun 2014,

terealisasi 9 puskeswan, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar

90,00 %. Belum tercapainya indikator sasaran ini disebabkan ada satu kegiatan

pembangunan puskeswan yang tidak dapat dilaksanakankarenabelum terencana

secara tepat.

Solusi :

- Untuktahun mendatang agar pembangunan puskeswan dapat terealisasi,

diperlukan perencanaan secara tepat.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 indikator sasaran Meningkatnya

industri olahan dan kreatif berbasis pertanian, yang mencapai target sebanyak 2

indikator sasaran, yang melebihi target sebanyak 2 indikator sasaran dan yang tidak

mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran

pada tahun 2014 sebesar 122,71 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata -

rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 164,26 %, tetapi masih dikategorikan

baik sekali.Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Tabel 3.2.19.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19

Meningkatkan Industri Olahan

Dan Kreatif Berbasis Pertanian

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Kontribusi sektor perdagangan

terhadap PDRB % 23,82 27,41 115,07 23,83 23,83 100

2 Ekspor bersih perdagangan Rp. 18.823.187 70.134.127 372,59 20.484.056 36.302.775 177,22

3 Kontribusi sektor industri terhadap

PDRB % 5,69 6,01 105,62 5,70 5,70 100

4 Kontribusi industri rumah tangga

terhadap PDRB sektor industri % 6,5 8,36 128,62 7,00 10,75 153,57

5 Pertumbuhan industri % 4,86 4,83 99,38 4,87 4,03 82,75

Rata-rata capaian kinerja 164,26 122,71

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 90

Pertumbuhan industri, dengan target sebesar 4,87 % pada tahun 2014, terealisasi

sebesar 4,03 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 82,75%.

Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkanmenjelang MEA 2015 fokus

pembinaan industri beralih dari penumbuhan wira usaha baru menjadi

peningkatan kualitas dan daya saing industri relatif kecil, sehingga berakibat

melambatnya pertumbuhan industri serta adanya persaingan tidak sehat antar

usaha sejenis sehingga mematikan usahanya sendiri. Selain itu banyak karyawan

atau tenaga ahli maupun pemilik home industri yang beralih profesi bekerja di luar

daerah danke luar negeri.

Solusi :

- Mengintensifkan pembinaan, pelatihan dan pendampingan kepada pelaku

industri dan masyarakat untuk menjadi wirausaha baru atau memiliki

keterampilan yangmendukung usaha – usaha industri kecil yang ada serta

dilakukan penguatan sentra – sentra industri potensial agar tidak terjadi

persaingan tidak sehat antar usaha sejenis.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran

Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan, yang mencapai target

sebanyak 1 indikator sasaran dan yang melebihi target sebanyak 2 indikator

sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 129,49 %,

mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun

2013 sebesar 124,84 %. Diketahui bahwa hutan merupakan paru – paru dunia dan

sumber kehidupan, oleh karenanya hutan akan terus dilestarikan.

Tabel 3.2.20.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20

Termanfaatkannya Fungsi Ekologi,

Ekonomi Dan Sosial Hutan

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 1,07 1,08 100,93 1,09 1,60 146,79

2 Kerusakan kawasan hutan % 0,04 0,05 125 0,04 0,04 100

3 Kontribusi sektor kehutanan

terhadap PDRB % 1,07 1,59 148,60 1,08 1,53 141,67

Rata-rata capaian kinerja 124,84 129,49

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 91

Upaya-upaya agar hutan tetap optimal fungsinya adalah dengan

merehabilitasi hutan dan lahan kritis dengan berbagai kegiatan seperti melakukan

reboisasi dan pemberian bantuan bibit tanaman penghijauan, khususnya ditanam

pada lahan kritis yang terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 7 indikator sasaran Meningkatnya

investasi di daerah baik PMA maupun PMDN, yang mencapai target sebanyak 2

indikator sasaran dan yang melebihi target sebanyak 5 indikator sasaran. Rata - rata

capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 857,80 %, mengalami

peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar

219,72 %. Hal ini berarti pelaksanaan kebijakan daerah dibidang penanaman modal /

investasi berhasil dengan baik.Tercapainya target ini sangat dipengaruhi oleh :

- Kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam hal promosi daerah yang

dilakukan secarai terintegrasi antar SKPD melalui media dan even-even berskala

Nasional dan Internasional (Banyuwangi Festival).

- Peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan penanaman modal pada BPPT

Kabupaten Banyuwangi.

- Nilai investasi meningkat secara drastis seiring dengan tercapainya target jumlah

investor PMDN/PMA berskala nasional.

Tabel 3.2.21.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21

Meningkatnya Investasi Di Daerah

Baik PMA Maupun PMDN

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013 (%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Jumlah investor berskala nasional

(PMDN/PMA) Investor 1 5 500 1 4 400

2 Jumlah nilai investasi berskala

nasional (PMDN / PMA) Rp.

(milyar)

50 65,50 131,00 50 2.345 100,10

3 Rasio daya serap tenaga kerja % 239 235 98,33 239 248 103,76

4 Kontribusi sektor pertambangan

terhadap PDRB % 4,04 4,33 107,18 4,04 4,04 100

5 Kenaikan / penurunan nilai realisasi

PMDN (milyar rupiah) Rp. 1 5 500 1 51 5.100

6 Penyelesaian ijin lokasi % 97,40 98,87 101,51 97,40 98,15 100,77

7 Sistem Informasi Pelayanan

Perijinan dan Administrasi

Pemerintah

Ada /

Tidak ada Ada Ada 100 Ada Ada 100

Rata-rata capaian kinerja 219,72 857,80

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 92

- Rasio daya serap tenaga kerja meningkat disebabkan oleh tumbuhnya unit-unit

usaha berbasis industri yang membutuhkan tenaga kerja non ahli.

- Kenaikan nilai realisasi PMDN yang mencapai 5.100% dari target,hal ini

disebabkan oleh meningkatnya rata-rata investasi masing-masing unit usaha,

serta kontribusi investasi daerah/ PMDN non Fasilitas yang mencapai 30% dari

total realisasi investasi.

- Peningkatan capaian penyelesaian izin lokasi banyak dipengaruhi oleh perbaikan

sinergitas dan mekanisme keordinasi antar SKPD yang terkait dengan pelayanan

perizinan.

- Evaluasi yang dilakukan secara rutin terhadap SIM Perizinan menjadi faktor

penting peningkatan kualitas layanan perizinan secara online dan terintegrasi.

- Di sisi lain perlu diformulasikan regulasi daerah yang mengatur tentang

penandatanganan perizinan secara elektronik, guna mendekatkan akses layanan

perizinan kepada masyarakat khususnya pelaku usaha mikro dan kecil yang tidak

memerlukan mekanisme tinjau lapang.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran Meningkatnya

pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung,Sukamade

dan lainnya, semua melebihi yang telah ditentukan. Rata - rata capaian kinerja

sasaran pada tahun 2014 sebesar 210,88 %, mengalami kenaikan jika dibandingkan

rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 186,50 %. Hal ini menunjukkan

bahwa kondisi kepariwisataan di Banyuwangi semakin bergairah dan diminati oleh

para wisatawan, baik domestik maupun manca negara. Sarana dan prasarana

transportasi menuju obyek wisata sudah dalam keadaan baik, mudah dan lancar

Tabel 3.2.22.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22

Meningkatnya Pemanfaatan Potensi Pariwisata Seperti

Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade Dan Lainnya

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Kunjungan wisata domistik Orang 864.725 1.554.500 179,77 951.198 1.955.308 205,56

2 Kunjungan wisata mancanegara Orang 22.481 60.706 270,03 24.729 78.483 317,37

3 Kontribusi sektor pariwisata

terhadap PDRB % 3,71 4,07 109,70 3,71 4,07 109,70

Rata-rata capaian kinerja 186,50 210,88

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 93

serta promosi obyek – obyek wisata terus ditingkatkan sehingga wisatawan banyak

yang berkunjung ke Banyuwangi. Apalagi dengan adanya kegiatan tahunan yaitu

Banyuwangi Festival yang mendorong Kabupaten Banyuwangi terkenal baik di

dalam negeri maupun di luar negeri.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 6 indikator sasaran Meningkatnya

profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM, yang mencapai target sebanyak 5

indikator sasaran dan yang melebihi target sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata

capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 100,10 %, mengalami penurunan

jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100,52 %,

tetapi masih bermakna baik sekali, hal ini dikarenakan belum optimalnya peran

kelembagaan gerakan koperasi dan penguasaan manajemen bagi pengelola

koperasi.

Solusi :

- Perlu diadakan pembinaan terus menerus melalui bimbingan teknis bagi

perangkat organisasi koperasi dan melaksanakan kerjasama dengan Dekopinda

untuk melaksanakan pembinaan kepada koperasi serta diadakan pelatihan

pengelola manager koperasi .

Tabel 3.2.23.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 23

Meningkatnya Profesionalisme Pengelolaan

Koperasi Dan UMKM

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Prosentase koperasi aktif

(melaksanakan RAT) % 80,3 81 100,87 80,7 81,20 100,60

2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM UKM 23.000 23.000 100 25.000 25.000 100 3 Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 2.250 2.250 100 2.250 2.250 100 4 Usaha Mikro dan Kecil UMK 44 45 102,27 52 52 100 5 Cakupan bina kelompok

pedagang/usaha informal % 30 30 100 33 33 100

6 Cakupan bina kelompok pengrajin % 25 25 100 35 35 100

Rata-rata capaian kinerja 100,52 100,10

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 94

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 indikator sasaran Meningkatnya

jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi, yang

mencapai target sebanyak 1indikator sasaran dan yang melebihi target sebanyak 3

indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar

160,42 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada

tahun 2013 sebesar 218,15 %, tetapi masih dikategorikan baik sekali. Walaupun

ada fluktuasi dibidang perdagangan, pertumbuhan perekonomian di Kabupaten

Banyuwangimasih mengalami tren positif,sehingga masih menjadi daya tarik para

investor untuk menanamkan modal / sahamnya.

Tabel 3.2.24.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 24

Meningkatnya Jejaring Antar Daerah, Provinsi Dan Pusat

Serta Jejaring Pelaku Ekonomi

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Jenis dan jumlah bank dan

cabang Bank 44 99 225 45 110 244,44

2 Jenis dan jumlah perusahaan

asuransi dan cabang

Perush.

Asuransi 4 7 175 5 6 120,00

3 Kontribusi sektor perdagangan

terhadap PDRB % 23,82 23,82 115,07 23,83 23,83 100

4 Ekspor bersih perdagangan Rp. 18.823.187 70.134.127 372,59 20.484.056 36.302.775 177,22

Rata-rata capaian kinerja 218,15 160,42

Tabel 3.2.25.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 25

Tersusunnya Regulasi Yang Berhubungan Dengan Kompetisi

Kegiatan Ekonomi Di Daerah

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Pajak daerah (milyar RP) Rp. 43,596 65,940 151,25 51,004

94.195.050

.730,62 184,65

2 Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 28,082 28,448 101,30 30,585

67.063.416

.041,00 219,27

3 Macam pajak daerah Pajak

Daerah 11 11 100 11 11 100

4 Macam retribusi daerah Retribusi 30 26 86,67 30 30 100 5 Jumlah Perda yang mendukung iklim

usaha Perda 1 1 100 1 1 100

6 Persentase desa berstatus

swasembada terhadap total desa % 95 95 100 97 97 100

7 Perda Ekonomi Kerakyatan Perda 1 1 100 1 1 100

Rata-rata capaian kinerja 105,60 129,13

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 95

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 7 indikator sasaran Tersusunnya

regulasi yang berhubungan dengan kompetisikegiatan ekonomi di daerah, yang

mencapai target sebanyak 5 indikator sasaran dan yang melebihi target sebanyak 2

indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar

129,13 %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada

tahun 2013 sebesar 105,60 %. Hal ini dikarenakan Kabupaten Banyuwangi berusaha

untuk meningkatkan pendapatan asli daerah yang syah dari sektor pajak dan

lainnya. Pendapatan daerah nantinya dipergunakan untuk pembangunan,

peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian rakyat.

Tabel 3.2.26.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 26

Meningkatnya Sarana Informasi

Dan Alat Transportasi

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Jumlah arus penumpang angkutan

umum Orang 1.584.129 1.568.444 99,01 1.568.444 11.824.369 100,10

2 Jumlah Pelabuhan

Laut/Udara/Terminal Bis Pelabuhan

/Bandara/

Terminal

2/1/8 2/1/8 100 2/1/8 2/1/8 100

3 Angkutan darat

% 0,001 0,001 100 0,001 0,243 100,10

4 Rasio ijin trayek

% 0,00034 0,00034 100 0,00034 0,00029 85,29

5 Jumlah uji kir angkutan umum

Angkutan 1.420 10.032 100 1.404 10.617 100,10

6 Kepemilikan KIR angkutan umum

% 34,59 67,90 196,30 37,61 86,60 230,26

7 Lama pengujian kelayakan

angkutan umum (KIR) Menit 20 20 100 20 20 100

8 Biaya pengujian kelayakan

angkutan umum Rp. 37.000 55.000 146,67 37.500 55.000 146,67

9 Pemasangan Rambu-rambu

% 0,052 0,075 100 0,05 9,01 100,10

10 Jumlah jaringan komunikasi

Jaringan 13 13 100 13 13 100

11 Web site milik pemerintah daerah

Web site 1 1 100 1 1 100

12 Jumlah penyiaran radio/TV lokal

Penyiaran

/ tayang 51/2 51/2 100 54/2 54/2 100

13 Jumlah penyiaran TV lokal

Tayang 1 1 100 1 2 200

14 Jumlah surat kabar nasional / lokal

Jenis 18 18 100 18 18 100

Rata-rata capaian kinerja 110,14

118,76

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 96

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 14 indikator sasaran Meningkatnya

sarana informasi dan alat transportasi, yang mencapai target sebanyak 6 indikator

sasaran, yang melebihi target sebanyak 7 indikator sasaran dan yang tidak

mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran

pada tahun 2014 sebesar 118,76%, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata -

rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 110,14 %. Hal ini menunjukkan

kondisi sarana informasi dan alat transportasi di Banyuwangi semakin membaik.

Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Rasio ijin trayek, dengan target sebanyak 0,00034 % pada tahun 2014, terealisasi

sebanyak0,00029 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar85,29 %.

Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan kendaraan angkutan umum

belum sepenuhnya mengurus dan memperpanjang ijin trayek karena ada

beberapa permasalahan yang dihadapinya, seperti kendaraannya yang sudah

tidak layak jalan sehingga dibiarkan saja ijin trayeknya mati dan menurunnya

keinginan masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan umum dan beralih ke

kendaraan pribadi terutama sepeda motor.

Solusi :

- Menciptakan suasana angkutan umum yang aman dan nyaman agar

masyarakat kembali menggunakan jasa angkutan umum yaitu dengan

peremajaan kendaraan serta meningkatkan mutu pelayanan.

Tabel 3.2.27.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 27

Meningkatnya Kualitas Dan Kuantitas Jalan Dan Sarana Serta

Prasarana Yang Menghubungkan Daerah-Daerah Tujuan Wisata

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Proporsi panjang jaringan jalan

dalam kondisi baik

% 95,00 92,10 96,95 97,00 94,00 96,91

2 Panjang jalan kabupaten dalam

kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) % 94,90 92,00 96,94 97,50 94,50 96,92

Rata-rata capaian kinerja 96,95 96,92

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 97

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Meningkatnya

kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan

daerah-daerah tujuan wisata, yang tidak mencapai target sebanyak 2 indikator

sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 96,92 %,

mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013

sebesar 96,95 %. Walaupun rata-rata capaian kinerja sasaran tidak mencapai target,

tetapi masih dikategorikan baik sekali. Hal ini disebabkan pembangunan jalan

menuju obyek – obyek wisata membutuhkan alokasi anggaran yang cukup besar,

maka proses pembangunannya dilakukan secara bertahap di setiap tahunnya dan

belum didukung adanya jumlah alat – alat berat yang memadai serta tenaga teknis di

lapangan juga masih kurang.

Solusi :

- Perlu diadakan penambahan tenaga teknis di lapangan, penambahan alat – alat

berat dan alokasi anggaran terencana serta terprogram setiap tahunnya.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 7 indikator sasaran Meningkatnya

sarana dan prasarana penunjang pertanian , yang mencapai target sebanyak 1

indikator sasaran, yang melebihi target sebanyak 5 indikator sasaran dan yang tidak

Tabel 3.2.28.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 28

Meningkatnya Sarana Dan Prasarana

Penunjang Pertanian

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Rasio jaringan irigasi dan luas

daerah irigasi % 75 75 100 80 85 106,25

2 Pembangunan waduk, embung dan

longstorege, cek dam, ground sill

Banguna

n 30 25 83,33 35 30 85,71

3 Rasio ketersediaan air dan

kebutuhan air untuk irigasi dan lain

keperluan

% 50 50 100 60 65 108,33

4 Rasio ketersediaan air pada musim

hujan dan musim kemarau

(degradasi DAS)

% 75 70 93,33 80 82 102,50

5 Rasio Jaringan Irigasi % 75 75 100 75 85 113,33

6 Proporsi jaringan irigasi dalam

kondisi baik dan teknis % 75 75 100 80 85 106,25

7 Luas irigasi Kabupaten dalam

kondisi baik % 98 98 100 100 100 100

Rata-rata capaian kinerja 96,67 103,20

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 98

mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran

pada tahun 2014 sebesar 103,20 %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata -

rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 96,67%.Peningkatancapaian kinerjaini

disebabkan terpenuhinya sarana dan prasarana penunjang pertanian.Adapun

indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill, dengan

target sebesar 35 bangunan pada tahun 2014, terealisasi sebesar 30 bangunan,

sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 85,71 %.Penyebab tidak

tercapainyaindikator kinerja karenapada tahun 2014 direncanakan ada

pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill baru,

ternyata tidak jadi dilaksanakan.

Solusi :

- Pada tahun mendatang sudah direncanakan pembangunan waduk, embung

dan longstorege, cek dam, ground sill baru. Hal ini dilakukan untuk menampung

curah hujan diwaktu musim penghujan dan diharapkan dapat mengurangi

penyusutan debit air diwaktu musim kemarau tiba.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 indikator sasaran Meningkatnya

kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan

pusat-pusat kegiatan ekonomi, yang mencapai target sebanyak 2 indikator sasaran,

yang melebihi target sebanyak 2 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target

Tabel 3.2.29.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 29

Meningkatnya Kuantitas Dan Kualitas Jalan Dan Sarana Serta

Prasarana Yang Menghubungkan Pusat-Pusat Kegiatan Ekonomi

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0,0005 0,0005 100 0,0006 0,0006 100

2 Panjang jalan yang memiliki trotoar

dan drainase/ saluran pembuangan

air (minimal 1,5 m)

Km 25.500 26.150 102,55 26.000 25.740 99,00

3 Rasio tempat pembuangan sampah

(TPS) per satuan penduduk % 50 50,57 101,14 45 48,50 107,78

4 Persentase penanganan sampah % 45,5 74,18 163,03 52,50 78,97 150,42

5 Tempat pembuangan sampah

(TPS) per satuan penduduk % 50 50,57 101,14 60 60 100

Rata-rata capaian kinerja 113,57 111,44

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 99

sebanyak 1 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014

sebesar 111,44 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian

kinerja pada tahun 2013 sebesar 113,57 %, tetapi masih dikategorikan baik sekali.

Penurunan ini disebabkan adanya pembangunan trotoar dan drainase/ saluran

pembuangan airbelum dilaksanakan secara optimal, karena membutuhkan alokasi

anggaran yang cukup besar.Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target

sebagai berikut :

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air

(minimal 1,5 m), dengan target sepanjang 26.000 km pada tahun 2014, terealisasi

sepanjang 25.740 km, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 99,00

%.Tidak tercapainya indikator sasaran ini karena pembangunan trotoar dan

drainase/ saluran pembuangan air membutuhkan alokasi anggaran yang cukup

besar, maka proses pembangunannya dilakukan secara bertahap di setiap

tahunnya.

Solusi :

- Pembangunan terus dilanjutkan secara terprogram dan terencana pada setiap

tahunnya, dengan harapan memiliki trotoar yang baik dan bersih serta

drainase/ saluran pembuangan air yang lancar sehingga jika terjadi hujan lebat

tidak akan terjadi banjir.

Tabel 3.2.30.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 30

Meningkatnya Prasarana Dan Sarana Pendidikan Dan Kesehatan

Dalam Jumlah Kualitas Yang Memadai

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Rumah tangga pengguna air bersih RT 33.670 36.169 107,42 34.640 77.000 222,29

2 Prosentase rumah tangga (RT) yang

menggunakan air bersih % 7,50 7,65 102 7,68 14,00 182,29

3 Rumah tangga pengguna listrik RT 276.151 343.818 124,50 281.674 344.525 122,31

4 Rumah tangga ber-Sanitasi RT 336.720 234.450 69,63 410.798 397.455 96,75

5 Lingkungan pemukiman kumuh pemukiman 36.100 35.950 99,58 35.150 35.018 99,62

6 Rumah layak huni Rumah 1.469.200 576.765 39,26 1.479.522 1.432.522 96,82

7 Prosentase rumah tinggal bersanitasi % 50 50 100 85 85 100

8 Rasio rumah layak huni % 50 162 324 50 50 100 9 Rasio permukiman layak huni % 50 162 324 50 50 100

Rata-rata capaian kinerja 143,38 124,45

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 9 indikator sasaran Meningkatnya

prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatandalam jumlah kualitas yang

memadai, yang mencapai target sebanyak 3 indikator sasaran, yang melebihi target

sebanyak 3 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 3 indikator

sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 124,45%,

mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013

sebesar 143,38%, tetapi masih dikategorikan sangat baik. Penurunan ini

disebabkanmasih adanya masyarakat yang belum mempunyai rumah layak huni dan

rumah tinggal bersanitasi atau masih ada masyarakat yang melakukan mandi, cuci

dan kakus di sungai.Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai

berikut :

Rumah tangga ber-Sanitasi, dengan target sebanyak 410.798rumah tangga pada

tahun 2014, terealisasi sebanyak397.455rumah tangga, sehingga capaian kinerja

indikator sasaran sebesar 96,75 %, Tidak tercapainya indikator sasaran karena

masih adanya masyarakat yang kurang perduli terhadap kesehatan dan

kebersihan lingkungan yaitu dengan masih banyaknya masyarakat yang

melakukan mandi, cuci dan kakus di sungai.

Solusi :

- Diadakan sosialisasi kepada masyarakat akan arti pentingnya kebersihan dan

kesehatan lingkungan serta membangun fasilitas mandi, cuci dan kakus. Pada

tahun mendatang pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah merencanakan

program Festival Toilet Bersih.

Lingkungan pemukiman kumuh, dengan target sebanyak 35.150rumah pada

tahun 2014, terealisasi sebanyak 35.018 rumah, sehingga capaian kinerja

indikator sasaran sebesar 99,62 %.

Rumah layak huni, dengan target sebanyak 1.479.522rumah pada tahun 2014,

terealisasi sebanyak1.432.522rumah, sehingga capaian kinerja indikator sasaran

sebesar 96,82 %.

Tidak tercapainya 2 indikator sasaran di atas karenamasih banyaknya rumah

penduduk khususnya di daerah pedesaan yang kumuh dan belum layak huni

karena faktor kemiskinan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 101

Solusi :

- Menggalakkan program bedah rumah dan memberikan bantuan lainnya yang

dapat mengentaskan kemiskinan. Pada tahun mendatang pemerintah

Kabupaten Banyuwangi sudah merencanakan program Festival Bedah Rumah.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 8 indikator sasaran Tersusunnya

dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan konprehensif,

yang mencapai target sebanyak 4 indikator sasaran dan yang melebihi target

sebanyak 4 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014

sebesar 116,41 %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja

pada tahun 2013 sebesar 114,15 %. Kenaikan capaian kinerja disebabkan sudah

tertatanya RTRW secara terpadu dan konprehensif serta kesadaran masyarakat

akan bangunan ber-IMB meningkat.

Tabel 3.2.31.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 31

Tersusunnya Dan Tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi

Secara Terpadu Dan Konprehensif

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Ketaatan terhadap RTRW Kondisi Baik Baik 100 Baik Baik 100

2 Luas wilayah produktif % 50,60 52,45 103,66 50,61 50,70 100,18

3 Luas wilayah industri % 2,30 2,35 102,17 2,40 2,50 104,17

4 Luas wilayah kebanjiran % 0,08 0,08 100 0,07 0,07 100 5 Luas wilayah kekeringan % 0,08 0,08 100 0,07 0,07 100 6 Luas wilayah perkotaan % 9,80 9,85 100,51 9,9 9,9 100 7 Rasio Ruang Terbuka Hijau per

Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB % 45 45,50 101,11 50 60 120,00

8 Rasio bangunan ber-IMB per

satuan bangunan % 4.185 8.609 205,71 4. 815 9.965 206,96

Rata-rata capaian kinerja 114,15 116,41

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 102

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Jalan

penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal

dilalui roda 4) tercapai dengan baik sekali. Rata – rata capaian kinerja tahun 2014

sebesar 101,60 %,mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2013 sebesar

101,58 %. Kenaikan capaian kinerja disebabkan pembangunan jalan penghubung

dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk terus dilakukan secara

bertahap, artinya setiap tahun telah dialokasikan untuk pembangunannya.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 6 indikator sasaran Menurunnya

tingkat pengangguran, yang mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran, yang

melebihi target sebanyak 3 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target

sebanyak 2indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014

sebesar 95,49 %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja

pada tahun 2013 sebesar 90,87 %. Walaupun rata-rata capaian kinerja sasaran tidak

Tabel 3.2.32.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 32

Meningkatnya Jumlah Jalan Poros Desa

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Jalan Penghubung dari ibukota

kecamatan ke kawasan pemukiman

penduduk (mimal dilalui roda 4)

%

95

96.50

101,58 97 98,55 101,60

Rata-rata capaian kinerja 101,58 101,60

Tabel 3.2.33.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 33

Menurunnya Tingkat Pengangguran

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Tingkat partisipasi angkatan kerja % 71,70 70,08 97,74 71,8 72,02 100,31

2 Angka sengketa pengusaha - pekerja

per tahun % 1,72 1,80 104,65 1,72 1,69 101,78

3 Pencari kerja yang ditempatkan % 20,20 20,25 100,25 20,30 21,00 103,45

4 Tingkat pengganguranterbuka % 3,31- 4,31 7,32 58,88 3,01-4,01 4,59 87,36

5 Keselamatan dan perlindungan % 74,89 59,25 79,12 80,40 64,37 80,06

6 Perselisian buruh dan pengusaha

terhadap kebijakan pemerintah % 26,67 25,50 104,59 26,67 26,67 100

Rata-rata capaian kinerja 90,87 95,49

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 103

mencapai target, tetapi masih dikategorikan baik sekali. Hal ini disebabkan adanya

indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Tingkat pengganguran terbuka, dengan target sebesar 4,01 % pada tahun 2014,

terealisasi sebesar4,59 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar

87,36 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan jumlah lowongan

angkatan kerja lokal, angkatan kerja luar negeri dan pencari kerja masih

terlampau sedikit jika dibandingkan pesatnya pertumbuhan penduduk usia kerja.

Solusi :

- Menjalin kerja sama dengan perusahaan agar membuka dan memberi

kesempatan lowongan pekerjaan.

Keselamatan dan perlindungan, dengan target sebesar 80,40 % pada tahun 2014,

terealisasi sebesar64,37 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar

80,06 %. Tidak tercapainya indikator sasaran disebabkan belum semua

perusahaan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), karena tidak

semua perusahaan berstatus perusahaan besar.

Solusi :

- Menjalin kerja sama antara pemerintah daerah dengan pengusaha agar

menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja dan tidak memandang

perusahaan kecil, sedang atau besar, semua harus menerapkannya.

Tabel 3.2.34.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 34

Menurunnya Angka Kemiskinan

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Indeks ketimpangan williomson

(Indeks Ketimpangan Regional) % 114,57 114,57 100 114,32 114,32 100,00

2 Prosentase penduduk diatas garis

kemiskinan % 84,1 93,45 111,12 68,37 93,78 137,17

3 Persentase rumah tangga yang

menggunakan listrik % 66,95 85,55 127,78 68,37 87,75 128,35

4 Pengeluaran konsumsi rumah tangga

per kapita (jt/th) Rp. 63,37 70,45 111,17 68,12 75,25 110,47

5 Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I % 41,50 38,40 104,07 41,25 37,35 110,44

Rata-rata capaian kinerja 111,63 117,28

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 104

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 indikator sasaran Menurunnya

angka kemiskinan, yang mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran dan yang

melebihi target sebanyak 4 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran

pada tahun 2014 sebesar 117,28 %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata -

rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 111,63 %. Hal ini dipengaruhi oleh

pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Banyuwangi yang meningkat drastis,

artinya masyarakat di atas garis kemiskinanatau yang kurang mampu mulai

diperhatikan dengan serius oleh pemerintah daerah sehingga kesejahteraan

masyarakat makin terjamin.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 7 indikator sasaran Meningkatnya

program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender,

yang mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran, yang melebihi target sebanyak

5 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran.

Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 131,16 % mengalami

kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar

111,43 %,artinya program - program pembangunan yang berbasis pada

pengarusutamaan gendersemakin meningkat.Dari keberhasilan capaian kinerjadapat

diuraikan sebagai berikut :

Tabel 3.2.35.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 35

Meningkatnya Program-Program Pembangunan

Yang Berbasis Pada Pengarusutamaan Gender

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Persentase partisipasi perempuan di

lembaga pemerintah % 15 1,55 10,33 15,70 1,60 10,19

2 Partisipasi perempuan di lembaga

swasta % 86,70 98,44 113,54 86 98,39 114,41

3 Rasio KDRT % 0,007 0,003 233,33 0,008 0,0022 363,64

4 Persentase jumlah tenaga kerja

dibawah umur % 0,54 0 100 0,56 0 100

5 Partisipasi angkatan kerja

perempuan (Legislatif) % 16,12 18 111,66 16,14 18 111,52

6 Partisipasi angkatan kerja

perempuan (Eksekutif) % 38,39 40,44 105,34 38,40 40,86 106,41

7 Penyelesaian pengaduan

perlindungan perempuan dan anak

dari tindakan kekerasan

% 87,44 92,53 105,82 89,30 100 111,98

Rata-rata capaian kinerja 111,43 131,16

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 105

- Angka partisipasi perempuan di lembaga swasta cukup tinggi karena lapangan

pekerjaan disektor swasta masih banyak yang mempekerjakan perempuan

karena para pengusaha menganggapnya lebih telaten dan tekun.

- Tidak ada tenaga kerja yang diperkerjakan di bawah umur.

- Kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Banyuwangi juga relatif kecil, hal

ini disebabkan masyarakat sudah mengerti dan memahami Undang-undang

Nomor 24 tahun 2003 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

- Partisipasi angkatan kerja perempuan legislatif dan eksekutif sudah hampir

seimbang jika dibandingkan dengan laki-laki artinya kaum perempuan sudah

mampu berkompetisi / melibatkan diri dalam mengisi pembangunan, walaupun

belum sepenuhnya.

Adapunindikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah, dengan target sebesar

15,70 % pada tahun 2014, terealisasi sebesar 1,60 %, sehingga capaian kinerja

indikator sasaran sebesar 10,19 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini

disebabkan keterlibatan peran perempuan dalam pengambilan kebijakan belum

mendapatkan tempat secara optimal sehingga peran perempuan dalam mengisi

pembangunan belum terlaksana secara maksimal.

Solusi :

- Partisipasi perempuan dalam mengisi pembangunan kedepan lebih

ditingkatkan melalui keterlibatan organisasi perempuan dalam pengambilan

kebijakan, khususnya yang menyangkut peningkatan kualitas hidup

perempuan, pengarusutamaan gender dan kesetaraan gender dalam mengisi

pembangunan.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 106

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran Meningkatnya

jaminan dan perlindungan sosial masyarakat, yang melebihi target sebanyak 2

indikator sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 1 indikator sasaran .

Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar 326,23%, mengalami

peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar

294,15%, dikategorikan sangat baik. Keberhasilan ini disebabkanpenanganan

penyandang masalah kesejahteraan sosial telah ditangani dengan baik oleh

pemerintah daerah.Adapunindikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai

berikut :

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi, dengan

target sebanyak 95unitsarana sosial pada tahun 2014, terealisasi sebanyak

51unit, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 53,68 %. Tidak

tercapainya indikator sasaran disebabkanhanya 51 unit sarana sosial yang

memperoleh bantuan sarana dan prasarana permakanan untuk menunjang

penambahan gizi para penghuni panti sosial.

Solusi :

- Menambah alokasi anggaran dan perencanaan yang baik, agar semua sarana

sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi mendapat

bantuan dari pemerintah daerah.

Tabel 3.2.36.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 36

Meningkatnya Jaminan Dan Perlindungan

Sosial Masyarakat

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Sarana sosial seperti panti asuhan,

panti jompo dan panti rehabilitasi Unit 83,00 50,00 60,24 95,00 51,00 53,68

2 PMKS yang memperoleh bantuan

sosial % 0,09 0,37 411,11 0,20 0,69 345,00

3 Penanganan penyandang masalah

kesejahteraan sosial % 0,09 0,37 411,11 0,20 1,16 580,00

Rata-rata capaian kinerja 294,15 326,23

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 107

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 13 indikator sasaran Meningkatnya

peranan kelompok - kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan

pembangunan, yang mencapai target sebanyak 3 indikator sasaran, yang melebihi

target sebanyak 5 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 5

indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2014 sebesar

91,75 %, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada

tahun 2013 sebesar 86,26 %. Walaupun rata-rata capaian kinerja sasaran tidak

mencapai target, tetapi masih dikategorikan baik sekali. Hal ini disebabkanadanya

indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :

Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM),

target sebanyak 90 kelompok pada tahun 2014 terealisasi sebanyak75 kelompok,

sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 83,33 %. Tidak tercapaianya

Tabel 3.2.37.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 37

Meningkatnya Peranan Kelompok-Kelompok Dalam

Masyarakat Di Dalam Berbagai Kegiatan Pembangunan

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014 (%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Rata-rata jumlah kelompok binaan

lembaga pemberdayaan

masyarakat (LPM)

Kelompok 85 80 94,12 90 75 83,33

2 Rata-rata jumlah kelompok binaan

PKK Kelompok 85 85 100 90 90 100

3 Jumlah LSM LSM 217 155 71,43 217 22 10,14

4 LPM Berprestasi LPM 50 37 74 60 19 31,67

5 PKK aktif PKK 100 100 100 100 100 100

6 Swadaya Masyarakat terhadap

Program pemberdayaan

masyarakat

% 80 75 93,75 85 94,12 110,73

7 Pemeliharaan Pasca Program

pemberdayaan masyarakat % 70 52,20 74,57 80 100 125,00

8 Pencemaran status mutu air % 90 60 66,67 91 73 80,22

9 Cakupan penghijauan wilayah

rawan longsor dan sumber mata air % 81 10 12,35 87 72 82,76

10 Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan Amdal % 75 100 133,33 75,76 100 132,00

11 Tempat pembuangan sampah

(PTS) per satuan penduduk % 50 50,57 101,14 60 78,97 131,62

12 Penegakan hukum lingkungan % 90 100 100 95 100 105,26

13 Sumber air/mata air dalam kondisi

baik/kondisi debit stabil % 83 83 100 84 84 100

Rata-rata capaian kinerja 86,26 91,75

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 108

indikator sasaran ini karena hanya 75 kelompokyang terdaftar dan masih eksis

sampai sekarang.

Solusi :

- Diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik antara instansi pemerintah

terkait dengan lembaga pemberdayaan masyarakat.

Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat, target sebanyak 217 LSM pada tahun

2014 terealisasisebanyak22 LSM, sehingga capaian kinerja indikator sasaran

sebesar 10,14 %. Tidak tercapaianya indikator sasaran ini karena hasil identifikasi

di lapangan jumlah LSM yang ada sebanyak 217 LSM, namun yang terdaftar di

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebanyak 22 LSM. Dengan berlakunya

Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 17 Tahun 2013, maka semua LSM harus

mendaftarkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, sehingga hanya

LSM yang memenuhi syarat yang mendapat Surat Keterangan Terdaftar (SKT).

Solusi :

- Untuk mendapatkan legalitas, Lembaga Swadaya Masyarakatyang belum

mendaftarkan diharuskan mengurusi segala administrasi tentang pendirian

LSM baru, serta sosialisasi dari Bakesbangpol tentang pendirian LSM perlu

ditingkatkan agar tidak ada LSM yang belum memiliki legalitas hukum.

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat berprestasi, dari target sebanyak60 LPM

yang tentukan pada tahun 2014, terealisasi sebanyak19 LPM, sehingga capaian

kinerja indikator sasaran sebesar 31,67 %.Penurunan ini berkaitan dengan

pemanfaatan sumber daya alam yang masih belum dikelola dengan baik dan

optimal serta minimnya batas waktu untuk kegiatan survey di lapangan, sehingga

mempengaruhi dalam menciptakan inovasi baru dibidang tehnologi tepat guna.

Solusi :

- Fasilitasi terhadap LPM telah dikembangkan di tingkat kabupaten yaitu dengan

digelarnya lomba karya kreatif dan inovatif sehingga pemenangnya bisa dikirim

di tingkat provinsi dan nasional.

Pencemaran status mutu air, dengan target sebesar 91,00 % pada tahun 2014,

terealisasi sebesar 73,00 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar

80,22 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan masih ada

perusahaan yang membuang limbah industrinya secara langsung ke lingkungan

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 109

tanpa pengolahan terlebih dahulu dalam instalasi pengolahan air limbah, sehingga

bisa mencemari sumber - sumber air dan merusak lingkungan sekitarnya.

Solusi :

- Melakukan pembinaan secara teknis kepada para pelaku industri dalam

pengolahan air limbah agar menurunkan tingkat pencemaran yang bisa

membahayakan terhadap kehidupan disekitar industri, serta memberikan

sanksi hukum sesuai peraturan perundang - undangan yang berlaku kepada

Industri yang membuang limbahnya melebihi baku mutu yang telah ditentukan.

Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air, dengan target

sebesar 87,00 %pada tahun 2014, terealisasi sebesar 72,00 %, sehingga capaian

kinerja indikator sasaran sebesar 82,76%. Tidak tercapainya indikator sasaran ini

disebabkanterjadinya erosi di daerah sekitar sumber - sumber mata air, sehingga

buffer penyimpanan air debitnya berkurang.

Solusi :

- Secara kontinyu akan dilakukan penghijauan / penanaman kembali di sekitar

sumber - sumber mata air dan penanaman bibit tanaman penghijauan yang

memadai, sehingga nantinya dapat dipergunakan untuk menyimpan sumber-

sumber air.

Tabel 3.2.38.

Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 38

Meningkatnya Upaya Pelestarian

Dan Pengembangan Budaya Lokal

Indikator Sasaran Satuan

Tahun 2013 Capaian

Kinerja

Tahun

2013

(%)

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

Tahun

2014

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Jumlah group kesenian Group 719 528 73,44 755 787 104,24

2 Jumlah gedung Gedung 2 2 100 2 2 100

3 Penyelenggaraan festival seni dan

budaya

kali 6 6 100 8 8 100

4 Sarana penyelenggaraan seni dan

budaya

Unit 9 9 100 10 9 90,00

5 Benda, situs dan kawasan cagar

budaya yang dilestarikan

Buah/tem

pat 27 23 85,19 29 25 86,21

Rata-rata capaian kinerja 91,73 96,09

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 110

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 indikator sasaran Meningkatnya

upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal, yang mencapai target sebanyak

2 indikator sasaran, yang melebihi target sebanyak 1 indikator sasaran dan yang

tidak mencapai target sebanyak 2 indikator sasaran. Rata - rata capaian kinerja

sasaran pada tahun 2014 sebesar 96,09 %, mengalami peningkatan jika

dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 91,73 %.

Walaupun rata-rata capaian kinerja sasaran tidak mencapai target, tetapi masih

dikategorikan baik sekali. Hal ini disebabkan adanya indikator sasaran yang tidak

mencapai target sebagai berikut :

Sarana penyelenggaraan seni dan budaya, dengan target sebanyak

10unitkegiatan pada tahun 2014, terealisasi sebanyak9 unit kegiatan, sehingga

capaian kinerja indikator sasaran sebesar 90,00 %. Tidak tercapainya indikator

sasaran ini disebabkan banyak kegiatan lain yang harus ditampilkan dan

pelaksanaan kegiatan yang mepet dengan akhir tahun, sehingga tidak cukup

waktu untuk menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya.

Solusi :

- Diperlukan perencanaan yang sinergi dengan kegiatan lain, sehingga realisasi

capaian kinerja kegiatan seni dan budaya dapat tercapai.

Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan, dengan target

sebanyak 29 buah / tempat pada tahun 2014, terealisasi sebanyak25 buah /

tempat, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 86,21 %. Tidak

tercapainya indikator sasaran ini dikarenakan ada benda, situs dan kawasan

cagar budaya yang tidak memenuhi syarat untuk dikunjungi wisatawan sehingga

tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah.

Solusi :

- Perbaikan sarana prasarana obyek wisata yang belum memenuhi syarat untuk

dikunjungi wisatawan dan perlu dukungan dari pemerintah daerah serta

partisipasi aktif dari masyarakat.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 111

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Mengacu kepada proyeksi indikator makro ekonomi dan dampaknya

terhadap pertumbuhan ekonomi, maka strategi-strategi kebijakan fiskal

sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015 diarahkan kepada

(1) Mengoptimalkan peningkatan penerimaan daerah yang bersumber dari

sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan; (2)

Meningkatkan efisiensi pengelolaan APBD dari sisi belanja; (3) Meningkatkan

sumber penerimaan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan

Asli Daerah dan Bagi Hasil Pajak yang lebih rasional dan proporsional; (4)

Meningkatkan peranserta masyarakat dan sektor swasta, baik dalam

pembiayaan maupun pelaksanaan pembangunan.

Berdasarkan strategi kebijakan fiskal tersebut di atas, maka kebijakan

umum keuangan / anggaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015

diarahkan dalam tiga fungsi utama, yaitu : fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan

fungsi stabilisasi.

a. Fungsi alokasi, yaitu penganggaran untuk kegiatan pembangunan yang tidak

mungkin dilaksanakan oleh masyarakat/swasta karena bersifat publik services

seperti penanganan prasarana dasar dan penyediaan infrastruktur;

b. Fungsi distribusi, yaitu penganggaran diarahkan untuk pemerataan, keadilan

sosial, dan mengurangi kesenjangan, yang antara lain meliputi penanganan

masalah kemiskinan pengembangan wilayah tertinggal dan lainnya;

c. Fungsi stabilitasi, yaitu penganggaran diarahkan untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, dan peningkatan

pendapatan masyarakat serta stabilitas keamanan dan ketertiban.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 19Tahun

2014 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten BanyuwangiTahun Anggaran 2014, bahwa Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 sebelumperubahansebesarRp.

2.221.945.453.787,00,dan setelahperubahan sebesarRp.

2.557.268.868.775,41ada penambahan sebesarRp. 335.323.414.988,41 atau

(13,11%), dengan rincian sebagai berikut :

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 112

Pendapatan Daerah :

Pendapatan sebelum perubahan sebesar Rp. 2.071.951.551.124,75

setelah perubahan sebesar Rp. 2.342.478.181.081,75.

(bertambah Rp. 270.526.629.957,00).

Belanja Daerah :

Belanja sebelum perubahan sebesar Rp. 2.221.945.453.787,00, setelah

perubahan menjadi Rp. 2.557.268.868.775,41.

(bertambah Rp. 335.323.414.988,41).

Pembiayaan Daerah :

a. Penerimaan

Penerimaan sebelum perubahan sebesar Rp. 149.993.902.662,25,

setelah perubahan sebesar Rp. 227.690.687.693,66.

(bertambah 77.696.785.031,41).

b. Pengeluaran

Pengeluaran sebelum perubahan sebesar Rp. 0,00 setelah perubahan

menjadi sebesarRp. 12.900.000.000,00.

3.3.1. Pengelolaan Pendapatan Daerah

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015

pengelolaan pendapatan daerah lebih diarahkan pada optimalisasi

pendapatan daerah melalui upaya efektif dan efisien serta mendapat

dukungan dari masyarakat. Arah pengelolaan pendapatan, yaitu :

a. Kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan

pendapatan daerah;

b. Mendayagunakan dana melalui pola deposito;

c. Perubahan manajemen keuangan dengan memberi peran lebih pada

Kas Umum Daerah;

d. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber pendapatan

daerah, terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset

daerah, termasuk pendapatan dari pihak ke ketiga;

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 113

e. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi bidang

pendapatan atau organisasi penghasil.

Upaya-upaya efektif dalam penggalian sumber-sumber pendapatan

daerah harus terus dilakukan tanpa harus menambah beban bagi

masyarakat sehingga nantinya pendapatan daerah tidak lagi harus

bergantung pada satu atau dua jenis pajak daerah saja, diversifikasi

sumber pendapatan daerah menjadi mutlak dicari agarketergantungan

dan resiko dapat disebar, mengingat struktur ekonomi di

KabupatenBanyuwangi lebih banyak di dominasi oleh sektor primer, maka

sudah saatnyadirancang berbagai tindakan yang dapat menggali sumber-

sumber pendapatan daerahyang berbasiskan pada sektor primer dan

mata rantainya.Selanjutnya terkait dengan perkembangan

PendapatanDaerah Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut :

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Realisasi perkembangan PAD Kabupaten Banyuwangi yang berasal

dari Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan daerah

Yang Sah selama periode 2010-2014 dapat dilihat dari tabel sebagai

berikut :

Tabel 3.3.1.

Perkembangan Realisasi PendapatanAsliDaerahKabupaten

Banyuwangi Tahun 2010-2014

Tahun PendapatanAsliDaerah

Naik /

Turun

(%)

Pendapatan Daerah

Proporsi

Terhadap

Pendapatan

Daerah (%)

2010 90.656.905.526,29 1.208.157.900.899,10 7,50

2011 113.364.553.469,87 20,03 1.450.320.872.078,87 7,82

2012 140.314.936.339,19 19,21 1.690.432.594.242,19 8,30

2013 183.235.877.421,86 23,42 1.917.058.035.076,86 9,56

2014 283.488.703.181,03 35,36 2.418.962.318.839,03 11,72

Sumber Data : BPKAD Kab. Banyuwangi 2014

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 114

Dari tabel di atas terlihat bahwa dari tahun 2010-2014, ada

peningkatan realisasi PendapatanAsliDaerah. Penerimaan

PendapatanAsliDaerah tahun 2010 sebesar Rp. 90.656.905.526,29,

pada tahun 2011 naik menjadi sebesarRp. 113.364.553.469,87atau naik

sebesar 20,03%, pada tahun 2012 naik menjadi sebesarRp.

140.314.936.339,19atau naik sebesar19,21 %, pada tahun 2013naik

menjadi sebesarRp. 183.235.877.421,86 atau naik sebesar

23,42%,kemudian pada tahun 2014 naik menjadi sebesar Rp.

283.488.703.181,03 atau naik sebesar 35,36 %. Hal tersebut

dibarengipula oleh kenaikan proporsi PendapatanDaerahpadatahun

2010 sebesar 7,50 %, tahun 2011sebesar 7,82%, tahun 2012sebesar

8,30%, pada tahun 2013 sebesar 9,56%danpada tahun 2014sebesar

11,72%

PendapatanAsliDaerahtersebut diperoleh dari penerimaan Hasil

Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang

Sah.

b. Dana Perimbangan

Dana Perimbangan menjadi salah satu komponen yang cukup penting

bagi APBD Kabupaten Banyuwangi. Dana Perimbangan berasal dari

Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan

Dana Alokasi Khusus. Dalam 5 tahun terakhir Kabupaten Banyuwangi

mendapat alokasi Dana Perimbangansebagai berikut :

Tabel 3.3.2.

Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2010-2014

Tahun Realisasi Dana

Perimbangan

Naik / Turun

(%)

Realisasi Pendapatan

Daerah

Proporsi

Terhadap

Pendapatan

Daerah (%)

2010 927.297.552.851,00 1.208.157.900.899,10 76,75

2011 982.023.260.117,00 5,57 1.450.320.872.078,87 67,71

2012 1.198.575.211.872,00 18,07 1.690.432.594.242,19 70,90

2013 1.313.865.318.226,00 8,77 1.917.058.035.076,86 68,54

2014 1.387.611.468.719,00 5,31 2.418.962.318.839,03 57,36

Sumber Data : BPKAD Kab. Banyuwangi 2014

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 115

Berdasarkan tebel di atas menunjukkan bahwa realisasi Dana

Perimbangan lima tahun terakhir 2010-2014, Kabupaten Banyuwangi

mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.Pada tahun 2010 sebesar Rp.

927.297.552.851,00, pada tahun 2011 naik menjadi

sebesarRp.982.023.260.117,00 atau naiksebesar5,57 %, tahun 2012

naik menjadi sebesarRp. 1.198.575.211.872,00 atau naiksebesar18,07

%,tahun 2013 naikmenjadi sebesarRp. 1.313.865.318.226,00

ataunaiksebesar8,77 %dantahun 2014 naikmenjadisebesarRp.

1.387.611.468.719,00 ataunaiksebesar5,31%.Hal

inimenandakanKabupatenBanyuwangidalammembiayai

pembangunan,masihbergantung pada Pemerintah Pusat dan Provinsi.

Dari tabel diatas juga dapat digambarkan besarnya proporsi Dana

Perimbangan terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten Banyuwangi.

Pada tahun 2010 proporsi Dana Perimbangan terhadap Pendapatan

Daerah sebesar 76,75 %, tahun 2011 sebesar 67,71 %,tahun 2012

sebesar 70,90 %,pada tahun 2013 sebesar 68,54 %dan pada tahun

2014 sebesar 57,36 %.

Sumber-sumber Dana Perimbangan berasal dari Dana Bagi Hasil

Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi

Khusus.

c. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah

Dana penerimaan lainnya berasal dari Lain-Lain Pendapatan Yang Sah

yang terdiri atas Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil

Pajak dari Provinsi dan Pemerintahan Daerah Lainnya, Dana

Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi

atau Pemerintahan Daerah Lainnya dan Sumbangan Pihak Ketiga.

Untuk lebih jelasnya perkembangan penerimaan lain pendapatan

yang sah dapat dilihat dari Tabel berikut :

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 116

Tabel 3.3.3.

Perkembangan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2014

Tahun Dana Lain-lain Naik / Turun

(%) Pendapatan Daerah

Proporsi

Terhadap

Pendapatan

Daerah (%)

2010 190.203.442.521,81 1.208.157.900.899,10 15,74

2011 354.933.058.492,00 46,41 1.450.320.872.078,87 24,47

2012 351.542.446.031,00 -0,96 1.690.432.594.242,19 20,80

2013 419.956.839.429,00 16,29 1.917.058.035.076,86 21,91

2014 747.862.146.939,00 43,85 2.418.962.318.839,03 30,92

Sumber Data : BPKAD Kab. Banyuwangi 2014

Berdasarkan tabeltersebut di atas terlihat bahwa dalam

periodetahun 2010-2014 Pendapatan dari Lain-Lain Pendapatan

YangSahmengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 sebesar Rp.

190.203.442.521,81menjadi sebesarRp. 354.933.058.492,00padatahun

2011 atau mengalami kenaikan sebesar 46,41%, pada tahun 2012

mengalami penurunan menjadi sebesar Rp. 351.542.446.031,00atau

mengalami penurunan sebesar -0,96%,pada tahun 2013 mengalami

kenaikanmenjadi sebesar Rp. 419.956.839.429,00atau sebesar 16,29%,

dan pada tahun 2014 juga mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp.

747.862.146.939,00atau sebesar 43,85%.

Dari tabel di atas juga dapat digambarkan besarnya proporsi Lain-

Lain Pendapatan Yang Sah terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten

Banyuwangi. Pada tahun 2010 proporsi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah

terhadap Pendapatan Daerah sebesar 15,74%, tahun 2011 sebesar

24,47%, tahun 2012 sebesar 20,80%,pada tahun 2013 sebesar 21,91%,

dan pada tahun 2014 sebesar 30,92 %.

SumberLain-Lain Pendapatan Yang Sah berasal dari

PendapatanHibah, Dana BagiHasilPajakdariProvinsidanPemerintah

Daerah Lainnya, Dana PenyesuaiandanOtonomiKhusus,

BantuanKeuangandariProvinsiatauPemerintah Daerah

LainnyadanSumbanganPihakKetiga.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 117

3.3.2. Pengelolaan Belanja Daerah

Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi

2010-2015 bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan

peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan

efisien, efektif dan proporsional. Belanja daerah dikelompokkan ke dalam

Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung yang masing-masing

mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik untuk aparatur

maupun pelayanan kepada masyarakat.

a. Kebijakan Umum Belanja Daerah

Dalam menentukan belanja daerah terdapat tiga elemen

penting, yaitu masyarakat, Pemerintah Daerah, dan DPRD, dengan

peran fungsinya masing-masing sebagai pelayan masyarakat,

sehingga anggaran belanja daerah sebagai perwujudan dari amanat

rakyat kepada Pemerintah Daerah dan DPRD dalam meningkatkan

kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.

Rencana belanja disusun berdasarkan pendekatan prestasi

kerja (berorientasi pada hasil). Hal tersebut bertujuan untuk

meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas

efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran. Sedangkan

orientasi belanja daerah diprioritaskan untuk efektifitas pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD.

Belanja Daerah diarahkan pada peningkatan proporsi belanja

untuk kepentingan publik, disamping tetap menjaga eksistensi

penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya, belanja

daerah harus tetap mengedepankan efisiensi dan efektifitas sesuai

dengan prioritas dan program-program strategis daerah.

b. Perkembangan Belanja Daerah

Dalam tahun 2010-2014, Belanja Tidak Langsung selalu lebih

besar dari Belanja Langsung. Pada tahun 2010 Belanja Tidak

Langsung mencapai sebesarRp. 922.857.331.144,81 dan Belanja

Langsung sebesarRp. 297.107.555.866,61, tahun 2011 Belanja Tidak

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 118

Langsung mencapai sebesarRp. 956.935.147.324,13atau sebesar3,56

% dan Belanja Langsung sebesarRp. 486.076.536.498,06atau

sebesar38,88%, tahun 2012 Belanja Tidak Langsung mencapai

sebesarRp. 1.086.820.824.132,00atau sebesar11,95% dan Belanja

Langsung sebesarRp. 596.185.640.981,97atau sebesar 18,47%,tahun

2013 Belanja Tidak Langsung mencapai sebesarRp.

1.179.562.991.627,00atau sebesar7,86%, dan Belanja Langsung

sebesarRp. 706.549.139.592,67atau sebesar15,62% dantahun 2014

Belanja Tidak Langsung mencapai sebesarRp.

1.235.378.892.003,00atau sebesar 4,52% dan Belanja Langsung

sebesar Rp. 1.063.929.004.490,00 atau sebesar 33,59%.

Tabel 3.3.4.

Perkembangan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2010-2014

Tahun Belanja Tidak

Langsung

Naik / Turun

(%) Belanja Langsung

Naik / Turun

(%)

2010 922.857.331.144,81 297.107.555.866,61

2011 956.935.147.324,13 3,56 486.076.536.498,06 38,88

2012 1.086.820.824.132,00 11,95 596.185.640.981,97 18,47

2013 1.179.562.991.627,00 7,86 706.549.139.592,67 15,62

2014 1.235.378.892.003,00 4,52 1.063.929.004.490,00 33,59

Sumber Data : BPKAD Kab. Banyuwangi 2014

3.3.3. Kondisi Pembiayaan Daerah

Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang bertujuan

untuk menutupi selisih antara pendapatan dan belanja daerah.Adapun

kebijakan umum pembiayaan daerah adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Manajemen Pembiayaan Daerah dalam rangka

akurasi, efisiensi, efektifitas dan profitabilitas;

2. Apabila APBD dalam keadaan surplus, kebijakan yang diambil

adalah melakukan transfer ke persediaan Kas Daerah dalam bentuk

Giro/Deposito, Penyertaan Modal, atau Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran (SILPA) tahun berjalan;

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 119

3. Apabila APBD dalam keadaan defisit, kebijakan yang diambil adalah

memanfaatkan anggaran yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan

Anggaran (SILPA) tahun lalu, rasionalisasi belanja, pinjaman daerah,

atau memperluas kemitraan.Adapun perkembangan pembiayaan

Kabupaten Banyuwangi dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3.5.

Perkembangan Realisasi Pembiayaan Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2010-2014

Tahun Penerimaan Naik/Turun

(%) Pengeluaran

Proporsi

Terhadap

Pembiayaan(%)

2010 243.531.534.483,76 10.968.921.073,87 4,72

2011 221.232.088.197,57 (10,08) 401.899.250,00 0,18

2012 228.536.239.404,25 3,20 34.201.356.063,00 17,60

2013 201.931.722.469,47 (13,18) 5.000.000.000,00 2,54

2014 227.693.037.693,66 11,31 12.900.000.000,00 6,01

Sumber Data : BPKAD Kab. Banyuwangi 2014

Selama tahun 2010 – 2014 Kabupaten Banyuwangi mengalami

defisit anggaran yang ditutupi dengan pembiayaan yang didapat dari

penerimaan daerah dari Pos SILPA tahun yang lalu. Perkembangan

Pembiayaan tahun 2011 untuk penerimaan daerah mengalami

penurunan jika dibanding dengan tahun 2010 sebesar Rp.

221.232.088.197,57 atau sebesar (10,08) %, sedangkan pengeluaran

daerah dalam pembiayaan tahun 2011 sebesar Rp. 401.899.250,00

atau sebesar 0,18 %, tahun 2012penerimaan daerah sebesar Rp.

228.536.239.404,25 atau sebesar 3,20 %, sedangkan pengeluaran

daerah dalam pembiayaan sebesar Rp. 34.201.356.063,00

atau sebesar 17,60%, tahun 2013 penerimaan daerah sebesar Rp.

201.931.722.469,47 atau sebesar (13,18) %, sedangkan pengeluaran

daerah dalam pembiayaan sebesar Rp. 5.000.000.000,00 atau sebesar

2,54%, dan pada tahun 2014 penerimaan daerah mengalami kenaikan

sebesar Rp. 227.693.037.693,66 atau sebesar 11,31

%, sedangkan pengeluaran daerah dalam pembiayaan juga mengalami

kenaikan sebesar Rp. 12.900.000.000,00 atau sebesar 6,01 %.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 120

3.3.4. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2014.

1. Realisasi Pendapatan Daerah

Pagu anggaran Pendapatan Daerah tahun 2014 sebesarRp.

2.342.478.181.081,75 realisasi sampai 31 Desember 2014

sebesarRp. 2.418.962.318.839,03 atau 103,27 %, yang berasal dari

Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 283.488.703.181,03,Dana

Perimbangan sebesar Rp. 1.387.611.468.719,00, dan Lain-Lain

Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp. 747.862.146.939,00,

sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.3.6.

Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2014

Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi %

Pedapatan Daerah :

Pendapatan Asli Daerah 225.108.843.353,75 283.488.703.181,03 125,93

Hasil pajak daerah 69.440.753.110,00 94.194.550.730,62 135,65

Hasil retribusi daerah 64.340.151.940,00 67.276.765.522,00 104,56

Hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan 15.929.867.000,00 15.562.622.841,37 97,69

Lain-lain PAD yag sah 75.398.071.303,75 106.454.764.087,04 141,19

Dana Perimbangan 1.404.484.226.034,00 1.387.611.468.719,00 98,80

Dana bagi hasil pajak/bagi

hasil bukan pajak 85.934.357.034,00 85.075.009.719,00 99,00

Dana alokasi umum 1.254.496.229.000,00 1.254.496.229.000,00 100,00

Dana alokasi khusus 64.053.640.000,00 48.040.230.000,00 75,00

Lain-lain Pendapatan Daerah

yang sah 712.885.111.694,00 747.862.146.939,00 104,91

Pendapatan hibah 142.642.687.989,00 146.456.274.771,00 102,67

Dana darurat - - -

Dana bagi hasil pajak dari

provinsi dan pemerintah

daerah lainnya

141.941.014.556,00 161.298.343.868,00 113,64

Dana penyesuaian dan

otonomi khusus

292.405.155.949,00 304.287.104.000,00 104,06

Bantuan keuangan dari

provinsi atau pemerintah

daerah lainnya

135.896.253.200,00 135.820.424.300,00 99,94

Sumbangan dari pihak ketiga 0,00 535.400.541,00

Jumlah Pendapatan Daerah 2.342.478.181.081,75 2.418.962.318.839,03 103,27

Sumber Data : BPKAD Kab. Banyuwangi 2014

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab III Akuntabilitas Kinerja 121

2. Realisasi Belanja Daerah

Pagu anggaran Belanja Daerah Tahun 2014setelah

perubahan sebesar Rp. 2.557.268.868.775,41, realisasi sampai

dengan 31 Desember 2014 sebesar 2.299.307.896.493,18atau

89,91 %, yaitu terdiri dari Belanja Tidak LangsungsebesarRp.

1.235.378.892.003,00danBelanja Langsung sebesar Rp.

1.063.929.004.490,00,dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.3.7.

Realisasi Belanja Daerah Tahun 2014 Per 31 Desember 2014

Berdasarkan tabel realisasi belanja daerah di atas

menunjukkan bahwa pada tahun 2014 terdapat efisiensi anggaran

sebesar Rp. 257.960.972.282,23 atau 10,09 % karena dari pagu

anggaran Rp. 2.557.268.868.775,41dapat terealisasi sebesar Rp.

2.299.307.896.493,18 atau sebesar 89,91 %. Sedangkanrata-rata

realisasi capaian kinerja sasaran dari 38 sasaran dan 240 indikator

sasaran yang ditetapkan mencapai 140,47 %ataubermakna Baik

Sekali.

Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Daerah :

a. Belanja Tidak Langsung 1.355.827.749.649,40 1.235.378.892.003,00 91,12

Belanja pegawai 1.168.857.910.044,00 1.078.911.578.821,00 92,30

Belanja bunga - - -

Belanja subsidi - - -

Belanja hibah 92.992.383.649,00 72.860.137.523,00 78,35

Belanja bantuan sosial 10.724.020.000,00 10.026.215.000,00 93,49

Belanja bagi hasil kepada

provinsi / kabupaten / kota dan

pemerintahan desa

3.424.000.000,00 3.171.740.750,00 92,63

Belanja bantuan keuangan

kepada provinsi / kabupaten /

kota dan pemerintahan desa

75.800.000.000,00 70.409.219.909,00 92,89

Belanja tidak terduga 4.029.435.956,41 0,00 0,00

b. Belanja Langsung 1.201.441.119.126,00 1.063.929.004.490,00 88,55

Belanja pegawai 83.311.004.700,00 68.950.463.132,00 82,76

Belanja barang dan jasa 469.610.400.086,00 436.431.864.210,36 92,93

Belanja modal 648.519.714.340,00 558.546.677.147,73 86,13

Jumlah BelanjaDaerah 2.557.268.868.775,41 2.299.307.896.493,18 89 ,91

Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi 2014

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab IV Penutup 122

BAB IV

PENUTUP

Sebagai bagian penutup dari Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah

Kabupaten Banyuwangi telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan

atas sasaran - sasaran strategisnya. Hasil analisis pencapaian sasaran terhadap 38

sasaran yang mencakup 240 indikator sasaran, diketahui sebanyak 32 (tiga puluh

dua) sasaran atau sebanyak 84,21 % Mencapai Target dan 6 (enam) sasaran atau

15,79 % dikategorikan Tidak Mencapai Target. Namun kalau dilihat dari rata-rata

realisasi capaian kinerja dari 38 sasaran mencapai 140,47 % atau bermakna Baik

Sekali. Jadi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2014

Baik Sekali.

Tujuan penyusunan laporan kinerja ini adalah untuk memberikan gambaran

tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari

visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan

dan kegagalan pelaksanaan kegiatan - kegiatan sesuai dengan program dan

kebijakan yang ditetapkan. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada

hakikatnya adalah proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan

prinsip - prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum,

kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip – prinsip penyelenggaraan pemerintahan

demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang

ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan

publik.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 240 (Dua Ratus Empat

Puluh) indikator sasaran, disimpulkan bahwa 217 (Dua Ratus Tujuh Belas) indikator

sasaran atau sebanyak 90,42 % dikategorikan Baik Sekali, 9 (Sembilan) indikator

sasaran atau 3,75 % dikategorikan Baik, 5 (Lima) indikator sasaran atau 2,08 %

hanya mencapai kategori Cukup dan 9 (Sembilan) indikator sasaran atau 3,75 %

hanya mencapai kategori Kurang dalam pencapaian indikator sasaran. Dengan

demikian masih terdapat beberapa indikator sasaran yang capaiannya belum seperti

yang diharapkan yang berkategori cukup dan kurang, sehingga perlu perhatian pada

tahun berikutnya. Sasaran yang berketegori cukup dan kurang tersebut yaitu :

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab IV Penutup 123

1. Meningkatnya partisipasi pendidikan, indikator yang perlu peningkatan dan

perhatian dalam tataran implementasi adalah mengenai rasio guru terhadap

murid per kelas rata - rata, yang capaian kinerjanya masih berkategori cukup.

Hal ini dikarenakan adanya kewajiban jumlah mengajar guru sebanyak 24 jam

per - Minggu. Untuk menyikapi permasalahan ini akan dilakukan penyesuaian

jam mengajar bagi guru. Serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya pendidikan, indikator yang perlu segera direalisasikan adalah

penambahan gedung perpustakaan dan koleksi buku, karena semakin banyak

perpustakaan dan koleksi buku yang ada di Kabupaten Banyuwangi, semakin

dapat mencerdaskan masyarakat.

2. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan, indikator yang perlu diperhatikan

adanya kesepakatan jejaring rujukan yang melibatkan lintas sektor dalam upaya

membentuk jejaring rujukan yang tepat efektif dan efisiensi sehingga kegawat

daruratan maternal dan perinatal tertangani dengan tepat ditempat rujukan,

tujuanya adalah kesiapan dalam penanganan kasus rujukan kegawat daruratan

maternal dan nionatal dalam hal kesiapan penolong, sarana prasarana, alat

dan keluarga serta menjalin kerjasama yang sinergis antara masyarakat dan

tenaga kesehatan untuk menemukan secara dini ibu hamil dengan resiko serta

peningkatan kesiapan P4K dan Ambulance Desa.

3. Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan professional,

indikator yang perlu peningkatan dan perhatian adalah rasio tenaga kesehatan

per 1000 penduduk dan tenaga kesehatan yang capaian kinerjanya masih

berkategori cukup dan kurang. Hal ini dikarenakan belum adanya penerimaan

pegawai baru dan masih belum optimalnya sarana prasarana pelayanan kepada

masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan ini akan dilakukan pengangkatan

pegawai non pegawai negeri sipil dan menambah sarana prasarana pelayanan

yang masih kurang memadai.

4. Meningkatnya program - program pembangunan yang berbasis pada

pengarusutamaan gender, indikator sasaran yang perlu mendapat perhatian

adalah :

- Partisipasi dan presentase perempuan di lembaga pemerintahan, di

lembaga legislatif dan di lembaga eksekutif, pada tahun 2014, capaian

kinerjanya masih kategori kurang, hal ini dikarenakan peran kaum

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab IV Penutup 124

perempuan di segala bidang yang sebenarnya sudah semakin baik dan

luas, namun peran tersebut belum dimanfaatkan secara optimal terutama

dalam hal pengambilan kebijakan / keputusan dan masih didominasi oleh

kaum laki - laki.

- Terhadap kondisi indikator sasaran di atas, guna peningkatan peran

perempuan kedepan akan terus didorong agar mampu memanfaatkan

perannya secara optimal seiring dengan meningkatnya program - program

pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender.

5. Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat, indikator sasaran

yang perlu peningkatan dan mendapat perhatian adalah sarana sosial seperti

panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi yang pada tahun 2014 capaian

kinerjanya berkategori cukup. Hal ini dikarenakan tingkat partisipasi masyarakat

terhadap lembaga tersebut masih kurang dan masih sangat bergantung pada

bantuan pemerintah, sehingga sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo

dan panti rehabilitasi yang pada tahun 2014 ditargetkan 95 sarana hanya

terealisasi 51 sarana. Untuk mengatasi hal ini, selain meningkatkan bantuan dari

pemerintah juga mendorong masyarakat yang mampu untuk berpartisipasi demi

peningkatan kuantitas dan kualitas sarana sosial tersebut.

6. Meningkatnya peranan kelompok - kelompok dalam masyarakat di dalam

berbagai kegiatan pembangunan, indikator sasaran yang perlu peningkatan dan

perhatian adalah :

- Jumlah LSM Indikator sasaran ini pada tahun 2014 capaian kinerjanya

berkategori kurang, dikarenakan banyak LSM yang belum mendaftar ke

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi. Guna

legalitas, maka semua LSM dihimbau untuk mendaftarkan kelembagaannya

ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi.

- LPM yang berprestasi Indikator sasaran ini pada tahun 2014 capaian

kinerjanya berkategori kurang. Hal ini disebabkan pemanfaatan sumber

daya alam oleh LPM yang belum dikelola secara baik dan optimal. Selain itu

minimnya waktu untuk melaksanakan kegiatan survey di lapangan, sehingga

mempengaruhi dalam menciptakan inovasi di bidang teknologi tepat guna.

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Bab IV Penutup 125

Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target

terhadap beberapa indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten

Banyuwangi Tahun 2010-2015 khususnya untuk Tahun Anggaran 2014, dapat

dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran yang belum

memenuhi target yang ditetapkan, Kami akui semata - mata merupakan kelemahan

dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah

milik Allah SWT, namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan

tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.

Banyuwangi, 23 Maret 2015

BUPATI BANYUWANGI

H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si.

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 1

PENGUKURAN KINERJA

Kabupaten : Banyuwangi

Tahun Anggaran : 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target

2014

Realisasi

2014

CapaianKinerja

(%)

1. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan

Yang Baik dan Bersih

Sistim Informasi

Manajemen Pemda

Sistim 11 15 136,36

Ketersediaan

database

kependudukan skala

provinsi

Ada / Tidak SIAK 2010 Ada 100

Opini BPK terhadap

pengelolaan

keuangan daerah

Predikat WTP WTP 100

Peringkat Laporan

Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

(LPPD)

Peringkat 15 besar 12 besar 125,00

Nilai hasil evaluasi

Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

Predikat B/65,05 59,96 / C 92,18

2. Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur

Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh

Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja

Pegawai

Indeks Kepuasan

Layanan Masyarakat

% 79,00 79,85 101,08

3. Menguatnya Kapasitas Kelembagaan

Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan

Berkeadilan

Tersedianya

dokumen

perencanaan :

RPJPD yang telah

ditetapkan dengan

Perda

Dokumen Tersedia Tersedia 100

Tersedianya

dokumen

perencanaan :

RPJMD yang telah

ditetapkan dengan

Perda / Perkada

Dokumen Tersedia Tersedia 100

Tersedianya

dokumen

perencanaan : RKPD

yang telah ditetapkan

dengan Perkada

Dokumen Tersedia Tersedia 100

Penjabaran program

RPJMD kedalam

RKPD

Dokumen Tersedia Tersedia 100

Buku "Kabupaten

dalam Angka"

Ada / Tidak Ada Ada 100

Buku "PDRB

Kabupaten"

Ada / Tidak Ada Ada 100

4. Meningkatnya kesadarandan penegakan

hukum

Kegiatan pembinaan

terhadap LSM,

Ormas dan OKP % 100 100 100

Kegiatan pembinaan

politik daerah % 100 100 100

Rasio penduduk

berKTP per satuan

penduduk % 1: 1,03 1: 1,09 105,83

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 2

Penegakan PERDA % 95 95,50 100,53

Tingkat penyelesaian

pelanggaran K3

(ketertiban,

ketentraman,

keindahan) di

Kabupaten

% 95 96,47 101,55

Angka yang

tertangani kriminalitas Kasus 586 653 111,43

Jumlah demo Kali 4 5 80,00

5. Menurunnya angka buta aksara Angka melek huruf

(AMH) %

98,98-

98,54 100 101,03

Penduduk yang

berusia >15 Tahun

melek huruf (tidak

buta aksara)

% 99,99 100 100,10

6. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan Angka partisipasi

kasar SD/MI % 108,86 110,15 101,19

Angka partisipasi

kasar SLTP % 100 100,67 101,27

Angka partisipasi

kasar SLTA % 64,29 76,75 119,38

Angka Partisipasi

Murni (APM)

SD/MI/Paket A

% 98,73 98,87 100,14

Angka Partisipasi

Murni (APM)

SMP/MTs/Paket B

% 74,22 88,67 119,47

Angka Partisipasi

Murni (APM)

SMA/SMK/MA/Paket

C

% 46,32 68,84 148,62

Angka partisipasi

sekolah pendidikan

dasar

% 100 100,37 100,37

Rasio ketersediaan

sekolah/penduduk

usia sekolah

pendidikan dasar

% 97,06 100,97 104,03

Angka partisipasi

sekolah SLTP/MTS % 95,72 99,98 104,45

Rasio ketersediaan

sekolah/penduduk

usia sekolah

SLTP/MTS

% 97,06 114,73 118,21

Angka partisipasi

sekolah SMA/MA % 78,74 76,29 96,89

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 3

Rasio ketersediaan

sekolah/penduduk

usia sekolah

SMA/SMK/MA

% 58,01 80,40 138,60

Jumlah gedung

olahraga Gedung 2 2 100

Indeks Pembangunan

Manusia % 70,08 70,08 100

Angka rata-rata lama

sekolah % 7,25 7,12 91,87

Rasio guru/murid

pendidikan dasar % 15,12 15,83 104,70

Rasio guru/murid per

kelas rata-rata

pendidikan dasar

% 23,38 14,88 63,64

Rasio guru/murid

SLTP/MTS % 15,39 16,30 105,91

Rasio guru/murid per

kelas rata- rata

SLTP/MTS

% 38,15 22,60 59,24

Rasio guru/murid

SMA/SMK/MA % 38,15 13,93 36,51

Rasio guru/murid per

kelas rata- rata

SMA/SMK/MA

% 38,15 22,41 58,74

Sekolah pendidikan

SD/MI kondisi

bangunan baik

% 89,70 94,95 105,85

Sekolah pendidikan

SMP/MTS kondisi

bangunan baik

% 85,30 96,35 112,95

Sekolah pendidikan

SMA/SMK/MA kondisi

bangunan baik

% 83,24 97,39 117,39

Angka Putus Sekolah

(APtS) SD/MI % 0,03 0,03 100

Angka Putus Sekolah

(APtS) SMP/MTs % 0,39 0,35 111,43

Angka Putus Sekolah

(APtS) SMA/SMK/MA % 0,72 0,75 96,00

Angka Kelulusan (AL)

SD/MI % 99,75 100 100,25

Angka Kelulusan (AL) % 96,18 99,98 103,95

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 4

SMP/MTs

Angka Kelulusan (AL)

SMA/SMK/MA % 96,23 96,45 100,23

Angka Melanjutkan

(AM) dari SD/MI ke

SMP/MTs

% 99,69 100,19 100,50

Angka Melanjutkan

(AM) dari SMP/MTs

ke SMA/SMK/MA

% 89,51 98,21 109,72

Guru yang memenuhi

kualifikasi S1/D-IV % 91,07 94,68 105,78

7. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya pendidikan

Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD) % 56,62 76,93 135,87

Jumlah perpustakaan gedung 3 2 66,67

Jumlah pengunjung

perpustakaan

pertahun

orang 63.561 82,375 129,59

Koleksi buku yang

tersedia di

perpustakaan daerah

buku 70.000 55.084 78,69

8. Meningkatnya usia harapan hidup Jumlah rumah sakit RS 11 13 118,18

Jumlah puskesmas,

pustu, pusling

Puskesmas, pustu,

pusling 216 208 96,30

Rasio puskesmas,

poliklinik, pustu per

30.000 penduduk

% 142,18 135,75 104,74

Rasio rumah sakit per

10.000 penduduk % 01:14,6 1 : 12,6 115,87

Indeks Pembangunan

Manusia % 70,08 70,08 100

Angka usia harapan

hidup Th 67,2-68,20 68,30 100,15

Cakupan

Desa/Kelurahan

Universal Child

Immunization (UCI)

% 100 99,50 99,50

Cakupan penemuan

dan penanganan

penderita penyakit

TBC BTA

% 100 100 100

Cakupan penemuan

dan penanganan

penderita penyakit

DBD

% 100 100 100

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 5

Cakupan puskesmas % 100 187,5 187,50

Cakupan pembantu

puskesmas % 48,39 48,39 100

BOR (Bed

Occupancy rate ) % 65 56,5 86,92

AVLOS ( Average

Length of Stay) Hari 8 4,16 192,30

BTO (Bed Turn Over) Kali 45 61,83 137,40

TOI ( Turn Over

Interval) hari 3 2,56 117,18

Angka Kematian > 48

jam (GDR) per mile (‰) 30 68,06 44,07

Angka Kematian > 48

jam (NDR) per mile (‰) 50 41,99 119,07

9. Menurunnya angka kematian bayi Angka kelangsungan

hidup bayi (kematian

bayi per 1000

kelahiran)

% 20 6,09 328,41

10. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan Angka kematian ibu

melahirkan (per

100.000 kelahiran

hidup)

% 60 93,08 64,46

Cakupan komplikasi

kebidanan yang

ditangani

% 80 86,10 107,63

11. Menurunnya anak balita dibawah garis

merah

Persentase balita gizi

buruk % < 5 0,95 100

Cakupan Balita Gizi

Buruk mendapat

perawatan

% 100 100 100

12. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada

balita

Rasio posyandu per

satuan balita

% 1,94 2,08 107,22

13. Meningkatnya cakupan persalinan oleh

tenaga kesehatan

Cakupan pertolongan

persalinan oleh

tenaga kesehatan

yang memiliki

kompetensi

kebidanan

% 96,10 91,60 94,73

14. Meningkatnya peserta KB aktif Rata-rata jumlah

anak per keluarga orang 2 2 100

Rasio akseptor

Keluarga Berencana % 0,73 0,76 104,11

Cakupan peserta % 73,50 75,50 102,72

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 6

Keluarga Berencana

aktif

Keluarga pra

sejahtera dan

keluarga sejahtera I

% 41,25 33,5 123,13

15. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan

yang aman, bermutu dan bermanfaat serta

terjangkau oleh masyarakat

Cakupan puskesmas % 100 187,50 187,50

Cakupan pembantu

puskesmas % 48,39 48,39 100

16. Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup,

berkualitas dan profesional

Rasio dokter per

satuan penduduk % 7,66 8,48 110,70

Rasio tenaga

kefarmasian per

100.000 penduduk

% 7,66 6,33 82,64

Rasio tenaga ahli gizi

per 100.000

penduduk

% 2,68 2,72 101,49

Jumlah Tenaga

Medis Orang 270 234 86,67

Keperawatan

(perawat dan bidan) Orang 1.270 1.493 117,56

Kefarmasian

(apoteker dan ahli

farmasi)

Orang 43 100 232,56

Tenaga kesehatan Orang 80 22 27,50

Sanitarian Orang 37 29 78,38

Ahli gizi Orang 43 43 100

Rasio tenaga medis

per 1000 penduduk % 16,82 14,8 87,99

Rasio tenaga

keperawatan per

100.000 penduduk

% 44,53 94,46 212,13

Rasio tenaga

kesehatan per 1000

penduduk

% 4,98 1,39 27,91

17.Terberdayakannya masyarakat melalui

keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan,

seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes,

dan Pos Siaga serta Poskestren

Posyandu aktif % 100 100 100

18. Meningkatnya daya saing daerah dan

kemandirian ekonomi berbasis pertanian

Produktifitas padi

atau bahan pangan

utama lokal lainnya

per hektar

Kw/hektar 67,65 65,06 96,17

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 7

Kontribusi sektor

pertanian /

perkebunan terhadap

PDRB

% 49,37 49,37

100

Kontribusi sektor

perkebunan (tanaman

keras) terhadap

PDRB

% 9,15 9,15

100

Kontribusi produksi

kelompok petani

terhadap PDRB % 4,2 4,2

100

Nilai tukar petani % 111 110,7 99,73

Gabah Ton 860.627 772.109 89,71

Beras (Ton) Ton 502.122 491.694,11 97,92

Kesediaan pangan

utama % 302,94 339,59 112,10

Cakupan bina

kelompok petani % 26,76 27,15 101,50

Produksi daging

(Ton/Th) Ton 5.731 8.863 154,65

Produksi telor

(Ton/Th) Ton 12.416 10.553 85,00

Produksi susu

(ton/Th) Ton 478.665 889.210 185,77

Mortalitas ternak % 0,4 0,4 100

Kejadian penyakit % 5,2 5,2 100

Jumlah Puskewan Puskewan 10 9 90,00

Kontribusi sektor

peternakan terhadap

PDRB % 8,09 8,09 100

Cakupan bina

kelompok nelayan Kelompok 51 85 166,67

Produksi perikanan Ton 66.404 84.829 127,75

Konsumsi ikan % 30,10 30,10 100

19. Meningkatkan industri olahan dan kreatif

berbasis pertanian

Kontribusi sektor

perdagangan

terhadap PDRB

% 23,83 23,83 100

Ekspor bersih

perdagangan Rp. 20.484.056 36.302.775 177,22

Kontribusi sektor

industri terhadap

PDRB

% 5,70 5,70 100

Kontribusi industri

rumah tangga

terhadap PDRB

sektor industri

% 7,00 10,75 153,57

Pertumbuhan industri % 4,87 4,03 82,75

20.Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi

dan sosial hutan Rehabilitasi hutan

dan lahan kritis % 1,09 1,60 146,79

Kerusakan kawasan

hutan % 0,04 0,04 100

Kontribusi sektor

kehutanan terhadap % 1,08 1,53 141,67

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 8

PDRB

21. Meningkatnya investasi di daerah baik PMA

maupun PMDN

Jumlah investor

berskala nasional

(PMDN/PMA)

Investor 1 4 400

Jumlah nilai investasi

berskala nasional

(PMDN / PMA)

Rp. (milyar) 50 2.345 100,10

Rasio daya serap

tenaga kerja % 239 248 103,76

Kontribusi sektor

pertambangan

terhadap PDRB

% 4,04 4,04 100

Kenaikan / penurunan

nilai realisasi PMDN

(milyar rupiah)

Rp. 1 51 5.100

Penyelesaian ijin

lokasi %

97,40 98,15 100,77

Sistem Informasi

Pelayanan Perijinan

dan Administrasi

Pemerintah

Ada / Tidak ada Ada Ada 100

22. Meningkatnya pemanfaatan potensi

pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai

Plengkung, Sukamade dan lainnya

Kunjungan wisata

domistik

Orang 951.198 1.955.308 205,56

Kunjungan wisata

mancanegara

Orang 24.729 78.483 317,37

Kontribusi sektor

pariwisata terhadap

PDRB

% 3,71 4,07 109,70

23. Meningkatnya profesionalisme pengelolaan

koperasi dan UMKM

Prosentase koperasi

aktif (melaksanakan

RAT)

% 80,7 81,20 100,60

Jumlah UKM non

BPR/LKM UKM UKM 25.000 25.000 100

Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 2.250 2.250 100

Usaha Mikro dan

Kecil UMK 52 52

100

Cakupan bina

kelompok

pedagang/usaha

informal

% 33 33 100

Cakupan bina

kelompok pengrajin % 35 35 100

24. Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi

dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi

Jenis dan jumlah

bank dan cabang Bank 45 110 244,44

Jenis dan jumlah

perusahaan asuransi

dan cabang

Perush. Asuransi 5 6 120,00

Kontribusi sektor

perdagangan

terhadap PDRB

% 23,83 23,83 100

Ekspor bersih

perdagangan Rp. 20.484.056 36.302.775 177,22

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 9

25. Tersusunnya regulasi yang berhubungan

dengan kompetisi kegiatan ekonomi di

daerah

Pajak daerah (milyar

RP) Rp. 51,004 94,195 184,65

Retribusi Daerah

(milyar RP) Rp. 30,585 67,063 219,27

Macam pajak daerah Pajak Daerah 11 11 100

Macam retribusi

daerah Retribusi 30 30 100

Jumlah Perda yang

mendukung iklim

usaha

Perda 1 1 100

Persentase desa

berstatus

swasembada

terhadap total desa

% 97 97 100

Perda Ekonomi

Kerakyatan Perda 1 1 100

26. Meningkatnya sarana informasi dan alat

transportasi

Jumlah arus

penumpang angkutan

umum

Orang 1.568.444 11.824.369 100,10

Jumlah Pelabuhan

Laut/Udara/Terminal

Bis

Pelabuhan/Bandara/

Terminal

2/1/8 2/1/8 100

Angkutan darat % 0,001 0,243 100,10

Rasio ijin trayek % 0,00034 0,00029 85,29

Jumlah uji kir

angkutan umum Angkutan 1.404 10.617 100,10

Kepemilikan KIR

angkutan umum % 37,61 86,60 230,26

Lama pengujian

kelayakan angkutan

umum (KIR)

Menit 20 20 100

Biaya pengujian

kelayakan angkutan

umum

Rp. 37.500 55.000 146,67

Pemasangan Rambu-

rambu % 0,05 9,01 100,10

Jumlah jaringan

komunikasi Jaringan 13 13 100

Web site milik

pemerintah daerah Web site 1 1 100

Jumlah penyiaran

radio/TV lokal Penyiaran / tayang 54/2 54/2 100

Jumlah penyiaran TV

lokal Tayang 1 2 200

Jumlah surat kabar

nasional / lokal Jenis 18 18 100

27. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan Proporsi panjang % 97,00 94,00 96,91

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 10

dan sarana serta prasarana yang

menghubungkan daerah-daerah tujuan

wisata

jaringan jalan dalam

kondisi baik

Panjang jalan

kabupaten dalam

kondisi baik ( > 40

KM/Jam )

97,50 94,50 96,92

28. Meningkatnya sarana dan prasarana

penunjang pertanian

Rasio jaringan irigasi

dan luas daerah

irigasi

% 80 85 106,25

Pembangunan

waduk, embung dan

longstorege, cek

dam, ground sill

Bangu nan 35 30 85,71

Rasio ketersediaan

air dan kebutuhan air

untuk irigasi dan lain

keperluan

% 60 65 108,33

Rasio ketersediaan

air pada musim hujan

dan musim kemarau

(degradasi DAS)

% 80 82 102,50

Rasio Jaringan Irigasi % 75 85 113,33

Proporsi jaringan

irigasi dalam kondisi

baik dan teknis

% 80 85 106,25

Luas irigasi

Kabupaten dalam

kondisi baik

% 100 100 100

29. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan

dan sarana serta prasarana yang

menghubungkan pusat-pusat kegiatan

ekonomi

Panjang jalan dilalui

Roda 4 % 0,0006 0,0006 100

Panjang jalan yang

memiliki trotoar dan

drainase/ saluran

pembuangan air

(minimal 1,5 m)

Km 26.000 25.740 99,00

Rasio tempat

pembuangan sampah

(TPS) per satuan

penduduk

% 45 48,50 107,78

Persentase

penanganan sampah % 52,50 78,97 150,42

Tempat pembuangan

sampah (TPS) per

satuan penduduk

% 60 60 100

30. Meningkatnya prasarana dan sarana

pendidikan dan kesehatan dalam jumlah

kualitas yang memadai

Rumah tangga

pengguna air bersih RT 34.640 77.000 222,29

Prosentase rumah

tangga (RT) yang % 7,68 14,00 182,29

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 11

menggunakan air

bersih

Rumah tangga

pengguna listrik RT 281.674 344.525

122,31

Rumah tangga ber-

Sanitasi RT 410.798 397.455

96,75

Lingkungan

pemukiman kumuh pemukiman 35.150 35.018

99,62

Rumah layak huni Rumah 1.479.522 1.432.522 96,82

Prosentase rumah

tinggal bersanitasi % 85 85 100

Rasio rumah layak

huni % 50 50

100

Rasio permukiman

layak huni % 50 50

100

31. Tersusunnya dan tertatanya RTRW

Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan

konprehensif

Ketaatan terhadap

RTRW Kondisi Baik Baik 100

Luas wilayah

produktif % 50,61 50,70 100,18

Luas wilayah industri % 2,40 2,50 104,17

Luas wilayah

kebanjiran % 0,07 0,07 100

Luas wilayah

kekeringan % 0,07 0,07 100

Luas wilayah

perkotaan % 9,9 9,9 100

Rasio Ruang Terbuka

Hijau per Satuan

Luas Wilayah ber

HPL/HGB

% 50 60 120,00

Rasio bangunan ber-

IMB per satuan

bangunan

% 4. 815 9.965 206,96

32. Meningkatnya jumlah jalan poros desa Jalan Penghubung

dari ibukota

kecamatan ke

kawasan pemukiman

penduduk (mimal

dilalui roda 4)

% 97 98,55 101,60

33. Menurunnya tingkat pengangguran Tingkat partisipasi

angkatan kerja % 71,8 72,02 100,31

Angka sengketa

pengusaha - pekerja

per tahun

% 1,72 1,69 101,78

Pencari kerja yang

ditempatkan % 20,30 21,00 103,45

Tingkat

pengganguranterbuka % 3,01-4,01 4,59 87,36

Keselamatan dan

perlindungan % 80,40 64,37 80,06

Perselisian buruh dan

pengusaha terhadap % 26,67 26,67 100

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 12

kebijakan pemerintah

34. Menurunnya angka kemiskinan Indeks ketimpangan

williomson (Indeks

Ketimpangan

Regional)

% 114,32 114,32 100,00

Prosentase penduduk

diatas garis

kemiskinan

% 68,37 93,78 137,17

Persentase rumah

tangga yang

menggunakan listrik

% 68,37 87,75 128,35

Pengeluaran konsumsi

rumah tangga per kapita

(jt/th)

Rp. 68,12 75,25 110,47

Keluarga pra sejahtera

dan sejahtera I % 41,25 37,35 110,44

35. Meningkatnya program-program

pembangunan yang berbasis pada

pengarusutamaan gender

Persentase

partisipasi

perempuan di

lembaga pemerintah

% 15,70 1,60 10,19

Partisipasi

perempuan di

lembaga swasta

% 86 98,39 114,41

Rasio KDRT % 0,008 0,0022 363,64

Persentase jumlah

tenaga kerja dibawah

umur

% 0,56 0 100

Partisipasi angkatan

kerja perempuan

(Legislatif)

% 16,14 18 111,52

Partisipasi angkatan

kerja perempuan

(Eksekutif)

% 38,40 40,86 106,41

Penyelesaian

pengaduan

perlindungan

perempuan dan anak

dari tindakan

kekerasan

% 89,30 100 111,98

36. Meningkatnya jaminan dan perlindungan

sosial masyarakat Sarana sosial seperti

panti asuhan, panti

jompo dan panti

rehabilitasi

Unit 95,00 51,00 53,68

PMKS yang

memperoleh bantuan

sosial

% 0,20 0,69 345,00

Penanganan

penyandang masalah

kesejahteraan sosial

% 0,20 1,16 580,00

37. Meningkatnya peranan kelompok-kelompok

dalam masyarakat di dalam berbagai

kegiatan pembangunan

Rata-rata jumlah

kelompok binaan

lembaga

Kelompok 90 75 83,33

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 13

pemberdayaan

masyarakat (LPM)

Rata-rata jumlah

kelompok binaan

PKK

Kelompok 90 90 100

Jumlah LSM LSM 217 22 10,14

LPM Berprestasi LPM 60 19 31,67

PKK aktif PKK 100 100 100

Swadaya Masyarakat

terhadap Program

pemberdayaan

masyarakat

% 85 94,12 110,73

Pemeliharaan Pasca

Program

pemberdayaan

masyarakat

% 80 100 125,00

Pencemaran status

mutu air % 91 73 80,22

Cakupan penghijauan

wilayah rawan

longsor dan sumber

mata air

% 87 72 82,76

Cakupan

pengawasan

terhadap

pelaksanaan Amdal

% 75,76 100 132,00

Tempat pembuangan

sampah (PTS) per

satuan penduduk

% 60 78,97 131,62

Penegakan hukum

lingkungan % 95 100 105,26

Sumber air/mata air

dalam kondisi

baik/kondisi debit

stabil

% 84 84 100

38. Meningkatnya

upayapelestariandanpengembanganbudayal

okal

Jumlah group

kesenian

Group 755 787 104,24

Jumlah gedung Gedung 2 2 100

Penyelenggaraan

festival seni dan

budaya

kali

8 8 100

Sarana

penyelenggaraan

seni dan budaya

Unit

10 9 90,00

Benda, situs dan Buah/tempat 29 25 86,21

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Pengukuran KinerjaTahun 2014 14

JumlahAnggaranTahun 2014 Rp. 2.557.268.868.775,41

JumlahRealisasiAnggaranTahun 2014 Rp. 2.299.307.896.493,18

kawasan cagar

budaya yang

dilestarikan

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

RencanaKinerjaTahunan 2014 1

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Kabupaten : Banyuwangi

Tahun Anggaran : 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2014

1. Terwujudnya Tata Kelola

Pemerintahan Yang Baik

dan Bersih

Sistim Informasi Manajemen Pemda Sistim 11

Ketersediaan database kependudukan

skala provinsi Ada / Tidak Siak 2010

Opini BPK terhadap pengelolaan

keuangan daerah Predikat WTP

Peringkat Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (LPPD) Peringkat 15 besar

Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Predikat B

2. Meningkatnya Kualitas

Sdm Aparatur Pemerintah

Daerah Yang Ditandai oleh

Meningkatnya Etos Kerja

Dan Budaya Kerja

Pegawai

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

% 79

3. Menguatnya Kapasitas

Kelembagaan Melalui

Regulasi Yang

Konprehensif Dan

Berkeadilan

Tersedianya dokumen perencanaan :

RPJPD yang telah ditetapkan dengan

Perda

Dokumen Tersedia

Tersedianya dokumen perencanaan :

RPJMD yang telah ditetapkan dengan

Perda / Perkada

Dokumen Tersedia

Tersedianya dokumen perencanaan :

RKPD yang telah ditetapkan dengan

Perkada

Dokumen Tersedia

Penjabaran program RPJMD kedalam

RKPD Dokumen Tersedia

Buku "Kabupaten dalam Angka" Ada / Tidak Ada

Buku "PDRB Kabupaten" Ada / Tidak Ada

4. Meningkatnya

kesadarandan penegakan

hukum

Kegiatan pembinaan terhadap LSM,

Ormas dan OKP % 100

Kegiatan pembinaan politik daerah % 100

Rasio penduduk berKTP per satuan

penduduk % 1:1,03

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3

(ketertiban, ketentraman, keindahan) di

Kabupaten

% 95

Angka kriminalitas

Kasus 586

Jumlah demo

Kali 4

Penegakan PERDA % 95

5. Menurunnya angka buta

aksara

Angka melek huruf (AMH) % 98,98-98,54

Penduduk yang berusia >15 Tahun melek

huruf (tidak buta aksara)

% 99,99

6. Meningkatnya angka

partisipasi pendidikan

Angka partisipasi kasar SD/MI % 108,86

Angka partisipasi kasar SLTP % 100

Angka partisipasi kasar SLTA % 64,29

Angka Partisipasi Murni (APM)

SD/MI/Paket A

% 98,73

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

RencanaKinerjaTahunan 2014 2

Angka Partisipasi Murni (APM)

SMP/MTs/Paket B

% 74,22

Angka Partisipasi Murni (APM))

SMA/SMK/MA/Paket C

% 46,32

Angka partisipasi sekolah pendidikan

dasar

% 100

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk

usia sekolah pendidikan dasar

% 97,06

Angka partisipasi sekolah SLTP/MTS % 95,72

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk

usia sekolah SLTP/MTS

% 97,06

Angka partisipasi sekolah SLTP/MTS % 78,74

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk

usia sekolah SMA/SMK/MA

% 58,01

Jumlah gedung olahraga Gedung 2

Indeks Pembangunan Manusia % 70,08

Angka rata-rata lama sekolah % 7,25

Rasio guru/murid pendidikan dasar % 15,12

Rasio guru/murid per kelas rara-rata

pendidikan dasar

% 23,38

Rasio guru/murid SLTP/MTS % 15,39

Rasio guru/murid per kelas rata- rata

SLTP/MTS

% 38,15

Rasio guru/murid SMA/SMK/MA % 15,75

Rasio guru/murid per kelas rata- rata

SMA/SMK/MA

% 38,15

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi

bangunan baik

% 89,7

Sekolah pendidikan SMP/MTS kondisi

bangunan baik

% 85,3

Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA

kondisi bangunan baik

% 100

Angka Putus Sekolah (APtS) SD/MI % 0,03

Angka Putus Sekolah (APtS) SMP/MTs % 0,39

Angka Putus Sekolah (APtS)

SMA/SMK/MA

% 0,72

Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75

Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 96,18

Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 96,23

Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke

SMP/MTs

% 99,69

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs

ke SMA/SMK/MA

% 89,51

Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV % 91,07

7. Meningkatnya kesadaran

masyarakat akan

pentingnya pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (APK) % 56,62

Jumlah perpustakaan Perpustakaan 1

Jumlah pengunjung perpustakaan

pertahun

Orang 63.561

Koleksi buku yang tersedia di

perpustakaan daerah

Buku 70.000

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

RencanaKinerjaTahunan 2014 3

8. Meningkatnya usia

harapan hidup

Jumlah rumah sakit RS 11

Jumlah puskesmas, pustu, pusling Puskesmas,

pustu, pusling

216

Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per

30.000 penduduk

% 142,18

Rasio rumah sakit per 10.000 penduduk % 1:14,59

Indeks Pembangunan Manusia % 70,08

Angka usia harapan hidup Th 67,2-68,20

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child

Immunization (UCI)

% 100

Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit TBC BTA

% 100

Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit DBD

% 100

Cakupan puskesmas % 100

Cakupan pembantu puskesmas % 48,39

BOR (Bed Occupancy rate ) % 65

AVLOS ( Average Length of Stay) Hari 8

BTO (Bed Turn Over) Kali 45

TOI ( Turn Over Interval) hari 3

Angka Kematian > 48 jam (GDR) per mile

(‰)

30

Angka Kematian < 48 jam (NDR) per mile

(‰)

50

9. Menurunnya angka

kematian bayi

Angka kelangsungan hidup bayi

(kematian bayi per 1000 kelahiran)

% 20

10. Menurunnya angka

kematian ibu melahirkan

Angka kematian ibu melahirkan (per

100.000 kelahiran hidup)

% 60

Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani

% 80

11. Menurunnya anak balita

dibawah garis merah

Persentase balita gizi buruk % < 5

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat

perawatan

% 100

12. Menurunnya prevalensi

gizi kurang pada balita

Rasio posyandu per satuan balita

% 1,94

13. Meningkatnya cakupan

persalinan oleh tenaga

kesehatan

Cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan

% 96,7

14. Meningkatnya peserta

Keluarga Berencana aktif

Rata-rata jumlah anak per keluarga orang 2

Rasio akseptor KB % 0,73

Cakupan peserta KB aktif % 73,5

Keluarga pra sejahtera dan keluarga

sejahtera I

% 41,25

15. Tersedianya obat dan

perbekalan kesehatan

yang aman, bermutu dan

bermanfaat serta

terjangkau oleh

masyarakat

Cakupan puskesmas % 100

Cakupan pembantu puskesmas % 48,39

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

RencanaKinerjaTahunan 2014 4

16. Tersedianya tenaga

kesehatan yang cukup,

berkualitas dan profesional

Rasio dokter per satuan penduduk % 7,66

Rasio tenaga kefarmasian per 100.000

penduduk

% 7,66

Rasio tenaga ahli gizi per 100.000

penduduk

% 2,68

Jumlah Tenaga Medis Orang 270

Keperawatan (perawat dan bidan) Orang 1.270

Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi) Orang 43

Tenaga kesehatan Orang 80

Sanitarian Orang 37

Ahli gizi Orang 43

Rasio tenaga medis per 1000 penduduk % 16,82

Rasio tenaga keperawatan per 100.000

penduduk

% 44,53

Rasio tenaga Kesehatan per 1000

penduduk

% 4,98

17.Terberdayakannya

masyarakat melalui

keterlibatan di dalam

pelayanan kesehatan,

seperti terlibat dalam

Posyandu, Polindes, dan

Pos Siaga serta

Poskestren

Posyandu aktif % 100

18. Meningkatnya daya saing

daerah dan

kemandirianekonomi

berbasis pertanian

Produktifitas padi atau bahan pangan

utama lokal lainnya per hektar Kw/hektar 67,65

Kontribusi sektor pertanian / perkebunan

terhadap PDRB % 49,37

Kontribusi sektor perkebunan (tanaman

keras) terhadap PDRB % 9,15

Kontribusi produksi kelompok petani

terhadap PDRB % 4,2

Nilai tukar petani % 111

Gabah Ton 860.627

Beras (Ton) Ton 502.122

Kesediaan pangan utama % 302,94

Cakupan bina kelompok petani % 26,76

Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.731

Produksi telor (Ton/Th) Ton 12.416

Produksi susu (ton/Th) Ton 478.665

Mortalitas ternak % 0,4

Kejadian penyakit % 5,2

Jumlah Puskewan Puskewan 10

Kontribusi sektor peternakan terhadap

PDRB % 8,09

Cakupan bina kelompok nelayan Kelompok 51

Produksi perikanan Ton 66.404

Konsumsi ikan % 30,1

19. Meningkatkan industri

olahan dan kreatif berbasis

pertanian

Kontribusi sektor perdagangan terhadap

PDRB

% 23,83

Ekspor bersih perdagangan Rp. 20.484.056

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

RencanaKinerjaTahunan 2014 5

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB % 5,70

Kontribusi industri rumah tangga

terhadap PDRB sektor industri

% 7

Pertumbuhan industri % 4,87

20. Termanfaatkannya fungsi

ekologi, ekonomi dan

sosial hutan

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 1,09

Kerusakan kawasan hutan % 0,04

Kontribusi sektor kehutanan terhadap

PDRB % 1,08

21. Meningkatnya investasi di

daerah baik PMA maupun

PMDN

Jumlah investor berskala nasional

(PMDN/PMA) Investor 1

Jumlah nilai investasi berskala nasional

(PMDN / PMA) Milyar 50

Rasio daya serap tenaga kerja % 239

Kontribusi sektor pertambangan terhadap

PDRB % 4,04

Kenaikan / penurunan nilai realisasi

PMDN (milyar rupiah) Rp. 1

Penyelesaian ijin lokasi % 97,4

Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan

Administrasi Pemerintah Ada/Tidak ada ada

22. Meningkatnya

pemanfaatan potensi

pariwisata sepertiKawah

Ijen, Pantai Plengkung,

Sukamade dan lainnya

Kunjungan wisata domistik Orang 951.198

Kunjungan wisata mancanegara Orang 24.729

Kontribusi sektor pariwisata terhadap

PDRB % 3,71

23. Meningkatnya

profesionalisme

pengelolaan koperasi dan

UMKM

Prosentase koperasi aktif (melaksanakan

RAT) % 80,7

Jumlah UKM non BPR/LKM UKM UKM 25.000

Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 2.600

Usaha Mikro dan Kecil UMK 52

Cakupan bina kelompok pedagang/usaha

informal

Kelompok 33

Cakupan bina kelompok pengrajin Sentra 35

24. Meningkatnya jejaring

antar daerah, provinsi dan

pusat serta jejaring pelaku

ekonomi

Jenis dan jumlah bank dan cabang Bank 45

Jenis dan jumlah perusahaan asuransi

dan cabang Perush.

Asuransi

5

Kontribusi sektor perdagangan terhadap

PDRB

% 23,83

Ekspor bersih perdagangan Rp. 20.484.056

25. Tersusunnya regulasi yang

berhubungan dengan

kompetisikegiatan

ekonomi di daerah

Pajak daerah (milyar RP) Rp. 51,004

Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 30,585

Macam pajak daerah Pajak Derah 11

Macam retribusi daerah Retribusi 30

Jumlah Perda yang mendukung iklim

usaha Perda 1

Persentase desa berstatus swasembada

terhadap total desa % 97

Perda ekonomi kerakyatan Perda 1

26. Meningkatnya sarana

informasi dan alat

transportasi

Jumlah arus penumpang angkutan umum Orang 1.568.444

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal

Bis

Pelabuhan 2/1/8

Angkutan darat % 0,001

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

RencanaKinerjaTahunan 2014 6

Rasio ijin trayek % 0,00034

Jumlah uji kir angkutan umum Angkutan 1.404

Kepemilikan KIR angkutan umum % 37,61

Lama pengujian kelayakan angkutan

umum (KIR)

Menit 20

Biaya pengujian kelayakan angkutan

umum

Rp. 37.500

Pemasangan Rambu-rambu % 0,05

Jumlah jaringan komunikasi Jaringan 13

Web site milik pemerintah daerah Web site 1

Jumlah penyiaran radio/TV lokal Penyiaran /

tayang

54/2

Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1

Jumlah surat kabar nasional / lokal Jenis 18

27. Meningkatnya kualitas dan

kuantitas jalan dan sarana

serta prasarana yang

menghubungkan daerah-

daerah tujuan wisata

Proporsi panjang jaringan jalan dalam

kondisi baik

% 97

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi

baik ( > 40 KM/Jam )

% 97,50

28. Meningkatnya sarana dan

prasarana penunjang

pertanian

Pembangunan waduk, embung dan

longstorege, cek dam, ground sill

Bangunan 35

Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air

untuk irigasi dan lain keperluan

% 60

Rasio ketersediaan air pada musim hujan

dan musim kemarau (degradasi DAS)

% 80

Rasio jaringan irigasi dan luas daerah

irigasi

% 80

Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi

baik dan teknis

% 80

Rasio Jaringan Irigasi % 75

Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi

baik

% 100

29. Meningkatnya kuantitas

dan kualitas jalan dan

sarana serta prasarana

yang menghubungkan

pusat-pusat kegiatan

ekonomi

Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0,0006

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan

drainase/ saluran pembuangan air

(minimal 1,5 m)

Km 26.000

Rasio tempat pembuangan sampah

(TPS) per satuan penduduk

% 45

Persentase penanganan sampah % 52,5

Tempat pembuangan sampah (TPS) per

satuan penduduk

% 60

30. Meningkatnya prasarana

dan sarana pendidikan

dan kesehatan dalam

jumlah kualitas yang

memadai

Rumah tangga pengguna air bersih RT 34.640

Prosentase rumah tangga (RT) yang

menggunakan air bersih

% 7,68

Rumah tangga pengguna listrik RT 281.674

Rumah tangga ber-Sanitasi RT 410.798

Lingkungan pemukiman kumuh pemukiman 35.150

Rumah layak huni Rumah 1.479.522

Prosentase rumah tinggal bersanitasi % 85

Rasio rumah layak huni % 50

Rasio permukiman layak huni % 50

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

RencanaKinerjaTahunan 2014 7

31. Tersusunnya dan

tertatanya RTRW

Kabupaten Banyuwangi

secara terpadu dan

konprehensif

Rasio bangunan ber-IMB per satuan

bangunan % 4,815

Ketaatan terhadap RTRW Kondisi Baik

Luas wilayah produktif % 50,61

Luas wilayah industri % 2,4

Luas wilayah kebanjiran % 0,07

Luas wilayah kekeringan % 0,07

Luas wilayah perkotaan % 9,9

Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan

Luas Wilayah ber HPL/HGB % 50

32. Meningkatnya jumlah jalan

poros desa

Jalan Penghubung dari ibukota

kecamatan ke kawasan pemukiman

penduduk (mimal dilalui roda 4)

%

97

33. Menurunnya tingkat

pengangguran

Angka partisipasi angkatan kerja % 71,8

Angka sengketa pengusaha - pekerja per

tahun

% 1,72

Tingkat partisipasi angkatan kerja % 71,8

Pencari kerja yang ditempatkan % 20,3

Tingkat pengganguran terbuka % 3,01-4,01

Keselamatan dan perlindungan % 80,4

Perselisian buruh dan pengusaha

terhadap kebijakan pemerintah

% 26,67

34. Menurunnya angka

kemiskinan

Indeks ketimpangan williomson (Indeks

Ketimpangan Regional)

% 114,32

Prosentase penduduk diatas garis

kemiskinan

% 68,37

Persentase rumah tangga yang

menggunakan listrik

% 68,37

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per

kapita (jt/th)

Rp. 68,12

Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I % 41,25

35. Meningkatnya program-

program pembangunan

yang berbasispada

pengarusutamaan gender

Persentase partisipasi perempuan di

lembaga pemerintah

% 15,7

Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 86

Rasio KDRT % 0,008

Persentase jumlah tenaga kerja dibawah

umur

% 0,56

Partisipasi angkatan kerja perempuan

(Legislatif)

% 16,14

Partisipasi angkatan kerja perempuan

(Eksekutif)

% 38,4

Penyelesaian pengaduan perlindungan

perempuan dan anak dari tindakan

kekerasan

% 89,3

36. Meningkatnya jaminan dan

perlindungan sosial

masyarakat

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti

jompo dan panti rehabilitasi

Unit 95

PMKS yang memperoleh bantuan sosial % 0,2

Penanganan penyandang masalah

kesejahteraan sosial

% 0,2

37. Meningkatnya peranan

kelompok-kelompok dalam

masyarakat di dalam

berbagai kegiatan

pembangunan

Rata-rata jumlah kelompok binaan

lembaga pemberdayaan masyarakat

(LPM)

Kelompok 90

Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK Kelompok 90

Jumlah LSM LSM 217

LPM Berprestasi LPM 60

PKK aktif PKK 100

Swadaya Masyarakat terhadap Program

pemberdayaan masyarakat

% 85

Pemeliharaan Pasca Program

pemberdayaan masyarakat

% 80

Pencemaran status mutu air % 91

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

RencanaKinerjaTahunan 2014 8

Cakupan penghijauan wilayah rawan

longsor dan sumber mata air

% 87

Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan Amdal

% 75,76

Tempat pembuangan sampah (PTS) per

satuan penduduk

% 60

Penegakan hukum lingkungan % 95

Sumber air/mata air dalam kondisi

baik/kondisi debit stabil

% 84

38. Meningkatnya upaya

pelestarian dan

pengembangan budaya

lokal

Jumlah group kesenian Group 755

Jumlah gedung Gedung 2

Penyelenggaraan festival seni dan

budaya

kali 8

Sarana penyelenggaraan seni dan

budaya

Unit 10

Benda, situs dan kawasan cagar budaya

yang dilestarikan

Buah/tempat 29

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 1

KETERKAITAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DENGAN

MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

MISI I

Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)

TUJUAN 1 :

Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui Harmonisasi Kebijakan Yang Komprehensif dan Berkeadilan

SASARAN STRATEGIS

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

URAIAN INDIKATOR KINERJA

1 Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih

Sistim Informasi Manajemen Pemda

Membangun tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan efektif (good governance)

Peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, melalui : pengembangan e-government, peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah, peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan peningkatan pengawasan

Ketersediaan database kependudukan skala provinsi

Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah

Peningkatan kerjasama dan komunikasi dengan berbagai kekuatan politik, khususnya eksekutif dan legislatif

Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

Menciptakan iklim yang kondusif dengan membangun pola komunikasi yang intens antara birokrasi

Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Membangun komunikasi dengan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat

Melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan baik proses perencanaan dan implementasinya

2 Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai

Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat

Meningkatkan kapasitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik

Mengembangkan sistem pengangkatan, penempatan dan pemberhentian sesuai dengan kompetensi, prestasi, dan pengabdiannya

Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah

Pengembangan karir dan promosi PNS

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 2

Membangun budaya organisasi

Mengembangkan sistem remunerasi

3 Menguatnya kapasitas kelembagaan melalui regulasi yang komprehensif dan berkeadilan

Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan dengan Perda

Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda / Perkada

Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan dengan Perkada

Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD

Buku "Kabupaten dalam Angka"

Buku "PDRB Kabupaten"

4 Meningkatnya kesadarandan penegakan hukum

Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

Meningkatkan kesadaran hukum

Peningkatan koordinasi dalam pemberian penyuluhan hukum dengan instansi terkait dan organisasi-organisasi kemasyarakatan yang ada

Kegiatan pembinaan politik daerah

Pelaksanaan sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai pancasila dan peraturan perundang-undangan secara terpadu

Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk

Penegakan hukum (law enforcement) dengan tegas dan tanpa pandang bulu

Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten

Angka kriminalitas

Jumlah demo

Penegakan PERDA

MISI II : Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Lainnya

TUJUAN 2 :

Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 3

SASARAN STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

URAIAN INDIKATOR KINERJA

5 Menurunnya angka buta aksara

Angka melek huruf (AMH)

Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak

Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah

Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)

6 Meningkatnya angka partisipasi pendidikan

Angka partisipasi kasar SD/MI

Menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat yang selama ini kurang terjangkau oleh layanan pendidikan

Angka partisipasi kasar SLTP

Angka partisipasi kasar SLTA

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

Menyelenggarakan pendidikan non formal yang bermutu untuk masyarakat yang tidak mempunyai kesempatan mengikuti pendidikan formal

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C

Angka partisipasi sekolah pendidikan dasar

Menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat yang selama ini kurang terjangkau oleh layanan pendidikan

Angka partisipasi sekolah SLTP/MTS

Angka partisipasi sekolah SMA/SMA/MA

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan dasar

Menyediakan pendidikan dan tenaga pendidikan serta menyediakan sarana dan prasarana pendidikan dalam jumlah dan kualitas yang memadai

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SLTP/MTS

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SMA/SMK/MA

Rasio guru/murid pendidikan dasar

Rasio guru/murid per kelas rara-rata pendidikan dasar

Rasio guru/murid SLTP/MTS

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 4

Rasio guru/murid per kelas rata- rata SLTP/MTS

Rasio guru/murid SMA/SMK/MA

Rasio guru/murid per kelas rata- rata SMA/SMK/MA

Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik

Sekolah pendidikan SMP/MTS kondisi bangunan baik

Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik

Angka Putus Sekolah (APtS) SD/MI

Angka Putus Sekolah (APtS) SMP/MTs

Angka Putus Sekolah (APtS) SMA/SMK/MA

Angka Kelulusan (AL) SD/MI

Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs

Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs

Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

Angka rata-rata lama sekolah

Indeks Pembangunan Manusia

Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

Menyelenggarakan training dan retraining serta meningkatkan jenjang pendidikan bagi tenaga kependidikan dan pendidik

Jumlah gedung olahraga

Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan dan menumbuhkan budaya olahraga

7 Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (APK)

Meningkatkan pendidikan anak usia dini (PAUD)

Jumlah perpustakaan Peningkatan minat baca masyarakat melalui Perpustakaan keliling

Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 5

Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

8 Meningkatnya usia harapan hidup

Jumlah rumah sakit Meningkatkan akses pelayanan dan kualitas kesehatan

Peningkatan upaya kesehatan, melalui : peningkatan kesehatan ibu dan anak; peningkatan status gizi bagi balita; pengendalian penyakit menular; peningkatan sarana dan prasarana kesehatan; peningkatan pelayanan primer, sekunder dan upaya pelayanan kesehatan rujukan; pengawasan penyehatan makanan dan minuman; peningkatan cakupan dan kualitas imunisasi; peningkatan pengetahuan ibu; peningkatan pengetahuan remaja dan ibu; peningkatan akses dan pelayanan KB

Jumlah puskesmas, pustu, pusling

Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk

Rasio rumah sakit per 10.000 penduduk

Indeks Pembangunan Manusia

Angka usia harapan hidup

Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

Cakupan puskesmas

Cakupan pembantu puskesmas

BOR (Bed Occupancy rate )

AVLOS ( Average Length of Stay)

BTO (Bed Turn Over)

TOI ( Turn Over Interval)

Angka Kematian > 48 jam (GDR)

Angka Kematian < 48 jam (NDR)

9 Menurunnya angka kematian bayi

Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000 kelahiran)

10 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan

Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)

Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 6

11 Menurunnya anak balita dibawah garis merah

Persentase balita gizi buruk

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

12 Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita

Rasio posyandu per satuan balita

13 Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

14 Meningkatnya peserta KB aktif

Rata-rata jumlah anak per keluarga

Peningkatan pengetahuan remaja dan ibu; peningkatan akses dan pelayanan KB

Rasio akseptor KB

Cakupan peserta KB aktif

Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I

15 Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat

Cakupan puskesmas Pemenuhan ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan farmasi melalui peningkatan jumlah dan jenis perbekalan kesehatan dan farmasi; peningkatan ketersediaan obat jenerik; peningkatan pengawasan keamanan penggunaan obat/farmasi di masyarakat, peningkatan ketersediaan, keterjangkauan dan pemerataan obat; peningkatan pemakaian obat-obatan tradisional

Cakupan pembantu puskesmas

16 Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional

Rasio dokter per satuan penduduk

Peningkatan sumber daya kesehatan melalui pemerataan penyebaran tenaga medis dan para medis di daerah-daerah;

Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 7

Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk

peningkatan jumlah dan jenis tenaga kesehatan; peningkatan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan; peningkatan persebaran tenaga kesehatan

Jumlah Tenaga Medis

Keperawatan (perawat dan bidan)

Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi)

Tenaga kesehatan

Sanitarian

Ahli gizi

Rasio tenaga medis per 1000 penduduk

Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk

Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk

17 Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren

Posyandu aktif Pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan melalui peningkatan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM)

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 8

MISI III

: Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal

TUJUAN 3 :

Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat

SASARAN STRATEGIS

STRATEGI ARAH KEBIJAKAN URAIAN INDIKATOR KINERJA

18 Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian

Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

Melakukan revitalisasi sektor pertanian

Peningkatan : proses budidaya pertanian, pasca panen, infrastruktur, SDM pertanian, kelembagaan, teknik bertani, lingkungan, manajemen pengelolaan pertanian, dan pemberdayaan masyarakat dalam pertanian

Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB

Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB

Kontribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB

Nilai tukar petani

Gabah

Beras (Ton)

Kesediaan pangan utama

Cakupan bina kelompok petani

Produksi daging (Ton/Th)

Produksi telor (Ton/Th)

Produksi susu (ton/Th)

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 9

Mortalitas ternak

Kejadian penyakit

Jumlah Puskewan

Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB

Cakupan bina kelompok nelayan

Produksi perikanan

Konsumsi ikan

19 Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

Mengembangkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian

Menumbuhkembangkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian

Ekspor bersih perdagangan

Peningkatan nilai tambah produk olahan, terbukanya tenaga kerja dan peningkatan produktifitas kerja

Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri

Pertumbuhan industri

20 Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

Pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan

Peningkatan upaya perlindungan hutan, baik hutan produksi maupun hutan lindung

Kerusakan kawasan hutan

Pelaksanaan rehabilitasi hutan

Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB

21 Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN

Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

Peningkatan investasi

Pembangunan iklim usaha dan dunia usaha yang kondusif

Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA)

Peminimalisir ekonomi biaya tinggi antara lain dengan penyederhanaan prosedur perijinan, penciptaan kepastian hukum yang menjamin kepastian usaha

Rasio daya serap tenaga kerja

Pengembangan pelayanan satu pintu dalam perijinan dan investasi

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

Penyediaan dan pengoptimalan ICT (information communication and technology)

Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)

Penyelesaian ijin lokasi

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 10

Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Administrasi Pemerintah

22 Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya

Kunjungan wisata domistik

Mengembangkan pariwisata berbasis kearifan lokal

Pengembangan dan pembangunan pusat-pusat wisata unggulan

Kunjungan wisata mancanegara

Peningkatan mutu layanan dan diversifikasi produk wisata melalui penyediaan sarana dan prasarana wisata yang memiliki keunggulan strategis

Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

Peningkatan kerja sama antar daerah dan pengusaha wisata dan industri wisata dalam bidang promosi wisata dan industri wisata di tingkat provinsi dan nasional

23 Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM

Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT)

Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster

Peningkatan Koperasi, melalui : peningkatan profesionalisme pengelola koperasi; melakukan pendampingan terhadap kegiatan koperasi; membangun image positif koperasi di mata masyarakat; memfasilitasi kebutuhan modal bagi koperasi dan UMKM

Jumlah UKM non BPR/LKM UKM

Peningkatan UMKM, melalui : pengembangan bisnis UMKM dengan pendekatan kluster; peningkatan skala UMKM; pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna bagi UMKM; pengembangan dan mempermudah proses dan prosedur permodalan, pengembangan jejaring dengan stakeholders dari hulu ke hilir; pengembangan penggunaan teknologi komunikasi dan informatika bagi UMKM

Usaha Mikro dan Kecil Peningkatan SDM, melalui : membangun kompetensi (inovasi, kreatifitas dan kewirausahaan) pengelola koperasi dan

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 11

pengusaha UMKM

Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

Cakupan bina kelompok pengrajin

TUJUAN 4 :

Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi

SASARAN STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

URAIAN INDIKATOR KINERJA

24 Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi

Jenis dan jumlah bank dan cabang

Mengembangkan jejaring antar daerah, pemerintah provinsi dan pusat serta kekuatan-kekuatan ekonomi

Peningkatan jejaring antar daerah

Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang

Peningkatan integrasi antar daerah, provinsi dan pusat

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

Peningkatan jejaring antar pelaku ekonomi

Ekspor bersih perdagangan

25 Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah

Pajak daerah (milyar RP)

Menyusun regulasi penguatan ekonomi kerakyatan daerah

Membuat regulasi tentang kompetensi kegiatan ekonomi daerah

Retribusi Daerah (milyar RP)

Membuat regulasi tentang perlindungan terhadap kegiatan ekonomi kerakyatan daerah

Macam pajak daerah Membuat regulasi untuk penguatan ekonomi kerakyatan

Macam retribusi daerah Menjadikan ekonomi kerakyatan daerah lebih efektif dan efisien

Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha

Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa

Perda ekonomi kerakyatan

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 12

MISI IV

: Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Publik

TUJUAN 5 :

Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik

SASARAN STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

URAIAN INDIKATOR KINERJA

26 Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi

Jumlah arus penumpang angkutan umum

Meningkatkan akses transportasi dan informasi

Peningkatan sarana transportasi, informasi dan alat transportasi

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

Peningkatan penggunaan informasi dan alat transportasi

Angkutan darat

Rasio ijin trayek

Jumlah uji kir angkutan umum

Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

Pemasangan Rambu-rambu

Jumlah jaringan komunikasi

Web site milik pemerintah daerah

Jumlah penyiaran radio/TV lokal

Jumlah penyiaran TV lokal

Jumlah surat kabar nasional / lokal

27 Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

Mengembangkan infrastruktur dan tata ruang

Peningkatan kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan tujuan wisata, pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 13

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )

28 Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian

Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill

Pengembangan infrastruktur strategis (waduk, embung, cek dam dll)

Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan lain keperluan

Perbaikan dan pengembangan Dam dan saluran irigasi

Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi DAS)

Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi

Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis

Rasio Jaringan Irigasi

Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik

29 Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi

Panjang jalan dilalui Roda 4

Peningkatan kuantitas dan kualitas pembangunan infrastruktur fisik (jalan, jembatan)

Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)

Pembangunan poros-poros desa, untuk mengurangi kesenjangan antara pedesaan dan perkotaan

Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

Persentase penanganan sampah

Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

30 Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah kualitas yang memadai

Rumah tangga pengguna air bersih

Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah dan kualitas yang memadai

Prosentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih

Rumah tangga pengguna listrik

Rumah tangga ber-Sanitasi

Lingkungan pemukiman kumuh

Rumah layak huni

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 14

Prosentase rumah tinggal bersanitasi

Rasio rumah layak huni

Rasio permukiman layak huni

31 Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan konprehensif

Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan

Penataan ulang tata ruang atau rencana tata ruang dan wilayah (RTRW)

Ketaatan terhadap RTRW

Penegakan implementasi tata ruang (RTRW) yang telah ditetapkan

Luas wilayah produktif

Luas wilayah industri

Luas wilayah kebanjiran

Luas wilayah kekeringan

Luas wilayah perkotaan

Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB

TUJUAN 6 :

Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan Sarana dan Prasarana Fisik

SASARAN STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

URAIAN INDIKATOR KINERJA

32 Meningkatnya jumlah jalan poros desa

Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)

Pembangunan poros-poros desa, untuk mengurangi kesenjangan antara pedesaan dan perkotaan

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 15

MISI V : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumber Daya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan

TUJUAN 7 :

Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan

SASARAN STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

URAIAN INDIKATOR KINERJA

33 Menurunnya tingkat pengangguran

Angka partisipasi angkatan kerja

Mengentaskan pengangguran

Pemetaan pengangguran

Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun

Penyusunan rencana strategis mengatasi pengangguran

Tingkat partisipasi angkatan kerja

Pencari kerja yang ditempatkan

Tingkat pengganguran terbuka

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 16

Keselamatan dan perlindungan

Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah

34 Menurunnya angka kemiskinan

Indeks ketimpangan williomson (Indeks Ketimpangan Regional)

Mengentaskan kemiskinan

Pemetaan kemiskinan

Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan

Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik

Penyusunan rencana strategis pengentasan kemiskinan

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)

Peningkatan koordinasi antar SKPD untuk mengatasi kemiskinan melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banyuwangi (TKPK)

Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I

35 Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

Mengarusutamaan gender dan perlindungan anak

Masuknya isu gender di dalam berbagai kebijakan pemerintah

Partisipasi perempuan di lembaga swasta

Masuknya isu gender di dalam pendidikan sekolah

Rasio KDRT Peningkatan kualitas perempuan di dalam pendidikan dan keterampilan

Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur

Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif)

Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif)

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

Pengawasan dan penindakan terhadap kejahatan kekerasan dan perdagangan terhadap perempuan dan anak

36 Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat

Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

Mengembangkan program perlindungan dan jaminan sosial

Peningkatan program jaminan perlindungan dan jaminan sosial masyarakat

PMKS yang memperoleh bantuan sosial

Penyederhanaan prosedur pemberian jaminan sosial

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

Pengembangan pusat rehabilitasi dan keterampilan bagi orang-orang yang tidak beruntung secara sosial ekonomi

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Keterkaitan Strategi dan Kebijakan 17

37 Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan

Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)

Memberdayakan kelompok masyarakat

Pengembangan kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya kebersamaan

Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK

Pembentukan kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk mencapai tujuan bersama, seperti kelompok tani, pengrajin dan kelompok-kelompok lainnya

Jumlah LSM Pemberdayaan kelompok-kelompok masyarakat yang sudah ada

LPM Berprestasi

PKK aktif

Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat

Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat

Pencemaran status mutu air

Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal

Tempat pembuangan sampah (PTS) per satuan penduduk

Penegakan hukum lingkungan

Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil

38 Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal

Jumlah group kesenian Melestarikan dan mengembangkan budaya lokal

Pertumbuhan minat masyarakat terhadap budaya lokal

Jumlah gedung Penguatan terhadap kelompok dan komunitas pelestari budaya

Penyelenggaraan festival seni dan budaya

Pelatihan, festival budaya dan kesenian lokal

Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

Penetapan kurikulun lokal (seni, budaya) dalam pendidikan

Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan

Pengembangan ruang apresiasi terhadap budaya lokal

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 1

PENGHARGAAN YANG PERNAH DI TERIMA KABUPATEN BANYUWANGITAHUN 2014

NO TANGGAL JENIS

PENGHARGAAN KETERANGAN

1 23 Januari 2014 INVESTMENT AWARD - Penanugerahan Investment Award kategori promosi

investasi terbaik dilakukan Gubernur Jawa Timur

Soekarwo kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar

Anas dalam cara „Business Forum‟ yang berlangsung

di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (23/1)

- Untuk kategori promosi investasi, ada tiga daerah

nominator yakni Kota Surabaya, Kota Probolinggo

dan Kabupaten Banyuwangi sebagai penerima

penghargaan investment award 2013. Penghargaan

itu diberikan kepada Banyuwangi, karena dinilai

paling baik dalam melakukan promosi investasi dari

kabupaten/kota se Jatim. Atas usaha keras dan

inovasi pemerintah daerah melakukan promosi

investasi itu, Gurbernur Jatim Bp. Soekarwo

memberikan penghargaan investment award kepada

rakyat Banyuwangi.

2 25 Januari 2014 GIZI AWARD

TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR

- Penghargaan tersebut diserahkan oleh ketua DPD

Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Jawa Timur Andryanto,

SH. Mkes kepada Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf

Widyatmoko di Hotel Meritus Surabaya, Sabtu (25/1)

- Penghargaan Gizi Award yang diterima oleh

Banyuwangi diberikan untuk Kategori Peduli Status

Gizi Anak Sekolah. “Kabupaten Banyuwangi dianggap

memiliki kepedulian paling tinggi diantara daerah lain

di Jawa Timur terhadap upaya peningkatan status

gizi anak sekolah melalui tindakan yang nyata,” ujar

Kepala Dinas Kesehatan dr. Widji Lestariono yang

ikut mendampingi Wakil Bupati.

- Dokter umum yang biasa disapa dr. Rio itu

menjelaskan, upaya peningkatan gizi anak sekolah

tersebut dilakukan mulai tingkat Taman Kanak-kanak

hingga Sekolah Menengah Atas melalui program

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Beberapa kegiatan

yang dilakukan antara lain pemantauan status gizi

siswa melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) di sekolah.

“Kegiatannya meliputi penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan secara rutin di ruang UKS

sekolah,” terang dr.Rio. Selain itu juga dilakukan

pembinaan kantin sekolah lewat program UKS.

3 27 Januari 2014 REWARD

INFRASTRUKTUR JALAN

- Setelah mengukir prestasi di bidang investasi,

Banyuwangi kembali mendapatkan reward dari

Pemerintah Pusat berupa intensif Rp 1,4 miliar atas

prestasinya mampu menyerap dana alokasi khusus

(DAK) untuk pembangunan infrastruktur jalan dan air

bersih. (27/1/14)

- Diberikannya reward kepada Banyuwangi ini,

menurut kepala dinas PU Bina Marga dan Tata

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 2

Ruang, Ir. Mujiono, karena Banyuwangi dianggap

mampu mengelola dana DAK sebesar Rp 6,3 miliar

dari Kementerian PU untuk pembangunan

infrastruktur jalan dan air bersih sesuai dengan

standart kualitas output yang ditentukan.

- Semua proses itu, lanjut Mujiono dinilai baik oleh tim

DAK dan Badan Pengawasan Keunagan dan

Pembangunan (BPKP). Bahkan, dari hasil penelitian

itu, Banyuwangi menjadi reward terbesar se-Jawa

Timur. Mujiono menambahkan, insentif reward yang

telah diterima digunakan untuk membeli 9 unit

sepeda motor jenis trail dan 4 unit sepeda motor

niaga (viar,red). Kendaraan-kendaraan itu akan

digunakan sebagai penunjang operasi dinas PU.

Motor trail akan digunakan untuk memonitor jalan-

jalan rusak kabupaten dan meninjau daerah yang

belum teraliri saluran air bersih. Untuk motor niaga

diberikan kepada UPTD Dinas PU di 4 kecamatan

sebagai kendaraan pengangkut aspal dan

perlengkapan lainnya untuk menambal jalan yang

rusak. (Humas & Protokol.

4 18 Maret 2014 MELENIUM

DEVELOPMENT GOALS(MDG’S)

AWARD KATEGORI PENDIDIKAN

- Progaram yang mendapatkan penghargaan adalah

Siswa Asuh Sebaya (SAS) yang sudah dirinci sejak

2011. SAS masuk dalam 63 program unggulan MDG‟s

award dengan total progaram seluruh Indonesia

yang masuk sebesar 443 program.

- MDG‟s award ini diselenggarakan oleh kantor utusan

khusus Presiden RI untuk pencapain MDG‟s. MDG‟s

(Melenium Development Goals tujuan pembangunan

melenium) adalah program bersama seluruh dunia

untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan pada

tahun 2015.”Deklarasi Melenium” ini berisi 8

komitmen untuk mempercepat pembangunan

manusia dan pemberantasan kemiskinan.

- Yakni pemberatasan kemiskinan dan kelaparan

ekstrem, mewujudkan pendidikan dasar untuk

semua, mendorong kesetaraan gender dan

pemberdayaan perempuan, menurunkan angka

kematian anak, dan meningkatkan kesehatan itu.

Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya,

memastikan kelestarian lingkungan, dan

meningkatkan kerjasama global.

- Pada awal diluncurkan di tahun 2011, total dana SAS

yang terkumpul RP 293 JUTA, meningkat menjadi Rp

1,05 miliar pada 2012, dan melonjak menjadi Rp 1,6

miliar pada 2013. Total penerima manfaat mencapai

lebih dari 6.000 siawa dan 309 sekolah.

- Dari tahun ke tahun, angka putus sekolah di

Banyuwangi terus menurun. Untuk tingkat SD/MI

angka putus sekolah menurun dari 0,05 persen pada

2011 menjadi 0,03 persen pada 2013.

- Pada tingkat SMP/MTS, angka putus sekolah

mencapai 0,48 persen pada 2011, lalu turun menjadi

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 3

0,42 persen pada 2013. Adapun pada level

SMA/SMK/MA, angka putus sekolah turun dari 1,01

persen pada 2011 menjadi 0,83 persen pada 2013.

(Humas & Protokol).

5 19 Maret 2014 GOVERNMENT AWARD 2014

- Diserahkan Menteri Dalam Negeri RI Bp. Gamawan

Fauji kepada Bupati Banyuwangi. Banyuwangi dinilai

bisa memajukan industri kreatif berbasis pariwisata.

6 19 Maret 2014 SINDO WEEKLY

GOVERNMENT AWARD 2014

- Diserahkan oleh Pimpinan Redaksi Sindo Weekly

kepada Bupati Banyuwangi sebagai kabupaten

terbaik di sektor ekonomi kreatif.

7 22 Maret 2014 DEMOCRACY AWARD

2014

- Banyuwangi dinilai melakukan terobosan-terobosan

dalam rangka meningkatkan kesiapan menghadapi

pasar bebas ASEAN. Banyuwangi juga dianggap siap

menggempur pasar negara-negara ASEAN.

- Acara penyerahan penghargaan kategori Democracy

Award digelar di Balairung Hotel Kartika Chandra,

Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (22/3/2014)

yang diserahkan oleh Kantor Berita Politik Rakyat

Merdeka Online (RMOL.CO).

- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjadi

salah satu kepala daerah yang menyita perhatian

publik karena kebijakanya yang berani dan inovatif.

Diantaranya tidak mengizinkan pembangunan mal

dan retail modern di daerahnya. Pelarangan itu

diterapkannya untuk menghindari kemacetan.

- Selain itu, dia juga memberlakukan syarat IPK 3,5

bagi PNS dan pelarangan buah impor di kalangan

pemerintah, bahkan sampai menjenguk PNS yang

sakit, buahnya harus yang lokal. Penerapan

kebijakan itu sudah berlangsung tiga tahun. Menurut

dia, setiap acara yang digelar Pemerintah Daerah

Banyuwangi harus menyajikan buah lokal.

Semua acara pemerintah dari bupati sampai RT/RW

harus buah lokal.

8 25 April 2014 DAERAH BERKINERJA

SANGAT TINGGI

- Penghargaan itu diserahkan Menteri Dalam Negeri

Bp. Gamawan Fauzi kepada Bupati Banyuwangi

Abdullah Azwar Anas dalam acara Malam Apresiasi

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah di

Balairung Hotel Kartika Candra Jakarta, Jumat

malam. Bupati Banyuwangi masuk peringkat 20

besar sebagai bupati dengan kinerja sangat tinggi.

- Hanya ada 35 kabupaten dan 10 kota se-Indonesia

yang mendapat penghargaan itu dari total sekitar

500 kabupaten/kota. Turut hadir dalam acara Malam

Apresiasi tersebut, antara lain, Menteri Koordinator

Bidang Politik Hukum dan Keamanan Bp. Djoko.

Penghargaan ini mengacu pada hasil Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD dan

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(LPPD).

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 4

9 29 April 2014 ANUGERAH PANGRIPTA

NUSANTARA UTAMA 2014

- Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berhasil meraih

penghargaan perencanaan pembangunan terbaik se-

Indonesia tahun 2014 dari Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas). Anugerah ini

diberikan untuk kabupaten/kota dengan perencanaan

pembangunan terbaik.

- Hanya ada 12 kabupaten/kota yang terpilih dari total

529 kabupaten/kota se-Indonesia. Banyuwangi

menjadi salah satu yang terbaik dari enam

kabupaten/kota yang meraih penghargaan tingkat

Utama (perencanaan terbaik). Adapun enam

kabupaten/kota lain meraih penghargaan tingkat

Pratama (perencanaan yang baik).

- Penghargaan diberikan Menteri Perencanaan

Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida

Alisjahbana kepada Bupati Banyuwangi Abdullah

Azwar Anas di Jakarta, Selasa (29/4/2014).

10 BANYUWANGI NOMINATOR 5 BESAR

IDSA AWARD 2014

- Setelah menerima penghargaan Indonesia Digital

Sociaety Award (IDSA) 2013 sebagai The pioneer of

Digital Society untuk kategori government. Tahun ini

Kabupaten The Sunrise of Java masuk nominasi 5

besar penghargaan IDSA kategori Overall Society.

- Sekretaris Kabupaten Bp. Slamet Kariyono

mengatakan, Banyuwangi berada diantara 110

kabupaten/kota yang masuk penilaian IDSA Award

kategori Overall Society. Pemilihan kota dan

kabupaten tersebut berdasarkan hasil diskusi antara

tim Telkom bersama tim MarkPlus Insight selaku

penyelenggara. Berdasarkan penilaian dewan juri,

Banyuwangi masuk dalam 5 besar nominator

pemenang kategori ini.Dewan juri terdiri dari

Kementrian Kominfo, pengamat TI Dr. Ir. Cahyana

Ahmadjajadi, Ketua LPPM ITB Prof. Dr. Ir. Suhono

Harso Supangkat dan founder dan CEO Mark Plus,Inc

Hermawan Kertajaya.

11 8 Mei 2014 INDONESIA DIGITAL

SOCIETY AWARD (IDSA) 2014

- Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meraih

penghargaan sebagai juara pertama Indonesia

Digital Society Award (IDSA) 2014. Penghargaan

diserahkan oleh Menkominfo Tifatul Sembiring

kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di

Jakarta, Kamis malam (8/5/2014).

- Kriteria yang digunakan dalam ajang yang digelar

Markplus dengan dukungan Kementerian Komunikasi

dan Informatika itu adalah inisiatif daerah dalam

mendorong digitalisasi, kemampuan kepemimpinan

(leadership) daerah dalam mewujudkan rencana

digitalisasi, tingkat penetrasi internet (usership), dan

manfaat yang dinikmati publik atas adanya

digitalisasi (benefit).

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 5

- Di Banyuwangi kini sudah ada 1.200 titik wifi. Jumlah

pengakses wifi di Banyuwangi mencapai 164.372 per

bulan pada kuartal I/2014, meningkat dibanding

rata-rata tahun lalu sebesar 97.957 pengguna per

bulan. "Tidak hanya di taman dan sekolah, wifi kami

pasang di masjid, gereja, dan pura," kata

BupatiAnas.

- Indonesia Digital Society adalah penghargaan kepada

pemerintah Kabupaten/Kota yang dianggap berhasil

mengembangkan teknologi, informasi, dan

telekomunikasi. Indikator penilaian adalah

pemanfaatan teknologi digital untuk kegiatan

operasional bidang pendidikan, kesehatan, UKM

swasta, serta masyarakat. Survei dilakukan terhadap

lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan, UKM

swasta, dan masyarakat dengan melibatkan 19.000

responden.

12 8 Mei 2014 LAPORAN KEUANGAN BANYUWANGI DAPAT

OPINI WTP MURNI DARI BPK

- Kabupaten Banyuwangi berhasil mempertahankan

opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tanpa

Catatan/Tanpa Paragraf Penjelasan alias WTP murni

dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2013.

LKPD Banyuwangi pada 2012 juga mendapat opini

WTP Murni dari BPK. WTP Murni merupakan level

tertinggi dalam pelaporan keuangan."Opini WTP

Murni ini menunjukkan akuntabilitas APBD yang

semakin baik. Tidak banyak daerah yang mendapat

opini WTP murni dari BPK," kataKepala Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)

Banyuwangi, Bp. Djajat Sudrajat. Bahkan, untuk

LKPD 2012, di Jawa Timur hanya Banyuwangi yang

mendapat opini WTP Murni.

13 13 Mei 2014 PRO POOR AWARD 2014 KATEGORI

PERLINDUNGAN

SOSIAL

- Penghargaan Pro Poor Award 2014 kategori

perlindungan sosial di serahkan langsung Gubernur

Jatim Soekarwo kepada Bupati Abdullah Azwar Anas

di alun-alun Kabupaten Ngawi Selasa

(13/5).Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan

pada puncak pencanangan Bulan Bakti Gotong

Royong (BBGR) ke-XI dan HKG PKK ke-42.

- Bupati Anas mengatakan, Banyuwangi menjadi

pemenang Pro Poor Award setelah menyisihkan

Kabupaten Pacitan di babak final. Kemenangan

Banyuwangi berhasil diraih berkat komitmen kuat

Pemkab Banyuwangi dalam hal kebijakan dan pro

gram pengentasan kemiskinan.

- Selain itu, anggaran untuk program- program pro

rakyat kecil juga dinilai signifikan. “Selarasnya

kebijakan, program, dan anggaran, sangat

dibutuhkan demi ha sil maksimal,” ujarnya.

Sementara itu, program per lindungan sosial yang

dinilai terbaik pada Pro Poor Award 2014 itu terdiri

atas program Banyuwangi Cerdas, Jaminan

Kesehatan, danBedah Rumah.

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 6

- “Banyuwangi Cerdas merupakan ikhtiar pemkab

untuk menjamin keberlangsungan pendidikan anak-

anak berprestasi dari keluarga tidak mampu dan

anak-anak yang terancam drop out karena

terkendala biaya,” cetus Bupati Anas. Anggaran yang

disiapkan untuk program Banyuwangi Cerdas sebesar

Rp 8 miliar untuk alokasi beasiswa bidik misi,

beasiswa mahasiswa berprestasi, dan beasiswa

SMA/SMK.

- “Kami telah melakukan MoU (nota kesepahaman,

Red) dengan STAIN Jember dan Universitas Negeri

Jember untuk menjamin putra-putri Banyuwangi

berprestasi bisa mendapatkan pendidikan terbaik.

Tidak hanya dibiayaisekolahnya, biaya hidup tiap

bulan juga diberikan,” urai Bupati. Tidak hanya

pemberian beasiswa dari pemerintah, untuk

memperluas jangkauan akses pendidikan, Pemkab

berinovasi dengan mendorong kepedulian antar

siswa melalui program siswa asuh sebaya (SAS).

- Siswa dari keluarga mampu membantu rekannya

yang tidak mampu dengan menyisihkan sebagian

uang jajan. Dana yang terkumpul dari program ini

mencapai Rp 1,93 miliar dan telah dirasakan

manfaatnya oleh 6.005siswa dari 309 sekolah se

Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan pada program

jaminan kesehatan, Pemkab berkomitmen meng-

cover masyarakat miskin yang belum tersentuh oleh

jaminan kesehatan dari pemerintah pusat maupun

pemerintah provinsi melalui Jaminan Kesehatan

Masyarakat Miskin (Jamkesmin) dan jaminan

kesehatan masyarakat Banyuwangi (JKMB).

- Dana yang disiapkan untuk dua program ini sebesar

Rp. 19 miliar. “Selain membebaskan biaya berobat di

puskesmas, kami menjamin masyarakat miskin

mendapatlayanan kesehatan di rumah sakit cukup

dengan bekal surat keterangan miskin,” ungkap

Bupati. Jaminan kesehatan bagi pekerja informal

juga menjadi salah satu prioritas bidang kesehatan

oleh Pemkab Banyuwangi. Untuk itu Pemkab

melakukan MoU dengan Jamsostek (sekarang BPJS

Ketenagakerjaan) untuk mengasuransikan 2.500

pekerja informal yang terdiri atas penderes kelapa,

penambang belerang, tukang sapu dan juru parkir.

- Dengan mengikuti asuransi ini para pekerja tersebut

memiliki jaminan perlindungan keselamatan saat

melakukan tugasnya. “Risiko pekerja informal sangat

besar. Seperti penderes kelapa yang pekerjaannya

berada di ketinggian dan tukang sapu yang ada di

jalan. Karena itu dibutuhkan asuransi bagi mereka.

Kami juga terus mendorong pihak pengusaha untuk

mengasuransikan pekerjanya,” beber Bupati Anas.

Jaminan kesehatan secara khusus juga menyasar ibu

dan balita melalui program Harapan Keluarga Peduli

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 7

Anas Sejak Dini (Harga Pas) dan Anak Tumbuh

Berkualitas dan Cerdas (Anak Tokcer).

- Kedua program ini menjamin perlindungan kesehatan

anak sejak ibu mengandung hingga masa

pertumbuhan anak melalui pemantauan dan

dukungan gizi di Puskesmas dan Posyandu. “Salah

satunya secara khusus kami menganggarkan Rp 844

juta untuk menangani ibu hamil dan balita gizi

buruk,” imbuh Bupati. Sementara itu, program bedah

rumah diluncurkan untuk mengurangi kemiskinan

rakyat melalui perbaikan kondisi fisik rumah.

- Program ini telah berjalan sejak tahun 2011 dengan

dana sebesar Rp 7 miliar lebih. Program ini telah

mengubah 2.977 rumah warga yang tidak layak huni

menjadi layak dan lebih sehat. “Kami juga

mengarahkan CSR (corporate social responsibility)

perusahaan untuk mendukung program ini. Kami

ingin lebih banyak lagi rumah rakyat yang tersentuh

agar kualitas kehidupan rakyat semakin meningkat,”

pungkas Bupati.

14 5 Juni 2014 PERPUSTAKAAN PALING INOVATIF SE

JAWA TIMUR

- Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Banyuwangi juga meraih penghargaan dari

Pememerintah Provinsi Jawa Timur sebagai Kantor

Perpustakaan Terinovasi di Jawa Timur. Inovasi yang

membawa Banyuwangi meraih penghargaan ini,

adanya perpustakaan keliling dengan menggunakan

roda.

- Penghargaan ini diberikan Kapala Badan

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur,

Bp. Drs A Mudjib Afan MARS, kepada Sekretaris

Kabupaten Bp. Slamet Kariyono, di Pendopo Shaba

Swagata (Rabu, 5/6) saat membuka Rapat

Koordinasi Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah

tentang Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa

Timur Tahun 2014. Banyuwangi salah satu

Kabupaten yang memberikan pelayanan dengan luar

biasa menggunakan motor berkeliling hanya untuk

menumbuhkan minat baca pada masyarakat.

- Selain kendaraan keliling, inovasi lain yang

mendukung diperolehnya penghargaan ini kata

Kepala Kantor Perpustakaan,Arsip dan Dokumentasi,

Ibu Riyanti, dengan memberikan pelayanan publik

berbasis Information Technology (IT) kepada para

masyarakat yang gemar membaca. Mulai dari e-

katalog, kartu anggota online, hingga sistem

peminjaman buku koleksinya. Masyarakat cukup

mengakses melalui internet kalau mau meminjam

bukuwebsite :perpusda.banyuwangikab.go.id.

15 5 Juni 2014 PIALA ADIPURA 2014 SEBAGAI DAERAH

TERBERSIH UNTUK KATEGORI KOTA

SEDANG

- Piala ini diserahkan Wakil Presiden RI Bp. Boediono

kepada Bupati Banyuwangi Bp. Abdullah Azwar Anas.

- Kabupaten Banyuwangi kembali berhasil meraih Piala

Adipura 2014 sebagai daerah terbersih untuk

kategori kota sedang. Kamis, (5/6/2014).

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 8

- Sejumlah inovasi dilakukan Banyuwangi untuk

menjaga pengelolaan lingkungannya. Di antaranya

adalah program bank sampah, pengolahan sampah,

membangun banyak Ruang Terbuka Hijau (RTH),

dan apreasiasi untuk para petugas kebersihan

melalui insentif dan asuransi.

16 15 Juli 2014 SATYA LENCANA

PEMBANGUNAN BIDANG

PEMBANGUNAN DAN

UMKM DAN KOPERASI

BERPRESTASI NASIONAL JENIS

USAHA KONSUMEN

- Setelah meraih Penghargaan Satya Lencana Wira

Karya dan Bhakti Koperasi tahun lalu, Banyuwangi

kembali mendapat penghargaan bergensi bidang

perkoperasian, kali ini mendapat Penghargaan Satya

Lencana Pembangunan (bidang pembangunan dan

UMKM). Penghargaan ini diserahkan Presiden RI,

Bp. Susilo Bambang Yudhoyono langsung kepada Plt.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Bp. Alief Rachman

Kartiyono di Lapangan Makodam Medan Sumatera

Utara, Selasa (15/7), saat perayaan Peringatan Hari

Ulang Tahun Koperasi yang ke- 67.

- Penghargaan ini diberikan karena Banyuwangi dinilai

berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi

kerakyatan, salah satunya dari koperasi yang aktif

dan sehat serta kegigihan, eksistensi dan konsisten

Pemerintah Banyuwangi dalam menggarap sektor

mikro, kecil dan menengah.

- Selain dari Presiden SBY, pada kesempatan yang

sama, Banyuwangi juga menerima penghargaan

sebagai Koperasi Berprestasi Nasional Jenis Usaha

Konsumen, yang diserahkan Menteri Koperasi dan

UMKM RI, Bp. Syarifuddin Hasan. Koperasi yang

berhasil mengantarkan Banyuwangi menerima

penghargaan ini adalah KPRI Bina Karya Gambiran.

“KPRI Bina Karya ini dinilai sebagai koperasi terbaik

dan memiliki kelebihan yang tidak dimiliki koperasi

lain di Banyuwangi. Diantaranya adminitrasinya yang

bagus, volume usaha yang tinggi, serta kredit

macetnya relatif kecil,” terang Alief. Selain kepada

Banyuwangi, Menteri Koperasi ini juga memberikan

penghargaan Bhakti kepada 130 kepala daerah di

Indonesia.

17 5 Agustus 2014 BANYUWANGI MENJADI KOTA

WELAS ASIH

PERTAMA DI INDONESIA

- Berkat sejumlah program yang menghargai nilai-nilai

kasih sayang, humanisme, dan kebhinnekaan,

membuat Kabupaten Banyuwangi dijadikan sebagai

Kota Welas Asih (Compassionate City). Bupati

Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menandatangani

Piagam Welas Asih (Charter for Compassion) di

Banyuwangi, Selasa (5/8/2014).

- Dengan menandatangani piagam tersebut,

Banyuwangi masuk dalam jaringan 40 kota di dunia

yang telah ditetapkan menjadi Kota Welas Asih

sesuai inisiasi program Compassion Action

International. Saat ini, 231 kota di berbagai negara

sedang dalam proses menjadi Kota Welas Asih. Yang

telah ditetapkan sebagai Kota Welas Asih antara lain

Atlanta, Appleton, Denver, Houston, Seattle

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 9

(semuanya Amerika Serikat), Capetown (Afrika

Selatan), Eskilstuna (Swedia), Groningen dan Leiden

(Belanda), Botswana, Parksville (Kanada), serta

Gaziantep (Turki).Charter for Compassion juga telah

ditandatangani lebih dari 100 ribu tokoh di dunia,

termasuk sejumlah tokoh terkemuka di Indonesia.

Compassion Action International digerakkan sejumlah

tokoh, diantaranya pakar agama Karen Armstrong

dan Presiden Masyarakat Islam Amerika Utara Imam

Mohamed Magid.

- "Banyuwangi berkomitmen menjadi daerah yang

penuh cinta, bertaburan kasih sayang, tidak hanya

dalam konteks ekonomi tetapi juga secara hubungan

sosial antar warganya," ujar Anas seusai

menandatangani Charter for Compassion.

Sejumlah program di Banyuwangi sudah

merepresentasikan prinsip-prinsip kasih sayang,

humanisme dan kebhinnekaan, misalnya pertemuan

rutin lintas agama, gerakan Siswa Asuh Sebaya yang

menjalin solidaritas antarsiswa, Gerakan Sedekah

Oksigen yang melibatkan semua tokoh agama untuk

kampanye lingkungan, ambulance 24 jam untuk

melayani warga, serta pemberantasan buta aksara

dan anak putus sekolah yang menjunjung tinggi

aksesibilitas warga dalam menikmati layanan

pendidikan.Selain itu, program-program bantuan

permodalan untuk usaha kecil, bantuan benih untuk

petani dan pembudidaya ikan, bedah rumah, dan

gerakan pengentasan kemiskinan lainnya juga

menjadi contoh kebijakan publik yang berbasis

kemanusiaan.

18 23 Agustus 2014 INSPIRING YOUNG

LEADER (IYL) 2014 SEBAGAI

PROGRESSIVE LEADER

- Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Presiden

RI terpilih Bp. Joko Widodo di Jakarta, Sabtu malam

(23/8). Selain Bp. Anas, terpilih sepuluh orang

sebagai Inspiring Young Leader dari berbagai bidang.

- Dalam kesempatan itu, Bp. Joko Widodo mengatakan

sebelas orang muda inspirator ini adalah orang yang

terbaik di bidangnya. Bahkan secara khusus, Jokowi

memuji kiprah Bupati Banyuwangi yang dianggap

bisa memajukan daerahnya.

- Beberapa nama lain yang masuk dalam daftar IYL di

antaranya adalah Ainun Nadjib (penggagas

kawalpemilu.org), Kevin Sanjaya Sukamulyo

(pebulutangkis muda), Elang Gumilang (pengusaha

properti untuk kalangan menengah ke bawah), dan

Bayu Setyo Nugroho (kepala desa yang juga

penggagas Desa Membangun).

- Bp. Abdullah Azwar Anas sendiri masuk dalam

kategori penyelenggara daerah yang dianggap

berhasil membawa perubahan dengan konsep

kemitraan (partnership). Konsep partnership diyakini

sebagai cara cepat dalam membawa kemajuan

sekaligus mengurangi angka kemiskinan di daerah.

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 10

19 10 September

2014

WAHANA TATA

NUGRAHA (WTN) BIDANG LALU LINTAS

UNTUK KATEGORI KOTA SEDANG

- Penghargaan diserahkan langsung Menteri

Perhubungan Bp. EE. Mangindaan kepada Bupati

Banyuwangi Bp. Abdullah Azwar Anas di Jakarta.

- Menteri Perhubungan mengatakan, penghargaan

WTN diberikan pemerintah pusat kepada

kabupaten/kota yang mampu menata transportasi

publik dengan baik. Penghargaan ini menilai sejauh

mana perhatian sekaligus kinerja bidang transportasi

dalam mewujudkan transportasi yang berkelanjutan,

berbasis kepentingan publik, dan ramah lingkungan.

- Sejumlah inovasi dan kemajuan bidang transportasi

di Banyuwangi antara lain penggunaan lampu lalu-

lintas tenaga surya, kelengkapan sarana-prasarana,

penyediaan jalur pesepeda, dan konsep terminal

pariwisata terpadu yang kini tengah dirintis

pembangunannya di Banyuwangi. Sejumlah inovasi

dan kemajuan bidang transportasi antara lain

penggunaan lampu lalu-lintas tenaga surya,

kelengkapan sarana-prasarana, penyediaan jalur

pesepeda, dan konsep terminal pariwisata terpadu

yang kini tengah dirintis pembangunannya.

- "Penghargaan Wahana Tata Nugraha ini merupakan

prestasi yang membanggakan karena sudah 9 tahun

Banyuwangi tak punya prestasi di bidang

transportasi," ujar Anas.

20 20 September

2014

ANUGERAH AKSARA

MADYA PERCEPATAN PEMBERANTASAN

BUTA AKSARA

- Kabupaten berjuluk The Sunrise Of Java ini

menerima penghargaan Anugerah Aksara Madya dari

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Penghargaan diserahkan langsung Menteri Bp. M.

Nuh kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, Bp.

Sulihtiyono pada upacara puncak peringatan Hari

Aksara Internasional ke-49 tingkat Nasional Tahun

2014, Sabtu (20/9) di Grand Clarion Hotel Kendari,

Sulawesi Tenggara.

- Pada tahun 2011, penduduk buta aksara di

Kabupaten Banyuwangi mencapai 59.985 jiwa hingga

masuk ke dalam zona merah buta aksara di Provinsi

Jawa Timur. Melalui pendataan ulang Badan Pusat

Statistik (BPS), di tahun 2013 jumlah penduduk buta

aksara turun menjadi 47.335 jiwa. Jumlah penurunan

ini dianggap masih jauh dari harapan.

- Untuk mengejar ketertinggalan, pada awal tahun

2014 Kabupaten Banyuwangi mencanangkan

Program Gerakan Masyarakat Pemberantasan Tributa

dan Pengangkatan Murid Putus Sekolah (Gempita

Perpus). Program ini dituangkan dalam Peraturan

Bupati Nomor 4 tahun 2014.

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 11

21 7 Oktober 20014 TATA RUANG

BANYUWANGI MASUK 5 TERBAIK DI

INDONESIA

- Banyuwangi masuk lima besar Penilaian Kinerja

Pemerintah Daerah (PKPD) Bidang Penataan Ruang

versi Kementerian Pekerjaan Umum bersama empat

kabupaten lainnya, yaitu Bangka (Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung), Jepara (Jawa Tengah), Maros

(Sulawesi Selatan), dan Sumbawa, NTB. Saat ini

kelima kabupaten tersebut memasuki tahap

penjurian untuk menentukan peringkat satu sampai

lima. Peluang Banyuwangi untuk menjadi pemenang

cukup besar mengingat sebelumnya pernah meraih

penghargaan sejenis, yaitu Anugerah Pangripta

Nusantara Utama 2014 dari Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional (BPN)/Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

sebagai kabupaten/kota dengan perencanaan

pembangunan terbaik.

- Tahap penjurian ini diikuti dengan verifikasi di

lapangan secara langsung. Tim Kementerian PU telah

datang ke Banyuwangi belum lama ini dengan

sejumlah juri, antara lain, pakar perencanaan dan

tata ruang wilayah dari IPB Dr Ir Ernan Rustiadi; ahli

pemberdayaan masyarakat yang merupakan Presiden

Combine Resource Institution, Dodo Juliman; dan

pakar perumahan dan permukiman yang merupakan

dosen dan peneliti di Kelompok Keahlian Perumahan

dan Permukiman dan Program Studi Arsitektur ITB

Moh Jehansyah Siregar.

- Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) Bidang

Penataan Ruang merupakan penghargaan yang

diberikan pemerintah pusat kepada daerah sebagai

upaya untuk mendorong pemerintah daerah

meningkatkan kualitas pelayanan kepada

masyarakat, khususnya dalam penyelenggaraan

penataan ruang. Sejumlah kriteria penilaian antara

lain soal rencana detail tata ruang, peraturan zonasi,

serta perizinan pemanfaatan ruang.

22 12 Oktober

20014

HUT JAWA TIMUR,

BANYUWANGI RAIH

EMPAT PENGHARGAAN

- Peringatan Hari Jadi ke-69 Provinsi Jawa Timur

menjadi kado tersendiri bagi KabupatenBanyuwangi.

Kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini berhasil

memboyong empat penghargaansekaligus dari

Gubernur Jatim Soekarwo.

- Keempat penghargaan tingkat regional itu

adalah juara I Penanaman Satu Miliar Pohon,

Juara 3 Tertib Pemanfaatan Jalan,

Perpustakaan Inovatif, dan Kabupaten Sehat

Di Jawa Timur. Penghargaan itu diserahkan

langsung Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat

Puncak Peringatan HUT Provinsi Jatim yang digelar di

Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (12/10).

- Mendapat banyak penghargaan Bupati Anas

mengaku sangat senang. "Ini hasil kerja seluruh

rakyat dan saya persembahkan untuk rakyat

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 12

Banyuwangi. Selain itu menunjukkan bahwa

sejumlah sektor pembangunan telah menjadi

perhatian kami dengan seksama dan direspon positif

oleh masyarakat. Mulai dari infrastruktur

pemanfaatan jalan, bidang lingkungan, pendidikan

dengan dukungan perpustakaannya, hingga

kesehatan yang menjadi kebutuhan dasar rakyat.

Sekali lagi terima kasih kepada seluruh masyarakat

Banyuwangi atas dukungannya,” kata Bupati Anas

usai menerima penghargaan.

- Secara khusus Anas menjelaskan keberhasilan

menjadi jawara dalam penanaman satu miliar pohon

karena adanya komitmen pemkab Banyuwangi yang

ingin terus membangun dengan konsep Sustainable

Development. Lewat Gerakan Sedekah Oksigen,

pemkab dan masyarakat Banyuwangi bertekad

menjadikan Banyuwangi yang lebih hijau, asri, dan

nyaman sebagai tempat tinggal.

23 5 Desember

2014

TATA RUANG

TERBAIK SE-INDONESIA

- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat menobatkan Kabupaten Banyuwangi sebagai

kabupaten dengan penataan ruang terbaik se-

Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan oleh

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan

Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan

kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di

Jakarta, Jumat malam (5/12).

- Penghargaan ini merupakan rangkaian dari Penilaian

Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) Bidang Penataan

Ruang yang diselenggarakan Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendorong

pemerintah daerah agar lebih meningkatkan kualitas

pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam

penyelenggaraan penataan ruang. Sebelumnya,

Banyuwangi pernah meraih penghargaan

sebagaikabupaten/kota dengan perencanaan

pembangunan terbaik dari BPN/Bappenas.

- Para penilai yang terlibat antara lain pakar

perencanaan dan tata ruang wilayah dari IPB Dr Ir

Ernan Rustiadi; ahli pemberdayaan masyarakat yang

merupakan Presiden Combine Resource Institution,

Dodo Juliman; dan pakar perumahan dan

permukiman yang merupakan dosen dan peneliti di

Kelompok Keahlian Perumahan dan Permukiman dan

Program Studi Arsitektur ITB, Ir Moh. Jehansyah

Siregar MT PhD.

- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas

mengatakan, penataan ruang sangat penting untuk

mewujudkan daerah yang berkembang secara

berkelanjutan. "Salah satu masalah krusial pasca-

reformasi adalah penataan ruang di mana banyak

sekali salah tata kelola. Maka kami mulai membenahi

dengan serius," ujar Anas.

Laporan Kinerja PemerintahKabupaten Banyuwangi Tahun 2014

Penghargaan Tahun 2014 13

24 11 Desember

2014

MARKETEER OF THE

YEAR 2014

- Dinilai cukup berhasil memasarkan Kabupaten

Banyuwangi menjadi destinasi wisata unggulan dan

tujuan investasi yang prospektif, Bupati Banyuwangi,

Abdullah Azwar Anas, berhasil menyabet

gelar "Indonesia Marketing Champion 2014" untuk

kategori kalangan pemerintahan (Government),

dalam ajang penghargaan tahunan yang

diselenggarakan oleh MarkPlus Inc.

Penghargaan prestisius ini, diserahkan langsung oleh

Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Anas di

Jakarta, Kamis (11/12).

- Pendiri MarkPlus, Hermawan Kartajaya mengatakan,

beragam strategi pemasaran yang dilakukan Bupati

Banyuwangi mampu mengangkat pamor daerahnya.

Selain menjadi destinasi wisata unggulan,

Banyuwangi juga mulai dilirik sebagai tempat

berinvestasi.

- "Dari ratusan kepala daerah, Pak Azwar Anas adalah

salah satu yang inovatif dan sadar marketing.

Banyuwangi juga mampu menyinergikan

pengembangan destinasi wisatanya dengan pihak

lain, termasuk dengan BUMN," ujar Hermawan.

Dewan Juri dalam penghargaan ini adalah sejumlah

tokoh, antara lain, Menteri Pariwisata Arief Yahya,

mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, CEO MarkPlus

Hermawan Kartajaya, dan Direktur Telkom M.

Awaluddin.

- Sejumlah kriteria dalam penilaian penghargaan ini

antara lain pengaruh dan integritas personal, inovasi,

kinerja, dan dampak komunitas. "Bupati Banyuwangi

menunjukkan spirit marketing dalam kesehariannya,"

ujar Hermawan.Salah seorang dewan juri, Dahlan

Iskan, mengatakan, salah satu keunggulan Bupati

Banyuwangi adalah kemampuan mengelola external

customer dan internal customer sama baiknya.