44
Kedokteran Keluarga dr. LILIK LAILIYAH,M.Kes DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER 12 SEPT 2013

Kedokteran Keluarga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteran keluarga

Citation preview

Page 1: Kedokteran Keluarga

Kedokteran Keluarga

dr. LILIK LAILIYAH,M.KesDINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

12 SEPT 2013

Page 2: Kedokteran Keluarga

DEFINISI

Definisi DK banyak disampaikan dg menggunakan ungkapan yang berbeda namun dasarnya sama

yaitu profesionalisme

Page 3: Kedokteran Keluarga

Dokter Keluarga (Definisi WONCA 2002)• Dokter Spesialis pelayanan kesehatan bagi semua

individu tanpa memandang usia, sex, atau jenis masalah. • Memberikan pelayanan komprehensif bagi individu &

keluarga, dengan mengintegrasikan Ilmu Biomedik, Ilmu Perilaku & Ilmu Sosial.

• Memberikan pelayanan kesehatan primer & kontinyu bagi seluruh keluarga dalam komunitasnya.

• Menangani fisik, psikologis & sosial.• Mengkoordinasikan pelayanan kesehatan komprehensif

dengan spesialis yang lain.• Disebut juga : Family Physician or General Practitioner.

Disiplin Kedokteran Akademik meliputi pelayanan kesehatan komprehensif, pendidikan & penelitian.

Page 4: Kedokteran Keluarga

4

Definisi Dokter Keluarga (PDKI)• Dokter Keluarga adalah tenaga kesehatan tempat kontak

pertama pasien (di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan) untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi – tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin – sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, berkesinambungan, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menerapkan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral”.

• Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar ditambah dengan kompetensi dokter layanan primer yang diperoleh melalui PKB (Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan)/PPB (Pengembangan Profesional Bersinambung) terstruktur atau program spesialisasi kedokteran keluarga.

Page 5: Kedokteran Keluarga

Penjelasan

• Secara lebih sederhana Dokter Keluarga dapat didefinisikan sebagai – Dokter Praktik Umum penyelenggara Pelayanan Primer

Paripurna dengan pendekatan Kedokteran Keluarga• Gelar DK adalah gelar profesi • Gelar SpFM adalah gelar “akademik professional”

karena untuk memperolehnya harus melakukan riset dan menyusun tesis selain peningkatan keterampilan klinis pelayanan primer

Page 6: Kedokteran Keluarga

APAKAH DU bisa menjadi DK ??

YAA

Peningkatan profesionalisme Dokter

Page 7: Kedokteran Keluarga

Definisi Dokter

Dokter adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan primer untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi – tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin – sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menerapkan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan, serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral”. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar.

Page 8: Kedokteran Keluarga

Penjelasan• Secara lebih singkat Dokter (Basic Medical Doctor) adalah

– Dokter Praktik Umum Penyelenggara Pelayanan Primer Dasar dengan pendekatan kedokteran keluarga.

– Oleh karena itu mereka dapat berpraktik sebagai Dokter Keluarga sekalipun belum berpredikat ”DK” di belakang namanya masing-masing.

• Kompetensi sebagai dokter layanan primer sebatas yang diperoleh selama pendidikan, terbatas pada kedokteran dasar (”basic medical knowledge and skills”) artinya belum seluruh cakupan ilmu dan keterampilan Dokter Layanan Primer dikuasai dan dimahiri.

• Gelar profesional yang dapat digunakan adalah “Dokter” sesuai dengan peringkat kompetensi, kewenangan, dan cakupan layanannya.

Page 9: Kedokteran Keluarga

9

Tiga Beban Berat Kesehatan

Masalah kesehatan yang sangat berat:Agenda yang belum terselesaikan (infeksi, MMR, IMR, malnutrisi, dsb)Muncul dan mewabahnya penyaikit baru (DHF, AIDS, Flu Burung, dsb)Muncul dan mewabahnya penyakit lama (TBC, Malaria, dsb)

Kelemahan Sistem Kesehatan Nasional:Pelayanan kesehatan: ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitasKeterbatasan dana kesehatanSDM kesehatan yang kurang mamadai dalam hal pemanfaatan,

pendayagunaan, dan sistem remunerasi

Komitmen politik yang tidak mendukung:Prioritas pembangunan di bidang kesehatanDukungan dana APBN untuk kesehatan yang kurang memadai

LB

Page 10: Kedokteran Keluarga

Dasar Pertimbangan

ILMU KEDOKTERAN

KELUARGA

Undang-undang Praktik Kedokteran No 29 tahun 2004 harus disikapi secara positif - Melindungi pasien- Melindungi dokter

Resertifikasi 5 tahunan- Sertifikat kompetensi

Globalisasi- Persaingan pasar bebas- JKN

Page 11: Kedokteran Keluarga
Page 12: Kedokteran Keluarga

UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

• Bahwa Dokter atau Dokter Gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai kewajiban :1.Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien.2. Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik , apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan.

Page 13: Kedokteran Keluarga

Program untuk DK/DLP :• Meningkatkan profesionalisme – Perilaku (sebagai penyelenggara pelayanan primer)– ILMU (Ilmu Kedokteran Layanan Primer paripurna)– Keterampilan (Klinis Dokter Layanan Primer paripurna)– Kinerja (sebagai penyelenggara pelayanan primer)

• Untuk – Resertifikasi– Mencapai predikat dokter 5 bintang– Membantu menyelesaikan beban masalah kesehatan– Memenangi persaingan pasar bebas

Page 14: Kedokteran Keluarga

14

ProfesionalismePernahkah diajarkan dalam pendidikan dokter?

• Empat pilar profesionalismeI. PerilakuII. IlmuIII. KeterampilanIV. Kinerja

• Dijabarkan menjadi:– 7 area kompetensi Dokter

• Diterapkan dalam bentuk:– 9 prinsip pelayanan Dokter Keluarga

• Untuk menjadi Dokter 5 bintang– Wujud pelayanan kesehatan bermutu

Page 15: Kedokteran Keluarga

15

7 Area Kompetensi Utama, yaitu:1. Keterampilan Komunikasi efektif2. Keterampilan klinik dasar3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar llmu biomedik, ilmu klinik,

ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga4. Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu,

keluarga ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, terkoordinir dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer

5. Mampu memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi

6. Mampu mawas diri dan pengembangan diri, belajar sepanjang hayat

7. Sadar etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik

Page 16: Kedokteran Keluarga

9 Prinsip Pelayanan Kedokteran Keluarga (PDKI, 2007)

1. Komprehensif dan holistik2. Kontinu3. Mengutamakan pencegahan4. Koordinatif dan kolaboratif5. Personal sebagai bagian integral dari keluarganya6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan

lingkungan7. Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum8. Sadar biaya dan sadar mutu9. Dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan

Page 17: Kedokteran Keluarga

1. Pelayanan yang Holistik dan Komprehensif

• Memandang pasien sebagai satu keutuhan, sehingga melakukan pemeriksaan secara keseluruhan dengan menimbang rasionalisme dan manfaatnya bagi pasien. Serta mengusahakan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan berbagai fasilitas kerja demi kepentingan pasien.

Page 18: Kedokteran Keluarga

2. Pelayanan yang Kontinu

• Pelayanan tidak terhenti sampai penderita sembuh dari rasa sakitnya saja, tetapi juga ada suatu pengontrolan terhadap kesehatan pasien

Page 19: Kedokteran Keluarga

3. Pelayanan yang Mengutamakan Pencegahan

• Dokter Keluarga harus berupaya menerapkan seluruh tingkat pencegahan, harus cepat dan tepat membuat diagnosis penyakit dan cepat mengobatinya.

Page 20: Kedokteran Keluarga

4. Pelayanan yang Koordinatif dan Kolaboratif

• Koordinasi dilakukan ketika pasien memerlukan beberapa konsultasi spesialistis atau pemeriksaan penunjang dalam waktu bersamaan.

• Kolaboratif artinya bekerja sama juga dengan berbagai pihak (badan usaha) yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, guna mengefektifkan dan mengefisienkan pelayanan. Misalnya dengan laboratorium atau dengan Rumah Sakit.

Page 21: Kedokteran Keluarga

5. Penanganan Personal bagi Setiap Pasien sebagai Bagian Integral dari

Keluarganya

• Titik tolak pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan personal individu sebagai bagian integral dari keluarganya.

Page 22: Kedokteran Keluarga

6. Pelayanan yang mempertimbangkan Keluarga, Lingkungan Kerja, dan Lingkungan Tempat Tinggalnya

• Dalam mengobati pasien, dokter keluarga tidak boleh lupa bahwa pasien merupakan bagian integral dari keluarga dan komunitasnya.

Page 23: Kedokteran Keluarga

7. Pelayanan yang Menjunjung Tinggi Etika, Moral dan Hukum

• Sadar etika dalam praktiknya, dapat diwujudkan dalam perilaku dokter dalam menghadapi pasiennya.

Page 24: Kedokteran Keluarga

8. Pelayanan yang Sadar Biaya dan Sadar Mutu

• Kaitannya dengan biaya harus menjadi pertimbangan, akan tetapi tidak boleh menurunkan mutu pelayanan.

Page 25: Kedokteran Keluarga

9. Pelayanan yang dapat di Audit dan dapat Dipertanggungjawabkan

• Kenyataannya sampai sekarang audit medis masih jauh dari harapan, terutama di Indonesia. Namun demikian, praktik dokter keluarga harus mulai mempersiapkan diri untuk sewaktu- waktu dapat diaudit oleh pihak yang berwenang.

Page 26: Kedokteran Keluarga

Dokter 5 bintang (WHO, 2000)Peran Dokter dalam Sistem Kesehatan yang merespon kebutuhan masyarakat :1. Care provider (Penyelenggara Yankes)2. Decision maker (Pembuat Keputusan)3. Communicator (Penyampai Pesan/

Penghubung)4. Community leader (Pemimpin Masyarakat)5. Manager (Manajer SDM Yankes)

Page 27: Kedokteran Keluarga

Five-Star Doctor• WHO, 2000 peran dokter dalam suatu sistem

kesehatan yang merespon kebutuhan masyarakat:

Community Leader

FIVE-STAR DOCTOR

Manager

Communicator

Decision Maker

Health Care

Provider

Page 28: Kedokteran Keluarga

28

1. Care provider• Penyelenggara pelayanan kesehatan– Yang mempertimbangkan pasien secara holistik

sebagai seorang individu dan sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan mempercayai.

– Pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap dapat dapat diaudit dan dipertangungjawabkan

Page 29: Kedokteran Keluarga

29

2. Decision maker

• Pembuat keputusan– Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan,

dan pemanfaatan teknologi kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan mempertimbangkan harapan pasien, nilai etika, “cost effectiveness” untuk kepentingan pasien sepenuhnya.

– Membuat keputusan klinis yang ilmiah dan empatik

Page 30: Kedokteran Keluarga

30

3. Communicator

• Penghubung/penyampai pesan– Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat

melalui penjelasan yang efektif sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatannya sendiri.

– Memicu perubahan cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya

Page 31: Kedokteran Keluarga

4. Community leader

• Pemimpin masyarakat– Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas

pasien yang dilayaninya, menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya, memberikan nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegiatan atas nama masyarakat.

– Menjadi panutan masyarakat

Page 32: Kedokteran Keluarga

5. Manager of healthcare resources

• Manajer SDM pelayanan kesehatan– Yang dapat bekerja secara harmonis dengan

individu dan organisasi di dalam maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada.

– Menjadi dokter yang cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana.

Page 33: Kedokteran Keluarga

Tugas Dokter Keluarga • Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu

guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan• Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat, • Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan

sakit, • Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya, • Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf

kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi,• Menangani penyakit akut dan kronik, • Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS, • Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau

dirawat di RS, • Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan, • Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,• Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien, • Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar, • Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu

kedokteran keluarga secara khusus.

Page 34: Kedokteran Keluarga

Wewenang Dokter Keluarga • Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar, • Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat, • Melaksanakan tindak pencegahan penyakit, • Memgobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer,• Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal,• Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di

unit pelayanan primer, • Melakukan perawatan sementara, • Menerbitkan surat keterangan medis, • Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap, 10)

Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.

Page 35: Kedokteran Keluarga

Levels of Physician Involvement in The Family

Level 5: Family Therapy

Level 1: Minimal Emphasis on The Family

Level 2: Providing Medical Information & Advice

Level 3: Providing Feelings and Support

Level 4: Family Assessment & Counseling

Page 36: Kedokteran Keluarga

1. Keterlibatan Minimal dalam Keluarga(Minimal Emphasis on Family)

• Dasar pemikiran dokter adalah komunikasi dengan keluarga pasien hanya untuk praktek atau keperluan legal medis aja.

• Perilaku dokter adalah, bertemu dengan keluarga pasien hanya untuk mendiskusikan masalah-masalah medis saja.

Page 37: Kedokteran Keluarga

2. Informasi Medis dan Nasehat (Providing Medical Information and

Advice)

• Dasar pemikiran dokter adalah bahwa keluarga itu penting dalam diagnosa dan membuat keputusan pengobatan pasien, keterbukaan perlu untuk melibatkan keluarga.

Page 38: Kedokteran Keluarga

3. Perasaan dan Dukungan (Providing Feelings and Support)

• Dasar pemikiran dokter adalah perasaan dan dukungan dan timbal balik antara pasien. Keluarga dan dokter sangat penting dalam diagnosa dan pengobatan pasien.

Page 39: Kedokteran Keluarga

4. Penilaian dan Intervensi (Assessment and Intervention)

• Dasar pemikiran dokter adalah sistem keluarga, dinamika keluarga, dan perkembangan keluarga penting dalam diagnosa dan pengobatan pasien.

• Perilaku dokter adalah bertemu dengan keluarga dan membantu mereka untuk merubah peran dan interaksi satu sama lain agar lebih efektif dengan menghadapai masalah penyakit dan pengobatan pasien.

Page 40: Kedokteran Keluarga

5. Terapi Keluarga (Family Therapy)

• Dasar pemikiran dokter adalah dinamika keluarga dan kesehatan pasien saling mempengaruhi satu sama lainnya dan pola ini perlu dirubah.

• Perilaku dokter adalah bertemu secara teratur dengan keluarga pasien dan berusaha merubah dinamika keluarga peraturan-peraturan yang tak tertulis dalam keluarga tersebut yang berhubungan dengan perkembangan fisik dan mental pasien.

• Sebagai seorang dokter umumnya kita akan telibat hingga level 4, level ini biasanya dibutuhkan kemampuan dalam konseling. Sedangkan untuk melakukan peran hingga level 5 dibutuhkan satu pelatihan khusus.

Page 41: Kedokteran Keluarga

Pelayanan DPU DKCakupan layanan Terbatas Lebih luas

Sifat pelayanan Sesuai dengan keluhanMenyeluruh dan paripurna, bukan sekedar yang dikeluhkan saat itu

Cara pelayanan Kasus per kasus, pengamatan sesaat

Kasus per kasus, bersinambung, pengamatan sepanjang hayat

Jenis layananLebih bersifat kuratif, hanya mengobati penyakit yang ditemukan

Lebih bersifat meningkatkan taraf kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit, serta melakukan upaya rehabilitasi

Peran keluarga Kurang dipertimbangkan Selalu dipertimbangkan, bahkan dimanfaatkan dan dilibatkan

Promotif dan preventif

Tidak selalu menjadi perhatian Menjadi perhatian utama

Hubungan Dokter dengan Pasien Dokter-pasien-teman-konsultan

Page 42: Kedokteran Keluarga

The Therapeutic Triangle in MedicinePatient

Physician Family

(Doherty & Baird, 1980)

Page 43: Kedokteran Keluarga

Sistem Pelayanan Dokter KeluargaDiperlukan kerjasama harmonis antar-pengandil

Pemerintah

SDM Kesehatan

Farmasi dan Alat Kedokteran Peng

guna Jasa

Pelayanan Bermutu

Page 44: Kedokteran Keluarga

TERIMA KASIH