Upload
letruc
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEDUDUKAN ANAK DI LUAR PERKAWINAN
PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 46/PUU-VIII/2010
DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
SKRIPSI
Oleh:
Aljuraimy
NIM. 07210047
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2013
KEDUDUKAN ANAK DI LUAR PERKAWINAN
PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 46/PUU-VIII/2010
DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
SKRIPSI
Diajukan Kepada:
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (S.Hi)
Oleh:
Aljuraimy
NIM. 07210047
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2013
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah,
Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan
keilmuan,penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
KEDUDUKAN ANAK DI LUAR PERKAWINAN
PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 46/PUU-VIII/2010
DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau
memindah data milik orang lain. Jika dikemudian hari terbukti disusun orang lain, ada
penjiplakan, atau memindah data orang lain, baik secara keseluruhan atau sebagian,
maka skripsi dan gelar sarjana yang diperoleh karenanya, batal demi hukum.
Malang, 9 September 2013
Penulis,
Aljuraimy
NIM 07210047
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudara Aljuraimy NIM 0720047
Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang dengan judul:
KEDUDUKAN ANAK DI LUAR PERKAWINAN
PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 46/PUU-VIII/2010
DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
maka pembimbing menyatakan bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat-
syarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.
Malang, 9 September 2013
Mengetahui,
Ketua Jurusan
Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah
Dr. Sudirman,M.A
NIP. 197708222005011003
Dosen Pembimbing,
H. Mujaid Kumkelo, M.H
NIP. 97406192000031001
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan penguji skripsi saudari Aljuraimy, NIM 07210047, mahasiswa Jurusan
Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang, dengan judul:
KEDUDUKAN ANAK DI LUAR PERKAWINAN
PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 46/PUU-VIII/2010
DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
Telah dinyatakan lulus dengan nilai B+.
Dewan Penguji:
1. H. Moh. Thoriquddin, Lc., M.HI ( )
NIP 197303062006041001 Ketua
2. H. Mujaid Kumkelo, M.H ( )
NIP 197406192000031001 Seketaris
3. Dr. H. Saifullah, S.H., M.Hum ( )
NIP. 196512052000031001 Penguji Utama
Malang, 23 September 2013
Dekan,
Dr. Roibin, M.H.I
NIP 196812181999031002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah „Azza wajalla, atas rahmat, hidayah serta inayahnya
yang sangat melimpah ruah kepada seluruh makhluk di semesta alam. Dengan hanya
rahmat serta hidayah-NYA pula penulisan skripsi yang berjudul, KEDUDUKAN
ANAK DI LUAR PERKAWINAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH
KONSTITUSI NO. 46/PUU-VIII/2010 DITINJAU DARI KITAB UNDANG-
UNDANG HUKUM PERDATA, dapat terselesaikan dengan curahan kasih sayang-
Nya tiadahenti. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah SAW
beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang selalu berada di jalan-NYA. Semoga
kita tergolong orang-orang yang beriman dan mendapatkan syafa‟at dari Beliau di
akhirat kelak. Amien..
Penulis mengakui bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak., maka dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada batas kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si., selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Bapak Dr. Roibin, M.H.I., selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang serta Pembimbing penulis yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Sudirman, M.A., selaku Ketua Jurusan Fakultas Syariah Universitas
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Bapak H. Isroqunnajah, M.Ag., selaku dosen wali penulis selama menempuh kaliah
di Fakultas Syariah Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Terima
kasih penulis haturkan kepada Beliau yang telah memberikan bimbingan, saran, serta
motivasi selama menempuh perkuliahan.
5. Bapak H. Mujaid Kumkelo, M.H., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan demi terselesainya skripsi ini.
6. Segenap dosen Fakultas Syariah Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
yang telah menyampaikan pengajaran, mendidik, membimbing, serta mengamalkan
ilmunya dengan ikhlas.
7. Segenap Keluarga besar di Peterongan Jombang, yang telah memberikan dukungan
baik secara materil, moral maupun spiritual dengan curahan kasih sayang dan doanya
kepada peneliti dalam menuntut ilmu.
8. Saudara-saudaraku di UKM UNIOR dan teman-teman fakultas Syariah yang selalu
memberikan warna dalam mengarungi kehidupan di kampus.
Semoga amal mereka diridhoi Allah SWT dan semoga karya yang sederhana
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Disini penulis sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari salah dan
dosa, menyadari bahwasanya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan
skripsi ini.
Malang, 9 September 2013
Penulis,
Aljuraimy
07210047
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Umum
Transliterasi ialah pemindahalihan tulisan Arab kedalam bahasa Indonesia
(Latin), bukan terjemahan bahasa Arab kebahasa Indonesia. Transliterasi yang
digunakan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
menggunakan EYD plus, yaitu transliterasi yang didasarkan atas Surat Keputusan Bersama
(SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
tanggal 22 Januari 1998, No. 158/1987 dan 0543.b/U/1987, sebagaimana tertera dalam buku
Pedoman Transliterasi Bahasa Arab (Guide Arabic Transliteration), INIS Fellow 1992.
B. Konsonan
dl = ض Tidak dilambangkan = ا
th = ط B = ب
dh = ظ T = ث
(koma menghadap atas) ' = ع Ts = ث
gh = غ J = ج
f = ف h = ح
q = ق Kh = خ
k = ك D = د
l = ل Dz = ذ
m = م R = ر
n = ن Z = ز
w = و S = س
h = ھ Sy = ش
y = ي Sh = ص
Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal
kata maka dalam transliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun
apabila terletak di tengah atau di akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda koma
di ataas ( '), berbalik dengan koma ( ' ) untuk pengganti lambing “ع”.
C. Vokal, Panjang, danDiftong
Setiappenulisan Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis dengan
“a”, kasrah dengan “i”, dhommah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang masing-
masing ditulis dengancaraberikut:
Vokal (a) panjang = â misalnya قال menjadiqâla
Vokal (i) panjang = î misalnya قيل menjadiqîla
Vokal (u) panjang = û misalnya دون menjadidûna
Khusus untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “i”,
melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya‟ nisbat
diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya‟ setelah fathah ditulis
dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:
Diftong (aw) = و misalnya قول menjadiqawlun
Diftong (ay) = ي misalnya خري menjadikhayrun
D. Ta’ Marbûthah (ة)
Ta’ marbûthah ditransliterasikan dengan “ t” jika berada di tengah kalimat,
tetapi apabila ta’ marbûthah tersebut berada di akhir kalimat, maka trasliterasikanya
dengan menggunakan “h” misalnya الرسالةللمدرسة maka menjadi al-risalat li al-
mudarrisah, atau apabila berada di tengah-tengah kalimat yang berdiri dari susunan
mudlaf dan mudlaf ilayh, maka ditransliterasikan dengan menggunakan t yang
disambungan dengan kalimat berikutnya, misalnya فىرحمةهللا maka menjadi fi
rahmatillâh.
E. Kata SandangdanLafdh al-Jalâlah
Kata sandang berupa “al” ( ال ) ditulis dengan huruf kecil, kecuali di awal
kaliamt, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada du tengah-tengah kalimat
yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikancontoh-contohberikutini:
1. Al-Imâm al-Bukhâriymengatakan ….
2. Al-Bukhâriydalammuqaddimahkitabnyamenjelaskan …..
3. Masyâ‟ Allâhkânawamâ lam yasya‟ lam yakun.
4. Billâh „azzawajalla.
F. Namadan Kata Arab Terindonesiakan
Pada prinsipnya setiap kata yang berasal dari bahasa Arab harus ditulis
dengan menggunakan sistem transliterasi. Apabila kata tersebut merupakan nama
Arab dari orang Indonesia atau bahasa Arab yang sudah terindonesiakan, tidak perlu
ditulis dengan menggunakan sistem transliterasi. Perhatikan contoh berikut:
“….Abdurrahman Wahid, mantan Presiden RI ke-empat, dan Amin
Rais, mantan Ketua MPR pada masa yang sama, telah melakukan
kesepakatan untuk menghapus nepotisme, kolusi, dan korupsi dari
muka bumi Indonesia, dengan salah satu caranya melalui
pengintesifan salat di berbagai kantor pemerintah, namun …”
Perhatikan penulisan nama “Abdurrahman Wahid,” “Amin Rais” dan kata
“salat” ditulis dengan menggunakan tata cara penulisan bahasa Indonesia yang
disesuaikan dengan penulisannamanya. Kata-kata tersebut sekalipun berasal dari
bahasa Arab, namun ia berupa nama dari orang Indonesia dan terindonesiakan , untuk
itu tidak ditulis dengancara “Abd al -Rahmân Wahid ,” ”AmînRaîs ,” dan bukan ditulis
dengan “shalât .”
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
ABSTRAK ............................................................................................................ xiii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 6
D. Manfaat Penulisan ........................................................................... 6
E. Metode Penelitian ........................................................................... 7
1. Jenis Penelitian .......................................................................... 7
2. Pendekatan Penelitian ................................................................ 8
3. Bahan Hukum ........................................................................... 9
4. Metode Pengumpulan Bahan Hukum ......................................... 10
5. Metode Pengolahan Bahan Hukum ............................................ 11
6. Metode Analisis Bahan Hukum ................................................. 11
F. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 12
G. SistematikaPembahasan .................................................................. 15
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkawinan dalam Hukum Positif Indonesia.................................... 16
B. Keabsahan dan Syarat-Syarat Perkawinan ....................................... 19
1. Keabsahan dan Syarat-Syarat Perkawinan Menurut
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 ....................................... 19
2. Keabsahan dan Syarat-Syarat Perkawinan Menurut Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata ................................................ 25
C. Anak dan Perkawinan...................................................................... 27
1. Kedudukan Anak ........................................................................ 27
2. Hak Anak ................................................................................... 31
3. Pengakuan Terhadap Anak di Luar Perkawinan .......................... 50
D. Mahkamah Konstitusi dan Kewenangannya .................................... 53
1. Mahkamah Konstitusi ................................................................. 53
2. Wewenang Hak Uji Mahkamah Konstitusi ................................. 58
BAB III : KEDUDUKAN ANAK DI LUAR PERKAWINAN PASCA
PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI No. 46/PUU-VIII/2010
DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM
PERDATA
A. Dasar Pertimbangan Putusan Mahkamah Konstitusi RI
Nomor : 46/PUU-VIII/2010 ............................................................ 61
B. Ketentuan Hukum Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang No. 1
Tahun 1974 Pasca Putusan Mahakamh Konstitusi Nomor
46/PUU-VIII/2010 Ditinjau Dari KUH.Perdata ............................... 71
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 77
B. Saran ............................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ABSTRAK
Aljuraimy. 07210047. Kedudukan Anak Di Luar Perkawian Pasca Putusan Mahkamah
Konstitusi No. 46/PUU-VIII/2010 Di Tinjau Dari Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata. Skripsi. Jurusan: Al-Ahwal al-Syakhshiyah. Fakultas, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing: Mujaid Kumkelo, M.H.
Kata Kunci: Anak di luar perkawinan, KUH.Perdata, Mahakamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi pada tanggal 17 Februari 2012 mengeluarkan putusan
Nomor: 46/PUU-VIII/2010 tentang kedudukan anak diluar perkawinan. Putusan ini
adalah terobosan terbaru mengenai kedudukan anak di luar perkawinan, yang mana
anak luar perkawinan yang semula hanya memiliki hubungan perdata dengan ibunya
dan keluarga ibunya saja, dapat memiliki hubungan keperdataan dengan ayahnya dan
keluarga ayahnya. Putusan ini bermula dari permohonan uji materiil Machica Mochtar
terhadap Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 43 ayat (1) UU No. 1/1974. Dalam permohonannya
pemohon menganggap kedua pasal tersebut bertentangan dengan Pasal 28B ayat (1) dan
ayat (2) serta Pasal 28D ayat (1) UUD 1945.
Atas dasar bahan hukum di atas, maka rumusan masalah yag diangkat dalam
penelitian ini adalah meneliti dasar pertimbangan hukum Majelis Hakim dalam
putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010. Serta meneliti ketentuan
hukum dalam Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang No, 1 Tahun 1974 pasca putusan
Makamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 ditinjau dari KUH.Perdata.
Dilihat dari rumusan masalah tersebut, penelitian ini termasuk penelitian hukum
normatif atau yuridis normatif, dengan menggunakan pendekatan undang-undang (state
approach) dan pendekatan kasus (case approach). Bahan hukum primer yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor:
46/PUU-VIII/2010 dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pertimbangan hukum dalam
Putusan Mahakam Konstitusi No. 46/PUU-VIII/2010 adalah, hubungan perdata seorang
anak dengan bapak dapat didasarkan pada adanya hubungan darah antara anak dengan
laki-laki tersebut sebagai bapak dan hak seorang anak, tanpa memandang status
perkawinan kedua orang tuanya, harus mendapatkan perlindangan dan kepastian
hukum.
Pasal 43 ayat (1) UU No. 1/1974 hanya mengandung ketentuan tentang
pengakuan terhadap anak luar kawin, sehingga tidak semua kerugian yang diterima oleh
anak luar kawin dapat terlindungi oleh hukum, terutama kerugian soisal-psikologi.
Pembukatian hubungan antara anak luar kawin dengan bapak biologisnya melalui tes
DNA, dapat dilengkapi atau dapat dibuktikan dengan alat bukti lain yang telah diatur
oleh Undang-Undang
مستلخص من PUU-VIII/2010/46مكانة الولد الزنا بعد قرار اجمللس الدستورية رقم . 07210047. اجلرميي
جامعة . كلية الشريعة. قسم األحوال الشخصية. البحث اجلامعي. ناحية كتب قوانني األحكام ادلدين جمائد كمكيلو ادلاجستري: اإلشراف .موالنا ملك إبراىيم اإلسالمية احلكومية ماالنج
مكانة الولد الزنا، كتب قوانني األحكام ادلدين، اجمللس الدستورية: الكلمة الرئيسية
عن مكانة PUU-VIII/2010/46 اجمللس الدستورية تنفذ القرار رقم 2012 فرباير 17يف التاريخ ىذا القرار يكون طفرة حديثة عن مكانة الولد الزنا، الذي يف البداية الولد الزنا لو عالقة ادلدنية . الولد الزنا
القرار الطلب ادلراجعة القضائية ماجيجا موحرت . لو عالقة ادلدنية بأبيو وعائلة أبيو, بأميو وعائلة أميو فقط . 1974 سنة 1القوانني رقم (1) و اآلية 43( 2) اآلية 2على فصل
ما ىي : انطالقا من مواد األحكام ادلوجودة قدم الباحث يف ىذا البحث مشكلة البحث فيما يلي، وكيف كان PUU-VIII/2010/46االعتبار األساسي جملس القضاة يف تنفيذ اجمللس الدستورية رقم
-PUU/46 بعد تنفيذ اجمللس الدستورية رقم 1974 سنة 1القوانني رقم (1) اآلية 43احلكم يف فصل
VIII/2010من ناحية كتب قوانني األحكام . يشمل ىذا البحث دراسة القضائية القانونية أو ادلعيارية وانطالقا من مشكلة البحث ادلوجودة،
من خالل مراجعة . (احلايلادلنهج )هنج احلالة مو ( القانوينهنجامل)هنج الدولة م و، وهينباستخدام منهج احملكمة تنفيذوادلواد القانونية األساسية ادلستخدمة يف ىذه الدراسة ىي. ادلواد القانونية كمصدر للبيانات
.وكتب قوانني األحكام ادلدين ومواد األحكام ادلتعلقة بادلناقشة PUU-VIII/2010/46رقم الدستورية PUU-VIII/2010/46القرار رقم أن االعتبارات القانونية يف وقد مت احلصول على نتائج االستنتاج
حقوق الطفل جيب ان حتصل علي اجلماية . ىو عالقة ادلدنية بني الولد الزنا و أبيو التكاء على عالقة الدم .القانونية
، حبيث ال لولد الزنا ا عنعلى أحكام بشأن االعرتاف 1/1974القوانني رقم (1) اآلية 43فصل االجتماعية، وخاصة فقدانينانو أن تكون حممية من قبل القولد من الزنا اليت يتلقاه الاخلسرانمجيع .يةالنفس
ABSTRACT
Aljuraimy. 07210047. Child Outside Marriage Position After the Constitutional Court
Decision No. 46/PUU-VIII/2010 In Review From the Indonesian Civil Code. Thesis.
Department: Al-ahwal al-Syakhshiyah. Faculty: Sharia. State Islamic University of
Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor: Mujaid Kumkelo, M.H.
Keywords: Child Outside of Marriage, KUH.Perdata, The Constitutional Court
Constitutional Court on February 17, 2012 issued Decision Number: 46/PUU-
VIII/2010 about the position of children outside of marriage. This ruling is the latest
breakthrough regarding the position of the child outside of marriage, which at first had a
child outside of marriage is only a civil relationship with her mother and her mother's
family alone, can have a civil relationship with his father and his father's family. This
decision stems from the judicial review request Machica Mochtar to Article 2 paragraph
(2) and Article 43 paragraph (1) of Law no. 1/1974. In the applicant's request, the two
articles are considered contrary to Article 28B paragraph (1) and paragraph (2) and
Article 28D paragraph (1) of the 1945 Constitution
Based on the the material law above, then the formulation of the issues raised in
this study is to examine the legal considerations in the decision of the judges of the
Constitutional Court No. 46/PUU-VIII/2010. As well as examine the legal provisions in
Article 43 paragraph (1) of Law No. 1 post of 1974 Constitutional Court decision
Number: 46/PUU-VIII/2010 terms of Indonesian Civil Code.
Judging from the formulation of the problem, this research includes the study of
normative legal, using the approach of the legislation (state approach) and the approach
to the case (case approach). Primary legal materials used in this study is the
Constitutional Court Decision Nomber: 46/PUU-VIII/2010 and Indonesian Civil Code.
From the results it is concluded that the consideration of the law in the
Constitutional Court Decision Number: 46/PUU-VIII/2010 is a civil relation between
father and son may be based on blood relation, and the rights of a child, regardless of
marital status of the parents, should receive protection and law certainty.
Article 43 paragraph (1) of Law no. 1/1974 contains provisions on the
recognition of illegitimate children, so that not all damages received by children outside
of marriage can be protected by law, especially the loss soisal-psychology. Proof of the
relationship between the child outside marriage with the biological father through DNA
testing, can be equipped or can be proved by other evidence which has been regulated
by the Law