Upload
buithuy
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
(Tuhan Yang Maha Esa) atas berkat asung kerta wara nugraha-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Partisipasi Masyarakat dalam
Pengelolaan Potensi Pariwisata Subak Sukawayah Ubud”.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan bukanlah semata-mata atas usaha
sendiri melainkan berkat bimbingan, bantuan serta motivasi dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan
kebanggaan, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
kedua pembimbing yakni Ibu Dra. Nazrina Zuryani, MA, Ph.D selaku
Pembimbing Utama dan Bapak Dr. Drs I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si
selaku pembimbing Pendamping yang telah banyak memberikan masukan,
pengetahuan dan bimbingan serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada pihak-pihak yang juga
berperan membantu proses penyelesaian skripsi ini diantaranya :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Ketut Suastika., Sp., PD., KEMD., selaku Rektor
Universitas Udayana atas motivasi, saran serta arahan yang telah diberikan
kepada penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si selaku Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana sekaligus
v
sebagai Pembimbing Pendamping yang banyak memberikan masukan
serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Dra. Ni Luh Nyoman Kebayantini, M.Si selaku ketua Program
Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Udayana sekaligus sebagai Penguji yang membantu memberi masukan
demi penyempurnaan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Drs. I Nengah Punia, M.Si sebagai penguji yang telah
membantu memberi masukan demi penyempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Gede Kamajaya, S.Pd. M.Si sebagai penguji yang telah
memberikan saran-saran positif demi penyempurnaan skripsi ini.
6. Segenap dosen di lingkungan Program Studi Sosiologi, Bapak Wahyu
Budi Nugroho, S.Sos., M.A, Ibu Ikma Citra Ranteallo, S.Sos., M.A, Bapak
Imron Hadi Tamim, S.S., M.A, Bapak Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si
dan staff yang berada dalam naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Udayana yang turut memberikan pengetahuan,
bantuan, dan memfasilitasi penulis selama proses perkuliahan.
7. Jero Mangku Nyoman Mergeg selaku pekaseh Subak Sukawayah
sekaligus sebagai informan yang telah mempersilahkan penulis melakukan
penelitian di Subak Sukawayah dan telah bersedia meluangkan waktu
untuk memberikan informasi.
8. Bapak Made Warta, Bapak Nyoman Sudariasta, Bapak I Wayan
Suwantara, Bapak I Made Larya, Bapak I Made Dana, Bapak I Nyoman
Rija, Bapak I Wayan Arjana, Bapak I Made Lama, dan Bapak I Made
vi
Kembung sebagai informan yang telah banyak membantu penulis dalam
memberikan informasi.
9. Kedua orang tua penulis yakni Bapak (I Wayan Remba), Ibu (Ni Wayan
Darsi), beserta Kakak (I Putu Angga Ciptadi), Adik (I Nyoman Bayu
Permana), dan Paman (I Nyoman Sedeng), Bibi (Ni Luh Made Adi Astuti,
alm) yang senantiasa memberikan doa, dukungan, bantuan material, dan
semangat.
10. Para sahabat dan rekan diskusi yakni, Ni Nyoman Mika Putri Karuniasih
yang juga dengan senang hati menemani penulis menggali informasi dari
para informan, juga Ahmad Fauzi, M. Zaenal Arifin, S.Sos, dan Ni Putu
Udiyani, S.Sos yang banyak memberikan kepedulian, semangat, motivasi,
pencerahan dan inspirasi agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana yang tidak bisa penulis
sebutkan satu per satu, terimakasih atas kebersamaannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena
itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari siapa saja yang peduli dengan
topik penelitian ini. Dalam kesederhanaan, besar harapan agar skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan, serta dapat
menjadi khazanah dalam ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Sosiologi
Denpasar, Januari 2017
Penulis
vii
ABSTRAK
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN POTENSI
PARIWISATA SUBAK SUKAWAYAH UBUD
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai
potensi pariwisata yang ada di Subak Sukawayah dan mengkaji partisipasi krama
subak dalam mengelola potensi pariwisata di Subak Sukawayah Ubud, serta untuk
mengetahui lebih lanjut tentang kendala yang menghambat partisipasi krama
subak dalam mengelola potensi Subak Sukawayah. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat tiga
komponen potensi pariwisata di Subak Sukawayah yaitu, fisik/alam, biotik, dan
sosial budaya, yang dapat dikembangkan dalam beragam bentuk daya tarik dan
aktivitas wisata. (2) Pengelolaan potensi pariwisata Subak Sukawayah belum
melibatkan partisipasi krama subak dalam proses perencanaan, pelaksanaan,
pengambilan manfaat, dan evaluasi. (3) Faktor internal yang menghambat
partisipasi krama subak dalam mengelola potensi Subak Sukawayah sebagai daya
tarik wisata yaitu, kemampuan sumber daya manusia anggota subak (krama
subak), kelembagaan dari pengurus subak yang masih lemah dalam merespon
perkembangan pariwisata, dan lemahnya pengurus dalam menegakan awig-awig
(peraturan pesubakan). Sedangkan dari faktor eksternal yaitu belum adanya
keterpaduan manajemen pengelolaan potensi pariwisata di Subak Sukawayah
antara unsur-unsur yang terlibat, penyediaan sarana penunjang wisata (akomodasi)
didominasi oleh investor, serta belum adanya aturan penataan dan konservasi
lingkungan fisik subak.
Kata kunci: potensi pariwisata, pengelolaan pariwisata, partisipasi masyarakat,
Subak Sukawayah.
viii
ABSTRACT
COMMUNITY PARTICIPATION IN MANAGEMENT OF TOURISM
POTENCY OF SUBAK SUKAWAYAH UBUD
This study aims to get clear overview on tourism potency that exist at
Subak Sukawayah Ubud, and to study participation of subak member (krama
subak) in management of tourism potency at Subak Sukawayah Ubud, and to find
out furthermore on obstacle of subak member participation in manage of potency
owned by Subak Sukawayah. This study used qualitative method. Data was
collected by observation, interview, and documentation. Data analysis technique
is qualitative descriptive analysis. The result shows that: (1) there are three
components of tourism potency at Subak Sukawayah that are, physic/nature,
biotic, and culture social, that can be developed in many manifestation of
attraction and tourism activity. (2) management of tourism potency of Subak
Sukawayah not yet entangle of subak member participation in process of
planning, implementation, benefit taken and evaluation (3) internal factor that
blocking of subak member in participation to manage of potency of Subak
Sukawayah as tourism attraction that are, ability of subak member human
resource, institution of subak manager that still weak in response of tourism
development, and weakness of manager in eforcement of awig-awig (subak law).
While from external factor that are not yet exist harmonisation of management of
tourism potency at Subak Sukawayah between entangle party, tourism provider
(accomodation) domination by investor, and not yet exist the regulation which
arrangement and environment conservation of subak physic.
Keywords: tourism potency, tourism management, community participation,
Subak Sukawayah.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul
Halaman Judul .................................................................................................. i
Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Lembar Pernyataan .......................................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................................. iv
Abstak .............................................................................................................. vii
Abstract ............................................................................................................ viii
Daftar Isi........................................................................................................... ix
Daftar Tabel ..................................................................................................... xii
Daftar Bagan .................................................................................................... xiii
Daftar Gambar .................................................................................................. xiv
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 10
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 10
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 10
1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................... 11
1.4 Manfaat Praktis .......................................................................... 11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 12
2.1 Kajian Pustaka .................................................................................. 12
2.2 Kerangka Konseptual........................................................................ 18
2.2.1 Partisipasi masyarakat ............................................................ 18
2.2.2 Community Based Tourism/CBT ............................................ 21
2.2.3 Objek Wisata .......................................................................... 24
2.2.4 Pengelolaan Pariwisata ........................................................... 25
2.3 Landasan Teori ................................................................................. 26
2.3.1 Teori Sistem Sosial ................................................................. 26
x
2.4 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 30
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 33
3.1 Metode Penelitian ............................................................................. 33
3.2 Lokasi Penelitian .............................................................................. 34
3.3 Jenis dan Sumber Data...................................................................... 34
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 35
3.4.1 Observasi ................................................................................ 35
3.4.2 Wawancara ............................................................................. 35
3.4.3 Studi Kepustakaan .................................................................. 36
3.5 Penentuan informan .......................................................................... 36
3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................ 37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subak Sukawayah Ubud ..................................... 39
4.1.1 Deskripsi Subak Sukawayah .................................................. 39
4.1.2 Struktur Organisasi Pengelola Subak ..................................... 45
4.1.3 Akses Wisatawan Terhadap Lokasi Subak ............................. 48
4.2 Potensi Pariwisata di Subak Sukawayah .......................................... 50
4.2.1 Komponen Potensi Pariwisata ................................................ 50
4.2.1.1 Komponen Fisik/alam ................................................ 53
4.2.1.2 Komponen Sosial Budaya .......................................... 54
4.2.1.3 Komponen Penunjang Lainnya .................................. 57
4.2.2 Kesadaran Masyarakat Terhadap Potensi Pariwisata Subak
Sukawayah ....................................................................................... 58
4.3 Partisipasi Krama Subak terkait Pengelolaan Subak Sukawayah
Sebagai Area Wisata .............................................................................. 65
4.3.1 Tahapan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan
Pariwisata ........................................................................................ 65
4.3.1.1 Perencanaan Pengembangan ...................................... 67
4.3.1.2 Pelaksanaan Pengembangan....................................... 72
xi
4.3.1.3 Pengambilan Manfaat Pengembangan ....................... 75
4.3.1.4 Evaluasi Pengembangan ............................................ 80
4.4 Kendala yang Menghambat Partisipasi Krama Subak dalam
Pengelolaan Subak Sukawayah .............................................................. 84
4.5 Analisis Teori Sistem Sosial terkait Pengelolaan Potensi Pariwisata
Subak Sukawayah Ubud ......................................................................... 87
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 93
5.2 Saran ................................................................................................. 95
DaftarPustaka
Lampiran 1 Foto Dokumentasi
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Daftar Informan
xii
Daftar Tabel
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Jumlah kunjungan wisatawan ke Ubud tahun 2010-2014 ............... 6
Tabel 4.1 Klasifikasi potensi Subak Sukawayah dan peluang
pengembangannya ........................................................................................... 60
xiii
Daftar Bagan
Bagan Halaman
Bagan 2.1. Syarat tumbuh dn berkembangnya partisipasi ............................... 21
Bagan 2.2. Kerangka pemikiran ....................................................................... 30
Bagan 4.1. Struktur organisasi Subak Sukawayah, Kelurahan Ubud,
Kabupaten Gianyar, Tahun 2016 ..................................................................... 46
xiv
Daftar Gambar
Gambar Halaman
Gambar 4.1. Subak Sukawayah Ubud, Gianyar-Bali .................................. 40
Gambar 4.2. Kegiatan gotong royong krama subak dalam pemeliharaan
saluran irigasi .............................................................................................. 42
Gambar 4.3. Aktivitas petani di Subak Sukawayah .................................... 43
Gambar 4.4. Peta lokasi penelitian .............................................................. 44
Gambar 4.5. Akses wisatawan ke Subak Sukawayah dari Puri Ubud
melalui Jalan Raya Ubud ............................................................................ 49
Gambar 4.6. Akses masuk ke Subak Sukawayah Ubud melalui rute Jalan
Raya Ubud ................................................................................................... 50
Gambar 4.7. Sari Organik ........................................................................... 52
Gambar 4.8. Pemandangan landscape persawahan Subak Sukawayah
Ubud ............................................................................................................ 53
Gambar 4.9. Pemandangan alam di Subak Sukawayah yang berbatasan
langsung dengan Subak Muwa ................................................................... 54
Gambar 4.10. Saluran irigasi Subak Sukawayah ........................................ 53
Gambar 4.11. Wisatawan asing sedang bersepeda di Subak Sukawayah ... 57
Gambar 4.12. Mapping akomodasi wisata di Subak Sukawayah ............... 58
Gambar 4.13. Kios penjual souvenir di Subak Sukawayah ........................ 61
Gambar 4.14. Warung penjual kelapa muda di Subak Sukawayah ............ 61
Gambar 4.15. Warung mini milik seorang petani di Subak Sukawayah .... 62
Gambar 4.16. Kios penjual kerajinan kayu ................................................. 62
Gambar 4.17. Bangunan akomodasi pariwisata di Subak Sukawayah ....... 64
Gambar 4.18. Beberapa penginapan di tengah areal Subak Sukawayah .... 64
Gambar 4.19. Kantong sampah yang disediakan di jalanan
Subak Sukawayah ....................................................................................... 69
Gambar 4.20. Orang-orangan sawah dan kincir angin di
Subak Sukawayah ....................................................................................... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata sebagai sebuah industri merupakan salah satu sektor yang
dimanfaatkan untuk program pembangunan. Peranan sektor pariwisata secara
nyata mampu menambah pemasukan devisa negara sehingga menjadi jalan terang
bagi pemerintah untuk mengembangkan industri pariwisata sebagai bagian dari
pembangunan nasional. Sesuai dengan posisi penting industri pariwisata dalam
pembangunan berikut sebagai penghasil devisa negara, tidaklah mengherankan
jikalau pemerintah Indonesia terus berusaha untuk melecutkan perekonomian
melalui kegiatan pariwisata seiring dengan jumlah kunjungan wisatawan yang
semakin meningkat.
Hal ini ditunjukan dari laporan Menteri Pariwisata, pada tahun 2014
jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 9,4 juta wisatawan mancanegara atau
tumbuh 7,19% serta menghasilkan devisa sebesar US$ 11,17 miliar atau
meningkat 11,14% dibandingkan tahun 2013 (Kementerian Pariwisata, 2014 : 68).
Atas prospek industri pariwisata Indonesia yang cukup besar sehingga sektor ini
sering disebut primadona, yaitu sebagai penghasil devisa unggulan negara.
Meskipun dalam prestasinya sektor pariwisata berkontribusi penting secara
ekonomi, namun seiring dengan perkembangan pariwisata yang semakin
mendunia, industri tanpa asap tersebut memiliki daya sentuhan langsung yang
berdampak negatif. Pariwisata sering disebut sebagai salah satu sumber utama
terhadap kemerosotan lingkungan hidup sebagai gejala yang timbul oleh adanya
2
eksploitasi sumber daya alam termasuk juga pencemaran lingkungan. Lebih lanjut
mengenai konsekuensi perubahan sosial budaya, Burn dan Holden (dalam Pitana
dan Gayatri, 2005 : 137), melihat gejala tersebut dalam perubahan fungsi
kebudayaan, karena kebudayaan dipandang sebagai sumberdaya komersial.
Terlebih dampak negatif pariwisata terhadap sosial-ekonomi, yakni hilangnya
kontrol masyarakat lokal terhadap sumberdaya ekonomi akibat investasi asing
yang mendominasi di industri pariwisata. Berkenaan kondisi tersebut Brohman
(dalam Pitana dan Gayatri, 2005: 113-114) sampai pada kesimpulannya bahwa
peranan pariwisata sebagai paspor untuk pembangunan harus dikaji ulang.
Peran aspek kepariwisataan dalam pembangunan ekonomi yang
berpeluang menyejahterakan masyarakat ini pada prinsipnya sangat penting
melibatkan dan mengikutsertakan masyarakat sebagai subyek pembangunan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Tidak saja melibatkan mereka
yang memiliki potensi akan tetapi memperhatikan masyarakat lokal yang kurang
beruntung untuk turut serta dalam proses perencanaan dan pelaksanaan, serta
dapat menikmati manfaat pembangunan sektor pariwisata. Dalam hal ini
Puspitasari (dalam Supraja [Ed], 2014 : 122) juga mengungkapkan bahwa
pertumbuhan ekonomi yang tinggi jangan sampai mengabaikan kemiskinan dan
menafikan ketimpangan yang justru akan melahirkan dan ‘mematangkan’ frustasi
sosial di kalangan masyarakat bawah.
Berdasarkan pada pengalaman pelaksanaan pembangunan yang kurang
mampu menyerap aspirasi masyarakat lokal, serta munculnya kesadaran dari
berbagai kalangan mengenai fenomena-fenomena kepariwisataan, mendorong
3
pemerintah untuk mencari pola baru bagi pembangunan pariwisata yang mampu
untuk menjawab tantangan yang ada. Seiring pula dengan perkembangan
pariwisata dunia yang menjurus pada bentuk tren pariwisata alternatif seperti
pariwisata konservasi warisan budaya (cultural tourism), pariwisata berbasis
lingkungan (ekowisata), pariwisata pro-rakyat miskin (pro-poor tourism) maupun
hadirnya pariwisata berbasis masyarakat (community based tourismCBT)
sebagai solusi baru atas dampak pengembangan pariwisata secara massal (mass
tourism).
Munculnya kepedulian baru terhadap sektor kepariwisataan tersebut
menegaskan bahwa kepedulian tentang pelestarian lingkungan semakin mendapat
perhatian dalam pengembangan pariwisata. Sektor tersebut tidak hanya digunakan
untuk mengejar efek makro pada perekonomian namun juga memperhatiakan sisi
kesejahteraan sosial masyarakat, sebagaimana hal tersebut merupakan sasaran
utama dari pembangunan di Indonesia. Dalam kajian kepariwisataan beberapa
telah mulai memperhatikan sisi nilai pelestarian lingkungan, sisi sosial-ekonomi
dan budaya masyarakat, serta peran bagi masyarakat lokal dalam pembangunan
kepariwisataan, termasuk didalamnya pengembangan masyarakat lokal
(community based tourism) atau CBT.
Munculnya kepedulian terhadap aspek-aspek kepariwisataan tersebut
menjadi dorongan dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dengan
berbagai peluangnya yang cukup potensial. Berdasarkan orientasi jangka panjang
hal ini tentunya akan memberikan nilai yang besar bagi masyarakat. Ditinjau
berdasarkan semangat kepariwisataan Indonesia, konsep CBT sejalan dengan
4
prinsip penyelenggaraan kepariwisataan yang diamanahkan oleh UU No 10 Tahun
2009 pasal 2 tentang asas kepariwisataan, yaitu bahwa penyelenggaraan
kepariwisataan di Indonesia harus berdasarkan asas manfaat, kekeluargaan, adil
dan merata, keseimbangan, kemandirian, kelestarian, partisipatif, berkelanjutan,
demokratis, kesetaraan, dan kesatuan. Hal tersebut sesuai dengan unsur
pengembangan CBT sebagaimana diungkapkan Hauserl (dalam Nurhidayati dan
Fandeli, 2012 : 37-38) bahwa dalam CBT terdapat tiga unsur penting yaitu,
keterlibatan masyarakat lokal dalam manajemen dan pengembangan pariwisata,
pemerataan akses ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat, serta pemberdayaan
politik masyarakat lokal yang meletakan masyarakat lokal sebagai pengambil
keputusan.
Partisipasi masyarakat berimpitan dengan proses pemberdayaan
masyarakat begitupun menjadi konsep penting dalam pembangunan pariwisata
berbasis masyarakat, sehingga dapat dipahami bahwa partisipasi masyarakat
mutlak diperlukan untuk menggerakan masyarakat dalam pembangunan
pariwisata. Melalui partisipasi maka akan diperoleh proses belajar satu sama lain,
serta dapat mengubah secara alamiah kegiatan tradisional yang eksklusif menjadi
kegiatan yang partisipatif (Ife dalam Nasdian, 2014 : 57-58). Hal tersebut relevan
dengan perkembangan gagasan yang mengarah pada perubahan dari bawah atau
prktik bottom-up dalam pengembangan masyarakat. Gagasan tersebut meyakini
bahwa masyarakat pada tingkat lokal paling mengetahui apa yang mereka
butuhkan serta dalam praktiknya berasaskan pada keadilan sosial (Ife dan
Tesoriero, 2014 : 282).
5
Pariwisata sebagai industri memiliki relasi kuat dengan sumber daya
ekonomi, sosial-budaya, dan alam, serta merupakan tumpuan yang terandalkan
dalam eksistensi kegiatan kepariwisataan. Begitu pula dengan komunitas lokal
yang hidup berdampingan dengan suatu destinasi wisata terjalin dan telah menjadi
bagian dalam suatu sistem ekologi pariwisata yang saling bertalian dalam
berbagai aspek. Maka dengan demikian dapat dipahami bahwa, pelestarian dari
sumber daya dan keterlibatan aktif masyarakat lokal akan selalu menjadi
pertimbangan utama pembangunan kepariwisataan dengan berbasis pada
komunitas setempat.
Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata sentral di Indonesia yang
mengandalkan sektor pariwisata sebagai leading sector (sektor pemimpin) bagi
pembangunan daerah. Pariwisata dan kontribusinya telah menjadi prioritas utama
dalam pertumbuhan strategis daerah Bali. Ditinjau dari kontribusi pariwisata
terhadap pendapatan masyarakat Bali berdampak sangat positif. Menurut Erawan
(dalam Setyadi, 2007 : 102), pariwisata ternyata berperan besar menciptakan
kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, sebagai penghasil
devisa, mendorong ekspor terutama barang-barang idustri kerajinan, dan mampu
mengubah struktur ekonomi daerah Bali ke arah yang lebih seimbang.
Pengembangan pariwisata Bali dilandasi kebudayaan daerah dan dijiwai
oleh nilai-nilai agama Hindu telah mendominasi semenjak awal
perkembangannya. Ubud adalah salah satu daerah pariwisata di Bali yang
mengandalkan seni dan budaya sebagai daya tarik terbesarnya. Kelurahan Ubud
sebagai pusat kawasan pariwisata Ubud yang dikenal sebagai kampung para
6
seniman, juga menjadi salah satu daerah tujuan wisata alam dan spiritual yang
terkenal di Bali. Ubud menawarkan ketentraman berlibur dalam kesejukan alam
yang masih asri dan menentramkan bagi para wisatawan. Pada awal
perkembangannya diungkapkan bahwa, sebagian besar wisatawan yang datang ke
Bali berusaha untuk mengunjungi Ubud untuk mengamati dari dekat kehidupan
masyarakat agraris yang dipadukan dengan jiwa seni yang tinggi (Geriya dan
Kutanegara, 1990 : 76).
Mengacu pada data jumlah kunjungan wisatawan tahun 2010-2014 rata-
rata pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Ubud mencapai 13%. Hal tersebut
sekaligus membuktikan tingginya minat wisatawan berkunjung ke Ubud. Seperti
yang termuat dalam tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Ubud tahun 2010-2014
No TahunJumlah Pengunjung
Jumlah Persentase(%)
Asing Domestik
1 2010 121929 25128 147054 37%
2 2011 122925 32128 155053 5%
3 2012 153494 37531 191025 19%
4 2013 158330 33885 192215 1%
5 2014 164116 34352 198468 3%
Rata-rata Pertumbuhan 13%
Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar Th. 2015
Sedangkan ditinjau dari eksistensinya di dunia internasional Ubud
termasuk destinasi wisata terbaik di Asia. Seperti yang telah termuat dalam artikel
Kompas.com tanggal, 25 Maret 2016 berdasarkan laman situs Trip Advisor
bahwa, Ubud terpilih sebagai satu dari 10 destinasi terbaik di Asia dan dunia
7
tahun 2016. Perkembangan tersebut didukung juga dengan fasilitas yang lengkap
dan daya tarik pariwisata Ubud yang menarik.
Terkait dengan daya tarik dan aktivitas pariwisata di Kelurahan Ubud,
Nurjaya (2011 : 9) dalam penelitiannya tentang daya tarik wisata dan aktivitas
wisata yang digemari wisatawan mancanegara di Kelurahan Ubud mengemukakan
bahwa;
“...dari 13 (tiga belas) jenis daya tarik wisata (atau dalam istilahasingnya tourist attractions) yang paling digemari oleh wisatawanmancanegara, views/panorama (seperti pemandangan sawah, sertabukit-bukit yang menghijau) menjadi daya tarik wisata yang palingbanyak mendapat apresiasi dari wisatawan mancanegara. Serta dari 12(dua belas) jenis aktivitas wisata (atau dalam istilah asingnya touristactivity), walking in the rice field (berjalan-jalan di areal sawah)menjadi aktivitas yang paling digemari wisatawan di KelurahanUbud...”
Ditinjau dari hasil penelitian tersebut menunjukan, potensi keindahan alam
persawahan di Kelurahan Ubud mulai mendapat perhatian dan telah dinikmati
oleh para wisatawan sebagai daya tarik wisata. Ubud sebagai kawasan wisata
alam dan spiritual, tentunya keberadaan panorama alam salah satunya sawah yang
eksistensinya didukung subak sangat potensial dikembangkan sebagai daya tarik
wisata. Demikian halnya dengan Subak Sukawayah, salah satu kawasan subak
yang berada di Kelurahan Ubud, sudah banyak wisatawan yang mengunjungi
areal persawahan subak tersebut untuk menikmati keindahan pemandangan sawah
dan alam sekitarnya yang menarik. Subak Sukawayah memiliki jalur yang sangat
mendukung jenis aktivitas wisata berjalan-jalan di areal sawah. Hal ini didukung
pula oleh letak geografis Subak Sukawayah yang sangat strategis, yaitu berada di
pusat perkembangan pariwisata Ubud sehingga membuatnya sangat potensial dan
8
kompetitif bila disinergikan dengan sektor pariwisata. Perkembangan potensi
pariwisata Subak Sukawayah dalam hal ini sebagai simultan (serentak) dari
perkembangan pariwisata di Kelurahan Ubud, dengan semakin meningkatnya
kuantitas dan kualitas kegiatan pariwisata Ubud, sehingga berbagai upaya-upaya
pengembangan objek-objek pariwisata baru dilakukan disetiap tempat, salah
satunya memanfaatkan potensi pariwisata yang dimiliki Subak Sukawayah.
Dalam sinergi subak dan sektor pariwisata fungsi lembaga sosial
tradisional subak selain sebagai sebuah sistem irigasi pada lahan sawah, subak
telah menjadi daya tarik dari pariwisata itu sendiri. Begitupun pada beberapa daya
tarik wisata di Bali, seperti halnya di Desa Wisata Jatiluwih maupun di daerah
tujuan wisata Ceking Terrace di Tegalalang, baik aspek lingkungan, aspek teknis
subak, maupun keadaan sosial masyarakat yang menjadi bagian dari sistem subak,
telah menjadi aset dari pariwisata itu sendiri dan membawa harapan baru bagi
peningkatan perekonomian masyarakat. Artinya, disamping fungsi utama
organisasi sosial tradisional subak sebagai pengelola air untuk memproduksi padi
atau pangan, melalui perkembangan pariwisata potensi subak yang identik dengan
rice culture (budaya padi) memiliki daya tarik untuk dikunjungi. Serta peranan
dari petani anggota subak tidak dapat diabaikan khususnya sebagai pengelola
lahan sawah yang merupakan aktivitas kesehariannya dalam bercocok tanam.
Oleh sebab itu, keterlibatan petani anggota subak atau krama Subak Sukawayah
baik secara individu maupun kolektifkeorganisasian begitu penting dalam
perencanaan, pengelolaan potensi sumber daya wisata di Subak Sukawayah.
9
Keterkaitan potensi Subak Sukawayah dan budaya agrarisnya dengan
sistem kepariwisataan di Kelurahan Ubud yang terus berkembang, tentunya
membawa berbagai perubahan termasuk terhadap lingkungan strategis subak.
Salah satunya yang dihadapi subak, yaitu permasalahan alih fungsi lahan sawah
produktif yang kini juga menjadi salah satu catatan pada profil Kelurahan Ubud
Tahun 2015, sebagai permasalahan yang tengah dihadapi. Apabila hal tersebut
terus berlangsung sudah dapat dipastikan akan berdampak negatif terhadap
eksistensi subak sebagai lembaga sosial tradisional, hal tersebut penting
diperhatikan karena keberadaan subak merupakan bagian dari sistem mata
pencaharian hidup suatu komunitas. Serta lebih kompleks diungkapkan subak
merupakan penyangga kelestarian kebudayaan Bali (Pitana dan Putra, 2013 : 162).
Analisis partisipasi masyarakat dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
melakukan telaah pemanfaatan potensi sumber daya pariwisata Subak Sukawayah
Ubud, ditinjau pula dari sejauh mana partisipasi krama subak dalam mengelola
potensi pariwisata Subak Sukawayah. Berangkat dari berbagai persoalan yang
muncul diakibatkan oleh dampak negatif sektor pariwisata terhadap lembaga
sosial subak, mencermati pula bahwa subak dan potensinya sebagai unsur
penggerak utama kegiatan pengembangan wisata (alam dan pertanian) yang
mampu memberikan berbagai manfaat bagi petani, yang menjadi landasan dasar
dalam penelitian ini sangat mengusik perhatian untuk dibahas. Mengambil studi di
Kelurahan Ubud penelitian ini menetapkan Subak Sukawayah yang tengah
menjadi bagian dari kegiatan wisata sebagai objek penelitian.
10
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang
dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja potensi pariwisata yang dapat dikembangkan pada Subak Sukawayah
Ubud?
2. Bagaimana partisipasi krama subak dalam mengelola potensi pariwisata di
Subak Sukawayah Ubud?
3. Kendala-kendala apa saja yang menghambat partisipasi krama subak dalam
mengelola potensi Subak Sukawayah Ubud?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui potensi pariwisata yang dapat dikembangkan pada Subak
Sukawayah Ubud.
2. Mengetahui dan mendeskripsikan partisipasi krama subak dalam mengelola
potensi pariwisata di Subak Sukawayah Ubud.
3. Mengetahui kendala-kendala apa saja yang menghambat partisipasi krama
subak dalam mengelola potensi Subak Sukawayah Ubud.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
11
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menambah
pengetahuan dalam bidang ilmu sosial khususnya kajian sosiologi pariwisata.
2. Manfaat Praktis
Bila tahapan partisipasi krama subak dan kendala-kendala yang
menghambat partisipasi dalam proses pengelolaan potensi pariwisata Subak
Sukawayah Ubud berhasil ditelaah, maka hasil penelitian diharapkan dapat
digunakan sebagai masukan atau bahan pertimbangan untuk menentukan
kebijakan dalam pengembangan pariwisata khususnya dalam sinergi lembaga
sosial subak dengan sektor pariwisata.