Kedaruratan Hipertensi Pada Penyakit Jantung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kedaruratan Hipertensi Pada Penyakit Jantung

Citation preview

  • 5/25/2018 Kedaruratan Hipertensi Pada Penyakit Jantung

    1/6

    Kedaruratan Hipertensi pada Penyakit Jantung

    T. Santoso

    Pendahuluan

    Pembahasan kedaruratan hipertensi pada penyakit jantung tidaklah dapat dilepaskan dari

    krisis hipertensi. Termasuk di sini yaitu kegawatan hipertensi (hypertensive emergencies)

    dan hipertensi mendesak (hypertensive urgencies). Mengenai hal ini, terdapat sedikit

    kerancuan dalam terminologi. Berbagai pengarang mendeinisikan kegawatan hipertensi

    sebagai kondisi di mana tekanan darah sistolik dan diastolik mendadak naik disertai

    kerusakan organ target seperti otak, jantung, atau ginjal. !ipertensi mendesak

    dideinisikan sebagai kondisi dimana tekanan darah naik berat tanpa disertai kerusakan

    organ target."#$

    %oint &ational 'ommittee on Prevention, etection, valuation, and Treatment o !igh

    Blood Pressure membuat deinisi kegawatan hipertensi sebagai kondisi di mana

    diperlukan penurunan tekanan darah segera (tak perlu harus mencapai angka normal)

    untuk mencegah atau membatasi kerusakan organ target. *egawatan hipertensi yang

    berkaitan dengan jantung adalah angina tak stabil, inark jantung akut, gagal jantung akut

    dengan edema paru, dan diseksi aorta. Termasuk pula dalam kegawatan hipertensi

    kondisi seperti ensealopati hipertensi, perdarahan otak, dan eklampsia.+ elain itu dapat

    pula ditambahkan dalam kegawatan hipertensi- gagal ginjal akut dan anemia hemolitik

    mikroangiopatik. !ipertensi mendesak merupakan keadaan di mana tekanan darah harus

    diturunkan dalam beberapa jam+ sampai /+#+0 jam. Termasuk di sini adalah hipertensi

  • 5/25/2018 Kedaruratan Hipertensi Pada Penyakit Jantung

    2/6

    derajad $ (tekanan darah sistolik 1 "02 mm!g atau diastolik 1 ""2 mm!g) tinggi,

    hipertensi dengan edema diskus optikus, hipertensi dengan komplikasi organ target

    progresi, dan hipertensi perioperati berat.+ Peninggian tekanan darah tanpa gejala atau

    kerusakan organ target baru atau progresi jarang membutuhkan terapi segera.+

    Terminologi lain yang kadang#kadang dipakai adalah hipertensi maligna (malignant

    hypertension) yang dideinisikan sebagai kondisi di mana tekanan darah meningkat cepat

    disertai ensealopati atau neropati.+ !ipertensi pascabedah dideinisikan sebagai

    hipertensi pascabedah di mana tekanan sistolik 1 "32 mm!g dan4atau tekanan diastolik 1

    "22 mm !g pada dua kali pembacaan.

    Manifestasi Klinis

    Maniestasi klinis krisis hipertensi tergantung pada disungsi organ target yang terjadi.

    5alaupun bisa, disungsi organ jarang terjadi bila tekanan diastolik 6 "$2 mm !g. 7ang

    lebih penting adalah kecepatan kenaikan tekanan darah dan bukan nilai absolut tekanan

    darah.8 ebagai contoh, pasien dengan hipertensi menahun dapat mentoleransi tekanan

    sistolik /22 mm!g atau tekanan diastolik "2 mm!g tanpa mengalami ensealopati,

    sedangkan anak atau wanita hamil dapat mengalami ensealopati dengan tekanan

    diastolik 1 "22 mm!g.9

    Pada jantung, maniestasi yang dapat terjadi adalah angina tak stabil, inark jantung akut

    serta gagal jantung akut.+,

    *emungkinan gangguan organ target lain harus diperhatikan. Pada otak dapat terjadi

    penurunan kesadaran. Pada mata dapat terjadi retinopati berat dengan perdarahan,

  • 5/25/2018 Kedaruratan Hipertensi Pada Penyakit Jantung

    3/6

    eksudasi, serta edema papil. Pada ginjal dapat terjadi gagal ginjal dengan oliguria

    dan4atau hematuria.

    *elainan pembuluh darah besar yang penting diperhatikan adalah diseksi aorta akut.

    Penjalaran diseksi tergantung tidak saja kepada tingginya tekanan darah, tetapi juga pada

    ejeksi bilik kiri.+,

    Evaluasi

    Perlu dilakukan anamnesis teliti termasuk penggunaan obat antihipertensi yang

    dahulunya dipakai, serta obat#obat seperti monoamine o:idase inhibitors, kokain,

    ametamin, dan ensiklidin. Tekanan darah diukur pada semua ekstremitas oleh dokter.

    Pada pasien gemuk, harus dipakai ku dengan ukuran tepat. isarankan evaluasi

    unduskopi untuk menilai edema papil.

    Pemeriksaan laboratorium termasuk hemogram, elektrolit, aal ginjal, urinalisis, serta

    darah tepi untuk menilai anemia hemolitik mikroangiopatik. %uga diperlukan pemeriksaan

    oto toraks, *;, bila perlu 'T#scan otak. kokardiogram berguna untuk menilai

    hipertroi jantung kiri dan aal ventrikel. Pengobatan harus dilakukan tanpa menunggu

    hasil laboratorium dan tes#tes tersebut.

    Penatalaksanaan

    Pasien dengan kegawatan hipertensi membutuhkan penurunan tekanan darah cepat untuk

    mencegah kerusakan organ target, walaupun tekanan darah tidaklah selalu harus

    diturunkan sampai normal.

  • 5/25/2018 Kedaruratan Hipertensi Pada Penyakit Jantung

    4/6

    *ebanyakan kegawatan hipertensi dapat dikendalikan dengan obat, tetapi tidak semua

    dari obat#obat tersebut tersedia di =ndonesia. !ipertensi mendesak dapat ditangani dengan

    obat oral yang bekerja cepat. apat dipakai diuretika, obat penyekat#b, obat penghambat

    >', atau antagonis kalsium.+,

    Target penurunan tekanan darah pada kegawatan hipertensi cukup 6 /? (dalam menit

    atau / jam), lalu berangsur tekanan darah diturunkan sampai mencapai "824"22 mm!g

    dalam /@8 jam. !arus dihindari penurunan tekanan darah terlalu cepat yang dapat

    menyebabkan gangguan ungsi ginjal, otak, dan iskemia jantung.+ Pada pasien strok

    tekanan darah umumnya tidak perlu diturunkan.

    5alaupun niedipin dengan kerja cepat kadang#kadang dipakai, harus diingat obat ini

    dapat menyebabkan eek samping yang berat (iskemia otak, jantung, atau renal yang

    dapat pula atal), karena kecepatan dan derajat penurunan tekanan darah dengan obat ini

    tidak dapat dikendalikan atau diramalkan.+,

    *ondisi penyerta yang dapat menaikkan tekanan darah seperti- keadaan gelisah, nyeri,

    dan retensi urin perlu diperhatikan dan ditangani.

    Pengobatan pada kegawatan hipertensi dengan komplikasi jantung seperti angina tak

    stabil, inark jantung akut serta gagal jantung akut secara prinsip tidaklah berbeda dengan

    pengobatan standar sebagaimana telah disarankan pada berbagai rekomendasi. !anya

    dapat ditambahkan bahwa pada angina tak stabil dan inark jantung yang diberi obat

    antiplatelet, heparin, atau obat ibrinolitik maka risiko perdarahan lebih besar. !al ini

    dapat berbahaya khususnya bila terjadi perdarahan otak. Tekanan darah 1 "024""2 mm

  • 5/25/2018 Kedaruratan Hipertensi Pada Penyakit Jantung

    5/6

    !g merupakan kontraindikasi relati pemberian obat ibrinolitik. Pada pasien yang

    menjalani intervensi koroner juga harus dipertimbangkan kemungkinan komplikasi

    perdarahan yang lebih banyak pada luka tusukan.

    Mengenai obat antihipertensi parenteral, untuk gagal jantung akut dengan edema paru

    dapat dipertimbangkan pemakaian nitroprusid atau enoldopam dengan kombinasi

    dengan nitrat dan loop diuretic. Antuk iskemia miokard akut dapat dipertimbangkan

    pemakainan labetalol atau esmolol dengan kombinasi dengan nitrat. &ikardipin atau

    enoldopam dapat ditambahkan bila tekanan darah belum terkendali baik. Antuk diseksi

    aorta akut disarankan labetalol atau kombinasi nitroprusid dan esmolol. Pada diseksi

    aorta, khususnya bila mengenai aorta asendens (tipe >) atau tipe B yang terkomplikasi

    lebih baik dioperasi.

    Daftar Pustaka

    ". 'alhoun >,

  • 5/25/2018 Kedaruratan Hipertensi Pada Penyakit Jantung

    6/6

    "33//2-"8$2#".

    9. Cey , FeCorier %, Burgess , et al. Ceport o the 'anadian !ypertension ociety

    'onsensus 'onerence- $. Pharmacological treatment o hypertensive disorders in

    pregnancy. 'an Med >ssoc % "339"9-"/+#+.