Upload
aldi-monbusho
View
227
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Buku yang berkualitas
Citation preview
2
KATALOG BUKU
DALAM RANGKA MEMPERINGATI 130 TAHUN
PERADILAN AGAMA DI INDONESIA
Copyright © 2012 Designed by Alimuddin, S.HI
Hakim PA Pandan PTA Medan Sumatera Utara
Penerbit
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama
Mahkamah Agung Republik Indonesia
www.badilag.net
3
ADLI MINFADLI ROBBY
WARTAWAN IMAJINER
Mereformasi Dengan Informasi
Penulis : Drs. H. Wahyu Widiana, MA
Penerbit: Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Kebiasaan menulis pak Dirjen pada situs
badilag.net itulah yang menjadi tema dalam
buku kecil ini. Kebiasaan ini tidak selalu
beliau lakukan, kecuali kalau tidak ada
wartawan badilag.net yang mendampinginya
ketika ada suatu peristiwa yang harus
diberitakan atau ketika terpikir tiba-tiba ada
gagasan atau pesan yang harus beliau sampaikan kepada aparat
peradilan se-Indonesia.
Semula ketika menulis berita itu, beliau bingung untuk
memposisikan dirinya, sebagai Dirjen atau sebagai wartawan,
atau sebagai kedua-duanya. Kalau sebagai Dirjen, bagaimana
mungkin Dirjen menulis berita untuk dirinya sendiri. Lagi pula,
pekerjaan itu bersifat teknis yang tidak harus dilakukan oleh
seorang Dirjen. Kalau sebagai Dirjen dan wartawan sekaligus,
juga akan dipertanyakan orang. Kok, jabatannya rangkap-
rangkap, apa tidak ada orang lain?
Adli Minfadly Robby adalah anak pak Dirjen yang paling
kecil yang sekarang masih di kelas 6 SD, bagi pak Dirjen,
kelahiran Adli Minfadly Robby adalah sebuah anugerah karena
seiring dengan kelahiran sang anak pak Dirjen diangkat sebagai
Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama Direktorat
Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama tahun
2000 lalu.
Buku ini layak dibaca oleh warga Peradilan Agama,
pengalaman pak Dirjen dalam menulis setidaknya menjadi
pedoman bagi pembaca untuk melakukan sebuah perubahan,
mulai dari diri sendiri, yang terkecil, dan menuju perubahan
besar.
4
PERAN PERADILAN AGAMA DALAM
PENGEMBANGAN
ACCESS TO JUSTICE DI INDONESIA
Penulis : Tim 130 Tahun BADILAG
Penerbit: Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis:
Peradilan Agama secara objektif,
dapat dikatakan telah berusaha menuju
ke arah pelembagaan access to justice.
Access to justice merupakan kerja real
Peradilan Agama, yang menempatkan
pengayoman orang-orang lemah sebagai
kerangka utamanya.
Klaim ini tidak dikatakan mengada-
ada, sebagai bukti bahwa access to justice telah melembaga di
lingkungan Peradilan Agama, kebanyakan masyarakat yang
datang ke Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah adalah mereka
yang bermasalah dengan biaya, sementara mereka sangat
membutuhkan pengayoman keadilan.
Peradilan Agama berupaya memberikan keadilan kepada
mereka, dengan kadar dan kapasitas yang dimilikinya.
Walaupun memiliki keterbatasan dalam banyak hal, Peradilan
Agama tidak pernah berhenti menyajikan dan mengayomi
keadilan bagi setiap orang yang datang dalam rangka mencari
keadilan, tanpa memperdulikan keadaan orang-orang yang
datang membawa permasalahan hukum.
Buku ini memaparkan secara sistematis langkah-langkah
yang dilakukan oleh PA/Msy dalam menerapkan access to
justice di lingkungan Peradilan Agama. Walaupun jauh dari
sempurna, buku ini telah berusaha menghadirkan gambaran riil
mengenai kehadiran access to justice di lingkungan Peradilan
Agama.
5
ES KRIM, BAKSO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
EDUKASI MELALUI INFORMASI
Penulis : Drs. H. Wahyu Widiana, MA
Penerbit: Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Ketika Wahyu Widiana tugas belajar
dan pertama kali mengalami musim
dingin di negeri Paman Sam, tahun
1988, ia sangat heran melihat antrian
mahasiswa untuk membeli es krim di
kampusnya. "Mengapa dalam suasana
sangat dingin, orang-orang pada makan
es krim?", "Apakah es krim membuat
panas badan, atau menjadi obat
penghangat, atau ada alasan lain?" Itulah pertanyaan-pertanyaan
yang timbul di benaknya.
Pertanyaan itu baru terjawab dan memuaskan Wahyu
Widiana ketika salah satu Profesornya yang pernah datang ke
Indonesia mengatakan "Its a culture, Wahyu." Sang Profesor
melanjutkan, kira-kira seperti ini, "Sama, di Indonesia juga,
siang-siang di terik matahari, cuaca panas, orang-orang pada
makan bakso yang panas dan pedas." Iya juga pikir Wahyu.
Sekitar 20 tahun kemudian, ketika Wahyu Widiana sebagai
Dirjen Badilag mengembangkan pemanfaatan Teknologi
Informasi, ia ingat pengalaman waktu kuliah itu. Wahyu
berpandangan bahwa pekerjaan sesulit apapun kalau sudah
menjadi kebiasaan, kultur, dan disenangi, maka orang akan
melakukannya dengan senang hati, bahkan akan berjuang
walaupun harus bersusah-susah. Hasilnya pasti akan sangat
memuaskan.
Tulisan yang berisi pengalaman seorang Wahyu Widiana,
disajikan dengan bahasa ringan dan sederhana, sehingga dimuat
pada menu "Pojok Pak Dirjen" www.badilag.net yang dirilis 24
Oktober 2011. Ini merupakan salah satu menu yang paling
ditunggu-tunggu oleh pembaca badilag.net
6
DARI SERAMBI MESJID KE SERAMBI DUNIA
130 TAHUN PERADILAN AGAMA DI INDONESIA
Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama
Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Peradilan Agama dulu dikenal
sebagai pengadilan serambi mesjid,
sebab banyak tempat sidang Pengadilan
Agama di serambi atau di emper masjid.
Sementara sekarang, Pengadilan Agama
sudah jauh lebih maju, bahkan sudah
mendunia.
Julukan Pengadilan Agama sebagai
pengadilan serambi mesjid, kini sudah
tidak relevan lagi. Pengadilan Agama
kini tidak ada lagi yang menjalankan
tugasnya di emper-emper mesjid.
Bahkan Pengadilan Agama yang
selama ini banyak berlokasi di “jalan
tikus” dengan bangunan ala kadarnya, kini telah mulai banyak
berpindah ke daerah tengahan kota, dengan gedung baru yang
megah dan membanggakan.
Bahkan dalam tingkatan tertentu pengadilan agama sudah
“go international”. Banyak tokoh dan masyarakat internasional,
kini, sudah mengenal Pengadilan Agama, baik melalui tulisan,
buku, seminar, konferensi internasional, kegiatan LSM, atau
melalui putusan yang dipublikasikan di www.asianlii.org,
mahkamahagung.go.id, badilag.net, atau website Pengadilan
Agama itu sendiri.
Buku ini memaparkan sejarah yang memperlihatkan bahwa
kini Peradilan Agama telah, sedang dan akan bergerak terus dari
“serambi mesjid ke serambi dunia”, menuju pengadilan yang
agung, sebagaimana visi Mahkamah Agung yang kita cintai.
7
MEMBANGUN PERADILAN AGAMA
YANG BERMARTABAT
Kompilasi Tulisan di Website www.badilag.net
Penerbit: Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Sejak website badilag dilaunching
pada tahun 2006 sampai sekarang sudah
ada lebih dari 500 artikel yang dimuat
dalam website tersebut, mayoritas artikel
itu dibuat oleh hakim dan pegawai
lingkungan Peradilan Agama.
Tema-tema yang diangkat sangat
variatif, mulai dari persoalan pembaruan
hukum formil dan hukum materiil, aneka
problematika hukum, sampai tentang
kebijakan atau program-program prioritas
reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh
pimpinan MA dan Badilag, seperti prodeo, posbakum, IT,
SIADPA Plus, dan lain-lain.
Banyaknya artikel tersebut menunjukkan kemampuan
menulis hakim dan pegawai PA baik dan motivasi menulisnya
juga sangat tinggi, kemampuan menulis tersebut harus
dikembangkan dan motivasi menulis juga harus dijaga. Karena
bagaimanapun juga tradisi menulis memberikan manfaat yang
tinggi bagi peningkatan kualitas SDM hakim dan pegawai di
lingkungan PA. Untuk itulah buku ini ditulis sebagai kompilasi
dari beberapa tulisan yang dimuat di website www.badilag.net
8
MUTIARA YANG TAK TERLUPAKAN
PROFIL DAN PEMIKIRAN
TOKOH-TOKOH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA
Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama
Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Setelah melalui perjalanan panjang
dan berliku, Peradilan Agama saat
ini mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Pengakuan dan
apresiasi terhadap Peradilan Agama
bermunculan, bukan hanya dari
dalam negeri tetapi juga dari luar
negeri. Mereka tercengang melihat
kemajuan yang dicapai oleh
Peradilan Agama. Betapa tidak,
lembaga yang dalam istilah Prof.
Dr. Busthanul Arifin, hidup segan
mati tak mau, dan dalam bahasa
yang lain, Prof. Bagir Manan
(mantan Ketua MA) menyebut sebagai lembaga terlantar dan
diterlantarkan, dalam waktu singkat berubah dan mengalami
kemajuan yang sangat signifikan. Bahkan kemajuan ini tidak
pernah terbayangkan sedikit pun, bahkan oleh tokoh dan
pejabatnya sekalipun.
Buku ini akan mengungkap lika-liku perjalanan PA dari
masa ke masa, sebagaimana yang dialami dan dirasakan oleh
para tokoh-tokoh Peradilan Agama serta harapan-harapan
mereka terhadap Peradilan Agama ke depan. Dengan demikian,
buku ini dapat dijadikan sebagai sumber sejarah yang original
(the original history) karena digali langsung dari tokoh-
tokohnya.
9
BADILAG DOT NET RUMAH MAYA BERCAT HIJAU
Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama
Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis:
Buku ini menguraikan tentang latar belakang lahirnya
sebuah rumah maya yang bercat hijau atau website badilag.net
(baca: badilag dot net), ide pembangunan website badilag.net
sendiri berawal dari kunjungan kerja
Peradilan Agama ke Family Court of
Australia (FCoA) pada tanggal 14-15
November 2005.
FCoA menunjukkan bahwa website
www.familycourt.gov.au memuat berbagai
informasi yang dibutuhkan publik dari
pengadilan. Dari mulai profil, prosedur
berperkara, jadwal sidang, hingga putusan
ada di website.
Website yang menyedot Delegasi
Peradilan Agama itu akhirnya melahirnya
situs Badilag www.ditjenbadilag-mari.net
sebagai situs resmi yang dilaunching pada
tanggal 23 Desember 2005. Dalam perkembangannya, nama
website diubah menjadi www.badilag.net pada tanggal 16 April
2006.
Upaya Wahyu Widiana dan seluruh timnya demikian kuat
untuk mensosialisasikan dan mengembangkan website yang
didominasi warna hijau itu. Dalam perkembangan terakhirnya,
website ini sudah sangat familiar di hati warga Peradilan
Agama.
10
MAHKAMAH SYAR'IYAH DI SERAMBI MEKKAH
Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama
Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Mahkamah Syar'iyah adalah peradilan
syariat Islam dan merupakan bagian dari
sistem peradilan nasional yang bebas dari
pengaruh pihak manapun, adapun syariat
Islam adalah tuntunan ajaran Islam dari
semua aspek kehidupan.
Mahkamah Syar'iyah adalah lembaga
peradilan yang dibentuk berdasarkan Qanun
Nomor 11 Tahun 2002 tentang Peradilan
Syariat Islam serta melaksanakan syariat
Islam dalam wilayah Provinsi Aceh,
merupakan pengembangan dari Peradilan Agama yang sudah
ada.
Sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
menurut UUD 1945 mengatur tentang otonomi khusus suatu
daerah atau bersifat istimewa. Daerah yang telah mendapat
otonomi khusus tersebut salah satunya adalah Aceh. Salah satu
bentuk formal otonomi khusus Aceh adalah implementasi
syariat Islam yang kemudian dibentuklah Mahkamah Syar'iyah
yang menjadi salah satu bagian dari otonomi khusus Aceh.
Mahkamah ini ditetapkan dan dinyatakan berlaku pada
tanggal 1 Maret 2003 bertepatan dengan tanggal 1 Muharram
1424 H. Pada hari itu juga diresmikan pembentukan Mahkamah
Syar'iyah dan Mahkamah Syar'iyah Provinsi di Aceh.
Pembentukan tersebut berdasarkan UU No. 18 Tahun 2001 dan
Keppres No. 11 Tahun 2003 tentang Mahkamah Syar'iyah dan
Mahkamah Syar'iyah Provinsi.
Buku ini disusun oleh para pelaku sejarah terbentuknya
Mahkamah Syar'iyah Aceh, sangat layak dibaca oleh seluruh
warga Peradilan Agama dan para pemerhati masalah lembaga
peradilan dan penegakan syariat Islam di Aceh.
11
PERADILAN AGAMA MERAMBAH DUNIA
Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama
Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Buku ini mendokumentasikan hubungan BADILAG MA RI
dengan negara-negara Timur dan Barat, bahkan negara-negara
kawasan serumpun. Buku ini diberi
judul Peradilan Agama Merambah
Dunia. Peradilan Agama sejak era
sebelum satu atap (one roof system)
maupun pasca satu atap telah
menjalin banyak hubungan yang
dinamis dan harmonis dengan
negara-negara luar. SDM yang
menguasai bahasa Arab dan Inggris
menjadi motornya. Dua forum
diskusi, yaitu EMC (English
Meeting Club) dan MLA (Multaqal
Lughatil 'Arabiyyah/Forum Bahasa
Arab) dibentuk oleh Badilag.
Dalam era globlisasi dan era teknologi informasi ini, dituntut
kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing,
minimal bahasa Inggris atau bahasa Arab. Kalau tidak, orang
akan selalu berada di pinggir, sebagai penonton yang tidak bisa
main.
Pembaca disuguhi dengan banyak data seputar peran aktif
Peradilan Agama dalam kerjasama internasional guna
peningkatan kualitas SDM, pelaksanaan reformasi birokrasi
peradilan dan pertukaran informasi. Ada short course Hukum
Ekonomi Syariah dan sistem peradilan di Sudan, dan Arab
Saudi dan hubungan Badilag dengan Family Court of Australia
dan AusAID, ada presentasi badilag forum Asia-Pasific
Regional Conference of IACA (International Association for
Court Administration), dan beberapa forum/lembaga
internasional lainnya.
12
PERKEMBANGAN PENANGANAN
EKONOMI SYARIAH
Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama
Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Lahirnya Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2006 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989
tentang Peradilan Agama telah membawa
perubahan besar terhadap kedudukan dan
eksistensi Peradilan Agama di Indonesia.
Dengan perubahan undang-undang ini, di
samping kewenangan yang telah diberikan
dalam bidang hukum keluarga Islam, juga
Peradilan Agama diberi wewenang untuk
menyelesaikan perkara dalam bidang
ekonomi syariah yang meliputi perbankan
syariah, lembaga keuangan mikro syariah, asuransi syariah,
reasuransi syariah, reksadana syariah, obligasi syariah dan surat
berharga berjangka menengah syariah, sekuritas syariah,
pembiayaan syariah, pegadaian syariah, dana pensiunan
lembaga keuangan syariah dan bisnis syariah.
Untuk menjawab tantangan ini, Mahkamah Agung RI
mengeluarkan kebijakan-kebijakan berupa regulasi seperti
PERMA Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kompilasi Hukum
Ekonomi Syariah dan SEMA Nomor 8 Tahun 2008 tentang
eksekusi putusan badan arbitrase syariah, meningkatakan
kompetensi para hakim dengan Bimbingan-Bimbingan Teknis
(Bimtek) serta kerjasama-kerjasama dengan beberapa Perguruan
Tinggi umtuk menyusun Hukum Materiil dan Hukum Formil
Ekonomi Syari‟ah
Dalam buku ini juga digambarkan kerjasama Peradilan
Agama dalam bidang hukum dengan negara-negara pelaksana
Hukum Ekonomi Syariah yang menjadi kiblat dunia bisnis
syariah global, terutama Republik Sudan dan Saudi Arabia.
13
SEJARAH PERKEMBANGAN
IMPLEMENTASI SIADPA PLUS
MEMBANGUN ADMINISTRASI PERADILAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama
Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Sesuai dengan judul bukunya, sejarah implementasi
SIADPA Plus sudah berkembang pesat di lingkungan Peradilan
Agama. Dalam rangka membangun
administrasi peradilan yang berbasis
teknologi informasi, maka Badilag
melalui nakhodanya Wahyu Widiana
terus melakukan pengembangan SIADPA
Plus bagi aparatur Peradilan Agama.
Buku ini banyak mendapatkan
sambutan dari berbagai pihak, tidak
hanya warga Peradilan Agama sendiri,
melainkan juga para praktisi bidang TI,
dan pengakuan world bank yang secara
khusus akan membukukan sejarah
perkembangan SIADPA Plus di lingkungan Peradilan Agama.
Yang menarik dari SIADPA Plus adalah proses
implementasi aplikasinya di Peradilan Agama sangat spesial
karena orang-orang yang notebene bukan berbasis IT bisa
menjadikan teknologi terkini sebagai bagian dari budaya
kerjanya. Dengan kondisi keterbatasan tersebut, Ditjen Badilag
telah membuktikannya.
14
SIMPEG OTOMASI MANAJEMEN
PERADILAN AGAMA
Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama
Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Manajemen aparatur peradilan telah dipergunakan Sistem
Informasi Kepegawaian (SIMPEG) merupakan program aplikasi
yang dipergunakan untuk membantu manajemen kepegawaian
dalam mengolah data dan dokumen kepegawaian.
Arah dan fungsi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian pada prinsipnya membantu
dalam pengelolaan data-data, pencetakan
laporan-laporan dan rekap-rekap data
kepegawaian lainnya yang bersifat statistik.
Jadi SIMPEG ini merupakan program aplikasi
untuk mempermudah dan meningkatkan
manajeman di bidang kepegawaian, terutama
peningkatan kinerja intansi (Institution),
peningkatan kualitas informasi (information),
peningkatan manfaat sumberdaya (economy),
pengendalian terhadap kesalahan dan
kecurangan (control), penghematan (efficiency) dan
peningkatan pelayanan (sevice).
15
MENU SARAPAN WARGA
PERADILAN AGAMA
Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama
Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Sejak 16 April 2006 sampai
sekarang, usia website badilag.net
sudah mencapai 6 tahun lebih,
eksistensi website badilag.net telah
mendapat sorotan publik. Oleh
karenanya berbagai upaya dilakukan
untuk terus meningkatkan website
badilag.net, baik dari segi substansi
maupun dari segi pendukung lainnya
seperti penggunaan dwi bahasa Arab
dan Inggris.
Hal ini untuk mendukung kerjasama
Badilag dengan beberapa negara donor seperti Australia,
Belanda, Amerika, Saudi Arabia, Sudan, dan sebagainya.
Bahkan, upaya peningkatan ini mendapatkan apresiasi dari
Komisi Yudisial melalui Buletin Komisi Yudisial edisi Maret-
April 2012 Vol. VI No. 5.
Gagasan dijadikannya sebuah buku dari kumpulan berita-
berita yang tayang di website badilag.net ini, merupakan
gagasan cerdas dan bernas yang patut diberikan sambutan
hangat, termasuk Dirjen Badilag sendiri turut memberikan
apresiasi tersebut.
Buku ini mengajak pembaca untuk menjadikan refleksi
tentang apa yang telah dilakukan untuk perubahan Peradilan
Agama.
16
MEJA INFORMASI DAN PELAYANAN PUBLIK
Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama
Sinopsis : Peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarat menjadi
salah satu kebijakan sentral Mahkamah Agung RI demi
mewujudkan reformasi birokrasi di tubuh Badan Peradilan
Indonesia, sehingga sebagai harapan terbesar
dari langkah tersebut adalah tercapainya visi
yakni, terwujudnya Badan Peradilan
Indonesia yang agung.
Badan Peradilan Agama melalui Surat
Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan
Agama Nomor 0017/Dj.A/SK/VII/2011
tanggal 07 Juli 2011 tentang Pedoman
Pelayanan Informasi di Pengadilan Agama
sebagai petunjuk teknis pelaksanaan Surat
Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang
Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan
terus melakukan pembenahan dan peningkatan standar
pelayanan masyarakat pada Pengadilan Agama.
Keterbatasan dana dan bangunan kantor yang belum
prototipe bukanlah halangan bagi warga Pengadilan Agama
untuk menyuguhkan wajah pelayanan prima, berupa pelayan
yang asri, sejuk, dan menyenangkan bagi segenap pihak-pihak
yang datang ke Pengadilan Agama sebagai Peradilan Modern.
Buku ini adalah salah satu dari pedoman penting bagi segenap
warga Peradilan Agama yang ingin berbagi pengalaman dalam
mengelola meja informasi dan pelayanan publik di lingkungan
Peradilan Agama.
17
WAHYU WIDIANA
BEKERJA TIADA HENTI MEMBANGUN
PERADILAN AGAMA
Penulis : Drs. Muslim, SH, MA dan H. Edi Hudiata, Lc
Penerbit: Ditjen Badilag MARI 2012
Sinopsis :
Siapa yang mengira sosok Wahyu
Widiana yang sekarang menjadi Dirjen
Badilag adalah anak seorang kusir
delman, pedagang telor, dan pedangan
bahan bangunan? Apakah juga diketahui
jika Wahyu „dipaksa‟ Sang Ibunda
tercinta untuk masuk sekolah agama dan
IAIN, dan Wahyu saat kecil ternyata
bercita-cita ingin menjadi insinyur atau
dokter.
Beberapa bagian hidup yang pernah dialami Wahyu
Widiana, seperti di atas, direkam dalam Buku Biografi ini.
Keadaan keluarga yang saling menyayangi, kondisi
perkenomian yang sangat terbatas, dan seringnya Wahyu
menahan diri untuk tidak sekolah di SMA Favorit dan Kuliah di
Perguruan Tinggi Umum, hanya demi memenuhi permintaan
Sang Ibunda Tercinta, Hj. Siti Zuhroh, adalah beberapa cuplikan
yang juga dapat dinikmati dalam buku ini. Buku ini juga
semakin atraktif dengan foto-foto Wahyu Widiana yang
disediakan oleh Kasubag Dokumentasi dan Informasi Ditjen
Badilag.
Setelah hampir dua bulan bekerja mengumpulkan data dan
proses penulisan buku, Tim Penulis yang terdiri dari Muslim
Bakhtiar (Wakil Ketua PA Kotobaru) dan Edi Hudiata (Hakim
PA Marabahan), berhasil merampungkan penulisan buku
Biografi yang sangat fenomenal tersebut, sehingga buku ini
layak untuk dibaca sebagai pedoman dan inspirasi bagi warga
Peradilan Agama di Indonesia.