Upload
aditya-alfarizi
View
42
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
persentasi CBD KDK
Citation preview
Pembimbing : dr. Ch. Rini Pratiwi, Sp.A
Disusun oleh : Ahmad Zakiy Habibiy (012085583)
CASE BASED DISCUSSIONSEORANG ANAK LAKI-LAKI USIA 5 TAHUN DENGAN KEJANG DEMAM
KOMPLEKS DAN TFA
IDENTITAS PASIEN
Identitas Ayah Ibu
Nama Tn. J Ny.N
Umur 32 tahun 23 tahun
Pekerjan Wiraswasta Wiraswasta
Nama : An. AHUmur : 5 TahunJenis Kelamin : Laki-lakiAgama : IslamSuku : JawaAlamat : Kalianyar 006/006 wonosalam, DemakMasuk RS : 23 / 1 / 14 jam 02.20
KELUHAN UTAMAKELUHAN UTAMA:KEJANG
Allo-anamnesis dengan ibu pasien pada tanggal 23 Januari 2014 pukul 07.00 WIB di ruang bangsal dahlia RSUD Sunan Kalijaga Demak dan didukung dengan catatan medik.
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Pasien Mulai Panas,
batuk, dan pilek
Minum obat turun panas, tapi masih
tetap panas
22.00,Kejang
15 menit,sadar
23.30,Kejang
15 menit,sadar
IGDKejang lagi 15 menit,
sadar
DahliaDilakukan anamnesis
21 – 1 – 2014 22 – 1 – 2014 23 – 1 – 2014
Riwayat Penyakit Dahulu
•Sebelumnya pasien pernah mengalami kejang demam saat usia 1 tahun. Pasien kejang disertai demam. Saat kejang seluruh tubuh kaku. Sebelum dan setelah demam anak menangis.•Pasien tidak pernah kejang tanpa disertai dengan demam. •Anak pernah dirawat di Rumah Sakit karena sakit yang sama.
Keterangan:• laki – laki . perempuan• penderita•
Riwayat keluarga yang sakit kejang demam disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Sosial Ekono
mi
• Ayah dan Ibu bekerja sebagai wiraswasta.
• Memiliki 2 orang anak yang belum mandiri, penghasilan rata-rata Rp 1.000.000 per bulan. Biaya pengobatan dengan BPJS.
• Kesan : Tingkat sosial ekonomi cukup.
RIWAYAT PERINATAL- Lahir dari ibu G2P2 A0, dengan usia kehamilan 39
minggu. - Selama hamil ibu periksa rutin dan teratur di bidan.
- Ibu tidak menderita penyakit selama hamil,
tidak ada riwayat perdarahan.
- Lahir secara spontan di rumah bidan dan ditolong oleh bidan. Lahir langsung
menangis keras. Berat badan lahir 3000 gram dan
panjang badan 48 cm.Kesan: neonatus aterm,
vigorous baby, lahir normal pervaginam.
RIWAYAT IMUNISASI
Riwayat ImunisasiBCG 1 kali usia lupa, timbul scar di lengan kanan atasPolio 4 kali usia lupaHepatitis B 3 kali usia lupaDPT 3 kali usia lupaCampak 1 kali usia umur 9 bulan
Kesan: imunisasi dasar lengkap berdasarkaninformasi dari ibu pasien (tidak disertai bukti KMS)
PertumbuhanBerat badan lahir 3000 gram. Panjang badan 48 cm.
Berat badan sekarang 17 kg. TInggi badan 111 cm.
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Perkembangan
Anak mulai tersenyum spontan umur 1 bulanAnak mulai tengkurap umur 4 bulanAnak mulai duduk dengan bantuan ibu lupaAnak mulai merangkak umur 9 bulanAnak mulai belajar berjalan umur 13 bulanAnak mulai berbicara saat umur 19 bulanAnak mulai belajar makan sendiri ibu lupaAnak dapat berinteraksi dengan lingkungan ibu lupa
Saat ini anak berusia 5 tahun, anak bersekolah di PAUD
Kesan: pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur.
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Denver II
Denver II
• Personal sosial : menggosok gigi tanpa bantuan, mengambil makan, berpakaian tanpa bantuan.
• Motorik halus : menggambar orang dan bagian-bagiannya, mencontoh gambar.
• Bicara: mampu mengartikan 7 kata, mampu menghitung 6 kubus.
• Motorik kasar : mampu berdiri 1 kaki selama 6 detik, dan berjalan tumit ke jari kaki.
Riwayat Makan & Minum
• ASI diberikan sejak lahir sampai 6 bulan.• Sejak usia 6 bulan sampai sekarang
diberikan makanan tambahan berupa bubur susu.
• Mulai usia 10 bulan, anak diberi nasi lunak.
Kesan: kualitas dan kuantitas makanan dan minuman cukup baik
Jenis Makanan Frekuensi
Nasi 3x sehari @ 1 piring
Tahu / tempe 2x sehari porsi tidak teratur
Telur Frekuensi dan porsi tidak teratur
Ayam 1x sehari, porsi tidak teratur
Ikan 1x sehari porsi tidak teratur
Sayur 2x sehari, porsi tidak teratur
Buah Frekuensi dan porsi tidak teratur
Susu Frekuensi dan porsi tidak teratur
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 23 Januari 2014, pukul 07.00 WIB di ruang bangsal dahlia. S
TATUS
UMUM
Umur : 5 TahunBB : 17 kgPB : 111 cm
KEADAAN
UMUM
tampak lemas
KESADARAN
Compos mentis
Pemeriksaan fisik
TA
ND A
V
ITA
LNadi : 120 x/menit, lemah, isi tegangan kurang
Suhu : 36,70CPernapasan : 30 x/menit
mesosefal, UUB
cekung (-),
rambut hitam
mata cowong
(-/-), Conjungti
va Anemi(-/-)
, sklera ikterik (-/-),
edem palpebra
(-/-)
Discharge (-/-)
secret (-), napas cuping
hidung (-)
bibir kering (-),
lidah kotor (-),
lidah tremor
(-), pernapasan mulut
(-)
- Hiperemis
(+)- T3– T2
Hiperpigmentasi
(-)Hipopigmentasi (-)
pembesaran KGB
(-), trachea
terdorong (-)
Bentuk dada
normal, retraksi (-), sela iga tidak melebar
Laki-laki Tidak ada kelainan
Inspeksi :
IC tak tampak
Palpasi :
IC teraba di ICS V 2 cm medial
LMCS
Perkusi :
-
Auskultasi :
Suara jantung I-II reguler, bising (-),
gallop (-),
HR ; 120x/menit
Jantung
Paru
Inspeksi :Simetris statis
dinamis
Palpasi :-
Perkusi :-
Auskultasi :SD vesikuler
(+/+)Rhonki (-/-)
Wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi Datar
Auskultasi Bising usus (+) normal
Perkusi Timpani
Palpasi Supel (+), nyeri
tekan (-) di seluruh kuadran
Hepar teraba ¼¼ BH, tajam,
kenyalLien tidak teraba (S0)
ANGGOTA GERAK
Superior Inferior
• Edema -/- -/-• Akral dingin -/- -/-• Pelebaran Vena -/- -/-• Ptekie -/- -/-• Capp. Refill < 2” <
2”• Sianosis -/- -/-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
• Rangsang Meningeal:• Kaku kuduk : negatif
• Brudzinsky I – IV• Neck sign : negatif• Cheek sign : negatif• Symphisis sign : negatif• Leg sign : negatif
• Kernig sign : negatif
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS Pemeriksaan Ekstremitas
SuperiorEkstremitas Inferior
Gerakan Bebas Bebas
Kekuatan 5 5
Reflek Fisiologis (+) N/ (+) N (+) N/ (+) N
Reflek Patologis (-) / (-) (-) / (-)
Tonus Normotonus Normotonus
Klonus (-) / (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG ( LAB DARAH)
Darah rutinHasil Lab
(tanggal 14/8/13)Nilai normal
Hb 11,5 gr% 11-12
Ht 34 33-42
Leukosit 12.300 u/l 5.500-15.500
Trombosit 216.000 u/l 250.000-550.000
PEMERIKSAAN PENUNJANG ELEKTROLIT dan GDS
Jenis
Pemeriksaa
n
7 Oktober
2013
(PUSKESMA
S)
Nilai
Normal
GDS 107 GDS
Na 138,2 Na
K 2,22 K
Ca 9,34 Ca
Mg 2,0 Mg
Cl 104,9 Cl
KESAN :GDS normal,
elektrolit normal
PEMERIKSAAN STATUS GIZIStatus Gizi Antropometri NCHS – WHO
• Laki-laki: BB = 17 kg, PB = 111 cm, umur 5 TahunPemeriksaan status gizi ( Z score ) :
• WAZ = BB – median = 17-18,7= -0,71 ( BB normal )
SD 2,4• HAZ = TB – median = 111 – 109,9 = 0,24 ( TB Normal )
SD 4,6• WHZ = BB – median = 17 – 19,0 = -1,6 ( Normal )
SD 1,6
• Kesan : Normoweight, Tinggi badan normal, status gizi normal
DAFTAR MASALAH
No Masalah aktif Tanggal No Masalah Pasif Tanggal
1 Febris 23-1-2014 1 Riwayat imunisasi
tidak ada bukti KMS
yang jelas
23-1-2014
2 Kejang Demam (15
menit, sadar, 3x)
23-1-2014
3 Lemas 23-1-2014
4 Faring hiperemis
dan T3-T2
23-1-2014
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSA KERJAKejang Demam Kompleks
Diagnosis utama : Kejang Demam KompleksDiagnosis komorbid : -Diagnosis komplikasi : -Diagnosis gizi : gizi baik Diagnosis sosial ekonomi : kurangDiagnosis Imunisasi : imunisasi dasar lengkap (tanpa bukti KMS)Diagnosis Pertumbuhan : Pertumbuhan sesuai umurDiagnosis Perkembangan : Sesuai umur
INITIAL PLAN
Ip Dx :Subyektif: reanamnesis penyakit sebelumnya
(panas atau sakit kepala).Obyektif :
1. Lumbal Pungsi2. EEG
2. Ct scan - MRI
Ip Tx : Infus RL 18 tpm
Inj. Amoxicillin 3x600 mg I.VInj. Diazepam 4 mg I.V
pelanPO. Paracetamol syr 1½ cth
tiap 4 jam
INITIAL PLAN
Ip Mx : Keadaan Umum
Tanda VitalTanda-tanda defisit neurologis
Asupan gizi
Ip Ex :anak kejang demam
termometer dan obat penurun panas.
rencana program pemeriksaan mengawasi tanda-tanda
bahaya (status konvulsivus)
EDUKASI :Menjelaskan pada orang tua tentang bagaimana tahapan penanganan pertama kejang demam di rumah, yaitu:
1. Saat anak kejang, dibawa ke tempat yang aman2. Longgarkan pakaian3. Kompres dengan air hangat seluruh badan untuk menurunkan panas4. Jika anak sadar, beri penurun panas5. Segera bawa anak ke pelayanan kesehatan terdekat
EDUKASI :2. Memberikan informasi kemungkinan kejang kembali jika anak
mengalami demam. Dan diberikan paracetamol jika panas.3. Menjelaskan kepada orang tua efek samping dari terapi seperti
mengantuk, depresi pernapasan.4. Menjelaskan kepada orang tua untuk tidak memberikan makanan
yang merangsang seperti berpengawet, berpemanis 5. Kompres hangat apabila anak panas6. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik. .
Progress note
PROGNOSA
Quo ad vitam : dubia ad bonamQuo ad sanam : dubia ad bonamQuo ad fungsionam : ad bonam
Kejang Demam
Apa itu kejang?
otot tubuh berkontraksi dan relaksasi secara cepat dan berulang
abnormalitas sementara dari aktivitas elektrik di otak
terjadi loncatan listrik singgungan ion (+) dan ion (-) di dalam sel otak
Klasifikasi kejang pada anak
Apa penyebab kejang ?
Siapa saja yang bisa terkena kejang ?
Kejang dapat terjadi pada semua usia.
IDAI kejadian kejang demam pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun hampir 2 – 5%.
Patofisiologi Kejang
Simple febrile seizures
Kejang Demam Sederhana
Kejang Demam Sederhana
• proses kranial
• Bangkitan kejang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
Anamnesis Kejang Demam
durasi (lama waktu)
status kesadaran (mengalami gangguan atau tidak).
gejala aura
kebiasaan atau tingkah laku anak sesaat sebelum terjadinya kejang.
postur tubuh pasien, adanya sianosis dan distribusi sianosisnya, kemampuannya mengontrol otot sfingter), dan periode setelah kejang
DIAGNOSIS KEJANG DEMAM SIMPLEX
MENURUT ILAE
•Berlangsung singkat (< 15 menit)
•Kejang umum tonik dan atau klonik tanpa gerakan fokal
•berhenti sendiri
•Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam
•Merupakan 80% diantara seluruh kejang demam
DIAGNOSIS KEJANG DEMAM KOMPLEKS MENURUT ILAE
•Kejang lama > 15 menit
•Kejang fokal satu sisi atau kejang umum didahului kejang parsial
•Berulang atau lebih dari 1 x dalam 24 jam
Perbedaan kejang demam dan kejang disertai demam
Kejang demam Kejang disertai demam
Faktor predisposisi genetik Besar Kecil / tidak bermakna
Lama kejang
1-3 min, jarang kejang
lama
> 10 mnt
Manifestasi klinis pada
saat
kejang
Pada saat demam,
sebagian besar krn ISPA
Infeksi SSP
(ensefalitis,meningitis)
Kelainan patologi yang
mendasari
Tidak ada
Perubahan vaskular dan
edema
Status neurologi Post-iktal
(paralisis Todds)
Jarang Sering
(Niedermeyer E: Epilepsy Guide: Diagnosis and Treatment of Epileptic Seizure Disorders , 1985)
Laboratorium
Pungsi Lumbal
Elektroensefalografi
Pencitraan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAANDIAZEPAM RECTAL
0,5 mg/kgBB atau berat badan < 10 kg : 5 mg
berat badan > 10 kg : 10 mgDIAZEPAM IV0,3-0,5 mg/kgBB
KEJANG
KEJANG diazepam rectal
Di Rumah SakitKEJANG
diazepam iv kecepatan
0,5-1 mg/menit (3-5 menit)
KEJANG fenitoin bolus iv 10-20
mg/kgBB kecepatan
0,5-1 mg/kgBB/
menit
KEJANG
transfer ke ICU
ALGORITMA STATUS KONVULSIdiazepam rectal 0,5 mg/kgBB
atau berat badan < 10 kg : 5 mg berat badan > 10 kg : 10 mg
KEJANG
kejang (+) diazepam rectal
Di Rumah Sakit pencarian akses vena
laboratorium : darah tepi, gula darah, elektrolit, ureum kreatininKejang (+)
diazepam iv 0,3-0,5 mg/kgBB kecepatan 0,5-1 mg/menit (3-5 menit)
Kejang (-) bila
ensefalitis atau
meningitis -->
phenobarnital 8-10
mg/kgBB/hari
(selama 2 hari) -->
lanjut 4-5 mg/kgBB/
hari samapi kejang
tidak ada
bila karena
epilepsi --> OAE
Kejang (+)
fenitoin iv 10-20
mg/kgBBkecepatan
0,5-1 mg/kgBB/
menit
Kejang (-)
rumatan
fenitoin iv 5-7
mg/kgBB/hari, 12 jam kemudi
an
Kejang (+)
transfer ICU
phenobarbital 5-15
mg/kgBB/hari bolus IV,
lanjut dosis 1-
6 mg/kg drip atau
midazolam 0,2 mg/kg lanjut
0,1-0,4 mg/kg/j
am
PENGOBATAN FASE AKUT:
a.Memberantas Kejang
Samakah dengan epilepsi?
•episode kejang tidak disertai dengan demam.
•Hanya saja seorang anak dengan kejang demam mempunyai resiko 10 kali lebih besar menderita epilepsi di kemudian hari dibandingkan anak normal.
•2-4% dari seluruh populasi anak normal.
Edukasi Pasien
•Jika anak pernah mengalami kejang, sebaiknya selalu sediakan obat penurun panas, thermometer dan obat anti kejang yang dimasukkan melalui dubur.
•Stesolid Rectal TubeKOMPOSISI: Tiap tube mengandung diazepam 5 mg/2,5 ml dan 10 mg/2,5 ml.DOSIS: Dewasa = 10 – 20 mg/kali; Anak-anak 6-12 tahun = 10 mg/kali, 1-5 tahun = 5 mg/kali. Dosis ini dapat diulang bilamana dianggap perlu (hanya boleh 2 x).
•ABC•Pengobatan rumat
KESIMPULAN•Kejang demam kompleks, dan penatalaksanaan yang dilakukan telah tepat dan sesuai dengan kepustakaan yang ada.
•Karena itu untuk prognosis pada pasien ini yang dirasa tepat adalah dubia ad bonam