25
www.bappenas.go.id KEBIJAKAN NASIONAL DAN DAERAH DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA Wahyuningsih Darajati Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Hotel Manhattan, 24 November 2011 1

KEBIJAKAN NASIONAL DAN DAERAH DALAM PENURUNAN …perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/112695...Mengapa Perubahan Iklim Menjadi ... Inisiatif Swasta ... 9 Lingkungan

  • Upload
    lyhanh

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

www.bappenas.go.id

KEBIJAKAN NASIONAL DAN DAERAH DALAM PENURUNAN

EMISI GAS RUMAH KACA

Wahyuningsih Darajati

Direktur Lingkungan Hidup

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Hotel Manhattan, 24 November 2011

1

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

I. PENDAHULUAN

II. PERUBAHAN IKLIM DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

III. PERPRES NO. 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

IV. TINDAK LANJUT

2www.bappenas.go.id

OUTLINE

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

I. PENDAHULUAN

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Mengapa Perubahan Iklim Menjadi

Perhatian Indonesia?

4

1. Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim sebagai negara kepulauan dan kegiatan ekonomi masyarakat bertumpu pada sumber daya alam.

2. Aksi Perubahan Iklim merupakan suatu target untuk pencapaian Pembangunan Nasional dan Millennium Development Goals (MDGs).

3. Perlu respon untuk melakukan mitigasi dan adaptasi agar masyarakat siap untuk menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi akibat perubahan iklim (low carbon development & perubahan behavior).

Indonesia secara sukarela dan aktif berkontribusi dalam penurunan gas rumah kaca (GRK)

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Dampak Perubahan Iklim terhadap

Pembangunan

5

• Kejadian ekstrim Iklim, Cuaca, Suhu udara, Curah hujan peningkatanintensitas bencana dan prevalensipenyakit

Kejadian Ekstrim

• Penurunan produksi & produktivitastenaga kerja, ketimpangan tinggidampak terhadap perdagangan, fiskal dan pertumbuhan ekonomi makro dan efek pengentasan kemiskinan

• Pengurangan akses bagi masyarakat miskin terhadap aset penghidupan mereka

• Strategi penanggulangan kemiskinankurang efektif dan peningkatan kerentanan masyarakat miskin

Dampak terhadapKemiskinan &

SasaranPembangunan

Nasional

• Ancaman terhadap ketahanan pangan• Kerentanan mata pencaharian, kerusakan

pada infrastruktur• Ancaman terhadap perempuan, wanita

hamil dan anak-anak penyakit, kemiskinan

• Ancaman terhadap kondisi lingkungan

Dampak terhadapSasaran MDGs

PERUBAHANIKLIM

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

II. PERUBAHAN IKLIM DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

NASIONAL

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Strategi Menghadapi Perubahan Iklim di Indonesia

• Mengintegrasikan program adaptasi dan mitigasi ke dalam Rencana Pembangunannasional

• RPJP: Perubahan iklim menjadi tantangan untuk mencapai pembangunanberkelanjutan & pengurangan kemiskinan

1. UNFCCC 1992 :• Pasal 3.4 : pihak anggota UNFCCC perlu

memasukkan perubahna iklim ke dalamperencanaan pembangunan nasional.

• Pasal 4.1 : semua negara untukmengembangkan prioritas pembangunanyang spesifik sesuai tujuan nasional

2. Rencana Aksi Bali 2007 Negara maju memberikan kontribusi untuk

upaya mitigasi Mencanangkan upaya peningkatan adaptasi,

pengembangan teknologi, penyediaansumber pendanaan, dan tindakan terhadapdeforestasi

•Rencana Aksi Nasionalmenghadapi Perubahan Iklim(RAN-PI)2007

• Indonesia : National Responses to Climate Change (yellow book) 2007-2009

• Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR) 2010

• Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) 2010

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

BALI

ACTION

PLAN

KOMITMEN

PRESIDEN

UNTUK

MENURUNKAN

EMISI

(G20, Sept

2009)

Mitigasi

Adaptasi ICCTF

• APBN

• Kerjasama

Bilateral /

MultilateralRENCANA

AKSI

NASIONAL

PENURUNA

N EMISI

GAS RUMAH

KACA

(RAN – GRK)

INDONESIA

CLIMATE

CHANGE

SECTORAL

ROADMAP

(ICCSR)

8

RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL 2005-2025

RPJMN 2005-2009

RPJMN 2010-2014

RPJMN 2015-2019

RPJMN 2020-2025

Visi 2025: Indonesia Asri dan Lestari

1. Pengarusutamaan pembangunan yang berkelanjutan

2. PI sebagai kebijakan lintasbidang

Inisiatif Swasta

Pengarusutamaan Perubahan Iklim Ke dalam Agenda Pembangunan Nasional

www.bappenas.go.id

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

99

Prioritas Nasional RPJM 2010 - 2014

• Pro-growth• Pro-job• Pro-poor• Pro-environment

Four Track Strategy

Kesejahteraan masyarakat dan ekonomi ramah

lingkungan yang berkelanjutan

Prioritas Nasional

1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

2 Pendidikan

3 Kesehatan

4 Penanggulangan Kemiskinan

5

6 Infrastruktur

7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha

8 Energi

9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik

11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi

12

13

14

Ketahanan Pangan Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Bidang Kesejahteraan Rakyat

Bidang Perekonomian

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Prioritas Nasional dan Rencana Aksi

Prioritas Fokus

Ketahanan Pangan

• Lahan, Area Pembangunan dan Rencana Tata Ruang Pertanian• Infrastruktur• Penelitian dan Pengembangan• Investasi, Keuangan dan Subsidi• Pangan dan Nutrisi• Adaptasi terhadap Perubahan Iklim

Energi

• Kebijakan• Restrukturisasi Perusahaan Negara• Kapasitas Energi• Energi Terbarukan• Produksi Minyak dan Gas Derivatif • Konversi Gas

Lingkungan Hidup dan

Pengelolaan Bencana

• Perubahan Iklim • Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan• Sistem Peringatan Dini• Peningkatan Kapasitas dalam Mitigasi Bencana

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

III. PERPRES NO. 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI

PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Komitmen Presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP15

Menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020

26% 26+15=41%

Upaya sendiri Upaya Sendiri danDukungan internasional

Note: Rapat Menko Perekonomian 29 Des 2009 Bappenas ditugasi sbg koordinator penyusunan RAN -GRK

12

KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT

PERTANIAN

ENERGI DAN TRANSPORTASI

INDUSTRI

LIMBAH

Mitigasi Perubahan Iklim

RAN-GRK adalah pedoman untuk langkah-langkah dalammemfasilitasi mitigasi perubahan iklim.

Perpres No. 61/2011 RAN-GRK

Perpres No. 71/2011 GHG Inventory dan MRV

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Prinsip Dasar dan Substansi RAN-GRK

13

Prinsip Dasar : Tidak menghambat pertumbuhan ekonomi Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan yang berkelanjutan Perlindungan terhadap masyarakat miskin dan rentan

Substansi dan Kriteria Kegiatan : Terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Nasional dan ter- update secara rutin Kegiatan Intimencakup 5 (lima) bidang untuk penurunan emisi. Kegiatan

tersebut menghasilkan penurunan emisi GRK dengan biaya satuan termurah & terintegrasi untuk mencapai sasaran prioritas pembangunan (co-benefit)

Kegiatan pendukungmendukung kegiatan inti (secara tidak langsungmenurunkan emisi) melalui perkuatan kerangka kebijakan, peningkatan kapasitasmanusia dan kelembagaan, sosialisasi, penelitian, dan kegiatan lain yang mempunyaiandil menurunkan emisi

Disusun berdasarkan kegiatan yang sudah ada, dan memiliki manfaat tambahandalam penurunan emisi gas rumah kaca (kegiatan-kegiatan pembangunan yang rendah karbon

Dalam bidang kehutanan dan lahan gambut melalui pencegahan deforestasi, degradasi hutan, konservasi, serta kegiatan-kegiatan lainnya

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Alokasi Penurunan Emisi di 5 Sektor/Bidang Utama

Pada Tahun 2020

o Identifikasi Program Sektoral Penurunan Emisi

14

SEKTORTARGET PENURUNAN (Gton CO2e)

26% 41%

Kehutanan dan Lahan Gambut

0.672 1.039

Pertanian 0.008 0.011

Energi dan Transportasi

0.036 0.056

Industri 0.001 0.005

Limbah 0.048 0.078

Total 0.767 1.189

1. Target Emisi dan alokasinya dapat disesuaikan dengan perkembangan metodologi. Koord revisi Bappenas

2. Pedoman RAD-GRK selesai dalam 3 bulan.

3. RAD-GRK selesai disusun dalam 1 tahun.

www.bappenas.go.id

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Pembagian Tugas (Perpres No. 61/2011)

15

•Melaksanakan RAN-GRk pada bidang masing-masing

•Melakukan inventarisasi pada bidang masing-masing

•Melaporkan pelaksanaan kegiatan RAN-GRK kepada Menko Ekuin, Bappenas, dan KLH

Kementerian/

Lembaga

•Wajib Menyusun RAD-GRK (12 bulan setelah Perpres RAN-GRK) di-datandangani bedasarkan Rencana Aksi Kabupaten/Kota

•Menyampaikan Laporan RAD-GRK kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri PPN/Kepala Bappenas

Daerah (Gubernur)

BAPPENAS

•Koordinasi evaluasi dan kajiulang RAN-GRK

•Menyusun Pedoman RAD-GRK

•Memfasilitasi Penyusunan RAD-GRK

•Melaporkan hasil-hasilnya kepada Menko Perekonomian

KLH

•Mengkoordinasikan inventasisai GRK

•Menyusun Pedoman MRV

•Memfasilitasi Penyusunan RAD-GRK

•Melaporkan hasil-hasilnya Kepada Menko Perekonomian

MENKO

PEREKONOMIAN

•Koordinasi Pemantauan

•Menetapkan perubahan Matriks

•Melaporkan kepada Presiden

KementerinDalam Negeri

•Memfasilitasi Penyusunan RAD-GRK

MENKO

Kesejahteraan Rakyat

•Koordinasi Pemantauan Inventory GRK, penyusunan pedoman dan metodologi MRV

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

16

RAN-GRK(Perpres 61/2011)

INVENTORY(Perpres 71/2011)

Sistem MRV (Perpres 71/2011)

1. Ketiganya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan perludibangun secara bersama dan integratif.

2. Inventory dan MRV perlu berdasarkan data yang tersedia terutama didaerah (localized indicator) mulai dari data yang ada dan mudahdilakukanmembangun data yang dibutuhkanperbaikan/penyempurnaan data

3. Sistem MRV-nationalized (sesuai kondisi nasional/domestik) namun tetapsesuai dengan sistem global

RAN-GRK, INVENTORY DAN MRV

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Hubungan Sinergis RAN-RAD GRK

www.bappenas.go.id

RAD GRKProvinsi 1

RAD GRKProvinsi 2

RAD GRKProvinsi 3

RAD-GRK adalah bagian dari RAN-GRK

RAN GRK

Target: 26-41%

Hutan dan

Lahan GambutPertanian

Energi dan

TransportasiIndustri Limbah

17

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

RAN-GRKRAD-GRK

PANDUAN PENYUSUNAN

RAD-GRK

18www.bappenas.go.id

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Kebijakan:

• Menurunkan emisi GRK dengan sekaligus meningkatkan kenyamanan lingkungan, mencegah bencana, menyerap tenaga kerja, menambah pendapatan masyarakat dan negara.

• Pengelolaan sistem jaringan dan tata pada rawa.

• Pemeliharaan jaringan reklamasi rawa (termasuk lahan gambut yang sudah ada)

• Peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi pertanian pada lahan gambut dengan emiisi serendah mungkin dengan emisi rendah dan absorbsi C02 secara optimal.

Strategi: • Menekan laju deforestasi dan degradasi hutan untuk

menurunkan emisi GRK• Meningkatkan penanaman untuk meningkatkan

penyerapan GRK• Melakukan perbaikan tata air (jaringan) dan blok-blok

pembagi• Menstabilkan elevasi muka air pada jaringan• Optimalisasi sumber daya lahan dan air secara optimal

tanpa melakukan deforestasi• Penerapan teknologi pengelolaan lahan dan budidaya

pertanian dengan emisi GRK serendah mungkin dan mengabsorbsi CO2 secara optimal.

Kehutanan dan Lahan Gambut

Kebijakan dan Strategi per Bidang

Kebijakan:• Pemantapan Ketahanan Pangan

Nasional dan Peningkatan Produksi Pertanian dengan emisi GRK yang rendah.

• Perbaikan dan pemeliharaan sistem irigasi.

Strategi:

• Optimalisasi sumber daya lahan dan air secara optimal.

• Penerapan teknologi pengelolaan lahan dan budidaya pertanian dengan emisi GRK serendah mungkin dna mengabsorbsi CO2 secara optimal.

• Menstabilkan elevasi muka air pada jaringan.

• Memperlancar sirkulasi air pada jaringan.

Pertanian

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Industri

Kebijakan:

Meningkatkan pertumbuhan industri dengan mengoptimalkan pemakaian energi.

Strategi: • Melaksanakan audit

energi khususnya pada industri-industri yang boros energi.

• Pemberian insentif pada program efisiensi energi.

Limbah

Kebijakan:

Meningkatkan pengelolaan sampah dan air limbah.

Strategi: • Perbaikan proses

pengelolaan sampah di TPA.

• Pengurangan timbulan sampah melalui 3R (reduce, reuse, recycle).

• Pemanfaatan limbah/sampah menjadi produksi energi yang ramah lingkungan.

• Peningkatan pengelolaan air limbah di perkotaan.

• Perluasan kelembagaan dan peraturan daerah.

Kebijakan:

• Penghematan penggunaan energi final baik melalui penggunaan teknologi yang lebih efisien maupun pengurangan konsumsi energi.

• Penggunaan bahan bakar yang bersih (fuel switching).

• Peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).

• Pemanfaatan teknologi bersih baik untuk pembangkit listrik, perkeretaapian maupun mesin kendaraan bermotor.

• Pengembangan transportasi masal di daerah perkotaan.

Strategi:• Avoid – pengurangan kebutuhan akan perjalanan

terutama daerah perkotaan melalui penata-gunaan lahan.

• Shift – pergeseran pola penggunaan kendaraan pribadi (sarana transportasi dengan konsumsi energi yang tinggi) ke pola transportasi rendah karbon seperti saranan transportasi publik, tidak bermotor, air, dan sebagainya.

• Improve – peningkatan efisiensi energi dan pengurangan pengeluaran karbon pada kendaraan bermotor melalui pengembangan teknologi kendaraan bermotor dan penggunaan bahan bakar rendah emisi.

Energi dan Transportasi

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

IV. TINDAK LANJUT

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Rencana Pelaksanaan RAN-GRK

1. Koordinasi pelaksanaan RAN-GRK dengan stakeholders pusat :

a. Pembentukan Tim Koordinasi dengan Pokja per bidang

b. Penyepakatan metodologi dan perhitungan (indikator)

c. Penyepakatan sistem Monitoring dan Evaluasi (MRV) Perpres No.71/2011

2. Koordinasi pelaksanaan dengan stakeholders daerah :

a. Pembentukan Pokja di daerah

b. Sosialisasi dan pendampingan

c. RAD-GRK sebagai bagian dari RAN-GRK untuk mendukungpencapaian target penurunan emisi Indonesia

3. Kerjasama/Jejaring Perguruan Tinggi, NGO, kelompokstrategis (pemuda, dll)

22

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Rencana Sosialisasi

Langkah selanjutnya :

1. Finalisasi Pedoman Umum dan Pentunjuk Teknis RAD-GRK

2. Sosialisasi di pusat

3. Sosialisasi di daerah: (i) Jawa, (ii) Sumatera, (iii) Kalimantan, (iv) Sulawesi, Maluku, dan Malut (v) Papua dan Papua Barat, (vi) Bali, NTT, dan NTB

4. Pendirian Help Desk atau Sekretariat di Pusat untukpelaksanaan RAN-GRK dan penyusunan RAD-GRK

5. Pendampingan/fasilitasi

23

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

TERIMA KASIH

24

www.bappenas.go.id

KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Langkah Bersama di Pusat dan

di Daerah

25

Tim Koordinasi Perubahan Iklim

Kemen PPN/Bappenasdan Kemen LH

PokjaKehutanandan Lahan

Gambut

Pokja Energidan

Transportasi

PokjaPertanian

PokjaIndustri

PokjaLimbah

Panel AhliPengembanganEkonomi Hijau