17
KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAAN Dl tNOONf_';IA L.aporan Pimpinan Sidang Workshop Urban Land Policy tgl. 23 s/d 25 Februari 1971 di lembaga Penjelidikan Masalah Bangunan Ojl. Patimura 124 Bandung DEPARTEMEN PEKERDJAAN UMUM DAN TENAGA LISTRIK 0 I R E K T 0 R AT· D J E N D E R A l T J I P T A K A R Y A DIREKTORAT TATA KOTA DAN DAERAH

KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAAN

Dl tNOONf_';IA

L.aporan

Pimpinan Sidang Workshop

Urban Land Policy

tgl. 23 s/d 25 Februari 1971 di lembaga Penjelidikan Masalah Bangunan

Ojl. Patimura 124

Bandung

DEPARTEMEN PEKERDJAAN UMUM DAN TENAGA LISTRIK ·~ 0 I R E K T 0 R AT· D J E N D E R A l T J I P T A K A R Y A DIREKTORAT TATA KOTA DAN DAERAH

Page 2: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

r==:---.

vlorkshop n1Emgenai kebidjaksanaan tanah perkotaan jang diselengga­

rakan atas prakarsa Direktorat Djenderal Tjipta Karya,Departemen

Pekerdjaan Umum dan Tenaga Listrik,

pada tanggal 23 Februari 1971 s/d 25 Februari 1971

bertem?at di ~ Le mbaga Penjelidikan Masalah Bangunan

Djlo Kanten Patimura 124 Bandung.

se t e l nh memba has ke r t a s kar ya jang dikemukakan dalam sidang pari­

purna pes3rta be~turut-turut oloh uas ing2 pemrasaran, sesuai de­

ngan per.ge lomr>ok1~an rr.2.s'llah j r.ng diputuskan Pra - '\IJorkshop ,pada

tanggal 22 Dc sember 1 970,tentang

1. PENGUASAAN T,~\.NlH DALAN VJILAJAH KOTA

o l eh ~ Bc 8cli Harsc r>'), S eH., (Direktorat Djenderal Agraria)

2. BEBERLPt. PENGERTIAH PO:COK HENGENAI KOTA

oJ.eh : Ir e, Djoko Sujarto (Bagian Planologi Institut Technologi

Bandung )

3., PEIWER'l:IAH KOTA DP.IH SEGI ADHINISTRATIF

o leh : Direk~,;tn"' Djenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah,

j u.ng d:;_b :-'. t~ 3kC1:c1 ole h L .. Wangke.

4. Hi\SA LAH 'J:AH\H IW~~A DAN KENUHGKI NAN PENGATURANNJA

( Dilihat dari segi ekonorni )

. oleh : Dr s,Hcriri Hady (Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia)

5 .PERAIJAN PERENTJANAAl:- DALAH POLICY TANAH

oJ.eh : Pemerintah Dae: .. ah Chusus Ibukota Djakarta,dibawakan oleh

Sjc.:,_sir Islmndar.S ,.. H o Kepala . Perusahaan Tanah dan Bangunan,Dae-

6. KEBIDJAKSANAAN v · :;0 3Ur;,_;~; L llt\H PERKOTAAN ,· '

oleh : DR.I.H2cle Sandy (Kepala Direktorat Land Use,Direktorat

Djendera l Agraria:Departemen Dalam Negeri),

dalam sidang };:e J.ompok2( selcsi) jang . kemudian tersusun cilch d sli dari pa­

ra anggota sidang paripurna peserta,bagi pembahasan dan mendiskusi .

kan masa lah jang diutar kan dalam sidang paripurna peserta,jaitu:

Oep. Pekerjaan Umum & Tenaga Lrrrl p ' s : I T fJ ,<\ N r,

r · :. 1JSTAf<t.;l,ft.,j

'·- ----- - ----- - ---

Page 3: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

r-... ~-~,·-- -~=~~

[~)_1··_· -'"1~, f Ff'I'I~< T~:V, C:N P f:' fC::CR..I A/\i\J UMLJM

,<;: I ; • u s L ! T 8 /\ !\! G :,•:-: ... ;/, )\ , . ,..: 1-·~ I) U c,:· ·1-·· ;' II' r, A N ¥., .,. ... , .... ~::~· '.; . ' ,_ ~ - ,_, . .-J.. ! \.. 1-1

_..,. __ ., W -• - • p o o o · •··- ··~----·--•••••• •• ' •-------

~ ') l··t ,._ ;, . · , '( 1 • ·-7 ~ 7 /rl/l_j/:rJ..L ll l .. I '. t t' • • •. f t • rr:J ,-, - ~ -, L

N. I. : £1/->_ . I ~ I ;;;;., _ jt.X I

T ,,.,a Ustrik en p k · an Um um f-, e r · -' Oep .. e ·eqa . , . ~' •. I S l. I T n f\ ., ·'

.··' ---"·· 1 :::> ~ R P U S T ''· ;<. ;-... ;.. N I - . · ':\_! ' ·-

;I;

Page 4: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

Kelompok I : PENGUASAAN TAN&tf DALAM vliLAJAH KarA

dengan bahan pembahasan :

1 ... Sambutan Direktur Djenderal Tjipta Karya

- 2

2~ Sambutan Gubernur I Kepala Daerah Chusus Ibukota

Djakarta,merangkap Ketua BKS - AKSI

3. Sambutan Direktur Djenderal Agraria

4. Paper Boedi Harsono s.H. 1'Penguasaan tanah dalam wilajah kotan

11Pentjabutan hak (Expropriation) 11

5. Paper Pemerintah Dnerah Chusus Ibukota Djakarta:

"f3eranan perentjanaan dalam policy tanah 11

Kelompok II : A. PERANAN PERENTJANAAN DALAH POLICY TANAH

B. PENGERTIAN KGrA

dengan bahan2 pembahasan :

1. Paper Ir.Djoko Sujarto (Bagian Planologi Institut

Technologi Bandung): 11Beberapa pengertian pokok mengenai kota11

2. Paper Direktur Djenderal Pemerintahan Umum dan

Otonomi Daerah : 11Pengertcian kota dari segi administratif 11

3. Paper Pemerintah Daerah Chusus Ibukota Djakarta :

0 Peranan perentjanaan dalam policy tanah 11

4. Paper DR.I.Ivlade Sandy (Kepala Direktorat Land Use

Direktorat Djenderal Agraria,Departemen Dalam Nc­

geri) : 11Kebidjaksanaan penggunaan tanah perkotaarin

5. 11Pembahasan arti kota 11 oleh Puspoharsono Djaja­

ningrat.HCE.T1CP

6. 11Pembahasan kebidjaksanaa.'l'l penggunaan tanah perko­

taan11 oleh VJ.J.Wavtoroentoe.HSC.PL&H

7. 11 Pembahasan pengertian kota dari segi administra-

tin oleh Ir.Sukanda ivlargapermana.

Kelompok III: URBAN LAND ECONOivliCS SEBAGAI DASAR URBAN LAND POLICY

Page 5: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

- 3-

dengan bahan2 pembahasan :

1. Paper Drs. Hariri Hady (Fakultas Ekonomi Unive~­

sitas Indonesia)

"Hasalah tanah kota dengan kemungkinan pengatu­rannja · ( dilihat dari ·segi ekonomi)"

2. Pembahasan masalah tanah kota dan kemungkinari ,· '

pengaturannja oleh Drs.Soemitro Maskun.

telah mentjapai basil dalam sidang2 masing2 kelompok(seksi),berupa kesimpulan pendapat,penegasan,pernjataan,saran dan usul mengenai kebidjaksanaan tanah perkotaan jang dibatjakan dalam sidang pari­purna Workshop oleh Ketua masing2 kelompok pada hari Kemis,tanggal 25 Februari 1971 sebagai berikut :

I. PENGUASAAN TANAH DALAt·i \VILAJAH KOTA

A. Landasan hukum

·,·-

1.Penguasaan tanah baik jang bersifat publiekrechtelijk maupun privaatrechtelijk,baik jang disertai maupun jang tidak diser­tai penguasaan setjara fisik,supaja mcmakai landasan prinsip2 dalam Undang2 Pokok Agraria (UU No.5 tahun 1960) 1 jang pada hakekatnja merupakan perintjian dari prinsip2 ncgara hukum sebagai tertjantum dalam Undang-undang Dasar 1945.

2.Kekuasaan penguasa untuk mengatur persediaan tanah peruntuk­kan dan penggunaap. tanah mempunjai :

a. landasan juridis dalam pasal 33 ajat 3 UUD 1945 dan pasal 2 jo pasal 14 tJUPA,jang akan diatur lebih landjut dalam Undang2 Pokok Bina Kotao

b. landasan filosofis,ditindjau dalam rangka hubungan indivi-du dan masjarakat menurut pandangan hukym Gdnt,sebagai

jang terdapat perumusannja dalam pasal2 1,2~4 dan 6 UUPA, pasal tersebut terachir jang menjatakan bah~,ora hak2 atas tanah mempunjai fungsi sosial.

Page 6: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

B. Pelaksanaan hak perorangan dalam hubungannja dengan rentjana

tata-guna tanah

- 4-

3. Hak2 atas tanah bukan hanja memberi wewenang kepada jang mempunjai,tetapi meletakkan kevradjiban kepadanja untuk meng­gunakan tanahnja itu hingga bukan hanja memenuhi kebutuhannja

melainkan djuga bermanfaat bagi rnasjarakat.

4. Haka dari itu tanah tidak boleh dibiarkan dalam keadaan ter­lantar.

Henurut UUPA(pasal2 27 dan L~O)dengan sengadja menterlantar­kan tanah dapat didjadikan alasan untuk me!!lbatalkan hak jang bersangkutan tanpa pemberian ganti kerugiantsetelah jang em­

punja hak dibcri peringatan setjukupnja.

Disarankan/diusulkan hendaknja prosedur pembatalan hak tanah karena diterlantarkan itu diatur,ngnr ada pegangan jang dje­las baik bagi penguasa maupun mereka jang berkepentingan •

5. Salama untuk daerah atau wilajah belum ditetapkan rentjana tata-guna tanahnja,maka jang empunja tanah mempunjai kebeba­

san dalam menentukan peruntukkan tanahnja itu.

Dalam penggunaannja ia wadjib mengindahkan peraturan2 jang

berlaku,misalnja mengenai tata bangunan.

6. Tetapi kalau sudah ditetapkan rentjana tata-guna tanahnja·oaka

penggunaan tanah itu wadjib berpedoman pada rentjana tersebut. Naka karena itu rentjana tata-guna harus bersifat 11terbuka 11

dan 11 consistent 11 •

c. Kebidjaksanaan dalam memberikan hak atas tanah.

7. Bagi warga-kota harus dimungkinkan untuk monguasai tanah

jang diperlukannja setjara mantap dan aman :

a. bagi perorangan warga negara Indonesia dibcrikan hak

milik

b. bagi badan2 hukum Indonesia diberikan hak guna bangunan jang berdjangka v-1aktu pandjang seperti jang ditetapkan

dalam UUPA.

Pemberian hak jang berdjangka waktu pendek hanja diwila­

jah2 jang sedang dalam pengembangan atau taraf porentja-

Page 7: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

- 5 -

naan,dan itupun harus segera diikuti dengan pemberian

hak setjara totap,misalnja sewaktu-waktu pembangunannja

sudah sclesai.

8. Perpandjangan djangka v1aktu halt guna bangunan sotelah \vaktu

30 tahun berachir sebagai jang didjamin dalam UUPA,supnja di­

dasarkan padn koadnan bangunan dan penggunaan tanahnja,tan­

pa disertai sjarat tnmbahan,selain dalam hal2 tcrtentu dimn­

na diperlukan ponjosunian penggunaannja dcngan rentjana tata

guna tanah jang sudah ditota~kan •

9. Pemberian hak guna bangunan baru,setclah djangka waktu 50 ta­

hun borC.chir-:bisa disortai sjarat2 barutsesuai dengan keada-

an •

10. Permint;~.an perpandjangan djangka waktu dan pembaharuan hak

oleh jang mempunjai hak bisa diadjukan bcberapa tahun sebe­

lum djangka waktu haknja berachir .

11. Dalam rangka· kebidjaksannan tentang pembatasan tanah perkota­

an,jang dimaksud dalam K.tortang pembatasan mengenai luas tanah pcrkot_~, disaranlcan I diusulkan agar pemberian hak2

atas tanah porpandjangan djangka waktunja disesuaikan dengan

keperluan pelaksanaan rentjana kota.

D. Administrasi ta1?:,;"1..!_1 porkotaa.:g_ •

12. Pclaksanaan \>10\vonang pomorintah pusat jang bersifat publiek­

rechtolijk (tormasuk didalanmja vJGvronang untuk memberikan

tanah negara dengan hak tortentu)sebagai antara lain diatur

dalam Poraturan I·'ionteri Dalam Ncgeri No.1 tahun 1967 ,hondak­nja setjara berangsw:-~'2.ngsur disorahkan kepada Kopala Daerah

sebagai 1.-ro.kil pcmerintah pusat didacrah •

13. Pelimpahan vJevronang itu dapat dilakukan setjara kolcktif ,jak­

ni disesuaikan dengan kebutuhan pcmbinaan kota jang berlainan

mcnurut besar ketjilnja kota,dengan menging~t sjarat : a. tersedianja tonaga2 pcluksnnn jang achli,

b. terdjaminnja pelaksanaan jang sesuai dongan azas dan garis

kebidjaksanaan jang ditetapkan oleh pomcrintah pusat.

Page 8: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

- 6 -

14. Wcwenang pemorintah kota sebagai pemegang hak pengclolaan

untuk mcmbcrikan hak atas tanah jang bcrada dalam pengololaan .-

itu kepada pihak ketiga sebagai diatur dalam PHA No. 9 tahun1965

jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.1 tahun 1967,hendaknja

diperluas menurut kepcrluan dan tudjuan pengclolaan tanah jang

bersangkutan dengan memperhatikan asal daripada tanah jang

borada dalam pengclolaan itu • ~fevrenang itu diatur dalam su­

rat keputusan pemberian hak pongelolaan jang bersangkutan.

15. Untuk rJengatur luas tanah bangunan, baik luas maximurtl maupun

minimum sudah ada landasan juridisnja,jaitu pasal2 7 dan 17 ' '

jo pasal 12 UU No.56 Prp 1960. Scmentara ini untuk mentjegah

tertumpuknja tanah ditangan golongan tortontu jang merugikan

masjarakat,dapat diusahakan pontjegahannja dongan mokanisme.

porizinan pemindahan hak ex PMA tahun 1961 No.14 jo PMDN No. . '

S.K 59/DDA tahun 1970.

16. Perlu disusun poraturan baru jang mengatur pelaksanaan mu­

sjawarah untuk memperolch tanah rakjat jang diperlukan oloh

pemerintah,agar ada pcgangan jang djelas bagi para pedjabat

pelaksana dan kcpastian hukum bagi rakjat jang berkcpcntingan.

17. Disarankan agar diberi hak utama (prioritas) kepada pemerin­

tah kota untuk"memboli"tanah jang akan didjual,djika tanah

itu diperlukan untuk melaksanakan scsuatu rentjarta jang sudah

di tetapkan • Dalam r:aemportimbangkan saran ini hendaknja diso­

lidiki lebih mondalam keuntungan2 dan kel7ugian2nja bagi po­

laksanaan sesuatu rontjana tat?-guna tanah •

18. Disarankan untuk dipertimbangY~n mengadakan larangan pemili­

kan in absentia mcngcnai tanah2 bangunan sebagai jang sekarang

bcrlaku mongcnai tanah pcrtanian (pasal 3 Poraturan Pomerin­

tah No.224 tahun 1961).

19. Hondaknja diadakan koordinasi jang baik dalam molaksanakan

wewonang jang · borsangkutan

jang berwenang •

dongan tanah oleh instansi2

20. Djika keadaan njata2 memerlukannja,sobagai kobiajaksanaan

untuk mongatasi masalah jang timbul mongonai tanah,t~lan Per­

timbangan tcntang urusan tanah dapat kiranja diadakan,untuk

Page 9: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

memberi pertimbangan kepada Kopala Daerah, sebagai koordinasi

dari instansi2 jang mempunjai wewenang dalam soal tanah, bagi

memperlantjar pemetjahan masalah tanah jang timbul, senentara

badan dalam rangka susunan organisasi perentjanaan kota untuk

pemetjahan masalah itu belum atau belum sepenuhnja berkembang.

E. Perseqiaan tanah bag~~emb~gunan diwilajah kot~.

21~Disarankan/ diusulkan agar pemerintah kota melaksanakan kebi­djaksanaan jang diarahkan kepada persediaan tanah jang tjukup

untuk keperluan pembangunan~ sjarat2 tentang memperoleh tanah2

itu dan pengeluarannja bagi pembangunan itu ditetapkan dengan

peraturan daerah, dengan memperhatikan ketentuan2 dari peme­

rintah pusat, djika usaha untuk mengadakan persediaan itu di.

laksanakan oleh pemerintah kota dalam bentuk suatu perusahaan

tanah. Disarankan agar pemerintah kota mengadakan perusahaan

tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh

pemerintah pusat atas tanah negara kepada pemerintah kota.

Perusahaan tanah pertama-tama berfungsi minimal untuk menam-

pung kebutuhan warga kota akan tanah, maksimal untuk mendja­

ga stabilisator harga tanah.

F. Pen~naa~n~p __ tanpa hak.

22.Landasan juridis untuk mengambil tindakan terhadap mereka jang

menggunakan tanah tanpa hak telah diberikan kepada walikota/ke . .

pala daerah oleh UU No. 51/1960. Dalam pada itu penjelesaian

masalah ini lebih terletak pada bidang sosial ekonomis.

G. Soal tanah wakaf • ..... .....,.__,.._____ ,_

23. Soal tanah wakaf dan pe\vakafan tanah milik perlu mendapat pe­

ngaturan dalam hubungannja dengan pelaksanaan suatu rentjana .

tata guna tanah, sebagai jang dimaksudkan dalam pasal 49 UUPA.

H. Pentjabutan ~ak atas tanahc(Expropriation)

24. Pengambilan tanah setjara paksa (condemnatio, expropriation)

hendaknja tetap dilaksanakan atas dasar prinsip2 jang tertjan-

Page 10: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

-,-

tum dalam pasal 18 UUPA dan UU No.20/1961 jang pada satu pihak

memberi kemungkinan bagi Penguasa untuk mengambil tanah rakjat

setjara paksa demi kepentingan umum, kalau djalan musjawarah

ternjata tidak membawa hasil. Akan tetapi pada lain pihak te­

tap mcndjamin perlindungan kepada jang empunja hak dengan mem­

berikan kompensasi jang lajak.

Idee jang tertjantum dalam pasal 22 s/d 24 RUU !ina Kota, me-,_ ngandung penjederhanaan prosedur pentjabutan hak dan penetapan

ketentuan dalam hal2 mana pentjabutan hak dalam rangka rentja­

na kota dapat dilakukan sebagai.lex specialis dalam hubungan-.- .

' . nja dengan UU No. 20 tahun 1961, dalam rangka melaksanakan

rentj~na tata guna tanah jang telah disetudjui oleh Presiden,

dapat diterima. Tetapi hendaknja dipcrgunakan perumusan jang

sesuqi dcngan hukum tanah jang berlaku. Kopala Daerah pada

tingkat pertama diberi wewenang untuk menguasai tanahnja (da­

lam arti juridis dan fisik), sementara tanpa mcngubah status

tanahnja.

Perubahan status tanah baru diadakan setelah tanah itu benar2

dipergunakan dan dengan kepada jang empunja hak telah diberi­

kan kompensasinja.

25. Dirasakan perlu adanja perumusan mengenai pengertian "kepen­

tingan umum", agar ada pegangan jang djelas bagi pedjabat pe­

laksana dan kepastian hukum bagi rakjat jang berkepentingan.

' '

I. R~ntjangan Undang-undang Pokok Bina K~ta.

26. Rantjangan Undang-undang Bina Kota, setelah disempurnakan de­

ngan bahan2 jang diperoleh dalam workshop ini~ hendaknja di~

adjukan kepada DPR untuk dapat disjahkan mendjadi Undang" da­

lam waktu jang singkat.

Hendaknja Undang-undang tersebut segera diperlengkapi dengan . -~

peraturan2 pelaksanaannja, agar segala sesuatunja dapat di-

selenggarakan oleh para instansi pelaksana sebagaimana mes­

tinja.

27. Perlu dirumuskan batas ketentuan mengenai wewen~g Mentri

Dalam Negri dan Mentri Pekerdjaan Umum dan Tenaga Listrik

Page 11: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

-9-

mengenai penetapan dan pelakaanaan 11 kebidjaksanaa~ mengenai.

tanah perkotaan '1 dalam Undang-:.undang Pokok Bina Kota~

II. PERAl·JAN PERENTJANAAH DAL.AH POLICY TANAf1 PERKOTAAN.

PENGERTIAN KOTA.

Mengingat m.ateri dan ha12 jang dala1:~. pembahasan mendjadi ba-. .

han pcobitjaraan, dipandang lebih tepat untuk menamakan Keloo~ . .

pok Il.t ~Kolompok tentang PERANAN KEBlDJAKSANAAN TANAH PERK01rA-

AN (URBAN LAND POLICY) DALAM PEMBINAAN KO·rA BERLANDASKAN REN­

TJANA, karena kebidjaksanaan jang dim.aksud menjangkut peren­

tjanaan tata guna tanah perkotaan maupun pclaksanaan rentjana

kota.

J. 1entang Pcngertian Kota.

28. Hengingat bahwa dalam pembahasah dan diskusi tentang penger­

tian kota tornjata banjak facet sorta segi2tcntang pengerti-. .

an kota, sehingga tidak/belum tertjantum persesuaian faham,

m.aka untuk keperluan utama, jaitu penentuan kebidjaksanaan

tanah perkotaan, sementara diambi~ sebagai pedoman pengertian

jang praktis dan sederhana, sebelum diketemukan criterium pe­ngertian kota di Indonesia.

K. Pembatasan mengenai luas tanah perkotaan,

jang terkena rentjana.

-29. Dipandang perlu adanja creteria untuk menentukan bagian mana

dari wilajah kota jang terkena·· kebidjaksaoaan tanah perko-. .

taan, bagi kota2 menurut kctentuan perundang-uhdangan jang

berlaku, tormasuk pengertian kota jang dimaksud dalan Ran~ .1-i ;· . .-

tjangan Undang-undang Pokok Bina Kota, pasal 1 sub b. ~ '

Ketentuan ini hendaknja ditetapkan.menurut kebutuhan pengem-. .

bangan kota, berlandaskan rcntjana, jang prosedur penjusunan

.dan penetapannja dirumuslmn dalam Rantjangan Undang~undang Bina Kota.

Page 12: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

-10-

L. Pelqksanaan rentjana tata guna tanah Qerkotaan

oleh pemegang hak atas tanah.

30. Penjesuaian ponggunaan tanah pada rentjana tata guna tanah . .

jang tolah ditetapkan hendaknja pertama-tama diserahkan kepa-

da inisiatip jang cmpunja tanah. Hendaknja pemerintah kota

memberi bantuan fasilitas jang diperlukan.

31. Dalam hal2 tertentu(misalnja pelaksanaan rcntjana pcrcondjaan

scsuatu bagian vnlajah kota, seperti jang dimaksud dalam Ran-

·,.

. .. . . tjangan Undang-undang Bina Kota), penjesuaian itu bisa dibe-

... ri batas waktu. Pomerintah kota harus aktip tjampur tangan

(oengadakan penjesuaian sendiri atau menjcrahkan kepada pi­

hak kctiga) kalau ternjata jang ompunja hak lalai atau tidak

mampu melaksanakan kewadjiban terscbut.

III. KEBIDJAKSANAA:tT TANAH PERK0'2AAN DIPANDANG DAR!· SEGI EKONOMI

(URBAN LAND ECONOl'1ICS SEBAGAI DASAR URBAN LAND POLICY). - .- . -

' . '

~M. Tud.juan urban land economics.

32. Tudjuan urban land economics adalah untuk mengusahakan peng­

gunaan tanah kota setjara cfision untuk montjapai suatu ting­

kat kemakmuran (sosial ekonomi) masjarakat kota setinggi­

tingginja.

Perlu disadari bahwn kemakmuran kota menpunjai hubungan tim­

bal balik dongan masjarakat daerah sekitarnja.

n. Ho.salah J?enggunaan tanah J?Orkotaan dari segi ekononi.

33. Masalah jang dihadapi didalam pcnggunaan tanah jang sebaik­

baiknja dcwasa ini adalah karena: ' .

a. adanja kelangkaan tanah;

b. harga tanah jang tinggi; ' .

c. penggunaan tanah jang kurang tepat; . .

, (misuse, undcruse, non use) baik sosial maupun ekonoois;

d. distribusi land usc jang tidak consistent dengan perkeo­

bangan kota;

.. '

Page 13: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

-11-

c. kurang adanja komampuan pongarahan dan pcnga,~san dari ve­merintah kota atas penggunaan tanah;

-.-f. kurang adanja kebidjaksanaan jang integral dari pemerintah

pusat dengan dae~ah/kota dan kurangnja koordinasi antara

berbagai badan-badnn jang nempunjai \'lcwonung mongatur ta­

nah dan tata ruang;

g. kurangnja komampuan pcmerintah kota didalam pomatangan ta­

nah (ju:cidis tcknis) untuk penbangunan;

h. rendahnja nilai daripada toknik dalam udoinistrasi perpa­

djakan jang mengurangi kc!nampuan didalam melaksanakan

fungsinja;

i. kurangnja tindakan pemerintah kota jang dapat oonarik

partis:i.pasi nasja.ral:::at.

34. Masalah tersebut diatas menghambat proses perkembancun kota

setjara oenjeluruh.

35. Atas dasar tindjauan ~salah diatas, dapat disusun sistema­

tika j o.ng bcrguna untuk menjusun pedoman Urban Land Policy

(dari segi ekonomi).

Urban land policy harus didasarkan kepada:

a.=masterplan ( tcrnasuk soal2 prograrmning, implemontasi dan

planning control);

=untuk maksud ponggunaan tanah sotjara physik perlu dasar2

pemikiran kedopan jang rasionil untuk didjadikan dasar dan

.tudjuan penggunaan~

b. ncperke!itbangkan sisto:o porpadjakan jang mendorong kepada

penggunaan potonsiel daerah sebaik-be iknja bagi pcmbangun:

an dan neningkatkan income/pendapatan daerah baik lang­

sung maupun tidak langsung, soperti:

land tax

- development tax

bette!'ment tax

transfer tax

tax on undorutilized land.

Page 14: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

dikebidjaksanaan investasihharus.dapat mcndorong partisipa~ si masjarakatt investor swasta, dalam nogcri maupun luar negori,

Kegiatan2 investasi dapat dibagi scgagai berikut:

Calculable

~--

ECONOMY

I

ij.OUSING - Industry

III

I Prasarana - I

SOCIAL

II HEALTH CE!iTRE Semi -Water Government

IV

Pertahanan

Non calculab- PUBLIC UTILITY OPEN SPACES

-Park Government

Koloo I

-Road, sungai

-Recreation .-centers ':'!Kuburan -Penjempurna

!-------------------~----------------~

Dapat discrahkan sepenuhnja kepada masjarakat (swasta), diatur dcngan mcchanismc pasar.

Kolom II;& III:.Dapat diikut sertakan masjarakat (swasta) dengan dorongan pcmcrintah.

Kolom IV Hanja dapat sopcnuhnja dilaksanakan oleh pcmorintah.

Djakarta, 27 Maret 1971 •

PIMPINAN-SIDANG WORKSHOP. Soepangkat SH, anggaut~/:ketua

Ir. Abukasan , ~gg.auta

Budi Harsono SH,

Drs.Hariri Hndy, DR.I.Hade Sandy 1

Ir. Rio Tambunan ,

anggauta

anggauta anggauta

anggauta

Page 15: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

dipergandakan terbatas oleh OIREKTOAAT TATA KOTA & OAERAH rJ1 selaku WORKSHOP DEPAATEMEN P.U.T ~

Page 16: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah

J •

ru .. l.Bi: PE "!PUSTAK.L\N ' , HUSLlTBANG J?U ·- - ~

Page 17: KE8lO.!A CSANA.AN TANAH PERKOTAANpustaka.pu.go.id/...Tanah_Perkotaan_di_Indonesia.pdf · tanah sebagai pelaksanaan hak pengelolaan jang diberikan oleh pemerintah pusat atas tanah