59
1 1. PENDAHULUAN Salah satu hal yang menarik dalam pembahasan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah pembahasan anggaran terkait pos Belanja Daerah. Menurut Pane, et al (2011), Belanja daerah terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan program dan kegiatan pemerintahan. Pos yang menarik untuk dibahas dalam belanja tidak langsung adalah belanja hibah dan belanja bantuan social, karena belanja hibah dan belanja bantuan sosial merupakan pos belanja yang mempunyai resiko tinggi dan rawan tindak penyimpangan dan penyelewengan. Meskipun sudah ada peraturan yang mengatur secara khusus tentang pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial. Ketentuan perundang-undangan yang mengatur pemberian belanja hibah dan belanja bantuan sosial oleh Pemerintah Daerah sebelumnya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2009 (Darmastuti dan Setyaningrum, 2001). Peraturan terbaru tentang pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 yang kemudian diperbaharui dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012. Terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 yaitu

Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

1

1. PENDAHULUAN

Salah satu hal yang menarik dalam pembahasan Anggaran dan Pendapatan

Belanja Daerah (APBD) adalah pembahasan anggaran terkait pos Belanja Daerah.

Menurut Pane, et al (2011), Belanja daerah terdiri dari belanja langsung dan

belanja tidak langsung. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak

memiliki keterkaitan langsung dengan program dan kegiatan pemerintahan. Pos

yang menarik untuk dibahas dalam belanja tidak langsung adalah belanja hibah

dan belanja bantuan social, karena belanja hibah dan belanja bantuan sosial

merupakan pos belanja yang mempunyai resiko tinggi dan rawan tindak

penyimpangan dan penyelewengan. Meskipun sudah ada peraturan yang mengatur

secara khusus tentang pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial.

Ketentuan perundang-undangan yang mengatur pemberian belanja hibah dan

belanja bantuan sosial oleh Pemerintah Daerah sebelumnya diatur dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

Perubahan atas Peraturan Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2008

tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2009 (Darmastuti dan Setyaningrum,

2001).

Peraturan terbaru tentang pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan

sosial adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 yang

kemudian diperbaharui dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun

2012. Terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 yaitu

Page 2: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

2

tentang pedoman pemberian belanja hibah dan belanja bantuan sosial yang

bersumber dari APBD menyatakan bahwa penganggaran, pelaksanaan, dan

penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi

pemberian bantuan harus berpedoman pada Peraturan Menteri. Dikeluarkannya

peraturan tersebut, diharapkan dapat memberikan pengelolaan belanja hibah dan

belanja bantuan sosial agar tertib administrasi, akuntabilitas dan transparansi.

Era otonomi daerah setiap daerah diwajibkan untuk mengatur peraturan

daerahnya secara mandiri. Begitu pula Kabupaten Blora, belanja hibah di

Kabupaten Blora diatur dalam Peraturan Bupati Blora Nomor 8A Tahun 2012

serta perubahannya yaitu Peraturan Bupati Blora Nomor 42 Tahun 2012 tentang

tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pertanggung jawaban

dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi hibah di Kabupaten Blora, sedangkan

untuk belanja bantuan sosial diatur dalam Peraturan Bupati Blora Nomor 8B

Tahun 2012 serta perubahannya yaitu Peraturan Bupati Blora Nomor 43 Tahun

2012 tentang tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,

pertanggung jawaban dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi bantuan sosial

di Kabupaten Blora.

Kasus penyimpangan dan penyelewengan dana hibah dan bantuan sosial di

Kabupaten Blora antara lain penyelewengan yang terjadi berkenaan dengan kasus

penyimpangan anggaran hibah APBD tahun 2008-2009 senilai Rp 3,4 miliyar di

tubuh Persatuan Sepakbola Indonesia Kabupaten Blora (Persikaba Blora). Kasus

tersebut semakin meruncing menyusul adanya saling tuduh antar oknum pejabat

Page 3: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

3

terkait pentransferan dana senilai 560 juta. (LENSAINDONESIA.COM, 13

September 2012).

Suaramerdeka.com memuat berita tentang kasus penyimpangan dana bantuan

tebu tahun 2012 sebesar Rp 5,4 miliar yang berasal dari APBN. Bantuan tebu

awalnya diperuntukkan bagi petani atau kelompok tani yang menamam tebu

seiring dengan dibangunnya pabrik gula yang ada di Kecamatan Todanan. 24

kelompok yang mendapatkan dana bantuan untuk digunakan sebagai modal tanam

tebu. Polres Blora melakukan pemeriksaan dan ternyata dana bantuan tersebut

banyak dinikmati oleh kelompok dan perorangan namun tidak digunakan untuk

menanam tebu dan pada kenyataannya lahan tersebut tidak ada/fiktif.

Selain itu, kasus penyimpangan dana bantuan sosial di Kabupaten Blora yaitu

kasus bantuan sosial fiktif 5 situs budaya dan sejarah. Situs-situs tersebut

diantaranya, Makam Sunan Pojok, Situs Janjang, Situs Samin Klopoduwur, Situs

Makam Abdul Qohar, dan Situs Jipang Panolan. Dana tersebut berasal

dari APBD Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2011 senilai Rp26 miliyar.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora mengungkapkan adanya bansos fiktif disitus

tersebut yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Pada kasus ini, situs sejarah

dan budaya di Blora dijadikan kedok untuk meraup dana bansos. Sampai saat ini,

bukti dan data masih terus dikumpulkan oleh Kejari untuk mengungkap kasus

bansos fiktif tersebut. (SuaraBanyuurip.com, Sabtu 25 Januari 2014).

Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi terhadap belanja hibah dan belanja

bantuan sosial memberikan bukti kurang baiknya pengelolaan belanja hibah dan

Page 4: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

4

belanja bantuan sosial oleh Pemerintah. Segenap penyelewengan dan

penyimpangan, mengindikasikan bahwa terjadi penyimpangan dalam kegiatan

pengendalian. Hal ini menunjukkan perlu dilakukan penelusuran sistem

pengendalian intern terutama komponen kegiatan pengendalian. Kegiatan

pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi resiko serta

penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa

tindakan mengatasi resiko telah dilaksanakan secara efektif (Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 60 TAHUN 2008).

Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan permasalahan pada kegiatan

pengendalian pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial. Alasannya,

dari berbagai penyimpangan yang terjadi, seharusnya dapat diatasi dengan

pelaksanaan peraturan yang telah disusun oleh pemerintah. Tetapi kenyataannya

masih sering terjadi penyimpangan walaupun tindakan untuk mengatasi resiko

telah disusun oleh pemerintah yang berupa peraturan-peraturan pemerintah. Selain

itu, memfokuskan kegiatan pengendalian dikarenakan didasari oleh Undang-

undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara.

Peraturan tersebut mengimplikasikan perlunya penyelenggaraan kegiatan

pengendalian pada keseluruhan Instansi Pemerintah untuk mencapai sistem

pengelolaan keuangan negara yang lebih akuntabel dan transparan

(http://www.kppt.baliprov.go.id).

Berdasarkan uraian diatas, masalah penelitian yang dirumuskan yaitu

Kegiatan Pengendalian dalam pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan

sosial yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Blora. Manfaat dari penelitian

Page 5: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

5

ini, sebagai bahan evaluasi serta memberikan masukan dalam kegiatan

pengendalian pengelolaan belanja hibah dan bantuan sosial Kabupaten Blora.

Persoalan penelitian, bagaimana kegiatan pengendalian dalam pengelolaan belanja

hibah dan belanja bantuan sosial Pemerintah Kabupaten Blora?

Gambaran singkat mengenai penelitian ini, kertas kerja disusun dengan

sistematika sebagai berikut: pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian,

analisis data serta kesimpulan dan saran. Bagian pendahuluan berisi latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian yang berkaitan

dengan kegiatan pengendalian pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan

sosial Kabupaten Blora. Bagian kajian pustaka berisi teori-teori yang digunakan

oleh penulis sebagai dasar penyusunan kertas kerja mengenai kegiatan

pengendalian pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial Kabupaten

Blora. Bagian metode penelitian berisi satuan pengamatan dan analisis, jenis data

dan sumber data serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

Bagian selanjutnya yaitu bagian analisis data yang berisi mengenai pembahasan

sistem pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial, penyelenggaraan

kegiatan pengendalian belanja hibah dan belanja bantuan sosial Kabupaten Blora

serta evaluasi kegiatan pengendalian pengelolaan belanja hibah dan belanja

bantuan sosial Kabupaten Blora berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Bagian terakhir yaitu kesimpulan dan saran. Bagian ini berisi kesimpulan yang

dapat diambil dari temuan penelitian serta saran yang dapat diberikan kepada

Pemerintah maupun peneliti-peneliti selanjutnya.

Page 6: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

6

Batasan penelitian dalam penyusunan kertas kerja ini diantara lain: yang

pertama, peneliti hanya menganalisis penyelenggaraan salah satu komponen

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yaitu kegiatan pengendalian.

Kedua, peneliti hanya memfokuskan pada pengelolaan belanja hibah dan belanja

bantuan sosial yang berupa uang. Ketiga, kegiatan pengendalian hanya dilakukan

di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Kabupaten Blora yang mempunyai fungsi rangkap yaitu sebagai Pejabat Pengelola

Keuangan Daerah (PPKD) dan Bendahara Umum Daerah Kabupaten Blora.

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 TAHUN 2008,

sistem pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan

yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan

aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP,

adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di

lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Pengendalian Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan

fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa

Page 7: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

7

kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara

efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata

kepemerintahan yang baik.

2.2. Kegiatan Pengendalian (Control Activities) dalam Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008,

Kegiatan Pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi resiko

serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa

tindakan mengatasi resiko telah dilaksanakan secara efektif. Kegiatan

pengendalian harus efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan pengendalian

organisasi. Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan

pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi

Instansi Pemerintah yang bersangkutan.

Penyelenggaraan kegiatan pengendalian dimaksudkan pada pasal 18 ayat 2

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 sekurang-

kurangnya memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan pokok Instansi Pemerintah;

2. Kegitan pengendalian harus dikaitkan dengan proses penilaian resiko;

3. Kegiatan pengendalian yang dipilih disesuaikan dengan sifat khusus Insatansi

Pemerintah;

4. Kebijakan dan prosedur harus ditetapkan secara tertulis;

Page 8: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

8

5. Prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan sesuai yang ditetapkan

secara tertulis;

6. Kegiatan pengendalian dievaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa

kegiatan tersebut masih sesuai dengan fungsi seperti yang diharapkan.

Kegiatan Pengendalian sebagaimana dimaksudkan pada pasal 18 ayat 3

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008, terdiri dari:

1. Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan;

Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah dilaksanakan dengan membandingkan

kinerja dengan tolok ukur kinerja yang ditetapkan.

2. Pembinaan sumber daya manusia;

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pembinaan sumber daya

manusia, dalam melakukan pembinaan sumber daya manusia, Pimpinan Instansi

Pemerintah harus sekurang-kurangnya:

2.1. Mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, dan strategi instansi kepada pegawai.

2.2. Membuat strategi perencanaan dan pembinaan sumber daya manusia yang

mendukung pencapaian visi dan misi.

2.3. Membuat uraian jabatan, prosedur rekrutmen, program pendidikan, dan

pelatihan pegawai, sistem kompensasi dan fasilitas pegawai, ketentuan

disiplin pegawai, sistem penilaian kinerja, serta rencana pengembangan karir.

3. Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;

Kegiatan pengendalian atas pengelolan sistem informasi dilakukan untuk

memastikan akurasi dan kelengkapan informasi. Kegiatan pengendalian atas

pengelolan sistem informasi meliputi:

Page 9: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

9

3.1. Pengendalian umum, terdiri dari:

3.1.1. Pengamanan sistem informasi

3.1.2. Pengendalian atas akses

3.1.3. Pengendalian atas pengembangan dan perubahan perangkat lunak

aplikasi

3.1.4. Pengendalian atas perangkat lunak sistem

3.1.5. Pemisahan tugas

3.1.6. Kontinuitas pelayanan

3.2.Pengendalian aplikasi, terdiri dari:

3.2.1. Pengendalian otorisasi

3.2.2. Pengendalian kelengkapan

3.2.3. Pengendalian akurasi

3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data

4. Pengendalian fisik atas aset;

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melaksanakan pengendalian fisik atas

aset. Dalam melaksanakan pengendalian fisik atas aset, Pimpinan Instansi

Pemerintah wajib menetapkan, mengimplementasikan, dan mengkomunikasikan

kepada seluruh pegawai:

4.1.Rencana identifikasi, kebijakan dan prosedur pengamanan fisik.

4.2.Rencana pemulihan setelah bencana

Page 10: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

10

5. Penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja;

Dalam melaksanakan penetapan dan reviu indikator dan pengukuran kinerja,

Pimpinan Instansi harus:

5.1.Menetapkan ukuran dan indikator kinerja.

5.2.Mereviu dan melakukan validasi secara periodik atas ketetapan dan keandalan

ukuran dan indikator kinerja.

5.3.Mengevaluasi faktor penilaian pengukuran kinerja.

5.4.Mambandingkan secara terus menerus data capaian kinerja dengan sasaran

yang ditetapkan dan selisihnya dianalisis lebih lanjut.

6. Pemisahan fungsi;

Dalam melaksanakan pemisahan fungsi, Pimpinan Instansi Pemerintah harus

menjamin bahwa seluruh aspek utama transaksi atau kejadian tidak dikendalikan

oleh satu orang.

7. Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting;

Dalam melakukan otorisasi atas transaksi dan kejadian, Pimpinan Instansi

Pemerintah wajib menetapkan dan mengkomunikasikan syarat dan ketentuan

otorisasi kepada seluruh pegawai.

8. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian;

Dalam melakukan pencatatan yang akurat dan tepat waktu, Pimpinan Instansi

Pemerintah perlu mempertimbangkan:

8.1. Transaksi dan kejadian diklasifikasikan dengan tepat dan dicatat segera.

8.2. Klasifikasi dan pencatatan yang tepat dilaksanakan dalam seluruh siklus

transaksi atau kejadian.

Page 11: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

11

9. Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya;

Dalam Melaksanakan pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya,

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib memberikan akses hanya kepada pegawai

yang berwenang dan melakukan reviu atas pembatasan tersebut secara berkala.

10. Akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya;

Dalam menetapkan akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya,

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menugaskan pegawai yang bertanggung

jawab terhadap penyimpanan sumber daya dan pencatatannya serta melakukan

reviu atas pembatasan tersebut secara berkala.

11. Dokumentasi yang baik atas sistem pengendalian intern serta transaksi dan

kejadian penting.

Dalam menyelenggarakan dokumentasi yang baik, Pimpinan Instansi

Pemerintah wajib memiliki, mengelola, memelihara, dan secara berkala

memutakhirkan dokumentasi yang mencakup seluruh sistem pengendalian intern

serta transaksi dan kejadian penting.

2.4.Belanja (Biaya)

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standart

Akuntansi Pemerintah, Belanja merupakan semua pengeluaran rekening Kas

Umum Negara/Daerah yang yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode

tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi kewajiban pemerintah dan tidak

diperoleh kembali oleh pemerintah. Belanja Daerah dikelompokkan atas:

1) Belanja langsung, menurut jenisnya terdiri dari:

a. Belanja Pegawai;

Page 12: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

12

b. Belanja barang dan jasa; dan

c. Belanja Modal

2) Belanja tidak langsung, menurut jenisnya terdiri dari:

a. Bunga;

b. Subsidi;

c. Hibah;

d. Bantuan sosial;

e. Belanja bagi hasil;

f. Bantuan keuangan;

g. Belanja tidak terduga.

2.5. Belanja Hibah

Menurut Permendagri Nomor 32 Tahun 2011, Hibah adalah pemberian

uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah

daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan,

yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak

mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang

penyelenggaran urusan pemerintah daerah.

Menurut Peraturan Bupati Blora Nomor 8A Tahun 2012 Pasal 5 tentang

Prinsip Pemberian Hibah adalah

a. Pemerintah daerah dapat memberikan hibah sesuai dengan kemampuan

keuangan daerah.

b. Pemberian hibah dilakukan setelah memprioritaskan pemenuhan belanja

urusan wajib.

Page 13: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

13

c. Pemberian hibah ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran

program dan kegiatan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan asaa

keadilan, kepatutan, resionalitas, dan manfaat untuk masyarakat.

Pasal 7 dalam Peraturan Bupati Blora Nomor 8A Tahun 2012 tentang kriteria

pemberian hibah menyebutkan hibah dapat diberikan kepada:

a. Pemerintah;

b. Pemerintah Daerah lainnya;

c. Perusahaan daerah;

d. Masyarakat;

e. Organisasi kemasyarakatan; dan/atau

f. Badan Kerjasama Antar Daerah.

2.6. Belanja Bantuan Sosial

Menurut Permendagri Nomor 32 Tahun 2011, Bantuan sosial adalah

pemberian bantuan berupa uang/barang dari pemerintah daerah kepada individu,

keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus

dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko

sosial.

Resiko sosial adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan

potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga,

kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi,

krisis politik, fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja

bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.

Page 14: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

14

Menurut Peraturan Bupati Blora Nomor 8B Tahun 2012 Pasal 5 tentang

Prinsip Pemberian Bantuan Sosial adalah

a. Pemerintah daerah dapat memberikan bantuan sosial kepada

anggota/kelompok masyarakat sesuai dengan kemampuan keuangan

daerah.

b. Pemberian bantuan sosial dilakukan setelah memprioritaskan pemenuhan

belanja urusan wajib dengan memperhatikan asaa keadilan, kepatutan,

resionalitas, dan manfaat untuk masyarakat

3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara kerja memahami bagaimana suatu

penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini dibutuhkan data-data dengan

menggunakan metode-metode tertentu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan atau

mengetahui data-data secara lengkap dan tepat dalam mencapai tujuan penelitian.

3.1.Satuan Pengamatan Dan Satuan Analisis

Satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah kegiatan pengendalian

pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial serta Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DPPKAD sedangkan satuan analisisnya

adalah sistem pengendalian intern pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan

sosial Pemerintah Daerah Kabupaten Blora.

3.2.Jenis Data dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer

dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu sumber data yang langsung

Page 15: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

15

memberikan data kepada pengumpul data dan sumber data sekunder adalah

sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2006). Sumber data primer pada

penelitian ini diperoleh langsung oleh penulis melalui wawancara ke Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten

Blora. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh peneliti melalui dokumen-

dokumen terkait dengan kegiatan pengendalian pengelolaan belanja hibah dan

belanja bantuan sosial.

Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung

kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Kabupaten Blora tentang Kegiatan Pengendalian pengelolaan belanja hibah dan

belanja bantuan sosial. Sedangkan data sekunder diperoleh dari DPPKAD. Data

sekunder yang diperoleh berupa peraturan daerah yang terkait dengan belanja

hibah dan belanja bantuan sosial dan studi literatur dengan tujuan untuk tinjauan

pustaka.

3.3.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik diskriptif kualitatif, yang

menjelaskan, meringkas berbagai situasi, kondisi dan variabel yang timbul di

masyarakat sebagai objek penelitian untuk mengetahui kegiatan pengendalian

pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial. Pada penelitian ini analisis

data yang digunakan adalah:

Page 16: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

16

1. Mendiskripsikan mekanisme pengelolaan belanja hibah dan bantuan sosial di

Kabupaten Blora, berdasarkan Peraturan Bupati Blora Nomor 8A Tahun 2012

yang telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2012 tentang

hibah dan Peraturan Bupati Blora Nomor 8B Tahun 2012 yang telah diubah

dengan Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2012 tentang bantuan sosial yang

mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No 32 Tahun 2011 yang telah

diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 39 Tahun 2012 tentang

pedoman pemberian hibah dan bantuan sosial dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD).

2. Menganalisis kegiatan pengendalian pengelolaan belanja hibah dan belanja

bantuan sosial Pemerintah Kabupaten Blora.

3. Menganalisis penyelenggaraan kegiatan pengendalian pengelolaan belanja

hibah dan belanja bantuan sosial Pemerintah Kabupaten Blora dikarenakan

Pemerintah Kabupaten Blora belum menetapkan peraturan yang secara

khusus mengatur tentang sistem pengendalian intern pemerintah maka

berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, khususnya komponen

kegiatan pengendalian,

4. Membuat kesimpulan dan saran atas kegiatan pengandalian pengelolaan

belanja hibah dan belanja bantuan sosial Pemerintah Kabupaten Blora.

Page 17: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

17

4. ANALISIS DATA

4.1. Sistem Pengelolaan Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial

Pemerintah Kabupaten Blora

Pemohon mengajukan permohonan hibah dan bantuan sosial berupa

proposal kepada Bupati melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Proposal tersebut berisi:

1) Surat Permohanan bantuan ditujukan kepada Bupati Blora cq. SKPD terkait,

dengan tembusan Kepala Bappeda Kabupaten Blora, Kepala DPPKAD

Kabupaten Blora, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda

Kabupaten Blora dan Inspektur Kabupaten Blora;

2) Pendahuluan berisi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan

keluaran, tempat dan waktu pelaksanaan, pendanaan;

3) Susunan panitia belanja hibah/belanja bantuan sosial;

4) Rencana Penggunaan Dana (RPD);

Berdasarkan usulan tersebut, SKPD melakukan evaluasi terhadap proposal.

Dalam melakukan evaluasi, Kepala SKPD membentuk tim pengkaji yang

ditetapkan dalam Surat Keputusan Tim Pengkaji serta diotorisasi oleh Kepala

SKPD. Hasil pengkajian evaluasi kemudian dituangkan dalam Berita Acara

Hasil Evaluasi Dan Pengkajian Hibah dan Bantuan Sosial yang ditandatangani

oleh segenap Tim Pengkaji, dan selanjutnya dilaporkan kepada Kepala SKPD.

Menurut Berita Acara Hasil Evaluasi dan Pengkajian , Kepala SKPD

menerbitkan Rekomendasi serta pencantuman daftar lokasi dan alokasi penerima

hibah dan bantuan sosial yang selanjutnya dikirimkan kepada Tim Anggaran

Page 18: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

18

Pemerintah Daerah (TAPD). Rekomendasi yang dikirim ke TAPD akan

dipertimbangkan sesuai dengan prioritas dan kemampuan daerah. Rekomendasi

Kepala SKPD dan Pertimbangan TAPD menjadi dasar pencantuman alokasi

anggaran hibah dan bantuan sosial dalam Kebijakan Umum APBD (KUA) dan

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Berdasarkan KUA dan PPAS,

hibah dan bantuan sosial berupa uang akan dicantumkan dalam RKA-PPKD yang

dirapatkan dengan DPRD, selanjutnya besaran belanja hibah dan belanja bantuan

sosial akan ditetapkan dalam APBD dan menjadi dasar pembuatan Keputusan

Bupati Blora tentang daftar penerima hibah dan bantuan sosial.

Berdasarkan SK Bupati kemudian penerima bantuan mengajukan

permohonan pencairan dana hibah dan bantuan sosial kepada Bupati melalui

SKPD terkait dengan melampirkan persyaratan yang terdiri dari:

1) Surat Permohonan Pencairan Dana ditujukan kepada Bupati Blora, cq. Kepala

SKPD dengan tembusan Kepala DPPKAD Kabupaten Blora;

2) Kuitansi bermeterai;

3) Rencana Penggunaan Dana (RPD);

4) Nomor Rekening Bank yang masih aktif atas nama penerima hibah dan

bantuan sosial;

5) Surat Pernyataan Penggunaan dan Pertanggungjawaban Hibah/bantuan sosial.

Khusus penerima hibah dilakukan penandatanganan NPHD antara penerima dan:

1. Kepala SKPD untuk bantuan senilai Rp. 100.000.000,00

2. Sekretaris Daerah untuk bantuan senilai Rp. 200.000.000,00

3. Bupati untuk bantuan senilai Rp. 100.000.000,00-Rp. 200.000.000,00

Page 19: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

19

Kepala SKPD memerintahkan Tim Pengkaji melakukan verifikasi kembali

atas persyaratan pencairan dana hibah/bantuan sosial yang diajukan Bupati

melalui Kepala SKPD dan ditandatangani oleh segenap Tim Pengkaji. Pengkajian

tersebut meliputi:

1) Proposal;

2) Surat Permohonan Pencairan Dana;

3) Nomor Rekening Bank yang masih aktif atas nama penerima hibah/bantuan

sosial;

4) Kuitansi bermeterai;

5) Keputusan Bupati mengenai penerima hibah/bantuan sosial dan besarannya;

6) Rencana Penggunaan Dana (RPD);

7) Khusus untuk penerima hibah/bantuan sosial yang pernah menerima bantuan

pada tahun sebelumnya, wajib menyertakan laporan pertanggungjawaban

hibah/bantuan sosial;

8) NPHD;

9) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak/Pakta Integritas dari penerima

hibah dan bantuan sosial;

Hasil verifikasi pencairan oleh Tim Pengkaji dituangkan dalam Pernyataan

Verifikasi dan dilaporkan kepada Kepala SKPD. Berdasarkan Pernyataan

Verifikasi, Kepala SKPD mengajukan permohonan pencairan kepada Kepala

DPPKAD selaku PPKD dengan dilampiri Kartu Kendali dan Laporan Keuangan

dan Fisik, serta dikirimkan pula kelengkapan berkas persyaratan pencairan yaitu:

1) Proposal Rencana Kegiatan dari masing-masing penerima.

Page 20: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

20

2) Surat Permohonan Pencairan Dana, Kuitansi, FC Rekening Bank, Rencana

Penggunaan Dana, Surat Pernyataan Kesanggupan Penggunan dan Pelaporan

Dana dari masing-masing penerima.

3) Berita Acara Tim Pengkaji, Rekomendasi.

4) NPHD

Setelah proses diatas, Kepala DPPKAD akan menyiapkan SPP LS (Surat

Perintah Pencairan Langsung) dan menerbitkan SPM LS (Surat Perintah

Membayar Langsung). SPM LS (Surat Perintah Membayar Langsung) digunakan

oleh Bendahara Umum Daerah sebagai dasar penerbitan SP2D LS dan SP2D LS

ini digunakan oleh pemohon untuk proses pencairan di Bank Pembangunan

Daerah Jawa Tengah Cabang Blora. Tahap pencairan dana hibah dan bantuan

sosial yang bersumber dari APBD dilaksanakan dengan ketentuan:

1) Untuk hibah dan bantuan sosial dengan besaran sampai dengan Rp.

50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dilaksanakan dengan 1 (satu) tahap.

2) Untuk hibah dan bantuan sosial dengan besaran lebih dari Rp. 50.000.000

(lima puluh juta rupiah) dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap. Tahap 1 dan

tahap 2 masing-masing sebesar 50% dari total dana hibah dan bantuan sosial.

Pencairan tahap 2 dilaksanakan setelah penerima hibah/bantuan sosial

mengajukan permohonan pencairan dana hibah dan bantuan sosial tahap 2

dengan dilampiri:

a. Nomor Rekening Bank yang masih aktif atas nama penerima

hibah/bantuan sosial.

b. Kuitansi bermeterai

Page 21: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

21

c. Keputusan Bupati tentang penetapan daftar penerima dan besaran hibah

dan bantuan sosial

d. NPHD

e. FC Proposal dan Rencana Anggaran Biaya

f. Rencana Penggunaan Dana

g. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak/Pakta Integritas

h. Hasil Verivikasi Tim Pengkaji terkait atas laporan pertanggungjawaban

dana hibah/bantuan sosial tahap 1 yang diterima

i. Surat Pernyataan atau Laporan Fisik yang telah mencapai 50%

penyaluran dana hibah dan bantuan sosial yang dilaksanakan dengan ketentuan:

1) Untuk dana hibah dan bantuan sosial dengan besaran lebih dari Rp.

2.500.000,- dilaksanakan oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah

cabang Blora melalui transfer dari rekening kas Umum Daerah ke rekening

penerima hibah/bantuan sosial (account to account)

2) Untuk dana hibah dan bantuan soaial yang besaran sampai dengan

Rp.2.500.000,- dilaksanakan oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa

Tengah cabang Blora melalui transfer dari rekening kas Umum Daerah ke

rekening penerima hibah/bantuan sosial (account to account) atau melalui

transfer dari rekening kas Umum Daerah ke rekening bendahara pengeluaran

SKPD yang selanjutnya diberikan secara tunai kepada penerima

hibah/bantuan sosial.

Tahap selanjutnya setelah penyaluran dana hibah dan bantuan sosial yaitu

tahap pelaporan dan pertanggungjawaban yang dibuat oleh penerima hibah dan

Page 22: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

22

bantuan sosial serta tahap monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh SKPD.

Penerima hibah dan bantuan sosial setelah menerima dana pencairan hibah

maupun bantuan sosial wajib membuat laporan pertanggungjawaban yang

disampaikan kepada Bupati melalui DPPKAD selaku PPKD dengan tembusan

kepada SKPD terkait, Inspektur dan Kepala BAPPEDA. Pertanggungjawaban

penerima hibah dan bantuan sosial meliputi:

1. Laporan Penggunaan Dana Hibah dan Bantuan Sosial;

2. Surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa hibah maupun

bantuan sosial yang diterima telah digunakan sesuai Rencana Anggaran

Belanja;

3. Bukti-bukti pengeluaran dana hibah dan bantuan sosial.

Dalam rangka melaksanakan monitoring dan evaluasi, Kepala SKPD terkait

membentuk Tim Monitoring dan Evaluasi yang ditetapkan dengan Surat

Keputusan Kepala SKPD. Hasil monitoring akan disampaikan kepada Bupati

dengan tembusan kepada Inspektur, Kepala BAPPEDA dan Kepala DPPKAD.

(Lihat lampiran 1, flow chart pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan

sosial)

4.2. Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan Belanja

Bantuan Sosial Pemerintah Kabupaten Blora

Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi

resiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan prosedur untuk memastikan

bahwa tindakan mengatasi resiko telah dilaksanakan dengan efektif. Kegiatan

pengendalian merupakan salah satu komponen dari sistem pengendalian intern.

Page 23: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

23

Peraturan secara khusus tentang sistem pengendalian intern belum dimiliki oleh

Pemerintah Kabupaten Blora. Pengendalian atas penyelenggaraan kegitan

Pemerintah dilaksanakan dengan berpedoman pada SPIP yang diatur dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2008 dimana dalam

peraturan tersebut juga mengatur tentang kegiatan pengendalian.

Kegiatan pengendalian terdiri dari beberapa komponen. Komponen-

komponen tersebut adalah reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang

bersangkutan, pembinaan sumber daya manusia, pengendalian atas pengelolaan

sistem informasi, pengendalian fisik atas aset, penetapan dan reviu atas indikator

dan ukuran kinerja, pemisahan fungsi, otorisasi atas transaksi dan kejadian

penting, pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian

penting, pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya, akuntabilitas atas

sumber daya dan pencatatannya, dan dokumentasi yang baik atas sistem

pengendalian intern serta transaksi dan kejadian penting.

4.3. Deskripsi Kegiatan Pengendalian Belanja Hibah dan Belanja Bantuan

Sosial Pemerintah Kabupaten Blora Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008

Diskripsi kegiatan pengendalian pengelolaan belanja hibah dan belanja

bantuan sosial Pemerintah Kabupaten Blora berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) adalah sebagai berikut :

Page 24: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

24

4.3.1. Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan.

Pemerintah Kabupaten Blora dalam melakukan reviu kegiatan

pembandingan kinerja dengan tolok ukurnya telah dilaksanakan setiap akhir

tahun. Program Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan program yang

digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Blora dalam melakukan reviu kegiatan

pembandingan. Unsur-unsur yang dinilai dalam SKP meliputi kesetiaan, prestasi

kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa dan

kepemimpinan. Berdasarkan unsur-unsur tersebut, terdapat skala penilaian untuk

menilai baik/buruknya kinerja pegawai. Berikut tabel skala penilain kinerja

pegawai.

Tabel 4.1

Skala Penilain Kinerja Pegawai

NO ANGKA KATEGORI

1 91 ke atas Sangat Baik

2 76 – 90 Baik

3 61 – 75 Cukup

4 51 – 60 Kurang

5 50 ke bawah Buruk

SKP mulai dilaksanakan pada tahun 2014, Penilaian SKP dilakukan pada

rapat tahunan. Reviu kegiatan pembandingan kinerja tidak dilakukan secara

khusus oleh pegawai yang mengelola belanja hibah dan belanja bantuan sosial,

namun dilaksanan pada seluruh pegawai di DPPKAD Kabupaten Blora.

Khusus untuk reviu belanja hibah dan belanja bantuan sosial didasarkan

pada DPA-SKPD, dimana didalamnya berisi tentang indikator, tolok ukur kinerja

yang berisi ukuran prestasi kerja pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan

Page 25: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

25

sosial, dan target kinerja merupakan hasil yang diharapkan dari suatu program

belanja hibah dab belanja bantuan sosial.

4.3.2. Pembinaan Sumber Daya Manusia

4.3.2.1 Proses mengkomunikasikan visi , misi, tujuan, nilai dan strategi instansi

kepada pegawai.

Pengkomunikasian visi, misi, tujuan, nilai dan strategi instansi dilakukan

oleh Kepala DPPKAD Kabupaten Blora kepada seluruh pegawai termasuk

pegawai yang mengelola belanja hibah dan belanja bantuan sosial. Sosialisasi visi

dan misi dilaksanakan setiap rapat, baik rapat rutin maupun rapat tahunan, visi

dan misi selalu dibacakan oleh Kepala DPPKAD kepada seluruh pegawai,

maupun ditulis dan dipasang di tempat yang strategis yaitu disamping pintu

masuk dan diruang rapat dengan maksud agar pegawai dapat membaca dan

memahami visi dan misi DPPKAD sehingga pegawai dapat menerapkan visi, misi

tersebut dalam pekerjaannya agar tercapai tujuan yang telah ditentukan.

4.3.2.2 Membuat strategi perencanaan dan pembinaan sumber daya manusia yang

mendukung pencapaian visi dan misi

DPPKAD Kabupaten Blora sebagai pengelola belanja hibah dan belanja

bantuan sosial, membuat kegiatan pelatihan dan fasilitas pendidikan kepada

pegawai sesuai dengan kapasitas pekerjaannya. Pelaksanaan kegiatan pelatihan

dan fasilitas pendidikan kepada pegawai bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan pegawai yang mendukung pencapaian visi dan misi. DPPKAD

Kabupaten Blora dalam melaksanakan kegiatan pelatihan tidak hanya dilakukan

Page 26: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

26

secara khusus untuk pegawai pengelola belanja hibah dan belanja bantuan sosial

saja tetapi juga diperuntukkan kepada seluruh pegawai.

4.3.2.3 Membuat uraian jabatan, prosedur rekruitmen, program pendidikan dan

pelatihan pegawai, sistem kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas

pegawai, ketentuan disiplin pegawai, sistem penilaian kinerja serta rencana

pengembangan karier.

DPPKAD mempunyai uraian jabatan yang jelas mengenai tugas pokok,

fungsi masing-masing bidang serta jabatan di DPPKAD Kabupaten Blora

berdasarkan lampiran XI Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 4 Tahun

2011.

Prosedur rekruitmen yang dilaksanakan oleh DPPKAD kabupaten blora

melalui proses seleksi Pegawai Negeri Sipil, termasuk rekruitmen pada pegawai

yang mengelola belanja hibah dan belanja bantuan sosial.

Program pelatihan dan program pendidikan yaitu dengan mengadakan

diklat kepada pegawai sesuai dengan kapasitas pekerjaannya. Ada tiga jenis

program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilaksanakan oleh Pemerintah

Kabupaten Blora, diantaranya:

1. Program Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan

Program diklat ini, bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan dan

ketrampilan yang diperlukan dalam jabatan fungsional bagi pegawai, tidak

diperuntukkan bagi pegawai yang mengelola benja hibah dan belanja bantuan

sosial saja, tetapi untuk seluruh pegawai yang mempunyai wewenang di

DPPKAD Kabupaten Blora.

Page 27: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

27

Diklat Kepemimpinan terdiri atas empat jenjang:

1) Diklat Kepemimpinan Tingkat IV untuk Jabatan Struktural Eselon IV.

2) Diklat Kepemimpinan Tingkat III untuk Jabatan Struktural Eselon III.

3) Diklat Kepemimpinan Tingkat II untuk Jabatan Struktural Eselon II.

4) Diklat Kepemimpinan Tingkat I untuk Jabatan Struktural Eselon I.

2. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional

Program diklat ini, bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keahlian,

dan keterampilan bagi pegawai yang berhubungan langsung dengan tugas yang

diemban oleh pegawai.

3. Pendidikan dan Pelatihan Teknis

Diklat teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis

yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas pegawai

Fasilitas pendidikan/study lanjut diberikan kepada seluruh pegawai di

DPPKAD Kabupaten Blora termasuk pegawai yang mengelola belanja hibah dan

belanja bantuan sosial. Tidak ada persyaratan khusus bagi pegawai yang ingin

melanjutkan studynya. Fasilitas pendidikan diberikan kepada pegawai jika ada

alokasi dana dalam anggaran oleh Pamerintah Kabupaten Blora

4.3.3. Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi

4.3.3.1 Pengendalian umum

4.3.3.1.1. Pengamanan sistem informasi

Sistem informasi yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Blora yang

berkaitan dengan pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial adalah

Page 28: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

28

Sistem Informasi Pencairan Keuangan Daerah (SIPKD). SIPKD digunakan untuk

mencatat transaksi pencairan secara umum termasuk dana hibah dan bantuan

sosial. pengamanan yang digunakan pada SIPKD dengan cara memasukkan

username dan password, untuk belanja hibah dan belanja bantuan sosial terdapat

loging khusus yang hanya pegawai bidang perbendaharaan dan pengelolaan

belanja yang dapat mengakses sistem tersebut. Dalam pengamanan sistem

informasi belum ada penilaian resiko atas sistem informasi serta belum ada

organisasi untuk mengimplementasikan dan mengelola program pengamanan.

Ada pemantauan prosedur pengamanan, yaitu menggunakan monitor pemantau,

tetapi tidak dilakukan pengecekan setiap hari, hanya dilakukan pengecekan sesuai

dengan kebutuhan.

4.3.3.1.2. Pengendalian atas akses

Pegawai bidang perbendaharaan dan pengelolaan belanja, sub bidang

pengelolaan belanja tak langsung dan pembiayaan yang hanya dapat mengakses

dokumen-dokumen serta data penerima belanja hibah dan belanja bantuan sosial.

Pengendalian fisik secara khusus yang berkaitan dengan pengelolaan

belanja hibah dan belanja bantuan sosial belum dilaksanakan sepenuhnya, hal ini

disebabkan karena keterbatasan tempat penyimpanan dokumen. sebagian besar

dokumen tersebut telah diletakkan sesuai dengan tanggal transaksi di almari

khusus penyimpanan dokumen yang dilengkapi dengan kunci pengaman, tetapi

karena keterbatasan tempat, sebagian dokumen dimasukkan kedalam kardus dan

hanya diletakkan disamping meja kerja pegawai bidang perbendaharaan dan

pengelolaan belanja.

Page 29: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

29

Pengendalian logik dilakukan dengan memberi password pada SIPKD dan

ada login khusus untuk setiap pegawai sesuai dengan kepentingannya. Belum ada

tindakan perbaikan dan penegakan disiplin secara khusus bagi pegawai yang

melakukan pelanggaran. Dalam rangka penegakan disiplin, bagi pegawai yang

melanggar, Kepala DPPKAD hanya akan memberikan peringatan secara lisan.

4.3.3.1.3. Pengendalian atas pengembangan dan perubahan atas perangkat lunak

aplikasi

Belum ada pelaksanaan pengendalian atas pengembangan dan perubahan

atas perangkat lunak aplikasi.

4.3.3.1.4. Pengendalian atas perangkat lunak sistem

Dalam pengendalian atas perangkat lunak sistem ada pembatasan akses

berdasarkan tanggungjawab pekerjaan dan dokumentasi atas otorisasi.

Pembatasan tersebut dilakukan dengan cara pemberian username dan password

pada setiap perangkat lunak. Sehingga, tidak semua pegawai dapat mengakses

hanya pegawai yang mempunyai tanggung jawab pekerjaan yang dapat

membuka/mengakses perangkat lunak tersebut.

4.3.3.1.5. Pemisahan tugas

Belum ada kegiatan pengendalian yang dilaksanakan pada pemisahan

tugas dalam pengelolaan sistem informasi. Sistem yang ada hanya dikelola oleh

satu pegawai, dan pegawai tersebut tidak hanya mengelola sistem informasi yang

berkaitan dengan belanja hibah dan bantuan sosial saja, tetapi pegawai tersebut

juga melakukan pekerjaan lain.

Page 30: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

30

4.3.3.1.6. Kontinuitas pelayanan

Belum adanya pelaksanaan kontinuitas pelayanan dalam pengendalian

sistem pengelolaan belanja hibah dan belanja bantua sosial. Terutama

pengendalian untuk mencegah dan meminimalisir kerusakan dan terhentinya

operasi komputer. Apabila terjadi pemadaman listrik yang menyebabkan

terhentinya komputer belum ada penggunaan penyimpan daya untuk melanjutkan

pelayanan belanja hibah dan belanja bantuan sosial. Hal yang dilakukan untuk

melanjutkan pelayanan dilakukan secara manual.

4.3.3.2 Pengendalian aplikasi

4.3.3.2.1. Pengendalian otorisasi

Dokumen sumber yang digunakan dalam pengelolaan belanja hibah dan

belanja bantuan sosial adalah SP2D. Dokumen ini yang dipakai datanya untuk

masuk ke sistem. Sebelum diotorisasi, dokumen ini tidak dapat digunakan untuk

masuk ke sistem.

4.3.3.2.2. Pengendalian kelengkapan

Pengendalian kelengkapan dalam pengelolaan belanja hibah dan belanja

bantuan sosial mencakup pengentrian dan pemrosesan seluruh transaksi yang telah

diotorisasi ke dalam komputer serta pelaksanaan rekonsiliasi data untuk

memverifikasi kelengkapan data. SP2D yang telah diotorisasi akan diinput, tetapi

sebelum diinput, dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu kelengkapan datanya.

4.3.3.2.3. Pengendalian akurasi

Pengendalian akurasi berkaitan dengan belanja hibah dan belanja bantuan

sosial yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Blora adalah untuk pembuatan

Page 31: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

31

SPP-LS, SPM-LS, dan SP2D. Data yang akan diinput dalam dokumen akan

diteliti dan divalidasi terlebih dahulu untuk mengecek keabsahan dokumen. Jika

ditemukan data yang tidak lengkap maka akan dilakukan pembenaran data dengan

segera.

4.3.3.2.4. Pengendalian terhadap pemrosesan dan file data

Pengendalian terhadap pemrosesan dan file data yang dilakukan dalam

pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial Pemerintah Kabupaten Blora

berupa pemakaian program dan file data versi terkini selama pemrosesan.

Program yang digunakan yaitu Sistem Informasi Pencairan Keuangan Daerah

(SIPKD).

4.3.4. Pengendalian Fisik Atas Aset

4.3.4.1.Rencana identifikasi, kebijakan dan prosedur pengamanan fisik

Pada pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial berupa uang, aset

yang terkait adalah kas. Kas yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Blora,

khususnya untuk belanja hibah dan belanja bantuan sosial ditempatkan di BPD

Jateng. Kas yang terkait dengan belanja hibah dan belanja bantuan sosial akan

dipergunakan jika terjadi pencairan hibah dan bantuan sosial. Pengamanan dan

prosedur yang dilakukan atas kas ketika terjadi pencairan yaitu dengan

menggunakan SP2D yang telah dibuat oleh DPPKAD Kabupaten Blora. Bank

tidak bisa mengeluarkan dana hibah dan bantuan sosial, jika penerima hibah dan

bantuan sosial tidak bisa menunjukkan SP2D yang diterbitkan oleh DPPKAD.

Kas yang berada di bank juga akan dicek secara berkala dengan melihat rekening

koran yang diterbitkan oleh BPD Jateng.

Page 32: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

32

4.3.4.2.Rencana pemulihan setelah bencana

Belum ada pelaksanaan rencana pemulihan setelah bencana dalam

kegiatan pengendalian pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial.

4.3.5. Penetapan dan Reviu Atas Indikator dan Ukuran Kinerja

4.3.5.1.Penetapan ukuran dan indikator kinerja

Indikator dan ukuran kinerja yang digunakan untuk pegawai pengelola

hibah dan bantuan sosial, secara umum sama dengan indikator dan ukuran kinerja

untuk pegawai yang mengelola tugas lain. Ukuran dan indikator kinerja yang

digunakan akan dituangkan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Program

Sasaran Kerja Pegawai ini dilakukan oleh Kepala DPPKAD Kabupaten Blora

yang berguna untuk membandingkan kinerja pegawai dalam Instansi Pemerintah

dengan ukuran atau sasaran yang sudah ditetapkan. Unsur-unsur yang dinilai

dalam SKP meliputi kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan,

kejujuran, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan. Berdasarkan unsur-unsur

tersebut, terdapat skala penilaian meliputi nilai 91 ke atas = sangat baik, 76

sampai 90 = baik, 61 sampai 75 = cukup, 51 sampai dengan 60 = kurang, 50 ke

bawah = buruk. Progran Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pada Pemerintah

Kabupaten Blora baru dilaksanakan pada awal tahun 2014, jadi belum ada reviu

dan validitas secara indikator atas ketetapan dan keandalan ukuran dan indikator

kinerja.

4.3.5.2.Evaluasi indikator penilaian pengukuran kinerja

Belum ada pelaksanaan evaluasi indikator pengukuran kinerja dikarenakan

Program Sasaran Kerja Pegawai (SKP) baru dilaksanakan mulai awal 2014.

Page 33: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

33

4.3.5.3.Pembandingan secara terus menerus data capaian kinerja

Belum ada pelaksanaan pembandingan secara terus menerus data capaian

kinerja dikarenakan Prrogram Sasaran Kerja Pegawai (SKP) baru dilaksanakan

mulai awal 2014.

4.3.6. Pemisahan Fungsi

Pemisahan fungsi dalam pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan

sosial Kabupaten Blora dilakukan secara terpisah, tidak hanya dikendalikan oleh

satu orang. Pemisahan fungsi tersebut yaitu kegiatan penganggaran dilakukan

terpisah dengan kegiatan pemeriksaan proposal dan kegiatan pencairan dana.

Kegiatan penganggaran dilaksanakan di DPPKAD Kabupaten Blora yang

dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten Blora (TAPD). Kegiatan

pemeriksaan proposal dilakukan oleh masing-masing SKPD sesuai dengan bidang

yang diampu. Kegiatan pencairan dana hibah dan bantuan sosial dilaksanakan di

DPPKAD yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).

4.3.7. Otorisasi Atas Transaksi dan Kejadian Penting

Otorisasi atas transaksi menyangkut belanja hibah dan belanja bantuan

sosial dilakukan oleh pejabat berwenang. Otorisasi atas dokumen SPP-LS

dilakukan oleh bendahara pengeluaran PPKD, SPM-LS diotorisasi oleh Kepala

DPPKAD dan SP2D dilakukan oleh kuasa BUD. Ketentuan dan syarat otorisasi

transaksi dilakukan dengan mengecek kebenaran atas transaksi dan kejadian

penting terkait dengan belanja hibah dan belanja bantuan sosial. Apabila terdapat

dokumen atas transaksi dan kejadian penting yang akan diotorisasi tidak lengkap

Page 34: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

34

dan tidak absah maka proses otorisasi tidak akan dilakukan oleh Kepala

DPPKAD.

4.3.8. Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan

Kejadian Penting

4.3.8.1.Transaksi diklasifikasikan dengan tepat dan dicatat segera

Transaksi pada belanja hibah dan belanja bantuan sosial terjadi pada saat

pencairan dana. Pencairan dana dilakukan hanya sekali dalam satu tahun anggaran

yaitu pada akhir tahun. Pencatatan transaksi tersebut dilakukan segera dan

bersamaan setelah diterbitkan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana). Aplikasi

yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Blora dalam mencatat pencairan dana

belanja hibah dan belanja bantuan sosial adalah SIPKD, melalui aplikasi tersebut

pegawai dapat langsung melakukan pencatatan pengeluaran kas akan secara

langsung mengurangi jumlah kas daerah yang dimiliki oleh Pemerintah

Kabupaten Blora.

4.3.8.2.Klasifikasi dan pencatatan yang tepat dilaksanakan dalam seluruh siklus

transaksi dan kejadian.

Pengelolaan belanja hiabah dan belanja bantuan sosial dilakukan pada satu

sikus, yaitu siklus pencairan dana hibah dan bantuan sosial yang dilakukan pada

akhir tahun anggaran berkenaan atau bulan desember. Klasifikasi dan pencatatan

atas transaksi pencairan dana hibah dan bantuan sosial dilakukan dengan segera

dan tepat waktu, yaitu setelah adanya penerbitan SP2D, dan secara otomatis akan

segera dicatat sebagai pengeluaran kas daerah.

Page 35: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

35

4.3.9. Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatannya

Pemberian akses hanya kepada pegawai yang berwenang dan melakukan

reviu atas penugasan. Pembatasan akses dokumen dan catatan akuntasi belanja

hibah dan belanja bantuan sosial dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Blora.

Pegawai bidang perbendaharaan dan pengelolaan belanja, sub bidang pengelolaan

belanja tak langsung dan pembiayaan yang dapat mengakses dokumen dan catatan

akuntansi terkait belanja hibah dan belanja bantuan sosial selain bidang tersebut

tidak diperkenankan untuk mengakses.

4.3.10. Akuntabilitas Terhadap Sumber daya dan Pencatatannya

Ada penugasan pegawai yang bertanggung jawab terhadap penyampaian

sumber daya dan pencatatan serta melakukan reviu atas penugasan. Dalam

pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial di DPPKAD Kabupaten

Blora telah dilakukan penugasan pegawai yang bertanggung jawab terhadap

penyampaian sumber daya dan pencatatan. Penugasan tersebut diberikan kepada

pegawai bidang perbendaharaan dan pengelolaan belanja, sub bidang pengelolaan

belanja tak langsung dan pembiayaan.

4.3.11. Dokumentasi yang Baik atas Sistem Pengendalian Intern serta

Transaksi dan Kejadian Penting

Pemerintah Kabupaten Blora belum melaksanakan dokumentasi atas sistem

pengendalian internal, namun dokumentasi atas transaksi dan kejadian penting

terkait dengan belanja hibah dan belanja bantuan sosial telah dilaksanakan, baik

dalam bentuk softcopy maupun hardcopy. Pemeliharaan terhadap dokumentasi di

DPPKAD Kabupaten Blora belum dilaksanakan secara maksimal karena

Page 36: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

36

keterbatasan tempat penyimpanan dokumen. Banyak dokumen yang berkaitan

dengan belanja hibah dan belanja bantuan sosial tidak ditata dengan baik hanya

dimasukkan kedalam kardus.

Untuk mendukung penjelasan tentang kegiatan pengendalian pengelolaan

belanja hibah dan belanja bantua sosial, maka, ditambahkan contoh nyata proyek

hibah:

HIBAH PENGADAAN PERALATAN LABORATORIUM IPA SMA

MUHAMMADIYAH 3 RANDUBLATUNG

SMA muhammadiyah 3 Randublatung Blora merupakan salah satu

institusi/lembaga pendidikan yang turut mewarnai dunia pendidikan di

masyarakat. Hal ini tentunya tidak terlepas dari visi dan misi Muhammadiyah

pada umumnya yaitu amar ma’ruf nahi mungkar serta didorong dan didasari

dengan tujuan pendidikan Muhammadiyah pada khususnya yaitu membentuk

generasi yang berilmu dan berwawasan keislaman. SMA muhammadiyah 3

Randublatung terletak di Jalan Raya Menden km.01 Randublatung Blora.

Sebelumnya, SMA muhammadiyah 3 Randublatung Blora hanya memiliki

beberapa alat-alat laboratorium, karena keterbatasan alat laboratorium membuat

guru kimia/fisika dan biologi merasa kesulitan dalam proses pembelajaran.

Kebutuhan akan alat-alat laboratorium IPA mendorong para pengajar untuk

melengkapi kebutuhan tersebut. Dana untuk melengkapi alat-alat laboratorium

tidaklah sedikit, dana yang dimiliki pihak sekolah tidak mencukupi untuk

membeli seluruh alat-alat laboratorium yang dibutuhkan. Adanya masalah

Page 37: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

37

tersebut, kemudian kepala sekolah beserta para pengajar berunding untuk

mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Blora.

Dalam rangka mengajukan bantuan, pihak sekolah membentuk panitia yang akan

menangani proyek pengajuan bantuan alat-alat laboratorium tersebut. Dibawah ini

adalah daftar nama panitia pengadaan peralatan laboratorium IPA SMA

Muhammadiyah 3 Randublatung:

Tabel 4.2

Daftar Panitia Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

No Nama Jabatan Ket

1 Ahmad Juwariyanto, S.Pt Ketua Panitia Waka Sarpras

2 Taufan Hariyadi Sekretaris Staff TU

3 Purmini Bendahara Bendahara Sekolah

4 Tri Atmi Rochmawati, S.Pd Anggota Guru Kimia/Fisika

5 Da’im Chuzaimah, S.Hut Anggota Guru Biologi

6 Sa’roni Anggota Komite

Sumber: Proposal Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Panitia yang telah dibentuk tersebut, kemudian menyusun rencana

anggaran belanja permohonan bantuan pengadaan peralatan laboratorium IPA.

Berikut adalah rancangan anggaran belanja SMA Muhammadiyah 3

Randublatung.

Page 38: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

38

Tabel 4.3

Rencana Angaran Belanja

Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA 3 Muhammadiyah Randublatung Blora

No Jenis Alat Spesifikasi Vol Harga@ Jumlah

Harga

1 Alat Destinasi Vol labu 250ml 1set 975.000 975.000

2 Alat uji elektolit 4buah 60.000 240.000

3 Basicmater Shunt skala 0-5 A

dan 0-100 ma <

multiplier skala 0-

19V dan 0-50V

2buah 485.000 970.000

4 Batang pengaduk

5mm

20 cm 10buah 12.500 125.000

5 Beban bercelah Massa 5-20gr,

terdapat pengait

2 210.000 420.000

6 Beban berkait Beban 50gr 2

buah, 200gr 1

buah

2 295.000 590.000

7 Botol semprot 500 ml 4 buah 21.000 84.000

8 Buret dan klem Vol 50 ml 4 buah 525.000 2.100.000

9 Corong Diameter 5cm 4 buah 48.000 192.000

10 Corong pisah Bahan gelas

100ml

4 buah 225.000 900.000

11 Dinamometer Ketelitian 0.1

N/cm

4 set 58.000 232.000

12 Gambar contoh

tumbuhan dari

berbagai divisi

1 buah 85.000 85.000

13 Gambar contoh

hewan dari

berbagai filum

1 buah 85.000 85.000

14 Gambar DNA 1 buah 85.000 85.000

15 Gambar

kromosom

1 buah 85.000 85.000

16 Gambar

pewarisan

mendel

1 buah 85.000 85.000

17 Gambar RNA 1 buah 85.000 85.000

18 Gambar sistem

pencernaan

1 buah 85.000 85.000

Sumber: Proposal Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Page 39: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

39

Lanjutan Tabel 4.3

Rencana Angaran Belanja

Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA 3 Muhammadiyah Randublatung Blora

No Jenis Alat Spesifikasi Vol Harga@ Jumlah

Harga

19 Gambar sistem

pengeluaran burung,

reptil, ampibi, ikan

dan cacing tanah

1 buah 85.000 85.000

20 Gambar sistem

peredaran darah

burung, reptil,

ampibi, ikan dan

cacing tanah

1 buah 85.000 85.000

21 Gambar sistem

pernapasan burung,

reptil, ampibi, ikan

dan cacing tanah

1 buah 85.000 85.000

22 Gambar/model

sistem pengeluaran

manusia

1 buah 85.000 85.000

23 Gambar/model

sistem reproduksi

manusia

1 buah 85.000 85.000

24 Gambar/model

sistem syaraf

manusia

1 buah 85.000 85.000

25 Garputala Bahan baja isi 4

variasi frekuensi

2 buah 210.000 420.000

26 Gelas beaker 50 ml 6 buah 36.000 216.000

27 Gelas beaker 250 ml 6 buah 42.000 252.000

28 Gelas beaker 500 ml 6 buah 76.500 459.000

29 Gelas beaker 1000 ml 4 buah 95.000 380.000

30 Gelas ukur 10 ml Bahan borosilikat 4 buah 49.500 198.000

31 Gelas ukur 100ml Bahan borosilikat 4 buah 88.500 354.000

32 Gelas ukur 1000ml Bahan borosilikat 4 buah 330.000 1.320.000

33 Gelas ukur 50 ml Bahan borosilikat 4 buah 75.000 300.000

34 Gelas ukur 500ml Bahan borosilikat 4 buah 210.000 840.000

Sumber: Proposal Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Page 40: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

40

Lanjutan Tabel 4.3

Rencana Angaran Belanja

Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA 3 Muhammadiyah Randublatung Blora

No Jenis Alat Spesifikasi Vol Harga@ Jumlah

Harga

35 Higrometer putar 2 buah 285.000 570.000

36 Jangka sorong Ketelitian 0.1mm 4 buah 195.000 780.000

37 Kaca arloji Diameter 10cm 4 buah 30.000 120.000

38 Klem universal Bahan aluminium

dan baja

4 buah 58.000 232.000

39 Kubus massa

sama

Massa 100gr, 4

jenis

4 buah 225.000 900.000

40 Labu erlenmeyer 250 ml 4 buah 51.000 204.000

41 Labu takar 50 ml 4 buah 112.500 450.000

42 Labu takar 100 ml 4 buah 95.000 380.000

43 Labu takar 1000 ml 4 buah 225.000 900.000

44 Lumpang dan alu Porselen dia

90mm

6 buah 63.000 378.000

45 Mikrometer Ketelitian 0,01

mm

4 buah 255.000 1.020.000

46 Microskope

stereo binokuler

Pembesaran 20x 2 buah 2.450.000 4.900.000

47 Model molekul Menunjukkan

atom hidrogen,

nitrogen, sulfur,

carbon

1 set 985.000 985.000

48 Mortas dan alu 7cm 4 buah 63.000 252.000

49 Multimeter

ACD/DC

10 kilo Ohm/volt 2 buah 225.000 450.000

50 Neraca Ketelitian 10 mg 1 buah 2.800.000 2.800.000

51 Neraca 4 lengan Ketelitian 10 mg 1 set 2.750.000 2.750.000

52 Osiloscope Frekuensi10 MHz 1 Set 8.950.000 8.950.000

53 Pegas Bahan baja pegas,

3 jenis bahan

3 Set 165.000 495.000

54 Pelat tetes

porselen

12 lekukan 2buah 65.000 130.000

Page 41: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

41

Lanjutan Tabel 4.3

Rencana Angaran Belanja

Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA 3 Muhammadiyah Randublatung Blora

No Jenis Alat Spesifikasi Vol Harga@ Jumlah

Harga 55 Pelat tetes

porselen

120x80m

12 lekukan 2 buah 75.000 150.000

56 Pembakar spirtus Kaca vol 10ml 3 buah 37.500 112.500

57 Penjepit tabung

reaksi

Panjang 15cm 6 buah 6.000 36.000

58 Perangkat

pemeliharaan

microskop

2 set 225.000 450.000

59 Ph meter Model digital 1 set 985.000 985.000

60 Penggan penguap Porselen dia

90mm

6 buah 55.000 330.000

61 Pipet seukuran 10 ml 4 buah 46.000 184.000

62 Pipet U Kapasitas 20 ml,

bahan kaca

borosilikat

4 buah 28.000 112.000

63 Pipet Volume 5 ml 4 buah 45.000 180.000

64 Pipet Volume 10 ml 4 buah 60.000 240.000

65 Pipet Y 10mm, bahan

borosilikat

4 buah 27.000 108.000

66 Plat Bahan logam 4

jenis

4 set 175.000 700.000

67 Preparat anatomi

tumbuhan, akar,

batang, daun

dikotyl dan

monokotyl

4 set 150.000 600.000

68 Preparat anatomi

hewan

4 set 250.000 1.000.000

69 Preparat meisos 4 buah 25.000 100.000

70 Preparat mitosis 4 buah 25.000 100.000

71 Rak tabung

reaksi

Bahan kayu 10

lubang

4 buah 22.500 90.000

72 Segitiga porselen Panjang 65 mm 4 buah 39.000 156.000

73 Sikat tabung Dia 1 cm 2 buah 12.500 25.000 Sumber: Proposal Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Page 42: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

42

Lanjutan Tabel 4.3

Rencana Angaran Belanja

Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA 3 Muhammadiyah Randublatung Blora

No Jenis Alat Spesifikasi Vol Harga@ Jumlah

Harga

74 Silinder massa

sama

Massa 100gr 4 set 225.000 900.000

75 Statif Dia baja 10mm,

dasar statif ABS

2buah 335.000 670.000

76 Statif dan klem 4 buah 280.000 1.120.000

77 Tabel periodik

unsur

1 buah 83.500 83.500

78 Tabung reaksi Vol 20ml 100

buah

6.500 650.000

79 Tabung reaksi Tinggi 100mm,

dia 12mm, pak isi

100

1 kotak 600.000 600.000

Jumlah 50.000.000 Sumber: Proposal Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Rencana anggaran yang telah selesai dibuat kemudian disusun menjadi

sebuah proposal untuk diajukan sebagai proposal bantuan dana hibah yang

ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga Kabupaten Blora. Proposal bantuan dana hibah diajukan pada

tanggal 25 Februari 2012.

Pengajuan proposal hingga pencairan dana membutuhkan waktu 8 bulan.

Total dana hibah yang diterima sesuai dengan total dana yang diajukan oleh SMA

Muhammadiyah 3 Randublatung Blora yaitu sebesar Rp 50.000.000,00. Sesuai

dengan Peraturan Bupati Nomor 8A Pasal 22 Ayat 1 (a) Tahun 2012 untuk hibah

yang besaran sampai dengan Rp 50.000.000,00 dilakukan dalam 1 tahap.

Begitupun dengan SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora saat menerima

Page 43: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

43

dana hibah hanya dilakukan dalam 1 tahap. Dana hibah tersebut masuk ke

rekening SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora pada tanggal 4 Oktober

2013 dan pengambilan dana untuk membeli peralatan laboratorium IPA pada

tanggal 8 Oktober 2013. Dana tersebut digunakan untuk membeli peralatan

laboratorium IPA sesuai dengan Rancangan Anggaran Belanja. Pembelian

peralatan dilakukan dengan cara pemesanan dan pemesanan tersebut dilakukan

pada tanggal 8 Oktober 2012. SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

memesan di 2 tempat yaitu Toko Ramayana Surakarta dan CV. Mitra Sejati

Mojokerto, berikut daftar rincian pembelian peralatan laboratorium IPA pada CV.

Toko Ramayana Surakarta dan CV. Mitra Sejati Mojokerto:

Page 44: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

44

Tabel 4. 4

Daftar Rincian Pembelian Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Pada Toko Ramayana Surakarta

No Jenis Alat Spesifikasi Vol Harga @ Jumlah

Harga

1 Basicmater Shunt Skala 0-5 A

Dan 0-100ma <

Multiplier Skala 0-

19 V Dan 0-50 V

2buah 485.000 970.000

2 Batang Pengaduk

5 mm

20 Cm 10buah 12.500 125.000

3 Beban Bercelah Massa 5-20gr,

Terdapat Pengait

4 210.000 840.000

4 Beban Berkait Beban 50gr 2 Buah,

200gr 1 Buah

4 295.000 1.180.000

5 Botol Semprot 500 Ml 4 Buah 21.000 84.000

6 Corong Diameter 5cm 4 Buah 48.000 192.000

7 Dinamometer Ketelitian 0.1 N/Cm 4 Set 58.000 232.000

8 Gambar Contoh

Tumbuhan

1 Buah 95.000 95.000

Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Page 45: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

45

Lanjutan Tabel 4. 4

Daftar Rincian Pembelian Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Pada Toko Ramayana Surakarta

No Jenis Alat Spesifikasi Vol Harga@ Jumlah

Harga

9 Gambar Contoh

Hewan dari

Berbagai Filum

1 Buah 95.000 95.000

10 Gambar DNA 1 Buah 95.000 95.000

11 Gambar

Kromosom

1 Buah 95.000 95.000

12 Gambar Pewarisan

Mendel

1 Buah 95.000 95.000

13 Gambar RNA 1 Buah 95.000 95.000

14 Gambar Sistem

Pencernaan

Burung, Reptil,

Ampibi, Ikan dan

Cacing Tanah

1 Buah 95.000 95.000

15 Gambar Sistem

Pengeluaran

Burung, Reptil,

Ampibi, Ikan dan

Cacing Tanah

1 Buah 95.000 95.000

16 Gambar Sistem

Peredaran Darah

Burung, Reptil,

Ampibi, Ikan dan

Cacing Tanah

1 Buah 95.000 95.000

17 Gambar Sistem

Pernapasan

Burung, Reptil,

Ampibi, Ikan dan

Cacing Tanah

1 Buah 95.000 95.000

18 Gambar Sistem

Pengeluaran

Manusia

1 Buah 95.000 95.000

19 Gambar Sistem

Reproduksi

Manusia

1 Buah 95.000 95.000

Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Page 46: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

46

Lanjutan Tabel 4. 4

Daftar Rincian Pembelian Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Pada Toko Ramayana Surakarta

No Jenis Alat Spesifikasi Vol Harga@ Jumlah

Harga

20 Gambar Sistem

Syaraf Manusia

1 Buah 95.000 95.000

21 Garputala Bahan Baja Isi 4

Variasi Frekuensi

2 Buah 210.000 420.000

22 Kaca Arloji Diameter 10cm 4 Buah 30.000 120.000

23 Klem Universal Bahan Aluminium

Dan Baja Tahan

Karat

4 Buah 58.000 232.000

24 Kubus Massa

Sama

Massa 100gr, 4

Jenis

4 Buah 225.000 900.000

25 Labu Takar 1000 Ml 4 Buah 225.000 900.000

26 Microskope Stereo

Binokuler

Pembesaran 20x 2 Buah 2.450.000 4.900.000

27 Multimeter

ACD/DC

10 Kilo Ohm/Volt 4 Buah 225.000 900.000

28 Neraca Ketelitian 10 Mg 1 Buah 2.800.000 2.800.000

29 Neraca 4 Lengan Ketelitian 10 Mg 1 Set 2.750.000 2.750.000

30 Osiloscope Frekuensi 10 Mhz 1 Set 8.950.000 8.950.000

31 Pegas Bahan Baja Pegas,

3 Jenis Bahan

3 Set 165.000 495.000

32 Pelat Tetes

Porselen 100x80m

12 Lekukan 2buah 65.000 130.000

33 Pelat Tetes

Porselen 120x80m

12 Lekukan 2 Buah 75.000 150.000

34 Penjepit Tabung

Reaksi

Panjang 15cm 6 Buah 8.500 51.000

35 Perangkat

Pemeliharaan

Microskop

2 Set

225.000

450.000

36 Ph Meter Model Digital 1 Set 985.000 985.000

37 Pipet U

Kapasitas 20 Ml,

Bahan Kaca

Borosilikat

6 Buah 32.500 195.000

38 Pipet Volume 5 Ml 6 Buah 45.000 270.000

39 Pipet Volume 10 Ml 6 Buah 60.000 360.000

40 Pipet Y 10mm, Bahan

Borosilikat

6 Buah

36.500 219.000

Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Page 47: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

47

Lanjutan Tabel 4. 4

Daftar Rincian Pembelian Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Pada Toko Ramayana Surakarta

No Jenis Alat Spesifikasi Vol Harga@ Jumlah

Harga

41 Plat

Bahan Logam 4

Jenis

6 Set 175.000 1.050.000

42 Preparat Meisos 4 Buah 83.000 332.000

43 Preparat Mitosis 4 Buah 83.000 332.000

44 Segitiga Porselen Panjang 65 Mm 4 Buah 42.500 170.000

45 Silinder Massa

Sama

Massa 100gr 4 Set 225.000 900.000

Jumlah 33.819.000 Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Tabel 4.5

Daftar Rincian Pembelian Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Pada CV. Mitra Sejati Mojokerto

No Jenis Alat Vol Harga@ Jumlah

Harga

1 Distinasi Set 1 Set 742.500 742.500

2 Electrolit Tester 4 Buah 71.500 286.000

3 Buret 50 Ml Pyrex 4 Buah 522.500 2.090.000

4 Buret Klem Engkel 4 Buah 66.000 264.000

5 Corong Pemisah100 Ml 4 Buah 376.750 1.057.000

6 Baeker Glass 50 Ml 6 Buah 34.650 207.900

7 Baeker Glass 250 Ml 6 Buah 45.650 273.900

8 Baeker Glass 500 Ml 6 Buah 57.750 346.500

9 Baeker Glass 1000 Ml 4 Buah 104.500 418.000

10 Maat Glass 10 Ml 4 Buah 38.500 154.000

11 Maat Glass 50 Ml 4 Buah 50.600 202.400

12 Maat Glass 100 Ml 4 Buah 60.500 242.000

13 Maat Glass 500 Ml 4 Buah 143.000 572.000

14 Maat Glass 1000 Ml 4 Buah 247.500 990.000

15 Erlenmeyer 250 Ml 4 Buah 60.500 242.000

16 Labu Takar 50 Ml 4 Buah 77.000 308.000 Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Page 48: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

48

Lanjutan Tabel 4.5

Daftar Rincian Pembelian Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Pada CV. Mitra Sejati Mojokerto

No Jenis Alat Vol Harga@ Jumlah

Harga

18 Mortar + Alu Dia 10 Cm 6 Buah 41.250 247.500

19 Moolymood 1 Set 423.500 423.500

20 Pembakar Spirtus 3 Buah 33.000 99.000

21 Cawan Penguap 125 Ml 6 Buah 24.750 148.500

22 Pipet Ukur 10 Ml 4 Buah 48.950 195.500

23 Preparate Botany Set 30’s 1 Set 407.000 407.000

24 Preparate Zoology Set 40’s 1 Set 539.000 539.000

25 Rak Tabung Reaksi 4 Buah 22.000 88.000

26 Sikat Tabung Reaksi 2 Buah 5.500 11.000

27 Statif Panjang 2 Buah 203.500 407.000

28 Statif + Universal Klem 4 Set 247.500 990.000

29 Tabel Periodik Unsur Besar 1 Buah 148.500 148.500

30 Tabel Reaksi 16 X 150 Mm Pyrex 100 Buah 8.250 825.000

31 Tabung Reaksi 13x 100 Ml Pyrex 100 Buah 7.150 715.000

32 Bejana Berhubungan 2 Buah 82.500 165.000

33 Tabung Y 2 Buah 38.500 77.000

34 Jangka Sorong 3 Buah 148.500 445.500

35 Mikrometer Sekrup 3 Buah 165.000 495.000

36 Tabung U 2 Buah 49.500 99.000

37 Tabung U + Kran 2 Buah 94.050 188.100

38 Amper Meter 1 Buah 121.000 121.000

39 Hygromerter Dry And Wet 1 Buah 99.000 99.000

40 Termometer Ruang 4 Buah 12.100 48.400

Jumlah 16.181.000 Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA

SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Pembelian peralatan laboratorium IPA dari dana hibah sangat membantu

dalam proses belajar mengajar yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 3

Randublatung Blora. Dalam rangka pengawasan terhadap dana hibah yang

diberikan, Pemerintah Kabupaten Blora, mewajibkan kepada penerima dana hibah

untuk membuat laporan pertanggungjawaban agar dana tidak disalah gunakan.

Guna memenuhi peraturan SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora membuat

Page 49: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

49

laporan pertanggungjawaban untuk melaporkan setiap dana yang dibelanjakannya.

Laporan tersebut berisi tentang laporan pelaksanaan kegiatan, laporan hasil

kegiatan, rincian penggunaan dana, lampiran bukti transaksi berupa nota/ kuitansi

serta dokumentasi objek. Setelah laporan pertanggungjawaban terselesaikan maka

sarana dan prasarana pembelajaran dapat digunakan untuk membantu proses

pembelajaran SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan yang ada dilapangan dengan

segala keterbatasan dalam memperoleh data dan bukti maka penyimpulan akhir

mengenai kegiatan pengendalian pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan

sosial Kabupaten Blora adalah:

Dalam kegiatan pengendalian pengelolaan belanja hibah dan belanja

bantuan sosial pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) Kabupaten Blora telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008. Kegiatan pengendalian

sebagaimana dimaksudkan terdiri atas komponen reviu atas kinerja instansi

pemerintah, pembinaan sumberdaya manusia, pengendalian atas pengelolaan

sistem informasi, pengendalian fisik atas aset, penetapan dan reviu atas indikator

dan ukuran kinerja, pemisahan fungsi, otorisasi atas transaksi dan kejadian yang

penting, pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian,

pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya, akuntabilitas terhadap

Page 50: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

50

sumberdaya dan pencatatannya, dan dokumentasi yang baik atas Sistem

Pengendalian Intern serta transakasi dan kejadian penting. DPPKAD Kabupaten

Blora dalam melaksanakan kegiatan pengendalian pengelolaan belanja hibah dan

belanja bantuan sosial dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengendalian

pengelolaan keuangan secara umum.

Pelaksanaan kegiatan pengendalian pengelolaan belanja hibah dan belanja

bantuan sosial Pemerintah Kabupaten Blora dapat dikatakan baik

pelaksanaannya, meskipun masih ada beberapa komponen dalam kegiatan

pengendalian atas pengelolaan belanja hibah dan belanja bantuan sosial

Pemerintah Kabupaten Blora yang belum dilaksanakan, seperti:

a. Belum ada pelaksanaan penilaian resiko secara periodik dan komprehensif

(komponen atas pengendalian dan pengelolaan sistem informasi).

b. Tidak menegakkan disiplin atas penyimpangan terhadap prosedur (komponen

atas pengendalian dan pengelolaan sistem informasi).

c. Belum ada pengendalian atas pengembangan dan perubahan atas perangkat

lunak aplikasi (komponen atas pengendalian dan pengelolaan sistem

informasi).

d. Tidak ada pemisahan tugas dalam sistem (komponen atas pengendalian dan

pengelolaan sistem informasi).

e. Tidak ada kontinuitas pelayanan (komponen atas pengendalian dan

pengelolaan sistem informasi).

f. Belum ada rencana pemulihan setelah bencana (pengendalian fisik atas aset)

Page 51: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

51

g. Penyimpanan dokumentasi yang kurang baik (Dokumentasi yang baik atas

sistem pengendalian intern serta transaksi dan kejadian penting).

5.2. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diajukan peneliti sebagai

rekomendasi yaitu: Komponen-komponen yang belum dilaksanakan dalam

kegiatan pengendalian belanja hibah dan belanja bantuan sosial Pemerintah

Kabupaten Blora agar dapat diusahakan untuk dilaksanankan.

Komponen-komponen tersebut antara lain:

a. Dilakukan penilaian resiko secara periodik khususnya pada pengelolaan

belanja hibah dan belanja bantuan sosial agar tidak terjadi resiko yang tidak

diinginkan. Membuat kebijakan untuk organisasi yang mengelola program

pengamanan

b. Pengendalian fisik terkait dengan penyimpanan dokumen belanja hibah dan

belanja bantuan sosial di DPPKAD Kabupaten Blora sudah baik namun perlu

dilakukan penambahan tempat penyimpanan dokumen yang lebih banyak

agar dokumen-dokumen yang sebelumnya hanya dimasukkan didalam kardus

dapat disimpan di tempat penyimpanan dokumen dan dikelola dengan baik.

Pengendalian logik pada DPPKAD Kabupaten Blora sudah baik, namun perlu

menambahkan prosedur pengamanan backup data untuk meminimalisir

resiko/kejadian yang tidak terduga. Memberikan sanksi yang tegas kepada

pegawai yang melakukan pelanggaran berupa surat peringatan.

c. Pengembangan dan perubahan atas perangakat lunak aplikasi dilakukan oleh

Pemerintah Pusat dan DPPKAD selaku pengguna diharapkan beradaptasi

Page 52: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

52

dengan cepat dan dapat menggunakan perubahan maupun pengembangan

perangkat lunak aplikasi dengan segera. DPPKAD diharuskan memberikan

seminar dan pelatihan kepada pegawai yang menggunakan sistem tersebut.

d. Membuat kebijakan wewenang tentang pemisahan tugas terhadap sistem.

e. Membuat kebijakan terhadap kontinuitas pelayanan untuk meminimalisir

kejadian tak terduga.

f. Membuat kebijakan atau rencana pemulihan setelah bencana.

g. Dokumen yang berkaitan dengan belanja hibah dan belanja bantuan sosial

disimpan dengan rapi di data base maupun di lemari atau ruangan khusus

sesuai dengan tanggal transaksi, dan dikelola dengan baik.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa keterbatasan.

Keterbatasan tersebut antara lain:

1. SP2D dan dokumen lain terkait hibah dan bantuan sosial yang tidak dapat

dilampirkan, karena merupakan rahasia Negara.

2. Bukti diadakan pelatihan atau diklat dan materinya.

3. Narasumber yang bersangkutan tidak memahami secara mendalam dan tidak

berkonsentrasi penuh saat proses wawancara, karena dilakukan bersamaan

dengan kegiatan lainnya.

4. Narasumber sedang dalam proses diklat, sehingga informasi yang diberikan

tidak lengkap.

5.4. Saran Untuk Penelitian Mendatang

Page 53: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

53

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan untuk penelitian

selanjutnya yaitu:

1. Memperluas penelitian, tidak hanya meneliti pada belanja hibah dan

belanja bantuan sosial berupa uang saja tetapi juga meneliti belanja

hibah dan belanja bantuan sosial berupa barang.

2. Penelitian ini hanya meneliti komponen kegiatan pengendalian saja,

untuk penelitian selanjutnya diharapkan meneliti seluruh komponen

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

3. Penelitian juga dilakukan di SKPD untuk melihat pengelolaan belanja

hibah dan belanja bantuan sosial di SKPD.

Page 54: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

54

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H., Hoopwood, William S. 2004. Sistem Informasi Akuntansi,

Edisi 9. Yogyakarta: ANDI

Diana, Anastasia., Lilis Setiawati. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta.

ADNI

Darmastuti, Dewi & Dyah Setyaningrum.____. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pengungkapan Belanja Bantuan Sosial pada laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2009. ______: Universitas

Indonesia

Hartadi, Bambang. 1986. Sistem Pengendalian Intern Dalam Hubungannya

Dengan Manajemen Dan Audit. Yogyakarta: BPFE

http://jateng.tribunnews.com/2013/06/26/dana-hibah-sam-poo-kong-diduga-ada-

manipulasi (diakses tanggal 1 juli 2013)

http://jateng.tribunnews.com/2013/04/06/mahfud-ali-prihatin-mahasiswa-untag-

semarang-jadi-tersangka-korupsi-bansos (diakses tanggal 1 juli 2013)

http://jateng.tribunnews.com/2013/02/08/wakil-ketua-dprd-jateng-divonis-tiga-

tahun-penjara (diakses tanggal 1 juli 2013)

http://www.jpnn.com/read/2013/05/15/172013/Aparat-Didesak-Usut-

Penyimpangan-Bansos-APBD-Jateng- (diakses tanggal 1 juli 2013)

http://www.lensaindonesia.com/2012/09/13/sekretaris-persikaba-bantah-transfer-

rp-560-juta-ke-pejabat-daerah.html (diakses tanggal 4 maret 2014)

http://www.suarabanyuurip.com/kabar/baca/5-situs-di-blora-jadi-ajang-bansos-

fiktif (diakses tanggal 4 maret 2014)

Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Hibah Pengadaan Peralatan Laboratorium

IPA SMA Muhammadiyah 3 Randublatung Blora

Page 55: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

55

Pane, Rusdi Hamid et al. 2011. Kinerja Belanja Hibah Untuk Usaha Ekonomi dan

Pengentasan Kemiskinan di Kota Pekanbaru. ________: Fakutas

Ekonomi Universitas Riau

Peraturan Bupati Blora Nomor 8A Tahun 2012 Tentang Tata Cara Penganggaran,

Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan

serta Monitoring dan Evaluasi Hibah Kabupaten Blora

Peraturan Bupati Blora Nomor 8B Tahun 2012 Tentang Tata Cara Penganggaran,

Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan

serta Monitoring dan Evaluasi Bntuan Sosial Kabupaten Blora

Peraturan Bupati Blora Nomor 42 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Bupati Blora Nomor 8A Tahun 2012 Tentang Tata Cara

Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban

dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah Kabupaten Blora

Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Bupati Blora Nomor 8B Tahun 2012 Tentang Tata Cara

Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban

dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Bntuan Sosial

Kabupaten Blora

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 Tentang

Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah

Proposal Pengadaan Peralatan Laboratorium IPA SMA Muhammadiyah 3

Randublatung Blora

Page 56: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

56

Romney, Marshall B., Stembart, Paul John. 2006. Accounting Information

System (Edition 9.). Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Page 57: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

44

LAMPIRAN

Page 58: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

Lampiran 1

Flowchart Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial

Pemerintah Kabuparen Blora

Sistem Pengelolaan Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial Pemkab Blora

SKPD TAPD PPKDPemohon

Berita Acara Hasil

Evaluasi dan

Pengkajian

PROPOSAL

Proses Evaluasi

PROPOSAL

Proses Rekomendasi

Rekomendasi

SKPD

Rekomendasi

SKPD

Pemberian Pertimbangan

atas Rekomendasi

Hasil Pertimbangan

TAPD

Pencantuman dalam KUA

dan PPAS

KUA dan

PPAS

Pencantuman dalam RKA-

PPKD

RKA-PPKD

Penetapan APBD

APBD

Penetapan SK Bupati

SK Bupati

A

A

SK Bupati

Pembuatan

Permohonan Pencairan

Berkas Permohonan

Pencairan

Berkas Permohonan

Pencairan

Proses Verifikasi

Pernyataan

Verifikasi

Pembuatan Berkas

Permononan Pencairan

Berkas

Permohonan

Pencairan

B

B

Berkas

Permohonan

Pencairan

Penyiapan SPP LS

SPP LS

Proses Penyiapan

SPM LS

SPM LS

Proses Penerbitan

SP2D

SP2D

C

C

SP2D

Proses Pencairan

di BPD Jateng

Dana Hibah/

Bansos

Pembuatan NPHD

Penandatangan NPHD

NPHD

NPHD

NPHD yg

sdh d ttdniNPHD yg

sdh d ttdni

Pemohon

Page 59: Kegiatan Pengendalian Pengelolaan Belanja Hibah dan ... · 3.2.4. Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file data 4. Pengendalian fisik atas aset; Pimpinan Instansi Pemerintah

Lampiran 2

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

KABUPATEN BLORA

KEPALA

DINAS

SEKRETARIAT

Sub Bagian

Program

Sub Bagian

Keuangan

Sub Bagian

Umum

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

Bidang Perbendaharaan dan

Pengelolaan Belanja

Bidang Akuntansi

dan Pelaporan

Bidang Aset Daerah

Seksi Pengelolaan Belanja

Tak Langsung dan

Pembiayaan

Seksi Pengelolaan Belanja

Langsung

Seksi Pengelolaan Belanja

Langsung

Seksi Verifikasi

Seksi Akuntansi,

Pengelolaan Utang

dan Piutang

Seksi Penyusunan

Laporan Keuangan

Daerah

Seksi Pendataan dan

Inventarisasi

Seksi Pengelolaan

Aset

Seksi Penilaian dan

Pengawasan

Bidang Pendapatan Bidang Anggaran

Seksi Perencanaan dan

Penetapan Pendapatan

Daerah

Seksi Perencanaan

Anggaran

Seksi Penagihan dan

Keberatan

SeksiPendapatan Dana

Perimbangan dan

Pendapatan Lain-lain

SeksiOtorisasi

Anggaran

Seksi Pengendalian

Anggaran

UPTD Wilayah

Blora

UPTD Wilayah

Cepu

UPTD Wilayah

Randublatung

UPTD Wilayah

Ngawen