5
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) Presentation Transcript 1. Kejadian Luar Biasa (KLB) Ns. Komang Ayu Henny Achjar, MKep, SpKom 2. Pengertian KLB adalah meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yg bermakna sec epidemiologis pada suatu daerah dlm kurun waktu ttt. Dan merupakan keadaan yg menjurus pada terjadinya wabah. 3. Penyelidikan KLB adalah keg yg dilaksanakan pada KLB atau adanya dugaan KLB utk memastikan adanya KLB, penyebab, gambaran epidemiologi, sumber penyebaran, faktor yg mempengaruhi serta menetapkan cara penanggulangan yg efektif dan efisien. Isolasi adalah pemisahan penderita peny menular dg orang yg rentan thd penyakit tsb Evakuasi adalah pemindahan sebagian atau seluruhpddk dari lokasi terjangkit ke lokasi yg aman. 4. Penanggulangan KLB Adalah kegiatan yg dilaksanakan utk menangani penderita, mencegah perluasan KLB, mencegah timbulnya penderita atau kematian baru pada suatu KLB yg sedang terjadi 5. Kriteria KLB (WHO) Peningkatan kejadian kesakitan 2 kali atau lebih di suatu wilayah dalam kurun wkt 1 mg/1 bln dibandingkan dg mg/bln sebelumnya atau bulan yg sama pada tahun lalu. 6. Jenis penyakit yg menimbulkan KLB Penyakit menular : - Diare - Campak -Malaria -DHF Penyakit tidak menular : -Keracunan -Gizi buruk 7. Penggolongan KLB berdasar sumbernya Sumber dari manusia : jalan nafas, tenggorokan, tinja, tangan, urine, muntahan. Sumber dari kegiatan manusia: penyemprotan, pencemaran lingk, penangkapan ikan dg racun. Sumber dari binatang: binatang piaraan, ikan, binatang mengerat Sumber dari serangga: lalat, kecoa Sumber dari udara, air, makanan/ minuman (keracunan). 8. Penyelidikan KLB Dilaksanakan pada saat pertama kali mendapat informasi adanya KLB atau dugaan KLB Penyelidikan perkembangan KLB atau penyelidikan KLB lanjutan Penyelidikan KLB utk mendapatkan data epidemiologi KLB atau penelitian lainnya yg dilaksanakan sesudah KLB berakhir.

KEJADIAN LUAR BIASA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEJADIAN LUAR BIASA

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

Presentation Transcript

1. Kejadian Luar Biasa (KLB) Ns. Komang Ayu Henny Achjar, MKep, SpKom

2. Pengertian KLB adalah meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yg bermakna sec epidemiologis pada suatu daerah dlm kurun waktu ttt. Dan merupakan keadaan yg menjurus pada terjadinya wabah.

3. Penyelidikan KLB adalah keg yg dilaksanakan pada KLB atau adanya dugaan KLB utk memastikan adanya KLB, penyebab, gambaran epidemiologi, sumber penyebaran, faktor yg mempengaruhi serta menetapkan cara penanggulangan yg efektif dan efisien. Isolasi adalah pemisahan penderita peny menular dg orang yg rentan thd penyakit tsb Evakuasi adalah pemindahan sebagian atau seluruhpddk dari lokasi terjangkit ke lokasi yg aman.

4. Penanggulangan KLB Adalah kegiatan yg dilaksanakan utk menangani penderita, mencegah perluasan KLB, mencegah timbulnya penderita atau kematian baru pada suatu KLB yg sedang terjadi

5. Kriteria KLB (WHO) Peningkatan kejadian kesakitan 2 kali atau lebih di suatu wilayah dalam kurun wkt 1 mg/1 bln dibandingkan dg mg/bln sebelumnya atau bulan yg sama pada tahun lalu.

6. Jenis penyakit yg menimbulkan KLB Penyakit menular : - Diare -Campak -Malaria -DHF Penyakit tidak menular : -Keracunan -Gizi buruk

7. Penggolongan KLB berdasar sumbernya Sumber dari manusia : jalan nafas, tenggorokan, tinja, tangan, urine, muntahan. Sumber dari kegiatan manusia: penyemprotan, pencemaran lingk, penangkapan ikan dg racun. Sumber dari binatang: binatang piaraan, ikan, binatang mengerat Sumber dari serangga: lalat, kecoa Sumber dari udara, air, makanan/ minuman (keracunan).

8. Penyelidikan KLB Dilaksanakan pada saat pertama kali mendapat informasi adanya KLB atau dugaan KLB Penyelidikan perkembangan KLB atau penyelidikan KLB lanjutan Penyelidikan KLB utk mendapatkan data epidemiologi KLB atau penelitian lainnya yg dilaksanakan sesudah KLB berakhir.

9. Upaya penanggulangan KLB Penyelidikan epidemiologis Pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina Pencegahan dan pengendalian Pemusnahan penyebab penyakit Penanganan jenazah akibat wabah Penyuluhan kepada masyarakat Upaya penanggulangan lainnya

10. Indikator keberhasilan penanggulangan KLB Menurunnya frek KLB Menurunnya jumlah kasus pada setiap KLB Menurunnya jumlah kematian pada setiap KLB Memendeknya periode KLB Menyempitnya penyebarluasan wilayah KLB

11. Upaya penanggulangan KLB DHF Pengobatan/ perawatan penderita Penyelidikan epidemiologi Pemberantasan vektor Penyuluhan kepada mayarakat Evaluasi/ penilaian penanggulangan KLB

12. Tim penanggulangan KLB Terdiri dari multi disiplin/ multi lintas sektor, bekerjasama dlm penanggulangan KLB. Salah satu anggota tim kesehatan adalah perawat (sbg anggota masyarakat maupun sbg petugas di sarana kesehatan) Perawat dpt terlibat langsung di Puskesmas/ RS

Page 2: KEJADIAN LUAR BIASA

13. Peran perawat di Puskesmas dlm penaggulangan KLB Pemberi pelayanan kesehatan : memberikan yan kes kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berupa asuhan keperawatan kes masy utk menangani wabah. Penemu kasus : berperan dlm mendeteksi dan menemukan kasus sec aktif dan pasif, serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit maupun wabah KLB. Pendidik/ penyuluh kes: mengkaji kebutuhan pesien dg melakukan penyelidikan epidemiologi thd gejala yg dicurigai, didukung dg pems. Pengelola: melakukan koordinasi dlm sistem kewaspadaan dini dlm pelaksanaan penanggulangan KLB difokuskan pada 3 keg utama penyelidikan KLB, kolaborasi dg dokter dlm upaya pengobatan/ perawatan, pencegahan serta penegakan sistem survailance ketat selama periode KLB Konselor: Memberi pelayanan/ informasi utk menolong memecahkan masalah spesifik ttg pencegahan KLB, perawatan lingk, perawatan klg dan pemanfaatan sarana kes

14. Kegiatan perawat Puskesmas pada pos kes KLB Menggalang peran serta toma utk menjelaskan kpd masy ttg: KLB yg sedang terjadi, gejala, tk bahayanya. Melakukan kerjasama tim Melengkapi obat & peralatan yg dibutuhkan Menginformasikan upaya penanggulangan yg akan dilakukan oleh Puskesmas & Dinkes termasuk distribusi bahan pertolongan & penanggulangan KLB yg dpt dilakukan oleh masy

15. Peran perawat di RS dlm penaggulangan KLB Pelaksana: memberikan askep kpd individu dan klg. Pendidik: sbg instruktur pelatihan penanggulangan KLB, baik tenaga keperawatan di rawat inap dan atau rawat jalan Pengelola: mengkoordinasikan aktivitas yan kep sec komprehensif serta melakukan koordinasi lintas sektoral & lintas program Konselor: memberikan bimbingan konseling bagi pasien & klg thd masalah-masalah yg dihadapi

16. Kompetensi perawat KLB DHF Sistem pernafasan: 1. Mengenal tanda-tanda gangguan nafas 2. Mengetahui sumbatan jalan nafas 3. Membebaskan jalan nafas 4. Memberiakan nafas buatan 5. Melakukan resusitasi jantung paru B. Sistem pencernaan : Mengetahui adanya tanda-tanda perdarahan abdomen C. Sistem kulit: Mengetahui adanya tanda perdarahan bawah kulit

17. D. Sistem sirkulasi vaskuler: 1. Mengetahui tanda-tanda shock 2. Memberikan pertolongan pertama pada henti jantung 3. Meminimalkan perdarahan 4. Memasang infus/ tranfusi 5. Mengatur posisi tidur baring 6. Menghitung kebutuhan cairan E. Sistem syaraf: 1. Mengetahui tanda-tanda koma & memberi pertolongan pertama. 2. menget tanda2 kelainan neurologis F. Sistem perkemihan 1. Menget tanda awal penurunan gagal ginjal 2. Mampu menghitung balance cairan G. Aspek psikologis 1. Mampu mengidentifikasi ggn psikologis 2. Mampu memberikan pertolongan pada ggn psikologis

18. Penanganan KLB Penanganan sec cepat, tepat dan benar Berdasar penilaian ABCD (airway, breathing, circulation, drug)

19. WABAH Wabah adalah kejadian berjangkitnya penyakit menular dlm masy yg jumlah penderitanya meningkat sec nyata melebihi daripada keadaan yg lazim pada wkt dan daerah ttt serta dapat menimbulkan malapetaka

20. Penyakit yg menimbulkan wabah Kholera Demam kuning Tifus Pes DBD Campak Diptheri Rabies Influensa Enchepalitis Polio Pertusis Malaria Hepatitis meningitis

Page 3: KEJADIAN LUAR BIASA

21. Laporan kewaspadaan Adalah laporan adanya penderita atau tersangka penderita. Isi laporan kewaspadaan: Nama penderita atau yg meninggal Golongan umur Tempat/alamat kejadian Waktu kejadian Jumlah yg sakit/ meninggal

22. Laporan kewaspadaan disampaikan oleh: Orang tua penderita/ tersangka penderita, orang dewasa yg tinggal serumah dg penderita atau tersangka penderita, kepala keluarga, ketua rukun tetangga, ketua rukun warga/ rukun kampung/ kepala dukuh. Dokter/ petugas kes yg memeriksa penderita, dokter hewan yg memeriksa hewan tersangka Kepala stasiun KA, kepala asrama, kepala sekolah, pimpinan perusahaan. Nahkoda kendaraan air atau udara

23. Laporan kewaspadaan disampaikan kepada lurah/ kepala desa dan unit kes terdekat selambat lambatnya 24 jam sejak menget adanya penderita atau tersangka penderita. Laporan kewaspadaan yg diterima harus diteruskan kepada Kepala Puskesmas pembantu atau kepala Puskesmas setempat. Penyampaian laporan harus memperhatikan azas dini, cepat, dapat dipercaya dan bertanggung jawab

24. Alur pelaporan Perawat Kepala Puskesmas pembantu Kepala puskesmas atau atasan Camat dan Dinkes tk II setempat Dinkes tk I

25. Pelaporan kasus Dilaporkan 24 jam stl diagnosis klinis ditegakkan Laporan kewaspadaan dilakukan sec lisan/ tulisan

26.

27. SCREENING Ns.Komang Ayu Henny Achjar, SKM, MKep, SpKom

28. SCREENING Adalah penemuan penyakit sec aktif pada orang-orang yg tanpa gejala dan nampaknya sehat. Screening peny ca mamae (mamography), papsmear (deteksi ca servix), pems tekanan darah (hipertensi)

29. Langkah-langkah screening Uji screening: diterapkan pada pddk yg telah dipilih terlebih dahulu. Mereka dg hasil tes negatif disisihkan. Kepada yg positif (dicurigai menderita penyakit) dilakukan tes diagnostik. Kepada mereka yg menderita peny yg tengah dicari, dilakukan intervensi terapeutik

30. Kriteria menilai screening Validitas : kemampuan dari tes utk memberikan indikasi pendahuluan mengenai siapa yg menderita penyakit (yg tengah dicari) dan siapa yg tidak. Unsur validitas adalah sensitivitas dan spesifisitas Sensitivitas adalah kemampuan menemukan mereka yg menderita peny. Spesifisitas adalah kemampuan menemukan mereka yg tidak menderita penyakit.

31. Penyakit + Penyakit - Hasil tes + a b Hasil tes - c d Total a + c b + d

32. Sensitivitas = a/ a+c x 100% Spesifisitas = d/ b+d x 100% False negatif = c/ a+c x 100% False positif = b/ b+d x 100% a= true positif (menderita peny, diagnostik +) b = false positif (tdk menderita peny, diagnostik +) c= false negatif (menderita peny, diagnostik -) d= True negatif (tdk menderita peny, diagnostik -)

33. Soal 1 Berdasarkan hasil screening yg dilakukan kepada 1980 ibu-ibu di Desa A, didapatkan dari 180 orang yg menderita hipertensi ditemukan hanya 30 orang dg hasil tes (–) dg total hasil tes (–) seluruhnya 1730 orang. HITUNG - Sensitivitas Spesifisitas False negatif False positif

Page 4: KEJADIAN LUAR BIASA

34. Soal 2 Hasil pemeriksaan papsmear yg dilakukan kepada penduduk desa B, diperoleh jumlah hasil tes papsmear (+) 350 orang dari total 1500 penduduk yang mengikuti tes papsmear. Ternyata yg menderita Ca servix dg hasil tes papsmear (+) sebanyak 50 orang dan papsmear (-) sebanyak 450 orang. HITUNG: - Sensitivitas Spesifisitas False negatif False positif

35. SOAL 3 Pemeriksaan mammografy yang dilakukan kepada seluruh siswa SMA di Bali, diperoleh jumlah siswa dengan hasil tes (+) 560 orang dan siswa dengan hasil tes (-) 640 orang. Jumlah Siswa yang terdeteksi menderita Ca mamae 750 orang dengan hasil test (+) sebanyak 150 orang. HITUNG: Sensitifitas Spesifisitas False negatif False positif Berapa jumlah siswa SMA di Bali?

36. SOAL UJIAN Berdasarkan hasil screening yang dilakukan kepada 1550 remaja putri, diperoleh dari 1200 remaja yang hipertensi ditemukan hanya 1000 remaja yang menunjukkan hasil test (+) dengan keseluruhan hasil test (+) 1250 remaja. Hitung: Sensitifitas Spesifisitas False negatif False positif

37. SOAL UJIAN Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu-ibu di desa X, diperoleh jumlah keseluruhan ibu-ibu yang menderita ca servix dan yang tidak menderita ca servix sama. Jumlah ibu yang menderita ca servix ternyata menunjukkan hasil pemeriksaan (+) sebanyak 1560 orang dan hasil test (-) sebanyak 2000 orang. Jumlah ibu yang menunjukkan hasil test (+) 4120 orang. Hitung: Sensitifitas Spesifisitas False negatif False positif