Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KEBERLANJUTAN
2019
DIGITALISASI MERANGKUL NEGERI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
“
“
BNI semakin memantapkan langkah untuk bertransformasi menjadi perbankan digital. Melalui
digitalisasi, BNI merangkul negeri, termasuk dengan memberikan pelayanan yang terdepan bagi para pelaku
UMKM. Langkah nyata BNI membentuk ekosistem finansial berbasis digital ditujukan bagi UMKM, di
antaranya pada sektor produksi, perikanan, pertanian, dan perdagangan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
DAFTAR ISI
03 STRATEGI KEBERLANJUTAN
05 DUKUNGAN BNI PADA SDGS
06 IKHTISAR KINERJA ASPEK KEBERLANJUTAN
10 PENJELASAN DIREKSI
14 LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS & DIREKSI
16 PROFIL SINGKAT
21 TENTANG LAPORAN
24 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN
36 DIGITALISASI UNTUK NEGERI
40 Produk dan Layanan Unggulan Perbankan Digital
42 Tanggung Jawab Pengembangan Produk dan Jasa Keuangan Berkelanjutan
45 LAYANAN MENJANGKAU NEGERI
46 Pelayanan yang Setara
51 Ketenagakerjaan
60 Menjamin Kepuasan Nasabah
62 Keuangan yang Inklusif dan Pemberdayaan Masyarakat
67 ALAMKU, NEGERIKU
68 Pengungkapan Dampak Perubahan Iklim
72 Portofolio Keuangan Berkelanjutan
80 Dukungan terhadap Pelestarian Lingkungan
90 VERIFIKASI TERTULIS PIHAK INDEPENDEN
94 TANGGAPAN TERHADAP UMPAN BALIK
95 REFERENSI POJK DAN INDEKS ISI STANDAR GRI & SUSBA
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
STRATEGI KEBERLANJUTAN
VISI, MISI, DAN STRATEGI KEBERLANJUTAN
Pada Misi ke-4 dan 5, yaitu meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas, dan menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola
perusahaan yang baik, BNI telah mempertimbangkan aspek Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) dalam operasional
perusahaan. Pelaksanaan operasional perusahaan tersebut diharapkan dapat mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainability Development
Goals (SDGs).
““
Bagi BNI, keberlanjutan adalah menjadi lembaga keuangan yang memberikan
kinerja dan layanan unggul kepada seluruh nasabah, meningkatkan nilai investasi
bagi investor, menciptakan kondisi kerja terbaik bagi karyawan, dan meningkatkan
kepedulian kepada lingkungan dan komunitas, serta menegakkan tata kelola
perusahaan dalam konteks keuangan berkelanjutan. Komitmen keberlanjutan ini tercantum dalam visi dan misi Perusahaan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
DIGITALISASI MERANGKUL NEGERI
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
PILAR KEBERLANJUTAN BNI
“Pencapaian kinerja keberlanjutan BNI diwujudkan melalui upaya membangun budaya keberlanjutan. Selain menjalankan tata kelola perusahaan yang baik, BNI
mengimplementasikan lima Pilar Keberlanjutan yang menjadi pedoman untuk mengelola kinerja keuangan yang berwawasan lingkungan dan sosial, serta
mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
“PILAR
KEBERLANJUTAN BNI
BNI UNTUK INDONESIA
BNI UNTUK LINGKUNGAN HIDUP
BNI UNTUK NASABAH
BNI UNTUK MASYARAKAT
BNI UNTUK PEGAWAI
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
DUKUNGAN BNI PADA SDGs
No SDGsDukungan BNI terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Dampak SDGs pada Bisnis BNI Prioritas SDGs BNI
1 Tanpa Kemiskinan
2 Tanpa Kelaparan
3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera
4 Pendidikan Berkualitas
5 Kesetaraan Gender
6 Air Bersih dan Sanitasi Layak
7 Energi Bersih dan Terjangkau
8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur
10 Berkurangnya Kesenjangan
11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
13 Penanganan Perubahan Iklim
14 Ekosistem Lautan
15 Ekosistem Daratan
16 Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh
17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
BNI memetakan kegiatan operasional perbankan dan kinerja pemberdayaan masyarakat untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Dukungan BNI pada 17 tujuan ini diidentifikasi dengan skala 1 hingga 3 (sedang hingga sangat tinggi). Dari pemetaan ini terdapat delapan dukungan prioritas.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
IKHTISAR KINERJA ASPEK KEBERLANJUTAN
ASPEK EKONOMI
KINERJA ASPEK EKONOMI TERKAIT KEBERLANJUTAN*
2019 20192018 20182017 201778,4 15,3871,7 15,0966,6 13,77
Triliun Rupiah Triliun RupiahTriliun Rupiah Triliun RupiahTriliun Rupiah Triliun Rupiah
PENDAPATAN
KUR PERHUTANAN SOSIAL
LABA BERSIH BANK
2019 201832,70 3,34
Miliar Rupiah Miliar Rupiah
5 Rp30.121Trilliun rupiah
Jenis produk yang memenuhi kriteria kegiatan usaha yang berkelanjutan
41,20%
Persentase total portofolio kegiatan usaha berkelanjutan terhadap total portofolio
Rp30.064Trilliun rupiah
Rp57Miliar rupiah
Penghimpunan dana
Penyaluran dana
Nominal produk dan/atau jasa yang memenuhi kriteria kegiatan usaha berkelanjutan
Rp104.814Miliar rupiah
Kuantitas produksi atau jasa kuantitas jasa pembiayaan KKUB (dari RKAB)
%
*per September 2019
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
Deskripsi satuan 2019 2018 2017
Kegiatan Earth Hour di green building
Mwh 11.392,64 8.001,26 7.387,67
KINERJA INKLUSI KEUANGAN
2019
2019
2019
63.891
11.392 MWh
20192018
2018
2018
(96.620)*
8.001 MWh
20182017
2017
2017
12.967
7.387 MWh
2017111.836 94,5157.144 159,6
69.589 11,6
JUMLAH AGEN46(Orang)
NOMINAL PRODUK YANG DISEDIAKAN AGEN(Triliun rupiah)
Efisiensi penggunaan air
Efisiensi penggunaan listrik dari Earth Hour
*menunjukan kenaikan konsumsi
Pengurangan Limbah
Efisiensi penggunaan kertas Ton 988,9 1.284 2.155
Alokasi pendanaan Bina Lingkungan
Miliar rupiah 148,39** 115,43 107,76
Penggunaan BBM Juta Rupiah 1.738 1.468 1.504
Ayo Menabung dengan Sampah Nasabah 162.733 159.622 -
Pelestarian Keanekaragaman hayati
Program konservasi badak Pemulihan dan perlindungan 72 ekor Badak Jawa
Program Hutan Organik Penanaman 1.000 tanaman dengan nilai asumsi serapan CO2 hingga 45,9 ton
Pelepasliaran orang utan 9 orang utan dilepasliarkan di area DAS Bemban
**unaudited
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
DAMPAK POSITIF KEGIATAN SOSIAL
DAMPAK NEGATIF KEGIATAN SOSIAL
ASPEK SOSIAL
1.619
Rp38.416 90
Rp270,56 41,4
Miliar Rupiah %
Miliar Rupiah %
Jumlah mitra binaan
Pembiayaan jalan tol dan infrastruktur
Skor Employee Engagement Level
Dana program PKBL* Kenaikan debitur kelapa sawit tersertifikasi ISPO & RSPO
Rp
Secara umum, kegiatan pemberdayaan masyarakat BNI memberikan dampak positif bagi komunitas yang menerima manfaat secara langsung. Namun demikian, dampak positif ini di sisi lain tentu memberikan dampak negatif, walaupun tidak signifikan.
Beberapa dampak negatif yang dapat terjadi, di antaranya adalah perilaku yang konsumtif apabila tingkat kesejahteraan meningkat, resistensi masyarakat untuk ikut serta dalam meneruskan kegiatan pemberdayaan secara mandiri, atau timbulnya kecemburuan sosial bagi masyarakat yang belum menerima kegiatan sosial. Atas timbulnya dampak negatif ini, BNI berusaha untuk melakukan pemetaan sosial dan indentifikasi kompetensi lokal yang dimiliki oleh masyarakat sehingga dapat menjalankan kegiatan sesuai kebutuhan mereka.
*unaudited
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Asia Sustainability Reporting Rating (Asrrat 2019) Peringkat Gold
PADMAMITRA+ AWARD: INOVASI DIGITAL
CECT Awards: Fair Operating Practices andOverfall Sustainability Reporting for FinanceIndustry
Asian Sustainability Award (ASRA): Finalist for Best Sustainability Report for Public Sector
Sustainable Business Award:Best Flagship Initiative 2019
2019PENGHARGAAN
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
PENJELASAN DIREKSI [102-14]
BNI berupaya memberikan pelayanan serba digital kepada
seluruh nasabah dengan menerapkan strategi BEYOND
““
Pada tanggal 23 September 2019, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kepada semua pemimpin dunia untuk meningkatkan kesadaran dalam menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang mengakibatkan perubahan iklim dan pemanasan global. PBB mencatat bahwa dampak perubahan iklim ini semakin nyata dan memerlukan aksi konkrit yang cepat dari semua pemimpin dunia untuk menurunkan emisi GRK.
Pemangku kepentingan yang kami hormati,
Menyikapi isu global terkait perubahan iklim ini, Indonesia menyatakan sekali lagi komitmennya untuk mendukung Perjanjian Iklim, Paris 2015. Saat itu, Indonesia bersama 186 negara lainnya menyerukan tindakan pencegahan laju pemanasan global yang melebihi dua derajat celcius setiap tahun. Sebagai salah satu bagian dari paru-paru dunia, komitmen ini harus dibuktikan dengan mengurangi emisi GRK sebesar 29% pada 2030.
ACHMAD BAIQUNIDirektur Utama
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Untuk mencapai komitmen ini, maka Indonesia memerlukan dukungan seluruh pihak, termasuk dari dunia usaha.
Untuk itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang sudah berdiri selama 74 tahun ikut menyatakan dukungannya. Melalui kinerja untuk melayani seluruh negeri, BNI mengimplementasikan keuangan berkelanjutan yang salah satunya bertujuan untuk mengurangi emisi GRK. Secara keseluruhan, implementasi ini mencakup aspek ekonomi dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, aspek pelestarian lingkungan hidup untuk membantu mengurangi dampak perubahan iklim, serta aspek sosial untuk menjangkau dan memberdayakan masyarakat yang tertinggal atau terpelosok. Semuanya inisiatif ini dilakukan melalui tata kelola perusahaan yang baik.
Sejalan dengan penerapan keuangan berkelanjutan, pada tahun 2019, kami meneruskan strategi Perusahaan untuk memantapkan semboyan #BNItuDigital. Digitalisasi telah membawa perubahan pada wajah perbankan dan bergerak mendukung implementasi keuangan berkelanjutan. Dalam jangka panjang, digitalisasi BNI diharapkan akan membantu mengurangi emisi GRK melalui penerapan pola hidup ramah lingkungan, peningkatan jangkauan inklusi keuangan dan pembiayaan pada industri berwawasan lingkungan. BEYOND Traditional Financial ServicesBNI memiliki strategi jangka panjang yaitu BEYOND. BEYOND merupakan babak baru bagi BNI untuk melangkah maju dengan misi “BNItuDigital”. Di era digital, BNI berupaya meninggalkan layanan perbankan tradisional, menjadi beyond traditional financial services, yakni entitas penyedia jasa keuangan yang memberikan pelayanan serba digital. Strategi BEYOND dipilih dengan pertimbangan bahwa industri keuangan mengalami perubahan yang signifikan dengan adanya perubahan kebutuhan nasabah yang berkembang akibat dari perkembangan teknologi informasi yang mempertimbangkan aspirasi BNI.
Melanjutkan komitmen BNI sebagai ‘beyond traditional financial services’, BNI tetap berpijak pada Pilar Keberlanjutan, yaitu: BNI untuk Indonesia,
BNI untuk nasabah, BNI untuk pegawai, BNI untuk masyarakat, dan BNI untuk lingkungan hidup. Pilar ini mendukung strategi keberlanjutan BNI dalam mengimplementasikan inovasi digital banking yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Kebijakan untuk Merespon TantanganSejalan dengan situasi eksternal industri untuk berkontribusi dalam mitigasi dampak perubahan iklim, termasuk industri perbankan yang mulai mengintegrasikan prinsip Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) dalam persyaratan pembiayaan atau inovasi produk, BNI mengambil langkah untuk menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan dalam bisnisnya. Oleh sebab itu, BNI menetapkan kebijakan untuk merespon tantangan dalam pemenuhan strategi keberlanjutan melalui penyesuaian persyaratan kredit dan kebijakan internal Perusahaan. Strategi keberlanjutan dijalankan dengan meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas, serta melaksanakan kepatuhan tata kelola perusahaan.
Salah satu bentuk implementasi pembangunan berkelanjutan dalam kegiatan operasional BNI diwujudkan melalui pembangunan green building untuk kegiatan operasional. Konsep green building tersebut bertujuan untuk meningkatkan penghematan konsumsi energi gedung dan kelestarian lingkungan. Di sisi lain, pembangunan green building tersebut juga sejalan dengan semangat memberikan pelayanan yang unggul bagi masyarakat dan meningkatkan kenyamanan bekerja bagi segenap pegawai.
Cara tradisional bank yang dulu hanya memperhatikan aspek ekonomi, tidak lagi cukup. Kini, bank harus memperhatikan aspek LST untuk mendukung kinerja ekonomi. Integrasi LST dalam mendukung kinerja ekonomi BNI diwujudkan melalui penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB). Berdasarkan arahan Direktur Utama tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan No. KMP/4/2602, penyusunan RAKB BNI berada di bawah koordinasi Divisi REN, fungsi penerapan dan evaluasi keuangan berkelanjutan di bawah Divisi ERM, serta pelaporan implementasi keuangan berkelanjutan melalui Sustainability Report
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, sebesar Rp20.986 miliar. Lebih lanjut, BNI bersinergi dengan Pemerintah untuk meningkatkan sektor perekonomian mikro melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah menjalankan usaha yang berwawasan LST. Sejumlah Rp17.759 miliar KUR telah tersalurkan untuk 220.066 debitur atau telah memenuhi 111% dari target penyaluran KUR Pemerintah. Selain itu, BNI juga menyalurkan Rp122,17 miliar bagi pendanaan kemitraan yang berkelanjutan. Semua kinerja ini merupakan komitmen kami dalam mendukung pelaksanaan keuangan berkelanjutan yang sejalan dengan RAKB.
Selain itu, BNI memperkuat diri untuk terus mendukung program inklusi keuangan bagi masyarakat pedesaan dan perkotaan melalui program Agen46. Sepanjang tahun 2019, sebanyak 157.144 Agen46 telah tersebar di seluruh Indonesia dengan nilai transaksi mencapai Rp159,6 triliun. Inklusi keuangan juga dibangun melalui program ‘Ayo Menabung dengan Sampah’ yang mengintegrasikan literasi keuangan dengan kepedulian lingkungan dalam rantai pasokan BNI, dan telah dilaksanakan di wilayah Jakarta Kota, Jakarta Kemayoran dan BSD.
Selain pembiayaan, BNI juga terus mendukung implementasi keuangan berkelanjutan dengan berbagi pengalaman di berbagai forum dan seminar, termasuk mendukung kegiatan inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI). Di internal, BNI juga menerapkan konsep Go Green yang diwujudkan melalui penghematan kertas, listrik dan air. Walaupun masih dalam tahap awal, BNI juga mulai menggunakan alternatif sumber energi terbarukan melalui penggunaan solar panel sebesar 2.200 watt yang ditempatkan di plaza BSD untuk penerangan taman.
Pelaksanaan keuangan berkelanjutan juga menghadapi tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah perubahan pola pikir dan perilaku yang ramah lingkungan, baik di internal Perusahaan, maupun debitur. Terbatasnya sistem otomasi yang terintegrasi untuk melakukan pemantauan implementasi keuangan berkelanjutan di lingkungan BNI, serta pandangan yang mengedepankan
dilakukan oleh Divisi KMP. Dukungan tersebut menjadi salah satu bentuk komitmen pimpinan dalam penerapan keuangan berkelanjutan di BNI. Tahun 2020 BNI melanjutkan komitmen internal dengan pembuatan RAKB periode ke dua.
Pencapaian Kinerja Penerapan Keuangan BerkelanjutanMelalui RAKB, BNI menetapkan kegiatan prioritas yaitu identifikasi baseline dan implementasi KKUB pada energi terbarukan serta hutan sosial selama tiga tahun ke depan. Kegiatan tersebut sejalan dengan dukungan BNI terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan, di antaranya mitigasi dampak perubahan iklim melalui pembiayaan industri energi terbarukan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui Program Menabung dengan Sampah.
Di tahun 2019, BNI telah berhasil melaksanakan inisiasi proses identifikasi baseline KKUB pada industri kelapa sawit dan energi terbarukan pada segmen korporasi dan menengah sesuai dengan target. Selain itu, Program Ayo Menabung dengan Sampah yang ditargetkan terlaksana di tiga kantor wilayah di DKI Jakarta telah terlaksana 100% di Wilayah Jakarta Kota, Wilayah Jakarta Kemayoran, dan Wilayah Jakarta BSD.
Secara keseluruhan, kinerja ekonomi BNI mencatat kenaikan laba bersih di tahun 2019 sebesar 2,5% dibandingkan tahun 2018, didorong oleh peningkatan pendapatan, di antaranya pendapatan bunga dan syariah yang menggerakkan kegiatan operasional Bank. Sejalan dengan hasil kerja tersebut, kami berkontribusi untuk memberikan pembiayaan yang memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi, sosial, dan pelestarian lingkungan.
Hingga September 2019, persentase pembiayaan pada kategori kegiatan usaha berkelanjutan sebesar 41,2% dibanding total kredit secara keseluruhan. Dari persentase ini, pembiayaan terbesar disalurkan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp104.814 miliar, disusul dengan pembiayaan untuk pengelolaan
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
keuntungan semata atau masih diperlukan biaya yang cukup tinggi dalam implementasi usaha berwawasan lingkungan bagi debitur, menjadi kendala yang utama dalam penerapan keuangan berkelanjutan. Di sisi lain, faktor eksternal dalam dunia bisnis, yaitu ketatnya persaingan usaha juga menjadi tantangan tersendiri dalam implementasi keuangan berkelanjutan.
Strategi Pencapaian Target Kinerja Penerapan Keuangan BerkelanjutanDalam mencapai target kinerja penerapan keuangan berkelanjutan, BNI juga memperhatikan berbagai risiko terkait aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola. BNI menerapkan strategi pengelolaan risiko, mulai dari analisis persyaratan kredit debitur, penetapan kebijakan umum bagi kredit, termasuk analisis risiko terkait lingkungan dan sosial.
Strategi lainnya adalah melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia. BNI telah melakukan investasi sebesar Rp326.422 juta untuk pelatihan in-class dan e-learning, terutama terkait tata kelola dan keuangan berkelanjutan. Hingga akhir 2019, terdapat 28.470 peserta yang mengikuti peningkatan kompetensi keuangan berkelanjutan. BNI juga merepresentasikan kesetaraan dalam lingkungan kerja yang layak dan aman melalui 38,9% tenaga kerja wanita yang menduduki posisi senior manajer ke atas.
Peluang dan Prospek Usaha Keuangan BerkelanjutanKeuangan berkelanjutan memberikan peluang dan prospek usaha yang besar mengingat potensi alam Indonesia yang berlimpah. Saat ini, pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia masih didominasi oleh energi fosil dan pemanfaatan
energi terbarukan di Indonesia masih rendah. Baru sekitar 9,4 gigawatt atau 12,5 persen dari total pembangkit listrik nasional yang berasal dari energi terbarukan. Figur ini menunjukkan adanya peluang prospek pembiayaan yang sangat besar untuk proyek energi terbarukan. Dengan demikian, BNI mulai mempersiapkan diri untuk mendukung pemanfaatan energi terbarukan, demi mencegah terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global. Sepanjang tahun 2019, BNI membiayai proyek energi terbarukan sebesar Rp3.459 miliar.
Adanya isu perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan berpotensi mempengaruhi BNI dalam menangkap peluang dan prospek usaha di sektor portofolio besar. BNI mulai memetakan risiko lingkungan dari sektor KKUB terkait energi, transportasi rendah karbon serta sektor perkebunan.
BNI menyadari perubahan pola konsumsi di masyarakat yang mengedepankan penggunaan teknologi dapat mempengaruhi keberlanjutan bisnis perusahaan. Oleh sebab itu, BNI melalui Application Programming Interface (API) meningkatkan layanan ekosistem berbasis digital yang dapat diakses oleh pasar yang lebih luas. Lebih jauh, peluncuran API sejak tahun 2017 tersebut telah menarik lebih dari 100 klien hingga menyentuh institusi, fintech, dan e-commerce yang dapat meningkatkan pendapatan layanan BNI.
Apresiasi Bagi Negeri Semua pencapaian kinerja keberlanjutan BNI tidak luput dari kerja keras pegawai dan sinergi dengan pemangku kepentingan. Atas nama seluruh jajaran BNI, kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih.
Jakarta, Januari 2020
Achmad BaiquniDirektur Utama
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ATAS LAPORAN KEBERLANJUTAN 2019Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa seluruh informasi dalam Laporan Keberlanjutan 2019 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Keberlanjutan Perusahaan.
Demikian lembar persetujuan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, ......... ......... 2020
DEWAN KOMISARIS
ARI KUNCOROKomisaris Utama/
Komisaris Independen
JONI SWASTANTOKomisaris
AHMAD FIKRI ASSEGAFKomisaris Independen
RATIH NURDIATI*Komisaris
PATANIARI SIAHAANKomisaris Independen
ASKOLANIKomisaris
SIGIT WIDYAWANKomisaris Independen
REVRISOND BASWIRKomisaris Independen
*Sedang dalam proses fit and proper test Otoritas Jasa Keuangan
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ATAS LAPORAN KEBERLANJUTAN 2019Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa seluruh informasi dalam Laporan Keberlanjutan 2019 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Keberlanjutan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, ......... ......... 2020
DIREKSI
ACHMAD BAIQUNIDirektur Utama
HERRY SIDHARTAWakil Direktur Utama
TAMBOK P. SETYAWATIDirektur Bisnis Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Jaringan
DADANG SETIABUDIDirektur Teknologi Informasi
dan Operasi
PUTRAMA WAHJU SETYAWANDirektur Bisnis Korporasi
BOB TYASIKA ANANTADirektur Tresuri dan
Internasional
ADI SULISTYOWATIDirektur Hubungan
Kelembagaan
ENDANG HIDAYATULLAHDirektur Human Capital
dan Kepatuhan
ANGGORO EKO CAHYODiretur Bisnis Konsumer
ARIO BIMODirektur Keuangan
RICO BUDIDARMODirektur Manajemen Risiko
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
PROFIL SINGKAT
VISI, MISI, DAN NILAI KEBERLANJUTAN [102-16]
VISI
MISINilai keberlanjutan BNI tercermin dalam Prinsip 46 BNI yang merupakan akronim dari 4 Nilai Utama
dan 6 Perilaku Utama. Prinsip ini menjadi tata nilai budaya kerja BNI serta tonggak perilaku teladan yang berlaku bagi seluruh BNI Hi Movers, meliputi jajaran Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin
hingga jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan.
Menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja.
1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama.
2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
3. Menciptakan kondisi terbaik bagi pegawai sebagai kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan komunitas.
5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik bagi industri.
4 6NILAI BUDAYA KERJA PERILAKU UTAMA
PROFESIONALISME
INTEGRITAS
ORIENTASI PELANGGAN
PERBAIKAN TIADA HENTI
Memiliki kompetensi handal dan berkomitmen memberikan hasil terbaik.
Senantiasa mengutamakan kepentingan pelanggan dengan dilandasi sikap saling menghargai dan hubungan
yang sinergis.
Senantiasa mencari peluang dan solusi untuk meningkatkan layanan dan kinerja yang
melampaui harapan pelanggan.
Berkomitmen untuk selalu konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan yang dilandasi oleh kata hati dan
kepercayaan pada prinsip-prinsip kebenaran yang hakiki.
Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik
Memberikan layanan terbaik melaui kemitraan yang strategis
• Senantiasa melakukan penyempurnaan• Kreatif dan inovatif
• Jujur, tulus dan ikhlas• Disiplin, konsisten dan bertanggung jawab
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
BNI memiliki Kode Etik meliputi bertindak profesional, menjadi panutan dan saling mengingatkan, menjaga hubungan baik antar insan BNI, menjaga kerahasiaan, melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan, berkomitmen terhadap lingkungan, menjaga keamanan kerja, dan mencegah benturan kepentingan. Kode Etik ini digunakan sebagai pedoman etika yang menjadi prinsip dasar hubungan semua insan BNI dalam berbisnis.
Informasi detail mengenai kantor cabang dan kantor perwakilan, produk, jasa/layanan yang dilayani, serta kegiatan usaha dapat dilihat pada Laporan Tahunan BNI 2019.
60%
40%
Nama Perusahaan [102-1]
Wilayah Operasional [102-4]
Kegiatan Usaha, Produk dan Layanan [102-2]
Pasar Terlayani [102-6]
Lokasi Kantor Perwakilan
Persentase Kepemilikan Saham [102-5]
Alamat Kantor Pusat [102-3]
PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
Beroperasi di 8 NegaraIndonesia, Singapura, Hongkong, Jepang, Inggris, Amerika, Korea Selatan, Myanmar
Kegiatan usaha perbankan dengan produk dan layanan berupa simpanan, pinjaman, kartu kredit dan e-banking.
Domestik dan Internasional (New York, London, Hong Kong, Singapura, Tokyo, Osaka, Seoul, dan Yangoon)Sektor dan jenis nasabah terlayani:Korporasi, BUMN, Pengusaha mikro, kecil, dan menengah.
Indonesia, Singapura, Hongkong, Jepang (Tokyo dan Osaka), Inggris (London), Amerika (New York), Korea Selatan (Seoul), Myanmar (Yangoon). Informasi lengkap mengenai kantor cabang dan kantor perwakilan dapat dilihat pada Laporan Tahunan BNI 2019Grha BNI
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220Telepon : (62-21) 251 1946I-Telex : 765185 BNI DLN IAFax : (62-21) 251 1214Email : [email protected] web : www.bni.co.idPO Box 1946 Jakarta Mampang 12700
Badan Usaha Milik Negara, Perseroan Terbatas
Pemerintah Indonesia
Masyarakat
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Skala Usaha [102-7]
2019 2018 2017808,6845,6 709,33
Triliun Rupiah Triliun Rupiah Triliun Rupiah
TOTAL ASET
2019 2018 201771,778,4 66,6
Triliun Rupiah Triliun Rupiah Triliun Rupiah
PENDAPATAN
2019 2018 201727.22427.211 27.209
Orang Orang Orang
JUMLAH KARYAWAN
2019 2018 2017118.05146,39 184.621
Triliun Rupiah Triliun Rupiah Triliun Rupiah
TOTAL KAPITALISASI
KETENAGAKERJAAN [102-8]
Sepanjang tahun 2019, BNI mempekerjakan sejumlah 27.211 pegawai, yang terdiri dari 13.142 pria dan 14.069 wanita.
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jabatan [102-8]
Jabatan 2019 2018 2017
Pria Wanita Total Pria Wanita Total Pria Wanita Total
>= VP 206 49 255 196 42 238 182 42 224
AVP 784 337 1.121 755 322 1.077 730 276 1.006
MGR 1.838 1.239 3.077 1.803 1.190 2.993 1.692 1.101 2.793
AMGR 5.010 5.097 10.107 4.743 4.842 9.585 4.078 4.191 8.269
ASST 5.218 7.347 12.565 5.451 7.684 13.135 5.576 8.592 14.168
PGD 86 0 86 196 0 196 749 0 749
Total 13.142 14.069 27.211 13.144 14.080 27.224 13.007 14.202 27.209
Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan
Jenjang Pendidikan
2019 2018 2017
Pria Wanita Total Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Strata 3 6 4 10 5 4 9 3 4 7
Strata 2 1.581 1.042 2.623 1.556 1.028 2.584 1.509 963 2.472
Strata 1 10.166 11.546 21.712 10.031 11.392 21.423 9.718 11.334 21.052
D3/Akademi 788 1.468 2.256 872 1.641 2.513 995 1.883 2.878
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Jumlah Pegawai Bedasarkan Usia
Rentang Usia2019 2018 2017
Pria Wanita Total Pria Wanita Total Pria Wanita Total
>50 Tahun 965 442 1.407 664 302 966 813 344 1.157
45-50 Tahun 1.673 1.281 2.954 1.946 1.322 3.268 2.030 1.379 3.409
40-45 Tahun 2.246 1.641 3.887 1.888 1.407 3.295 1.928 1.482 3.410
35-40 Tahun 1.216 1.325 2.541 1.769 1.805 3.574 1.881 1.950 3.831
30-35 Tahun 2.994 3.599 6.593 2.449 2.884 5.333 2.507 3.027 5.534
25-30 Tahun 2.981 4.127 7.108 3.432 4.795 8.227 3.404 5.061 8.465
<= 25 Tahun 1.067 1.654 2.721 996 1.565 2.561 444 959 1.403
Total 13.142 14.069 27.211 13.144 14.080 27.224 13.007 14.202 27.209
Jumlah Pegawai Berdasarkan Wilayah Operasional
Rentang Usia2019 2018
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Kantor Pusat 2.639 2.213 4.852 2.391 1.896 4.287
Kantor Wilayah 10.475 11.854 22.329 10.730 12.180 22.910
Kantor Cabang LN 28 2 30 23 4 27
Total 13.142 14.069 27.211 13.144 14.080 27.224
Jenjang Pendidikan
2019 2018 2017
Pria Wanita Total Pria Wanita Total Pria Wanita Total
SD-SMA 601 9 610 680 15 695 782 18 800
Total 13.142 14.069 27.211 13.144 14.080 27.224 13.007 14.202 27.209
Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Ketenagakerjaan
Status Kepegawaian2019 2018 2017
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
Tetap 12.127 12.758 12.485 13.401 11.866 12.775
Kontrak 651 887 446 443 1.141 1.427
Trainee 364 424 213 236 0 0
Total 27.211 27.224 27.209
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Inisiatif Eksternal dan Sertifikasi [102-12]
INISIATIF KEUANGAN BERKELANJUTAN INDONESIA (IKBI)
Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD)
PERAN PENDIRI LINGKUP NASIONAL
PERAN PENDIRI LINGKUP NASIONAL
2018 SEKARANG 2011 SEKARANG
ISO 9001/2015 ISO 9001/2015
ISO 9001/2015ISO 9001/2015
ISO 9001/2015 ISO 9001/2015
ISO 9001/2008
Quality Management System on IT Operation Services
Quality Management System on IT Security Management
Credit Clearing, Credit Administration and Card Production & Distribution
SGS SGS SGS
Quality Management System on Trade Processing Center
SAI Global Certification Services
11 1001 012018 202114 2609 092018 2019 14 2609 092018 2019 15 1501 012020 2023
BNI Corporate University Quality Management System In House Learning and e-Learning/ Digital Learning for BNI Employees
Banking Operations for Guarantee Letter, Real Time Gross Settlement (RTGS) & Remmitance Services (2018)
Preparation and Verification Processon Published Financial Statements
Societe Generale de Surveillance (SGS S.A.) United Kigdom
SGS United Kingdom LtdSGS United Kingdom Ltd
09 0903 032017 2020 10 1010 102016 2019
Keanggotaan pada Asosiasi [102-13]
Sepanjang tahun 2019, BNI tidak mengalami perubahan struktur kepemilikan saham maupun rantai pasokan, namun BNI mengalami penambahan empat belas unit outlet dan penutupan delapan belas unit outlet dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, terdapat perubahan satu KCP menjadi KC dan dua KK menjadi KCP. Rincian perubahan outlet BNI dapat dilihat pada Laporan Tahunan BNI 2019. [102-10]
BNI bekerja sama dengan pihak ketiga, di antaranya kontraktor di bidang IT, penyediaan fasilitas perkantoran, penyedia sarana transportasi, dan jasa keamanan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Dalam menjalankan seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor, BNI mengacu pada PP Pengadaan No. IN/729/PGV/004 tanggal 28 Desember 2018. [102-9]
Asosiasi Peran Lingkup
Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Anggota Nasional
Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Direktur menjabat sebagai Ketua Nasional
Perhimpunan Bank Nasional Anggota Nasional
Himpunan Bank Milik Negara Anggota Nasional
Forum Komunikasi Kearsipan Perbankan Anggota Nasional
Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Anggota Nasional
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
TENTANG LAPORANLaporan Keberlanjutan tahun 2019 merupakan laporan ke sepuluh terkait kinerja keberlanjutan BNI yang telah dilaksanakan pada periode 1 Januari – 31 Desember 2019. Siklus laporan ini bersifat tahunan, dan pada tahun sebelumnya BNI telah menerbitkan laporan keberlanjutan 2018 pada Maret 2019. [102-50] [102-51] [102-52]
Laporan ini disusun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017, GRI standard 2016: ‘core option’ dan Financial Services Sector Disclosure 2013 yang dikeluarkan Global Reporting Initiative (GRI). Selain itu, penyusunan laporan mengacu pada SUSBA-WWF sebagai referensi. [102-54]
Laporan Keberlanjutan ini telah diverifikasi melalui proses penjaminan oleh pihak independen yaitu SR Asia. Proses verifikasi dilaksanakan di Divisi KMP pada 7-8 Januari 2020. Seluruh proses pembuatan laporan keberlanjutan dikoordinasi oleh Sekretaris Perusahaan. Pemilihan pihak independen dilakukan sesuai kebijakan Perusahaan dengan mempertimbangkan keahlian dan reputasi, serta dipastikan tidak ada benturan kepentingan dengan pihak manapun. [102-56]
Penentuan Isi dan Kualitas Laporan [102-46]
Dalam menentukan batasan topik dan isi laporan keberlanjutan, BNI melibatkan pihak manajemen, pengamat independen, serta akademisi yang telah memiliki pengetahuan dan keahlian dalam penyusunan laporan keberlanjutan. Penentuan prioritas topik materialitas mengacu pada prinsip keterlibatan pemangku kepentingan, konteks keberlanjutan, materialitas, dan kelengkapan. Penjaminan kualitas pelaporan dilakukan melalui pendekatan prinsip keseimbangan, komparabilitas, akurasi, ketepatan waktu, kejelasan, dan keandalan. Semua proses ini dilakukan melalui koordinasi internal Perusahaan melalui diskusi dengan tim penyusun SR BNI pada tanggal 3 Desember 2019, dan dihadiri oleh Wakil Pimpinan Divisi KMP.
Laporan Keberlanjutan ini mencakup aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan tata kelola di BNI, serta penjelasan beberapa aktivitas keberlanjutan yang dilaksanakan oleh perusahaan anak. Informasi keuangan dalam laporan ini berasal dari laporan keuangan konsolidasi yang meliputi entitas anak yaitu PT BNI Life Insurance, PT BNI Multifinance, PT BNI Sekuritas dan Entitas Anak, BNI Remittance Ltd., dan PT Bank BNI Syariah. Informasi lain terkait kinerja aktivitas keberlanjutan hanya berasal dari BNI. [102-45]
Penentuan Prioritas Topik
Peng
aruh
pad
a pe
nila
ian
dan
kepu
tusa
n pa
ra
pem
angk
u ke
pent
inga
n
Dampak signifikan ekonomi, lingkungan, dan sosial
Kinerja ekonomi dan digitalisasi
Dampak ekonomi tidak langsung dan inklusi keuangan
Keamanan data pelanggan
Pelatihan dan pendidikan
Portofolio keuangan berkelanjutan
Ketenagakerjaan
Anti korupsi
Masyarakat lokal
Energi
0 1
1
2
2
3
3
4
4
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Kinerja Ekonomi
Pelatihan dan pendidikan
Privasi pelanggan
Ketenagakerjaan
Portofolio produk berwawasan lingkungan
dan sosial
Peningkatan kapasitas jajaran pimpinan dan
pegawai, terutama terkait keuangan berkelanjutan
lingkungan dan sosial
Penanganan keluhan pelanggan,
kerahasiaan data pelanggan
Kesempatan kerja yang setara, remunerasi, serta
lingkungan kerja yang layak dan aman bagi
pegawai
Investor/ Pemegang saham, pegawai, serikat pekerja
Pegawai, serikat pekerja
Pekerja, pemegang saham/investor
Pegawai, serikat pekerja, pemegang saham/investor
Nasabah, Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan, Pemasok,
Organisasi Masyarakat/NGO, Media, Organisasi
Bisnis
Nasabah, Pemasok,Organisasi masyarakat/NGO
Nasabah, Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan, Media
Masyarakat/NGO, Pemerintah dan
Otoritas Jasa Keuangan,
Dampak ekonomi tidak langsung
Literasi keuangan, inklusi keuangan,
program pemberdayaan masyarakat
Pegawai
Nasabah,Organisasi Masyarakat/NGO, Pemerintah
dan Otoritas JasaKeuangan, Media
Topik Material [102-47, 102-49]
BNI memetakan prioritas isu keberlanjutan yang memiliki dampak signifikan dan berpengaruh pada pengambilan keputusan pemangku kepentingan. Isu-isu keberlanjutan tersebut selanjutnya disesuaikan relevansinya dengan topik keberlanjutan berdasarkan Standar GRI, khususnya informasi yang berkaitan dengan keuangan berkelanjutan. Tidak ada perubahan signifikan pada periode pelaporan, serta batasan topik material. Dengan dilakukannya pemetaan prioritas isu keberlanjutan, BNI menentukan tujuh topik material dengan satu topik material yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dampak ekonomi tidak langsung.
PemangkuKepentingan InternalIsu KeberlanjutanTopik Material
PemangkuKepentingan Eksternal
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Untuk meningkatkan kualitas laporan, terdapat beberapa restatement atau pernyataan kembali dari laporan tahunan sebelumnya. Beberapa restatement tersebut antara lain mengenai kinerja ekonomi, portofolio kredit dan realisasi biaya pendidikan restatement dilakukan karena adanya reklasifikasi atau perubahan cara perhitungan, serta perhitungan yang lebih komprehensif. [102-48]
Kami menghargai setiap input untuk meningkatkan informasi dalam laporan keberlanjutan ini. Oleh karena itu, mohon agar permintaan informasi lebih lanjut, pemberian saran dan pertanyaan atas laporan ini, dapat disampaikan kepada: [102-53]
MEILIANA CORPORATE SECRETARY
Anti korupsi
Portofolio hijau
Upaya memitigasi dan menindaklanjuti tindakan korupsi dan
fraud
Pembiayaan kepada industri ramah lingkungan,
efisiensi energi (listrik, air, dan kertas), termasuk
dukungan terhadap mitigasi dampak perubahan iklim
Pekerja, pemegang saham/investor
Pekerja, pemegang saham/investor
Nasabah, Masyarakat/NGO, Pemerintah dan
Otoritas JasaKeuangan, Media
Masyarakat/NGO, Pemerintah dan Otoritas
Jasa Keuangan, Media
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkGrha BNI, Lt.24Jl. Jenderal Sudirman Kav.1 Jakarta 10220 IndonesiaTelepon : (62-21) 2511 946, 572 8387Fax : (62-21) 572 8295, 572 8053E-mail : [email protected]
PemangkuKepentingan InternalIsu KeberlanjutanTopik Material
PemangkuKepentingan Eksternal
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
TATA KELOLA KEBERLANJUTAN [102-18]
Dalam menerapkan tata kelola keberlanjutan, jajaran pimpinan BNI meliputi Dewan Komisaris dan Direksi memberikan dukungannya dalam perencanaan dan pengawasan langsung terkait keuangan berkelanjutan. Melalui Direktur Utama, BNI telah menetapkan penerapan keuangan berkelanjutan dan pembagian fungsi terkait keuangan berkelanjutan melalui Keputusan Direktur Utama tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan No. KMP/4/2602. Saat ini, BNI sedang dalam tahap penyempurnaan terhadap fungsi organisasi dan tata kelola perusahan untuk mendukung rencana implementasi keuangan berkelanjutan yang ideal. Pada tahapan penyempurnaan tersebut, secara khusus Divisi Perencanaan Strategis melakukan
penyusunan RAKB, pengawasan dan evaluasi penerapan keuangan berkelanjutan. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan yang mempunyai tugas dan wewenang atas penerapan keuangan berkelanjutan. Implementasi keuangan berkelanjutan juga dilakukan oleh anak perusahaan. Beberapa anak perusahaan BNI yang telah membuat RAKB yaitu BNI Life, BNI Multifinance, dan BNI Syariah. Mereka merencanakan implementasi keuangan berkelanjutan pada tahun 2019 dengan mempersiapkan diri melalui pelatihan, memetakan produk berwawasan LST dan membentuk tim yang mendukung implementasi keuangan berkelanjutan.
Komite Nominasi & Remunerasi
Sekretaris Dewan Komisaris
Komite Audit
Independent Auditor
Komite Pemantau Risiko
Komite Tata Kelola Terintegrasi
Komite Human Capital
Komite Kebijakan Prosedur
Perkreditan
Komite Manajemen
Teknologi
Komite Manajemen
KinerjaSub Komite Anti Fraud
Komite Produk
Komite Manajemen Risiko & Kapital
Komite Manajemen Risiko terintegrasi
Komite Kredit
Unit GCG
Corporate Secretary
Satuan Pengawasan Internal Divisi Kepatuhan
Sub Komite Asset & Liability (ALOO)
Sub Komite Manajemen Risiko
(RMC)
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
KOMISARISDIREKSI
Elect & Dismisses
Check & Report to
Review Internal Audit Reports Review Compliance Reports
Review Risk Management Reports
Divisi Tata Kelola Kebijakan
Divisi Manajemen Risiko Bank
URAIAN TUGAS DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEUANGAN BERKELANJUTAN
BNI memberikan kesempatan bagi jajaran Direksi, Komisaris, serta pegawai yang menjadi penanggung jawab penerapan Keuangan Berkelanjutan dalam hal pengembangan kompetensi dan kapasitasnya terkait keuangan berkelanjutan. Seiring dengan adanya penyempurnaan tata kelola berkelanjutan di tubuh BNI, pelaksanaan pelatihan keuangan berkelanjutan diberikan pada pegawai di berbagai Divisi yang bertanggung jawab terhadap implementasi keuangan berkelanjutan. Sepanjang tahun 2019, terdapat 392 pegawai termasuk jajaran pimpinan senior setingkat VP dan Manager yang telah mengikuti pelatihan keuangan berkelanjutan. Di sisi lain, jajaran pimpinan BNI yaitu Direktur Keuangan ikut serta dalam International Seminar on Sustainable Banking, dan Direktur Manajemen Risiko menjadi pembicara dalam Seminar Sehari Forum Keuangan Berkelanjutan.
Pelatihan (In-Class) Keuangan Berkelanjutan
2019
Pelatihan Fasilitator Peserta
Energi Baru Terbarukan - Solar Energy USAID ICED II 30
Energi Baru Terbarukan - Mini Hydro USAID ICED II 30
Penyusunan Sustainability Report IFC 27
Penyusunan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan
WWF dan IFC 20
Keuangan Berkelanjutan WWF 20
Pelatihan Laporan Keberlanjutan NCSR 2
International Seminar On Sustainable Banking
IKBI 6
Green Climate Fund IKBI 4
Trase Finance Presentation IKBI 1
Implementasi Perlindungan Lingkungan dan Sosial
IKBI/ SMI 2
Exit Strategy on Community Development Trisakti 24
Developing Community Development Trisakti 24
Reporting Corporate Social Activities Trisakti 24
Training Analisis Lingkungan Hidup OJK 3
Industri Perkebunan Sawit LPP argo nusantara 58
Industri Peternakan Dan Konstruksi Jakarta Finance Consultancy
79
Industry Study & Analysis: Sektor Pertanian & Perkebunan
Jakarta Finance Consultancy
38
2018
Pelatihan Peserta
Workshop Keuangan Berkelanjutan 20
Training Proyek Energi Baru Terbarukan Berkelanjutan
20
Environmental, Social & Governance Integration For Banks
24
Workshop - TFT 13 Komoditi Pertanian 34
Industry Study& Analis Sektor Agrikultur 80
Pelatihan Industry Study & Analisis Sektor Usaha Breeding Sapi Potong melalui Pola Kemitraan
41
Training Perkebunan dan Pengolahannya (Kelapa Sawit)
46
Teknik Analisis Lingkungan (TAL) Dasar, Lanjutan, dan Train on Trainers (ToT)
11
2019
Pelatihan Fasilitator Peserta
Pelatihan Integrasi ESG OJK dan WWF-Indonesia
28
Training Analisis Lingkungan (TAL) OJK 20
ESG (Pemahaman risiko lingkungan)
Indonesia WISE
30
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Sejalan dengan ditetapkannya POJK 51/POJK.03/2017 terkait keuangan berkelanjutan, BNI menjadikan keuangan berkelanjutan sebagai salah satu fokus program pembelajaran bagi pegawai. Meskipun demikian, BNI masih berpotensi menghadapi kendala dalam pemberian pendidikan terkait keterbatasan waktu dan penyesuaian pada tata kelola yang perlu ditingkatkan. Oleh sebab itu, BNI berupaya mempermudah pegawai untuk dapat
“ telah mengakses pelatihan Keuangan Berkelanjutan pada BNI Smarter
“25.276 pegawai
mengakses pelatihan keuangan berkelanjutan secara online melalui platform BNI Smarter. Pelatihan keuangan berkelanjutan merupakan satu dari enam modul mandatory yang wajib dikerjakan oleh pegawai. Platform BNI Smarter dapat menghadirkan pelatihan yang efektif dan efisien, serta menjadi bentuk dukungan BNI terhadap pengurangan jejak karbon melalui pengurangan transportasi menuju lokasi pelatihan.
DEEP46
BNI mendukung peningkatan penguasaan kompetensi pegawai sesuai dengan job position-nya dengan membangun learning culture melalui Daily Exercise Employee Program 46 (DEEP46). Program tersebut dilakukan dengan metode pemberian
pertanyaan singkat bagi pegawai setiap hari, untuk dikerjakan secara online antara pukul 00.00–19.00 WIB. Pada tahun 2019, jumlah partisipasi peserta DEEP46 mencapai 175.723 pegawai meningkat 187% dari partisipan di tahun 2018 yaitu 60.422 pegawai.
Jumlah Peserta 2019
Jumlah Peserta 2018
Small Credit 4.723 4.574
Consumer Lending 3.422 1.956
Consumer & Retail 67.753 -
Services – Teller 4.535 7.954
Services – CS 4.655 3.465
Services – Pimpinan 3.282 2.959
Auditor 829 759
Emerald RM 266 237
Small Credit Komoditas Pertanian
1.840 970
Administrasi Kredit 2.754 -
Sales 5.771 1.744
Jumlah Peserta 2019
Jumlah Peserta 2018
Legal, Governance, Risk and Compliance
32.169 27.092
Commercial Credit 817 820
Treasury 4.930 2.256
Human Capital 247 230
Pengadaan Barang/Jasa 3.094 3.085
Brevet Branch Management
2.500 2.321
Branch Operation 2.721 -
BNI Eksekusi (4DX) 26.939 -
Internasional dan Trade Finance
220 -
Garansi Bank 2.256
Total Partisipan 175.723 60.422
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Penerapan tata kelola yang baik di BNI dibutuhkan untuk mengakomodasi kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan yang sejalan dengan norma bisnis dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.
MENGENDALIKAN RISIKO KEUANGAN BERKELANJUTAN
Hasil Penilaian Good Corporate Governance (GCG) BNI
Peringkat 2 Peringkat 2Self Asessment pelaksanaan GCG tahun 2018
Menunjukkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan tata kelola secara umum dengan baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip tata kelola
Tindak lanjut kelemahan berdasarkan hasil assessment, di antaranya peningkatan superisi unit compliance dalam menekan frekuensi dan nominal denda dari regulator
KETERANGAN2017 2018PENILAIAN TINDAK LANJUT
88,38 (Most Trusted)
88,94 (Most Trusted)
CGPI Penilaian IICG dalam keikutsertaan BNI pada CGPI selalu meningkat, menunjukkan implementasi GCG di BNI semakin baik
Tindak lanjut rekomendasi dari IICG, di antaranya meningkatkan sinergi antar unit bisnis dengan unit risiko dalam memitigasi risiko
88,60 (Good)
Emerging Industry Leader
91,58 (Very Good)
Industry Leader
Asean Corporate Governance Scorecard
Kriteria Penilaian Kinerja Unggul/ KPKU tahun 2017 oleh Kementerian BUMN
Penilaian GCG BNI berdasarkan Laporan Tahunan dan website perusahaan
BNI dinilai menjadi perusahaan yang memiliki proses bisnis yang sistematis dan menunjukan komitmen pembelajaran yang kuat
Perbaikan poin rekomendasi CGPI, di antaranya diversifikasi gender Dewan Komisaris yang saat ini memiliki anggota Dewan Komisaris Perempuan
Penyempurnaan atas proses bisnis sehingga lebih sistematis
“
“
Tahap awal penerapan program Pengendalian Gratifikasi dimulai dengan penandatanganan “Komitmen Pengendalian Gratifikasi” oleh Direktur Utama pada 17
Oktober 2016, dan pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) yang ditempatkan di Divisi Kepatuhan. BNI juga telah memiliki Pedoman Perusahaan Pengendalian Gratifikasi yang dapat diakses oleh segenap insan BNI melalui BNI ePP. Pedoman
Perusahaan (PP) Pengendalian Gratifikasi tersebut menambah pedoman terkait dengan ketentuan gratifikasi yang sebelumnya hanya diatur dalam Kode Etik BNI.
Kebijakan Gratifikasi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Keterlibatan pegawai dalam pengendalian gratifikasi diwujudkan melalui penandatanganan Pakta Integritas Pegawai setiap awal tahun, serta pelaporan gratifikasi secara paperless sejak Desember 2018 oleh pegawai melalui portal Compliance Information Management System (CIMS) dengan alamat www.cims.bni.co.id. Divisi Kepatuhan juga telah memberikan konsultasi secara lisan dan tertulis atas pertanyaan Divisi/Satuan/Unit terkait dengan Gratifikasi. Sosialisasi terkait Gratifikasi lainnya secara rinci dapat dilihat pada Laporan Tahunan BNI tahun 2019.
Tren Pelaporan Gratifikasi tahun 2017-2019
Peningkatan tren pelaporan gratifikasi di BNI pada tahun 2019 menunjukkan peningkatan kesadaran pemangku kepentingan terkait gratifikasi di internal, serta efektifitas sistem pelaporan secara digital melalui portal CIMS. Laporan penerimaan gratifikasi yang dilaporkan kepada Divisi Kepatuhan, kemudian diteruskan ke KPK melalui aplikasi Gratifikasi Online (GOL), dengan rata-rata pelaporan paling lambat delapan hari kerja dari tenggat waktu 30 hari kerja.
Frekuensi Pelaporan Gratifikasi Nominal Pelaporan Gratifikasi (juta rupiah)
290
127 Rp6,4
2017 20172018 20182019 2019
Rp20,65
Rp1.621,61
MANAJEMEN RISIKO LINGKUNGAN, SOSIAL DAN TATA KELOLA [102-11] [FS2, FS3]
Penerapan prosedur dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko keuangan berkelanjutan di tubuh BNI dijalankan dengan mengacu pada empat pilar manajemen risiko BNI. Manajemen risiko menjadi upaya precautionary approach yang dilakukan BNI.
EMPAT PILAR MANAJEMEN
RISIKO
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit.
Sistem Pengendalian Internal
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko.
01 02
0403
Penjelasan lebih lanjut mengenai penerapan Manajemen Risiko BNI dapat dilihat pada Laporan Tahunan BNI 2019.
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Penerapan keuangan berkelanjutan dimulai dari analisis persyaratan kredit debitur oleh Komite Kredit. Penetapan kebijakan umum bagi kredit korporasi, menengah, kecil, dan konsumer, termasuk analisa risiko baru debitur terkait lingkungan dan sosial dilakukan di Komite Manajemen Risiko dan Kapital. Adapun Evaluasi produk terkait keuangan berkelanjutan dilakukan di Komite Produk. Apabila ada permasalahan dalam kebijakan dan operasionalisasi perbankan dapat diselesaikan oleh Komite Audit. [FS2]
BNI berkomitmen untuk tidak memberikan pembiayaan bagi pelaku usaha yang tidak menerapkan proses bisnis yang berwawasan lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) serta sektor-sektor yang dilarang oleh Pemerintah. Komitmen tersebut diwujudkan melalui adanya exclusionary principles berdasarkan Memo KMP/8/0274 pada tanggal 1 Februari 2012 untuk tidak membiayai debitur kelapa sawit dengan rating PROPER Hitam dan Merah. BNI juga mendorong debitur untuk meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap Lingkungan dan Sosial, dengan ketentuan rating PROPER debitur/calon debitur sebagai berikut:1. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup No. 5 tahun 2011 tentang PROPER, peringkat hitam diserahkan ke proses penegakan hukum dan peringkat merah dimasukkan ke pembinaan untuk perbaikan kinerja pengelolaan lingkungan hidup. Guna mengantisipasi risiko dari pembiayaan BNI pada debitur yang dinilai belum memenuhi ketentuan perundang-undangan, maka debitur/calon devbitur diwajibkan untuk melakukan tindakan antisipatif.
2. Peringkat PROPER biru, hijau, dan emas digunakan sebagai informasi untuk meningkatkan komitmen dan misi BNI terhadap keberlanjutan bisnis dan lingkungan sebagai konsekuensi aktivitas debitur.
BNI juga berkomitmen untuk mematuhi pemberian kredit yang tidak dilarang oleh peraturan eksternal dan tidak menimbulkan risiko reputasi. Dalam Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking Segmen Korporasi Buku I, BNI menetapkan persyaratan terkait integrasi lingkungan, sosial, dan tata kelola di antaranya: [FS1]
1. Persyaratan legalitas usaha debitur untuk memiliki ijin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
2. Persyaratan perolehan kinerja pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan terkait lingkungan hidup (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). BNI tidak memberikan kredit pada pemilik usaha dengan peringkat PROPER Merah dan Hitam tanpa tindakan antisipatif.
3. Debitur usaha industri furnitur dengan skala ekspor harus memiliki ecolabelling dan sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK).
4. Debitur bidang usaha perkebunan, seperti perkebunan kelapa sawit wajib memiliki izin usaha, misalnya Izin Usaha Perkebunan (IUP), Izin Usaha Perkebunan Budidaya (IUP-B), Izin Usaha Perkebunan Pengolahan (IUP-P), Surat Pendaftaran Usaha Perkebunan (SPUP). Selain itu, perusahaan harus memiliki Sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Dengan adanya persyaratan sertifikasi ISPO dan RSPO, BNI secara tidak langsung mendorong debitur kelapa sawit untuk lebih memperhatikan aspek sosial dan lingkungan dalam proses bisnisnya.
Pada tahun 2019, peningkatan kapasitas karyawan untuk mengimplementasikan kebijakan dan prosedur perkreditan terkait lingkungan dan sosial tersebut dilakukan melalui keikutsertaan tiga orang pegawai BNI dalam Training Analisis Lingkungan Hidup yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). [FS4]
Sepanjang tahun 2019, BNI telah melakukan audit kepada debitur yang jenis industrinya memiliki dampak negatif kepada lingkungan. Pelaksanaan audit di antaranya dilakukan kepada 122 debitur segmen menengah yang meliputi debitur pada sektor ekonomi berupa industri pengolahan, antara lain pertambangan, pabrik kelapa sawit dan pengolahan logam. Hasil audit digunakan untuk menentukan pemenuhan kriteria LST yang dipersyaratkan kepada debitur, disamping pelaksanaan audit, dalam rangka implementasi proses audit yang ramah lingkungan, BNI telah melakukan digitalisasi proses audit dengan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
menggunakan aplikasi FAST dan AUDIGI mulai proses perencanaan audit, pelaksanaan sampai dengan monitoring hasil temuan, termasuk dokumentasi kertas kerja pendukung audit dalam bentuk soft file, sehingga dapat mengurangi penggunaan kertas. [FS9]
Selain program audit perkreditan, pengawasan juga dilakukan oleh setiap unit Business Banking. Monitoring Unit ini membuat watchlist dan rating setiap bulan untuk memonitor kelengkapan persyaratan dan hasilnya disampaikan kepada BNR dan CMR setiap 3 bulan. Ketentuan dasar monitoring kepada debitur dan dasar temuan audit untuk mengukur kepatuhan dilakukan menggunakan scoring system, yang disusun mengacu pada Pedoman Perusahaan Perkreditan Konsumer Organik, Pedoman Perusahaan Perkreditan Konsumer Organik Buku IV, Pedoman Perusahaan Perkreditan Business Banking Buku I. Monitoring kepada sample debitur dilakukan oleh audit internal di setiap unit yang bertanggung jawab. [FS3]
BNI mengidentifikasi adanya risiko proyek terhadap Bank. Salah satunya ialah kajian industri kelapa sawit yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018. Melalui kajian tersebut, BNI berhasil memetakan kondisi global yang dapat mempengaruhi pasar kelapa sawit, serta faktor kunci yang mempengaruhi kesuksesan maupun hambatan pada pembiayaan industri kelapa sawit. [FS3]
BNI telah memiliki kebijakan dan prosedur penyesuaian (down grading) yang akan dilakukan apabila ketidakpedulian terhadap faktor lingkungan hidup dari debitur berdampak pada kelangsungan usaha, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. [FS12]
Potensi maupun risiko debitur pada aspek LST dikelola melalui proses pemeriksaan (Assessment) yang meliputi identifikasi dan peluang bisnis (Unit Bisnis), identifikasi risiko dan mitigasinya (Unit Risiko) dan penilaian kepatuhan (Unit Kepatuhan). [FS3]
Alur Penilaian
Unit Bisnis Unit Risiko Komite KreditUnit
Administrasi Kredit
Menganalisis Risiko dan potensi debitur /calon debitur
Secara umum risk control unit berperan dalam penetapan CRR (Customer Risk Rating) dan CCR (Customer Credit Rating) yang dihasilkan dari tools IRS (Internal Rating System) dan LEL (Loan Exposure Limit) termasuk juga IRR (Industry Risk Rating) yang digunakan oleh unit risiko bisnis dan unit bisnis.
Menganalisa debitur/calon debitur termasuk seluruh risiko beserta mitigasi risikonya.
Melakukan dokumentasi administrasi kredit
Melakukan C2R (Credit Compliance Review) untuk memastikan proses kredit sudah mematuhi semua ketentuan yang berlaku termasuk peraturan terkait lingkungan dan sosial.
Unit Kepatuhan
Skala Bisnis : Corporate
LMC 1
ERM > BNR KPN Komite Credit Corporate ADKLMC 2
BIN
Divisi yang bertanggung jawab
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Keterangan:• LMC 1 (Divisi Bisnis Korporasi dan Multinasional 1)• LMC 2 (Divisi Bisnis Korporasi dan Multinasional 2)• ERM (Divisi Manajemen Risiko Bank)• BNR (Divisi Risiko Kredit Korporasi)• KPN (Divisi Kepatuhan)
Bank melakukan uji kepatuhan terhadap usulan pemberian kredit melalui Divisi Kepatuhan yang memberikan pertimbangan terkait kepatuhan terhadap regulasi eksternal sesuai jenis kredit dan sektor industrinya. Uji kepatuhan kredit dilakukan sebelum pemberian keputusan oleh Komite Kredit. Hasil uji kepatuhan menjadi salah satu pertimbangan bagi Komite Kredit dalam memberikan keputusan. Tindak lanjut untuk hasil uji kepatuhan yang belum memenuhi ketentuan, dapat dipenuhi dalam jangka waktu tertentu sebelum atau setelah pencairan kredit.
Dalam mengembangkan dan menerapkan tata kelola keberlanjutan, BNI tentunya tidak lepas dari adanya tantangan yang berpengaruh terhadap penerapan keuangan berkelanjutan, baik internal maupun eksternal. Tantangan internal yang dihadapai BNI adalah jumlah pegawai, besarnya struktur organisasi, dan jaringan kantor cabang yang tersebar luas. Besarnya jumlah karyawan di tubuh BNI tentutnya membutuhkan peningkatan kompetensi yang memadai dan merata terkait keuangan berkelanjutan.
Keterbatasan sistem otomasi yang terintegrasi untuk melakukan pemantauan dan pelaporan terhadap perkembangan implementasi keuangan berkelanjutan juga menjadi faktor penghambat penerapan Keuangan Berkelanjutan di internal. Di sisi lain, adanya regulasi terkait keuangan berkelanjutan juga mempengaruhi pasar sehingga menimbulkan kendala dalam penerapan keuangan berkelanjutan. Saat ini, teknologi informasi mengalami perubahan dengan memasuki era digitalisasi, sehingga meningkatkan risiko disruption bagi Bank. Perubahan ini berdampak pada tuntutan model bisnis dan industri life cycle yang semakin dinamis, serta keterbatasan sumber daya maupun dukungan agar pelaksanaan Keuangan Berkelanjutan dapat berjalan efektif.
Tantangan lain yang datang dari eksternal BNI yang juga menghambat penerapan Keuangan Berkelanjutan adalah ketatnya persaingan bisnis antar bank dalam hal memperebutkan nasabah baru, serta masih terbatasnya informasi dan panduan yang jelas untuk setiap industri.Menerbitkan panduan POJK yang lebih holistik dari sebelumnya dan dilengkapi oleh insentif bagi perusahaan-perusahaan yang telah melakukan Implementasi Keuangan Berkelanjutan dapat menjadi solusi dari tantangan dalam menerapkan Keuangan Berkelanjutan.
Dalam pengembangan kapasitas internal, yang dapat dilakukan adalah menyediakan benchmark dan pelatihan eksternal, pelatihan Keuangan Berkelanjutan untuk jajaran Top Management, dan kajian industri terkait aspek LST. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapabilitas dan pelatihan secara berkala terkait aspek LST dalam jasa keuangan, berupa edukasi masyarakat khususnya nasabah, menerbitkan E-learning/E-book, video, dan in class training untuk pegawai.
TANTANGAN DALAM PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN
Debitur : Medium & Small
BMN
ERM > CMR KPN Komite Credit Medium & Small
Administrasi Kredit Wilayah
BSLAdministrasi Kredit Cabang
Wilayah (SKM & SKC) Cabang
• BIN (Divisi Bisnis dan Insitusi pemerintah)• BSL (Divisi Bisnis Usaha Kecil)• ERM (Divisi Manajemen Risiko Bank)• CMR (Divisi Resiko Kredit Menengah & Usaha Kecil)• KPN (Divisi Kepatuhan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Di bawah ini merupakan penjelasan keterlibatan pemangku kepentingan dalam implementasi keuangan berkelanjutan. BNI melibatkan pemangku kepentingan dalam setiap pengambilan keputusan dan penentuan strategi perusahaan, termasuk pendapat dalam menentukan topik prioritas yang disampaikan
Topik Pembahasan• Keamanan transaksi
perbankan• Kredit Usaha Kecil dan
Menengah• Fasilitas perbankan dan
kemudahan akses• Informasi produk dan
layanan perbankan yang jelas dan transparan
Topik Pembahasan Topik PembahasanTopik Pembahasan• Kinerja keuangan
dan non keuangan• Investasi untuk
perusahaan ramah lingkungan
Topik Pembahasan• Hak-hak pegawai• Kesetaraan
kesempatan• Pengembangan karir• Pengalaman bekerja
yang berharga dan menyenangkan
• Kepatuhan pada peraturan dan perundang-undangan
• Analisa risiko lingkungan & sosial dalam pemberian kredit
• Anti Bribery and Corruption (ABC), Anti-Money Laundering (AML) and Anti Terrorism
• Green banking• Inclusive banking• Keuangan
berkelanjutan
• Hak-hak pegawai Remunerasi & tunjangan
Pendekatan dan Respon BNI
• Layanan Call Center• Survei Kepuasan
Pelanggan• Website & Frontline
Information• Gathering Agen46
Pendekatan dan Respon BNI
Pendekatan dan Respon BNI
Pendekatan dan Respon BNI
Pendekatan dan Respon BNI
Pelaporan pelaksanaan kepatuhan & notifikasi pada Bank Indonesia Basel II Accord-Basel Committee Pelaporan kepatuhan aspek syariah pada Dewan Syariah Nasional Pembentukan Agen46, penyediaan ATM disabilitas Penyusunan RKAB dan Laporan Keberlanjutan
Pelaporan Kinerja Menyelenggarakan RUPS
• Media Internal (Portal), hotline telepon dan surel
• Survei Kepuasan pegawai
Pembahasan Perjanjian Kerja Bersama
Frekuensi Pendekatan• Setiap saat• Dua tahun sekali• Setiap saat• Minimal setahun
sekali
Frekuensi Pendekatan
Frekuensi Pendekatan
Frekuensi Pendekatan
Frekuensi Pendekatan
Minimal setahun sekali
Setiap kuartal
• Setiap saat• Setahun sekali
Dua tahun sekali
NASABAH SERIKAT KERJAPEMERINTAH &
OJK
INVESTOR/PEMEGANG
SAHAMPEGAWAI
Legal & kepentingan LJK
Hubungan Ekonomi
Hubungan Ekonomi,
Kepemilikan & Legal
LegalLegal & pemangku kepentingan yang membantu
pencapaian tujuan perusahaan
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Topik Pembahasan Topik Pembahasan Topik Pembahasan Topik PembahasanHubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok proses pengadaan barang maupun jasa yang adil & transparan
Kinerja keuangan Investasi untuk perusahaan ramah lingkungan Kinerja non-keuangan Kegiatan operasional Arah perkembangan bisnis
Dampak & kinerja lingkungan Program CSR yang dilaksanakan & direncanakan Kesempatan untuk berkolaborasi dalam program CSR Informasi kegiatan perusahaaan
Kinerja keuangan & non keuangan Dampak & kinerja lingkungan Program CSR yang dilaksanakan & direncanakan Kesempatan untuk berkolaborasi dalam program CSRPendekatan dan
Respon BNI Pendekatan dan Respon BNI Pendekatan dan
Respon BNIPendekatan dan Respon BNISeminar & sosialisasi
kebijakan Pertemuan & kegiatan nasional maupun regional Konferensi Internasional
Kerja sama strategis dalam kepedulian sosial BNI Pelaporan program kemitraan bina lingkungan
Siaran persMedia GatheringFrekuensi
Pendekatan
Frekuensi Pendekatan
Frekuensi Pendekatan
Frekuensi PendekatanSaat diperlukan
Empat tahun sekali
Minimal setahun sekali
Saat diperlukanTiga bulan sekali
PEMASOKORGANISASI
BISNIS
ORGANISASI MASYARAKAT/
NGOMEDIA
Legal & kepentingan
industri
Relasi sosial, lisensi sosial & tanggung jawab sosial serta kedekatan dengan
perusahaan
Relasi sosial, lisensi sosial
Hubungan ekonomi &
legal
dalam Laporan Keberlanjutan. BNI memetakan pemangku kepentingan melalui identifikasi dan penilaian dengan mempertimbangkan prinsip dependency, responsibility, tension, influence, diverse, perspectives dan proximity. [102-40; 102-42; 102-43; 102-44]
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
ANTI KORUPSI DAN FRAUD
Pelaporan pelanggaran dapat disampaikan melalui sarana Whistle Blowing System (WBS) yang dikelola oleh Divisi Kepatuhan, dengan kontak:
Divisi Kepatuhan bekerja sama dengan Komite Anti Fraud berkomitmen untuk menurunkan jumlah kejadian fraud melalui pembuatan corrective action. Kedua Divisi ini juga aktif berkomunikasi dengan Divisi/Unit terkait untuk memastikan corective action telah dilaksanakan. Adanya pelanggaran terkait pengendalian gratifikasi dan penerapan strategi anti fraud akan disampaikan dalam Laporan Kepatuhan kepada Direktur Kepatuhan setiap triwulan dan disampaikan ke OJK setiap semester.
BERSINERGI DENGAN
MITRA UNTUK KEUANGAN
BERKELANJUTAN [FS5]
Kerjasama dengan WWF-Indonesia dalam program “Pilot Project Indonesia
First Movers on Sustainable Banking”, mengadakan pelatihan tentang
Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten,
dan Perusahaan Publik.
Rangkaian pelatihan terkait keuangan berkelanjutan yang dilaksanakan bekerja sama dengan pihak lain yang kompeten, serta perusahaan lain yang telah melaksanakan praktik ekonomi, lingkungan, dan sosial yang bertanggung jawab.
Sosialisasi rutin ketentuan kepada pengelola kredit
Kerjasama dengan Pemerintah DKI Jakarta dalam Program ‘Ayo Menabung
Dengan Sampah’
Bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan lainnya yang sangat penting dalam memastikan kegiatan operasi Bank berjalan dengan handal adalah implementasi antikorupsi dan anti fraud. Seiring dengan ditandatanganinya komitmen pengendalian gratifikasi antara Direktur Utama BNI dan Ketua KPK pada tanggal 17 Oktober 2016, BNI berkomitmen untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi dan praktik gratifikasi. Pembahasan mengenai anti korupsi dan fraud pada laporan ini tidak mencakup anak perusahaan.
Divisi Kepatuhan sebagai pengelola Pengendalian Gratifikasi dan Penerapan Strategi Anti Fraud telah mengeluarkan PP Pengendalian Gratifikasi ePP No. IN/155/KPN/001 tanggal 27 Maret 2018 dan PP Penerapan Strategi Anti Fraud ePP No. IN/342/KPN/002 tanggal 1 Juli 2016.
PENDEKATAN MANAJEMEN [103-1, 103-2, 103-3]
a. Telepon : 021-57853377b. Email : [email protected]. Surat : BNI Transparan PO BOX 2646/JKP 10026d. Website : http://bni-transparan.tipoffs.com.sge. SMS : Nomor (081-1970-1946)
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Melalui Divisi Kepatuhan, BNI terus berupaya mewujudkan prinsip no fraud for our bank melalui penerapan strategi anti fraud dan penerapan Whistleblowing System (WBS). Strategi anti fraud diterapkan melalui empat pilar sebagaimana diatur dalam POJK No. 39/POJK.03/2019 tanggal 19 Desember 2019 mengenai Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum, yakni: pencegahan, deteksi, investigasi, pelaporan, dan sanksi.
BNI menetapkan tindak pidana korupsi sebagai bagian dari fraud. Pada tahun 2019, terdapat 6 kasus terkait fraud dengan kerugian lebih dari 100 juta. BNI menindaklanjuti kasus tersebut secara bertanggung jawab. Sejumlah satu orang pegawai terkait kasus fraud tersebut diberhentikan, lima pegawai lainnya masih melalui proses penyelesaian oleh BNI.
Jumlah kasus fraud tahun 2019 yang menurun dibandingkan delapan kasus yang terjadi di tahun 2018 didukung oleh adanya program pembelajaran in class dan e-learning terkait anti korupsi dan fraud. [205-3]
*di atas Rp100 juta
Penurunan jumlah kejadian fraud tahun 2019, salah satunya didukung dengan terselenggaranya program-program pembelajaran in class dan e-learning yang diikuti 26.314 peserta. Melalui program pembelajaran ini, kesadaran akan pentingnya integritas dalam bekerja terus ditingkatkan.
Di sisi lain, BNI juga telah memiliki Kebijakan dan Prosedur Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) yang telah mendapat persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris dan telah disampaikan kepada Regulator (OJK dan
201920182017
86
17
Jumlah Kejadian Fraud*
PPATK). Program APU & PPT yang ditetapkan dalam Kebijakan dan Prosedur telah mengakomodasi lima pilar manajemen risiko meliputi Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris, Kebijakan dan Prosedur, Pengendalian Intern, Sistem Informasi Manajemen, serta Sumber Daya Manusia dan Pelatihan. Kebijakan tersebut secara berkala dilakukan review/up-dating/penyempurnaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Untuk mengoptimalkan pemantauan transaksi dalam pelaksanaan Program APU dan PPT, BNI memiliki sistem Enterprise Fraud Management (EFM) yang terdiri dari modul Anti Money Laundering Detection, Sanction list, Filtering & Screening Terrorist, PEP Screening Detection dan Customer Due Diligence (CDD) Risk Scoring, serta sistem Suspect Account to Verify (SAV). Selain itu BNI juga telah memiliki Sistem Aplikasi Walk in Customer (WIC).
Untuk memastikan penerapan Program APU dan PPT di seluruh wilayah operasional BNI berjalan dengan baik, BNI melakukan pemantauan penerapan program APU-PPT dengan prosedur:● Supervisi di Cabang Dalam Negeri terkait
pelaksanaan APU dan PPT dilaksanakan secara risk based sampling, terutama di Kantor Cabang High Risk dan Medium Risk telah dilaksanakan secara Offsite dan Onsite.
● Melakukan supervisi triwulanan melalui diskusi one on one meeting meliputi lima Pilar APU dan PPT terhadap lima Perusahaan Anak, yaitu BNI Aset Manajemen, BNI Life, BNI Syariah dan BNI Multifinance, dan BNI Sekuritas.
● Melakukan Supervisi secara offsite atas penerapan Program APU PPT di Kantor Cabang Luar Negeri, yaitu: KCLN New York dan KCLN Seoul.
● Melakukan survei tingkat kepatuhan atas ketentuan WIC dan PEP di segenap Kantor Cabang.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
DIGITALISASI UNTUK NEGERI
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Sepanjang tahun 2019, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp15,38 triliun atau 92,65% dibandingkan target sebesar Rp16,6 triliun Selain itu, BNI telah meraih pendapatan sebesar Rp78,4 triliun.
Pencapaian ini mendukung pembangunan negara yang diwujudkan BNI melalui pembayaran pajak sebesar Rp4,7 triliun dan alokasi dana untuk bina lingkungan yang didistribusikan langsung bagi program-program pemberdayaan masyarakat sebesar Rp148,39 miliar.
PENDEKATAN MANAJEMEN [103-1, 103-2, 103-3]
Bagi BNI, topik kinerja ekonomi termasuk portofolio produk yang berwawasan lingkungan dan sosial menjadi penting sebagai dasar kegiatan operasi bagi bisnis perbankan. BNI mendukung pembangunan berkelanjutan melalui Surat Keputusan (SK) Direksi No. KP/412/Dir/R tanggal 4 Desember 2018 serta penetapan Roadmap Keuangan Berkelanjutan yang mulai disusun sejak tahun 2018, dan dilaksanakan pada tahun 2019. Kebijakan dan inisiatif terkait keuangan berkelanjutan bagi BNI tercantum dalam RAKB tersebut.
BNI menargetkan pertumbuhan kredit tahun 2019 sebesar 15% dan proyeksi NPL sebesar 1,8% sesuai dengan RBB. Pencapaian pertumbuhan kredit pada tahun 2019 sebesar 8,6% dengan rasio non performing loan (NPL) berada padalevel 2,3%. Terkait keuangan berkelanjutan, BNI mencatatkan pencapaian Rp134.052 miliar total pembiayaan kegiatan usaha berkelanjutan atau 41,20% terhadap total kredit/pembiayaan bank per September 2019. Kinerja ekonomi dan portofolio produk yang disampaikan dalam laporan ini bersifat konsolidasi untuk seluruh unit kerja BNI, termasuk unit kerja luar negeri (UKLN), serta anak perusahaan.
BNI menargetkan inisiasi proses identifikasi baseline KKUB pada industri Kelapa sawit, dan Energi terbarukan pada Segmen Korporasi dan Menengah serta Hutan Sosial (Segmen Kecil) serta adanya program/ produk konsumtif yang termasuk Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB). Sepanjang tahun 2019, inisiasi proses identifikasi
telah dilakukan dan 100% program Ayo Menabung Dengan Sampah telah dilaksanakan di tiga kantor wilayah yaitu Wilayah Jakarta Kota, Wilayah Jakarta Kemayoran, dan Wilayah Jakarta BSD.
Audit pemantauan kinerja ekonomi dilakukan secara internal dan eksternal berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan International Financial Reporting Standard (IFRS). BNI melaporkan kinerja ekonomi secara berkala kepada Direksi dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta hasil konsolidasi laporan keuangan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan Laporan Tahunan BNI (Annual Report). Mekanisme penanganan keluhan mengenai kinerja ekonomi dilakukan melalui Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan.
Memasuki era digital, BNI berinovasi untuk memberikan pelayanan digital untuk menunjang produktivitas, serta memberikan kenyamanan, kemudahan, dan efisiensi layanan bagi nasabah. Sejalan dengan corporate plan tahun 2019-2023 BEYOND, BNI mengembangkan layanan berbasis digital mencakup demand strategi bisnis maupun Business As Usual (BAU) sebagai pendukung operasional bisnis sehari-hari. BNI menetapkan empat arah strategis teknologi informasi yaitu new digital proposition, governance toward performances, strive for operational excellence, dan innovative and agile organization. Ke depannya, BNI terus menyiapkan inovasi teknologi guna menunjang pelayanan digital di tahun 2020.
Rp78,4Rp15,38
Rp148,39
triliuntriliun
miliar
Laba Bersih Pendapatan
Realisasi dana Bina Lingkungan*
*unaudited
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Pertumbuhan Nilai Ekonomi Didapat dan Distribusikan (Rp triliun) [201-1]
Uraian 2019 2018 2017
Nilai Ekonomi Dihasilkan
Total Aset 845,6 808,6 709,3
Kredit/Pembiayaan Bank (tidak termasuk kredit konsumer) 436.581 403.737 314.764
Dana Pihak Ketiga 614,3 578,8 516,1
Pendapatan 78,4 71,7 66,6**
Laba Bersih 15,4 15,1 13,8
Nilai Ekonomi Didistribusikan
Biaya Operasi 48,7 42,6 40,1**
Biaya Pegawai (gaji dan tunjangan) 10,2 9,5 9,3
Dividen 4,8 4,8 4,0
Pajak pada Pemerintah 4,7 4,7 3,4
Investasi Komunitas 0,1 0,1 0,1
Total 68,5 61,7 56,9
Nilai Ekonomi Ditahan
Pendapatan-Nilai Ekonomi Didistribusikan 9.9 10 9,7
Rasio Kinerja (%)
Rasio Kecukupan Modal Minimum (KPMM) 19,70 18,5 18,5
Aset produktif bermasalah dan aset non-produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif
1,8 1,3 1,5
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1,6 1,3 1,5
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif
2,2 1,9 2,1
NPL Gross 2,3 1,9 2,3
NPL nett 1,2 0,8 0,7
Return on Asset (ROA) 2,4 2,8 2,7
Return on Equity (ROE) 14,0 16,1 15,6
Net Interest Margin (NIM) 4,9 5,3 5,5
Rasio Efisiensi (BOPO) 73,2 70,1 71,0
Loan to Deposit (LDR) 91,5 88,8 85,6
Nilai Liquidity Coverage Ratio (LCR)
a. LCR secara Individu 181,6% - -
b. LCR secara Konsolidasi 184,1% - -
* Data keuangan dalam laporan keberlanjutan ini tidak dapat disajikan berdasarkan wilayah maupun daerah pemasaran karena bersifat konsolidasian.* Data keuangan BNI dan entitas anak tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian.** restatement karena reklasifikasi atau perubahan cara perhitungan
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
BNI mendukung prioritas pembangunan nasional melalui pemberian kredit produktif bagi debitur korporasi, menengah, dan kecil di berbagai sektor. Untuk mendukung pembangunan dan peningkatan ekonomi nasional, BNI mendukung pembiayaan proyek pemerintah, di antaranya jalan tol dan konstruksi, ketenagalistrikan, transportasi, telekomunikasi, dan eksplorasi minyak dan gas bumi.
Portofolio Kredit Berdasarkan Kategori* (miliar rupiah) [FS6]
Portofolio Pembiayaan Pembangunan Sektor Ekonomi (miliar rupiah) [FS6]
Portofolio Kredit Berdasarkan Sektor Usaha (miliar rupiah) [FS6]
Golongan Usaha Persentase dibandingkan total kredit
2019 2018 2017
Kecil 17,28% 75.461 66.063 56.479
Menengah 16,64% 72.691 74.731 70.261
Korporasi 66,08% 288.626 262.998** 218.760**
Total 100% 436.778 403.493 345.499
* kredit produktif** restatement karena reklasifikasi atau perubahan cara perhitungan
Sektor Ekonomi 2019 2018 2017
Jalan Tol dan Konstruksi 38.416 37.605 29.854
Ketenagalistrikan 27.080 25.439 28.858
Transportasi 15.419 16.591 16.917
Telekomunikasi 8.618 12.166 10.946
Minyak dan Gas Bumi 10.476 18.803 12.937
Total Proyek Pemerintah 100.009 110.604 99.512
Sektor Usaha 2019* 2018 2017**
Perindustrian 83.145 96.044 83.631
Perdagangan, Restoran & Hotel
92.776 87.985 74.407
Pertanian 54.464 48.352 46.290
Jasa Dunia Usaha 44.342 48.448 39.081
Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi
27.394 30.267 25.329
Konstruksi 38.416 32.657 26.193
Listrik, Gas dan Air 28.830 22.884 46.290
Pertambangan 9.034 18.024 11.670
Jasa Pelayanan Sosial 17.097 13.832 9.924
Lainnya - 5.130 5.114
Total 395.498 403.623 367.929Ket : * Posisi Nopember 2019**pernyataan kembali/restatement yang disebabkan karena perhitungan yang lebih komprehensif
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
PRODUK DAN LAYANAN UNGGULAN PERBANKAN DIGITALProduk dan Layanan Digital BNIPengembangan produk dan layanan digital di tahun 2019 diinisiasi melalui forum IT Planning Session yang mempertemukan satuan kerja teknologi informasi (TI) dengan segenap unit di BNI. Pengembangan aplikasi digital BNI di tahun 2019 telah mencakup demand strategi bisnis maupun Business As Usual (BAU) sebagai pendukung operasional bisnis sehari-hari. Inovasi berbasis TI tersebut telah disampaikan kepada OJK.
Guna memastikan terlaksananya rencana pengembangan aplikasi serta mendukung corporate plan 2019-2023, BNI menetapkan empat arah strategis TI yaitu new
digital proposition, governance toward performances, strive for operational excellence, dan innovative and agile organization.
“ “BNI mengembangkan beberapa inovasi produk dan layanan unggulan perbankan digital yang mendorong penetrasi ke segmen pasar milenial.
BNI Sonic
PENCAPAIAN BISNIS BNI SEPANJANG 2019
BNI mengembangkan BNI Sonic untuk memberikan kemudahan akan berbagai layanan transaksi perbankan di cabang. BNI Sonic memanfaatkan self-services banking terminal dan biometric untuk menggantikan proses pembukaan rekening oleh CS, sehingga CS dapat lebih banyak waktu untuk memberikan layanan sales dan advisory. Saat ini BNI Sonic tersedia di tujuh outlet Digital Branch BNI dan menjadi langkah awal proses Branch Transformation yang akan dilakukan oleh BNI.
Keuntungan Penggunaan BNI Sonic
Rp22,38 11.000
480 Menit160
Miliar
Total DPK terhimpun Total pembukaan rekening
Lebih dari Lebih dari
Jam operasional yang sama dengan CS
Maksimal pembukaanrekening, lebih banyak dibandingkan CS sebanyak 32 rekening
Rekening
Rata- rata durasi pembukaan rekening 3 menit, lebih cepat dibandingkan CS yaitu 15 menit.
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
BNI mendapatkan Rekor Muri dengan kategori Bank Pertama yang melakukan Pembukaan Rekening Tercepat Melalui Opening Account Machine.“ “
Rp5,7Miliar
Dana yang terhimpun dari nasabah baru
Lebih dari
5.000Pembukaan rekening yang telah dilakukan
Lebih dari
44.000Nasabah telah mengunduh dan mengakses aplikasi
Lebih dari
BNI Digital Opening Account
Saat ini, nasabah BNI tidak perlu datang ke cabang untuk melakukan pembukaan rekening dengan adanya BNI Pembukaan Rekening Digital. Nasabah dapat langsung membuat rekening melalui aplikasi pada ponsel, dan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Validasi data dilakukan melalui video banking dengan pegawai BNI, serta validasi biometric finger print dengan data Disdukcapil.
BNI eProcurement
Proses pengadaan yang dilakukan melalui Divisi PFA BNI sudah diotomasi dengan menggunakan sistem eProcurement. Melalui sistem tersebut, proses pengadaan dimulai inisiasi, usulan hingga penerbitan kontrak dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan transparan. Pengadaan di BNI kini dapat dilakukan dengan cepat, terstandar dan konsisten, sesuai dengan SOP Pengadaan di PFA, serta meminimalkan penggunaan kertas di setiap prosesnya.
Layanan digital berbasis API yang mengintegrasikan seluruh ekosistem
bisnis digital, untuk memberikan kemudahan,
kecepatan, keamanan pada penggunaan
layanan finansial BNI
Layanan virtual assistance bagi nasabah maupun
non nasabah BNI berbasis conversational, baik teks
maupun suara untuk kebutuhan informasi dan
transaksi yang dapat diakses secara mobile.Pada tahun
pertama implementasinya, aplikasi ini berhasil melakukan
penghematan biaya operasional sebesar
Rp4 miliar.
Layanan virtual account, baik VA
debit maupun VA credit/billing
yang memberikan kemudahan kepada
ekosistem bisnis digital dalam
menjalankan berbagai macam bisnis digital
kepada nasabah mereka.
Layanan digital loan yang terintegrasi
dengan ekosistem bisnis digital yang ada dan
berkembang saat ini, untuk kebutuhan penyaluran KUR/BWU maupun kebutuhan penyaluran produk pinjaman konsumer
BNI lainnya.
BNI Digital Services
BNI Call Virtual
BNI eCollection
BNI Digital Loan
Layanan Digital BNI Lainnya
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
INOVASI DAN PENGEMBANGAN PRODUK/JASA KEUANGAN BERKELANJUTAN
TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN PRODUK DAN JASA KEUANGAN BERKELANJUTAN
Untuk memperkuat perluasan pasar, BNI menginisiasi Employee Advocacy sebagai strategi untuk melibatkan karyawan secara aktif mempromosikan program dan produk dengan konten yang telah disiapkan ke jaringan media sosial pribadinya. Setiap pegawai yang berhasil membagikan program/promosi/berita BNI, maka akan mendapatkan reward berdasarkan jumlah berita yang pegawai bagikan.
Komitmen BNI untuk menghadirkan produk dan jasa perbankan yang berkelanjutan didukung dengan adanya evaluasi keamanan produk bagi pelanggan. Seluruh (100%) produk dan fitur yang diluncurkan BNI sudah dievaluasi keamanannya bagi pelanggan serta menyertakan profil risiko produk yang selalu disampaikan kepada nasabah, sehingga tidak ada produk BNI yang telah diluncurkan kemudian ditarik kembali. Di sisi lain, BNI selalu melakukan tahap perbaikan untuk produk yang dimiliki.
Untuk mendesain produk dan jasa keuangan, BNI melaksanakan tahapan perbaikan produk melalui analisis mitigasi resiko dan kepatuhan oleh Divisi Kepatuhan, Divisi Manajemen Resiko
Bank dan Divisi Teknologi, baik dari sisi prosedur operasional maupun teknologi, serta dilakukannya Post Implementation Review (PIR). Jika hasil PIR masih terdapat kekurangan, maka akan dilakukan PIR ulang. Produk dan jasa yang sudah memenuhi syarat dari sisi operasional, teknologi dan risiko berdasarkan hasil PIR, akan dimintakan perizinannya kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk memperoleh persetujuan lebih lanjut sebelum produk dilakukan peluncuran ke masyarakat. [FS15]
BNI mengukur kepuasan nasabah atas layanan perbankan melalui survei kepuasan nasabah (Customer Satisfaction Survey/CSS) yang diadakan setiap dua tahun sekali. Di akhir tahun 2019, BNI telah melaksanakan survei kepuasan nasabah yang hasilnya akan dilaporkan pada Laporan Keberlanjutan tahun berikutnya. Hasil dari survey tersebut akan menjadi acuan BNI untuk memantau dan memberikan layanan yang berkualitas bagi nasabah.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI PRODUK KEUANGAN BERKELANJUTAN
Sejalan dengan penerapan keuangan berkelanjutan, BNI memperhatikan potensi untuk meningkatkan portofolio kredit yang berwawasan LST, yang berdampak positif untuk mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun sebaliknya, kredit berwawasan LST dampat memberikan dampak negatif pada kinerja keuangan Bank apabila tidak dilakukan dengan cermat, misalnya dapat menyebabkan kenaikan Non Performing Loan (NPL) untuk proyek yang tidak feasible. Untuk itu, BNI menerapkan semua prosedur kredit dengan ketat agar semua penerapan kegiatan keuangan berkelanjutan dapat mendukung kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial, serta mengurangi dampak negatif sekecil mungkin melalui kerjasama dengan pihak lain dan melakukan pengawasan secara berkala.
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
BNI Mobile Remittance (MoRe)
Layanan Perbankan Digital
Kartu Kredit Affinity BNI-WWF
BNI telah bergabung menjadi member eksklusif Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication – Global Payment Innovation (SWIFT GPI). SWIFT GPI merupakan sebuah standar baru dalam pembayaran global lintas negara yang sudah disempurnakan pada proses dan transparansi pembayaran yang sebelumnya diterapkan melalui SWIFT. Selain itu, untuk meningkatkan layanan remitansi, BNI telah mengembangkan aplikasi Mobile Remittance yang dikenal dengan nama MoRe. Aplikasi ini memudahkan nasabah melakukan kiriman uang dari luar negeri ke Indonesia melalui gawai (gadget) yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun juga. Dengan adanya aplikasi ini, dapat mengurangi penggunaan kertas.
BNI Digital BranchSeiring dengan semangat digitalisasi yang mengakar di tubuh BNI, BNI mengembangkan outlet digital yang dapat mengakomodasi transaksi/layanan nasabah secara self service melalui perangkat digital, contohnya pembukaan rekening melalui mesin BNI Sonic. Selain ditujukan agar nasabah mendapatkan pengalaman layanan perbankan secara digital dan self service kemudahan digital branch juga dapat mejadi solusi untuk mengurangi jejak karbon dari transportasi nasabah ke cabang. Bagi BNI, dengan adanya digital branch dapat meningkatkan brand image serta efisiensi dari biaya operasional.
BNI bekerja sama dengan WWF Indonesia dalam penerbitan Kartu Kredit Affinity BNI-WWF. Dengan memiliki dan menggunakan kartu kredit tersebut, pemegang kartu secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam mendanai kegiatan-kegiatan konservasi atau pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh WWF Indonesia melalui sharing fee sebesar 0,4% dari setiap transaksi retail yang dilakukan oleh pemegang Kartu Kredit Affinity BNI-WWF. Hingga Desember 2019, terdapat 38.966 Kartu Kredit Affinity BNI-WWF yang beredar dengan total sharing fee selama tahun 2019 adalah sebesar Rp2.343,2 juta.
KARTU KREDIT AFFINITY BNI – WWF
Periode 2019 2018 2017
Sales Volume (miliar rupiah) 615,81 549,78 493,18
Endowment Fund (miliar rupiah) 2,34 2,09 1,85
Jumlah Kartu (BTD) 38.966 32.883 28.222
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
BNIDirect
BNI Financial Supply Chain Management (BNI FSCM)
Inovasi penyediaan solusi dan layanan cash management sesuai kebutuhan nasabah diwujudkan sejak tahun 2017 melalui BNIDirect. Selain bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi bagi nasabah, BNIDirect juga digunakan untuk meningkatkan transparansi pembayaran pada pemerintah, misalnya untuk menghindari calo dalam pengurusan dokumen imigrasi, pembayaran pajak, retribusi pemerintah daerah, dan pengawasan pendapatan fidusia pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Untuk meningkatkan kinerja BNIDirect, BNI menerapkan strategi akuisisi, penetrasi, cross selling dan aktivasi bagi segmen korporasi dan menengah. Hingga tahun 2019, BNIDirect telah digunakan oleh 62.543 nasabah dengan volume transaksi mencapai 2.377,71 triliun kali.
BNI Financial Supply Chain Management (BNI FSCM) mendukung terbentuknya rantai pasokan yang berkelanjutan melalui platform layanan transaksional terintegrasi. BNI FSCM dapat membantu debitur untuk mengoptimalkan modal kerja dan pengaturan cashflow dalam bekerja sama dengan mitra bisnis (korporat/supplier/distributor), serta memberikan solusi bisnis dalam suatu mata rantai dari hulu ke hilir yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah Korporat.
Pencapaian BNI FSCM
14 Outlet Digital Branch
Perolehan NOA hingga akhir tahun 2019 mencapai 12.498
dengan total amount Rp26.562,3 juta
rata-rata pembukaan rekening mencapai 25 rekening/hari
BNI FSCM Satuan 2019 2018 2017
Slip Item 24.431 19.292 16.075
Pendapatan Miliar rupiah 44 8,17 11,33
Nominal Miliar rupiah 3.344 1.057 1.413
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
LAYANAN MENJANGKAU NEGERI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
KINERJA SOSIALPELAYANAN YANG SETARA
BNI mempunyai komitmen untuk memberikan layanan kepada semua konsumen, baik kepada segmen korporasi, menengah, dan kecil. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyediaan layanan bagi UMKM yang berwawasan lingkungan dan sosial, masyarakat yang berada di wilayah pesisir, wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia, serta fasilitas layanan keuangan yang memudahkan penyandang disabilitas.
Peningkatan Ekonomi NelayanSelain meningkatkan kinerja keuangan korporasi, BNI juga tetap mengedepankan pemerataan ekonomi serta memberikan pendampingan bagi kelompok masyarakat prioritas, salah satunya masyarakat di wilayah pesisir dan nelayan.
Portofolio kredit sektor kemaritiman BNI mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan kualitas kredit posisi Desember 2019 Rp16,82 triliun dan tingkat kolektibilitas sebesar 96,08%. Tingkat kolektabilitas paling baik terdapat pada Produk KUR dengan persentase 99,1%.
Porsi pembiayaan tertinggi BNI pada kredit kemaritiman berada di bidang budi daya dan penangkapan perikanan, yaitu sejumlah Rp1.026 miliar bagi 4.461 debitur. Pada sektor budidaya dan penangkapan, pembiayaan tertinggi berada pada sektor penangkapan perikanan, yaitu sejumlah Rp994 miliar bagi 1.928 debitur.
Portofolio Kredit Sektor Kemaritiman BNI
2015 2016 2017 2018 2019
10,3812,01
15,41 15,2416,82
KUR Non KUR
Rp1.502
Rp546
1.037
4.669 Miliar
Miliar
debitur
debitur
Sektor Kemaritiman BNI mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan kualitas kredit yang terjaga dengan posisi Desember 2019 sebesar Rp16,82 triliun dengan kolektabilitas 96,08%
Pergerakan Portofolio Kredit Sektor Kemaritiman Segmen Kecil 31 Desember 2019
kolektabilitas Sektor Kemaritiman paling baik terdapat pada Produk KUR dengan kolektabilitas 99,1%
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Portofolio Kredit BNI Sektor Kemaritiman Segmen Kecil
Portofolio Kredit Subsektor Budidaya & Penangkapan Perikanan Segmen Kecil
Budi Daya & Penangkapan
Perikanan
Galangan Kapal
Pengangkutan & Pelayaran
Konstruksi Pelabuhan
Sarana Wisata Tirta Kawasan
Pariwisata
TOTALIndustri Pengolahan Perikanan
Perdagangan Hasil Perikanan
Sektor Kelautan dan Perikanan
Portofolio Subsektor Budidaya Portofolio Subsektor Penangkapan Perikanan
Sektor Lainnya dalam Sektor Kemaritiman
Rp201
Rp1.026
Rp1.026
Rp186 Rp327
Rp246 Rp165
Rp994
Rp431Rp102
Rp271Rp75 Rp472
Rp9 Rp12
Rp2.066
343
4.461
4.461
1.928 313
1.986 1.615
1.928
1.928352
48567 313
12 25
5.706Miliar
Miliar
Miliar
Miliar Miliar
Miliar Miliar
Miliar
Miliar
Miliar
Miliar
MiliarMiliar
Miliar Miliar
Miliar
debitur
debitur
debitur
debitur debitur
debitur debitur
debitur
debitur
debitur
debitur
debiturdebitur
debitur debitur
debitur
Total Portofolio Budidaya, Penangkapan Perikanan & Jasa Perikanan Lainnya
Penangkapan Perikanan
BudidayaJasa Perikanan Lainnya
KUR KURNon KUR Non KUR
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
BNI juga memfasilitasi nelayan atau masyarakat pesisir yang bergerak di sektor kecil menengah dengan memberikan akses pendanaan, serta pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan usahanya melalui program kemitraan. Pembiayaan diberikan bagi nelayan atau masyarakat yang berpotensi serta belum menerima pinjaman dari bank lain. Berdasarkan PER-05/MBU/2007 yang mengatur tentang program kemitraan BUMN, BNI menyalurkan pembiayaan kemaritiman bagi subsektor budidaya dan penangkapan perikanan sejumlah Rp4 miliar bagi 125 debitur.
Nilai Tambah bagi Masyarakat PesisirBNI bekerja sama FishON dan Aruna mengembangkan tools untuk memudahkan nelayan dalam mencari ikan, menyediakan market place penjualan hasil dan kebutuhan melaut, serta memberikan pendampingan pada nelayan.
Penyaluran Program Kemitraan Subsektor Budidaya & Penangkapan Perikanan
Portofolio Subsektor Industri Pengolahan Perikanan Segmen Kecil
Budidaya Biota Air Tawar Lainnya
Penangkapan Ikan di Laut
Lainnya
Penangkapan Lainnya
Penangkapan Udang Laut
TOTALEkstraksi Garam Jasa Perikanan Lainnya
Subsektor Budidaya Subsektor Perikanan Tangkap
Debitur Baki Debit
Rp1,3Rp0,1
Rp3,3
Rp0,6
Rp201
Rp2,0
202
101
24
343
79Miliar
Miliar
Miliar
Miliar
Miliar
Miliar
debitur
debitur
debitur
debitur
debitur
debitur
Rp0,052
Miliar
debiturRp0,052
Miliar
debitur
Rp0,521
Miliar
debitur
Rp4,0125
Miliar
debitur
Total Portofolio Industri Pengolahan Perikanan
Perikanan Budidaya
Perikanan Tangkap
KUR KURNON KUR NON KUR
277
3266
169
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Membuka Peluang Pasar Nelayan Melalui Gerai fishMart
Supplier KapalSupplier Es BatuSuplier BBMSuplier Fishfresher
Industri Rumah TanggaFishmart.idTengkulak
TPI Online
Aplikasi FishOn Nelayan
Keluarga NelayanP A D
Rp
Roadmap Pendampingan Nelayan
Pendampingan dan Permodalan
Pendampingan dari BNI dan FishOn kepada nelayan baik dalam permodalan, pembuatan ekosistem berbasis digital, dan fitur kerjasama BNI dan FishOn lainnya.
Diversifikasi Produk
Produksi nelayan meningkat sehingga nelayan memiliki modal yang cukup untuk melakukan proses lanjutan dari produk mentah menjadi produk olahan.
Pemasaran
BNI dan FishOn membantu nelayan untuk mendapatkan pangsa pasar dari produk olahan yang dihasilkan nelayan.
Orientasi Ekspor
Apabila telah memenuhi standar yang ditetapkan, produk nelayan dapat diekspor menggunakan online marketplace fishmart.id atau channel lainnya.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
BNI Fish On Supplier
BNI melalui Agen 46 memberikan kemudahan
akses perbankan dalam permodalan, serta produk
dan jasa perbankan lainnya. Selain itu, BNI menyediakan
pendampingan kepada nelayan melalui
penyadartahuan atau literasi perbankan di setiap
saat berinteraksi dengan penerima manfaat.
• Aplikasi Fish On• Fish Fresher (memperpanjang waktu simpan hasil tangkapan). • Pendampingan dan edukasi kepada nelayan mengenai konsep
Gerai Fishmart (Agen46), Fish Finder, dan Fishmart.id• Warehouse (tempat penyimpanan ikan).• Sarana Kebutuhan Melaut di Gerai Fishmart melalui vendor
penyedia barang yang telah ditunjuk FishOn.• Market Place sebagai tempat penjualan ikan hasil tangkapan
nelayan melalui TPI Online.• Sebagai Collection Agent BNI.
Penyedia sarana kebutuhan melaut untuk nelayan seperti solar, sembako, kail, pancing, jaring/jala, pakan ikan, box penyimpanan ikan, dan kebutuhan sehari-harinya.
Meningkatkan Kualitas Produk Perikanan Melalui Konsep Rumah Nelayan Indonesia
BNI Aruna Vendor Buyer
Mempermudah akses perbankan dalam permodalan berikut produk dan jasa perbankan lainnya.
• Menyediakan aplikasi.• Pendampingan dan edukasi kepada nelayan
mengenai konsep Kampung Nelayan Indonesia dan penggunaan aplikasi.
• Menyediakan Mini Processing Plant yang bertujuan untuk mengolah ikan hasil tangkapan agar dapat disimpan untuk waktu yang lebih lama.
• Menyediakan Warehouse sebagai tempat penyimpanan ikan sementara sebelum terjual.
• Penyedia Sarana Kebutuhan Melaut melalui Vendor penyedia barang yang telah ditunjuk Mitra.
• Menyediakan Market Place sebagai tempat penjualan ikan hasil tangkapan nelayan.
• Sebagai Collection Agent BNI.
Penyedia sarana kebutuhan melaut untuk nelayan seperti solar, sembako, kail, pancing, jaring/jala, pakan ikan, box penyimpanan ikan, dan peralatan melaut lainnya.
Pembeli ikan hasil tangkapan nelayan baik berupa perorangan maupun kelompok/organisasi
Rumah Nelayan Indonesia
Nelayan dan Kelompok Nelayan
Mitra Platform
Mini Processing Plant
Warehouse
Vendor
Buyer
Peran dalam Rantai Pasokan
Peran dalam Rantai Pasokan
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Pelayanan yang setara bagi penyandang disabilitas diwujudkan melalui mesin ATM disabilitas yang ditempatkan di wilayah Bandung, Papua, Yogyakarta, Jakarta, Padang, dan Semarang. Rata-rata jumlah pengguna ATM disabilitas mencapai lebih dari 6.399 transaksi. Dalam tiga tahun terakhir, jumlah ATM Disabilitas yang tersedia berjumlah 19 unit ATM. [FS14]
ATM Disabilitas
Tantangan
Pengetahuan Local Hero yang belum memadai mengenai Perbankan (misalnya keagenan dan permodalan) serta informasi RNI yang belum tersosialisasi ke cabang
Data nelayan yang belum memenuhi standar perbankan untuk akuisisi dan pemberian fasilitas kredit
• Transaksi nelayan belum aktif di Rumah Nelayan Indonesia
• Belum adanya vendor yang menyediakan barang-barang kebutuhan Nelayan
Pasar hasil tangkapan nelayan yang belum optimal
Strategi
Pelatihan dan Sosialisasi mengenai Konsep Rumah Nelayan Indonesia (RNI)
Penambahan data pada Nelayan yang sudah menjadi binaan dan standarisasi kebutuhan data untuk nelayan yang ingin bergabung
• Pengembangan aplikasi Rumah Nelayan Indonesia• Mapping vendor/supplier untuk kebutuhan Nelayan
Mencari informasi mengenai potential buyer dan komoditas apa saja yang diminati market
KETENAGAKERJAAN
PENDEKATAN MANAJEMEN [103-1, 103-2, 103-3]
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi penting bagi BNI, sebab pegawai merupakan pemangku kepentingan yang memegang peranan penting dalam melaksanakan bisnis yang bertanggung jawab dan menjadi lembaga keuangan yang unggul dalam memberikan layanan kepada nasabah. BNI mengacu pada kebijakan dan standar pedoman sumber daya manusia yang berlaku sebagai panduan dalam mengelola SDM. Data karyawan dalam laporan ini hanya berasal dari BNI.
Pengelolaan SDM BNI berada di bawah koordinasi Divisi Manajemen Modal Manusia (HCT) dan hasil evaluasi SDM disampaikan secara berkala kepada Direksi dan Komisaris. BNI memiliki kebijakan ketenagakerjaan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang dirumuskan bersama dengan Serikat Pekerja. Seluruh pegawai BNI (100%) telah tercakup dalam PKB. PKB terbaru berlaku sejak tahun 2018 dan diperbarui setiap dua tahun sekali, mengatur hak dan kewajiban pekerja, meliputi pengembangan kompetensi dan karir, kesejahteraan pegawai, penilaian kinerja, serta hubungan industrial pekerja. [102-41]
BNI juga telah menetapkan Human Capital Architecture pada tahun 2016 yang mengatur keterikatan pegawai dan perusahaan melalui Employee Value Proposition (EVP). EVP menjadi strategi untuk bersama-sama mewujudkan BNI sebagai tempat berkontribusi, belajar, dan bertumbuh dalam sebuah proses yang berkelanjutan. Proses ini diwujudkan dalam kerangka pengelolaan SDM yang menyeluruh, dimulai dari rekrutmen hingga renumerasi pegawai. Kebijakan yang ada pada HC Architecture dievaluasi melalui FGD dan survei kepada pegawai baru sesuai dengan kebutuhan oleh Divisi HCT.
Tantangan dan perkembangan yang semakin dinamis di bisnis perbankan menjadi penting bagi BNI, sehingga BNI beradaptasi melalui implementasi pengembangan kompetensi sumber daya manusia yang memadai. Peningkatan kompetensi pegawai di BNI dilakukan melalui pendekatan digital learning dan in-class learning. Pengawasan keikutsertaan pegawai pada pelatihan berada pada Divisi BNV atau cabang, dan tercatat dalam Human Capital Management System (HCMS). Pemantauan keikutsertaan pegawai yang mengikuti e-learning dapat dilihat melalui platform BNI Smarter. BNI menargetkan 100% pegawai wajib mengikuti pelatihan e-learning dan daily exercise employee program (DEEP46).
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
BNI memberikan kesetaraan kesempatan bekerja yang adil dan setara pada seluruh pegawai serta memastikan tidak adanya praktik tenaga kerja paksa dan tenaga kerja anak. BNI juga tidak memiliki kegiatan organisasi dalam jumlah signifikan yang dilakukan oleh pekerja yang bukan pegawai atau pekerja musiman.
Komitmen BNI untuk memberikan kesempatan kerja yang adil dan setara pada seluruh pegawai juga diwujudkan melalui persentase perempuan
pada jajaran direksi dan komisaris. Sebesar 18% perempuan berada pada posisi direksi, dan 11% berada pada posisi komisaris.
Di tahun 2019, BNI merekrut 1.779 karyawan baru, atau 6,5% dari total karyawan untuk mendukung pengembangan bisnis yang lebih optimal serta meningkatkan kualitas layanan perbankan bagi nasabah. Di sisi lain, BNI mencatatkan turn over rate pekerja sebesar 4,57% disebabkan adanya faktor persaingan kinerja antar bank dan terbukanya kesempatan kerja yang sangat besar di industri perbankan secara umum.
KESETARAAN KESEMPATAN BEKERJA
Jumlah Pegawai Baru Berdasarkan Penempatan Kerja [401-1]
Turnover Pegawai Berdasarkan Penempatan Kerja
Lokasi Penempatan
2019 2018
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Kantor Pusat 438 491 929 241 242 483
Kantor Wilayah 325 525 850 476 459 935
Usia 2019 2018
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
<30 Tahun 737 1.009 1.746 668 680 1.348
30-50 Tahun 24 7 31 49 21 70
>50 Tahun 2 0 2 0 0 0
Total 763 1.016 1.779 717 701 1.418
Lokasi Penempatan
2019 2018
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
Kantor Pusat 96 116 212 104 80 184
Kantor Wilayah 342 689 1.031 351 778 1.129
Usia 2019 2018
Pria Wanita Total Pria Wanita Total
<30 Tahun 162 330 492 161 374 535
30-50 Tahun 262 464 726 275 486 761
>50 Tahun 14 11 25 19 8 27
Total 438 805 1.243 455 868 1.323
Presentase Turnover Pegawai
3,33% 5,72% 4,57% 3,42% 5,98% 4,76%
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Remunerasi PegawaiBNI sangat memperhatikan penghargaan bagi pegawai melalui pemberian imbal jasa berupa gaji, tunjangan, insentif, dan benefit lainnya. BNI juga berkomitmen
untuk memberikan remunerasi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan berada di atas upah minimum regional. Seluruh kebijakan remunerasi pegawai tetap telah disusun, termasuk keikutsertaan pada program pemerintah, seperti BPJS Kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan.
“ “
BNI mengalokasikan anggaran sebesar 5% dari anggaran human capital untuk pembelajaran. Sepanjang tahun 2019, BNI telah merealisasikan Rp326,42 miliar biaya pelatihan dan pengembangan kemampuan pegawai yang digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pegawai baik melalui pembelajaran yang dilakukan secara sentralisasi oleh BNI Corporate University, atau secara desentralisasi oleh masing-masing Unit maupun oleh pegawai sendiri menggunakan anggaran BNI Learning Wallet-nya.
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEGAWAI
Realisasi Biaya Pendidikan dan Pelatihan (juta rupiah)
2019
*restatement
326.422,41 359.395,46* 348.150,112018 2017
Pelatihan berdasarkan Level Pegawai [404-1]
TingkatJumlah Pegawai Dilatih
Berdasarkan GenderJumlah Jam Pelatihan Pegawai
Berdasarkan GenderRata-rata Jam Pelatihan
Pegawai Berdasarkan Gender
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita
PGD 123 - 784 - 6,37 -
ASST 5.419 7.694 241.948 348.544 44,65 45,30
AMGR 5.210 5.339 591.367 624.204 113,51 116,91
MGR 1.912 1.322 146.867 97.951 76,81 74,09
AVP 822 351 59.248 21.994 72,08 62,66
VP 174 38 7.133 1.078 40,99 28,37
SVP, EVP 53 13 2.128 686 40,15 52,77
Total13.713 14.757 1.049.475 1.094.457 76,53 74,17
28.470 2.143.932 75,30Keterangan :PGD : Pegawai Dasar MGR : Manager SVP : Senior Vice PresidentASST : Assistant AVP : Assistant Vice President EVP : Executive Vice PresidentAMGR : Assistant Manager VP : Vice President
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Partisipasi Pembelajaran berdasarkan Akademi
Akademi2019 2018 2017
Kursus Kelas Peserta Kursus Kelas Peserta Kursus Kelas Peserta
Akademi Kepemimpinan dan Corporate Core Function
Leadership 35 68 29.244 37 84 28.179 43 119 6.694
Governance, Risk and Compliance
20 57 164.118 21 43 162.227 23 96 113.450
New Entry 6 26 634 4 25 571 5 20 520
Corporate Core Function
72 119 32.504 76 151 40.317 188 312 57.612
Total 133 270 226.500 138 303 231.294 259 547 178.276
Akademi Bisnis
Banking Operation 17 61 7.008 20 35 17.732 17 65 21.147
Credit and Business
77 319 20.545 83 278 22.107 87 244 17.643
Marketing, Sales and Service
63 271 100.852 64 228 10.940 75 209 16.620
Transactional Banking
5 35 3.785 6 16 3.849 4 5 2.486
Treasury and Global Banking
10 32 5.967 6 8 1.657 9 29 2.820
Professional Certification
19 202 5.729 17 122 3.346 27 120 3.259
Total 191 920 143.886 196 687 59.631 219 672 63.975
Grand Total 324 1.190 370.386 334 990 290.925 478 1.219 242.251
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
LINGKUNGAN KERJA YANG AMAN DAN LAYAKLingkungan kerja yang layak dan aman dapat mendukung kebutuhan seluruh pemangku kepentingan dalam setiap kegiatan operasional perusahaan. Kelayakan dan keamanan lingkungan kerja di BNI mencakup kebersihan toilet, ruang makan, ruang menyusui (nursery room), alat deteksi asap dan alat pemadam kebakaran ringan (APAR), tempat ibadah, tempat parkir sepeda dan lain sebagainya. Dalam tiga tahun terakhir, fasilitas-fasilitas tersebut telah tersedia di empat gedung perkantoran pusat BNI yaitu Grha BNI, Menara BNI Pejompongan, Gedoeng BNI dan Plaza BNI dengan kondisi layak dan tidak ada keluhan terkait hal tersebut.
BNI memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berkarya dalam lingkungan kerja yang nyaman dan layak sesuai UU No. 4 tahun 1997 dan PP No. 43 tahun 1998. Sepanjang tahun
2019, BNI telah mempekerjakan 20 pegawai disabilitas.“ “
Tidak hanya menyediakan lingkungan kerja yang aman dan layak, pegawai juga difasilitasi untuk membangun learning environment dan learning culture yang baik melalui inisiatif Community of Practice (CoP). CoP merupakan komunitas pegawai yang memiliki passion yang sama terhadap sesuatu hal yang mereka kerjakan dan melakukan interaksi secara teratur untuk berkumpul, berdiskusi, dan belajar bersama secara online dan offline. Dengan adanya CoP, pegawai dapat mengembangkan pengetahuan baru dan inovasi melalui informasi, ide, dan pemikiran lainnya karena output kegiatan sharing dapat disimpan dalam suatu sistem (recording zoom meeting/chatting) atau berupa catatan pribadi. CoP melibatkan pada BNI Expert Locator (BEL), Subject Matter Expert (SME) dan Learning Consultant BNI Corporate University.
Selain CoP, pegawai juga dapat bergabung dalam Community of Interest (CoI) atau lebih dikenal dengan nama P46UYUBAN. CoI merupakan Komunitas Hobi di BNI yang bersifat informal dan berfokus pada kesamaan minat, seperti
kegiatan hobi, seni dan music antara lain melalui komunitas 46 Cat Lovers, 46 Musik Sore dan 46 Cyclist. Community of Interest (CoI) menjadi tools yang efektif untuk berdiskusi, bertukar pikiran dan ide antar pegawai dengan konsep lebih santai (casual). melalui CoI pegawai BNI dapat bertukar wawasan dan solusi dalam meningkatkan kinerja di lingkungan pekerjaan.
BNI secara konsisten menyelenggarakan Employee Engagement Survey (EES) yang bertujuan untuk mengetahui engagement level pegawai terhadap perusahaan serta menggali insights dan aspirasi pegawai terhadap rangkaian kebijakan yang telah diimplementasikan. Pada tahun 2019, hasil engagement level yang dicapai oleh BNI adalah sebesar 90% atau naik 2% dibandingkan hasil tahun 2018 sebesar 88%. Kenaikan ini merupakan hasil dari intervensi kebijakan dan program yang berlandaskan pada data dan fakta sebagaimana terangkum dalam hasil EES sehingga output yang dihasilkan tepat sasaran dan mampu memenuhi kebutuhan pegawai dengan efektif.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Rumah Kreatif BUMN (RKB)
Sejak tahun 2016, Rumah Kreatif BUMN (RKB) menjadi tempat bagi UKM agar terus dapat berkembang sehingga bisa berkontribusi lebih besar bagi perekonomian Indonesia. BNI membangun RKB di 45 lokasi seluruh Indonesia, salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UKM sehingga dapat terwujud UKM yang berkualitas.
Dengan adanya RKB, BNI dapat secara bertahap menciptakan pelaku usaha yang berkualitas dimulai dengan tahap Go Modern, kemudian Go Digital, hingga Go Online. Sebanyak 158.973 UKM teregister di rkb.id untuk mengembangkan usaha dan memasarkan produknya secara lebih luas.
Kinerja Rumah Kreatif BUMN
Pembinaan UKM di Rumah Kreatif BUMN BNI
Kategori Jumlah Aktivitas
Peserta
Workshop/ pelatihan dan sejenisnya 234 4.800
Bimbingan teknis/ sharing session dan sejenisnya
222 2.454
Kunjungan UKM 86 86
Pameran / event dan sejenisnya 111 253
2.244
5.069
Rp1.479,42 juta
158.972
1.940
Jumlah UKM Online
Produk Online
Nilai Transaksi Online
Tergabung di RKB.ID/Go Modern
Transaksi Online
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
KAMI Bersama BNI
Program Keluarga Migran Indonesia (KAMI) Besama BNI memberikan edukasi literasi keuangan kepada pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Secara umum, pelibatan keluarga migran pada KAMI bersama BNI terbagi menjadi dua program, yaitu :a. Edukasi keuanganb. Edukasi Kewirausahaan
Melalui rangkaian pelatihan ini, diharapkan BNI dapat menjadi bank of choice bagi para PMI yang sedang melaksanakan tugasnya di luar negeri, maupun bagi para purna PMI yang sudah kembali ke Indonesia.
Jumlah PMI Peserta Program Capacity Building TKI
BALKONDES (Balai Ekonomi Desa)
Balkondes merupakan bentuk sinergi Kementerian BUMN bersama beberapa BUMN, termasuk BNI untuk membantu ekonomi desa melalui program pemberdayaan dan pengembangan SDM berbasis wisata. Sejak diresmikan tahun 2017, Balkondes Wanurejo telah meningkatkan jumlah wisatawan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat di sekitar Candi Borobudur. Balkondes Wanurejo yang didirikan oleh BNI saat ini dilengkapi dengan 20 kamar homestay yang didesain dengan konsep pedesaan. Selain itu, Balkondes juga menyediakan ruang untuk kegiatan ekonomi dan budaya, seperti penampilan gamelan, musik, dan tari-tarian.
300
1.355
185
961
594
255
Korea Selatan
Hongkong
Jepang
Singapura
Taiwan
Malaysia
Tempat Pendidikan Kewirausahaan
KAWAN (Kampung Wisata Anak Negeri)BNI membantu renovasi homestay di desa wisata dalam program Kampung Wisata Anak Negeri (KAWAN). Program tersebut memberikan nilai tambah bagi masyarakat di wilayah destinasi wisata dengan berfokus pada perbaikan tata kelola dan pelayanan wisata oleh masyarakat setempat agar pengunjung merasa nyaman untuk tinggal di homestay lokal. Selain meningkatkan kualitas homestay, program KAWAN juga meningkatkan potensi kuliner lokal, souvenir, dan paket wisata yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
BNI Kenali Sejarah, Raihlah Mimpimu (KEJAR)Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional dan Hari Pahlawan Nasional,
BNI bersama berbagai komunitas menyelenggarakan gerakan sosial BNI KEJAR dengan tagline “Kenali Sejarah, Raihlah Mimpimu”. Aksi BNI KEJAR bertujuan untuk mengajak anak usia dini untuk turut menjaga lingkungan dan mengelola limbah secara kreatif.
Untuk memenuhi visi tersebut, BNI mengajak anak - anak pejuang kanker, difabel, serta siswa sekolah dasar untuk membuat instalasi seni dari bahan limbah.
“ “SmartFarming 4.0BNI mendukung Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 yang dilaksanakan di Kabupaten Garut, Jawa Barat sejak Oktober 2019. Selain memberikan bantuan pertanian presisi dan kemudahan akses perbankan, BNI juga meningkatkan nilai tambah pengembangan petani melalui penerapan teknologi digital yang mudah digunakan oleh petani berbagai jenis tanaman budidaya.
Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 dilaksanakan di Kabupaten Garut, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Dairi dengan total Jumlah petani sebanyak 2.962 orang dan penyaluran KUR Tani sebesar Rp1.361,5 juta dari 105 petani. BNI juga memberikan bantuan CSR berupa sembilan RITX Soil & Weather Sensor.
Nilai tambah BNI pada Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 juga diwujudkan melalui pembangunan rice mill unit (RMU), bekerja sama dengan beberapa BUMN, Kementerian Pertanian, Perhutani, KLHK, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di wilayah Kedungmoro dan Banyuresmi, yakni PT Mitra Desa Bersama Intan (MDBI) untuk mendorong terbentuknya korporasi pertanian yang berdampak pada peningkatan kualitas pertanian. BNI merealisasikan pembiayaan sejumlah empat miliar rupiah untuk site development dan Rp2,3 miliar untuk pengadaan mesin serta pembangunan dan pengawasan gudang RMU.
5 Destinasi Wisata 50 43 150
• Kuta Mandalika, Lombok Tengah• Pulau Pramuka, Kep. Seribu• Ranupani Bromo, Lumajang• Sembalun Rinjani, Lombok Timur• Sibetan, Karang Asem Bali
Jumlah Rumah
KK TerlibatJumlah Kamar
1.898 JutaTotal nilai bantuan
Rp
Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
PERHUTANAN SOSIAL
Sinergi BNI dengan BUMN dalam memberikan kredit kepada petani penggarap lahan hutan diwujudkan melalui Program Perhutanan Sosial. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat penggarap lahan hutan, terutama pemanfaatan lahan kritis dan lahan gundul sekitar hutan, serta pelestarian hutan. Di tahun 2019, BNI menyalurkan KUR di Perhutanan Sosial sebesar Rp32,70 miliar, yang diterima oleh 3.805 petani Perhutanan Sosial.
REKAP PENYALURAN BANTUAN CSR PERHUTANAN SOSIAL
No Kabupaten Penerima CSR
1 Probolinggo BUMDES Brani Wetan
22 Sumur Bor, Selang dan Pompa Air
10 Hand Tracktor
SD Negeri 2, Desa Brani Wetan
Renovasi Bangunan Sekolah
2 Madiun BUMDES/LMDH Madiun
3 Unit Kultivator (Mesin Pengolah Tanah)
9 Unit Mesin Penanam Jagung
3 Unit Pemipil Jagung
10 Unit Pompa Air
3 Tuban BUMDES/LMDH Tuban
2 Unit Hand Tracktor
2 Unit Pompa Air
Perbaikan Sarana Jalan
MI Al Busyro Peningkatan Mutu Pendidikan
4 Bojonegoro BUMDES/LMDH Bojonegoro
1 Unit Kultivator
2 Unit Pompa Air
2 Unit Hand Tracktor
1 Unit Mesin Penanam Jagung
3 Unit Mesin Pemipil
5 Malang BUMDES/LMDH Malang
4 Unit Mesin Pencacah Porang
6 Cianjur BUMDES/LMDH Cianjur
10 Unit Pompa Air
12 Unit Jaring
6 Unit Mesin Potong Rumput
3 Unit Chainsaw
Sarana lain seperti Cangkul dll
7 Indramayu BUMDES/LMDH Indramayu
Peralatan Budidaya Tambak Bandeng
8 Palembang 5 LMDH di Musi Banyuasin
5 Unit Tracktor
No Kabupaten Penerima CSR
9 Jambi HKM. KTH Penoban Lestari
2 Unit Mesin pecah kopi
2 Unit Chainsaw
2 Unit Mesin potong rumput
KUD Kharisma Tani 1 Unit Hand Traktor
9 Unit Mesin Potong Rumput
5 Unit Chainsaw
Kelompok Tani Hutan Air Bernah I
1 Unit Hand Traktor
9 Unit Mesin Potong Rumput
5 Unit Chainsaw
10 Cianjur LMDH Wana Tani Mukti
1 Unit Mesin Pengupas Kopi
LMDH Campakawarna
1 Unit Mesin Pemotong Rumput
LMDH Giri Warga Sejahtera
1 Unit Mesin Pemotong Rumput
1 Unit Pompa Air
LMDH Giri Karya Mandiri
1 Unit Tracktor Kecil
1 Unit Mesin Pengupas Kopi
LMDH Sugih Mukti 1 Unit Pompa Air
1 Unit Tracktor Kecil
KTH Raksa Buana 1 Unit Mesin Pemotong Rumput
1 Unit Mesin Pengupas Kopi
KTH Rindu Alam 1 Unit Mesin Pemotong Rumput
1 Unit Mesin Pengupas Kopi
LMDH Wana Lestari Pokland
1 Unit Mesin Pemotong Rumput
1 Unit Tracktor Kecil
11 Indramayu LMDH Tani Jaya 1 1 Unit Hand Traktor
LMDH Tani Jaya 2 1 Unit Hand Traktor
LMDH Tani Jaya 4 1 Unit Hand Traktor
12 Garut KTH Karang Sewu 1 Unit Mesin Pencacah Kopi
KTH Dapur Areung 2 Unit Mesin Pencacah Kopi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
MENJAMIN KEPUASAN NASABAH
PENDEKATAN MANAJEMEN [103-1, 103-2, 103-3]
Kepercayaan nasabah menjadi penting bagi BNI dalam melaksanakan bisnis yang bertanggung jawab. BNI berkomitmen untuk mengoptimalisasikan kinerja pengamanan data nasabah mengacu pada Pedoman Perusahaan Pengelolaan Data Nasabah, berdasarkan POJK No.1/POJK.03/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan dan POJK No. 1/POJK.7/2013 tanggal 13 Juli 2013 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah. Adapun prinsip perlindungan nasabah di BNI tertuang dalam ketentuan sebagai berikut:
· IN/135/DMA/002, tanggal 10-04-2017, Tentang Pengelolaan Data Nasabah.· IN/199/EBK/001, tanggal 30-03-2016, Tentang Perlindungan Data Nasabah.· IN/784/PDM/001, tanggal 17-12-2014, Tentang Formulir Pembukaan Rekening.
Segala bentuk keluhan nasabah dan masyarakat terkait produk dan jasa keuangan disampaikan melalui Cabang BNI dan BNI Call yang dikelola oleh BNI Contact Center, untuk selanjutnya dilakukan tindakan recovery. BNI meningkatkan strategi peningkatan pelayanan kepada nasabah melalui penyempurnaan aplikasi Online Request Management (ORM) yang terintegrasi dan penetapan target Complaint Resolution Rate (CRR) sebesar 97%. Penyelesaian pengaduan nasabah mengacu pada PP Penyelesaian Pengaduan Nasabah No. IN/17/BCC/002 tanggal 17 Januari 2018. Segala bentuk pelanggaran terkait kerahasiaan data nasabah diproses di Satuan Audit Internal (SAI) yang dipantau langsung oleh Direktur Utama.
Sepanjang tahun 2019, BNI menerima 803.489 keluhan terkait perbankan dan kartu kredit, dan sebanyak 789.470 atau 98,47% keluhan telah diselesaikan dengan baik“ “
Jumlah Pengaduan Nasabah Berdasarkan Media [418-1]
Jenis media2019 2018 2017
Banking Credit Card Banking Credit Card Banking Credit Card
Media Massa 0 2 1 7 6 2
Media Elektronik
6.720 53 70 43 16 24
Media Sosial 12.234 12 4.048 43 334 104
Surat/Fax 7 2 17 15 13 34
Email 2.837 3.532 3.145 1.235 3.780 1.315
Telepon/Cabang
713.593 63.943 563.937 68.113 376.297 74.070
Lain-lain 435 119 264 83 146 52
Total 735.826 67.663 571.482 69.539 380.592 75.601
MEKANISME PENGADUAN MASYARAKAT
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Penyelesaian Keluhan
Tahun Jumlah keluhanJenis keluhan
Banking Credit Card Total
2019 Total 735.826 67.663 803.489
Dalam proses penyelesaian 13.155 864 14.019
% 1,79 1,28 3,07
Selesai 722.671 66.799 789.470
% 98,21 98,72 98,47
2018 Total 571.482 69.539 641.021
Dalam proses penyelesaian 10.526 549 11.075
% 1,84 0,79 1,32
Selesai 560.956 68.990 629.946
% 98,16 99,21 98,68
Melalui jalur pengaduan nasabah, BNI Contact Center menerima keluhan terkait finansial maupun non finansial dan turut berperan aktif sebagai strategic asset unit, dengan memberikan berbagai insight kepada unit bisnis dalam peningkatan produk, fitur dan layanan yang unggul kepada nasabah. Selain itu BNI Contact Center senantiasa melakukan evaluasi proses dan efektivitas penyelesaian pengaduan nasabah melalui kerjasama sinergis antar divisi; memberikan feedback kepada business/product owner terkait pengaduan nasabah dan melakukan pemantauan Service Level Agreement (SLA) penyelesaian pengaduan.
Selain menggunakan media untuk penyampaian keluhan, BNI memberikan fasilitas khusus, yaitu BNI Call 1500046. Contact center ini merupakan saluran yang disediakan BNI sebagai mekanisme pengaduan
masyarakat, dalam hal ini nasabah yang dipantau secara berkala oleh BNI. Melalui contact center, BNI memberikan tanggapan atas semua keluhan yang disampaikan. Keluhan masyarakat juga dapat disampaikan langsung ke cabang. BNI Contact Center menerima keluhan terkait finansial maupun non finansial dan berperan aktif sebagai strategic asset unit, dengan memberikan berbagai insight kepada unit bisnis dalam peningkatan produk, fitur dan layanan yang unggul kepada nasabah. Selain itu BNI Contact Center senantiada melakukan evaluasi proses dan efektivitas penyelesaian pengaduan nasabah melalui kerjasama sinergis antar divisi; memberikan feedback kepada business/product owner terkait pengaduan nasabah dan melakukan pemantauan Service Level Agreement (SLA) penyelesaian pengaduan. Saat ini, data pengaduan yang disajikan dalam laporan ini hanya berasal dari BNI Call.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
BNI mengalokasikan dana CSR, salah satunya untuk peningkatan infrastruktur yang dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.“PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR [203-1]
Bantuan Dukungan Infrastruktur* [302-1]
Di tahun 2019, BNI telah merealisasikan Rp148,39 miliar* dana Bina Lingkungan di bidang bencana alam, pendidikan, kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, dan pengentasan kemiskinan. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp29,83 miliar atau 20,1% dari total dana Bina Lingkungan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan bantuan sarana ibadah yang bersifat in-kind atau pro-bono. [302-1]
No Jenis bantuan Nominal Keterangan
Infrastruktur
1 Jalan Desa 3.507.084.500 36 desa
2 Jembatan 617.423.000 6 jembatan
3 Sanitasi & Air Bersih 3.263.603.901 25 desa
4 Irigasi 1.393.456.250 11 desa
Sarana Ibadah
1 Masjid/ Mushollah 18.960.311.224 262 unit
2 Gereja 972.483.200 13 unit
3 Pura 1.017.000.000 25 unit
4 Vihara 100.000.000 5 unit
Selain meningkatkan kesetaraan akses melalui infrastruktur dan sarana-prasaran umum, BNI juga memberikan bantuan peningkatan akses kesehatan dan pendidikan melalui pemberian ambulance dan beasiswa.
Dengan adanya dukungan terhadap pembangunan infrastuktur serta sarana dan prasarana pendukung, diharapkan akses untuk peningkatan ekonomi masyarakat akan semakin terbuka serta tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat akan semakin membaik.
KEUANGAN YANG INKLUSIF DAN MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT
PENDEKATAN MANAJEMEN [103-1, 103-2, 103-3]
BNI mendukung peningkatan ekonomi bangsa melalui investasi infrastruktur untuk peningkatan akses, serta dukungan layanan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat. Dukungan tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan program CSR BNI sebagai bentuk pemenuhan undang-undang terkait TJSL yang berlaku di Indonesia.
Pendampingan dan penyaluran pembiayaan pemberdayaan masyarakat dialokasikan pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Pengelolaan PK berada di bawah koordinasi Divisi BSL2 dan pengelolaan BL di bawah Divisi KMP. Masing-masing divisi tersebut melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan penyaluran dana serta pelaksanaan PKBL. Sepanjang tahun 2019 dana yang disalurkan untuk program kemitraan sebesar Rp125 miliar dan program bina lingkungan sebesar Rp150 miliar.
Efektivitas pelaksanaan BL terkait infrastruktur bagi masyarakat dimulai sejak tahap inisiasi melalui survei kelayakan oleh divisi, wilayah dan cabang terkait. Selanjutnya, monitoring dan evaluasi pembangunan hingga tahap serah terima dilakukan langsung oleh cabang.
Rp12,5 Rp5,9miliar miliar
44 Buah Ambulance
1.352 Penerima Beasiswa Pendidikan
*unaudited
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN
HUNIAN SEMENTARA (HUNTARA)
Sebagai salah satu Bank berskala besar milik pemerintah, BNI melakukan kegiatan literasi dan inklusi keuangan secara aktif. Kegiatan ini berdampak positif dan signifikan karena masyarakat menjadi lebih memahami aktifitas perbankan dan mulai sadar untuk merencanakan keuangan. Di sisi lain, dampak positif ini diikuti oleh dampak negatif apabila masyarakat tidak dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Salah satu contohnya adalah pendidikan perbankan yang diberikan melalui pengetahuan digital dapat mengakibatkan maraknya kejahatan teknologi. Selain itu, masyarakat juga dapat meningkatkan konsumsinya secara berlebihan apabila tidak diikuti dengan pemahaman yang benar. Maka, untuk mengatasi hal ini, BNI bekerja sama dengan banyak pihak untuk memberikan pendidikan literasi secara terus-menerus, sekaligus meningkatkan pemahaman tentang etika perilaku dan bisnis kepada masyarakat.
Selain itu, dampak negatif lain yang sekarang dihadapi oleh banyak perbankan adalah menjamurnya teknologi finansial (financial technology/fintech) yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Keberadaan fintech akan berdampak sangat positif apabila diikuti dengan edukasi dan kesadaran akan risiko keuangan. Namun demikian, keberadaan ini akan berdampak negatif apabila tidak disosialisasikan dengan benar. Melihat situasi ini, maka BNI melakukan kerjasama dan terus mengembangkan teknologi dan produk yang dapat menjangkau masyarakat luas.
HUNTARA (Hunian Sementara) merupakan hunian yang dibangun oleh BNI jika terjadi bencana yang sifatnya massive dan berdampak cukup parah terhadap keseimbangan sosial dan ekonomi di daerah tersebut. HUNTARA tidak bersifat permanen. Tujuan dari pembuatan HUNTARA, yaitu sebagai tempat untuk masyarakat yang terdampak bencana sebagai tempat berlindung. HUNTARA juga dapat menjadi salah satu dukungan psikologis kepada masyarakat agar dapat segera bangkit dan melanjutkan hidup, serta membangun kembali keluarga. Lalu, HUNTARA juga dapat digunakan sebagai tempat transit pengungsi dari tenda sampai dengan hunian tetap dan relokasi permukiman selesai.
di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang
Huntara di untuk korban bencana tsunami di Kabupaten Pandeglang
di Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang
80 unit
20 unit
100 unit
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Produk Bantuan Sosial Bekerja Sama dengan Pemerintah
Produk Deskripsi Jumlah (miliar rupiah)
Rekening (unit)
Tabungan
BNI Pandai Tabungan perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan oleh BNI yang memiliki karakteristik basic saving account (BSA) dan dapat dibuka melalui Kantor Cabang BNI maupun melalui Agen46
771,20 9.723.377
TabunganKu Tabungan perorangan yang diterbitkan bersama-sama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung
3.410,46 6.690.033
BNI Simpanan Pelajar (SimPel)
Tabungan siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini
2.354,46 11.374.823
Bantuan sosial dari Kementerian Sosial, Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
Program Indonesia Pintar (PIP)
PIP melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada anak usia sekolah (usia 6-21 tahun) yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin baik pada sekolah umum maupun sekolah madrasah.
3.396,22 4.592.500
Program Kementerian Sosial
Program Kementerian Sosial adalah program bantuan dari kementerian sosial yang meliputi bantuan bagi masyarakat miskin berupa bantuan tunai untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni, perbaikan lingkungan tinggal, bantuan bagi pemberdayaan kelompok masyarakat, bantuan bagi anggota masyarakat miskin lanjut usia dan dukungan keluarga, serta bantuan rehabilitasi sosial anak.
266,34 108.877
Pencapaian Program Ayo Menabung dengan Sampah
Program Ayo Menabung Dengan Sampah merupakan program yang diimplementasikan BNI bersama dengan pihak terkait (ASN, Sekolah, Pemerintah Daerah & Masyarakat), yang merupakan kombinasi antara kegiatan edukasi keuangan khususnya menabung dan kepedulian lingkungan khususnya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dengan melakukan tata kelola Sampah yang baik. Tahun 2019, BNI telah menjalin kerjasama secara intensif dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di DKI Jakarta, meliputi 5 kota administratif (Pusat, Barat, Timur, Utara, Selatan) dan 1 kabupaten administratif yaitu Kepulauan Seribu, khususnya bagi siswa-siswa pelajar SDN dan SMPN di lingkungan Pemprov DKI.
3,60 162.733
KPR Online Masyarakat dapat mengajukan permohonan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) atau BNI Griya melalui fitur aplikasi online atau E-Form.
214 11.858
Program FLPP Dukungan Fasilitas Lingkungan Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
1.263,33 9.743
Program BSPS Penyaluran bantuan untuk perbaikan dan pembagunan rumah sederhana bagi masyarakat kurang mampu dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
193,48 9.274
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Produk Pendukung Inklusi Keuangan
Produk Deskripsi Kartu yang telah diaktivasi
Infrastruktur Pendukung
Kartu Bansos Kartu Bansos merupakan salah satu produk kartu Debit BNI yang digunakan untuk penyaluran program pemerintah bantuan sosial (Bansos).
10.746.119
Kartu Tani Kartu Tani merupakan salah satu produk kartu debit yang diperuntukan bagi segmen petani Indonesia. Selain berfungsi sebagai kartu debit, juga berfungsi sebagai media penerimaan subsidi maupun bansos dari pemerintah.
1.149.000
Kartu Indonesia Pintar
Kartu debit yang dapat digunakan sebagai penanda untuk menjamin serta memastikan seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang KKS untuk mendapatkan manfaat Program Indonesia Pintar.
8.136.820
Kartu Nelayan KUSUKA
Kartu identitias tunggal pelaku usaha kelautan dan perikanan yang juga berfungsi sebagai media penyaluran bantuan dan subsidi yang ada di lingkungan Kementerian Perikanan dan Kelautan. Kartu ini dengan menggunakan Kartu Multi Fungsi yang dikeluarkan perbankan, Berbasis Tabungan dimana data penerima akan terekam dalam kartu tersebut. Sekaligus berfungsi sebagai kartu tabungan dan dompet / e-wallet (Combo) untuk belanja dari alokasi kuota.
151.182
Agen46
Keberadaan Agen46 merupakan upaya BNI dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, serta memberikan kemudahan layanan bagi masyarakat menengah ke bawah di pedesaan dan perkotaan. Melalui Agen46, masyarakat dapat melakukan kegiatan perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang. Agen46 juga menjadi bagian dalam program pemberdayaan masyarakat, salah satunya program ‘Ayo Menabung Dengan Sampah’.
Sejumlah 157.144 Agen46 tersebar di seluruh Indonesia, meningkat sebesar 40,51% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut juga diiringi dengan peningkatan 5,88% rekening BNI Pandai dibandingkan tahun sebelumnya. [FS16]
Kinerja Agen46 [FS13]
Kinerja dibandingkan Target
melebihi target 150.000 orang
melebihi target Rp1.323,07 miliar
melebihi target 88,21 juta
melebihi target Rp699,96
104,76% 109,02%
141,6% 110,14%
Jumlah Agen46Dana Pihak Ketiga (DPK) Operasional
Jumlah transaksi DPK BNI Pandai
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Keterangan Satuan 2019 2018 2017
Pencapaian Persentase kenaikan
Jumlah Agen46 Orang 157.144 50,51% 111.836 69.589
Transaksi Juta 119,35 50,50% 79,3 34,4
Nominal Transaksi Triliun rupiah …… ……. 94,5 11,6
Dana Pihak Ketiga (DPK) Operasional
Miliar rupiah 1.442,48 119,08% 658,4 592,8
Rekening BNI Pandai
Juta rekening 9,72 5,88% 9,18 4,84
DPK BNI Pandai Miliar rupiah 770,98 21,16% 636,3 561,9
Keterangan Satuan 2019 2018 2017
Pencapaian Persentase kenaikan
Jumlah Agen46 Orang 157.144 50,51% 111.836 69.589
Transaksi Juta 124,88 57,47% 79,3 34,4
Nominal Transaksi Triliun rupiah 159,6 68,90% 94,5 11,6
Dana Pihak Ketiga (DPK) Operasional
Miliar rupiah 1.442,48 119,08% 658,4 592,8
Rekening BNI Pandai
Juta rekening 9,72 5,88% 9,18 4,84
DPK BNI Pandai Miliar rupiah 770,98 21,16% 636,3 561,9
Agen46 tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:
1. WMD : Wil Medan 4. WBN : Wil Bandung 7. WMK : Wil Makasaar 10. WJS : Wil Jakarta Senayan
13. WJB : Wil Jakarta BSD 16. WYK : Wil Yogyakarta
2. WPD : Wil Padang 5. WSM : Wil Semarang 8. WDR : Wil Denpasar 11. WMO : Wil Manado 14. WJY : Wil Jakarta Kemayoran
17. WMA : Wil Malang
3. WPL : Wil Palembang 6. WSY : Wil Surabaya 9. WBJ : Wil Banjarmasin 12. WJK : Wil Jakarta Kota 15. WPU : Wil Papua
Keterangan :
WMD9.649
WPD8.017
WPL 11.157
WJB9.329
WJY8.212
WJS6.110 WJK
5.801WJK5.801
WSM12.075
WYK14.078
WSY11.768
WMA15.473
WMK7.578
WMO4.983
WPU3.278
WDR6.553
WBJ7.421
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
ALAMKU, NEGERIKU
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
BNI mengalokasikan dana Bina Lingkungan bidang pelestarian alam sebesar Rp9 milyar. Dana tersebut direalisasikan melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi untuk mengurangi sampah plastik,
bantuan kapal sampah, hutan organik Megamendung, pembangunan taman kota, pelestarian badak dan taman bacaan. BNI merealisasikan dana bina lingkungan di bidang pelestarian alam sebesar
Rp5.101,6 juta untuk kegiatan eksternal dan Rp737,3 juta untuk kegiatan internal.
“ “
PENGGUNAAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LIMBAH
Sejak tahun 2016, BNI telah mengimplementasikan pengelolaan gedung ramah lingkungan melalui pembangunan Menara BNI Pejompongan yang memiliki konsep green serta sertifikasi green building bagi gedung-gedung BNI lainnya. Hingga tahun 2019, kantor BNI dengan konsep green building telah tersertifikasi oleh Green Building Council Indonesia (GBCI), yaitu Plaza BNI BSD dengan sertifikasi Platinum dan Menara BNI Pejompongan dengan sertifikasi Gold. Selain itu, sebanyak 14 pegawai BNI dari divisi PFA dan JAL telah tersertifikasi professional green building oleh GBCI.
BNI sebagai perusahaan perbankan tidak menggunakan banyak jenis material dalam kegiatan operasionalnya. Dengan demikian jumlah limbah yang dihasilkan paling banyak ada adalah kertas. Mekanisme pengelolaan limbah yang berupa kertas ini dilakukan bekerja sama dengan PT. Nara Bina Lingkungan untuk menginisiasi program pengumpulan sampah kertas kantor yang didaur ulang menjadi produk yang bisa digunakan kembali (recycle) dan diberi nilai guna (upcycle).
Sejak Agustus hingga Desember 2019, telah terkumpul 2.230 kg kertas untuk didaur ulang menghasilkan seribu unit paper bag, seribu unit notes book dan 250 unit tempat tisu yang digunakan kembali dalam kegiatan operasional. Selain digunakan oleh internal BNI, penggunaan material daur ulang tersebut akan diberikan sebagai cindera mata (souvenir) bagi masyarakat umum dalam kegiatan-kegiatan BNI.
Kinerja lingkungan hidup di BNI dilakukan dengan kegiatan internal dan eksternal. Kegiatan internal dilakukan diantaranya melalui penghematan kertas, sedangkan kegiatan eksternal dilakukan melalui pembiayaan kredit berwawasan lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST).
PENGUNGKAPAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
BNI mengurangi kebutuhan penggunaan kertas dengan cara mengkonversikan penggunaan dokumen cetak dan persuratan ke dalam bentuk digital. Konsep tersebut dikembangkan dalam portal aplikasi pengelolaan dokumen dengan konsep paperless dalam E-Office BNI, yang terdiri dari aplikasi absensi elektronik (e-absensi) dan aplikasi persuratan (emplus). Efisiensi dokumen cetak untuk pengajuan cuti, izin, keterlambatan dan laporan kehadiran pegawai dilakukan melalui e-absensi.
Sepanjang tahun 2019, penghematan dokumen cetak melalui E-Office mencapai 183.654 lembar. Jika diasumsikan harga satu rim kertas ialah Rp56.000 maka nominal penghematan dari dokumen yang tidak dicetak tersebut mencapai Rp10,28 milyar dalam setahun. Karena satu dokumen bisa terdiri dari beberapa lembar kertas, maka nominal penghematan bisa beberapa kali lipat dari angka asumsi tersebut. Atas pengelolaan limbah kertas ini, BNI tidak mendapat pengaduan lingkungan hidup. Demikian pula untuk pengelolaan limbah lainnya yang berupa limbah elektronik.
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Penghematan Kertas
Jumlah Dokumen Beredar Melalui Aplikasi
No. Tipe Dokumen 2019 2018 2017
1 Memo 108.389 81.625 67.971
2 Nota Intern 12.288 9.833 7.799
3 Surat 2 4 9
4 Surat Eksternal 62.975 43.870 32.744
Total Dokumen 183.654 135.332 108.523
Total Disposisi 626.141 553.456 410.136
Selain E-Office, BNI mengurangi dokumen cetak dan persuratan melalui BNI e-PP dan informasi billing melalui e-billing. E-PP menyajikan sistematika kebijakan, panduan penyusunan dan pemutakhiran SOP secara online sehingga tidak memerlukan cetak dan pengiriman dokumen. Di tahun 2019, BNI memperkirakan penghematan melalui BNI e-PP mencapai Rp1.770,9 miliar. Adapun penghematan kertas melalui e-billing mencapai 13.492.809 lembar dan 322.821 amplop billing 2 in 1, dengan nominal total penghematan sebesar Rp71.703,12 juta rupiah.
PENGGUNAAN ENERGI
PENDEKATAN MANAJEMEN [103-1, 103-2, 103-3]
Pengelolaan energi dan efisiensi energi, salah satunya listrik menjadi penting bagi BNI sebab kegiatan bisnis perbankan sangat mengandalkan penggunaan perangkat elektronik untuk mendukung pelayanan bagi nasabah sekaligus kebutuhan gedung dalam menjalankan kegiatan operasional bank. Pengelolaan lingkungan BNI mengacu pada UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, serta PP No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Inisiasi program efisiensi energi telah dilakukan di seluruh kantor wilayah dan outlet BNI melalui Ketentuan Pelaksanaan Efisiensi di Outlet-outlet BNI No. JAL/2.2/1799, serta Efisiensi Penerangan dan Pendingin Ruangan No. JAL/3/3564. Pembahasan mengenai penggunaan energi dan penghematannya hanya mencakup Kantor Pusat BNI di empat gedung (Grha BNI, Menara BNI, Plaza BNI, Gedoeng BNI) dan Dual Data Center (DDC) Slipi.
Pada tahun 2019, BNI telah melaksanakan inisiatif penghematan energi untuk meminimalkan dampak lingkungan, sekaligus mendukung mitigasi dampak perubahan iklim, meskipun belum menetapkan target efisiensi energi jangka panjang. Oleh sebab itu, penghematan energi di BNI, meliputi listrik, air, dan kertas diimplementasikan secara kolektif oleh seluruh divisi di BNI dan dikoordinasikan oleh Divisi Procurement and Fix Asset (PFA) dan Divisi Pengelolaan Jaringan (JAL). Divisi PFA melaporkan hasil kinerja penghematan energi kepada Direktur Keuangan untuk dievaluasi.
Penghematan kertas melalui e-billing berkontribusi terhadap pengurangan emisi sebesar 137 CO2 Ton Eq“ “
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Di tahun 2019, BNI memanfaatkan 37.674.580 kWh energi listrik dari pasokan PT PLN (Persero) untuk mendukung kegiatan operasional. Apabila terjadi pemadaman listrik, BNI memanfaatkan genset berbahan bakar solar untuk menunjang implementasi (near) zero downtime dalam memberikan informasi berbasis teknologi.
Konsumsi air BNI berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sepanjang tahun 2019, BNI menghitung penggunaan air sebesar 180.047 m3, menurun 26% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar air yang dikonsumsi bersumber dari air tanah, sesuai dengan lokasi perusahaan yang menempati area perkantoran. Pengelolaan air bekas pakai disesuaikan dengan sistem pengelolaan manajemen gedung.
Kebutuhan energi di luar perusahaan BNI ialah bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi. Di tahun 2019, BNI menggunakan 222.858,8 liter bahan bakar dari jenis BBM.
Konsumsi Energi dan Air [302-1]
Sumber Energi Peruntukan Satuan 2019 2018 2017
Konsumsi Energi di Dalam Perusahaan (Kantor Pusat)
Listrik Operasional gedung kWH 37.674.580 26.785.745 18.220.920
Air PDAM Operasional gedung m3 180.047 242.283 146.538
Air Sumur Operasional gedung m3 0 1.655 780
Konsumsi Energi di Luar Perusahaan
Bahan Bakar Transportasi IDR 1.738.298.666 1.468.171.449 1.504.038.411*
Intensitas Energi kWH 1.384,5 983,9 669,6
Catatan: Perhitungan konsumsi listrik dan air dihitung dengan menggunakan asumsi berdasarkan total tagihan listrik dan air. Konsumsi listrik dihitung dari total tagihan dibagi harga per kWh sebesar Rp1.115 untuk kategori B-3 dan Rp1.645 untuk kategori pelanggan layanan khusus. Konsumsi air PAM dihitung dari total tagihan dibagi harga per m3 sebesar Rp12.550. Hasil perhitungan kemudian dikonversi menjadi GJ, dengan rumus 1 kWh = 0,0036 GJ dan 1 m3 = 0,038 GJ.
EFISIENSI ENERGI
979,5 jutaRp
Inisiatif Strategi Penghematan Biaya Listrik di Grha BNI, Plaza BNI, Menara BNI dan Gedoeng BNI
Melakukan pemadaman lampu ruang kerja pada saat jam istirahat (12.00 - 13.00)
Mengurangi pemakaian chiller pada Sabtu dan Minggu
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
BNI juga melaksanakan kegiatan efisiensi energi, di antaranya:1. Pelaksanaan ‘Earth Hour’ di seluruh unit kerja
dalam dan luar negeri. Kegiatan ini mampu menghemat listrik sebesar 11.392,6 MWh.
2. Membatasi perjalanan bisnis dan menggantikannya dengan komunikasi langsung jarak jauh (teleconference).
3. Melakukan sosialisasi perilaku hijau atau green attitude.
4. Pengaturan suhu AC di kisaran 23oC – 25oC pada Menara BNI, Grha BNI, Gedoeng BNI dan Plaza BNI.
5. Penerapan teknologi magnetic bearing pada pendingin Plaza BNI sehingga memungkinkan minimnya gesekan antara komponen penggerak saat bekerja (frictionless).
Dukungan terhadap energi terbarukan diwujudkan melalui instalasi solar panel
dengan kapasitas 2.200 watt untuk penerangan taman di Plaza BNI.“ “
6. Efisiensi listrik melalui pengurangan pemakaian lampu di Grha BNI, Plaza BNI, Gedoeng BNI, dan Menara BNI hingga 50% sejak bulan Mei 2019, menghasilkan penghematan biaya sebesar Rp199.492.617.
Kegiatan bisnis perbankan BNI tidak menghasilkan timbunan limbah padat dan limbah cair (effluent) yang cukup signifikan. Grha BNI bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Instansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk pengelolaan air limbah perkantoran. Pemanfaatan teknologi pengelolaan air limbah juga telah diimplementasikan di plaza BNI dengan kapasitas 125 m3/hari. Hasil olahan air digunakan kembali untuk flushing toilet, menyiram tanaman dan cooling tower.
Pada lokasi operasional BNI tidak terdapat tumpahan limbah karena insiden ini kurang relevan dengan karakteristik bisnis bank.
Upaya pengurangan emisi dan penghematan BBM diwujudkan melalui sistem penggunaan kendaraan bersama, yaitu Shuttle & Car Pooling. Selain itu, BNI juga melakukan inisiatif bekerjasama dengan pihak penyedia jasa taksi online untuk menggantikan kendaraan operasional melalui program Grab for Business. Program ini menghasilkan penghematan melalui Grab for Business pada tahun 2019 mencapai Rp2,9 juta/bulan/unit atau sebesar 20,37% dari biaya sewa kendaraan operasional biasa.
Pengalihan penggunaan kendaraan operasional sewa ke GrabCar dilaksanakan bertahap sesuai jatuh tempo sewa kendaraan. Pengalihan penggunaan kendaraan operasional sewa ke GrabCar dilaksanakan bertahap sesuai jatuh tempo sewa kendaraan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Peningkatan Kesadaran Efisiensi Energi dan Konservasi Energi pada Sektor Pendidikan
BNI berupaya meningkatkan kesadaran terhadap efisiensi energi dan konservasi energi pada sektor pendidikan di Kota Bandung. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh minimnya penyediaan energi alternatif selain bahan bakar fosil. BNI sebagai salah satu bank yang turut mendukung pencapaian tujuan SDGs ke-tujuh tentang energi yang berkelanjutan menginisiasi program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya efisiensi dan konservasi energi, serta mempersiapkan generasi muda untuk berkontribusi membantu Pemerintah dalam menurunkan dampak emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
BNI bekerja sama dengan Indonesian Institute for Energy Economics (IIEE) dan Kementerian ESDM melaksanakan program “Peningkatan Kesadaran Efisiensi Energi dan Konservasi Energi pada Sektor Pendidikan”. Program ini ditujukan kepada sepuluh SMA/SMK di Kota Bandung, dengan perwakilan satu guru dan sepuluh siswa tiap sekolah. Guru yang terpilih akan menjadi Manajer Energi (ME), sedangkan siswa akan ditunjuk menjadi Duta Hemat Energi (DHE). DHE akan bertugas sebagai tim yang memimpin implementasi program hemat energi di sekolah serta mendorong siswa-siswa lain untuk melaksanakan langkah-langkah hemat energi di rumah masing-masing. Program ini dilaksanakan selama 43 bulan dan dibagi menjadi tiga kegiatan besar, yaitu Program dan Pelatihan untuk ME dan DHE, Pendampingan dan Evaluasi, serta Kompetisi Hemat Energi.
PORTOFOLIO KEUANGAN BERKELANJUTAN
“ “Di tahun 2019, BNI menargetkan adanya Identifikasi Baseline kegiatan berkelanjutan pada industri kelapa sawit, dan energi terbarukan pada Segmen Korporasi dan Menengah serta Hutan Sosial (segmen kecil), dengan pencapaian
inisiasi proses identifikasi (tahap 1) telah dilakukan seluruhnya (100%).
BNI sebagai salah satu bank yang mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menindaklanjuti permasalahan perubahan iklim, berkomitmen untuk konsisten dalam menyalurkan pembiayaan pada sektor-sektor usaha yang berwawasan lingkungan.
Pada laporan ini, BNI menyampaikan pencapaian kinerja portofofolio keuangan berkelanjutan tahun 2019 berdasarkan RAKB yang disampaikan tahun 2020. Per September 2019, BNI merealisasikan Rp134.052 miliar pembiayaan kegiatan usaha berkelanjutan, atau sebesar 41,20%
Pencapaian RAKB tahun 2019 per September 2019 ditunjukkan melalui adanya produk penghimpunan dana yang sesuai dengan Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB), yaitu Program “Ayo Menabung Dengan Sampah” yang sampai dengan September 2019 mencapai Rp57 miliar dari ± 800.000 rekening Tabungan Simpel. Adapun produk penyaluran dana yang sesuai dengan KKUB adalah pembiayaan kepada Sektor Kelapa Sawit, Sektor Energi Terbarukan, dan Program Hutan Sosial serta Green Bond dengan total pembiayaan sebesar Rp30.064 miliar. Namun demikian, BNI tetap menyampaikan pencapaian portofolio pembiayaan lain yang berdampak pada lingkungan dan sosial.
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Pencapaian Portofolio Keuangan Berkelanjutan
Jumlah Produk yang Memenuhi Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan *
Total Aset Produktif Kegiatan Usaha Berkelanjutan *
Portofolio Kredit Maksimum 2018 2017
Green Financing Korporasi 134.164 57.646
Total Kredit Korporasi 262.699 188.026
Total Kredit Produktif BNI 403.737 314.764
(dalam miliar rupiah)
57 miliar
30.064 miliar
Program Ayo Menabung dengan Sampah.
1. Kredit Energi Terbarukan2. Kredit Hutan Sosial3. Kredit Industri Sawit4. Green Bond (Aktiva)
PENGHIMPUNAN DANA
PENYALURAN DANA
Rp
134.052 miliarRp
441.668 miliarRp
41,20%
RpTotal Kredit/Pembiayaan Kegiatan Usaha Berkelanjutan (IDR)
Total Non- Kredit/Pembiayaan Non-Kegiatan Usaha Berkelanjutan (IDR)
Persentasi total kredit/pembiayaan kegiatan usaha berkelanjutan terhadap total kredit/pembiayaan bank (%)
Portofolio Kredit Maksimum 2018 2017
Persentase Rasio
Green Financing Korporasi/Korporasi
51,26% 30,66%
Green Financing Korporasi/Total Kredit
33,36% 18,31%
2019
Jumlah dan Kualitas Kredit/Pembiayaan Berdasarkan Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan [FS8] *
Jumlah IDR NPL (%)
a. Energi Terbarukan Rp3.459 miliar 0%
b. Efisiensi Energi Rp436 miliar 0%
c. Pencegahan dan Pengendalian Polusi Rp226 miliar 0%
d. Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati dan Penggunaan Lahan yang Berkelanjutan Rp20.986 miliar 0%
e. Konservasi Keanekaragaman Hayati Darat dan Air n.a. 0%
f. Transportasi Ramah Lingkungan n.a. 0%
g. Pengelolaan Air dan Air Limbah yang Berkelanjutan Rp142 miliar 0%
h. Adaptasi Perubahan Iklim n.a. 0%
i. Produk yang Dapat Mengurangi Penggunaan Sumber Daya dan Menghasilkan Lebih Sedikit Polusi (Eco-efficient)
Rp1.158 miliar 0%
j. Bangunan Berwawasan Lingkungan yang Memenuhi Standar atau Sertifikasi yang Diakui Secara Nasional, Regional, atau Internasional
Rp528 miliar 0%
k. Kegiatan Usaha dan/ atau Kegiatan Lain yang Berwawasan Lingkungan Lainnya Rp2.302 miliar 0%
l. Kegiatan UMKM Rp104.814 miliar 2,2%
Catatan:1. Identifikasi dan pemurnian data debitur KUBB dari total debitur eksisting masih berlangsung.2. Untuk Kategori Konservasi Keanekaragaman Hayati Darat dan Air, Adaptasi Perubahan Lingkungan, dan Transportasi Ramah Lingkungan masih dalam proses identifikasi.3. Untuk persentase NPL UMKM adalah per Oktober 2019.4. Perbedaan penyajian tabel disesuaikan dengan RKAB dan kemajuan penerapan keuangan berkelanjutan di tahun 2019.
*per September 2019
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
BNI sebagai salah satu BUMN di Indonesia secara turut mendukung dan berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung terhadap upaya Pemerintah Indonesia dalam mengurangi dampak perubahan iklim. BNI terus berupaya melakukan inovasi produk dan jasa, serta internalisasi ramah lingkungan untuk memitigasi perubahan iklim sesuai dengan penandatanganan Paris Agreement oleh Pemerintah Indonesia pada April 2016 tentang mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), adaptasi, dan keuangan, serta Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK). BNI menyadari adanya risiko lingkungan melalui kredit yang disalurkan kepada debitur, oleh sebab itu BNI menetapkan persyaratan kredit berwawasan LST untuk mengurangi risiko kredit pada sektor yang tidak ramah lingkungan. Di sisi lain, BNI berupaya mengoptimalkan pembiayaan pada sektor bisnis yang ramah lingkungan, termasuk pada proyek kelapa sawit, energi terbarukan, efisiensi energi, dan kredit bagi UMKM yang bewawasan sosial dan lingkungan.
PEMBIAYAAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN
Untuk memastikan pembiayaan pada debitur kelapa sawit yang berkelanjutan, BNI mewajibkan seluruh debitur kelapa sawit korporasi telah terdaftar atau tersertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO). BNI juga memperhatikan adanya isu deforestasi, potensi adanya tumpah tindih dengan lahan masyarakat sekitar atau area konservasi, serta kemungkinan adanya pelanggaran secara legalitas yang dilakukan oleh debitur. Apabila ditemukan pelanggaran, BNI akan melakukan verifikasi kepada pihak terkait untuk meminimalisasi pemberian kredit pada debitur dengan ketidakpatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Sepanjang tahun 2019, BNI telah membiayai 58 debitur kelapa sawit bersertifikat ISPO dan RSPO, meningkat 41,4% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan maksimum pinjaman sebesar Rp35.159 miliar.
Pembiayaan Kelapa Sawit Berkelanjutan (miliar rupiah)
58
43
41
55
13
23
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
TERSERTIFIKASI
DALAM PROSES
TERSERTIFIKASI
DALAM PROSES
TERSERTIFIKASI
DALAM PROSES
201935.159Maks. Pinjaman
201919.473Maks. Pinjaman
201859.913Maks. Pinjaman
201824.939Maks. Pinjaman
201726.312Maks. Pinjaman
201725.425Maks. Pinjaman
Status Sertifikasi ISPO & RSPO
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Kategori PROPER Debitur Kelapa Sawit
BNI mendorong debitur yang masih dalam proses sertifikasi RSPO atau ISPO untuk sepenuhnya memenuhi kepatuhan terkait peraturan sosial dan lingkungan.“ “
22 2PROPER BIRU PROPER HIJAU
Pembiayaan Pada Proyek Energi Terbarukan
PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN ENERGI EFISIENSelain memberikan pembiayaan bagi debitur kelapa sawit, BNI juga memberikan pembiayaan bagi sektor energi terbarukan, salah satunya pembangkit listrik mini hidro, serta bangunan hijau di Makassar. Di samping itu, pembiayaan juga mulai diberikan kepada jenis usaha yang mampu memakai energi secara efisien.
No Jenis Proyek Energi Terbarukan Nilai Sindikasi Lokasi Bank Rekanan
Estimasi Jumlah Energi Terbarukan
yang dihasilkan
Lama Proyek
1 Malea Energy USD 200,000,000 Bogor BRI 2x45 MW 12,5
2 Kerinci Merangin Hidro
USD 689,747,000 Bogor BRI, Mandiri, SMI, BRI Agro
350 MW 16,5
3 Poso Energy USD 552,194,000 Bogor BRI, Mandiri, Panin dan BRI Agro
515 MW 11
4 Tamaris Hydro 6.000.000.000.000 Jakarta Selatan
BCA, Mandiri 261 MW 15
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMBANGUN PEREKONOMIAN
“Pembiayaan BNI untuk sektor infrastuktur selama Q1 tahun 2019 mencapai Rp114 triliun dan sekitar 34% dari pembiayaan itu adalah pembiayaan jalan tol. Pembangunan jalan
tol merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menciptakan konektivitas antar wilayah dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi.
“
Pembiayaan pada Proyek Jalan Tol Pembiayaan pada Proyek LRT & MRT
BNI menghargai dan mendukung debitur dalam memperoleh peringkat PROPER yang terbaik, yaitu PROPER Emas. Pemberian kredit hanya disalurkan kepada perusahaan yang minimal memperoleh PROPER Biru, yang artinya perusahaan taat kepada peraturan lingkungan. Kemudian, perolehan tertinggi yakni PROPER Emas, yang berarti perusahaan tidak hanya taat pada peraturan lingkungan saja, namun melebihi apa yang disyaratkan karena telah melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan baik.
BNI telah memiliki aset yang telah melewati tahapan screening sosial atau lingkungan, di antaranya dengan dibelinya sustainable bond dari BRI sejumlah USD 5.000.000, atau sebesar 0,14% dari total investasi BNI di bank lain*. Pembelian sustainable bond ini menunjukkan dukungan positif BNI terhadap pelestarian lingkungan. [FS11]
BNI mendukung percepatan akses dan peningkatan ekonomi di berbagai wilayah di Indonesia melalui pembiayaan proyek Pemerintah berupa jalan tol, MRT, dan LRT. Pembangunan tersebut tersebar di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali.
BNI belum mengumpulkan data terkait persentase dan jumlah perusahaan nasabah yang berinteraksi atau bekerja sama dalam kegiatan berbasis lingkungan dan sosial. Meskipun demikian, terdapat beberapa contoh kegiatan yang dilaksanakan BNI dengan perusahaan nasabah, di antaranya: [FS10]
• Kegiatan capacity building kepada petani tebu bersama PTPN
• Program daur ulang sampah kertas bersama PT. Nara Bina Lingkungan
• Inovasi teknologi SmartFarming 4.0 berbasis Internet Of Things (IOT) bersama PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (PT MSMB)
PEMBIAYAAN PADA DEBITUR YANG MEMPEROLEH PERINGKAT PROPER
23 19,25122,34 RpRp
Jumlah proyek Nilai sindikasiNilai sindikasi
Triliun Triliun
Keterangan: *Konversi rupiah ke USD menggunakan kurs tengah BI 31 Desember 2019
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKATBNI bersinergi dengan BUMN dan mitra usaha lain untuk meningkatkan ekonomi mikro dan literasi keuangan masyarakat melalui pemberian KUR dan pendanaan Program Kemitraan. Penyaluran KUR untuk pengusaha kecil bertujuan untuk memberikan akses permodalan sekaligus bantuan pembinaan usaha kepada pelaku UMKM dan TKI. Sepanjang tahun 2019, sebanyak 220.066 debitur KUR dengan maksimal kredit Rp17.759 miliar telah tersalurkan. Penyaluran ini mencapai 111,00% dari target yang ditetapkan Pemerintah.
BNI juga berupaya memberikan nilai tambah pada ekonomi mikro melalui digitalisasi mekanisme scoring penerima kredit Rp1 Miliar – Rp3 Miliar untuk mulai menerapkan inklusi digitalisasi pada layanan perbankan.
NILAI MONETER UNTUK MANFAAT SOSIAL [FS7]
Jumlah Penyaluran KUR – Tahun 2019
Jenis KUR Jumlah Debitur Maksimal (juta rupiah)
Target (juta rupiah)
Pencapaian dari Target Pemerintah
Mikro 142.197 1.945 3.000 12,00%
Ritel 68.670 15.506.482 12.500.000 97,00%
TKI 9.199 308.007 500 2,00%
Total 220.066 17.759.722 16.000.000 111,00%
BNI membeli sustainability bond sebesar USD 5.000.000 yang menunjukkan dukungan terhadap lingkungan hidup“ “
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Penyaluran KUR Tani
Pendanaan Kemitraan Untuk UMKM*
“Optimalisasi potensi UMKM dalam rangka Peningkatan Ekspor”Saat ini, BNI tidak hanya fokus pada penyediaan layanan perdagangan bagi
nasabah korporasi tapi juga pada penyaluran KUR guna mengembangkan pasar UMKM berbasis ekspor. Selain itu, BNI juga menyediakan harga yang kompetitif dan
layanan transaksi ekspor-impor yang cepat dan efisien.
“ “
Selain menyalurkan KUR di bidang perdagangan dan konsumsi, BNI juga menyalurkan KUR Tani. KUR ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Sepanjang tahun 2019, sejumlah 1.149.000 Kartu Tani telah teraktivasi. Penerima kredit mendapatkan Kartu Tani yang bisa digunakan sebagai kartu debit dan penerimaan subsidi maupun bantuan sosial dari Pemerintah
Selain menyalurkan KUR, BNI juga memberikan nilai tambah bagi petani melalui penerapan teknologi yang dapat mengetahui kondisi tanah dan monitoring cuaca untuk mempersiapkan musim tanam, pembangunan rice mill unit (RMU) serta pendampingan terhadap petani yang akan dibahas pada bagian pemberdayaan masyarakat yang ada pada laporan ini.
Selain menyalurkan KUR, BNI juga mendukung peningkatan perekonomian kepada 1.619 pelaku UMKM melalui pendanaan kemitraan. Penyaluran ini merupakan salah satu dukungan penting terhadap penciptaan rantai pasokan yang berkelanjutan di masyarakat. Sepanjang tahun 2019, BNI telah menyalurkan Rp122,17 miliar kredit Program Kemitraan yang didominasi pada sektor perdagangan, restoran, dan hotel sejumlah Rp17.319 miliar.
2019 2018 2017
122,17Rp 104,49Rp 71,08 Rp
(miliar rupiah) (miliar rupiah) (miliar rupiah)
(juta rupiah)
413
24.350
Rp
Kredit Maksimum
Total Debitur
Wilayah PenyaluranSurabaya
(juta rupiah)
756
33.751
Rp
Kredit Maksimum
Total Debitur
Wilayah PenyaluranMalang
(juta rupiah)
20
981
Rp
Kredit Maksimum
Total Debitur
Wilayah PenyaluranBandung
(juta rupiah)
10
612
Rp
Kredit Maksimum
Total Debitur
Wilayah PenyaluranDenpasar
(juta rupiah)
9
615
Rp
Kredit Maksimum
Total Debitur
Wilayah PenyaluranPalembang
*unaudited
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Sinergi dengan pemerintah juga diwujudkan melalui penyaluran dana bantuan sosial (bansos) yang dapat dicairkan melalui ATM atau Agen46 yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, ada juga Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Sepanjang tahun 2019, terdapat 10.746.119 Kartu Bansos (debit) yang telah teraktivasi untuk digunakan dalam pencairan dana bansos. Di samping itu, hingga akhir Desember 2019, BNI telah menyalurkan Rp12.943,1 miliar dana PKH bagi keluarga penerima manfaat.
Kinerja Agen Bansos Tahun 2019
Jumlah Kelompok Penerima Manfaat (orang)
Jumlah Cabang Penyalur
4.150.359
197
6.595.760
119
PKH
PKH
BPNT
BPNT
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
DUKUNGAN TERHADAP PELESTARIAN LINGKUNGAN
AYO MENABUNG DENGAN SAMPAH
KONVERSI SAMPAH MENJADI SETORAN REKENING
Program Ayo Menabung Dengan Sampah merupakan salah satu tanggung jawab BNI terhadap komunitas dan lingkungan yang diwujudkan melalui kegiatan berbasis kepedulian lingkungan serta literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat. BNI bekerja sama dengan sejumlah bank sampah dan melibatkan Agen46 di beberapa wilayah dalam mengembangkan program Ayo Menabung Sampah. Program Ayo Menabung Dengan Sampah sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 dan bertujuan untuk menciptakan Lingkungan yang bersih dengan mengajak warga dan siswa untuk peduli lingkungan dan gemar menabung, meningkatkan inklusi keuangan dan membangun cashless society, serta menumbuhkan ekonomi kerakyatan melalui gerakan “Ayo Menabung Dengan Sampah” (produk daur ulang, pembiayaan KUR, lapangan kerja).
Pemilahan Sampah oleh siswa dan rumah tangga
Penyetoran Sampah ke Bank Sampah secara periodik. Warga dan siswa diwajibkan membawa kartu ATM saat penyetoran
Laporan Buku Tabungan untuk mengetahui rincian transaksi penyetoran sampah dikoordinasi oleh Agen46
Pencatatan sampah, kemudian sampah dikonversi berdasarkan harga dan bobotnya. Pencatatan dilakukan sevara online menggunakan EDC Agen46. Konversi sampah langsung tercatat di buku tabungan siswa atau tumah tangga
Penimbangan sampah
01
02
03
0405
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Kerja Sama
BNI 1. Kegiatan BNI GoGreen2. Kegiatan Literasi Keuangan
Bank Sampah 1. Pengolahan Sampah2. Agen46
Sekolah dan Masyarakat
1. Kegiatan Bersih Lingkungan2. Menabung Dengan Sampah
Pemerintah Daerah
1. Kebersihan Lingkungan Masyarakat2. Kesehatan Masyarakat
Dampak
BNI 1. Literasi Keuangan2. Penambahan Agen463.Penambahan Jumlah Nasabah BNI4. Kerja sama dengan pemangku
kepentingan yang baik
Bank Sampah 1. Accountability dan layanan yang lebih baik untuk para nasabah Bank Sampah
2. Fee Transaksi dari Bank3. Pencatatan dan layanan transaksi
secara online
Masyarakat (Nasabah)
1. Memiliki bukti kepemilikan rekening berupa buku dan Kartu ATM
2. Setoran Sampah langsung masuk rekening secara online
3. Layanan transaksi perbankan secara online dari Agen46
4. Layanan transaksi perbankan secara online dari seluruh outlet & ATM BNI
5. Loyalty program dari BNI
Target 2019 Target 2020Pencapaian 2019
Terlaksana di tiga kantor wilayah, yaitu Wilayah Jakarta Kota, Wilayah Jakarta Kemayoran, dan Wilayah Jakarta BSD.
Telah terlaksana di tiga kantor wilayah, yaitu Wilayah Jakarta Kota, Wilayah Jakarta Kemayoran, dan Wilayah Jakarta BSD.
Pengembangan Program One Student One Account sebagai lanjutan dari Program Ayo Menabung Dengan Sampah.
Perubahan Budaya Kebersihan Lingkungan
Perubahan Paradigma Sampah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Pencapaian BNI Simpel melalui Program Ayo Menabung Dengan Sampah
Target Nasabah 2019-2021
SimPel melalui Bank Sampah Jakarta Barat dan Jakarta Utara
SimPel Nasional
15% sekolah di tingkat Nasional, atau sebanyak 46.148 sekolah
20% siswadi tingkat Nasional, atau sebanyak 9,06 juta siswa
20% pegawai instansi pusat dan daerah, atau sebanyak 857.383 PNS di tingkat Nasional
50% bank sampah di tingkat Nasional, atau sebanyak 3.500 unit (warga)
Program Apresiasi
Dimulai di tahun 2019, Program Ayo Menabung dengan Sampah juga meluas ke wilayah Kepulauan Seribu. Program diawali dengan inisiasi Green Awareness bagi 23 sekolah di Kepulauan Seribu untuk memberikan edukasi kepada generasi muda terkait pola hidup peduli lingkungan dan literasi keuangan. Kampanye ini dikemas secara kreatif dan menyenangkan untuk menarik perhatian siswa selama acara berlangsung.
Rekening: Rekening:
Saldo: Saldo:
3.387 juta 68.546 juta
160.821 816.520
Rp Rp
Sekolah Siswa Instansi Bank Sampah
BNI Program Apresiasi untuk stakeholder yang berkontribusi dalam Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah: Siswa, Mahasiswa, Warga Umum, ASN, Bank Sampah Sekolah, Bank Sampah Komunitas
Nasabah 1. Apresiasi untuk
nasabah perorangan dalam bentuk tabungan
2. Apresiasi untuk Sekolah, kampus, dan kantor dalam bentuk peralatan pendukung kebersihan
Bank Sampah Apresiasi dalam bentuk peralatan pendukung operasional bank sampah
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Internalisasi budaya keberlanjutan di tubuh BNI kami wujudkan melalui serangkaian program-program Go Green yang melibatkan pegawai untuk secara aktif mengelola lingkungan.
BNI berupaya membangkitkan kesadaran internal akan pentingnya menjaga lingkungan, terutama melalui pengelolaan sampah yang bertanggung jawab melalui program Edukasi Bijak Sampah dan Akademi Bijak Sampah. Pada kegiatan Edukasi Bijak Sampah, pegawai diberikan pemahaman tentang sampah mulai dari pengertian, jenis, cara pengolahan, dampaknya bagi kehidupan dan bagaimana setiap orang dapat berkontribusi untuk melakukan perubahan.
Pada kegiatan Akademi Bijak Sampah, pegawai BNI mengunjungi langsung tempat-tempat pengelolaan sampah, seperti Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dan Rumah Pemulihan Material milik Waste4Change di daerah Bekasi. Penyampaian materi tidak hanya satu arah dari pembicara, peserta juga belajar mengelola sampah secara langsung melalui permainan seru dan diskusi interaktif.
Program Edukasi Bijak Sampah dan Akademi Bijak Sampah diselenggarakan bekerjasama dengan Waste4Change, yang diikuti oleh perwakilan pegawai milenial setiap Divisi dan Building Managemen Grha BNI, Menara Pejompongan dan Plaza BSD. Peserta yang telah mengikuti program tersebut akan menjadi Green Champion di divisinya masing-masing. Hingga akhir tahun 2019, BNI telah memiliki 48 Green Champion Milenial.
Green Champion Milenial BNI selanjutnya bertugas memberikan sosialisasi atas edukasi yang telah diterimanya kepada pegawai lain di lingkungan divisinya masing-masing, serta menjadi role model bagi penerapan pola hidup ramah lingkungan bagi pegawai lain.
GREEN CHAMPION MILENIAL BNI
KOMITMEN MENGURANGI SAMPAH PLASTIK
Pada 21 Februari 2019, BNI ikut berpartisipasi dalam Hari Peduli Sampah Nasional dan mencanangkan komitmen untuk mengurangi sampah plastik dalam kegiatan sehari-hari di kantor. Komitmen tersebut disampaikan melalui memo No.KMP/4/3439 tanggal 6 Agustus 2019 kepada segenap Divisi dan berisi penyampaian tindakan untuk mendukung komitmen pengurangan sampah, antara lain:1. Tidak menggunakan Air Minum Dalam
Kemasan (AMDK) dalam kegiatan sehari-hari, sebagai penggantinya disediakan gelas dan/atau tumbler,
2. Mengurangi atau tidak menggunakan sedotan/straw plastik
3. Mengurangi penggunaan kantong plastik saat berbelanja dan diganti dengan menggunakan tas belanja yang dapat digunakan berulangkali.
Sebagai langkah awal, program dilaksanakan di lingkungan Kantor Pusat BNI. Salah satu bentuk dukungan, dalam kegiatan-kegiatannya BNI juga membuat dan memberikan souvenir kepada masyarakat berupa souvenir yang bertema ramah lingkungan yaitu: 1. Tumbler2. Sedotan (Stainless/Glass Straw)3. Tas Belanja re-usable.
Komitmen mengurangi sampah plastik tersebut telah menunjukkan pencapaian berupa penghematan pembelian AMDK sebesar Rp50.400.000 selama empat bulan program berjalan (Agustus-Desember 2019).
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
KAPAL SAMPAH BNI BERBAGIBanyaknya sampah yang berada di sepanjang muara sungai Pantai Padang menginisiasi BNI untuk ikut berpartisiasi mengurangi dan membersihkan sungai. BNI memberikan bantuan satu unit kapal sampah melalui program BNI Go Green untuk membersihkan sungai Banda Bakali kepada Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Lingkungan Hidup. Sejak awal dioperasikan pada Februari 2018, kapal sampah telah mempekerjakan empat orang petugas di bawah Dinas Lingkungan Hidup. Petugas tersebut tidak hanya aktif membersihkan sampah yang ada di sekitar Sungai Banda Bakali, namun juga memberikan sosialisasi dan himbauan kepada warga agar tidak membuang sampah ke sungai maupun laut.
Rehabilitasi Lahan Kritis dan Ekosistem Hutan Organik
BNI tidak berhubungan langsung dengan sumber daya alam sehingga dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan operasionalnya sangat minim, namun BNI melaksanakan kegiatan untuk mendukung daya dukung ekosistem lingkungan. Selain itu, wilayah operasional BNI tidak berdekatan atau berada di daerah konservasi atau kawasan dilindungi.
Sejak tahun 2018, BNI mengimplementasikan program peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui rehabilitasi lahan kritis dan ekosistem hutan organik di Desa Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan tersebut dilatarbelakangi adanya pertambahan luas lahan kritis dan kerusakan lingkungan yang mengarah pada perubahan iklim. Kegiatan dilaksanakan di Hutan Organik Blok S Cipendawa, Desa Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang telah dibentuk sejak tahun 2001 oleh Alm. Bapak Bambang dan Ibu Rosita. BNI membantu penanaman pohon di lahan seluas 10 hektar dari luasan total 27 hektar lahan Hutan Organik. Saat ini, lahan Hutan Organik masih dikelola dan dimiliki secara pribadi dan dilaksanakan dalam pola “Voluntary Initiatif” secara swadaya, sehingga tidak memiliki hubungan dengan pihak pemerintah.
BNI merealisasikan pembiayaan sebesar Rp500.000.000 untuk biaya pembibitan dan pembangunan sarana prasarana pendukung kegiatan rehabilitasi Hutan Organik, meliputi peralatan penyiraman dan pemeliharaan, tagging dan geotagging, serta infrastruktur sistem pengairan. Jumlah pohon yang ditanam sebesar 1.000 pohon dari jenis kayu afrika, jati putih, pala, kayu putih, kayu afrika, damar, dan mahoni. Sejalan dengan prinsip Hutan Organik, pengelolaan hutan menggunakan metode tumpang sari untuk mengembalikan kesuburan lahan, pupuk yang digunakan untuk pertumbuhan bibit pohon merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan.
Untuk memastikan keberhasilan program, BNI menetapkan prosedur monitoring proyek dengan melakukan pembayaran secara bertahap sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku, serta melakukan kunjungan langsung ke lokasi bantuan yang dibuktikan dengan laporan kegiatan yang disusun setiap tahunnya.
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Dampak Kepada Penerima Manfaat
Menggerakan perekonomian masyarakat di lingkungan Desa Megamendung yang didapat dari hasil hutan dan bidang pertanian organik
Meningkatkan kesehatan masyarakat sekitar
Melestarikan kegiatan pembibitan organik
Menjadikan Hutan Organik tidak hanya sebagai lokasi pelestarian alam, melainkan juga sarana pendidikan untuk masyarakat umum atau institusi pendidikan dalam mengunjungi dan belajar di Hutan Organik.
Perhitungan Serapan CO2 Hutan Organik Desa Megamendung, Blok Penanaman BNI
Konservasi Badak Jawa
Seiring pertumbuhan populasi manusia, kompetisi terhadap lahan dan sumber daya menjadi terus meningkat. Kompetisi sumber daya tersebut berpengaruh terhadap kelestarian makhluk hidup lainnya, salah satunya Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang saat ini berstatus Critically Endangered (CE) berdasarkan IUCN Red List. Oleh Karena itu, diperlukan perluasan dan peningkatan upaya signifikan serta koordinasi antara semua pemangku kepentingan untuk memastikan perlindungan dan pemulihan spesies tersebut dari ambang kepunahan yang saat ini jumlahnya hanya 72 ekor.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap kelestarian Badak, BNI bersama tujuh BUMN lainnya (Bank Mandiri, BTN, Telkom, Pelindo 1, Pegadaian, Jasa Marga, Angkasa Pura 2) dan WWF serta Taman Nasional Ujung Kulon sepakat bekerjasama untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati, dalam hal ini Badak Jawa
di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten selama 1 tahun dengan besaran kegiatan sebagai berikut :a. Perlindungan Spesies melalui pengendalian
tanaman langkap Langkap (Arenga obtusifolia) merupakan spesies
palem menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem di Taman Nasional karena mencegah sinar matahari menembus tanah di sekitarnya sehingga keanekaragaman tanaman pangan alami badak yang menyebabkan kelangkaan pangan badak. BNI melibatkan 24 warga lokal pada survei lokasi pohon langkap serta 15 warga lokal untuk melakukan penanaman diversifikasi pohon di area seluas 10 Ha.
b. Program Pengembangan Komunitas 5 Desa Penyangga Taman Nasional Ujung Kulon (Rancapinang, Cibadak, Kramat Jaya, Taman Jaya dan Ujung Jaya) dengan Progam Sekolah Lapang Pertanian Ekologis di sekitar Desa penyangga habitat badak.
Dampak Terhadap Bisnis BNI
Berpartisipasi dalam program Bina Lingkungan bidang Pelestarian yang telah ditetapkan oleh Permen BUMN No.PER-02/MBU/7/2017 tanggal 05 Juli 2017.
Meningkatkan positioning BNI dalam implementasi Program Bina Lingkungan BNI di Desa Megamendung, Jawa Barat.
1.636 TANAMAN MUDA Jumlah sampel
7,5 ton Total Serapan CO2
0,004 tonRata-rata Serapan CO2 per individu
45,9 tonAsumsi Nilai Serapan CO2 untuk 10.000 Individu Tanaman Muda
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Tujuan kegiatan:• Mencegah masyarakat masuk ke dalam Taman Nasional • Memperkenalkan praktik pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan yang berpotensi meningkatkan
pendapatan masyarakat.• Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dengan belajar Sekolah Lapang Pertanian Ekologis dan
memanfaatkan sumber daya yang ada.• Meningkatkan organisasi masyarakat melalui kelompok tani untuk menigkatkan posisi tawar • Memenuhi kebutuhan dasar pangan serta produk agrikultur yang lebih sehat dan ramah lingkungan
Bentuk Kegiatan
No Aktivitas Keterangan
1 Sosialisasi Sekolah Lapang
Melakukan koordinasi dengan stakeholder (pemerintah, instansi terkait, dll), diskusi mingguan selama 4 bulan di 5 desa untuk menentukan antara lain :
Tempat, waktu, peserta dan pengantar pertanian ekologis
Kegiatan tes awal, dinamika kelompok, perbanyakan mikroba, Identifikasi masalah, praktek seleksi binih dan praktek semai, praktek pembuatan kompos
Diskusi dan presentasi, konsep pengendalian hama terpadu, akar dan jaringan pengangkut, pengairan serta sifat alami tanah, diagnosa tanaman, pestisida nabati, penguatan lembaga, evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
2 Implementasi di 5 Desa Diskusi progress di masing-masing Desa
3 Field Day Hari Lapangan Pertanian (Festival) dengan mengundang Pejabat untuk melihat hasil atau produk sekolah lapang
4 Monitoring Dilakukan setiap bulan
c. Pemetaan DNA Populasi Badak yang kecil berisiko terhadap
ancaman kepunahan akibat faktor genetik seperti inbreeding yang terlalu tinggi sehingga individu kurang responsif terhadap perubahan lingkungan. Munculnya “inbreeding depression” berakibat kepada turunnya kesiapan reproduksi, tingginya mortalitas inbreed (anakan baru) dan naiknya allel-allel resesif yang bersifat mematikan. Tekanan akibat inbreeding juga menyebabkan kenaikan jumlah individu abnormal serta munculnya beberapa penyakit karena turunnya ketahanan tubuh badak.
Tujuan :- Studi DNA dilakukan untuk pemilahan individu
yang sehat secara fisik dan berperforma baik- Studi Genetik diperlukan untuk mempelajari
kekerabatan individu secara genetic serta kemampuan reproduktif yang baik dan bebas dari penyakit tertentu
- Dasar penyusunan manajemen populasi Badak Jawa secara genetic adalah yang menunjukan perbedaan genetic lebih lebar sehingga perkawinan dilakukan secara terstruktur pada individu-individu dengan kekerabatan yang relatif cukup jauh.
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Dampak BNI :- Meningkatkan citra BNI sebagai salah satu lembaga Keuangan yang peduli terhadap
lingkungan- Bentuk implementasi misi ke-4 BNI- Bentuk implementasi BNI sebagai lembaga yang menerapkan Sustainable Finance
Dampak Bagi Penerima :Program kerjasama antara 8 BUMN dengan Yayasan WWF-Indonesia untuk pelestarian badak jawa di TNUK mendukung program pemberdayaan masyarakat penyangga yang ada di TNUK. Program Sekolah Lapangan (SL) yang didukung oleh BUMN meliputi 2 kegiatan SL yaitu SL Pertanian Ekologis dan SL Agroforestry di 5 desa penyangga (Tamanjaya, Ujungjaya, Rancapinang, Kramatjaya, dan Cibadak). Sejauh ini 8 BUMN telah mendukung dan memfasilitasi 89 peserta dengan 15 pemandu lokal tematik.
Bantuan BNI pada Taman Nasional Ujung Kulon mendukung lahirnya empat anak badak
Penerima Manfaat Langsung
89 orang jumlah peserta Sekolah Lapang dari Desa Rancapinang, Desa Cibadak, Desa Kramatjaya, dan Desa Tamanjaya. BNI menargetkan amplifikasi program dan jumlah peserta bertambah di tahun 2020 untuk Desa Ujungjaya
15 orang Pemandu Lokal (Champion) tematik dari Desa Rancapinang, Desa Cibadak, Desa
Kramatjaya, Desa Ujungjaya, dan Desa Tamanjaya: 3 orang
d. Pengawasan Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK)
Untuk perlindungan badak dan habitatnya, unit proteksi Badak atau Rhino Protection Unit (RPU) dibentuk di Kawasan proteksi Badak atau Rhino Protection Unit (RPU) dibentuk di kawasan konservasi yang menjadi habitat alami badak. Bantuan BNI dan 7 BUMN berupa kendaraan Motor dan Mobil Patroli.
Dukungan pembiayaan BNI terhadap program tersebut sebesar Rp500 juta atau 26,31% dari total pembiayaan sebesar Rp1.900 juta, dengan porsi pembiayaan terbesar oleh BNI. Untuk memastikan program tersebut berjalan secara efektif, BNI melakukan survey dan kunjungan bersama oleh 8 BUMN dan Kementerian BUMN ke Taman Nasional Ujung Kulon pada tanggal 16-17 Oktober 2019 terkait implementasi program.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Bantuan Air untuk Kabupaten Seram Bagian Barat dan Tangerang
Kebutuhan masyarakat terhadap akses air bersih melatarbelakangi dilaksanakannya program bantuan air bersih oleh BNI di Desa Waeyasel, Kabupaten Seram Bagian Barat. Desa tersebut termasuk ke dalam desa prioritas menurut KepMenDesa PDTT No. 126 tahun 2017 tentang penetapan 17.000 desa prioritas sasaran pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi, serta memiliki keunikan berupa peninggalan arkeologi batu meja yang perlu dijaga kelestariannya.
Bantuan yang diberikan untuk masyarakat di Kab. Seram Barat berupa pembangunan infrastruktur untuk memudahkan askes masyarakat mendapatkan air bersih, serta eksplorasi mata air baru yang berjarak 7 km dari desa. Program pembangunan tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan tiga bank Himbara lainnya, yaitu BRI, Mandiri, dan BTN.
Porsi pembiayaan BNI sebesar Rp679 juta atau 25% dari total pembiayaan sebesar Rp2,7 miliar
Dampak Program
Sesudah
Warga mendapatkan sumber mata air baru yang jaraknya 7 km dari desa, namun aksesnya dimudahkan dengan adanya pipa dan bak penampungan berkapasitas 100 m3.
Sanitasi yang lebih baik, berkat adanya instalasi penyaluran air yang menyeluruh ke seluruh dusun. Warga tidak perlu buang air dan mencuci ke pantai sehingga potensi pencemaran lingkungan semakin berkurang.
Sebelum
Terdapat 450 KK di Desa Waeyasel kesulitan mendapatkan air bersih karena mata air di dusun tersebut karena debit air yang tidak mencukupi.
Sanitasi yang buruk
Bantuan akses terhadap air bersih lainnya diberikan BNI pada warga di Desa Blukbuk, Kec. Kronjo, Kab. Tangerang. Wilayah tersebut merupakan wilayah pemukiman dan persawahan yang memanfaatkan pengairan tadah hujan. Pada musim kemarau tahun 2019, sumur-sumur di wilayah tersebut kering sehingga warga harus membeli air seharga Rp2.000 per jerigen. Oleh sebab itu, warga harus menempuh jarak ke desa lain mencapai 45 mil dengan memikul untuk mendapatkan air bersih. Dengan adanya sumur artesis, masyarakat tidak kesulitan lagi untuk membeli dan mengangkut air bersih. Selain itu, pengerasan jalan bermanfaat untuk membuka akses dan peningkatan perekonomian masyarakat.
Realisasi bantuan air bersih Kab. Tangerang Rp313 juta realisasi BNI untuk instalasi air bersih, bekerja sama dengan Bank Himbara (BRI, Mandiri, BTN)
Rp108 juta realisasi BNI untuk akses (pengerasan jalan) menuju sumur artesis Sebanyak 150 kk atau mencapai 600 orang terdampak langsung dari program
Penerima manfaat langsung sebanyak 450 kepala keluarga atau mencapai 1.800 orang
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
PELEPASLIARAN ORANG UTAN
BNI bersama Yayasan Borneo Orangutan Survival (Yayasan BOS) membangun pondok monitoring untuk orangutan yang telah
dilepasliarkan.“
“
Melalui Bantuan Bina lingkungan bidang Sarana Prasarana Umum, BNI merealisasikan bantuan sejumlah Rp319 juta untuk Pembangunan Post Release Monitoring (PRM) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bemban, Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Kalimantan Tengah. Bantuan tersebut meliputi material bangunan, transportasi, atap, tukang/ pekerja konstruksi, finishing dan furniture.
Pondok monitoring semi-permanen ini sangat diperlukan oleh tim PRM untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan tim. Pondok monitoring ini mulai dihuni pada Juni 2019, dan menampung 12 tim PRM. Seorang dokter hewan ditugaskan secara bergilir di Pondok Monitoring setiap bulan. Sepanjang tahun 2019 telah dilakukan aktivitas pemantauan oleh tim PRM selama 273 jam.
Jumlah Orangutan yang dilepasliarkan di TNBBBR sejak tahun 2016 berjumlah 161, dan 129 di antaranya dilepasliarkan di DAS Bemban
Sejak Juni-Desember 2019 telah dilepasliarkan 9 orangutan. Di awal tahun 2020, Pondok Monitoring Semi-Permanen Luwun Kahio akan diresmikan bersamaan dengan pelepasliaran dua orangutan dari Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.
Assurance statement dilampirkan didalam Laporan Keberlanjutan BNI 2019. Assurance statement dapat dilihat melalui Laporan Keberlanjutan BNI 2019 di website BNI: www.bni.co.id
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
TANGGAPAN TERHADAP UMPAN BALIK
GLOSARIUM
Laporan Keberlanjutan 2018 BNI mendapatkan tanggapan dari berbagai kalangan untuk perbaikan. Tanggapan ini kami terima melalui investor yang menyampaikan perlunya mengungkapkan dukungan BNI kepada seluruh tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), termasuk dukungan terhadap perubahan iklim. Kemudian, dari Morgan Stanley Capital International (MSCI) menyampaikan saran untuk pengungkapan pembiayaan yang terkait dampak lingkungan serta tata kelola. Selain itu, WWF Indonesia memberikan acuan Sustainable Banking Assessment (SUSBA) untuk dijadikan rujukan.
Atas semua saran ini, BNI melakukan evaluasi dan identifikasi perbaikan, di antaranya menyampaikan kelengkapan dukungan pada SDGs, perubahan iklim, pembiayaan berkelanjutan, dan memasukkan SUSBA sebagai rujukan dalam laporan ini. BNI memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas semua saran yang positif. BNI berharap agar laporan ini dapat menjadi informasi yang berguna bagi pemangku kepentingan dan digunakan untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan.
Daftar Divisi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.Laporan Keberlanjutan BNI Tahun 2019
Divisi Singkatan
Divisi Bisnis Korporasi & Multinasional 1 LMC1
Divisi Bisnis Korporasi & Multinasional 2 LMC2
Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah BIN
Divisi Manajemen Produk Konsumer PDM
Divisi Jasa Transaksional Perbankan TBS
Divisi E-Banking EBK
Divisi Bisnis Kartu BSK
Divisi Internasional INT
Divisi Treasuri TRS
Divisi Risiko Kredit Korporasi BNR
Divisi Risiko Kredit Menengah & Usaha Kecil CMR
Divisi Kepatuhan KPN
Divisi Pengelolaan Jaringan JAL
Divisi Singkatan
Divisi Pengelolaan Aset & Pengadaan PFA
Divisi Bisnis Usaha Kecil BSL
Divisi Pengembangan Perusahaan Anak PPA
Divisi Manajemen Risiko Bank ERM
Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan
KMP
Divisi Manajemen Modal Manusia HCT
BNI Corporate University BNV
Unit Pusat Layanan Pelanggan BCC
Unit Kualitas Layanan SQU
Unit E-Channel ECN
Unit Analisa Nasabah & Manajemen Portofolio CAU
Satuan Pengawasan Internal SPI
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
REFERENSI POJK DAN INDEKS ISI STANDAR GRI & SUSTAINABLE BANKING ASSESSMENT (SUSBA)
Referensi silang GRI Standard & POJK Pengungkapan Halaman dan/ URL
GRI 101: Landasan 2016
Pengungkapan Umum
GRI 102: Pengungkapan Umum 2016
102-1 Nama organisasi 17
102-2 Kegiatan, merek, produk, dan jasa 17
102-3 Lokasi kantor pusat 17
102-4 Lokasi operasi 17
102-5 Kepemilikan dan bentuk hukum 17
102-6 Pasar yang dilayani 17
102-7 Skala organisasi 18
102-8 Informasi karyawan 18
102-9 Rantai pasokan 20
102-10 Perubahan signifikan 20
102-11 Pendekatan atau Prinsip Pencegahan 28
102-12 Inisiatif eksternal 20
102-13 Keanggotaan asosiasi 20
102-14 Sambutan Direktur 10
102-16 Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku 16
102-18 Struktur tata kelola 24
102-40 Pemangku kepentingan 33
102-41 Perjanjian perundingan kolektif 51
102-42 Mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan 33
102-43 Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentingan 33
102-44 Topik utama dan masalah 33
102-45 Entitas dalam laporan keuangan dikonsolidasi 21
102-46 Menetapkan isi laporan dan Batasan 21
102-47 Daftar topik material 22
102-48 Penyajian kembali informasi 23
102-49 Perubahan dalam pelaporan 22
102-50 Periode pelaporan 21
102-51 Tanggal laporan terbaru 21
102-52 Siklus pelaporan 21
102-53 Kontak 23
102-54 Kesesuaian dengan Standar GRI 21
102-55 Indeks isi GRI 95
102-56 Assurance oleh pihak eksternal 21, 90
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Referensi silang GRI Standard & POJK Pengungkapan Halaman dan/ URL
POJK 51/OJK.03/2017 2. Ikhtisar kinerja aspek keberlanjutan 06
5.a Tugas Direksi dan Dewan Komisaris terkait kinerja keberlanjutan
24
5.b Pengembangan kompetensi anggota Direksi terkait keuangan berkelanjutan
25
5.c Penjelasan mengenai prosedur LJK dalam mengendalikan risiko keuangan berkelanjutan
27, 28
5.e Permasalahan terkait kinerja keuangan berkelanjutan 31
6.a Membangun budaya keberlanjutan di internal LJK 04, 83
6.f.3 Dampak yang ditimbulkan dari Produk dan/atau Jasa dan proses distribusi
42
Topik Material
Kinerja Ekonomi
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 37
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 37
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 37
GRI 201: Kinerja Ekonomi 2016
201-1 Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan 38
Ketenagakerjaan
GRI 103: Pendekatan Manajemen 201
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 51
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 51
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 51
GRI 401: Ketenagakerjaan 2016
401-1 Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawan 52
POJK 51/OJK.03/2017 6.c.2.a kesetaraan kesempatan bekerja, tenaga kerja paksa dan tenaga kerja anak
52
6.c.2.c Lingkungan bekerja yang layak dan aman 55
6.c.2.b Remunerasi pegawai tetap di tingkat terendah terhadap upah minimum regional
53
Pelatihan dan Pendidikan
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 51
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 51
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 51
GRI 404: Pelatihan dan Pendidikan 2016
404-1 Rata-rata jam pelatihan per tahun per karyawan 53
POJK 51/OJK.03/2017 6.c.2.d Pelatihan dan pengembangan kemampuan pegawai 53
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Referensi silang GRI Standard & POJK Pengungkapan Halaman dan/ URL
Dampak Ekonomi tidak langsung
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 62
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 62
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 62
GRI 203: Dampak ekonomi tidak langsung 2016
203-1 Investasi infrastruktur dan dukungan layanan 62
POJK 51/OJK.03/2017 6.c.3.a Kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak literasi dan inklusi keuangan
63
6c.3.c TJSL pada tujuan pembangunan berkelanjutan 56
G4 Suplemen Sektor Layanan Keuangan 2013
FS13 Akses Poin di Wilayah Rendah Populasi dan Ekonomi 65
FS14 Akses Jasa Keuangan untuk Orang Tertinggal 51
FS15 Kebijakan Untuk Produk dan Layanan Keuangan yang Adil
42
FS16 Inisiatif Meningkatkan Literasi Keuangan 65
Privasi Pelanggan
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 60
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 60
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 60
GRI 418: Privasi Nasabah 2016
418-1 Pengaduan privasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan 60
POJK 51/OJK.03/2017 6.f.5 Survei kepuasan pelanggan 42
Antikorupsi
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 34
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 34
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 34
GRI 205: Anti Korupsi 2016
205-3 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil 35
Energi
GRI 103: Pendekatan Manajemen 2016
103-1 Penjelasan topik material dan Batasannya 62
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya 62
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen 62
GRI 302: Energi 2016 302-1 Konsumsi Energi dalam Organisasi 62
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Referensi silang GRI Standard & POJK Pengungkapan Halaman dan/ URL
G4 Suplemen Sektor Layanan Keuangan 2013
FS9 Cakupan dan Frekuensi Audit serta Prosedur Penilaian Risiko 30
FS12 Kebijakan Pemungutan Suara (Voting Policy) 30
FS10 Kemitraan yang bertanggung jawab atas masalah lingkungan atau sosial
76
FS11 Persentase Aktiva yang Terjadi pada Lingkungan Positif dan Negatif atau Sosial
76
POJK 51/OJK.03/2017 6.e.4.b Pengurangan emisi 69
6.d.1 Biaya Lingkungan Hidup yang dikeluarkan 37, 68
6.d.2 Penggunaan material yang ramah lingkungan 68
6.d.3.a Jumlah dan intensitas energi 70
6.d.3.b Efisiensi energi 70
6.e Kinerja Lingkungan Hidup bagi LJK 68
6.e.2 Kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak lingkungan hidup
84
6.e.3.a Dampak dari wilayah operasional yang dekat atau berada di daerah konservasi
84
6.e.3.b Upaya konservasi keanekaragaman hayati 84
6.e.4.a Jumlah dan intensitas emisi berdasarkan jenisnya 69
6.e.5.a Jumlah limbah dan efluen yang dihasilkanberdasarkan jenis
71
6.e.5.b Mekanisme pengelolaan limbah dan efluen
68
6.e.5.c Tumpahan yang terjadi (jika ada) 71
6.e.6 Jumlah dan materi pengaduan Lingkungan Hidup 68
Indikator Pengungkapan Halaman
Tujuan Strategi keberlanjutan dan pelibatan pemangku kepentingan 03, 32
Partisipasi dalam inisiatif keuangan berkelanjutan 20
Kebijakan Pernyataan publik tentang LST 29
Pernyataan publik tentang sektor-sektor tertentu 29
Proses Penilaian risiko LST dan persetujuan transaksi
Pengawasan dan keterlibatan klien 30
Masyarakat Tanggungjawab kepada LST 56
Pelatihan staff lingkungan & sosial, serta evaluasi kinerja 25
Produk Integrasi LST dalam produk dan layanan 40, 42, 46
Portfolio Penilaian risiko dan mitigasi LST pada tingkat portofolio 42, 74
Pengungkapan eksposur risiko LST dan target 74
Indeks Sustainable Banking Assessment (SUSBA)
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
LEMBAR UMPAN BALIK
Laporan Keberlanjutan 2019 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memberikan gambaran kinerja keuangan dan keberlanjutan. Kami mengharapkan masukan, kritik dan saran dari Bapak/Ibu/Saudara setelah membaca Laporan Keberlanjutan ini dengan mengirim email atau mengirim formulir ini melalui fax/pos.
Profil Anda Nama (bila berkenan) :Institusi/Perusahaan : Email :Telp/Hp :
Golongan Pemangku Kepentingan
□ Pemegang Saham dan Investor
□ Nasabah □ Pegawai □ Serikat Pekerja
□ Media □ Pemasok □ Organisasi Bisnis □ Pemerintah dan OJK
□ Organisasi Masyarakat/NGO □ Lain-lain, mohon sebutkan........... Mohon pilih jawaban berikut yang paling sesuai dengan pertanyaan di bawah. Ya Tidak1. Laporan ini mudah dimengerti. ( ) ( )2. Laporan ini bermanfaat bagi Anda. ( ) ( )3. Laporan ini sudah mengambarkan kinerja LJK dalam pembangunan ( ) ( ) berkelanjutan.
Mohon berikan penilaian atas tingkat aspek material yang dinilai penting menurut anda bagi keberlanjutan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (nilai 1=paling tidak penting s/d 6=paling penting).
Kinerja Ekonomi ( ) Dampak Ekonomi Tidak Langsung ( )Pelatihan dan Pendidikan ( )Ketenagakerjaan ( )Privasi Pelanggan ( )Anti Korupsi ( )Portofolio Hijau ( )
Mohon berikan saran/usul/komentar Anda atas laporan ini:............................................................................................................................................................................................................................................................
Terima kasih atas partisipasi Anda.Mohon agar lembar umpan balik ini dikirimkan kembali ke alamat:
MeilianaCorporate Secretary PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkGrha BNI, Lt. 24Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220Telepon : (62-21) 2511 946, 572 8387Faks. : (62-21) 572 8295, 572 8053E-mail : [email protected] web : www.bni.co.id
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Tata KelolaKeberlanjutan
Digitalisasi untuk Negeri
Layanan Menjangkau Negeri
Alamku,Negeriku
Verifikasi Tertulis Pihak Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSustainability Report
Kantor Pusat :Grha BNIJl. Jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220, Indonesia
OnlineEmail : [email protected] : bni.co.id
Phone & FaxSolution Center : 1500 046Phone : 021 - 2511 946 , 572 8387 Fax : 021 - 572 8295 , 572 8053
LAPORAN KEBERLANJUTAN
2019