27

KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

  • Upload
    almira

  • View
    223

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA. KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA. Presiden : Bag.dari kekuasaan Pemerintahan , didelega sikan kpd :. PUSAT , --> Presiden MENGUASAKAN kpd Menteri Keuangan dan Menteri /Pimp. Lembaga - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA
Page 2: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

KEKUASAAN PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA.

PUSAT, --> Presiden MENGUASAKAN kpd

Menteri Keuangan dan Menteri/Pimp. Lembaga

DI DAERAH, Presiden MENYERAHKAN kekuasaan kpd GUB/BUPATI/WAKO, --> Tdk termasuk kewenangan di bidang Moneter

Presiden: Bag.dari kekuasaan Pemerintahan, didelega sikan kpd:

Page 3: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

UU No. 17 tahun 2003: Tentang Keuangan Negara

PREASIDEN:

PEMEGANG KEKUASAAN

PENGELOLA KEU. NEG (PSL 6)

DIKUASAKAN

MENTERI KEUANGAN PENGELOLA FISKAL & WKL PEM. DLM KEKAY NEG YANG DIPISAHKAN

MENTERI /PIMP.LEMBAGA SELAKU PENGGUNA ANGGARAN / BARANG

DISERAHKAN

GUB/BUPT/WALKOTA

KEP. PEMR. DAERAH UNT MENGEL KEU DAERAH & WK PEMDA ATAS KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN

UU No. 1 tahun 2004: Tentang Perbendaharaan Negara

PEMERINTAH PUSAT

MENTERI KEUANGAN BENDAHARAWAN UMUM NEGARA

(MENETAPKAN KEBJ & PEDOMAN

PENGELOLAAN BMN) PS 4

MENTERI /PIMP LEMB

PENGGUNA BARANG PADA KEMENTERIAN/LMBG

PUSAT .PS6

PEMERINTAH DAERAH

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA - MENETAPKAN PJBT PENGEL BMD (PS 5)

- MENETAPKAN KEBJK PENGELOLA BMD (PS 43)

Page 4: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

PEJABAT PERBENDAHARAAN NEGARA

MENTERI KEUANGAN

CHIEF FINANCIAL OFFICER (CFO)

PENYELENGGARA KEWENANGAN

KEBENDAHARAAN

BENDAHARA UMUM NEGARA/KUASA BUN

MENTERI / PIMPINAN LEMBAGA

CHIEF OPERATIONAL OFFICER (COO)

PENYELENGGARA KEWENANGAN ADMINISTRASI

PENGGUNA ANGGARAN

Page 5: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

CHIEF FINANCIAL OFFICER (CFO)

PENGELOLA FISKAL WAKIL PEMERINTAH DALAM KEPEMILIKAN

KEKAYAAN NEGARA YG DIPISAHKAN BERWENANG DAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS

PENGELOLAAN ASET DAN KEWAJIBAN NEGARA SECARA NASIONAL

BERWENANG DAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

SESUAI DENGAN TUGAS DAN FUNGSI MASING-MASING

CHIEF OPERATIONAL OFFICER (COO)

Page 6: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

a. MENTERI KEUANGANDalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas

pengelolaan fiskal, berdasarkan pasal 8 UU No.17 tahun 2003 mempunyai tugas :

1.Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro;

2.Menyusun rancangan APBN dan rangcangan perubahan APBN;

3.Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;

4.Melakukan perjanjian internasional dibidang keuangan;

Page 7: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

5.Melakukan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan dengan undang-undang;

6.Melaksanakan fungsi Bendaharawan umum negara;

7.Menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggung jawaban pelaksanaan APBN;

8.Melaksanakan tugas-tugas lain dibidang pengelolaan fiskal berdasarkan ketentuan undang-undang

tugas Menkeu …………..:

Page 8: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

b. Menteri Pimpinan Lembaga

Berdasarkan pasal 9 UU No.17 Tahun 2003 Menteri/ Pimpinan Lembaga sebagai pengguna

anggaran/pengguna barang Kementerian Negara/Lembaga mempunyai tugas :

1. Menyusun rancangan anggaran Kementerian/Lembaga yang dipimpinnya;

2. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran, melaksanakan anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya;

3. Melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan menyetorkan ke Kas Negara;

4. Mengelola piutang dan utang negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian/Lembaga yang dipimpinnya;

Page 9: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

5. MENGELOLA BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA YANG MENJADI TANGGUNG JAWAB KEMENTERIAN NEGARA/ LEMBAGA YANG DIPIMPINNYA;

6. MENYUSUN DAN MENYAMPAIKAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA YANG DIPIMPINNYA. PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DIMAKSUD ADALAH DALAM RANGKA AKUNTABILITAS DAN KETERBUKAAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA, TERMASUK PRESTASI KERJA YANG DICAPAI ATAS PENGGUNAAN ANGGARAN;

7. MELAKUKAN TUGAS-TUGAS LAIN YANG MENJADI TANGUNG JAWABNYA BERDASARKAN KETENTUAN UNDANG-UNDANG

Page 10: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Pasal 4 ayat 1 UU No. 1/2004

Menteri/pimpinan lembaga adalah Pengguna Anggaran / Pengguna Barang bagi kementerian negara/ lembaga yang dipimpinnya.

Page 11: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Pasal 4 ayat 2 UU No. 1/2004

Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran /Pengguna Barang kementerian negara/ lembaga yang dipimpinnya berwenang :

a. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;

b.menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang;

c. menetapkan pejabat yang bertugas melaku kan pemungutan penerimaan negara;

d.menetapkan pejabat yang bertugas melaku-kan pengelolaan utang dan piutang;

Page 12: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Pasal 4 ayat 2 UU No. 1/2004

e. melakukan tindakan yang mengakibatkan penge luaran anggaran belanja;

f. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian dan perintah pembayaran;

g. menggunakan barang milik negara;h.menetapkan pejabat yang bertugas

melakukan pengelolaan barang milik negara;I. mengawasi pelaksanaan anggaran;j. menyusun dan menyampaikan laporan

keuangan.

Page 13: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Pasal 10 ayat 2 UU No. 1/2004

Menteri/pimpinan lembaga / gubernur / bupati / walikota mengangkat bendahara pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja pada kantor/satuan kerja di lingkungan kementerian / lembaga / satuan kerja perangkat daerah.

Page 14: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

PENGELOLA KEUANGAN NEGARA (IDEAL MENURUT UU)PENGELOLA KEUANGAN NEGARA (IDEAL MENURUT UU)

SATKERKUASA PENGGUNA ANGGARAN

BENDAHARAPEMBUAT

KOMITMENPENGUJI &

PENERBIT SPM

KEMENTERIAN/LEMBAGAPENGGUNA ANGGARAN

UNITAKUNTANSI

INSTANSI

PENGAWAS PELAKSANAAN

ANGGARAN

Sampai tingkat eselon terendah disesuaikan

Psl 4 ayat 2 b

Psl 4 ayat 1

Psl 4 ayat 2 iPsl 4 ayat 2 jPsl 4 ayat 2 fPsl 10 ayat 2Psl 4 ayat 2 e

STRUKTUR ORGANISASI

Page 15: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Kuasa PA/Pejabat Pembuat Komitmen

1. Membuat komitmen/perikatan yg berakibat terjadinya pengeluaran negara:

Keputusan kepegawaian Keputusan pelaksanaan Tupoksi Pengadaan Barang/jasa (Perikatan)

2. Melaksanakan komitmen/perikatan Menetapkan Pemenang Pengadaan B/J Menandatangani kontrak/SPK Pengadaan B/J Menyetujui/mengesahkan dokumen perikatan

3. Menyiapkan kelengkapan dokumen persyaratan SPP (BA/BAST/ dll) 5 rangkap:

2 tembusan masing2 kpd para pihak perikatan 1 asli dan 1 tembusan untuk lampiran SPM 1 tembusan untuk pejabat pemeriksa dokumen ybs

4. Membuat SPP (Surat Permintaan Pembayaran)

Page 16: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

PEJABAT PERBENDAHARAAN NEGARA

PENGGUNA ANGGARAN/BARANG: Menteri/pimpinan lembaga/Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah;

BENDAHARA UMUM NEGARA/DAERAH: Menteri Keuangan/Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah;

BENDAHARA PENERIMAAN/PENGELUARAN PADA KEMENTERIAN NEGARA/ LEMBAGA/SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Pasal 4, 6, 7, 9, dan Pasal 10 UUPN

Page 17: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

DIPISAHKAN

DIURUS LANGSUNG APBN

APBD

InvestatifProfit Motif

BUMN/BUMDGood Corporate

Gavernance

Public ServiceNon ProfitDEP/LPND

Good Gavernance

Anggaran Perusahaan

ICWRABIAR

IBW

UU No.17 Thn 2003 Ttg KEU. NEGARAUU No.1 Thn 2004 Ttg PERBEND. NEGARA

KEUANGANNEGARA

Page 18: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

ASAS UMUM PENGELOLAAN KEU. NEGARA

ASAS YG SDH ADA: Asas Tahunan asas Universalitas Asas Kesatuan Asas Spesialitas

ASAS BARU: Akuntabilitas Propesionalitas Proforsionalitas Keterbukaan Pemeriksaan 0leh

Badan Pemeriksa yg bebas dan mandiri

Page 19: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Pasal 7 ayat 1 UU No. 1/2004

Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum Negara.

Page 20: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Pasal 18 ayat 1 UU No. 1/2004

Pengguna anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berhak untuk menguji, membebankan pada mata anggaran yang telah disediakan, dan me- merintahkan pembayaran tagihan-tagihan atas beban APBN/APBD

Page 21: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Pasal 18 ayat 2 UU No.1/2004

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berwenang :

1.Menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih;

2.Meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan/ kelengkapan sehubungan dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa;

3.Meneliti tersedianya dana yang bersangkutan;4.Membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran

pengeluaran yang bersangkutan;5.Memerintahkan pembayaran atas beban APBN/APBD

Page 22: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Pasal 19 Ayat 1 UU No.1/2004

Pembayaran atas tagihan yang menjadi beban APBN dilakukan oleh Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum negara

Page 23: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Pasal 19 Ayat 2 UU No.1/2004

Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;

Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBN yang tercantum dalam perintah pembayaran;

Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan

Memerintahkan pencairan dana sebagai dasar pengeluaran negara

Menolak pencairan dana, apabila perintah pembayaran yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

Bendahara Umum Negara/ Kuasa Bendahara Umum negara berkewajiban untuk :

Page 24: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Pengelola Anggaran

3. Penguji SPP dan Penerbit/penanda tangan SPMDiangkat dengan SK Menteri/Pimpinan Lembaga atau oleh Kuasa PA (dalam hal mendapat pendelegasian kewenangan)

4. Bendahara PengeluaranDiangkat dengan SK Menteri/Pimpinan Lembaga atau oleh Kuasa PA (dalam hal mendapat pendelegasian kewenangan)Apabila diperlukan Kasatker dpt dapat menunjuk Pemegang Uang Muka untuk membantu mengelola Uang Persediaan. PUM bertanggung jawab kepada Bendahara Pengeluaran

1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)Diangkat dengan SK Menteri/Pimpinan Lembaga pada setiap awal tahun anggaran untuk satker/satker sementara di lingkungan instansi PA, tidak boleh merangkap sebagai Bendaharawan Pengeluaran (Psl 2 ayat 4 Perdirjen PBN)

2. Penanggung jawab kegiatan/pembuat komitment Diangkat dengan SK Menteri/Pimpinan Lembaga atau oleh Kuasa PA (dalam hal mendapat pendelegasian kewenangan)

Pejabat pada butir 2,3 dan 4 tidak boleh saling merangkap

Page 25: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

BENDAHARA

B.K. PENGELUARANBK. PENERIMAAN

B.UMUM

B. BARANG B. UANG

B. KHUSUS

GAJI U.PB. PNBP

BUN

Kas Negara

Bendahara

wan Umum

Negara

Page 26: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah.

Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional;

Bendahara Penerimaan diangkat oleh menteri/pimpinan lembaga /gubernur/bupati/walikota untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan pada kantor/satuan kerja di lingkungan kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.

Jabatan Bendahara Penerimaan tidak boleh dirangkap oleh Kuasa Pengguna Anggaran atau Kuasa Bendahara Umum Negara

Bendahara Penerimaan dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan tersebut.

BENDAHARA PENERIMAAN

Pasal 1 angka 17 dan Pasal 10

Page 27: KEKUASAAN  PENGELOLAAN  KEUANGAN NEGARA

Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah.

Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional;

Bendahara Pengeluaran diangkat oleh menteri/pimpinan lembaga Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja pada kantor/satuan kerja di lingkungan kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.

Jabatan Bendahara Pengeluaran tidak boleh dirangkap oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Bendahara Umum Negara.

Bendahara Pengeluaran dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan tersebut.

BENDAHARA PENGELUARAN

Pasal 1 angka 18 dan Pasal 10