Upload
ngothuy
View
250
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
KEEFEKTIFAN METODE MATEMATIKA GASING
TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR
KELILING BANGUN DATAR SISWA KELAS III
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR
KABUPATEN PEKALONGAN
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Hermawan Syarif
1401411402
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
(1) Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui (Q.S. Al-Baqarah: 216)
(2) Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S. Al-Insyirah: 6).
(3) Tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanya anak yang tidak mendapat
kesempatan (Prof. Yohanes Surya, Ph.D.).
(4) Belajar matematika bukan hanya sekedar mengerti angka. Matematika
mengajarkan pada kita bahwa setelah angka 1 ada angka 2. Begitu juga
dengan kehidupan setelah kesulitan ada kemudahan (peneliti).
Persembahan
Untuk orang tua, keluarga, para sahabat, serta
teman-teman seperjuangan mahasiswa PGSD
angkatan 2011.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keefektifan
Metode Matematika Gasing Terhadap Minat dan Hasil Belajar Keliling Bangun
Datar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Kalipancur Kabupaten
Pekalongan”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu baik dalam penelitian maupun dalam penulisan
skripsi ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan melaksanakan studi di Universitas Negeri
Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.
3. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah membantu dalam
kelancaran skripsi ini.
4. Drs. Yuli Witanto, M.Pd., dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan
banyak waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
vii
5. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd., dosen wali yang telah memberikan arahan,
motivasi, serta bimbingan selama peneliti menjalankan studi sarjana di
Universitas Negeri Semarang.
6. Bapak dan ibu dosen PGSD UPP Tegal, yang dengan segala keikhlasan telah
memberikan ilmu kepada peneliti selama menuntut ilmu.
7. Surajak, S.Pd., kepala SD Negeri 1 Kalipancur Kecamatan Bojong Kabupaten
Pekalongan yang telah memberikan ijin penelitian.
8. Guru-guru di SD Negeri 1 Kalipancur Kecamatan Bojong Kabupaten
Pekalongan yang telah banyak membantu peneliti dalam melaksanakan
penelitian.
9. Teman-teman PGSD angkatan 2011 yang telah membantu peneliti selama
melaksanakan penelitian.
10. Keluarga besar Bapak Wildan Luthfi yang selalu mendukung dalam belajar.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kemajuan dunia
pendidikan di Indonesia untuk saat ini dan seterusnya.
Tegal, Mei 2015
Peneliti
viii
ABSTRAK
Syarif, Hermawan. 2015. Keefektifan Metode Matematika Gasing Terhadap Minat
dan Hasil Belajar Keliling Bangun Datar Siswa Kelas III Sekolah Dasar
Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan. Skripsi, Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Yuli
Witanto, M.Pd.
Kata Kunci: hasil belajar, metode matematika gasing, minat belajar.
Pada umumnya hasil belajar siswa pada materi keliling bangun datar
masih kurang optimal. Hasil belajar yang kurang optimal dapat dikarenakan minat
belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi keliling bangun datar
rendah. Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh kualitas
pembelajaran. Kualitas pembelajaran dipegaruhi oleh metode pembelajaran yang
digunakan. Sebagian besar guru masih menerapkan metode konvensional berupa
ceramah dalam mengajarkan materi keliling bangun datar. Metode konvensional
dirasa kurang efektif diterapkan dalam pembelajaran materi keliling bangun datar.
Dengan menggunakan metode konvensional siswa cenderung pasif dan mudah
bosan. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa hasil belajar yang rendah.
Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu metode pembelajaran yang efektif
dalam pembelajaran materi keliling bangun datar, salah satunya yaitu metode
matematika gasing. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen dengan
desain quasi eksperimental design bentuk nonequivalent control group design.
Populasi yang digunakan meliputi siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur yang
berjumlah 46 siswa. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik sampling jenuh
dengan anggota sampel 23 siswa kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan 23 siswa
kelas IIIB sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data meliputi
dokumentasi, wawancara tidak terstruktur, observasi, angket, dan tes. Teknik
analisis data meliputi uji validitas, reliabilitas, uji kesamaan rata-rata, uji
normalitas dan uji homogenitas dibantu dengan menggunakan program SPSS
versi 17. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis
inferensial. Analisis deskriptif dengan menggunakan teknik analisis indeks
dilakukan untuk mengetahui minat belajar siswa. Statistik inferensial dengan
menggunakan uji t dan pooled varian digunakan untuk menguji keefektifan
metode matematika gasing. Hasil penelitian menunjukkan dalam uji hipotesis
perbedaan minat belajar siswa menggunakan uji independent sample t test
diperoleh 6.324 > 2.015 (thitung > ttabel) dengan signifikansi 0,000 < 0,05 dan uji
hipotesis keefektifan menggunakan uji t pihak kanan rumus pooled varian
diperoleh 6.322 > 2.015 (thitung > ttabel). Sedangkan hasil penelitian dalam uji
hipotesis perbedaan hasil belajar siswa menggunakan uji independent sample t
test diperoleh 2.557 > 2.015 (thitung > ttabel) dengan signifikansi 0.014 < 0,05 dan
uji hipotesis keefektifan menggunakan uji t pihak kanan rumus pooled varian
diperoleh 2.556 > 2.015 (thitung > ttabel). Berdasarkan hasil analisis data dapat
disimpulkan bahwa metode matematika gasing efektif terhadap minat dan hasil
belajar siswa materi keliling bangun datar.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Judul .....................................................................................................................i
Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................. ..ii
Persetujuan Pembimbing .................................................................................. .iii
Pengesahan ........................................................................................................ .iv
Motto dan Persembahan ......................................................................................v
Kata Pengantar ................................................................................................. .vi
Abstrak..............................................................................................................viii
Daftar Isi .......................................................................................................... .ix
Daftar Tabel ..................................................................................................... xv
Daftar Histogram ..............................................................................................xvi
Daftar Gambar .................................................................................................xvii
Daftar Bagan ...................................................................................................xviii
Daftar Lampiran .............................................................................................. xix
PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................8
1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... ...8
1.3.1 Pembatasan Masalah...............................................................................8
1.3.2 Paradigma Penelitian..............................................................................9
1.4 Rumusan Masalah .............................................................................. .10
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................... .11
1.5.1 Tujuan Umum .................................................................................... .11
1.5.2 Tujuan Khusus ................................................................................... .11
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................. .12
1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................. .12
1.6.2 Manfaat Praktis ...................................................................................12
x
1.6.2.1 Bagi Siswa .............................................................................................13
1.6.2.2 Bagi Guru ..............................................................................................13
1.6.2.3 Bagi Sekolah.......................................................................................13
LANDASAN TEORI ....................................................................................... .14
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................... .14
2.1.1 Hakikat Belajar .................................................................................. .14
2.1.1.1 Pengertian Belajar .............................................................................. .14
2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar............................................15
2.1.2 Pengertian Mengajar .......................................................................... .17
2.1.3 Pengertian Pembelajaran .................................................................... .18
2.1.4 Minat Belajar ..................................................................................... .19
2.1.5 Minat Hitung Menghitung ................................................................. .20
2.1.6 Hasil Belajar....................................................................................... .22
2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar .................................................... .22
2.1.8 Matematika di Sekolah Dasar ............................................................ .24
2.1.9 Teori Belajar Matematika .................................................................. .25
2.1.9.1 Teori Belajar Piaget ............................................................................. .25
2.1.9.2 Teori Belajar Thorndike ...................................................................... .26
2.1.9.3 Teori Belajar Gagne...............................................................................27
2.1.9.4 Teori Belajar Ausubel............................................................................28
2.1.9.5 Teori Belajar Bruner..............................................................................29
2.1.10 Metode Pembelajaran Konvensional...................................................30
2.1.11 Metode Matematika Gasing.................................................................31
2.1.12 Materi Keliling Bangun Datar..............................................................35
2.1.12.1 Menghitung Keliling Bangun Datar Persegi Panjang..........................36
2.1.12.2 Menghitung Keliling Bangun Datar Persegi........................................36
2.1.13 Penerapan Metode Matematika Gasing pada Materi Keliling Bangun
Datar....................................................................................................37
2.2 Penelitian yang Relevan ..................................................................... .40
2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. .44
2.4 Hipotesis...............................................................................................45
xi
METODE PENELITIAN ................................................................................... .48
3.1 Metode Penelitian ................................................................................... .48
3.1.1 Desain Penelitian .................................................................................... .48
3.1.2 Prosedur Penelitian ................................................................................. .50
3.1.2.1 Tahap Persiapan .................................................................................... .50
3.1.2.2 Tahap Pelaksanaan ................................................................................ .53
3.1.2.2.1 Persiapan Pembelajaran ...................................................................... .53
3.1.2.2.2 Perlakuan yang diberikan ................................................................... .54
3.1.2.2.3 Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... .54
3.1.2.2.4 Pengamatan Pelaksanaan Penelitian ................................................... .56
3.1.2.3 Tahap Penyelesaian .............................................................................. .56
3.2 Waktu dan Tempat ................................................................................ .56
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................ .57
3.3.1 Variabel Bebas ..................................................................................... .58
3.3.2 Variabel Terikat ................................................................................. .58
3.4 Populasi dan Sampel .......................................................................... .58
3.4.1 Populasi .............................................................................................. .58
3.4.2 Sampel................................................................................................ .59
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. .60
3.5.1 Dokumentasi ...................................................................................... .60
3.5.2 Wawancara ......................................................................................... .60
3.5.3 Observasi............................................................................................ .61
3.5.4 Angket (Kuisioner) ............................................................................ .61
3.5.5 Tes ...................................................................................................... .62
3.6 Instrumen Penelitian .......................................................................... .63
3.6.1 Pedoman Wawancara ......................................................................... .63
3.6.2 Lembar Observasi Metode ................................................................. .63
3.6.3 Dokumentasi ...................................................................................... .65
3.6.4 Angket (Kuisioner) ............................................................................ .65
3.6.5 Instrumen Tes..................................................................................... .66
3.6.5.1 Uji Prasyarat Instrumen .........................................................................67
xii
3.6.5.1.1 Uji Validitas Instrumen ......................................................................67
3.6.5.1.1.1 Validitas Lembar Pengamatan Metode Matematika Gasing ...........69
3.6.5.1.1.2 Validitas Angket Minat Belajar ......................................................69
3.6.5.1.1.3 Validitas Soal Tes .......................................................................... .70
3.6.5.1.2 Reliabilitas Instrumen ....................................................................... .70
3.6.5.1.2.1 Reliabilitas Angket Minat Belajar .................................................. .71
3.6.5.1.2.2 Reliabilitas Soal Uji Coba .............................................................. .71
3.6.5.2 Analisis Butir Soal ................................................................................ .72
3.6.5.2.1 Analisis Taraf Kesukaran ................................................................... .72
3.6.5.2.2 Analisis Daya Pembeda Soal ............................................................. .73
3.7 Teknik Analisis Data.............................................................................. .75
3.7.1 Analisis Deskripsi Data.......................................................................... .75
3.7.1.1 Variabel Metode Matematika Gasing ................................................ .76
3.7.1.2 Variabel Minat Belajar ....................................................................... .76
3.7.1.3 Variabel Hasil Belajar ........................................................................ .77
3.7.2 Analisis Statistik Data ....................................................................... .77
3.7.2.1 Uji Prasyarat Analisis ....................................................................... .77
3.7.2.1.1 Uji Kesamaan Rata-rata .................................................................... .78
3.7.2.1.2 Uji Normalitas ................................................................................... .79
3.7.2.1.3 Uji Homogenitas ............................................................................... .79
3.7.2.2 Analisis Akhir .................................................................................... .80
3.7.2.2.1 Uji Perbedaan .................................................................................... .80
3.7.2.2.2 Uji Keefektifan .................................................................................. .80
3.8 Pedoman Penelitian Eksperimen........................................................ .81
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... .82
4.1 Objek Penelitian ................................................................................. .82
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... .82
4.1.2 Kondisi Responden ............................................................................ .84
4.2 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian .......................................... .85
4.2.1 Analisis Deskriptif Data Variabel Matematika Gasing ..................... .85
4.2.2 Hasil Pre Test Matematika Kelas Eksperimen dan
xiii
Kelas Kontrol (Data Awal) ..................................................................86
4.2.3 Deskripsi Data Variabel Minat Belajar Siswa ......................................89
4.2.3.1 Deskripsi Data Variabel Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen .........91
4.2.3.2 Deskripsi Data Variabel Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol ............ ..93
4.2.4 Deskripsi Data Variabel Hasil Belajar Siswa .................................... ..96
4.3 Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ............................................. ..99
4.3.1 Data Sebelum Eksperimen ................................................................. ..99
4.3.1.1 Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Pre Test Materi
Keliling Bangun Datar ....................................................................... ..99
4.3.2 Uji Prasyarat Analisis ........................................................................ 100
4.3.2.1 Hasil Uji Normalitas Variabel Minat Belajar Matematika Siswa ...... 100
4.3.2.2 Hasil Uji Normalitas Variabel Hasil Belajar Matematika Siswa ....... 101
4.3.2.3 Hasil Uji Homogenitas Variabel Minat Belajar Matematika Siswa .. 101
4.3.2.4 Hasil Uji Homogenitas Variabel Hasil Belajar Matematika Siswa ... 103
4.3.3 Uji Hipotesis ...................................................................................... 103
4.3.3.1 Uji t (Pengujian Hipotesis Minat Belajar Matematika Siswa) ........... 104
4.3.3.2 Uji t (Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Matematika Siswa) ............ 105
4.4 Pembahasan........................................................................................ 106
4.4.1 Perbedaan Penerapan Metode Matematika Gasing dan Metode
Konvensional Terhadap Minat Belajar Siswa ................................... 106
4.4.2 Perbedaan Penerapan Metode Matematika Gasing dan Metode
Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa .................................... 112
4.4.3 Keefektifan Metode Matematika Gasing Terhadap Minat Belajar
Siswa ................................................................................................. 116
4.4.3 Keefektifan Metode Matematika Gasing Terhadap Hasil Belajar
Siswa ................................................................................................. 118
PENUTUP ........................................................................................................ 122
5.1 Simpulan ............................................................................................ 122
5.2 Saran .................................................................................................. 124
5.2.1 Bagi Siswa ......................................................................................... 124
5.2.2 Bagi Guru ...........................................................................................124
xiv
5.2.3 Bagi Sekolah ......................................................................................125
Daftar Pustaka ..................................................................................................126
Lampiran ..........................................................................................................130
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Pedoman Penilaian UNNES ..................................................................64
3.2 Dimensi dan Indikator Minat Belajar ....................................................65
4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................84
4.2 Data Responden Berdasarkan Umur ......................................................84
4.3 Nilai Pengamatan Metode Matematika Gasing .....................................86
4.4 Deskripsi Data Pre Test Matematika Siswa ..........................................87
4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Matematika ...................................87
4.6 Deskripsi Data Variabel Minat Belajar Siswa .......................................89
4.7 Indeks Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen .....................................92
4.8 Indeks Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol ...........................................95
4.9 Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa (Data Akhir) .............96
4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Matematika ..................................97
4.11 Hasil U-Mann Whitney Test...................................................................99
4.12 Hasil Uji Normalitas Data Minat Belajar Matematika Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................................100
4.13 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................................101
4.14 Hasil Uji Homogenitas Minat Belajar Matematika Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................................102
4.15 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................................103
4.16 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Minat Belajar Matematika.........................104
4.17 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Hasil Belajar Matematika ..........................105
xvi
DAFTAR HISTOGRAM
Histogram Halaman
4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Eksperimen..............................88
4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Kontrol....................................88
4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Eksperimen............................97
4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Kontrol...................................98
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bangun Datar Persegi Panjang..................................................................36
2.2 Bangun Datar Persegi...............................................................................36
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1.1 Paradigma Penelitian....................................................................................10
2.1 Kerangka Berpikir Penelitian......................................................................44
3.1 Metode Penelitian.......................................................................................47
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Nama Siswa Kelas IIIA ...............................................................131
2. Daftar Nama Siswa Kelas IIIB ...............................................................132
3. Daftar Nama Siswa Kelas IVA ...............................................................133
4. Silabus Pembelajaran Kelas Kontrol .......................................................134
5. Pengembangan Silabus Pembelajaran Kelas Eksperimen ......................137
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas IIIA ....................................148
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas IIIB ......................................171
8. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur .................................................199
9. Daftar Nilai Siswa Kelas IIIA dan IIIB Mata Pelajaran Matematika
Materi Keliling Bangun Datar Tahun Pelajaran 2013/2014 ...................200
10. Daftar Nilai Ulangan Akhir Semester I Siswa Kelas IIIA dan IIIB mata
Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2014/2015 .....................202
11. Output SPSS 17 Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Ulangan Akhir
Semester I Siswa Kelas IIIA dan IIIB mata Pelajaran Matematika
Tahun Pelajaran 2014/2015 .....................................................................204
12. Lembar Pengamatan Metode Matematika Gasing .................................205
13. Hasil Pengamatan Metode Ceramah di Kelas IIIA ................................208
14. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Metode Ceramah di Kelas IIIA ............214
15. Hasil Pengamatan Metode Matematika Gasing di Kelas IIIB ...............215
16. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Metode Matematika Gasing di
Kelas IIIB ...............................................................................................221
17. Format Kisi-kisi Angket Uji Coba Minat Belajar Matematika ...............222
18. Angket Uji Coba Minat Belajar Matematika .........................................223
xx
19. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Uji Coba Minat Belajar
Matematika ..............................................................................................225
20. Jawaban Uji Coba Angket Minat Belajar Matematika Siswa
Kelas IVA ...............................................................................................227
21. Output SPSS 17 Uji Validitas Uji Coba Angket Minat Belajar
Matematika ..............................................................................................228
22. Output SPSS 17 Uji Reliabilitas Uji Coba Angket Minat Belajar
Matematika ..............................................................................................234
23. Format Kisi-kisi Angket Minat Belajar Matematika ..............................235
24. Angket Minat Belajar Matematika ..........................................................236
25. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Minat Belajar Matematika Siswa
Kelas IIIA ................................................................................................237
26. Jawaban Angket Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIA ...............238
27. Indeks Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIA ..............................239
28. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Minat Belajar Matematika Siswa
Kelas IIIB ................................................................................................240
29. Jawaban Angket Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIB ...............241
30. Indeks Minat Belajar Matematika Siswa Kelas IIIB ..............................242
31. Three Box Method ...................................................................................243
32. Output SPSS 17 Uji Normalitas Variabel Minat Belajar
Matematika ..............................................................................................244
33. Output SPSS 17 Uji Homogenitas Variabel Minat Belajar
Matematika .............................................................................................245
34. Output SPSS 17 Uji Hipotesis Variabel Minat Belajar Matematika .......246
35. Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba .....................................................................247
36. Soal Tes Uji Coba ....................................................................................251
37. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba ..........................................................258
38. Lembar Jawaban Soal Tes Uji Coba .......................................................259
39. Hasil Uji Coba Soal Pada Siswa Kelas IVA ............................................260
xxi
40. Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba ............................................................262
41. Output SPSS 17 Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes Uji Coba ......................264
42. Analisis Daya Pembeda Butir Soal .........................................................266
43. Taraf Kesukaran Soal ..............................................................................267
44. Soal Pre Test dan Post Test .....................................................................268
45. Kunci Jawaban Soal Pre Test dan Post Test ............................................272
46. Lembar Jawaban Soal Pre Test dan Post Test .........................................273
47. Hasil Pre Test Kelas IIIA dan IIIB ..........................................................274
48. Output SPSS 17 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Pre Test ........................276
49. Hasil Post Test Kelas IIIA dan IIIB .........................................................277
50. Output SPSS 17 Uji Normalitas Variabel Hasil Belajar
Matematika ..............................................................................................279
51. Output SPSS 17 Uji Homogenitas Variabel Hasil Belajar
Matematika .............................................................................................280
52. Output SPSS 17 Uji Hipotesis Variabel Hasil Belajar Matematika .........281
53. Polled Varian ...........................................................................................282
54. Dokumentasi Penelitian ..........................................................................284
55. Surat Ijin Penelitian BAPPEDA..............................................................286
56. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..................................287
57. Tabel-r .....................................................................................................288
58. Tabel-t .....................................................................................................289
59. Tabel-f......................................................................................................290
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendahuluan merupakan kajian pertama dalam penelitian. Pada
pendahuluan memuat tentang latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Pembahasan
lebih mendalam mengenai bab pendahuluan akan diuraikan dalam penjelasan
dibawah ini.
1.1 Latar Belakang
Memperoleh pendidikan merupakan hak setiap warga negara Indonesia.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 11
Ayat 1 seperti yang dikutip oleh Shoimin (2013: 79) “mengamanatkan kepada
pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan
yang bermutu bagi setiap warga negara”. Pendidikan yang bermutu tidak hanya
mencerdaskan individu dari aspek kognitif atau pengetahuan saja, tetapi juga
meliputi aspek afektif atau sikap, dan aspek psikomotor atau keterampilan.
Pemerintah telah mengusahakan suatu sistem pendidikan yang bermutu.
Hal ini tercantum dalam Pasal 31 Ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 yang
berbunyi:
2
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.
Usaha penyelenggaraan pendidikan yang telah dibangun oleh pemerintah harus
didukung penuh oleh seluruh elemen masyarakat. Proses pendidikan tidak hanya
berlangsung di sekolah saja, tetapi juga di lingkungan tempat tinggal siswa. Peran
orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk membimbing siswa menjadi
manusia seutuhnya.
Pendidikan di Indonesia diselenggarakan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Pelaksanaan pendidikan terbagi dalam beberapa jalur pendidikan
meliputi jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan formal
meliputi pendidikan di sekolah. Pendidikan nonformal meliputi bimbingan belajar
dan kursus. Pendidikan informal meliputi pendidikan yang ada di dalam keluarga.
Jalur pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terdiri dari jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 Ayat 7 menjelaskan bahwa:
Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan
formal yang melandasi jenjang menengah, yang diselenggarakan
pada satuan pendidikan berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta menjadi satu
kesatuan kelanjutan pendidikan pada satuan pendidikan yang
berbentuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah,
atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan dasar berfungsi
3
sebagai peletak dasar-dasar keilmuan dan membantu mengoptimalkan
perkembangan anak melalui pembelajaran yang dibimbing oleh guru. Undang
Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 37
mengemukakan bahwa pembelajaran di sekolah dasar mencakup berbagai muatan
mata pelajaran, salah satu muatan yang penting untuk dipelajari pada jenjang ini
adalah matematika. Oleh karena itu, perlu bagi semua orang untuk mengenal
matematika, memahami peran dan manfaat matematika ke depan (Hamzah dan
Muhlisrarini, 2014: 47).
Matematika berasal dari akar kata mathema artinya pengetahuan, mathein
artinya berpikir atau belajar. Menurut Ismail, dkk (2000: 1.3), “matematika
adalah ilmu yang membahas angka-angka dan perhitungannya, membahas
masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, kumpulan sistem,
struktur dan alat”. Matematika di sekolah dasar berusaha untuk menyajikan materi
yang sesuai dengan karakteristik matematika yaitu berorientasi kepada
kepentingan pendidikan serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Garis Besar Program Pengajaran Matematika Sekolah Dasar tahun
1994 tentang tujuan pengajaran matematika di sekolah dasar menyebutkan bahwa
tujuan pengajaran matematika di sekolah dasar meliputi empat hal, yaitu: (1)
menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan
bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari; (2) menumbuhkan
kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika; (3)
memiliki pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut di
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP); (4) membentuk sikap logis, kritis,
4
cermat, kreatif, dan disiplin. Supaya tujuan pengajaran matematika di sekolah
dasar tercapai, maka guru sekolah dasar harus mengerti dan memahami tugas
seorang guru matematika seperti yang telah tercantum dalam Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yaitu membantu siswanya untuk
mendapatkan: (1) pengetahuan yang meliputi konsep, keterkaitan antar konsep,
dan algoritma; (2) kemampuan bernalar; (3) kemampuan memecahkan masalah;
(4) kemampuan mengomunikasikan gagasan dan ide; serta (5) sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan.
Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak
guru yang menggunakan metode konvensional dalam mengajarkan matematika
termasuk pada materi keliling bangun datar. Menurut Heruman (2007: 87),
“pengenalan berbagai bentuk bangun datar bukan merupakan topik yang terlalu
sulit diajarkan, hanya saja selama ini guru sering kali kurang memperhatikan
batasan-batasan sejauh mana materi yang perlu diberikan kepada siswa”.
Pembelajaran materi keliling bangun datar masih berpusat pada guru dengan
hanya memberikan berbagai definisi yang sebenarnya tidak perlu, sehingga siswa
menjadi pasif karena hanya mendengarkan informasi yang diberikan oleh guru
sehingga menimbulkan kebosanan dan berdampak pada rendahnya minat siswa
untuk belajar matematika serta hasil belajar yang kurang maksimal.
Keadaan serupa terjadi dalam pembelajaran di kelas III Sekolah Dasar
Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan pada mata pelajaran matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III SD Negeri 1 Kalipancur,
diketahui bahwa hasil tes formatif siswa pada materi keliling bangun datar tahun
5
pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran matematika masih banyak siswa yang
belum memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dari tes evaluasi
yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran matematika dengan nilai KKM
sebesar 65, terdapat 20 dari 40 siswa yang terdiri dari kelas IIIA dan IIIB hanya
mampu mencapai batas nilai KKM yang telah ditentukan. Dari data awal yang
telah didapatkan, maka dapat ditarik kesimpulan jika mayoritas siswa mengalami
kesulitan dalam menerima konsep matematika yang abstrak, sehingga
mengakibatkan rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran matematika.
Tugas seorang guru yaitu merancang pembelajaran yang dapat
meningkatkan minat siswa. Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses yang menyatakan bahwa:
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses, eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
Kreativitas dan inovasi seorang guru sangat dibutuhkan dalam proses
pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran matematika. Sebagai ilmu
pengetahuan matematika mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan
yang ada di dalamnya. Supaya pembelajaran matematika khususnya materi
keliling bangun datar dapat terlaksana dengan baik, guru hendaknya
menggunakan suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan minat
belajar siswa.
6
Pengertian metode pembelajaran menurut Hamzah dan Muhlisrarini (2014: 231),
yaitu “cara yang dapat digunakan untuk membelajarkan suatu bahan pelajaran
yang pelaksanaannya memerlukan satu atau beberapa teknik”. Penggunaan
metode matematika gasing merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh guru
dalam mengajarkan materi keliling bangun datar kepada siswa sehingga dapat
meningkatkan minat siswa dalam belajar matematika karena metode matematika
gasing menjadikan proses pembelajaran matematika menjadi gampang, asyik, dan
menyenangkan.
Metode matematika “GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan” (Gasing)
merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Yohanes Surya. Surya (2011: 1)
menjelaskan bahwa metode matematika gasing merupakan suatu metode belajar
matematika dengan menggunakan cara yang lebih sederhana dan dipadukan
dengan pendekatan logika dan meminimalisir penggunaan rumus serta
menekankan kepada suatu pembelajaran yang berupa kegiatan eksplorasi nyata
(konkret) dari materi-materi yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah.
Surya (2011: 1) menjelaskan bahwa prinsip dasar dalam metode
matematika gasing yaitu siswa belajar matematika dari konsep yang termudah
hingga tersulit. Kegiatan menghiung lebih banyak dilakukan di luar kepala
(mencongak) dengan pemberian latihan secara terus menerus (drill). Pemberian
penguatan dengan pemberian pujian dilakukan oleh guru sesering mungkin ketika
siswa mampu menghitung. Guru perlu memiliki sikap optimis dan kasih sayang
dalam mengimplementasikan metode ini di dalam kelas.
7
Kegiatan belajar mengajar menggunakan metode matematika gasing
dirancang secara sistematis dan sistemik dengan mengurutkan materi dari
kegiatan yang mudah sampai pada kegiatan yang sulit dengan tetap
memperhatikan pada ketercapaian tujuan, sehingga memberikan kebermaknaan
kepada siswa dalam belajar matematika.
Terdapat beberapa penelitian yang telah menerapkan metode matematika
gasing. Pertama, penelitian yang diakukan oleh Surya (2012) dengan judul
penelitian “ Math for The Indigenous Tribes in Indonesia”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode matematika gasing dapat meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar Matematika pada anak-anak usia SD di Papua.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Charitas, Permana, dan Suwastri
(2014) dengan judul penelitian “Local Instruction Theory on Division In
Mathematics Gasing: The Case of Rural Area’s Student in Indonesia”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode Matematika gasing memberikan
kontribusi yang nyata pada pemahaman mahasiswa dalam konsep operasi
pembagian.
Penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa metode matematika
gasing mampu meningkatkan motivasi, prestasi belajar matematika siswa, dan
pemahaman mahasiswa terhadap konsep operasi pembagian. Kajian empiris
tersebut menjadi landasan bagi peneliti untuk menguji keefektifan metode
matematika gasing terhadap minat dan hasil belajar pada materi keliling bangun
datar.
8
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti berminat untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Keefektifan Metode Matematika Gasing
Terhadap Minat dan Hasil Belajar Keliling Bangun Datar Siswa Kelas III Sekolah
Dasar Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut:
(1) Pembelajaran matematika materi keliling bangun datar di kelas III SD Negeri
1 Kalipancur cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional
dengan metode ceramah yang berpusat pada guru sehingga siswa menjadi
pasif dan mudah bosan.
(2) Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika rendah karena siswa
merasa kesulitan untuk memahami materi yang bersifat abstrak.
(3) Metode konvensional kurang efektif dalam pembelajaran matematika materi
keliling bangun datar di kelas III SD Negeri 1 Kalipancur ditandai dengan
hasil belajar yang kurang optimal.
(4) Guru kelas III SD Negeri 1 Kalipancur belum pernah mengimplementasikan
metode matematika gasing dalam pembelajaran matematika materi keliling
bangun datar sehingga perlu diuji keefektifannya.
1.3 Pembatasan Masalah
9
Dalam pembatasan masalah akan dibahas mengenai pembatasan masalah
dan paradigma penelitian. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1.3.1 Pembatasan Masalah
Untuk menyederhanakan permasalahan agar pembahasan masalah mengarah pada
tujuan yang akan dicapai maka perlu pembatasan masalah sebagai berikut:
(1) Penelitian difokuskan pada keefektifan penerapan metode matematika gasing
terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur
Kabupaten Pekalongan.
(2) Populasi dalam penelitian ini terbatas pada siswa kelas IIIA dan IIIB
semester II SD Negeri 1 Kalipancur yang berjumlah 46 siswa, terdiri dari 23
siswa kelas IIIA dan 23 siswa kelas IIIB.
(3) Variabel bebas (independen) pada penelitian ini adalah metode matematika
gasing, sedangkan variabel terikatnya (dependen) adalah minat dan hasil
belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan.
(4) Materi yang dipelajari terbatas pada materi keliling bangun datar mata
pelajaran matematika dengan cakupan bahasan yaitu menghitung keliling
bangun datar persegi dan persegi panjang.
(5) Metode yang digunakan sebagai pembanding dalam mengukur keefektifan
metode matematika gasing adalah metode konvensional yaitu metode
ceramah.
1.3.2 Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah model
hubungan variabel ganda dengan dua variabel dependen (Sugiyono, 2013: 72).
10
Variabel independen dalam penelitian ini adalah metode matematika gasing (X)
sedangkan variabel dependennya yaitu minat (Y1) dan hasil belajar siswa (Y2).
Hubungan tersebut digambarkan sebagai berikut:
Keterangan:
X : Metode matematika gasing
Y1 : Minat Belajar
Y2 : Hasil Belajar
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
(1) Apakah terdapat perbedaan minat belajar siswa yang memperoleh
pembelajaran matematika menggunakan metode matematika gasing pada
materi keliling bangun datar dengan siswa yang memperoleh pembelajaran
matematika menggunakan metode konvensional?
Bagan 1.1 Paradigma Penelitian.
X
Y 2
Y 1
11
(2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
memperoleh pembelajaran matematika menggunakan metode matematika
gasing pada materi keliling bangun datar dengan siswa yang memperoleh
pembelajaran matematika menggunakan metode konvensional?
(3) Apakah metode matematika gasing lebih efektif untuk meningkatkan minat
belajar siswa dibandingkan metode konvensional?
(4) Apakah metode matematika gasing lebih efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dibandingkan metode konvensional?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai
berikut:
1.5.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk mengetahui
keefektifan metode matematika gasing sebagai alternatif yang dapat
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode
pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika materi keliling
bangun datar kelas III semester 2.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilaksanakannya penelitian ini, yaitu:
12
(1) Memperoleh informasi perbedaan minat belajar siswa pada materi keliling
bangun datar antara yang diajarkan dengan metode matematika gasing dan
yang diajarkan dengan metode konvensional.
(2) Memperoleh informasi perbedaan hasil belajar siswa pada materi keliling
bangun datar antara yang diajarkan dengan metode matematika gasing dan
yang diajarkan dengan metode konvensional.
(3) Memperoleh informasi keefektifan metode matematika gasing dalam
meningkatkan minat belajar siswa pada materi keliling bangun datar.
(4) Memperoleh informasi keefektifan metode matematika gasing dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi keliling bangun datar.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis bagi siswa, guru, dan sekolah. Manfaat tersebut antara lain
sebagai berikut.
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis adalah manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
kaitannya dengan pembelajaran Matematika. Manfaat teoritis dalam penelitian ini
yaitu:
(1) Memberikan kontribusi khasanah ilmu pengetahuan terlebih pada jenjang
pendidikan dasar.
13
(2) Memberikan informasi mengenai metode matematika gasing yang dapat
digunakan pada pembelajaran matematika materi keliling bangun datar.
(3) Sebagai rujukan bagi para guru dan peneliti lain untuk menerapkan metode
matematika gasing dalam pembelajaran matematika di sekolah.
1.6.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini meliputi manfaat bagi siswa,
guru, dan sekolah. Ketiga manfaat tersebut lebih lanjut akan dijelaskan sebagai
berikut:
1.6.2.1 Bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat bagi siswa, diantaranya:
(1) Memudahkan siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur dalam pembelajaran
matematika khususnya pada materi keliling bangun datar.
(2) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur
dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi keliling bangun
datar.
1.6.2.2 Bagi Guru
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat bagi guru, meliputi:
(1) Memberikan informasi kepada guru tentang pelaksanaan pembelajaran
matematika dengan menggunakan metode matematika gasing.
(2) Mengembangkan keterampilan dan motivasi guru dalam mengembangkan
proses pembelajaran matematika yang gampang, asyik, dan menyenangkan.
1.6.2.3 Bagi Sekolah
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat bagi sekolah, meliputi:
14
(1) Sebagai acuan penggunaan metode pembelajaran alternatif dalam
pembelajaran matematika.
(2) Meningkatkan motivasi sekolah dalam menciptakan pembelajaran
matematika yang gampang, asyik, dan menyenangkan sehingga dapat
meningkatkan kualitas sekolah.
15
BAB 2
LANDASAN TEORI
Landasan teori merupakan kajian kedua dalam penelitian. Pada landasan teori
memuat tentang kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan
hipotesis. Pembahasan lebih mendalam mengenai bab landasan teori akan
diuraikan dalam penjelasan dibawah ini.
2.1 Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka akan dijelaskan tentang: hakikat belajar, faktorfaktor
yang mempengaruhi belajar, pengertian mengajar, pengertian
pembelajaran; minat belajar; minat hitung-menghitung; hasil belajar; karakteristik
siswa sekolah dasar; matematika di sekolah dasar; teori belajar matematika;
metode pembelajaran konvensional; metode matematika gasing; materi keliling
bangun datar; penerapan metode matematika gasing pada materi keliling bangun
datar. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
2.1.1 Hakikat Belajar
Dalam hakikat belajar dibahas mengenai pengertian belajar dan
faktorfaktor yang mempengaruhi belajar, sebagai berikut:
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Surna dan Pandeirot (2014: 6) mengemukakan bahwa “belajar adalah
upaya kreatif untuk menciptakan dan bukan menyerap informasi. Proses belaja
16
terjadi bila peserta didik berupaya dan memiliki keterampilan mengintegrasikan
dan menginternalisasikan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah ada
dalam struktur kognitifnya”. Slameto (2013: 2) berpendapat bahwa “belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi pada individu.
Perubahan perilaku itu terjadi karena pengalaman yang dialami sehingga
diperoleh berbagai perubahan dan pemantapan yang terjadi pada aspek
pengetahuan atau kognitif yang ditempuh dengan melibatkan siswa dalam suatu
proses belajar pengenalan dan atau penemuan, aspek sikap dan nilai dengan
proses belajar yang berusaha untuk menghubungkan pengetahuan baru yang
diperoleh sehingga dapat dipakai dalam hal-hal baru, serta keterampilan atau
psikomotorik dimana proses belajar harus dapat mengendalikan aktivitas
jasmaninya dan memperhatikan berbagai faktor internal (dari dalam diri siswa)
dan eksternal (dari luar diri siswa) sebagai faktor yang mempengaruhi belajar
siswa.
2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Pada hakikatnya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan
menjadi dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Wasliman (2007) dalam
Susanto (2013: 12), berpendapat bahwa “hasil belajar yang dicapai oleh peserta
didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik
faktor internal maupun faktor eksternal”.
17
Susanto (2013: 12) mengemukakan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu diri siswa maupun lingkungan tempat tinggal. Pertama,
faktor yang berasal dari diri siswa meliputi kemampuan berfikir, motivasi, minat,
dan kesiapan siswa. Kedua, faktor yang berasal dari lingkungan meliputi sarana
dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode
dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.
Syah (2010: 129) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu faktor internal,
faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar (approach to learning). Faktor
internal merupakan faktor dari dalam diri siswa meliputi keadaan/kondisi jasmani
dn rohani siswa. Faktor eksternal merupakan faktor dari luar siswa meliputi
kondisi lingkungan di sekitar siswa. Faktor pendekatan belajar merupakan jenis
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Bloom (1982) dalam Kiranawati (2007) mengemukakan bahwa “tiga
faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif,
motivasi berprestasi, dan kualitas pembelajaran” (https://gurupkn.wordpress.com).
Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan.
Syah dan Bloom memiliki pandangan yang hampir sama tentang faktor
yang mempengaruhi belajar yaitu penggunaan strategi, model, dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran. Hal ini dikarenakan tidak
setiap metode pembelajaran efektif diterapkan pada semua materi pelajaran.
Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar yaitu minat siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Berdasarkan penjelasan diatas maka penerapan metode
18
pembelajaran selain memperhatikan kesesuaian dengan materi pelajaran juga
harus dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar.
2.1.2 Pengertian Mengajar
Dequeliy dan Gazali (1974) dalam Slameto (2013: 30) mengemukakan
bahwa “mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara
paling singkat dan tepat”. Sementara Nasution (2005) dalam Susanto (2013: 23)
berpendapat “mengajar merupakan segenap aktivitas kompleks yang dilakukan
guru dalam mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar”.
Pengertian mengajar dipandang menjadi dua aspek jika dilihat dari aspek
kegunaannya, yaitu pengertian mengajar secara tradisional dan modern.
Pengertian mengajar secara tradisional artinya menyampaikan pengetahuan
kepada siswa di sekolah dengan makna pengajaran adalah sebagai persiapan
hidup dengan bertujuan proses dan penguasaan penyampaian dimana guru selalu
berperan aktif dan siswa selalu bertindak pasif serta hanya berlangsung di dalam
kelas saja.
Pengertian mengajar dalam konteks dunia modern oleh Howard (2003)
dalam Susanto (2013: 20) bahwa “mengajar adalah suatu aktivitas membimbing
atau menolong seseorang untuk mendapatkan, mengubah, atau mengembangkan
keterampilan, sikap (attitude), cita-cita (ideals), pengetahuan (knowledge), dan
penghargaan (appreciation)”. Dari berbagai pengertian mengajar yang telah
dikemukakan menunjukkan bahwa dalam proses belajar siswa yang harus terlibat
aktif, sedangkan guru hanya bertugas membimbing, menunjukkan jalan, serta
memperhatikan aspek kepribadian siswa.
19
2.1.3 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Gagne (1977) dalam Rifa‟i
dan Anni (2011: 192), “merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik
yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar”. Orientasi pembelajaran
mencakup perubahan stimulus yang diperoleh dari lingkungan yang diubah
menjadi informasi sehingga tercipta hasil belajar berupa ingatan jangka panjang
yang seluruhnya didapat melalui suatu proses pembelajaran akibat adanya proses
komunikasi antara guru dengan siswa.
Terdapat tujuh komponen dalam proses pembelajaran. Rifa‟i dan Anni
(2011: 194) menjelaskan bahwa komponen-komponen tersebut, terdiri dari: (1)
tujuan, (2) subjek belajar, (3) materi pelajaran, (4) strategi pembelajaran, (5)
media pembelajaran, (6) penunjang, (7) evaluasi. Ketujuh komponen saling
berkaitan dan membentuk satu sistem pembelajaran. Guru membimbing siswa
yang merupakan subjek sekaligus objek pembelajaran supaya tujuan pembelajaran
dapat tercapai sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Perencanaan sangat diperlukan sebelum dilaksanakannya pembelajaran.
Perencanaan dalam pembelajaran matematika merupakan langkah awal menyusun
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika yang
diharapkan secara efektif dan efisien.
2.1.4 Minat Belajar
Pengertian minat yang disampaikan oleh Sudaryono, Margono dan Rahayu
(2013: 90), adalah “kesadaran yang timbul bahwa objek tertentu sangat disenangi
dan melahirkan perhatian yang tinggi bagi individu terhadap objek tersebut”.
Musrofi (2010: 43) berpendapat bahwa terdapat tiga pertanyaan yang melandasi
20
minat seseorang untuk mempelajari sesuatu hal, yaitu: (1) apa saja daya tariknya
yang dia pelajari itu; (2) apa saja relevansinya bagi dirinya; (3) apa saja hasilnya
setelah mempelajari sesuatu itu.
Minat terdiri dari berbagai macam jenis, Purwaningrum (1996) dalam
Susanto (2013: 61) mengelompokkan jenis-jenis minat ini menjadi sepuluh
macam, yaitu: (1) minat terhadap alam sekitar; (2) minat mekanis; (3) minat
hitung menghitung; minat terhadap ilmu pengetahuan; (4) minat persuasif; (5)
minat seni; (6) minat leterer; (7) minat musik; (8) minat layanan sosial; (9) minat
klerikal.
Segala sesuatu yang diminati dapat menjadi motivasi alamiah bagi diri
siswa. Motivasi alamiah dalam diri siswa akan mendorong siswa untuk
melakukan sesuatu yang benar-benar ingin dilakukannya. Guru harus dapat
memunculkan motivasi alamiah di kalangan para siswa pada saat mereka belajar,
guru dapat menjelaskan keterkaitan tujuan pembelajaran dengan kepentingan atau
kebutuhan siswa.
Tanner dan Tanner (1975) dalam Slameto (2013: 181), menyarankan agar
para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Ini
dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan
antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang
lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang.
Jika guru mampu untuk memunculkan minat siswa untuk belajar, maka
guru telah menjadikan minat sebagai pintu masuk proses belajar. Sehingga siswa
akan belajar dengan sebaik-baiknya karena adanya daya tarik pada materi yang
dipelajari, sehingga kepuasan belajar juga dapat diperoleh.
21
Tugas guru selain memunculkan minat belajar siswa, juga harus
memelihara minat siswa dalam belajar. Nurkancana (1993) dalam Susanto (2013:
67-8) mengemukakan cara-cara yang dapat ditempuh guru dalam memelihara
minat belajar siswa, yaitu: (1) meningkatkan minat anak-anak; (2) memelihara
minat yang timbul; (3) mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak
baik; (4) sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak-anak
tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang sesuai baginya.
Berdasarkan pemaparan mengenai minat belajar, dapat disimpulkan bahwa
pengertian minat belajar adalah berbagai pilihan kesukaan dalam melakukan
aktivitas pembelajaran yang membangkitkan gairah individu untuk mempelajari
suatu mata pelajaran yang dapat diukur dari beberapa dimensi antara lain:
kesukaan, ketertarikan, perhatian, serta keterlibatan.
2.1.5 Minat Hitung-Menghitung
“Minat hitung-menghitung merupakan minat terhadap pekerjaan yang
membutuhkan perhitungan” (Susanto, 2013: 61). Mempelajari hitung-menghitung
melalui mata pelajaran matematika sangat penting karena matematika banyak
diaplikasikan dan dikembangkan sehingga memunculkan kesadaran tentang
nilainilai esensial. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Mulyana (2004: 180) bahwa matematika selain dapat memperluas cakrawala
berpikir peserta didik juga dapat mengembangkan kesadaran tentang nilai-nilai
yang secara esensial terdapat di dalamnya.
Minat siswa terhadap matematika adalah kecenderungan seseorang untuk
menerima atau menolak terhadap suatu konsep atau objek matematika. Siswa
yang menerima matematika akan menunjukkan sikap menyenangi matematika
22
dan bersungguh-sungguh dalam belajar matematika ditandai dengan selalu aktif,
dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan. Sedangkan bagi siswa yang
menolak matematika maka sikap yang ditunjukkan adalah selalu cemas saat
mengikuti pelajaran matematika dan malas untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan.
Meningkatkan minat hitung-menghitung melalui pelajaran matematika
pada siswa sekolah dasar dapat dilakukan apabila guru mampu mengenali tipe
gaya belajar matematika siswa. Silver, dkk (2013: xxiv), berpendapat bahwa
“terdapat empat tipe gaya belajar matematika siswa antara lain: (1) siswa dengan
gaya belajar penguasaan; (2) siswa dengan gaya belajar matematika interpersonal;
(3) siswa dengan gaya belajar pemahaman; (4) siswa dengan gaya belajar ekspresi
diri”.
Sangat penting untuk menumbuhkan minat hitung-menghitung pada siswa,
tugas guru dalam memunculkan minat siswa pada pelajaran matematika yaitu
guru harus mampu mengemas pembelajaran matematika menjadi suatu
pembelajaran yang lebih mudah dipelajari, mengasyikkan, dan menyenangkan.
2.1.6 Hasil Belajar
Slameto (2013: 138) mengemukakan bahwa “hasil belajar dalam
kecakapan kognitif itu mempunyai hierarki atau bertingkat-tingkat. Adapun
tingkat-tingkat yang dimaksud adalah: a) informasi non verbal; b) informasi fakta
dan pengetahuan verbal; c) konsep dan prinsip; d) pemecahan masalah dan
kreativitas”. “Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar” (Susanto, 2013: 5). Kegiatan belajar yang diperoleh
23
siswa mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil
belajar dengan tujuan pembelajaran adalah dengan mengadakan evaluasi atau
penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang
dipelajari di sekolah, baik menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang berhubungan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa. Setelah
melakukan evaluasi guru dapat memberikan tindak lanjut kepada siswa. Oleh
karena itu, guru sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa harus
mampu menghadirkan metode pembelajaran yang tepat agar hasil belajar yang
diperoleh siswa optimal.
2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Siswa kelas rendah masih tergolong anak usia dini. Pada masa ini
merupakan masa yang paling tepat untuk menggali potensi siswa. Karakteristik
siswa sekolah dasar yaitu mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik
maupun mental. Perkembangan mental meliputi perkembangan intelektual, emosi,
bahasa, sosial, dan moral keagamaan.
Piaget (1950) dalam Susanto (2013: 77) membagi tingkat perkembangan
kognisi pada setiap individu menjadi beberapa tahapan, tahapan tersebut antara
lain: (1) tahap sensorik-motorik (0-2 tahun) tahapan dimana kematangan
seseorang terjadi karena adanya suatu interaksi sosial dengan lingkungan dan
berbagai tindakan bergantung melalui indrawi; (2) tahap berpikir praoperasional
(2-7 tahun) pada tahap ini kemampuan individu berkembang dari sensorikmotorik
menuju sebuah kemampuan baru ditambah dengan meningkatnya perkembangan
egosentris; (3) tahap berpikir operasional konkret (7-11 tahun) tahap ini anak
24
mulai berpikir secara logis serta berpikir secara konkret, sehingga harus selalu
diamati perkembangan kognitif dan afektifnya; (4) tahap berpikir operasional
formal (11-15 tahun) pada tahap ini individu dapat menerapkan berpikir logis
karena mengembangkan pikiran formalnya serta dapat menggunakan abstraksi.
Berdasarkan tingkat perkembangan kognisi yang telah dipaparkan oleh
Piaget, maka karakteristik siswa sekolah dasar berada pada tahap berpikir
operasional konkret, masih senang bermain, bergerak, melakukan sesuatu secara
langsung dan belum mampu berpikir secara abstrak dan masih terikat dengan
objek yang bersifat konret. Oleh karena itu, pembelajaran harus dirancang supaya
siswa terlibat secara aktif dan diusahakan materi dapat ditampilkan kepada siswa
dengan mudah, asyik, dan menyenangkan sesuai dengan karakteristik dan tahap
perkembangan anak.
2.1.8 Matematika di Sekolah Dasar
“Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di satuan
pendidikan dengan materi matematika dan pola pikir matematika terpilih yang
disesuaikan dengan kebutuhan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan
perkembangan ilmu pengetahuan” (Hamzah dan Muhlisrarini 2014: 67).
Satuan pendidikan di Indonesia terdiri dari sekolah dasar, sekolah
menengah, dan sekolah tinggi. Dari ketiga satuan pendidikan tersebut, pendidikan
sekolah dasar merupakan satuan pendidikan yang paling tepat untuk membekali
siswa dengan ilmu matematika. Matematika di sekolah dasar berusaha untuk
menyajikan materi yang sesuai dengan karakteristik matematika yaitu berorientasi
kepada kepentingan pendidikan serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Pembelajaran matematika di sekolah dasar bertujuan supaya siswa
25
terampil dan cakap untuk mengaplikasikan berbagai konsep matematika yang
telah diajarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Heruman (2007: 2) menyatakan bahwa pembelajaran dan materi
matematika di sekolah dasar disesuaikan dengan perkembangan siswa serta
memperhatikan aspek-aspek teori psikologi perkembangan anak, sehingga
tahapan belajar matematika di sekolah dasar sesuai dengan kognitif dan
perkembangan jiwa siswa. Oleh karena itu, kurikulum matematika sekolah dasar
dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu penanaman konsep dasar (penanaman
konsep), pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan.
Setiap konsep dalam matematika yang abstrak dan baru dipahami oleh
siswa perlu segera diberi penguatan, hal ini bertujuan supaya konsep tersebut
mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam
pola pikir dan pola tindakannya. Siswa sekolah dasar berada pada fase berpikir
opersional konkret dan masih terikat dengan objek yang bersfat konkret, sehingga
diperlukan suatu metode dan media yang tepat untuk memahami matematika yang
bersifat abstrak supaya apa yang disampaikan oleh guru lebih cepat dipahami oleh
siswa.
2.1.9 Teori Belajar Matematika
Memahami suatu teori belajar matematika merupakan dasar untuk
melakukan pendekatan pembelajaran matematika yang sesuai dengan materi yang
menjadi bahan pembahasan sehingga guru dapat berhasil dalam menyampaikan
materi dimana pembelajaran dapat berrjalan secara efektif, efisien,
menyenangkan, dan bermakna. Terdapat beberapa teori belajar perkembangan
dalam pembelajaran matematika antara lain:
26
2.1.9.1 Teori Belajar Piaget
Piaget dalam Rifa‟i dan, Anni (2011: 26-30) membagi tingkat
perkembangan kognisi pada setiap individu menjadi empat tahapan yaitu tahap
sensori motorik (0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap operasional
konkrit (7-11 tahun), dan tahap operasional formal (11-15 tahun).
Tahap sensori motorik yaitu tahapan dimana kematangan seseorang terjadi
karena adanya suatu interaksi sosial dengan lingkungan dan berbagai tindakan
bergantung melalui inderawi. Tahap praoperasional yaitu tahapan dimana
kemampuan individu berkembang dari sensorik-motorik menuju sebuah
kemampuan baru ditambah dengan meningkatnya perkembangan egosentris.
Tahap operasional konkrit yaitu tahapan dimana anak mulai berpikir secara logis
serta berpikir secara konkret, sehingga harus selalu diamati perkembangan
kognitif dan afektifnya. Tahap operasional formal yaitu tahapan dimana anak
dapat menerapkan berpikir logis karena mengembangkan pikiran formalnya serta
dapat menggunakan abstraksi.
2.1.9.2 Teori Belajar Thorndike
Teori belajar ini disebut juga teori conectionisme. Thorndike dalam Rifa‟i
dan Anni (2011: 113) menyatakan jika belajar merupakan proses interaksi antara
stimulus dan respon. Stimulus dan respon merupakan salah satu usaha untuk
mengaktifkan siswa secara utuh dan menyeluruh baik pikiran, perasaan, dan
perbuatan.
Stimulus adalah sesuatu yang dapat merangsang terjadinya kegiatan
belajar seperti pikiran maupun perasaan atau hal-hal lain yang dapat diterapkan
27
melalui alat indera, sedangkan respon adalah reaksi yang muncul yang dapat
berupa pikiran, perasaan, maupun gerakan.
Terdapat tiga hukum dalam teori koneksionisme yaitu hukum kesiapan
(law of readiness), hukum latihan (law of exercise), dan hukum akibat (law of
effect). Hukum kesiapan (law of readiness) adalah hukum yang menyatakan jika
belajar akan berhasil apabila siswa telah benar-benar siap untuk belajar, sebab jika
suatu materi diajarkan kepada anak yang belum siap untuk menerima materi
tersebut maka pembelajaran akan sia-sia dan tujuan pembelajaran tidak akan
tercapai. Hukum latihan (law of exercise) adalah hukum yang menyatakan jika
terjadi ikatan antara stimulus dan respon dalam intensitas yang sering, maka
ikatan tersebut akan semakin kuat karena semakin sering suatu pengetahuan dan
pengalaman yang terbentuk antara stimulus dan respon yang dilatihkan. Hukum
ini menunjukkan bahwa prinsip utama belajar yaitu pengulangan, semakin sering
suatu materi pelajaran diulangi maka akan semakin kuat tersimpan dalam memori.
Hukum akibat (law of effect) adalah hukum akibat dapat diartikan jika suatu
tindakan yang diikuti menyenangkan, maka tindakan tersebut akan cenderung
terus menerus diulangi pada kesempatan lain, dan begitu pula sebaliknya.
2.1.9.3 Teori Belajar Gagne
Teori belajar ini menyatakan bahwa terdapat dua objek dalam belajar
matematika, yaitu objek langsung belajar matematika dan objek tidak langsung
dari belajar matematika. Karso, dkk. (2000: 1.28-9) mengemukakan bahwa objek
langsung meliputi fakta, operasi, konsep, dan prinsip. Sedangkan objek tidak
langsung mencakup kemampuan menyelidiki, memecahkan masalah, disiplin diri,
bersikap positif, dan tahu bagaimana semestinya belajar. Pada teori belajar Gagne
28
dalam Karso, dkk (2000: 1.30), terdapat delapan urutan tipe belajar, yaitu: belajar
isyarat, belajar stimulus respon, rangkaian gerak, rangkaian verbal, belajar
membedakan, belajar konsep, belajar aturan, dan pemecahan masalah. Kedelapan
tipe belajar tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.
Belajar isyarat merupakan tahap belajar sesuatu yang tidak disengaja
sebagai akibat adanya rangsangan, guru dapat bertindak atau mengucapkan
sesuatu yang menyenangkan tentang matematika sehingga membangkitkan sikap
positif siswa dalam belajar matematika. Belajar stimulus-respon merupakan tahap
belajar yang sudah disengaja dan responnya adalah jasmaniah, siswa mampu
menyebutkan atau menuliskan apa yang diperintahkan oleh guru setelah guru
memberikan penjelasan. Rangkaian gerak adalah kegiatan belajar dalam bentuk
perbuatan jasmaniah yang berurutan dan terdiri dari dua atau lebih stimulus
respon. Rangkaian verbal merupakan tahap belajar yang berupa perbuatan lisan
terurut yang terdiri dari dua kegiatan atau lebih stimulus respon. Tahapan
rangkaian verbal mendorong siswa untuk menyatakan pendapat tentang simbol,
definisi, aksioma, maupun dalil. Belajar membedakan merupakan kegiatan
melatih siswa untuk memisah-misahkan rangkaian yang bervariasi. Terdapat dua
macam belajar membeda-bedakan, yaitu membedakan tunggal berupa pengertian
siswa terhadap suatu lambang, serta membedakan jamak yaitu membedakan
beberapa lambang tertentu misalnya lambang-lambang ruas garis, sinar, dan garis.
Belajar konsep disebut juga tahap belajar pengelompokkan, siswa belajar
mengenal sifat dari suatu peristiwa untuk memahami suatu konsep. Belajar aturan
merupakan tahapan dimana siswa mampu memberikan respon terhadap semua
stimulus yang telah diberikan, respon yang ditunjukkan berupa segala macam
29
perbuatan. Pemecahan masalah merupakan tahap yang paling tinggi, sesuatu yang
baru menjadi masalah bagi siswa karena belum mengetahui proses
penyelesaiannya.
2.1.9.4 Teori Belajar Ausubel
Ausubel (1963) dalam Mikarsa, dkk (2009: 6.13-5) mengelompokkan
belajar berdasarkan cara menyajikan materi berupa penerimaan dan penemuan,
sedangkan berdasarkan cara siswa menerima pelajaran yaitu dengan belajar
bermakna dan belajar hafalan. Prinsip-prinsip pembelajaran berdasarkan teori
belajar Ausubel ada empat yaitu pengatur awal, diferensiasi progesif, belajar
superodinat, dan penyesuaian integratif.
Pengatur awal merupakan bahan yang dapat digunakan guru untuk
mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang mempunyai makna lebih
tinggi yang dapat menyebabkan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Diferensiasi progresif merupakan proses pengembangan dan kolaborasi antar
konsep dengan cara memperkenalkan unsur yang paling umum terlebih dahulu
baru yang lebih khusus atau mendetail. Belajar superordinat merupakan proses
struktur kognitif yang mengalami pertumbuhan perolehan konsep dan informasi
baru yang ditemukan selama proses belajar. Belajar superordinat terjadi apabila
konsep-konsep itu dibahas lebih mendetail atau spesifik. Penyesuaian integratif
merupakan penyesuaian yang digunakan untuk mengatasi pertentangan kenyataan
bahwa dua atau lebih nama konsep yang sama atau bila nama yang sama
diterapkan pada lebih dari satu konsep. Oleh karena itu, guru harus bisa
menghubungkan setiap konsep selama penyajian informasi kepada siswa.
30
2.1.9.5 Teori Belajar Bruner
Bruner (1960) dalam Karso, dkk (2009: 1.11-2), membagi proses belajar
menjadi tiga tahapan, meliputi: tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Tahap enaktif
atau tahap kegiatan yaitu tahap siswa belajar menggunakan atau memanipulasi
objek konkret secara langsung seperti memanipulasikan, menyusun, menjejerkan,
dan bentuk-bentuk gerak lainnya. Tahap ikonik atau tahap gambar bayangan
adalah tahap siswa sudah dapat membayangkan kembali atau memberikan
gambaran dalam pikirannya tentang benda atau peristiwa yang dialami atau yang
telah dikenalnya pada tahap enaktif. Tahap Simbolik adalah tahap siswa sudah
dapat memahami simbol-simbol dan mampu menjelaskan dengan bahasanya, hal
ini seperti pada tahap operasi konkret dan formal dari Piaget.
2.1.10 Metode Pembelajaran Konvensional
Metode ceramah merupakan salah satu bentuk pembelajaran konvensional.
Majid (2013: 165) mengemukakan bahwa pembelajaran konvensional dapat
diartikan sebagai pembelajaran dalam konteks klasikal yang sudah terbiasa
dilakukan dan terpusat pada guru. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui
mendengarkan (lecture), tanya jawab, dan membaca.
Suryosubroto (2011: 20) menjelaskan bahwa penggunaan metode ceramah
sudah tidak memadai jika diterapkan pada kondisi sekarang. Metode ceramah juga
tidak memberi banyak mafaat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan. Minat belajar siswa cenderung rendah dalam kegiatan pembelajaran
yang menggunakan metode ceramah. Cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk
meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan menerapkan suatu metode
mengajar yang tepat, efektif, dan efisien.
31
Metode ceramah jika diterapkan secara benar dapat memberikan beberapa
keunggulan. Keunggulan metode ceramah yaitu tidak membutuhkan biaya besar
dan mudah untuk dilakukan. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang
luas dan dapat menonjolkan materi pokok yang sedang dipelajari. Melalui
ceramah guru dapat mengontrol keadaan kelas karena sepenuhnya kelas
merupakan tanggung jawab guru yang sedang mengajar. Selain itu, organisasi
kelas dengan menggunakan metode ceramah dapat diatur menjadi lebih
sederhana.
Setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan. Metode ceramah
memiliki beberapa kelemahan dibandingkan dengan metode yang lain. Dengan
metode ceramah, materi yang dapat dikuasai siswa terbatas pada pengetahuan
yang dikuasai oleh guru. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan akan
menimbulkan verbalisme dan membosankan, apalagi jika guru tidak memiliki
kemampuan bertutur yang baik. Melalui ceramah sulit untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa walaupun siswa sudah diberi kesempatan untuk bertanya.
2.1.11 Metode Matematika Gasing
Metode matematika “GAmpang, aSyIk, dan menyenaNGkan” yang
selanjutnya disebut dengan metode matematika gasing merupakan inovasi yang
dikembangkan oleh Yohanes Surya. Metode matematika gasing membantu siswa
belajar matematika menjadi lebih mudah dipahami dengan berbagai kegiatan
asyik dan menyenangkan di dalamnya.
Metode matematika gasing telah diperkenalkan ke berbagai penjuru
Indonesia. Berbagai pelatihan telah digelar dan diikuti oleh banyak calon guru
atau guru yang sudah mengajar di sekolah dasar. Tidak hanya diperkenalkan saja,
32
metode ini telah diterapkan pada siswa sekolah dasar di wilayah Papua dan
terbukti berhasil dalam waktu enam bulan.
Surya (2011: 1) mengemukakan bahwa metode matematika gasing
merupakan suatu metode belajar matematika dengan menggunakan cara yang
lebih sederhana dan dipadukan dengan pendekatan logika dan meminimalisir
penggunaan rumus serta menekankan kepada suatu pembelajaran yang berupa
kegiatan eksplorasi nyata (konkret) dari materi-materi yang disesuaikan dengan
kurikulum sekolah.
Prinsip dasar dalam metode matematika gasing seperti yang dikemukakan
oleh Surya (2011: 2) yaitu siswa belajar matematika dari konsep yang termudah
hingga tersulit, perhitungan lebih banyak dilakukan di luar kepala (mencongak)
dengan pemberian latihan secara terus menerus (drill). Penguatan dengan
pemberian pujian oleh guru dilakukan sesering mungkin ketika siswa mampu
menghitung, sikap optimis dan kasih sayang guru juga diperlukan dalam
mengimplementasikan metode ini di dalam kelas.
Kegiatan belajar mengajar menggunakan metode matematika gasing
dirancang secara sistematis dan sistemik dengan mengurutkan materi dari
kegiatan yang mudah sampai pada kegiatan yang sulit dengan tetap
memperhatikan pada ketercapaian tujuan, sehingga memberikan kebermaknaan
kepada siswa dalam belajar matematika.
Aniey (2013) mengemukakan bahwa langkah pembelajaran dalam metode
matematika gasing terdiri dari lima tahapan, meliputi:
(1) Tahap pertama: Dialog sederhana
Setiap pelaksanaan pembelajaran penting adanya sebuah interaksi
yang dapat memunculkan S (stimulus) dan R (respon) sehingga apa yang
33
menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tahapan dialog sederhana
dalam metode matematika gasing melibatkan interaksi antara guru dan
siswa sesuai dengan teori belajar connectionsm yang dikemukakan oleh
Thorndike.
(2) Tahap Kedua: Berimajinasi atau berfantasi
Pada tahap ini, guru dapat membantu siswa untuk berimajinasi atau
berfantasi dengan membahas kejadian-kejadian di kehidupan nyata serta
melaksanakan suatu kegiatan permulaan sesuai dengan materi yang akan
dipelajari. Namun, aspek ini seringkali diabaikan oleh guru. Padahal jika
tahap berimajinasi atau berfantasi ini dilaksanakan maka dapat melahirkan
sebuah konsep, kreativitas, inovasi dan perilaku yang aktual dalam
kehidupan.
(3) Tahap ketiga: Menyajikan contoh-contoh soal yang relevan
Pemberian contoh-contoh soal yang relevan bertujuan supaya siswa
berlatih menggunakan logika sederhana sehingga mempertegas
kemampuan penguasaan matematika siswa. Sehingga dengan semakin
seringnya disajikan contoh-contoh soal yang relevan siswa mampu
meningkatkan ketangkasan dan keterampilan pada mata pelajaran
matematika.
(4) Tahap keempat: Menyajikan materi secara mendalam
Pada tahap ini siswa mulai mampu untuk mengetahui
fenomenafenomena apa saja yang dibahas dalam materi matematika yang
sedang dipelajari dengan pemberian makna pada setiap soal-soal yang
telah disajikan pada tahap sebelumnya. Pemberian jembatan keledai oleh
34
guru kepada siswa diharapkan dapat membantu menambah pemahaman
siswa terhadap materi yang diajarkan.
(5) Tahap kelima: Memberikan variasi soal
Pemberian variasi soal dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika menggunakan metode matematika gasing dapat meningkatkan
kualitas belajar siswa. Selain itu, variasi soal yang diberikan juga bertujuan
untuk memperdalam dan mengecek bahan pelajaran yang telah dipelajari
(id.scribd.com).
Roestiyah (1996) dalam Hamzah (2014: 268), mengemukakan bahwa
teknik pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar
yang lebih mantap, karena siswa melakukan latihan-latihan selama melakuan
tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih
terintegrasi.
Metode matematika gasing memiliki beberapa keunggulan. Tuga (2013)
dalam Sirait (2013: 7), menjelaskan keunggulan metode matematika gasing,
meliputi: (1) metode gasing dapat dipelajari oleh segala lapisan umur, cocok
untuk anak-anak hingga orang dewasa; (2) dalam praktiknya, metode ini selalu
mengawali segala hal dengan sesuatu yang nyata (bukan abstrak), sehingga sangat
mudah dimengerti; (3) menghitung cepat (tambah, kali, kurang, bagi) tanpa alat;
(4) menghitung dengan mencongak, sehingga peserta didik harus membayangkan
hasil-hasil yang telah dihitung, hal ini akan memacu kerja otak kanan, dengan
banyaknya imajinasi, peserta didik akan lebih kreatif.
Setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan. Mayoritas penelitian
sebelumnya memaparkan jika kelemahan metode matematika gasing yaitu pada
35
saat ulangan berupa soal esai, jika siswa tidak menyertakan perhitungan dengan
rumus, meski hasil jawabannya benar akan tetap dinyatakan salah, dan secara
umum strategi pembelajaran gasing belum bisa diterapkan untuk menyelesaikan
soal-soal matematika di perguruan tinggi, karena umumnya mahasiswa dituntut
untuk bisa menurunkan berbagai rumus.
2.1.12 Materi Keliling Bangun Datar
Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran matematika kelas III
semester 2 materi bangun datar yang memiliki alokasi waktu sebanyak 8 jam
pelajaran yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Penjelasan materi keliling
bangun datar didasarkan pada KTSP 2006 yang dijabarkan kedalam standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Materi keliling bangun datar
termasuk dalam standar kompetensi menghitung keliling, luas persegi dan persegi
panjang, serta penggunaannya dalam pemecahan masalah pada kompetensi dasar
menghitung keliling persegi dan persegi panjang. Dalam pembelajaran materi
keliling bangun datar akan diterapkan model matematika gasing.
Materi yang akan dibahas yaitu materi menghitung keliling bangun datar
persegi dan persegi panjang. Ringkasan materi yang akan disampaikan adalah
sebagai berikut:
2.1.12.1 Menghitung Keliling Bangun Datar Persegi Panjang
Surya (2011: 74), mengemukakan bahwa “persegi panjang adalah bangun
datar yang keempat sudutnya 90°, ada 2 pasang sisi yang sejajar”. Keliling persegi
panjang dapat dicari dengan menjumlahkan panjang keempat sisinya.
36
Gambar 2.1 Bangun Datar Persegi Panjang
Jadi, keliling persegi panjang ABCD = panjang AB + panjang BC + panjang CD
+ panjang AD
2.1.12.2 Menghitung Keliling Bangun Datar Persegi
Menurut Surya (2011: 74), “persegi adalah bangun datar yang keempat
sudutnya 90°, ada 2 pasang sisi sejajar, semua sisi sama panjang”. Keliling
persegi dapat dicari dengan menjumlahkan panjang
keempat sisinya.
A B
C D
Gambar 2.2 Bangun Datar Persegi
Pada persegi, keempat sisinya sama panjang, sehingga jika panjang salah satu sisi
diketahui, maka kelilingnya dapat ditentukan. Keliling persegi ABCD =
AB + BC + CD + DA.
2.1.13 Penerapan Metode Matematika Gasing pada Materi Keliling Bangun
Datar
Surya (2011: 76-86) mengemukakan bahwa aktivitas guru dan siswa
dalam pembelajaran matematika materi keliling bangun datar dengan
menggunakan metode matematika gasing, meliputi:
D C
A B
37
(1) Tahap pertama: Dialog sederhana
Pada tahap ini guru melaksanakan tanya jawab dengan siswa
mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya,
memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari, membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar dengan yel-yel matematika seru, menjelaskan
tujuan pembelajaran, serta menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran.
Siswa memberikan umpan balik dengan menjawab pertanyaan
mengenai materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya,
menjawab pertanyaan pancingan yang diberikan oleh guru, bersama-sama
menyanyikan yel-yel matematika seru, dan mendengarkan tujuan
pembelajaran dan rencana kegiatan yang disampaikan oleh guru.
(2) Tahap Kedua: Berimajinasi atau berfantasi
Aktivitas guru pada tahap berimajinasi atau berfantasi untuk
mencari keliling bangun datar persegi panjang, yaitu: menyuruh siswa
membentuk suatu persegi panjang dengan menggunakan 14 batang korek
api, bertanya kepada siswa apa keistimewaan persegi panjang yang dibuat,
menyuruh siswa menghitung berapa batang korek api keliling dari bangun
tersebut, menunjukkan kepada siswa bahwa persegi panjang yang dibuat
mempunyai keliling yang sama tapi panjang dan lebarnya berbeda, serta
menjelaskan bahwa jumlah panjang korek api disebut keliling, satuan
keliling disini adalah panjang korek api.
Siswa memberikan umpan balik dengan membentuk suatu persegi
panjang dengan menggunakan 14 batang korek api, menjawab pertanyaan
38
tentang keistimewaan persegi panjang yang dibuat, menghitung berapa
batang korek api keliling dari bangun tersebut, memperhatikan penjelasan
guru bahwa persegi panjang yang dibuat mempunyai keliling yang sama
tapi panjang dan lebarnya berbeda, serta memperhatikan penjelasan guru
bahwa panjang korek api disebut keliling, satuan keliling disini adalah
panjang korek api.
Aktivitas guru pada tahap berimajinasi atau berfantasi untuk
mencari keliling bangun datar persegi, yaitu: menyuruh siswa membentuk
suatu persegi panjang dengan menggunakan 16 batang korek api,
menyuruh siswa menghitung berapa batang korek api keliling dari bangun
tersebut, memberikan penjelasan bahwa keempat persegi panjang
mempunyai keliling yang sama tetapi panjang dan lebarnya berbeda,
menyuruh siswa untuk memperhatikan bahwa salah satu bentuk adalah
persegi, memberikan informasi kepada siswa bahwa persegi termasuk
persegi panjang, menyuruh siswa membentuk suatu persegi dengan
menggunakan 12 batang korek api, dan menjelaskan pada siswa bahwa
jumlah panjang korek api itu yang disebut dengan keliling, satuan keliling
disini adalah panjang korek api.
Siswa memberikan umpan balik dengan membentuk suatu persegi
panjang dengan menggunakan 16 batang korek api, menghitung berapa
batang korek api keliling dari bangun tersebut, memperhatikan penjelasan
guru bahwa persegi panjang yang dibuat mempunyai keliling yang sama
tapi panjang dan lebarnya berbeda, mengamati bahwa salah satu bentuk
yang dibuat adalah persegi, mendengarkan penjelasan guru bahwa persegi
39
termasuk persegi panjang, membentuk suatu persegi dengan menggunakan
12 batang korek api, memperhatikan penjelasan guru bahwa panjang korek
api disebut keliling, satuan keliling disini adalah panjang korek api.
(3) Tahap ketiga: Menyajikan contoh-contoh soal yang relevan
Pada tahap ini untuk mencari keliling bangun datar persegi panjang
maupun persegi, guru memberikan contoh-contoh soal yang relevan
dengan menggunakan media geoboard dan menyuruh siswa untuk
bersama-sama membacakan jawaban. Siswa memberikan umpan balik
dengan membentuk kelompok untuk mengerjakan tugas dengan
menggunakan bantuan media geoboard dan membacakan jawaban
pekerjaan masing-masing.
(4) Tahap keempat: Menyajikan materi secara mendalam
Aktivitas guru pada tahap keempat ini yaitu: menyuruh siswa
menuliskan rumus mencari keliling persegi panjang dan persegi,
memperkenalkan satuan keliling kepada siswa, seperti menunjukkan
kepada siswa seberapa 1 cm itu, dan menuliskan sebuah lagu tentang
rumus mencari keliling persegi panjang dan persegi, lagu ini berfungsi
sebagai jembatan keledai.
Siswa memberikan umpan balik dengan menuliskan rumus mencari
keliling persegi panjang dan persegi, mendengarkan penjelasan guru
tentang satuan keliling, mengamati seberapa panjang 1 cm menggunakan
mistar, dan menyanyikan lagu rumus mencari keliling persegi panjang dan
persegi.
(5) Tahap kelima: Memberikan variasi soal
40
Pada tahap ini guru memberikan berbagai macam variasi soal
tentang menghitung keliling bangun datar persegi panjang dan persegi,
serta memberikan berbagai contoh keliling persegi panjang dan persegi
dengan cara mencongak. Siswa menanggapi dengan menghitung keliling
bangun datar persegi panjang, serta melakukan kegiatan mencongak.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan berfungsi sebagai landasan dalam
sebuah penelitian. Kajian yang relevan dengan penelitian ini adalah kajian hasil
penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti menggunakan metode
matematika gasing.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Josephine Kusuma dan
Sulistiawati (2014) dengan judul penelitian “Teaching Multiplication Of Numbers
From 1 To 10 To STKIP Surya Students Using Matematika Gasing”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa matematika gasing dapat membantu mahasiswa
dalam memahami perkalian bilangan 1 sampai 10 dan mampu mengajarkan
perkalian bilangan 1 sampai 10 dengan lebih baik.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Johannes Hamonagan Siregar,
Wiwik Wiyanti, Nur Safitri Wakhyuningsih, dan Ali Godjali (2014) dengan judul
penelitian “Learning The Critical Points For Addition In Matematika Gasing”.
Hasil penelitian yang berupa penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas matrikulasi di STKIP Surya dengan
41
fokus penelitian yaitu titik kritis untuk materi penambahan dua angka antara 1-10
dengan jumlah kurang dari 20.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nenden Octavarulia Shanty dan
Surya Wijaya (2012) dengan judul penelitian “Rectangular Array Model
Supporting Students’ Spatial Structuring In Learning Multiplication”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rectangular array model dengan menggunakan
strategi metode matematika gasing dapat mendukung siswa untuk menghitung
sesuatu menjadi lebih efisien, mampu melihat kesamaan struktural array, dan
menciptakan struktur spasial untuk suatu kesatuan benda.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Petra Suwasti (2013) dengan
judul penelitian “The Use Of Gasing Method For Teaching Two Digit
Substraction For 2nd Grade Students Of SDN Cihuni II Tangerang”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode matematika gasing dapat merangsang
siswa untuk mengerti konsep pengurangan serta dapat memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melakukan operasi pengurangan dengan lebih cepat dan
mudah.
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Rully Charitas Indra Prahmana
(2013) dengan judul penelitian “Designing Division Operation Learning In The
Mathematics Of Gasing”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode
matematika gasing dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep operasi
pembagian.
Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2012) dengan judul
penelitian “Peningkatan Prestasi Belajar Perkalian Siswa Kelas II SDN 1
42
Kalibeber Wonosobo Melalui Pembelajaran Matematika Gasing”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode
Matematika gasing dapat meningkatkan prestasi belajar perkalian siswa kelas II
SDN 1 Kalibeber. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada pre test sebesar 42%,
akhir siklus I sebesar 65%, dan akhir siklus II sebesar 84%, sedangkan nilai
rataratat es sebelum tindakan adalah 60,48, akhir siklus I 70,42, dan akhir siklus II
sebesar 76,13.
Ketujuh, penelitian yang dilakukan oleh Lilisula (2012) dengan judul
penelitian “Penerapan Metode Gasing (Gampang Asyik dan Menyenangkan) Cara
Coret Materi Perkalian Pecahan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas V SD Negeri 3 Mamala Kecamatan Leihitu”. Hasil penelitian
menunjukkan pembelajaran materi perkalian bangun datar dengan menggunakan
metode matematika gasing cara coret dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas V SD Negeri 3 Mamala Kecamatan Leihitu. Dari 26 siswa, nilai hasil
belajar menggunakan metode matematika gasing terdapat 24 siswa atau 92,30%
berada diatas nilai KKM yaitu > 60, sedangkan 2 siswa atau 7,69% berada
dibawah nilai KKM yaitu < 60.
Kedelapan, penelitian yang dilakukan oleh Wiyanti dan Wakhyuningsih
(2013) dengan penelitian yang berjudul “Penerapan Matematika Gasing
(Gampang, Asyik, menyenaNGkan) pada Materi Penjumlahan Dua Digit dengan
Dua Digit untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri Cihuni II Kelapa Dua
Tangerang”. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan rata-rata nilai post test,
yaitu pada kelas yang menggunakan metode matematika Gasing memperoleh nilai
43
rata-rata sebesar 66,9 dan kelas yang menggunakan metode konvensional sebesar
memperoleh nilai rata-rata sebesar 50.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang relevan dapat ditarik
kesimpulan bahwa metode matematika gasing dapat memberikan pengaruh positif
terhadap hasil belajar siswa, namun belum terdapat penelitian eksperimen yang
membahas keefektifan metode matematika gasing terhadap minat dan hasil belajar
siswa pada jenjang sekolah dasar. Mayoritas penelitian tentang matematika gasing
merupakan penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
melaksanakan penelitian mengenai keefektifan metode matematika gasing pada
pembelajaran matematika materi keliling bangun datar pada siswa kelas III
sekolah dasar. Hal ini diperkuat dengan fakta di lapangan jika metode matematika
gasing belum pernah dilaksanakan pada pembelajaran matematika di SD Negeri 1
Kalipancur Kabupaten Pekalongan.
2.3 Kerangka Berpikir
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan metode matematika
gasing pada kelas eksperimen. Metode yang digunakan sebagai pembanding
dalam penelitiaan ini yaitu metode konvensional yang diterapkan pada kelas
kontrol. Variabel yang dibandingkan yaitu minat dan hasil belajar siswa pada
kedua kelas tersebut setelah mendapatkan perlakuan.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan
sebagai berikut:
44
2.1
Pembelajaran
2.2 matematika
kurang efektif
serta minat dan
hasil belajar
siswa rendah
Pembelajaran
matematika
menggunakan
metode
matematika
gasing
Pembelajaran
matematika
menjadi efektif dan ada
perbedaan
terhadap minat dan hasil
belajar siswa
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
Pembelajaran matematika pada umumnya belum berlangsung secara
efektif karena pembelajaran masih berpusat pada guru. Pembelajaran yang
berpusat pada guru menyebabkan siswa menjadi pasif karena hanya
mendengarkan informasi yang diberikan oleh guru. Siswa cenderung mengalami
kebosanan pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini berdampak pada
rendahnya minat siswa untuk belajar matematika dan hasil belajar yang kurang
maksimal.
Dalam meningkatkan minat dan hasil belajar mata pelajaran Matematika
diperlukan dukungan dari semua komponen. Guru harus menguasai materi,
pengelolaan kelas, serta penggunaan metode pembelajaran yang tepat sehingga
pelajaran matematika dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu guru
juga dituntut membuat pelajaran matematika menjadi menyenangkan dan tidak
lagi menjadi hal yang menakutkan bagi siswa.
Penggunaan metode matematika gasing merupakan salah satu upaya yang
dapat ditempuh guru dalam mengajarkan mata pelajaran matematika. Dengan
penerapan metode matematika gasing diharapka dapat meningkatkan minat dan
45
hasil belajar siswa dalam belajar matematika. Metode matematika gasing
menjadikan proses pembelajaran matematika menjadi gampang, asyik, dan
menyenangkan karena dirancang secara sistematis dan sistemik. Sistematis dan
sistemik berarti materi diurutkan dari kegiatan yang mudah ke yang sulit dengan
tetap memperhatikan pada ketercapaian tujuan, sehingga memberikan
kebermaknaan kepada siswa dalam belajar matematika.
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono 2013: 99).
Rumusan hipotesis yang diajukan yaitu:
(1) Ho1 : Tidak terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas III pada materi
keliling bangun datar yang proses belajarnya menggunakan metode
matematika gasing dengan siswa kelas III yang menggunakan metode
konvensional.
Ha1 : Terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas III pada materi keliling
bangun datar yang proses belajarnya menggunakan metode
matematika gasing dengan siswa kelas III yang menggunakan metode
konvensional.
(2) Ho2 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III pada materi
46
keliling bangun datar yang proses belajarnya menggunakan metode
matematika gasing dengan siswa kelas III yang menggunakan metode
konvensional.
Ha2 : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III pada materi keliling
bangun datar yang proses belajarnya menggunakan metode
matematika gasing dengan siswa kelas III yang menggunakan metode
konvensional.
(3) Ho3 : Metode matematika gasing tidak lebih efektif untuk meningkatkan
minat belajar siswa kelas III pada materi keliling bangun datar
daripada metode konvensional.
Ha3 : Terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas III pada materi keliling
bangun datar yang proses belajarnya menggunakan metode
matematika gasing dengan siswa kelas III yang menggunakan metode
konvensional.
(4) Ho4 : Metode matematika gasing tidak lebih efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III pada materi keliling bangun datar daripada
metode konvensional.
Ha4 : Metode matematika gasing lebih efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas III pada materi keliling bangun datar daripada
metode konvensional.
47
BAB 3
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan kajian ketiga dalam penelitian. Pada metode
penelitian memuat tentang populasi dan sampel, desain penelitian, variabel
penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan metode analisis
data. Pembahasan lebih mendalam mengenai metode penelitian akan diuraikan
dalam penjelasan di bawah ini.
3.1 Metode Penelitian
Dalam metode penelitian dibahas mengenai desain penelitian dan prosedur
penelitian, sebagai berikut:
3.1.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu Quasi Eksperimental Design.
Pemilihan desain ini dikarenakan peneliti tidak dapat mengontrol secara ketat
pengaruh variabel-variabel luar. Bentuk desain kuasi eksperimen yang dipilih
yaitu Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono (2013: 116),
“desain ini hampir sama dengan pretest-postest control group design, hanya pada
desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
random”. Berikut merupakan penjelasan mengenai desain Nonequivalent Control
Group Design.
48
1. O1
X O2
O3
O4
Bagan 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
O1 : Hasil pretest kelompok eksperimen
O2 : Hasil postest kelompok eksperimen
O3 : Hasil pretest kelompok kontrol
O4 : Hasil postest kelompok kontrol
X : Perlakuan yang diberikan yaitu metode matematika gasing
(Sugiyono 2013: 118).
Berdasarkan desain tersebut terdapat beberapa penjelasan yaitu kelompok
eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan, sedangkan kelompok kontrol
adalah adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan. Kelompok kontrol maupun
kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan yang sama yaitu pelaksanaan tes
awal (pretest) dan tes akhir (postest). Tes awal digunakan untuk mengidentifikasi
kemampuan awal kedua kelompok. Setelah dilaksanakan tes awal, dilanjutkan
dengan kegiatan pembelajaran materi keliling bangun datar. Pada kelompok
eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan metode matematika
gasing, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan (pembelajaran
biasa dengan menggunakan metode konvensional).
Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati belajar siswa
pada kedua kelompok tersebut. Tes akhir dilakukan setelah kegiatan pembelajaran
49
berakhir dan siswa telah belajar materi keliling bangun datar. Tujuan dilaksanakan
tes akhir adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan minat dan hasil belajar
siswa yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
3.1.2 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahap kegiatan yang
dilaksanakan peneliti selama melakukan penelitian. Secara garis besar, prosedur
penelitian yang dilalui oleh peneliti dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Penjelasan lebih lanjut mengenai
ketiga tahap tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:
3.1.2.1 Tahap Persiapan
Merupakan tahap awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum
melaksanakan penelitian. Tahapannya sebagai berikut:
(1) Mengajukan topik.
Pada tahap ini, peneliti mengajukan tiga topik dengan bidang kajian yang
berbeda ke lembaga PGSD UNNES UPP Tegal. Setelah diseleksi oleh tim
ahli (dosen PGSD UNNES UPP Tegal), maka terpilihlah satu topik yang
dianggap paling baik untuk diangkat sebagai topik penelitian. Topik yang
terpilih untuk penelitian ini adalah “Keefektifan Metode Matematika Gasing
Terhadap Minat dan Hasil Belajar Materi Keliling Bangun Datar pada Siswa
Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Kalipancur”.
(2) Menentukan tempat penelitian
Tempat yang dipilih untuk penelitian yaitu SD Negeri 1 Kalipancur.
(3) Melakukan Observasi dan Wawancara Tidak Terstruktur
50
Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi dan wawancara tidak
terstruktur untuk memperoleh data awal yang meliputi kondisi kegiatan
pembelajaran matematika di kelas III SD Negeri 1 Kalipancur.
(4) Menentukan populasi.
Pada tahap ini, peneliti menentukan populasi berdasarkan data awal yang
diperoleh dari guru SD Negeri 1 Kalipancur. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IIIA dan siswa kelas IIIB SD Negeri 1
Kalipancur yang berjumlah 46 siswa.
(5) Menentukan sampel.
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu semua
anggota populasi dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini dipilih karena
jumlah populasi kurang dari 100, berdasarkan pendapat Musfiqon (2011:
91) apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka digunakan semua sebagai
sampel.
(6) Mengajukan proposal penelitian.
Pada tahap ini, peneliti mengajukan proposal penelitian kepada lembaga
PGSD UPP Tegal. Proposal yang peneliti ajukan, sebelumnya
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
(7) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Pada tahap ini, peneliti membuat RPP sesuai dengan materi yang dipilih dan
silabus. RPP yang dibuat merupakan RPP untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
(8) Membuat kisi-kisi angket minat belajar.
51
Pada tahap ini, peneliti membuat kisi-kisi angket minat belajar yang berisi
tentang butir-butir yang akan diamati untuk mengukur minat belajar siswa
dalam pembelajaran menggunakan metode konvensional dan metode
matematika gasing.
(9) Membuat butir uji coba angket minat belajar.
Pada tahap ini, peneliti membuat butir uji coba angket minat belajar yang
sudah dilengkapi dengan indikator. Sebelum digunakan, angket minat
belajar siswa diujicobakan pada siswa kelas IVA SD Negeri 1 Kalipancur.
Pengujicobaan angket minat belajar siswa bertujuan untuk mendapatkan
angket yang valid dan reliabel.
(10) Membuat kisi-kisi soal.
Pada tahap ini, peneliti membuat kisi-kisi soal sesuai materi dengan
indikator pencapaian pembelajaran pada materi keliling bangun ruang.
Kisikisi soal yang dibuat dilengkapi dengan indikator butir soal, nomer soal,
tingkat ranah kognitif dan tingkat kesukaran soal.
(11) Membuat soal uji coba.
Pada tahap ini, peneliti membuat soal uji coba berbentuk soal pilihan ganda
berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Pembuatan soal memperhatikan
tampilan dan isi soal yang kemudian diuji oleh tim ahli. Setelah diuji
validitas isi dan konstruk oleh tim ahli, soal diujicobakan. Ujicoba soal
bertujuan untuk mendapatkan soal yang valid dan reliabel.
(12) Membuat lembar pengamatan metode.
Pada tahap ini, Peneliti membuat lembar pengamatan metode matematika
gasing untuk memastikan bahwa metode tersebut benar-benar terlaksana
52
dengan baik. Aspek-aspek yang diamati disesuaikan dengan langkahlangkah
metode matematika gasing ditunjang dengan penelitian yang
relevan.
(13) Mengurus perijinan penelitian.
Pada tahap ini, peneliti mengurus perijinan penelitian yang dimulai dari
perijinan dari dosen pembimbing (Drs. Yuli Witanto, M.Pd), lembaga
PGSD UPP Tegal dan SD Negeri 1 Kalipancur.
3.1.2.2 Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penelitian meliputi tahap persiapan pembelajaran,
perlakuan yang diberikan, pelaksanaan penelitian, dan pengamatan pelaksanaan
penelitian.
3.1.2.2.1 Persiapan Pembelajaran
Sebelum peneliti melakukan pembelajaran di kelas eksperimen dan
kontrol, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain:
(1) Melakukan uji coba metode matematika gasing di kelas uji coba
Sebelum dilaksanakan di kelas eksperimen, terlebih dahulu metode
matematika gasing diuji cobakan di kelas uji coba. Uji coba ini dilakukan
agar peneliti dapat menguasai metode pembelajaran yang akan diterapkan
dalam penelitian.
(2) Melakukan uji coba angket minat belajar
Pada saat melakukan uji coba metode matematika gasing, peneliti juga
melakukan uji coba angket minat belajar untuk menguji validitas dan
reliabilitas angket.
(3) Melakukan uji coba soal tes
53
Setelah, melakukan uji coba metode matematika gasing, selanjutnya
dilakukan uji coba soal di kelas uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk
menyaring soal yang valid dan reliabel dengan tingkat kesukaran dan daya
pembeda yang baik pula.
(4) Menganalisa hasil uji coba
Semua instrumen yang telah diujicobakan meliputi lembar pengamatan
model, angket minat belajar dan soal tes dianalis untuk menguji validitas dan
reliabilitasnya. Pengujian tersebut dibantu dengan program SPSS versi 17.
3.1.2.2.2 Perlakuan yang Diberikan
Kelas IIIB sebagai kelas eksperimen mendapatkan perlakuan
menggunakan metode matematika gasing dalam pembelajaran materi keliling
bangun datar, sedangkan kelas kontrol yaitu kelas IIIA mendapat perlakuan
menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran materi keliling bangun
datar.
3.1.2.2.3 Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2015.
Sampel penelitian yaitu kelas IIIB sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 23
siswa dan kelas IIIA sebagai kelas kontrol yang berjumlah 23 siswa. Mata
pelajaran yang dipilih oleh peneliti adalah matematika materi keliling bangun
datar.
Kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut mendapatkan perlakuan yang
sama yaitu tes awal (pretest) pembelajaran dan tes akhir (posttest). Perbedaan
54
terdapat pada metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan
penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:
(1) Kelas Eksperimen
Pembelajaran pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 25 Maret
2015 untuk pertemuan pertama, 28 Maret 2015 untuk pertemuan kedua dan 1
April 2015 untuk pertemuan ketiga. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu tes
awal (pretest), pembelajaran dan tes akhir (posttest) dengan menggunakan
metode matematika gasing. Pertemuan pertama dan ketiga mendapat alokasi
waktu 105 menit atau 3 jam pelajaran, sedangkan pertemuan kedua medapat
alokasi waktu 70 menit atau 2 jam pelajaran.
(2) Kelas Kontrol
Pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2015
untuk pertemuan pertama, 27 Maret 2015 untuk pertemuan kedua dan 30
Maret 2015 untuk pertemuan ketiga. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu tes
awal (pretest), pembelajaran dan tes akhir (posttest) dengan menggunakan
metode konvensional. Pertemuan pertama dan ketiga mendapat alokasi waktu
105 menit atau 3 jam pelajaran, sedangkan pertemuan kedua mendapat
alokasi waktu 70 menit atau 2 jam pelajaran.
3.1.2.2.4 Pengamatan Pelaksanaan Penelitian
Pengamatan pelaksanaan penelitian bertujuan untuk mengamati
pelaksanaan metode matematika gasing pada kelas eksperimen dan metode
konvensional pada kelas kontrol. Observer dalam penelitian ini adalah guru kelas
IIIA dan IIIB SD Negeri 1 Kalipancur.
55
3.1.2.3 Tahap Penyelesaian
(1) Mengolah data yang didapat dari angket minat belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
(2) Mengolah data yang didapat dari tes yang diberikan kepada kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
(3) Menulis deskripsi data untuk variabel bebas dan variabel terikat.
(4) Menganalisis data minat belajar siswa dan posttest hasil belajar siswa untuk
menjawab hipotesis penelitian.
(5) Menarik kesimpulan dari hasil yang didapatkan sesuai dengan teknik analisis
data yang digunakan.
3.2 Waktu dan Tempat
Penyusunan proposal beserta instrumennya dilaksanakan sejak awal bulan
Januari 2015. Selanjutnya, awal Februari 2015 merupakan waktu untuk
bimbingan proposal beserta instrumen penelitian. Seminar proposal dilaksanakan
pada awal bulan Maret dilanjutkan dengan pengesahan proposal oleh lembaga.
Penelitian dilaksanakan mulai akhir bulan Maret 2015 hingga pertengahan bulan
April 2015, analisis data dan penyusunan laporan akhir penelitian dilaksanakan
selama bulan April hingga Mei 2015 dan pengujian penelitian direncanakan pada
akhir bulan Mei 2015.
Tempat yang dipilih untuk melaksanakan penelitian yaitu SD Negeri 1
Kalipancur Kabupaten Pekalongan. Pemilihan tempat penelitian didasarkan atas
beberapa kriteria yang menjadi syarat penelitian eksperimen. Pertama, kedua
56
kelas terletak pada lokasi yang sama karena merupakan SD paralel. Kedua,
memiliki kesamaan sarana dan prasarana. Ketiga, memiliki kesamaan jadwal
pembelajaran yaitu mulai pukul 07.00-08.45 WIB yang dilaksanakan pada hari
yang berbeda. Keempat, nilai rata-rata mata pelajaran matematika pada ulangan
akhir semester gasal tahun ajaran 2014/2015 tidak jauh berbeda. Pada kelas IIIA,
rata-rata nilai mata pelajaran matematika sebesar 80,52 dan nilai rata-rata nilai
matematika kelas IIIB adalah 78,50. Berdasarkan data tersebut maka peneliti
menetapkan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan metode
matematika gasing dan kelas IIIA sebagai kelas kontrol dengan menggunakan
metode konvensional.
3.3 Variabel Penelitian
Sugiyono (2013: 64) berpendapat bahwa “variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang diciptakan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya”. Menurut hubungan antara variabel satu dengan variabel yang
lain, macam-macam variabel penelitian dapat dibedakan menjadi variabel bebas,
variabel terikat, variabel moderator, dan variabel intervening. Akan tetapi, dalam
penelitian ini hanya terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat
yang akan dijelaskan sebagai berikut:
3.3.1 Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2013: 64), “variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat
57
(dependen)”. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penerapan metode matematika gasing pada materi keliling bangun datar.
3.3.2 Variabel Terikat
“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas” (Sugiyono 2013: 64). Variabel terikat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah minat dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika materi keliling bangun datar.
3.4 Populasi dan Sampel
Pembahasan mengenai populasi akan menjelaskan besar populasi dan
penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Di bawah ini
merupakan penjelasan lebih jelasnya dari populasi dan sampel.
3.4.1 Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono (2013: 119).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III semester 2 Sekolah Dasar
Negeri 1
Kalipancur tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 46 siswa meliputi 23 siswa
IIIA dan 23 siswa IIIB. Alasan penentuan populasi karena SD Negeri 1
Kalipancur merupakan SD paralel dengan jumlah dan kemampuan siswa di kelas
IIIA dan IIIB sama.
58
3.4.2 Sampel
Pengertian sampel seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 120),
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Data yang dipelajari dari sampel merupakan gambaran dari keadaan populasi,
oleh karena itu sampel yang diambil dari populasi harus representatif (mewakili
seluruh anggota populasi).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
nonpropability sampling dengan sampling jenuh. Sampling jenuh merupakan
teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi yang digunakan sebagai
sampel dan dikenal dengan istilah sensus (Sugiyono, 2012: 126). Alasan
penggunaan teknik sampling ini karena jumlah populasi relatif kecil (46 siswa).
Penggunaan teknik sampling jenuh didasarkan pada pendapat Musfiqon (2011:
91), yang berbunyi “jika jumlah populasi kurang dari 100 orang sebaiknya diteliti
semuanya”. Kelas eksperimen maupun kontrol tidak dipilih secara random tetapi
ditetapkan oleh peneliti dengan ketentuan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen
dengan menggunakan metode matematika gasing dan kelas IIIA sebagai kelas
kontrol dengan menggunakan metode konvensional.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teknik dokumentasi, wawancara, observasi, dan tes yang akan diuraikan sebagai
berikut:
59
3.5.1 Dokumentasi
Riduwan (2012: 77) berpendapat bahwa “dokumentasi ditujukan untuk
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan
data yang relevan dengan penelitian”. Dokumentasi yang dikumpulkan dalam
penelitian ini meliputi daftar nama siswa, nilai hasil belajar siswa, silabus mata
pelajaran matematika, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto dan video
kegiatan pembelajaran matematika materi keliling bangun datar.
3.5.2 Wawancara
“Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab atau dialog secara lisan
antara pewawancara (interviewer) dengan responden atau yang diinterview
(interviewee) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh
peneliti” (Widoyoko 2014: 40). Jenis wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur sehingga tidak membutuhkan
pedoman wawancara yang disusun secara sistematis. Wawancara dilakukan pada
saat observasi atau studi pendahuluan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan
informasi mengenai kondisi pembelajaran matematika di SD Negeri 1 Kalipancur
agar dapat menentukan variabel yang harus diteliti.
3.5.3 Observasi
Sebagai teknik pengumpulan data, “observasi bisa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak
dalam suatu gejala pada objek penelitian” (Widoyoko 2014: 46). Kegiatan
observasi dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali. Observasi pertama
60
dilakukan oleh peneliti pada saat studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi
pembelajaran matematika. Observasi kedua dilakukan oleh guru kelas terhadap
peneliti pada saat menyampaikan materi keliling bangun datar menggunakan
metode konvensional dan metode matematika gasing. Observasi dilakukan untuk
mengamati langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang disampaikan oleh
peneliti sudah sesuai atau belum dengan prosedur. Guru kelas mengisi lembar
observasi berdasarkan pedoman observasi yang telah disiapkan oleh peneliti.
3.5.4 Angket (Kuisioner)
Sugiyono (2014:142) menyatakan bahwa kuesioner atau angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Sudaryono, dkk (2013:30) menyatakan angket atau kuesioner merupakan suatu
teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung
bertanya-jawab dengan responden). Angket yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket tertutup yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh
responden.
Sudaryono, dkk (2013:31-32) menyatakan angket terbuka atau angket
tidak berstruktur ialah angket yang diisajikan dalam bentuk sederhana sehingga
responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaanya.
Sedangkan angket tertutup merupakan angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa, sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang
sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau
tanda checklist (√). Angket yang diberikan berisi pernyataan mengenai minat
belajar matematika siswa. Teknik pengambilan data dengan menggunakan angket
61
digunakan untuk mengukur indikator-indikator yang dikembangkan dari variabel
minat belajar siswa.
3.5.5 Tes
Sudjana (2009: 35) berpendapat bahwa “tes sebagai alat penilaian adalah
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari
siswa dalam bentuk lisan, dalam bentuk tulisan, maupun dalam bentuk
perbuatan”. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa
kelas III SD Negeri 1 Kalipancur pada materi keliling bangun datar.
Jenis tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif
bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. Masing-masing jawaban
benar mendapatkan skor 1 sedangkan jawaban salah mendapatkan skor 0. Alasan
menggunakan bentuk soal pilihan ganda yaitu memudahkan dalam penskoran,
cakupan materi luas, dan objektif. Tes dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tes
awal pembelajaran dan tes akhir pembelajaran. Tes awal digunakan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa. Tes akhir digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda.
3.6 Instrumen Penelitian
Kualitas hasil penelitian dipengaruhi oleh kualitas instrumen penelitian
dan kualitas pengumpulan data. Riduwan (2012: 37) berpendapat bahwa “dalam
penelitian kuantitatif instrumen digunakan untuk mengumpulkan data”. Dalam
penelitian kuantitatif, kualitas instrumen berkenaan dengan validitas dan
reliabilitas instrumen. Akan tetapi, instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan variabel
62
apabila tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Oleh karena
itu, instrumen penelitian harus disesuaikan dengan teknik pengumpulan data.
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman
wawancara, lembar observasi, dokumentasi, angket, dan instrumen tes. Penjelasan
selengkapnya sebagai berikut:
3.6.1 Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yang digunakan untuk instrumen penelitian adalah
pedoman wawancara tidak terstruktur. Instrumen tersebut berisi daftar pertanyaan
yang digunakan pada saat observasi pendahuluan. Pedoman wawancara terlampir
pada bagian lampiran.
3.6.2 Lembar Observasi Metode
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan
metode matematika gasing pada kelompok eksperimen. Pengamatan pelaksanaan
metode matematika gasing dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung oleh
guru kelas IIIB SD Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan. Indikator yang
terdapat dalam lembar observasi pengamatan metode matematika gasing
diantaranya yaitu: (1) dialog sederhana; (2) berimajinasi atau berfantasi; (3)
menyajikan contoh-contoh soal secara relevan; (4) menyajikan materi secara
mendalam; dan (5) memberikan variasi soal. Indikator-indikator tersebut
kemudian diperinci dengan menggunakan deskriptor, yang bertujuan untuk
memperjelas indikator yang dimaksud.
Pengamatan penerapan metode matematika gasing pada kelas eksperimen
diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert yang peneliti gunakan
pada lembar pengamatan yaitu dengan melihat berapa jumlah deskriptor yang
63
tampak. Cara menilai kesesuaian pelaksanaan metode yaitu dengan
membubuhkan tanda cek (√) pada lembar pengamatan. Perhitungan skor
pelaksanaan metode matematika gasing berdasarkan lembar pengamatan untuk
setiap pertemuan dilaksanakan dengan menggunakan rumus:
Skor = × 100
Langkah selanjutnya ialah dilaksanakan penilaian dengan menggunakan
pedoman penilaian UNNES (2011: 52), sebagai berikut:
Tabel 3.1 Pedoman Penilaian UNNES
Angka Huruf Predikat
86-100 A Baik sekali
81-85 AB Lebih dari baik
71-80 B Baik
66-70 BC Lebih dari cukup
61-65 C Cukup
56-60 CD Kurang dari cukup
D Kurang
E Gagal (Tidak lulus)
3.6.3 Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa dan data
nilai ulangan tengah semester gasal tahun ajaran 2014/2015. Dokumentasi juga
dilengkapi dengan foto, video, surat izin penelitian, dan lain-lain, sebagai bukti
bahwa penelitian telah dilaksanakan oleh peneliti.
3.6.4 Angket
Angket digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kontrol terhadap mata pelajaran matematika. Angket ini
menggunakan skala Likert. Pada skala Likert, variabel yang akan diukur
64
dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan
acuan untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan (Sugiyono, 2013: 136). Minat belajar ini akan diukur dengan
menggunakan angket yang dirancang agar mudah dipahami dan dijawab oleh oleh
siswa selaku responden dalam penelitian ini. Berikut merupakan dimensi dan
indikator minat belajar menurut Sudaryono, dkk (2013: 90)
Tabel 3.2 Dimensi dan Indikator Minat Belajar
No Dimensi Indikator
1. Kesukaan Gairah
Inisiatif
2. Ketertarikan Responsif
Kesegeraan
3. Perhatian Konsentrasi
Ketelitian
4. Keterlibatan
Kemauan
Keuletan
Kerja keras
Cara menghitung minat belajar siswa melalui angket ialah dengan
menggunakan rumus analisis indeks. “Perhitungan angka indeks ini dapat
dilakukan untuk sebuah konstruk penelitian yang dibangun dengan menggunakan
beberapa indikator” (Ferdinand, 2006: 292). Sehingga, tinggi rendahnya
pernyataan responden terhadap suatu indikator dapat diketahui
.Setelah diketahui nilai indeks akhir dari angket, presentase minat dapat
dikategorikan dengan menggunakan rumus Three Box Method, yakni sebagai
berikut:
65
Keterangan:
i = interval r
= rentang k
= 3
(Ferdinand, 2006: 292).
Dengan analisis angka indeks menggunakan rumus Three Box Method , maka
setiap indikator dan hasil akhir angket minat belajar siswa dikategorikan menjadi
tiga kategori, yaitu: tinggi, sedang, dan rendah.
3.6.5 Instrumen Tes
Soal-soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian berbentuk soal
pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Pembuatan soal didasarkan pada
kompetensi dasar yang dijabarkan ke dalam indikator soal dalam bentuk kisi-kisi
soal. Jumlah soal yang ada pada kisi-kisi soal yaitu sebanyak 20 butir soal.
Setelah soal dibuat, dilaksanakan uji prasyarat instrumen dan analisis butir
soal. Berikut ini merupakan pengertian, rumus dan hasil uji prasyarat instrumen
serta analisis butir soal, yaitu:
3.6.5.1 Uji Prasyarat Instrumen
Uji prasyarat instrumen dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang
valid dan reliabel. Berikut ini merupakan cara untuk menguji validitas dan
reliabilitas suatu instrumen.
3.6.5.1.1 Uji Validitas Instrumen
Sudaryono, Margono, dan Rahayu (2013: 103) mengemukakan bahwa
“validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah
66
mengukur apa yang seharusnya diukur”. Menurut Arikunto (2012: 80), terdapat
dua macam validitas yaitu validitas logis dan empiris.
“Validitas logis menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang
memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran” (Arikunto 2012: 81).
“Pengujian validitas logis dilakukan oleh para pakar yang berkaitan dengan mata
pelajaran yang diteliti” (Sudaryono, Margono, dan Rahayu 2013: 106). Dalam
penelitian ini pengujian dilakukan oleh tim ahli yang terdiri dari dosen
pembimbing dan guru kelas IIIA, IIIB, dan IVA SD Negeri 1 Kalipancur.
“Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah
diuji dari pengalaman” (Arikunto 2012: 81) Hasil belajar siswa dikatakan
meningkat apabila dalam pengalaman dibuktikan hasil belajar siswa meningkat.
Dalam penelitian ini, pengujian validitas empiris menggunakan rumus korelasi
product moment yang dikemukakan oleh Pearson.
Instrumen diujicobakan kepada siswa kelas IVA SD Negeri 1 Kalipancur
dengan alasan siswa sudah pernah mendapatkan materi keliling bangun datar pada
saat masih kelas III. Selanjutnya data hasil uji coba, dianalisis dengan cara
mengkorelasikan antara skor item instrumen menggunakan rumus korelasi
product moment Pearson. Berikut ini merupakan rumus korelasi product moment
Pearson.
Keterangan:
67
X = skor instrumen yang akan dicari validitasnya Y
= skor instrumen yang dijadikan sebagai standar rhitung =
koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Selanjutnya, dihitung dengan menggunakan uji-t. Rumus uji-t sebagai berikut:
Keterangan:
t = nilai t hitung r = koefisien
korelasi hasil t hitung n = jumlah
responden
(Widoyoko, 2014: 153).
Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan dengan derajat kebebasan (dk = n-2) kaidah
keputusan :
Jika thitung > dari ttabel, berarti valid sebaliknya
Jika thitung > dari ttabel, berarti tidak valid
Untuk mempermudah menghitung validitas empiris dapat menggunakan program
Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17.
3.6.5.1.1.1 Validitas Lembar Pengamatan Metode Matematika Gasing
Instrumen lembar pengamatan metode matematika gasing nantinya
digunakan untuk menilai bagaimana penerapan metode matematika gasing pada
materi keliling bangun datar. Sebelum lembar pengamatan digunakan, terlebih
dahulu dilakukan validitas logis lembar pengamatan oleh penilai ahli yaitu dosen
pembimbing.
3.6.5.1.1.2 Validitas Angket Minat Belajar
68
Sebelum instrumen angket minat belajar siswa diujicobakan pada siswa,
terlebih dahulu dilakukan validitas logis oleh penilai ahli yaitu Drs. Yuli Witanto
(dosen pembimbing). Setelah item dinilai dan dinyatakan layak diujicobakan,
maka dilakukan uji coba item kepada siswa kelas IVA SD Negeri 1 Kalipancur
yang berjumlah 20 siswa. Uji coba angket minat belajar dilakukan pada tanggal
14 Maret 2015.
Penghitungan validitas untuk tiap item dapat dilakukan dengan
membandingkan r hasil dan r tabel. Angket diujicobakan pada 20 siswa oleh
karena itu, r tabelnya adalah 0,444. Dari hasil perhitungan menggunakan program
Statistical Product and Service Solution (selanjutnya disingkat SPSS) SPSS 17
memakai analisis Corrected Item-Total Correlation dinyatakan bahwa 16 item
lembar pengamatan minat siswa valid dan 4 item tidak valid. Item yang valid
yaitu nomor 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20. Hasil
penghitungan validitas item minat belajar terdapat pada lampiran 21.
3.6.5.1.1.3 Validitas Soal Tes
Sebelum instrumen soal tes diujicobakan, perlu dilakukan uji validitas
logis. Pada penelitian ini, untuk validitas logis soal tes dilakukan oleh tim ahli
yaitu dosen pembimbing dan guru kelas IIIA dan IIIB SD Negeri 1 Kalipancur.
Soal yang dipakai pada saat proses penilaian dalam pembelajaran
sebanyak 20 butir. Namun, untuk proses validitas, soal dibuat paralel yang setara
cakupan materi dan tingkat kesulitan soalnya dengan jumlah 40 butir soal. Dari 40
butir soal tes matematika yang diujicobakan didapatkan 28 butir soal yang valid.
69
Butir soal yang valid meliputi soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
17, 18, 19, 20, 21, 23, 26, 27, 29, 31, 33, 35, 37, 39, dan 40. Hasil penghitungan
uji validitas dan butir soal yang valid secara lengkap dapat dilihat pada lampiran
40.
3.6.5.1.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang
feliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto 2013: 221).
Sedangkan menurut Sudjana (2013: 16) reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan
atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Reliabilitas pada
penelitian ini menggunakan SPSS 17. Dalam program SPSS uji yang sering
digunakan pada penelitian mahasiswa adalah dengan menggunakan metode
Cronbach’s Alpha (Priyatno, 2010: 97). Menurut Sekaran dalam Priyatno (2012:
120) menyatakan bahwa reliabilitas ≤ 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima, dan ≥ 0,8 adalah baik.
3.6.5.1.2.1 Reliabilitas Angket Minat Belajar
Uji realibilitas yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas instrumen
minat belajar siswa adalah program SPSS 17 metode Cronbach’s Alpha. Uji
realibilitas dilakukan terhadap 16 item indikator lembar angket minat belajar yang
telah dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas tiap butir item yang diperoleh setelah
data dihitung dengan menggunakan SPSS 17 selengkapnya terdapat pada
lampiran 22.
70
Hasil dari perhitungan nilai Cronbach’s Alpha pada SPSS 17 untuk 16
item indikator angket minat belajar siswa ialah 0,891. Nilai 0,891 > 0,8 maka
dapat dikatakan bahwa instrumen bahwa 16 item angket minat belajar siswa
reliabel dengan kriteria baik. Item yang reliabel yaitu nomor 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20.
3.6.5.1.2.2 Reliabilitas Soal Uji Coba
Uji realibilitas soal uji coba hanya dilakukan terhadap soal-soal yang telah
valid. Berdasarkan uji validitas, ada 28 butir soal yang akan diuji realibilitasnya.
Pengujian realibilitas soal tes menggunakan program SPSS 17 metode
Cronbach’s Alpha. Hasil uji reliabilitas tiap butir soal yang diperoleh setelah data
dihitung dengan menggunakan SPSS versi 17 terdapat pada lampiran 41.
Hasil dari perhitungan nilai Cronbach’s Alpha pada SPSS versi 17 untuk
28 item soal uji coba yang valid ialah 0,949. Nilai 0,949 > 0,8 sehingga dapat
dikatakan bahwa 28 item soal uji coba tersebut reliabel dengan kriteria baik. Soal
yang reliabel yaitu nomor nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18,
19, 20, 21, 23, 26, 27, 29, 31, 33, 35, 37, 39, dan 40.
3.6.5.2 Analisis Butir Soal
Arikunto (2012: 222) berpendapat bahwa “analisis butir soal dilakukan
untuk mengidentifikasi soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek”. Dalam
analisis butir soal terdapat beberapa masalah seperti taraf kesukaran dan daya
pembeda soal.
3.6.5.2.1 Analisis Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar. “Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut
71
indeks kesukaran (difficulty index)” (Arikunto 2012: 223). Rentang kesukaran
berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0
menunjukkan bahwa soal terlalu sukar, sedangkan indeks 1,0 menunjukkan bahwa
soal terlalu mudah. Sehingga semakin besar indeks kesukaran, berarti soal
semakin mudah. Perhitungan analisi taraf kesukaran dilakukan pada butir soal
yang sudah valid dan reliabel dengan menggunakan rumus manual. Berikut ini
merupakan rumus untuk mencari indeks kesukaran.
P =
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
(Arikunto, 2012: 223).
Berdasarkan nilai P yang diketahui, indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai
berikut:
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
(Arikunto, 2012: 225).
Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data yang valid dengan
tingkat kesukaran „mudah‟ terdapat pada nomor 2, 6, 10, 12, 14, 17, 18, 19, 21,
26, 27, dan 29; tingkat kesukaran „sedang‟ terdapat pada nomor 1, 3, 4, 8, 9, dan
13, 20, 31, 33, 37, 39, 40; dan tingkat kesukaran „sukar‟ terdapat pada nomor 11,
72
15, 23, dan 35.
3.6.5.2.2 Analisis Daya Pembeda Soal
Arikunto (2012: 226) mengemukakan bahwa “daya pembeda soal adalah
kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai
(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”.
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi
bersimbol D. Untuk mengetahui besarnya D, dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:
Di mana:
J = jumlah peserta didik
JA = banyak peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
(Arikunto, 2012: 228).
Setelah mendapatkan nilai D, langkah selanjutnya yaitu mencocokkan nilai D
dengan klasifikasi daya pembeda. Menurut Arikunto (2012: 232), daya pembeda
diklasifikasikan sebagai berikut:
D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)
D : 0,21 – 0,40 : cukup (satistifactory)
D : 0,41 – 0,70 : baik (good)
D : 0,71 – 1,00 : baik sekali (excellent)
73
D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D
negatif sebaiknya dibuang saja.
Hasil analisis daya pembeda butir soal uji coba selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 42. Dari hasil perhitungan manual, dapat diketahui terdapat 2 soal
berdaya beda jelek yaitu butir soal nomor 17 dan 18, terdapat 15 soal berdaya
beda cukup yaitu butir soal nomor 2, 4, 6, 10, 12, 14, 19, 21, 26, 27, 29, 31, 33,
37, dan 40, dan terdapat sebesal soal berdaya beda baik yaitu butir soal nomor 1,
3, 8, 9, 11, 13, 15, 20, 23, 35, dan 39. Berdasarkan pertimbangan uji validitas, uji
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal didapatkan soal yang layak
digunakan sebagai instrumen. Soal yang digunakan pada penelitian berjumlah 20
soal yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 19, 20, 23, 27, 29, 31,
33, 35, dan 40 dengan komposisi 30% soal mudah, 50% soal sedang dan 20% soal
sukar. Adapun kisi-kisi umum instrumen tes terdapat pada lampiran 35.
3.7 Teknik Analisis Data
Kegiatan analisis data menurut Sugiyono (2013: 199) adalah
“mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
teliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”. Teknik analisis data
dalam penelitian kuantitatif menggunakan perhitungan statistik.
3.7.1 Analisis Deskripsi Data
Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian eksperimen untuk
menguji apakah metode pembelajaran dapat meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa. Deskripsi data yang dilakukan peneliti dengan menggunakan metode
74
analisis statistik yang terdiri dari tendensi sentral dan dispersi. Tendensi sentral
adalah kecenderungan memusat atau mengelompoknya suatu data. Tendensi
sentral sangat diperlukan untuk mengetahui di mana sekumpulan data itu berada
atau memusat. Ada tiga metode dalam mengukur tendensi sentral yaitu: rata-rata
(mean), nilai tengah (median), dan nilai yang paling sering muncul (modus).
Sedangkan dispersi merupakan suatu ukuran untuk mengetahui seberapa
besar penyimpangan data. Melalui dispersi dapat diketahui seberapa jauh datadata
menyebar dari titik pusat data, sehingga normal atau menyimpangnya data dapat
diketahui dengan jelas. Dispersi terdiri dari rentang, kuartil, jangkauan antar
kuartil, persentil, jumlah dan interval kelompok, standar deviasi.
3.7.1.1 Variabel Metode Matematika Gasing
Proses pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan metode
matematika gasing. Dalam pelaksanaannya, peneliti yang berperan sebagai guru
harus mengetahui komponen-komponen metode matematika gasing agar
pembelajaran berjalan sesuai dengan komponen-komponen yang sudah
ditentukan. Dengan memperhatikan dan melaksanakan komponen-komponen
tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa metode matematika gasing benar-benar
terlaksana dalam proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar pengamatan
pelaksanaan metode matematika gasing guna melihat apakah pembelajaran yang
dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau tidak. Pengamatan pelaksanaan metode
matematika gasing dilakukan oleh guru kelas. Pengamatan dilakukan untuk
mengamati pelaksanaan metode pembelajaran pada setiap pertemuan
pembelajaran. Pembelajaran dikatakan berhasil jika komponen-komponen yang
75
tertera pada deskriptor lembar pengamatan telah dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran. Selanjutnya, nilai hasil pengamatan disajikan dalam bentuk skor
pelaksanaan metode matematika gasing.
3.7.1.2 Variabel Minat Belajar
Data variabel minat belajar siswa merupakan data yang diperoleh dari
hasil pengisian angket minat belajar oleh siswa. Analisis dilaksanakan dengan
menggunakan statistik deskriptif. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain
adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, mean,
median, modus, persentase, dan lain-lain (Sugiyono 2013: 200). Penyajian data
minat belajar dalam penelitian ini menggunakan tabel dan presentase. Dalam
analisis deskriptif ini, perhitungan digunakan untuk mengetahui tingkat persentase
skor jawaban dari masing-masing butir pertanyaan.
3.7.1.3 Variabel Hasil Belajar
Data variabel hasil belajar merupakan data yang diperoleh dari hasil
posttest siswa. Analisis dilaksanakan dengan menggunakan statistik deskriptif.
Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui
tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, mean, median, modus, persentase,
dan lain-lain (Sugiyono, 2013: 200). Penyajian data hasil belajar dalam penelitian
ini menggunakan tabel dan diagram.
3.7.2 Analisis Statistik Data
Analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan teknik statistik,
dimana dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial karena penelitian
yang diterapkan pada sampel akan diberlakukan pada populasi. Statistik
inferensial terdiri dari dua bentuk yaitu statistik parametris dan non parametris.
76
Analisis statistik data dalam penelitian ini meliputi uji prasyarat analisis dan
analisis akhir. Penghitungannya menggunakan program SPSS versi 17. Berikut
akan dijelaskan secara lebih lengkap mengenai analisis statistik data tersebut:
3.7.2.1 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji kesamaan rata-rata,
uji normalitas dan uji homogenitas. Penghitungannya menggunakan program
SPSS versi 17. Berikut akan dijelaskan secara lebih lengkap mengenai uji
prasyarat analisis tersebut:
3.7.2.1.1 Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui rata-rata kemampuan
awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. untuk mengetahui kemapuan awal siswa
dapat dilakukan secara empiris maupun statistik. Secara empiris selisis nilai kelas
kontrol dan eksperimen harus ≤ 3, sedangkan secara statistik penghitungan
menggunakan aplikasi SPSS versi 17 dengan menerapkan rumus Mann Whitney U
Test dikarenakan data tidak homogen. Jika kemampuan awal kedua kelas relatif
sama maka kedua kelas tersebut dapat digunakan sebagai objek penelitian, namun
jika berbeda maka kedua kelas tersebut tidak dapat digunakan sebagai objek
penelitian.
Data yang digunakan untuk mengetahui rata-rata kemampuan awal adalah
data nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian secara empiris
menunjukkan selisih nilai kelas eksperimen dan kontrol adalah 0,2174. Nilai
0,2174 ≤ 3 sehingga secara empiris kedua kelas tersebut dikatakan relatif sama.
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan SPSS versi 17 dapat
77
diketahui bahwa nilai signifikansi pada kolom sig. (2-tailed) sebesar 0,973. Nilai
signifikansi tersebut lebih dari 0,05 (0,973 > 0,05). Sehingga disimpulkan bahwa
siswa, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol mempunyai kemampuan awal
yang relatif sama. Penghitungan uji kesamaan rata-rata siswa kelas eksperimen
dan kontrol secara lengkap terdapat pada bagian lampiran 48.
3.7.2.1.2 Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui persebaran data dalam
kurva. Jika persebaran data tersebut merata, maka data tersebut berdistribusi
normal. Berdasarkan pendapat Priyatno (2010: 71), uji normalitas data
menggunakan uji Liliefors pada kolom Kolmogorov-Smirrnov dengan kriteria jika
signifikansi lebih besar dari 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi normal.
Pengolahan data dalam uji normalitas menggunakan program SPSS 17.
Dalam penelitian ini data yang di uji normalitasnya adalah data nilai
postest yang dilakukan di kelas eksperimen dan kontrol. Uji normalitas
menunjukan taraf signifikansi kelas IIIA sebesar 0,190 ≥ 0,05 dan kelas IIIB
sebesar 0,200 ≥ 0,05. Taraf signifikansi kelas IIIA dan kelas IIIB ≥ 0,05 yang
berarti data berdistribusi normal, oleh karena itu perlu dilakukan uji homogenitas.
Hasil uji normalitas nilai postest siswa selengkapnya terdapat pada lampiran 50.
3.7.2.1.3 Uji Homogenitas
Priyatno (2010: 76) mengemukakan bahwa, “uji homogenitas digunakan
untuk mengetahui apakah ada kesamaan atau tidak dari beberapa varians populasi
data”. Priyatno (2010: 35) menjelaskan bahwa, “sebelum dilakukan uji t, harus
dilakukan uji homogenitas dengan Levene’s test. Uji homogenitas bertujuan untuk
78
mengetahui rumus uji t mana yang akan digunakan. Nilai homogenitas
ditunjukkan melalui perhitungan dengan taraf kesalahan 5%. Jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05, maka datanya homogen. Pengujian homogenitas
dihitung dengan program SPSS versi 17.
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan program SPSS 17 didapatkan
nilai taraf signifikansi 0,483. Nilai 0,483 ≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
data tersebut homogen. Jika data dinyatakan homogen, maka uji t menggunakan
Equal Variances Assumed. Perhitungan homogenitas terdapat pada lampiran 51.
3.7.2.2 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)
Analisis akhir digunakan untuk menyimpulkan efektif tidaknya metode
matematika gasing terhadap minat dan hasil belajar siswa materi keliling bangun
ruang. Berdasarkan rumusan hipotesis pada pembahasan sebelumnya, maka
teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut yaitu analisis
komparatif dengan menggunakan uji statistik independent sample t test karena
data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal,
komparatif dua sampel, serta bentuk datanya interval atau rasio. Dalam analisis
akhir terdapat uji perbedaan dan uji keefektifan.
3.7.2.2.1 Uji Perbedaan
Uji perbedaan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara
dua data yang tidak saling berhubungan. Pengujian perbedaan menggunakan
rumus independent sample t test dengan melihat pada item Equal Variances
Assumed. Kriteria keputusan jika nilai thitung > ttabel dan signifikansi < 0,05 maka
memiliki varians/jenis yang sama.
3.7.2.2.2 Uji Kefektifan
79
Setelah data dinyatakan berbeda kemudian dilakukan uji keefektifan,
menggunakan uji pihak kanan pengujian hipotesis komparatif dua sampel dengan
rumus polled varian. Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho)
berbunyi lebih kecil atau sama dengan (≤) dan hipotesis alternatif (Ha) berbunyi
lebih besar (>).
Rumus polled varian dalam Sugiyono (2013: 259) selengkapnya yaitu:
t = x1 x2
(n1 1)s12 (n2 1)s22 ( 1 1 ) n1
n2 2 n1 n2
Keterangan:
x 1 = nilai rata-rata sampel 1
x 2 = nilai rata-rata sampel 2
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
S1 = standar deviasi sampel 1
S2 = standar deviasi sampel 2
Taraf signifikasni yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0,05. Kriteria
keputusan jika nilai thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak (Sugiyono,
2013: 261).
3.8 Pedoman Penelitian Eksperimen
Pedoman penelitian digunakan sebagai panduan peneliti dalam
melaksanakan penelitian. Panduan penelitian ini berisi data lokasi penelitian,
80
kemampuan awal, subjek penelitian, mata pelajaran, materi, perlakuan, instrumen
penelitian, uji coba instrumen, dan jadwal pelaksanaan pembelajaran di SD
Negeri 1 Kalipancur.
123
BAB 5
PENUTUP
Penutup merupakan kajian terakhir dalam penelitian. Pada penutup
memuat tentang simpulan dan saran. Pembahasan lebih mendalam mengenai bab
penutup akan diuraikan dalam penjelasan dibawah ini.
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian eksperimen pada pembelajaran matematika materi
keliling bangun datar dengan menggunakan metode matematika gasing pada
siswa kelas III SD Negeri 1 Kalipancur Kabupaten Pekalongan, maka dapat
dikemukakan simpulan penelitian sebagai berikut:
(1) Terdapat perbedaan minat belajar matematika siswa kelas III pada materi
keliling bangun datar yang proses belajarnya menerapkan metode
matematika gasing dengan siswa kelas III yang menerapkan metode
konvensional. Dari perhitungan diperoleh 6.324 > 2.015 (thitung > ttabel) dan
nilai signifikansi yang diperoleh 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa
Ho1 ditolak dan Ha1 diterima atau terdapat perbedaan minat belajar
matematika siswa kelas III yang menggunakan metode matematika gasing
dan kelas yang tidak menggunakan metode matematika gasing.
(2) Terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas III pada materi
124
keliling bangun datar yang proses belajarnya menerapkan metode
matematika gasing dengan siswa kelas III yang menerapkan metode
konvensional. Dari hasil perhitungan diperoleh 2.557 > 2.015 (thitung >
ttabel) dan nilai signifikansi yang diperoleh 0.014 < 0,05 dapat disimpulkan
bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima atau terdapat perbedaan hasil belajar
matematika siswa kelas III yang menggunakan metode matematika gasing
dan yang tidak menggunakan metode matematika gasing.
(3) Metode matematika gasing terbukti efektif terhadap minat belajar
matematika siswa kelas III pada materi keliling bangun datar. Pada
pengujian keefektifan menggunakan pengujian hipotesis komparatif dua
sampel dengan rumus pooled varian. Dari perhitungan diperoleh 6.322 >
2.015 (thitung > ttabel), dapat disimpulkan bahwa Ho3 ditolak dan Ha3
diterima atau minat belajar siswa yang pembelajarannya metode
matematika gasing lebih efektif dibandingkan dengan yang menggunakan
metode konvensional.
(4) Metode matematika gasing terbukti efektif terhadap hasil belajar pada
siswa kelas III pada materi keliling bangun datar. Pada pengujian
keefektifan menggunakan pengujian hipotesis komparatif dua sampel
dengan rumus pooled varian. Dari perhitungan diperoleh 2.556 > 2.015
(thitung > ttabel), dapat disimpulkan bahwa Ho4 ditolah dan Ha4 diterima atau
hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan metode
matematika gasing lebih efektif dibandingkan dengan yang menggunakan
metode konvensional.
125
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, bahwa metode matematika
gasing terbukti efektif meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika, sehingga disarankan:
5.2.1 Bagi Siswa
Agar metode matematika gasing dapat berjalan dengan lancar, siswa
disarankan:
(1) Rajin berlatih dan mengerjakan soal-soal matematika. Semakin sering
berlatih dan mengerjakan soal-soal matematika, maka pengetahuan akan
bertambah melalui berbagai sumber dan lebih memahami materi yang
sedang dipelajari.
(2) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan dari guru, baik
mengenai materi pembelajaran, maupun tata cara pelaksanaan metode
matematika gasing.
5.2.2 Bagi Guru
Guru hendaknya mulai menggunakan metode matematika gasing dalam
pembelajaran. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian, dimana metode
matematika gasing terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Sehingga, guru disarankan untuk:
(1) Membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga siswa dapat berpartisipasi secara aktif dan
termotivasi untuk mencari dan membangun pengetahuannya sendiri.
(2) Menjelaskan tata cara pelaksanaan pembelajaran metode matematika
gasing dengan rinci dan jelas, agar siswa benar-benar memahami tata cara
126
pelaksanaan metode matematika gasing. Dengan demikian, pembelajaran
dapat berlangsung sesuai dengan yang direncanakan.
(3) Menambah pengetahuan mengenai metode-metode pembelajaran, terutama
metode matematika gasing. Dengan demikian, guru dapat lebih memahami
tata cara pelaksanaan metode pembelajaran, sehingga pembelajaran
berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
5.2.3 Bagi Sekolah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode matematika
gasing lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa daripada metode
konvensional dalam pembelajaran Matematika di SD Negeri 1 Kalipancur
Kabupaten Pekalongan, oleh karena itu, kepada pihak sekolah disarankan untuk:
(1) Memberikan fasilitas dan kelengkapan yang mendukung metode
matematika gasing baik bagi guru maupun siswa. Fasilitas dan
kelengkapan yang dimaksud antara lain media papan berpaku permanen,
sumber belajar yang memadai, dan buku-buku relevan yang dapat
digunakan guru untuk lebih memahami metode matematika gasing.
(2) Memberikan sosialisasi kepada guru-guru kelas mengenai metode
matematika gasing. Melalui sosialisasi, diharapkan semua guru kelas
mengetahui bahwa metode matematika gasing terbukti efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
127
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Aniey, Fithry. 2013. Metode Pembelajaran Gasing. Online avaliable at
id.scribd.com/doc/130406756/Metode-Pembelajaran-Gasing.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian
Untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Garis Besar Program Pengajaran Matematika Sekolah Dasar Tahun 1994 tentang
Tujuan Pengajaran Matematika di Sekolah Dasar.
Pedoman Akademik UNNES. 2011. Semarang: UNNES Press.
Hamzah, M. Ali. Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Ismail, dkk. 2000. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Karso, dkk. 2000. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kusuma, Josephine., Sulistiawati. 2014. Teaching Multiplication Of Numbers
From 1 To 10 To STKIP Surya Students Using Matematika Gasing Journal
on Mathematics Education (IndoMS-JME), 5 (1). 66-84. Palembang:
IndoMs.
Lilisula, Ahmad. 2013. Penerapan Metode Gasing (Gampang Asyik dan
Menyenangkan) Cara Coret Materi Perkalian Pecahan untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 3
Mamala Kecamatan Leihitu. Ambon: Universitas Darussalam.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mikarsa, dkk. 2009. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
128
Mulyana, Rohmat. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung:
Alfabeta.
Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya.
Musrofi, M. 2010. Melesatkan Prestasi Akademik Siswa. Yogyakarta: Pedagogia.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
Prahmana, R.C.I. 2013. Designing Division Operation Learning In The
Mathematics Of Gasing”. Proceeding in the First South East Asia
Design/Development Research (SEA-DR) International Conference,
391398. Palembang. Sriwijaya University.
Prahmana, R.C.I., Suwasti, Petra. 2014. Local Instruction Theory on Division In
Mathematics Gasing: The Case of Rural Area’s Student in Indonesia
Journal on Mathematics Education (IndoMS-JME), 5 (1). 17-26.
Palembang: IndoMs.
Pratiwi, Anggi Fatmala. 2012. Peningkatan Prestasi Belajar Perkalian Siswa
Kelas II SDN 1 Kalibeber Wonosobo Melalui Pembelajaran Matematika
Gasing. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS: Plus! Tata
Cara dan Tips Menyusun Skripsi dalam Waktu Singkat!. Yogyakarta:
Penerbit Media Kom.
Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Pemula.
Bandung: Alfabeta.
Rifa‟i, Ahmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang Press.
Shanty, Nenden Octavarulia., Wijaya, Surya., 2012. Rectangular Array Model
129
Supporting Students’ Spatial Structuring In Learning Multiplication on
Mathematics Education (IndoMS-JME), 3 (2). 175-186. Palembang:
IndoMs.
Shoimin, Aris. 2013. Excellent Teacher Meningkatkan Profesionalisme Guru
Pasca Sertifikasi. Semarang: Dahara Prize.
Silver, Harvey F, dkk. 2013. Pengajaran Matematika Kurikulum Inti Bersama
Edisi
2. Jakarta: Indeks.
Sirait, Anne. “Pendidikan Calon Guru Berkualitas” Buletin STKIP Surya
Suryakanta Edisi 1 Volume 2 tahun 2013.
Siregar, Johannes Hamonagan., dkk. 2014. Learning The Critical Points For
Addition In Matematika Gasing Journal on Mathematics Education
(IndoMS-JME), 5 (2). 160-169. Palembang: IndoMs.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudaryono, G. Margono, dan Rahayu. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian
Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Surna, Nyoman I dan D. Olga Pandeirot. 2014. Psikologi Pendidikan 1. Jakarta:
Erlangga.
Surya, Yohanes. 2011. Buku Kerja Pelatihan Guru Pintar Berhitung GASING
(Gampang, aSyIk, menyenaNGkan) Tangerang: Kandel.
Surya, Yohanes. 2011. Buku Petunjuk Guru Pintar Berhitung GASING
(Gampang, aSyIk, menyenaNGkan) Volume 3. Tangerang: Kandel.
130
Surya, Yohanes dan M. Moss. 2012. Mathematics Education in Rural Indonesia.
Proceeding in the 12th International Congress on Mathematics Education:
Topic Study Group 30, 6223-6229. Seoul. Korea National University of
Education.
Suryosubroto, B. 2010. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenadamedia.
Suwasti, Petra. 2013. The Use Of Gasing Method For Teaching Two Digit
Substraction For 2nd Grade Students Of SDN Cihuni II Tangerang.
Proceeding in the First South East Asia Design/Development Research
(SEA-DR) International Conference, 306-313. Palembang. Sriwijaya
University.
Taufik, dkk. 2011. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wiyanti, Wiwik., Wakhyuningsih, Nur Safitri. 2013 . Penerapan Matematika
Gasing (Gampang, Asyik, menyenaNGkan) pada Materi Penjumlahan Dua
Digit dengan Dua Digit untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri Cihuni
II Kelapa Dua Tangerang. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan
Pendidikan Matematika. Tangerang: STKIP Surya.
131
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas IIIA (Kelas Kontrol)
132
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156
DAFTAR NAMA SISWA KELAS IIIA SEMESTER II TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
No. Nama Jenis Kelamin Tempat Lahir Tanggal
Lahir
1 TEGUH SETIARTO LAKI-LAKI PEKALONGAN 06/12/2004
2 ADAM HENDRIK O. LAKI-LAKI PEKALONGAN 13/10/2005
3 AISYAH MEDEA ASIH PEREMPUAN PEKALONGAN 02/05/2006
4 ANAH SAFITRI PEREMPUAN PEKALONGAN 14/09/2005
5 ARIO SEJATI LAKI-LAKI PEKALONGAN 04/03/2006
6 DESI NURUL LAELI PEREMPUAN PEKALONGAN 23/12/2005
7 DIENA WAHYU NUR S. PEREMPUAN PEKALONGAN 10/06/2006
8 EDI TRIMULYO LAKI-LAKI PEKALONGAN 17/08/2005
9 FIRMANZAH BAYU S. LAKI-LAKI PEKALONGAN 11/10/2006
10 HARDHIKA TRI A. LAKI-LAKI PEKALONGAN 18/08/2006
11 HEVI WULANDARI PEREMPUAN PEKALONGAN 08/08/2006
12 LUKMAN HAKIM LAKI-LAKI PEKALONGAN 11/12/2005
13 MIFTAKHUL ULUM A. LAKI-LAKI PEKALONGAN 19/12/2005
14 M. RAFI'UL ILMI. LAKI-LAKI PEKALONGAN 02/10/2005
15 REKHAN ARDIANSAH LAKI-LAKI PEKALONGAN 26/10/2006
16 RIO SUGIANTO LAKI-LAKI PEKALONGAN 25/10/2005
17 RIYAN ARDIANTO LAKI-LAKI PEKALONGAN 26/10/2006
18 SOFIANI PEREMPUAN PEKALONGAN 02/08/2005
19 WIDIASTUTI S. PEREMPUAN PEKALONGAN 17/12/2005
20 YULIA PRATIWI PEREMPUAN PEKALONGAN 01/07/2006
21 ZHULFIKAR EFENDI LAKI-LAKI PEKALONGAN 08/04/2005
22 DESTA EGA FATIMA PEREMPUAN PEKALONGAN 23/09/2005
23 ADITTIA SAPUTRA LAKI-LAKI PEKALONGAN 11/03/2004
133
Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Kelas IIIB (Kelas Eksperimen)
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156
DAFTAR NAMA SISWA KELAS IIIB SEMESTER II TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
No. Nama Jenis Kelamin Tempat Lahir Tanggal
Lahir
1 IMAM ARIFIN LAKI-LAKI PEKALONGAN 30/09/2004
2 IVAN ALFURANA LAKI-LAKI PEKALONGAN 29/03/2005
3 TIKA AMELIA PEREMPUAN PEKALONGAN 17/05/2005
4 AHMAD NUR R. LAKI-LAKI PEKALONGAN 07/04/2006
5 AMANDA PUSPITA PEREMPUAN PEKALONGAN 01/06/2006
6 APRILIA PEREMPUAN PEKALONGAN 12/03/2006
7 BAYU TRI P. LAKI-LAKI PEKALONGAN 16/12/2005
8 DESI AJI SAPUTRI PEREMPUAN PEKALONGAN 27/12/2005
9 FATKHUL ALIM LAKI-LAKI PEKALONGAN 17/09/2005
10 IVAN ERVANI LAKI-LAKI PEKALONGAN 29/12/2005
11 JAFARUDIN LAKI-LAKI PEKALONGAN 12/08/2006
12 LARAS INDAH SARI PEREMPUAN PEKALONGAN 07/06/2006
13 M. JASMANI LAKI-LAKI PEKALONGAN 28/09/2004
14 NURUL AISYAH PEREMPUAN PEKALONGAN 01/02/2006
15 RIAS ANGGINI PEREMPUAN PEKALONGAN 15/01/2007
16 RINDA FANESA PEREMPUAN PEKALONGAN 29/07/2005
17 RISKI EDITIYA PEREMPUAN PEKALONGAN 25/10/2006
18 SINTA DEVIANTI PEREMPUAN PEKALONGAN 14/02/2006
19 SUPRIYADI LAKI-LAKI PEKALONGAN 03/11/2005
20 WISMA SETYA P. PEREMPUAN PEKALONGAN 07/10/2006
21 ZAENAL AFRENDI LAKI-LAKI PEKALONGAN 31/03/2005
22 ZAKY PRASETIO LAKI-LAKI PEKALONGAN 03/10/2005
23 TEGUH PRIYO W. LAKI-LAKI PEKALONGAN 24/05/2006
134
Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas IVA (Kelas Uji Coba)
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156
DAFTAR NAMA SISWA KELAS IVA SEMESTER II TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
No. Nama Jenis Kelamin
1 FAHMI MAULANA LAKI-LAKI
2 SAHIDIN FIRMANSYAH LAKI-LAKI
3 SAHRONI LAKI-LAKI
4 AHMAD FIRMANSYAH LAKI-LAKI
5 AGUNG BAYU SAPUTRA LAKI-LAKI
6 ARGA VANDAVA D.C. LAKI-LAKI
7 DANANG ARIM SATYA LAKI-LAKI
8 DELLA MUSRONI PUTRI PEREMPUAN
9 DILAH PEREMPUAN
10 HANIFATUL MASRUROH PEREMPUAN
11 MALIK KHOIRUROSYID LAKI-LAKI
12 M. FAIQ AFIF LAKI-LAKI
13 RAGIL NUR HIDAYAT LAKI-LAKI
14 REGITA CAHYANI PEREMPUAN
15 RIFKI ERIYANSYAH LAKI-LAKI
16 RIZAL ARIFIN LAKI-LAKI
17 SAFIRA DWI ELSANTI PEREMPUAN
18 SATRIYO ADHE AFRYAN LAKI-LAKI
19 SILVI INDRIYANI PEREMPUAN
20 RIRIN EKA RAMDANI PEREMPUAN
135
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas IIIA (Kelas Kontrol)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Kalipancur
Kelas/Semester : IIIA/2
Jam ke : 1-3
Nama Mahasiswa : Hermawan Syarif
NIM : 1401411402
Dosen Pembimbing : Drs. Yuli Witanto, M.Pd.
Guru Kelas : Ika Yuniar Sulistiani, S.Pd.
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
2015
136
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : Kelas IIIA/Semester 2
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
C. Indikator
5.1.1 Menemukan rumus keliling bangun datar persegi panjang.
5.1.2 Menentukan atau menghitung keliling persegi panjang dengan
melibatkan satuan baku.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang keliling persegi
panjang, siswa dapat menuliskan rumus keliling persegi panjang.
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang keliling persegi
panjang, siswa dapat menghitung keliling persegi panjang dengan
melibatkan satuan baku.
Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama, bertanggung
jawab, pemberani.
E. Metode Pembelajaran
Ceramah, demonstrasi, tanya jawab, penugasan.
F. Materi Ajar
1. Keliling persegi panjang
( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 180
karangan Tim Bina Karya).
137
Keliling persegi panjang dapat dicari dengan menjumlahkan
panjang keempat sisinya.
A B
Jadi, keliling persegi panjang ABCD = panjang AB + panjang BC +
panjang CD + panjang AD Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa.
b. Guru melakukan presensi.
c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan
pembelajaran (merapikan cara duduk siswa).
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya.
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
f. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan inti (80 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru memberikan contoh mencari keliling persegi panjang
dengan menggunakan media geoboard, misal:
2) Guru menyuruh siswa untuk menghitung panjang sisi AB, BC,
CD, DA, dan menjumlahkan seluruhnya
3) Guru menyuruh siswa untuk bersama-sama membacakan
jawaban.
D C
138
4) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan rumus mencari
keliling persegi panjang.
5) Guru memperkenalkan satuan keliling kepada siswa, misal cm.
6) Guru menunjukkan kepada siswa seberapa panjang 1 cm itu.
b. Elaborasi
1) Guru menyuruh siswa mengerjakan soal latihan secara
mandiri.
2) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.
3) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang
telah dikerjakan. Konfirmasi
1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa
secara klasikal.
2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan
permasalahan yang masih belum benar.
3. Penutup (15 menit)
a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan pesan moral.
c. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah
kepada siswa.
d. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran.
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media
a. Geoboard (Papan berpaku)
2. Alat
a. Papan tulis
b. Kapur / Spidol boardmarker.
c. Alat tulis
3. Sumber belajar :
a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika
untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
b. Internet: www. google.com
139
c. Guru
d. Diri siswa
e. Lingkungan sekitar
H. Penilaian
1. Prosedur : Tes tertulis
2. Jenis Penilaian
a. Penilaian Proses :
Pengamatan guru
b. Penilaian Hasil : Tes
formatif 3. Bentuk Tes :
Pilihan ganda
4. Alat Penilaian :
a. Soal
Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar!
Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar!
1. Keliling persegi panjang berikut adalah ....
14 cm a. 24 cm c. 34 cm
10 cm b. 48 cm d. 84 cm
2. Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar
persegi panjang tersebut adalah 10 cm,
maka selisih panjang dan lebarnya adalah
....
a. 30 cm c. 15 cm
b. 20 cm d. 10 cm
3. Keliling persegi panjang di bawah adalah
....
12 cm a. 72 cm c. 40 cm
b. 36 cm d. 20 cm
140
6 cm
4. Untuk mencari keliling persegi panjang
menggunakan rumus ....
a. p x l c. 2 x (p x l)
b. 2 x (p + l) d. 2 x (l x p)
5. Keliling bangun di samping ... persegi
satuan.
a. 19 c. 17
b. 16 d. 15
b. Kunci Jawaban
1. B
2. A
3. B
4. B
5. B
c. Pedoman Penskoran
Bentuk soal: Pilihan ganda.
Jawaban benar: skor 20
Jawaban salah: skor 0
Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor
5. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
Instrumen Penilaian Proses
Kelas : IIIA
6 cm
141
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
No Nama Percaya
Diri
Disiplin
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
b. Penilaian Pengetahuan
Instrumen Penilaian Pengetahuan
Kelas : IIIA
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Keterangan : Nilai Akhir (Nilai Mandiri)
No Nama Rekap Nilai Harian
Pekalongan, 22 Maret 2015
142
TUGAS INDIVIDU
Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar!
1. Keliling persegi panjang berikut adalah ....
14 cm a. 24 cm c. 34 cm
10 cm b. 48 cm d. 84 cm
2. Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar persegi panjang
tersebut adalah 10 cm, maka selisih panjang dan lebarnya
adalah ....
a. 30 cm c. 15 cm
143
b. 20 cm d. 10 cm
3. Keliling persegi panjang di bawah adalah ....
12 cm a. 72 cm c. 40 cm
b. 36 cm d. 20 cm
6 cm
4. Untuk mencari keliling persegi panjang menggunakan
rumus ....
a. p x l c. 2 x (p x l)
b. 2 x (p + l) d. 2 x (l x p)
5. Keliling
bangun di bawah ... persegi satuan.
a. 19 c. 17
b. 16 d. 15
144
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : Kelas III/Semester 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
C. Indikator
5.1.3 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan keliling persegi
panjang.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang keliling persegi
panjang, siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang berhubungan
dengan keliling persegi panjang.
Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama, bertanggung
jawab, pemberani.
E. Metode Pembelajaran
Ceramah, demonstrasi, tanya jawab, penugasan.
F. Materi Ajar
1. Keliling persegi panjang
( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 180
karangan Tim Bina Karya).
Rumus Keliling Persegi Panjang
Keliling persegi panjang sama dengan jumlah panjang sisi-sisinya.
K = 2 ( p + l ) atau K= 2p + 2l
Satuan keliling dinyatakan dalam cm, m, km dan satuan lain
sebagainya.
145
Contoh :
Tentukan keliling persegi panjang dimana panjang= 8 cm dan
lebar = 6 cm.
Pembahasan :
Diketahui p = 8 cm ; l = 6 cm
Keliling = 2 x ( p + l )
= 2 x ( 8 + 6 )
= 2 x 14
= 28 cm
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa.
b. Guru melakukan presensi.
c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan
pembelajaran (merapikan cara duduk siswa).
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya. e. Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran.
f. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran.
Kegiatan inti (50 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru memberikan contoh permasalahan keliling persegi
panjang.
Contoh:
1. 2 panjang + 2 = 4, panjang = ....
3. 3 sisi = 9, sisi = ....
5. Lebar + 2 lebar = 9, lebar = ....
2) Guru meyajikan materi dengan memberikan soal tentang
menghitung keliling persegi panjang, contoh:
146
Sebuah persegi panjang, panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika
keliling persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa
panjang dan berapa lebarnya.
7) Guru menampilkan ilustrasi persegi panjang yang dimaksud.
8) Guru memberikan penjelasan penyelesaian soal.
b. Elaborasi
1) Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan secara mandiri.
2) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.
3) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang telah
dikerjakan.
c. Konfirmasi
1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa
secara klasikal.
2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan
permasalahan yang masih belum benar.
4. Penutup (15 menit)
a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan pesan moral.
c. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah
kepada siswa.
d. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran.
I. Media dan Sumber Belajar
1. Media
a. Gambar bangun datar.
2. Alat
a. Papan tulis
b. Kapur
c. Alat tulis
3. Sumber belajar :
a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika untuk
SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
147
b. Internet: www. google.com
c. Guru
d. Diri siswa
e. Lingkungan sekitar
J. Penilaian
1. Prosedur : Tes tertulis
2. Jenis Penilaian
a. Penilaian Proses : Pengamatan guru
b. Penilaian Hasil : Tes formatif
3. Bentuk Tes : Pilihan ganda
4. Alat Penilaian :
a. Soal
Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar!
Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar!
1. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm dan lebar
10 cm, maka kelilingnya adalah ....
a. 26 cm c. 46 cm
b. 36 cm d. 52 cm
2. Sebuah persegi panjang lebarnya adalah kali panjangnya.
Jika keliling persegi panjang itu adalah 300 cm, lebar persegi
panjang tersebut adalah ... cm
a. 75 c. 50
b. 25 d. 100
3. Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12 dm, maka
lebar persegi panjang ... dm.
a. 10 c. 7
b. 8 d. 6
148
4. Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan lebar 6 cm
memiliki keliling ... cm
a. 24 c. 42
b. 48 d. 84
5. Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika
keliling persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang dan
berapa lebarnya ....
a. 6 cm dan 12 cm c. 4 cm dan 8 cm
b. 12 cm dan 6 cm d. 8 cm dan 4 cm
b. Kunci Jawaban
1. D
2. C
3. A
4. C
5. B
c. Pedoman Penskoran
Bentuk soal: Pilihan ganda.
Jawaban benar: skor 20
Jawaban salah: skor 0
Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor
5. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
Instrumen Penilaian Proses
Kelas : III
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
149
No Nama Percaya
Diri
Disiplin
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
c. Penilaian Pengetahuan
Instrumen Penilaian Pengetahuan
Kelas : IIIA
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Keterangan : Nilai Akhir (Nilai Mandiri)
No Nama Rekap Nilai Harian
Pekalongan, 22 Maret 2015
150
TUGAS INDIVIDU
Nama :
Kelas :
Nomor Absen :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm dan lebar 10 cm, maka
kelilingnya adalah ....
a. 26 cm c. 46 cm
b. 36 cm d. 52 cm
2. Sebuah persegi panjang lebarnya adalah kali panjangnya. Jika keliling
persegi panjang itu adalah 300 cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ...
cm
a. 75 c. 50
b. 25 d. 100
3. Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12 dm, maka lebar persegi
panjang ... dm.
a. 10 c. 7
b. 8 d. 6
4. Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan lebar 6 cm memiliki
keliling
... cm
a. 24 c. 42
b. 48 d. 84
5. Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika keliling
persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya
....
a. 6 cm dan 12 cm c. 4 cm dan 8 cm
b. 12 cm dan 6 cm d. 8 cm dan 4 cm
151
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : Kelas III/Semester 2
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
C. Indikator
5.1.4 Menemukan rumus keliling bangun datar persegi.
5.1.5 Menentukan atau menghitung keliling persegi dengan melibatkan
satuan baku.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang rumus keliling persegi,
siswa dapat menuliskan rumus keliling persegi.
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru tentang keliling persegi,
siswa dapat menghitung keliling persegi dengan melibatkan satuan
baku. Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama,
bertanggung jawab, pemberani.
E. Metode Pembelajaran
Ceramah, demonstrasi, tanya jawab, penugasan.
F. Materi Ajar
1. Keliling persegi
152
( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 185
karangan Tim Bina Karya).
Keliling persegi dapat dicari dengan menjumlahkan
panjang keempat sisinya.
A B
C D
Pada persegi, keempat sisinya sama panjang, sehingga jika
panjang salah satu sisi diketahui, maka kelilingnya dapat
ditentukan. Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa.
b. Guru melakukan presensi.
c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan
pembelajaran (merapikan cara duduk siswa).
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya. e. Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran.
f. Guru menyampaikan rencana kegiatan
pembelajaran. Kegiatan inti (80 menit) a. Eksplorasi
1) Guru memberikan contoh cara mencari keliling persegi
dengan menggunakan media geoboard, misal: A
2) Guru menyuruh
B
C D
153
siswa untuk menghitung panjang sisi AB, BC, CD, DA, dan
menjumlahkan seluruhnya
3) Guru menyuruh siswa untuk bersama-sama membacakan
jawaban.
4) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan rumus mencari
keliling persegi.
5) Guru memperkenalkan satuan keliling kepada siswa, misal
cm.
6) Guru menunjukkan kepada siswa seberapa panjang 1 cm itu.
b. Elaborasi
1) Guru memberikan soal tentang menghitung keliling bidang
datar seperti berikut:
5 cm
2) Guru menyuruh siswa
mengerjakan soal latihan secara mandiri.
3) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.
4) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang telah
dikerjakan.
c. Konfirmasi
1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa
secara klasikal.
2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan
permasalahan yang masih belum benar.
Penutup (15 menit)
a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan pesan moral.
c. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah
kepada siswa.
d. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran.
154
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media
a. Geoboard
2. Alat
a. Papan tulis
b. Kapur
c. Alat tulis
3. Sumber belajar :
a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika untuk
SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
b. Internet: www. google.com
c. Guru
d. Diri siswa
e. Lingkungan sekitar
I. Penilaian
1. Prosedur : Tes tertulis
2. Jenis Penilaian
a. Penilaian Proses : Pengamatan guru
b. Penilaian Hasil : Tes formatif
3. Bentuk Tes : Pilihan ganda
4. Alat Penilaian :
a. Soal
Petunjuk Pengerjaan:
Berilah tanda (X) pada jawaban yang kamu anggap benar!
1. Keliling persegi di
samping adalah ....
a. 25
cm c. 20 cm
b. 15 cm d. 10 cm
5 cm
5
cm
155
2. Perhatikan bangun
persegi yang dicetak
tebal!
Keliling persegi tersebut adalah ....
a. 24 satuan c. 12 satuan
b. 36 satuan d. 18 satuan
3.
10 cm 9 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ...
cm
a. 8 c. 9
b. 6 d. 4
4. Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi besar disusun
dari 4 persegi kecil. Keliling persegi besar adalah ... cm
a. 124 c. 128
b. 114 d. 118
5. Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling ....
a. 22 satuan c. 25 satuan
b. 23 satuan d. 24 satuan
b. Kunci Jawaban
1. C
2. A
3. D
4. C
A
B
156
5. D
c. Pedoman Penskoran
Bentuk soal: Pilihan ganda.
Jawaban benar: skor 20
Jawaban salah: skor 0
Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor
5. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
Instrumen Penilaian Proses
Kelas : III
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
No Nama Percaya
Diri
Disiplin
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
b. Penilaian Pengetahuan
Instrumen Penilaian Pengetahuan
Kelas : III
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Keterangan : Nilai Akhir (Nilai Mandiri)
No Nama Rekap Nilai Harian
157
Pekalongan, 22 Maret 2015
TUGAS INDIVIDU
Nama :
158
Kelas :
Nomor Absen :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang kamu anggap benar!
a. 24 satuan c. 12 satuan
b. 36 satuan d. 18 satuan
3.
10 cm 9 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ... cm
a. 8 c. 9
b. 6 d. 4
4. Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi besar disusun dari 4
persegi kecil. Keliling persegi besar adalah ... cm
a. 124 c. 128
b. 114 d. 118
5. Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling ....
a. 22 satuan c. 25 satuan
b. 23 satuan d. 24 satuan
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas IIIB (Kelas Eksperimen)
A
B
1 . Keliling persegi di samping adalah ....
a. 25 cm c. 20 cm
b. 15 cm d. 10 cm
5 cm
2 . Perhatikan bangun persegi yang dicetak
tebal!
Keliling persegi tersebut adalah ....
159
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Kalipancur
Kelas/Semester : IIIB/2
Jam ke : 1-3
Nama Mahasiswa : Hermawan Syarif
NIM : 1401411402
Dosen Pembimbing : Drs. Yuli Witanto, M.Pd.
Guru Kelas : Endang Kusniatun, A.Ma.Pd.OR.
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
160
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : Kelas IIIB/Semester 2
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
C. Indikator
5.1.1 Menemukan rumus keliling bangun datar persegi panjang.
5.1.2 Menentukan atau menghitung keliling persegi panjang dengan
melibatkan satuan baku.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mempelajari rumus keliling persegi
panjang dengan menggunakan metode matematika gasing,
siswa dapat menuliskan rumus keliling persegi panjang.
2. Setelah mempelajari keliling persegi panjang dan satuan baku dengan
menggunakan metode matematika gasing, siswa dapat menghitung
keliling persegi panjang dengan melibatkan satuan baku.
Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama, bertanggung
jawab, pemberani.
E. Metode Pembelajaran
Matematika gasing, demonstrasi, tanya jawab, penugasan.
F. Materi Ajar
1. Keliling persegi panjang
( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 180
karangan Tim Bina Karya).
161
Keliling persegi panjang dapat dicari dengan menjumlahkan
panjang keempat sisinya.
A B
Jadi, keliling persegi panjang ABCD = panjang AB + panjang BC +
panjang CD + panjang AD Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa.
b. Guru melakukan presensi.
c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan
pembelajaran (merapikan cara duduk siswa).
Tahap 1. Dialog Sederhana
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya.
e. Guru memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari.
f. Guru membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar dengan yel-yel matematika seru.
Matematika seru
Matematika seru
Seru
Seru seru seru!
g. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
h. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan inti (80 menit)
a. Eksplorasi
D C
162
Tahap 2. Berimajinasi atau berfantasi
1) Guru menyuruh siswa membentuk suatu persegi panjang
dengan menggunakan 14 batang korek api.
2) Guru menanyakan kepada siswa apa keistimewaan persegi
panjang yang dapat dibuat.
3) Guru menyuruh siswa menghitung berapa batang korek api
keliling bangun tersebut.
4) Guru menunjukkan kepada siswa bahwa persegi panjang yang
dibuat mempuyai keliling yang sama tetapi panjang dan
lebarnya berbeda.
5) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa jumlah panjang korek
api itu yang disebut keliling, satuan keliling disini adalah
panjang korek api.
Tahap 3. Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan
6) Guru memberikan contoh mencari keliling persegi panjang
dengan menggunakan media geoboard, misal:
7) Guru menyuruh siswa untuk menghitung panjang sisi AB, BC,
CD, DA, dan menjumlahkan seluruhnya
8) Guru menyuruh siswa untuk bersama-sama membacakan
jawaban.
Tahap 4. Menyajikan materi secara mendalam
9) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan rumus mencari
keliling persegi panjang.
10) Guru memperkenalkan satuan keliling kepada siswa, misal
cm.
11) Guru menunjukkan kepada siswa seberapa panjang 1 cm itu.
12) Guru menuliskan sebuah lagu tentang rumus mencari
163
keliling persegi panjang, lagu ini berfungsi sebagai jembatan
keledai.
Panjang tambah
Panjang tambah
Lebar ditambah lebar
Kita telah menemukan
Keliling persegi panjang
b. Elaborasi
Tahap 5. Memberikan variasi soal
1) Guru memberikan banyak soal tentang menghitung keliling
persegi panjang.
2) Guru memberikan berbagai contoh keliling persegi panjang
dan siswa mengerjakan secara mencongak.
Contoh: Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 4 cm dan
lebar 3 cm, hitung berapa kelilingnya!
3) Guru menyuruh siswa mengerjakan soal latihan secara
mandiri.
4) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.
5) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang telah
dikerjakan. Konfirmasi
1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa
secara klasikal.
2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan
permasalahan yang masih belum benar.
3. Penutup (15 menit)
a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan pesan moral.
c. Guru bersama siswa menyanyikan lagu matematika asyik mudah
menyenangkan.
Matematika asyik mudah menyenangkan
Matematika asyik mudah menyenangkan
164
Asyik mudah asyik mudah menyenangkan
Asyik mudah asyik mudah menyenangkan
d. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah
kepada siswa.
e. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran.
G. Media dan Sumber Belajar
1. Media
a. Korek api
b. Geoboard (Papan berpaku)
2. Alat
a. Papan tulis
b. Kapur / Spidol boardmarker.
c. Alat tulis
3. Sumber belajar :
a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika
untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
b. Surya, Yohanes. 2011. Buku Petunjuk Guru Pintar Berhitung
GASING (Gampang, aSyIk, menyenaNGkan). Tangerang: PT.
Kandel.
c. Internet: www. google.com
d. Guru
e. Diri siswa
f. Lingkungan sekitar
H. Penilaian
1. Prosedur : Tes tertulis
2. Jenis Penilaian
a. Penilaian Proses :
Pengamatan guru
b. Penilaian Hasil : Tes
formatif 3. Bentuk Tes :
Pilihan ganda
165
4. Alat Penilaian :
a. Soal
Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar!
1. Keliling persegi panjang berikut adalah ....
14 cm a. 24 cm c. 34 cm
10 cm b. 48 cm d. 84 cm
2. Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar persegi panjang
tersebut adalah 10 cm, maka selisih panjang dan lebarnya
adalah ....
a. 30 cm c. 15 cm
b. 20 cm d. 10 cm
3. Keliling persegi panjang di bawah adalah ....
12 cm a. 72 cm
c. 40 cm
b. 36 cm d. 20 cm
6 cm
4. Untuk mencari keliling persegi panjang menggunakan rumus
....
a. p x l c. 2 x (p x l)
b. 2 x (p + l) d. 2 x (l x p)
5. Keliling bangun di samping ... persegi
satuan.
a. 19 c. 17
b. 16 d. 15
b. Kunci Jawaban
6 cm
166
1. B
2. A
3. B
4. B
5. B
c. Pedoman Penskoran
Bentuk soal: Pilihan ganda.
Jawaban benar: skor 20
Jawaban salah: skor 0
Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor
5. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
Instrumen Penilaian Proses
Kelas : IIIB
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
No Nama Percaya
Diri
Disiplin
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
b. Penilaian Pengetahuan
Instrumen Penilaian Pengetahuan
Kelas : IIIB
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
167
Keterangan : Nilai Akhir (Nilai Mandiri)
No Nama Rekap Nilai Harian
Pekalongan, 22 Maret 2015
168
TUGAS INDIVIDU
Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar!
1. Keliling persegi panjang berikut adalah ....
14 cm a. 24 cm c. 34 cm
10 cm b. 48 cm d. 84 cm
2. Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar persegi panjang
tersebut adalah 10 cm, maka selisih panjang dan lebarnya
adalah ....
a. 30 cm c. 15 cm
b. 20 cm d. 10 cm
3. Keliling persegi panjang di bawah adalah ....
12 cm a. 72 cm c. 40 cm
b. 36 cm d. 20 cm
6 cm
4. Untuk mencari keliling persegi panjang menggunakan
rumus ....
a. p x l c. 2 x (p x l)
b. 2 x (p + l) d. 2 x (l x p)
5. Keliling
bangun di bawah ... persegi satuan.
a. 19 c. 17
b. 16 d. 15
169
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : Kelas IIIB/Semester 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
C. Indikator
5.1.3 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan keliling persegi
panjang.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mempelajari materi persegi panjang dengan menggunakan
metode matematika gasing, siswa dapat menyelesaikan soal cerita
yang berhubungan dengan keliling persegi panjang.
Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama, bertanggung
jawab, pemberani.
E. Metode Pembelajaran
Matematika gasing, demonstrasi, tanya jawab, penugasan.
F. Materi Ajar
1. Keliling persegi panjang
( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 180
karangan Tim Bina Karya).
Rumus Keliling Persegi Panjang
Keliling persegi panjang sama dengan jumlah panjang sisi-sisinya.
K = 2 ( p + l ) atau K= 2p + 2l
Satuan keliling dinyatakan dalam cm, m, km dan satuan lain
sebagainya.
170
Contoh :
Tentukan keliling persegi panjang dimana panjang= 8 cm dan
lebar = 6 cm.
Pembahasan :
Diketahui p = 8 cm ; l = 6 cm
Keliling = 2 x ( p + l )
= 2 x ( 8 + 6 )
= 2 x 14
= 28 cm
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa.
b. Guru melakukan presensi.
c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan
pembelajaran (merapikan cara duduk siswa).
Tahap 1. Dialog sederhana
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya.
e. Guru memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari.
f. Guru membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar dengan yel-yel matematika.
Matematika asyik asyik asyik
Matematika asyik menyenangkan
g. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
h. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran.
Kegiatan inti (50 menit)
a. Eksplorasi
Tahap 2. Berimajinasi atau berfantasi
1) Guru menyuruh siswa mengamati gambar bangun datar yang
diperlihatkan di depan kelas.
171
20 cm
2) Guru menanyakan kepada siswa terdiri dari berapa persegi panjang
bangun datar di atas.
3) Guru menyuruh siswa menghitung berapa keliling dari bangun ini.
4) Guru menunjukkan kepada siswa bahwa bangun datar di atas
mempunyai keliling sebesar 100 cm.
Tahap 3. Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan 5)
Guru memberikan contoh-contoh soal yang relevan yang akan
berkaitan dengan penyelesaian permasalahan keliling persegi
panjang.
Contoh:
1. 2 panjang + 2 = 4, panjang = ....
3. 3 sisi = 9, sisi = ....
5. Lebar + 2 lebar = 9, lebar = ....
Tahap 4. Menyajikan materi secara mendalam.
6) Guru meyajikan materi dengan memberikan soal tentang
menghitung keliling persegi panjang, contoh:
Sebuah persegi panjang, panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika
keliling persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang
dan berapa lebarnya.
7) Guru menampilkan ilustrasi persegi panjang yang dimaksud.
8) Guru memberikan penjelasan penyelesaian soal.
b. Elaborasi
Tahap 5. Memberikan variasi soal
1) Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan secara mandiri.
5 cm
10 cm
172
2) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.
3) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang telah
dikerjakan.
c. Konfirmasi
1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa
secara klasikal.
2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan
permasalahan yang masih belum benar.
Penutup (15 menit)
a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan pesan moral.
c. Guru bersama siswa menyanyikan lagu matematika asyik mudah
menyenangkan
Matematika asyik mudah menyenangkan
Matematika asyik mudah menyenangkan
Asyik mudah, asyik mudah menyenangkan
Asyik mudah, asyik mudah menyenangkan
d. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah
kepada siswa.
e. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran.
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media
a. Gambar bangun datar.
2. Alat
a. Papan tulis
b. Kapur
c. Alat tulis
3. Sumber belajar :
a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika untuk
SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
173
b. Surya, Yohanes. 2011. Buku Petunjuk Guru Pintar Berhitung
Gasing (Gampang, aSyIk, menyenaNGkan). Tangerang: PT.
Kandel.
c. Internet: www. google.com
d. Guru
e. Diri siswa
f. Lingkungan sekitar
I. Penilaian
1. Prosedur : Tes tertulis
2. Jenis Penilaian
a. Penilaian Proses : Pengamatan guru
b. Penilaian Hasil : Tes formatif
3. Bentuk Tes : Pilihan ganda
4. Alat Penilaian :
a. Soal
Petunjuk Pengerjaan: jawablah soal di bawah ini dengan benar!
1. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm
dan lebar 10 cm, maka kelilingnya adalah ....
a. 26 cm c. 46 cm
b. 36 cm d. 52 cm
2. Sebuah persegi panjang lebarnya adalah kali
panjangnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah
300 cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ... cm
a. 75 c. 50
b. 25 d. 100
3. Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12
dm, maka lebar persegi panjang ... dm.
a. 10 c. 7
b. 8 d. 6
174
4. Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan
lebar 6 cm memiliki keliling ... cm
a. 24 c. 42
b. 48 d. 84
5. Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali
lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 36 cm,
hitung berapa panjang dan berapa lebarnya ....
a. 6 cm dan 12 cm c. 4 cm dan 8 cm
b. 12 cm dan 6 cm d. 8 cm dan 4 cm
b. Kunci Jawaban
6. D
7. C
8. A
9. C
10. B
c. Pedoman Penskoran
Bentuk soal: pilihan ganda.
Jawaban benar: skor 20
Jawaban salah: skor 0
Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Jumlah Skor
Pekalongan, 22 Maret 2015
175
TUGAS INDIVIDU
Nama :
Kelas :
Nomor Absen :
176
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm dan lebar 10 cm, maka
kelilingnya adalah ....
a. 26 cm c. 46 cm
b. 36 cm d. 52 cm
2. Sebuah persegi panjang lebarnya adalah kali panjangnya. Jika keliling
persegi panjang itu adalah 300 cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ...
cm
a. 75 c. 50
b. 25 d. 100
3. Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12 dm, maka lebar persegi
panjang ... dm.
a. 10 c. 7
b. 8 d. 6
4. Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan lebar 6 cm memiliki
keliling
... cm
a. 24 c. 42
b. 48 d. 84
5. Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali lebarnya. Jika keliling
persegi panjang itu adalah 36 cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya
....
a. 6 cm dan 12 cm c. 4 cm dan 8 cm
b. 12 cm dan 6 cm d. 8 cm dan 4 cm
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SDN 1 Kalipancur
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : Kelas III/Semester 2
177
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang serta
penggunaannya dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
C. Indikator
5.1.4 Menemukan rumus keliling bangun datar persegi.
5.1.5 Menentukan atau menghitung keliling persegi dengan melibatkan
satuan baku.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mempelajari keliling persegi dengan menggunakan metode
matematika gasing, siswa dapat menuliskan rumus keliling persegi.
2. Setelah mempelajari keliling persegi dan satuan baku dengan
menggunakan metode matematika gasing, siswa dapat menghitung
keliling persegi dengan melibatkan satuan baku.
Karakter siswa yang diharapkan: cermat, kerjasama, bertanggung
jawab, pemberani.
E. Metode Pembelajaran
Matematika gasing, demonstrasi, tanya jawab, penugasan.
F. Materi Ajar
1. Keliling persegi
( Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas III halaman 185
karangan Tim Bina Karya).
Keliling persegi dapat dicari dengan menjumlahkan
panjang keempat sisinya.
A B
178
C D
Pada persegi, keempat sisinya sama panjang, sehingga jika
panjang salah satu sisi diketahui, maka kelilingnya dapat
ditentukan. Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (10 menit)
a. Guru memberi salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa.
b. Guru melakukan presensi.
c. Guru mengatur kelas dan menyiapkan siswa untuk kegiatan
pembelajaran (merapikan cara duduk siswa).
Tahap 1. Dialog sederhana
d. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi
matematika yang sudah di pelajari sebelumnya.
e. Guru memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa berkaitan
dengan materi yang akan dipelajari.
f. Guru membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar dengan menyanyikan sebuah lagu.
Kamu ciptaan Tuhan
Ciptaan yang sempurna
Suka matematika
Kamu anak yang pintar
Kamu ciptaan Tuhan
g. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
h. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran.
Kegiatan inti (80 menit)
a. Eksplorasi
Tahap 2. Berimajinasi atau berfantasi
1) Guru menyuruh siswa membentuk suatu persegi panjang
dengan menggunakan 16 batang korek api. Ada empat
kemungkinan persegi panjang yang dapat dibuat.
179
2) Guru menyuruh siswa menghitung berapa batang korek api
keliling dari bangun ini.
3) Guru memberikan penjelasan bahwa keempat persegi
panjang mempunyai keliling yang sama tetapi panjang dan
lebarnya berbeda.
4) Guru menyuruh siswa untuk memperhatikan bahwa salah
satu gambar adalah persegi.
5) Guru memberi informasi kepada siswa bahwa persegi juga
termasuk persegi panjang.
180
6) Guru menyuruh siswa membentuk suatu persegi dengan
menggunakan 12 batang korek api. Hanya ada satu
kemungkinan persegi yang dapat dibuat, yaitu persegi
panjang yang sisinya 3 batang korek api.
7) Guru menjelaskan pada siswa bahwa jumlah panjang
korek api itu yang disebut dengan keliling. Satuan keliling
disini adalah panjang korek api.
Tahap 3. Menyajikan contoh-contoh soal secara relevan
8) Guru memberikan contoh-contoh soal yang relevan dengan
kegiatan sebelumnya dengan menggunakan media geoboard,
misal:
A
9) Guru menyuruh siswa untuk menghitung panjang sisi AB,
BC, CD, DA, dan menjumlahkan seluruhnya
10) Guru menyuruh siswa untuk bersama-sama membacakan
jawaban.
Tahap 4. Menyajikan materi secara mendalam.
11) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan rumus mencari
keliling persegi.
12) Guru memperkenalkan satuan keliling kepada siswa, misal
cm.
13) Guru menunjukkan kepada siswa seberapa panjang 1 cm itu.
14) Guru menuliskan sebuah lagu tentang rumus mencari
keliling persegi, lagu ini berfungsi sebagai jembatan keledai.
Sisi tambah
Sisi tambah
Sisi ditambah sisi
Kita telah menemukan
Keliling sebuah persegi
B
C D
181
b. Elaborasi
Tahap 5. Memberikan variasi soal
1) Guru memberikan banyak soal tentang menghitung keliling
bidang datar seperti berikut:
5 cm
2) Guru memberikan berbagai
contoh keliling persegi panjang dan siswa mengerjakan secara
mencongak.
Contoh: Sebuah persegi mempunyai sisi 4 cm dan lebar 3 cm,
hitung berapa kelilingnya!
3) Guru menyuruh siswa mengerjakan soal latihan secara
mandiri.
4) Guru mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.
5) Guru dan siswa mengoreksi jawaban dari soal yang telah
dikerjakan.
c. Konfirmasi
1) Guru memberikan penguatan kepada hasil pekerjaan siswa
secara klasikal.
2) Guru memberikan klarifikasi hasil kerja dan membetulkan
permasalahan yang masih belum benar.
Penutup (15 menit)
a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran.
b. Guru memberikan pesan moral.
c. Guru bersama siswa menyanyikan lagu matematika asyik mudah
menyenangkan
Matematika asyik mudah menyenangkan
Matematika asyik mudah menyenangkan
Asyik mudah, asyik mudah menyenangkan
Asyik mudah, asyik mudah menyenangkan
182
d. Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan tugas rumah
kepada siswa.
e. Guru memberikan salam sebagai penutup pembelajaran.
H. Media dan Sumber Belajar
1. Media
a. Korek api.
b. Geoboard
2. Alat
a. Papan tulis
b. Kapur
c. Alat tulis
3. Sumber belajar :
a. Tim Bina Karya Guru. 2009. Terampil Berhitung Matematika
untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga.
b. Surya, Yohanes. 2011. Buku Petunjuk Guru Pintar Berhitung
Gasing (Gampang, aSyIk, menyenaNGkan). Tangerang: PT.
Kandel. c. Internet: www. google.com
d. Guru
e. Diri siswa
f. Lingkungan sekitar
I. Penilaian
1. Prosedur : Tes tertulis
2. Jenis Penilaian
a. Penilaian Proses : Pengamatan guru
b. Penilaian Hasil : Tes formatif
3. Bentuk Tes : Pilihan ganda
4. Alat Penilaian :
a. Soal
Petunjuk Pengerjaan:
Berilah tanda (X) pada jawaban yang kamu anggap benar!
183
1. Keliling persegi di
samping adalah ....
a. 25
cm c. 20 cm
b. 15 cm d. 10 cm
5 cm
2. Perhatikan bangun
persegi yang dicetak
tebal!
Keliling persegi tersebut adalah ....
a. 24 satuan c. 12 satuan
b. 36 satuan d. 18 satuan
3.
B
10 cm 9 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ...
cm
a. 8 c. 9
b. 6 d. 4
4. Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi besar disusun
dari 4 persegi kecil. Keliling persegi besar adalah ... cm
a. 124 c. 128
b. 114 d. 118
5. Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling ....
a. 22 satuan c. 25 satuan
b. 23 satuan d. 24 satuan
b. Kunci Jawaban
1. C
2. A
3. D.
5
cm
A
184
4. C.
5. D
c. Pedoman Penskoran
Bentuk soal: Pilihan ganda.
Jawaban benar: skor 20
Jawaban salah: skor 0
Tidak menjawab: skor 0.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor
5. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
Instrumen Penilaian
Proses
Kelas : III
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
No Nama Percaya
Diri
Disiplin
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
b. Penilaian Pengetahuan
Instrumen Penilaian Pengetahuan
Kelas : III
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Keterangan : Nilai Akhir (Nilai Mandiri)
No Nama Rekap Nilai Harian
185
Pekalongan, 22 Maret 2015
TUGAS INDIVIDU
Nama :
Kelas :
Nomor Absen :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang kamu anggap benar!
186
a. 24 satuan c. 12 satuan
b. 36 satuan d. 18 satuan
3.
10 cm 9 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ... cm
a. 8 c. 9
b. 6 d. 4
4. Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi besar disusun dari 4
persegi kecil. Keliling persegi besar adalah ... cm
a. 124 c. 128
b. 114 d. 118
5. Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling ....
a. 22 satuan c. 25 satuan
b. 23 satuan d. 24 satuan
Lampiran 8. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur
PEDOMAN WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR
Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Januari 2015
Waktu : Pukul 09.00 WIB – 10.00 WIB
A
B
1 . Keliling persegi di samping adalah ....
a. 25 cm c. 20 cm
b. 15 cm d. 10 cm
5 cm
2 . Perhatikan bangun persegi yang dicetak
tebal!
Keliling persegi tersebut adalah ....
187
Tempat : SDN 1 Kalipancur
Narasumber : Guru Kelas IIIA dan IIIB
Berikut merupakan daftar pertanyaan pada saat penelitian pendahuluan:
1) Bagaimana kondisi pembelajaran matematika di SDN 1 Kalipancur?
2) Apakah pembelajaran matematika di SDN 1 Kalipancur sudah menggunakan
tematik?
3) Apakah siswa terlibat aktif dalam pembelajaran matematika?
4) Bagaimana hasil belajar matematika pada siswa kelas III SDN 1 Kalipancur?
5) Apakah siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika?
6) Apakah siswa memiliki minat yang tinggi untuk belajar matematika?
7) Apakah guru menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah)
pada saat pembelajaran matematika?
8) Apakah guru pernah menerapkan metode pembelajaran matematika gasing
dalam pembelajaran matematika?
Lampiran 9. Nilai Siswa Kelas IIIA dan IIIB Mata Pelajaran Matematika Materi
Keliling Bangun Datar Tahun Pelajaran 2013/2014
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR
188
Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan
51156
NILAI MATERI KELILING BANGUN DATAR KELAS III TP.
2013/2014
Kelas IIIA Kelas IIIB
No. Nama Nilai No. Nama Nilai
1 FAHMI MAULANA 65 1 M. MAFTUL ROZI 65
2 SAHIDIN F. 70 2 FIKRI JATI W. 65
3 SAHRONI 65 3 KRISTIANTORO 65
4 AHMAD FIRMANSYAH 65 4 YAYAN TRIYANTO 68
5 AGUNG BAYU S. 90 5 ADI SETIAWAN 65
6 ARGA VANDAVA D.C. 90 6 ALDI PRIYANTO 65
7 DANANG ARIM S. 80 7 ALEXA ANASTASYA 80
8 DELLA MUSRONI P. 65 8 ALITA 65
9 DILAH 65 9 CLARA OLIVIA Z. 65
10 HANIFATUL M. 100 10 DEDI SOLEHUDIN 80
11 MALIK K. 75 11 EKA ATMOJO 65
12 M. FAIQ AFIF 100 12 HENDRI AGUS S. 65
13 RAGIL NUR H. 80 13 KANITA YULIA P. 65
14 REGITA CAHYANI 80 14 MELISSA AYUDIA W 68
15 RIFKI ERIYANSYAH 65 15 MUHAMMAD RIFQI 67
16 RIZAL ARIFIN 65 16 PUJI ATUN 65
17 SAFIRA DWI ELSANTI 95 17 ROHMIATI 100
18 SATRIYO ADHE A. 75 18 SITI UMANAH 65
19 SILVI INDRIYANI 68 19 ANISAH 65
20 RIRIN EKA R. 68 20 DIANA CITRA N. 68
RATA-RATA 76,30 RATA-RATA 68,80
MODUS 65 MODUS 65
MEDIAN 75 MEDIAN 65
NILAI MINIMAL 65 NILAI MINIMAL 65
NILAI MAKSIMAL 100 NILAI MAKSIMAL 100
RENTANG 35 RENTANG 35
VARIANS 164,78 VARIANS 95,84
STANDAR DEVIASI 12,87 STANDAR DEVIASI 10,06
Pekalongan, 10 Januari 2015
189
Lampiran 10. Nilai Ulangan Akhir Semester I Siswa Kelas IIIA dan IIIB Mata
Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2014/2015
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR
190
Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan
51156
NILAI UAS SEMESTER I MAPEL MATEMATIKA TP. 2014/2015
Kelas IIIA (Kontrol) Kelas IIIB (Eksperimen)
No. Nama Nilai No. Nama Nilai
1 TEGUH SETIARTO 72 1 IMAM ARIFIN 78
2 ADAM HENDRIK O. 80 2 IVAN ALFURANA 74
3 AISYAH MEDEA ASIH 82 3 TIKA AMELIA 78
4 ANAH SAFITRI 82 4 AHMAD NUR R. 78
5 ARIO SEJATI 82 5 AMANDA PUSPITA 78
6 DESI NURUL LAELI 90 6 APRILIA 84
7 DIENA WAHYU N.S. 74 7 BAYU TRI P. 82
8 EDI TRIMULYO 74 8 DESI AJI SAPUTRI 74
9 FIRMANZAH BAYU S. 74 9 FATKHUL ALIM 90
10 HARDHIKA TRI A. 84 10 IVAN ERVANI 76
11 HEVI WULANDARI 80 11 JAFARUDIN 82
12 LUKMAN HAKIM 88 12 LARAS INDAH SARI 72
13 MIFTAKHUL ULUM A. 72 13 M. JASMANI 70
14 M. RAFI‟UL ILMI 94 14 NIA OKTAVIA 70
15 REKHAN ARDIANSAH 74 15 NURUL AISYAH 84
16 RIO SUGIANTO 74 16 RIAS ANGGINI 80
17 RIYAN ARDIANTO 76 17 RINDA FANESA 80
18 SOFIANI 80 18 RISKI EDITIYA 72
19 WIDIASTUTI S. 84 19 SINTA DEVIANTI 90
20 YULIA PRATIWI 80 20 SUPRIYADI 70
21 ZHULFIKAR EFENDI 84 21 WISMA SETYA P. 72
22 DESTA EGA FATIMA 94 22 ZAENAL AFRENDI 80
23 ADITTIA SAPUTRA 78 23 ZAKY PRASETIO 80
24 - - 24 TEGUH PRIYO W. 84
RATA-RATA 80,52 RATA-RATA 78,50
MODUS 74 MODUS 78
MEDIAN 80 MEDIAN 80
NILAI MINIMAL 72 NILAI MINIMAL 70
191
NILAI MAKSIMAL 94 NILAI MAKSIMAL 90
RENTANG 22 RENTANG 20
VARIANS 42,63 VARIANS 35,22
STANDAR DEVIASI 6,53 STANDAR DEVIASI 5,93
Pekalongan, 10 Januari 2015
Lampiran 11. Output SPSS 17 Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Ulangan Akhir
Semester I Siswa Kelas IIIA dan IIIB Mata Pelajaran Matematika
Tahun Pelajaran 2014/2015
One-Sample Statistics
192
N
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
kontrol
23 80.5217 6.52874 1.36134
One-Sample Test
Test Value = 78.50
t df
Sig. (2-tailed) Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
kontrol 1.485
22 .152 2.02174 -.8015 4.8450
Lampiran 12. Lembar Pengamatan Metode Matematika Gasing
LEMBAR PENGAMATAN METODE MATEMATIKA GASING
1. Nama :
193
2. Tempat Mengajar :
3. Kelas :
4. Alokasi Waktu :
5. Tanggal :
Petunjuk Penggunaan
Bubuhkan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
deskriptor yang disediakan tampak dengan kriteria sebagai berikut:
Kriteria Frekuensi Skor
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak pernah
≥ 4 x
3 x
2 x
1 x
0
4
3
2
1
0
No. Aspek yang
Diamati Deskriptor Skor Jumlah
Skor 0 1 2 3 4
1. Tahap 1
Dialog
sederhana
Memotivasi siswa secara
psikis dan fisik untuk
memulai pelajaran
Memberikan pertanyaan
pancingan kepada siswa
berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari
Memunculkan semangat
siswa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar
2. Tahap 2
Berimajinasi
Atau
berfantasi
Menumbuhkan keberanian
siswa dalam berpendapat
Menumbuhkan rasa ingin
tahu siswa terhadap materi
yang akan dipelajari
Memberi kesempatan
kepada siswa untuk
berimajinasi atau berfantasi
sesuai dengan
pemahamannya
194
3.
4.
Tahap 3
Menyajikan
contoh-contoh
soal secara
relevan
Tahap 4
Menyajikan
materi secara
mendalam
Memberikan beberapa
contoh soal yang relevan
kepada siswa.
Memancing siswa dengan
pernyataan yang merujuk
pada jawaban jika siswa
sudah kesulitan mencari
jawaban.
Menugaskan beberapa anak
secara acak untuk
membacakan jawabannya.
Memfasilitasi siswa untuk
merangkum materi yang
diajarkan
Memberikan jembatan
keledai kepada siswa untuk
memudahkan dalam
memahami dan mengingat
materi yang dipelajari
Memfasilitasi siswa untuk
memperoleh pengalaman
yang bermakna terhadap
materi yang diajarkan.
5. Tahap 5
Memberikan variasi soal
Menugaskan beberapa siswa
secara acak untuk
menuliskan hasil
pekerjaannya
Memberikan penguatan dan
umpan balik terhadap siswa
yang mau menuliskan hasil
pekerjaannya
Membimbing siswa
menyimpulkan materi yang
telah dipelajari dengan
meninjau dan
menyempurnakan kembali
jawaban yang dituliskan
siswa
Skor Total
Perhitungan skor pelaksanaan metode matematika gasing berdasarkan
lembar pengamatan untuk setiap pertemuan dilaksanakan dengan menggunakan
rumus:
195
Skor = × 100
Langkah selanjutnya ialah dilaksanakan penilaian dengan menggunakan
pedoman penilaian UNNES (2011: 52), sebagai berikut:
Angka Huruf Predikat
86-100 A Baik sekali
81-85 AB Lebih dari baik
71-80 B Baik
66-70 BC Lebih dari cukup
61-65 C Cukup
56-60 CD Kurang dari cukup
51-55 D Kurang
≤ 50 E Gagal (Tidak lulus)
Lampiran 13. Hasil Pengamatan Metode Ceramah di Kelas IIIA (Kelas Kontrol)
196
197
198
199
200
201
Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Metode Ceramah di Kelas IIIA
(Kelas Kontrol)
202
No. Tahap Deskriptor
Pertemuan Ke
1 2 3
1 Dialog
sederhana
1 3
9
3
9
3
9 2 3 3 3
3 3 3 3
2 Berimajinasi
atau berfantasi
4 4
8
4
8
4
8 5 4 4 4
6 0 0 0
3 Menyajikan
contoh-contoh
soal secara
relevan
7 4
8
4
8
4
8 8 4 4 4
9 0 0 0
4 Menyajikan
materi secara
mendalam
10 4
7
4
7
4
7 11 0 0 0
12 3 3 3
5 Memberikan
variasi soal
13 3
10
4
11
4
11 14 3 3 3
15 4 4 4
Skor 70 71,67 71,67
Rata-rata skor
71,11 (Baik)
203
Lampiran 15. Hasil Pengamatan Metode Matematika Gasing di Kelas IIIB
(Kelas Eksperimen)
204
205
206
207
208
209
Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Metode Matematika Gasing di
Kelas IIIB (Kelas Eksperimen)
No. Tahap Deskriptor
Pertemuan Ke
1 2 3
1 Dialog
sederhana
1 3
10
4
11
4
11 2 3 3 3
3 4 4 4
2 Berimajinasi
atau berfantasi
4 4
11
4
12
4
12 5 4 4 4
6 3 4 4
3 Menyajikan
contoh-contoh
soal secara
relevan
7 4
12
4
12
4
12 8 4 4 4
9 4 4 4
4 Menyajikan
materi secara
mendalam
10 4
10
4
10
4
12 11 3 3 4
12 3 3 4
5 Memberikan
variasi soal
13 3
11
4
12
4
12 14 4 4 4
15 4 4 4
Skor 90 95 98,33
Rata-rata skor
94,44 (Baik sekali)
210
Lampiran 17. Format Kisi-kisi Angket Uji Coba Minat Belajar Matematika
FORMAT KISI-KISI ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR
Kelas : III
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Keliling Bangun Datar
Penulis : Hermawan Syarif
No. Dimensi Indikator Nomor Soal
1.
2.
3.
4.
Kesukaan
Ketertarikan
Perhatian
Keterlibatan
Gairah
Inisiatif
Responsif
Kesegeraan
Konsentrasi
Ketelitian
Kemauan
Keuletan
Kerja keras
1, 2
3, 4
5,6, 7
8, 9, 10
11, 12
13, 14
15, 16
17, 18
19, 20
Keterangan:
Nomor yang bergaris bawah merupakan pernyataan negatif
Pedoman penskoran:
No. Jenis Pernyataan Penskoran
SS S KK J TP
1 Pernyataan positif 5 4 3 2 1
2 Pernyataan negatif 1 2 3 4 5
Keterangan:
SS: sangat sering KK: kadang-kadang TP: tidak pernah
S : sering J : jarang
211
Lampiran 18. Angket Uji Coba Minat Belajar Matematika
ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR MATEMATIKA
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Jawaban kamu pada angket minat belajar matematika ini tidak dimaksudkan
untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar.
2. Angket ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai minat
belajar matematika. Oleh karena itu, jawaban kamu sangat berharga bagi
peneliti
3. Berilah tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan jawabanmu!
SS = sangat sering KK = kadang-kadang TP = tidak pernah
S = sering J = jarang
No. Pernyataan SS S KK J TP
1 Saya senang mengikuti pelajaran matematika.
2 Saya merasa rugi jika mengikuti pelajaran
matematika.
3 Saya diam saja ketika ada materi yang tidak
jelas.
4 Saya membaca buku pelajaran matematika
sebelum mengikuti pelajaran matematika.
5 Saya menjawab jika disajikan pertanyaan di
depan kelas.
6 Saya senang mengemukakan pendapat saat
pelajaran matematika.
7 Saya akan langsung menulis materi pelajaran
matematika.
8 Saya segera mengerjakan PR matematika
sebelum bermain bersama teman di rumah.
9 Saya berusaha menyelesaikan tugas
matematika tepat waktu.
10 Saya bermain bersama teman terlebih dahulu
sebelum mengerjakan tugas rumah mata
pelajaran matematika.
11 Saya mengobrol dengan teman saat pelajaran
matematika.
12 Saya memperhatikan penjelasan dengan baik
saat pelajaran matematika.
212
13 Saya mengerjakan soal matematika dengan
baik.
14 Saya meneliti pekerjaan matematika saya
terlebih dahulu sebelum dikumpulkan.
15 Saya mengikuti pembelajaran matematika
dengan baik.
16 Saya malas mengikuti pembelajaran
matematika, karena sulit memahami
penjelasan yang disampaikan.
17 Saya menyerah jika disuruh mengerjakan soal
matematika yang sulit.
18 Saya berusaha mengerjakan PR matematika
sampai selesai.
19 Saya belajar dengan keras agar mendapat
nilai matematika yang baik.
20 Saya menggunakan waktu luang yang saya
miliki untuk belajar matematika.
213
Lampiran 19. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Uji Coba Minat Belajar
Matematika
214
JAWABAN UJI COBA ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA SDN 1 KALIPANCUR
Subjek
Item
Skor
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 4 5 4 2 4 1 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 2 62
2 5 4 4 5 5 2 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 86
3 5 5 5 4 4 4 5 2 4 1 1 5 5 3 5 1 3 5 5 3 75
4 5 5 5 3 2 2 4 2 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 83
5 5 3 5 2 4 5 2 1 3 2 1 1 4 1 5 5 3 5 4 2 63
6 5 3 5 4 2 3 5 4 5 3 4 3 4 5 4 4 3 4 3 5 78
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
8 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 88
9 3 5 4 5 4 3 5 4 3 3 5 4 3 1 3 5 5 4 3 2 74
10 3 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 93
11 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 99
12 5 3 5 4 3 4 2 5 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 3 84
13 5 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 1 69
14 5 5 3 5 3 4 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 87
15 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 5 2 2 2 2 4 4 3 4 70
16 5 3 3 3 5 5 5 3 3 1 3 5 5 3 5 3 3 5 5 5 78
17 4 4 5 3 3 4 1 2 2 3 4 5 5 2 5 2 1 2 2 1 60
18 5 2 5 3 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 4 1 5 5 5 86
19 5 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 88
20 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 94
UJI VALIDITAS ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA Correlations
item
1
item
2
item
3
item
4
item
5
item
6
item
7
item
8
item
9
item
10
item
11
item
12
item
13
item
14
item
15
item
16
item
17
item
18
item
19
item
20
skortotal
item
1
item
2
Pearson
Correlation 1
,191
,420
20
1
-
,336 ,093 ,418 ,184
,557 *
,129
-
,023 ,250 ,293 ,019 ,000 ,015 ,192
,576 **
,386 ,196 ,308 ,298 ,455*
Sig. (2tailed)
,148 ,695 ,067 ,437 ,011 ,588 ,925 ,287 ,209 ,936 1,00
0 ,950 ,417 ,008 ,092 ,407 ,186 ,201 ,044
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
,092
,698
20 20
-
,205
,386
20 20 20 20
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
,191
,420
-
,423
,063
-
,014
,953
,130
,584
,287
,220
,187
,429
-
,045
,849
-
,120
,613
-
,005
,983
-
,057
,810
-
,010
,968
,005
,982
-
,164
,489
,000
1,00
0
,122
,610
,031
,897
,154
,518
,151
,525
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item
3
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
-
,336
,148
-
,423
,063
20
1
-
,152
,523
-
,162
,496
,299
,200
-
,251
,285
,052
,827
,330
,156
,027
,910
-
,140
,556
-
,155
,515
,259
,270
,364
,114 ,104
,663
20
,110
,644
-
,136
,566
20
,137
,566
,214
,364
,077
,749
,056
,813
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson - - - ,461 ,672 ,674 ,697 - - ,651 ,093 1 ,243 ,361 ,387 ,353 ,322 ,084 ,048 ,166 ,591
** Correlation ,014 ,152 ,094
*
**
**
** ,043 ,052
**
item
4 Sig. (2tailed) ,695 ,953 ,523
,302 ,692 ,041 ,001 ,118 ,001 ,001 ,092 ,856 ,127 ,828 ,167 ,002 ,726 ,842 ,484 ,006
item
5
N 20 20
,130
,584
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
,357
,122
20 20
,204
,389
20 20 20 20
Pearson
Correlation ,418
-
,162 ,243 1 ,296 ,393 ,409 ,065 ,106 ,169 ,275 ,276 ,009 ,196 ,340 ,381 ,209 ,476*
Sig. (2tailed) ,067 ,496 ,302
,206 ,086 ,073 ,785 ,657 ,475 ,241 ,238 ,971 ,408 ,142 ,097 ,378 ,034
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item
6
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
,184
,437
,287
,220
,299
,200
-
,094
,692
,296
,206
1
,037
,878
,092
,700
,062
,796
,026
,914
-
,158
,506
,124
,601
,436
,055
,176
,458
,322
,167
,161
,497
-
,178
,454
,223
,344
,434
,056
,174
,464
,338
,145
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item
Pearson
Correlation ,557* ,187
-
,251 ,461
* ,393 ,037 1 ,405 ,486
* ,120 ,341 ,479
* ,000 ,376 ,230 ,274 ,422 ,453
* ,435
,620 **
,689**
7 Sig. (2-
1,00 ,011 ,429 ,285 ,041 ,086 ,878 ,077 ,030 ,615 ,142 ,033 ,102 ,330 ,243 ,064 ,045 ,056 ,004 ,001 tailed) 0 N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
,129
,588
-
,045 ,052
,827
,672 **
,001
,409
,073
,092
,700
,405
,077
1
,556 *
,011
,630 **
,003
,748 **
,000
,392
,088
,209
,377
,604 **
,005
,112 ,444
,050
,358 ,252
,284
,304
,192
,358
,121 ,732
**
,000
8
item
9
N 20
,849
20
-
,120
,613
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
,639
20
,310
,184
20
,121
20
,358
,121
20 20 20 20
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
-
,023
,925
,330
,156
,361
,118
,065
,785
,062
,796
,486 *
,030
,556 *
,011
1
,325
,162
,359
,120
,287
,221
,118
,620
,835 **
,000
,443
,050
,554 *
,011
,570 **
,009
,758 **
,000 ,717
**
,000
item
10
N 20 20
-
,005
,983
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
,002
,993
20 20
,541 *
,014
20 20 20 20
Pearson
Correlation ,250 ,027
,674 **
,106 ,026 ,120
,630 **
,325 1
,783 **
,120
-
,015 ,430
,591 ** -
,106 ,038 ,120 ,554*
Sig. (2tailed) ,287 ,910 ,001 ,657 ,914 ,615 ,003 ,162
,000 ,615 ,948 ,058 ,006 ,657 ,872 ,614 ,011
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item Pearson - - ,697 - ,748 ,783 ,448 - ,459 ,543 ,509 - - ,293 ,169 ,341 ,359 1 ,023 ,297 ,615
**
11 Correlation ,057 ,140 ** ,158
**
**
* ,069
*
*
* ,138 ,004
Sig. (2- ,209 ,810 ,556 ,001 ,475 ,506 ,142 ,000 ,120 ,000 ,048 ,772 ,042 ,922 ,013 ,022 ,563 ,985 ,203 ,004
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item
12
Pearson
Correlation ,019
-
,010
,968
-
,155 ,387 ,275 ,124 ,479
* ,392 ,287 ,120 ,448
* 1 ,264 ,388 ,318
,172
-
,150 ,139
,558
,047 ,316 ,321 ,478*
Sig. (2tailed) ,936 ,515 ,092 ,241 ,601 ,033 ,088 ,221 ,615 ,048
,260 ,091 ,528 ,846 ,174 ,168 ,033
N 20 20
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
20 20
20 20 20 20
item
13
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
,000
1,00
0
,005
,982
,259
,270
-
,043
,856
,276
,238
,436
,055
,000
1,00
0
,209
,377
,118
,620
-
,015
,948
-
,069
,772
,264
,260
1
,466 *
,038
,743 **
,000
,000
1,00
0
-
,264
,260
,286
,222
,502 *
,024
,131
,583
,360
,119
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item
14
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
,015
,950
-
,164
,489
,364
,114
,353
,127
,009
,971
,176
,458
,376
,102
,604 **
,005
,835 **
,000
,430
,058
,459 *
,042
,388
,091
,466 *
,038
1
,450 *
,047
,412
,071
,261
,267
,445 *
,049
,599 **
,005
,704 **
,001 ,757**
,000 N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
20 20 20 20 20 Pearson - ,743 ,450 - ,550 ,192 ,092 ,104 ,357 ,322 ,230 ,112 ,310 ,002 ,023 ,318 1 ,294 ,344 ,274 ,496
* Correlation ,052
**
* ,027
*
item
15 Sig. (2tailed) ,417 ,698 ,663 ,828 ,122 ,167 ,330 ,639 ,184 ,993 ,922 ,172 ,000 ,047
,209 ,910 ,138 ,012 ,243 ,026
item
16
N 20 20
,000
1,00
0
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
,294
,209
20 20
,595 **
,006
20 20 20 20
Pearson
Correlation
,576*
* ,110 ,322 ,196 ,161 ,274 ,444 ,443
,591 **
,543 * -
,150 ,000 ,412 1 ,331 ,346 ,340 ,646**
Sig. (2tailed) ,008 ,644 ,167 ,408 ,497 ,243 ,050 ,050 ,006 ,013 ,528 1,00
0 ,071
,154 ,135 ,143 ,002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item
17
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
,386
,092
-
,205
,386
-
,136
,566
,651 **
,002
,204
,389
-
,178
,454
,422
,064
,358
,121
,358
,121
,541 *
,014
,509 *
,022
,139
,558
-
,264
,260
,261
,267
-
,027
,910
,595 **
,006
1
,347
,134
,313
,179
,234
,320 ,528
*
,017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item
18
Pearson
Correlation ,196
,122
,610
20
,137 ,084 ,340 ,223 ,453
* ,252 ,554
* -
,106
-
,138 ,047 ,286 ,445
*
,344
,138
20
,331
,347
,134
20
1 ,795
** ,514
* ,556*
Sig. (2tailed) ,407 ,566 ,726 ,142 ,344 ,045 ,284 ,011 ,657 ,563 ,846 ,222 ,049 ,154
,000 ,021 ,011
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item
19
Pearson
Correlation ,308 ,031
,897
,214 ,048 ,381 ,434 ,435 ,304
,570 **
,038
-
,004 ,316
,502 *
,599 ** ,550
*
,012
,346 ,313
,179
,795 **
1
,597 **
,672**
Sig. (2tailed) ,186 ,364 ,842 ,097 ,056 ,056 ,192 ,009 ,872 ,985 ,174 ,024 ,005 ,135 ,000
,005 ,001
item
20
N 20 20
,154
,518
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
,274
,243
20 20
,234
,320
20 20 20 20
Pearson
Correlation ,298 ,077 ,166 ,209 ,174
,620 **
,358
,758 **
,120 ,297 ,321 ,131
,704 **
,340
,514 *
,597 **
1 ,699**
Sig. (2tailed) ,201 ,749 ,484 ,378 ,464 ,004 ,121 ,000 ,614 ,203 ,168 ,583 ,001 ,143 ,021 ,005
,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
skort
otal
Pearson
Correlation ,455*
,151
,525
20
,056 ,591
** ,476
* ,338 ,689
** ,732
** ,717
** ,554
* ,615
** ,478
* ,360 ,757
** ,496
* ,646
** ,528
* ,556
* ,672
** ,699
** 1
Sig. (2tailed) ,044 ,813 ,006 ,034 ,145 ,001 ,000 ,000 ,011 ,004 ,033 ,119 ,000 ,026 ,002 ,017 ,011 ,001 ,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI RELIABILITAS ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA
Reliability
Scale: ALL VARIABLES Item-Total Statistics
Case Processing Summary
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 59,60 121,516 ,402 ,891
item4 59,00 121,474 ,581
,388
,885
item5 59,35 123,608 ,891
item7 59,10 113,147 ,647
,699
,684
,881
item8 59,30 112,642 ,879
item9 59,05 118,997 ,881
item10 59,55 118,050 ,516 ,886
item11 59,05 115,734 ,630 ,882
item12 58,85 122,766 ,403
,679
,344
,890
item14 59,45 111,524 ,880
item15 58,65 125,292 ,892
item16 59,10 115,989 ,607
,567
,465
,883
item17 59,25 116,829 ,884
item18 58,65 125,503 ,888
item19 59,00 120,632 ,584
,621
,884
item20 59,55 114,155 ,882
N %
Cases
Valid 20 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 20 100,0
Cronbach's
Alpha
N of Items
,891 16
222
Lampiran 23. Format Kisi-kisi Angket Minat Belajar Matematika
FORMAT KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR
Kelas : III
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Keliling Bangun Datar
Penulis : Hermawan Syarif
No. Dimensi Indikator Nomor Soal
1.
2.
3.
4.
Kesukaan
Ketertarikan
Perhatian
Keterlibatan
Gairah
Inisiatif
Responsif
Kesegeraan
Konsentrasi
Ketelitian
Kemauan
Keuletan
Kerja keras
1
2
3, 4
5, 6
7, 8
9
10, 11
12, 13
14, 15
Keterangan:
Nomor yang bergaris bawah merupakan pernyataan negatif
Pedoman penskoran:
No. Jenis Pernyataan Penskoran
SS S KK J TP
1 Pernyataan positif 5 4 3 2 1
2 Pernyataan negatif 1 2 3 4 5
Keterangan:
SS: sangat sering KK: kadang-kadang TP: tidak pernah
S : sering J : jarang
223
Lampiran 24. Angket Minat Belajar Matematika
ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA
Petunjuk Pengisian Angket:
1. Jawaban kamu pada angket minat belajar matematika ini tidak dimaksudkan
untuk menentukan nilai atau kemampuan kamu dalam belajar.
2. Angket ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai minat belajar
matematika. Oleh karena itu, jawaban kamu sangat berharga bagi peneliti
3. Berilah tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan jawabanmu!
SS = sangat sering KK = kadang-kadang TP = tidak pernah
S = sering J = jarang
No. Pernyataan SS S KK J TP
1 Saya senang mengikuti pelajaran matematika.
2 Saya membaca buku pelajaran matematika
sebelum mengikuti pelajaran matematika.
3 Saya menjawab jika disajikan pertanyaan di
depan kelas.
4 Saya akan langsung menulis materi pelajaran
matematika.
5 Saya segera mengerjakan PR matematika
sebelum bermain bersama teman di rumah.
6 Saya bermain bersama teman terlebih dahulu
sebelum mengerjakan tugas rumah mata
pelajaran matematika.
7 Saya mengobrol dengan teman saat pelajaran
matematika.
8 Saya memperhatikan penjelasan dengan baik
saat pelajaran matematika.
9 Saya meneliti pekerjaan matematika saya
terlebih dahulu sebelum dikumpulkan.
10 Saya mengikuti pembelajaran matematika
dengan baik.
11 Saya malas mengikuti pembelajaran
matematika, karena sulit memahami
penjelasan yang disampaikan.
12 Saya menyerah jika disuruh mengerjakan soal
matematika yang sulit.
13 Saya berusaha mengerjakan PR matematika
sampai selesai.
14 Saya belajar dengan keras agar mendapat
nilai matematika yang baik.
15 Saya menggunakan waktu luang yang saya
miliki untuk belajar matematika.
224
Lampiran 25. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Minat Belajar Matematika Siswa
Kelas IIIA
JAWABAN ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IIIA SDN 1 KALIPANCUR
Subjek
Item
Skor
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 3 5 2 2 4 4 2 3 2 3 4 5 2 49
2 5 4 2 4 2 2 4 4 5 4 5 5 5 4 3 58
3 4 4 2 5 2 2 4 4 5 5 5 4 4 5 3 58
4 4 4 2 5 2 2 4 4 4 4 4 4 5 5 3 56
5 4 4 2 5 3 2 5 4 5 4 5 5 5 5 4 62
6 4 4 2 5 4 2 4 4 3 4 5 4 4 4 3 56
7 4 4 3 5 2 2 4 4 2 4 5 5 3 4 3 54
8 5 3 3 5 2 4 3 5 2 3 3 2 4 5 2 51
9 5 5 2 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 64
10 4 4 2 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 61
11 5 4 3 5 3 2 4 5 5 4 4 3 5 4 3 59
12 4 4 3 5 2 4 5 5 3 4 5 3 4 5 2 58
13 4 4 2 4 2 2 3 4 4 2 2 5 4 3 1 46
14 5 4 2 5 2 2 4 5 2 5 4 3 5 4 5 57
15 2 3 2 4 2 5 2 5 4 4 3 5 5 3 4 53
16 5 4 2 4 2 2 4 4 5 4 5 5 5 4 3 58
17 4 4 2 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 64
18 4 4 2 5 3 2 2 4 4 3 3 4 5 4 4 53
19 5 5 2 5 4 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 64
20 4 4 2 5 2 2 3 3 3 4 3 3 4 5 2 49
21 5 3 2 5 5 4 3 5 3 5 5 2 5 4 3 59
22 5 2 2 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 65
23 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 66
Lampiran 27. Indeks Minat Belajar Matematika Kelas IIIA (Kelas Kontrol)
INDEKS MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IIIA SDN 1
KALIPANCUR
No. Indikator Deskriptor % Frekuensi Rata-Rata Jawaban
Responden
Indeks
1 2 3 4 5
1 Gairah 1 - 8,70 - 208,68 217,40 86,96 86,96
2 Inisiatif 2 - 8,70 52,17 278,24 43,45 76,51 76,51
3 Responsif 3 - 147,82 65,22 17,40 - 46,09 70,87
4 - - - 86,96 391,30 95,65
4 Kesegeraan 5 - 113,04 52,17 86,96 21,75 54,78 54,78
6 - 130,44 - 121,72 21,75 54,78
5 Konsentrasi 7 - - 65,22 191,36 108,7 73,01 79,99
8 - - 13,05 226,08 195,65 86,96
6 Ketelitian 9 - 34,78 65,22 121,72 152,15 74,77 74,77
7 Kemauan 10 - 8,70 39,12 226,08 130,35 80,85 82,60
11 - 17,40 52,17 69,56 282,60 84,35
8 Keuletan 12 - 17,40 65,22 69,56 260,85 82,61 87,39
13 - - 13,05 121,72 326,10 92,17
9 Kerja
Keras
14 - - 26,10 156,52 260,85 88,69 77,39
15 4,35 34,78 104,34 121,72 65,20 66,08
76,81
Lampiran 28. Contoh Hasil Pengerjaan Angket Minat Belajar Matematika Siswa
Kelas IIIB
228
Subjek
Item
Skor
Total
67 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15
1 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 1
2 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 1 5 2 65
3 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 71
4 4 5 5 5 5 3 3 5 4 5 3 4 4 5 3 63
5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 1 67
6 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 58
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
8 5 1 3 5 3 3 3 5 5 5 2 3 2 5 3 53
9 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 5 5 5 69
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
11 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 71
12 5 5 5 5 3 1 5 5 4 5 5 5 5 5 1 64
13 4 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 4 5 1 63
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
15 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 67
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 71
17 4 5 4 5 4 1 5 4 3 4 3 5 5 5 5 62
18 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 70
19 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 73
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75
22 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 1 67
23 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 1 67
229
Lampiran 30. Indeks Minat Belajar Matematika Kelas IIIB (Kelas Ekperimen)
INDEKS MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA
KELAS IIIB SDN 1 KALIPANCUR
No. Indikator Deskriptor % Frekuensi Rata-Rata Jawaban
Responden
Indeks
1 2 3 4 5
1 Gairah 1 - - - 69,56 413,05 96,52 96,52
2 Inisiatif 2 8,70 - - 34,80 434,80 95,66 95,66
3 Responsif 3 - - 13,05 52,16 413,05 96,08 96,30
4 - - - 69,56 413,05 96,52
4 Kesegeraan 5 - 8,70 26,10 104,28 304,35 88,69 83,04
6 17,39 - 65,22 - 304,35 77,39
5 Konsentrasi 7 4,35 - 39,12 17,40 391,30 90,43 92,61
8 - - 13,05 69,56 391,30 94,78
6 Ketelitian 9 - 8,70 13,05 156,52 260,85 87,82 87,82
7 Kemauan 10 - - - 34,80 434,80 93,92 93,01
11 - 8,70 39,12 - 413,05 92,17
8 Keuletan 12 - - 13,05 17,40 456,50 97,39 93,91
13 4,35 8,70 - 69,56 369,55 90,43
9 Kerja
Keras
14 - - - 104,36 369,55 94,78 80,44
15 30,43 8,70 52,17 - 239,15 66,09
91,03
230
Lampiran 31. Three Box Method
THREE BOX METHOD
Diketahui:
Sampel (tiap kelompok) = 23 siswa.
Skala Linkert yang digunakan yaitu skala dengan 5 pilihan jawaban.
Skor maksimal = skor jawaban maksimal x sampel
= 5 x 23
= 115
Skor minimal = skor jawaban minimal x sampel
= 1 x 23
= 23
Nilai k = 3
Sehingga besaran rentang skala dapat dicari sebagai berikut =
RS = (m-n) / k, dengan m adalah skor maksimal dan n adalah skor minimal,
maka RS = (m-n) / k = (115-23) / 3
= 92 / 3
= 30,67
Jadi, besaran rentang skala yang digunakan adalah sebagai berikut :
23 – 53,67 = Rendah
53,68 – 84,35 = Sedang
84,36 – 115,03 = Tinggi
231
Lampiran 32. Output SPSS 17 Uji Normalitas Variabel Minat Belajar Matematika
Siswa
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
Total
N
Percent N
Percent N
Percent
Kelaskontrol
23 100.0%
0 .0%
23 100.0%
Kelaseksperimen
23 100.0%
0 .0%
23 100.0%
Tests of Normality
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a
lower bound of the true significance.
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Statistic df
Sig. Statistic df Sig.
Kelaskontrol .109 23
.200* .962 23 .514
Kelaseksperimen .130 23
.200* .927 23 .093
232
Lampiran 33. Output SPSS 17 Uji Homogenitas Variabel Minat Belajar
Matematika Siswa
Group Statistics
Kelas N
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Totalskor
kelas kontrol
kelas eksperimen
23 57.3913 5.51641 1.15025
23 67.9565 5.81126 1.21173
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval
of the Difference
F Sig. t df Sig.
(2tailed)
Mean
Difference Std. Error
Difference Lower Upper
Totalskor
Equal
variances
assumed
Equal
variances not
assumed
.050 .824 6.324 44 .000 10.56522 1.67074 13.93237 7.19806
6.324 43.881 .000 10.56522 1.67074 13.93263 7.19780
233
Lampiran 34. Output SPSS 17 Uji Hipotesis Variabel Minat Belajar Matematika
Siswa
Group Statistics
Kelas N
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Totalskor
kelas kontrol
kelas eksperimen
23 57.3913 5.51641 1.15025
23 67.9565 5.81126 1.21173
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval
of the Difference
F Sig. t df Sig.
(2tailed)
Mean
Difference Std. Error
Difference Lower Upper
Totalskor
Equal
variances
assumed
Equal
variances not
assumed
.050 .824 6.324 44 .000 10.56522 1.67074 13.93237 7.19806
6.324 43.881 .000 10.56522 1.67074 13.93263 7.19780
234
Lampiran 35. Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba
KISI-KISI SOAL TES UJI COBA
Satuan Pendidikan : SDN 1 Kalipancur
Kelas/Semester : III/2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Keliling Bangun Datar
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang
serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar Indikator Soal Jenis
Soal
Ranah
Kognitif
Tingkat
Kesukaran
No.
Soal
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
keliling persegi
panjang.
Pilihan
Ganda
C3 Sedang 1, 22
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
keliling persegi
panjang.
Pilihan
Ganda
C3 Sedang 4, 30
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
memperkirakan
keliling bangun
berdasarkan
persegi satuan.
Pilihan
Ganda
C2 Sukar 5, 35
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
keliling persegi
panjang.
Pilihan
Ganda
C3 Sedang 6, 25
235
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
keliling persegi
panjang.
Pilihan
Ganda
C3 Sukar 7, 31
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
keliling persegi
besar.
Pilihan
Ganda
C3 Sedang 13,
34
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
keliling persegi.
Pilihan
Ganda
C3 Mudah 2, 21
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
selisih antara
panjang dan
lebar persegi
panjang.
Pilihan
Ganda
C3 Sedang 3, 24
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
lebar persegi
panjang.
Pilihan
Ganda
C3 Sedang 8, 36
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
mencocokkan
gambar persegi
dengan keliling
yang sesuai.
Pilihan
Ganda
C1 Mudah 10,
28
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
lebar persegi
Pilihan
Ganda
C3 Sukar 11,
32
panjang
dalam
236
satuan baku.
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
keliling persegi
panjang dalam
satuan.
Pilihan
Ganda
C3 Mudah 12,
33
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menyebutkan
rumus mencari
keliling persegi
dan persegi
panjang.
Pilihan
Ganda
C1 Mudah 14,
23
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
keliling persegi
panjang.
Pilihan
Ganda
C3 Sukar 15,
37
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
keliling persegi.
Pilihan
Ganda
C3 Sedang 16,
29
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
selisih keliling
persegi.
Pilihan
Ganda
C3 Sedang 9, 39
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
hasil
penjumlahan
keliling persegi
panjang.
Pilihan
Ganda
C3 Mudah 17,
40
237
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
memperkirakan
keliling persegi
berdasarkan
satuan tak baku.
Pilihan
Ganda
C2 Mudah 18,
27
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
menghitung
panjang dan
lebar persegi
panjang.
Pilihan
Ganda
C3 Mudah 19,
38
5.1 Menghitung
keliling persegi dan
persegi panjang.
Siswa dapat
dapat
menghitung
keliling persegi
dengan satuan
tak baku.
Pilihan
Ganda
C3 Sedang 20,
26
238
Lampiran 36. Soal Tes Uji Coba
SOAL TES UJI COBA
Satuan Pendidikan : SDN 1 Kalipancur
Kelas/Semester : III/2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Keliling Bangun Datar
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang
serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
Pilihlah satu jawaban yang benar a, b, c, atau d dengan memberi tanda (X),
dan kerjakan pada lembar jawabanmu!
1. Keliling persegi panjang berikut adalah ....
14 m a. 24 cm c. 34 cm
10 cm b. 48 cm d. 84 cm
2. Keliling persegi di samping adalah ....
5 cm a. 25 cm
c. 20 cm b. 15 cm
d. 10 cm
3. Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar persegi panjang
tersebut adalah 10 cm, maka selisih panjang dan lebarnya
adalah ....
a. 30 cm c. 15 cm
b. 20 cm d. 10 cm
4. Keliling persegi panjang di bawah adalah ....
239
12 cm a. 72 cm c. 40 cm
6 cm b. 36 cm d. 20 cm
5. Perkiraan keliling bangun di samping ... persegi satuan.
a. 15 c. 20
b. 16 d. 24
6. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm dan
lebar 10 cm, maka kelilingnya adalah ....
a. 26 cm c. 46 cm
b. 36 cm d. 52 cm
7. Panjang persegi panjang 2 kali lebarnya. Jika lebar persegi
panjang itu 6 cm, maka kelilingnya adalah .... cm.
a. 24 c. 54
b. 36 d. 60
8. Sebuah persegi panjang lebarnya adalah kali
panjangnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 300
cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ... cm
a. 75 c. 50
b. 25 d. 100
9.
10 cm 9 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ... cm
a. 8 c. 9
b. 6 d. 4
10. Pasangan keliling gambar di samping adalah ....
A
B
240
a. 16 c. 8
b. 12 d. 10
11. Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12
dm, maka lebar persegi panjang ... dm.
a. 10 c. 7
b. 8 d. 6
12. Persegi panjang yang lebarnya 6 satuan dan
panjangnya 10 satuan memiliki keliling ....
a. 16 satuan c. 60 satuan
b. 32 satuan d. 72 satuan
13. Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi
besar disusun dari 4 persegi kecil. Keliling persegi
besar adalah ... cm
a. 124 c. 128
b. 114 d. 118
14. 4 x sisi merupakan rumus untuk menghitung ....
a. Luas persegi panjang c. Luas persegi
b. Keliling persegi d. Keliling persegi panjang
15. Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan
lebar 6 cm memiliki keliling ... cm
a. 24 c. 42
b. 48
d. 84
16. Keliling persegi PQRS adalah ... cm
a. 56 cm c. 66
cm
b. 65 cm d. 75
cm
1
7
.
A
241
5 cm 3 cm
15 cm 8 cm
Keliling persegi panjang A + keliling persegi panjang B = ....
a. 40 cm c. 45 cm
b. 56 cm d. 62 cm
18. Perhatikan bangun persegi yang dicetak tebal!
Perkiraan keliling persegi tersebut adalah ....
a. 9 satuan c. 12
satuan
b. 21 satuan d. 18 satuan
19. Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali
lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 36
cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya ....
a. 6 cm dan 12 cm c. 4 cm dan 8 cm
b. 12 cm dan 6 cm d. 8 cm dan 4 cm
20. Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling ....
a. 22 satuan c. 25 satuan
b. 23 satuan d. 24 satuan
21. Keliling persegi di samping adalah ....
3 cm a. 12 cm c. 15 cm
b. 20 cm d. 9 cm
22. Keliling persegi panjang berikut adalah ....
15 m a. 18 cm c. 39 cm
3 cm b. 45 cm d. 84 cm
23. Untuk mencari keliling persegi panjang
menggunakan rumus ....
a. p x l c. 2 x (p x l)
b. 2 x (p + l) d. 2 x (l x p)
24. Keliling persegi panjang 120 cm, bila lebar persegi
panjang tersebut adalah 25 cm, maka selisih
panjang dan lebarnya adalah ....
B
242
a. 20 cm c. 10 cm
b. 30 cm d. 15 cm
25. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 15 cm
dan lebar 10 cm, maka kelilingnya adalah ....
a. 25 cm c. 45 cm
b. 35 cm d. 50 cm
26. Persegi yang sisinya 8 satuan memiliki keliling ....
a. 34 satuan c. 31 satuan
b. 33 satuan d. 32 satuan
27. Perhatikan bangun persegi yang dicetak tebal!
Keliling persegi tersebut adalah ....
a. 24
satuan c. 12 satuan
b. 36
satuan d. 18 satuan 28.
Pasangan keliling bangun di samping
adalah ....
a. 6 c. 12
b. 9 d. 3
29. Keliling persegi B di samping adalah ...
a. 86 cm c. 49
cm
b. 149 cm
d. 68 cm
30. Keliling persegi panjang di bawah adalah ....
15 cm a. 40 cm c. 80 cm
5 cm b. 45 cm d. 75 cm
31. Panjang persegi panjang 4 kali lebarnya. Jika lebar
243
persegi panjang itu 5 cm, maka kelilingnya adalah
.... cm.
a. 65 c. 55
b. 60 d. 50
32. Keliling persegi panjang 20 dm. Jika panjangnya 8
dm, maka lebar persegi panjang ... dm.
a. 4 c. 5
b. 8 d. 2
33. Persegi panjang yang lebarnya 10 satuan dan
panjangnya 15 satuan memiliki keliling ....
a. 50 satuan c. 100 satuan
b. 10 satuan d. 25 satuan
34. Sebuah persegi kecil kelilingnya 81 cm. Persegi
besar disusun dari 4 persegi kecil. Keliling persegi
besar adalah ... cm
a. 106 c. 136
b. 160 d. 140
35. Keliling bangun di samping ... persegi satuan.
a. 19 c. 17
b. 16 d. 15
36. Sebuah persegi panjang lebarnya adalah kali
panjangnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah
150 cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ... cm
a. 75 c. 50
b. 25 d. 100
37. Persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm dan
lebar 8 cm memiliki keliling
... cm
a. 108 c. 180
b. 65 d. 56
244
38. Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 5 kali
lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 48
cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya ....
a. 16 cm dan 4 cm c. 4 cm dan 16 cm
b. 4 cm dan 20 cm d. 20 cm dan 4 cm
39.
5 cm 3 cm
Selisih keliling antara persegi A dengan persegi B adalah ... cm
a. 20 c. 8
b. 12 d. 16
4
0
.
8 cm 5 cm
10 cm 8 cm
Keliling persegi panjang A + keliling persegi panjang B = ....
a. 26 cm c. 62 cm
b. 36 cm d. 63 cm
A
B
A
B
245
Lampiran 37. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba
KUNCI JAWABAN
SOAL TES UJI COBA
Satuan Pendidikan : SDN 1 Kalipancur
Kelas/Semester : III/2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Bangun Datar
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang
serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
Kunci Jawaban :
1. B 11. A 21. A 31. D
2. C 12. B 22. C 32. D
3. A 13. C 23. B 33. A
4. B 14. B 24. C 34. B
5. B 15. C 25. D 35. B
6. D 16. A 26. D 36. B
7. B 17. D 27. A 37. D
8. C 18. C 28. C 38. D
9. D 19. B 29. D 39. C
10. A 20. D 30. A 40. C
246
Lampiran 38. Lembar Jawaban Soal Uji Coba
LEMBAR JAWABAN
SOAL UJI COBA
Nama : .....................................
Kelas : .....................................
No. Absen : .....................................
Pilihlah satu jawaban yang benar a, b, c, atau d dengan memberi tanda (X) !
1 A B C D
21 A B C D
2 A B C D 22 A B C D
3 A B C D 23 A B C D
4 A B C D 24 A B C D
5 A B C D 25 A B C D
6 A B C D 26 A B C D
7 A B C D 27 A B C D
8 A B C D 28 A B C D
9 A B C D 29 A B C D
10 A B C D 30 A B C D
11 A B C D 31 A B C D
12 A B C D 32 A B C D
13 A B C D 33 A B C D
14 A B C D 34 A B C D
15 A B C D 35 A B C D
16 A B C D 36 A B C D
17 A B C D 37 A B C D
247
18 A B C D
38 A B C D
19 A B C D 39 A B C D
20 A B C D 40 A B C D
HASIL UJI COBA SOAL PADA SISWA KELAS IVA SDN 1 KALIPANCUR
No Absen
Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
8 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0
9 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0
10 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0
15 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
16 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
19 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
20 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
No.
Absen
Item Skor
Total
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 16
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 36
3 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 29
4 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 32
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 37
6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 36
7 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 30
8 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 21
9 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 38
11 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 22
12 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 38
13 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 33
14 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 27
15 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 10
16 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 19
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 38
18 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 33
19 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 19
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 35
262
Lampiran 40. Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba
HASIL UJI VALIDITAS SOAL UJI COBA
Item 1
Pearson
Correlation .768**
Item 11
Pearson
Correlation .591**
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .006
N 20 N 20
Item 2
Pearson
Correlation .541* Item 12
Pearson
Correlation .673**
Sig. (2-tailed) .014 Sig. (2-tailed) .001
N 20 N 20
Item 3
Pearson
Correlation .768** Item 13
Pearson
Correlation .768**
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 20 N 20
Item 4
Pearson
Correlation .768** Item 14
Pearson
Correlation .673**
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .001
N 20 N 20
Item 5
Pearson
Correlation .216 Item 15
Pearson
Correlation .591**
Sig. (2-tailed) .361 Sig. (2-tailed) .006
N 20 N 20
Item 6
Pearson
Correlation .637** Item 16
Pearson
Correlation .371
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-tailed) .108
N 20 N 20
Item 7
Pearson
Correlation .270 Item 17
Pearson
Correlation .480*
Sig. (2-tailed) .250 Sig. (2-tailed) .032
N 20 N 20
Item 8
Pearson
Correlation .633** Item 18
Pearson
Correlation .480*
Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) 0.32
N 20 N 20
Item 9
Pearson
Correlation .768** Item 19
Pearson
Correlation .541*
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .014
N 20 N 20
Item 10
Pearson
Correlation .541* Item 20
Pearson
Correlation .768**
Sig. (2-tailed) .014 Sig. (2-tailed) .000
N 20 N 20
263
Item 21
Pearson
Correlation .637**
Sig. (2-tailed) .002
N 20
Item 22
Pearson
Correlation .010
Sig. (2-tailed) .968
N 20
Item 23
Pearson
Correlation .591**
Sig. (2-tailed) .006
N 20
Item 24
Pearson
Correlation .015
Sig. (2-tailed) .950
N 20
Item 25
Pearson
Correlation .239
Sig. (2-tailed) .310
N 20
Item 26
Pearson
Correlation .514*
Sig. (2-tailed) .020
N 20
Item 27
Pearson
Correlation .541*
Sig. (2-tailed) .014
N 20
Item 28
Pearson
Correlation .342
Sig. (2-tailed) .140
N 20
Item 29
Pearson
Correlation .541*
Sig. (2-tailed) .014
N 20
Item 30
Pearson
Correlation .412
Sig. (2-tailed) .071
N 20
Item 31
Pearson
Correlation .601**
Sig. (2-tailed) .005
N 20
Item 32
Pearson
Correlation .397
Sig. (2-tailed) .083
N 20
Item 33
Pearson
Correlation .633**
Sig. (2-tailed) .003
N 20
Item 34
Pearson
Correlation .348
Sig. (2-tailed) .133
N 20
Item 35
Pearson
Correlation .591**
Sig. (2-tailed) .006
N 20
Item 36
Pearson
Correlation .216
Sig. (2-tailed) .361
N 20
Item 37
Pearson
Correlation .619**
Sig. (2-tailed) .004
N 20
Item 38
Pearson
Correlation .227
Sig. (2-tailed) .336
N 20
Item 39
Pearson
Correlation .768**
Sig. (2-tailed) .006
N 20
Item 40
Pearson
Correlation .601**
Sig. (2-tailed) .005
N 20
253
Lampiran 41. Output SPSS 17 Hasil Uji Reliabilitas Soal Uji Coba
HASIL UJI RELIABILITAS SOAL UJI COBA PADA
KELAS IVA SDN 1 KALIPANCUR
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
%
Cases
Valid
Excludeda
Total
20 100.0
0 .0
20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.949 28
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if Item
Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
item1 19.40 55.200 .790 .945
item2 19.25 58.092 .485 .948
item3 19.40 55.200 .790 .945
item4 19.40 55.200 .790 .945
item6 19.25 57.145 .660 .946
item8 19.55 56.576 .534 .948
item9 19.40 55.200 .790 .945
item10 19.25 58.092 .485 .948
254
item11 19.70 56.326 .578 .947
item12 19.30 56.432 .703 .946
item13 19.40 55.200 .790 .945
item14 19.30 56.432 .703 .946
item15 19.70 56.326 .578 .947
item17 19.15 59.082 .525 .948
item18 19.15 59.082 .525 .948
item19 19.25 58.092 .485 .948
item20 19.40 55.200 .790 .945
item21 19.25 57.145 .660 .946
item23 19.70 56.326 .578 .947
item26 19.30 57.484 .528 .948
item27 19.25 58.092 .485 .948
item29 19.25 58.092 .485 .948
item31 19.30 57.484 .528 .948
item33 19.55 56.576 .534 .948
item35 19.70 56.326 .578 .947
item37 19.45 56.471 .575 .947
item39 19.40 55.200 .790 .945
item40 19.30 57.484 .528 .948
255
Lampiran 42. Analisis Daya Pembeda Butir Soal
ANALISIS DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL
No. Soal Nilai Daya
Pembeda Klasifikasi No. Soal Nilai Daya
Pembeda Klasifikasi
1 0,60 Baik
18 0,10 Jelek
2 0,30 Cukup
19 0,30 Cukup
3 0,60 Baik 20 0,60 Baik
4 0,40 Cukup
21 0,30 Cukup
6 0,30 Cukup 23 0,60 Baik
8 0,50 Bagus
26 0,40 Cukup
9 0,60 Baik
27 0,30 Cukup
10 0,30 Cukup 29 0,30 Cukup
11 0,60 Baik 31 0,40 Cukup
12 0,40 Cukup 33 0,30 Cukup
13 0,60 Baik 35 0,60 Baik
14 0,40 Cukup 37 0,30 Cukup
15 0,60 Baik 39 0,60 Baik
17 0,10 Jelek
40 0,40 Cukup
256
Lampiran 43. Taraf Kesukaran Soal
TARAF KESUKARAN SOAL
No.
Soal
Nilai Indeks
Kesukaran
Kategori
1. 0,70 Sedang
2. 0,80 Mudah
3. 0,70 Sedang
4. 0,70 Sedang
6. 0,85 Mudah
8. 0,55 Sedang
9. 0,70 Sedang
10. 0,85 Mudah
11. 0,25 Sukar
12. 0,80 Mudah
13. 0,70 Sedang
14. 0,80 Mudah
15. 0,25 Sukar
17. 0,95 Mudah
18. 0,95 Mudah
19. 0,85 Mudah
20. 0,70 Sedang
21. 0,85 Mudah
23. 0,25 Sukar
26. 0,80 Mudah
27. 0,85 Mudah
29. 0,85 Mudah
31. 0,70 Sedang
33. 0,65 Sedang
35. 0,25 Sukar
37. 0,65 Sedang
39. 0,70 Sedang
40. 0,70 Sedang
257
Lampiran 44. Soal Pre Test dan Post Test
SOAL
PRE TEST DAN POST TEST
Satuan Pendidikan : SDN 1 Kalipancur
Kelas/Semester : III/2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Keliling Bangun Datar
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang
serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
Pilihlah satu jawaban yang benar a, b, c, atau d dengan memberi tanda (X),
dan kerjakan pada lembar jawabanmu!
1. Keliling persegi panjang berikut adalah ....
14 m a. 24 cm c. 34 cm
10 cm b. 48 cm d. 84 cm
2. Keliling persegi di samping adalah ....
5 cm a. 25 cm c. 20
cm b. 15 cm
d. 10 cm
3. Keliling persegi panjang 80 cm, bila lebar persegi panjang
tersebut adalah 10 cm, maka selisih panjang dan lebarnya
adalah ....
a. 30 cm c. 15 cm
b. 20 cm d. 10 cm
4. Keliling persegi panjang di bawah adalah ....
12 cm a. 72 cm c. 40 cm
258
6 cm b. 36 cm d. 20 cm
5. Sebuah persegi panjang mempunyai panjang 16 cm
dan lebar 10 cm, maka kelilingnya adalah ....
a. 26 cm c. 46 cm
b. 36 cm d. 52 cm
6. Sebuah persegi panjang lebarnya adalah kali
panjangnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 300
cm, lebar persegi panjang tersebut adalah ... cm
a. 75 c. 50
b. 25 d. 100
7.
10 cm 9 cm
Selisih
keliling
antara
persegi A dengan persegi B adalah ... cm
a. 16 c. 8
b. 12 d. 10
9. Keliling persegi panjang 44 dm. Jika panjangnya 12
dm, maka lebar persegi panjang ... dm.
a. 10 c. 7
b. 8 d. 6
10. Sebuah persegi kecil kelilingnya 64 cm. Persegi
besar disusun dari 4 persegi kecil. Keliling persegi
besar adalah ... cm
a. 124 c. 128
b. 114 d. 118
A
B
a. 8 c. 9
b. 6 d. 4
8. Pasangan keliling gambar di samping adalah ....
259
11. Persegi panjang dengan ukuran panjang 15 cm dan
lebar 6 cm memiliki keliling ... cm
a. 24 c. 42
b. 48 d. 84
12. Sebuah persegi panjang panjangnya adalah 2 kali
lebarnya. Jika keliling persegi panjang itu adalah 36
cm, hitung berapa panjang dan berapa lebarnya
....
a. 6 cm dan 12 cm c. 4 cm dan 8 cm
b. 12 cm dan 6 cm d. 8 cm dan 4 cm
13. Persegi yang sisinya 6 satuan memiliki keliling ....
a. 22 satuan c. 25 satuan
b. 23 satuan d. 24 satuan
14. Untuk mencari keliling persegi panjang
menggunakan rumus ....
a. p x l c. 2 x (p x l)
b. 2 x (p + l) d. 2 x (l x p)
15. Perhatikan bangun persegi yang dicetak tebal!
Keliling persegi tersebut adalah ....
a. 24
satuan c. 12 satuan
b. 36
satuan d. 18 satuan 16. Keliling
persegi B di samping adalah ...
a. 86 cm c. 49 cm
b. 149 cm d.
68 cm
17. Panjang persegi panjang 4 kali lebarnya. Jika lebar persegi
panjang itu 5 cm, maka kelilingnya adalah .... cm.
a. 65 c. 55
b. 60 d. 50
260
18. Persegi panjang yang lebarnya 10 satuan dan panjangnya
15 satuan memiliki keliling ....
a. 50 satuan c. 100 satuan
b. 10 satuan d. 25 satuan
19. Keliling bangun di samping ... persegi satuan.
a. 19 c. 17
b. 16 d. 15
2
0
.
8 cm 5 cm
10 cm 8 cm
Keliling persegi panjang A + keliling persegi panjang B = ....
a. 26 cm c. 62 cm
b. 36 cm d. 63 cm
Lampiran 45. Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test
KUNCI JAWABAN
PRE TEST DAN POST TEST
Satuan Pendidikan : SDN 1 Kalipancur
A
B
261
Kelas/Semester : III/2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Bangun Datar
Standar Kompetensi : 5. Menghitung keliling, luas persegi, dan persegi panjang
serta penggunaannya dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 5.1 Menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
Kunci Jawaban :
1. B 11. C
2. C 12. B
3. A 13. D
4. B 14. B
5. D 15. A
6. C 16. D
7. D 17. D
8. A 18. A
9. A 19. B
10. C 20. C
Lampiran 46. Lembar Jawaban Soal Pre Test dan Post Test
LEMBAR JAWABAN
SOAL PRE TEST DAN POST TEST
Nama : .....................................
Kelas : .....................................
262
No. Absen : .....................................
Pilihlah satu jawaban yang benar a, b, c, atau d dengan memberi tanda (X) !
1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
10 A B C D
11 A B C D
12 A B C D
13 A B C D
14 A B C D
15 A B C D
16 A B C D
17 A B C D
18 A B C D
19 A B C D
20 A B C D
263
Lampiran 47. Hasil Pre Test
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156
HASIL PRE TEST
Kelas IIIA (Kontrol) Kelas IIIB (Eksperimen)
No. Nama Nilai No. Nama Nilai
1 TEGUH SETIARTO 30 1 IMAM ARIFIN 20
2 ADAM HENDRIK O. 50 2 IVAN ALFURANA 35
3 AISYAH MEDEA ASIH 40 3 TIKA AMELIA 60
4 ANAH SAFITRI 55 4 AHMAD NUR R. 60
5 ARIO SEJATI 25 5 AMANDA PUSPITA 30
6 DESI NURUL LAELI 45 6 APRILIA 40
7 DIENA WAHYU N.S. 25 7 BAYU TRI P. 50
8 EDI TRIMULYO 45 8 DESI AJI SAPUTRI 50
9 FIRMANZAH BAYU S. 20 9 FATKHUL ALIM 35
10 HARDHIKA TRI A. 40 10 IVAN ERVANI 30
11 HEVI WULANDARI 45 11 JAFARUDIN 40
12 LUKMAN HAKIM 40 12 LARAS INDAH SARI 40
13 MIFTAKHUL ULUM A. 45 13 M. JASMANI 55
14 M. RAFI'UL ILMI 75 14 NURUL AISYAH 55
15 REKHAN ARDIANSAH 50 15 RIAS ANGGINI 40
16 RIO SUGIANTO 30 16 RINDA FANESA 40
17 RIYAN ARDIANTO 30 17 RISKI EDITIYA 30
18 SOFIANI 45 18 SINTA DEVIANTI 50
19 WIDIASTUTI S. 35 19 SUPRIYADI 40
20 YULIA PRATIWI 55 20 WISMA SETYA P. 35
21 ZHULFIKAR EFENDI 60 21 ZAENAL AFRENDI 30
22 DESTA EGA FATIMA 40 22 ZAKY PRASETIO 55
23 ADITTIA SAPUTRA 60 23 TEGUH PRIYO W. 60
RATA-RATA 42.83 RATA-RATA 42.61
264
MODUS 45 MODUS 40
MEDIAN 45 MEDIAN 40
NILAI MINIMAL 20 NILAI MINIMAL 20
NILAI MAKSIMAL 75 NILAI MAKSIMAL 60
RENTANG 55 RENTANG 40
VARIANS 172.3 VARIANS 131.5
STANDAR DEVIASI 13.13 STANDAR DEVIASI 11.47
Pekalongan, 25 April 2015
265
Lampiran 48. Output SPSS 17 Uji Kesamaan Rata-rata Pre Test
Hasil U Mann Whitney Test
Test Statisticsa
Nilai Pretest
Mann-Whitney U 263.000
Wilcoxon W 539.000
Z -.033
Asymp. Sig. (2-tailed) .973
266
Lampiran 49. Hasil Post Test
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UPT DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BOJONG
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KALIPANCUR Alamat: Jalan Raya Kalipancur Gg. 5 Bojong – Kab. Pekalongan 51156
HASIL POST TEST
Kelas IIIA (Kontrol) Kelas IIIB (Eksperimen)
No. Nama Nilai No. Nama Nilai
1 TEGUH SETIARTO 65 1 IMAM ARIFIN 75
2 ADAM HENDRIK O. 70 2 IVAN ALFURANA 80
3 AISYAH MEDEA ASIH 75 3 TIKA AMELIA 85
4 ANAH SAFITRI 80 4 AHMAD NUR R. 70
5 ARIO SEJATI 65 5 AMANDA PUSPITA 95
6 DESI NURUL LAELI 80 6 APRILIA 85
7 DIENA WAHYU N.S. 75 7 BAYU TRI P. 90
8 EDI TRIMULYO 75 8 DESI AJI SAPUTRI 75
9 FIRMANZAH BAYU S. 65 9 FATKHUL ALIM 100
10 HARDHIKA TRI A. 75 10 IVAN ERVANI 80
11 HEVI WULANDARI 85 11 JAFARUDIN 90
12 LUKMAN HAKIM 90 12 LARAS INDAH SARI 75
13 MIFTAKHUL ULUM A. 65 13 M. JASMANI 70
14 M. RAFI'UL ILMI 90 14 NURUL AISYAH 90
15 REKHAN ARDIANSAH 85 15 RIAS ANGGINI 85
16 RIO SUGIANTO 65 16 RINDA FANESA 80
17 RIYAN ARDIANTO 70 17 RISKI EDITIYA 80
18 SOFIANI 65 18 SINTA DEVIANTI 90
19 WIDIASTUTI S. 85 19 SUPRIYADI 70
20 YULIA PRATIWI 80 20 WISMA SETYA P. 75
21 ZHULFIKAR EFENDI 85 21 ZAENAL AFRENDI 85
267
22 DESTA EGA FATIMA 90 22 ZAKY PRASETIO 85
23 ADITTIA SAPUTRA 70 23 TEGUH PRIYO W. 90
RATA-RATA 76.09 RATA-RATA 82.61
MODUS 65 MODUS 85
MEDIAN 75 MEDIAN 85
NILAI MINIMAL 65 NILAI MINIMAL 70
NILAI MAKSIMAL 90 NILAI MAKSIMAL 100
RENTANG 25 RENTANG 30
VARIANS 81.72 VARIANS 67.89
STANDAR DEVIASI 9.04 STANDAR DEVIASI 8.239
Pekalongan, 25 April 2015
268
Lampiran 50. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika
HASIL UJI NORMALITAS DATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KELAS IIIA DAN IIIB SDN 1 KALIPANCUR
Case Processing Summary
Cases
Valid
Missing
Total
N
Percent N
Percent N
Percent
kelaskontrol
23 100.0%
0 .0%
23 100.0%
kelaseksperimen
23 100.0%
0 .0%
23 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk
Statistic df
Sig. Statistic df Sig.
kelaskontrol .151 23
.190 .892 23 .018
kelaseksperimen .136 23
.200* .949 23 .275
a. Lilliefors Significance Correction *. This
is a lower bound of the true significance.
269
Lampiran 51. Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Matematika
HASIL UJI HOMOGENITAS DATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KELAS IIIA DAN IIIB SDN 1 KALIPANCUR
Group Statistics
Kelas N
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Post Test
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
23 76.09 9.040 1.885
23 82.61 8.239 1.718
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of
the Difference
F Sig. t df Sig.
(2tailed)
Mean
Difference Std. Error
Difference Lower Upper
Nilai Post Test Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed
.500 .483 2.557 44 .014 6.522 2.550 11.662 1.382
2.557 43.627 .014 6.522 2.550 11.663 1.380
270
Lampiran 52. Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar Matematika
HASIL UJI HIPOTESIS DATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KELAS IIIA DAN IIIB SDN 1 KALIPANCUR
Group Statistics
Kelas N
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Post Test
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
23 76.09 9.040 1.885
23 82.61 8.239 1.718
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of
the Difference
F Sig. t df Sig.
(2tailed)
Mean
Difference Std. Error
Difference Lower Upper
Nilai Post Test Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed
.500
.483
2.557 44 .014 6.522 2.550 11.662 1.382
2.557 43.627 .014 6.522 2.550 11.663 1.380
271
Lampiran 53. Polled Varian
POLLED VARIAN
Rumus :
x1 x2
t =
(n1 1)s12 (n2 1)s22 ( 1 1 ) n1
n2 2 n1 n2
Keterangan:
x 1 = nilai rata-rata sampel 1
x 2 = nilai rata-rata sampel 2
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
S1 = standar deviasi sampel 1 S2
= standar deviasi sampel 2
Diketahui
Minat Belajar Hasil Belajar
x 1 67.96 x 1 82.61
x 2 57.39 x 2 76.09
n1 23 n1 23
n2 23 N2 23
S1 5.81 S1 8.239
S2 5.52 S2 9.04
272
Uji x 1 x 2 n1 n2 S1 S2
Pihak Kanan 67.96 57.39 23 23 5.81 5.52
Pihak Kiri 57.39 67.96 23 23 5.52 5.81
Pihak Kanan 82.61 76.09 23 23 8.239 9.04
Pihak Kiri 76.09 82.61 23 23 9.04 8.239
(n1
1)s12
(n2
1)s22
n1 n2 2 1 1
( ) n1 n2
s22 ( 1 1 )
n1 n2 2 n1 n2
742.63 670.35 44 0.087 2.794
670.35 742.63 44 0.087 2.794
1493.385 1797.875 44 0.087 6.507
1797.875 1493.385 44 0.087 6.507
273
Lampiran 54. Dokumentasi Penelitian
DOKUMENTASI KEGIATAN
1) Dokumentasi Kelas IIIA (Kelas Kontrol)
Proses KBM di kelas IIIA dengan Penggunaan media geoboard pada
menggunakan metode ceramah. saat proses KBM di kelas IIIA
Peneliti sedang memberikan penjelasan Siswa kelas IIIA sedang mencatat
materi kepada siswa kelas IIIA materi pelajaran yang diberikan 2)
Dokumentasi Kelas IIIB (Kelas Eksperimen)
274
Peneliti sedang melaksanakan Siswa melaksanakan tahapan
dialog sederhana dengan siswa berimajinasi dibantu oleh peneliti
Siswa berpartisipasi aktif dalam penyajian Peneliti sedang mencontohkan
contoh soal berbantuan media geoboard lagu sebagai jembatan keledai
275
Lampiran 55. Surat Ijin Penelitian BAPPEDA
276
Lampiran 56. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
277
278
Tabel Uji t
df=(n-k) α = 0.05 α = 0.025
df=(n-k) α = 0.05 α = 0.025
1 6.314 12.706 51 1.675 2.008
2 2.920 4.303 52 1.675 2.007
3 2.353 3.182 53 1.674 2.006
4 2.132 2.776 54 1.674 2.005
5 2.015 2.571 55 1.673 2.004
6 1.943 2.447 56 1.673 2.003
7 1.895 2.365 57 1.672 2.002
8 1.860 2.306 58 1.672 2.002
9 1.833 2.262 59 1.671 2.001
10 1.812 2.228 60 1.671 2.000
11 1.796 2.201 61 1.670 2.000
12 1.782 2.179 62 1.670 1.999
13 1.771 2.160 63 1.669 1.998
14 1.761 2.145 64 1.669 1.998
15 1.753 2.131 65 1.669 1.997
16 1.746 2.120 66 1.668 1.997
17 1.740 2.110 67 1.668 1.996
18 1.734 2.101 68 1.668 1.995
19 1.729 2.093 69 1.667 1.995
20 1.725 2.086 70 1.667 1.994
21 1.721 2.080 71 1.667 1.994
22 1.717 2.074 72 1.666 1.993
23 1.714 2.069 73 1.666 1.993
24 1.711 2.064 74 1.666 1.993
25 1.708 2.060 75 1.665 1.992
26 1.706 2.056 76 1.665 1.992
27 1.703 2.052 77 1.665 1.991
28 1.701 2.048 78 1.665 1.991
29 1.699 2.045 79 1.664 1.990
30 1.697 2.042 80 1.664 1.990
31 1.696 2.040 81 1.664 1.990
32 1.694 2.037 82 1.664 1.989
33 1.692 2.035 83 1.663 1.989
34 1.691 2.032 84 1.663 1.989
35 1.690 2.030 85 1.663 1.988
36 1.688 2.028 86 1.663 1.988
37 1.687 2.026 87 1.663 1.988
38 1.686 2.024 88 1.662 1.987
279
39 1.685 2.023 89 1.662 1.987
40 1.684 2.021 90 1.662 1.987
41 1.683 2.020 91 1.662 1.986
42 1.682 2.018 92 1.662 1.986
43 1.681 2.017 93 1.661 1.986
44 1.680 2.015 94 1.661 1.986
45 1.679 2.014 95 1.661 1.985
46 1.679 2.013 96 1.661 1.985
47 1.678 2.012 97 1.661 1.985
48 1.677 2.011 98 1.661 1.984
49 1.677 2.010 99 1.660 1.984
50 1.676 2.009 100 1.660 1.984
280
Tabel Uji F
α = df1=(k-1)
df2=(n- 1 2 3 4 5 6 7 8
1 161.448 199.500 215.707 224.583 230.162 233.986 236.768 238.883
2 18.513 19.000 19.164 19.247 19.296 19.330 19.353 19.371
3 10.128 9.552 9.277 9.117 9.013 8.941 8.887 8.845
4 7.709 6.944 6.591 6.388 6.256 6.163 6.094 6.041
5 6.608 5.786 5.409 5.192 5.050 4.950 4.876 4.818
6 5.987 5.143 4.757 4.534 4.387 4.284 4.207 4.147
7 5.591 4.737 4.347 4.120 3.972 3.866 3.787 3.726
8 5.318 4.459 4.066 3.838 3.687 3.581 3.500 3.438
9 5.117 4.256 3.863 3.633 3.482 3.374 3.293 3.230
10 4.965 4.103 3.708 3.478 3.326 3.217 3.135 3.072
11 4.844 3.982 3.587 3.357 3.204 3.095 3.012 2.948
12 4.747 3.885 3.490 3.259 3.106 2.996 2.913 2.849
13 4.667 3.806 3.411 3.179 3.025 2.915 2.832 2.767
14 4.600 3.739 3.344 3.112 2.958 2.848 2.764 2.699
15 4.543 3.682 3.287 3.056 2.901 2.790 2.707 2.641
16 4.494 3.634 3.239 3.007 2.852 2.741 2.657 2.591
17 4.451 3.592 3.197 2.965 2.810 2.699 2.614 2.548
18 4.414 3.555 3.160 2.928 2.773 2.661 2.577 2.510
19 4.381 3.522 3.127 2.895 2.740 2.628 2.544 2.477
20 4.351 3.493 3.098 2.866 2.711 2.599 2.514 2.447
21 4.325 3.467 3.072 2.840 2.685 2.573 2.488 2.420
22 4.301 3.443 3.049 2.817 2.661 2.549 2.464 2.397
23 4.279 3.422 3.028 2.796 2.640 2.528 2.442 2.375
24 4.260 3.403 3.009 2.776 2.621 2.508 2.423 2.355
25 4.242 3.385 2.991 2.759 2.603 2.490 2.405 2.337
26 4.225 3.369 2.975 2.743 2.587 2.474 2.388 2.321
27 4.210 3.354 2.960 2.728 2.572 2.459 2.373 2.305
28 4.196 3.340 2.947 2.714 2.558 2.445 2.359 2.291
29 4.183 3.328 2.934 2.701 2.545 2.432 2.346 2.278
30 4.171 3.316 2.922 2.690 2.534 2.421 2.334 2.266
31 4.160 3.305 2.911 2.679 2.523 2.409 2.323 2.255
32 4.149 3.295 2.901 2.668 2.512 2.399 2.313 2.244
33 4.139 3.285 2.892 2.659 2.503 2.389 2.303 2.235
34 4.130 3.276 2.883 2.650 2.494 2.380 2.294 2.225
35 4.121 3.267 2.874 2.641 2.485 2.372 2.285 2.217
36 4.113 3.259 2.866 2.634 2.477 2.364 2.277 2.209
37 4.105 3.252 2.859 2.626 2.470 2.356 2.270 2.201
281
38 4.098 3.245 2.852 2.619 2.463 2.349 2.262 2.194
39 4.091 3.238 2.845 2.612 2.456 2.342 2.255 2.187
40 4.085 3.232 2.839 2.606 2.449 2.336 2.249 2.180
41 4.079 3.226 2.833 2.600 2.443 2.330 2.243 2.174
42 4.073 3.220 2.827 2.594 2.438 2.324 2.237 2.168
43 4.067 3.214 2.822 2.589 2.432 2.318 2.232 2.163
44 4.062 3.209 2.816 2.584 2.427 2.313 2.226 2.157
45 4.057 3.204 2.812 2.579 2.422 2.308 2.221 2.152
46 4.052 3.200 2.807 2.574 2.417 2.304 2.216 2.147
47 4.047 3.195 2.802 2.570 2.413 2.299 2.212 2.143
48 4.043 3.191 2.798 2.565 2.409 2.295 2.207 2.138
49 4.038 3.187 2.794 2.561 2.404 2.290 2.203 2.134
50 4.034 3.183 2.790 2.557 2.400 2.286 2.199 2.130
51 4.030 3.179 2.786 2.553 2.397 2.283 2.195 2.126
52 4.027 3.175 2.783 2.550 2.393 2.279 2.192 2.122
53 4.023 3.172 2.779 2.546 2.389 2.275 2.188 2.119
54 4.020 3.168 2.776 2.543 2.386 2.272 2.185 2.115
55 4.016 3.165 2.773 2.540 2.383 2.269 2.181 2.112
56 4.013 3.162 2.769 2.537 2.380 2.266 2.178 2.109
57 4.010 3.159 2.766 2.534 2.377 2.263 2.175 2.106
58 4.007 3.156 2.764 2.531 2.374 2.260 2.172 2.103
59 4.004 3.153 2.761 2.528 2.371 2.257 2.169 2.100
60 4.001 3.150 2.758 2.525 2.368 2.254 2.167 2.097
61 3.998 3.148 2.755 2.523 2.366 2.251 2.164 2.094
62 3.996 3.145 2.753 2.520 2.363 2.249 2.161 2.092
63 3.993 3.143 2.751 2.518 2.361 2.246 2.159 2.089
64 3.991 3.140 2.748 2.515 2.358 2.244 2.156 2.087
65 3.989 3.138 2.746 2.513 2.356 2.242 2.154 2.084
66 3.986 3.136 2.744 2.511 2.354 2.239 2.152 2.082
67 3.984 3.134 2.742 2.509 2.352 2.237 2.150 2.080
68 3.982 3.132 2.740 2.507 2.350 2.235 2.148 2.078
69 3.980 3.130 2.737 2.505 2.348 2.233 2.145 2.076
70 3.978 3.128 2.736 2.503 2.346 2.231 2.143 2.074
71 3.976 3.126 2.734 2.501 2.344 2.229 2.142 2.072
72 3.974 3.124 2.732 2.499 2.342 2.227 2.140 2.070
73 3.972 3.122 2.730 2.497 2.340 2.226 2.138 2.068
74 3.970 3.120 2.728 2.495 2.338 2.224 2.136 2.066
75 3.968 3.119 2.727 2.494 2.337 2.222 2.134 2.064
76 3.967 3.117 2.725 2.492 2.335 2.220 2.133 2.063
282
77 3.965 3.115 2.723 2.490 2.333 2.219 2.131 2.061
78 3.963 3.114 2.722 2.489 2.332 2.217 2.129 2.059
79 3.962 3.112 2.720 2.487 2.330 2.216 2.128 2.058
80 3.960 3.111 2.719 2.486 2.329 2.214 2.126 2.056
81 3.959 3.109 2.717 2.484 2.327 2.213 2.125 2.055
82 3.957 3.108 2.716 2.483 2.326 2.211 2.123 2.053
83 3.956 3.107 2.715 2.482 2.324 2.210 2.122 2.052
84 3.955 3.105 2.713 2.480 2.323 2.209 2.121 2.051
85 3.953 3.104 2.712 2.479 2.322 2.207 2.119 2.049
86 3.952 3.103 2.711 2.478 2.321 2.206 2.118 2.048
87 3.951 3.101 2.709 2.476 2.319 2.205 2.117 2.047
88 3.949 3.100 2.708 2.475 2.318 2.203 2.115 2.045
89 3.948 3.099 2.707 2.474 2.317 2.202 2.114 2.044
90 3.947 3.098 2.706 2.473 2.316 2.201 2.113 2.043
91 3.946 3.097 2.705 2.472 2.315 2.200 2.112 2.042
92 3.945 3.095 2.704 2.471 2.313 2.199 2.111 2.041
93 3.943 3.094 2.703 2.470 2.312 2.198 2.110 2.040
94 3.942 3.093 2.701 2.469 2.311 2.197 2.109 2.038
95 3.941 3.092 2.700 2.467 2.310 2.196 2.108 2.037
96 3.940 3.091 2.699 2.466 2.309 2.195 2.106 2.036
97 3.939 3.090 2.698 2.465 2.308 2.194 2.105 2.035
98 3.938 3.089 2.697 2.465 2.307 2.193 2.104 2.034
99 3.937 3.088 2.696 2.464 2.306 2.192 2.103 2.033
100 3.936 3.087 2.696 2.463 2.305 2.191 2.103 2.032