17

KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Buku yang berkualitas

Citation preview

Page 1: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN
Page 2: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

2

KATALOG BUKU

DALAM RANGKA MEMPERINGATI 130 TAHUN

PERADILAN AGAMA DI INDONESIA

Copyright © 2012 Designed by Alimuddin, S.HI

Hakim PA Pandan PTA Medan Sumatera Utara

Penerbit

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama

Mahkamah Agung Republik Indonesia

www.badilag.net

[email protected]

Page 3: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

3

ADLI MINFADLI ROBBY

WARTAWAN IMAJINER

Mereformasi Dengan Informasi

Penulis : Drs. H. Wahyu Widiana, MA

Penerbit: Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Kebiasaan menulis pak Dirjen pada situs

badilag.net itulah yang menjadi tema dalam

buku kecil ini. Kebiasaan ini tidak selalu

beliau lakukan, kecuali kalau tidak ada

wartawan badilag.net yang mendampinginya

ketika ada suatu peristiwa yang harus

diberitakan atau ketika terpikir tiba-tiba ada

gagasan atau pesan yang harus beliau sampaikan kepada aparat

peradilan se-Indonesia.

Semula ketika menulis berita itu, beliau bingung untuk

memposisikan dirinya, sebagai Dirjen atau sebagai wartawan,

atau sebagai kedua-duanya. Kalau sebagai Dirjen, bagaimana

mungkin Dirjen menulis berita untuk dirinya sendiri. Lagi pula,

pekerjaan itu bersifat teknis yang tidak harus dilakukan oleh

seorang Dirjen. Kalau sebagai Dirjen dan wartawan sekaligus,

juga akan dipertanyakan orang. Kok, jabatannya rangkap-

rangkap, apa tidak ada orang lain?

Adli Minfadly Robby adalah anak pak Dirjen yang paling

kecil yang sekarang masih di kelas 6 SD, bagi pak Dirjen,

kelahiran Adli Minfadly Robby adalah sebuah anugerah karena

seiring dengan kelahiran sang anak pak Dirjen diangkat sebagai

Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama Direktorat

Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama tahun

2000 lalu.

Buku ini layak dibaca oleh warga Peradilan Agama,

pengalaman pak Dirjen dalam menulis setidaknya menjadi

pedoman bagi pembaca untuk melakukan sebuah perubahan,

mulai dari diri sendiri, yang terkecil, dan menuju perubahan

besar.

Page 4: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

4

PERAN PERADILAN AGAMA DALAM

PENGEMBANGAN

ACCESS TO JUSTICE DI INDONESIA

Penulis : Tim 130 Tahun BADILAG

Penerbit: Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis:

Peradilan Agama secara objektif,

dapat dikatakan telah berusaha menuju

ke arah pelembagaan access to justice.

Access to justice merupakan kerja real

Peradilan Agama, yang menempatkan

pengayoman orang-orang lemah sebagai

kerangka utamanya.

Klaim ini tidak dikatakan mengada-

ada, sebagai bukti bahwa access to justice telah melembaga di

lingkungan Peradilan Agama, kebanyakan masyarakat yang

datang ke Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah adalah mereka

yang bermasalah dengan biaya, sementara mereka sangat

membutuhkan pengayoman keadilan.

Peradilan Agama berupaya memberikan keadilan kepada

mereka, dengan kadar dan kapasitas yang dimilikinya.

Walaupun memiliki keterbatasan dalam banyak hal, Peradilan

Agama tidak pernah berhenti menyajikan dan mengayomi

keadilan bagi setiap orang yang datang dalam rangka mencari

keadilan, tanpa memperdulikan keadaan orang-orang yang

datang membawa permasalahan hukum.

Buku ini memaparkan secara sistematis langkah-langkah

yang dilakukan oleh PA/Msy dalam menerapkan access to

justice di lingkungan Peradilan Agama. Walaupun jauh dari

sempurna, buku ini telah berusaha menghadirkan gambaran riil

mengenai kehadiran access to justice di lingkungan Peradilan

Agama.

Page 5: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

5

ES KRIM, BAKSO DAN TEKNOLOGI INFORMASI

EDUKASI MELALUI INFORMASI

Penulis : Drs. H. Wahyu Widiana, MA

Penerbit: Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Ketika Wahyu Widiana tugas belajar

dan pertama kali mengalami musim

dingin di negeri Paman Sam, tahun

1988, ia sangat heran melihat antrian

mahasiswa untuk membeli es krim di

kampusnya. "Mengapa dalam suasana

sangat dingin, orang-orang pada makan

es krim?", "Apakah es krim membuat

panas badan, atau menjadi obat

penghangat, atau ada alasan lain?" Itulah pertanyaan-pertanyaan

yang timbul di benaknya.

Pertanyaan itu baru terjawab dan memuaskan Wahyu

Widiana ketika salah satu Profesornya yang pernah datang ke

Indonesia mengatakan "Its a culture, Wahyu." Sang Profesor

melanjutkan, kira-kira seperti ini, "Sama, di Indonesia juga,

siang-siang di terik matahari, cuaca panas, orang-orang pada

makan bakso yang panas dan pedas." Iya juga pikir Wahyu.

Sekitar 20 tahun kemudian, ketika Wahyu Widiana sebagai

Dirjen Badilag mengembangkan pemanfaatan Teknologi

Informasi, ia ingat pengalaman waktu kuliah itu. Wahyu

berpandangan bahwa pekerjaan sesulit apapun kalau sudah

menjadi kebiasaan, kultur, dan disenangi, maka orang akan

melakukannya dengan senang hati, bahkan akan berjuang

walaupun harus bersusah-susah. Hasilnya pasti akan sangat

memuaskan.

Tulisan yang berisi pengalaman seorang Wahyu Widiana,

disajikan dengan bahasa ringan dan sederhana, sehingga dimuat

pada menu "Pojok Pak Dirjen" www.badilag.net yang dirilis 24

Oktober 2011. Ini merupakan salah satu menu yang paling

ditunggu-tunggu oleh pembaca badilag.net

Page 6: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

6

DARI SERAMBI MESJID KE SERAMBI DUNIA

130 TAHUN PERADILAN AGAMA DI INDONESIA

Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama

Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Peradilan Agama dulu dikenal

sebagai pengadilan serambi mesjid,

sebab banyak tempat sidang Pengadilan

Agama di serambi atau di emper masjid.

Sementara sekarang, Pengadilan Agama

sudah jauh lebih maju, bahkan sudah

mendunia.

Julukan Pengadilan Agama sebagai

pengadilan serambi mesjid, kini sudah

tidak relevan lagi. Pengadilan Agama

kini tidak ada lagi yang menjalankan

tugasnya di emper-emper mesjid.

Bahkan Pengadilan Agama yang

selama ini banyak berlokasi di “jalan

tikus” dengan bangunan ala kadarnya, kini telah mulai banyak

berpindah ke daerah tengahan kota, dengan gedung baru yang

megah dan membanggakan.

Bahkan dalam tingkatan tertentu pengadilan agama sudah

“go international”. Banyak tokoh dan masyarakat internasional,

kini, sudah mengenal Pengadilan Agama, baik melalui tulisan,

buku, seminar, konferensi internasional, kegiatan LSM, atau

melalui putusan yang dipublikasikan di www.asianlii.org,

mahkamahagung.go.id, badilag.net, atau website Pengadilan

Agama itu sendiri.

Buku ini memaparkan sejarah yang memperlihatkan bahwa

kini Peradilan Agama telah, sedang dan akan bergerak terus dari

“serambi mesjid ke serambi dunia”, menuju pengadilan yang

agung, sebagaimana visi Mahkamah Agung yang kita cintai.

Page 7: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

7

MEMBANGUN PERADILAN AGAMA

YANG BERMARTABAT

Kompilasi Tulisan di Website www.badilag.net

Penerbit: Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Sejak website badilag dilaunching

pada tahun 2006 sampai sekarang sudah

ada lebih dari 500 artikel yang dimuat

dalam website tersebut, mayoritas artikel

itu dibuat oleh hakim dan pegawai

lingkungan Peradilan Agama.

Tema-tema yang diangkat sangat

variatif, mulai dari persoalan pembaruan

hukum formil dan hukum materiil, aneka

problematika hukum, sampai tentang

kebijakan atau program-program prioritas

reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh

pimpinan MA dan Badilag, seperti prodeo, posbakum, IT,

SIADPA Plus, dan lain-lain.

Banyaknya artikel tersebut menunjukkan kemampuan

menulis hakim dan pegawai PA baik dan motivasi menulisnya

juga sangat tinggi, kemampuan menulis tersebut harus

dikembangkan dan motivasi menulis juga harus dijaga. Karena

bagaimanapun juga tradisi menulis memberikan manfaat yang

tinggi bagi peningkatan kualitas SDM hakim dan pegawai di

lingkungan PA. Untuk itulah buku ini ditulis sebagai kompilasi

dari beberapa tulisan yang dimuat di website www.badilag.net

Page 8: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

8

MUTIARA YANG TAK TERLUPAKAN

PROFIL DAN PEMIKIRAN

TOKOH-TOKOH PERADILAN AGAMA DI INDONESIA

Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama

Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Setelah melalui perjalanan panjang

dan berliku, Peradilan Agama saat

ini mengalami kemajuan yang

sangat pesat. Pengakuan dan

apresiasi terhadap Peradilan Agama

bermunculan, bukan hanya dari

dalam negeri tetapi juga dari luar

negeri. Mereka tercengang melihat

kemajuan yang dicapai oleh

Peradilan Agama. Betapa tidak,

lembaga yang dalam istilah Prof.

Dr. Busthanul Arifin, hidup segan

mati tak mau, dan dalam bahasa

yang lain, Prof. Bagir Manan

(mantan Ketua MA) menyebut sebagai lembaga terlantar dan

diterlantarkan, dalam waktu singkat berubah dan mengalami

kemajuan yang sangat signifikan. Bahkan kemajuan ini tidak

pernah terbayangkan sedikit pun, bahkan oleh tokoh dan

pejabatnya sekalipun.

Buku ini akan mengungkap lika-liku perjalanan PA dari

masa ke masa, sebagaimana yang dialami dan dirasakan oleh

para tokoh-tokoh Peradilan Agama serta harapan-harapan

mereka terhadap Peradilan Agama ke depan. Dengan demikian,

buku ini dapat dijadikan sebagai sumber sejarah yang original

(the original history) karena digali langsung dari tokoh-

tokohnya.

Page 9: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

9

BADILAG DOT NET RUMAH MAYA BERCAT HIJAU

Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama

Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis:

Buku ini menguraikan tentang latar belakang lahirnya

sebuah rumah maya yang bercat hijau atau website badilag.net

(baca: badilag dot net), ide pembangunan website badilag.net

sendiri berawal dari kunjungan kerja

Peradilan Agama ke Family Court of

Australia (FCoA) pada tanggal 14-15

November 2005.

FCoA menunjukkan bahwa website

www.familycourt.gov.au memuat berbagai

informasi yang dibutuhkan publik dari

pengadilan. Dari mulai profil, prosedur

berperkara, jadwal sidang, hingga putusan

ada di website.

Website yang menyedot Delegasi

Peradilan Agama itu akhirnya melahirnya

situs Badilag www.ditjenbadilag-mari.net

sebagai situs resmi yang dilaunching pada

tanggal 23 Desember 2005. Dalam perkembangannya, nama

website diubah menjadi www.badilag.net pada tanggal 16 April

2006.

Upaya Wahyu Widiana dan seluruh timnya demikian kuat

untuk mensosialisasikan dan mengembangkan website yang

didominasi warna hijau itu. Dalam perkembangan terakhirnya,

website ini sudah sangat familiar di hati warga Peradilan

Agama.

Page 10: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

10

MAHKAMAH SYAR'IYAH DI SERAMBI MEKKAH

Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama

Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Mahkamah Syar'iyah adalah peradilan

syariat Islam dan merupakan bagian dari

sistem peradilan nasional yang bebas dari

pengaruh pihak manapun, adapun syariat

Islam adalah tuntunan ajaran Islam dari

semua aspek kehidupan.

Mahkamah Syar'iyah adalah lembaga

peradilan yang dibentuk berdasarkan Qanun

Nomor 11 Tahun 2002 tentang Peradilan

Syariat Islam serta melaksanakan syariat

Islam dalam wilayah Provinsi Aceh,

merupakan pengembangan dari Peradilan Agama yang sudah

ada.

Sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

menurut UUD 1945 mengatur tentang otonomi khusus suatu

daerah atau bersifat istimewa. Daerah yang telah mendapat

otonomi khusus tersebut salah satunya adalah Aceh. Salah satu

bentuk formal otonomi khusus Aceh adalah implementasi

syariat Islam yang kemudian dibentuklah Mahkamah Syar'iyah

yang menjadi salah satu bagian dari otonomi khusus Aceh.

Mahkamah ini ditetapkan dan dinyatakan berlaku pada

tanggal 1 Maret 2003 bertepatan dengan tanggal 1 Muharram

1424 H. Pada hari itu juga diresmikan pembentukan Mahkamah

Syar'iyah dan Mahkamah Syar'iyah Provinsi di Aceh.

Pembentukan tersebut berdasarkan UU No. 18 Tahun 2001 dan

Keppres No. 11 Tahun 2003 tentang Mahkamah Syar'iyah dan

Mahkamah Syar'iyah Provinsi.

Buku ini disusun oleh para pelaku sejarah terbentuknya

Mahkamah Syar'iyah Aceh, sangat layak dibaca oleh seluruh

warga Peradilan Agama dan para pemerhati masalah lembaga

peradilan dan penegakan syariat Islam di Aceh.

Page 11: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

11

PERADILAN AGAMA MERAMBAH DUNIA

Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama

Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Buku ini mendokumentasikan hubungan BADILAG MA RI

dengan negara-negara Timur dan Barat, bahkan negara-negara

kawasan serumpun. Buku ini diberi

judul Peradilan Agama Merambah

Dunia. Peradilan Agama sejak era

sebelum satu atap (one roof system)

maupun pasca satu atap telah

menjalin banyak hubungan yang

dinamis dan harmonis dengan

negara-negara luar. SDM yang

menguasai bahasa Arab dan Inggris

menjadi motornya. Dua forum

diskusi, yaitu EMC (English

Meeting Club) dan MLA (Multaqal

Lughatil 'Arabiyyah/Forum Bahasa

Arab) dibentuk oleh Badilag.

Dalam era globlisasi dan era teknologi informasi ini, dituntut

kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing,

minimal bahasa Inggris atau bahasa Arab. Kalau tidak, orang

akan selalu berada di pinggir, sebagai penonton yang tidak bisa

main.

Pembaca disuguhi dengan banyak data seputar peran aktif

Peradilan Agama dalam kerjasama internasional guna

peningkatan kualitas SDM, pelaksanaan reformasi birokrasi

peradilan dan pertukaran informasi. Ada short course Hukum

Ekonomi Syariah dan sistem peradilan di Sudan, dan Arab

Saudi dan hubungan Badilag dengan Family Court of Australia

dan AusAID, ada presentasi badilag forum Asia-Pasific

Regional Conference of IACA (International Association for

Court Administration), dan beberapa forum/lembaga

internasional lainnya.

Page 12: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

12

PERKEMBANGAN PENANGANAN

EKONOMI SYARIAH

Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama

Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Lahirnya Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2006 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

tentang Peradilan Agama telah membawa

perubahan besar terhadap kedudukan dan

eksistensi Peradilan Agama di Indonesia.

Dengan perubahan undang-undang ini, di

samping kewenangan yang telah diberikan

dalam bidang hukum keluarga Islam, juga

Peradilan Agama diberi wewenang untuk

menyelesaikan perkara dalam bidang

ekonomi syariah yang meliputi perbankan

syariah, lembaga keuangan mikro syariah, asuransi syariah,

reasuransi syariah, reksadana syariah, obligasi syariah dan surat

berharga berjangka menengah syariah, sekuritas syariah,

pembiayaan syariah, pegadaian syariah, dana pensiunan

lembaga keuangan syariah dan bisnis syariah.

Untuk menjawab tantangan ini, Mahkamah Agung RI

mengeluarkan kebijakan-kebijakan berupa regulasi seperti

PERMA Nomor 2 Tahun 2008 tentang Kompilasi Hukum

Ekonomi Syariah dan SEMA Nomor 8 Tahun 2008 tentang

eksekusi putusan badan arbitrase syariah, meningkatakan

kompetensi para hakim dengan Bimbingan-Bimbingan Teknis

(Bimtek) serta kerjasama-kerjasama dengan beberapa Perguruan

Tinggi umtuk menyusun Hukum Materiil dan Hukum Formil

Ekonomi Syari‟ah

Dalam buku ini juga digambarkan kerjasama Peradilan

Agama dalam bidang hukum dengan negara-negara pelaksana

Hukum Ekonomi Syariah yang menjadi kiblat dunia bisnis

syariah global, terutama Republik Sudan dan Saudi Arabia.

Page 13: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

13

SEJARAH PERKEMBANGAN

IMPLEMENTASI SIADPA PLUS

MEMBANGUN ADMINISTRASI PERADILAN

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama

Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Sesuai dengan judul bukunya, sejarah implementasi

SIADPA Plus sudah berkembang pesat di lingkungan Peradilan

Agama. Dalam rangka membangun

administrasi peradilan yang berbasis

teknologi informasi, maka Badilag

melalui nakhodanya Wahyu Widiana

terus melakukan pengembangan SIADPA

Plus bagi aparatur Peradilan Agama.

Buku ini banyak mendapatkan

sambutan dari berbagai pihak, tidak

hanya warga Peradilan Agama sendiri,

melainkan juga para praktisi bidang TI,

dan pengakuan world bank yang secara

khusus akan membukukan sejarah

perkembangan SIADPA Plus di lingkungan Peradilan Agama.

Yang menarik dari SIADPA Plus adalah proses

implementasi aplikasinya di Peradilan Agama sangat spesial

karena orang-orang yang notebene bukan berbasis IT bisa

menjadikan teknologi terkini sebagai bagian dari budaya

kerjanya. Dengan kondisi keterbatasan tersebut, Ditjen Badilag

telah membuktikannya.

Page 14: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

14

SIMPEG OTOMASI MANAJEMEN

PERADILAN AGAMA

Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama

Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Manajemen aparatur peradilan telah dipergunakan Sistem

Informasi Kepegawaian (SIMPEG) merupakan program aplikasi

yang dipergunakan untuk membantu manajemen kepegawaian

dalam mengolah data dan dokumen kepegawaian.

Arah dan fungsi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen

Kepegawaian pada prinsipnya membantu

dalam pengelolaan data-data, pencetakan

laporan-laporan dan rekap-rekap data

kepegawaian lainnya yang bersifat statistik.

Jadi SIMPEG ini merupakan program aplikasi

untuk mempermudah dan meningkatkan

manajeman di bidang kepegawaian, terutama

peningkatan kinerja intansi (Institution),

peningkatan kualitas informasi (information),

peningkatan manfaat sumberdaya (economy),

pengendalian terhadap kesalahan dan

kecurangan (control), penghematan (efficiency) dan

peningkatan pelayanan (sevice).

Page 15: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

15

MENU SARAPAN WARGA

PERADILAN AGAMA

Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama

Penerbit : Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Sejak 16 April 2006 sampai

sekarang, usia website badilag.net

sudah mencapai 6 tahun lebih,

eksistensi website badilag.net telah

mendapat sorotan publik. Oleh

karenanya berbagai upaya dilakukan

untuk terus meningkatkan website

badilag.net, baik dari segi substansi

maupun dari segi pendukung lainnya

seperti penggunaan dwi bahasa Arab

dan Inggris.

Hal ini untuk mendukung kerjasama

Badilag dengan beberapa negara donor seperti Australia,

Belanda, Amerika, Saudi Arabia, Sudan, dan sebagainya.

Bahkan, upaya peningkatan ini mendapatkan apresiasi dari

Komisi Yudisial melalui Buletin Komisi Yudisial edisi Maret-

April 2012 Vol. VI No. 5.

Gagasan dijadikannya sebuah buku dari kumpulan berita-

berita yang tayang di website badilag.net ini, merupakan

gagasan cerdas dan bernas yang patut diberikan sambutan

hangat, termasuk Dirjen Badilag sendiri turut memberikan

apresiasi tersebut.

Buku ini mengajak pembaca untuk menjadikan refleksi

tentang apa yang telah dilakukan untuk perubahan Peradilan

Agama.

Page 16: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

16

MEJA INFORMASI DAN PELAYANAN PUBLIK

Penyusun : Tim 130 Tahun Badan Peradilan Agama

Sinopsis : Peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarat menjadi

salah satu kebijakan sentral Mahkamah Agung RI demi

mewujudkan reformasi birokrasi di tubuh Badan Peradilan

Indonesia, sehingga sebagai harapan terbesar

dari langkah tersebut adalah tercapainya visi

yakni, terwujudnya Badan Peradilan

Indonesia yang agung.

Badan Peradilan Agama melalui Surat

Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan

Agama Nomor 0017/Dj.A/SK/VII/2011

tanggal 07 Juli 2011 tentang Pedoman

Pelayanan Informasi di Pengadilan Agama

sebagai petunjuk teknis pelaksanaan Surat

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI

Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang

Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan

terus melakukan pembenahan dan peningkatan standar

pelayanan masyarakat pada Pengadilan Agama.

Keterbatasan dana dan bangunan kantor yang belum

prototipe bukanlah halangan bagi warga Pengadilan Agama

untuk menyuguhkan wajah pelayanan prima, berupa pelayan

yang asri, sejuk, dan menyenangkan bagi segenap pihak-pihak

yang datang ke Pengadilan Agama sebagai Peradilan Modern.

Buku ini adalah salah satu dari pedoman penting bagi segenap

warga Peradilan Agama yang ingin berbagi pengalaman dalam

mengelola meja informasi dan pelayanan publik di lingkungan

Peradilan Agama.

Page 17: KATALOG BUKU HUT PERADILAN AGAMA YANG KE-130 TAHUN

17

WAHYU WIDIANA

BEKERJA TIADA HENTI MEMBANGUN

PERADILAN AGAMA

Penulis : Drs. Muslim, SH, MA dan H. Edi Hudiata, Lc

Penerbit: Ditjen Badilag MARI 2012

Sinopsis :

Siapa yang mengira sosok Wahyu

Widiana yang sekarang menjadi Dirjen

Badilag adalah anak seorang kusir

delman, pedagang telor, dan pedangan

bahan bangunan? Apakah juga diketahui

jika Wahyu „dipaksa‟ Sang Ibunda

tercinta untuk masuk sekolah agama dan

IAIN, dan Wahyu saat kecil ternyata

bercita-cita ingin menjadi insinyur atau

dokter.

Beberapa bagian hidup yang pernah dialami Wahyu

Widiana, seperti di atas, direkam dalam Buku Biografi ini.

Keadaan keluarga yang saling menyayangi, kondisi

perkenomian yang sangat terbatas, dan seringnya Wahyu

menahan diri untuk tidak sekolah di SMA Favorit dan Kuliah di

Perguruan Tinggi Umum, hanya demi memenuhi permintaan

Sang Ibunda Tercinta, Hj. Siti Zuhroh, adalah beberapa cuplikan

yang juga dapat dinikmati dalam buku ini. Buku ini juga

semakin atraktif dengan foto-foto Wahyu Widiana yang

disediakan oleh Kasubag Dokumentasi dan Informasi Ditjen

Badilag.

Setelah hampir dua bulan bekerja mengumpulkan data dan

proses penulisan buku, Tim Penulis yang terdiri dari Muslim

Bakhtiar (Wakil Ketua PA Kotobaru) dan Edi Hudiata (Hakim

PA Marabahan), berhasil merampungkan penulisan buku

Biografi yang sangat fenomenal tersebut, sehingga buku ini

layak untuk dibaca sebagai pedoman dan inspirasi bagi warga

Peradilan Agama di Indonesia.