Upload
irul-husam
View
38
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KET- RSUD PACITAN
Citation preview
Kehamilan EktopikKhoirul Husam, S.Ked – FK UII/RSUD Pacitan
Definisi
Kondisi dimana blastokista tertanam ditempat lain selain uterus. (cunningham,2009)
Ovum yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh tidak di tempat yang normal (endometrium kavum uteri) -> berbeda dengan istilah ekstrauterin
Kehamilan ektopik terganggu : suatu kehamilan ektopik yang mengalami abortus ruptur pada tempat nidasinya (wiknjosastro,2009)
Daerah implantasi selain uterus (sepilian,2013): Tuba Fallopi (97,7%) Serviks (0,2%) Ovarium (0,2%) Cornual/interstitial uterus (2%) Abdomen (1,4%)
Daerah implantasi pada uterus (wiknjosastro,2009) Divertikulum Cornua Tanduk rudimenter
Epidemiologi
Insidensi rata-rata terjadinya kehamilan ektopik di US adalah 20,7 kasus per 1000 kehamilan (2%)
Kehamilan ektopik lebih sering terjadi pada wanita multigravida (85-90%)
Kematian karena kehamilan ektopik tahun 1991-1999 di US : 8% (sepilian, 2013)
Dapat terjadi pada seluruh wanita yang ovariumnya masih berfungsi, mulai dari menarche – menopause. (25-35)
Biasanya KE terdiagnosis pada usia kehamilan 6-10 minggu (murray,2005)
Faktor Resiko
Riwayat kehamilan ektopik Riwayat operasi tuba Riwayat infertilitas Riwayat infeksi genital
(klamidia,salpingitis) Penggunaan AKDR Patologi tuba Merokok Riwayat bedah sesar(Murray,2005) (Cunningham,2009)
Patofisiologi
Ovum yang dibuahi melekat pada tempat selain endometrium uterus
Faktor penghambat perjalanan ovum : Adanya bekas radang pada tuba Kelainan bawaan tuba Gangguan fisiologis tuba Abnormalitas zigot Hormonal
(Wiknjosastro,2009)
Gejala Klinis
Awalnya sebagaimana gejala kehamilan biasa
Nyeri Perdarahan abnormal
Berasal dari pelepasan desidua di kavum uteri Ditemukan pada kondisi endokrin plasenta yang
sudah tidak bertahan (menurunnya progesteron) Nyeri tekan abdomen dan panggul (ruptur) Nyeri goyang serviks Syok(Cunningham,2009)
Munculnya gejala menunjukkan lokasi 4-6 minggu : pada isthmus tuba 6-10 minggu : pada ampulla tuba 8-14 minggu : pada bagian fimbria tuba
(darah merembes ke peritonium 20 minggu : pada cornu/ sudut-sudut
uterus/interstitial > 20 minggu : pada uterus/ abdomen
Kehamilan abdominal Bayi dapat viable sampai aterm Terdiri dari primer dan sekunder▪ Primer : langsung implantasi di abdomen▪ Sekunder : dari tuba, ke abdomen. Plasenta
biasanya di tuba
Diagnosis
Pemeriksaan β-HCG serum/urine Terdeteksi 1 minggu sblum perkiraan haid slanjutnya Serum = min. 5 UI, Urine = 20-50 UI
Pengukuran progesteron serum Kehamilan normal = >25 ng/mL Kehamilan ektopik/ janin mati = <5 ng/mL
USG Transvaginal Abdomen
Kuretase Kuldosentesis
Untuk melihat darah di cul-de-sac. Darah (+) -> KET(Murray, 2005) (Cunningham,2009)
Terapi
90% wanita dengan kehamilan ektopik & HCG level >2000 IU/L perlu operasi
Pilihan utama = laparoskopi Dilakukan salpingostomi (mengambil
gestational sac, tanpa mengambil tuba)
(Cunningham,2009)
Obat
Methotrexate Merupakan antagonis as. Folat -> menginhibisi sintesis
DNA pada sel yang aktif membelah (termasuk trofoblast)
Success rate: hingga 94% Kriteria pengobatan MTX
Hemodinamik stabil Kemampuan dan kemauan pasien untuk kontrol berkala
post-treatment Serum β-HCG sebelum pengobatan <5000 IU/L DJJ fetus = 0/ tidak ada aktivitas jantung saat USG
Keberhasilan terapi Salpingostomi : MTX dosis tunggal = 93% : 87%
(Murray,2005)
Tatalaksana lain
Expectant management (ditunggu) hanya diobservasi kadar hCG Hanya bila kondisi :▪ Kehamilan ektopik hanya pada tuba▪ Kadar β-hCG serial menurun▪ Garis tengah massa ektopik <3,5cm▪ Tidak ada tanda-tanda perdarahan
intraabdomen/ruptur dengan USG transvagina 88% kehamilan ektopik sembuh bila
kadar hCG <200 mIU/mL(Cunningham,2009)