56
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia saling membutuhkan satu dengan yang lain. Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam. Di antaranya kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian atau sandang, makanan, kesehatan, pendidikan, sarana transportasi, telekomunikasi, dan hiburan. Untuk memenuhi semua kebutuhannya itu, manusia harus bekerja. Indonesia memiliki kenampakan alam yang berbeda. Ada dataran rendah, dataran tinggi atau pantai. Kondisi alam yang beraneka ragam menyebabkan lapangan kerja beraneka ragam pula, sesuai dengan kondisi alam atau keadaan suatu daerah. Untuk memenuhi segala kebutuhannya, manusia harus bekerja. Manusia bekerja sesuai dengan kondisi wilayah tempat tinggalnya, pendidikan maupun sesuai dengan bakat ketrampilannya. Kegiatan bekerja tersebut membentuk suatu usaha perekonomian yang berjalan di masyarakat. Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang ditujukan langsung untuk memenuhi 1

Kegiatan Ekonomi Repaired)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kegiatan Ekonomi Repaired)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup

sendiri. Manusia saling membutuhkan satu dengan yang lain.

Kebutuhan hidup manusia bermacam-macam. Di antaranya

kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian atau sandang, makanan,

kesehatan, pendidikan, sarana transportasi, telekomunikasi, dan

hiburan. Untuk memenuhi semua kebutuhannya itu, manusia harus

bekerja. Indonesia memiliki kenampakan alam yang berbeda. Ada

dataran rendah, dataran tinggi atau pantai. Kondisi alam yang

beraneka ragam menyebabkan lapangan kerja beraneka ragam

pula, sesuai dengan kondisi alam atau keadaan suatu daerah. Untuk

memenuhi segala kebutuhannya, manusia harus bekerja. Manusia

bekerja sesuai dengan kondisi wilayah tempat tinggalnya,

pendidikan maupun sesuai dengan bakat ketrampilannya. Kegiatan

bekerja tersebut membentuk suatu usaha perekonomian yang

berjalan di masyarakat.

Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang

ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Produksi

adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan

menambah nilai kegunaan/manfaat suatu barang. Distribusi tidak

hanya menyalurkan barang, tetapi mempunyai pengertian yang

lebih luas. Distribusi antara lain meliputi perdagangan,

pengangkutan, penggudangan, dan penanggungan risiko sampai

barang/jasa diterima oleh konsumen dalam keadaan baik. Ketiga

kegiatan tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling

berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Jika salah satu saja

terdapat suatu masalah, maka dalam kegiatan ekonomi akan

menemui suatu ketimpangan.

1

Page 2: Kegiatan Ekonomi Repaired)

Indonesia menganut sistem ekonomi campuran dan lebih

dikenal dengan system ekonomi pancasila. Swasta dan pemerintah

sama-sama mengambil separuh bagian dari kegiatan perekonomian

di Indonesia.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi, kita juga perlu untuk

memahami lebih spesifik lagi mengenai kegiatan ekonomi, peran

kita sebagai pelaku ekonomi serta interaksinya. Dan yang tidak

luput adalah sistem dari perekonomian negara kita sendiri.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi?

2. Apa yang dimaksud dengan konsumsi?

3. Apa yang dimaksud dengan produksi?

4. Apa yang dimaksud dengan distribusi?

5. Bagaimana perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan

ekonomi?

6. Siapa saja yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi dan bagaimana

interaksinya?

7. Bagaimanakah peran konsumen dan produsen dalam kegiatan

ekonomi?

8. Bagaimanakah peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi?

9. Apa sistem ekonomi yang dianut Indonesia?

10. Apa saja jenis usaha dalam kegiatan ekonomi di Indonesia?

1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsumsi

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan produksi

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan distribusi

5. Untuk mengetahui perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan

ekonomi

6. Untuk mengetahui siapa saja yang menjadi pelaku kegiatan ekonomi

dan bagaimana interaksinya

2

Page 3: Kegiatan Ekonomi Repaired)

7. Untuk mengetahui peran konsumen dan produsen dalam kegiatan

ekonomi

8. Untuk mengetahui peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi

9. Untuk mengetahui sistem ekonomi yang dianut Indonesia

10. Untuk mengetahui jenis usaha dalam kegiatan ekonomi di Indonesia

1.4 Manfaat penulisan

1. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai kegiatan

ekonomi

2. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai konsumsi

3. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai produksi

4. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai distribusi

5. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai perilaku

konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi

6. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai siapa saja yang

menjadi pelaku kegiatan ekonomi dan bagaimana interaksinya

7. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai peran

konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi

8. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai peran pelaku

ekonomi dalam kegiatan ekonomi

9. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai sistem ekonomi

yang dianut Indonesia

10. Memberi informasi kepada khalayak umum mengenai jenis usaha

dalam kegiatan ekonomi di Indonesia

3

Page 4: Kegiatan Ekonomi Repaired)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah suatu aktivitas yang dilakukan manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

2.2 Konsumsi

Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang ditujukan langsung

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tujuan kegiatan konsumsi adalah untuk

memenuhi kebutuhan hidup secara langsung. Hal tersebut berarti, bahwa

penggunaan barang di luar tujuan tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai

kegiatan konsumsi. Ciri kegiatan konsumsi sebagai berikut

barang yang digunakan dalam kegiatan konsumsi

merupakan barang konsums

ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan

barang yang dipergunakan akan habis atau

berkurang

Misalnya, mobil dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi

kebutuhan hidup pemiliknya atau disewakan kepada orang lain. Apabila

digunakan sendiri oleh pemiliknya, kendaraan itu merupakan barang

konsumsi, kalau dissewakan berarti kendaraan itu bukan merupakan barang

konsumsi. Terdapat empat tujuan kegiatan konsumsi yaitu:

mengurangi nilai guna barang atau jasa secara

bertahap

menghabiskan nilai guna barang sekaligus

memuaskan kebutuhan secarana fisik

memuaskan kebutuhan rohani

Konsumsi juga mempunyai pengertian kegiatan mengurangi atau

menghabiskan nilai guna/manfaat suatu barang atau jasa. Nilai atau kegunaan

adalah kemampuan suatu benda atau jasa untuk digunakan sebagai alat

4

Page 5: Kegiatan Ekonomi Repaired)

pemuas kebutuhan. Kegunaan memiliki beberapa macam kegunaan yang

meliputi:

a. Kegunaan dasar atau elementary utility, yaitu kegunaan bahan

dasar yang diolah menjadi barang setengah jadi atau barang

jadi. Misalnya getah karet akan bernilai guna tinggi jika telah

menjadi ban kendaraan.

b. Kegunaan bentuk atau form utility, yaitu kegunaan suatu

barang yang diperoleh setelah terjadi perubahan bentuk.

Misalnya batu kali dipahat menjadi arca dan kayu gelondongan

dibentuk menjadi rak buku.

c. Kegunaan tempat atau place utility, yaitu kegunaan barang

setelah berpindah tempat. Misalnya pasir di sungai dibawa ke

rumah penduduk sebagai bahan bangunan.

d. Kegunaan waktu atau time utility, yaitu kegunaan barang yang

bermanfaat pada waktu tertentu. Misalnya jas hujan bermanfaat

jika cuaca sedang hujan dan kipas angin digunakan saat hawa

sedang panas.

e. Kegunaan kepemilikan atau ownership utility, yaitu kegunaan

barang berpindah kepemilikan kepada orang lain. Misalnya alat

pertanian memiliki nilai guna jika dimiliki petani.

f. Kegunaan pelayanan atau service utility, yaitu kegunaan barang

yang disertai dengan layanan atau jasa tertentu. Misalnya radio

berguna bagi pendengarnya jika ada layanan siaran radio.

Selanjutnya, nilai barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua

macam nilai:

1. Nilai pakai

Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang dan jasa untuk

digunakan oleh konsumen. Nilai pakai terbagi atas:

- Nilai pakai subjektif, yaitu nilai barang atau jasa yang

ditinjau dari penggunaan barang atau jasa atau nilai yang

diberikan terhadap suatu barang oleh seseorang karena

5

Page 6: Kegiatan Ekonomi Repaired)

dapat memenuhi kebutuhannya. Misalnya perlengkapan

medis bagi tenaga kesehatan memiliki nilai tinggi, tetapi

memiliki nilai rendah bagi pendidik.

- Nilai pakai objektif adalah nilai barang atau jasa yang

ditinjau dari barang atau jasa tersebut atau nilai atas suatu

barang karena mampu memenuhi kebutuhan setiap orang.

Misalnya jasa arsitek memiliki nilai yang sama, yaitu

memberikan jasa rancangan bangunan.

2. Nilai tukar

Nilai tukar menunjukkan kemampuan suatu barang untu

ditukarkan dengn barang lain atau sejumlah uang. Nilai tukar

terbagi atas:

- Nilai tukar subjektif, adalah nilai tukar barang dapat dilihat

dari sudut pandang pemiliknya atau orang yang

menukarkannya dan bersifat individual. Misalnya seorang

pelukis tidak akan menukarkan cat minyak dengan cat air,

walaupun kedua barang tersebut memiliki nilai guna yang

sama.

- Nilai tukar objektif, adalah nilai tukar barang dapat

ditukarkan dengan barang lain (biasa disebut harga).

Misalnya intan memiliki nilai tinggi sehingga intan

memiliki harga tinggi di setiap tempat. Contoh lainnya jasa

seorang petani penggarap sawah yang ditukar dengan

seperempat hasil panen sawah garapannya.

3. Teori Nilai Tukar Objektif

Nilai tukar objektif menurut beberapa pandangan teori nilai

dinyatakan sebagai berikut

a. Teori Nilai Biaya (Adam Smith)

Teori ini menekankan besarnya nilai suatu benda

ditentukan oleh jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan

untuk memproduksi barang/jasa tersebut.

6

Page 7: Kegiatan Ekonomi Repaired)

b. Teori Nilai Biaya Produksi Tenaga Kerja (David Ricardo)

Teori ini lebih menekankan bahwa besarnya nilai suatu

barang sangat ditentukan oleh besarnya upah tenaga kerja

untuk memproduksi barang tersebut.

c. Teori Nilai Tenaga Kerja Masyarakat (Karl Marx)

Menurut teori ini nilai suatu barang ditentukan oleh

besarnya biaya rata-rata upah tenaga kerja masyarakat.

d. Teori Nilai Biaya Reproduksi (Carey)

Menurut teori ini nilai suatu barang berdasarkan biaya yang

dikeluarkan bila barang tersebut diproduksi kembali.

e. Teori Nilai Pasar (Humme dan Lock)

Berdasarkan teori ini besar kecilnya nilai suatu barang

sangat dipengaruhi oleh terbentuknya harga pasar.

Agar dapat melakukan konsumsi seseorang harus mempunyai barang atau

jasa untuk dikonsumsi yang dapat diperoleh dengan menggunakan alat tukar

berupa uang. Banyaknya barang yang dikonsumsi tergantung banyaknya

barang yang tersedia di masyarakat serta harga barang tersebut. Oleh karena

itu besarnya konsumsi seseorang akan dipengaruhi faktor-faktor sebagai

berikut:

- kemampuan masyarakat dalam menyediakan barang-barang

konsumsi

- besarnya penghasilan, khususnya yang tersedia untuk

dibelanjakan, dan

- tingkat harga barang-barang.

Di samping ketiga faktor tersebut, besarnya konsumsi seseorang juga

dipengaruhi oleh selera dan intensitas kebutuhannya terhadap barang yang

bersangkutan serta adanya barang substitusi. Semakin tinggi selera dan

intensitas kebutuhannya, akan cenderung semakin besar jumlah konsumsinya.

Sedangkan semakin banyak jumlah dan jenisnya barang substitusi akan

menyebabkan semakin berkurangnya jumlah konsumsi barang yang

disubstitusi. Besarnya konsumsi masyarakat (tingkat konsumsi masyarakat)

7

Page 8: Kegiatan Ekonomi Repaired)

mencerminkan tingkat kemakmuran masyarakat tersebut, artinya makin tinggi

tingkat konsumsi masyarakat, berarti makin tinggi pula tingkat

kemakmurannya.

2.3 Produksi

Dalam pengertian sederhana, produksi berarti menghasilkan barang/jasa.

Menurut Ilmu Ekonomi, pengertian produksi adalah kegiatan menghasilkan

barang maupun jasa atau kegiatan menambah nilai kegunaan/manfaat suatu

barang.

Dari pengertian tersebut jelas bahwa kegiatan produksi

mempunyai tujuan yang meliputi:

menghasilkan barang atau jasa

meningkatkan nilai guna barang atau jasa

meningkatkan kemakmuran masyarakat

meningkatkan keuntungan

memperluas lapangan usaha

menjaga kesinambungan usaha perusahaan.

Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat

digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor

produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya

alam, tenaga kerja mansuia, modal dan kewirausahaan.

a. Sumber Daya Alam

Sumer daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di

alam, seperti tanah, barang tambang, dan lingkungan

alam. Sumber daya alam terdiri atas sumber daya alam

yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak

dapat diperbarui. Kepemilikan sumber daya alam yang

digunakan untuk proses produksi akan menerima balas

jasa berupa sewa, misalnya sewa tanah.

b. Tenaga Kerja (Human Resources)

Tenaga kerja atau sumberdaya manusia adalah orang

yang mampu mengerjakan suatu pekerjaan dalam

8

Page 9: Kegiatan Ekonomi Repaired)

proses produksi. Tenaga kerja menerima balas jasa

berupa upah atau gaji, honor, dan insentif. Tenaga kerja

dapat dibedakan menurut kualitasnya sebagai berikut:

- Tenaga kerja terdidik (skilled labour), yaitu tenaga

kerja yang memerlukan pendidikan sesuai keahlian

di bidang pekerjaannya. Contohnya dokter, perawat,

pengacara, akuntan, dan peneliti.

- Tenaga kerja terlatih (trained labour), yaitu tenaga

kerja yang memiliki keterampilan tertentu

dibidangnya. Tenaga kerja ini memerlukan latihan

sebelum memasuki pekerjaan. Contohnya sopir,

juru ketik, montir, juru masak, dan pemahat.

- Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih

(unskilled labour), yaitu tenaga kerja yang tidak

memerlukan pendidikan atau latihan untuk

melaksanakan proses produksi. Contohnya petugas

kebersihan, buruh bangunan, dan pesuruh.

c. Modal (Capital)

Modal adalah segala sesuatu yang digunakan untuk

proses produksi guna menambah kekayaan. Modal

dapat berupa uang (money capital) dan barang modal

(capital goods). Pemilik modal menerima balas jasa

berupa bunga modal. Modal dapat dikelompokkan

sebagai berikut.

- Modal menurut sifatnya

Modal tetap (fixed capital) adalah modal yang

digunakan untuk proses produksi dalam jangka

panjang atau lebih dari satu kali proses produksi.

Misalnya tanah, gedung, mesin, computer, dan

kendaraan. Modal lancar (variable capital) adalah

modal yang habis dalam satu kali proses produksi.

9

Page 10: Kegiatan Ekonomi Repaired)

Misalnya bahan mentah atau bahan baku dan bahan

bakar.

- Modal menurut bentuknya

Modal konkret adalah modal berupa benda yang

digunakan dalam proses produksi. Misalnya barang

modal, deposito, dan uang. Modal abstrak adalah

modal yang tidak terwujud benda, tetapi hasilnya

dapat dirasakan. Misalnya hak paten, merk dagang,

goodwill (nama baik perusahaan), dan izin usaha.

- Modal menurut sumbernya

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari

kekayaan atau investasi pemilik perusahaan.

Misalnya saham pemilik, simpanan pokok,

simpanan wajib, dan laba ditahan. Modal pinjaman

adalah modal yang berasal dari pihak lain berupa

pinjaman. Misalnya utang dagang, gaji yang belum

dibayar, utang pajak, utang jangka panjang, dan

hipotek.

d. Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam

mengombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja,

dan modal sehingga proses produksi berlangsung

efisien. Balas jasa yang diterima wirausaha berupa

laba/rugi, gaji, atau bunga modal. Wirausaha dalam

mengelola usaha harus memiliki keahlian sebagai

berikut.

- Managerial skill, yaitu kemampuan

mengorganisasikan faktor-faktor produksi agar

mencapai tujuan.

- Technical skill, yaitu keahlian teknis dalam

melaksanakan proses produksi secara baik.

10

Page 11: Kegiatan Ekonomi Repaired)

- Organizational skills, yaitu keahlian memimpin

berbagai bidang usaha, baik internal perusahaan

maupun organisasi di bidang lain.

Bidang dan tahap produksi, meliputi:

a. Bidang-bidang Produksi

Berdasarkan pengertian produksi, kegiatan yang

dilakukan bidang produksi sangat luas. Bidang produksi

dikelompokkan berdasarkan kegunaan (utility) yang

dihasilkan meliputi:

1) Bidang Ekstraktif adalah produksi yang

bergerak dalam bidang pengumpulan kekayaan

alam, yang telah tersedia tanpa merubah sifat.

Contoh: pertambangan, pengambilan pasir di

sungai, penebangan kayu di hutan dan

penangkapan ikan laut.

2) Bidang Agraris adalah produksi yang bergerak

dalam bidang pengolahan alam (tumbuhan dan

hewan) untuk menghasilkan barang baru.

Contoh: pertanian, perkebunan, peternakan dan

perikanan darat.

3) Bidang Industri dan Kerajinan adalah produksi

yang bergerak dalam bidang pengolahan suatu

bahan menjadi bentuk bahan/barang lain.

Contoh: pabrik pengolahan kayu, pabrik

pengolahan hasil laut dan lain-lain.

4) Bidang Perdagangan adalah produksi yang

bergerak di bidang jual-beli barang hingga

terjadi perpindahan hak milik barang tersebut.

Contoh: pedagang keliling, toko swalayan,

Agen, grosir, eksport-import.

5) Bidang Jasa adalah produksi yang bergerak di

bidang pelayanan jasa.

11

Page 12: Kegiatan Ekonomi Repaired)

INPUT(Faktor Produksi)

PROSESPRODUKSI

OUTPUT(Produksi)

Contoh: usaha angkutan, perhotelan, perbankan,

asuransi, salon dan lain-lain.

b. Tahap Produksi

Bidang produksi terbagi atas bidang agraris, ekstraktif,

industri, perdagangan dan jasa. Bidang produksi

tersebut jika diklasifikasikan menurut tahap produksi

dibagi atas tahapan produksi primer, sekunder dan

tertier. Ada pun pengklasifikasian bidang

produksi berdasarkan tahapan produksi sebagai berikut:

1) Tahapan produksi primer, yang menghasilkan

kegunaan dasar meliputi bidang produksi

ekstraktif dan agraris.

2) Tahapan produksi sekunder, yang menghasilkan

kegunaan bentuk meliputi bidang produksi

industri dan kerajinan.

3) Tahapan produksi tertier, yang menghasilkan

berbagai kegunaan (utility) meliputi bidang

perdagangan dan jasa.

Di dalam proses produksi, faktor produksi

mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produk

yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari

proses produksi sangat tergantung dari faktor produksi

sebagai input (masukan) dalam proses produksi tersebut.

Hubungan antara faktor produksi dan produk dalam proses

produksi itu dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan di atas menunjukkan bahwa suatu produk

tergantung dari proses produksi yang dilaksanakan.

Sedangkan proses produksi tergantung pula dari faktor

12

Page 13: Kegiatan Ekonomi Repaired)

produksi yang masuk ke dalamnya. Hal ini berarti nilai

produk yang dihasilkan tersebut tergantung dari nilai faktor

produksi yang dikorbankan dalam proses produksinya.

Keterkaitan antara nilai produk (output) dengan nilai faktor

produksi (input) dalam proses produksi itu disebut fungsi

produksi.

Perluasan produksi mengandung arti memperluas

dan meningkatkan produksi dengan maksud untuk

meningkatkan produk baik secara kuantitatif maupun

kualitatif. Peningkatan produk secara kuantitatif dapat

berarti peningkatan jumlah produk, sedangkan peningkatan

kualitatif dapat berarti peningkatan jenis dan mutu produk.

Mengapa produksi perlu diperluas? Ada beberapa alasan

perlunya perluasan produksi, di antaranya:

1. Adanya penambahan kebutuhan manusia baik secara

jumlah dan kualitas.

2. Adanya barang yang mulai rusak, aus ataupun musnah.

3. Adanya keinginan manusia untuk meningkatkan

kemakmuran dan taraf hidupnya.

Perluasan produksi dapat dilakukan dengan cara:

a. Ekstensifikasi, artinya perluasan produksi dengan cara

menambah faktor-faktor atau unit produksi baru. Di

bidang pertanian misalnya menambah areal pertanian,

di bidang industri menambah tenaga kerja, mesin-

mesin.

b. Intensifikasi, artinya perluasan produksi yang dilakukan

dengan cara meningkatkan produktivitas (kemampuan

menghasilkan) dari faktor produksi yang ada pada tiap

unit produksi. Di bidang pertanian misalnya dengan

pemupukan, pengairan yang lebih intensif. Di bidang

industri misalnya dengan pembagian kerja (spesialisasi

kerja), peningkatan kemampuan dan keahlian kerja.

13

Page 14: Kegiatan Ekonomi Repaired)

c. Diversifikasi, artinya meningkatkan jenis dan macam

produksi yang dihasilkan. Di bidang pertanian seperti

tumpang sari.

Perluasan produksi yang dilakukan dalam suatu bidang

produksi dibatasi dengan berlakunya hukum pertambahan

hasil yang semakin menurun (The Law of Diminishing

Returns). Hukum ini dikemukakan oleh David Ricardo.

Pada dasarnya hukum ini menjelaskan bahwa di bidang

pertanian, penambahan tenaga kerja pada sebidang tanah

mula-mula akan memberikan tambahan hasil yang semakin

meningkat, tetapi setelah mencapai titik tertentu

pertambahan tenaga kerja lagi memberikan tambahan

semakin berkurang. Untuk memahami hukum yang

dikemukakan David Ricardo dapat dibaca contoh berikut.

“Sebidang tanah yang diolah 1 tenaga kerja dan satuan

modal lainnya menghasilkan 10 kwintal beras. Selanjutnya

dapat dilihat melalui tabel”

14

Page 15: Kegiatan Ekonomi Repaired)

Tabel di atas menunjukkan bahwa penambahan

tenaga dari 2 hingga penambahan 3 memberikan tambahan

hasil yang semakin meningkat. Pada penambahan tenaga

kerja dari 4 sampai selanjutnya mulai mengalami

penurunan, dan hukum penambahan hasil yang makin

menurun berlaku pada penambahan tenaga kerja ke 4.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan kurva yang

menggambarkan hubungan antara satuan tenaga dan modal

dengan tambahan hasil.

Jika penambahan tenaga kerja sudah memberikan

tambahan hasil yang menurun, sebaiknya perluasan

produksi dengan menambah tenaga kerja dihentikan.

Perluasan produksi dilakukan dengan cara lain seperti

penggunaan teknologi, di bidang pertanian menggunakan

bibit unggul dan pemupukan. Dengan cara demikian

penambahan faktor produksi akan mempertahan

15

Page 16: Kegiatan Ekonomi Repaired)

peningkatan jumlah produksi, dengan demikian hukum

tambahan hasil yang menurun tidak berlaku.

2.4 Distribusi

Distribusi tidak hanya menyalurkan barang, tetapi

mempunyai pengertian yang lebih luas. Distribusi antara lain

meliputi perdagangan, pengangkutan, penggudangan, dan

penanggungan risiko sampai barang/jasa diterima oleh konsumen

dalam keadaan baik. Dengan demikian, ruang lingkup kegiatan

distribusi mencakup seluruh penanganan barang sejak dari

produsen sampai barang tersebut diterima oleh konsumen.

Distribusi dapat dilakukan secara langsung oleh produsen

seperti petani yang menjual hasil-hasil produksinya langsung ke

pasar. Distribusi dapat pula dilakukan secara tidak langsung, yaitu

dengan cara menyerahkan kepada pihak lain. Pihak yang mendapat

kepercayaan untuk melakukan distribusi disebut distributor.

1) Fungsi Distribusi Pokok

Yang dimaksud dengan fungsi pokok adalah tugas-tugas yang mau

tidak mau harus dilaksanakan. Dalam hal ini fungsi pokok

distribusi meliputi:

a. Pengangkutan (Transportasi)

Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan

tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi

dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya

jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan

manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang

disalurkan semakin besar, sehingga membutuhkan alat

transportasi(pengangkutan).

b. Penjualan (Selling)

Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang

dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen

kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan

16

Page 17: Kegiatan Ekonomi Repaired)

adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan

barang tersebut.

c. Pembelian (Buying)

Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika

penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian

dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.

d. Penyimpanan (Stooring)

Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya

disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan,

keselamatan dan keutuhan barang-barang, perlu adanya

penyimpanan (pergudangan).

e. Pembakuan Standar Kualitas Barang

Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun

pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan

ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu

perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun

kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut.

Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang

yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.

f. Penanggung Resiko

2) Fungsi Tambahan

Distribusi mempunyai fungsi tambahan yang hanya diberlakukan

pada distribusi barang-barang tertentu. Fungsi tambahan tersebut di

antaranya adalah sebagai berikut.  

a. Menyeleksi

Kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil

pertanian dan produksi yang dikumpulkan dari beberapa

pengusaha. Misalnya produksi tembakau perlu diseleksi

berdasarkan mutu/standar yang biasa berlaku, produksi buah-

buahan diseleksi berdasarkan ukuran besarnya.

b. Mengepak/Mengemas

Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam

17

Page 18: Kegiatan Ekonomi Repaired)

pendistribusian, maka barang harus dikemas dengan baik.

Misalnya buah-buahan atau sayuran, baju, TV.

c. Memberi Informasi

3) Sistem distribusi

Pengertian sistem distribusi adalah pengaturan penyaluran barang

dan jasa dari produsen ke konsumen. Sistem distribusi dapat

dibedakan menjadi:

a. Sistem distribusi jalan pendek atau langsung adalah sistem

distribusi yang tidak menggunakan saluran distribusi. Contoh

distribusi sistem ini adalah penyaluran hasil pertanian oleh

petani ke pasar langsung.

b. Sistem distribusi jalan panjang atau tidak langsung adalah

sistem distribusi yang menggunakan saluran distribusi dalam

kegiatan distribusinya biasanya melalui agen.

Contoh: motor, mobil, TV.

4) Saluran distribusi

Pengertian dari saluran distribusi atau perantara distribusi adalah

sebagai orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang

dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan. Saluran distribusi dapat kita bedakan

menjadi dua golongan lembaga distribusi, yaitu pedagang dan

perantara khusus.

a. Pedagang. Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga

yang membeli dan menjual barang kembali tanpa merubah

bentuk dan tanggungjawab sendiri dengan tujuan untuk

mendapatkan keuntungan. Pedagang dibedakan menjadi:

- Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) adalah pedagang

yang membeli barang dan menjualnya kembali kepada

pedagang yang lain. Pedagang besar selalu membeli dan

menjual barang dalam partai besar.

18

Page 19: Kegiatan Ekonomi Repaired)

- Pedagang Eceran (Retailer) adalah pedagang yang membeli

barang dan menjualnya kembali langsung kepada

konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi

menjualnya biasanya dalam partai kecil atau per-satuan.

b. Perantara khusus

Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga

menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan

konsumen. Bedanya perantara khusus tidak bertanggungjawab

penuh atas barang yang tidak laku terjual. Perantara khusus

meliputi: 

- Agen (Dealer) adalah perantara pemasaran atas nama

perusahaan. Menjualkan barang hasil produksi perusahaan

tersebut di suatu daerah tertentu. Balas jasa yang diterima

berupa pengurangan harga dan komisi.

- Broker (Makelar) adalah perantara pemasaran yang

kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk

melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa

yang diterima disebut kurtasi atau provisi.

- Komisioner adalah perantara pembelian dan penjualan atas

nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya

sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi.

- Eksportir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya

dengan menyalurkan barang ke luar negeri.

- Importir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya

dengan menyalurkan barang dari luar negeri ke dalam

negeri.

5) Faktor-faktor yang memengruhi kegiatan distribusi

a. Faktor Pasar

Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh

pola pembelian konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak

19

Page 20: Kegiatan Ekonomi Repaired)

50

60

70

40

80

30

20

10

10 20 4030 50 60 70

A

B

C

D

geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam

pembelian.

b. Faktor Barang

Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai

unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, standar

barang dan pengemasan.

c. Faktor Perusahaan

Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana,

pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan dan

pelayanan yang diberikan.

d. Faktor Kebiasaan dalam Pembelian

e. Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian

adalah kegunaan perantara, sikap perantara terhadap

kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos

penyaluran barang.

2.5 Perilaku Konsumen dan Produsen

1. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah perilaku atau tindakan yang

dilakukan oleh konsumen/pembeli atau pelanggan terhadap produk

yang dihasilkan oleh perusahaan. Perilaku konsumen dapat diteliti

melalui dua pendekatan, yaitu

Pendekatan kardinal

Pendekatan ordinal, adalah pendekatan teori konsumen

dengan menggunakan kurva indiveren. Kurva indiveren

adalah kurva yang menunjukkan titik-titik kombinasi

barang yang dikonsumsi (dua barang) konsumen yang

memberikan kepuasan yang sama.

20

Keterangan:

Kurva indiveren ABCD merupakan kurva

yang menunjukkan kombinasi pilihan

konsumen yang memberikan nilai kepuasan

sama. Baik titik A maupun B, C, atau D

memberikan kepuasan yang sama kepada

konsumen.

Page 21: Kegiatan Ekonomi Repaired)

2. Perilaku Produsen

Perilaku produsen, disebut juga teori produksi. Teori

produksi adalah suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku

dalam memproduksi barang/jasa. Dalam menyelidiki perilaku

konsumen, akan digunakan model produksi dengan satu faktor

produksi variabel.

Pengertian produksi dengan satu faktor variabel adlah

pengertian analisis jangka pendek, di mana ada faktor produksi

yang tidak dapat diubah. Ekonomi membagi faktor produksi

menjadi barang modal dan tenaga kerja. Hubungan matematis

penggunaan faktor produksi yang menghasilkan produk maksimum

disebut fungsi produksi, seperti berikut ini

2.6 Pelaku Ekonomi

1. Pelaku Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi melibatkan beberapa pihak sebagai pelaku

ekonomi. Para pelaku ekonomi tersebut adalah perusahaan, rumah

tangga, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.

21

Keterangan :Q = Faktor produksi

Q = f (K,L) K = KapitalL = Tenaga

kerja/buruh

Alternatif

Kombinasi

Makanan

(X)

Pakaian

(Y)

A 20 80

B 30 60

C 50 40

D 70 30

Page 22: Kegiatan Ekonomi Repaired)

Pasar OutputPerusahaan menjual

Rumah tangga membeli

PerusahaanMemproduksi dan menjual barang

dan jasa

Membeli dan menggunakan faktor produksi

Rumah TanggaMembeli dan mengonsumsi barang

dan jasa

Memiliki dan menjual faktor produksi

Pasar InputRumah tangga menjualPerusahaan membeli

Pendapatan

Penjualan barang dan jasa Barang dan jasa Pengeluaran konsumsi

PendapatanTenaga kerja, pasar, modal, skill

Input untuk produksi

Upah, sewa, laba, bunga

Perusahaan adalah unit ekonomi yang dibentuk oleh

wirausahawan dengan cara menggabungkan tenaga kerja, capital,

tanah, dan kewirausahaan untuk menghasilkan barang dan jasa

dengan tujuan memaksimalkan laba. Rumah tangga konsumen

merupakan individu atau masyarakat yang mengonsumsi barang

dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Pemerintah mencakup

semua lembaga pemerintah dan organisasi lain yang dimiliki dan

dikendalikan oleh pemerintah pusat dan daerah. Masyarakat luar

negeri adalah individu atau negara asing yang ikut terlibat dalam

perekonomian suatu negara.

2. Interaksi Pelaku Kegiatan Ekonomi

Interaksi pelaku ekonomi digambarkan melalui diagram

perputaran kegiatan ekonomi yang terdiri dari diagram perputaran

dua sektor dan empat sector. Dalam diagram perputaran dua sektor

ditunjukkan hubungan yang sangat penting antara perusahaan dan

rumah tangga.

22

Page 23: Kegiatan Ekonomi Repaired)

Pasar Output

Luar negeri Perusahaan Pemerintahan

Rumah Tangga

Pasar Input

Tenaga kerja, modal, tanah

Upah, sew

a, dan laba

Pengeluaran konsumsi

Pengeluaran/pembayaran

Barang dan jasa

Sumber daya

Penerimaan pajak

Barang dan jasa

Upah, sew

a, laba

Barang dan jasa

Pengeluaran

Barang dan jasa publik

Tanah, kewirausahaanTenaga kerja, kapital

Sumber Daya

Pembayaran

Barang dan jasa

Pembelanjaan

Dua jenis pasar terbentuk sebagai akibat interaksi antara

perusahaan dengan rumah tangga. Pasar pertama, yaitu pasar

output. Di pasar ini rumah tangga membeli barang dan jasa yang

diproduksi perusahaan. Pasar kedua yaitu pasar input. Di pasar ini

perusahaan membeli input seperti tenaga kerja, modal, dan tanah

dari rumah tangga.

Bila diagram perputaran di atas diperluas dengan

mengikutkan pemerintah dan pihak luar negeri, maka akan menjadi

arus lingkar kegiatan ekonomi empat sektor, sebagai berikut

Dengan adanya pelaku ekonomi lain, yaitu pemerintah dan

masyarakat luar negeri, arus kegiatan ekonomi menjadi semakin

kompleks. Sebagai pelaku ekonomi, pemerintah juga

membutuhkan berbagai jenis barang dan jasa. Untuk itu,

pemerintah membutuhkan pasar output. Pemerintah melakukan

pembelanjaan untuk memperoleh barang dan jasa. Uang yang

23

Page 24: Kegiatan Ekonomi Repaired)

dibelanjakan berasal dari pajak penghasilan pribadi rumah tangga

dan pajak penghasilan dari perusahaan.

Masyarakat luar negeri menjual sumber daya ke pasar

input, tetapi juga meminta sumber daya dari pasar tersebut.

Demikian juga dengan pasar output, masyarakat luar negeri

menjual barang dan jasa, tetapi juga meminta barang dan jasa dari

pasar tersebut.

2.7 Peranan Konsumen dan Produsen

1. Peran produsen

Produsen adalah penghasil barang dan jasa. Oleh karena itu

peran utama produsen adalah menghasilkan berbagai jenis barang

dan jasa yang bisa dikonsumsi oleh konsumen.

Untuk menghasilkan barang dan jasa produsen memerlukan

faktor produksi. Oleh karenanya produsen juga berperan dalam

pasar input, yaitu menyerap atau memakai faktor produksi seperti

tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian pengusaha. Faktor

produksi tersebut memperoleh pendapatan. Pendapatan yang

dibayarkan kepada pemilik faktor produksi akan memengaruhi

besarnya pendapatan nasional. Semakin besar pendapatan pemilik

faktor produksi, pendapatan nasional juga akan semakin besar.

Dengan semakin besarnya pendapatan nasional, kemakmuran

rakyat juga akan dicapai sehingga produsen juga turut serta dalam

meningkatkan kemakmuran rakyat.

2. Peran konsumen

Konsumen adalah pemakai barang atau jasa akhir. Untuk

dapat mengkonsumsi barang atau jasa tersebut, konsumen

memerlukan pendapatan. Pendapatan konsumen diperoleh dari

produsen dengan memberikan tenaga kerja, keahlian, modal, dan

tanah. Sebagian pendapatan tersebut juga ditabung sehingga

menjadi modal yang bisa dipinjam oleh produsen untuk

meningkatkan jumlah produksi mereka.

24

Page 25: Kegiatan Ekonomi Repaired)

2.8 Peran Pelaku Ekonomi dalam Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi, dan konsumsi dapat

berjalan jika ada pelaku ekonomi. Kegiatan ekonomi tersebut merupakan

hasil interaksi pelaku ekonomi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.

Pelaku ekonomi terdiri dari rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan

masyarakat luar negeri. Setiap pelaku ekonomi memiliki peran masing-

masing, tetapi tiap-tiap peran memiliki keterkaitan satu dengan lain.

1. Rumaah Tangga

Rumah tangga merupakan pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan

konsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Rumah tangga membutuhkan

barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam kegiatan

ekonomi, rumah tangga memiliki peran sebagai berikut.

a. Menyediakan faktor produksi

Faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan dalam proses

produksi disediakan atau dipasok oleh rumah tangga. Faktor

produksi ini meliputi sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan

kewirausahaan. Faktor produksi terebut akan dikombinasikan oleh

produsen untuk menciptakan barang dan jasa.

b. Memperoleh balas jasa

Rumah tangga akan memperoleh balas jasa dari perusahaan atas

pemakaian faktor produksi dalam proses produksi. Balas jasa yang

diterima merupakan pendapatan bagi rumah tangga. Balas jasa

dapat berupa gaji atau upah, bunga modal, sewa, dan laba usaha.

c. Mengonsumsi barang dan jasa

Rumah tangga memerlukan alat pemuas berupa barang dan jasa

untuk memenuhi ebutuhan hidup. Barang dan jasa dikonsumsi

rumah tangga dengan cara menghabiskan atau mengurangi nilai

gunanya. Kegiatan konsumsi dilakukan untuk memperoleh

kepuasan maksimum guna mencapai kemakmuran.

d. Membayar pajak kepada pemerintah

25

Page 26: Kegiatan Ekonomi Repaired)

Rumah tangga berkewajiban membayar pajak atas pemakaian

fasilitas public yang disediakan negara. Pajak yang dibayarkan

berasal dari sebagian pendapatan rumah tangga. Contohnya pajak

penghasilan, pajak bumi dan bangunan, pajak pertambahan nilai,

dan pajak kendaraan bermotor.

2. Perusahaan

Perusahaan merupakan pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan

produksi, yaitu menciptakan atau menambah nilai guna barang dalam

rangka memenuhi kebutuhan hidup. Kegiatan produksi dapat

dilakukan oleh swasta maupun pemerintah. Dalam kaitannya dengan

kegiatan ekonomi, peran perusahaan sebagai berikut.

a. Menghasilkan barang dan jasa

Perusahaan memiliki peran utama menghasilkan barang dan jasa

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Barang dan jasa tersebut

disalurkan kepada rumah tangga, pemerintah, perusahaan lain, dan

masyarakat luar negeri. Dari penyaluran tersebut, perusahaan akan

menerima pendapatan. Penyaluran barang dan jasa dapat dilakukan

secara langsung tanpa perantara atau melalui perantara.

(1) Rumah tangga

Barang dan jasa yang disalurkan kepada rumah tangga untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Penyaluran barang dan jasa

dilakukan secara langsung tanpa perantara atau melalui

perantara. Contoh barang konsumsi antara lain barang

kebutuhan pokok, peralatan elektronik, perabotan, dan

kendaraan.

(2) Pemerintah

Pemakaian barang dan jasa oleh pemerintah tidak sekadar

untuk memenuhi kebutuhan pejabat dan pegawai negara. Akan

tetapi, pemenuhan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan

ekonominya dalam rangka memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

(3) Perusahaan lain

26

Page 27: Kegiatan Ekonomi Repaired)

Perusahaan tidak hanya menghasilkan barang konsumsi atau

jadi. Akan tetapi, ada perusahaan yang menghasilkan barang-

barang modal, seperti bahan baku, bahan penolong, dan bahan

setengah jadi. Barang-barang modal digunakan oleh

perusahaan lain sebagai bahan baku dalam proses produksi.

(4) Masyarakat luar negeri

Barang dan jasa yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi

kebutuhan dasar dalam negeri, tetapi juga pasar luar negeri.

Artinya, barang-barang hasil produksi perusahaan dalam negeri

akan diekspor ke luar negeri sehingga dikonsumsi masyarakat

luar negeri. Dari kegiatan ekspor tersebut, pelaku ekonomi

dalam negeri akan memperoleh pemasukan dalam bentuk

devisa.

b. Menggunakan faktor produksi

Proses produksi yang dilakukan perusahaan membutuhkan faktor-

faktor produksi untuk dikombinasikan dalam proses produksi. Atas

pemanfaatan faktor produksi tersebut, perusahaan memberikan

balas jasa kepada rumah tangga. Balas jasa dapat berupa upah/gaji,

sewa, bunga, dan laba. Ada kalanya penyediaan faktor produksi

juga melibatkan masyarakat luar negeri, seperti tenaga ahli,

pinjaman modal, barang modal, dan bahan baku.

c. Membayar pajak kepada pemerintah

Pajak merupakan iuran wajib yang harus dibayar oleh wajib pajak

(perorangan atau badan usaha) sesuai aturan yang berlaku guna

meningkatkan kesejahteraan umum, tetapi balas jasanya tidak

diterima langsung. Pajak dibebankan kepada wajib pajak karena

telah memanfaatkan fasilitas publik. Pembayaran pajak oleh

perusahaan merupakan bukti peran sertanya dalam mendukung

pelaksanaan pembangunan.

d. Membantu pemerintah dalam kegiatan pembangunan

27

Page 28: Kegiatan Ekonomi Repaired)

Perusahaan memiliki peran sebagai agen pembangunan, yaitu

membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan

ekonomi. Dari kegiatannya, perusahaan penyediakan kesempatan

kerja, memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitar,

menambah penerimaan negara dari sektor pajak, meningkatkan

kualitas sumber daya, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

3. Pemerintah

Peran pemerintah terhadap kegiatan ekonomi dapat dilakukan secara

langsung maupun tidak langsung. Keterlibatan pemerintah dalam

kegiatan ekonomi dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Tidak ada perekonomian yang dapat berjalan tanpa

campur tangan pemerintah. Dalam kaitannya dengan kegiatan

ekonomi, peran pemerintah sebagai berikut.

a. Mengatur kegiatan ekonomi

Pemerintah merupakan pihak yang bertugas mengarahkan,

mengatur, dan mengendalikan kegiatan ekonomi di suatu negara.

Untuk mendukung tugasnya, pemerintah menetapkan berbagai

kebijakan, peraturan perundang-undangan, dan tindakan secara

langsung di lapangan. Pengaturan yang dilakukan pemerintah

bertujuan untuk menciptakan dan menjaga kestabilan

perekonomian nasional, mengusahakan pertumbuhan ekonomi

yang memadai, mengendalikan tingkat harga agar daya beli

masyarakat terjaga, serta mengusahakan tingkat pendapatan

nasional yang tinggi.

b. Mengonsumsi barang dan jasa

Pemerintah berperan sebagai konsumen untuk memenuhi

kebutuhan dalam menyelenggarakan tugas negara. Oleh karena itu,

pemerintah membutuhkan berbagai barang konsumsi dari

perusahaan atau masyarakat luar negeri. Contohnya kendaraan

dinas, seragam pegawai, perlengkapan kantor, dan jasa keuangan.

c. Memproduksi barang dan jasa

28

Page 29: Kegiatan Ekonomi Repaired)

Selain sebagai konsumen, pemerintah juga dapat berperan sebagai

produsen. Artinya, pemerintah melakukan kegiatan menghasilkan

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kegiatan

produksi difokuskan pada sektor vital yang menguasai hajat hidup

orang banyak dan kegiatan yang tidak diselenggarakan oleh

swasta. Untu mendukung kegiatan produksinya, pemerintah

membutuhkan faktor-faktor produksi dari rumah tangga,

d. Memungut pajak rumah tangga dan perusahaan

Pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran. Pemungutan pajak

dapat dipaksakan kepada wajib pajak sesuai peraturan yang

berlaku. Pembayaran pajak merupakan salah satu pewujudan

tanggung jawab rumah tangga dan perusahaan kepada negara.

4. Masyarakat luar negeri

Masyrakat luar negeri termasuk pelaku ekonomi yang memiliki peran

penting dalam perekonomian global. Pada era global, setiap negara

tidak dapat menghindar dari keterlibatannya dalam kerja sama

ekonomi antarnegara. Berbagai bentuk kerja sama ekonomi dapat

dilakukan dengan melibatkan masyarakat luar negeri. Secara umum,

peran masyarakat luar negeri dalam kegiatan ekonomi sebagai berikut.

a. Mengekspor dan mengimpor barang dan jasa

Kegiatan ekspor impor barang dan jasa merupakan bagian dari

perdagangan antara negara. Berbagai produk dapat diperoleh

melalui perdagangan antar negara. Perdagangan ini akan

mendatangkan keuntungan bagi negara-negara yang terlibat dan

meningkatkan taraf hidup masyarakat.

b. Pertukaran tenaga kerja

Kegiatan ekspor impor juga dapat dilakukan untuk faktor produkso

tenaga kerja. Suatu negara yang memiliki kelebihan tenaga kerja

dapat mengirimkan ke negara lain yang membutuhkan. Misalnya

Indonesia membutuhkan tenaga ahli dari luar negeri untuk

mengalokasikan sumber daya. Indonesia juga melakukan

29

Page 30: Kegiatan Ekonomi Repaired)

pengiriman tenaga kerja ke berbagai negara di dunia. Hal ini akan

mendatangkan devisa bagi Indonesia.

c. Penanaman modal

Masyarakat suatu negara dapat menanamkan modal di negara lain

sebagai bentuk inverstasi usaha. Penanaman modal memberikan

keuntungan bagi suatu negara, seperti menggerakkan

perekonomian dan membuka kesempatan kerja. Contoh perusahaan

asing di Indonesia antara lain British Gas International Limited,

Exxonmobil Oil Indonesia, Mc Donal’s, Indonesia Family

Restaurant, PT. Coca Cola Amatil Indonesia, PT. Indosat, dan PT.

Motorola Indonesia.

d. Pinjaman luar negeri

Pinjaman luar negeri merupakan seluruh pinjaman yang

menimbulkan kewajiban membayar kepada pihak luar negeri

dalam bentuk valuta asing. Pinjaman ini berguna membantu

perekonomian dalam negeri suatu negara yang sedang terpuruk.

Pinjaman ini diperoleh melalui lembaga keuangan dunia atau

kesepakatan bilateral. Contoh lembaga keuangan dunia adalah

Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), dan Islamic

Development Bank (IDB).

e. Bantuan luar negeri

Bantuan dana dari luar negeri merupakan sumbangan yang

disalurkan oleh masyarakat luar negeri melalui negara atau

lembaga dunia bagi suatu negara. Bantuan ini akan diterima suatu

negara karena sedang mengalami bencana alam dan perang yang

memengaruhi kestabilan perekonomian dalam negeri.

2.9 Sistem Ekonomi Pancasila

Indonesia menganut sistem ekonomi campuran dan lebih dikenal

dengan system ekonomi pancasila. Swasta dan pemerintah sama-sama

mengambil separuh bagian dari kegiatan perekonomian di Indonesia.

Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang didasarkan

pada Pancasila, terutama sila 5, dan Undang-undang Dasar terutama

30

Page 31: Kegiatan Ekonomi Repaired)

pasal 33. Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang

menonjol, yaitu :

1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara /

pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti

air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi,

dan lain sebagainya.

2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan

begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya

penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi

kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi

komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup

beriringan, berdampingan secara damai dan saling

mendukung.

3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan

produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin

dan diawasi oleh anggota masyarakat.

4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian

karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama

manusia.

Dalam sistem ekonomi pancasila perekonomian liberal maupun

komando harus dijauhkan karena terbukti hanya menyengsarakan

kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas yang potensial.

Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah

agar tidak merugikan pihak-pihak yang berkaitan.

31

Page 32: Kegiatan Ekonomi Repaired)

2.10 Jenis-jenis usaha bidang ekonomi di Indonesia

1. Pertanian

Hasil usaha pertanian adalah usaha yang menghasilkan bahan

pangan. Di antaranya padi, jagung, kacang, kedelai, sagu,

umbiumbian, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Tanaman ini

mempunyai umur pendek (dapat dipanen tiga sampai enam

bulan). Hasil pertanian yang berumur panjang adalah hasil

perkebunan, seperti kelapa sawit, kopi, cokelat, teh, dan

sebagainya. Indonesia disebut sebagai negara agraris karena

sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai

petani. Usaha pertanian banyak terdapat di daerah pedesaan dan

pegunungan. Orang yang bekerja dalam bidang pertanian atau

orang yang mengolah tanah dan bercocok tanam disebut petani.

Petani dibedakan menurut jenis usahanya yang meliputi

sebagai berikut.

a) Petani sawah : mengolah sawah.

b) Petani ladang : mengolah lahan kering.

c) Petani perkebunan : mengolah lahan luas untuk tanaman

perkebunan.

d) Petani tambak : mengolah lahan untuk tambak.

2. Perdagangan

Perdagangan adalah kegiatan usaha yang menyalurkan barang

produksi dari produsen ke konsumen. Pedagang menjual

barang ke konsumen. Pedagang disebut sebagai perantara. Jenis

usaha perdagangan, di antaranya pedagang bahan makanan,

pedagang sandang, pedagang perhiasan, pedagang hewan, dan

lain-lain. Menurut tempat usahanya, pedagang dibedakan

menjadi sebagai berikut. a) Pedagang tetap, yaitu pedagang

32

Page 33: Kegiatan Ekonomi Repaired)

yang memiliki tempat yang tetap, misalnya berdagang di pasar,

ruko (rumah toko), toko, warung atau mal/supermaket. b)

Pedagang asongan, yaitu pedagang yang tidak menetap dan

berdagang dengan cara berkeliling. c) Pedagang kaki lima,

yaitu pedagang yang tidak menetap dan berpindahpindah

tempatnya. Contohnya, pedagang di pinggir jalan raya atau

trotoar.

3. Perikanan

Perikanan adalah kegiatan usaha dalam budidaya ikan.

Budidaya ikan adalah kegiatan mengembangbiakkan ikan.

Nelayan adalah orang yang mencari ikan di laut. Indonesia

memiliki wilayah perairan yang lebih luas daripada daratannya.

Penduduk yang tinggal di sekitar pantai lebih banyak yang

menjadi nelayan.

4. Peternakan

Peternakan adalah kegiatan usaha dengan cara memelihara

hewan dan mengambil hasilnya dengan cara dijual ke

konsumen. Peternak adalah orang yang pekerjaannya

memelihara hewan. Jenis-jenis usaha peternakan dibedakan

menjadi sebagai berikut.

a) Peternak hewan besar : memelihara sapi, kerbau, kuda, babi.

b) Peternak hewan kecil : memelihara biribiri, kambing,

kelinci.

c) Peternak ikan : memelihara lele, ikan mas, mujair, dan

gurame.

d) Peternak unggas : memelihara puyuh, ayam, itik, dan

burung.

5. Industri Kerajinan

Industri adalah kegiatan usaha bahan baku menjadi bahan jadi.

Kerajinan adalah kegiatan membuat peralatan dari bahan

seadanya. Industri lebih mengacu pada kegiatan usaha yang

berskala besar (dalam jumlah besar). Kerajinan adalah usaha

33

Page 34: Kegiatan Ekonomi Repaired)

dalam jumlah kecil. Pengrajin adalah orang yang pekerjaannya

membuat kerajinan. Barang kerajinan biasanya pengerjaannya

secara perorangan (bukan perusahaan). Contoh industri, antara

lain pembuatan sepatu, jaket, pakaian, tas, industri elektronik,

dan otomotif (mesin mobil). Industri yang berskala besar

memiliki tenaga kerja yang banyak dan biasanya disebut

perusahaan. Contoh kerajinan, antara lain kerajinan perak

(perhiasan), peralatan dapur/rumah tangga, kerajinan gerabah

(tanah liat), dan kerajinan aksesoris, tas, tikar, dan sebagainya.

6. Jasa

Jasa adalah kegiatan usaha dalam bentuk pelayanan terhadap

konsumen. Contoh usaha jasa adalah perusahaan angkutan,

perusahaan asuransi, pengacara, dokter, bank, bengkel, warung

internet, warung telekomunikasi (wartel), dan rental komputer.

34

Page 35: Kegiatan Ekonomi Repaired)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1. Kegiatan ekonomi adalah suatu aktivitas yang dilakukan manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang ditujukan langsung

untuk memenuhi kebutuhan hidup.

3. Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau

kegiatan menambah nilai kegunaan/manfaat suatu barang.

4. Distribusi tidak hanya menyalurkan barang, tetapi mempunyai

pengertian yang lebih luas. Distribusi antara lain meliputi perdagangan,

pengangkutan, penggudangan, dan penanggungan risiko sampai

barang/jasa diterima oleh konsumen dalam keadaan baik.

5. Perilaku konsumen adalah perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh

konsumen/pembeli atau pelanggan terhadap produk yang dihasilkan

oleh perusahaan.

6. Perilaku produsen, disebut juga teori produksi. Teori produksi adalah

suatu gambaran bagaimana produsen berperilaku dalam memproduksi

barang/jasa.

7. Produsen adalah penghasil barang dan jasa. Konsumen adalah pemakai

barang atau jasa akhir.

8. Indonesia menganut sistem ekonomi campuran dan lebih dikenal

dengan system ekonomi pancasila.

3.2 Saran

Sebagai masyarakat Indonesia hendaknya kita mengetahui lebih

spesifik lagi mengenai kegiatan ekonomi, khususnya di Indonesia.

Tidak lupa juga sistem perekonomiannya, karena dengan mengerti

dan memahami sistem ekonomi kita sendiri maka akan memudahkan

kita untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.

35

Page 36: Kegiatan Ekonomi Repaired)

DAFTAR PUSTAKA

Economics for year X grade

PR Ekonomi semester 1

PR Ekonomi semester2

KEGIATAN_EKONOMI_DI_INDONESIA_5.1_SITI_S.htm

http://ensiklopedi.mitrasites.com/wikipedia/sistem-ekonomi-pancasila.html

http://organisasi.org/ciri-ciri-sistem-ekonomi-pancasila-di-indonesia-belajar-

sambil-browsing-internet

http://www.tanyajawab.com/question/

kelemehan_dan_keunggulan_sistem_ekonomi_pancasila%253F_289

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081007051431AANCBIJ

http://kamusbahasaindonesia.org/ekonomi

Modul Pembelajaran Ekonomi II

36