6
Kausalitas Antara Bencana, Amanah, dan Harapan Tuhan tahu tapi menunggu. Begitu kata leo Tolstoy yang saya baca didalam sebuah novel dari bang andrea hirata, sang pemimpi. Kata-kata itu membuat saya semakin yakin akan balasan Allah swt. Sejak saat itu saya tidak pernah takut lagi untuk sekedar berkorban untuk menolong teman sendiri, atau berkorban mati- matian untuk menjadi yang terbaik, baik dikelas maupun dimanapun, saya sempat yakin sekecil apapun yang kita harapkan kebaikan dari Allah swt, Allah pasti akan menyimpannya baik-baik di lauhulmahfudz sana, tanpa tergapai oleh satu makhluk pun yang tahu, Allah dengan maha bijaksananya pasti akan membalas sesuatu itu sekecil apapun. Untuk tulisan kali ini saya tidak akan berpanjang lebar melihat dari sudut pandang motivasi seperti itu, kita akan melihat apa arti kata-kata leo Tolstoy itu dari sudut pandang yang sedikit berbeda mungkin ngawur. “Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji”. Ali imran ayat 9. Sekecil apapun itu Allah takkan pernah melupakan bahkan mengingkari janji-janji-Nya. Tuhan tahu tapi menuggu. Allah hanya menuggu waktu yang tepat untuk membalas semuanya. Mungkin juga Karena kita menjadi umat Nabi Muhammad saw yang mempunyai beberapa keutamaan yang bahkan Nabi Adam pun sempat iri kepada kita. Berikut ini adalah 4 hal yang membuat Nabi adam iri kepada umat Nabi Muhammad saw : Pertama “Dulu ketika aku bertaubat akan dosa-dosaku kepada Allah swt,Allah menerima taubatku di Makkah akan tetapi untuk umat Muhammad, di muka bumi bagian manapun taubat mereka bisa diterima”. Kedua “Dulu ketika aku melakukan maksiat kepada Allah seketika itu pakaianku terlepas dari tubuhku,akan tetapi

Kausalitas Antara Bencana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kausalitas aantara iman, usaha, dan doa.

Citation preview

Page 1: Kausalitas Antara Bencana

Kausalitas Antara Bencana, Amanah, dan Harapan

Tuhan tahu tapi menunggu. Begitu kata leo Tolstoy yang saya baca didalam sebuah novel dari bang andrea hirata, sang pemimpi. Kata-kata itu membuat saya semakin yakin akan balasan Allah swt. Sejak saat itu saya tidak pernah takut lagi untuk sekedar berkorban untuk menolong teman sendiri, atau berkorban mati-matian untuk menjadi yang terbaik, baik dikelas maupun dimanapun, saya sempat yakin sekecil apapun yang kita harapkan kebaikan dari Allah swt, Allah pasti akan menyimpannya baik-baik di lauhulmahfudz sana, tanpa tergapai oleh satu makhluk pun yang tahu, Allah dengan maha bijaksananya pasti akan membalas sesuatu itu sekecil apapun.

Untuk tulisan kali ini saya tidak akan berpanjang lebar melihat dari sudut pandang motivasi seperti itu, kita akan melihat apa arti kata-kata leo Tolstoy itu dari sudut pandang yang sedikit berbeda mungkin ngawur.

“Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji”. Ali imran ayat 9. Sekecil apapun itu Allah takkan pernah melupakan bahkan mengingkari janji-janji-Nya. Tuhan tahu tapi menuggu. Allah hanya menuggu waktu yang tepat untuk membalas semuanya. Mungkin juga Karena kita menjadi umat Nabi Muhammad saw yang mempunyai beberapa keutamaan yang bahkan Nabi Adam pun sempat iri kepada kita. Berikut ini adalah 4 hal yang membuat Nabi adam iri kepada umat Nabi Muhammad saw :

Pertama “Dulu ketika aku bertaubat akan dosa-dosaku kepada Allah swt,Allah menerima taubatku di Makkah akan tetapi untuk umat Muhammad, di muka bumi bagian manapun taubat mereka bisa diterima”.

Kedua “Dulu ketika aku melakukan maksiat kepada Allah seketika itu pakaianku terlepas dari tubuhku,akan tetapi untuk umat Muhammad ketika mereka durhaka kepada Allah mereka tidak dilepaskan pakaianya oleh Allah”

Ketiga “Dulu ketika aku melanggar larangan Allah dalam kurun waktu yang sangat lama aku dipisahkan dari istriku tercinta, akan tetapi untuk umat Muhammad, ketika mereka melanggar larangan Allah mereka tidak dipisahkan dari istri mereka”

Keempat “Dulu aku melakukan dosa di surga kemudian diusir ke dunia,akan tetapi untuk umat Muhammad,mereka melakukan dosa di dunia akan tetapi jika mereka mau bertaubat dari dosa2nya mereka kelak akan di tempatkan di surga”.

Tuhan tahu tapi menunggu. Sebentar, lalu apa masalah umat Muhammad saw sehingga bencana datang silih berganti menghantam umat beliau. Lalu sudahkah kita introspeksi dan sudahkah kita sanggup unutk menghilangkan sebab musabab dari semua itu. Kita bisa saja adalah orang yang tilawahnya tak pernah tinggal, sholat jamaah tak pernah telat, mungkin juga karena saking takutnya kita dengan dunia sampai-sampai kita lebih memilih hidup dengan pepohonan di hutan daripada hidup di negeri dengan hiruk pikuk dunia yang semakin tua ini. Oke, jika seandainya semua orang shaleh memilih untuk lari dari kehiduan dunia ini, semuanya

Page 2: Kausalitas Antara Bencana

lari kedalam hutan-hutan rimba, menjauhkan diri dari hiruk pikuk kemaksiatan, it’s oke, no problem. Jika semua orang sholeh itu lebih memilih untuk mengunci diri didalam masjid, melepaskan segala pakaian dunia, melepaskan segala yang berhubungan dengan kesibukan duniawi yang tidak jelas, melepaskan dari berhubungan dengan orang-orang yang masih jauh dari tuntunan islam, bikullisurur, dengan senang hati tafadhdhol. Toh dalam alquran sudah dijelaskan, “tiadalah manusia mendapatkan selain apa yang ia usahakan”.

Tuhan tahu tapi menuggu, lalu saya hanya ingin mengajak kita melihat beberapa fakta yang terjadi dikalangan umat islam itu sendiri, kita tak perlu jauh-jauh sampai menganalisis ke arab, atau ke negara-negara islam lainnya yang keislamannya semakin luntur. Mari sejenak kita melongo kesamping kiri-kanan kita, di negeri yang tercinta ini, what happen?

1.Berikut ada beberapa judul artikel yang menurut saya cukup menarik : Polri Tetapkan Misbakhun Sebagai Tersangka Bupati Natuna Daeng Rusnadi dipenjara Daftar 30 politisi PDIP dan Golkar yang diduga menerima cek suap Daftar koruptor DPR-RI & gubernur per maret 2010 Yusran Aspar ditangkap sebagai terpidana korupsi Sidang perdana Dudhie Mamun Murod Gubernur Kepulauan Riau Ismet Abdullah tersangka korupsi damkar 3 mantan anggota DPR-RI ditahan Udju Djuaheri dan Endin Soefihara ditahan Hamka Yandhu dan Antony Abidin divonis penjara

(Sumber : kasus-korupsi.com)

Jelas sudah, kriminalnya Cuma satu, korupsi. 1 poin dapat yaitu korupsi yang semakin menjamur. Itu baru yang terungkap, yang belum, masih goyang kaki.

2. Beberapa tahun yang lalu kita sempat digemparkan oleh video mesum anggota DPR. Astaghfirullah, dangan artis lagi, cukup sudah. Tak berapa lama berita heboh tersebut, tenggelam tanpa bayangan. Kemudian sempat heboh lagi ketika pemain wanitanya mau mencalonkan diri menjadi wakil bupati. Astaghfirullah, apa yang terjadi jika bangsa ini tetap dipimpin orang seperti itu. Perlu diingat “Allah takkan melupakan janjinya”.

3. Akhir-akhir ini lagi-lagi timbul hedlaen yang membicarakan kelenah wakil rakyat kita, alias pemimpin kita. Pemimpin yang diberi dipundaknya tanggung jawab yang besar. Beberapa Anggota DPR hanya untuk belajar etika peleseran pergi ke yunani, anggaran yang digunakan sebesar Rp 2,27 Miliar. Satu tujuan menghabiskan uang sebesar itu yaitu belajar etika, lucu. Bahkan lebih nekat lagi mereka, ketika mentawai dan Jogjakarta di hantam musibah, ada yang masih nekat pergi kunker. Kemudian ada lagi yang kunker malah bawa keluarga, rekreasi kale. Lucu.

Page 3: Kausalitas Antara Bencana

Tiga hal tersebut sudah cukup untuk menjelaskan kepada kita, jika kita semua lari dari keadaan ini jika semuanya menghindar lalu siapa yang mau menyelesaikan semua masalah diatas. Jika semua orang sholeh pergi apa kita rela tetep dipimpin oleh para penzina, atau kita rela dipimpin oleh para pencuri-pencuri, relakah kita? Sungguh kami butuh pemimpin yang sholeh untuk memimpin umat yang besar ini.

Ada satu hal yang telah banyak kita diabaikan, baik personal maupun bangsa ini, yaitu amanah. Jika amanah sudah diabaikan, maka tahukah kita apa yang akan terjadi? Untung saja kita umat Nabi Muhammad saw, kalau kita umat Nabi lain, puahsiseh, mungkin bisa saja nasib kita seperti kaum Nabi luth, atau bangsa tsamud, atau mungkin lebih parah azab yang akan kita terima. Karena jika amanah sudah diabaikan, maka lihatlah apa yang dikatakan rasulullah berikut. Rasulullah SAW bersabda : “Apabila amanah diabaikan orang, maka tunggulah kehancurannya, lalu sahabat bertanya pada Rasulullah : Bagaimana amanah itu diabaikan orang ya Rasul. Beliau menjawab : Apabila suatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. [H.R.Bukhari]. Allah swt berfirman : Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim lagi bodoh” [QS.Al Ahzab 72 ]. tiga poin besar diatas cukup sudah membuka mata kita. Itulah yang terjadi, amanah-amanh besar telah diabaikan. Selanjutnya kita tinggal menunggu, menunggu kehancuran.

Ketika terjadi korupsi jangan mengira bahwa kita akan terlepas dari masalah, dan jangan menganggap kita tidak berdosa, kita yang memilih mereka, kemudian kita juga merasa bersalah karena kenapa bukan kita yang disana, jika kita memang merasa ahlinya. Sudah tahu artis, tapi tetap saja kita pilih jadi umara’, sudah tahu penzina masih saja mau kita percaya memimpin kita, apa kata dunia. Untuk itulah Ali Bin Abi Thalib merasa punya kewajiban untuk tetap bersikeras menjadikan Umar Bin Khatab sebagai khalifah pada saat itu, karena Ali tahu karena amanah memimpin umat ini haruslah benar-benar orang yang ahlinya, dan ingatlah ucapan Ali yang sangat terkenal pada sa’at itu, “Ya Umar, kalau bukan kita yang memimpin umat ini, siapa lagi?!”

Ketika amanah telah diabaikan maka tunggulah kehancurannya. kita bisa melihat ribuan orang dihantam tsunami, gunung merapi kembali meletus, kemudian tsunami di mentawai. Bencana terus berdatangan. Jika amanah tidak diberikan kepada yang ahlinya, maka tunggulah kehancuran. tuhan tahu tapi dia tetap menuggu, dia takkan langsung mengadzab seseorang langung di TKP, tapi ia tangguhkan Karena kemahasayangan-Nya. Dan dia takkan pernah sedikitpun mengingkari janji-Nya, dan ucapan Rasululullah saw itu bukanlah berdasarkan nafsu. Dan lihatlah apa yang terjadi sekarang. kenapa Allah tidak mengangkat saja gunung merapi kemudian dicampakkan kegedung DPR atau ketempat-tempat yang sudah mengabaikan amanah-amanah besar itu, masalah selesai! Tapi kenapa harus rakyatnya yang terkena azdab kenapa harus rakyat jogja kenapa harus mentawai, kenapa harus wasior, dan kenapa harus aceh, dan tidak menutup kemungkinan kita juga akan menyusul! Cara Allah mengingatkan kita bukan

Page 4: Kausalitas Antara Bencana

hanya dengan ayat-ayat qauliyah tapi juga banyak ayat-ayat kauniyah yang kita abaikan, hal ini membuktikan siapa yang memberikan amanah itu kepada yang tidak ahlinya mungkin saja mereka yang menerima kehancuran itu. wallahu’alam.

Masihkah kita tak peduli , masihkah kita bersikap acuh tak acuh dengan segala kebobrokan yang terjadi disekitar kita, bahkan yang terjadi di negeri ini. Dedi mizwar mungkin benar, alangkah lucunya (negeri ini). Dengan segala keadaan baik sosial yang kesenjangannya sangat tinggi, mulai dari politik yang semakin bobrok, memang lucu. Lalu siapa yang akan menghilangkan semua kelucuan ini, siapa?! Orang yang satu mengharapkan orang lain, sedangkan orang yang lain mengharapkan orang yang satu lagi,sebenarnya siapa yang diharapkan oleh umat dan rakyat ini? Lalu siapa yang akan menghilangkan kelucuan ini, siapa?! Ingat kawan, rakyat ini menuggu kita, bangsa ini menunggu kita, dan umat ini menuggu kita. Bukan mereka dan bukan dia. Kita adalah harapan itu. Ali Bin Abi Thalib : “Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi!”. Adam Elzhiddy.

Biodata Penulis :

Nama : Adam ElzhiddyTTL    : Penarah 23 agustus 1991HP : 081270270777 atau 085733285439Alamat asal  : Pulau Seraya, Desa Lebuh, Kec Kundur Utara, Kab Karimun, Kep Riau.Alamt sekarang : Jl. Keputih tegal timur 42-44, Sukolilo, Surabaya.Status : Mahasiswa Teknik Informatika, Smester 3, ITS (Institut Teknologi Sepuluh

Nopember), Surabaya.No rek : 0171252872, atas nama sdr Adam.