85
i KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS III SDN KEPANDEAN 03 KABUPATEN TEGAL SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Bela Mardiastuti 1401413035 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

i

KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK

BERBANTU MEDIA POWERPOINT

DALAM PEMBELAJARAN IPS

KELAS III SDN KEPANDEAN 03

KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Bela Mardiastuti

1401413035

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini

benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik

sebagian maupun keseluruhan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat

dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Tegal, Mei 2017

Peneliti,

Bela Mardiastuti

1401413035

Page 3: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

iii

xPERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke

Sidang Panitia Ujian Skripsi Program PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang.

Di : Tegal

Tanggal : .... Mei 2017

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd . Ika Ratnaningrum, S.Pd., M.Pd.

Page 4: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Keefektifan Model Talking Stick berbantu Media

PowerPoint dalam Pembelajaran IPS Kelas III SDN Kepandean 03 Kabupaten

Tegal” karya,

Nama : Bela Mardiastuti

NIM : 1401413035

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar, S1

telah dipertahankan dalam Panitia Sidang Ujian Skripsi Program PGSD, FIP,

Universitas Negeri Semarang pada hari......., tanggal .........

Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. Drs. Utoyo, M.Pd.

19560427 198603 1 001 19620619 198703 1 001

Penguji Utama

Drs. Noto Suharto, M.Pd.

19551230 198203 1 001

Page 5: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Q.S. Al-

Baqarah: 153)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain, dan

hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap”. (Q.S Al Insyirah: 6-8)

Kesuksesan akan diraih dengan terus berusaha, belajar dan berdoa. (Peneliti)

Persembahan

Untuk kedua orangtua saya, Ibu Tuti Hartiti

dan Bapak Sumardi, yang selalu

mendukung, mendoakan, dan memotivasi.

Page 6: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Keefektifan Model Talking Stick berbantu Media PowerPoint dalam

Pembelajaran IPS Kelas III SDN Kepandean 03 Kabupaten Tegal”. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu baik dalam penelitian maupun dalam penulisan

skripsi ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan menempuh studi di UNNES.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang

telah mengizinkan dan mendukung penelitian ini.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberi kesempatan untuk

memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi.

4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

UNNES yang telah memberi kemudahan administrasi demi kelancaran skripsi

ini.

5. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd dan Ika Ratnaningrum, S.Pd., M.Pd., Dosen

pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

vii

6. Drs. Noto Suharto, M.Pd., Dosen penguji yang telah memberikan masukan

pada peneliti.

7. Sutardi, S.Pd., Kepala SDN Kepandean 03 Kabupaten Tegal dan Imam Safii,

S.Pd., Kepala SDN Kaligayam 01 Kabupten Tegal yang telah mengizinkan

peneliti melakukan penelitian.

8. Untung, S.Pd., dan Teti Yuliana, S.Pd., Guru Kelas IIIB dan IIIA SDN

Kepandean 03 Kabupaten Tegal yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

9. Dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal yang telah banyak

membekali masukan pada peneliti dengan ilmu pengetahuan.

10. Siswa kelas IIIA dan IIIB SDN Kepandean 03 Kabupaten Tegal yang telah

menjadi subjek penelitian.

11. Teman-teman angkatan 2013 PGSD UNNES UPP Tegal yang telah berjuang

bersama saling memotivasi.

Semoga semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi

ini mendapatkan pahala dari Allah SWT. Peneliti berharap semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Tegal, Mei 2017

Peneliti

Page 8: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

viii

ABSTRAK

Mardiastuti, Bela. 2017. Keefektifan Model Talking Stick Berbantu Media PowerPoint dalam Pembelajaran IPS Kelas III SDN Kepandean 03 Kabupaten Tegal. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1: Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd. Pembimbing 2: Ika Ratnaningrum, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci: Aktivitas Belajar; Hasil Belajar; Media PowerPoint; dan Model Talking Stick.

IPS merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang fakta, konsep, dan

generalisasi yang berkaitan dengan manusia dan lingkungannya. Pembelajaran IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan melatih kemampuan sosial siswa. Akan tetapi, pembelajaran IPS di SD masih menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dikarenakan, guru kurang memahami model-model pembelajaran yang inovatif dan tidak mempunyai informasi mengenai tingkat keefektifan model pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji keefektifan model Talking Stick Berbantu Media PowerPoint dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas III SD Negeri Kepandean 03 Kabupaten Tegal.

Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas III SD Negeri Kepandean 03 Kabupaten Tegal yang berjumlah 65 siswa yang terdiri dari 34 siswa kelas eksperimen dan 31 siswa kelas kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu sebanyak 65 siswa. Desain yang digunakan yaitu quasi experimental dengan bentuk nonequivalent control group. Analisis statistik yang digunakan yaitu korelasi product moment untuk uji validitas dan cronbach’s alpha untuk uji reliabilitisas instrumen. Metode lilliefors untuk menguji normalitas data, levene’s test untuk uji homogenitas, dan t test untuk uji hipotesis. Semua penghitungan tersebut diolah dengan menggunakan program SPSS versi 21.

Berdasarkan hasil uji hipotesis perbedaan menggunakan independent samples t test, data aktivitas belajar menunjukkan thitung > ttabel (3,674 > 1,998) dengan signifikansi 0,000 < 0,05 dan data hasil belajar menunjukkan thitung > ttabel (4,121 > 1,998) dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil uji hipotesis keefektifan menggunakan one sample t test, data aktivitas belajar menunjukkan thitung > ttabel (3,229 > 2,035) dengan signifikansi 0,003 < 0,05 dan data hasil belajar menunjukkan thitung > ttabel (3,683 > 2,035) dengan signifikansi 0,001 < 0,05. Hasil pengujian selanjutnya yaitu hasil uji hubungan antara aktivitas dan hasil belajar menggunakan korelasi product moment, thitung > ttabel (5,187 > 2,037) dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan aktivitas dan hasil belajar IPS antara yang menggunakan pembelajaran model Talking Stick Berbantu Media PowerPoint dan yang menggunakan model konvensional. Pembelajaran model Talking Stick Berbantu Media PowerPoint efektif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa serta ada hubungan antara aktivitas dan hasil belajar siswa. Peneliti menyarankan agar guru dapat menerapkan pembelajaran model Talking Stick Berbantu Media PowerPoint dalam pembelajaran IPS.

Page 9: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Judul ................................................................................................................ i

Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................................................... ii

Persetujuan Pembimbing ................................................................................. iii

Pengesahan ...................................................................................................... iv

Motto dan Persembahan .................................................................................. v

Prakata ............................................................................................................. vi

Abstrak ............................................................................................................ viii

Daftar Isi .......................................................................................................... ix

Daftar Tabel .................................................................................................... xiii

Daftar Gambar ................................................................................................. xv

Daftar Lampiran .............................................................................................. xvi

Bab

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 10

1.3 Pembatasan Masalah dan Paradigma Penelitian ................................. 11

1.3.1 Pembatasan Masalah ........................................................................... 11

1.3.2 Paradigma Penelitian ............................................................................ 11

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................ 12

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................. 13

1.5.1 Tujuan Umum ...................................................................................... 13

1.5.2 Tujuan Khusus ..................................................................................... 13

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 14

1.6.1 Manfaat Teoritis .................................................................................. 14

1.6.2 Manfaat Praktis ................................................................................... 15

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori .................................................................................... 17

Page 10: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

x

2.1.1 Keefektifan .......................................................................................... 17

2.1.2 Belajar ................................................................................................. 19

2.1.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar ........................................... 20

2.1.4 Pembelajaran ....................................................................................... 22

2.1.5 Aktivitas Belajar .................................................................................. 23

2.1.6 Hasil Belajar ........................................................................................ 25

2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (SD) ............................................. 26

2.1.8 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .............................................. 28

2.1.9 Pembelajaran IPS di SD ...................................................................... 29

2.1.10 Karakteristik Materi Sejarah Uang ...................................................... 31

2.1.11 Media Pembelajaran ............................................................................. 32

2.1.12 Manfaat Media Pembelajaran .............................................................. 34

2.1.13 Microsoft PowerPoint ......................................................................... 36

2.1.14 Microsoft PowerPoint sebagai Media Pembelajaran ........................... 38

2.1.15 Media Visual ....................................................................................... 40

2.1.16 Model Pembelajaran ............................................................................ 42

2.1.17 Model Pembelajaran Talking Stick ...................................................... 43

2.1.18 Penerapan Langkah-langkah Model Talking Stick Berbantu Media

PowerPoint dalam Pembelajaran IPS .................................................. 47

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................. 48

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................... 55

2.4 Hipotesis .............................................................................................. 57

3. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 59

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 60

3.2.1 Waktu Penelitian ................................................................................. 61

3.2.2 Tempat Penelitian ................................................................................ 61

3.3 Variabel Penelitian ............................................................................... 61

3.3.1 Variabel Independen ........................................................................... 62

3.3.2 Variabel Dependen .............................................................................. 62

Page 11: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

xi

3.4 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 62

3.5 Populasi dan Sampel ........................................................................... 64

3.5.1 Populasi ............................................................................................... 64

3.5.2 Sampel ................................................................................................. 66

3.6 Data Penelitian .................................................................................... 66

3.6.1 Jenis Data ............................................................................................ 67

3.6.2 Sumber Data ....................................................................................... 68

3.7 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 69

3.7.1 Dokumentasi ........................................................................................ 69

3.7.2 Wawancara .......................................................................................... 70

3.7.3 Observasi ............................................................................................. 70

3.7.4 Tes ....................................................................................................... 71

3.7.5 Angket ................................................................................................. 72

3.8 Instrumen Penelitian ............................................................................ 72

3.8.1 Pedoman Wawancara .......................................................................... 72

3.8.2 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ..................................... 73

3.8.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ..................................................... 73

3.8.4 Lembar Angket .................................................................................... 74

3.8.5 Rubrik dan Soal-soal Tes .................................................................... 74

3.9 Teknik Analisis Data ........................................................................... 82

3.9.1 Deskripsi Data ..................................................................................... 83

3.9.2 Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 83

3.9.3 Analisis Akhir ..................................................................................... 85

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian .................................................................................. 89

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 89

4.1.2 Kondisi Responden ............................................................................. 90

4.2 Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................. 91

4.2.1 Kelas Eksperimen ............................................................................... 91

4.2.2 Kelas Kontrol ...................................................................................... 96

Page 12: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

xii

4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ..................................................... 100

4.3.1 Analisis Deskripsi Data Variabel Independen .................................... 101

4.3.2 Analisis Deskripsi Data Variabel Dependen ....................................... 103

4.4 Analisis Statistik Data Penelitian ........................................................ 110

4.4.1 Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 110

4.4.2 Analisis Akhir ..................................................................................... 116

4.4.3 Analisis Korelasi Sederhana ................................................................. 124

4.5 Pembahasan ......................................................................................... 126

5. PENUTUP

5.1 Simpulan .............................................................................................. 136

5.2 Saran .................................................................................................... 138

5.2.1 Bagi Siswa ........................................................................................... 138

5.2.2 Bagi Guru ............................................................................................ 138

5.2.3 Bagi Sekolah ........................................................................................ 139

5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ..................................................................... 139

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 140

Lampiran-lampiran .......................................................................................... 145

Page 13: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Model Kesepakatan Interrater Dua Ahli ............................................. 76

3.2 Kriteria Validitas Isi ............................................................................ 77

3.3 Hasil Uji Reliabilitas Soal ................................................................... 79

3.4 Kriteria Indeks Kesukaran Soal ........................................................... 80

3.5 Analisis Taraf Kesukaran Soal ............................................................ 80

3.6 Indeks Diskriminasi ............................................................................. 81

3.7 Analisis Daya Pembeda Soal ............................................................... 82

3.8 Interpretasi Koefisien Nilai r ............................................................... 87

4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 91

4.2 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Model Talking Stick

Berbantu Media PowerPoint Bagi Guru di Kelas Eksperimen ........... 102

4.3 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Model Pembelajaran

Konvensional Bagi Guru di Kelas Kontrol .......................................... 103

4.4 Deskripsi Data Nilai Tes Awal ............................................................ 104

4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal IPS ............................................ 105

4.6 Deskripsi Data Aktivitas Belajar ......................................................... 105

4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Aktivitas Belajar IPS ................................ 106

4.8 Deskripsi Data Hasil Belajar Ranah Kognitif ..................................... 107

4.9 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Ranah Kognitif .................... 107

4.10 Deskripsi Data Hasil Belajar Ranah Afektif ....................................... 108

4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Ranah Afektif ...................... 109

4.12 Deskripsi Data Hasil Belajar Ranah Psikomotor ................................ 109

4.13 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Ranah Psikomotor ............... 110

4.14 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa ............................ 111

4.15 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa .................................. 113

4.16 Hasil Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar Siswa ......................... 114

4.17 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa ............................... 115

4.18 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Aktivitas Belajar Siswa ....................... 118

Page 14: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

xiv

4.19 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar Siswa ............................ 119

4.20 Hasil Uji Hipotesis Keefektifan Aktivitas Belajar Siswa .................... 122

4.21 Hasil Uji Hipotesis Keefektifan Hasil Belajar Siswa ........................... 124

4.22 Hasil Uji Analisis Hubungan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa ......... 125

Page 15: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Bagan Paradigma Penelitian Ganda ..................................................... 12

2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................... 56

Page 16: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pedoman Wawancara .......................................................................... 145

2. Daftar Nama Siswa Kelas III A (Kontrol) .......................................... 147

3. Daftar Nama Siswa Kelas III B (Eksperimen) .................................... 148

4. Daftar Nilai UAS Gasal IPS Siswa Kelas III A (Kontrol) ................... 149

5. Daftar Nilai UAS Gasal IPS Siswa Kelas III B (Eksperimen) ............ 150

6. Silabus IPS Kelas III SD ..................................................................... 151

7. Silabus Pengembangan IPS Kelas Kontrol Pertemuan 1 .................... 152

8. Silabus Pengembangan IPS Kelas Kontrol Pertemuan 2 .................... 154

9. Silabus Pengembangan IPS Kelas Eksperimen Pertemuan 1 .............. 156

10. Silabus Pengembangan IPS Kelas Eksperimen Pertemuan 2 .............. 158

11. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 1 ......................................................... 160

12. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 2 ......................................................... 175

13. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 1 .................................................. 190

14. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2 .................................................. 205

15. Kisi-kisi Angket Hasil Belajar Ranah Afektif ...................................... 221

16. Angket Hasil Belajar Ranah Afektif .................................................... 222

17. Kisi-kisi Soal Uji Coba Ranah Kognitif .............................................. 224

18. Soal Uji Coba ...................................................................................... 227

19. Kisi-kisi Hasil Belajar Ranah Psikomotor .......................................... 235

20. Rubrik Pembelajaran ........................................................................... 236

21. Lembar Validasi Angket oleh Penilai Ahli 1 ....................................... 237

22. Lembar Validasi Angket oleh Penilai Ahli 2 ...................................... 239

23. Lembar Validasi Soal oleh Penilai Ahli 1 ............................................ 241

24. Lembar Validasi Soal oleh Penilai Ahli 2 ........................................... 248

25. Deskriptor Pedoman Observasi Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

dalam Pembelajaran IPS ..................................................................... 255

26. Lembar Observasi Aktivitas Belajar (Eksperimen Pertemuan 1) ....... 258

27. Lembar Observasi Aktivitas Belajar (Eksperimen Pertemuan 2) ....... 261

Page 17: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

xvii

28. Lembar Observasi Aktivitas Belajar (Kontrol Pertemuan 1) .............. 264

29. Lembar Observasi Aktivitas Belajar (Kontrol Pertemuan 2) .............. 267

30. Kriteria Skala Empat-Point ................................................................. 270

31. Hasil Uji Validitas Soal ....................................................................... 275

32. Hasil Uji Reliabilitas Soal ................................................................... 277

33. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal .......................................................... 278

34. Hasil Uji Daya Pembeda Soal ............................................................. 279

35. Kisi-kisi Soal Tes Awal dan Tes Akhir ............................................... 280

36. Soal Tes Awal dan Tes Akhir ............................................................. 283

37. Deskriptor Pedoman Pengamatan Pelaksanaan Model Talking Stick

Berbantu Media PowerPoint Bagi Guru ............................................. 287

38. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Model Talking Stick Berbantu Media

PowerPoint Bagi Guru (Eksperimen Pertemuan 1) ............................ 290

39. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Model Talking Stick Berbantu Media

PowerPoint Bagi Guru (Eksperimen Pertemuan 2) ............................ 291

40. Deskriptor Pedoman Pengamatan Pelaksanaan Model Konvensional

Bagi Guru (Kontrol Pertemuan 1) ....................................................... 292

41. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Model Konvensional Bagi Guru

(Kontrol Pertemuan 1)......................................................................... 294

42. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Model Konvensional Bagi Guru

(Kontrol Pertemuan 2)......................................................................... 295

43. Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ...................................................... 296

44. Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ............................................................. 297

45. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Nilai Tes Awal ............ 298

46. Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Data Nilai Tes Awal ........................... 299

47. Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen ...................................................... 300

48. Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ............................................................ 301

49. Nilai Psikomotor Kelas Eksperimen .................................................... 302

50. Nilai Psikomotor Kelas Kontrol .......................................................... 303

51. Nilai Afektif Kelas Eksperimen .......................................................... 304

52. Nilai Afektif Kelas Kontrol ................................................................. 305

Page 18: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

xviii

53. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba .................................................... 306

54. Foto Pembelajaran di Kelas Eksperimen ............................................ 307

55. Foto Pembelajaran di Kelas Kontrol ................................................... 311

56. Surat-surat Penelitian .......................................................................... 313

Page 19: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan ini akan menjelaskan tentang: latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan masalah dan paradigma penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal mendasar yang sangat penting, karena

pendidikan mempunyai tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia yang

berkualitas bagi pembangunan bangsa dan negara. Pendidikan merupakan sarana

yang dapat meningkatkan kecerdasan manusia dalam melangsungkan

kehidupannya dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu,

pendidikan dijadikan sebagai kebutuhan utama manusia. Hal tersebut sesuai

dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat 1 yaitu:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

Usaha sadar dan terencana sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional tersebut memiliki arti bahwa mendidik

bukan merupakan tindakan yang bersifat refleks atau spontan tanpa tujuan yang

Page 20: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

2

jelas, melainkan merupakan tindakan yang rasional, disengaja, disiapkan, dan

direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab 1 Pasal 1 Ayat 10 disebutkan, “Satuan pendidikan adalah kelompok layanan

pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan

informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan”.

Pendidikan formal terdiri dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan

formal, secara sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan, yakni

lingkungan pendidikan yang menyediakan berbagai kesempatan bagi siswa untuk

melakukan berbagai kegiatan belajar. Lingkungan tersebut disusun dan ditata

dalam suatu kurikulum, yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses

pembelajaran. Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi

harus berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan berfungsi serta

bertujuan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Demi tercapainya fungsi dan tujuan pendidikan tersebut, pendidikan

haruslah menekankan agar pola berpikir siswa dinamis, sehingga mampu

membawa perubahan bangsanya ke arah yang lebih baik dengan tanpa

mengesampingkan keyakinannya dalam beragama dengan tanggung jawab penuh.

Page 21: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

3

Menurut Siswoyo, dkk (2007: 20), “Pendidikan adalah proses sepanjang hayat dan

perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap

potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia sebagai individu,

sebagai makhluk sosial, dan sebagai makhluk Tuhan”. Artinya, upaya

membimbing, mengajar, dan melatih siswa harus diorientasikan agar siswa

memiliki kemampuan pengetahuan, sikap, dan berbagai keterampilan yang

dibutuhkan, sehingga kelak siswa dapat berperan aktif dalam kehidupan, baik

sebagai pribadi, sebagai warga masyarakat, sebagai warga negara, maupun

sebagai warga dunia.

Pendidikan formal yang pertama diperoleh oleh warga negara adalah

pendidikan di Sekolah Dasar (SD), karena pemerintah menganjurkan agar

masyarakat mengikuti program wajib belajar yaitu yang awal pendidikannya dari

SD terlebih dahulu. Pendidikan di SD menekankan pada pembentukan

kepribadian siswa sebagai manusia Indonesia seuntuhnya sesuai dengan tingkat

perkembangan dirinya.

Pengawasan yang intens dari pihak pemerintah juga diperlukan, agar

pendidikan dapat berfungsi dengan baik. Di dalam dunia pendidikan, kurikulum

menjadi hal yang sangat penting, karena sistem pendidikan diatur dalam

kurikulum yang berlaku. Selain itu, agar pendidikan berfungsi dengan semestinya

diperlukan berbagai elemen pendidikan baik itu dari kurikulum, tenaga pendidik,

dan sarana penunjang.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 Ayat (19) disebutkan,

“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

Page 22: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

4

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Sejalan

dengan pernyataan tersebut, Alberty (1965) dalam Hernawan (2013: 1.4)

menegaskan “Kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa di

bawah tanggung jawab sekolah”.

Melalui kurikulum tersebut, para siswa melakukan berbagai kegiatan

belajar, agar terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa sesuai

dengan tujuan pendidikan. Selain itu, dengan kurikulum yang tepat, diharapkan

pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik dari semua mata pelajaran

yang diberlakukan sesuai dengan porsinya. Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab X Pasal 37 Ayat

1 menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat

sepuluh mata pelajaran. Sepuluh mata pelajaran tersebut ialah Pendidikan Agama,

Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan

Olahraga, Keterampilan atau Kejuruan, dan Muatan Lokal.

Siswa akan menghadapi tantangan berat pada masa yang akan datang,

karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.

Oleh karena itu, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai salah satu

mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum, dirancang untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial

masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) disusun secara sistematis, komprehensif,

Page 23: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

5

dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan

dalam kehidupan di masyarakat. Melalui pendekatan tersebut, diharapkan siswa

akan memeroleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu

yang berkaitan.

Menurut Hasan (1990) dalam Trianto (2010: 171), “Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu”. Konsep Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS), lebih ditegaskan lagi oleh Susanto (2016: 137) bahwa

IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan

humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka

memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada siswa, khususnya

pada tingkat dasar dan menengah yang mencakup berbagai kehidupan, baik

hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah maupun politik. Jadi, IPS

adalah ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep dari cabang ilmu-

ilmu sosial dan ilmu lainnya, dimana pokok bahasannya adalah hubungan

manusia dan fenomena yang terjadi di lingkungannya, baik fisik maupun sosial.

Mata pelajaran IPS memiliki cakupan materi yang luas, sehingga

berimplikasi pada kurang tertariknya siswa terhadap mata pelajaran IPS. Selama

ini, dalam pembelajaran seringkali guru menekankan pada hafalan konsep dan

fakta, sehingga kemampuan berpikir siswa terlalu dibatasi. Faktor lain yang

menjadi kendala adalah penggunaan pembelajaran konvensional. Pembelajaran

yang dilakukan berpusat pada guru, sedangkan siswa hanya berperan sebagai

objek pembelajaran.

Pembelajaran yang berpusat pada guru juga terjadi dalam pembelajaran

IPS pada siswa kelas III SD Negeri Kepandean 03 Kabupaten Tegal. Berdasarkan

Page 24: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

6

wawancara yang dilakukan dengan guru kelas III pada tangal 5 Januari 2017,

diperoleh informasi bahwa pada proses pembelajaran, guru dominan

menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas pada buku pegangan siswa.

Akibatnya, siswa cenderung pasif dan hasil belajar siswa rendah. Didukung

dengan data hasil belajar yang diperoleh siswa kelas III B SD Negeri Kepandean

03 diketahui bahwa pada pelajaran IPS, masih ada siswa yang kurang memahami

pembelajaran yang didukung dengan data, yaitu dari 34 siswa ada 13 siswa (38%)

yang memeroleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 71,

sedangkan sisanya 21 siswa (62%) nilainya di atas KKM.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu inovasi dari guru dalam

menerapkan model pembelajaran IPS di SD Negeri Kepandean 03 Kabupaten

Tegal. Model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran hendaknya

disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran, kondisi siswa, dan lingkungan

sekolah. Model pembelajaran yang diterapkan, yaitu model pembelajaran yang

dapat mengaktifkan siswa, menyenangkan, dan efektif dalam pembelajaran.

Model pembelajaran Talking Stick dapat dijadikan alternatif dalam proses

pembelajaran. Model pembelajaran Talking Stick merupakan model pembelajaran

yang berpusat pada siswa. Guru dalam menerapkan model pembelajaran Talking

Stick dapat mengajukan pertanyan-pertanyaan yang membimbing siswa untuk

mengaitkan pemahaman yang dimiliki dengan pengetahuan baru yang sedang

dipelajari. Model pembelajaran Talking Stick sebelumnya belum pernah

digunakan guru dalam pembelajaran di sekolah yang digunakan untuk penelitian.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian terhadap model pembelajaran Talking

Page 25: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

7

Stick, apakah model ini efektif atau tidak diterapkan dalam pembelajaran IPS,

khususnya materi sejarah uang.

Siswa akan berperan aktif dalam pembelajaran pada saat guru menerapkan

model pembelajaran Talking Stick. Selain itu, siswa juga dituntut untuk fokus dan

konsentrasi terhadap pembelajaran, karena sewaktu-waktu siswa mendapat giliran

untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Pertanyaan yang

disampaikan guru kepada siswa, selain untuk menggali pemahaman siswa

terhadap materi pembelajaran, juga sebagai sarana interaksi antara guru dan siswa.

Komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa perlu dilakukan untuk menjaga

keaktifan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan tepat juga menjadi

salah satu cara yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran, sehingga

tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat lebih mudah tercapai. Media

seringkali digunakan dalam dunia pendidikan guna memudahkan dalam proses

pembelajaran agar materi dapat dengan mudah disampaikan oleh guru dan mudah

diterima oleh siswa. Media pembelajaran merupakan suatu komponen penting dari

strategi penyampaian. “Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan

dan informasi, sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar” (Arsyad 2014: 26).

Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS yaitu

PowerPoint, karena dengan media ini, materi yang akan disampaikan dikemas

dalam bentuk teks, gambar, animasi, dan video yang dikombinasi dalam satu

kesatuan yang utuh. Media PowerPoint dapat membuat daya tarik sendiri bagi

siswa. Media PowerPoint mempunyai potensi tinggi dalam penyampaian pesan

Page 26: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

8

dan kemampuannya dalam menarik minat dan perhatian siswa. “Media

PowerPoint memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menyajikan sebuah

materi presentasi, dan sudah banyak digunakan dalam dunia pendidikan”

(Daryanto 2013b: 159).

Selain untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa juga

meningkat, peneliti menggunakan model pembelajaran Talking Stick dengan

media PowerPoint pada materi sejarah uang. Model Talking Stick dan media

PowerPoint diterapkan dalam pembelajaran IPS, karena model Talking Stick dan

media PowerPoint mengarahkan proses pembelajaran IPS menjadi proses

pembelajaran yang menyenangkan, siswa lebih terlibat dalam pembelajaran.

Penggunaan model dan media ini akan berdampak positif bagi keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran yang menjadikan aktivitas belajar siswa menjadi

tinggi. Tingginya aktivitas akan membantu siswa mendapatkan hasil belajar yang

optimal.

Model Talking Stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif.

Menurut Huda (2013: 224), sebagaimana namanya, “Talking Stick merupakan

model pembelajaran dengan bantuan tongkat. Siswa yang memegang tongkat

terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari

materi pokoknya”.

Pembelajaran IPS dengan menggunakan model Talking Stick dan media

PowerPoint menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Selama proses

pembelajaran, siswa akan terdorong untuk menyimak penjelasan guru, karena

siswa harus siap memberikan jawaban apabila mendapatkan pertanyaan dari guru

Page 27: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

9

tentang materi yang diajarkan. “Model ini bermanfaat karena mampu menguji

kesiapan siswa, melatih keterampilan siswa dalam memahami materi pelajaran

dengan cepat dan mengajak siswa untuk terus siap dalam situasi apapun” (Huda

2013: 225). Model ini telah banyak diterapkan dalam proses pembelajaran.

Dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muawanah (2014)

dari Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Penerapan Model Talking Stick

dengan Media Visual dalam Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi”.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kendalserut 02. Hasil penelitian menunjukkan

aktivitas siswa pada siklus I memeroleh skor 11,7 dengan kriteria “cukup”, siklus

II memeroleh skor 15,1 dengan kriteria “baik”, dan siklus III memeroleh skor 16,8

dengan kriteria “baik”. Persentase ketuntasan hasil belajar siklus I sebesar 63,8%

dengan rata-rata kelas 64, siklus II 74% dengan rata-rata kelas 70,2 dan 86,48%

pada siklus III dengan rata-rata kelas 73,8.

Penelitian yang lain dilakukan oleh Suryanto (2013) dari Universitas

Lampung yang berjudul “Penggunaan PowerPoint untuk Meningkatkan Aktivitas

dan Hasil Belajar pada Pembelajaran IPS”. Penelitian ini dilaksanakan di SD

Negeri 1 Sukaraja Tiga Lampung Timur. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Nilai rata-

rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Siklus

I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 66,58. Kemudian pada siklus II nilai

rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 71,67. Siklus III nilai

rata-rata hasil belajar siswa kembali mengalami peningkatan menjadi 78,58.

Pelaksanaan siklus I persentase ketuntasan siswa sebesar 45,83%, kemudian pada

Page 28: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

10

siklus II persentase ketuntasan siswa meningkat menjadi 62,5%, dan pada siklus

III persentase ketuntasan siswa meningkat kembali menjadi 87,5% dari jumlah

siswa keseluruhan yaitu 24 orang siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, timbul sebuah gagasan

untuk melakukan penelitian untuk menguji keefektifan model Talking Stick

berbantu media PowerPoint dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas III SDN

Kepandean 03 Kabupaten Tegal pada materi sejarah uang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut:

(1) Guru dalam mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial masih menggunakan

pembelajaran konvensional, tanpa variasi penggunaan model dan media

pembelajaran. Pembelajaran tersebut dapat menimbulkan kejenuhan pada

siswa.

(2) Pembelajaran masih didominasi oleh guru, sehingga siswa pasif dan kurang

antusias dalam kegiatan pembelajaran IPS.

(3) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS masih relatif rendah.

(4) Guru belum pernah menggunakan model pembelajaran yang menarik seperti

model pembelajaran Talking Stick.

(5) Guru belum menggunakan media berbasis teknologi seperti media

PowerPoint dalam pembelajaran IPS di SD.

Page 29: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

11

1.3 Pembatasan Masalah dan Paradigma Penelitian

Peneliti perlu menentukan pembatasan masalah dan paradigma penelitian

agar penelitian lebih terarah dan jelas hubungan antarvariabel yang akan diteliti.

Pembatasan masalah dan paradigma penelitian dalam penelitian ini yaitu:

1.3.1 Pembatasan Masalah

Peneliti perlu menentukan pembatasan masalah agar lebih fokus dan agar

masalah penelitian tidak terlalu luas. Pembatasan masalah untuk menghindari

kesalahan maksud, tujuan, serta lebih efektif dalam melakukan penelitian, yaitu:

(1) Pembelajaran IPS yang dimaksud adalah untuk menguji keefektifan model

Talking Stick berbantu media PowerPoint.

(2) Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model Talking Stick

berbantu media PowerPoint, sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol

menggunakan model konvensional.

(3) Materi pembelajaran dalam penelitian ini meliputi sejarah uang dan jenis-

jenis uang.

(4) Pembelajaran IPS dalam penelitian ini adalah untuk meneliti aktivitas dan

hasil belajar siswa.

1.3.2 Paradigma Penelitian

Penelitian ini mempunyai tiga variabel yaitu model Talking Stick berbantu

media PowerPoint sebagai variabel bebas (X), aktivitas belajar IPS sebagai

variabel terikat pertama (Y1), dan hasil belajar IPS sebagai variabel terikat kedua

(Y2). Berdasarkan pendapat Sugiyono (2014: 70), paradigma penelitian yang

diterapkan yaitu paradigma ganda dengan dua variabel dependen, karena terdiri

dari satu variabel independen. Hubungan antarvariabel tersebut dapat dilihat pada

bagan berikut:

Page 30: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

12

Bagan 1.1 Paradigma Penelitian

Keterangan:

X : Model Talking Stick berbantu media PowerPoint

Y1 : Aktivitas belajar IPS

Y2 : Hasil belajar IPS

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut,

masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu:

(1) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa kelas III pada

pembelajaran IPS materi sejarah uang antara yang menggunakan model

Talking Stick berbantu media PowerPoint dan yang menggunakan model

konvensional?

(2) Apakah aktivitas belajar siswa kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah

uang yang menggunakan model Talking Stick berbantu media PowerPoint

lebih tinggi daripada yang menggunakan model konvensional?

(3) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran

IPS materi sejarah uang antara yang menggunakan model Talking Stick

berbantu media PowerPoint dan yang menggunakan model konvensional?

X

Y2

Y1

r

Page 31: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

13

(4) Apakah hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah

uang yang menggunakan model Talking Stick berbantu media PowerPoint

lebih tinggi daripada yang menggunakan model konvensional?

(5) Apakah terdapat hubungan antara aktivitas dan hasil belajar siswa kelas III

pada pembelajaran IPS materi sejarah uang yang menggunakan model

Talking Stick berbantu media PowerPoint?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini meliputi

tujuan umum dan khusus. Berikut ini uraian mengenai tujuan umum dan tujuan

khusus penelitian, yaitu sebagai berikut:

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian yaitu untuk mengetahui keefektifan penggunaan

model pembelajaran Talking Stick berbantu media PowerPoint pada pembelajaran

IPS materi sejarah uang.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini, yaitu:

(1) Mendeskripsi ada tidaknya perbedaan aktivitas belajar siswa kelas III pada

pembelajaran IPS materi sejarah uang antara yang menggunakan model

Talking Stick berbantu media PowerPoint dan yang menggunakan model

konvensional.

(2) Mendeskripsi manakah yang lebih tinggi aktivitas belajar siswa kelas III pada

pembelajaran IPS materi sejarah uang antara yang menggunakan model

Page 32: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

14

Talking Stick berbantu media PowerPoint dan yang menggunakan model

konvensional.

(3) Mendeskripsi ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa kelas III pada

pembelajaran IPS materi sejarah uang antara yang menggunakan model

Talking Stick berbantu media PowerPoint dan yang menggunakan model

konvensional.

(4) Mendeskripsi manakah yang lebih tinggi hasil belajar siswa kelas III pada

pembelajaran IPS materi sejarah uang antara yang menggunakan model

Talking Stick berbantu media PowerPoint dan yang menggunakan model

konvensional.

(5) Mendeskripsi adakah hubungan antara aktivitas belajar dan hasil belajar siswa

kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah uang yang menggunakan

model Talking Stick berbantu media PowerPoint.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian eksperimen yang akan dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat

memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Rincian manfaat penelitiannya,

yaitu:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis merupakan manfaat yang dapat diambil bersifat secara

teori. Manfaat teoritis dari penelitian ini antara lain:

(1) Penelitian ini diharapkan bermanfaat menambah khazanah pengetahuan

dalam dunia pendidikan mengenai penggunaan model Talking Stick berbantu

media PowerPoint pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Page 33: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

15

(2) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan masukan bagi

peneliti berikutnya.

1.6.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis merupakan manfaat yang secara langsung dapat dirasakan

dampaknya saat penelitian dilakukan. Manfaat praktis dari penelitian ini, yaitu:

1.6.2.1 Bagi Siswa

(1) Meningkatnya aktivitas belajar siswa kelas III pada pembelajaran IPS

khususnya materi sejarah uang.

(2) Meningkatnya hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPS

khususnya materi sejarah uang.

(3) Tumbuhnya semangat belajar siswa melalui model dan media pembelajaran

yang inovatif dan menyenangkan.

1.6.2.2 Bagi Guru

(1) Bertambahnya pengetahuan guru kelas III tentang pelaksanaan model

pembelajaran Talking Stick berbantu media PowerPoint.

(2) Sebagai bahan masukan dan informasi kepada guru dalam upaya

meningkatkan mutu pembelajaran.

(3) Memberikan semangat kepada guru untuk menggunakan model pembelajaran

Talking Stick berbantu media PowerPoint sebagai alternatif dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekolah untuk perbaikan kualitas

pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran, khususnya pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan mata pelajaran yang lain pada

umumnya.

Page 34: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

16

1.6.2.4 Bagi Peneliti

(1) Bertambahnya pengetahuan tentang seberapa efektif penggunaan model

pembelajaran Talking Stick berbantu media PowerPoint dalam proses

pembelajaran.

(2) Meningkatnya keterampilan dalam menerapkan model pembelajaran Talking

Stick berbantu media PowerPoint dalam proses pembelajaran.

Page 35: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

17

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Landasan teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis

penelitian akan dijelaskan pada bagian ini.

2.1 Landasan Teori

Bagian ini menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian,

yaitu: Keefektifan, Belajar, Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar, Pembelajaran,

Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Karakteristik Siswa SD, Hakikat Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS), Pembelajaran IPS di SD, Karakteristik Materi Sejarah Uang, Media

Pembelajaran, Manfaat Media Pembelajaran, Microsoft PowerPoint, Microsoft

PowerPoint sebagai Media Pembelajaran, Media Visual, Model Pembelajaran,

Model Pembelajaran Talking Stick, dan Penerapan Langkah-langkah Model Talking

Stick Berbantu media PowerPoint dalam Pembelajaran IPS.

2.1.1 Keefektifan

Secara etimologis, keefektifan berasal dari kata dasar efektif. Kata efektif

mempunyai arti ada efek, pengaruh, atau akibat (Suharso dan Retnoningsih 2005:

201). Menurut Sadiman (1987) dalam Trianto (2013: 20), “Keefektifan

pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar

mengajar”. Keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan menggunakan

tingkat pencapaian siswa. “Keefektifan dideskripsikan melalui beberapa aspek,

Page 36: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

18

yaitu kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari, kecepatan untuk kerja,

tingkat alih belajar, dan tingkat retensi dari apa yang dipelajari” (Prastowo 2013:

29).

Keefektifan suatu pembelajaran dapat diketahui melalui tes. Hasil tes dapat

dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pembelajaran. Pada umumnya,

siswa dapat menyerap materi pembelajaran secara efektif, apabila pembelajaran

yang diterapkan disesuaikan dengan kondisi nyata atau kontekstual yang dialami

siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Miarso (1993) dalam Uno dan Mohamad (2013: 173-4) menjelaskan

bahwa pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang dapat menghasilkan

belajar yang memiliki manfaat bagi siswa dan lebih berpusat pada siswa (student

centered) dengan menggunakan prosedur yang tepat. Pembelajaran efektif yaitu

pembelajaran yang dapat membuat terjadinya belajar pada siswa dan bagaimana

cara yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Menurut

Susanto (2016: 54), untuk dapat mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif,

perlu memerhatikan beberapa aspek, di antaranya:

(1) Guru harus membuat persiapan mengajar yang sistematis.

(2) Proses pembelajaran harus berkualitas tinggi yang ditunjukkan dengan

adanya penyampaian materi oleh guru secara sistematis, dan menggunakan

berbagai variasi di dalam penyampaian, baik itu media, metode, suara,

maupun gerak.

(3) Waktu selama proses pembelajaran berlangsung harus digunakan secara

efektif dan efisien.

(4) Diharapkan motivasi mengajar guru dan motivasi belajar siswa cukup tinggi.

Page 37: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

19

(5) Diharapkan pula hubungan interaktif antara guru dan siswa dalam kelas

bagus, sehingga setiap terjadi kesulitan belajar dapat segera diatasi.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran yang efektif dapat tercipta apabila ada interaksi antara guru dengan

siswa dalam pembelajaran. Keefektifan pembelajaran diukur dengan

menggunakan tingkat pencapaian siswa. Keefektifan dideskripsi melalui beberapa

aspek, yaitu kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari, kecepatan untuk

kerja, tingkat alih belajar, dan tingkat retensi dari apa yang dipelajari.

2.1.2 Belajar

Slameto (2010: 2) menjelaskan “Belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”. Selain itu, Gagne (1977) dalam Rifa‟i dan Anni (2012: 66)

menjelaskan “Belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia

yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak

berasal dari proses pertumbuhan”.

Daryanto (2013a: 2) mengartikan belajar sebagai suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memeroleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Menurut Winkel (1989) dalam Kurnia, dkk (2007: 1-3), “Belajar

sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam

interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan

yang relatif menetap/bertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik”.

Page 38: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

20

Hamalik (2015: 27) menjelaskan “Belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. Berdasarkan pengertian tersebut,

belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Belajar bukan hanya mengingat, tetapi lebih luas daripada itu. Hasil belajar bukan

suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan perilaku. Pendapat lain dari

Djamarah (2011: 13), “Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu

dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan

psikomotor”.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar

menghasilkan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman individu yang

menghasilkan perubahan yang relatif menetap/bertahan lama dalam kemampuan

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar juga merupakan proses yang

berlangsung dalam jangka waktu tertentu melalui latihan. Perhatian utama dalam

belajar adalah perilaku verbal dari manusia, yaitu kemampuan manusia untuk

menangkap informasi mengenai ilmu pengetahuan yang diterimanya dalam

belajar.

2.1.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar

Menurut Daryanto (2013a: 55), faktor yang memengaruhi belajar dapat

diklasifikasi sebagai berikut:

2.1.3.1 Faktor-faktor yang Berasal dari Luar Pelajar

Faktor-faktor yang memengaruhi belajar dan berasal dari luar pelajar ada

dua macam, yaitu: (1) Faktor-faktor non sosial dalam belajar, misalnya: keadaan

Page 39: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

21

udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang ataupun malam), tempat

(letaknya, pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti alat tulis

menulis, buku-buku, alat peraga, dan sebagainya yang biasa disebut alat-alat

pelajaran), dan (2) Faktor-faktor sosial dalam belajar, yaitu faktor manusia

(sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun tidak langsung hadir

misalnya saja suara nyanyian yang sedang didengarkan lewat radio, merupakan

gambaran bagi kehadiran seseorang. Kehadiran orang atau orang-orang lain pada

waktu sedang belajar, dapat mengganggu belajar itu.

2.1.3.2 Faktor-faktor yang Berasal dari dalam Diri Si Pelajar

Faktor-faktor yang memengaruhi belajar dan berasal dari dalam diri si

pelajar ada dua macam, yaitu: (1) Faktor fisiologis yang dibedakan menjadi dua

macam, yaitu keadaan kondisi jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi

jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indra, dan (2) Faktor-faktor

psikologi dalam belajar yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, kesiapan.

Rifa‟i dan Anni (2012: 80) menjelaskan salah satu faktor yang

memengaruhi belajar adalah kondisi internal siswa yang mencakup kondisi fisik,

seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual,

emosional; dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan

lingkungan. Oleh karena itu, kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang

dimiliki oleh siswa akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses, dan hasil belajar.

Selain itu, kondisi eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan materi belajar

yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar

masyarakat yang akan memengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar.

Page 40: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

22

Suharjo (2007: 46) menyebutkan bahwa faktor yang memengaruhi belajar

dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor individual yang terdapat pada diri

anak, dan faktor sosial yang berasal dari luar diri anak. Faktor internal (individual)

yang memengaruhi belajar antara lain: kematangan/pertumbuhan, intelegensi,

latihan, motivasi, dan sifat-sifat pribadi anak. Faktor eksternal yang juga

memengaruhi belajar mencakup: keadaan keluarga, pergaulan anak dengan

masyarakat dan kelompok sebaya, tokoh pribadi acuan, dan tuntutan bahan

pelajaran oleh guru.

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor

yang memengaruhi belajar yaitu dari dalam dan dari luar siswa. Faktor dari dalam

diri siswa misalnya kondisi fisik, kondisi psikis, dan kondisi sosial, sedangkan

dari luar siswa seperti lingkungan, faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor

masyarakat.

2.1.4 Pembelajaran

Sagala (2013: 61) menjelaskan “Pembelajaran merupakan proses

komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,

sedangkan belajar dilakukan oleh siswa”. Pendapat lain dari Rifa‟i dan Anni

(2012: 157), “Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang

mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga siswa memeroleh kemudahan”.

Prastowo (2013: 57) berpendapat, “Pembelajaran adalah proses interaksi

antara siswa, guru, dan sumber belajar pada satu lingkungan belajar”. Sejalan

dengan pendapat tersebut, Dimyati dan Mudjiono (1999) dalam Sagala (2013: 62)

menjelaskan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara terpogram dalam

Page 41: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

23

desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan

pada penyediaan sumber belajar.

Pembelajaran merupakan suatu proses atau upaya menciptakan kondisi

belajar dalam mengembangkan kemampuan minat dan bakat siswa secara optimal,

sehingga kompetensi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menurut Hamalik

(2007: 57), “Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

memengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa dalam

melakukan kegiatan belajar agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan

dapat mengembangkan kemampuannya dengan optimal. Pada dasarnya,

pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan respons terhadap suatu situasi

tertentu melalui proses interaksi antara guru dan siswa.

2.1.5 Aktivitas Belajar

Belajar memerlukan aktivitas. Pada prinsipnya, belajar adalah berbuat.

Berbuat untuk mengubah tingkah laku agar melakukan kegiatan. “Tidak ada

belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau

tujuan yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar” (Sardiman 2011:

96). Hamalik (2015: 171) menyatakan, “Pembelajaran yang efektif adalah

pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan

aktivitas sendiri”. Aktivitas harus ada dalam setiap pembelajaran.

Aktivitas merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar.

“Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada siswa,

Page 42: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

24

sementara mengajar instruksional dilakukan oleh guru” (Susanto 2016: 18). Para

ahli mengklasifikasi macam-macam aktivitas belajar, di antaranya Dierich (1998)

dalam Hamalik (2015: 172) yang membagi kegiatan belajar dalam delapan

kelompok, yaitu:

(1) Kegiatan-kegiatan visual, yang meliputi membaca, melihat gambar-gambar,

mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain

bekerja atau bermain.

(2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

(3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yang meliputi mendengarkan penyajian

bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan

suatu permainan, dan mendengarkan radio.

(4) Kegiatan-kegiatan menulis, yang meliputi menulis cerita, menulis laporan,

memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan

tes, dan mengisi angket.

(5) Kegiatan-kegiatan menggambar, yang meliputi menggambar, membuat

grafik, chart, diagram peta, dan pola.

(6) Kegiatan-kegiatan metrik, yang meliputi melakukan percobaan, memilih alat-

alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan,

menari, dan berkebun.

(7) Kegiatan-kegiatan mental, yang meliputi merenungkan, mengingat,

memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor, melihat, hubungan-

hubungan, dan membuat keputusan.

Page 43: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

25

(8) Kegiatan-kegiatan emosional, yang meliputi minat, membedakan, berani,

tenang, dan lainnya. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam

semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang aktivitas belajar, dapat

disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh

siswa dalam proses pembelajaran baik, berupa fisik maupun non fisik. Aktivitas

belajar dapat dijadikan sebagai salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk

belajar. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat meningkatkan interaksi antara

guru dengan siswa atau siswa dengan siswa itu sendiri.

2.1.6 Hasil Belajar

Suprijono (2014: 5) menjelaskan “Hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan”. Susanto (2016: 5) mengartikan hasil belajar sebagai perubahan-

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,

afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Pendapat lain dari Rifa‟i dan Anni (2012: 69) bahwa hasil belajar

merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan

belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut bergantung pada apa

yang dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, apabila siswa memelajari pengetahuan

tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah penguasaan

konsep. Menurut Winkel (1996) dalam Purwanto (2013: 45), “Hasil belajar adalah

perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah

lakunya”.

Page 44: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

26

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

suatu perubahan perilaku dan kemampuan siswa sebagai hasil dari proses belajar

yang mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Siswa

yang telah melakukan kegiatan belajar akan memiliki kemampuan baru dalam

memberikan reaksi terhadap rangsangan yang diterima dalam situasi tertentu.

Selain itu, hasil belajar merupakan tahap perubahan seluruh tingkah laku individu

yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.

2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar (SD)

Guru perlu memerhatikan berbagai hal dan kemungkinan yang akan terjadi

pada proses pembelajaran, tidak terkecuali dalam penetapan model pembelajaran.

Salah satu yang menjadi pertimbangan dalam memilih dan menetapkan model

pembelajaran, yaitu tingkat perkembangan siswa. Ketika guru mempertimbangkan

tingkat perkembangan siswa, guru akan memahami apa saja yang dibutuhkan

siswa untuk belajar pada usia perkembangannya. Guru akan lebih mudah dalam

merencanakan tujuan pembelajaran, materi, dan prosedur yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa.

Menurut Nasution (1993) dalam (Djamarah 2011: 124), “Masa usia

sekolah adalah masa matang untuk bersekolah, karena anak sudah menginginkan

kecakapan-kecakapan baru yang dapat diberikan di sekolah”. Susanto (2016: 70)

menjelaskan bahwa anak yang ada di sekolah dasar masih tergolong anak usia

dini, terutama pada kelas rendah. Masa usia dini memang tergolong pendek,

namun sangat penting dan memengaruhi kehidupan di masa mendatang.

Jadi, pada masa usia ini, potensi yang dimiliki anak harus dikembangkan

secara optimal. “Anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret,

Page 45: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

27

yaitu pada rentang usia 7-11 tahun. Ciri-ciri yang muncul pada rentang usia ini

yaitu: anak mulai memandang dunia secara objektif, berpikir operasional, dapat

mengklasifikasikan benda berdasarkan tingkatan, dapat menggunakan

keterhubungan aturan, prinsip, dan hukum sebab-akibat, serta dapat memahami

konsep substansi suatu benda” (Susanto 2016: 79).

Siswa memiliki keunikan sendiri dalam melakukan aktivitasnya pada

rentang usia sekolah dasar. Sumantri (2011: 6.3-4) menjelaskan bahwa

karakteristik perkembangan siswa sekolah dasar yaitu senang bermain, bergerak,

bekerja secara kelompok, dan memeragakan sesuatu secara langsung.

Karakteristik tersebut, terjadi secara alamiah sejalan dengan usia siswa.

Guru perlu memanfaatkan keaktifan dan tingkah laku siswa dalam proses

pembelajaran, agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik tanpa

mengesampingkan karakteristik siswa. Saat merencanakan pembelajaran, guru

perlu menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi

dan kondisi siswa. Namun demikian, model pembelajaran yang digunakan,

tentunya tidak dapat mencakup dan memenuhi semua karakteristik yang dimiliki

siswa, sehingga guru perlu merencanakan pembelajaran dengan matang.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, siswa sekolah dasar berada

pada tahap perkembangan berpikir operasional konkret. Pada tahap ini, siswa

menunjukkan perilaku yang berkembang, siswa dapat mengembangkan pemikiran

logis, namun masih terbatas pada objek-objek konkret. Siswa belum dapat

berpikir secara abstrak. Guru sekolah dasar hendaknya dapat menciptakan suasana

pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, sehingga dapat mendukung proses

pembelajaran.

Page 46: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

28

2.1.8 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Menurut Djahiri (1984) dalam Susanto (2016: 138), “Hakikat IPS di SD

memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi

siswa sebagai warga negara sedini mungkin”. Trianto (2013: 171) menjelaskan

bahwa IPS merupakan bagian dari kurikulum sekolah dan merupakan gabungan

dari ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

hukum, dan budaya.

Menurut Susanto (2016: 137), “IPS merupakan ilmu pengetahuan yang

mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar

manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan

pemahaman yang mendalam kepada siswa, khususnya di tingkat dasar dan

menengah”. Pendapat yang lebih luas disampaikan oleh National Council for the

Social Studies (NCSS) dalam Susanto (2016: 143), yang inti penjelasannya adalah

pendidikan IPS merupakan suatu kajian terpadu dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu

kemanusiaan untuk meningkatkan kemampuan kewarganegaraan.

Alma (2003) dalam Susanto (2016: 141) menjelaskan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai suatu program pendidikan yang merupakan

suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam

lingkungan alam fisik dan lingkungan sosial yang bahannya diambil dari berbagai

ilmu sosial, seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan

psikologi. Materi yang dipelajari dalam IPS cukup kompleks, yaitu memelajari

kehidupan manusia dan dunianya, namun dari kompleksitas tersebut, IPS

membawa misi yang berat yaitu menjadikan manusia yang mampu berperan aktif

dan bermakna bagi lingkungannya.

Page 47: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

29

Mata pelajaran IPS yang ada di sekolah dasar, tidak mencakup seluruh

aspek disiplin ilmu yang ada pada kajian IPS, namun sebatas pada pembahasan

materi dasar sejarah, geografi, dan ekonomi. Tujuan utama pembelajaran IPS di

sekolah dasar menurut Susanto (2016: 145), yaitu untuk mengembangkan potensi

siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki

sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan

terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Ketiga aspek tersebut dapat

dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran IPS, sehingga dalam

penerapannya tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa IPS adalah suatu

bidang studi yang membahas fenomena dan isu yang terjadi karena hubungan

manusia dengan lingkungan fisik dan sosialnya. IPS masuk dalam mata pelajaran

yang ada di tingkat dasar yaitu SD, namun pembahasannya masih terpadu.

Berkaitan dengan pembelajaran IPS, dalam mengimplementasikan IPS hendaknya

berdasarkan realita dan kondisi sosial serta budaya yang ada di lingkungan siswa.

Hal ini dimaksudkan agar apa yang dipelajari sesuai dengan kondisi yang ada dan

melatih siswa untuk menelaah lingkungannya dan berperan serta di lingkungan

tempat tinggalnya.

2.1.9 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD

Menurut Susanto (2016: 144), “Pendidikan IPS bukan hanya memberikan

bekal pengetahuan saja, tetapi juga memberikan bekal nilai dan sikap serta

keterampilan dalam kehidupan siswa di masyarakat, bangsa, dan negara dalam

berbagai karakteristik”. Lebih jauh lagi, dalam pendidikan IPS dikembangkan tiga

Page 48: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

30

ranah pembelajaran, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ketiga

aspek ini merupakan acuan untuk mengembangkan pemilihan materi, strategi, dan

model pembelajaran.

Hadi (1997) dalam Susanto (2016: 146) menyebutkan tujuan pendidikan

IPS yaitu membantu siswa mengenal diri mereka sendiri dan lingkungannya,

meningkatkan keterampilan berpikir, membentuk dan mengembangkan pribadi

warga negara yang baik. Pendapat lain dari Chappin dan Messick (1992) dalam

(Susanto 2016: 147) bahwa tujuan pendidikan IPS di SD yaitu memberikan

pengetahuan kepada siswa tentang pengalaman manusia dalam kehidupan

bermasyarakat, mengembangkan keterampilan untuk mencari dan memroses

informasi, mengembangkan nilai/sikap demokrasi dalam kehidupan

bermasyarakat, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan serta dalam

kehidupan sosial.

Mutakin (1998) dalam Susanto (2016: 145-6) merumuskan tujuan

pembelajaran IPS di SD yaitu: (1) memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap

masyarakat atau lingkungannya; (2) mampu berpikir dan membuat keputusan

untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang dalam masyarakat; (3)

menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu

membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat;

(4) mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri

sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.

Pendapat lain, menurut Munir (1997) dalam Susanto (2016: 151), tujuan

pembelajaran IPS yaitu: (1) membekali siswa dengan pengetahuan sosial yang

berguna dalam kehidupan kelak di masyarakat; (2) membekali siswa dengan

Page 49: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

31

kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan

masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat; (3) membekali siswa

dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan bidang

keilmuan serta bidang keahlian; (4) membekali siswa dengan kemampuan

mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan

kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

sangat penting diajarkan kepada siswa, termasuk siswa SD. Oleh karena itu, untuk

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran IPS, perlu ada pembelajaran yang tepat.

Pemilihan strategi, teknik, pendekatan, dan model pembelajaran yang tepat

memengaruhi tercapainya tujuan tersebut. Kunci keberhasilan pembelajaran IPS

terletak pada guru dalam memahami karakteristik siswa, lingkungan, dan materi

pembelajaran.

2.1.10 Karakteristik Materi Sejarah Uang

Sejarah uang termasuk dalam materi kelas III semester genap. Sejarah

uang merupakan kompetensi dasar tersendiri yang masuk dalam standar

kompetensi kedua, yaitu mengenal jenis pekerjaan dan penggunaan uang. Materi

sejarah uang disarikan dari dua buku sumber, yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial 3

untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas III (Nursa‟ban dan

Rusmawan 2008: 61-5) dan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas III

(Sunarso dan Kusuma 2008: 93-100). Selain itu, untuk melengkapi materi sejarah

uang, materi ditambahkan dari sumber lain dari internet yang masih memiliki

relevansi dengan materi yang terdapat dalam buku ajar siswa. Alokasi waktu yang

Page 50: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

32

tersedia dalam pembelajaran materi sejarah uang yaitu 6 jam pelajaran. Tiap jam

pelajaran dilaksanakan selama 35 menit.

Pembelajaran dilakukan selama 2 kali pertemuan dalam penelitian ini,

sehingga tiap pertemuan dilakukan selama 3 jam pelajaran atau 3 x 35 menit.

Materi sejarah uang memiliki karakteristik, yaitu siswa dituntut untuk menguasai

dan memahami konsep secara teoritis, namun dapat dikembangkan pada

kemampuan sikap untuk penghargaan terhadap uang. Dalam materi sejarah uang,

siswa akan mempelajari sejarah sebelum ada uang dan jenis-jenis uang yang

beredar saat ini. Materi lain yang terdapat dalam sejarah uang, yaitu kegunaan

uang. Pada materi kegunaan uang, siswa akan belajar tentang kegunaan dan

manfaat uang dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan karakteristik materi sejarah uang yang telah dijelaskan,

diperlukan penerapan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa

dalam memahami materi yang bersifat abstrak dan memfokuskan siswa. Salah

satu model pembelajaran yang dapat digunakan, yaitu model pembelajaran

Talking Stick, karena model ini menghendaki peran aktif siswa untuk menjawab

pertanyaan guru dan memfokuskan siswa pada proses pembelajaran, sehingga

siswa tidak lagi merasa jenuh. Selain itu, peneliti juga menggunakan media

PowerPoint dalam pembelajaran sejarah uang agar siswa lebih tertarik dan lebih

paham terhadap materi pelajaran yang disampaikan.

2.1.11 Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

tengah, perantara, atau pengantar. Menurut Gerlach & Ely (1971) dalam Arsyad

(2014: 3), “Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,

Page 51: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

33

atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memeroleh

pengetahuan, keterampilan, dan sikap”. Berdasarkan pengertian tersebut, guru,

buku, teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Menurut AECT Task Force (1977) dalam Kustiono (2010: 1), “Media

adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam proses penyajian

informasi”. Rumampuk (1988) dalam Kustiono (2010: 1) juga mengatakan hal

yang sama bahwa media adalah kata jamak dari medium yang arti umumnya

untuk menunjukkan alat komunikasi. Pendapat lain dari Akhsin (1986) dalam

Kustiono (2010: 2) menyebutkan bahwa media juga disebut saluran, karena dapat

menyampaikan pesan dari sumber informasi kepada penerima.

Media seringkali digunakan dalam dunia pendidikan guna memudahkan

dalam proses pembelajaran, agar materi dapat dengan mudah disampaikan oleh

guru dan mudah diterima oleh siswa. Media pembelajaran merupakan suatu

komponen penting dari strategi penyampaian. Degeng (1989) dalam Kustiono

(2010: 4) mengatakan “Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam

strategi penyampaian pengajaran untuk pencapaian hasil belajar tertentu”.

Menurut Munadi (2013: 7), “Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana

sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat

melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.

Pendapat lain dari Schram (1977) dalam Kustiono (2010: 4) yang

mengartikan media pembelajaran sebagai media komunikasi yang dipakai dalam

kegiatan belajar-mengajar. Media pembelajaran secara umum mempunyai fungsi

Page 52: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

34

untuk mengatasi: hambatan komunikasi, keterbatasan fisik kelas, sikap pasif, dan

mempersatukan pengamatan siswa. Rachman (1990) dalam Kustiono (2010: 5)

mengemukakan media pembelajaran berfungsi mengatasi keterbatasan

pengalaman siswa dan keterbatasan ruang kelas; memungkinkan interaksi

langsung antara siswa dengan lingkungan; menghasilkan keseragaman

pengamatan; menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis;

menimbulkan keinginan dan minat baru; membangkitkan motivasi belajar siswa;

memberikan pengalaman yang integral dari konkret ke yang abstrak.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran

media dalam proses pembelajaran sangat penting bagi guru untuk menyampaikan

materi pembelajaran kepada siswanya. Media berfungsi sebagai sarana

komunikasi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Media

pembelajaran dapat mengatasi masalah hambatan komunikasi, keterbatasan fisik

kelas, sikap pasif, dan mempersatukan pengamatan siswa dengan begitu

pembelajaran akan dengan mudah tersampaikan kepada siswa.

2.1.12 Manfaat Media Pembelajaran

Kemp dan Dayton (1985) dalam Winarno (2009: 3) menjelaskan, terdapat

beberapa manfaat penggunaan media dalam pembelajaran antara lain: (1)

penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, setiap siswa yang melihat dan

mendengar penyajian melalui media, menerima pesan yang sama; (2) menjadikan

proses pembelajaran menjadi lebih menarik; (3) memerlukan waktu yang singkat

untuk mengantarkan pesan dan isi pembelajaran dalam jumlah yang cukup

banyak.

Page 53: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

35

Sudjana dan Riva‟i (1992) dalam Kustandi dan Sutjipto (2013: 22)

menjelaskan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, sebagai

berikut:

(1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar; (2) bahan pembelajaran akan lebih

jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan

memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; (3)

metode mengajar akan lebih bervariasi; (4) siswa dapat lebih banyak

melakukan kegiatan belajar.

Arsyad (2014: 29) menjelaskan bahwa media pembelajaran

memiliki beberapa manfaat praktis dalam proses belajar mengajar sebagai

berikut:

(1) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi; (2) media pembelajaran dapat meningkatkan dan

mengarahkan perhatian siswa; (3) media pembelajaran dapat

mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan waktu; (4) media

pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan mereka.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran mempunyai beberapa manfaat positif dalam proses

pembelajaran yaitu: (1) memperjelas penyajian pesan; (2) meningkatkan dan

mengarahkan perhatian siswa; (3) menghadirkan objek-objek yang terlalu

berbahaya atau sukar diperoleh ke dalam lingkungan belajar; (4) membuat

konsep-konsep yang abstrak menjadi konkret; dan (5) memerlihatkan gerakan

yang terlalu cepat atau lambat.

Pembelajaran IPS memuat materi pengetahuan dan pemahaman konsep

dan fakta yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yang dialami oleh siswa,

sehingga sangat membutuhkan media pembelajaran untuk memperjelas penyajian

materi ajar yang disampaikan guru di dalam kelas. Materi IPS tentang sejarah

Page 54: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

36

uang akan sangat baik jika disampaikan dengan media pembelajaran yang unik

dan menarik yaitu media PowerPoint, karena dengan media pembelajaran

tersebut, guru dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat

memperlancar dan meningkatkan kebermaknaan proses aktivitas dan hasil belajar

siswa.

2.1.13 Microsoft PowerPoint

Menurut Aminudin (2009: 8), “Aplikasi Microsoft PowerPoint pertama

kali dikembangkan oleh Bob Gaskins dan Dennis Austin sebagai presenter untuk

perusahaan bernama Forethought, Inc yang kemudian mereka ubah namanya

menjadi Microsoft PowerPoint”. Pada tahun 1987, Microsoft PowerPoint versi

1.0 dirilis, dan komputer yang mendukungnya adalah Apple Macintosh. Pada

waktu itu, Microsoft PowerPoint masih menggunakan warna hitam/putih, yang

mampu membuat halaman teks dan grafik untuk transparansi OverHead Projector

(OHP).

Versi baru dari Microsoft PowerPoint muncul dengan dukungan warna,

setelah Macintosh berwarna muncul ke pasaran. Microsoft pun membeli

Forethought, Inc dan tentu saja perangkat lunak Microsoft PowerPoint dengan

harga kira-kira 14 Juta dolar pada tanggal 31 Juli 1987. Pada tahun 1990, versi

Microsoft Windows dari PowerPoint (versi 2.0) muncul ke pasaran, mengikuti

jejak Microsoft Windows 3.0. Sejak tahun 1990, Microsoft PowerPoint telah

menjadi bagian standar yang tidak terpisahkan dalam paket aplikasi kantoran

Microsoft Office System.

Menurut Arsyad (2014: 65), “Microsoft PowerPoint adalah suatu

perangkat lunak yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang

Page 55: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

37

efektif, profesional, dan juga mudah”. Selanjutnya Marisa, dkk (2012: 7.12)

menjelaskan “Microsoft PowerPoint adalah program aplikasi komputer yang

dirancang untuk membantu seseorang mempresentasikan materi pelajaran atau

bahan presentasi dengan menggunakan program aplikasi Microsoft PowerPoint

yang ada di komputer sebagai sebuah media pembelajaran.

Wati (2016: 89) menjelaskan bahwa Microsoft PowerPoint merupakan

salah satu program aplikasi yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan

program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, penggunaan, dan

relatif murah. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan oleh berbagai

kalangan, baik profesional, akademisi, praktisi, dan pemula untuk aktivitas

presentasi.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa Microsoft

PowerPoint merupakan salah satu program aplikasi Microsof Office yang

digunakan untuk membantu dalam menyusun presentasi dalam bentuk slide

menarik, sehingga memudahkan penyampaian informasi kepada orang lain. Selain

itu, Microsoft PowerPoint dapat digunakan untuk mengorganisasikan,

mengilustrasikan, dan menyampaikan pesan presentasi serta mengembangkan

presentasi berbasis multimedia yang dapat mengombinasikan unsur text (teks),

sound (suara), grafik, dan video. Microsoft PowerPoint dapat digunakan untuk

menyampaikan materi dengan penampilan yang menarik. Aplikasi ini banyak

digunakan oleh kalangan perkantoran, pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer.

Microsoft PowerPoint akan membantu sebuah media menjadi lebih

menarik dan jelas tujuannya jika dipresentasikan, karena akan membantu dalam

pembuatan slide, outline presentasi, menampilkan slide yang dinamis, termasuk

Page 56: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

38

clip art yang menarik, yang mudah ditampilkan di layar monitor komputer. Oleh

karena itu, peneliti akan menggunakan versi Micosoft PowerPoint 2010 untuk

mengetahui sejauhmana keefektifan model Talking Stick berbantu media

PowerPoint dalam pembelajaran IPS kelas III SDN Kepandean 03 Kabupaten

Tegal.

2.1.14 Microsoft PowerPoint sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran mempunyai

beberapa kelebihan. Harrinson (1999) dalam Nouri dan Shahid (2008: 55)

menyatakan, “PowerPoint enhances instruction and motivates students to learn”.

Maksud pernyataan tersebut adalah “PowerPoint dapat menginstruksikan dan

memotivasi siswa untuk belajar”. Adanya kemampuan Microsoft PowerPoint

dalam memotivasi siswa untuk belajar akan meningkatkan hasil belajar yang

optimal.

Selain itu, Selimoglu dan Arsoy (2009: 115) menjelaskan “PowerPoint

presentations create more powerful sensory alerts when compared with the

traditional education materials (blackboard, overhead projections, etc)”. Maksud

dari pernyataan tersebut adalah presentasi PowerPoint akan membuat tanda

sensorik lebih kuat bila dibandingkan dengan bahan-bahan pendidikan tradisional

(papan tulis, layar proyeksi, dan lain-lain). Menurut Arsyad (2014: 65), “Beberapa

manfaat program Microsoft PowerPoint, antara lain (1) materi pembelajaran akan

menjadi lebih menarik; (2) penyampaian pembelajaran akan lebih efektif dan

efisien; (3) materi pembelajaran disampaikan secara utuh, ringkas, dan cepat

melalui slide PowerPoint”. Media PowerPoint mempunyai manfaat, kekurangan,

dan kelebihan.

Page 57: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

39

Marisa, dkk (2012: 7.16) menjelaskan bahwa terdapat beberapa kekurangan

mengenai Micorosoft PowerPoint, antara lain apabila seseorang yang selalu

menggunakan Micorosoft PowerPoint dengan slide-nya, tak luput dari

permasalahan yang sering menjadikan penyajian presentasi kurang menarik atau

kurang mendapatkan perhatian dari siswa, walaupun mereka terlihat menikmati

layar presentasi, namun sebenarnya ada suatu rasa kebosanan yang dialami siswa.

Marisa, dkk (2012: 7.17) mengemukakan bahwa ada solusi untuk mengatasi

permasalahan mengenai rasa kebosanan yang dialami pada audiens dalam

menggunakan presentasi multimedia Microsoft PowerPoint, antara lain: (1)

kekonsistenan format presentasi; (2) pemakaian jenis huruf yang variatif; (3)

kombinasi warna yang tepat; (4) efek transisi yang mantap; (5) penggunaan dan

pemantapan animasi yang tepat; (6) menampilkan slide yang saling berhubungan;

dan (7) penggunaan kalimat yang singkat dan jelas.

Wati (2016: 106) menjelaskan bahwa terdapat beberapa kelebihan media

pembelajaran Microsoft PowerPoint yaitu: (1) dapat memberikan tampilan yang

menarik, karena dilengkapi dengan permainan warna, huruf, animasi, teks, dan

gambar; (2) mampu merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh informasi

mengenai materi yang tersaji; (3) pesan informasi secara visual yang disajikan

dapat dengan mudah dipahami siswa; (4) bersifat kondisional, yaitu dapat

diperbanyak dan dipakai secara berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan; (5)

praktis, karena dapat disimpan dalam bentuk data optic atau magnetic, seperti CD,

disket, dan flashdisk.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

Microsoft PowerPoint sebagai media pembelajaran merupakan suatu alat

Page 58: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

40

perantara untuk menyampaikan materi ajar kepada siswa dan mempermudah

dalam proses pembelajaran. Manfaat media aplikasi Microsoft PowerPoint

sebagai media pembelajaran di kelas akan lebih efektif dan efisien, serta materi

pembelajaran dapat dirangkum dan dikemas secara menarik dalam bentuk slide

presentasi. Microsoft PowerPoint selain memiliki kelebihan juga memiliki

kekurangan, sehingga diperlukan keahlian dari guru untuk dapat mengoptimalkan

penggunaan media tersebut agar materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik

kepada siswa.

2.1.15 Media Visual

Sesuai dengan namanya, media visual adalah media yang hanya dapat

dilihat dengan menggunakan indra penglihatan. Media visual memegang peranan

yang sangat penting dalam proses pembelajaran, karena media visual dapat

memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Siswa harus berinteraksi

dengan media visual tersebut agar terjadi proses informasi. Menurut Levie &

Lentz (1982) dalam Kustandi dan Sutjipto (2013: 19-20), “Ada empat fungsi

media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif,

fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris”.

Fungsi atensi media visual yaitu menarik dan mengarahkan perhatian

siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna

visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Fungsi kognitif

media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa

lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami

dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

Page 59: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

41

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Fungsi kompensatoris media

visual terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks

untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Terdapat dua jenis media visual yang sering digunakan oleh guru sekolah

dasar untuk membantu menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Jenis media

visual ini terdiri atas media yang dapat diproyeksikan dan media yang tidak dapat

diproyeksikan. Menurut Anitah, dkk (2014: 6.17) menyatakan, “Media visual

yang dapat diproyeksikan adalah media yang menggunakan alat proyeksi

sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar. Anitah, dkk (2014: 6.19)

menyebutkan, “Jenis media visual mencakup gambar fotografik, grafis, dan media

3 dimensi. Media visual yang akan digunakan dalam penelitian sebagai kelas

kontrol yaitu media gambar.

Media gambar sangat penting digunakan untuk memperjelas materi

pembelajaran kepada siswa, sehingga dengan menggunakan media gambar, siswa

dapat lebih memerhatikan benda-benda atau hal-hal yang belum pernah dilihatnya

yang berkaitan dengan pelajaran. Rohani (2014: 76) mengemukakan “Media

gambar dapat membantu guru dalam mencapai tujuan instruksional, karena

gambar termasuk media yang mudah dan murah serta besar artinya untuk

mempertinggi nilai pengajaran”. Melalui media gambar, nilai pengalaman dan

pengajaran kepada siswa menjadi lebih luas dan tidak mudah dilupakan, serta

lebih konkret dalam ingatan dan asosiasi siswa.

Page 60: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

42

Menurut Munadi (2013: 89), “Media gambar merupakan media visual

yang penting dan mudah didapat”. Dikatakan penting, sebab media gambar dapat

mengganti kata verbal, mengonkretkan yang abstrak. Media gambar membuat

orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung di dalamnya dengan

jelas, lebih jelas daripada yang diungkapkan oleh kata-kata. Pendapat lain yaitu

menurut Sadiman, dkk (2014: 29), “Media gambar atau foto adalah media yang

paling umum dipakai yang merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti

dan dinikmati dimana-mana”.

Sudjana dan Rivai (2013: 71) menjelaskan tentang media gambar sebagai

berikut:

Gambar, lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai

sumber misalnya dari surat-surat kabar, majalah-majalah, brosur-

brosur, dan buku-buku dapat digunakan oleh guru secara efektif

dalam kegiatan belajar-mengajar, pada setiap jenjang pendidikan,

dan berbagai disiplin ilmu.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

media gambar merupakan salah satu media mudah diperoleh dan murah. Media

gambar mudah digunakan karena kesederhanaannya, tanpa memerlukan

perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan. Media gambar dapat memberikan

gambaran nyata mengenai keadaan suatu benda sebagai perantara dalam proses

pembelajaran, sehingga memudahkan siswa mengerti, memperjelas, dan

memahami secara optimal mengenai materi atau bahan ajar yang diberikan oleh

guru kepada siswa.

2.1.16 Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Prastowo (2013: 68), “Model pembelajaran adalah acuan

pembelajaran yang secara sistematis dilaksanakan berdasarkan pola-pola

Page 61: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

43

pembelajaran tertentu”. Joyce dan Weil (1986) dalam Prastowo (2013: 69)

mengartikan metode pembelajaran sebagai suatu rencana atau pola yang dapat

digunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang,

merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di dalam

atau di luar kelas. Guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Sagala (2013: 176) menyatakan, “Model pembelajaran dapat dipahami

sebagai kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur

yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran

ntuk mencapai tujuan belajar tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur

yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan pembelajaran tertentu sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran yang

dilakukan merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis.

2.1.17 Model Pembelajaran Talking Stick

Menurut Huda (2013: 224), “Talking Stick (tongkat berbicara) adalah

model yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk

mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum

(pertemuan antarsuku)”. Sebagaimana namanya, Talking Stick merupakan model

pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Menurut Shoimin (2014: 197),

“Model pembelajaran Talking Stick termasuk salah satu model pembelajaran

kooperatif. Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat. Siswa

Page 62: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

44

yang memegang tongkat, wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa

mempelajari materi pokoknya”.

Pembelajaran dengan model Talking Stick sangat cocok diterapkan bagi

siswa SD. Selain untuk melatih berbicara, model Talking Stick akan menciptakan

suasana pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa aktif.

Pembelajaran dengan model Talking Stick mendorong siswa untuk berani

mengemukakan pendapat. Pembelajaran diawali dengan penjelasan guru

mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Kemudian, dengan bantuan stick

(tongkat) yang bergulir, siswa dituntun untuk merefleksikan atau mengulang

kembali materi yang sudah dipelajari dengan cara menjawab pertanyaan dari guru.

Siswa yang memegang tongkat, dialah yang wajib menjawab pertanyaan.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat simpulkan bahwa model

pembelajaran Talking Stick adalah model pembelajaran kooperatif yang

dilaksanakan dengan bantuan tongkat dan dapat menciptakan suasana

menyenangkan dalam pembelajaran. Siswa akan berperan aktif, karena siswa

dapat mengungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru. Model

Talking Stick mempunyai beberapa kelebihan.

Adapun kelebihan dari penggunaan model pembelajaran Talking Stick

menurut Huda (2013: 225), yaitu: (1) mampu menguji kesiapan siswa; (2)

mengajak siswa untuk selalu siap dalam pembelajaran; dan (3) melatih

keterampilan siswa dalam membaca dan memahami materi pelajaran dengan

cepat. Shoimin (2014: 199) menjelaskan kelebihan model Talking Stick, yaitu

menguji kesiapan siswa dalam pembelajaran, memacu siswa agar lebih giat dalam

belajar, melatih siswa memahami materi dengan cepat, dan melatih siswa untuk

berani mengemukakan pendapat.

Page 63: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

45

Kelebihan yang terdapat pada model pembelajaran Talking Stick dapat

dimaksimalkan dalam pembelajaran. Guru dapat memberikan dorongan kepada

siswa agar mau menyampaikan apa yang dia pikirkan, sehingga siswa dapat

mengembangkan kemampuan menyampaikan pendapat pada orang lain.

Kenyataannya, model Talking Stick juga mempunyai kekurangan. Shoimin (2014:

199) menyatakan, “Model Talking Stick mempunyai kekurangan, yaitu siswa yang

tidak siap tidak akan dapat menjawab pertanyaan dari guru”. Kekurangan yang

terdapat pada model pembelajaran Talking Stick juga dapat diminimalkan dengan

pembawaan guru, agar siswa tidak terlalu tegang, guru dapat mengantisipasi

dengan memberikan candaan yang dapat mencairkan suasana kelas.

Guru juga dapat mengefektifkan waktu dengan menyederhanakan model

pembelajaran dan memberlakukan kelompok satu tempat duduk, sehingga tidak

harus seluruh siswa mendapatkan pertanyaan. Selain itu, agar pembelajaran dapat

mencapai tujuan yang diinginkan, guru harus merencanakan pembelajaran dengan

matang.

Langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran Talking Stick

menurut Huda (2013: 225), yaitu: (1) guru menyiapkan sebuah tongkat yang

panjangnya kurang lebih 20 cm; (2) guru menyampaikan materi pokok yang akan

dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan

mempelajari materi pelajaran; (3) siswa berdiskusi membahas masalah yang

terdapat di dalam wacana; (4) setelah siswa selesai membaca materi pelajaran, dan

mempelajari isinya, guru memersilakan siswa untuk menutup isi bacaan; (5) guru

mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru

memberi pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus

Page 64: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

46

menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat

bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru; (6) guru bersama siswa

menyimpulkan materi yang telah dipelajari; (7) guru melakukan

evaluasi/penilaian; (8) guru menutup pembelajaran.

Selain itu, Kurniasih dan Sani (2016: 83) menyebutkan langkah-langkah

model pembelajaran Talking Stick sebagai berikut: (1) guru menjelaskan tujuan

pembelajaran pada saat itu; (2) guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5

orang; (3) guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm; (4) setelah

itu, guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari; (5) siswa berdiskusi

membahas masalah yang terdapat di dalam wacana; (6) setelah kelompok selesai

membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilakan anggota

kelompok untuk menutup isi bacaan; (7) guru mengambil tongkat dan

memberikan kepada salah satu anggota kelompok, setelah itu guru memberi

pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus

menjawabnya; (8) siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota

kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan; (9) guru membuat kesimpulan,

melakukan evaluasi, dan menutup pembelajaran.

Suatu model pembelajaran tentunya tidak dapat mengatasi semua aspek

permasalahan pembelajaran. Suatu model pembelajaran pasti memiliki kelebihan

dan kekurangan, begitu juga dengan model pembelajaran Talking Stick. Kelebihan

dan kekurangan model pembelajaran Talking Stick bisa muncul dari model

pembelajaran itu sendiri, suasana pembelajaran, dan dari pelaksanaan model yang

dilakukan oleh guru. Guru harus mampu memilih dan mengoptimalkan

penggunaan model pembelajaran yang akan diterapkan.

Page 65: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

47

2.1.18 Penerapan Langkah-langkah Model Talking Stick Berbantu Media

PowerPoint dalam Pembelajaran IPS.

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

model pembelajaran Talking Stick berbantu media PowerPoint yang telah

dimodifikasi oleh peneliti dengan merujuk pendapat Huda (2013: 225) dan

Kurniasih dan Sani (2016: 83) yaitu:

(1) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya kurang lebih 20 cm dan

materi pada media PowerPoint.

(2) Guru menyampaikan materi sejarah uang yang akan dipelajari dengan

menggunakan media PowerPoint.

(3) Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.

(4) Siswa berkelompok mengerjakan soal pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

sambil membuka materi pada buku pegangan.

(5) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi kelompok dengan memersilakan

siswa untuk menutup jawaban LKS.

(6) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota

kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang

memegang tongkat tersebut harus menjawabnya.

(7) Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota kelompoknya

tidak bisa menjawab pertanyaan.

(8) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

(9) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

(10) Guru menutup pembelajaran.

Page 66: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

48

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Kajian yang relevan dengan penelitian ini yaitu kajian tentang hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, di antaranya:

(1) Penelitian yang dilakukan oleh Mariana, dkk (2013) dari Universitas Lancang

Kuning yang berjudul “Penggunaan Media PowerPoint untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Materi Alat Indra Manusia SD Negeri 5

Perawang”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

melalui penggunaan media PowerPoint. Hasil penelitian menunjukkan: (1)

daya serap siswa pada siklus I yaitu 75,88% dengan kategori “baik” dan

siklus II meningkat menjadi 79,75% dengan kategori “baik”; (2) ketuntasan

belajar siswa pada siklus I yaitu 65% (tuntas) dan pada siklus II terjadi

peningkatan yaitu 87,5% (tuntas); (3) aktivitas siswa pada siklus I rata-rata

yaitu 80,63% (tinggi) dan pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 88,54%

(sangat tinggi); (4) aktivitas guru pada siklus I rata-rata yaitu 98,6% (sangat

tinggi) dan pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 100% (sangat tinggi).

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan media PowerPoint pada

materi alat indra manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD

Negeri 5 Perawang.

(2) Penelitian lain dilakukan oleh Oktaria (2012) dari Universitas Negeri Malang

yang berjudul “Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Microsoft

PowerPoint untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa

Kelas III SDN Cemorokandang 2 Malang”. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penggunaan media

pembelajaran berbasis Microsoft PowerPoint. Hasil penelitian yang diperoleh

Page 67: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

49

yaitu sebagai berikut: aktivitas siswa pada siklus 1 yaitu 76,5 dan pada siklus

2 sebesar 82,1. Rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh pada pratindakan

sebesar 68, pada siklus 1 sebesar 76,22, dan pada siklus 2 sebesar 87,79.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media

pembelajaran berbasis Microsoft PowerPoint dapat meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar PKn pada siswa kelas III SD Negeri Cemorokandang 2

Malang.

(3) Penelitian yang dilakukan oleh Elpira, dkk (2015) dari Universitas Negeri

Yogyakarta dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media PowerPoint terhadap

Minat dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh penggunaan media PowerPoint terhadap minat

dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Muhammadiyah Sagan. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media PowerPoint IPA

terbukti berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar.

(4) Penelitian yang dilakukan oleh Bekti (2012) dari Universitas Negeri

Yogyakarta yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media PowerPoint

terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD

Negeri Ngebung Beran Tahun Ajaran 2011/2012”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada Siswa Kelas

V SD Negeri Ngebung Beran Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen semu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan media PowerPoint berpengaruh sangat positif terhadap

prestasi belajar IPA. Hal ini dilihat dengan perbedaan hasil post test antara

kelompok ekperimen dengan kelompok kontrol. Hasil analisis menunjukkan

Page 68: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

50

bahwa nilai sign 0,008 < 0,01, yang berarti ada perbedaan yang sangat

signifikan hasil post test antara kelompok ekperimen dengan kelompok

kontrol. Pelaksanaan pembelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

yang menggunakan media PowerPoint berlangsung kondusif dan lebih

efektif. Aktivitas siswa kelompok eksperimen lebih baik/tinggi daripada

aktivitas siswa kelompok kontrol, yang berarti bahwa pembelajaran yang

menggunakan media PowerPoint dapat meningkatkan aktivitas siswa.

(5) Penelitian yang dilakukan oleh Irawan (2013) dari Universitas Negeri

Semarang yang berjudul “Keefektifan Media Slide Presentasi terhadap Minat

dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika Materi Bangun Datar

di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 06 Tegalsari Kabupaten Pemalang”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat dan hasil belajar Matematika

Materi Bangun Datar Kelas III Sekolah Dasar Negeri 06 Tegalsari Kabupaten

Pemalang. Pengujian hipotesis minat belajar menunjukkan bahwa ttabel < thitung

(2,0875 < 4,01), sehingga terdapat perbedaan minat belajar yang signifikan

antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Rata-rata nilai minat

kelompok eksperimen pun lebih besar daripada kelompok kontrol. Pengujian

hipotesis hasil belajar pun menunjukkan ternyata t tabel < t hitung (2,0875 <

4,04), sehingga terdapat perbedaan yang signifikan minat belajar yang

signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Rata-rata

nilai hasil belajar kelompok eksperimen pun lebih besar daripada rata-rata

nilai hasil belajar kelompok kontrol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

bahwa media slide presentasi lebih efektif terhadap minat dan hasil belajar

pada materi sifat-sifat bangun datar.

Page 69: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

51

(6) Penelitian yang dilakukan oleh Setianingsih (2012) dari Universitas Kristen

Satya Wacana yang berjudul “Penggunaan Media PowerPoint untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Pecahan Sederhana

pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Ngaren Semester II Tahun Pelajaran

2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi awal berdasaran

hasil ulangan matematika siswa yaitu 64,7% atau 11 siswa belum tuntas

sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (65) yang ditetapkan, sedangkan

35,5% atau 6 siswa sudah tuntas belajar dan nilai rata-rata kelas hanya

mencapai 60,58. Hasil post test pada siklus I menunjukkan 13 siswa atau

76,47% tuntas belajar, sedangkan 4 siswa atau 23,53% belum tuntas dan nilai

rata-rata mencapai 74,41. Hasil tersebut diperbaiki pada siklus II. Dari hasil

post test siklus II menunjukkan 100% atau sebanyak 17 siswa sudah

memenuhi KKM dengan nilai rata-rata 79,12. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa penggunaan media PowerPoint dapat meningkatkan hasil

belajar matematika pokok bahasan pecahan sederhana pada siswa kelas III

SD Negeri 2 Ngaren Semester II tahun pelajaran 2011/2012.

(7) Penelitian yang dilakukan oleh Kliyem (2012) dari Universitas Kristen Satya

Wacana yang berjudul “Penggunaan Media Pembelajaran PowerPoint untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika tentang Pembagian Pecahan Biasa

Siswa Kelas V SD Negeri Ketanggan 03 Gringsing Batang Semester 2 Tahun

2012”. Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui bahwa ada peningkatan

hasil belajar siswa Kelas V setelah mengukuti proses pembelajaran dengan

media pembelajaran berupa PowerPoint. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-

rata nilai pada pra siklus 63,48, pada siklus I 77,39, sedangkan pada siklus II

Page 70: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

52

81,30. Ketuntasan pada pra siklus 30,43%, pada siklus I 78%, sedangkan

pada siklus 2 86,96%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media PowerPoint

atau slide presentasi dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang

pembagian pecahan biasa pada siswa Kelas V Sekolah Dasar.

(8) Penelitian yang dilakukan oleh Amosa, dkk (2015) dari Federal University

yang berjudul “Effectiveness of PowerPoint Presentation on Students'

Cognitive Achievement in Technical Drawing” yang menyatakan bahwa:

This study discusses importance of technology education and

evidence of declining performance of junior secondary school

students in basic technology subject. Benefits of PowerPoint

presentation in classroom instruction as a means to improve

classroom teaching in the developing countries. Results revealed

that the students taught with PPT performed better than their

counterparts taught with CB. Based on the findings, it was

recommended that the use of PPT should be encouraged in

Nigerian schools.

Terjemahan dari kutipan tersebut adalah “Penelitian ini membahas

pentingnya pendidikan teknologi dan bukti menurunnya kinerja siswa

sekolah menengah pertama di bidang teknologi dasar. Manfaat presentasi

PowerPoint dalam pengajaran di kelas sebagai sarana untuk memperbaiki

pengajaran di kelas di negara berkembang. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa siswa yang diajar dengan PPT tampil lebih baik daripada rekan

mereka yang diajar dengan CB. Berdasarkan temuan tersebut,

direkomendasikan agar penggunaan PPT harus didorong di sekolah-sekolah

di Nigeria”.

Penelitian tersebut merupakan jenis penelitian eksperimen yang

bertujuan untuk menganalisis pembelajaran yang menggunakan media

PowerPoint pada siswa sekolah menengah pertama di Nigeria dalam

Page 71: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

53

pembelajaran teknik menggambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pembelajaran menggunakan media PowerPoint lebih efektif digunakan

daripada pembelajaran dengan media konvensional.

(9) Penelitian yang dilakukan oleh Chen (2012) dari Tainan University of

Technology yang berjudul “Integrating Anchored Instructional Strategy and

Modularity Concept into Interactive Multimedia PowerPoint Presentation”

yang menyatakan bahwa:

This study is based on the cognitive theory of multimedia learning

to propose an alternative presentation integrating anchored

strategy and modularity concept into a Microsoft PowerPoint

presentation for classroom learning, so that the presentation helps

students to acquire more information and remember more ideas.

Teachers can easily select the particular slide they need to help

student with their questions. This method can support students‟

cognitive process with the comprehension of the content being

taught so as to enhance their learning attitude and performance. In

this study, an exploratory test was conducted with 83 students in a

university of technology. The results indicated that the students in

the experimental group had a better learning effectiveness with

interactive PowerPoint presentation than that of the control group.

Terjemahan dari kutipan tersebut adalah “Penelitian ini

didasarkan pada teori kognitif pembelajaran multimedia untuk

mengajukan presentasi alternatif yang mengintegrasikan strategi

berlapis dan konsep modularitas ke dalam presentasi Microsoft

PowerPoint untuk pembelajaran kelas, sehingga siswa memeroleh

lebih banyak informasi dan mengingat lebih banyak gagasan. Guru

dengan mudah memilih slide tertentu yang mereka butuhkan untuk

membantu siswa mengajukan pertanyaan. Metode ini dapat mendukung

proses kognitif siswa dengan pemahaman konten yang diajarkan

sehingga dapat meningkatkan sikap dan kinerja pembelajaran mereka.

Page 72: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

54

Dalam penelitian ini, dilakukan uji eksploratori dengan 83 siswa di

universitas teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa

dalam kelompok eksperimen memiliki efektivitas belajar yang lebih

baik dengan presentasi PowerPoint interaktif daripada kelompok

kontrol”.

Penelitian tersebut didasarkan pada teori kognitif multimedia

pembelajaran untuk mengusulkan alternatif presentasi mengintegrasikan

strategi dan konsep Microsoft PowerPoint untuk pembelajaran di kelas.

Dengan strategi pembelajaran dan visual yang kaya interaktivitas, presentasi

Microsoft PowerPoint membantu siswa untuk memeroleh informasi lebih

lanjut dan mengingat lebih banyak ide yang ditangkap.

(10) Penelitian yang dilakukan oleh Prihatiningtyas (2014) dari Universitas

Sebelas Maret berjudul “Penerapan Model Kooperatif Metode Talking Stick

Disertai Bahan Ajar Handout dalam Peningkatan Pembelajaran IPS pada

Siswa Kelas V SDN 2 Kajoran”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan pada siklus I sebesar 82,1%, pada siklus II mengalami

peningkatan menjadi 85,9%, dan pada siklus III meningkat lagi menjadi

91,5%. Aktivitas siswa pada pada siklus I mencapai sebesar 78,6%, pada

siklus II mengalami peningkatan menjadi 86,4%, dan pada siklus III

meningkat lagi menjadi 90%. Selanjutnya hasil belajar siswa mengalami

peningkatan dengan rata-rata nilai pada siklus I yaitu 76,4%, pada siklus II

yaitu 82,6%, dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 88,9%.

(11) Penelitian yang dilakukan oleh Lumingkewas (2014) dari Universitas Jambi

yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick untuk

Page 73: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

55

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDK 8 Modomang”. Hasil

penelitiannya menujukkan bahwa pada Siklus I, dari jumlah siswa yang ada

di kelas IV SDK 8 Modomang, yang belum tuntas berjumlah 16 siswa dengan

persentase ketuntasan belajar (67,7%), Siklus II yang belum tuntas berjumlah

2 siswa dengan persentase ketuntasan belajar mencapai (86,9%), jadi siklus

ke II dikatakan tuntas atau sudah mencapai KKM.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut, terdapat perbedaan dan

persamaan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti. Perbedaannya terletak pada jenis variabel penelitian, mata pelajaran,

materi, kelas, dan populasi yang diteliti. Persamaannya terletak pada media dan

model pembelajaran yang digunakan yaitu model Talking Stick dan media

PowerPoint.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan, diperoleh informasi

bahwa model pembelajaran Talking Stick dan media PowerPoint dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Hasil

penelitian tersebut menjadi pendukung untuk melaksanakan penelitian eksperimen

dengan judul “Keefektifan Model Talking Stick Berbantu Media PowerPoint

dalam Pembelajaran IPS Kelas III SDN Kepandean 03 Kabupaten Tegal ”.

2.3 Kerangka Berpikir

Salah satu karakteristik pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

adalah memuat materi sosial, sehingga oleh banyak pihak termasuk sebagian

besar guru, diasosiasikan sebagai materi yang bersifat hafalan. Pendapat tersebut

sudah keliru, karena IPS adalah mata pelajaran yang harus dimaknai dan

kontekstual dengan kehidupan sosial. Pembelajaran IPS memerlukan waktu yang

Page 74: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

56

cukup lama untuk membelajarkan siswa, karena memuat materi yang harus

disampaikan guru. Diperlukan model dan media pembelajaran yang tepat, agar materi

dapat dengan mudah tersampaikan untuk mengatasi keterbatasan waktu tersebut.

Penggunaan model dan media yang efektif, tepat, dan kreatif dapat membantu

siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga dalam proses dan hasil belajar siswa

lebih baik (sesuai) dan optimal. Salah satu media yang dapat membantu siswa yaitu

melalui media pembelajaran berbasis teknologi yaitu PowerPoint. Melalui

penggunaan model Talking Stick berbantu media PowerPoint diharapkan dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi sejarah uang.

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Materi Sejarah Uang

Siswa

Model Talking Stick

Berbantu Media

PowerPoint

Model Konvensional

Berbantu Media

Gambar

Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa

Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa

Dibandingkan

1. Ada tidaknya perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa antara

yang menggunakan model Talking Stick berbantu media

PowerPoint dan yang menggunakan model konvensional.

2. Ada tidaknya hubungan antara aktivitas dan hasil belajar siswa

antara yang menggunakan model Talking Stick berbantu media

PowerPoint.

Page 75: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

57

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, dapat diajukan hipotesis penelitian

yaitu:

H01: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas belajar siswa kelas

III pada pembelajaran IPS materi sejarah uang antara yang menggunakan

model Talking Stick berbantu media PowerPoint dan yang menggunakan

model konvensional (µ1 = µ2) .

Ha1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas belajar siswa kelas III

pada pembelajaran IPS materi sejarah uang antara yang menggunakan

model Talking Stick berbantu media PowerPoint dan yang menggunakan

model konvensional (µ1 ≠ µ2).

H02: Aktivitas belajar siswa kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah uang

yang menggunakan model pembelajaran Talking Stick berbantu media

PowerPoint tidak lebih tinggi daripada yang menggunakan model

konvensional (µ1 ≤ µ2).

Ha2: Aktivitas belajar siswa kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah uang

yang menggunakan model pembelajaran Talking Stick berbantu media

PowerPoint lebih tinggi daripada yang menggunakan model konvensional

(µ1> µ2).

H03: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas III

pada pembelajaran IPS materi sejarah uang antara yang menggunakan

model Talking Stick berbantu media PowerPoint dan yang menggunakan

model konvensional (µ1 = µ2).

Page 76: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

58

Ha3: Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas III pada

pembelajaran IPS materi sejarah uang antara yang menggunakan model

Talking Stick berbantu media PowerPoint dan yang menggunakan model

konvensional (µ1 ≠ µ2).

H04: Hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah uang yang

menggunakan model pembelajaran Talking Stick berbantu media

PowerPoint tidak lebih tinggi daripada yang menggunakan model

konvensional (µ1 ≤ µ2).

Ha4: Hasil belajar siswa kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah uang yang

menggunakan model pembelajaran Talking Stick berbantu media

PowerPoint lebih tinggi daripada yang menggunakan model konvensional

(µ1 > µ2).

H05: Tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas dan hasil belajar siswa

kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah uang yang menggunakan

model Talking Stick berbantu media PowerPoint (ρ = 0).

Ha5: Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas dan hasil belajar siswa

kelas III pada pembelajaran IPS materi sejarah uang yang menggunakan

model Talking Stick berbantu media PowerPoint (ρ≠0).

Page 77: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

136

BAB 5

PENUTUP

Bagian ini berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari hipotesis,

berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Sementara itu,

saran dalam penelitian ini berupa saran bagi siswa, guru, sekolah, dan peneliti

selanjutnya.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian eksperimen

yang berjudul “Keefektifan model Talking Stick berbantu media PowerPoint

dalam Pembelajaran IPS Kelas III SDN Kepandean 03 Kabupaten Tegal”, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

(1) Terdapat perbedaan yang signifikan aktivitas belajar IPS pada siswa kelas III

antara yang menggunakan model Talking Stick berbantu media PowerPoint

dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dibuktikan

dengan hasil uji hipotesis menggunakan independent samples t test melalui

program SPSS versi 21 yang menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (3,674 >

1998,) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05).

(2) Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS pada siswa kelas III

antara yang menggunakan model Talking Stick berbantu media PowerPoint

dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dibuktikan

dengan hasil uji hipotesis menggunakan independent samples t

Page 78: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

137

test melalui program SPSS versi 21 yang menunjukkan bahwa nilai thitung >

ttabel (4,121 > 1,998) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05).

(3) Model Talking Stick berbantu media PowerPoint lebih efektif terhadap

aktivitas belajar siswa daripada model pembelajaran konvensional dalam

pembelajaran IPS materi sejarah uang pada siswa kelas III. Dibuktikan

dengan hasil uji hipotesis menggunakan one sample t test melalui program

SPSS versi 21 yang menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (3,229 > 2,035)

dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,003 < 0,05), sehingga dapat

dikatakan model Talking Stick berbantu media PowerPoint efektif terhadap

aktivitas belajar siswa.

(4) Model Talking Stick berbantu media PowerPoint lebih efektif terhadap hasil

belajar siswa daripada model pembelajaran konvensional dalam pembelajaran

IPS materi sejarah uang pada siswa kelas III. Dibuktikan dengan hasil uji

hipotesis menggunakan one sample t test melalui program SPSS versi 21

yang menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (3,683 > 2,035) dan nilai

signifikansi kurang dari 0,05 (0,001 < 0,05), sehingga dapat dikatakan model

Talking Stick berbantu media PowerPoint efektif terhadap hasil belajar siswa.

(5) Terdapat hubungan yang kuat antara aktivitas dengan hasil belajar IPS siswa

kelas III materi sejarah uang. Dibuktikan dengan data hasil analisis secara

statistik menggunakan program SPSS versi 21 dengan menggunakan korelasi

sederhana person correlation. Hasil pengujian person correlation yaitu 0,676

termasuk kategori kuat, mengacu interpretasi koefisien korelasi 0,60 – 0,799

(Sugiyono 2014: 242). Hasil penghitungan nilai –thitung < –ttabel atau thitung >

ttabel (–5,187 < –2,037 atau 5,187 > 2,037) dan signifikansinya (0,000 < 0,05).

Page 79: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

138

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, bahwa model Talking Stick

berbantu media PowerPoint terbukti efektif dalam pembelajaran IPS, sehingga

disarankan:

5.2.1 Bagi Siswa

Agar pelaksanaan model Talking Stick berbantu media PowerPoint dapat

berjalan dengan lancar, siswa disarankan: (1) memerhatikan dengan sungguh-

sungguh penjelasan dari guru mengenai materi pelajaran dengan model Talking

Stick berbantu media PowerPoint; (2) mampu bekerjasama dengan baik dalam

kelompoknya, karena kerjasama dalam kelompok merupakan hal yang penting

dalam pembelajaran model Talking Stick; (3) menghargai pendapat dari anggota

kelompoknya.

5.2.2 Bagi Guru

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan model Talking Stick

berbantu media PowerPoint efektif dalam pembelajaran IPS, guru disarankan

untuk dapat menerapkan model Talking Stick berbantu media PowerPoint dalam

proses pembelajaran. Model Talking Stick berbantu media PowerPoint dapat

berjalan dengan lancar jika guru: (1) memahami langkah-langkah pembelajaran

model Talking Stick berbantu media PowerPoint; (2) merencanakan pembelajaran

dengan baik; (3) membimbing siswa dalam berdiskusi; serta (5) mengondisikan

siswa supaya tidak menimbulkan kegaduhan dalam berdiskusi, sehingga suasana

kelas tetap kondusif.

Page 80: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

139

5.2.3 Bagi Sekolah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model Talking Stick

berbantu media PowerPoint lebih efektif daripada model pembelajaran

konvensional dalam pembelajaran IPS. Oleh karena itu, kepada pihak sekolah

disarankan: (1) memberikan fasilitas yang mendukung pelaksanaan model Talking

Stick berbantu media PowerPoint, baik bagi guru maupun bagi siswa. Fasilitas

yang dimaksud yaitu sumber belajar yang memadai dan buku-buku relevan yang

dapat digunakan guru untuk memahami model Talking Stick berbantu media

PowerPoint; dan (2) memberikan sosialisasi kepada guru-guru untuk dapat

menerapkan model Talking Stick berbantu media PowerPoint dalam

pembelajaran, baik mata pelajaran IPS maupun mata pelajaran lainnya.

5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis

disarankan untuk memerhatikan kelemahan-kelamahan model Talking Stick dan

juga harus memerhatikan langkah-langkah dalam penggunaan media PowerPoint.

Selain itu, peneliti selanjutnya perlu mengkaji lebih dalam mengenai model

Talking Stick, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara maksimal. Peneliti

selanjutnya juga harus lebih kreatif dalam mengembangkan media pembelajaran.

Diharapkan penelitian yang dilaksanakan akan mendapatkan hasil yang lebih baik.

Page 81: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

140

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2009. Mahir Menggunakan Microsoft PowerPoint. Bandung: Puri

Delco.

Amosa, dkk. 2015. Effectiveness of PowerPoint Presentation on Students'

Cognitive Achievement in Technical Drawing. The Malaysian Online

Journal of Educational Technology. Online at

http://www.mojet.net/journal/effectiveness-of-powerpoint-presentation-on-

students-cognitive-achievement-in-technical-drawing. [Diakses pada

tanggal 26 Januari 2017].

Anitah, Sri, dkk. 2014. Strategi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bekti, Didit Setyo. 2012. Pengaruh Penggunaan Media PowerPoint terhadap

Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada Siswa Kelas V SD Negeri

Ngebung Beran Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Online at

http://eprints.uny.ac.id/9723/4/COVER%20-08108244130.pdf. [Diakses

pada tanggal 20 Desember 2016].

Besral. 2010. Pengolahan dan Analisis Data-1 Menggunakan SPSS. Depok:

Universitas Indonesia.

Chen. 2012. Integrating Anchored Instructional Strategy and Modularity Concept

into Interactive Multimedia PowerPoint Presentation. International

Journal of the Physical Sciences. Online at

http://www.academicjournals.org/IJPS. [Diakses pada tanggal 26 Januari

2017].

Daryanto. 2013a. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV Yrama Widya.

------------. 2013b. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Elpira, dkk. 2015. Pengaruh Penggunaan Media PowerPoint terhadap Minat dan

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD. Skripsi. Online at

http://eprints.uny.ac.id/12469/1/abstrak-nira-elpira.pdf. [Diakses pada

tanggal 26 Januari 2017].

Page 82: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

141

Gregory, Robert J. 2013. Tes Psikologi Sejarah, Prinsip, dan Aplikasi Edisi

Keenam Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hadi, Sutrisno. 2014. Statistika Jilid 2.Yogyakarta: Andi Offset.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

----------. 2015. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hernawan, A.H. dkk. 2013. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Irawan, Deny. 2013. Keefektifan Media Slide Presentasi terhadap Minat dan

Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Matematika Materi Bangun

Datar di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 06 Tegalsari Kabupaten

Pemalang. Skripsi. Online at http://lib.unnes.ac.id/17844/1/1401409308.pdf. [Diakses pada tanggal 20

Desember 2016].

Kliyem. 2012. Penggunaan Media Pembelajaran PowerPoint untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika tentang Pembagian Pecahan

Biasa Siswa Kelas V SD Negeri Ketanggan 03 Gringsing Batang Semester

2 Tahun 2012. Skripsi. Online at

http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/762/1/T1_262010767_Ju

dul.pdf. [Diakses pada tanggal 20 Desember 2016].

Kurnia, dkk. 2007. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: DirjenDikti.

Kurniasih dan Sani. 2016. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Jakarta:

Kata Pena.

Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Kustiono. 2010. Media Pembelajaran. Semarang: Unnes Press.

Lumingkewas. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDK 8 Modomang.

Skripsi. Online at http://eprints.umk.ac.id/3870/1/1._Cover.pdf. [Diakses

pada tanggal 20 Desember 2016].

Mariana, dkk. 2013. Penggunaan Media PowerPoint untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas IV pada Materi Alat Indra Manusia SD Negeri 5

Perawang. Skripsi. Online at

Page 83: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

142

http://fkipunram.rf.gd/uploads/E1E212197.pdf?i=1. [Diakses pada tanggal

20 Desember 2016].

Marisa, dkk. 2012. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Muawanah. 2014. Penerapan Model Talking Stick dengan Media Visual dalam

Pembelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi. Jurnal. 16, (2). Online at

http://www.i-rpp.com/index.php/didaktikum/article/viewFile/144/142. [Diakses

pada tanggal 20 Desember 2016].

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta:

GP Press Group.

Nouri dan Shahid. 2008. The Effect of PowerPoint Presentations on Student

Learning. USA: The College of New Jersey Ewing, New Jersey USA.

Online at article.com/ojs/index.php/aej/article/.../70. [Diakses pada

tanggal 26 Januari 2017].

Nursa‟ban dan Rusmawan. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk Sekolah Dasar

& Madrasah Ibtidaiyah Kelas III. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Oktaria, Ike. 2012. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Microsoft

PowerPoint untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa

Kelas III SDN Cemorokandang 2 Malang. Skripsi. Online at

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=55985. [Diakses

pada tanggal 26 Januari 2017].

Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva

Press.

Prihatiningtyas. 2014. Penerapan Model Kooperatif Metode Talking Stick

Disertai Bahan Ajar Handout dalam Peningkatan Pembelajaran IPS pada

Siswa Kelas V SDN 2 Kajoran. Skripsi. Online at

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/download/3577/

2515. [Diakses pada tanggal 26 Januari 2017].

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Mediakom.

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta

Rifa‟i, A. dan C.T. Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas

Negeri Semarang.

Page 84: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

143

Rohani, Ahmad. 2014. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Sadiman, Arief S, dkk. 2014. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman, AM. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Selimoglu, Seval Kardes dan Aylin Poroy Arsoy. 2009. The Effect of PowerPoint

Preferences of Students on Their Performance: A Research In Anadolu

University. Turkish Online Article of Distance Education. Turkish: Faculty

of Economics and Business Administration Anadolu University, Eskisehir

and Faculty of Economics and Business Administration Uludag

University, Bursa. Online at https://tojde.anadolu.edu.tr/.../465-

published.pdf. [Diakses pada tanggal 26 Januari 2017].

Setianingsih. 2012. Penggunaan Media PowerPoint untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika Pokok Bahasan Pecahan Sederhana pada Siswa

Kelas III SD Negeri 2 Ngaren Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.

Skripsi. Online at

http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/794/1/T1_292008026_Jud

ul.pdf. [Diakses pada tanggal 26 Januari 2017].

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Jakarta: Ar-ruzz Media.

Siswoyo, Dwi. dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran (Penggunaan dan

Pembuatannya). Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Alfabeta.

________. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharjo. 2007. Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori dan Praktek. Jakarta:

DirjenDikti.

Page 85: KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK BERBANTU MEDIA …lib.unnes.ac.id/31228/1/1401413035.pdf · 5. Drs. Teguh Supriyanto, M ... IPS di SD bertujuan mengembangkan potensi siswa dalam menghadapi

144

Suharso, dan Ana Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Semarang: CV. Widya Karya.

Sumantri, Mulyani. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Sunarso dan Kusuma. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas III.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Suprijono, Agus, 2014. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suryanto. 2013. Penggunaan PowerPoint untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar pada Pembelajaran IPS. Jurnal. 1, (5). Online at

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/pgsd/article/viewFile/1809/1115.

[Diakses pada tanggal 20 Desember 2016].

Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prena Media Group.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

---------. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Prenada Media Group.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Online. Tersedia di

http://usu.ac.id/public/content/files/sisdiknas.pdf [Diakses 28/02/2016]

Uno, B. Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2013. Belajar dengan Pendekatan

Paikem. Jakarta: Bumi Aksara.

Wati. 2016. Ragam Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kata Pena.

Wikrama, I Nengah. 2015. Validitas dan Reliabilitas Hasil Belajar. Online.

Tersedia di http://karya-wikrama.blogspot.com/2015/04/validitas-

danreliabilitas-tes-hasil.html. [Diakses pada tanggal 23 Januari 2016].

Winarno, 2009. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. Yogyakarta: Genius

Prima Media.