Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    1/21

    QUALITY BY DESIGN

    “ Difraksi Laser dalam PAT Pengukuran Ukuran Partikel Sediaan

     Aerosol ”

    MAKALAH

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuiah !a"masi In#ust"i

    Disusun $eh %

    KEL$M&$K '(

    )ikka Ka"tika (*+''(',+,,-

    Auia .hinta"a /an#a (*+''(',+,,0

    Tami Di1ah Nu"ani (*+''(',+,-2Inna Muthmainnah (*+''(',+,-,

    &)$G)AM STUDI A&$TEKE) 

    !AKULTAS !A)MASI

    UNI3E)SITAS &AD4AD4A)AN

    (+'*

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    2/21

    KATA &ENGANTA) 

    Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

     berkah dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Quality by

     Design: Difraksi aser dalam PAT Pengukuran !kuran Partikel Sediaan Aer"s"l#

    untuk memenuhi tugas mata kuliah $armasi %ndustri& Tidak lupa shala'at dan

    salam sem"ga terlimpah (urahkan kepada Nabi )uhammad SAW& kepada

    keluarganya, juga kepada para sahabatnya, serta kepada umatnya hingga akhir 

    *aman&

    Dalam makalah ini kami membahas tentang bentuk sediaan yaitu aer"s"l

    kemudian diambil salah satu critical point  yaitu ukuran partikel dan dianalisis

    sistem manufakturnya melalui PAT dengan Difraksi aser& Diharapkan dengan

    selesainya makalah ini kita semua dapat mengetahui dan memahami mengenai

    quality by design yang telah digunakan "leh beberapa industri untuk memastikan

    mutu dari suatu pr"duk yang dihasilkan dengan menganalisis salah satu titik kritis

     pada sistem manufakturnya&

    Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, tidak sedikit kami

    mengalami hambatan sehingga dalam penulisan makalah ini kami merasa masih

     banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun materi mengingat kemampuan

    yang kami miliki&!ntuk itu segala bentuk kritik dan saran yang bersifat

    membangun akan kami terima& +ami berharap sem"ga makalah ini dapat

     bermanfaat untuk kita semua&

    atinang"r, )aret ./0

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    3/21

    BAB '

    &ENDAHULUAN

    '5' Lata" Beakang

    Pr"ses Analisis Tekn"l"gi 1PAT2 adalah sistem untuk meran(ang,

    menganalisis, dan mengendalikan pr"ses manufaktur berdasarkan atas

     pemahaman tentang prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa terlibat dan identifikasi

    3ariabel yang mempengaruhi kualitas pr"duk& Adanya PAT yang k"nsisten dan

    diyakini "leh $DA saat ini bah'a kualitas tidak dapat diuji menjadi pr"duk, tetapi

    harus dibangun atau dengan sebuah desain& )enurut draft ped"man $DA, keadaan

    yang diinginkan dari manufaktur farmasi yaitu kualitas pr"duk dan kinerja

    dipastikan melalui desain pr"ses manufaktur yang efektif dan efisien, pr"duk dan

     pr"ses spesifikasi didasarkan pada pemahaman mekanistik tentang bagaimana

    f"rmulasi dan pr"ses fakt"r yang mempengaruhi kinerja pr"duk, jaminan kualitas

    adalah 'aktu k"ntinu dan real, kebijakan dan pr"sedur peraturan yang rele3an

    disesuaikan untuk mengikuti perkembangan pengetahuan ilmiah saaat ini,

     pendekatan peraturan berbasis risik" mengenali baik tingkat pemahaman ilmiah

    dan kemampuan k"ntr"l pr"ses yang berkaitan dengan kualitas pr"duk dan kinerja

    Tujuan utama dari PAT adalah untuk memberikan pr"ses yang se(ara

    k"nsisten menghasilkan pr"duk-pr"duk berkualitas yang telah ditentukan& !ntuk 

    meran(ang suatu pr"ses yang menyediakan pr"duk k"nsisten se(ara kimia, fisik,

    dan karakteristik bi"farmasi "bat serta k"mp"nen lain dari pr"duk "bat harus

    ditentukan& )isalnya menyelidiki sifat fisik dari padat seperti ukuran partikel,

     bentuk partikel, stabilitas, kemudahan pengeringan, filterability, kelarutan, laju

    dis"lusi, dll&

    4entuk sediaan yang akan dijelaskan pada makalah ini yaitu bentuk aer"s"l

    dengan mengambil salah satu (riti(al p"int yaitu ukuran partikel dan kemudian

    dianalisa pr"ses manufakturnya dengan met"de D%$5A+S% AS65&

    '5( )umusan Masaah

    /& 4agaimana karakteristik dari bentuk sediaan aer"s"l7

    & Apa critical point  yang dapat didesain dari pr"ses manufakturnya7

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    4/21

    8& Apa tekn"l"gi analisis yang dapat digunakan dalam mengendalikan ukuran

     partikel dari bentuk sediaan aer"s"l7

    '56 Man7aat &enuisan

    /& !ntuk mengetahui karakteristik dari sediaan aer"s"l

    & !ntuk menentukan salah satu critical point  dari pr"ses manufakturnya

    8& !ntuk mengetahui tekn"l"gi yang dapat digunakan untuk mengendalikan

    ukuran parikel dari bentuk sediaan aer"s"l

    BAB (

    ISI

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    5/21

    (5' Ae"8s8

    Aer"s"l adalah bentuk sediaan yang mengandung satu atau lebih *at aktif 

    dalam 'adah kemas tekan, berisi pr"pelan yang dapat meman(arkan isinya,

     berupa kabut hingga habis, dapat digunakan untuk "bat dalam atau "bat luar 

    dengan menggunakan pr"pelan yang ("("k 1Dinkes, /992& Aer"s"l farmasi

    adalah bentuk sediaan yang diberi tekanan, mengandung satu atau lebih bahan

    aktif yang bila diaktifkan meman(arkan butiran-butiran (airan dan;atau bahan-

     bahan padat dalam media gas 1Ansel, /9m, untuk 

    meminimalisir penghantaran dan penyimpanannya dalam (airan pernafasan&

    Sebagian besar menyetujui bah'a ukuran 8 hingga 0 >m adalah yang paling

    efektif& ika partikel-partikel bahan aktif lebih besar dari /. >m maka akan

    tersimpan atau tertahan pada saluran pernafasan bagian atas, sementara jika

    ukuran partikel kurang dari ., >m akan dikeluarkan atau melekat pada dinding-

    dinding mulut setelah fase ekshalasi 1Ansel, /9

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    6/21

    Aer"s"l dapat menjadi bentuk sediaan alternatif bila terjadi penghambatan

    farmak"kinetik pada pemberian "ral atau parenteral, hal tersebut dikarenakan

    aer"s"l memiliki sifat:

    a2 )udah diba'a 1baik untuk penanganan pada saat k"ndisi pernafasan akut

    misalnya pada pasien atshma2

     b2 ebih murah

    (2 Tersegel baik dan meminimalkan "ksidasi terhadap bahan terapeutik dan

    k"ntaminasi mikr"ba

    d2 6fektif untuk penanganan gangguan pernafasan 1Da3id, ..m& !kuran partikel Aer"s"l inhalasi lebih ke(il dari /. >m&

    8& "kal )ulut 1Aer"s"l lingual2

    E& "kal Paru-paru 1Aer"s"l inhalasi2 8 tipe bentuk sediaan untuk saluran

     pernafasan, yaitu : metered-d"se %nhaler 1)D%s2, dry-p"'der %nhaler dan

    nebuli*ers& )D%s adalah sistem yang paling umum digunakan selama lebih

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    7/21

    dari . tahun& F"lume pr"duk biasanya -/.. >m, yang dikemas dalam

    'adah kaleng ke(il 1(anister2& Pada kasus dry-p"'der untuk inhaler,

    kelembapan residual juga dapat mempengaruhi dispersi bubuk dan

    karakteristik laju alir& 6fisien dan repr"duksi pemilahan partikel sangat

     penting bagi pr"duksi bubuk aer"s"l untuk inhalasi& Salah satu met"de

    yang umum digunakan untuk pr"duksi dry p"'der adalah spray drying&

     Spray dryingmerupakan pr"ses pengeringan dengan (ara memaparkan

     partikel (airan 1droplet 2 pada semburan gas panas dengan suhu lebih tinggi

    dari suhu dr"plet& !mpan yang diat"misasi dalam bentuk per(ikan

    disentuhkan dengan udara panas yang diran(ang dengan baik& )et"de

     pengeringan dengan menggunakan spray drying memiliki 8 tahapan dasar:

    • at"misasi (airan menjadi dr"plet halus

    •  pen(ampuran antara droplet  dengan aliran gas panas yang

    menyebabkan (airan menguap sehingga menjadi padatan kering&

    Partikel yang memadat biasanya mempunyai bentuk dan ukuran

    yang sama seperti droplet saat at"misasi

    • serbuk kering dipisahkan dari aliran gas dan dikumpulkan

    (5( Critical Point % Uku"an &a"tike

    Parameter pr"ses yang 3ariabilitas memiliki dampak pada atribut kualitas

    kritis 1@GA2 dan karena itu harus dipantau atau dikendalikan untuk memastikan

     pr"ses menghasilkan kualitas yang diinginkan

    • 4lending

    • =ranulasi

    • Pengeringan

    • 1 ?D 2

    • +"mpresi apisan

    $akt"r yang paling penting adalah ukuran partikel& !kuran partikel kisaran .

    dihadapi "leh pasien dari d"kter pernapasan besar dari H .,/ >m untuk partikel

    dalam asap tembakau atau asap untuk puluhan mikr"n untuk sempr"tan hidung

    terapi& Aer"s"l p"lydisperse farmasi, yang terdiri dari berbagai ukuran partikel&

    Distribusi ukuran aer"s"l dapat dijelaskan dalam hal frekuensi jumlah partikel

    yang baik, 3"lume partikel, atau massa partikel terjadi sebagai fungsi dari

    diameter & umlah rata-rata diameter 1 @)D 2, 3"lume median meteran 1 F)D 2 ,

    dan diameter massa rata-rata 1 ))D 2 adalah diameter partikel di atas atau di

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    8/21

     ba'ah setengah jumlah partikel, setengah 3"lume aer"s"l , dan setengah massa

    distribusi masing-masing sisa aer"s"l& F))D Dan ))D adalah identik jika

    semua partikel dalam aer"s"l memiliki kepadatan yang sama 1seperti dalam s"lusi

    nebulasi2& @)D tidak terlalu berarti untuk ukuran partikel 1+endig, ./2&

    Partikel memungkinkan memiliki bentuk tidak teratur, sehingga sulit untuk 

    dijelaskan ukurannya, dan mungkin memiliki densitas tinggi atau rendah& Perilaku

    aer"dinamis partikel dapat dijelaskan dengan diameter aer"dinamis, yang

    merupakan ukuran partikel b"la kepadatan unit yang memiliki ke(epatan

     penyelesaian sama dengan partikel yang bersangkutan& Pengukuran massa

    diameter aer"dinamis median membantu untuk menentukan perilaku partikel

    terhirup dengan berbagai bentuk dan kepadatan, dan memiliki keunggulan yang

    mampu mengukur ukuran partikel suspensi aer"s"l& Sejauh mana aer"s"l

     p"lydisperseis diberikan "leh standar de3iasi ge"metris, yang merupakan rasi"

    diameter di m2 mungkin terlalu besar untuk menembus di ba'ah pita suara

     pada "rang de'asa& Partikel H/ >m mungkin tidak memiliki (ukup 'aktu untuk 

    menyelesaikan dan lebih mungkin untuk dihembuskan, meskipun ini mungkin

    tidak benar pada pasien dengan air'ays& )eskipun "bstruksi, pr"p"rsi "bat

    massal yang terkandung dalam partikel antara / sampai >m atau H - 0 >m

    se(ara hist"ris telah dijuluki fraksi terhirup 15$2& Namun, istilah ini sangat

    menyesatkan karena assesment in 3itr" dari 5$ didalam jumlah yang berlebih di

     paru-paru& Sayangnya, tidak ada fraksi ukuran partikel tunggal dapat se(ara

    akurat, tidak ada fraksi ukuran partikel tunggal dapat akurat me'akili hubungan

    yang k"mpleks antara f"rmulasi "bat, karakteristik sistem pengiriman, dan

     bagaimana mereka berinteraksi dengan saluran udara manusia& ?leh karena itu,

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    9/21

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    10/21

    P"la hamburan (ahaya sudut dari k"leksi partikel, tersebar di udara atau

    (airan transparan diukur dalam rentang k"nsentrasi tertentu & P"la ini diubah

    menjadi PSD dengan menggunakan beberapa m"del "ptik untuk hamburan

    (ahaya dari partikel& 4erbagai m"del "ptik dipilih, m"del berdasarkan te"ri

    difraksi $raunh"fer , digunakan untuk partikel yang lebih besar, tidak 

    memerlukan inf"rmasi tentang indeks bias dari partikel& )"del berdasarkan

    te"ri )%6 yang paling sering digunakan untuk partikel ke(il& Penerapannya

    membutuhkan inf"rmasi tentang nyata dan bagian imajiner dari indeks bias

     partikel dan medium dispersi& Teknik ini dapat digunakan di lab"rat"rium

    serta dalam pr"ses, asalkan k"nsentrasi partikel tidak terlalu tinggi atau

    terlalu rendah& ebih detail dari teknik yang diberikan di @hap 1Kenk, ..92&

    Distribusi ukuran berdasarkan 3"lume yang diper"leh dari diameter 

    speheres yang menunjukkan p"la hamburan yang sama& Pengukuran dapat

    dieksekusi dalam emulsi, suspensi, sempr"tan dan aer"s"l& +eseluruhan

     berbagai ukuran untuk instrumen difraksi laser adalah dalam rentang .,/-

    /.&... >m& Per pengukuran kisaran biasanya sekitar fakt"r /&...& +isarank"nsentrasi khas adalah sekitar .,../-/ B bergantung pada ukuran partikel&

    Pengukuran 'aktu berkisar dari sekitar .,./ sampai 8. s& Pengulangan dari

    hasil difraksi laser dapat menjadi sangat baik, asalkan sampel yang

    representatif sedang dianalisis dalam jumlah yang (ukup dan setelah dispersi

    yang memadai1Kenk, ..92&

     Drift   sensiti3itas elemen detekt"r indi3idu dapat terjadi pada jangka

     panjang& %ntensitas laser yang se(ara bertahap akan berkurang, namun hal ini

    tidak mempengaruhi hasil PSD, asalkan tidak menyebabkan penurunan yang

    signifikan dari  signal   untuk rasi" kebisingan& 4iasanya, instrumen atau

    manual mereka memberikan arahan untuk laser dengan intensitas minimum&

    Kasil bias mungkin karena penerapan m"del "pti(als tidak memadai, atau

    n"n parameter indeks biasnya salah, atau sensiti3itas detekt"r melayang atau

    k"nsentrasi partikulat terlalu tinggi& !mumnya, hasil buruk yang disebabkan

    "leh penggunaan sampel yang tidak atau buruk pnyebarannya & Alasan lain

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    11/21

    untuk memenuhi syarat kinerja instrumen melalui pengukuran rutin dari

     bahan pembanding, yang datanya (ukup tersedia& 4entuk partikel memiliki

     pengaruh signifikan 1Kenk, ..92&

    K"ite"ia Inst"umen

    • Pera'atan yang memadai harus diberikan kepada instrumen, mengatur dan

    sel bersih jendela dan lensa

    • Faliditas m"del "ptik harus dinilai& +asus m"del )ie , ini termasuk indeks

     bias relatif tepat dari partikel

    • 4agian dari sampel yang mele'ati sinar laser harus me'akili untuk t"tal

    sampel yang diba'a dalam instrumen

    • =elembung gas di emulsi dan suspensi harus dihindari karena mereka

    menghasilkan p"la hamburan

    • Keter"genities "ptik dalam partikel dapat menghasilkan p"la s(atterig

    yang mengarah ke sebuah artefak di PSD

    (56 Met8#e &enentuan Uku"an &a"tike #engan Di7"aksi Lase"

    (565' Tekn88gi &"8ses Anaisis

    Tekn"l"gi pr"ses analisis merupakan sistem untuk analisis dan meng"ntr"l

    dari pr"ses pembuatan untuk memastikan bah'a pr"duk jadi yang dibuat

    dapat diterima dan berkualitas& Kal ini dapat di(apai dengan menentukan

     parameter kritis dan pelaksanaan mulai dari bahan baku, pemr"sesan bahan

     baku hingga pr"duk jadi& Tujuan yang diinginkan dari tekn"l"gi pr"ses

    analisis ini adalah untuk mendesain dan mengembangkan pr"ses yang dapat

    memastikan se(ara k"nsisten kualitas yang telah ditetapkan hingga pr"ses

     pembuatan akhir& +euntungan yang didapatkan dari tekn"l"gi pr"ses analisis

    ini yaitu tidak adanya pr"duk yang rusak serta dapat memaksimalkan

    kapasitas pr"duksi yang dilakukan&

    (565( Inst"umen 1ang Digunakan Untuk Anaisis Uku"an &a"tike

    a; Mik"8sk8< #an Anaisis Gam9a"

    )ikr"sk"p sering digunakan sebagai met"de untuk mengukur partikel

    karena merupakan satu-satunya met"de dimana partikel tunggal dapat diamati,

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    12/21

    diukur dan bentuknya dapat ditetapkan& )eskipun res"lusi te"ritis (ahaya

    mikr"sk"p adalah sekitar ., mm dengan (elah;lubang untuk pen(elupan

    "bjek yang tinggi, difraksi (ahaya memberikan hasil yang (ukup tinggi untuk 

     parikel dengan ukuran mikr"n& 5es"lusi mikr"sk"p "ptik adalah fungsi dari

     pembesaran "ptik , jenis , tujuan kualitas, numerik aperture, jenis media

     perendaman dan juga karakteristik "ptik partikel itu sendiri& ?leh karena itu

    tepat batas ba'ah , dengan akurasi yang diberikan harus dinilai untuk setiap

    mikr"sk"p& )ikr"sk"p ("nf"(al dapat diterapkan untuk meningkatkan k"ntras

    gambar , tetapi batasan panjang gel"mbang dari "ptik tetap& Penentuan ukuran

     partikel menggunakan met"de "ptik juga dibatasi "leh pertimbangan statistik 

    selama analisis se(ara k"mputerisasi& Alg"ritma yang digunakan biasanya

    menghitung kesetaraan diameter daerah yang dipr"yeksikan atau pr"yeksi

    diameter perimeter&

    Selain mikr"sk"p se(ara khusus,  scanning electron microsccopy 1S6)2

    merupakan teknik yang sering digunakan untuk analisis ukuran partikel, tetapi

    tidak (ukup handal jika digunakan se(ara tunggal maka dari itu perluk"mbinasi dengan teknik lain& +ekurangan dari S6) yaitu adanya kesalahan

    statistik yang banyak dan juga bias terkait dengan "rientasi partikel

     preferensial dan agl"merasi partikel yang sulit untuk dik"ntr"l dan

    diminimalkan& Kal ini memeberikan efek kepada hasil berupa angka

     pengukuran partikel yang rendah dengan 'aktu pengumpulan data yang (ukup

    lama& 4eberapa teknik gambar yang lain dapat mengatasi beberapa masalah

    ini& Stream scanning   memungkinkan pengumpulan data yang lebih (epat

    dengan "rientasi yang dikendalikan untuk partikel ukuran mikr"n& Cryo-

    transmision electron microscopy  1 @ry" - T6) 2 dapat digunakan untuk 

    menyediakan inf"rmasi tentang partikel dalam suspensi beku tanpa

     pengeringan , sehingga menghindari p"tensi masalah dengan agregasi partikel&

     Environmental  S6) 1 6S6) 2 memungkinkan pengukuran larutan dispersi

     pada tekanan atm"sfer&

    9; Di7"aksi Lase"

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    13/21

    Difraksi laser merupakan met"de standar pilihan yang (epat untuk 

    menganalisis ukuran partikel yang digunakan "leh industri farmasi& +elebihan

    teknik ini yaitu 'aktunya yang singkat untuk menganalisis, memiliki presisi

    yang tinggi, repr"dusibilitas tinggi, rentang pengukuran yang luas dan dapat

    digunakan untuk (airan, spray dan dispersi kering& Sebagian besar instrumen

    difraksi laser menggunakan standar Sumber Keyne sinar laser 1panjang

    gel"mbang 08,< nm2 dan terdiri dari sistem "ptik untuk transf"rmasi $"urier 

    dari difraksi (ahaya ke p"sisi - sensitif detekt"r& P"la penghamburan (ahaya

    dari partikel n"n sferik sangatlah k"mpleks, fungsi dari sudut penghamburan

     ber3ariasi, ukuran partikel dan bentuk, dan indeks bias k"mpleks yang

    tergantung baik pada pembiasan (ahaya 1 k"mp"nen nyata 2 dan penyerapan

    1k"mp"nen imajiner 2&

    =;  Dynamic Light Scattering :DLS;

    )et"de ini , juga dikenal sebagai spektr"sk"pi k"relasi f"t"n atau Luasi -

    elastis hamburan (ahaya , terutama digunakan untuk mengukur sistem k"l"id

    nan" partikel seperti emulsi , misel , lip"s"m dan nan"suspensi& Dalam

    instrumen DS , pengukuran fluktuasi pada intensitas sudut hamburan yang

    diberikan digunakan untuk menganalisis ukuran partikel& +euntungan utama

    dari met"de DS adalah hasil pengukuran yang mutlak tanpa inf"rmasi

    mengenai k"mp"sisi dan sifat "ptik dari partikel dalam suspensi& batas ba'ah

    dari instrumen tergantung pada kekuatan laser dan rasi" signal-t" n"ise yang

     bisa diba'ah nm & Salah satu kelemahan dari met"de DS adalah sampel

    dalam beberapa kasus mungkin memerlukan pengen(eran signifikan untuk 

     pengukuran ukuran yang akurat , yang dapat menjadi masalah bagi

     pengukuran ukuran dr"plet emulsi&

    #; Time-of-Flight :T$!;

    T?$ merupakan met"de yang memiliki p"tensi untuk pengukuran res"lusi

    tinggi dalam rentang dinamis yang relatif luas& %nstrumen ini hanya

    memerlukan jumlah sampel yang sedikit untuk analisis& Pengukuran setara

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    14/21

    dengan diameter aer"dinamis "leh karena itu adalah pilihan yang l"gis untuk 

     pengukuran aer"s"l farmasi & Namun diameter aer"dinamis ini berbeda dari

    yang diper"leh pada ke(epatan udara ke(il dan juga sangat sensitif terhadap

     bentuk partikel& 4ila diaplikasikan tanpa bentuk fakt"r k"reksi , pengukuran

    T?$ tidak akan memerhatikan diameter 3"lume partikel&

     

    (5656 &"insi< Met8#e Di7"aksi Lase" :DL;

      Teknik D didasarkan pada distribusi spasial dari hamburan (ahaya yang

    merupakan fungsi dari ukuran partikel sampel yang dianalisis& Sebaran (ahaya

    yang dimaksud dapat dianal"gikan seperti sebuah batu yang jatuh ke air, maka

    akan menimbulkan riak air di sekitarnya& Semakin besar batu tersebut, maka

    akan membuat riak yang lebih besar, jelas, dan terpisah sempurna& Seperti

    diperlihatkan pada gambar berikut:

    =ambar /& =ambaran difraksi partikel besar 1kiri2 dan partikel ke(il 1kanan2

    Partikel yang lebih ke(il akan menghasilkan difraksi (ahaya yang lebih

     pudar& )aka, pada dasarnya met"de D mengukur intensitas (in(in difraksi

    dan jarak diantaranya& Kal demikian akan menjadi mudah bila tidak ada

    fen"mena lain yang terjadi& +adangkala selama pr"ses penerangan partikel,

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    15/21

    selain difraksi juga akan terjadi refleksi, refraksi, atau abs"rpsi (ahaya&

    $en"mena-fen"mena inilah yang disebut “hamburan (ahaya#&

    =ambar & $en"mena yang terjadi pada partikel yang disinari&

    $en"mena hamburan (ahaya ini lebih rumit karena dipan(arkan dari segala

    arah dibandingkan difraksi yang hanya dipan(arkan dari arah tertentu saja&

    Distribusi spasial hamburan (ahaya inilah yang lebih dikenal dengan p"la

    hamburan partikel, sebab tergantung pada rasi" diameter partikel 1D2 dan

     panjang gel"mbang (ahaya 1M2& )aka dari itu, p"la hamburan partikel akan

     berubah dengan adanya perubahan ukuran partikel dan panjang gel"mbang&

    4erdasarkan rasi" D;M, ada 8 jenis hamburan yaitu $raunh"fer, )ie, dan

    5ayleigh& Kamburan $raunh"fer terjadi ketika ukuran partikel kali dari M&

    Kamburan 5ayleigh terjadi ketika ukuran partikel lebih ke(il daripada M&

    Sedangkan hamburan )ie terjadi ketika rasi" keduanya adalah /:/, yang mana

    te"ri )ie ini dipakai hingga kini karena menjadi s"lusi yang tepat& Kanya saja,

    te"ri )ie lebih ideal untuk partikel diba'ah Om&

    (5652 Inst"umentasi Di7"aksi Lase"

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    16/21

    =ambar 8& Pengukuran partikel menggunakan hamburan (ahaya laser 

    )et"de hamburan (ahaya, khususnya hamburan (ahaya laser merupakan

    met"de yang umum digunakan dalam pengembangan f"rmulasi& Prinsip

    "perasi hamburan (ahaya laser dijelaskan pada =ambar 8& Pan(aran ekspansi

    sinar laser mele'ati sampel yang sedang dalam pr"ses 1in-line2, kemudian

    dilanjutkan pada *"na pengukuran 1dete(t"r2& !kuran partikel yang berbeda

    akan menguraikan sinar pada sudut yang berbeda& +"mputer kemudian akan

    menginterpretasikan p"la penguraian dan distribusi ukuran partikelnya&

    +"mputer yang digunakan telah mengikuti alg"ritma te"ri )ie, yang mana

    menjadi dasar penentuan ukuran partikel& +arena alg"ritma pada instrumen

    yang berbeda akan berbeda pula, maka perbandingannya akan sulit

    diidentifikasi, terutama untuk *at-*at yang menyimpang dari ketetapan&

    .8nt8h &enguku"an &a"tike menggunakan Ma>e"n in?ine Inst"umen

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    17/21

    =ambar E& 5en(ana pr"ses pengukuran partikel 1in-line2 pada fluid bed dryer 

    )aterial (air yang ditransfer dari  feeder   pada drying chamber   melalui

    spray, mengalami pr"ses pengeringan dengan adanya gas panas yang

    dikeluarkan cyclone& Aliran gas yang besar dan k"nsisten menyebabkan

     partikel padat tetap berterbangan dalam chamber se(ara terpisah, kemudian

    aliran udara panas yang k"ntak dengan partikel tersebut menyebabkan partikel

    mengering sempurna&

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    18/21

    =ambar & 5angkaian pengukuran partikel menggunakan )al3ern 1in-line2&

    =ambar di atas menunjukkan pr"ses pengukuran partikel se(ara in line,

    yaitu dengan memasang alat difraksi laser pada aliran pr"duk yang telah

    mengalami pengeringan& Alat tersebut kemudian akan mendeteksinya dan

    hasil diinterpretasikan pada k"mputer, sebagai berikut:

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    19/21

    =ambar 0& Kasil pengukuran partikel menggunakan )al3ern 1in-line2&

    Kasil pengukuran menunjukkan distribusi ukuran partikelnya& Ditunjukkan

    dengan persentasi 3"lume distribusi partikel 1D3/., D3., dan D39.2&

    =ambar & D3/., D3 ., dan D39.&

    a& D3. 1median2 merupakan rata-rata dari distribusi ukuran partikel,

    menunjukkan bah'a .B partikel berdiameter diba'ah nilai D3. dan

    .B diatas nilai D3.&

     b& D39. 1m"de2 merupakan pun(ak tertinggi yang terlihat dalam distribusi&

    )enunjuukan ukuran partikel yang paling banyak dala distribusi&

    (& D3/. menunjukkan /.B partikel berdiameter diba'ah nilai d3/.&

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    20/21

    BAB 6

    SIM&ULAN

    65' Sim

  • 8/17/2019 Kel 12. QbD Aerosol-particle Size

    21/21

    Ansel, K"'ard @& /9