71

KEBIJAKAN UMUM, PENYIARAN, KELEMBAGAAN DAN ...118.97.55.131/webdewas/wp-content/uploads/2019/01/...visi dan misi RRI. Wacana untuk menjadikan RRI sebagai lembaga penyiaran publik semakin

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • KEBIJAKAN UMUM, PENYIARAN, KELEMBAGAAN DAN SUMBER DAYA

    LPP RRI

    DEWAN PENGAWAS LPP RRIJAKARTA

    2016

  • Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang

    berbunyi, “…untuk memajukan kesejahteraan

    umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

    melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

    kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

    sosial, maka disusunlah kemerdekaan Bangsa

    Indonesia itu dalam suatu UUD negara Indonesia”,

    dan UU No. 32/2002 tentang Penyiaran yang

    menyatakan bahwa lembaga penyiaran publik

    melaksanakan prinsip-prinsip penyiaran publik,

    kemudian ditindaklanjuti melalui Peraturan

    Pemerintah Nomor 12 Tahun 2005. Perubahan

    (restructured) RRI sebagai Lembaga Penyiaran

    Pemerintah menjadi Lembaga Penyiaran Publik

    merupakan komitmen Indonesia sebagai Negara

    Demokrasi setelah reformasi 1998. LPP RRI

    menjunjung tinggi prinsip-prinsip dan semangat

    KATA PENGANTAR

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    ii

    Public Service Broadcasting (PSB) yang diterapkan melalui

    konvensi United Nation, Education, Information and

    Culture (UNESCO). Dalam implementasinya, LPP RRI masih

    menghadapi sejumlah masalah internal maupun eksternal

    dalam periode transisi menuju sebuah PSB yang diakui

    dunia. Faktanya, masih banyak aturan dan kebijakan yang

    belum berpihak pada LPP, termasuk masalah kelembagaan

    dan pembiayaan. Implikasinya, secara internal, LPP RRI

    menghadapi sejumlah masalah untuk menjadi pemain PSB

    dunia, yakni SDM profesional dan pembiayaan dalam rangka

    pencerdasan bangsa, menyuguhkan informasi dan berita

    berstandar tinggi, serta hiburan yang sehat.

    Sesuai pasal 7 huruf a PP No. 12/ 2005, Dewan Pengawas

    LPP RRI menetapkan kebijakan umum dan kelembagaan,

    kebijakan penyiaran, serta kebijakan pengembangan sumber

    daya. Tiga paket kebijakan tersebut, merupakan pijakan

    dasar dalam pelaksanaan operasional LPP RRI, dalam

    memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang

    sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya

    bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat

    melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang menjangkau

    seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain

    itu, tiga paket kebijakan tersebut juga menjadi dasar dalam

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    iii

    melaksanakan peran dan fungsi RRI sebagai diplomasi lini

    kedua (second track diplomacy), sejalan dengan politik luar

    negeri Republik Indonesia.

    Ketiga paket kebijakan ini kami sajikan dalam bentuk

    buku yang berisi tiga paket kebijakan sekaligus, yakni Kebijakan

    Umum, Kebijakan Penyiaran serta Kebijakan Kelembagaan dan

    Sumber Daya. Ketiga paket kebijakan tersebut dirumuskan agar

    dijadikan pedoman atau acuan oleh seluruh unsur pimpinan

    dan angkasawan/angkasawati Radio Republik Indonesia dalam

    melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing.

    Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

    yang telah membantu tersusunnya buku ini. Kami berharap

    buku ini menjadi upaya awal untuk mewujudkan RRI sebagai

    Lembaga Penyiaran Publik yang Tepercaya dan Mendunia.

    TANTRI RELATAMI

    HASTO KUNCORO

    DWI HERNUNINGSIH

    FREDERIK NDOLU

    MISTAM

    TANTRI RELATAMI

    HASTO KUNCORO

    DWI HERNUNINGSIH

    FREDERIK NDOLU

    MISTAM

    TANTRI RELATAMI

    HASTO KUNCORO

    DWI HERNUNINGSIH

    FREDERIK NDOLU

    MISTAM

    TANTRI RELATAMI

    HASTO KUNCORO

    DWI HERNUNINGSIH

    FREDERIK NDOLU

    MISTAM

    TANTRI RELATAMI

    HASTO KUNCORO

    DWI HERNUNINGSIH

    FREDERIK NDOLU

    MISTAM

    DEWAN PENGAWAS LPP RRI

    Mistam, S.Sos, Msi. Ketua

    Dr. Frederik Ndolu Anggota

    Hasto Kuncoro, SH. Anggota

    Tantri Relatami, S.Sos. Anggota

    Dra. Dwi Hernuningsih, M.Si Anggota

  • KATA PENGANTAR i

    DAFTAR ISI iv

    BAB I

    PENDAHULUAN 1

    BAB II

    VISI, MISI, DAN NILAI DASAR 9

    BAB III

    KEBIJAKAN UMUM 29

    BAB IV

    KEBIJAKAN PENYIARAN 49

    BAB V

    KEBIJAKAN KELEMBAGAAN DAN

    SUMBER DAYA 56

    DAFTAR ISI

  • A. Latar Belakang

    Sejak dibubarkannya Departemen Penerangan

    (Deppen) pada awal pemerintahan Presiden

    Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjelang akhir

    tahun 1999, muncul wacana mengenai penyiaran

    publik. Dengan tidak adanya lagi Deppen yang selama

    rezim Orde Baru menjadi induk organisasi Radio

    Republik Indonesia (RRI), maka muncul pilihan-

    pilihan bentuk organisasi sekaligus reorientasi

    visi dan misi RRI. Wacana untuk menjadikan RRI

    sebagai lembaga penyiaran publik semakin menguat.

    Akan tetapi, karena pada waktu itu belum ada

    landasan hukum yang mendukung lahirnya lembaga

    penyiaran publik, maka RRI kemudian memilih

    bentuk kelembagaannya menjadi Perusahaan

    Jawatan (Perjan).

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    2

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 37 Tahun

    2000 tentang Pendirian Perusahaan Jawatan Radio Republik

    Indonesia, Pasal 3 ayat (1) disebutkan bahwa PERJAN

    sebagaimana dimaksud dalam PP tersebut adalah Badan

    Usaha Milik Negara yang diberi tugas dan wewenang untuk

    menyelenggarakan kegiatan usaha jasa penyiaran publik

    dalam bidang penyiaran radio. Wacana perubahan status RRI

    sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Deppen menjadi lembaga

    penyiaran publik semakin menguat sejak proses pembahasan

    RUU Penyiaran Usul Inisiatif DPR RI pada pertengahan tahun

    2000 dan berhasil disahkan satu setengah tahun kemudian

    menjadi Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002.

    Pasal 14-15 UU Nomor 32 tahun 2002 secara jelas mengatur

    keberadaan Lembaga Penyiaran Publik RRI dan TVRI.

    Kemudian, untuk pelaksanaan UU Penyiaran Nomor 32 Tahun

    2002 terkait dengan penyelenggaraan penyiaran publik telah

    diterbitkan PP Nomor 11, 12, dan 13 tahun 2005.

    PP Nomor 12 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran

    Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Pasal 7 memuat

    ketentuan mengenai tugas Dewan Pengawas LPP RRI meliputi

    sebagai berikut.

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    3

    1. Menetapkan kebijakan umum, rencana induk,

    kebijakan penyiaran, rencana kerja dan anggaran

    tahunan, kebijakan pengembangan kelembagaan dan

    sumber daya, serta mengawasi pelaksanaan kebijakan

    tersebut sesuai dengan arah dan tujuan penyiaran;

    2. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran

    serta independensi dan netralitas siaran;

    3. Melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara

    terbuka terhadap calon anggota dewan direksi;

    4. Mengangkat dan memberhentikan dewan direksi;

    5. Menetapkan salah seorang anggota dewan direksi

    sebagai direktur utama;

    6. Menetapkan pembagian tugas setiap direktur; dan

    7. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Presiden

    dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

    (DPR Rl) .

    Guna memenuhi amanat PP Nomor 12 Tahun 2005,

    Dewan Pengawas periode 2016-2021 menyusun kebijakan

    umum LPP RRI yang mencakup jangka panjang, jangka

    menengah, dan jangka pendek. Kebijakan umum ini akan

    menjadi acuan kerja bagi semua organ LPP RRI dalam rangka

    mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi sebagai lembaga

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    4

    penyiaran publik. Kebijakan umum juga akan menjadi acuan

    dalam penyusunan rencana induk, kebijakan penyiaran,

    rencana kerja dan anggaran tahunan, kebijakan pengembangan

    kelembagaan dan sumber daya, maupun untuk kepentingan

    pengawasan operasionalisasi pengelolaan LPP RRI.

    Kebijakan umum ini merupakan bentuk penyempurnaan

    dari kebijakan yang telah dibuat oleh Dewan Pengawas periode

    sebelumnya, dan disesuaikan dengan perkembangan yang ada

    agar memiliki relevansi dan daya guna tinggi. Sesuai dengan

    keberadaannya sebagai kebijakan umum, dokumen ini hanya

    memuat hal-hal pokok, sedangkan pengaturan lebih rinci akan

    dituangkan dalam setiap dokumen kebijakan terkait seperti

    rencana induk, kebijakan penyiaran, kebijakan pengembangan

    kelembagaan, kebijakan pengembangan sumber daya, dan

    kebijakan SDM.

    Adapun cakupan permasalahan yang diatur dalam

    kebijakan umum ini meliputi aspek dasar hukum keberadaan

    LPP RRI, asas dan fungsi, visi, misi, tujuan, nilai dasar, arah

    dasar atau master plan, sasaran strategis, isu strategis, program

    prioritas, strategi mewujudkan visi dan misi, tata kelola, dan

    struktur organisasi.

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    5

    B. Dasar Hukum

    1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945

    2. UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

    3. UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi

    4. UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers

    5. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    6. UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas

    UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

    Kepegawaian

    7. UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

    Negara

    8. UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

    Transaksi Elektronik

    9. UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

    Informasi Publik

    10. UU Nomor 20 Tahun 1997 tentang PNBP

    11. UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

    12. UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

    13. UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

    14. UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas

    UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

    Anak

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    6

    15. UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perbendaharaan

    Negara

    16. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    17. PP Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan

    LPP

    18. PP Nomor 12 Tahun 2005 tentang LPP RRI

    19. PP Nomor 5 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif

    PNBP LPP RRI

    20. PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN/

    BMD

    21. Keppres Nomor 41/P Tahun 2016 Tentang

    Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas LPP RRI

    22. Perpres Nomor 39 Tahun 2011 tentang Penghasilan

    Bagi Ketua dan Anggota Dewan Pengawas LPP RRI

    23. Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahap

    III

    24. Permen Kominfo Nomor 13 Tahun 2010 tentang

    Perubahan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor

    15 Tahun 2003 tentang Master Plan Penggunaan

    Frekuensi Modulasi (FM) untuk Siaran Radio

    25. Peraturan KPI Nomor 1/P/KPI/03/2012 tentang

    Pedoman Perilaku Penyiaran

    26. Keputusan KPI Nomor 45 Tahun 2014 tentang

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    7

    Petunjuk Pelaksanaan Terkait Perlindungan

    Kepentingan Publik Siaran Jurnalistik, Iklan dan

    Pilkada

    27. Keputusan Dewan Pengawas LPP RRI 2010-2015

    tentang Penambahan Jabatan Dewan Direksi LPP

    RRI

    28. Peraturan Direksi Nomor 01 dan 02 Tahun 2011

    tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja LPP RRI

    29. Peraturan Perundang-undangan terkait lainnya.

    C. Asas dan Fungsi

    1. Asas

    Penyiaran diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan

    Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

    1945 dengan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum,

    keamanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandirian,

    kebebasan, dan tanggung jawab (UU 32/2002 pasal 2).

    2. Fungsi

    Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai

    fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang

    sehat, kontrol dan perekat sosial serta memajukan kebudayaan.

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    8

    D. Sistematika

    Untuk memudahkan dalam membaca dan menggunakan

    buku kebijakan ini, bab-bab disusun sebagai berikut. Bab

    pertama pendahuluan yang berisi latar belakang disusunnya

    kebijakan ini. Bab dua berisi visi dan misi LPP RRI 2016-2021.

    Bab tiga berisi kebijakan umum. Bab empat berisi kebijakan

    penyiaran. Bab lima berisi kebijakan kelembagaan dan sumber

    daya.

  • A. Visi RRI

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

    visi didefinisikan sebagai: (1) kemampuan untuk

    melihat pada inti persoalan; atau (2) pandangan atau

    wawasan ke depan. Visi adalah kondisi mental atau

    suatu kondisi yang diidamkan di masa yang akan

    datang. Sebagai suatu pandangan atau wawasan ke

    depan, visi mempunyai peran yang sangat penting

    bagi organisasi seperti RRI karena visi memandu

    segenap insan RRI untuk bekerja. Oleh karena itu, visi

    haruslah jelas dan bisa diraih, sekaligus memotivasi

    segenap insan RRI untuk terus bekerja keras tanpa

    henti demi mewujudkan pandangan atau wawasan

    tersebut. Terkait dengan hal itu, sesuai perintah

    perundangan, Dewan Pengawas RRI periode 2016-

    2021 merumuskan visi LPP RRI dalam lima tahun ke

    depan sebagai berikut.

    BAB II

    VISI, MISI, DAN NILAI DASAR

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    10

    “TERWUJUDNYA RRI SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN

    PUBLIK YANG TEPERCAYA DAN MENDUNIA”

    Ada dua kata kunci dalam visi tersebut yang harus

    dipahami secara mendalam dan senantiasa diingat dalam

    hampir setiap tarikan napas para pengelola RRI dalam rangka

    memandu pekerjaan mereka, yakni ‘tepercaya’ dan ‘mendunia’.

    Kepercayaan mudah diungkapkan dalam kata-kata,

    tetapi mempunyai konsekuensi yang sangat mendalam dalam

    kehidupan manusia. Bahkan, seorang ilmuwan sosial kelahiran

    Amerika Serikat, Francis Fukuyama, mengemukakan bahwa

    kepercayaan yang tumbuh dalam masyarakat merupakan

    modal utama bagi bekerjanya suatu masyarakat. Hanya karena

    di antara anggota masyarakat itu saling percaya, mereka mau

    bekerja sama, dan karenanya masyarakat bisa berjalan dengan

    baik. Sebaliknya, ketiadaan kepercayaan akan membunuh suatu

    masyarakat karena ketiadaan kepercayaan berarti kecurigaan

    dan konflik akan tumbuh dengan subur.

    Menyadari pentingnya kepercayaan dalam kehidupan

    masyarakat, maka kata pertama visi RRI adalah tepercaya.

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    11

    Ini mengandung dua pengertian pokok yang saling terkait erat.

    Pertama, tepercaya dalam program siaran, baik program siaran

    yang bersifat faktual (berita dan informasi) ataupun nonfaktual

    (hiburan). Dalam lima tahun ke depan, diharapkan, RRI benar-

    benar akan menjadi rujukan oleh segenap masyarakat Indonesia

    dan dunia sebagai sumber berita, informasi, dan hiburan. Untuk

    itu, prinsip lembaga penyiaran publik yang independen, netral,

    objektif, dan bekerja demi kepentingan rakyat harus menjadi

    nilai yang dipegang tinggi. Hanya dengan berpegang pada

    prinsip LPP itulah, maka RRI akan menjadi lembaga penyiaran

    yang tepercaya dalam pengertian sebenarnya. Kiranya, tidak

    ada hal yang paling istimewa dan mengagumkan di dunia ini

    kecuali menjadi seseorang atau institusi yang paling dipercaya

    karena dengan kepercayaan itulah kita bisa menggerakkan

    pihak lain. Dalam konteks RRI, kepercayaan penting karena

    dengan kepercayaan itulah, RRI bisa menggerakkan rakyat

    Indonesia demi meraih potensi tertingginya.

    Kata kunci yang kedua adalah mendunia. Para

    teoretikus sosial kritis telah lama mengatakan bahwa sistem

    komunikasi dan informasi di dunia tidaklah seimbang. Negara-

    negara maju menjadi pemasok utama informasi ke negara

    Dunia Ketiga. Ini berakibat pada cara pandang kita terhadap

    persoalan-persoalan dunia yang sangat dipengaruhi oleh cara

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    12

    Negara Maju dalam mendefinisikan persoalan. Maka, dominasi

    ekonomi pun pada akhirnya juga terjadi dalam dominasi

    informasi dan pikiran. Oleh karena itu, adalah penting bagi

    Lembaga Penyiaran Publik seperti RRI untuk bergerak ke arah

    institusi penyiaran yang mendunia. Dalam arti, ia tidak hanya

    menjadi lembaga penyiaran tepercaya di tingkat nasional, tapi

    juga menjadi rujukan masyarakat di dunia, terutama ketika hal

    itu terkait dengan Indonesia, baik Indonesia dalam dimensi

    sosial, politik, budaya, ataupun ekonomi. Dengan demikian,

    masyarakat di dunia akan mendapatkan gambaran yang utuh

    tentang Indonesia. Indonesia yang kita definisikan sendiri, dan

    bukan yang didefinisikan oleh pihak lain.

    B. Misi

    Visi dan misi LPP RRI lima tahun ke depan adalah suatu

    cita-cita yang ingin dicapai, melalui misi atau rencana aksi

    terukur yang ingin dicapai dalam kurun waktu 2016-2021.

    Untuk menjadi RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang

    tepercaya dan mendunia, Dewan Pengawas telah merumuskan

    11 (sebelas) misi organisasi, yang mencakup bidang siaran dan

    nonsiaran. Kesebelas misi tersebut adalah sebagai berikut.

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    13

    No. Misi

    1 Memenuhi hak warga negara memperoleh berita dan informasi yang objektif dan independen

    2 Memenuhi hak warga negara memperoleh siaran yang mencerdaskan, mencerahkan, dan memberdayakan, serta berpihak kepada kelompok rentan dan disable

    3 Menyelenggarakan siaran yang menjamin kebhinekaan dan identitas nasional

    4 Menyelenggarakan siaran hiburan yang sehat

    5 Meningkatkan layanan dan jangkauan siaran yang mudah diakses masyarakat di daerah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir

    6 Memperkuat siaran luar negeri untuk mempromosikan Indonesia beserta ideologi Pancasila dan menghadirkan dunia ke Indonesia sesuai dengan politik luar negeri

    7 Mengoptimalkan teknologi penyiaran untuk mendukung terselenggaranya siaran RRI yang mampu menjangkau seluruh wilayah NKRI dan dapat diakses oleh masyarakat dunia

    8 Meningkatkan kualitas tata kelola LPP RRI sesuai dengan prinsip good public governance

    9 Mengembangkan SDM profesional

    10 Mengembangkan strategi komunikasi dan promosi

    11 Mengoptimalkan potensi yang dimiliki RRI sebagai sumber pendapatan sesuai aturan perundangan yang berlaku

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    14

    C. Tujuan

    Kesebelas misi di atas kemudian diterjemahkan ke

    dalam tujuan. Penerjemahan misi ke dalam tujuan bersifat

    khas sehingga satu misi bisa diterjemahkan ke dalam satu atau

    dua buah tujuan, bahkan lebih. Oleh karena itu, dalam rangka

    memudahkan pembacaan atas misi dan tujuan, maka penulisan

    tujuan disandingkan dengan misi. Dengan begitu, bisa dilihat

    dengan jelas bagaimana masing-masing misi diterjemahkan ke

    dalam tujuan.

    Misi dan Tujuan LPP RRI

    No. Misi No. Tujuan

    1 Memenuhi hak warga negara memperoleh berita dan informasi yang objektif dan independen.

    1 Mewujudkan siaran berita dan informasi yang objektif dan akurat

    2 Memenuhi hak warga negara memperoleh siaran yang mencerdaskan, mencerahkan, dan memberdayakan, serta berpihak kepada kelompok rentan dan disable

    2 Mewujudkan siaran pendidikan yang mencerdaskan, mencerahkan, dan memberdayakan

    3 Mewujudkan siaran yang melindungi kelompok rentan dan disable, serta keadilan informasi seluruh masyarakat

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    15

    3 Menyelenggarakan siaran yang menjamin kebhinekaan dan identitas nasional

    4 Mewujudkan siaran yang menjamin kebhinekaan dan identitas nasional

    5 Mewujudkan siaran yang mendorong terjadinya dialektika antara budaya lokal, nasional, regional, dan internasional

    4 Menyelenggarakan siaran hiburan yang sehat

    6 Mewujudkan siaran hiburan yang sehat

    5 Meningkatkan layanan dan jangkauan siaran yang mudah diakses masyarakat di daerah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir

    7 Mengoptimalkan layanan siaran di wilayah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir

    8 Memperluas jangkauan siaran di daerah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir

    6 Memperkuat siaran luar negeri untuk mempromosikan Indonesia beserta ideologi Pancasila dan menghadirkan dunia ke Indonesia sesuai dengan politik luar negeri

    9 Mewujudkan siaran luar negeri yang mampu berfungsi sebagai bagian dari diplomasi publik sesuai politik luar negeri

    10 Mewujudkan siaran luar negeri yang memopulerkan Bahasa Indonesia dan budaya serta ideologi Pancasila

    11 Mewujudkan siaran luar negeri yang menghadirkan dunia guna mendorong kemajuan bangsa dan negara Indonesia

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    16

    7 Mengoptimalkan teknologi penyiaran untuk mendukung terselenggaranya siaran RRI yang mampu menjangkau seluruh wilayah NKRI dan dapat diakses oleh masyarakat dunia

    12 Mengikuti tren perkembangan teknologi penyiaran yang mampu menjangkau seluruh wilayah NKRI dan dapat diakses oleh masyarakat dunia

    8 Meningkatkan kualitas tata kelola LPP RRI sesuai dengan prinsip good public governance

    13 Mewujudkan kualitas tata kelola LPP RRI yang sesuai dengan prinsip good public governance

    14 Mewujudkan penguatan kelembagaan LPP RRI

    9 Mengembangkan SDM profesional

    15 Mewujudkan SDM profesional yang memenuhi standar kompetensi sesuai bidangnya

    16 Mewujudkan pola karier SDM LPP RRI berbasis kompetensi

    10 Mengembangkan strategi komunikasi dan promosi

    17 Mewujudkan layanan informasi publik sesuai ketentuan Undang-Undang Komunikasi Informasi Publik

    18 Membangun strategi komunikasi internal dan eksternal untuk meningkatkan reputasi LPP RRI

    19 Membangun pola promosi yang terintegrasi

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    17

    20 Mengembangkan secara optimal kerja sama dengan stakeholder baik dalam maupun luar negeri

    21 Menumbuhkan kesadaran stakeholders/masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan siaran LPP RRI

    11 Mengoptimalkan potensi yang dimiliki RRI sebagai sumber pendapatan sesuai aturan perundangan yang berlaku

    22 Mengoptimalkan pendapatan non-APBN untuk penguatan LPP RRI

    D. Nilai Dasar

    1. Independensi

    Secara etimologi, independen berarti merdeka dari

    kontrol atau pembatasan-pembatasan dari kepentingan

    eksternal. Independen berarti merdeka dari kontrol atas

    kekuatan-kekuatan eksternal, baik kekuatan ekonomi maupun

    politik. Mengacu pada definisi public service broadcasting

    yang diterapkan oleh konvensi UNESCO, “Public Service

    Broadcasting (PSB) is broadcasting made, financed and

    controlled by the public, for the public. It is neither commercial

    nor state-owned, free from political interference and pressure

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    18

    from commercial forces”. Independensi PSB harus memastikan

    bahwa pembiayaan PSB apakah langsung oleh publik atau tidak

    langsung, menjamin penyiarannya untuk memenuhi kebutuhan

    dan keinginan publik; harus dipastikan PSB bukan media

    Negara/pemerintah dan bukan lembaga komersial sehingga

    PSB merdeka dari tekanan kekuatan politik maupun komersial.

    Ia menjadi subjek yang otonom untuk bangsa dan negara, bukan

    sebagai objek kepentingan kekuasaan dalam melaksanakan

    tugas dan fungsi penyiaran untuk menyediakan pendidikan

    (educate), informasi (inform), dan hiburan (entertain).

    Dalam konteks RRI, independen berarti bahwa

    dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai lembaga

    penyiaran publik, RRI mempunyai kemerdekaan dalam hal

    penyiaran maupun kebijakan editorial (editorial policy)

    untuk menyiarkan atau tidak menyiarkan suatu berita/

    informasi ataupun program hiburan terlepas dari tekanan-

    tekanan dan batasan-batasan kekuatan di luar dirinya. Dengan

    demikian, RRI diberikan kemampuan yang dijamin konstitusi

    untuk memutuskan apakah suatu program informasi atau

    berita ataupun hiburan dapat disiarkan atau tidak dengan

    mempertimbangkan kepentingan publik (public interest) dan

    publik wajib mengetahui (people’s right to know). Program RRI

    semata didasari atas pertimbangan-pertimbangan pada public

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    19

    interest dengan melihat kemanfaatannya bagi publik, bukan

    pada kekuatan-kekuatan di luar dirinya yang mewujud dalam

    bentuk kekuatan ekonomi (iklan), dan politik (pemerintah).

    UNESCO (2001) mengemukakan lembaga layanan penyiaran

    publik (public service broadcasting) memainkan peran yang

    tidak tergantikan dalam memastikan setiap warga negara

    memperoleh akses akan informasi, pendidikan, dan hiburan

    yang mencerdaskan.

    Lembaga penyiaran publik seyogianya tersedia bagi setiap

    warga negara untuk menjadi pemangku kepentingan dalam

    masyarakat, yang secara penuh berpartisipasi dalam kehidupan

    komunitas di mana mereka terlibat di antara atau di dalam

    organisasi. Lembaga penyiaran publik karenanya harus terbebas

    dari campur tangan partai politik (political interference) dan

    tidak menjadi corong pemerintah (mouthpiece) sebagaimana

    yang terjadi di negara-negara otoritarian (authoritarian

    states), dan belum berkembang (underdeveloped nations).

    Satu-satunya keberpihakan lembaga penyiaran publik adalah

    keberpihakan pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan publik

    (public wants and needs). Sebagai institusi sosial, independensi

    RRI didedikasikan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial

    dalam rangka menjadi bagian dari upaya mewujudkan tujuan

    nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD

    1945.

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    20

    Secara historis, independensi yang menjadi nilai utama

    bagi RRI merupakan komitmen para pendirinya sejak 11

    September 1945 yang tertuang dalam Tri Prasetya RRI, yakni

    berdiri di atas semua golongan dan kepentingan pribadi,

    serta menjamin independensi siaran. Walaupun RRI pernah

    mengalami hilangnya kemerdekaan selama rezim otoritarian

    Orde Baru.

    2. Publik

    Memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik merupakan

    raison d’être atau alasan utama tujuan penyelenggaraan

    penyiaran publik, yang mampu membedakan LPP dengan

    lembaga penyiaran komersial dan lembaga penyiaran

    Negara/pemerintah (commercial and state broadcasting).

    Dalam undang-undang 32/2002, publik sebagai raison

    d’être ditegaskan bahwa lembaga penyiaran publik berfungsi

    memberi layanan kepada kepentingan masyarakat. Secara

    prinsip, LPP adalah sebuah organisasi public service

    broadcasting yang menyediakan akses, membangun partisipasi

    dalam kehidupan publik, dan berbicara kepada setiap orang

    sebagai warga negara. LPP juga mengembangkan ilmu

    pengetahuan, membuka cakrawala berpikir, dan memampukan

    rakyat lebih memahami diri dengan baik sehingga ia dapat

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    21

    memahami dunia sekelilingnya (UNESCO, 2011). Sebagai media

    massa, RRI melayani fungsi kepublikan dalam dua cara yang

    utama. Pertama, media menjadi instrumen kunci kepublikan

    dalam pengertian bahwa media menyiarkan informasi dan isu

    menjadi terbuka bagi publik atau bentuk publikasi. Informasi

    dan isu penting seyogianya terbuka bagi publik, dan media,

    dalam kaitan ini, melayani “hak masyarakat untuk tahu”. Kedua,

    media merupakan publik demokratis yang merepresentasikan

    beragam sudut pandang dalam mendiskusikan persoalan-

    persoalan publik. Media adalah suatu ‘forum’ di mana

    persoalan-persoalan publik dibahas dan didiskusikan dengan

    nalar dan rasionalitas sehingga akan ditemukan kehendak

    publik yang pada akhirnya mampu menyediakan ruang publik

    (public sphere) sehingga dapat mengendalikan opini publik

    (public opinion) untuk kepentingan publik.

    Bagi RRI, nilai kepublikan ini esensial dan segenap

    angkawasan RRI harus senantiasa berorientasi pada publik

    sebagai suatu entitas warga negara. Layanan-layanan RRI harus

    mengacu pada warga negara tanpa kecuali. UNESCO (2004)

    mengemukakan lembaga penyiaran publik seyogianya tersedia

    bagi setiap warga negara untuk menjadi pemangku kepentingan

    dalam masyarakat, yang secara penuh berpartisipasi dalam

    kehidupan komunitas di mana mereka terlibat di antara atau di

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    22

    dalam organisasi. Atas dasar nilai kepublikan ini, RRI seyogianya

    tidak mengedepankan kepentingan-kepentingan ekonomi

    (iklan) ataupun kepentingan politik. Orientasi dasar dari setiap

    siaran RRI harus signifikan dan relevan bagi publik, dan bahwa

    setiap berita dan informasi yang disiarkan haruslah senantiasa

    dalam upayanya untuk memenuhi hak publik (people’s right to

    know). Maka, jika, misalnya, ada pertanyaan: untuk siapakah

    RRI bekerja? Maka, jawabnya adalah demi publik. Sebaliknya,

    apakah setiap warga negara telah memperoleh akses kepada

    RRI? Jawabannya tentu diperlukan audience research lebih

    lanjut untuk mengetahui posisi RRI di mata publik Indonesia.

    3. Profesionalitas

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

    profesionalitas mempunyai dua makna, yakni (1) perihal

    profesi; keprofesian, dan (2) kemampuan untuk bertindak

    secara profesional. Seorang profesional adalah orang yang

    bekerja dengan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk

    mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan mempunyai

    komitmen yang tinggi pada kepentingan umum yang

    ditunjukkan melalui ketaatannya pada kode etik (lihat Rianto,

    2007; Koehm, 2009). Profesionalisme dalam public service

    broadcasting didefinisikan sebagai kemauan berselancar di

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    23

    antara pemikiran-pemikiran tradisional dan batasan-batasan

    sosial untuk menjadi profesional dalam tingkatan amatir

    (lihat PSB-David Hendry, 2013: 75). Batasan ini bermakna

    profesionalisme dalam penyiaran publik adalah sebuah proses

    belajar terus-menerus untuk mencapai tingkat yang ideal (non

    amateur). Koehm mengemukakan lima ciri kaum profesional

    yang sering disebut, yakni (1) mendapatkan izin dari negara

    untuk melakukan suatu tindakan tertentu, misalnya dokter, (2)

    menjadi anggota suatu asosiasi yang menyebarluaskan nilai dan

    standar perilaku serta mendisiplinkannya jika ada pelanggaran

    atas standar tersebut, (3) memiliki kemampuan dan kecakapan

    esoterik (yang hanya diketahui dan dipahami oleh orang-orang

    tertentu saja), (4) memiliki otonomi dalam melakukan pekerjaan

    mereka, (5) secara publik, di muka umum, mengucapkan janji

    untuk memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan

    sehingga seorang profesional mempunyai tugas khusus.

    Komitmen pada kepentingan publik menjadi prasyarat

    penting bagi kaum profesional karena setidaknya dua alasan.

    Pertama, bahwa seorang yang mempunyai pengetahuan

    dan keterampilan yang tinggi belum tentu memperjuangkan

    kepentingan klien atau publik. Oleh karena itu, seorang pekerja

    profesional selalu akan menyatakan komitmen mereka kepada

    kepentingan umum. Kedua, demi menjaga kredibilitas dan

    kepercayaan masyarakat kepada para profesional. Ketiadaan

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    24

    komitmen etis dari para pekerja profesional bagaimanapun

    akan membuka kemungkinan penyalahgunaan profesi, dan itu

    akan memudarkan kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu,

    agar suatu profesi terjaga maka haruslah selalu mempunyai

    komitmen moral untuk memperjuangkan dan melindungi

    kepentingan publik.

    Dalam konteks RRI, profesionalitas berarti bahwa

    para angkasawan/angkasawati dan tenaga pendukungnya

    senantiasa mampu bekerja dengan baik sesuai bidang keahlian

    tugasnya masing-masing, dan bersedia belajar terus menerus

    untuk mencapai standar profesi yang lebih tinggi. Hal itu

    dapat terlaksana apabila adanya komitmen, konsistensi, dan

    persisten dalam memperjuangkan kepentingan publik. Seorang

    profesional juga seorang yang menjunjung tinggi kebebasan

    dan otonomi karena dengan kebebasan dan otonomi itulah

    ia dapat membuat pertimbangan-pertimbangan profesional

    atas pekerjaan yang dilakukan. Oleh karena itu, segenap

    penyelanggara RRI tidak akan melakukan kegiatan atau

    tindakan yang dapat mencederai nilai-nilai profesionalitas.

    Sebaliknya, pekerja RRI akan senantiasa meningkatkan

    pengetahuan dan keterampilan karena merupakan bagian dari

    upaya untuk meningkatkan profesionalitas.

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    25

    4. Demokratis

    Public service broadcasting dan negara demokrasi

    memiliki hubungan yang resiprokal. Keduanya bak dua sisi

    mata uang yang sama. Hal itu merupakan keniscayaan di

    negara-negara demokrasi yang memiliki sebuah lembaga

    penyiaran publik atau public service broadcasting. Dengan

    demikian, secara ekslusif, dapat dibedakan dengan negara-

    negara otoritarian dan belum berkembang (underdeveloped)

    karena negara demokrasi dan lembaga penyiaran publik

    dipastikan menyediakan ruang kebebasan berpendapat

    (freedom of expression) dan kemerdekaan pers (freedom of

    the press), kesetaraan (egality), keterbukaan (opennes), dan

    partisipasi (participation). Demokratis lebih sering dikenal

    sebagai suatu sistem politik. Dengan demikian, demokrasi

    bukan hanya suatu sistem politik seperti dipahami Schumpeter,

    yakni untuk membuat keputusan-keputusan politik di mana

    individu mendapatkan kekuasaan untuk memutuskan melalui

    pertarungan kompetitif merebutkan suara rakyat. Sebaliknya,

    demokrasi adalah sebuah nilai yang menghormati kebebasan,

    persamaan, dan partisipasi.

    Dalam konteks RRI, upaya untuk nilai-nilai demokratis

    berada dalam dua aras. Pertama, yakni bagaimana RRI sebagai

    lembaga penyiaran berperan dalam proses demokratisasi

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    26

    politik. Demokrasi berjalan dengan baik jika dan hanya jika

    warga negara mendapatkan informasi yang baik. Masyarakat

    yang mendapatkan informasi dengan baik (well-informed)

    adalah prasyarat penting bagi berjalannya demokrasi yang

    sehat. Tugas RRI dalam hal ini adalah menyediakan informasi

    tersebut sehingga masyarakat mempunyai kecukupan informasi,

    dan karena itu mampu terlibat dalam kehidupan publik.

    Kedua, demokrasi dalam arti tata kelola, yang berarti

    bahwa nilai-nilai demokrasi harus dijunjung tinggi dalam

    pengelolaan RRI. Oleh karena itu, setiap individu di RRI

    mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapat

    dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan LPP berdasarkan

    asas kesetaraan. Setiap persoalan harus didiskusikan, dan

    keputusan-keputusan diambil berdasarkan musyawarah

    mufakat. Pengambilan suara terbanyak berdasarkan prinsip

    satu orang satu suara sebagai salah satu mekanisme demokrasi

    dalam pengambilan keputusan hanya digunakan sejauh bahwa

    musyawarah mufakat telah mendapati jalan buntu, sedangkan

    keputusan harus segera diambil.

    Ketiga, RRI memfasilitasi ruang publik warga negara.

    Dalam hal ini, RRI sebagai lembaga penyiaran harus memberi

    kesempatan kepada setiap warga negara untuk dapat ‘berbicara’

    di RRI guna mendiskusikan persoalan-persoalan bersama.

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    27

    Ruang publik juga mengindikasikan bahwa RRI memberi ruang

    diskusi, ruang perdebatan bebas ide (free market of ideas)

    kepada seluruh warga negara secara independen.

    5. Akuntabilitas

    Akuntabilitas berarti bahwa setiap tindakan bisa

    dipertanggungjawabkan. Akuntabilitas adalah suatu

    derajat yang menunjukkan besarnya tanggung jawab atas

    kebijakan atau pelayanan publik (Kumorotomo, 2014).

    Akuntabilitas ini mempunyai dua bentuk, yakni akuntabilitas

    eksplisit dan implisit. Akuntabilitas eksplisit merujuk pada

    pertanggungjawaban seorang pegawai (pemerintah) manakala

    mereka harus mempertanggungjawabkan konsekuensi atas

    tugas-tugas yang mereka kerjakan, sedangkan akuntabilitas

    implisit merujuk pada bahwa setiap pejabat atau pegawai

    bertanggung jawab atas setiap kebijakan atau tindakan yang

    mereka lakukan ketika melayani publik. Dwiyanto dkk (2003)

    menyebutkan bahwa tanggung jawab itu dilakukan kepada

    pejabat politik yang mewakili kehendak rakyat.

    Dengan demikian, menurut Dwiyanto dkk, suatu kegiatan

    organisasi publik memiliki akuntabilitas yang tinggi jika

    kegiatan yang dilakukannya benar dan sesuai dengan nilai dan

    norma yang berkembang di masyarakat. Akuntabilitas juga

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    28

    mengandung makna bahwa program yang dilaksanakan sejalan

    dengan perencanaan, termasuk di dalamnya penganggaran.

    Akuntabilitas ini penting agar dalam penyelenggaraan

    penyiaran RRI benar-benar melayani kepentingan dan

    kebutuhan masyarakat. Akuntabilitas sangat penting karena

    sebagian besar anggaran yang digunakan oleh RRI berasal

    dari APBN dan sudah berada pada rezim PNBP sehingga

    penggunaannya harus bisa dipertanggungjawabkan sesuai

    dengan peraturan perundangan yang berlaku.

  • A. Arah Dasar Pengembangan (Master

    Plan) LPP RRI

    Pada dasarnya, suatu lembaga penyiaran publik

    seperti RRI akan ditopang oleh tiga unsur utama,

    yakni siaran, SDM dan kelembagaan, dan teknologi.

    Oleh karena itu, arah dasar pengembangan LPP

    RRI untuk menjadi lembaga penyiaran publik yang

    tepercaya dan mendunia harus diarahkan setidaknya

    pada tiga hal tersebut, yakni meningkatkan

    kualitas siaran, meningkatkan kapasitas SDM dan

    memperkuat kelembagaan dan tata kelola, serta

    pemanfaatan teknologi. Berdasarkan hal tersebut,

    dirumuskanlah 11 arah dasar pengembangan (master

    plan) LPP RRI sebagai berikut.

    BAB III

    KEBIJAKAN UMUM

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    30

    1. Memenuhi hak warga negara memperoleh berita dan

    informasi yang objektif dan independen.

    2. Memenuhi hak warga negara memperoleh siaran yang

    mencerdaskan, mencerahkan, dan memberdayakan,

    serta berpihak kepada kelompok rentan dan disable

    3. Menyelenggarakan siaran yang menjamin

    kebhinekaan dan identitas nasional

    4. Menyelenggarakan siaran hiburan yang sehat

    5. Meningkatkan layanan dan jangkauan siaran yang

    mudah diakses masyarakat di daerah perbatasan,

    terpencil, terluar, dan pesisir

    6. Memperkuat siaran luar negeri untuk mem-

    promosikan Indonesia beserta ideologi Pancasila

    dan menghadirkan dunia ke Indonesia sesuai dengan

    politik luar negeri

    7. Mengoptimalkan teknologi penyiaran untuk

    mendukung terselenggaranya siaran RRI yang

    mampu menjangkau seluruh wilayah NKRI dan dapat

    diakses oleh masyarakat dunia.

    8. Meningkatkan kualitas tata kelola LPP RRI sesuai

    dengan prinsip good public governance

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    31

    9. Mengembangkan SDM profesional

    10. Mengembangkan strategi komunikasi dan promosi

    11. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki RRI sebagai

    sumber pendapatan sesuai aturan perundangan yang

    berlaku

    B. Sasaran Strategis dan Program Prioritas

    Visi dan misi RRI menentukan tujuan-tujuan RRI sebagai

    lembaga penyiaran publik. Selanjutnya, agar tujuan itu tercapai,

    maka penting untuk merumuskan sasaran strategis dan

    program prioritas. Dengan demikian, visi dan misi RRI sebagai

    lembaga penyiaran publik yang tepercaya dan mendunia dapat

    segera diwujudkan.

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    32

    Sa

    sara

    n S

    tra

    teg

    is d

    an

    Pro

    gra

    m P

    rio

    rita

    s

    No

    .T

    uju

    an

    S

    asa

    ran

    P

    rog

    ram

    Pri

    ori

    tas

    1M

    ewu

    jud

    kan

    sia

    ran

    be

    rita

    dan

    info

    rmas

    i yan

    g ob

    jekt

    if d

    an in

    dep

    end

    en

    Pen

    ingk

    atan

    sia

    ran

    ber

    ita

    yan

    g ob

    jekt

    if d

    an a

    kura

    tP

    enyu

    sun

    an S

    tan

    dar

    Pro

    gram

    P

    embe

    rita

    an d

    an I

    nfo

    rmas

    i

    Pen

    yusu

    nan

    SO

    P P

    embe

    rita

    an u

    ntu

    k m

    enja

    min

    ind

    epen

    den

    si, n

    etra

    lita

    s, d

    an

    obje

    ktiv

    itas

    Pen

    ingk

    atan

    pro

    fesi

    onal

    ism

    e ju

    rnal

    is

    Pen

    ingk

    atan

    efe

    ktiv

    itas

    man

    ajem

    en

    pem

    beri

    taan

    Mon

    itor

    ing

    dan

    eva

    luas

    i obj

    ekti

    vita

    s be

    rita

    d

    an p

    enge

    mba

    nga

    n

    2M

    ewu

    jud

    kan

    sia

    ran

    p

    end

    idik

    an y

    ang

    men

    cerd

    aska

    n,

    men

    cera

    hka

    n, d

    an

    mem

    berd

    ayak

    an

    Pen

    ingk

    atan

    sia

    ran

    p

    end

    idik

    an y

    ang

    men

    cerd

    aska

    n,

    men

    cera

    hka

    n, d

    an

    mem

    berd

    ayak

    an

    Pen

    ingk

    atan

    ku

    alit

    as s

    iara

    n p

    end

    idik

    an

    sosi

    al

    Pen

    yele

    ngg

    araa

    n s

    iara

    n s

    ekol

    ah

    Pen

    yele

    ngg

    araa

    n s

    iara

    n p

    end

    idik

    an y

    ang

    berp

    ihak

    pad

    a ke

    lom

    pok

    ren

    tan

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    33

    3M

    ewu

    jud

    kan

    sia

    ran

    yan

    g m

    elin

    du

    ngi

    kel

    omp

    ok

    ren

    tan

    dan

    dis

    abl

    e

    Pen

    ingk

    atan

    sia

    ran

    yan

    g be

    rpih

    ak k

    epad

    a ke

    lom

    pok

    re

    nta

    n d

    an d

    isa

    ble

    Pen

    ingk

    atan

    fre

    kuen

    si d

    an k

    ual

    itas

    p

    enay

    anga

    n p

    rogr

    am u

    ntu

    k ke

    lom

    pok

    re

    nta

    n

    Pen

    ingk

    atan

    kem

    ud

    ahan

    aks

    es b

    agi

    kelo

    mp

    ok r

    enta

    n

    4M

    ewu

    jud

    kan

    sia

    ran

    yan

    g m

    enja

    min

    keb

    hin

    ekaa

    n

    dan

    iden

    tita

    s n

    asio

    nal

    Pen

    ingk

    atan

    sia

    ran

    ya

    ng

    men

    cerm

    inka

    n

    kebh

    inek

    aan

    dan

    iden

    tita

    s n

    asio

    nal

    Pen

    ingk

    atan

    inte

    nsi

    tas

    dan

    ku

    alit

    as

    pen

    ayan

    gan

    pro

    gram

    yan

    g be

    rmu

    atan

    ke

    bhin

    ekaa

    n s

    esu

    ai d

    enga

    n v

    isi

    keba

    ngs

    aan

    Pen

    ingk

    atan

    fre

    kuen

    si p

    enay

    anga

    n

    pro

    gram

    yan

    g be

    rtu

    juan

    mem

    per

    kuat

    id

    enti

    tas

    nas

    ion

    al s

    esu

    ai d

    enga

    n v

    isi

    keba

    ngs

    aan

    Pen

    ingk

    atan

    sia

    ran

    bu

    day

    a ya

    ng

    men

    ghad

    irka

    n

    nil

    ai-n

    ilai

    kea

    rifa

    n lo

    kal

    yan

    g se

    jala

    n d

    enga

    n

    kep

    enti

    nga

    n n

    asio

    nal

    Pen

    yusu

    nan

    Sta

    nd

    ar P

    rogr

    am S

    iara

    n

    Keb

    ud

    ayaa

    n (

    SPSK

    )

    Pen

    yusu

    nan

    SO

    P p

    enye

    len

    ggar

    aan

    sia

    ran

    ke

    bud

    ayaa

    n

    Pen

    ingk

    atan

    ku

    alit

    as s

    iara

    n k

    ebu

    day

    aan

    di

    sem

    ua

    salu

    ran

    (p

    rogr

    ama)

    Pen

    ajam

    an f

    orm

    at s

    iara

    n P

    ro 4

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    34

    5M

    ewu

    jud

    kan

    sia

    ran

    yan

    g m

    end

    oron

    g te

    rjad

    inya

    d

    iale

    ktik

    a an

    tara

    bu

    day

    a lo

    kal,

    nas

    ion

    al, r

    egio

    nal

    d

    an in

    tern

    asio

    nal

    Ter

    wu

    jud

    nya

    sia

    ran

    yan

    g m

    end

    oron

    g te

    rjad

    inya

    d

    iale

    ktik

    a an

    tara

    bu

    day

    a lo

    kal,

    nas

    ion

    al, r

    egio

    nal

    , d

    an in

    tern

    asio

    nal

    Pen

    yusu

    nan

    Sta

    nd

    ar P

    rogr

    am S

    iara

    n

    Keb

    ud

    ayaa

    n y

    ang

    men

    dor

    ong

    terj

    adin

    ya

    dia

    lekt

    ika

    anta

    ra b

    ud

    aya

    loka

    l, n

    asio

    nal

    , d

    an in

    tern

    asio

    nal

    Pen

    yusu

    nan

    SO

    P p

    enye

    len

    ggar

    aan

    sia

    ran

    ya

    ng

    men

    dor

    ong

    terj

    adin

    ya d

    iale

    ktik

    a an

    tara

    bu

    day

    a lo

    kal,

    nas

    ion

    al, d

    an

    inte

    rnas

    ion

    al

    Pen

    ingk

    atan

    inte

    nsi

    tas

    dan

    ku

    alit

    as s

    iara

    n

    yan

    g m

    end

    oron

    g te

    rjad

    inya

    dia

    lekt

    ika

    anta

    ra b

    ud

    aya

    loka

    l, n

    asio

    nal

    ,dan

    in

    tern

    asio

    nal

    di s

    emu

    a p

    rogr

    ama

    Pen

    yele

    ngg

    araa

    n s

    ind

    ikas

    i dan

    jari

    nga

    n

    pro

    gram

    sia

    ran

    bu

    day

    a d

    enga

    n r

    adio

    -rad

    io

    pu

    blik

    du

    nia

    6M

    ewu

    jud

    kan

    sia

    ran

    h

    ibu

    ran

    yan

    g se

    hat

    Pen

    ingk

    atan

    sia

    ran

    h

    ibu

    ran

    yan

    g se

    hat

    Pen

    yusu

    nan

    Sta

    nd

    ar P

    rogr

    am S

    iara

    n

    hib

    ura

    n y

    ang

    seh

    at

    Pen

    yusu

    nan

    SO

    P p

    enye

    len

    ggar

    aan

    sia

    ran

    h

    ibu

    ran

    yan

    g se

    hat

    Pen

    ingk

    atan

    fre

    kuen

    si d

    an k

    ual

    itas

    p

    enay

    anga

    n p

    rogr

    am h

    ibu

    ran

    yan

    g se

    hat

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    35

    Mem

    buat

    ban

    k p

    aket

    pro

    gram

    hib

    ura

    n

    yan

    g se

    hat

    sec

    ara

    koor

    din

    atif

    den

    gan

    m

    elib

    atka

    n s

    tasi

    un

    RR

    I d

    i sel

    uru

    h

    Ind

    ones

    ia

    7M

    engo

    pti

    mal

    kan

    la

    yan

    an s

    iara

    n d

    i wil

    ayah

    p

    erba

    tasa

    n, t

    erp

    enci

    l, te

    rlu

    ar, d

    an p

    esis

    ir

    Pen

    ingk

    atan

    laya

    nan

    si

    aran

    di w

    ilay

    ah

    per

    bata

    san

    , ter

    pen

    cil,

    terl

    uar

    , dan

    pes

    isir

    Pen

    yele

    ngg

    araa

    n r

    iset

    keb

    utu

    han

    in

    form

    asi p

    ada

    mas

    yara

    kat

    di w

    ilay

    ah

    per

    bata

    san

    , ter

    pen

    cil,

    terl

    uar

    , dan

    pes

    isir

    Pen

    ingk

    atan

    ku

    alit

    as s

    iara

    n b

    erba

    sis

    has

    il

    rise

    t

    Pen

    ingk

    atan

    par

    tisi

    pas

    i pu

    blik

    set

    emp

    at

    dal

    am p

    enye

    len

    ggar

    aan

    sia

    ran

    8M

    emp

    erlu

    as ja

    ngk

    auan

    si

    aran

    di d

    aera

    h

    per

    bata

    san

    , ter

    pen

    cil,

    terl

    uar

    , dan

    pes

    isir

    Pen

    ingk

    atan

    jan

    gkau

    an

    siar

    an d

    i dae

    rah

    p

    erba

    tasa

    n, t

    erp

    enci

    l, te

    rlu

    ar, d

    an p

    esis

    ir

    Pen

    ingk

    atan

    ku

    alit

    as d

    aya

    pan

    car

    siar

    an

    Pen

    gan

    ekar

    agam

    an p

    latf

    orm

    tek

    nol

    ogi

    siar

    an

    9M

    ewu

    jud

    kan

    sia

    ran

    lu

    ar n

    eger

    i yan

    g m

    amp

    u

    berf

    un

    gsi s

    ebag

    ai b

    agia

    n

    dar

    i dip

    lom

    asi p

    ubl

    ik

    sesu

    ai p

    olit

    ik lu

    ar n

    eger

    i

    Pen

    ingk

    atan

    sia

    ran

    luar

    n

    eger

    i yan

    g m

    amp

    u

    berf

    un

    gsi s

    ebag

    ai b

    agia

    n

    dar

    i dip

    lom

    asi p

    ubl

    ik

    sesu

    ai p

    olit

    ik lu

    ar n

    eger

    i

    Pen

    yusu

    nan

    Sta

    nd

    ar P

    rogr

    am S

    iara

    n L

    uar

    N

    eger

    i (SP

    SLN

    )

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    36

    Pen

    yusu

    nan

    SO

    P u

    ntu

    k p

    enye

    len

    ggar

    aan

    SL

    N

    Pen

    amba

    han

    pro

    gram

    a si

    aran

    luar

    neg

    eri,

    teru

    tam

    a u

    ntu

    k w

    ilay

    ah A

    SEA

    N d

    an A

    sia

    Pem

    ben

    tuka

    n k

    anto

    r p

    erw

    akil

    an d

    i n

    egar

    a-n

    egar

    a te

    tan

    gga

    yan

    g ol

    eh

    Pem

    erin

    tah

    dia

    ngg

    ap s

    trat

    egis

    10M

    ewu

    jud

    kan

    sia

    ran

    lu

    ar n

    eger

    i yan

    g m

    emop

    ule

    rkan

    Bah

    asa

    Ind

    ones

    ia d

    an b

    ud

    aya

    sert

    a id

    eolo

    gi P

    anca

    sila

    Pen

    ingk

    atan

    sia

    ran

    lu

    ar n

    eger

    i yan

    g m

    erep

    rese

    nta

    sika

    n

    iden

    tita

    s ba

    ngs

    a d

    an

    neg

    ara

    mel

    alu

    i bah

    asa

    dan

    bu

    day

    a se

    rta

    ideo

    logi

    P

    anca

    sila

    Men

    yusu

    n d

    esai

    n p

    rogr

    am s

    iara

    n

    pel

    ajar

    an b

    ahas

    a In

    don

    esia

    dan

    ideo

    logi

    P

    anca

    sila

    Pem

    buat

    an p

    aket

    -pak

    et p

    rogr

    am p

    elaj

    aran

    B

    ahas

    a In

    don

    esia

    dan

    ideo

    logi

    Pan

    casi

    la

    11M

    ewu

    jud

    kan

    sia

    ran

    luar

    n

    eger

    i yan

    g m

    engh

    adir

    kan

    d

    un

    ia g

    un

    a m

    end

    oron

    g p

    enin

    gkat

    an d

    aya

    sain

    g In

    don

    esia

    Pen

    ingk

    atan

    sia

    ran

    luar

    n

    eger

    i yan

    g m

    engh

    adir

    kan

    d

    un

    ia g

    un

    a m

    end

    oron

    g p

    enin

    gkat

    an k

    emaj

    uan

    ba

    ngs

    a d

    an n

    egar

    a In

    don

    esia

    Pen

    ingk

    atan

    ku

    alit

    as s

    iara

    n lu

    ar n

    eger

    i d

    enga

    n m

    engh

    adir

    kan

    pak

    et-p

    aket

    p

    rogr

    am y

    ang

    men

    cerd

    aska

    n d

    an

    men

    cera

    hka

    n

    Pen

    ingk

    atan

    sin

    ergi

    tas

    anta

    ra S

    iara

    n L

    uar

    N

    eger

    i dan

    Pu

    sat

    Pem

    beri

    taan

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    37

    12M

    engi

    kuti

    tre

    nd

    p

    erke

    mba

    nga

    n t

    ekn

    olog

    i p

    enyi

    aran

    yan

    g m

    amp

    u

    men

    jan

    gkau

    sel

    uru

    h

    wil

    ayah

    NK

    RI

    dan

    dap

    at

    dia

    kses

    ole

    h m

    asya

    raka

    t d

    un

    ia

    Pen

    ingk

    atan

    jan

    gkau

    an

    siar

    an m

    elal

    ui t

    ekn

    olog

    i m

    ult

    ipla

    tfor

    m

    Mel

    aku

    kan

    pen

    gan

    ekar

    agam

    an m

    ediu

    m

    (mu

    ltip

    latf

    orm

    ) si

    aran

    Op

    tim

    alis

    asi d

    aya

    pan

    car

    tekn

    olog

    i yan

    g su

    dah

    ad

    a

    Mel

    aku

    kan

    ris

    et p

    enge

    mba

    nga

    n t

    ekn

    olog

    i p

    enyi

    aran

    Ter

    sed

    ian

    ya a

    kses

    ba

    gi w

    arga

    neg

    ara

    dan

    m

    asya

    raka

    t d

    un

    ia u

    ntu

    k m

    emp

    erol

    eh s

    iara

    n R

    RI

    sesu

    ai s

    tan

    dar

    pen

    yiar

    an

    Op

    tim

    alis

    asi t

    ekn

    olog

    i sia

    ran

    yan

    g ad

    a

    Ad

    opsi

    dan

    sin

    kron

    isas

    i tek

    nol

    ogi s

    esu

    ai

    den

    gan

    keb

    utu

    han

    RR

    I

    Ter

    wu

    jud

    nya

    RR

    I se

    baga

    i p

    enye

    len

    ggar

    a n

    etw

    ork

    pro

    vid

    er u

    ntu

    k p

    enyi

    aran

    d

    igit

    al

    Lob

    i par

    lem

    en d

    an p

    emer

    inta

    h t

    erka

    it

    kebe

    rad

    aan

    RR

    I se

    baga

    i net

    wor

    k p

    rovi

    der

    Mer

    um

    usk

    an d

    raf

    regu

    lasi

    Ter

    sed

    ian

    ya t

    ekn

    olog

    i p

    enyi

    aran

    yan

    g m

    amp

    u

    mem

    beri

    kan

    ea

    rly

    wa

    rnin

    g s

    yste

    m d

    i w

    ilay

    ah r

    awan

    ben

    can

    a

    Pen

    gad

    aan

    tek

    nol

    ogi p

    enyi

    aran

    yan

    g m

    amp

    u m

    embe

    rika

    n e

    arl

    y w

    arn

    ing

    sy

    stem

    Pem

    asan

    gan

    tek

    nol

    ogi p

    enn

    yiar

    an y

    ang

    mam

    pu

    mem

    beri

    kan

    ea

    rly

    wa

    rnin

    g

    syst

    em

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    38

    Pel

    atih

    an s

    um

    ber

    day

    a m

    anu

    sia

    yan

    g m

    amp

    u m

    engo

    per

    asik

    an t

    ekn

    olog

    i p

    enyi

    aran

    Ter

    wu

    jud

    nya

    sin

    gle

    fr

    equ

    ency

    LP

    P R

    RI

    FM

    8

    8,8

    MH

    z d

    an A

    M 9

    99

    K

    Hz

    Mel

    aku

    kan

    lob

    i ke

    Kem

    enko

    min

    fo u

    ntu

    k m

    engu

    bah

    per

    atu

    ran

    Men

    kom

    info

    No.

    13

    tah

    un

    20

    09

    13M

    ewu

    jud

    kan

    ku

    alit

    as

    tata

    kel

    ola

    LP

    P R

    RI

    yan

    g se

    suai

    den

    gan

    pri

    nsi

    p

    goo

    d p

    ubl

    ic g

    over

    na

    nce

    Ter

    wu

    jud

    nya

    tat

    a ke

    lola

    L

    PP

    RR

    I se

    suai

    den

    gan

    p

    rin

    sip

    goo

    d p

    ubl

    ic

    gov

    ern

    an

    ce

    Pem

    buat

    an s

    tan

    dar

    man

    ajem

    en L

    PP

    RR

    I

    Pen

    erap

    an s

    tan

    dar

    dal

    am p

    elak

    san

    aan

    tat

    a ke

    lola

    Mon

    itor

    ing,

    eva

    luas

    i, d

    an p

    enge

    mba

    nga

    n

    Ter

    wu

    jud

    nya

    tat

    a ke

    lola

    ke

    uan

    gan

    yan

    g be

    rbas

    is

    pad

    a ke

    butu

    han

    pro

    gram

    si

    aran

    LP

    P R

    RI

    Per

    baik

    an m

    ekan

    ism

    e p

    enga

    juan

    RK

    A-K

    L

    dar

    i Dew

    an D

    irek

    si k

    e D

    ewan

    Pen

    gaw

    as

    (men

    dap

    atka

    n r

    evie

    w d

    ari S

    PI

    sebe

    lum

    d

    ibah

    as d

    an d

    itet

    apka

    n o

    leh

    Dew

    an

    Pen

    gaw

    as d

    an D

    oku

    men

    RK

    A-K

    L h

    aru

    s d

    iter

    ima

    oleh

    Dew

    an P

    enga

    was

    sel

    amba

    t-la

    mba

    tnya

    12

    har

    i ker

    ja s

    ebel

    um

    dia

    juka

    n

    ke K

    emen

    teri

    an K

    euan

    gan

    )

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    39

    Res

    tru

    ktu

    risa

    si a

    ngg

    aran

    ber

    basi

    s p

    enyi

    aran

    (co

    re b

    usi

    nes

    s) a

    tau

    ses

    uai

    tu

    gas

    dan

    fu

    ngs

    i LP

    P R

    RI

    Mew

    uju

    dka

    n e

    -bu

    dg

    etin

    g

    Rev

    iew

    sta

    nd

    ar b

    iaya

    SB

    K (

    stan

    dar

    t bi

    aya

    kelu

    aran

    ) d

    an S

    BU

    lain

    nya

    Ter

    wu

    jud

    nya

    tat

    a ke

    lola

    PN

    BP

    ses

    uai

    d

    enga

    n k

    epen

    tin

    gan

    sia

    ran

    Ter

    wu

    jud

    nya

    tat

    a ke

    lola

    P

    NB

    P s

    esu

    ai d

    enga

    n

    kep

    enti

    nga

    n s

    iara

    n

    Mem

    buat

    mek

    anis

    me

    pen

    ggu

    naa

    n P

    NB

    P

    Mem

    buat

    sta

    nd

    ar la

    por

    an

    per

    tan

    ggu

    ngj

    awab

    an p

    engg

    un

    aan

    PN

    BP

    14M

    ewu

    jud

    kan

    pen

    guat

    an

    kele

    mba

    gaan

    LP

    P R

    RI

    Ter

    laks

    anan

    ya k

    egia

    tan

    ad

    voka

    si u

    ntu

    k m

    end

    oron

    g p

    eru

    bah

    an P

    P

    Nom

    or 1

    2/20

    05

    Mel

    aku

    kan

    lobi

    ke

    pem

    erin

    tah

    un

    tuk

    per

    uba

    han

    PP

    Ter

    laks

    anan

    ya k

    egia

    tan

    ad

    voka

    si u

    ntu

    k m

    end

    oron

    g la

    hir

    nya

    UU

    p

    enyi

    aran

    yan

    g m

    enja

    min

    R

    TR

    I

    Mel

    aku

    kan

    mon

    itor

    ing

    pem

    bah

    asan

    dra

    f U

    U P

    enyi

    aran

    dan

    RT

    RI

    di D

    PR

    Mel

    aku

    kan

    kam

    pan

    ye

    Mel

    aku

    kan

    lobi

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    40

    Ter

    laks

    anan

    ya k

    egia

    tan

    ad

    voka

    si u

    ntu

    k m

    end

    oron

    g la

    hir

    nya

    UU

    R

    TR

    I

    Mel

    aku

    kan

    pel

    aksa

    naa

    n k

    egia

    tan

    lobi

    Mel

    aku

    kan

    kam

    pan

    ye

    Mem

    ban

    gun

    ali

    ansi

    den

    gan

    kel

    omp

    ok

    stra

    tegi

    s u

    ntu

    k ad

    voka

    si U

    U P

    enyi

    aran

    d

    an U

    U R

    TR

    I

    Ter

    wu

    jud

    nya

    kel

    emba

    gaan

    ya

    ng

    ram

    pin

    g st

    rukt

    ur

    dan

    kay

    a fu

    ngs

    i ser

    ta r

    ight

    si

    zin

    g

    Mel

    aku

    kan

    kaj

    ian

    aka

    dem

    ik m

    embe

    ntu

    k st

    rukt

    ur

    orga

    nis

    asi y

    ang

    ram

    pin

    g

    Men

    des

    ain

    dan

    men

    erap

    kan

    str

    ukt

    ur

    orga

    nis

    asi y

    ang

    ram

    pin

    g

    15M

    ewu

    jud

    kan

    pel

    ayan

    an

    info

    rmas

    i pu

    blik

    ses

    uai

    ke

    ten

    tuan

    Un

    dan

    g-U

    nd

    ang

    Ket

    erbu

    kaan

    In

    form

    asi P

    ubl

    ik

    Pen

    yele

    ngg

    araa

    n la

    yan

    an

    info

    rmas

    i pu

    blik

    ses

    uai

    ke

    ten

    tuan

    Un

    dan

    g-U

    nd

    ang

    Ket

    erbu

    kaan

    In

    form

    asi P

    ubl

    ik

    Mem

    buat

    SO

    P p

    elay

    anan

    dan

    pen

    gelo

    laan

    in

    form

    asi p

    ubl

    ik

    Mem

    ben

    tuk

    PP

    ID d

    i sel

    uru

    h s

    atke

    r

    Tra

    inin

    g p

    ara

    pej

    abat

    PP

    ID

    16M

    ewu

    jud

    kan

    SD

    M

    pro

    fesi

    onal

    ber

    basi

    s m

    edia

    p

    enyi

    aran

    yan

    g m

    emen

    uh

    i st

    and

    ar k

    omp

    eten

    si

    sesu

    ai b

    idan

    gnya

    , bai

    k d

    i le

    vel m

    anaj

    eria

    l mau

    pu

    n

    oper

    asio

    nal

    Ter

    wu

    jud

    nya

    SD

    M

    pro

    fesi

    onal

    ber

    basi

    s m

    edia

    p

    enyi

    aran

    yan

    g m

    emen

    uh

    i st

    and

    ar k

    omp

    eten

    si

    sesu

    ai b

    idan

    gnya

    bai

    k d

    i le

    vel m

    anaj

    eria

    l mau

    pu

    n

    oper

    asio

    nal

    Mel

    aku

    kan

    pem

    etaa

    n S

    DM

    RR

    I u

    ntu

    k m

    enge

    tah

    ui p

    eta

    kom

    pet

    ensi

    Mel

    aku

    kan

    pel

    atih

    an a

    tas

    SDM

    RR

    I, d

    i le

    vel m

    anaj

    eria

    l ata

    up

    un

    op

    eras

    ion

    al

    Mel

    aku

    kan

    uji

    kom

    pet

    ensi

    dan

    ser

    tifi

    kasi

    , te

    ruta

    ma

    jurn

    alis

    dan

    bro

    ad

    cast

    er

    Mel

    aku

    kan

    mon

    itor

    ing

    dan

    eva

    luas

    i

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    41

    Ter

    wu

    jud

    nya

    inte

    grit

    as

    dan

    jiw

    a ko

    rsa

    (TR

    I P

    RA

    SET

    YA

    RR

    I )

    SDM

    L

    PP

    RR

    I

    Mel

    aku

    kan

    pel

    atih

    an b

    erka

    la t

    erh

    adap

    SD

    M R

    RI

    teru

    tam

    a te

    rkai

    t id

    eolo

    gi R

    RI

    seba

    gai l

    emba

    ga p

    enyi

    aran

    pu

    blik

    Mem

    ben

    tuk

    kara

    kter

    SD

    M R

    RI

    berb

    asis

    T

    ri P

    rase

    tya

    RR

    I.

    17M

    ewu

    jud

    kan

    pol

    a ka

    rier

    SD

    M L

    PP

    RR

    I be

    rbas

    is

    kom

    pet

    ensi

    Ter

    wu

    jud

    nya

    pol

    a ka

    rier

    SD

    M L

    PP

    RR

    I be

    rbas

    is

    kom

    pet

    ensi

    Mem

    buat

    pan

    du

    an je

    nja

    ng

    kari

    r d

    i RR

    I u

    ntu

    k se

    mu

    a bi

    dan

    g p

    eker

    jaan

    Men

    erap

    kan

    pol

    a ka

    rier

    SD

    M R

    RI

    18M

    emba

    ngu

    n s

    trat

    egi

    kom

    un

    ikas

    i in

    tern

    al

    dan

    eks

    tern

    al u

    ntu

    k m

    enin

    gkat

    kan

    rep

    uta

    si

    LP

    P R

    RI

    Mel

    aksa

    nak

    an s

    trat

    egi

    kom

    un

    ikas

    i in

    tern

    al

    dan

    eks

    tern

    al u

    ntu

    k m

    enin

    gkat

    kan

    cit

    ra p

    osit

    if

    LP

    P R

    RI

    Mem

    buat

    ma

    nu

    al b

    ook

    ten

    tan

    g st

    rate

    gi

    kom

    un

    ikas

    i in

    tern

    al d

    an e

    kste

    rnal

    Men

    gim

    ple

    men

    tasi

    kan

    str

    ateg

    i ko

    mu

    nik

    asi i

    nte

    rnal

    dan

    eks

    tern

    al

    Mon

    itor

    ing,

    eva

    luas

    i, d

    an p

    enge

    mba

    nga

    n

    19M

    emba

    ngu

    n p

    ola

    pro

    mos

    i ya

    ng

    teri

    nte

    gras

    iM

    elak

    uka

    n p

    rom

    osi

    yan

    g te

    rin

    tegr

    asi (

    pro

    mo

    pro

    gram

    , pro

    mo

    corp

    ora

    te

    iden

    tity

    dan

    pol

    a p

    rom

    o te

    rin

    tegr

    asi)

    Mel

    aku

    kan

    pro

    mos

    i ber

    basi

    s p

    rogr

    am d

    an

    corp

    ora

    te id

    enti

    ty

    Mem

    buat

    pol

    a p

    rom

    osi t

    erin

    tegr

    asi

    Mon

    itor

    ing,

    eva

    luas

    i, d

    an p

    enge

    mba

    nga

    n

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    42

    20M

    enge

    mba

    ngk

    an s

    ecar

    a op

    tim

    al k

    erja

    sam

    a d

    enga

    n

    sta

    keho

    lder

    bai

    k d

    alam

    m

    aup

    un

    luar

    neg

    eri

    Ter

    wu

    jud

    nya

    ker

    ja s

    ama

    den

    gan

    sta

    keho

    lder

    bai

    k d

    alam

    mau

    pu

    n lu

    ar n

    eger

    i

    Men

    ingk

    atka

    n k

    erja

    sam

    a d

    enga

    n a

    gen

    cy

    atau

    bir

    o ik

    lan

    Mem

    buat

    pan

    du

    an t

    arif

    dan

    jen

    is ik

    lan

    u

    ntu

    k L

    PP

    Ker

    ja s

    ama

    den

    gan

    med

    ia la

    in u

    ntu

    k m

    elak

    uka

    n b

    un

    dli

    ng

    ikla

    n

    Mem

    buat

    sis

    tem

    dan

    mek

    anis

    me

    bart

    er

    21M

    enu

    mbu

    hka

    n k

    esad

    aran

    st

    ake

    hold

    ers/

    mas

    yara

    kat

    un

    tuk

    berp

    arti

    sip

    asi d

    alam

    p

    embi

    ayaa

    n s

    iara

    n L

    PP

    R

    RI

    Ter

    wu

    jud

    nya

    kes

    adar

    an

    mas

    yara

    kat

    un

    tuk

    berp

    arti

    sip

    asi d

    alam

    p

    embi

    ayaa

    n s

    iara

    n L

    PP

    R

    RI

    Mel

    aku

    kan

    ed

    uka

    si u

    ntu

    k m

    enu

    mbu

    hka

    n

    kesa

    dar

    an m

    asya

    raka

    t d

    alam

    tu

    rut

    sert

    a m

    embi

    ayai

    RR

    I

    Mem

    buat

    pan

    du

    an p

    ola

    par

    tisi

    pas

    i m

    asya

    raka

    t d

    alam

    mem

    biay

    ai p

    rogr

    am

    RR

    I

    22M

    engo

    pti

    mal

    kan

    pot

    ensi

    ya

    ng

    dim

    ilik

    i RR

    I u

    ntu

    k p

    engu

    atan

    LP

    P R

    RI

    Ter

    wu

    jud

    nya

    op

    tim

    alis

    asi

    pen

    gem

    ban

    gan

    pot

    ensi

    as

    et y

    ang

    dim

    ilik

    i RR

    I

    un

    tuk

    pen

    guat

    an L

    PP

    RR

    I

    Mem

    etak

    an a

    set

    yan

    g bi

    sa d

    iman

    faat

    kan

    Mem

    aksi

    mal

    kan

    man

    faat

    ase

    t

    Mon

    itor

    ing,

    eva

    luas

    i, d

    an p

    enge

    mba

    nga

    n

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    43

    C. Strategi Mewujudkan Visi dan Misi

    Pada dasarnya, keberadaan lembaga penyiaran seperti

    RRI sangat ditentukan oleh kualitas siaran. Terlebih, jika visi

    lembaga adalah “Sebagai lembaga penyiaran publik tepercaya

    dan mendunia,” maka isi siaran sangatlah penting. Namun,

    kualitas isi siaran itu pada akhirnya sangat ditentukan oleh tiga

    hal utama, yakni teknologi, SDM, dan sumber daya keuangan.

    Selanjutnya, oleh karena RRI sebagai lembaga penyiaran publik,

    maka tata kelola menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

    Berangkat dari argumentasi di atas, strategi untuk meraih

    visi dan misi RRI harus berpijak pada lima utama, yakni isi

    siaran (sebagai yang paling utama), teknologi (sebagai sarana

    penyebarluasan isi siaran), sumber daya manusia (sebagai

    subjek kreatif yang menggerakkan siaran), sumber daya

    keuangan, dan layanan dan promosi. Secara garis besar, strategi

    yang dikembangkan untuk meraih visi dan misi adalah sebagai

    berikut.

    1. Memperkuat isi siaran sebagai skala prioritas. Ini

    dilakukan melalui langkah-langkah berikut.

    1.1. Siaran berita yang objektif dan independen

    1.2. Siaran yang berpihak pada kelompok rentan

    dan disable

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    44

    1.3. Siaran perbatasan yang mampu melayani

    masyarakat perbatasan, terluar, dan terasing

    1.4. Siaran pendidikan yang mencerdaskan dan

    memberdayakan serta siaran hiburan yang

    sehat

    1.5. Siaran budaya yang menjunjung tinggi

    kebhinekaan dan memperkuat jati diri bangsa

    berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila

    1.6. Siaran luar negeri dengan multibahasa dan

    mampu membangun dialog kebudayaan

    mempromosikan dan memajukan Indonesia

    1.7. Penyelenggaraan riset-riset untuk evaluasi

    dan pengembangan siaran

    2. Memperluas jangkauan siaran RRI di seluruh

    Indonesia. Ini dilakukan melalui langkah-langkah

    berikut.

    2.1. Pemanfaatan teknologi siaran multiplatform/

    konvergensi

    2.2. Memperluas daya jangkau siaran dengan

    mengoptimalkan pemancar yang sudah

    ada; menambah pemancar relay di daerah

    perbatasan, terpencil dan pesisir; mendirikan

    stasiun produksi baru; meningkatkan stasiun

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    45

    produksi menjadi satker.

    2.3. Menyiapkan digitalisasi penyiaran sebagai

    respons perkembangan teknologi.

    3. Mewujudkan kualitas tata kelola LPP RRI yang

    sesuai dengan prinsip good public governance

    3.1. Pembuatan standar manajemen LPP RRI

    sebagai lembaga publik.

    3.2. Penerapan standar manajemen lembaga

    penyiaran publik dalam pelaksanaan tata

    kelola yang bertaraf internasional.

    3.3. Monitoring, evaluasi, dan pengembangan

    4. Meningkatkan kualitas SDM RRI. Ini dilakukan

    melalui langkah-langkah berikut.

    4.1. Audit SDM RRI di seluruh Indonesia

    4.2. Pelatihan dan ideologisasi RRI sebagai

    lembaga penyiaran publik

    4.3. Standardisasi SDM

    4.4. Pola karier yang berbasis LPP

    5. Memperkuat Kelembagaan. Ini dilakukan melalui

    langkah-langkah berikut.

    5.1. Revisi dan advokasi peraturan perundangan

    terkait LPP

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    46

    5.2. Peningkatan reputasi RRI sebagai LPP

    6. Mengupayakan ketersediaan Anggaran untuk

    mendukung prinsip-prinsip LPP. Ini dilakukan

    melalui langkah-langkah berikut.

    6.1. Restrukturisasi anggaran yang sesuai

    operasional LPP

    6.2. Revisi ketentuan perundangan yang

    mendukung pengalokasian anggaran untuk

    LPP RRI

    6.3. Meraih predikat WTP

    7. Meningkatan layanan dan pengembangan usaha

    RRI melalui:

    7.1. Pembentukan PPID di setiap satker

    7.2. Penyesuaian acara off air yang sesuai dengan

    core business RRI

    7.3. Peningkatan kemitraan

    7.4. Promosi program siaran unggulan dan

    kelembagaan

    7.5. Memaksimalkan jaringan siaran RRI untuk

    peningkatan pendapatan iklan

    7.6 Pemanfaatan aset untuk meningkatkan

    pendapatan RRI

  • D.

    Str

    uk

    tur

    Org

    an

    isa

    si

    Dew

    an P

    enga

    was

    Dir

    ektu

    r U

    tam

    a

    Dir

    ektu

    r P

    rogr

    am

    dan

    Pro

    du

    ksi

    Dir

    ektu

    r T

    ekn

    olog

    i dan

    M

    edia

    Bar

    u

    Dir

    ektu

    r K

    omu

    nik

    asi P

    ubl

    ik

    dan

    Kem

    itra

    an

    Dir

    ektu

    r SD

    M

    dan

    Um

    um

    Dir

    ektu

    r K

    euan

    gan

    Pu

    sat

    Pem

    beri

    taan

    Stas

    iun

    Pen

    yiar

    an

    Tip

    e A

    , B, d

    an C

    SPI

    Pu

    slit

    ban

    gdik

    lat

    DIR

    EK

    SI

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    48

    E. Penutup

    Sesuai dengan amanah peraturan perundangan, salah

    satu tugas Dewan Pengawas LPP RRI adalah merumuskan

    kebijakan umum bagi LPP RRI. Kebijakan umum tentunya

    menjadi panduan dan arah bagi pengembangan program

    dan kegiatan di lingkungan RRI baik di bidang penyiaran

    atau pendukung penyiaran. Muara dari seluruh program dan

    kegiatan berdasarkan kebijakan umum ini adalah program

    dan kegiatan yang diorientasikan untuk mencapai RRI sebagai

    lembaga penyiaran yang tepercaya dan mendunia. Ini hanya

    mungkin dicapai jika program siaran RRI mempunyai kualitas

    baik, dan untuk mencapai kualitas itu harus didukung oleh

    sumber daya manusia, teknologi, struktur kelembagaan yang

    sesuai, dan juga dukungan keuangan. Kebijakan untuk bidang-

    bidang ini kiranya telah terangkum dalam kebijakan umum ini,

    dan harus menjadi pedoman direksi dalam merancang program

    dan kegiatan untuk masa 2016-2021.

  • A. Pendahuluan

    Siaran merupakan core business RRI sehingga

    peningkatan kualitas siaran menjadi sesuatu

    yang sangat penting dan mendesak. Siaran yang

    independen, netral, objektif, mencerdaskan, dan

    melayani seluruh elemen masyarakat merupakan

    prinsip utama lembaga penyiaran publik, sekaligus

    menjadi raison d’etre keberadaan RRI sebagai

    lembaga penyiaran publik. Program siaran itu sendiri

    dibedakan atas dua jenis, yakni program siaran

    faktual dan nonfaktual. Program siaran faktual

    mencakup program siaran berita, talkshow, dialog

    interaktif, dan sebagainya.

    Untuk program siaran faktual, independensi,

    netralitas, dan demi kepentingan masyarakat

    merupakan prinsip utama dalam menyelenggarakan

    BAB IV

    KEBIJAKAN PENYIARAN

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    50

    siaran. Sementara itu, program siaran nonfaktual mencakup di

    antaranya adalah program siaran hiburan seperti musik, drama

    radio, dan bentuk-bentuk program siaran hiburan lainnya.

    Untuk program siaran nonfaktual, program siaran harus

    menghibur, cerdas, dan melayani seluruh elemen masyarakat

    dengan menjaga keberagaman program siaran.

    Kebijakan siaran mencakup tiga hal pokok, yakni

    penataan dan penajaman programa, peningkatan kualitas

    siaran, dan perluasan layanan siaran. Penataan dan penajaman

    ditujukan agar setiap programa sesuai dengan segmen dan

    target yang telah ditentukan. Peningkatan kualitas siaran di sisi

    lain dilakukan baik untuk siaran informasi maupun hiburan.

    Peningkatan kualitas mencakup di antaranya peningkatan

    kualitas berdasarkan standar siaran, berita, dan P3SPS. Selain

    kualitas siaran yang meningkat, jangkauan layanan siaran juga

    harus semakin luas yang mencakup di antaranya anak-anak

    dan kelompok disable. Pengembangan penyiaran juga harus

    didasarkan pada perkembangan teknologi. Berdasarkan hal itu

    maka dirumuskanlah 11 (sebelas) pokok kebijakan LPP RRI.

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    51

    B. Tujuan

    Tujuan utama disusunnya kebijakan penyiaran ini adalah

    agar RRI mempunyai suatu panduan untuk mengembangkan

    program siaran yang senantiasa menjaga roh lembaga penyiaran

    publik yang tetap menjaga kepentingan nasional dan kelompok-

    kelompok rentan.

    C. Kebijakan Penyiaran

    1. Penataan programa yang berorientasi pada

    kepentingan publik

    2. Penajaman karakter masing-masing programa

    sesuai dengan segmenting, targeting, dan

    positioning (STP) yang telah ditentukan untuk

    setiap programa

    3. Peningkatan kualitas siaran berita dan informasi

    a. Peningkatan kualitas siaran berita dan

    informasi yang independen, akurat, dan

    objektif sesuai prinsip lembaga penyiaran

    publik

    b. Peningkatan kualitas siaran berita yang taat

    kode etik dan P3SPS

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    52

    c. Peningkatan kualitas siaran berita dan

    informasi yang menjadi referensi pengambil

    kebijakan

    d. Peningkatan kualitas penyelenggaraan siaran

    berita dan informasi yang mencerdaskan dan

    mencerahkan

    e. Penyelenggaraan siaran dialog dan talkshow

    yang menumbuhkan daya kritis dan solutif

    4. Peningkatan kualitas siaran hiburan

    a. Pengembangan siaran hiburan yang

    sehat, mencerdaskan, mencerahkan, dan

    memberdayakan masyarakat

    b. Pengembangan Program siaran yang kreatif,

    inovatif, inspiratif, dan rekreatif

    c. Pengembangan siaran hiburan yang

    merepresentasikan dinamika komunitas

    5. Peningkatan siaran untuk kelompok disable atau

    kelompok rentan

    Peningkatan siaran yang memberikan perhatian

    pada kelompok rentan atau disable dengan

    menempatkannya sebagai subjek yang berdaya

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    53

    6. Pengembangan siaran yang menjamin kebhinekaan

    dan identitas bangsa

    a. Pengembangan siaran yang mendasarkan

    pada kebhinekaan dan identitas Bangsa

    Indonesia dengan menggali nilai-nilai dan

    budaya yang berkembang di Indonesia

    b. Penyeleksian bahan-bahan siaran luar negeri

    untuk disesuaikan dengan kepentingan

    nasional dan demi kemajuan bangsa

    c. Penyelenggaraan siaran luar negeri sebagai

    second track diplomacy sesuai politik luar

    negeri

    d. Pengembangan siaran yang menghadirkan

    dunia guna mendorong kemajuan bangsa

    e. Pengembangan siaran yang memperkenalkan

    budaya dan ideologi Pancasila ke seluruh

    dunia.

    7. Pengembangan layanan siaran di perbatasan,

    daerah-daerah terpencil, terluar, dan pesisir

    melalui siaran yang berkualitas dan menempatkan

    masyarakat-masyarakat tersebut sebagai subjek

    (centering the margin)

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya LPP RRI

    54

    8. Pengembangan program siaran anak yang

    menumbuhkan sikap kreatif, inovatif, dan imajinatif

    dalam rangka pemenuhan atas perlindungan dan

    hak-hak anak

    9. Pengembangan program siaran anak baik sebagai

    subjek maupun objek yang diarahkan untuk

    memberikan pengayaan pengalaman kepada anak

    dan orang tua

    10. Pengembangan siaran yang memberi ruang bagi

    eksekutif, legislatif, dan yudikatif

    11. Pengembangan program siaran yang memanfaatkan

    teknologi multiplatform

    D. Penutup

    Tujuan utama disusunnya kebijakan penyiaran ini adalah

    agar RRI mempunyai suatu panduan untuk mengembangkan

    program siaran yang senantiasa menjaga roh lembaga penyiaran

    publik yang tetap menjaga kepentingan nasional dan kelompok-

    kelompok rentan. Oleh karena itu, semua program/kegiatan

    yang disusun dan dilaksanakan pada setiap level organisasi

    LPP RRI harus bertujuan meningkatkan kualitas siaran dan

    layanan kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi LPP

  • Kebijakan Umum, Penyiaran Kelembagaan, dan Sumber Daya

    LPP RRI

    55

    RRI. Selain itu, segenap pegawai RRI harus mempertahankan

    secara konsisten keberadaan RRI sebagai Lembaga Penyiaran

    Publik berdasarkan prinsip-prinsip independen, netral, dan

    tidak komersial, dengan organisasi yang kuat serta efisien.

    Kebijakan ini menjadi pedoman bagi Direksi LPP RRI

    dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, berlaku terhitung

    mulai 1 November 2016 hingga 1 November 2021 dengan

    ketentuan selama masa pemberlakuannya Dewan Pengawas

    dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan

    kebutuhan.

  • A. Latar Belakang

    Fungsi utama lembaga penyiaran publik

    adalah menyediakan siaran informasi, pendidikan

    dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial

    dengan standar dan kualitas yang tinggi. Ini hanya

    mungkin terlaksana dengan baik jika didukung oleh

    sistem kelembagaan yang kuat dan sumber daya

    manusia yang cakap serta sistem keuangan yang

    dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain,

    kelembagaan dan sumber