Keistimewaan otak manusia

  • Upload
    jo-han

  • View
    49

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

otak kiri dan otak kanan pada manusia

Citation preview

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    1/15

    PENGARUH TERPAAN IKLAN DI TELEVISI TERHADAP KESADARAN MERK

    Studi Kasus Terpaan Iklan Kartu As versi Smash di Televisi

    terhadap Kesadaran Merk pada Mahasiswa Jurusan Ilmu

    Komunikasi Untirta Angkatan 2006-2010

    Siti MahmudohDeviani Setyorini

    Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

    [email protected]

    ABSTRACT

    Ad spending is an industry that spends large enough money in this country. Telkomsel use

    television advertising to provide information about new products and services.Telkomsel give

    the largest contribution in ad spending in 2010. Then problem formulation are how adexposure Kartu As version of Smash" on television can influence brand awareness in

    university students communication Science of Untirta. Purpose of this research is to know

    influence of ad exposure Kartu As version of Smash" on television to brand awareness in

    university student department communication sciences Untirta. Theories used this research is

    the Hierarchy of Effect Model and Advertising Exposure Process Model. This research is

    using survey method with quantitative approach. This research is an explanative. Data were

    collected from the questionnaires and documentation. Samples taken in this research is

    university student Department of Communication Science Untirta active in the lift 2006-2011

    as many as 87 university students. The results of this research is the Pearson Product Moment

    correlation analysis showed a strong relationship exists, the positive and significant

    relationship between ad exposure Kartu As version of "Smash" with brand awareness incommunication science university students Untirta of 0.614. Then the calculation of the

    coefficient of determination is equal to 0.378 or 37.8% so it can be explained that at 37.8%

    the formation of brand awareness that occurs can be affected by ad exposure. This research

    finally concludes to advertisements Kartu As version of Smash showed enough high

    frequence, duration and intensity in university student communication science Untirta. Kartu

    As brand awareness in communication science student at the cognitive stage is high while in

    the stage of affective and behavior is low. 37.8% for the formation of brand awareness that

    occurs can be affected by exposure to the remaining ads are influenced by other factors.the

    researcher recommends that future researcher about ad exposure the other than media

    television. In addition to Telkomsel, researcher suggests the ad should make ad content more

    informative and not only do promotion through ad, but do other marketing mixcommunications.

    Keywords: advertising exposure, brand awareness.

    PENDAHULUAN

    Saat perusahaan mengeluarkan produk baru ataupun paket baru dalam produk

    tersebut, maka perusahaan perlu melakukan komunikasi untuk memperkenalkan dan

    mempromosikan produknya kepada khalayak. Pengelola pemasaran hingga kini masih

    beranggapan bahwa kegiatan promosi yang paling efektif adalah beriklan melalui media

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    2/15

    massa (Morissan, 2010:6). Walaupun banyak yang beranggapan beriklan merupakan

    kegiatan yang menghamburhamburkan uang karena mengeluarkan biaya yang sangat besar,

    mulai dari biaya produksi, membayar model iklan hingga pada membayar ruang dan waktu di

    media. Namun hal tersebut tidaklah sia-sia jika iklan tersebut efektif dan dapat menjangkau

    khalayak sasaran yang dituju.

    Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak

    dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkaunya yang luas. Iklan juga menjadi

    instrumen penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang

    ditujukan kepada masyarakat luas (Morissan, 2010:18). Iklan menjadi industri yang

    mengeluarkan belanja cukup besar di negeri ini. Menurut data dari Nielsen Audience

    Measurement yang dikutip dalam Sumaryati, belanja iklan Indonesia mengalami

    pertumbuhan yang luar biasa pada 2010 yaitu 23%, dengan nilai Rp 59,83 triliun dibanding

    2009 yang sebesar Rp 48,58 triliun. Angka ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 5

    tahun terakhir ((http://swa.co.id/2011/02/belanja-iklan-di-indonesia-capai-rp-5983, di akses

    pada tanggal 1 maret2011 pukul 06:05 WIB).

    Televisi diakui sebagai media iklan paling berpengaruh dan menjangkau spektrum

    konsumen. Dari perspektif pembangunan merk, iklan tv memiliki dua kekuatan. Pertama, ia

    dapat menjadi sarana efektif yang menunjukkan secara langsung atribut-atribut produk dan

    menjelaskan secara persuasif manfaat-manfaat produk yang berhubungan dengan konsumen.

    Kedua, iklan tv dapat menjadi sarana yang mendorong untuk secara dramatis memotret

    pengguna dan gambaran penggunaan, kepribadian merk, dan hal-hal tak berwujud lainnya

    dari merk tersebut (Kotler & Keller, 2007:247).

    Perbandingan belanja iklan di berbagai media adalah sebagai berikut:

    Tabel Belanja Iklan di Berbagai Media (2010)

    Media Iklan Persentase kenaikan iklan

    (%)

    Total belanja

    (Rp)

    Televisi (TV) 26 37,67 triliun

    Koran 29 20,18 triliun

    Majalah dan Tabloid 10 1,97 triliun

    Sumber: www.swa.co.id

    Salah satu perusahaan yang senantiasa melakukan promosi dengan menggunakan

    iklan di televisi yaitu PT Telkomsel, Tbk.6 Telkomsel merupakan operator selular terkemuka

    di Indonesia (http://www.telkom.co.id/telkomsel/tentang-telkomsel/profil-perusahaan/ diaksestanggal 18 Juni 2011 pukul 09:13 WIB). Hingga Juni 2010, Telkomsel dipercaya melayani

    http://www.telkom.co.id/telkomsel/tentang-telkomsel/profil-perusahaan/http://www.telkom.co.id/telkomsel/tentang-telkomsel/profil-perusahaan/http://www.telkom.co.id/telkomsel/tentang-telkomsel/profil-perusahaan/
  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    3/15

    88,3 juta pelanggan, menjadikan Telkomsel sebagai pemimpin pasar di industri

    telekomunikasi selular dengan pangsa pasar sekitar 50 persen

    (http://www.telkom.co.id/telkomsel/tentang-telkomsel/profil-perusahaan/di akses tanggal 18

    Juni 2011 pukul 09:13 WIB).

    Telkomsel menyediakan ragam pilihan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan

    pelanggan melalui produknya yaitu Kartu HALO, simPATI, Kartu As, Telkomsel Flash,

    BlackBerry, Bundling, dan iPhone (http://www.telkomsel.com/product di akses tanggal 18

    Juni 2011 pukul 09:13 WIB).

    Telkomsel memanfaatkan iklan televisi itu untuk memberikan informasi mengenai

    produk dan layanan baru. Telkomsel memberikan kontribusi terbesar dalam belanja iklan

    tahun 2010. Hal ini dapat dibuktikan dimana selama tahun 2010, Telkomsel dengan

    produknya yaitu Simpati, Kartu As dan korporat masuk lima besar kategori produk terbesar

    dalam belanja iklan.

    Tabel Produk dengan Kontribusi Terbesar dalam Belanja Iklan di Media Massa dan Televisi

    Kategori merk produk telekomunikasi Total belanja

    (Rp)

    XL 593 miliar

    Telkomsel (Simpati, Kartu As dan korporat) 1,37 triliun

    Axis 396 miliar

    Indosat 320 miliarEsia 296 miliar

    Sumber: www.swa.co.id

    Alasan memilih produk dengan merk Kartu As karena segmentasi pengguna Kartu As

    adalah anak muda. Iklan yang digunakan oleh Telkomsel dalam produk Kartu As pada tahun

    2011 adalah iklan Kartu As versi Smash, versi kurcaci, Sule & Smash Bayar SPP, liburan.

    Penelitian ini menggunakan salah satu produk Telkomsel yang diiklankan di televisi yaitu

    iklan Kartu As versi Smash.

    Penelitian ini memilih iklan Kartu As versi Smash dikarenakan pada iklan tersebut

    terdapat beberapa atribut disajikan dengan menarik. Diantaranya menggunakan bahasa

    mudah dimengerti. Celebrity endorser yaitu Smash, Sule dan Rianti Cartwright. Smash yang

    merupakan boy band yang ngetop tahun ini sehingga pemirsa merasa tidak asing lagi dan

    tertarik untuk menontonnya, logo dan warna yang menarik, gaya iklan yang menarik, ceria

    serta motto iklan yang mudah diingat. Pesan iklan dalam cerita iklan dikemas dengan

    sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pemirsa televisi. Dengan penyampaian yang

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    4/15

    sedemikian rupa, pemirsa diharapkan tertarik untuk melihat iklan sehingga Kartu As

    dijadikan yang pertama diingat dalam benak pemirsa.

    Sebuah perusahaan menggunakan iklan sebagai strategi promosinya untuk

    mengenalkan produk tersebut kepada konsumennya. Menumbuhkan brand awareness dan

    menempatkan produk sebagai top of mind (yang muncul pertama dipikiran konsumen) itu

    membutuhkan waktu yang cukup lama dan proses yang tidak gampang. Brand awareness

    menurut Aaker yang dikutip dalam Rangkuti adalah kesanggupan seseorang calon pembeli

    untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merk merupakan bagian dari kategori

    produk tertentu (Rangkuti, 2002:39).

    Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik ingin mengetahui apakah

    terpaan iklan Kartu As versi Smash tersebut dapat mempengaruhi kesadaran merk Kartu As

    khususnya kepada para mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa mampu manganalisis dan

    termasuk orang intelektual. Seperti yang diungkapkan Menteri Daoed Joesoef yang dikutip

    dalam Effendy, mahasiswa pada hakikatnya manusia penganalis. Sebagai penganalis

    mahasiswa bukan semata-mata pemburu ijazah, melainkan merupakan penghasil gagasan

    dalam bentuk pemikiran yang teratur. (Effendy, 2003:190) Mahasiswa memiliki kedudukan

    di masyarakat sebagai kelompok pemuda intelektual yang murni dan berani dengan cara yang

    luwes. Alasan memilih mahasiswa ilmu komunikasi Untirta karena mahasiswa tersebut

    dianggap dapat mengerti dan menilai sebuah iklan televisi. Sebagaimana yang dikatakan

    Alaika (2010:37) dalam skripsinya yaitu mahasiswa ilmu komunikasi dinilai mampu

    memahami juga menilai sebuah tayangan televisi, baik berupa peranannya, fungsi, dampak

    atau efek dari sebuah tayangan. Selain itu, mahasiswa ilmu komunikasi memiliki latar

    belakang pendidikan ilmu komunikasi yang sesuai dengan penelitian ini. Hal ini dikarenakan

    iklan merupakan salah satu metode komunikasi (Effendy, 2003:56).

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana terpaan iklan Kartu As versi

    Smash di televise, bagaimana kesadaran merk Kartu As pada mahasiswa jurusan ilmu

    komunikasi Untirta dan bagaimana pengaruh terpaan iklanKartu As versi Smash di televise

    terhadap kesadaran merk pada mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Untirta.

    Sutisna mengemukakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk

    menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan

    produk di pasar (Sutisna, 2001:267). Komunikasi pemasaran menurut Shimp, dapat

    dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi dan pemasaran.

    Komunikasi adalah proses di mana pemikiran dan pemahaman disampaikan antarindividu,

    atau antara organisasi dengan individu.

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    5/15

    Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya

    mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Tentu saja,

    pemasaran lebih umum pengertiannya daripada komunikasi pemasaran, namun kegiatan

    pemasaran banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi

    pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsure dalam bauran pemasaran merk, yang

    memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan

    kepada pelanggan atau kliennya (Shimp, 2003:4). Komunikasi pemasaran adalah sarana

    yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan

    mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merk yang mereka

    jual (Kotler & Keller, 2007:204).

    Bauran komunikasi pemasaran terdiri atas enam cara komunikasi utama yaitu iklan,

    promosi penjualan, acara khusus dan pengalaman, hubungan masyarakat dan pemberitaan,

    pemasaran langsung, penjualan pribadi (Kotler & Keller, 2007:205). Terpaan terjadi ketika

    sebuah iklan ditempatkan sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see), mendengar (hear)

    atau membaca (read) iklan tersebut (Rossiter & Percy, 1987:559). Terpaan terjadi ketika

    rangsangan yang datang berada dalam jangkauan sensor penerimaan kita (Dell, Best, &

    Coney, 2001:285).

    Terpaan ditentukan dari frekuensi (seberapa sering iklan dilihat dan dibaca), intensitas

    (seberapa jauh khalayak mengerti pesan iklan) dan durasi (seberapa lama khalayak

    memperhatikan iklan) suatu iklan dilihat atau dibaca. Sesering dan selama apapun seseorang

    melihat suatu iklan, belum tentu ia melihat iklan tersebut secara seksama (dari awal sampai

    akhir), bisa saja hanya sekilas atau sebagian (Wells, Burnet, & Moriarty, 2000:156).

    Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai any paid form nonpersonal

    communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor

    (setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatuorganisasi, produk, servis, atau ide

    yang dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui). Iklan adalah segala bentuk presentasi

    nonpribadi dan promosi gagasan,oleh sponsor tertentu yang harus dibayar (Kotler & Keller,

    2007:144). Iklan didefinisikan sebagai pesan yangmenawarkan suatu produk yang ditujukan

    kepada masyarakat lewat suatu media (Kasali, 2007:19).

    Iklan didesain untuk mencapai beberapa tujuan yaitu membuat pasar sasaran

    menyadari (aware) akan suatu merk baru, memfasilitasi pemahaman konsumen tentang

    berbagai atribut dan manfaat merk yang diiklankan dibandingkan merk-merk pesaing,

    meningkatkan sikap-sikap dan mempengaruhi niatan untuk membeli, menarik sasaran agar

    mencoba produk, mendorong perilaku pembelian ulang (Shimp, 2003:368).

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    6/15

    Iklan memiliki sejumlah fungsi antara lain:

    1. Informing (memberi informasi). Periklanan membuat konsumen sadar akan merk-merk baru, mendidik merka tentang berbagai fitur dan manfaat merk, serta

    memfasilitasi penciptaan citra merk yang positif.

    2. Persuading (mempersuasi). Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk)pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.

    3. Reminding (mengingatkan). Iklan menjaga agar merk perusahaan tetap segar dalamingatan konsumen.

    4. Adding value (memberikan nilai tambah). Terdapat tiga cara mendasar di manaperusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka: inovasi,

    penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen (Shimp, 2003:357-361).

    Televisi sangat fleksibel dalam penyampaian pesan sponsor, mulai dari pemilihan

    waktu sampai adanya jaminan penyampaian ulasan berita secara khusus untuk audiens

    tertentu. Televisi merupakan media iklan paling potensial diantara berbagai media lainnya

    karena jangkauannya yang luas (Brannan, 2005:54). Perkembangan industri periklanan

    televisi di Indonesia bisa menggeser peran media periklanan lainnya. Hal ini bisa dibuktikan

    dengan anggaran iklan yang selama ini dinikmati oleh media cetak dan radio secara perlahan

    beralih ke televisi (Sumartono, 2002:5).

    Iklan televisi memiliki banyak keunggulan dibanding beriklan dengan menggunakan

    media lain. Berikut ini beberapa kelebihan iklan televisi antara lain:

    a. Kesan realistik. Karena sifatnya yang visual, dan merupakan kombinasi warna-warna,suara dan gerakan, maka iklan-iklan televisi nampak begitu hidup dan nyata.

    b. Masyarakat lebih tanggap. Karena iklan di televisi disiarkan dirumah-rumah dalamsuasana santai atau rekreatif, maka masyarakat lebih siap untuk memberikan

    perhatian.

    c. Repetisi/pengulangan. Iklan televisi bisa ditayangkan hingga beberapa kali dalamsehari sampai dipandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah

    masyarakat untuk menyaksikannya, dan dalam frekuensi yang cukup sehingga

    pengaruh iklan itu bangkit.

    d. Adanya pemilihan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yangmengefektifkan penjangkauan masyarakat.

    e. Ideal bagi para pedagang eceran. Selain karena para pedangan suka menonton televisi,hal itu disebabkan iklan-iklan televisi memang sangat membantu usaha mereka,

    bahkan seolah-olah iklan tersebut ditujukan semata-mata kepada mereka.

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    7/15

    f. Terkait erat dengan media lain. Tayangan iklan televisi mungkin saja terlupakanbegitu cepat, tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan memadukannya pada wahana

    iklan lain (Jefkins, 1997:110-112).

    Kesadaran merk merupakan kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak

    konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa

    mudahnya nama tersebut dimunculkan. Kesadaran merk (brand awareness) adalah dimensi

    dasar dalam ekuitas merk. Berdasarkan cara pandang konsumen, sebuah merk tidak memiliki

    ekuitas hingga konsumen menyadari keberadaan merk tersebut (Shimp, 2003:11). Definisi

    brand awareness menurut David Aaker yang dikutip dalam Handayani dkk mendefinisikan

    brand awareness adalah kemampuan dari pelanggan potensial untuk mengenali atau

    mengingat kembali bahwa suatu merk termasuk ke dalam kategori produk tertentu

    (Handayani, 2010:64). Kesadaran merk adalah kemampuan untuk mengidentifikasi

    (mengakui atau mengingat) merk dalam kategori, secara cukup rinci untuk melakukan

    pembelian (Kotler & Keller, 2007:213).

    Indikator-indikator brand awareness adalah:

    1.Recall yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merk apa saja yang

    merka ingat. Untuk meningkatkan brand recall , maka nama merk yang dipilih haruslah :

    a. Nama merk yang sederhana dan mudah diucapkan.

    Kesederhanaan nama merk dapat mempermudah konsumen untuk memahami nama merk.

    Nama merk yang pendek, dapat memfasilitasi brand recall karena nama merk yang pendek

    akan mudah diingat.

    b. Kemudahan untuk diucapkan diperlukan untuk meningkatkan pengulangan secara lisan

    dalam rangka membangun daya ingat yang kuat. Pengucapan juga mempengaruhi timbulnya

    perhatian dan keinginan konsumen untuk menyebutkan nama merk secara lisan.

    c. Idealnya nama merk harus jelas, dapat dipahami dan tidak memiliki arti yang ambigu.Nama merk yang ambigu akan berpengaruh besar atas pemahaman akan sebuah merk.

    Konsumen akan memiliki persepsi yang berbeda akan suatu merk apabila merk tersebut

    memiliki pengucapan ambigu sehingga menimbulkan arti yang berbeda.

    d. Untuk mempertinggi brand recall, maka nama merk harus terdengar akrab.

    2.Recognition yaitu seberapa jauh konsumen dapat mengenali merk tersebut termasuk dalam

    satu kategori tertentu.

    3.Purchase yaitu seberapa jauh konsumen akan memasukkan suatu merk ke dalam alternatifpilihan ketika mereka akan membeli produk atau layanan.

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    8/15

    4. Consumption yaitu seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu merk ketika mereka

    sedang menggunakan produk atau layanan pesaing (Keller, 2003:183-210).

    H ierarchy of Eff ect Model

    Menurut model hierarchy of effect yang diperkenalkan oleh Rober J. Lavidge dan Gery

    Steiner pada tahun 1961 menyatakan bahwa terdapat beberapa tahapan mental pada

    konsumen setelah terkena terpaan iklan suatu produk, sampai pada saat ia memutuskan untuk

    membeli produk tersebut (Horton, 1984:57).

    Tabel Hierarchy of Eff ect Model

    Stages Hierarchy of Effect Model

    Cognitive stage Awareness

    Knowledge

    Affective

    Stage

    Liking

    Preference

    Conviction

    Behavioral

    Stage

    Purchase

    Sumber : Belch dan Belch (2007:146)

    Teori pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah Advertising Exposure

    Process Model yang dikemukakan oleh Rajeev Batra, John G. Myersdan David A. Aaker

    (1996:48). Model tersebut menunjukkan proses yang terjadi setelah konsumen mengalami

    terpaan iklan. Proses yang terjadi adalah pertama, terpaan iklan akan menciptakan brand

    awareness dalam benak konsumen yang membuat konsumen merasa familiar. Kedua,

    konsumen akan mendapatkan informasi mengenai keuntungan, sifat atau atribut dari merk.

    Ketiga, melalui penggunaan berbagai eksekusi, iklan dapat menciptakan image terhadap

    merk, yang disebut brandpersonality. Keempat, iklan akan menghasilkan perasaan kepada

    konsumen untuk mengasosiakan sesuatu terhadap merk (brand asosiation). Kelima, iklan

    dapat menciptakan kesan bahwa merk disukai oleh reference group konsumen. Konsumen

    ingat dan mencoba merk. Kenam efek ini dapat menciptakan perasaan sesuatu atau sikap

    terhadap brand yang menggerakkan konsumen untuk membeli produk.

    Operasional Variabel

    Variabel Dimensi Indikator Skala

    Terpaan Iklan Frekuensi a. Sering menonton iklan.

    b. Sering menyaksikan adegan dalam

    iklan.c. Sering melihat model iklan.

    Interval

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    9/15

    d. Sering mendengar suara dalam

    iklan

    e. Sering membaca logo merek

    f. Sering membaca tagline

    Durasi a. Berapa lama menonton iklan

    b. Mendengarkan musik dalam iklandari awal sampai akhir

    Intensitas b. Memahami pesan iklan.

    c. Memahami adegan dalam iklan.

    Kesadaran Merk Recognition a. Khalayak menyadari merk produk.

    b. Khalayak dapat mengetahui merk

    produk.

    c. Khalayak dapat mengenali merk

    Recall a. Khalayak mengingat merk produk.

    b. Khalayak menyukai merk

    c. Khalayak memilih merk.

    d. Khalayak yakin terhadap merk.

    Purchase a. Khalayak membeli produk merk.

    b. Khalayak memakai produk

    Consumption a. Khalayak membeli ulang produk

    Sumber: Olahan penulis dari Rossiter, Percy dan Keller.

    METODE PENELITIAN

    Metode penelitian ini menggunakan survei dengan pendekatan kuantitatif. Metode

    penelitian ini menggunakan teknik survei. Dalam penelitian ini metode yang digunakan

    adalah survey eksplanatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan

    dokumentasi. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan probability

    sampling yaitu simple random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa

    Ilmu Komunikasi Untirta Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan

    ilmu komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang yang masih aktif kuliah dari

    angkatan 2006-2010 dan yang pernah menonton tayangan Iklan Kartu As versi Smash ditelevisi. Alasan memilih mereka karena mahasiswa tersebut dianggap dapat mengerti dan

    menilai sebuah iklan televisi. Selain itu, mahasiswa ilmu komunikasi memiliki latar belakang

    pendidikan ilmu komunikasi yang sesuai dengan penelitian ini.

    Menurut data dari Kabag kemahasiswaan FISIP Untirta, jumlah mahasiswa Ilmu

    Komunikasi Untirta yang aktif pada tahun ajaran 2010/2011 dari angkatan 2006-2010 adalah

    sebanyak 670 mahasiswa. Jumlah sampel yang akan diteliti berdasarkan rumus Yamane

    adalah 87 mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Untirta.

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    10/15

    Data yang diperoleh dari kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan statistik

    dengan bantuan SPSS versi 17.00. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

    yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal dapat dilakukan

    pengujian hipotesis. Pengujian normalitas dalam penelitian menggunakan bantuan SPSS versi

    17.00. Kekuatan hubungan yang menunjukkan derajat hubungan ini di sebut koefisien

    asosiasi (korelasi). Peneliti menguji korelasi dengan program SPSS versi 17. Uji regresi linier

    sederhana dan uji t-test digunakan untuk pengujian hipotesis.

    PEMBAHASAN

    Pada penelitian ini iklan yang diteliti adalah iklan Kartu As versi Smash. Peneliti

    meneliti bagaimana terpaan iklan Kartu As versi Smash di televisi dapat mempengaruhi

    kesadaran merk pada mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Untirta. Untuk mengetahui

    pengaruh tersebut, peneliti terlebih dahulu mencari korelasi antara terpaan iklan Kartu As

    versi Smash di televisi dengan kesadaran merk pada mahasiswa jurusan ilmu komunikasi

    Untirta lalu analisis regresi untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan Kartu As versi Smash

    di televisi terhadap kesadaran merk pada mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Untirta.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara terpaan iklan Kartu

    As versi Smash dengan kesadaran merk pada mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Untirta

    sebesar 0,614. Hal tersebut memiliki makna terdapat hubungan yang kuat antara terpaan iklan

    Kartu As versi Smash di televise dengan kesadaran merk pada mahasiswa jurusan ilmu

    komunikasi Untirta. Hubungan tersebut bernilai positif dan signifikan.

    Pada penelitian ini, pengaruh yang diberikan terpaan iklan Kartu As versi Smash di

    televisi terhadap kesadaran merk pada mahasiswa ilmu komunikasi Untirta yang telah

    diketahui dari perhitungan koefisien determinasi yaitu sebesar 0,378 atau sama dengan 37,8%

    sehinga dapat dijelaskan bahwa sebesar 37,8% variabel kesadaran merk yang terjadi dapat

    dijelaskan dengan menggunakan variabel terpaan iklan. Dapat demikian dapat dikatakan

    bahwa dalam penelitian ini terdapat pengaruh antara terpaan iklan Kartu As Smash di

    televisi terhadap kesadaran merk pada mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Untirta.

    Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Hierarcy Effect yang

    dikembangkan oleh Rober J. Lavidge dan Gery Steiner digunakan untuk mengukur variabel

    Y (kesadaran merk) yang terdiri dari tahap kognitif, afektif dan behavior. Pada penelitian ini

    teori Hierarcy Effect menjelaskan terpaan iklan Kartu As versi Smash di televisi dapat

    mempengaruhi kesadaran merk pada mahasiswa ilmu komunikasi Untirta tidak sepenuhnya

    berlaku dalam penelitian ini, hal ini dikarenakan terpaan iklan Kartu As versi Smash dapat

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    11/15

    mempengaruhi pada tahap kognitif tetapi tidak pada tahap afektif dan behavior. Perusahaan

    melakukan salah satu komunikasi pemasaran yaitu iklan. Telkomsel melakukan terpaan iklan

    melalui media massa. Terpaan iklan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, salah

    satunya adalah untuk membentuk kesadaran merk pada khalayak. Hal ini terbukti setelah

    mendapati hasil penelitian pada pernyataan dalam kuesioner tentang menyadari merk Kartu

    As menunjukkan 53 responden atau 60,9% menyatakan setuju. Dapat disimpulkan bahwa

    mayoritas mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Untirta menyadari produk simcard dengan

    merek Kartu As.

    Pada teori Hierarcy Effect pada tahap kognitif tataran knowledge berlaku dalam

    penelitian ini. Hal ini terbukti pada pernyataan tentang mengetahui merk Kartu As

    menunjukkan bahwa sebanyak 58 responden atau 66,7% menyatakan setuju. Jadi mayoritas

    mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Untirta mengetahui produksimcard dengan merek Kartu

    As. Pada pernyataan tentang mengingat merk Kartu As menunjukkan sebanyak 59 responden

    atau 67,8% menyatakan setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa jurusan ilmu

    komunikasi Untirta mengingat produksimcard dengan merek Kartu As.

    Tahap afektif dalam teori Hierarcy Effect tidak berlaku pada penelitian ini karena

    terpaan iklan tidak berpengaruh terhadap produk dengan merk Kartu As. Hal ini terbukti pada

    pernyataan tentang menyukai merk Kartu As menunjukkan yang menyatakan tidak setuju

    sebanyak 38 responden atau 43,7%. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa jurusan

    ilmu komunikasi Untirta tidak menyukai produksimcard dengan merek Kartu As.

    Pada penelitian ini mahasiswa ilmu komunikasi Untirta tidak memilih produksimcard

    dengan merek Kartu As .Hal ini terbukti dari tanggapan responden tentang memilih produk

    dengan merk Kartu As menunjukkan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 42 responden

    atau 48,3%. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Untirta

    tidak memilih produksimcard dengan merek Kartu As.

    Pada penelitian ini responden tidak yakin pada produk simcard dengan merk Kartu

    As. Hal ini terbukti pada pernyataan tentang yakin merk Kartu As menunjukkan yang

    menyatakan tidak setuju sebanyak 46 responden atau 52,9%. Dapat disimpulkan bahwa

    mayoritas mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Untirta Tidak yakin terhadap produksimcard

    dengan merek Kartu As.

    Tahap behavioral tidak sepenuhnya berlaku dalam penelitian ini. Tahap ini terlihat

    dari pembelian produk dengan merk Kartu As tetapi tidak dari perilaku mahasiswajurusan

    ilmu komunikasi Untirta memakai dan membeli ulang produk dengan merk Kartu As. Pada

    pernyataan tentang membeli produk kartu seluler dengan merk Kartu As menunjukkan yang

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    12/15

    menyatakan 39 responden atau 44,8% menyatakan setuju. Dapat disimpulkan bahwa

    mayoritas mahasiswa ilmu komunikasi Untirta membeli produksimcard dengan merek Kartu

    As.

    Pada perilaku mahasiswa ilmu komunikasi Untirta sebagai pemakai produk dengan

    merk Kartu As yang merupakan bagian dari tahap behavioral, hasil penelitian menunjukkan

    mayoritas mahasiswa jurusan ilmu komunikasi Untirta tidak setuju sebanyak 36 responden

    atau 41,4%. Pada perilaku mahasiswa ilmu komunikasi Untirta sebagai pembeli ulang produk

    dengan merk Kartu As yang merupakan bagian dari tahap behavioral, hasil penelitian

    menunjukkan mayoritas mahasiswa jurusan ilmu komunikasi tidak setuju sebanyak 39

    responden atau 44,8%.

    Model advertising exposure yang dikemukakan oleh Batra, Myers, Aaker juga

    terbukti dalam penelitian ini bahwa setelah khalayak dirterpa iklan Kartu As versi Smash,

    khalayak memberikan perhatian yang besar terhadap iklan Kartu As versi Smash. Khalayak

    mengetahui informasi yang berkaitan dengan produk dengan merk Kartu As dengan lebih

    baik. Sehingga khalayak mampu mengenali dan mengingat produk simcard dengan merk

    Kartu As lalu terbentuk kesadaran merk pada tahap kognitif dalam benak mahasiswa jurusan

    ilmu komunikasi Untirta.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Terpaan iklan Kartu As versi Smash menunjukkan frekuensi yang cukup tinggi,durasi yang cukup tinggi dan intensitas yang cukup tinggi menerpa mahasiswa

    jurusan ilmu komunikasi Untirta. Hal ini dlilihat dari mayoritas mahasiswa Untirta

    menyatakan setuju terhadap indikator terpaan iklan yaitu dilihat dari seberapa sering

    iklan itu dilihat khalayak, berapa lama khalayak memperhatikan iklan seberapa paham

    khalayak memahami iklan setelah melihat tayangan iklan Kartu As versi Smash.

    2. Kesadaran merk Kartu As pada mahasiswa ilmu komunikasi Untirta dilihat dari 3tahap. Pada tahap kognitif yaitu khalayak menyadari merk produk, dapat mengetahui

    merk produk, mengenali merk produk, mengingat merk produk adalah tinggi.

    Sedangkan pada tahap afektif yaitu menyukai merk, memilih merk, yakin terhadap

    merk adalah rendah dan tahap behavioral yaitu membeli produk merk, memakai

    produk, membeli ulang produk adalah rendah.

    3. Analisis korelasi Pearson Product Moment menunjukkan terdapat hubungan yangkuat, positif dan signifikan antara antara terpaan iklan Kartu As versi Smash dengan

    kesadaran merk pada mahasiswa ilmu komunikasi Untirta sebesar 0,614. Kemudian

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    13/15

    perhitungan koefisien determinasi yaitu sebesar 0,378 sehingga dapat dijelaskan

    bahwa sebesar 37,8% pembentukan kesadaran merk yang terjadi pada mahasiswa

    ilmu komunikasi Untirta dapat dipengaruhi oleh terpaan iklan sisanya dipengaruhi

    oleh faktor-faktor lain.

    SARAN

    1. Peneliti merekomendasikan agar penelitian selanjutnya melakukan penelitian tentangterpaan iklan selain media televisi, misalnya terpaan iklan radio, terpaan iklan surat

    kabar atau terpaan iklan bellow the line agar lebih meningkatkan kesadaran merk

    Kartu As.

    2. Peneliti melihat bahwa terpaan iklan dapat mempengaruhi pembentukan kesadaranmerk suatu produk. Peneliti menyarankan kepada pihak Telkomsel bahwa dalam

    membuat iklan sebaiknya isi iklan lebih informatif. Selain itu peneliti

    merekomendasikan agar beriklan tidak hanya di media televisi tetapi melakukan pada

    media komunikasi yang lain.

    3. Peneliti menyarankan kepada pihak Telkomsel tidak hanya melakukan promosimelalui iklan, tetapi melakukan bauran komunikasi pemasaran yang lain seperti

    promosi penjualan, acara khusus, humas, pemasaran langsung dan penjualan pribadi

    agar dapat menjangkau seluruh khalayak sasaran yang dituju sehingga dapat

    membentuk kesadaran merk yang tinggi.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alaika, Royhan Fasalama. 2010. Persepsi mahasiswa imu komunikasi Untirta mengenai

    tayangan Jika Aku Menjadi di Trans Tv. Skripsi tidak diterbitkan.Serang: Fakultas

    ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

    Batra, Rajeev, John G. Myers, David A. Aaker. 1996. Adverting management 5th Edition.New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

    Brannan, Tom. 2005. Integrated marketing communications Memadukan upaya public

    relations, iklan, dan promosi untuk membangun identitas merek. Jakarta:PPM.

    Belch, Michael A, George E. Belch. 2007. Advertising and Promotion An Integrated

    Marketing Communications Perspective. seventh editon. New York: Mc Graw-Hill

    Companies, Inc.

    Effendy, Onong Uchjana. 2003.Dinamika komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    14/15

    ____________________. 2003. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung: PT Citra aditya

    bakti.

    Handayani, Desy, dkk. 2010.Brand Operation. Jakarta: Esensi.

    Hawkins, Dell, Roger J. Best, Kenneth A. Coney. 2001. Consumer behavior buildingmarketing strategi 8th edition,New Jersey: McGraw-Hill.

    Horton, Raymond L. 1984. Buying behavior a decision making approach. Ohio: Charles E

    Merril Publishing Company.

    Jefkins, Frank. 1997. Periklanan edisi ketiga, Jakarta: Erlangga

    Kasali, Rhenald. 2007. Menajemen periklanan konsep dan aplikasinya. Jakarta: Pustaka

    Utama Grafiti.

    Kottler, Phillip, Keller, Kevin Lane. 2007. Manajemen pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. Jakarta:PT Indeks.

    Morissan, 2010.Periklanan komunikasi pemasaran terpadu. Jakarta: Kencana prenada media

    group.

    Rangkuti, Freddy. 2002. The power of brands.teknik mengelola brand equity dan strategi

    pengembangan merek. Jakarta: PT Gramedia pustaka utama.

    Rossiter, John R, Larry Percy, 1987.Advertising and promotion management,New York, Mc

    Graw Hill.

    Shimp, Terence A. 2003. Periklanan promosi dan aspek tambahan komunikasi pemasaran

    terpadu, Jilid I, Edisi Kelima. Alih Bahasa Revjani Sjahrial & Dyah Anikasari.

    Jakarta : Erlangga.

    Sumartono. 2002. Terperangkap dalam iklan. Bandung: Alfabeta.

    Sutisna. 2001. Perilaku konsumen dan komunikasi pemasaran. Bandung: PT Remaja

    Rosdakarya.

    Wells, William, John Burnet, Sandra Moriarty. 2000. Advertising principles and practice.New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

    Sumber lain:

    Sumaryati, Siti. 2011. Belanja Iklan di Indonesia Capai Rp 59,83. (Online),

    (http://swa.co.id/2011/02/belanja-iklan-di-indonesia-capai-rp-5983, di akses pada tanggal 1

    maret 2011 pukul 06:05 WIB).

    http://www.telkomsel.com/product/kartu-as/3153-Kartu-As-Nelpon-Rp.-0---Gratis- 5000-

    SMS---Gratis-Facebook--amp--Chatting.html di akses tanggal 9 april 2011pukul 20.43 WIB.

    http://www.telkom.co.id/telkomsel/tentang-telkomsel/profil-perusahaan/, di akses tanggal 18Juni 2011 pukul 09:13 WIB.

    http://www.telkomsel.com/product/kartu-as/3153-Kartu-As-Nelpon-Rp.-0---Gratis-http://www.telkomsel.com/product/kartu-as/3153-Kartu-As-Nelpon-Rp.-0---Gratis-
  • 5/28/2018 Keistimewaan otak manusia

    15/15

    http://www.telkomsel.com/product di akses tanggal 18 Juni 2011 pukul 09:13 WIB.

    http://www.telkomsel.com/about/corporate/368-Profile.html di akses tanggal 27 September

    2011 pukul 09:20 WIB.

    Data FISIP UNTIRTA bulan Juni tahun 2011

    Profil FISIP Untirta