22
iv KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) atas berkat asung kerta wara nugraha-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Potensi Pariwisata Subak Sukawayah Ubud. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan bukanlah semata-mata atas usaha sendiri melainkan berkat bimbingan, bantuan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan kebanggaan, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua pembimbing yakni Ibu Dra. Nazrina Zuryani, MA, Ph.D selaku Pembimbing Utama dan Bapak Dr. Drs I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si selaku pembimbing Pendamping yang telah banyak memberikan masukan, pengetahuan dan bimbingan serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada pihak-pihak yang juga berperan membantu proses penyelesaian skripsi ini diantaranya : 1. Bapak Prof. Dr. dr. Ketut Suastika., Sp., PD., KEMD., selaku Rektor Universitas Udayana atas motivasi, saran serta arahan yang telah diberikan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana. 2. Bapak Dr. Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana sekaligus

KATA PENGANTAR · Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. ... pengambilan manfaat, dan evaluasi. (3) Faktor internal yang menghambat

  • Upload
    buithuy

  • View
    245

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa

(Tuhan Yang Maha Esa) atas berkat asung kerta wara nugraha-Nya, penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Partisipasi Masyarakat dalam

Pengelolaan Potensi Pariwisata Subak Sukawayah Ubud”.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan bukanlah semata-mata atas usaha

sendiri melainkan berkat bimbingan, bantuan serta motivasi dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan

kebanggaan, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

kedua pembimbing yakni Ibu Dra. Nazrina Zuryani, MA, Ph.D selaku

Pembimbing Utama dan Bapak Dr. Drs I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si

selaku pembimbing Pendamping yang telah banyak memberikan masukan,

pengetahuan dan bimbingan serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada pihak-pihak yang juga

berperan membantu proses penyelesaian skripsi ini diantaranya :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Ketut Suastika., Sp., PD., KEMD., selaku Rektor

Universitas Udayana atas motivasi, saran serta arahan yang telah diberikan

kepada penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Udayana.

2. Bapak Dr. Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si selaku Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Udayana sekaligus

v

sebagai Pembimbing Pendamping yang banyak memberikan masukan

serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Dra. Ni Luh Nyoman Kebayantini, M.Si selaku ketua Program

Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Udayana sekaligus sebagai Penguji yang membantu memberi masukan

demi penyempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Drs. I Nengah Punia, M.Si sebagai penguji yang telah

membantu memberi masukan demi penyempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Gede Kamajaya, S.Pd. M.Si sebagai penguji yang telah

memberikan saran-saran positif demi penyempurnaan skripsi ini.

6. Segenap dosen di lingkungan Program Studi Sosiologi, Bapak Wahyu

Budi Nugroho, S.Sos., M.A, Ibu Ikma Citra Ranteallo, S.Sos., M.A, Bapak

Imron Hadi Tamim, S.S., M.A, Bapak Drs. Ketut Sudhana Astika, M.Si

dan staff yang berada dalam naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Udayana yang turut memberikan pengetahuan,

bantuan, dan memfasilitasi penulis selama proses perkuliahan.

7. Jero Mangku Nyoman Mergeg selaku pekaseh Subak Sukawayah

sekaligus sebagai informan yang telah mempersilahkan penulis melakukan

penelitian di Subak Sukawayah dan telah bersedia meluangkan waktu

untuk memberikan informasi.

8. Bapak Made Warta, Bapak Nyoman Sudariasta, Bapak I Wayan

Suwantara, Bapak I Made Larya, Bapak I Made Dana, Bapak I Nyoman

Rija, Bapak I Wayan Arjana, Bapak I Made Lama, dan Bapak I Made

vi

Kembung sebagai informan yang telah banyak membantu penulis dalam

memberikan informasi.

9. Kedua orang tua penulis yakni Bapak (I Wayan Remba), Ibu (Ni Wayan

Darsi), beserta Kakak (I Putu Angga Ciptadi), Adik (I Nyoman Bayu

Permana), dan Paman (I Nyoman Sedeng), Bibi (Ni Luh Made Adi Astuti,

alm) yang senantiasa memberikan doa, dukungan, bantuan material, dan

semangat.

10. Para sahabat dan rekan diskusi yakni, Ni Nyoman Mika Putri Karuniasih

yang juga dengan senang hati menemani penulis menggali informasi dari

para informan, juga Ahmad Fauzi, M. Zaenal Arifin, S.Sos, dan Ni Putu

Udiyani, S.Sos yang banyak memberikan kepedulian, semangat, motivasi,

pencerahan dan inspirasi agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana yang tidak bisa penulis

sebutkan satu per satu, terimakasih atas kebersamaannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena

itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari siapa saja yang peduli dengan

topik penelitian ini. Dalam kesederhanaan, besar harapan agar skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan, serta dapat

menjadi khazanah dalam ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Sosiologi

Denpasar, Januari 2017

Penulis

vii

ABSTRAK

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN POTENSI

PARIWISATA SUBAK SUKAWAYAH UBUD

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai

potensi pariwisata yang ada di Subak Sukawayah dan mengkaji partisipasi krama

subak dalam mengelola potensi pariwisata di Subak Sukawayah Ubud, serta untuk

mengetahui lebih lanjut tentang kendala yang menghambat partisipasi krama

subak dalam mengelola potensi Subak Sukawayah. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik

analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat tiga

komponen potensi pariwisata di Subak Sukawayah yaitu, fisik/alam, biotik, dan

sosial budaya, yang dapat dikembangkan dalam beragam bentuk daya tarik dan

aktivitas wisata. (2) Pengelolaan potensi pariwisata Subak Sukawayah belum

melibatkan partisipasi krama subak dalam proses perencanaan, pelaksanaan,

pengambilan manfaat, dan evaluasi. (3) Faktor internal yang menghambat

partisipasi krama subak dalam mengelola potensi Subak Sukawayah sebagai daya

tarik wisata yaitu, kemampuan sumber daya manusia anggota subak (krama

subak), kelembagaan dari pengurus subak yang masih lemah dalam merespon

perkembangan pariwisata, dan lemahnya pengurus dalam menegakan awig-awig

(peraturan pesubakan). Sedangkan dari faktor eksternal yaitu belum adanya

keterpaduan manajemen pengelolaan potensi pariwisata di Subak Sukawayah

antara unsur-unsur yang terlibat, penyediaan sarana penunjang wisata (akomodasi)

didominasi oleh investor, serta belum adanya aturan penataan dan konservasi

lingkungan fisik subak.

Kata kunci: potensi pariwisata, pengelolaan pariwisata, partisipasi masyarakat,

Subak Sukawayah.

viii

ABSTRACT

COMMUNITY PARTICIPATION IN MANAGEMENT OF TOURISM

POTENCY OF SUBAK SUKAWAYAH UBUD

This study aims to get clear overview on tourism potency that exist at

Subak Sukawayah Ubud, and to study participation of subak member (krama

subak) in management of tourism potency at Subak Sukawayah Ubud, and to find

out furthermore on obstacle of subak member participation in manage of potency

owned by Subak Sukawayah. This study used qualitative method. Data was

collected by observation, interview, and documentation. Data analysis technique

is qualitative descriptive analysis. The result shows that: (1) there are three

components of tourism potency at Subak Sukawayah that are, physic/nature,

biotic, and culture social, that can be developed in many manifestation of

attraction and tourism activity. (2) management of tourism potency of Subak

Sukawayah not yet entangle of subak member participation in process of

planning, implementation, benefit taken and evaluation (3) internal factor that

blocking of subak member in participation to manage of potency of Subak

Sukawayah as tourism attraction that are, ability of subak member human

resource, institution of subak manager that still weak in response of tourism

development, and weakness of manager in eforcement of awig-awig (subak law).

While from external factor that are not yet exist harmonisation of management of

tourism potency at Subak Sukawayah between entangle party, tourism provider

(accomodation) domination by investor, and not yet exist the regulation which

arrangement and environment conservation of subak physic.

Keywords: tourism potency, tourism management, community participation,

Subak Sukawayah.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul

Halaman Judul .................................................................................................. i

Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii

Lembar Pernyataan .......................................................................................... iii

Kata Pengantar ................................................................................................. iv

Abstak .............................................................................................................. vii

Abstract ............................................................................................................ viii

Daftar Isi........................................................................................................... ix

Daftar Tabel ..................................................................................................... xii

Daftar Bagan .................................................................................................... xiii

Daftar Gambar .................................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 10

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 10

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 10

1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................... 11

1.4 Manfaat Praktis .......................................................................... 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 12

2.1 Kajian Pustaka .................................................................................. 12

2.2 Kerangka Konseptual........................................................................ 18

2.2.1 Partisipasi masyarakat ............................................................ 18

2.2.2 Community Based Tourism/CBT ............................................ 21

2.2.3 Objek Wisata .......................................................................... 24

2.2.4 Pengelolaan Pariwisata ........................................................... 25

2.3 Landasan Teori ................................................................................. 26

2.3.1 Teori Sistem Sosial ................................................................. 26

x

2.4 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 30

BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 33

3.1 Metode Penelitian ............................................................................. 33

3.2 Lokasi Penelitian .............................................................................. 34

3.3 Jenis dan Sumber Data...................................................................... 34

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 35

3.4.1 Observasi ................................................................................ 35

3.4.2 Wawancara ............................................................................. 35

3.4.3 Studi Kepustakaan .................................................................. 36

3.5 Penentuan informan .......................................................................... 36

3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................ 37

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subak Sukawayah Ubud ..................................... 39

4.1.1 Deskripsi Subak Sukawayah .................................................. 39

4.1.2 Struktur Organisasi Pengelola Subak ..................................... 45

4.1.3 Akses Wisatawan Terhadap Lokasi Subak ............................. 48

4.2 Potensi Pariwisata di Subak Sukawayah .......................................... 50

4.2.1 Komponen Potensi Pariwisata ................................................ 50

4.2.1.1 Komponen Fisik/alam ................................................ 53

4.2.1.2 Komponen Sosial Budaya .......................................... 54

4.2.1.3 Komponen Penunjang Lainnya .................................. 57

4.2.2 Kesadaran Masyarakat Terhadap Potensi Pariwisata Subak

Sukawayah ....................................................................................... 58

4.3 Partisipasi Krama Subak terkait Pengelolaan Subak Sukawayah

Sebagai Area Wisata .............................................................................. 65

4.3.1 Tahapan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan

Pariwisata ........................................................................................ 65

4.3.1.1 Perencanaan Pengembangan ...................................... 67

4.3.1.2 Pelaksanaan Pengembangan....................................... 72

xi

4.3.1.3 Pengambilan Manfaat Pengembangan ....................... 75

4.3.1.4 Evaluasi Pengembangan ............................................ 80

4.4 Kendala yang Menghambat Partisipasi Krama Subak dalam

Pengelolaan Subak Sukawayah .............................................................. 84

4.5 Analisis Teori Sistem Sosial terkait Pengelolaan Potensi Pariwisata

Subak Sukawayah Ubud ......................................................................... 87

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 93

5.2 Saran ................................................................................................. 95

DaftarPustaka

Lampiran 1 Foto Dokumentasi

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Daftar Informan

xii

Daftar Tabel

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Jumlah kunjungan wisatawan ke Ubud tahun 2010-2014 ............... 6

Tabel 4.1 Klasifikasi potensi Subak Sukawayah dan peluang

pengembangannya ........................................................................................... 60

xiii

Daftar Bagan

Bagan Halaman

Bagan 2.1. Syarat tumbuh dn berkembangnya partisipasi ............................... 21

Bagan 2.2. Kerangka pemikiran ....................................................................... 30

Bagan 4.1. Struktur organisasi Subak Sukawayah, Kelurahan Ubud,

Kabupaten Gianyar, Tahun 2016 ..................................................................... 46

xiv

Daftar Gambar

Gambar Halaman

Gambar 4.1. Subak Sukawayah Ubud, Gianyar-Bali .................................. 40

Gambar 4.2. Kegiatan gotong royong krama subak dalam pemeliharaan

saluran irigasi .............................................................................................. 42

Gambar 4.3. Aktivitas petani di Subak Sukawayah .................................... 43

Gambar 4.4. Peta lokasi penelitian .............................................................. 44

Gambar 4.5. Akses wisatawan ke Subak Sukawayah dari Puri Ubud

melalui Jalan Raya Ubud ............................................................................ 49

Gambar 4.6. Akses masuk ke Subak Sukawayah Ubud melalui rute Jalan

Raya Ubud ................................................................................................... 50

Gambar 4.7. Sari Organik ........................................................................... 52

Gambar 4.8. Pemandangan landscape persawahan Subak Sukawayah

Ubud ............................................................................................................ 53

Gambar 4.9. Pemandangan alam di Subak Sukawayah yang berbatasan

langsung dengan Subak Muwa ................................................................... 54

Gambar 4.10. Saluran irigasi Subak Sukawayah ........................................ 53

Gambar 4.11. Wisatawan asing sedang bersepeda di Subak Sukawayah ... 57

Gambar 4.12. Mapping akomodasi wisata di Subak Sukawayah ............... 58

Gambar 4.13. Kios penjual souvenir di Subak Sukawayah ........................ 61

Gambar 4.14. Warung penjual kelapa muda di Subak Sukawayah ............ 61

Gambar 4.15. Warung mini milik seorang petani di Subak Sukawayah .... 62

Gambar 4.16. Kios penjual kerajinan kayu ................................................. 62

Gambar 4.17. Bangunan akomodasi pariwisata di Subak Sukawayah ....... 64

Gambar 4.18. Beberapa penginapan di tengah areal Subak Sukawayah .... 64

Gambar 4.19. Kantong sampah yang disediakan di jalanan

Subak Sukawayah ....................................................................................... 69

Gambar 4.20. Orang-orangan sawah dan kincir angin di

Subak Sukawayah ....................................................................................... 69

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata sebagai sebuah industri merupakan salah satu sektor yang

dimanfaatkan untuk program pembangunan. Peranan sektor pariwisata secara

nyata mampu menambah pemasukan devisa negara sehingga menjadi jalan terang

bagi pemerintah untuk mengembangkan industri pariwisata sebagai bagian dari

pembangunan nasional. Sesuai dengan posisi penting industri pariwisata dalam

pembangunan berikut sebagai penghasil devisa negara, tidaklah mengherankan

jikalau pemerintah Indonesia terus berusaha untuk melecutkan perekonomian

melalui kegiatan pariwisata seiring dengan jumlah kunjungan wisatawan yang

semakin meningkat.

Hal ini ditunjukan dari laporan Menteri Pariwisata, pada tahun 2014

jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 9,4 juta wisatawan mancanegara atau

tumbuh 7,19% serta menghasilkan devisa sebesar US$ 11,17 miliar atau

meningkat 11,14% dibandingkan tahun 2013 (Kementerian Pariwisata, 2014 : 68).

Atas prospek industri pariwisata Indonesia yang cukup besar sehingga sektor ini

sering disebut primadona, yaitu sebagai penghasil devisa unggulan negara.

Meskipun dalam prestasinya sektor pariwisata berkontribusi penting secara

ekonomi, namun seiring dengan perkembangan pariwisata yang semakin

mendunia, industri tanpa asap tersebut memiliki daya sentuhan langsung yang

berdampak negatif. Pariwisata sering disebut sebagai salah satu sumber utama

terhadap kemerosotan lingkungan hidup sebagai gejala yang timbul oleh adanya

2

eksploitasi sumber daya alam termasuk juga pencemaran lingkungan. Lebih lanjut

mengenai konsekuensi perubahan sosial budaya, Burn dan Holden (dalam Pitana

dan Gayatri, 2005 : 137), melihat gejala tersebut dalam perubahan fungsi

kebudayaan, karena kebudayaan dipandang sebagai sumberdaya komersial.

Terlebih dampak negatif pariwisata terhadap sosial-ekonomi, yakni hilangnya

kontrol masyarakat lokal terhadap sumberdaya ekonomi akibat investasi asing

yang mendominasi di industri pariwisata. Berkenaan kondisi tersebut Brohman

(dalam Pitana dan Gayatri, 2005: 113-114) sampai pada kesimpulannya bahwa

peranan pariwisata sebagai paspor untuk pembangunan harus dikaji ulang.

Peran aspek kepariwisataan dalam pembangunan ekonomi yang

berpeluang menyejahterakan masyarakat ini pada prinsipnya sangat penting

melibatkan dan mengikutsertakan masyarakat sebagai subyek pembangunan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Tidak saja melibatkan mereka

yang memiliki potensi akan tetapi memperhatikan masyarakat lokal yang kurang

beruntung untuk turut serta dalam proses perencanaan dan pelaksanaan, serta

dapat menikmati manfaat pembangunan sektor pariwisata. Dalam hal ini

Puspitasari (dalam Supraja [Ed], 2014 : 122) juga mengungkapkan bahwa

pertumbuhan ekonomi yang tinggi jangan sampai mengabaikan kemiskinan dan

menafikan ketimpangan yang justru akan melahirkan dan ‘mematangkan’ frustasi

sosial di kalangan masyarakat bawah.

Berdasarkan pada pengalaman pelaksanaan pembangunan yang kurang

mampu menyerap aspirasi masyarakat lokal, serta munculnya kesadaran dari

berbagai kalangan mengenai fenomena-fenomena kepariwisataan, mendorong

3

pemerintah untuk mencari pola baru bagi pembangunan pariwisata yang mampu

untuk menjawab tantangan yang ada. Seiring pula dengan perkembangan

pariwisata dunia yang menjurus pada bentuk tren pariwisata alternatif seperti

pariwisata konservasi warisan budaya (cultural tourism), pariwisata berbasis

lingkungan (ekowisata), pariwisata pro-rakyat miskin (pro-poor tourism) maupun

hadirnya pariwisata berbasis masyarakat (community based tourismCBT)

sebagai solusi baru atas dampak pengembangan pariwisata secara massal (mass

tourism).

Munculnya kepedulian baru terhadap sektor kepariwisataan tersebut

menegaskan bahwa kepedulian tentang pelestarian lingkungan semakin mendapat

perhatian dalam pengembangan pariwisata. Sektor tersebut tidak hanya digunakan

untuk mengejar efek makro pada perekonomian namun juga memperhatiakan sisi

kesejahteraan sosial masyarakat, sebagaimana hal tersebut merupakan sasaran

utama dari pembangunan di Indonesia. Dalam kajian kepariwisataan beberapa

telah mulai memperhatikan sisi nilai pelestarian lingkungan, sisi sosial-ekonomi

dan budaya masyarakat, serta peran bagi masyarakat lokal dalam pembangunan

kepariwisataan, termasuk didalamnya pengembangan masyarakat lokal

(community based tourism) atau CBT.

Munculnya kepedulian terhadap aspek-aspek kepariwisataan tersebut

menjadi dorongan dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dengan

berbagai peluangnya yang cukup potensial. Berdasarkan orientasi jangka panjang

hal ini tentunya akan memberikan nilai yang besar bagi masyarakat. Ditinjau

berdasarkan semangat kepariwisataan Indonesia, konsep CBT sejalan dengan

4

prinsip penyelenggaraan kepariwisataan yang diamanahkan oleh UU No 10 Tahun

2009 pasal 2 tentang asas kepariwisataan, yaitu bahwa penyelenggaraan

kepariwisataan di Indonesia harus berdasarkan asas manfaat, kekeluargaan, adil

dan merata, keseimbangan, kemandirian, kelestarian, partisipatif, berkelanjutan,

demokratis, kesetaraan, dan kesatuan. Hal tersebut sesuai dengan unsur

pengembangan CBT sebagaimana diungkapkan Hauserl (dalam Nurhidayati dan

Fandeli, 2012 : 37-38) bahwa dalam CBT terdapat tiga unsur penting yaitu,

keterlibatan masyarakat lokal dalam manajemen dan pengembangan pariwisata,

pemerataan akses ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat, serta pemberdayaan

politik masyarakat lokal yang meletakan masyarakat lokal sebagai pengambil

keputusan.

Partisipasi masyarakat berimpitan dengan proses pemberdayaan

masyarakat begitupun menjadi konsep penting dalam pembangunan pariwisata

berbasis masyarakat, sehingga dapat dipahami bahwa partisipasi masyarakat

mutlak diperlukan untuk menggerakan masyarakat dalam pembangunan

pariwisata. Melalui partisipasi maka akan diperoleh proses belajar satu sama lain,

serta dapat mengubah secara alamiah kegiatan tradisional yang eksklusif menjadi

kegiatan yang partisipatif (Ife dalam Nasdian, 2014 : 57-58). Hal tersebut relevan

dengan perkembangan gagasan yang mengarah pada perubahan dari bawah atau

prktik bottom-up dalam pengembangan masyarakat. Gagasan tersebut meyakini

bahwa masyarakat pada tingkat lokal paling mengetahui apa yang mereka

butuhkan serta dalam praktiknya berasaskan pada keadilan sosial (Ife dan

Tesoriero, 2014 : 282).

5

Pariwisata sebagai industri memiliki relasi kuat dengan sumber daya

ekonomi, sosial-budaya, dan alam, serta merupakan tumpuan yang terandalkan

dalam eksistensi kegiatan kepariwisataan. Begitu pula dengan komunitas lokal

yang hidup berdampingan dengan suatu destinasi wisata terjalin dan telah menjadi

bagian dalam suatu sistem ekologi pariwisata yang saling bertalian dalam

berbagai aspek. Maka dengan demikian dapat dipahami bahwa, pelestarian dari

sumber daya dan keterlibatan aktif masyarakat lokal akan selalu menjadi

pertimbangan utama pembangunan kepariwisataan dengan berbasis pada

komunitas setempat.

Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata sentral di Indonesia yang

mengandalkan sektor pariwisata sebagai leading sector (sektor pemimpin) bagi

pembangunan daerah. Pariwisata dan kontribusinya telah menjadi prioritas utama

dalam pertumbuhan strategis daerah Bali. Ditinjau dari kontribusi pariwisata

terhadap pendapatan masyarakat Bali berdampak sangat positif. Menurut Erawan

(dalam Setyadi, 2007 : 102), pariwisata ternyata berperan besar menciptakan

kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, sebagai penghasil

devisa, mendorong ekspor terutama barang-barang idustri kerajinan, dan mampu

mengubah struktur ekonomi daerah Bali ke arah yang lebih seimbang.

Pengembangan pariwisata Bali dilandasi kebudayaan daerah dan dijiwai

oleh nilai-nilai agama Hindu telah mendominasi semenjak awal

perkembangannya. Ubud adalah salah satu daerah pariwisata di Bali yang

mengandalkan seni dan budaya sebagai daya tarik terbesarnya. Kelurahan Ubud

sebagai pusat kawasan pariwisata Ubud yang dikenal sebagai kampung para

6

seniman, juga menjadi salah satu daerah tujuan wisata alam dan spiritual yang

terkenal di Bali. Ubud menawarkan ketentraman berlibur dalam kesejukan alam

yang masih asri dan menentramkan bagi para wisatawan. Pada awal

perkembangannya diungkapkan bahwa, sebagian besar wisatawan yang datang ke

Bali berusaha untuk mengunjungi Ubud untuk mengamati dari dekat kehidupan

masyarakat agraris yang dipadukan dengan jiwa seni yang tinggi (Geriya dan

Kutanegara, 1990 : 76).

Mengacu pada data jumlah kunjungan wisatawan tahun 2010-2014 rata-

rata pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Ubud mencapai 13%. Hal tersebut

sekaligus membuktikan tingginya minat wisatawan berkunjung ke Ubud. Seperti

yang termuat dalam tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Ubud tahun 2010-2014

No TahunJumlah Pengunjung

Jumlah Persentase(%)

Asing Domestik

1 2010 121929 25128 147054 37%

2 2011 122925 32128 155053 5%

3 2012 153494 37531 191025 19%

4 2013 158330 33885 192215 1%

5 2014 164116 34352 198468 3%

Rata-rata Pertumbuhan 13%

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar Th. 2015

Sedangkan ditinjau dari eksistensinya di dunia internasional Ubud

termasuk destinasi wisata terbaik di Asia. Seperti yang telah termuat dalam artikel

Kompas.com tanggal, 25 Maret 2016 berdasarkan laman situs Trip Advisor

bahwa, Ubud terpilih sebagai satu dari 10 destinasi terbaik di Asia dan dunia

7

tahun 2016. Perkembangan tersebut didukung juga dengan fasilitas yang lengkap

dan daya tarik pariwisata Ubud yang menarik.

Terkait dengan daya tarik dan aktivitas pariwisata di Kelurahan Ubud,

Nurjaya (2011 : 9) dalam penelitiannya tentang daya tarik wisata dan aktivitas

wisata yang digemari wisatawan mancanegara di Kelurahan Ubud mengemukakan

bahwa;

“...dari 13 (tiga belas) jenis daya tarik wisata (atau dalam istilahasingnya tourist attractions) yang paling digemari oleh wisatawanmancanegara, views/panorama (seperti pemandangan sawah, sertabukit-bukit yang menghijau) menjadi daya tarik wisata yang palingbanyak mendapat apresiasi dari wisatawan mancanegara. Serta dari 12(dua belas) jenis aktivitas wisata (atau dalam istilah asingnya touristactivity), walking in the rice field (berjalan-jalan di areal sawah)menjadi aktivitas yang paling digemari wisatawan di KelurahanUbud...”

Ditinjau dari hasil penelitian tersebut menunjukan, potensi keindahan alam

persawahan di Kelurahan Ubud mulai mendapat perhatian dan telah dinikmati

oleh para wisatawan sebagai daya tarik wisata. Ubud sebagai kawasan wisata

alam dan spiritual, tentunya keberadaan panorama alam salah satunya sawah yang

eksistensinya didukung subak sangat potensial dikembangkan sebagai daya tarik

wisata. Demikian halnya dengan Subak Sukawayah, salah satu kawasan subak

yang berada di Kelurahan Ubud, sudah banyak wisatawan yang mengunjungi

areal persawahan subak tersebut untuk menikmati keindahan pemandangan sawah

dan alam sekitarnya yang menarik. Subak Sukawayah memiliki jalur yang sangat

mendukung jenis aktivitas wisata berjalan-jalan di areal sawah. Hal ini didukung

pula oleh letak geografis Subak Sukawayah yang sangat strategis, yaitu berada di

pusat perkembangan pariwisata Ubud sehingga membuatnya sangat potensial dan

8

kompetitif bila disinergikan dengan sektor pariwisata. Perkembangan potensi

pariwisata Subak Sukawayah dalam hal ini sebagai simultan (serentak) dari

perkembangan pariwisata di Kelurahan Ubud, dengan semakin meningkatnya

kuantitas dan kualitas kegiatan pariwisata Ubud, sehingga berbagai upaya-upaya

pengembangan objek-objek pariwisata baru dilakukan disetiap tempat, salah

satunya memanfaatkan potensi pariwisata yang dimiliki Subak Sukawayah.

Dalam sinergi subak dan sektor pariwisata fungsi lembaga sosial

tradisional subak selain sebagai sebuah sistem irigasi pada lahan sawah, subak

telah menjadi daya tarik dari pariwisata itu sendiri. Begitupun pada beberapa daya

tarik wisata di Bali, seperti halnya di Desa Wisata Jatiluwih maupun di daerah

tujuan wisata Ceking Terrace di Tegalalang, baik aspek lingkungan, aspek teknis

subak, maupun keadaan sosial masyarakat yang menjadi bagian dari sistem subak,

telah menjadi aset dari pariwisata itu sendiri dan membawa harapan baru bagi

peningkatan perekonomian masyarakat. Artinya, disamping fungsi utama

organisasi sosial tradisional subak sebagai pengelola air untuk memproduksi padi

atau pangan, melalui perkembangan pariwisata potensi subak yang identik dengan

rice culture (budaya padi) memiliki daya tarik untuk dikunjungi. Serta peranan

dari petani anggota subak tidak dapat diabaikan khususnya sebagai pengelola

lahan sawah yang merupakan aktivitas kesehariannya dalam bercocok tanam.

Oleh sebab itu, keterlibatan petani anggota subak atau krama Subak Sukawayah

baik secara individu maupun kolektifkeorganisasian begitu penting dalam

perencanaan, pengelolaan potensi sumber daya wisata di Subak Sukawayah.

9

Keterkaitan potensi Subak Sukawayah dan budaya agrarisnya dengan

sistem kepariwisataan di Kelurahan Ubud yang terus berkembang, tentunya

membawa berbagai perubahan termasuk terhadap lingkungan strategis subak.

Salah satunya yang dihadapi subak, yaitu permasalahan alih fungsi lahan sawah

produktif yang kini juga menjadi salah satu catatan pada profil Kelurahan Ubud

Tahun 2015, sebagai permasalahan yang tengah dihadapi. Apabila hal tersebut

terus berlangsung sudah dapat dipastikan akan berdampak negatif terhadap

eksistensi subak sebagai lembaga sosial tradisional, hal tersebut penting

diperhatikan karena keberadaan subak merupakan bagian dari sistem mata

pencaharian hidup suatu komunitas. Serta lebih kompleks diungkapkan subak

merupakan penyangga kelestarian kebudayaan Bali (Pitana dan Putra, 2013 : 162).

Analisis partisipasi masyarakat dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

melakukan telaah pemanfaatan potensi sumber daya pariwisata Subak Sukawayah

Ubud, ditinjau pula dari sejauh mana partisipasi krama subak dalam mengelola

potensi pariwisata Subak Sukawayah. Berangkat dari berbagai persoalan yang

muncul diakibatkan oleh dampak negatif sektor pariwisata terhadap lembaga

sosial subak, mencermati pula bahwa subak dan potensinya sebagai unsur

penggerak utama kegiatan pengembangan wisata (alam dan pertanian) yang

mampu memberikan berbagai manfaat bagi petani, yang menjadi landasan dasar

dalam penelitian ini sangat mengusik perhatian untuk dibahas. Mengambil studi di

Kelurahan Ubud penelitian ini menetapkan Subak Sukawayah yang tengah

menjadi bagian dari kegiatan wisata sebagai objek penelitian.

10

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang

dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja potensi pariwisata yang dapat dikembangkan pada Subak Sukawayah

Ubud?

2. Bagaimana partisipasi krama subak dalam mengelola potensi pariwisata di

Subak Sukawayah Ubud?

3. Kendala-kendala apa saja yang menghambat partisipasi krama subak dalam

mengelola potensi Subak Sukawayah Ubud?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui potensi pariwisata yang dapat dikembangkan pada Subak

Sukawayah Ubud.

2. Mengetahui dan mendeskripsikan partisipasi krama subak dalam mengelola

potensi pariwisata di Subak Sukawayah Ubud.

3. Mengetahui kendala-kendala apa saja yang menghambat partisipasi krama

subak dalam mengelola potensi Subak Sukawayah Ubud.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

11

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menambah

pengetahuan dalam bidang ilmu sosial khususnya kajian sosiologi pariwisata.

2. Manfaat Praktis

Bila tahapan partisipasi krama subak dan kendala-kendala yang

menghambat partisipasi dalam proses pengelolaan potensi pariwisata Subak

Sukawayah Ubud berhasil ditelaah, maka hasil penelitian diharapkan dapat

digunakan sebagai masukan atau bahan pertimbangan untuk menentukan

kebijakan dalam pengembangan pariwisata khususnya dalam sinergi lembaga

sosial subak dengan sektor pariwisata.