4
Peneliuan don Pengembangan Aplikasi Is%p don Ramasi, J 998 KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HmUp RTM. Sutamihardja kerusakan lingkungan hidup sering kali disebabkan oleh sistern pengelolaan yang belurn efektif daD efisien. Oleh karena itu, sasaranpengelolaan lingkungan hidup lainnya adalah terbentuknya sisternkelernbagaan Yallg lebih efisien dan efektif, rnulai daTi tingkat pusat sampai ke daerah, baik dalarn lingkungan pernerintah, dunia usaha rnaupun organisasi rnasyarakat. Sasaran ini rnencakup pula terbentuknya kelernbagaan dalarn sistern pernbiayaan lingkungan hidup, organisasi pelaksanaandaD pengawasan daD sistern informasi serta kornunikasi sosialnya. Dengan sistern pengelolaan yang efektif, peran serta rnasyarakat dalarn pernbangunan lingkungan hidup akan rneningkat. Kerusakan surnber alarn daD pencemaran lingkungan hidup pada umumnya disebabkan oleh kegiatan pernbangunan yang kurang rnernperhatikan daya dukung lingkungan hidup. Lirnbah industri daDrumah tangga yang langsung dibuang ke dalarn sungai daD sistern perairan alarniah atau ke udara rnenirnbulkan biaya sosial yang rnakin besar bagi rnasyarakat baik dalarn bentuk biaya untuk kesehatan, rnenurunnya produktivitas daD pendapatankarena sakit, tidak berfungsinya sungai untuk rnendukung kegiatan perikanan daD penyediaan air rninum, daDsebagainya. Lirnbah bahan berbahaya daD beracun (B3) yang dibuang sernbarangan ke dalam lingkungan akan rnernatikan kernarnpuan daD fungsi lingkungan hidup dalarn rnendukung perikehidupan. Oleh karena itu, sasaran yang penting pula adalah terkendalinya pencerna ran perairan daD udara yang disebabkan oleh kegiatan pernbangunan atau cara hidup masyarakat. Diantara berbagai sektor yang rnenirnbulkan pencelnaranlingkungan, sasaranpengendalian pencelnaran yang terpenting diantaranya adalah sektor perhubungan, energi, pertanaian, pertarnbangan, daD industri. Dari segi lokasi, sasaran pengendalian pencelnaran lingkungan hidup yang terpenting adalah daerah padat penduduk dan padat pernbangunan, seperti daerah Gresik -Bangkalan - Mojokerto -Surabaya -Sidoarjo -Larnongan, pantai utara Jawa, Jakarta-Bogor -Tangerang -Bekasi, Bandung Raya, Bagian Tirnur Kalilnantan Timur, Lhok SeUlnawe,Medan -Belawan, Ujung Pandang, daD Bali. Sasaran lain adalall pengendalian pencernaran di 101 sungai terpenting di seluruh Indonesia yang sudah rnengalami pencernaran berat. Dalam Repelita I pertumbuhanekonomi masih sangat bergantung padapenyediaan sumberdaya alam daD jasa lingkungan hidup sepertibahan galian, basil lautan, hutan, lahansubur, keindahan alam, daD sumber daya air. Potensi sumber alam daDlingkungan tersebut masihamat sedikit yang sudah dikenali. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi masihmemerlukan lebihbanyak sumber alamdaD jasa lingkungan hidup. Oleh karena itu, sasaran penting dalam pembangunan lingkungan hidup adalah meningkatnya pengenalan jumlah dan mutu sumber alam serta jasa lingkungan yang tersedia di alam, pengenalan tingkat kerusakan, penggunaan, daD kemungkinan pengembangannya. Sasaranini erat kaitannya dengan pengembangan sistemtala guna sumber alam yang lebih adil daDlebih merata. Pengenalan daya dukunglingkungan yang tepat akan membantu pencapaian sasaran penataan ruang yang lebih efisien, efektif, daD berwawasan lingkungan. Alokasi kegiatan pembangunan ke dalam ruang yang tepat berdasarkan daya dukmlg lingkungan akan lebih mudahdilakukan. Berbagai smnber alam telah digunakan dalam pembangunan selamaini. Karena kurang hati-hati dalam pemanfaatannya, banyak smnberdaya alam dan lingkungan hidupyang makin menurun jumlah daD mutunya, sehingga manfaatnya makin berkurang. Sementaraitu, di masa depan pembangunan akan makin beranekaragam daD memerlukan dukungan smnber alam daD lingkungan yang lebih beranekaragam pula. Oleh karena itu, diperlukan pemeliharaansumber alam daD lingkungan hidup yang masihutuh agarkesempatan bagi pembangunan yang lebih beranekaragaIn di masa depan tidak berkurang. Dalam hubungan itu, perin disisihkan sebagian daTi ekosistem alam yang masihutuh dijadikan kawasan konseIVasi alam, yang diperlukan sebagai penyediaan plasma nutfah guna pembudidayaannya di masa depan, misalnya dengan rekayasa genetik. Dalam Repelita VI kurang lebih 10 persen daTi ekosistem alam perIn disisillkan untuk keperluan tersebut, dalam bentuk suaka alam, suaka margasatwa,taman nasional,hutan lindung, daDsebagainya. Di samping itu, dipelihara pula keanekaragaman hayati yang terdapatdi luar kawasan konversi di daerah pedesaan daDlain-lain. Terpeliharanya kawasan konversi, hutan lindung, keanekaragaman hayati, daD ekosistem khusus. Wilayah daerah aliran sungai (DAS), terumbu karangdaD hutan bakau merupakan sasaran yang penting bagi pembangunan daD perlindungan lingkungan. Kemampuan sistem pengelolaan lingkungan hidup menentukan keberhasilan upayapelestarian fungsi lingkungan. Sistempengelolaan ini terdiri daTi organisasi daD tala cara, mulai daTipusat sampai ke daerah.Dalam bentukan ini, juga termasuk institusi daD organisasi pemerintah, dunia usaha, daD masyarakat. Pada waktu ini MeskipunpantaiIndonesia terhitung pantai yang terpanjang di dunia, karena kepadatan penduduk dan pemanfaatannya tidak merata, beberapa bagianpantai teIah mengalaIui kerusakan. SebagiaIl besar terumbu karangdaD hutan bakau di sepanjang pantaiPulau Jawa,Selat Malaka, daDBali telah rusak. Daerah pantai ini juga merupakan daerah yang padat pembangunan, baik berupa pembangunan pemukiman, industri maupun perhubungan. Dengandemikian, motu perairan pantaijuga mengalami penurunan sehingga manfaatnya bagi kegiatan budi daya

KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HmUpansn.bapeten.go.id/files/41102/3265.pdf · pernbangunan atau cara hidup masyarakat. ... pemeliharaan sumber alam daD lingkungan hidup yang masih

  • Upload
    vuphuc

  • View
    255

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HmUpansn.bapeten.go.id/files/41102/3265.pdf · pernbangunan atau cara hidup masyarakat. ... pemeliharaan sumber alam daD lingkungan hidup yang masih

Peneliuan don Pengembangan Aplikasi Is%p don Ramasi, J 998

KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HmUp

RTM.

Sutamihardja

kerusakan lingkungan hidup sering kali disebabkan olehsistern pengelolaan yang belurn efektif daD efisien. Olehkarena itu, sasaran pengelolaan lingkungan hidup lainnyaadalah terbentuknya sistern kelernbagaan Yallg lebih efisiendan efektif, rnulai daTi tingkat pusat sampai ke daerah, baikdalarn lingkungan pernerintah, dunia usaha rnaupunorganisasi rnasyarakat. Sasaran ini rnencakup pulaterbentuknya kelernbagaan dalarn sistern pernbiayaanlingkungan hidup, organisasi pelaksanaan daD pengawasandaD sistern informasi serta kornunikasi sosialnya. Dengansistern pengelolaan yang efektif, peran serta rnasyarakatdalarn pernbangunan lingkungan hidup akan rneningkat.

Kerusakan surnber alarn daD pencemaranlingkungan hidup pada umumnya disebabkan oleh kegiatan

pernbangunan yang kurang rnernperhatikan daya dukunglingkungan hidup. Lirnbah industri daD rumah tangga yanglangsung dibuang ke dalarn sungai daD sistern perairanalarniah atau ke udara rnenirnbulkan biaya sosial yangrnakin besar bagi rnasyarakat baik dalarn bentuk biayauntuk kesehatan, rnenurunnya produktivitas daDpendapatan karena sakit, tidak berfungsinya sungai untukrnendukung kegiatan perikanan daD penyediaan air rninum,daD sebagainya. Lirnbah bahan berbahaya daD beracun (B3)yang dibuang sernbarangan ke dalam lingkungan akanrnernatikan kernarnpuan daD fungsi lingkungan hidupdalarn rnendukung perikehidupan. Oleh karena itu, sasaranyang penting pula adalah terkendalinya pen cerna ranperairan daD udara yang disebabkan oleh kegiatanpernbangunan atau cara hidup masyarakat.

Diantara berbagai sektor yang rnenirnbulkanpencelnaran lingkungan, sasaran pengendalian pencelnaranyang terpenting diantaranya adalah sektor perhubungan,energi, pertanaian, pertarnbangan, daD industri. Dari segilokasi, sasaran pengendalian pencelnaran lingkungan hidupyang terpenting adalah daerah padat penduduk dan padatpernbangunan, seperti daerah Gresik -Bangkalan -

Mojokerto -Surabaya -Sidoarjo -Larnongan, pantai utaraJawa, Jakarta -Bogor -Tangerang -Bekasi, Bandung Raya,Bagian Tirnur Kalilnantan Timur, Lhok SeUlnawe, Medan-Belawan, Ujung Pandang, daD Bali. Sasaran lain adalallpengendalian pencernaran di 101 sungai terpenting diseluruh Indonesia yang sudah rnengalami pencernaranberat.

Dalam Repelita I pertumbuhan ekonomi masihsangat bergantung pada penyediaan sumberdaya alam daDjasa lingkungan hidup seperti bahan galian, basil lautan,hutan, lahan subur, keindahan alam, daD sumber daya air.Potensi sumber alam daD lingkungan tersebut masih amatsedikit yang sudah dikenali. Sementara itu, pertumbuhanekonomi masih memerlukan lebih banyak sumber alam daDjasa lingkungan hidup. Oleh karena itu, sasaran pentingdalam pembangunan lingkungan hidup adalahmeningkatnya pengenalan jumlah dan mutu sumber alamserta jasa lingkungan yang tersedia di alam, pengenalantingkat kerusakan, penggunaan, daD kemungkinanpengembangannya. Sasaran ini erat kaitannya denganpengembangan sistem tala guna sumber alam yang lebihadil daD lebih merata. Pengenalan daya dukung lingkunganyang tepat akan membantu pencapaian sasaran penataanruang yang lebih efisien, efektif, daD berwawasanlingkungan. Alokasi kegiatan pembangunan ke dalamruang yang tepat berdasarkan daya dukmlg lingkunganakan lebih mudah dilakukan.

Berbagai smnber alam telah digunakan dalampembangunan selama ini. Karena kurang hati-hati dalampemanfaatannya, banyak smnberdaya alam dan lingkunganhidup yang makin menurun jumlah daD mutunya, sehinggamanfaatnya makin berkurang. Sementara itu, di masadepan pembangunan akan makin beranekaragam daDmemerlukan dukungan smnber alam daD lingkungan yanglebih beranekaragam pula. Oleh karena itu, diperlukanpemeliharaan sumber alam daD lingkungan hidup yangmasih utuh agar kesempatan bagi pembangunan yang lebihberanekaragaIn di masa depan tidak berkurang. Dalamhubungan itu, perin disisihkan sebagian daTi ekosistemalam yang masih utuh dijadikan kawasan konseIVasi alam,yang diperlukan sebagai penyediaan plasma nutfah gunapembudidayaannya di masa depan, misalnya denganrekayasa genetik.

Dalam Repelita VI kurang lebih 10 persen daTiekosistem alam perIn disisillkan untuk keperluan tersebut,dalam bentuk suaka alam, suaka margasatwa, tamannasional, hutan lindung, daD sebagainya.

Di samping itu, dipelihara pula keanekaragamanhayati yang terdapat di luar kawasan konversi di daerahpedesaan daD lain-lain. Terpeliharanya kawasan konversi,hutan lindung, keanekaragaman hayati, daD ekosistemkhusus. Wilayah daerah aliran sungai (DAS), terumbukarang daD hutan bakau merupakan sasaran yang pentingbagi pembangunan daD perlindungan lingkungan.

Kemampuan sistem pengelolaan lingkunganhidup menentukan keberhasilan upaya pelestarian fungsilingkungan. Sistem pengelolaan ini terdiri daTi organisasidaD tala cara, mulai daTi pusat sampai ke daerah. Dalambentukan ini, juga termasuk institusi daD organisasipemerintah, dunia usaha, daD masyarakat. Pada waktu ini

Meskipun pantai Indonesia terhitung pantai yangterpanjang di dunia, karena kepadatan penduduk danpemanfaatannya tidak merata, beberapa bagian pantai teIahmengalaIui kerusakan. SebagiaIl besar terumbu karang daDhutan bakau di sepanjang pantai Pulau Jawa, Selat Malaka,daD Bali telah rusak. Daerah pantai ini juga merupakandaerah yang padat pembangunan, baik berupapembangunan pemukiman, industri maupun perhubungan.Dengan demikian, motu perairan pantai juga mengalamipenurunan sehingga manfaatnya bagi kegiatan budi daya

Page 2: KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HmUpansn.bapeten.go.id/files/41102/3265.pdf · pernbangunan atau cara hidup masyarakat. ... pemeliharaan sumber alam daD lingkungan hidup yang masih

Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi. 1998

lingkungan alamo Efisiensi produksi tersebut dapatdilakukan melalui pemilihan bahan baku, pengembanganteknologi, pemanfaatan ulang daD lain-lain sehinggalimbah yang dihasilkan makin berkurang.. Di salnping itu,dikembangkan pula pengaturan kualitas daD kuantitaslimbah yang dapat dibuang ke media lingkungan hidup.

laut, pariwisata, dan lain-lain menjadi semakin berkurang.Olah karena itu, sasaran pembangunan lingkungan hidupdalam kaitannya dengan daerah pantai ini adalahterkendalinya kerusakan pantai dan terpeliharanya mutudan fungsi kawasan pantai untuk berbagai keperluanpembangunan, terutama bagi keperluan peningkatankesejahteraan penduduk miskin yang banyak terdapat didaerah pantai.

Sebagai akibat penggunaan yang berlebihan tanpaupaya pelestarian fungsinya, banyak lahan subur yang telahberubah menjadi kritis. Di daerah seperti ini lahan tidakdapat memberikan basil yang memadai bagi penduduknyasehingga penduduk menjadi lebih miskin. Tanah kritistersebut dapat ditingkatkan produktivitasnya denganteknologi yang memadai. Rehabilitasi tanah kritis akanmemberikan lapangan kerja dan sumber pendapatan bagipenduduk yang miskin menjadi sasaran yang penting untukmeningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkanfungsi lingkungan hidup. Sasaran tersebut dikaitkandengan rehabilitasi wilayah DAS. Sekurang-kurangnya 39DAS telah mengalami penurunan mutu dan harus

dipulillkan fungsinya.

KEBLJAKSANAANPEMBANGUNANLINGKUNGANHIDUPPADAREPELITA VI

Kebijaksanaan pembangunan lingkungan hiduppada Repelita VI meliputi (a) pemitihan lokasipembangunan; (b) pengurangan produksi limbah; {c)pengelolaan limbah; (d) penetapan baku mutu lingkungan;(e) pelestarian alam daD rehabilitasi sumber daya alam danlingkungan hidup; dan (f) pengembangall kelembagaan,peran serta masyarakat, dan kemampuan sumber dayamanusia.

a. Pemilihan Lokasi Pembangunan. Bertambahlajunya pertumbuhan dan kegiatan pembangunan pactaRepelita VI menuntut peningkatan efisiensi penggunaansumberdaya alam daD lingkungan. Untuk menghindaripemborosan penggunaan sumberdaya alam daD kerusakanlingkungan, pemilihan lokasi yang tepat untuk setiapkegiatan merupakan pertimbangan utama daD pertamadalam pembangunan.

Pemilihan lokasi pembangunan didasarkan pactakemampuan atau daya dukung lingkungannya, yangmeliputi kemampuan menyediakan bahan baku, menerimadampak yang terjadi dan daya dukung lingkungan tersebut.Kegiatan inventarisasi smnberdaya alam daD lingkunganmerupakan kegiatan utama yang perlu dilakukan. Kegiatanini erat kaitannya dengan penetapan kawasan lindung daDpemaluaatan kawasan budi daya serta penempatan lokasipembangunan yang tepat dalam pola tata ruang nasionaldaD daerah.

c. Pengelolaan Limbah. Penyediaan fasilitaspenampungan daD pengelolaan limbah secara terpusat daDmemadai akan terus ditingkatkan untuk memberikesempatan bagi para investor untuk mengolah limbahnya.Bagi kegiatan usaha skala kecil penyediaan fasilitaspenampungan daD pengolahan limbah serta pembinaannyayang lebih efektif juga diupayakan peningkatannya.

Pengendalian pencemaran air akan dilaksanakandengan memusatkan perhatian pada sungai daD danau yangmempunyai fungsi strategis daD atau yang telah mengalamidegradasi fungsi. Selain itu, ditingkatkan pula pencegahanintrusi air laut ke dalam air bawah tanah, terutarna padakawasan padat pembangunan. Hal itu dilakukan melaluipenataan ruang, pengembangan teknologi, penetapan bakumutu lingkungan daD baku mutu limbah, penerapankebijaksanaan insentif daD disinsentif, serta pecan serta

masyarakat.Sementara itu, pengendalian pencemaran udara di

perkotaan daD kawasan industri dikembangkan melaluipenurunan emisi polutan udara dari setiap sumber,pemilihan teknologi yang tepat, pembangunan ruangterbuka hijau, daD taman kola. Oi samping itu, jugadilakukan pengembangan pengelolaan lalu lintas kola yangdapat melnperlancar arus kendaraan bermotor daDpengembangan sistem angkutan kola yang efisien daDefektif. Detnikian pula pernakaian sumber energi yang lebihbersih terns dikembangkan.

Pencegahan pencemaran laut dilakukan melaluipembinaan serta peningkatan pengawasan daD penegakanhukum. Khusus dalam penanggulangan pencetnaran olehminyak di laut diusahakan agar perusahaan di bidangperminyakan, pengangkutan, daD pelabuhan mampumenanggulangi daD mencegah terjadinya pencemaran olehtninyak. Pengendalian pencernaran taut ini diarahkan untukmeningkatkan kualitas perairan, terutama pada wilayahstrategis, yaitu wilayah tujuan wisata, kawasan pelabuhandaD jalur padat pelayaran, wilayah penambangan lepaspantai, serta wilayah yang secara ekologis peka terhadapkerusakan lingkungan.

Dalam upaya pemeliharaan daD perlindunganlingkungan hidup terns dikembangkan daD ditingkatkankerjasama regional daD internasional. Kerjasama ini,terutama berkaitan dengan masalah lingkungan global,meliputi masalah meningkatnya suhu bumi karenapemakaian ballaD bakar fosil yang berlebihan daDkebakaran bulan, perubahan iklim, menipisnya lapisanozon, serta pencemaran di laut lepas.

d. Penetapan Baku Mutu Lingkungan. Tingkatpencemaran lingkungan suatu daerah dapat ditetapkanberdasarkan kemampuan lingkungan tersebut dalammenerima bahan pencemaran. Kemampuan lingkunganuntuk menerima beban pencemaran tanpa harusmenimbulkari dampaknegatif yang berarti dinyatakan

b. Pengurangan Produksi Limbah. Peningkatanefisiensi prodUksi dalam bidang industri, pertambangan,transportasi, energi, perumahan, daD lain-lain terusditingkatkan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangiproduksi limbah yang berupa B3, limbah cair, limbahpadat; dart limoaihi'gasyah'g fangsung,,;"dibuang'ke

Page 3: KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HmUpansn.bapeten.go.id/files/41102/3265.pdf · pernbangunan atau cara hidup masyarakat. ... pemeliharaan sumber alam daD lingkungan hidup yang masih

Penelilian don Pengembangan Aplikasi I.JOlap don Radiasi. J 998

dalam baku mutu lingkungan. Baku mutu ini selanjutnyadijadikan acuan untuk mengevaluasi dampak dari setiapkegiatan pembangunan terhadap lingkungan. Sesuaidengan sifat daD potensi wilayah yang berbeda-beda, bakumutu lingkungan dari setiap wilayah akan berbeda. Bakumutu lingkungan yang baik merupakan sasaran dalampembangunan lingkungan yang ingin dicapai. Sementaraitu, pencapaian baku mutu limbah merupakan strategibertahap untuk mencapai tujuan baku mutu lingkunganmelalui pengaturan sektoral daD regional. Penetapan bakumutu lingkungan daD baku mutu limbah dilanjutkan daDdituntaskan dalam Repelita VI, baik pada tingkat nasionalmaupun tingkat propinsi yang belum ada ketetapannya.Penyusunan baku mutu pada tingkat nasional dan bakumutu pada tingkat wilayah at au propinsi dilakukansedelnikian rupa, sehingga baku mutu pada tingkat wilayahatau propinsi tidak lebih longgar daripada baku mutu padatingkat nasional.

e. Rehabilitasi daD Pelestarian Sumber DayaAlam daD Lingkungan Hidup. Dalam rangkamelaksanakan pembangunan yang pada hakekatnyamerupakan pemanfaatan swuber daya alarn dan lingkunganhidup, masalah terganggunya fungsi kelestarian sumberdaya alam daD lingkungan hidup tidak dapat dihindarkan.Untuk menjaga agar sumber daya alaIu daD lingkunganhidup tetap berfungsi sebagai penyangga kehidupan daDmemberi manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraanmasyarakat, pelestarian, daD rehabilitasi sumber daya alamdaD lingkungan hidup terns ditingkatkan.

Rehabilitasi lahan kritis dengan pendekatanpengelolaan DAS terns ditingkatkan daD dilakukan secaralebih terpadu, demikian pula halnya dengan penangananlahan pasca tambang.

Plasma nutfah yang merupakan bahan bakupenting untuk pembangunan di masa depan, terutama dibidang pangan, sandang, papan, obat-obatan daD industri,dikembangkan dan dilestarikan bersama denganmempertahankan keanekaragarnan biologinya. Pelestarianekosistem alamiah tersebut menduduki prioritas utamadalam penyelamatan plasma nutfah daD fungsi ekosistemlainnya dalam berbagai bentuk seperti kawasan konversi,hutan lindwlg, daD pelestarian keanekaragaman hayati.

Pengamanan sumber daya laut daD pesisir yangberupa teTUlubu karang, rumput laut, daD hutan bakau daTiperusakan daD pemanfaatan yang berlebihan terusditingkatkan untuk mencegah kemsakan sumber daya alamtersebut daD memelihara kelestariannya.

f. Pengembangan Kelembagaan, Peran SertaMasyarakat, daD Kemampuan Somber Daya Manusia.Kemampuan kelembagaan yang menangani masalahlingkungan hidup ditingkatkan. Pengembangankelembagaan tersebut mencakup peningkatan kemampuanmanajemen aparatur, penyediaan prasarana YaIlg melnadaidalam pelaksanaan pengelolaan lingkUllgan hidup, daDpembentukan kelembagaan pengendalian dampaklingkungan di daerah yang pesat pembangunannya agarmasalah pengendalian dampak lingkungan dapat ditanganidengan lebih baik.

Pengembangan kelembagaan juga meliputipengembangan dan penyempurnaan perangkat hokum,peraturan pernndang-undangan, prosedur, dan koordinasiantar sektor dan antar daerah dalam upaya pengelolaansomber alam dan lingkungan hidup. Sejalan denganpengembangan kelembagaan, dilakukan peningkatanketerpaduan penanganan masalall lingkungan kedalamsetiap kegiatan pembangunan baik sektoral maupun daerah,daD kedalam proses pengambilan keputusan. Sektorprioritas yang perlu memasukkan kebijaksanaan yangberkaitan dengan perlindungan fungsi lingkungan, antaraiain adalah keuangan (fiskal dan moneter) ; undustri danpertambangan, pe~nian, daD kehutanan; transmigrasi;perhubungan daD pariwisata; pembangunan daerah;pemukiman daD pernmahan, perkotaan daD pedesaan;energi; pengembangan dunia usaha; kelautan daDkedirgantarnan; kependudukan; serta ilmu pengetahuan dan

teknologi.Peran serta masyarakat merupakan salah satu

syarat utama bagi kerberhasilan usaha pengendalian danpelestarian lingkungan. Oleh karena itu, akses masyarakatkepada smnber daya alam daD kemudahan memperolehmodal usaha akan ditingkatkan agar dapat memberipeluang yang lebihbesar kepada masyarakat dalampengendalian dan pelestarian lingkungan. Akses daDkemudahan ini terutama ditujukan kepada pendudukmiskin baik di daerah perkotaan dan di daerah pedesaan.Di saInping itu, didorong pula kerjasarna antara PemerintahdaD masyarakat, Pemerintah dan dunia usaha, serta antaramasyarkat daD dunia usaha di dalam pembangunan

lingkungan.Tingkat perno aktif masyarakat berkaitan erat

dengan keberadaan, kelnampuan dan kualitas organisasisosial daD organisasi kemasyarakatan yang berkecimpungdalam bidang lingkungan hidup serta tingkat pengetahuandaD kesadaran masyarakat tentang lingkungan.Sehubungan dengan itu, akan diupayakan untukmeningkatkan keterlibatan organisasi kemayarakatanseperti organisasi keagamaan, adat, profesi, pemuda,wanita, pramuka, daD pelajar, baik formal maupun informalyang berada di daerah pedesaan dan perkotaan, dalampengelolaan lingkungan hidup dan membina pengetahuanserta kemampuannya, sehingga peran serta lembagamasyarakat akan lebih efektif.

Peningkatan peran serta masyarakat dalampengelolaan lingkungan hidup diarahkan agar menjangkaulapisan yang lebih luas. Oleh karena itu, ketersediaaninformal yang berkenaan dengan kelestarian sumber alamdaD lingkungan hidup akan dikembangkan dan diperluassehingga pengetahuan daD kesadaran masyarakat lebihmeningkat. Hal ini dilakukan, baik melalui pelatihan,penerangan, pendidikan dalam daD loaf sekolah sertapemberian penghargaan. rangsangan dan dorongan kepada

masyarakat.Secara keseluruhan kemampuan daD kualitas

somber daya manusia, baik aparatur pemerintah,masyarakat maupun dunia usaha yang berkecimpung didalam pengelolaan somber daya alam daD lingkunganhid up, terns ditingkatkan.

Page 4: KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HmUpansn.bapeten.go.id/files/41102/3265.pdf · pernbangunan atau cara hidup masyarakat. ... pemeliharaan sumber alam daD lingkungan hidup yang masih

Pene/itian dan Pengembangan Ap/ikasi lsotop dan Radiasi, /998

AnalisisMengenai DampakLingkungan (PP. No. 51/1993)daD Keputusan Menteri Kependudukan dan LingkunganHidup Nomor KEP-03/Men.KLH/VI/I993 ten tang BakuMutu Limbah Cair (2,3,4).

Dalarn lampiran PP. No. 20/90 ditetapkan KadarMaksimum berbagai parameter lingkungan: fisika, kimia,mikrobiologik daD radioaktivitas untuk air golongan A (airminwn), golongan B (air baku air lninum), golongan C (airuntuk perikanan daD peternakan) dan golongan D (untukpertanian, perkotaan, industri, pembangkit listrik tenagaair).

yang dapat menimbulkan berbagai konsekuensi antara laingangguan kesehatan, daD kerugian ekonomi.

Dasar acuan untuk menentukan suatu komponenlingkungan terce mar atau tidak tercemar adalah baku mu~lingkungan yang ditetapkan melalui Peratuan Pemerintah.Pacta saar ini Indonesia barn memiliki baku mutu air yangditetapkan melalui PP. No. 20/1990. Dalam PP tersebutdijelaskan bahwa yang dimaksud dengan baku mutu airadalah batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi ataukomponen lain yang acta atau hams acta dan/atau unsurpencemar yang ditenggang adanya dalam air pacta sumberair tertentu sesuai dengan peruntukannya. Makhluk hidup,zat, energi daD komponen lainnya dinamakan parameter-parameter yang bila kadar maksimumnya dilampaui berartiair yang mengandungnya dinyatakan tercemar. Parameter-parameter yang dimaksud teardiri dari:I. Parameter fisika yang meliputi: ball, jumlah zat padat

terlarut, kekeruhan, rasa daD warDa.2. Parameter kimia yang meliputi: pH, logmn-iogam, anion

anorganik, daD senyawa organik.3. Parameter mikrobiologik yang meliputi: koliform rioja

daD total koliform.4. Parameter radioaktivitas yang meliputi: aktivitas alpha

daD aktivitas beta.

Untuk melaksanakan ketentuan dalam lampiranPP. No. 20/1990 tentang kadar maksimum berbagaiparameter, dibutuhkan suatu laboratorium yang mampumalaksanakan ana1isis parameter-parameter lingkunganyang dimaksud. Prosedur anaiisis yang diperlukan dapatdiadopsi dari prosedur-prosedur yang telah dipakai secarabaku di negara-negara maju. Namun dalamjangka panjangalangkah baiknya kalau kita dapat menetapkan metodeanalisis sendiri sesuai dengan kondisi di Indonesia. Setiapmetode barn yang dikembangkan harus diuji validitasnyasehingga memenuhi standar intemasional. Hal ini memer-lukan penelitian daD studi yang dilaksanakan dengankesungguhan hati.

Pencemaran lingkungan oleh bahan kimia,terutama bahan kimia organik, dalam perjalanannyadipengaruhi oleh berbagai pengaruh alami (udara, sinarmatahari, suhu, mikroorganisme) akan berubah menjadisenyawa barn. Senyawa barn yang terbentuk boleh jadikurang beracun atau lebih beracun dibandingkan senyawaasal/induknya. Seringkali mekanisme perubahan strukturkimia yang teljadi sangat kompleks, sehingga dari satusenyawa induk terbentuk lebih dari satu senyawaturunannya. Telah banyak studi yang dilakukan di )uarnegeri daD hasil-hasilnya dapat kita pelajaridari literatur.Namun perlu disadari bahwa kondisi lingkungan di luarnegeritempat studi-studi tersebut dilakukan ,sangat berbedadengan kondisi lingkungan di Indonesia. Hal inimenyebabkan perbedaan proses peruraian daD metabolismesehingga memberikan basil yang berbeda. Karena itu studiserupa perlu dilakukan di Indonesia. Tujuan uraian dalammakalah ini ialah untuk menjelaskan tentang potensiaplikasi teknik nuklir dalam masalah pencemaranlingkungan, sebagai teknik yang saling melengkapi(complementary) dengan teknik-teknik analisiskonvensional.

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Dalam Pasal 9 daTi PP. No. 20/1990 disebutkanbahwa: Metode analisis untuk setiap baku mutu air daD bakumutu limbah cair ditetapkan oleh Menteri, yang dalam halini adalah Menten yang ditugasi mengelola lingkunganhidup. Karena sampai saat ini metode yang dimaksud belumditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup, sedangkankebutuhan analisis yang berkaitan dengan pelaksanaanAMDAL daD sengketa lingkungan perlu dilakukan, makalaboratorium pelaksana menggunakan metode yangdisesuaikan dengan kondisi daD peralatan yang merekamiliki. Ada beberapa buku acuan (5, 6, 7) yang secarainternasional dijadikan pegangan untuk analisis air daD airlimbah. Metode-metode analisis dalam buku-buku tersebutsemuanya mempakan metode konvensional, dalam arti tidakmenggunakan teknik nuklir, kecuali untuk analisisradioaktivitas. Analisis logam dilakukan denganspektrometri serapan atom (SSA) sedang senyawa organikdianalisis dengan teknik kromatografi gas (KG) daDkromataografi cair kinerja tinggi (KCKT).

Seperti telah disebutkan dalam uraian sebelurnnyabahwa, senyawa-senyawa organik dapat termetabolisme dantemrai menjadi senyawa lain karena pengamh keadaanlingkungan. Sebagai contoh: DDT, suatu insektisidaorganoklorin mengalami metabolisme daD pemraian sepertipada gambar 1 (8).

Struktur kimia basil pemraiannya ditentukanberdasarkan metode-metode spektrometri , NMR-proton daDC-13, Infra Merah (IR) Ultra Violet (UV) daD SpektrometriMassa. Pemurnian daTi basil-basil pemraian dilakukandengan cara-cara kromatografi.

Menurut Pasal 1 butir 12 dari UU. No. 23/1997,pencemar~n lingkungan hidup adalah masuknya ataudimasukkannya makhluk hidup, zat energi daD /ataukomponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatanmanusia, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkattertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapatberfungsi sesuai dengan peruntukkannya.

Hampir tidak acta kegiatan manusia yang tidakmenghasilkan limbah dalam berbagai bentuknya (padat,cair, gas). Apabila tidak dikelola dengan baik, sebagianbesar limbah tersebut akan masuk mencemari lingkungan

TEKNIK NUKLIR

Teknik Nuklir yang dapat diaplikasikan untukmenangani masalah lingkungan dapat dibagi menjadi dua