33
Dasar Teknik Listrik dan Elektronika (KB AE 1152) Bab 1: Teori Elektron Dosen: Singgih Satrio Wibowo Teguh Wibowo Sentot Purbadi

(KB AE 1152) Dasar Teknik Listrik Dan Elektronika - Bab 1, Teori Elektron (20150310)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dasda

Citation preview

  • Dasar Teknik Listrik dan Elektronika

    (KB AE 1152)

    Bab 1: Teori Elektron

    Dosen:

    Singgih Satrio Wibowo

    Teguh Wibowo

    Sentot Purbadi

  • Bab 1 Teori Elektron

    1. Zat (Materi)

    2. Senyawa dan Campuran

    3. Molekule

    4. Atom

    5. Tingkat Energi

    6. Kulit dan Sub-kulit

    7. Valensi

    8. Senyawa

    9. Ionisasi

    10.Konduktor, Semikonduktor, dan Isolator

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 2

    Daftar Isi Bab 1

  • Bab 1 Teori Elektron

    Materi (matter) atau zat adalah segala sesuatu yang menempati

    ruang dan memiliki bobot; yaitu bobot dan ukurannya

    (dimensinya) dapat diukur. Contoh dari materi adalah udara, air,

    mobil, baju, termasuk juga badan kita. Maka, kita dapat

    mengatakan bahwa materi atau zat dapat ditemui dalam

    berbagai wujud: padat, cair dan gas.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 3

    Bab 1.1 Materi (Zat)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Unsur (elements) adalah zat atau bahan yang tidak dapat

    diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melalui proses

    kimia. Contoh dari unsur adalah besi (iron), emas (gold), perak

    (silver), tembaga (copper), hidrogen dan oksigen. Saat ini telah

    dikenal 100 unsur lebih. Zat-zat selain unsur yang dikenal ini

    adalah gabungan dari dua atau lebih unsur-unsur tersebut.

    Senyawa (compound) adalah adalah gabungan antara dua atau

    lebih unsur secara kimiawi, sehingga dapat dipisahkan dengan

    proses kimia, tidak dapat dipisah secara fisik. Contoh dari

    senyawa adalah air (water) yang terdiri atas hidrogen dan

    oksiben. Contoh lainnya adalah garam dapur yang terdiri atas

    sodium dan klorin.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 4

    Bab 1.2 Unsur, Senyawa, Campuran (1)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Campuran (mixture) adalah gabungan antara unsur dan

    senyawa secara fisik, sehingga dapat dipisahkan dengan proses

    fisika. Contoh dari campuran adalah udara (air) yang terdiri atas

    nitrogen, oksigen, karbondioksida, dan beberapa gas lainnya.

    Contoh lainnya adalah air laut yang terdiri atas garam dan air.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 5

    Bab 1.2 Unsur, Senyawa, Campuran (2)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Molekul (molecules) adalah gabungan kimiawi antara dua atau

    lebih atom. Pada suatu senyawa, molekul adalah partikel

    (zarrah) terkecil yang memiliki sifat senyawa tersebut.

    Sebagai contoh, perhatikan air (water). Air adalah suatu zat,

    karena menempati ruang dan memiliki bobot (berat). Sesuai

    temperaturnya, air dapat berwujud cair (disebut air), padat

    (disebut es), atau gas (disebut uap). Jika kita mulai dengan air

    sejumlah tertentu, kemudian membaginya menjadi dua dan

    membuang bagiannya. Kemudian kita bagi lagi bagian tersisa

    menjadi dua, dan membuang bagian yang lain, dan terus

    demikian. Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 6

    Bab 1.3 Molekul (1)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Maka akan berakhir pada suatu jumlah tertentu (yang sangat

    kecil) dimana tetap berupa air. Bagian terkecil ini disebut

    sebagai molekul air, terdiri atas 1 bagian unsur oksigen dan 2

    unsur hidrogen, dan ditulis dengan rumus kimia (H2O)

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 7

    Bab 1.3 Molekul (2)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Atom adalah bagian yang lebih kecil dari suatu molekul. Sebuah

    atom adalah bagian terkecil suatu partikel dari suatu unsur yang

    memiliki sifat unsur tersebut. Atom suatu unsur berbeda dengan

    atom unsur lain. Karena saat ini dikenal 100 lebih unsur, maka

    terdapat 100 atom lebih yang berbeda, atau dengan kata lain,

    sebuah atom berbeda untuk setiap unsur. Sebagaimana ribuan

    kata dapat dibentuk dari gabungan huruf (alfabet), maka ribuan

    jenis material (bahan) dapat dibentuk dari kombinasi kimia dari

    atom-atom tertentu.

    Suatu partikel yang merupakan kombinasi kimia dari dua atau

    lebih atom disebut sebagai molekul. Molekul oksigen terdiri atas

    dua atom oksigen, dan molekul hidrogen terdiri atas dua atom

    hidrogen. Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan Presentasi Oleh SSW 8

    Bab 1.4 Atom (1)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Gula, di lain sisi, adalah senyawa yang terdiri atas karbon,

    hidrogen dan oksigen. Atom-atom ini membentuk molekul gula.

    Karena gula dapat dipecah menjadi bagian yang lebih kecil dan

    dasar melalui proses kimia, maka kita tidak dapat memiliki atom

    gula.

    Setiap atom terdiri atas elektron, proton, dan pada kasus umum

    neutron, yang secara keseluruhan disebut sebagai partikel sub-

    atom. Lebih lanjut, elektron, proton dan neutron dari suatu unsur

    adalah sama dengan partikel sub-atom dari unsur yang lain.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 9

    Bab 1.4 Atom (2)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Alasan adanya berbagai jenis unsur berbeda (padahal sub-

    atomnya sama) adalah susunan elektron dan proton di dalam

    atom berbeda untuk setiap unsur.

    Elektron adalah sub-atom yang memiliki muatan listrik negatif.

    Proton memiliki muatan listrik positif, yang besarnya sama

    dengan elektron namun berlawanan. Para ahli telah mengukur

    massa dan ukuran dari elektron dan proton, dan mereka

    mengatahui berapa besar muatan yang dimiliki sub-atom ini.

    Muatan proton sama besar dengan muatan elektron, meskipun

    bobotnya 1837 kali lebih besar dari elektron.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 10

    Bab 1.4 Atom (3)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Neutron memiliki massa sedikit lebih besar dari proton, tetapi

    tidak memiliki muatan listrik. Berdasarkan teori yang umum,

    susunan elektron, proton dan neutron serupa dengan susunan

    tata-surya. Proton dan neutron membentuk inti berat dengan

    muatan positif, yang dikelilingi oleh elektron yang sangat ringan.

    Gambar 1.1 berikut ini menampilkan satu atom hidrogen dan

    satu atom helium. Masing-masing memilik struktur sederhana.

    Atom hidrogen hanya memiliki 1 proton di inti dengan 1 elektron

    yang mengitarinya. Atom helium sedikit lebih rumit. Dia memiliki

    dua proton dan dua neutron, dengan dua elektron mengelilingi

    intinya. Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 11

    Bab 1.4 Atom (4)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Unsur dikelompokkan secara numerik sesuai dengan kerumitan

    atomnya. Nomor atom dari suatu atom ditentukan oleh

    banyaknya proton di dalam intinya.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 12

    Bab 1.4 Atom (5)

    Gambar 1.1 Struktur atom hidrogen dan helium

  • Bab 1 Teori Elektron

    Dalam keadaan netral, sebuah atom terdiri atas proton dan

    elektron dalam jumlah yang sama. Karenanya, sebuah atom

    Hidrogen yang terdiri atas satu proton dan satu elektron memiliki nomor atom 1; dan Helium, dengan dua proton dan dua

    elektron, memiliki nomor atom 2. Kerumitan dari struktur atom

    meningkat seiring banyaknya proton dan elektron.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 13

    Bab 1.4 Atom (6)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Karena elektron di dalam atom memilik massa dan gerak, dia

    memiliki dua jenis energi. Berdasarkan geraknya, elektron

    memiliki energi kinetik. Karena posisinya, dia juga memiliki

    energi potensial. Energi total yang dimiliki elektron (kinetik plus

    potensial) adalah faktor yang menentukan jarak orbit elektron.

    Agar sebuah elektron tetap berada di orbitnya, maka dia harus

    TIDAK MENANGKAP atau TIDAK MELEPAS energi.

    Adalah hal umum diketahui bahwa cahaya adalah satu bentuk

    energi, tetapi bentuk fisik dari energi sendiri TIDAK DIKETAHUI.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 14

    Bab 1.5 Tingkat Energi (1)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Satu teori yang diterima adalah menjelaskan bahwa keberadaan

    cahaya merupakan paket kecil energi yang disebut foton. Foton

    dapat mengandung berbagai jumlah energi. Banyaknya energi

    tergantung dari warna cahayanya. Jika sebuah foton dengan

    cukup energi menumbuk elektron, maka elektron akan

    menyerap energi foton, seperti tampak dalam Gambar 1.2.

    Elektron, yang sekarang memiliki energi lebih besar, akan

    melompat ke orbit baru yang lebih jauh dari inti. Orbit pertama

    dimana elektron dapat melompat memiliki radius 4 kali

    dibanding orbit awalnya. Jika energi yang diterima lebih besar

    lagi, maka orbit kedua yang mungkin untuk dilompati memiliki

    radius 9 kali lebih besar dibanding orbit awal.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan Presentasi Oleh SSW 15

    Bab 1.5 Tingkat Energi (2)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Dengan demikian, setiap orbit dapat dipandang sebagai

    perwakilan dari nilai tingkat energi yang dapat dicapai oleh

    elektron. Perlu ditekankan disini bahwa elektron tidak dapat

    berpindah orbit begitu saja. Elektron akan tetap berada di orbit

    terendah sampai sejumlah energi yang mencukupi diterima

    olehnya untuk melompat ke orbit yang lebih tinggi.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 16

    Bab 1.5 Tingkat Energi (3)

    Gambar 1.2 Tingkat energi (energy level) di dalam sebuah atom

  • Bab 1 Teori Elektron

    Sebuah elektron tidak mungkin berada di ruang antar orbit (yang

    diijinkan). Ini menunjukkan bahwa elektron tidak dapat

    menerima sebuah foton kecuali energinya cukup untuk

    mendorongnya berpindah orbit ke orbit yang lebih tinggi. Energi

    panas dan tumbukan dengan partikel lain juga dapat

    menyebabkan elektron melompat ke orbit lain.

    Ketika elektron telah lompat ke tingkat energi lebih tinggi, atom

    disebut dalam keadaan tereksitasi. Elektron tidak akan terus

    berada di kondisi tereksitasi ini lebih dari sepersekian detik

    sebelum memancarkan kembali kelebihan energi ini dan

    kembali ke orbit yang lebih rendah.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 17

    Bab 1.5 Tingkat Energi (4)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Untuk melukiskan hal ini, anggap sebuah elektron normal baru

    saja menerima sebuah energi foton dari tingkat energi pertama

    ke tingkat ketiga. Dalam waktu yang singkat elektron dapat

    kembali ke tingkat energi pertama dengan memancarkan foton

    baru yang sama dengan foton yang diterimanya.

    Cara kedua yang mungkin terjadi adalah, elektron turun ke

    tingkat dua dengan memancarkan foton pertama, dan kemudian

    turun lagi ke tingkat pertama dengan memancarkan foton

    kedua.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 18

    Bab 1.5 Tingkat Energi (5)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Prinsip ini digunakan pada cahaya fluoresensi (lampu pendar,

    fluorescent lamp, tubular lamp = TL) ketika foton cahaya

    ultraviolet, yang tidak tampak bagi mata manusia, menumbuki

    lapisan fosfor di dalam tabung lampu. Elektron fosfor, ketika

    kembali ke orbit asalnya, memancarkan foton cahaya tampak.

    Dengan menggunakan campuran kimia yang pas pada lapisan

    fosfor ini, berbagai warna cahaya dapat dihasilkan, termasuk

    putih.

    Prinsip yang sama juga digunakan pada proses penyalaan

    televisi tabung CRT (cathode ray tube).

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 19

    Bab 1.5 Tingkat Energi (6)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Konsep tingkat energi ini juga berlaku pada atom yang lebih

    rumit. Pada atom dengan dua atau lebih elektron, semua

    elektron saling berinteraksi satu sama lain, sehingga jalur setiap

    elektron sangat sulit diprediksi. Namun demikian, setiap elektron

    berada pada pita energi tertentu dan orbitnya dipandang

    sebagai rataan dari posisi elektron.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 20

    Bab 1.5 Tingkat Energi (7)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Perbedaan antara atom-atom, sepanjang keaktifan dan

    kesetabilan kimiawinya yang ditinjau, adalah tergantung pada

    jumlah dan posisi elektron yang ada di dalam atom. Bagaimana

    elektron-elektron ini berada di dalam atom? Pada umumnya,

    elektron-elektron berada dalam kelompok orbit yang disebut

    kulit, tempurung atau cangkang (shell). Kulit ini memiliki bentuk

    elips dan dianggap berada pada interval yang tetap. Kulit , dan

    banyaknya elektron yang diperlukan untuk mengisinya, dapat

    diprediksi dengan menerapkan prinsip pengecualian Pauli

    (Paulis exclusion).

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 21

    Bab 1.6 Kulit Atom (1)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Sederhananya, prinsip ini menjelaskan bahwa setiap Kulit akan

    berisi paling banyak 2n2 elektron, dimana n menyatakan nomor

    cangkang dimulai dari 1 yang paling dekat inti. Berdasarkan

    prinsip ini, kulit kedua, sebagai contoh, akan berisi 2(2)2 = 2x4 =

    8 elektron maksimum.

    Sebagai tambahan angka, kulit ini juga diberi nama dengan

    huruf, seperti tampak dalam Gambar 1.3. Dimulai dari yang

    paling dekat inti sampai paling jauh, tiap kulit diberi nama K, L,

    M, N, O, P, dan Q. Setiap kulit disebut berisi penuh (full) atau

    lengkap (complete) jika memenuhi prinsip Pauli: 2 di kulit K, 8 di

    kulit L, 18 di kulit M, dst.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan Presentasi Oleh SSW 22

    Bab 1.6 Kulit Atom (2)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Setiap kulit atau cangkang ini

    adalah kulit utama, dan dapat dibagi

    menjadi sub-kulit, yang terdiri atas 4

    bagian, dan diberi nama, s, p, d dan

    f. Seperti halnya kulit utama, sub-

    kulit juga memiliki jumlah maksimum

    elektron, yaitu s maksimum berisi 2 elektron, p maksimum berisi 6, d maksimum berisi 10, dan f maksimum berisi 14.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 23

    Bab 1.6 Kulit Atom (3)

    Gambar 1.3 Kulit (tempurung atau Cangkang) di dalam sebuah atom

  • Bab 1 Teori Elektron

    Dengan demikian, cangkang K

    hanya dapat berisi 1 sub-cangkang

    (karena maksimum 2 elektron).

    Cangkang M berisi 3 sub-cangkang:

    s, p dan d. Perhatikan konfigurasi

    elektron tembaga (copper) di

    Gambar 1.4. Atom tembaga

    mengandung 29 elektron, yang

    memenuhi 3 cangkang utama dan

    sub-cangkangnya, dan menyisakan

    1 lektron di cangkang N sub-

    cangkan s.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan Presentasi Oleh SSW 24

    Bab 1.6 Kulit Atom (4)

    Gambar 1.3 Atom tembaga (copper)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Valensi atom adalah kemampuannya untuk mendapatkan atau

    kehilangan elektron, yang pada gilirannya menentukan sifat kimia dan

    listrik atom. Jumlah elektron di kulit terluar menentukan valensi atom.

    Untuk alasan ini, kulit terluar atom disebut kulit valensi; dan elektron

    yang terkandung dalam kulit ini disebut elektron valensi. Sebuah atom

    yang kurang hanya satu atau dua elektron dari kulit terluarnya akan

    dengan mudah mendapatkan elektron untuk melengkapi kulitnya,

    namun sejumlah besar energi dibutuhkan untuk membebaskan salah

    satu elektronnya. Sebuah atom yang memiliki jumlah relatif kecil dari

    elektron di kulit terluarnya dibandingkan dengan jumlah elektron yang

    dibutuhkan untuk melengkapi kulitnya akan mudah kehilangan

    elektron valensi tersebut. Jadi sekali lagi, kulit valensi selalu mengacu

    pada kulit terluar .

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 25

    Bab 1.7 Valensi

  • Bab 1 Teori Elektron

    Zat murni (senyawa) terdiri lebih dari 1 unsur yang telah bergabung

    bersama melalui reaksi kimia sehingga atomnya sulit untuk

    dipisahkan. Sifat-sifat senyawa berbeda dari atom unsur yang

    membentuknya. Proses memisahkan senyawa disebut analisis kimia.

    Perhatikan bahwa senyawa :

    terdiri dari atom dari dua atau lebih elemen yang berbeda terikat bersama-sama ,

    dapat dipecah menjadi materi lebih sederhana (unsur) dengan cara kimia (tapi tidak dengan cara fisik),

    memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya

    selalu mengandung rasio yang sama dari atom penyusunnya

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 26

    Bab 1.8 Senyawa

  • Bab 1 Teori Elektron

    Ketika atom kehilangan elektron atau mendapatkan elektron

    dalam proses pertukaran elektron, dia dikatakan terionisasi.

    Agar ionisasi terjadi, harus ada transfer energi yang

    menghasilkan perubahan energi internal atom. Sebuah atom

    yang memiliki elektron lebih dari jumlah normalnya memiliki

    muatan negatif, dan disebut ion negatif . Atom yang melepaskan

    beberapa elektron, sehingga kekurangan elektron dari jumlah

    normalnya, maka bermuatan positif, dan disebut ion positif.

    Dengan demikian, ionisasi adalah proses dimana atom

    kekurangan (melepas) atau kelebihan (menerima) elektron.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 27

    Bab 1.9 Ionisasi

  • Bab 1 Teori Elektron

    Dalam kuliah dasar listrik dan elektronik ini, hubungan materi

    dan listrik adalah penting. Karena setiap perangkat elektronik

    dibangun dari bagian-bagian yang terbuat dari materi biasa,

    maka efek listrik harus dipahami dengan baik. Sebagai cara

    untuk mencapai ini, semua unsur materi dapat ditempatkan

    dalam salah satu dari tiga kategori : konduktor, semikonduktor,

    dan isolator (insulator), tergantung pada kemampuan mereka

    untuk meneruskan arus listrik. konduktor adalah elemen yang

    menghantarkan listrik sangat mudah, isolator memiliki sangat

    resistensi yang tinggi terhadap aliran listrik. Semua materi

    dengan sifta antara dua jenis bahan di atas dapat disebut

    semikonduktor

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 28

    Bab 1.10 Konduktor, Semikonduktor, Isolator (1)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Teori elektron menyatakan bahwa semua materi terdiri dari

    atom dan atom terdiri dari partikel kecil yang disebut proton,

    elektron, dan neutron. Elektron mengorbit inti yang mengandung

    proton dan neutron. Elektron valensi (elektron di kulit terluar)

    adalah perhatian utama kita berkaitan dengan listrik. Ini adalah

    elektron yang paling mudah untuk melepaskan diri dari atom

    induknya. Biasanya, konduktor memiliki tiga atau kurang

    elektron valensi; isolator memiliki lima atau lebih elektron

    valensi; dan semikonduktor biasanya memiliki empat elektron

    valensi. Semakin sedikit elektron valensi, semakin baik

    konduktivitas listriknya. Tembaga, misalnya, hanya memiliki satu

    elektron valensi.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 29

    Bab 1.10 Konduktor, Semikonduktor, Isolator (2)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Konduktivitas listrik suatu bahan tergantung pada struktur atom dari

    bahan penyusun konduktor tersebut. Dalam setiap bahan padat,

    seperti tembaga, atom yang membentuk struktur molekul terikat kuat

    bersama-sama. Pada suhu kamar, tembaga akan berisi cukup banyak

    energi panas. Karena energi panas merupakan salah satu metode

    menghilangkan elektron dari orbitnya, tembaga akan berisi banyak

    elektron bebas yang dapat berpindah dari atom ke atom lainnya.

    Ketika tidak di bawah pengaruh kekuatan luar, elektron tersebut

    bergerak serampangan dalam konduktor. Gerakan ini sama dalam

    segala arah sehingga elektron tidak hilang atau diperoleh dari setiap

    bagian konduktor. Ketika dikendalikan oleh kekuatan luar, elektron

    bergerak umumnya dalam arah yang sama. Efek dari gerakan ini

    dirasakan hampir seketika dari salah satu ujung konduktor yang lain.

    Gerakan elektron ini disebut arus listrik. Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 30

    Bab 1.10 Konduktor, Semikonduktor, Isolator (3)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Beberapa logam adalah konduktor listrik yang baik daripada yang lain.

    Perak, tembaga, emas, dan aluminium adalah bahan dengan banyak

    elektron bebas sehingga menjadi konduktor yang baik. Perak adalah

    konduktor terbaik, diikuti oleh tembaga, emas, dan aluminium.

    Tembaga digunakan lebih sering daripada perak karena biaya (harga

    lebih murah). Aluminium digunakan di mana bobotnya adalah

    pertimbangan utama, seperti di saluran listrik tegangan tinggi, dengan

    bentang panjang antara tiang. Emas digunakan di mana oksidasi atau

    korosi menjadi pertimbangan dan konduktivitas yang baik diperlukan.

    Kemampuan konduktor untuk menangani arus listrik juga tergantung

    pada dimensi fisik. Konduktor biasanya ditemukan dalam bentuk

    kawat, tapi mungkin dalam bentuk batangan, tabung, atau lembaran.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 31

    Bab 1.10 Konduktor, Semikonduktor, Isolator (4)

  • Bab 1 Teori Elektron

    Non-konduktor memiliki beberapa elektron bebas. Bahan-bahan

    ini disebut isolator. Beberapa contoh bahan tersebut adalah

    karet, plastik, enamel, kaca, kayu kering, dan mika. Sama

    seperti konduktor tidak yang sempurna, isolatorpun tidak ada

    yang sempurna.

    Beberapa bahan adalah konduktor yang tidak baik sekaligus

    isolator yang tidak baik, karena sifat kelistrikan mereka berada

    antara konduktor dan isolator. Bahan antara (pertengahan) ini

    yang diklasifikasikan sebagai semikonduktor. Germanium dan

    silikon adalah dua semikonduktor yang umum digunakan dalam

    perangkat solid-state.

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 32

    Bab 1.10 Konduktor, Semikonduktor, Isolator (5)

  • Referensi

    [1] TTS Integrated Training System, 2010 [2] Mike Tooley, Aircraft Electrical and Electronic Systems, Principles

    Maintenance and Operation, Butterworth-Heinemann, 2009 [3] Halliday, Resnick and Walker, Fundamentals of Physics 8 Ed

    Extended, John Wiley & Sons, 2008

    Dasar Teknik Listrik dan Elektronika, Bab 1 - Teori Elektron, Bahan

    Presentasi Oleh SSW 33